PERANAN SMK KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM MENINGKATKAN SUMBERDAYA MANUSIA KAITANNYA DENGAN KETAHANAN KELUARGA (STUDI KASUS SMKN 10 PADANG)
ARTIKEL
Oleh : HANSON NIM 1010018112002
PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERAIRAN PESISIR DAN KELAUTAN (PSP2K)
1
PERANAN SMK KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM MENINGKATKAN SUMBERDAYA MANUSIA KAITANNYA DENGAN KETAHANAN KELUARGA (STUDI KASUS SMKN 10 PADANG) 1
1
Hanson, 2 Hafrijal Syandri, 2 Yempita Efendi
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Bung Hatta 2 Dosen Pascasarjana Universitas Bung Hatta ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang Peranan SMK Kelautan dan Perikanan dalam meningkatkan sumberdaya manusia kaitannya dengan ketahanan keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara wawancara kepada Kepala sekolah, guru dan alumni SMKN 10 Padang. Khusus alumni, responden diambil dengan cara purposive sampeling. Jumlah responden yang diwawancarai adalah 77 orang. Data dianlisa dengan cara dekriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMKN 10 Padang sudah berperan dalam mendidik siswa untuk menjadi lulusan atau sumber daya manusia yang potensial di bidang kelautan dan perikanan. Sebagian besar alumni yang diwawancarai berumur antara 19 – 20 tahun 32 orang (41,6%), umur 21 – 22 tahun 22 orang (28,6%) dan umur 23 – 24 tahun 13 orang (16,9%), yang berumur lebih dari 24 tahun 6 orang (7,8%) serta yang berumur kurang dari 18 tahun adalah 4 orang (5,2%). Berdasarkan jenis kelamin, kebanyakan responden adalah laki-laki yaitu 63 orang (81,8%) dan yang berjenis kelamin perempuan 14 orang (18,2%). Berdasarkan tahun lulusan, kebanyakan responden adalah lulusan 2009 yaitu 31 orang (40,3%), kemudian lulusan 2010 adalah 19 orang (24,7%), dan responden yang lulusan 2011 adalah 13 orang (16,9%), lulusan 2008 adalah 9 orang (11,7%) dan yang lulusan tahun 2012 adalah 5 orang (6,5%). Kebanyakan responden adalah bekerja di kapal penangkapan ikan yaitu 21 orang (27,3%) dan yang bekerja dikapal bukan penangkapan ikan adalah 18 orang (23,4%), dan yang bekerja sebagai karyawan 16 orang (20,8%), berwirausaha 15 orang (19,5%) dan yang bekerja sebagai buruh 7 orang (9,1%). Berdasarkan masa kerja, kebanyakan responden memiliki masa kerja antara 1 - 2 tahun yaitu 38 orang (49,4%), kemudian diikuti dengan masa kerja kurang dari 1 tahun 27 orang (35,1%), masa kerja antara 3 – 4 tahun 7 orang (9,1%) dan yang memiliki masa kerja antara 5-6 tahun 5 orang (6,5%) serta tidak ada satupun responden yang memiliki masa kerja lebih dari 6 tahun. Skor rata-rata variabel kurikulum adalah 3,45. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kurikulum berada pada kategori baik. Skor rata-rata variabel tentang guru adalah 3,61. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tentang guru berada pada kategori baik. Skor rata-rata variabel administrasi adalah 3,56. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa umumnya alumni SMKN 10 Padang menyatakan bahwa layanan yang diberikan oleh petugas administasi kepada siswa sudah baik. Skor rata-rata variabel laboratorium/sarana praktek adalah 2,57. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tentang laboratorium/sarana praktek berada pada kategori kurang baik. Skor rata-rata variabel media pembelajaran adalah 3,45. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tentang media pembelajaran berada pada kategori baik. Skor rata-rata variabel kebersihan dan keamanan lingkungan sekolah adalah 3,16. Pada umumnya alumni SMKN 10 Padang menyatakan bahwa kebersihan dan keamanan lingkungan sekolah pada SMKN 10 Padang sudah cukup baik. Kata Kunci : Persepsi Lulusan, Tingkat Kemampuan Profesional Lulusan 2
ABSTRACT
Has done research on the role of vocational Marine and Fisheries in relation to improving the human resource family resilience. The method used is descriptive. Data were collected by means of interviews with school principals, teachers and alumni of the 10 SMK Padang. Special alumni, respondents were taken by purposive sampeling. The number of respondents interviewed is 77 people. Data dianlisa qualitative descriptive manner. The results showed that 10 SMK Padang has been instrumental in educating students to be graduates or human resource potential in the field of marine and fisheries. Most of the alumni interviewed were aged between 19-20 years 32 (41.6%), aged 21-22 years 22 (28.6%) and aged 23-24 years 13 (16.9%), which was more than 24 years and 6 people (7.8%) and younger than 18 years were 4 (5.2%). By gender, the majority of respondents were male ie 63 individuals (81.8%) and 14 female (18.2%). Based on years of graduates, most of the respondents were graduates of 2009 that 31 people (40.3%), then graduates in 2010 was 19 persons (24.7%), and respondents who graduated in 2011 was 13 people (16.9%), is a 2008 graduate 9 people (11.7%) and a graduate in 2012 are 5 people (6.5%). Most of the respondents are working on fishing boats is 21 persons (27.3%) and working onboard fishing is not 18 people (23.4%), and who worked as an employee 16 people (20.8%), entrepreneurship 15 people (19.5%) and working as a laborer 7 people (9.1%). Based on years of service, most of the respondents have a service life of between 1-2 years ie 38 (49.4%), then followed with tenure less than 1 year 27 people (35.1%), working period between 3-4 years 7 people (9.1%) and who has a service life of between 5-6 years 5 persons (6.5%) and none of the respondents who have a work period of more than 6 years. The average score was 3.45 variable curriculum. This indicates that the variable is in the category of good curriculum. The average score on the teacher variable is 3.61. This indicates that the variable is in the category of a good teacher. The average score was 3.56 administrative variables. Thus it can be said that the general alumni of SMK Padang 10 states that services provided by the administration to the student officers already good. The average score of the variable laboratory / practice facility is 2.57. This indicates that the variable of laboratory / practice facilities are at unfavorable category. The average score was 3.45 variable learning media. This indicates that the variable of instructional media are in the good category. The average score variable cleanliness and safety of the school environment is 3.16. In general, 10 alumni of SMK Padang claimed that the cleanliness and safety of the school environment on 10 SMK Padang is good enough Keywords: Perception of Graduate, Professional Capability Level Graduates
PENDAHULUAN Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah Negara Republik yang sebagian besar wilayahnya sekitar 329.867,61 km dengan luas lautnya 2 35.306 km (71,33%) sedangkan daratan hanya sekitar 94.561,6 km (28,67%) .Kondisi perairan yang sangat menjadikan sektor perikanan dapat menjadi sektor andalan setalah sektor migas.Pada akhir
tahun 2004 dicatat hasil produksi perikanan budi daya berupa Tambak sebanyak 1.050,6 ton, kolam 15.974,9 ton, keramba 2.362,6 ton dan perikanan sawah mencapai 9,4 ton (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Barat, 2004) Sementara menurut Wan (1997), Sumatera Barat mempunyai panjang garis pantai lebih kurang 375 km, mulai dari Kabupaten Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang 3
dan Pesisir Selatan, bila dimasukkan Kabupaten Kepulauan Mentawai, maka panjang garis pantai menjadi 2.420 km. Potensi perikanan laut Sumatera Barat tercatat sebesar 289.930 ton, baru dimanfaatkan sebesar 101.564 ton (37,5 %). Jadi masih terbuka lebar potensi lestari perikanan untuk terus diupayakan dan ditingkatkan eksploitasinya oleh 7 kabupaten/kota tersebut. Begitu banyaknya potensi sumberdaya laut yang dapat digali dan dimanfaatkan untuk hajat hidup masyarakat Indonesia, untuk itu tentu saja diperlukan tenaga- tenaga terampil dibidangnya untuk mengelola dan menggali sumberdaya laut tersebut. Kendati demikian perlu disadari bahwa potensi yang demikian besar tersebut belum mampu tergali. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah karena selama ini belum ada kemampuan yang serius untuk mengoptimalkan pemberdayaan potensi kelautan disamping belum tersedianya sumberdaya manusia yang handal untuk menangganinya. Potensi perikanan laut selama ini hanya diserahkan kepada nelayan yang sebagian besar kurang berpendidikan yakni hanya tamatan SD atau kurang, sehingga masih ketinggalan dalam penguasaan IPTEK bidang Kelautan, karena sumber penghasilan dari potensi kelautan belum dapat digali secara optimal. Potensi kelautan Indonesia sangat besar dan beragam, pemberdayaan maupun pengelolaannya mengandung permasalahan yang sangat kompleks. Permasalahan terberat yang dihadapi oleh bangsa ini dan harus mendapatkan perioritas utama adalah bagaimana membangkitkan semangat bahari bangsa Indonesia yang kini mulai pudar, sehingga apa yang telah diupayakan oleh pemerintah untuk mensosialisasikan pembangunan kelautan tidak menemui kendala yang berarti. Salah satu cara yang dianggap yang dianggap tepat adalah dengan membangun sumberdaya manusia melalui jalur pendidikan. Seluruh potensi laut
Indonesia yang berlimpah ini, hanya bisa ditransformasikan menjadi asset riil apabila mendapat sentuhan Iptek dan ditangani oleh sumberdaya manusia yang profesional. Untuk itu Departemen Pendidikan Nasional dewasa ini semakin giat mengembangkan Pendidikan bidang kelautan, khususnya melalui Direktorat Menengah Kejuruan dengan mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan bidang perikanan dan kelautan yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Program ini selain dibina oleh Kementerian Pendidikan Nasional juga dibina oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (Dikmenjur, 2005). Untuk menghadapi tantangan dan peluang masa depan, maka isi pendidikan menengah kejuruan diarahkan untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Pengembangan bidang keahlian SMK harus responsif terhadap perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi karena pembangunan ekonomi memerlukan warga negara yang produktif. Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip investasi SDM. Semakin tinggi kualitas pendidikan dan pelatihan yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang tersebut. Akibatnya selain meningkatkan produktivitas nasional, akan meningkat pula daya saing tenaga kerja di pasar kerja global. Untuk mampu bersaing di pasar global, sekolah menengah kejuruan harus mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin, taat azas, efektif, dan efisien. Pendidikan menengah kejuruan bidang perikanan dan kelautan diharapkan menghasilkan Sumberdaya manusia yang mampu bersaing dalam dunia perikanan dan kelautan, yang dapat memperoleh pendapatan yang cukup baik, sehingga 4
dapat memenuhi kebutuhan hidup pribadi maupun keluarga. Kondisi seperti ini dapat membentuk ketahanan pribadi/keluarga khususnya ketahanan ekonomi keluarga yang tangguh. Dengan terbentuknnya ketahan keluarga tangguh kehidupan keluarga dapat stabil dan dapat kehidupan keluarga dapat berjalan dengan lancar. Sistem pendidikan kejuruan dituntut untuk selalu menyesuaikan diri dengan jenis pekerjaan dan jabatan yang sangat beragam. Tenaga kerja trampil dan fleksibel yang menguasai berbagai bidang kejuruan yang terus berubah akan semakin dibutuhkan untuk menjembatani tenaga profesional dengan pekerjaan produksi. Jenis-jenis ketrampilan itu sendiri akan berkembang sehingga pendidikan kejuruan harus menawarkan program pendidikan yang luwes agar mampu menjawab setiap perubahan jenis ketrampilan maupun jenisjenis bidang keahlian yang dibutuhkan oleh industri maupun masyarakat. Pemanfaatan dan pengembangan sumber daya manusia perlu diselenggarakan secara menyeluruh, terarah dan terpadu diberbagai bidang, terutama pada pendidikan dan latihan tenaga kejuruan. Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Pendidikan kejuruan merupakan upaya mewujudkan peserta didik menjadi manusia produktif, untuk mengisi kebutuhan terhadap peranan-peranan yang berkaitan dengan peningkatan nilai tambah ekonomi masyarakat. Setiap insan dan lembaga mempunyai peran (role) yang merupakan aspek dinamis suatu lembaga. Peran dan peranan tidak dapat dipisahkan karena menjadi satu kesatuan dalam kerjanya. Apabila seseorang melaksnakan atau lembaga melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peran (Soekanto, 1999).
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekriptif. Data dikumpulkan dengan teknik survey, wawancara dan studi pustaka. Populasi penelitian adalah kepala sekolah, guru dan alumni SMKN 10 Padang bidang keahlian nautika perikanan laut dari lulusan tahun 2007/2008 sampai dengan lulusan pada tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 326 orang. Jumlah sampel penelitian adalah 77 orang (purposive sampeling). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Persepsi Lulusan Mengenai Proses Pembelajaran Di SMKN 10 Padang Persepsi siswa terhadap proses pembelajaran di SMKN 10 Padang masih berada pada kategori cukup. Artinya masih terdapat beberapa kelemahan yang dimiliki oleh proses pembelajaran di SMKN 10 Padang dalam melaksanakan proses belajar diantaranya kurikulum berada pada kategori baik, guru berada pada kategori baik tenaga administrasi berada pada kategori baik perpustakaan berada pada kategori cukup, laboratorium/sarana praktek berada pada kategori kurang baikdan media pembelajaran berada pada kategori baik serta kebersihan dan keamanan lingkungan sekolah berada pada kategori cukup baik. 2. Kemampuan Profesional Lulusan SMK Kelautan dan Perikanan SMKN 10 Padang didirikan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia bidang perikanan dan keluatan yang profesional pada level memengah, tentunya pada penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana kemampuan lulusan SMKN 10 Padang di tempat kerja. Hal ini tentunya dapat menjadi masukan bagi SMKN 10 Padang dalam meningkatkan perannya dalam meningkatkan kemampuan profesional
5
lulusan dalam bidang kelautan dan perikanan. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa lulusan SMKN 10 Padang lulusan tahun 2008 – 2012 pada umumnya sudah mendapat gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan yaitu sebanyak 37,7%, kemudian ada yang menyatakan sangat sesuai sebanyak 33,8% dan ada juga yang merasa kurang yaitu sebanyak 28,6% karena mereka mengharapkan gaji yang lebih besar dari sekarang dengan alasan karena mereka bekerja di laut sehingga mereka kadangkadang tidak bertemu dengan keluarga. Melihat kondisi tersebut bahwa kebutuhan responden tercukupi akan memberikan pengaruh pada ketahanan pribadi atau keluarga di bidang ekonomi. Bila kebutuhan keluarga terpenuhi, kehidupan keluarga tersebut dapat berjalan dengan baik untuk itu peneliti menanyakan apakah gaji atau pendapatan yang diterima dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Adapun jawaban responden mengenai apakah gaji atau pendapatan yang diterima dapat memenuhi kebutuhan keluarga disajikan ke dalam tabel berikut ini. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa lulusan SMKN 10 Padang lulusan tahun 2008 – 2012 pada umumnya sudah mendapat gaji atau pendapatan yang yang cukup dapat memenuhi kebutuhan keluarga yaitu sebanyak 67,5%, kemudian ada yang menyatakan sangat memenuhi sebanyak 10,4% dan ada juga yang merasa kurang memnuhi yaitu sebanyak 22,1% karena mereka memiliki kebutuhan yang banyak sehingga pendapatan yang merke terima kurang dapat menutupi kebutuhannya. Melihat kondisi tersebut bahwa kebutuhan responden tercukupi akan memberikan pengaruh pada ketahanan pribadi atau keluarga di bidang ekonomi. Pendapatan atau gaji yang diterima seseorang merupakan salah satu indikator keberhasilan kerja yang dilaksanakan, dimana pendapatan atau gaji merupakan imbalan yang harus diterima karena
mereka telah dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa lulusan SMKN 10 Padang lulusan tahun 2008 – 2012 pada umumnya sudah mendapat gaji atau pendapatan yang cukup besar yaitu sebanyak lebih dari Rp. 2.000.000 perbulan sebanyak 72,7%, kemudian ada memiliki pendapatan perbulan sebesar Rp.1000.000 - Rp. 2000.000 sebanyak 24,7% dan ada juga yang memiliki pendpatan kurang dari Rp. 1.000.000 perbulan yaitu sebanyak 2,6%. Selain pendapatan yang memadai lingkungan kerja juga mempengaruhi seseorang untuk mau lama bekerja di suatu tempat maka pada penelitian ini juga ditanyakan juga kepada lulusan SMKN 10 Padang tentang suasana tempat kerja mereka. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa lulusan SMKN 10 Padang lulusan tahun 2008 – 2012 yaitu sebanyak 45,5% menyatakan suasana tempat kerja sangat menyenangkan, sebanyak 39% menyatakan menyenangkan dan sebanyak 15,6% menyatakan kurang menyenangkan. Melihat kondisi tersebut ketahanan lingkungan kerja bagi lulusan SMKN 10 Padang relatif baik yang memungkinkan ketahanan sosial budaya yang tangguh dan mengurangi terjadinya potensi konflik antara sesama karyawan. Kondisi seperti inipun mempengaruhi responden untuk bekerja dengan baik yang pada akhirnya mempengaruhi hasil kerja lulusan SMKN 10 Padang. 3. Peranan SMKN 10 Padang Dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan Untuk menghasilkan alumni-alumni yang handal, SMK Kelautan dan Perikanan biasanya menerapkan sistem pembentukan karakter siswa yang intensitasnya melebihi sekolah-sekolah lain. Hal ini karena dunia kerja kelautan dan perikanan membutuhkan tenagatenaga kerja yang memiliki keberanian, kedisiplinan, konsentrasi, tanggung jawab, serta kemampuan kerjasama yang tinggi
6
yaitu disesuaikan dengan kondisi pekerjaan. Lulusan SMKN 10 Padang merupakan sumber daya manusia yang berasal dari siswa SLTP yang dididik selama 3 tahun yang menjadi input dan diproses di sekolah. Dalam proses pendidikan diperlukan masukan lingkungan dan, masukan instrumental seperti kurikulum, guru, laboratorium, bengkel kerja, perpustakaan dan sarana perlengkapan yang menunjang. Penanaman karakter kerja bagi siswa SMK merupakan upaya penting dalam menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan berhasil dalam pekerjaannya. Oleh karena itu diperlukan kajian model pengembangan karakter kerja untuk kesiapan kerja. Siswa SMK harus dipersiapkan untuk menghadapi realjob yang ada di dunia usaha dan industri perikanan dan keluatan. Karakter kerja yang ingin ditanamkan di sekolah ini diantaranya adalah adalah disiplin, jujur, jiwa korsa, berani, mandiri, tanggung jawab, pantang menyerah, kerja sama, kerja keras, saling menghormati, semangat juang yang tinggi, jiwa kepemimpinan, jiwa patriotis, bermoral dan berakhlak mulia, suka menolong, bijaksana, ulet, toleransi, cekatan, cepat tanggap, patuh, mampu bersosialisasi, kompak, ikhlas, percaya diri, solidaritas, kompetitif, tangguh. Upaya-upaya penanaman karakter kerja kelautan dan perikanan di SMKN 10 Padang yang dilaksanakan diantaranya adalah melalui cara inkulkasi, pembiasaan, keteladanan, dan fasilitasi. Cara-cara tersebut dituangkan dalam berbagai kegiatan baik dalam intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler difasilitasi oleh sekolah dengan cara membentuk Tim Penggerak Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa. Tim ini membuat semacam program kerja yang dilaksanakan dalam satu tahun. Kegiatankegiatan ekstrakurikuler seperti Apel dan pengibaran bendera, MOS/MP3K, LDDK
(jurit malam dan pembaretan), BST, pramuka Saka Bahari, praktikum dan prakerin, beladiri, renang, dayung, BTA, baris-berbaris, iptek, prapada, olahraga/latihan fisik (lari, angkat barbell, full up, dan lain-lain) layanan konseling (BK), pentas seni, bersih pantai dan pelepasan tukik, penanaman pohon, pesantren ramadhan, dan lomba-lomba. Wahana juga bisa melalui cara berpakaian serta melalui peraturan dan sanksi. Integrasi penanaman karakter kerja kelautan dan perikanan dalam pembelajaran dilakukan dalam semua mata pelajaran terutama pada pelajaran produktif penanaman tersebut dapat secara intens dilakukan. Ketika guru masuk, para siswa disiapkan oleh ketua kelas masingmasing, terkadang diselingi dengan berjabat dan mencium tangan guru. Kemudian ketua kelas memberikan laporan kepada guru tentang kesiapan mereka sekaligus melaporkan kehadiran temantemannya. Kemudian ketua kelas memimpin doa bersama, setelah itu seluruh kelas menyapa guru dengan ucapan selamat pagi atau selamat siang. Apabila prosesi tersebut telah dilaksanakan, pelajaran dapat dimulai. Disela-sela penjelasan yang diberikan para guru biasanya menyelipkan nilai-nilai karakter yang harus dimiliki oleh siswa. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menambah penguasaan siswa terhadap pelajaran atau penguasaan siswa terhadap kompetensi. Kegiatan kokurikuler di SMKN 10 Padang meliputi Praktik Kerja Industri (Prakerin), praktikum, Basic Safety Training (BST), K3SAR (Penyelamatan di dalam air), Uji Kompetensi Siswa. Semua peraturan yang tertulis pada tata tertib serta sanksi-sanksi yang diatur berkaitan erat dengan penanaman karakter kerja yang dilaksanakan. Selain hukumanhukuman yang telah ditetapkan, untuk peraturan di kelas biasanya guru dan siswa melakukan berbagai kesepakatankesepakatan. Sanksi atau hukuman 7
biasanya berkaitan erat dengan kegiatan fisik yang mereka lakukan sehari-hari misalnya push up, sit-up, scoot-jump, lari, jalan jongkok, push up berantai, merayap, dan lain-lain. Hukuman juga bisa diberikan dalam bentuk ibadah misalnya shalat Dhuha atau bisa juga dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan seperti menyiram tanaman dan membersihkan lingkungan atau toilet. Dengan mengacu kepada hasil penelitian dari responden dari lulusan SMKN 10 Padang yang bekerja di sekitar Pelabuhan Teluk Bayur Padang dan gambaran umum SMKN 10 Padang dapat terlihat peranan SMKN 10 Padang serta hubungan antara kualitas profil SMKN 10 Padang dengan lulusannya dalam upaya mendapatkan kesempatan kerja sebagai berikut a. Proses pendidikan yang baik, kurikulum program keahlian neutika perikanan laut dengan komposisi 55% teori dan 45% praktek, isi atau materi yang diajarkan sesuai dengan keadaaan dunia kerja ditambah praktek di luar kelas dapat memberikan kontribusi bagi kualitas lulusan sekolah tersebut yaitu SMKN 10 Padang b. Guru-guru yang memiliki kualitas dan cukup memadai dalam mengajar, jumlah guru-guru yang mencukupi di dalam teori dan praktek serta cukup menguasai materi yang diajarkan, serta sering memberikan pekerjaan rumah dan ulangan setiap habis materi pelajaran juga dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap kualitas lulusan SMKN 10 Padang, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan di tempat kerja tidak mendapatkan kesulitan yang berarti. Hal ini dapat memberikan kesejahteraan dan keamanan bagi lulusan di dalam melaksanakan pekerjaan di tempat mereka berkerja c. Perpustakaan dengan jumlah yang kurang memadai, jenis buku yang kurang beragam, pelayanan perpustakaan terhadap pengguna belum
memuaskan dapat memberikan kontribusi terhadap kualitas lulusan. Disini jenis buku tentang perikanan dan kelauatan masih perlu ditambah sehingga siswa-siswa program keahlian ini dapat lebih mudah mencarai referensi bila mereka akan membuat tugas yang diberikan oleh guru untuk mereka. Data yang memperlihatkan masih terbatasnya sarana perpustakaan yaitu berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh skor rata-rata variabel perpustakaan adalah 2,90. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tentang perpustakaan berada pada kategori cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa umumnya alumni SMKN 10 Padang menyatakan bahwa perpustakaan pada SMKN 10 Padang masih belum memadai. Data lainnya yang memperkuat temuan penelitian ini adalah hasil wawncara penulis dengan petugas perpustakaan yang menyatakan bahwa perpustakaan pada SMKN 10 Padang masih memiliki banyak keterbatasan (video wawancara terlampir) d. Staf administrasi yang mencukupi dalam jumlah tenaganya dan memberikan pelayanan yang optimal serta ramah dan terampil dibidanganya masing-masing turut berperan serta positif dalam proses pendidikan dan memberikan kontribusi terhadap kualitas lulusannya. Hal ini didukung oleh hasil analisis deskriptif yang menemukan bahwa skor rata-rata variabel administrasi adalah 3,56. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tentang administrasi berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa umumnya alumni SMKN 10 Padang menyatakan bahwa layanan yang diberikan oleh petugas administasi kepada siswa sudah baik e. Laboratorium, bengkel kerja dan kapal latih dengan kondisi yang cukup memuaskan serta peralatan dan fasilitas yang tersedia di dalamnya dimanfaatkan dengan cukup baik dan 8
optimal sangat memberikan kontribusi terhadap lulusan-lulusan. Walaupun menurut responden kapal latih yang dimiliki sekolah kadang-kadang kurang memadai untuk praktek di kapal tapi praktek di kapal latih ini sangat membantu siswa dalam hal praktek sesungguhnya di lapangan, ditambah lagi dengan kegiatan siswa yang mengikuti praktek di kapal-kapal tradisional miliki nelayan yang ada di sekitar perairan sekolah sangat membantu dalam hal praktek lapangan yang sesungguhnya. Hal ini didukung oleh hasil analisis deskriptif yang menemukan bahwa skor rata-rata variabel laboratorium/sarana praktek adalah 2,57. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tentang laboratorium/sarana praktek berada pada kategori kurang baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa umumnya alumni SMKN 10 Padang menyatakan bahwa laboratorium/sarana praktek pada SMKN 10 Padang masih kurang memadai. f. Sarana atau perlengkapan berupa ruang kelas yang memadai, sarana kebersihan, kantin serta saranan-sarana lainya yang cukup memadai juga memberikan kontribusi terhadap kualitas lulusan Tanggapan para alumni terhadap penanaman karakter kerja kelautan dan perikanan yang dilaksanakan di SMKN 10 Padang sangat positif. Mereka merasa beruntung dan bangga telah bersekolah SMKN 10 Padang. Menurut para alumni tidak semua anak mampu bersekolah disitu yaitu dengan kapasitas kedisiplinan yang tinggi. Perkembangan yang mereka rasakan pun sangat berbeda, yang dulunya masih membawa sifat dari SMP yang masih kekanak-kanakan dan kurang disiplin, setelah dididik mereka berubah menjadi lebih santun, hormat, tangguh, percaya diri, bertanggung jawab, dan yang pasti lebih disiplin.
4. Analisis Peranan SMKN 10 Padang Dalam Meningkatkan Ketahanan Keluarga Pada awal memasuki SMK, siswa SMK diberikan pemahaman diri untuk menentukan pemilihan jurusan bidang keahlian pada saat kelas I. Siswa SMK merupakan individu yang dididik untuk menjadi tenaga terampil di dunia kerja nantinya. Selain diri siswa dan penjurusan bidang keahlian di SMK, para siswa harus mengetahui seperti apa kesiapan diri dan dunia kerja nantinya. Kesiapan diri secara fisik ataupun psikis merupakan langah awal untuk meniti karir di dunia kerja. Untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) sektor kelautan dan perikanan maka SMKN 10 Padang berperan sebagai lembaga pencetak SDM yang handal. Untuk itu, SMKN 10 Padang bertanggung jawab dalam pengembangan SDM kelautan dan perikanan, melalui Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan di sekolah, selanjutnya SMKN 10 Padang memberikan solusi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja bidang kelautan dan perikanan dengan memberikan bekal kompetensi dan keterampilan yang langsung terpakai dalam pasar kerja di dunia usaha dan industri. Dalam kegiatan pembelakajaran di SMKN 10 Padang siswa dibekali untuk hidup mandiri, mengembangkan wirausaha dan menciptakan lapangan kerja. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan kelautan dan perikanan relatih cukup mahal dalam memenuhi standar, seperti sarana dan prasarana. Untuk itu diperlukan kerjasama dalam pemanfaatan sarana pendidikan kelautan dan perikanan (resource sharing). SMKN 10 Padang sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan yang membidangi jurusan perikanan dan keluatan merupakan suatu sistem yang inputnya peserta didik lulusan SLTP yang diproses di SMKN 10 Padang untuk menjadi output atau lulusan. Sumber daya input yang diperlukan adalah masukan instrumental (instrumental input) dan 9
masukan lingkungan (enviromental input). Komponen instrumental input meliputi kurikulum, guru, administrasi, perpusatakaan, laboratorium atau sarana paraktek, sarana dab prasarana yang akan berinteraksi dengan proses peserta didik menjadi lulusan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan komponen inviromental input menyangkut aspekaspek kehidupan bangsa, aspek lingkungan alamiah dan sosial, yang dalam hal ini antara lain berupa ideologi negara pancasila, UUD 1945, Undang-Undang dan peraturan perundangan lainnya yang berlaku. Dalam hal ini SMKN 10 Padang (program studi kelautan dan perikanan) berperan dalam mendidik siswa untuk menjadi lulusan atau sumber daya manusia yang potensial di bidang kelautan dan perikanan. Maupun bekerja dengan baik di bidang pekerjaannya, sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya, keluarga, lingkungan masyarakat, bangsa dan negara. Lulusan SMKN 10 Padang (program studi kelautan dan perikanan) yang bekerja dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik akan memberikan pengaruh kepada dirinya, akan memiliki ketahanan pribadi yang tangguh dan akan berpengaruh kepada ketahanan keluarga yang pada gilirannya secara bertahap akan ditumbuhkembangkannya ketahanan lingkungan dan pada akhirnya akan terwujud ketahanan nasional. Ketahanan keluarga sebagai kondisi dapat diperoleh secara bertahap melalui 8 fungsi keluarga yang salah satunya adalah fungsi ekonomi. Penyelenggaraan ketahanan kelaurga harus didukung oleh sumber daya manusia yang mampu mempertahankan kelangsungan hidup keluarga tersebut. Dalam penelitian ini sumber daya manusia yang ada adalah siswa sebagai input atau masukan proses di sekolah menengah kejuruan kelautan dan perikanan dengan sumber daya pendidikan yang mencakup kurikulum, guru, administrasi, perpustakaan, laboratorium, sarana dan
prasarana akan menghasilkan lulusan sebagai sumber daya manusia yang berkualitas karena memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai bidangnya. Dan lulusan sekolah menengah kejuruan kelautan dan perikanan sebagai output atau keluaran merupakan sumber daya manusia yang profesional dibidangnya. Terlihat mereka mudah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan program keahliannya (0-6 bulan) setelah lulus, dan mendapatkan gaji atau pendapatan yang dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Disini menjunjukkan bahwa lulusan sekolah menengah kejuruan kelautan dan perikanan (SMKN 10 Padang) dengan bekerja mampu meningkatkan kesejahteraan diri sendiri dan lingkungan keluarganya sehingga dapat meningkatkan ketahanan pribadi dan ketahanan keluarga. Dengan pendidikan yang berbasis wilayah dan berdasarkan lingkungan yang sesuai dapat menciptakan lapangan kerja yang sesuai bagi masyarakat. Pekerjaan tidak hanya berorientasi di darat, tetapai laut juga dapat dijadikan tempat sebagai sumber mata pencaharian yang dapat bermanfaat bagi dirinya, keluarga, lingkungan dan juga bangsa dan negara. Bila laut dikelola dengan berbasis pendidikan yang sesuai, kekayaan laut dapat dikelola secara benar dan akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup dan juga meningkatkan kesejahteraan bagi diri sendiri, keluarga, bangsa dan juga negara. Selanjutnya untuk meningkatkan peran SMKN 10 Padang dalam meningkatkan ketahanan keluarga maka siswa diberikan bimbingan karir. Secara khusus tujuan bimbingan di SMK 10 padang adalah untuk membantu atau memfasilitasi perkembangan individu (siswa) agar memiliki kemampuankemampuan sebagai berikut. a. Memahami dan menilai dirinya, terutama potensi dasar (bakat, minat, sikap, kecakapan, dan cita-cita) yang terkait dengan dunia kerja yang akan dimasukinya kelak. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu amat 10
dipengaruhi oleh kemampuan individu memahami dan menilai potensi dasar yang dimilikinya. Oleh karena itu, maka setiap siswa perlu dibantu untuk memahami potensi dasar dirinya, sehingga menentukan pilihan atau mengambil keputusan yang sesuai dengan dunia kerja pilihannya itu. b. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada diri dan masyarakatnya, sehingga menumbuhkan sikap positif terhadap dunia kerja. Sikap positif berarti bahwa individu mau bekerja dalam bidang pekerjaan apa pun tanpa merasa rendah diri, yang penting bermakna bagi diri dan lingkungannya, serta sesuai dengan norma agama yang dianutnya. c. Mengetahui lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dirinya serta memahami jenis-jenis pendidikan dan/atau pelatihan yang diperlukan untuk mengembangkan dalam bidang pekerjaan tertentu. Melalui pengetahuan dan pemahaman tersebut individu terdorong untuk membentuk identitas dengan cara mengenali ciriciri pekerjaan, persyaratan yang dituntut, lingkungan pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja. d. Menemukan dan dapat mengatasi hambatan-hambatan yang disebabkan oleh faktor diri dan lingkungannya. e. Merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial-ekonomi. f. Membentuk pola-pola, yaitu kecenderungan arah. Misalnya, apabila seorang siswa bercita-cita menjadi mekanik otomotif di kapal, dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan otomotif di kapal. Dengan demikian diketahui bahwa secara khusus, siswa SMK 10 Padang lebih ditekaknkan pada aspek pengembangan keterampilan kejuruan. Dalam kaitan ini, bidang bimbingan di sekolah perlu
diberikan penekanan dengan bimbingan kejuruan dalam kesiapan kerja. Penekanan pengembangan keterampilan kejuruan bagi siswa, maka bidang bimbingan lebih pada pelayanan bagi pengembangan kejuruan dan aplikasinya dalam dunia kerja di masyarakat. KESIMPULAN DAN SARAN Adapun beberapa kesimpulan yang dapat penulis ambil berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Persepsi siswa terhadap proses pembelajaran di SMKN 10 Padang masih berada pada kategori cukup. Artinya masih terdapat beberapa kelemahan yang dimiliki oleh proses pembelajaran di SMKN 10 Padang dalam melaksanakan proses belajar diantaranya kurikulum berada pada kategori baik, guru berada pada kategori baik tenaga administrasi berada pada kategori baik perpustakaan berada pada kategori cukup, laboratorium/sarana praktek berada pada kategori kurang baikdan media pembelajaran berada pada kategori baik serta kebersihan dan keamanan lingkungan sekolah berada pada kategori cukup baik. 2. Tingkat kemampuan profesional lulusan SMKN 10 Padang masih berada pada kategori biasa-biasa saja, yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa alumni SMKN 10 Padang masih banyak yang menganggur, kalau bekerja digaji tidak terlalu besar dan juga ditemukan bahwa masih banyak alumni yang bekerja yang tidak pada bidangnya. 3. SMKN 10 Padang sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan yang membidangai jurusan perikanan dan keluatan merupakan suatu sistem yang inputnya peserta didik lulusan SLTP yang diproses di SMKN 10 Padang untuk menjadi output atau lulusan. Komponen pemroses adalah masukan instrumental (instrumental input) dan 11
masukan lingkungan (enviromental input). Komponen instrumental input meliputi kurikulum, guru, administrasi, perpusatakaan, laboratorium atau sarana paraktek, sarana dab prasarana yang akan berinteraksi dengan proses peserta didik menjadi lulusan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan komponen inviromental input menyangkut aspek-aspek kehidupan bangsa, aspek lingkungan alamiah dan sosial, yang dalam hal ini antara lain berupa ideologi negara pancasila, UUD 1945, Undang-Undang dan peraturan perundangan lainnya yang berlaku. 4. Dalam hal ini SMKN 10 Padang (program studi kelautan dan perikanan) berperan dalam mendidik siswa untuk menjadi lulusan atau sumber daya manusia yang potensial di bidang kelautan dan perikanan. Maupun bekerja dengan baik di bidang pekerjaannya, sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya, keluarga, lingkungan masyarakat, bangsa dan negara. Lulusan SMKN 10 Padang (program studi kelautan dan perikanan) yang bekerja dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik akan memberikan pengaruh kepada dirinya, akan memiliki ketahanan pribadi yang tangguh dan akan berpengaruh kepada ketahanan keluarga yang pada gilirannya secara bertahap akan ditumbuhkembangkannya ketahanan lingkungan dan pada akhirnya akan terwujud ketahanan nasional. Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. SMKN 10 Padang agar dapat dijadikan salah satu alternatif bagi lulusan sekolah pertama untuk dijadikan pilihan sekolah yang dapat langsung memasuki pasar kerja setelah mereka tamat dari sekolah ini, sehingga bagi para lulusan yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dapat langsung memasuk dunia kerja dengan keahlian
yang sesuai dengan potensi wilayah dan lapangan kerja yang tersedia, sehingga antara pendidikan, potensi wilayah dan kesempatan kerja berjalan seiring untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2. Koruikulum, guru, laboratorium atau bengkel kerja atau kapal latih, sarana dan prasarana sekolah walaupun cukup baik perlu ditingkatkan. Hal ini untuk menunjang mutu lulusan dari SMKN 10 Padang sehingga banyak siswa yang bisa magang di kapal penangkapan ikan miliki negara Jepang yang sudah maju dalam bidang penangkapan dan pengolahan hasil laut dan semakin besar pula peluang lulusannya bersaing di pasar kerja nasional maupun internasional dalam level menengah 3. Rencana strategis yang akan dilakukan untuk meningkatkan penanaman karakter kerja kelautan dan perikanan diantaranya adalah pembangunan beberapa sarana dan prasarana seperti tempat ibadah, laboratorium, asrama, perpustakaan, kolam renang, terminal penghubung antargedung, gedung olahraga, ruang yang lebih khusus untuk praktik. DAFTAR PUSTAKA Desi Lena. Peranan SMK Keluatan dan Perikanan Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Kaitannya Dengan Ketahanan Keluarga. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Indonesia. 2006 Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali, 1999 Wan Usman, Pembangunan dan Ketahanan Nasional, Masalah Analisis, Perencanaan dan Kebijaksanaan, Jakarta, UT, 1997
12