PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM MUSIKAL YANG DIGABUNGKAN DENGAN 3D
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Chatra Krisandi Basuki 08.12.2742
Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM 2012
DESIGN AND FILM MAKING MUSICAL COMBINED WITH 3D PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM MUSIKAL YANG DIGABUNGKAN DENGAN 3D
Chatra Krisandi Basuki Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Film and music are the two elements do not terpisahkan.Two elements complement each other. So is the film and music industry has developed rapidly. Moreover, 3D movie, which is now in the interest of film lovers in the world. Filming in 3D, there are a lot of software that is in use so many of them in menus understand before clicking, and always remember how to use the tools and image settings. Usage should patiently and carefully so that the maximum and there are no errors. From the results of the design and manufacturing of musical films in combination with 3D, many things ignored by an animator or pemula.Kurangnya thoroughness and patience led to a result which is not good and the quality of the picture quality is less clear. Keywords: movies, 3D movies, music.
1.Pendahuluan Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang cukup pesat dan menghasilkan inovasiinovasi baru seiring dengan perkembangan pola pikir manusia yang senantiasa terus berubah kearah yang lebih maju dan lebih baik. Teknologi komputer yang memiliki fungsi awal sebagai alat bantu dalam menyelesaikan persoalan dan masalah dalam segala bidang kemudian memasuki fungsi sebagai alat guna membantu produksi suatu hiburan.Hal ini ditandai dengan banyaknya produk-produk dan karya-karya yang berbasis komputer dalam dunia hiburan. Contohnya seperti Film dan musik. Film dan musik yang sering di tayangkan di stasiun Televisi atau di bioskop banyak di senangi oleh banyak pemirsa, tidak hanya oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa . Ini di karenakan Film dan musik dapat menampung segala daya imajinasi manusia di dalamnya. Manusia ingin selalu bebas berekspresi dan tidak mau di batasi oleh apapun seperti yang di temui pada kehidupan sehari-harinya. Dahulu untuk memproduksi suatu film dan musik biaya nya sangatlah besar.Karena semua peralatan masih sangat manual dan harga peralatan yang sangatlah mahal ,maka hanya perusahaan besar lah yang mampu memproduksi.
Namun sekarang dengan
adanya komputer kita bisa sangat di bantu sekali,bahkan kita bisa membuat film dan musik secara mandiri atau independent. Film dan musik jika di kolaborasikan akan menjadi sebuah hiburan yang menarik, apalagi jika di gabungkan dengan 3D .Sebutan film yang kental dengan nuansa musik adalah film musikal. Film musikal yang di gabungkan dengan 3D masih jarang sekali di temukan di pasaran. Format film dalam bentuk Film musikal yang digabungkan dengan 3D telah menjadi jembatan bagi film maker, animator dan musisi untuk berkolaborasi dalam memperkuat hasil karya dan penyampaian pesan yang terdapat di dalam film tersebut. Karena film adalah kerja kreatif yang melibatkan banyak orang di dalamnya yang bertujuan mengantarkan pikiran tim kreatif untuk mempengaruhi emosi penonton dalam alur cerita. Melihat uraian di atas,maka judul yang di angkat dari penelitian ini
adalah “PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM MUSIKAL YANG DI GABUNGKAN DENGAN 3D”
1.1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka di rumuskan masalah seperti berikut : Bagaimana perancangan dan pembuatan film musikal yang di gabungkan dengan 3D secara independent ??
1.2. Batasan Masalah Adapun hal-hal yang di batasi dalam pembuatan Film musikal yang di gabungkan dengan 3D ini yaitu : 1. Dalam perancangan dan pembuatan film musikal yang di gabungkan dengan 3D ini tidak membahas hal-hal tekhnis pada saat pengambilan gambar/shoting. 2. Dalam Pemilihan talent/pemeran dalam film juga tidak akan di bahas dalam film musikal yang di gabungkan dengan 3D ini. 3. Film musikal yang digabungkan dengan 3D ini dibuat dengan durasi waktu 15 menit. 4. Format file video film musikal yang di gabungkan dengan 3D ini adalah MPEG2 dan berekstensi .mpg 5. Software yang digunakan dalam merancang tampilan film ini adalah Adobe After Effect CS3,Adobe Premier CS3,Adobe Photosop CS3,Nuendo,Autodesk MAYA.
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan Skripsi ini adalah:
1. Sebagai pemenuhan bobot 6 sks guna mendapatkan syarat kelulusan jenjang pendidikan strata 1 pada STMIK AMIKOM Yogyakarta. 2. Mampu membuat cerita dan memvisualisasikan imajinasi kedalam bentuk Film musikal yang di gabungkan dengan 3D secara efisien. 3. Mampu memproduksi Film musikal yang di gabungkan dengan 3D secara mandiri. 4. Pemanfaatan multimedia perfilman yang mengutamakan aspek teknologi informasi 5. Menerapkan ilmu yang pernah di dapat dari bangku kuliah sehingga dapat di terapkan di lapangan. 6. Mengetahui teknik videografi dan sinematografi dalam film.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian dan penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagi Mahasiswa Mengetahui dan menguasai secara langsung teknik pembuatan film musikal yang di gabungkan dengan 3D secara independent serta alur produksi mulai dari proses awal sampai pada tahap akhir. Selain itu juga melatih kepekaan dalam menyikapi permasalahan untuk menjadi peluang dalam mewujudkan karya yang sesuai dengan situasi yang ada. 2. Bagi Masyarakat Memberikan tontonan yang mengandung pendidikan, etika dan budaya bangsa.
3. Bagi Masyarakat Ikut mensosialkan bagaimana kegiatan perfilman dan usaha perfilman dilakukan berdasarkan kebebasan berkreasi,berinovasi,dan berkarya dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai etika,moral,kesusilaan,dan budaya bangsa . Seperti yang tertuang pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009. Tentang Perfilman.
1.5. Metode Penelitian Sebagai usaha dalam memperoleh data yang benar, relevan dan terarah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, maka perlu adanya suatu metode yang tepat untuk mencapai tujuan dan penelitian. Sumber-sumber data untuk kelengkapan menyusun skripsi menggunakan metode-metode sebagai berikut : 1. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu perancangan dan pembuatan film musikal yang di gabungkan dengan 3D. 2. Pengumpulan Data
Metode Interview (wawancara) Metode ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan narasumber yang berkompeten dalam pokok bahasan.
Metode observasi (pengamatan) Metode ini dilakukan dengan cara melihat banyak film-film musikal yang bagus dan menarik.
Metode Kepustakaan Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data menggunakan sumber-sumber pustaka yang di gunakan sebagai referensi.
3. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan cara observasi langsung ke lokasi pembuatan film dan melihat banyak karya-karya film musikal yang berkualitas,dengan tujuan yaitu :
Mendapatkan informasi yang tepat teknik perancangan dan pembuatan film musikal yang di gabungkan dengan 3D.
Mendapatkan referensi yang baik dan berkualitas
4. Pengembangan Multimedia
Mendefinisikan Masalah Analisis sistem mengidentifikasikan kebutuhan pemakai dan menentukan bahwa pemecahannya memerlukan multimedia.
Merancang Konsep Analis sistem dan pemakai, mungkin bekerjasama dengan profesional komunikasi terlibat dalam rancangan konsep yang menentukan keseluruhan pesan dan memeriksa semua urutan utama.
Merancang Isi Pengembang terlibat dalam rancangan isi dengan menyiapkan spesifikasi aplikasi yang rinci.
Menulis Naskah Dialog dan semua elemen terinci dari urutan ditentukan.
Merancang grafik Grafik dipilih yang mendukung dialog.Latar belakang atau perlengkapan yang perlu digunakan dalam video dirancang.
2. Landasan Teori 2.1 Sejarah Multimedia Istilah multimedia berawal dari teater,bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukkan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1990-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perngakat lunak Audio Visual Connection dan video adhapter card bagi PS/2.Sejak permulaan tersebut, hamper setiap pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia.Pada 1994 diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan system multimedia di pasaran. Multimedia memungkinkan pemakai komputer untuk mendapatkan output dalam bentuk yang jauh lebih kaya dari pada media table dan grafik konvensional. Pemakai dapat melihat gambar tiga dimensi, foto, video gerak, atau animasi, dan mendengar suara stereo, perekam suara, atau musik. Para pendukung multimedia menyatakan bahwa jika media berbagai indra ini di kombinasikan, efek yang dihasilkan melebihi penjumlahan bagian-bagiannya.
1
2.2 Pengertian Multimedia Multimedia adalah kombinasi dari computer dan video (Rosch,1996) atau multimedia secara umum merupakan kombinasi 3 elemen, yaitu suara, gambar dan teks (McCormick,1996) atau multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data,media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk,2002) atau multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video (Robin dan Linda, 2001). Untuk membuat dan menggabungkan 1
Tay Vaughan,Multimedia IT Work,Penerbit Andi Yogyakarta
teks. Multimedia adalah pemanfaatan computer, link, dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,berinteraksi dan berkomunikasi (Hofstetter,2011)
2
Multimedia akan sesuai kapanpun antar muka manusia mengoneksi penngguna manusia pada informasi elektronik dalam berbagai jenis. Multimedia meningkatkan antar muka komputer text-only minimalis dan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dengan mencari dan menarik perhatian dan ketertarikan. Multimedia memperkuat ingatan terhadap informasi. Jika dirancang dengan tepat, multimedia dapat menjadi sangat menghibur.
3
2.3 Elemen-elemen Multimedia Menurut Tay Vaughan dalam bukunya yang berjudul Multimedia: Making It Work edisi 6,elemen-elemen multimedia terdiri dari : 1. Text Satu kata dapat memuat banyak arti ,jadi saat mulai bekerja dengan teks sangat penting untuk menerapkan keakuratan dan kepadatan dalam kata tertentu yang dipilih. Dalam multimedia,kata tersebut merupakan kata yang akan muncul dalam judul,menu,dan bantuan navigasi,demikian juga dalam narasi dan isi4. 2. Suara merupakan elemen multimedia yang paling inderawi. Suara dapat memberikan kenikmatan saat mendengarkan music,aksen yang mengejutkan dari efek-efek khusus,atau ambience (lingkungan) dari setting latar belakang5. 3. Image
2
M.Suyanto,Multimedia Alat Untuk Meningkatakan Keunggulan Bersaing,Andi Offset Yogyakarta 2003,Hal 20-21 3 Tay Vaughan,Multimedia IT Work,Penerbit Andi Yogyakarta,Hal-6 4 Tay Vaughan,Multimedia IT Work,Penerbit Andi Yogyakarta,Hal-49 5 Tay Vaughan,Multimedia IT Work,Penerbit Andi Yogyakarta,Hal-92
Apa yang dilihat dilayar computer multimedia merupakan komposit dari elemenelemen: Teks, vector, bitmap seperti foto, grafis berbentuk vector, rendering tiga dimensi, tombol berbeda yang harus di klik, dan jendela dari video yang bergerak. Beberapa bagian dari image ini terkadang digerakkan atau dipindahkan sehingga layar tidak pernah terlihat diam dan akan menggoda mata. Image dapat berupa layar dengan banyak warna dengan warna pastel yang lembut seperti lembayung muda dan puce, atau dengan warna warni tajam seperti merah crayolla, biru, hijau dan kuning. Namun dapat juga hanya hitam dan putih, penuh dengan sudut-sudut tajam,atau diperlembut dengan campuran keabu-abuan dan anti-aliasing.Image dapat menjadi elegan atau di desain menjadi tidak elegan.6 4. Animasi Menurut definisi, animasi adalah membuat presentasi menjadi hidup. Animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu dan member kekuatan besar pada proyek multimedia dan halaman web. Banyak aplikasi multimedia, baik alam Machintosh maupun Windows, yang menyediakan piranti animasi7. 5. Video Video bergerak merupakan elemen multimedia yang dapat menggambarkan hembusan napas dari ramainya perdagangan atau meyakinkan seorang siswa agar tertarik dalam proyek belajar berbasis komputer. Video digital merupakan bagian penting multimedia yang paling memikat, dan merupakan piranti powerful 8
yang membawa pengguna komputer lebih dekat ke dunia nyata .
6
Tay Vaughan,Multimedia IT Work,Penerbit Andi Yogyakarta,Hal-124 Tay Vaughan,Multimedia IT Work,Penerbit Andi Yogyakarta,Hal-160 8 Tay Vaughan,Multimedia IT Work,Penerbit Andi Yogyakarta,Hal-178 7
2.4 Definisi 3 Dimensi / 3D 3 dimensi atau biasa disingkat 3D atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer dan matematika.
9
3D animasi membutuhkan proses yang relatif lebih sederhana dibandingkan 2D animasi (cel animation) karena semua proses bisa langsung dikerjakan dalam satu komputer software. Secara garis besar proses 3D animasi bisa dibagi 4 tahap yaitu: 1.
Modeling
2.
Animating
3.
Texturing
4.
Rendering
1. Modelling Tahap ini adalah pembuatan object-object yang dibutuhkan pada tahap animasi. Object ini bisa berbentuk primitif object seperti sphere (bola), cube ( kubus ) sampai complicated object seperti sebuah karakter dan sebagainya. Ada beberapa jenis materi object yang disesuaikan dengan kebutuhannya yaitu: polygon, spline, dan metaclay. Polygon adalah segitiga dan segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga kita bisa menciptakan bentuk-bentuk permukaan. Untuk mendapatkan permukaan yang halus, kita membutuhkan banyak bidang polygon. Bila kita hanya menggunakan sedikit polygon, maka object yang kita dapatkan akan terbagi menjadi pecahan-pecahan polygon. Spline adalah beberapa kumpulan spline yang membentuk sebuah lapisan curva yang halus yang dinamakan patch. Sebuah patch menentukan area yang jauh lebih luas dan halus dari sebuah polygon.
9
http://id.wikipedia.org/wiki/3_dimensi
Metaclay Dalam bentuk dasarnya, metaball berbentuk bola (sphere) yang bisa digabungkan satu sama lain sehingga membentuk bentuk organik object.
2. Animating Proses animasi dalam animasi komputer tidak membutuhkan sang animator untuk membuat inbetween seperti yang dilakukan dalam tradisional animasi. Sang animator hanya menentukan/membuat keyframe-keyframe pada object yang akan digerakkan. Setelah proses keyframing dibuat, komputer akan menghitung dan membuat sendiri inbetween secara otomatis.
3.Texturing Proses ini menentukan karakterisik sebuah materi object dari segi texture. Untuk materi sebuah object itu sendiri, kita bisa mengaplikasikan properti tertentu seperti reflectivity, transparency, dan refraction. Texture kemudian bisa digunakan untuk mencreate berbagai variasi warna pattern, tingkat kehalusan/kekasaran sebuah lapisan object secara lebih detail.
4. Rendering Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modelling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemaahkan dalam sebuah bentuk output. Dalam standard PAL system, resolusi sebuah render adalah 720×576 pixels.10
2.5 Perangkat Lunak Yang digunakan 2.5.1 Autodesk MAYA Autodesk
MAYA
kompleks,pemodelan
merupakan 3D
software
desain
terpadu,animasi,rendering
yang dan
tersedia
begitu
composting
yang
memungkinkan seniman dan desainer untuk lebih cepat menjalankan suatu produksi karyanya.Bagian dua versi inti teknologi dan fitur,tapi menwarkan pengalaman berbeda dan
toolsets
khusus
game
developer,efek
visual,seniman,desainer
grafis,arsitek,perancang,insinyur,dan spesialis visualisasi.
2.5.2
Adobe Premier Pro
Adobe Premier Pro merupakan software editing video yang berkualitas tinggi. Hasil dari program Adobe Premier Pro merupakan sebuah video yang memiliki gambar dan audio yang bagus. Selain itu Adobe Premier Pro memiliki ruang yang luas untuk berkreasi berkreasi dan mempunyai banyak fasilitas yang di inginkan oleh user,dan juga sangat kompatibel dengan berbagai merek video capture card maupun video editing card.
Gambar 2.3 : Adobe Premier CS5
3. Tahap Modeling Tahap modeling merupakan proses menciptakan permukaan maupun bidang 3D pada objek dan karakter rancangan. Pada tahap ini penulis mencoba untuk membahas bagaimana menciptakan bentuk karakter peri dengan menggunakan polygon tool. Sebelum memulai langkah pertama, pada menu set diubah terlebih dahulu ke menu set polygon.
Gambar 4.4 Menu Set Selanjutnya yaitu : 1. Pada menu bar pilih Create > Polygon Primitives > Cube. 2. Kemudian klik kiri, tahan dan geser pada area workspace sehingga terbentuk objek yang di inginkan.
Gambar 4.5 Objek Cube pada Workspace Area 3. Untuk membuat bentuk badan, yaitu klik kanan, tahan, lalu pilih face kemudian pada menu bar pilih Edit Mesh > Extrude, dan untuk memodifikasinya klik kanan, tahan , lalu pilih vertex/edge, sedangkan untuk menambah garis pada objek pilih Edit Mesh > Insert Edge Loop Tool sehingga terbentuk objek seperti pada gambar.
Gambar 4.6 Objek Badan 4. Untuk menambahkankan rambut pada objek tokoh utama adalah dengan cara seleksi terlebih dahulu objek yang akan diberi rambut kemudian pada menu bar pilih Fur > Mouse setelah itu atur bentuk rambut pada chanel attribute editor seperti yang tampak pada gambar.
Gambar 4.7 Attribute Editor 5. Selanjutnya adalah memberi warna pada objek, yaitu dengan cara seleksi terlebih dahulu objek yang akan diberi warna kemudian klik kanan, tahan, lalu pilih Assign New Material kemudian pilih lagi Phong E. Setelah selesai, secara otomatis akan menuju ke chanel attribute editor. Setelah itu klik color untuk memilih warna seperti yang tampak pada gambar.
Gambar 4.8 Color Chooser 6. Seteleh semua proses selesai dan untuk melihat hasil akhir dari pembuatan bentuk karakter tokoh utama adalah dengan cara klik IPR Render pada menu bar.
Gambar 4.9 Tokoh Utama
4. Penggabungan 3D ke Video Pada proses ini modeling animasi 3D yang telah di buat di Autdesk Maya akan di gabungkan dengan video asli yang di ambil lewat kamera. Caranya dengan mengimport animasi ke dalam Adobe Premier seperti yang sudah di jelaskan di atas.
Gambar 4.28 Modeling 3D di Premier
Setelah modeling 3D di import ke adobe premier, langkah selanjutnya adalah menghilangkan green screen di objek 3D agar seolah-olah modeling 3D tersebut nampak menyatu di video. Klik Effect > Chroma Key
Gambar 4.29 Modeling 3D yang sudah di hilangkan green screennya.
DAFTAR PUSTAKA TayVaughan,2004, “ Multimedia : Making it Work, Sixth Edition”, Yogyakarta, Andi Suyanto, M, 2003,”Multimedia : Alat untuk meningkatkan Keunggulan Bersaing”, Yogyakarta ,Andi Puspitosari, A. Heni 2010, “Edit Video dengan Adobe Premier Element 8 “, Yogyakarta, Skripta Media Creative