PERANAN KEBIJAKAN PUBLIK, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN KOMPETENSI SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PENGEMBANGAN PRODUK PERIKANAN PRIMA
ABDUL ROKHMAN
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi ”Peranan Kebijakan Publik, Orientasi
Kewirausahaan
dan
Kompetensi
Sumberdaya
Manusia
dalam
Pengembangan Produk Perikanan Prima” adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka pada bagian akhir disertasi ini. Bogor, Maret 2008
Abdul Rokhman C 561020054
RINGKASAN ABDUL ROKHMAN. Peranan Kebijakan Publik, Orientasi Kewirausahaan dan Kompetensi Sumberdaya Manusia dalam Pengembangan Produk Perikanan Prima. Dibimbing oleh JOHN HALUAN selaku Ketua Komisi Pembimbing, serta ARI PURBAYANTO dan VICTOR PH. NIKIJULUW sebagai anggota. Pembangunan industri pengolahan ikan di Indonesia mendapat momentum baru dengan lahirnya Undang-undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan ditetapkannya Revitalisasi Pertanian dalam Agenda Pembangunan Nasional 20042009. Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk mengakselerasi pembangunan industri pengolahan ikan adalah pengembangan produk perikanan prima, yaitu produk perikanan yang mempunyai jaminan mutu dan keamanan tinggi, berdaya saing tinggi dan bernilai tambah tinggi. Keberhasilan pengembangan produk perikanan prima ditentukan oleh tiga faktor, yaitu : (1) kebijakan publik, (2) orientasi kewirausahaan, dan (3) kompetensi sumberdaya manusia. Sehubungan dengan itu, dilakukan penelitian untuk menganalisis peranan ketiga faktor tersebut serta interaksinya satu sama lain dalam pengembangan produk perikanan prima. Penelitian ini menggunakan metoda survei terhadap 69 unit pengolahan ikan beku yang berada di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Metoda analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM), dengan menggunakan piranti lunak Program AMOS 5 Second Order Full Version. Dari konstruksi yang menggambarkan hubungan antara kebijakan publik, orientasi kewirausahaan dan kompetensi sumberdaya manusia dengan produk perikanan prima, ditentukan empat peubah utama, yaitu : produk perikanan prima (Y), kebijakan publik (X1), orientasi kewirausahaan (X2), dan kompetensi sumberdaya manusia (X3). Produk perikanan prima adalah peubah dependen yang dipengaruhi oleh tiga peubah lainnya. Peubah ini ditentukan dengan menggunakan tiga peubah terukur, yakni : (1) mutu dan keamanan produk, (2) nilai tambah, dan (3) daya saing. Indikator mutu dan keamanan produk adalah rata-rata rasio (%) kasus penahanan/penolakan ekspor oleh US-FDA, Jepang dan negara lain serta RASFF (Rapid Allert System for Food and Feed) oleh Uni Eropa terhadap seluruh frekuensi ekspor selama periode 2002-2006. Indikator nilai tambah adalah rata-rata persentase (%) nilai tambah dari setiap produk yang dihasilkan. Sementara itu, indikator daya saing adalah rata-rata Indeks RCA (Revealed Comparative Advantages), yakni perbandingan pangsa suatu produk yg dihasilkan oleh suatu unit pengolahan ikan terhadap pangsa ekspor produk tersebut dari seluruh dunia selama periode 2002-2006. Kebijakan publik merupakan peubah bebas yang dikonstruksi oleh 16 peubah terukur, meliputi : empat peubah indikator kualitas kebijakan, tiga peubah indikator strategi pelaksanaan, enam peubah indikator faktor pendukung, dan tiga peubah indikator kepatuhan. Orientasi kewirausahaan juga merupakan peubah bebas,
dibentuk oleh delapan peubah terukur, yaitu : tiga peubah indikator proactiveness, tiga peubah indikator innovativeness, dan dua peubah indikator risk taking. Kompetensi sumberdaya manusia merupakan peubah bebas ketiga yang dikonstruksi oleh sembilan peubah terukur, meliputi : dua peubah indikator pengetahuan, dua peubah indikator ketrampilan, dan lima peubah indikator motivasi kerja. Guna memperoleh gambaran mengenai kondisi kini industri pengolahan ikan, dilakukan juga analisis mengenai tingkat utilisasi, pengembangan produk, pemasaran dan penyerapan tenaga kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat utilisasi unit pengolahan ikan (UPI) beku di Pulau Jawa rata-rata adalah 56,47% dari kapasitas terpasang, karena pasokan bahan baku semakin terbatas. Disamping itu, secara umum UPI beku di Pulau Jawa belum melakukan pengembangan produk, karena masih mengolah produk-produk konvensional seperti udang beku blok dan ikan utuh beku yang nilai tambahnya rendah. Diversifikasi pemasaran ekspor juga belum berkembang, karena sebagian besar masih ditujukan ke pasar tertentu saja (Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa) dan jenis produknya masih didominasi produk berbasis udang dan tuna. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, industri pengolahan ikan beku merupakan bidang usaha yang padat karya karena menyerap tenaga kerja yang cukup banyak (315 orang per UPI atau 43 orang per satu ton bahan baku). Hasil analisis dengan menggunakan SEM menunjukkan bahwa peubah mutu dan keamanan produk, peubah nilai tambah dan peubah daya saing berbeda nyata pada taraf 1%, sehingga ketiga peubah tersebut dapat ditetapkan sebagai kriteria produk perikanan prima. Hasil analisis SEM juga menunjukkan bahwa kriteria yang paling kuat adalah daya saing, diikuti nilai tambah dan yang terakhir adalah mutu dan keamanan produk. Daya saing menjadi kriteria yang paling kuat karena merupakan ukuran keunggulan suatu produk dalam meraih pangsa pasar dari konsumen dunia, sehingga menjadi faktor penarik bagi kriteria lainnya. Nilai tambah menempati urutan kedua karena merupakan salah satu kunci sukses dalam berkompetisi dan menjadi faktor penarik bagi peningkatan mutu dan keamanan produk. Sementara itu, mutu dan keamanan produk menjadi kriteria produk perikanan prima paling lemah karena merupakan faktor penunjang bagi dua kriteria lainnya. Hasil analisis SEM juga menunjukkan bahwa peubah kebijakan publik, peubah orientasi kewirausahaan dan peubah kompetensi sumberdaya manusia berbeda nyata pada taraf 1% sehingga ketiga peubah tersebut dapat ditetapkan sebagai faktor penentu produk perikanan prima. Masing-masing faktor mempunyai peranan yang berbeda tingkatannya, yang paling kuat adalah orientasi kewirausahaan, selanjutnya kebijakan publik dan yang paling lemah adalah kompetensi sumberdaya manusia. Orientasi kewirausahaan menjadi faktor yang paling besar peranannya karena jaminan mutu dan keamanan produk, nilai tambah serta daya saing tidak akan dicapai tanpa adanya sikap proaktif, inovatif dan pengambilan resiko. Kebijakan publik menjadi faktor penentu kedua karena efektivitas pelaksanaan kebijakan publik sangat ditentukan oleh orientasi kewirausahaan. Sementara itu, kompetensi sumberdaya manusia menjadi faktor penentu ketiga karena kompetensi sumberdaya manusia tidak akan meningkat tanpa adanya orientasi kewirausahaan dan dukungan kebijakan publik.
Dari hasil dekomposisi faktor-faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima diketahui bahwa pada faktor kebijakan publik, dukungan sumberdaya manusia memiliki pengaruh yang paling kuat. Hal ini karena sumberdaya manusia tidak hanya sekedar sebagai obyek kebijakan, tetapi berperan juga sebagai subyek kebijakan sehingga ketersediaan sumberdaya manusia secara memadai merupakan faktor terpenting yang menentukan kinerja kebijakan. Pada faktor orientasi kewirausahaan, tindakan kompetitif merupakan aspek yang paling kuat pengaruhnya karena persaingan dalam bisnis pengolahan ikan sangat ketat. Pada faktor kompetensi sumberdaya manusia, rencana karier bagi karyawan mempunyai pengaruh yang paling kuat, karena seseorang memerlukan kepastian tentang apa yang akan didapat ketika berprestasi. Korelasi antara faktor orientasi kewirausahaan dengan faktor kompetensi sumberdaya manusia mempunyai pengaruh yang paling kuat terhadap produk perikanan prima. Hal ini dimungkinkan karena kombinasi antara sikap proaktif, inovatif dan keberanian mengambil resiko yang melekat pada pihak manajemen dengan pengetahuan, ketrampilan dan motivasi kerja karyawan merupakan kunci dihasilkannya produk perikanan prima. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, opsi kebijakan yang perlu ditempuh oleh pemerintah dalam kaitannya dengan kriteria produk perikanan prima menurut urutan prioritasnya adalah : (1) peningkatan daya saing, (2) pengembangan produk bernilai tambah tinggi, dan (3) peningkatan jaminan mutu dan keamanan produk. Kebijakan peningkatan daya saing yang perlu ditempuh antara lain adalah : stabilisasi harga bahan baku, penetapan sistem pengupahan yang proporsional, penetapan suku bunga yang kompetitif dengan negara lain, dan pengaturan distribusi margin yang adil bagi seluruh pelaku bisnis perikanan. Sementara itu, kebijakan yang perlu ditempuh dalam rangka pengembangan produk, antara lain adalah : fasilitasi perluasan akses pasar, pengembangan pasar domestik, diseminasi teknologi pengolahan value added products, dan pengembangan klaster industri perikanan. Adapun kebijakan peningkatan jaminan mutu dan keamanan produk yang perlu ditempuh antara lain adalah fasilitasi penerapan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) sebagai corporate culture pada perusahaan pengolahan ikan. Kebijakan yang terkait dengan faktor penentu produk perikanan prima berdasarkan urutan prioritasnya adalah : (1) pengembangan orientasi kewirausahaan, (2) peningkatan efektivitas pelaksanaan kebijakan di bidang mutu dan keamanan produk melalui penyempurnaan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep. 01/Men/2002, dan (3) peningkatan kualitas kompetensi sumberdaya manusia. Kebijakan pengembangan orientasi kewirausahaan antara lain dapat ditempuh melalui pemberian insentif bagi perusahaan yang proaktif dan inovatif, serta fasilitasi manajemen resiko bisnis. Peningkatan efektivitas kebijakan di bidang mutu dan keamanan produk dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas kebijakan itu sendiri, strategi pelaksanaan, faktor-faktor pendukung maupun kepatuhan para aktor utamanya. Sementara itu, kebijakan peningkatan kualitas kompetensi sumberdaya manusia diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan motivasi kerja karyawan.
ABSTRACT ABDUL ROKHMAN. Role of Public Policy, Entrepreneurial Orientation, and Human Resource Competency in Development of Prime Fishery Products. Supervised by JOHN HALUAN, ARI PURBAYANTO and VICTOR PH. NIKIJULUW. Development of fish processing industry in Indonesia has reached a new momentum since the release of the act number 31/2004 on fisheries and the adoption of agriculture revitalization in National Development Agenda (RPJM) 2004-2009. The strategy that can be carried out to accelerate the development of fish processing industry is development of prime fishery products, which have high quality and safety, high competitiveness, and high added value. The objectives of this research were : (1) to analyze current status of fish processing industry, (2) to construct model on role of public policy, entrepreneurial orientation, and human resource competency in development of prime fishery products, (3) to analyze some factors that play important role in the development of prime fishery products, i.e. public policy, entrepreneurial orientation, and human resource competency, (4) to formulate public policies that should be issued to develop fish processing industry. The research samples were 69 frozen fish processing plants located in Banten Province, Jakarta Province, West Java Province, Central Java Province, and East Java Province. The research applied survey method and data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The result of this research showed that criteria of prime fishery products with strongly influence were competitiveness, followed by added value, and quality and safety assurance. All determinant factors of prime fishery products were significantly playing an important role. The leading roles were entrepreneurial orientation, followed by public policy, and human resource competency. Correlation between those factors was also playing an important role to the prime fishery products. In relation to the criteria of prime fishery products, public policies should be issued are: (1) increasing product competitiveness, (2) development of value added products, and (3) improvement of quality and safety assurance. While, public policies should be issued related to the determinant factors of prime fishery products are: (1) development of entrepreneurial orientation, (2) revision of Ministerial Decree No. Kep 01/Men/2002, and (3) improvement of human resource competency. Keywords: prime fishery products, quality and safety assurance, added value, competitiveness, SEM (Structural Equation Modeling)
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber pengutipan dan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
PERANAN KEBIJAKAN PUBLIK, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN KOMPETENSI SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PENGEMBANGAN PRODUK PERIKANAN PRIMA
ABDUL ROKHMAN
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
Judul Disertasi Nama Mahasiswa NRP Program Studi
: Peranan Kebijakan Publik, Orientasi Kewirausahaan dan Kompetensi Sumberdaya Manusia dalam Pengembangan Produk Perikanan Prima : Abdul Rokhman : C 561020054 : Teknologi Kelautan
Disetujui, Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc Ketua
Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc Anggota
Dr. Ir. Victor PH. Nikijuluw, M.Sc Anggota
Diketahui,
Ketua Program Studi Teknologi Kelautan
Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc
Tanggal Ujian : 25 Maret 2008
Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS
Tanggal Lulus: ……………………
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 18 Nopember 1962 di Pekalongan, Jawa Tengah, putra ke dua dari sembilan bersaudara dari Bapak KH. Misbah Malibari dan Ibu Hj. Ulfah Misbah. Pada tahun 1988 penulis menikah dengan Fitri Desfandiari dan dikaruniai empat orang putra, yaitu Abi Adiyat Fitrachman (19 tahun), Yusya’ Alif Fitrachman (14 tahun), Naufal Aqiel Fitrachman (8 tahun) dan Thariq Afif Fitrachman (4 tahun). Pendidikan dasar sampai dengan menengah penulis selesaikan di Pekalongan. Pada tahun 1982-1985 penulis mengikuti kuliah pada Pendidikan dan Pelatihan Ahli Usaha Perikanan Jakarta (sekarang Sekolah Tinggi Perikanan), Jurusan Pemanfaatan Hasil Perikanan. Selanjutnya, pada bulan Desember 1985 penulis mulai bekerja pada Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian. Pada tahun 1990-1991, penulis mendapat kesempatan tugas belajar pada Program Diploma IV Pendidikan dan Pelatihan Ahli Usaha Perikanan Jakarta, Jurusan Pemanfaatan Hasil Perikanan. Pada tahun 1995 penulis melanjutkan pendidikan S2 Program Studi Bisnis dan Manajemen pada Sekolah Tinggi Manajemen LABORA Jakarta dan memperoleh gelar MM (Magister Manajemen) pada tahun 1997. Selanjutnya, pada tahun 2002 penulis melanjutkan pendidikan S3 Program Studi Teknologi Kelautan, Sub Program Studi Perencanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Sejak bulan Juli 2007 sampai sekarang penulis diperbantukan pada PT Perikanan Nusantara (Persero) sebagai Direktur Produksi. Selama berkarier sebagai pegawai negeri sipil pada Departemen Kelautan dan Perikanan (d/h. Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian), penulis mengikuti berbagai pelatihan dan seminar, antara lain: (1) International Symposium of Seaweed, KobeJapan, March 26-31, 2007 (2) The Tenth Session of the FAO-Sub Committee on Fish Trade, Santiago de Compostela, Spain, 30 May – 02 June 2006; (3) Pelatihan (ToT) Konsultan Keuangan/Pendamping UMKM Mitra Bank Sektor Kelautan dan
Perikanan, Bogor, 4-9 Desember 2003; (4) Pelatihan Pemeriksaan Fisik Kapal Perikanan, Semarang, 14-17 Juli 2002; (5) Course in Food Safety Auditing (AQIS Training Services), Bogor, 20-29 Maret 2000; (6) Seminar on Quality Control in Fish Processing, Tokyo-Japan, 14-22 April 1999; (7) Workshop on Toward Designing Certification System for Marine Products, Jakarta, 30-31 Maret 1999; (8) Workshop on HACCP Audit Procedures for Fish Inspectors, Denpasar, 29 September-3 October 1997; (9) The Train-the-Trainer Course for HACCP Trainers, Hanoi-Vietnam, 17-28 March 1997; (10) Training on Inspection of the Implementation of HACCP-Based Integrated Quality Management Program (IQMP) of Fish Products, Surabaya, 20-24 January 1997; (11) Asean Fisheries Federation (AFF) 8th Council Meeting and Business Conference, Kuala Lumpur-Malaysia, 16-18 September 1996; (12) Workshop on Production of Battered and Breaded Fish Products from Minced Fish and Surimi, Singapore, 19-25 February 1995; (13) Course on English for Academic Purposes, Jakarta, 29 June-18 December 1992; (14) Workshop on Media Graphics and Publications, Bangkok-Thailand, 11-28 July 1988.
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas perkenan-Nya disertasi dengan judul “Peranan Kebijakan Publik, Orientasi Kewirausahaan dan Kompetensi Sumberdaya Manusia dalam Pengembangan Produk Perikanan Prima” ini dapat diselesaikan. Penelitian yang dilakukan dalam rangka penulisan disertasi ini menggunakan metoda survei terhadap 69 unit pengolahan ikan beku yang berada di Pulau Jawa dan data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil yang diperoleh dari penelitian itu adalah data dan informasi mengenai kondisi kini industri pengolahan ikan beku di Pulau Jawa, gambaran model pengembangan produk perikanan prima, opsi kebijakan pengembangan produk perikanan prima, dan implikasi hasil penelitian. Bagian dari disertasi ini telah dipublikasikan pada Buletin PSP Volume XVI No. 2 Agustus 2007, halaman 246-259, dengan judul “Peranan Kebijakan Publik, Orientasi
Kewirausahaan
dan
Kompetensi
Sumberdaya
Manusia
dalam
Pengembangan Produk Perikanan Prima”. Buletin tersebut diterbitkan oleh Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc serta Dr. Ir. Victor PH. Nikijuluw, M.Sc selaku anggota Komisi Pembimbing, yang dengan ikhlas telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak penelitian sampai dengan penulisan disertasi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Bambang Sayaka, M.Sc; Nur Sokib, S.St.Pi; Budi Yuwono, S.St.Pi; Zaenal Muttaqin, A.Pi, M.Si dan Muhammad Siddik, S.St.Pi yang telah membantu dalam pengumpulan dan pengolahan data, serta semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian disertasi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga disertasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan merupakan sumbangan pemikiran bagi pembangunan perikanan di Indonesia. Bogor, Maret 2008
Abdul Rokhman
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ………………………………………………….......................... i DAFTAR TABEL …………………………………………………................. iv DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………... vi DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………............ vii DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………......... viii 1 PENDAHULUAN …………………………………………………............ 1.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah .................................................. 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 1.6 Kerangka Pikir Penelitian .................................................................. 1.7 Hipotesa Penelitian …………………………………………………..
1 1 5 7 7 8 10 15
2 TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………... 2.1 Batasan/Definisi Pengolahan Ikan ....................................................... 2.2 Produk Perikanan Prima ...................................................................... 2.2.1 Batasan/definisi produk perikanan prima ............................................. 2.2.2 Peranan produk perikanan prima dalam pembangunan perikanan ..... 2.2.3 Faktor-faktor yg berpengaruh terhadap produk perikanan prima ....... 2.3 Kebijakan Publik ................................................................................. 2.3.1 Pengertian kebijakan publik ................................................................ 2.3.2 Kebijakan publik yang berkaitan dengan produk perikanan prima ..... 2.3.3 Evaluasi kebijakan publik ................................................................... 2.3.4 Kebijakan publik dan produk perikanan prima ................................... 2.4 Orientasi Kewirausahaan .................................................................... 2.4.1 Pengertian kewirausahaan ................................................................... 2.4.2 Pengertian orientasi kewirausahaan .................................................... 2.4.3 Orientasi kewirausahaan dan produk perikanan prima ....................... 2.5 Kompetensi Sumberdaya Manusia ..................................................... 2.5.1 Pengertian kompetensi sumberdaya manusia ...................................... 2.5.2 Kompetensi sumberdaya manusia dan produk perikanan prima ......... 2.6 Pemodelan Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling-SEM)..
17 17 17 17 19 19 33 33 36 38 42 43 43 45 47 48 48 51 52
3 METODOLOGI PENELITIAN ……………………………....................... 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 3.2 Kerangka Analisis ............................................................................... 3.3 Metoda Analisis .................................................................................. 3.4 Pengumpulan Data ..............................................................................
58 58 58 61 68
ii
3.4.1 Sampel penelitian ................................................................................ 3.4.2 Metoda pengumpulan data ………………………………………….. 3.5 Hipotesa Analisis ................................................................................
68 69 75
4 PEMBANGUNAN PERIKANAN DI WILAYAH PENELITIAN ............. 4.1 Program Pembangunan Perikanan ………………………………...... 4.1.1 Provinsi Banten ................................................................................... 4.1.2 Provinsi DKI Jakarta ........................................................................... 4.1.3 Provinsi Jawa Barat ............................................................................. 4.1.4 Provinsi Jawa Tengah ......................................................................... 4.1.5 Provinsi DI Yogyakarta ....................................................................... 4.1.6 Provinsi Jawa Timur .......................................................................... 4.2 Potensi Bahan Baku Industri Pengolahan Ikan ................................... 4.3 Struktur Industri Pengolahan Ikan ......................................................
81 81 81 83 84 85 87 89 90 93
5 HASIL PENELITIAN .................................................................................. 5.1 Kondisi Kini Unit Pengolahan Ikan Beku ............................................. 5.1.1 Produksi dan tingkat utilisasi ............................................................... 5.1.2 Diversifikasi dan nilai pambah produk ............................................... 5.1.3 Pemasaran produk ............................................................................... 5.1.4 Penyerapan tenaga kerja ...................................................................... 5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produk Perikanan Prima ............. 5.2.1 Hasil analisis kriteria produk perikanan prima ................................... 5.2.2 Faktor-faktor penentu produk perikanan prima .................................. 5.2.3 Dekomposisi faktor-faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima ................................................................................................... 5.2.4 Korelasi antar faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima .... 5.2.5 Hasil pengujian hipotesis ....................................................................
99 99 99 103 110 114 116 116 116 117
6 PEMBAHASAN .......................................................................................... 6.1 Kondisi Kini Unit Pengolahan Ikan Beku ............................................. 6.1.1 Tingkat utilisasi ................................................................................... 6.1.2 Pengembangan produk ........................................................................ 6.1.3 Pemasaran produk ............................................................................... 6.1.4 Penyerapan tenaga kerja ...................................................................... 6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produk Perikanan Prima ............. 6.2.1 Hasil analisis kriteria produk perikanan prima ................................... 6.2.2 Faktor-faktor penentu produk perikanan prima .................................. 6.2.3 Dekomposisi faktor-faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima ................................................................................................... 6.2.4 Korelasi antar faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima .... 6.3 Opsi Kebijakan Pengembangan Produk Perikanan Prima .................. 6.3.1 Kebijakan yang terkait dengan kriteria produk perikanan prima ......... 6.3.2 Kebijakan faktor penentu produk perikanan prima ............................. 6.4 Implikasi Hasil Penelitian ...................................................................
124 124 124 129 133 136 137 138 140 144
119 119
155 156 156 158 161
iii
6.4.1 Implikasi bagi pemerintah ................................................................... 6.4.2 Implikasi bagi pelaku usaha (perusahaan) pengolahan ikan ............... 6.4.3 Implikasi bagi stakeholders perikanan lainnya dan masyarakat luas .....
161 162 163
7 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 7.1 Kesimpulan .......................................................................................... 7.2 Saran .....................................................................................................
165 165 166
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................
168
LAMPIRAN .......................................................................................................
178
DAFTAR TABEL Halaman 1
Nilai tambah beberapa produk perikanan di Argentina .........................................
28
2
Biaya produksi pengolahan hake loins with sauce ................................................
29
3
Nilai tambah pengolahan hake loins with sauce
...................................................
29
4
Kriteria evaluasi kebijakan publik
........................................................................
40
5
Tahapan pelaksanaan penelitian
……………………………..…….....................
58
6
Definisi operasional peubah utama .........................................................................
59
7
Distribusi sampel penelitian dan kondisi unit pengolahan ikan beku lainnya .........
68
8
Profil responden penelitian
...................................................................................
70
9
Hipotesa analisis
...................................................................................................
76
10 Produksi perikanan di Pulau Jawa, 2001-2005
.....................................................
91
................................................
93
12 Perhitungan nilai kumulatif parameter skala usaha pengolahan hasil perikanan .....
95
13 Jumlah unit pengolahan ikan skala kecil di Pulau Jawa, 2004 ................................
96
14 Jumlah unit pengolahan ikan skala sedang dan besar di Pulau Jawa, 2005 …........
97
15 Jumlah unit pengolahan ikan di Pulau Jawa ..........................................................
98
16 Produksi dan tingkat utilisasi unit pengolahan ikan beku di Pulau Jawa, 2006 .......
100
17 Produksi dan tingkat utilisasi unit pengolahan udang beku di Pulau Jawa, 2006 .....
101
18 Produksi dan tingkat utilisasi unit pengolahan tuna beku di Pulau Jawa, 2006 .......
102
19 Produksi dan tingkat utilisasi unit pengolahan multi komoditas di Pulau Jawa,
103
11 Potensi lahan perikanan budidaya di Pulau Jawa
2006
.......................................................................................................................
20 Diversifikasi dan nilai tambah produk olahan binatang kulit keras (Crustaceans), 2006
106
......................................................................................................................
21 Diversifikasi dan nilai tambah produk olahan hewan lunak (Molluscs), 2006 …....
107
22 Diversifikasi dan nilai tambah produk olahan ikan tuna dan sejenisnya, 2006 …....
118
23 Diversifikasi dan nilai tambah produk olahan ikan kakap merah dan ikan nila,
109
2006
......................................................................................................................
v
24 Diversifikasi dan nilai tambah produk olahan ikan lainnya, 2006 ............................
110
25 Perkembangan ekspor unit pengolahan ikan sampel penelitian, 2002-2006 ….......
112
26 Penyerapan tenaga kerja pada industri pengolahan ikan beku di Pulau Jawa, 2006.
115
27 Hasil analisis kriteria produk perikanan prima
.....................................................
116
28 Faktor-faktor penentu produk perikanan prima
....................................................
117
29 Dekomposisi faktor-faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima
...........
118
....................
119
......................................................................................
120
30 Korelasi antar faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima 31 Hasil pengujian hipotesis
32 Produksi perikanan laut di Pulau Jawa, 2001-2005
..............................................
128
DAFTAR GAMBAR Halaman 1
Kerangka pikir penelitian
..........................................................................
16
2
Alat manajemen mutu dan keamanan makanan : pendekatan terintegrasi ....
21
3
Mutu dan keamanan makanan : pendekatan terintegrasi ................................
22
4
Rantai nilai produk perikanan ........................................................................
26
5
Siklus kebijakan publik ..................................................................................
36
6
Keterkaitan antar faktor dalam implementasi kebijakan publik ....................
41
7
Hubungan antara orientasi kewirausahaan dan kewirausahaan ....................
46
8
Faktor model ..................................................................................................
54
9
Analisis jalur atau struktural model
.............................................................
54
10 Structural equation modelling .......................................................................
55
11 Model peranan kebijakan publik, orientasi kewirausahaan dan kompetensi
62
sumberdaya manusia dalam pengembangan Produk Perikanan Prima 12 Volume ekspor unit pengolahan sampel penelitian, 2002-2006 13 Nilai ekspor unit pengolahan sampel penelitian, 2002-2006
........
………...... 113 ……………... 114
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1
Delapan produk olahan udang
........................................................................ 179
2
Tiga produk olahan lobster dan kepiting
3
Empat produk olahan cumi-cumi, sotong dan gurita
4
Delapan produk olahan ikan tuna dan sejenisnya
5
Lima produk olahan ikan kakap merah dan ikan nila
6
Dua belas produk olahan ikan lainnya
............................................................ 184
7
Data peubah produk perikanan prima
............................................................. 186
8
Data peubah kebijakan publik .......................................................................... 188
9
Data peubah orientasi kewirausahaan
........................................................ 180 ...................................... 181
........................................... 182 ..................................... 183
............................................................. 190
10 Data peubah kompetensi sumberdaya manusia
.............................................. 192
DAFTAR SINGKATAN
AMOS
= Analysis of Moment Structures
BSE
= Bovine Spongiform Encephalopathy
CAC
= Codex Alimentarius Commission
DKP
= Departemen Kelautan dan Perikanan
DWT
= Dressed Without Tail
EC
= European Commission
EO
= Entrepreneurial Orientation
GHP
= Good Handling Practices
GMP
= Good Manufacturing Practices
HACCP
= Hazard Analysis Critical Control Point
IQF
= Individual Quick Frozing
PD
= Peeled & Devined
PDTO
= Peeled & Deveined Tail-on
PMMT
= Program Manajemen Mutu Terpadu
PTO
= Peeled Tail-on
PUD
= Peeled Undevined
QA
= Quality Assurance
QC
= Quality Control
QM
= Quality Management
RASFF
= Rapid Allert System for Food and Feed
RCA
= Revealed Comparative Advantage
SEM
= Structural Equation Modeling
SNI
= Standar Nasional Indonesia
SPS
= Sanitary and Phytosanitary
SSOP
= Sanitation Standard Operating Procedures
TQM
= Total Quality Management
UPI
= Unit Pengolahan Ikan
ix
US-FDA = United State-Food and Drug Administration VAP
= Value Added Products
WGGS
= Whole, Gilled, Gutted and Scaled
WTO
= World Trade Organization