PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT (Studi kasus pada PT. BTPN Tbk. Cabang Tasikmalaya) Oleh : Rian Ruhiandani NPM. 093403133 Dibawah bimbingan : H. Tedi Rustendi, S.E., M.Si., AK. Rani Rahman, S.E. M.Ak. ABSTRACT The purpose of this research to know about the accounting information system, decision making lending at PT. BTPN Tbk Branch Tasikmalaya, to know the role of accounting information system in supporting decision making lending at PT. BTPN Tbk Branch Tasikmalaya. In this research uses case study approaching about water PT. BTPN Tbk Branch Tasikmalaya. Whereas the variables from this research is about the accounting information system and decision making lending. In this research method the writer uses the qualitative method, based on the result of the research about the role of accounting information systems in supporting decision making lending at. The Bank Branch Tasikmalaya felt pretty good in the lending activity of the company so that it can be used as a basis for management decision-making in terms of the company's activities.. Keyword : Accounting Informasion System; Decision Making Lending
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem informasi akuntansi, pengambilan keputusan pemberian kredit pada PT. BTPN Cabang Tasikmalaya, untuk mengetahui peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengambilan keputusan pemberian kredit pada PT. BTPN Cabang Tasikmalaya. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus pada PT. BTPN Cabang Tasikmalaya. Sedangkan variabel-variabel dari penelitian ini antara lain sistem informasi akuntansi dan pengambilan keputusan pemberian kredit. Dalam metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, berdasarkan hasil penelitian peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengambilan keputusan pemberian kredit pada PT. BTPN Cabang Tasikmalaya dirasakan cukup baik dalam aktivitas pemberian kredit perusahaan tersebut sehingga dapat dijadikan manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam hal aktivitas perusahaan.
Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi dan Pengambilan keputusan pemberian kredit
1
1.
Latar Belakang Dalam era globalisasi dan modernisasi saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh yang sangat besar pada berbagai bidang kehidupan manusia, tak terkecuali bidang ekonomi dan bisnis dimana perkembangan bisnis baik itu di luar maupun dalam negeri, mengalami gejolak persaingan produk dan jasa yang dalam hal ini juga menginterpretasikan persaingan di antara perusahaan-perusahaan maka setiap perusahaan membutuhkan suatu cara pengelolaan perusahaan yang mampu memberikan kepastian bahwa perusahaan akan tetap menjalankan aktivitas operasionalnya dengan baik dan mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang lebih mengglobal. Agar dapat terus bertahan dan bersaing dalam keadaan era globalisasi dan modernisasi tersebut perusahaan industri maupun jasa harus dapat melakukan perbaikan secara terus menerus dalam kegiatan operasionalnya sehingga tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai. Salah satu kunci dari keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan adalah tersedianya data dan informasi. Informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, lengkap, efisien dan dapat dipercaya akan mendukung manajemen sebagai dasar dalam mengambil keputusan seperti perencanaan, pengawasan dan evaluasi. Di dalam perusahaan, pihak manajemen membutuhkan informasi dan data yang dapat mendukung mereka dalam pengambilan keputusan salah satunya mengenai informasi akuntansi. Para manajer menggunakan informasi akuntansi untuk membantu mereka dalam mengevaluasi operasi yang sedang berjalan dan merencanakan operasi yang akan datang. Untuk memperoleh informasi akuntansi yang berkualitas dan sesuai dengan harapan manajemen, serta untuk meningkatkan produktivitas dan membantu pencapaian kualitas, standar waktu, dan dapat memberikan kepuasan bagi konsumen serta karyawannya, maka perusahaan memerlukan suatu sistem informasi yang memadai untuk dapat menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas. Salah satu bentuk sistem informasi yang digunakan untuk memfasilitasi fungsifungsi operasional dalam suatu perusahaan yaitu sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang memiliki tugas dalam hal pengolahan data keuangan menjadi informasi berupa laporan keuangan yang mana informasi keuangan tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal maupun eksternal yang nantinya digunakan sebagai pembuatan keputusan finansial. Sistem informasi akuntansi selain merupakan sarana dan prasarana berkomunikasi bagi perusahaan dan investor, juga akan meningkatkan transparansi dan kredibilitas dalam pengelolaan suatu informasi bagi masyarakat dan khususnya bagi investor. Informasi dan laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi harus sesuai dengan kualitas sistem informasi, salah satunya adalah keandalan data sistem informasi akuntansi tersebut. Setiap jenjang manajemen harus mampu melaksanakan tugasnya sebagai pengambil keputusan. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen adalah kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif pemecahan masalah dengan mempertimbangkan resiko dan keuntungan yang terkandung didalamnya berdasarkan informasi laporan keuangan yang disusun oleh akuntan intern, sedangkan manajemen menggunakan informasi tersebut sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan Dalam perusahaan adanya tantangan di bidang administrasi atau manajer, tentu akan aktif mencari cara untuk dapat meningkatkan aktivitas kerja mereka sehingga
2
usaha dalam peningkatan prestasi kerja ini dilakukan antara lain melalui upaya meningkatkan kemampuan untuk membuat suatu keputusan yang lebih bermutu. Hal ini terbukti dikarenakan perencanaan didalam meningkatkan mutu keputusan yang dibuat oleh manajer akan memudahkannya menyakinkan orang lain tentang pengambilan keputusan yang sistematis sehingga memberikan pengaruh positif terhadap kesejahteraan dari karyawan dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan. Dalam pengambilan keputusan dapat memakan waktu yang cukup panjang bagi para manajer meskipun dalam pelaksanaan (implementasi) dari keputusan kebijakan yang dibuat akan terlibat secara terus menerus dalam pembuatan suatu keputusan agar lebih efisien dan efektif. Setiap manajer senantiasa menghadapi berbagai masalah hari demi hari sehingga bilamana ada perbedaan antara apa yang diinginkan dan apa yang sebenarnya terjadi, sehingga masalah-masalah yang dihadapi sangat penting memerlukan perhatian secara khusus agar dapat diselesaikan. Oleh karena itu manajer haruslah membuat keputusan-keputusan dalam rangka usaha mengubah situasi nyata yang dapat mengubah tingkatan dari situasi nyata yang mengubah tingkatan dari situasi yang diinginkan, sehingga dengan adanya usaha itu dapat mengurangi perbedaan antara situasi yang diinginkan dan situasi yang sebenarnya. Pengambilan keputusan jauh lebih kompleks karena kita dapat memperhitungkan situasi masa depan yang tidak pasti dan kadangkadang mempunyai pengaruh dari keinginan yang harus mempertimbangkan apakah keputusan yang akan dibuat haruslah memerluhkan suatu proses pengambilan keputusan yang cermat atau tidak sehingga dapat mempengaruhi suatu pembuatan dalam keputusan serta memakan banyak biaya yang lebih besar daripada manfaatnya atau kegunaannya. Keberadaan PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) sebagai bank umum mempunyai fungsi memberikan pelayanan perbankan dan membantu meningkatkan taraf hidup rakyat banyak khususnya para pensiunan dan calon penerima pensiun. Dalam hal peningkatan taraf hidup rakyat banyak, BTPN memberi berbagai fasilitas produk dan layanan perbankan, antara lain : Giro, Deposito, Tabungan Citra, Tabungan Citra Plus, Tabungan Pensiunan, Kredit Pensiun, dan Tabungan Pegawai Aktif. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) KC Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kantor cabang yang menyelenggarakan pelayanan perbankan berupa produk tabungan dan produk pensiun. Sebagai kantor cabang yang berorientasi pada layanan dan produk pensiun banyak sistem dan prosedur yang terdapat didalamnya. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi dan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit pada PT. Bank BTPN KC. Tasikmalaya. 2. Bagaimana Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam menunjang Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit pada PT. Bank BTPN KC. Tasikmalaya.
3
3. Tinjauan Pustaka A. Sistem Infomasi Akuntansi Menurut Mulyadi (2001 : 3), menyatakan bahwa : “Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu organisasi yang formulir, catatan dan laporannya dikoordinasikan secara akurat untuk dapat menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen guna memudahkan suatu prosedur pengelolaan keuangan didalam suatu perusahaan.” Menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 4), ”Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagailaporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.” Menurut Bordnar dan Hopwood (2004 : 1) yang di alih bahasakan oleh Julianto Agung Saputra, ”Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.” Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa, mengkomunikasikan informasi akuntansi finansial dan decision making yang relevan kepada pihak luar perusahaan maupun pihak intern perusahaan. (Hall, 2001 : 18) terjemahan Thompson Learning. Dalam hubungan dengan SIA, pernyataan tentang transaksi yaitu transaksi dibagi menjadi dua kelas menjadi transaksi keuangan dan transaksi non keuangan. Transaksi keuangan adalah sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aset dan ekuitas suatu perusahaan, direfleksikan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuan moneter. Transaksi non-keuangan: termasukdalam semua peristiwa yang diproses oleh sistem informasi perusahaan yang tidak memenuhi defenisi sempit dari transaksi keuangan. Jadi, dalam SIA tidak hanya mengolah data keuangan saja, data non keuangan juga diikutsertakan karena pengambilan keputusan tidak hanya informasi keuangan saja yang diperlukan, informasi non keuangan tentang suatu kondisi dan keadaan juga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Kesimpulannya bahwa sistem informasi yang baik harus memiliki prinsip-prinsip kesesuaian desain sistem dengantujuan sistem informasi dan perusahaan. Informasi akuntansi juga dipergunakan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan. Sistem informasi sering kali dinyatakan berdasarkan sumber dayanya. Menurut Will Kinson adalah sebagai berikut : 1. Sistem informasi yang didominasi oleh sumber daya manusia dikenal sebagai sistem informasi manual. 2. Sistem informasi yang mengutamakan peralatan dikenal dengan sistem informasi yang menggunakan komputer serta peralatan pendukungnya disebut sistem informasi yang berdasarkan komputer. B. Pengambilan Keputusan Menurut Syamsi ( 2003 : 4 ), menyatakan bahwa :“Keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan sehingga merupakan suatu tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula dapat dikatakan sebagai suatu hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu
4
diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.” Menurut Syamsi ( 2003 : 6 ), menyimpulkan bahwa :“Pengambilan Keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternative -alternatif yang dimungkinkan yang dimana hakikatnya pembuatan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang paling tepat dalam pengumpulan fakta-fakta dan data serta tindakan yang paling tepat dalam mengambil keputusan.” Menurut Salusu ( 2005 : 44), menyatakan bahwa : “Pengambilan Keputusan adalah pekerjaan sehari-hari dari manajemen sehingga kita perlu mengetahui apakah pengambilan keputusan itu, bagaimana kita tiba pada keputusan itu bagaimana kita tiba pada keputusan, apa keputusan itu, tingkat-tingkatnya, klasifikasinya, dan jenisjenisnya. Selain itu perlu perlu diketahui teknik pengambilan keputusan, pendekatannya, metodenya, teori-teorinya, etika dalam pengambilan keputusan, peranan birokrasi dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalahnya.” Menurut Salusu ( 2005 : 46), menyatakan bahwa : “Kewajiban memutuskan keseluruhan perusahaan administratif sama jauhnya dengan apa yang dilakukan oleh kewajiban yang bertindak sehingga kewajiban memutuskan itu terikat secara intergal dengan kewajiban bertindak agar harus dapat mencakup prinsip-prinsip suatu perusahaan yang menjamin diambilnya keputusan yang benar dan dilakukannya tindakan yang efektif”. 4. Kerangka Pemikiran Kemampuan berkompetisi dalam mempertahankan hidup perusahaan salah Perkembangan dunia usaha banyak mengalami permasalahan, baik masalah yang berhubungan dengan pihak dalam perusahaan maupun diluar perusahaan, biasanya masalah dalam suatu perusahaan itu adalah bagaimana seharusnya manajemen perusahaan tersebut mengatur dan mengolah perusahaan yang dimilikinya agar tetap berkembang dan memperoleh profitability yang tinggi. Dalam hal pencapaian tersebut pengambilan keputusan oleh pihak manajemen harus didasarkan pada jumlah informasi yang akurat baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk meningkatkan daya saing perusahaan harus didukung oleh Sistem Informasi yang handal. Manajemen dituntut untuk mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap perusahaan, untuk itu diperlukan peran Sistem Informasi Akuntansi untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Menurut Hall, (2001 : 5) oleh Thompson Learning mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah merupakan sekelompok dua atau lebih komponenkomponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).”Sistem itu sendiri bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang saling mengisi satu sama lainnya. Dan sistem itu sendiri juga mencakup tiga kegiatan sebagai berikut. 1. Masukan atau Input. 2. Pengolahan atau Processing. 3. Hasil dari pengolahan atau Output. Sistem menerima input dari lingkungannya dan juga menghasilkan output untuk lingkungannya. Sistem yang sederhana terdiri dari satu input dan satu output.
5
INPUT
PROSES
OUTPUT
Romney dan Steinbart (2004) terjemahan Dewi Fitriasari menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sumber daya manusia dan modal dalam perusahaan yang bertanggung jawab untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2) informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan. Menurut Romney dan Steinbart (2004 : 3) terjemahan Dewi Fitriasari,”Pengolahan transaksi akan meliputi berbagai aktivitas yang harus dihadapi organisasi untuk mendukung kegiatan harian perusahaan. Pengolahan transaksi dapat dilaksanakan secara tradisional yaitu menggunakan buku-buku ditambah bantuan alat-alat mekanis ataupun secara modern yaitu menggunakan sistem komputer,Walaupun teknologi pengolahan dapat berbeda akan tetapi prinsip dasar dari pengolahan transaksi tetap sama, yaitu input, processing, output serta penyimpanan data dan informasi. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada masukan-masukan yang objektif. Dalam SIA tidak hanya mengolah data keuangan saja, data non keuangan juga diikutsertakan karena pengambilan keputusan tidak hanya informasi keuangan saja yang diperlukan, informasi non keuangan tentang suatu kondisi dan keadaan juga dapat dipergunakansebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Romney dan Steinbart (2011), Sistem Informasi Akuntansi terbagi menjadi enam komponen yang memungkinkan SIA untuk memenuhi fungsi bisnis yang satunya Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Menurut O’Brien (2005:35) CBIS terdapat komponen-komponen yang terdiri dari : 1. orang (brainware) 2. perangkat keras komputer (hardware) 3. perangkat lunak komputer (software) 4. basis data 2. prosedur 3. dokumentasi Menurut Syamsi (2003 : 6), menyimpulkan bahwa “Pengambilan Keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif -alternatif yang dimungkinkan yang dimana hakikatnya pembuatan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang paling tepat dalam pengumpulan fakta-fakta dan data serta tindakan yang paling tepat dalam mengambil keputusan.” Pengambilan keputusan keuangan salah satunya adalah pengambilan keputusan kredit, menurut Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 10 Tahun 1998tentangperubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992tentang perbankankredit adalah Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
6
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasiutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.” Dalam pertimbangan suatu permohonan kredit, pertimbangan utamanya adalah apakah kredit yang diberikan itu akan mampu dilunasi atau tidak, pada umumnya para analis kredit dalam mempertimbangkan permohonan kredit memiliki kerangka analisis kredit yang dikenal dengan sebutan “Prinsip 5C” atau “5C CREDIT” seperti yang dikemukakan oleh Kasmir (2000; 15), sebagai berikut: 1. “Character 2. Capacity 3. Capital 4. Collateral 5. Condition Dengan demikian Informasi-informasi Akuntansi dibutuhkan oleh pimpinan perusahaan untuk menghasilkan kualitas keputusan pemberian kredit yang sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan perusahaan dan dapat dipercaya serta membantu perusahaan untuk mampu bersaing dan meningkatkan kredibilitas perusahaan. 5. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran, hipotesis yang yang dapat diajukan adalah Sistem Informasi Akuntansi berperan dalam menunjang pengambilan keputusan manajemen dalam pemberian kredit. 6. Objek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Sistem Informasi Akuntansi dan Pengambilan keputusan dalam bidang keuangan di PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) KC Kota Tasikmalaya. 7. Metode Penelitian Studi kasus yang di teliti dalam PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) KC Tasikmalaya adalah tentang peranan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas pengambilan keputusan manajemen dalam bidang keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dari sistem pemberian kredit yang dilakukan untuk mengurangi atau mengeliminasi kesalahan atau penyelewengan gunamenunjang efektifitas pengendalian intern kredit. Dengan tetap memperhatikan konteks studi dan menitikberatkan pada pemahaman, pemikiran dan persepsi peneliti. 8. Operasionalisasi Variabel Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Definisi Variabel
Aspek Yang Diteliti
Sistem Informasi Akuntansi (X)
”Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.” Bordnar dan Hopwood (2004:1) terjemahan Julianto Agung
7
1. 2. 3. 4. 5. 6.
orang (brainware) perangkat keras komputer (hardware) perangkat lunak komputer (software) basis data prosedur dokumentasi
Saputra Pengambilan Keputusan Kredit (Y)
“Pengambilan Keputusan Kredit adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatifalternatif yang di mungkinkan dimana hakikatnya pembuatan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang paling tepat dalam pengumpulan fakta-fakta dan data serta tindakan yang paling tepat dalam mengambil keputusan kredit.” Menurut Syamsi (2003:6)
1. 2. 3. 4. 5.
Character (Watak) Capacity (Kemampuan) Capital (Modal) Collateral (Agunan) Condition of economy Perekonomian)
(Kondisi
9. Model atau Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian ini yakni paradigma sederhana, yaitu hubungan dua variabel, yakni variabel bebas (independen variabel), yaitu Sistem Informasi Akuntansi (X) dan variabel terikat (dependen variabel), yaitu Pengambilan Keputusan (Y).
X
Y Gambar 1 Model atau Paradigma Penelitian
10. Hasil Penelitian Dan Pembahasaan a. Pelaksanaan Sistem Informasi Pada PT. BTPN Tbk KC Tasikmalaya Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. BTPN Tbk Tbk. KC Tasikmalaya sangat mendukung karena telah melaksanakan sesuai dengan prosedur yang diterapkan oleh suatu perusahaan seperti orang, perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, basis data, prosedur dan dokumen. b. Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BTPN Tbk KC Tasikmalaya Pelaksanaan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BTPN Tbk Tbk. KC Tasikmalaya sangat mendukung karena telah melaksanakan sesuai dengan prosedur yang diterapkan oleh suatu perusahaan seperti character, capacity, capital, condition of economy dan collateral. c. Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Natasa Handycraft Sistem Informasi akuntansi dalam suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting jika telah dilaksakanakan dengan baik dan menunjang. Seperti manusia merupakan sumber daya manusia dan alat yang digunakan untuk menjalankan sistem
8
informasi akuntansi dan menentukan apakah sistem dapat dilakukan atau tidak. Sumber daya manusia berperan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit seperti character, capacity, capital, condition of economy dan collateral. Dimana peran Sumber daya manusia sangat penting, apabila sumber daya manusianya baik maka tingkat kesalahan dan kesulitan bisa atau teratasi. Perangkat keras komputer merupakan sarana penyimpanan data yang sangat baik karena data tidak akan mudah hilang dan dapat diakses secara cep at apabila data tersebut dibutuhkan kembali. dan mempunyai pernanan dalam pengambilan keputusan kredit seperti character, capacity, capital, condition of economy dan collateral. Dimana Perangkat keras komputer juga mempunyai peranan yang vital bagi PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya pengolahan data yang dapat melakukan proses pencatatan pemberian kredit dengan cepat, tepat serta dapat menghasilkan keluaran berupa laporan serta informasi sesuai dengan yang dikehendaki dilakukan oleh tenaga manusia, misalnya CPU, Mouse, Monitor dll. Perangkat keras komputer yang ada pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya sudah menunjang terhadap pengambilan keputusan pemberian kredit. Perangkat lunak komputer merupakan alat yang membantu dalam proses pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang akan dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. Perangkat lunak komputer ini mempunyai pernanan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit seperti character, capacity, capital, condition of economy dan collateral. Tanpa adanya perangkat lunak komputer maka character, capacity, capital, condition of economy dan collateral tidak akan tercapai tujuannya. Perangkat lunak komputer yang ada pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya sudah menunjang terhadap pengambilan keputusan pemberian kredit. Basis data merupakan suatu alat informasi yang saling berhubungan satu sama lain dan mempunyai pernanan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit seperti character, capacity, capital, condition of economy dan collateral. Tanpa adanya dokumentasi maka character, capacity, capital, condition of economy dan collateral tidak akan tercapai tujuannya. Dokumentasi yang ada pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya sudah menunjang terhadap pengambilan keputusan pemberian kredit. Prosedur merupakan tata cara yang melibatkan beberapa orang atau lebih, dibuat untuk penangan secara seragam dan mempunyai pernanan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit seperti character, capacity, capital, condition of economy dan collateral. Didalam sebuah prosedur terdapat beberapa cara dalam yang dapat menunjang aktivitas character, capacity, capital, condition of economy dan collateral dimana apabila terdapat kekurangan salah satu cara yang dalam prosedur maka akan menghambat terhadap prosedur-prosedur yang lainnya. Prosedur yang ada pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya sudah menunjang terhadap pengambilan keputusan pemberian kredit. Dokumentasi merupakan suatu alat penyimpanan terjadinya transaksi, yang mempunyai pernanan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit seperti character, capacity, capital, condition of economy dan collateral. Tanpa adanya dokumentasi maka character, capacity, capital, condition of economy dan collateral tidak akan tercapai tujuannya. Dokumentasi yang ada pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya sudah menunjang terhadap pengambilan keputusan pemberian kredit.
9
Sistem informasi akuntansi pemberian kredit pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya dapat dikatakan memadai karena telah didukung oleh unsur-unsur dari sistem informasi akuntansi itu sendiri, yang terdiri dari manusia, perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, basis data, prosedur dan dokumentasi dalam kerangka yang tersusun, terstruktur dan saling berhubungan satu sama lainnya serta menciptakan suatu informasi yang penting dapat dipercaya dalam pemberian kredit. Sehingga akan memudahkan diadakannya pengambilan keputusan baik dalam proses maupun dokumen terkait dengan masalah pemberian kredit. Begitu pula dengan pengambilan keputusan khususya struktur pengambilan keputusan pemberian kredit telah memenuhi unsur-unsur dari pengambilan keputusan itu sendiri seperti character, capacity, capital, condition of economy dan collateral. Maka dapat dikatakan bahwah sistem informasi akuntansi berperan dalam dalam menunjang pengambilan keputusan pemberian kredit yang diterapkan oleh PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya semata-mata guna mendukung tercapainya tujuan pengambilan keputusan perusahaan secara umum yang sudah ditetapkan di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Menunjang dan mewujudkan keandalan laporan keuangan, dengan adanya sistem informasi akuntansi yang memadai disertai dengan penerapan pengambilan keputusan pemberian kredit yang baik, hal ini dapat mambantu pemimpin dalam mengambil keputusan yang efektif dan efisien, terutama dalam menghasilkan informasi laporan keuangan, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat teruji dan terjamin ketelitian dan keandalannya. Demikian pula di dalam proses pemberian kredit sistem informasi yang memadai serta pengambilan keputusan pemberian kredit yang baik dapat menunjang tercapainya tujuan pengambilan keputusan perusahaan. 2. Dengan adanya sistem informasi akuntansi maka sistem dan prosedur pemberian kredit diproses secara jelas mulai dari tahap pemberian kredit sampai dengan pengawasan dan pembinaan debitur, ini dapat menunjang kegiatan perusahaan sehingga terjadi sebuah aktivitas yang efektif dan efisien, hal ini dapat mencegah pemborosan kegiatan, dan mencegah penggunaan sumber daya yang tidak efisien di dalam perusahaan dan dapat mencegah kredit macet. 3. Sistem informasi akuntansi dapat menunjang perusahaan dalam mematuhi undang-undang dan kebijakan yang ditetapkan karena dengan sistem dan prosedur yang benar dan tepat serta sesuai dengan kebijakan dan undang-undang maka di dalam proses mendapatkan informasi dan data yang akurat akan menjamin perusahaan di dalam mendapatkan informasi yang handal. Hal ini berkenaan dengan seluruh kegiatan pemberian kredit yang telah dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional mengacu pada ketentuan Bank Indonesia. Begitu pula dengan ada dan tercapainya tujuan pengambilan keputusan pemberian kredit yang terdiri dari Tujuan Umum : 1) Laporan Keuangan yang handal (Reliability of financial reporting) Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang memadai disertai dengan penerapan pengendalian internal yang baik, hal ini dapat membantu pemimpin dalam mengambil keputusan, terutama dalam menghasilkan informasi laporan keuangan, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat teruji dan terjamin ketelitian dan keandalannya.
10
1)
2)
3)
4)
5)
2) Efektivitas dan efisiensi yang diterapkan (Effectivities and Efficiency of operation) 3) Aktivitas kredit di PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya yang efektif dan efisien dapat mencegah pemborosan kegiatan, dan mencegah penggunaan sumber day a yang tidak efisien di dalam perusahaan. 4) Tunduk kepada undang-undang dan kebijakan yang diterapkan (Compliance with applicable laws and regulation) 5) PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya selalu mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh kantor pusat yang mengacu pada ketentuan Bank Indonesia. Tujuan Khusus : Keberadaan / Eksistensi (Existence) Dengan digunakannya dokumen dan catatan yang memadai pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya, baik itu secara manual maupun melalui sistem komputerisasi, mulai dari kegiatan permohonan kredit, realisasi kredit dan pengawasan kredit. Sehingga dengan adanya bukti-bukti tertulis dan yang tercetak dalam sistem komputerisasi tersebut maka dapat dilakukan pemeriksaan bahwa transaksi yang dicatat dalam proses pemberian kredit adalah sah dan benarbenar terjadi dalam perusahaan. Transaksi yang terjadi telah dicatat / kelengkapan (Completeness) Semua transaksi yang berhubungan dengan kegiatan pemberian kredit telah dicatat dengan lengkap dan telah disimpan dalam lemari arsip yang menjamin bahwa penghilangan transaksi dari catatan dapat dicegah. Akurasi (Accuracy) Prosedur-prosedur yang lengkap dan terperinci untuk setiap kegiatan yang menyangkut aktivitas pemberian kredit, dokumen-dokumen dan catatan yang memadai dengan format sempuma, dan koordinasi yang baik antara bagian analisis kredit, bagian administrasi dan umum dan bagian supervisi telah memberikan keyakinan yang memadai bahwa barang yang dijaminkan dengan kredit dan tingkat kewajaran pembebanan biaya-biaya asuransi kepada debitur telah dinilai dengan tepat. Selain itu pencatatan pada format elektronik sistem Teradata LAPSS juga dapat dijadikan perbandingan untuk memberikan jaminan bahwa transaksi yang ada telah dinilai dengan tepat. Transaksi dikalsifikasikan dengan pantas (Classsification) Kredit yang diberikan oleh PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya telah diklasifikasikan secara tepat dalam dokumentasi kredit, ini dilakukan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya dengan mengalokasikan dokumentasi menjadi: 1) Berkas Prosedur Kredit. 2) Berkas Pengikatan. 3) Berkas Jaminan. 4) Berkas Asuransi jaminan. Transaksi yang telah dicatat tepat waktu (Timing) Telah dicatat setiap kejadian yang terjadi sesuai dengan tahun buku yang bersangkutan dan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya mengusahakan pencatatan yang tepat waktu dengan menggunakan computer.
11
6) Posting dan pengklasifikasian (Posting and Sumarization) PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya telah memiliki catatan-catatan tambahan yang digunakan untuk mendukung setiap transaksi yang terjadi dalam aktivitas- aktivitas pemberian kredit, yaitu dalam bentuk formulir, nota dan file, sehingga catatan-catatan tambahan tersebut dapat memudahkan perusahaan dalam melakukan pengikhtisaran setiap transaksi dengan benar. Prosedur-prosedur yang terperinci dan sangat jelas juga akan memudahkan dalam melakukan pengikhtisaran setiap transaksi yang terjadi dalam aktivitas pemberian kredit. Dengan berjalannya sistem informasi akuntansi tersebut maka akan tercipta pengambilan keputusan pemberian kredit yang menunjang. Berdasarkan uraian diatas sangat jelas, bahwa pelaksanaan sistem informasi akuntansi berperan penting dalam menunjang pengambilan keputusan pemberian kredit. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eny Sri Melani (2009) “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi di dalam Pedoman Pengambilan Keputusan (Studi kasus pada PT. Rajawali Nusindo Medan)”. menghasilkan bahwa dimana sistem informasi Sistem Informasi Akuntansi telah terbukti dalam Pengambilan Keputusan. 11. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya telah melaksanakan sistem informasi akuntansi dengan baik karena telah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan sesuai dengan tahapan sistem informasi akuntansi di mulai dengan adanya orang/manusia, perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, basis data, prosedur dan dokumentasi. 2. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya telah melaksanakan pemberian kredit dengan baik karena telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur pemberian kredit yang telah ditetapkan serta di dukung dengan adanya analisis kredit yaitu Character (watak/kepribadian), Capacity (kemampuan), Capital (modal), Condition Of economy (kondisi perekonomian), Collateral (Jaminan atau agunan). 3. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit bahwa pelaksanaan sistem informasi akuntansi berperan penting dalam menunjang pengambilan keputusan pemberian kredit pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Tasikmalaya. 12. Saran Berkaitan dengan kesimpulan yang penulis buat, maka penulis mengajukan beberpa masukan yang mungkin bisa bermanfaat bagi pihak-pihak terkait, diantaranya sebagai berikut : 1. Pelaksanaan sistem informasi akuntansi sudah sesuai prosedur mengharapkan untuk mempertahankan kinerjanya dalam pemberian kredit. Pihak bank harus memberikan informasi dan menganalisis lebih terperinci, dengan tujuan dapat memberikan kemudahan kepada nasabah yang ingin meminjam kredit pensiun pada Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Cabang Tasikmalaya.
12
2. Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Cabang Tasikmalaya dalam menganalisis pelaksanaan pemberian kredit pensiun harus dilakukan lebih teliti dan professional. Ini semua demi kelancaran kredit yang akan diberikan kepada nasabah dan tidak terjadi kredit macet. 3. Dengan dilaksanakannya Sistem Informasi Akuntansi yang baik, maka akan diikuti dengan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit yang baik atau meningkat begitupun sebaliknya. 13. DAFTAR PUSTAKA Bordnar, George H dan Wiliams Hopwood, 2004. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Sembilan, Terjemahan Julianto Agung Saputra, Penerbit Andi, Yogyakarta. Bodnar, George H. William S. Hoopwood, 2000, Sistem Informasi Akutansi, Diterjemahkan oleh Amir Abadi jusuf dan R. M Tambunan, Edisi Keenam, Buku satu, Salemba Empat, Jakarta. Finlay, L. 2006, “Going Exploring’: The Nature of Qualitative Research”, Qualitative Research forAllied Health Professionals: Challenging Choices.Edited by Linda Finlay and Claire Ballinger.NewYork:JohnWiley&SonsLtd. Gordon B Davis, Sistem Informasi Manajemen Tokyo : McGraw, Hill Kogakusha 1974. Ibnu Syamsi. 2003. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi, Jakarta : Bumi Aksara. Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akutansi, Diterjemahkan oleh Thompson Learning, Jilid 1, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Henry Simamora, 2005, Akuntansi : Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, cetakan kesatu jilid kedua, Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Marshal B. Romney, 2006. Accounting Information System, Ninth Editon, Prentice Hall. Moleong,Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung :Rosda Karya, 2005), Cet. XI, Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Yogyakarta. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian Cetakan Keenam. Bogor : Gahlia Indonesia Nugroho Widjajanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Erlangga. Raymond, McLeod,Jr. George P. Schell, 2008. Sistem Informasi Manajemen, Diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto dan Afia R. Fitriati, Edisi Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta. Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Penerjemah Dewi Fitriasari. Edisi kesembilan, buku dua. Salemeba Empat: Jakarta. Salusu, J. 2005. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Cetakan Kedelapan, Jakarta : Galung Persada (GP Press) Sri Wiyarti dan Sutapa Mulya. 2007. Sosiologi. Surakarta : UNS Press Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Revisi, Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito. Wilkinson, Joseph W dan Cerullo, Michael J, 2000, Accounting Information Systems, Essential Concepts And Application, Diterjemahkan oleh Agus Maulana, Fourth Edition, John Wiley & Sons, Inc, USA.
13