PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN BUKAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk CABANG PKL. BRANDAN
TESIS
Oleh MISTO KETAREN 077017004/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN BUKAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk CABANG PKL. BRANDAN
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh MISTO KETAREN 077017004/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Judul Tesis
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi
: PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN BUKAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk CABANG PKL. BRANDAN : Misto Ketaren : 077017004 : Ilmu Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing:
(Erlina, SE, M.Si,Ph.D, Ak) Ketua
Ketua Program Studi
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS.MBA. Ak)
(Drs. Samsul Bahri TRB, MM, Ak) Anggota
Direktur
(Prof. Dr. Ir.T.Chairun Nisa B, MSc)
Tanggal lulus : 13 Desember 2008 Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Telah diuji pada Tangga : 13 Desember 2008
PANITIA PENGUJI TESIS : Ketua
: Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak
Anggota
: 1. Drs. Samsul Bahri TRB, MM, Ak 2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS.MBA. Ak 3. Dra. Narumondang B. Siregar, MM, Ak 4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti empiris dari informasi akuntansi yang dipakai untuk memprediksi pemberian kredit yang diambil oleh bank, dan informasi bukan akuntansi yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh permohonan kredit yang diterima dan telah disetujui oleh bank dari tahun 2005 sampai 2007, dengan menggunakan metode random sampling dan purposive sampling, selanjutnya terpilih sampel sebanyak 36 permohonan kredit yang kreditnya telah disetujui oleh bank. Data penelitian dianalisis dengan mempergunakan regresi berganda, dengan variabel terikat (dependen) merupakan informasi akuntansi dan variabel bebas (independent) informasi bukan akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi akuntansi tidak semua berpengaruh terhadap pemberian kredit, dan informasi bukan akuntansi yang berpengaruh terhadap pemberian kredit bank adalah jaminan dan pengalaman calon debitur.
Kata kunci : Kredit, Informasi akuntansi, Informasi bukan akuntansi.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
ABSTRACT The objective of this research is to collect empirical evidence on weither accounting information can be used to prediction credit decisions taken by banks, and of non-accounting information is control variable in this research. The population in this research are all of candidate of debtor working capital which it’s credit are authorized by the banks for period 2005 until 2007. Therefore, by using random and purposive sampling the samples choosen are 36 credit decisions by banks. In accordance with the research objective, a multiple regression analysis was used to test with dependent variable is accounting information and independent variable is non-accounting information. The result of research indicates that not of all accounting information an effect in the credit decision taken by banks, and has an effect on credit decision are the value of collateral owned by potential debtor and the experience of the top management of a debtor company.
Key words: Credit decision, Accounting information, Non-accounting information.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan kurnia‐Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal tesis ini yang berjudul : PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN BUKAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk CABANG PKL. BRANDAN. Didalam menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik itu secara langsung maupun tidak langsung, maka dalam kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar‐besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A.(K)., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Sekolah Pascasarjana. 2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., M.Sc, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang senantiasa dengan sabar dan secara berkesinambungan meningkatkan layanan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS, Ak, selaku Ketua Program Studi Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, dan sekaligus sebagai Anggota Komisi Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif pada penyelesaian tesis ini. 4. Ibu Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, sebagai Ketua Komisi Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 5. Bapak Drs. Samsul Bahri TRB, MM, Ak, sebagai Anggota Komisi Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
6. Ibu Dra. Narumondang B Siregar, MM, Ak, sebagai Anggota Komisi Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif pada penyelesaian tesis ini. 7. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, sebagai Anggota Komisi Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif pada penyelesaian tesis ini. 8. Hub Manager dan seluruh Karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pangkalan Brandan atas segala bantuan dan partisipasi selama pelaksanaan penelitian. 9. Seluruh Staf Administrasi di Program Studi Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana terimakasih atas perhatiannya selama penulis menyelesaikan pendidikandan Seluruh rekan-rekan penulis satu kelas angkatan XII di Program Studi Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 10. Keluarga penulis yang ditinggal, sejak dari awal kuliah sampai berakhirnya masa kuliah hingga pada penyelesaian tesis ini. Penulis menyadari bahwa isi dari tulisan ini belumlah sempurna jika dibandingkan dengan apa yang diharapkan, karena banyak kekurangan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan tulisan ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu akuntansi. Medan, 2008. Penulis
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP 1. Nama
: Misto Ketaren
2. Tempat/Tanggal Lahir
: Medan/12 Oktober 1963
3. Pekerjaan
: Pegawai PT.Bank MANDIRI (Persero) Tbk.
Cabang Pangkalan Brandan Brandan 4. Agama
: Islam
5. Alamat
: Jl. Sukabumi Baru 182 Jl. Binjai Km 11,2 Medan
6. Pendidikan
:
a. SD. Negeri No.38 Jl. Mongonsidi Medan
: Lulus Tahun 1976
b. SMP Swasta Yosua I Medan
: Lulus Tahun 1980
c. SMA Swasta Dharma Sakti Medan
: Lulus Tahun 1983
d. S‐1 Universitas Medan Area Medan
: Lulus Tahun 2006
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK .........................................................................................................................
i
ABSTRACT ....................................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP.............................................................................................................. v DAFTAR ISI....................................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ................................................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ x
BAB
I
: PENDAHULUAN .....................................................................
1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... .......... 5
1.5. Hipotesis .................................................................... ......................... 5
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
BAB
II
: TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6
2.1. Pengertian dan Aktifitas Bank .............................................................. 6
2.2. Pengertian Informasi Akuntansi ........................................................... 7
2.3. Pengertian Informasi Bukan Akuntansi ................................................ 16
2.4. Pengertian Kredit .................................................................................. 17
2.5. Prinsip Kredit......................................................................................... 18
2.6. Manfaat dan Resiko Pemberian Kredit ................................................. 20
2.7. Kerangka Konseptual ............................................................................ 23
2.8. Hipotesis .............................................................................................. 24
BAB
III
3.1. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ 25
3.2. Data Penelitian...................................................................................... 25
3.3. Identifikasi dan Pengukuran Variabel ................................................... 26
3.4. Metode Analisa Data ............................................................................ 36
3.5. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 37
3.6. Pengujian Hipotesa ............................................................................... 40
: METODE PENELITIAN ............................................................................ 25
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
BAB
IV
: ANALISA DAN PEMBAHASAN................................................................ 41
4.1. Pengujian Data Penelitian..................................................................... 41
4.2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 44
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian................................................................ 47
BAB
V
5.1. Kesimpulan............................................................................................ 58
5.2. Saran ..................................................................................................... 59
: KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 61
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL Nomor
Judul
Halaman
3.1.
Identifikasi dan Pengukuran variabel Informasi Akuntansi............................ 33
3.2.
Identifikasi dan Pengukuran variabel Informasi Bukan Akuntansi ................ 34
4.1.
Statistik Deskriptif .......................................................................................... 41
4.2.
Model Summary ............................................................................................. 47
4.3.
Uji F ................................................................................................................ 48
4.4.
Coefficient Regresi ......................................................................................... 50
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR Nomor 2.1.
Judul
Halaman
Kerangka Konseptual ..................................................................................
23
Kurva Histogram .........................................................................................
44
Grafik Scatterplot Uji Homoskedastisitas ...................................................
45
4.1. 4.2.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN Nomor 1
2.a.
Judul
Halaman
Daftar Kuestioner Penelitian.…………………….....…..….
63
Tabel Data Informasi Akuntansi.......................…………….
71
2.b. Tabel Data Informasi Bukan Akuntansi.................................
72
3.a. Tabel Uji Normalitas (N Par Test) IA...................................
73
3.b.
Tabel Uji Normalitas (N Par Test) IBA.................................
73
4.
Tabel Descriptive Statistics....................................................
74
5.
Tabel Coefficient Regresi ......................................................
76
6.
Tabel Residual Staistics..........................................................
77
7.
Tabel Korelasi ........................................................................
78
8.
Tabel Collinearity Diagnostics ..............................................
81
9.a.
Tabel Variable Entered/Removed..........................................
82
9.b.
Tabel Model Summary ..........................................................
82
9.c.
Tabel Anova ...........................................................................
82
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
10.a.
Dependent Variable...................................................................
83
10.b.
Dependent Variable.................................................................... 84
10.c.
Dependent Variable.................................................................... 85
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank sebagai badan usaha yang sebagian besar sumber dana yang dimiliki merupakan titipan masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, deposito, pinjaman yang diterima, sementara dana yang dimiliki bank menurut ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia minimal sebesar 12% (SK Dir. BI nomor : 28/64/KEP/DIR. tanggal 07 September 1995), dan giro wajib minimum 5% dari jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun (SK Dir. BI nomor 30/89A/KEP/DIR. tanggal 20 Oktober 1997). Jumlah sumber dana yang dimiliki bank untuk menjalankan aktifitas usaha khususnya dalam pemberian fasilitas kredit kepada masyarakat sebesar 83,6 %. Dengan memperhatikan komposisi diatas yang menunjukkan bahwa resiko dalam bisnis perbankan sangatlah tinggi. Untuk itu dalam menjalankan usaha harus penuh kehati‐ hatian sehingga kerugian yang mungkin terjadi akibat operasional bank dapat diantisipasi, melalui penentuan standar operasional yang digariskan secara ketat oleh manajemen bank dan dengan memperhatikan segala ketentuan dan aturan yang dikeluarkan Bank Indonesia. Aktifitas bisnis bank yang bagaimanapun baiknya tidak akan terlepas dari resiko. Banyak resiko yang akan dihadapi oleh suatu bank dalam melakukan aktifitas bisnis perbankan. Resiko kredit terjadi apabila kredit yang diberikan ternyata di kemudian hari Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
menjadi macet. Termasuk ke dalam resiko jenis ini adalah adanya kemacetan pembayaran oleh perusahaan yang dijamin oleh bank kepada pihak lain sehingga pihgak lain mengadakan klaim pembayaran kepada bank atas piutangnya kepada perusahaan yang dijamin (sesuai hak dan kewajiban dalam bank garansi). Untuk menghindari resiko ini pihak bank harus menganut prinsip kehati‐hatian (prude) dalam memberikan keputusan kredit yang diberikan. Resiko bunga terjadi apabila tingkat bunga yang diberikan bank kepada para penyimpan dana lebih besar daripada tingkat bunga yang diberikan bank kepada debitur kredit. Apabila kondisi yang demikian terjadi maka bank akan mengalami kerugian. Resiko likuiditas terjadi apabila ketika bank tidak mampu mengembalikan dana yang dihimpun kepada para pemilik dana yang menyimpan uangnya di bank ketika diminta. Hal yang demikian memberi gambaran bahwa setiap saat bank tidak terlepas dari kesulitan likuiditas, terlebih bila dana yang disalurkan kepada debitur berasal dari jenis tabungan yang setiap saat dapat ditarik. Resiko nilai tukar uang ini terjadi akibat perubahan nilai tukar (kurs) suatu mata uang dengan mata uang lain. Resiko ini berpotensi dialami oleh bank yang produknya dalam beberapa mata uang. Untuk mengantisipasi pesatnya kemajuan ekonomi dan bisnis pada saat ini, maka kegiatan bisnis bank semakin canggih dan bermacam produk jasa, seperti automatic teller machines (ATM), kartu kredit, currency swaps, interest swaps, penyertaan dana EurodollarMarket hingga pelayanan pembayaran segala bentuk rekening. Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Kasmir (2002) mengemukakan : Secara garis besar sumber dana bank dapat diperoleh dari bank itu sendiri, masyarakat luas dan lembaga lainnya. Yang paling penting bagi bank adalah bagaimana memilih dan mengelola sumber dana yang tersedia. Sumber dana dari bank itu sendiri meliputi setoran modal dari pemegang saham, cadangan laba dan bagian laba yang belum dibagikan kepada para pemegang saham. Sumber dana yang berasal dari masyarakat luas, terutama dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya berupa bantuan likuiditas Bank Indonesia (BI), pinjaman antar bank (call money), pinjaman dari lembaga keuangan luar negeri, surat berharga pasar uang (SBPU). Dari banyaknya produk perbankan, maka produk fasilitas kredit merupakan pendapatan utama bagi bank. Resiko yang terjadi dalam pemberian fasilitas kredit adalah apabila kredit yang disalurkan tidak kembali sesuai dengan akad kredit yang telah disepakati. Yang dimaksud dengan tidak kembali adalah kredit macet yang dikarenakan pembayaran bunga dan pokok pinjaman tidak lancar sehingga dikategorikan macet. Kredit macet ini adalah akibat dari salah dalam pengambilan keputusan dalam pemberian fasilitas kredit yang disebabkan informasi yang diperoleh bank tentang keadaan debitur tidak sesuai dan kurang memadai. Kredit macet berakibat kepada keadaan bank yaitu penurunan modal bank yang akhirnya akan mempengaruhi kesehatan bank.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Namun resiko tersebut diatas dapat dieliminir dengan menerapkan prinsip kehati‐ hatian, cermat, dan akurat dalam memutuskan untuk memberikan produk fasilitas kredit kepada debitur dengan mempertimbangkan informasi yang diberikan. Pengelolaan resiko kredit dilakukan melalui analisa menyeluruh atas informasi permohonan kredit. Informasi yang dimaksud adalah informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi. Informasi akuntansi berkaitan dengan data keuangan yang diperoleh melalui analisa laporan keuangan yang dapat berupa laporan masa lalu, laporan periode sedang berjalan dan masa akan datang. Dengan menggunakan teknik rasio keuangan bank dapat manilai kemampuan debitur dalam pemberian dan mengelola kredit tersebut secara baik sehingga segala kewajiban dapat dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Informasi bukan akuntansi diperoleh melalui keterangan selain laporan keuangan, yaitu tentang jaminan, karakter, pendidikan, pengalaman, diversifikasi usaha, yang akan mempengaruhi keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja. Informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi sangat penting sebagai informasi pihak bank dalam pengambilan keputusan untuk pemberian fasilitas kredit modal kerja
kepada
debitur,
maka
penulis
melakukan
penelitian
tentang
Pengaruh Informasi Akuntansi dan Bukan AkuntansiTerhadap Pemberian Kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk Cabang Pangkalan Brandan. Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa peneliti sebelumnya, diantaranya dilakukan oleh Suroso (2003) dan Hasibuan H. Takiyuddin (2003).
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah informasi akuntansi dan bukan akuntansi berpengaruh terhadap pemberian kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk Cabang Pangkalan Brandan ?. 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh informasi akuntansi dan bukan akuntansi yang terdapat pada laporan keuangan calon debitur terhadap pemberian kredit yang diambil oleh bank ?. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : Pengembangan bagi peneliti tentang pengaruh informasi akuntansi dan bukan akuntansi yang terdapat pada laporan keuangan calon debitur terhadap pemberian fasilitas kredit. 1.5. Hipotesis
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : Informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit yang diambil oleh PT.Bank Mandiri Cabang Pangkalan Brandan.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti empiris dari informasi akuntansi yang dipakai untuk memprediksi pemberian kredit yang diambil oleh bank, dan informasi bukan akuntansi yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh permohonan kredit yang diterima dan telah disetujui oleh bank dari tahun 2005 sampai 2007, dengan menggunakan metode random sampling dan purposive sampling, selanjutnya terpilih sampel sebanyak 36 permohonan kredit yang kreditnya telah disetujui oleh bank. Data penelitian dianalisis dengan mempergunakan regresi berganda, dengan variabel terikat (dependen) merupakan informasi akuntansi dan variabel bebas (independent) informasi bukan akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi akuntansi tidak semua berpengaruh terhadap pemberian kredit, dan informasi bukan akuntansi yang berpengaruh terhadap pemberian kredit bank adalah jaminan dan pengalaman calon debitur.
Kata kunci : Kredit, Informasi akuntansi, Informasi bukan akuntansi.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
ABSTRACT The objective of this research is to collect empirical evidence on weither accounting information can be used to prediction credit decisions taken by banks, and of non-accounting information is control variable in this research. The population in this research are all of candidate of debtor working capital which it’s credit are authorized by the banks for period 2005 until 2007. Therefore, by using random and purposive sampling the samples choosen are 36 credit decisions by banks. In accordance with the research objective, a multiple regression analysis was used to test with dependent variable is accounting information and independent variable is non-accounting information. The result of research indicates that not of all accounting information an effect in the credit decision taken by banks, and has an effect on credit decision are the value of collateral owned by potential debtor and the experience of the top management of a debtor company.
Key words: credit decision, Accounting information, Non-accounting information.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Aktifitas Bank Bank adalah suatu badan usaha bidang keuangan, sesuai dengan Undang‐Undang Republik Idonesia No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan dengan definisi sebagai berikut : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk lainnya untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kegiatan bank adalah tempat penghimpunan dan penyaluran dana dan jasa‐jasa bank lainnya. Penyaluran dana yang dimaksud tidak seperti pemahaman kredit saja. Segala kegiatan yang dapat memberikan penghasilan bagi bank diartikan sebagai penyaluran dana seperti penyertaan dan pembelian surat berharga, kerjasama bagi hasil, serta dalam bentuk penyaluran lainnya. Pelayanan jasa juga merupakan aktifitas bank yang menghasilkan seperti, transfer, inkaso, bank garansi, dan lain‐lainnya. Saat ini diterbitkan jasa yang merupakan aktifitas bank yang baru yaitu layanan yang diberikan bank kepada perusahaan‐perusahaan untuk mengelola kas atau dana nasabah menjadi effisien dan effektif.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
2.2. Pengertian Informasi Akuntansi Dari Wilkinson J.W & Michael J. Cerullo, Vasant Rava dan Bernard Wong‐On‐Wing (2000) yang menyatakan : Information is intelligence that is meaningful and useful to person for whom it is intended. Information has value to firm and their manager , ….. because it is necessary for making sound decisions and inducing desired actions. Informasi akuntansi merupakan hasil dari suatu proses pengolahan data yang bersifat kuantitatif dalam ukuran uang, bersumber dari transaksi kegiatan operasi suatu badan usaha atau unit organisasi dapat berupa laporan keuangan badan usaha atau unit organisasi tersebut, untuk disampaikan kepada pihak yang memerlukan, dan dapat dipergunakan oleh para pihak yang berkepentingan dalam pengambilan berbagai alternatif keputusan ekonomi. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang‐kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keiuangan, laporan perubahan modal, catatan dan materi penjelasan yang merupakan bagian yang integral dari laporan keuangan.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu pihak internal dan pihak eksternal badan usaha atau unit organisasi yaitu : a. Pihak internal adalah mereka yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan misalnya : manajemen perusahaan, untuk melihat kinerja perusahaan dan memproyeksikan kondisi usaha atau organisasi pada masa yang akan dating, sedangkan bagi karyawan untuk melihat stabilitas dan profitabilitas perusahaan serta kemapuan perusahaan memberikan balas jasa dan peluang karir pada masa yang akan datang. b. Pihak eksternal antara lain pemberi pinjaman (debitur), tertarik terhadap informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman yang telah diberikan beserta bunga akan dapat dibayar oleh debitur sesuai dengan perjanjian kredit yang ditanda tangani kedua belah pihak. Pemerintah dalam hal ini DirJen Pajak berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk melihat berapa besar pajak yang dapat ditrarik dari badan usaha atau unit organisasi tersebut. Dan masih banyak lagi pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi, dan sesuai dengan kebutuhan masing‐masing pihak. Pihak internal memanfaatkan laporan keuangan untuk pengambilan persetujuan dengan tujuan untuk mengendalikan badan usaha atau unit organisasi. Pihak eksternal memanfaatkan laporan keuangan untuk pengambilan persetujuan dengan tujuan untuk melaukan analisis dan evaluasi kinerja badan usaha atau unit organisasi dan bukan untuk mengendalikannya.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Dari Ikatan Akuntan Indonesia , Standar Akuntansi Keuangan (2007) unsur laporan keuangan meliputi : a. Aktiva : adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. b. Kewajiban : merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. c. Ekuitas : adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. d. Penghasilan (income) : adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. e. Beban (Expenses) : adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Bentuk laporan keuangan yang disajikan manajemen badan usaha meliputi a. Neraca Merupakan gambaran umum posisi keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi pada suatu tanggal tertentu. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oelh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, solvabilitas dan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang selalu mengalami perubahan. Informasi sumber daya ekonomi yang dikendalikan dan kemampuan badan usaha untuk mengendalikan sumber daya tersebut berguna untuk memproyeksikan kemampuan menghasilkan kas atau setara kas pada masa yang akan datang. Informasi struktur keuangan bermanfaat untuk memprediksi kebutuhan pinjaman dari lembaga keuangan
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
maupun bukan lembaga keuangan, dan bagimana laba beserta arus kas dapat di distribusikan kepada para kreditur pada masa yang akan datang. Informasi likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemampuan badan usaha atau unit organisasi dalam memenuhi komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo. Likuiditas berkaitan dengan kemampuan penyediaan kas untuk memenuhi kewajiban dalam jangka pendek, sedangkan solvabilitas berkaitan dengan kemampuan penyedia kas untuk memenuhi kewajiban dalam jangka panjang. b. Laporan Laba Rugi Menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba rugi suatu badan usaha atau unit organisasi pada suatu periode tertentu. Informasi kinerja terutama berkaitan dengan kemampuan menghasilkan laba, diperlukan untuk memprediksi kapasitas dalam menghasilkan arus kas dari seluruh sumber daya yang ada dan juga bermanfaat untuk perumusan pertimbangan tentang efektifitas pemanfaat sumber daya yang dimiliki pada masa yang akan datang. c. Laporan Arus Kas Menggambarkan dan memuat sumber dan penggunaan kas suatu badan usaha atau unit organisasi selama satu periode tertentu. Informasi arus kas bermanfaat untuk menilai aktifitas investasi pendanaan dan operasi yang berguna bagi para pemakai sebagai dasar untuk menilai kemampuan badan usaha atau unit organisasi untuk mempergunakan arus kas yang ada. d. Laporan Perubahan Ekuitas
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Menggambarkan dan memuat perubahan ekuitas suatu badan usaha yang terjadi selama satu periode tertentu. Informasi ini berguna untuk menilai aktifitas yang berkaitan dengan ekuitas. Horne, Van James, C dan Wachowicz, M. John., Jr. (1997) dari laporan keuangan yang disajikan manajemen dapat dilakukan pengelompokan rasio keuangan yaitu Likuiditas (current ratio, cash ratio), Pengungkit (debt to equity ratio), Pencakupan (time interest earned ratio), Aktifitas (account receivable turn over, inventory turn over, assets turn over) dan Keuntungan (net profit ratio on sales, return on investmen). Berdasarkan pengelompokan rasio keuangan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Current ratio : Melalui analisis akan diketahui kemampuan perusahaan untuk dapat menyelesaikan kewajiban segera termasuk dan tidak terbatas hanya kewajiban untuk membayar bunga dan pokok kredit, tetapi termasuk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lainnya kepada para kreditur perusahaan b. Quick ratio : Membandingkan aktiva lancer kecuali persediaan dengan kewajiban lancar, untuk melihat ketersediaan kas atau asset setara kas guna memenuhi kewajiban yang segera dibayar dengan kas. c. Inventory turn over : Analisis inventory turn over bertujuan untuk melihat perputaran persediaan dalam hubungannya dengan penjualan yang berhasil dilakukan perusahaan. Semakin tinggi inventory turn over menunjukkan kemamopuan perusahaan untuk mengelola persediaan dank as yang tertanam di persediaan dengan baik.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
d. Fixed assets turn over : Analisis fixed assets turn over untuk melihat sampai seberapa besar aktiva tetap dapat dimanfaatkan dalam operasional usaha untuk menghasilkan pendapatan. e. Profit margin : Analisis profit margin dilakukan untuk melihat kemampuan perusahaan yang dikelola calon debitur dalam menghasilkan laba bersih. f.
Return to total assets : Dilakukan untuk melihat efektifitas perusahaan memanfaatkan sumber daya secara menyeluruh guna menghasilkan laba bersih.
g. Account receivable turn over : Dilakukan untuk melihat likuiditas piutang dalam hubungannya dengan penjualan yang berhasil dilakukan perusahaan. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola piutang dank as yang tetrtanam di piutang dengan baik. h. Total assets to debt ratio : Bank melakukan analisis terhadap variabel ini untuk melihat seberapa besar porsi aktiva yang dimiliki yang dibiayai melalui hutang. i.
Rentabilitas ekonomi : Dilakukan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal debitur untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak.
j.
Return on net worth : Untuk melihat kemampuan ekuitas dapat menghasilkan keuntungan bagi pemilik, yaitu melalui analisis terhadap return on net worth, dengan membandingkan laba bersih dengan ekuitas.
k. Debt to equity : Dilakukan dengan tujuan untuk melihat kondisi leverage yaitu berapa besar modal sendiri yang dimiliki calon debitur untuk mendukung operasional perusahaan, apakah kondisi leverage masih berada pada tingkat yang wajar atau telah berada pada posisi yang mengkhawatirkan.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
l.
Time interest ratio : Dilakukan untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak dan bunga untuk dapat membayar kewajiban bunga pinjaman. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (2007) tujuan laporan
keuangan adalah : Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keunagan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, ….. namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi bukan keuangan, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggung jawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Tujuan laporan keuangan sebagai : a. Tujuan Khusus : Adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. b. Tujuan Umum meliputi :
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
1) Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber‐sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud : untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan, menunjukkan posisi keuangan dan investasinya, untuk menilai kemapuan sumber‐sumber kekayaan yang ada untuk pertumbuhan perusahaan 2) Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud : memberikan gambaran tentang deviden yang diharapkan pemegang saham, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban pada kreditur, supplier, karyaan, pajak dan mengumpulkan dana untuk perluasan, memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan, serta menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang. 3) Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat untuk menaksir penghasilan yang potensial dari badan usaha atau unit organisasi. 4) Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban. 5) Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan. c. Tujuan Kualitatif, untuk mencapai tujuan khusus dan umum, maka laporan keuangan harus memenuhi tujuan kualitatif berikut ini : 1) Relevance, yang berarti menyeleksi informasi yang lebih mungkin membantu para pemakai laporan dalam proses pengambilan persetujuan. 2) Understandability, informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting tetapi juga harus harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
3) Verifiability, hasil akuntansi harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama, dengan menggunakan ukuran yang sama 4) Neutrality, hasil akuntansi harus netral terhadap para pihak yang berkepentingan, informasi ditujukan kepada umum bukan kepada pihak yang khusus atau tertentu saja. 5) Timeliness, Laporan keuangan hanya akan bermanfaat untuk pengambilan keputusan apablia diserahkan pada saat yang tepat. 6) Comparability, Laporan keuangan harus dapat diperbandingkan artinya prinsip akuntansi yang digunakan harus sama terhadap perusahaan yang sejenis. 7) Completeness, Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak bagi para pemakai. Dengan memperhatikan tujuan laporan keuangan di atas dapat disampaikan bahwa laporan keuangan akan dapar berdaya guna bagi para pemakai sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan yang harus disesuaikan dengan posisi dan tingkat kepentingan masing‐masing pemakai. Informasi yang disajikan manajemen, mengenai aktifitas usaha yang berkaitan dengan aspek keuangan disajikan dalam laporan keuangan. Full disclosure terhadap laporan keuangan akan memberikan informatiom symmetry sehingga keputusan yang diambil oleh para pemakai tidak akan tersesat. Namun demikian sebaliknya apabila terjadi information assymetry, maka keputusan yang dibuat akan merugikan para pihak yang berkepentingan. Scott, William R, (1997) mengemukakan bahwa terdapat dua jenis information asymmetry yaitu :
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
a. Seleksi buruk, ada banyak masalah‐masalah dalam seleksi yang buruk, satu investor bisa tidak yakin dari kualitas manajer yang mereka gaji. Manajer tidak yakin dari kualitas prospektip yang dikerjakan. Investor tidak yakin dari keakuratan penyingkapan manajer dari prospek firma……. Informasi asimetris timbul karena suatu partai memiliki pengetahuan yang tidak diketemukan dengan yang lain, seluruh partai bisa menguntungkan dari sebuah reduksi dari informasi asimetri. Ini adalah masalah dalam informasi yang terjadi karena beberapa orang, seperti manajer firma dan insider lainnya, akan mengetahui mengenai kondisi sekarang dan prospek kedepan dari firma daripada investor luar. b. Masalah moral, informasi asimetri timbul karena beberapa partai tidak bisa bertindak dengan yang lain bila tindakan mempengaruhi kepentingan seluruh partai transaksi...ini adalah masalah memotifasi usaha manajer. Itu terjadi karena pemisahan kepemilikan dan kontrol yang mencirikan usaha bisnis. Itu adalah tidak mungkin secara efektif untuk memegang saham dan kreditur untuk mengamati tingkat dan kualitas usaha top manajer atas nama mereka. Kemudian manajer bisa tergoda untuk berusaha, mempersalahkan keburukan firma pada faktor‐faktor selain kontrolnya. Jelas, jika ini terjadi, ada banyak implikasi yang serius, kedua‐duanya untuk investor dan untuk operasi ekonomi yang efisien. 2.3. Pengertian Informasi Bukan Akuntansi Informasi lain yang juga dapat mempengaruhi pemberian kredit kepada calon debitur adalah informasi bukan akuntansi, yaqng meliputi : a. Jaminan kredit, nilai jaminan dapat mempengaruhi keputusan pemberian fasilitas kredit, jaminan yang diterima kreditur merupakan second way out terhadap penyelesaian akhir kredit, apabila kredit yang diberikan sudah tidak dimungkinkan kembali dari hasil usaha atau proyek yang dibiayai, maka jalan terakhir penyelesaian kredit harus melalui pencairan jaminan. b. Karakter debitur, untuk mengetahui sejauh mana kondisi (track record) debitur dalam menjalankan usahanya dan bagaimana hubungannya dengan bank.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
c. Pengalaman Manajemen, kondisi ini patut diperhitungkan dalam penentuan pemberian fasilitas kredit, karena dapat melihat sejauh mana pengalaman pimpinan calon debitur mengelola usaha, dengan watak dan maksud baik debitur dalam mengelola usaha. d. Pendidikan Manajemen, untuk mengetahui keandalanmanajemen dalam mengelola usaha dari segi pendidikan, semakin tinggi jenjeng pendidikan seorang manajemen akan semakin tinggi daya analisis guna menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi dalam menjalankan operasional usaha. e. Diversifikasi Usaha, untuk mengetahui jumlah pemilik badan usaha yang dikelola debitur, semakin banyak kepemilikan usaha yang dikelola calon debitur akan semakin baik kelangsungan hiduo perusahaan. f.
Sektor Ekonomi yang Dibiayai, untuk mengetahui apakah pemberian fasilitas kredit telah dipergunakan sesuai dengan sektor usaha debitur, sehingga tidak terjadi penyalah gunaan yang dapat berakibat fasilitas kredit tidak dapat dikembalikan sesuai akad kredit.
2.4. Pengertian Kredit Dengan meningkatnya kegiatan perekonomian maka berdampak langsung kepada peningkatan skala usaha dan kebutuhan manusia. Peningkatan tersebut tidak selalu diikuti oleh kemampuan financial dari pelaku ekonomi, maka kredit akan selalu dibutuhkan masyarakat sebagai pelaku ekonomi.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Menurut Undang‐Undang Republik Indonesia No.10 tahun 1998, tentang Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mwajibkan pihak debitur untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga. Pengertian kredit tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa dalam pemberian kredit terdapat beberapa hal yaitu pihak yang memberikan sejumlah dana disebut dengan kreditur, dan pihak yang menerima sejumlah dana disebut debitur, unsure penyediaan dana, dibuatlah perjanjian kredit antara kreditur dengan debitur, batas waktu pemakaian dana oleh debitur, suku bunga yang diperhitungkan dan tidak disyaratkannya jaminan serta resiko bagi kreditur sebagai akibat dari penerimaan kembali sejumalh dana pada masa yang akan dating yaitu suatu kondisi yang diharapkan pada ketidak pastian. Kredit Modal Kerja (KMK) adalah pemberian sejumlah dana dalam jangka pendek untuk membiayai kebutuhan modal kerja usaha atau proyek, sehingga aktifitas usaha atau proyek terlaksana dengan lancer dan sesuai dengan harapan. 2.5. Prinsip Kredit Pihak bank harus selalu memperhatikan prinsip‐prinsip pemberian fasilitas kredit modal kerja agar tidak terjadi permasalahan dalam pemberian kredit modal kerja,. Adapun prinsip‐prinsip pemberian fasilitas kredit modal kerja merupakan suatu cara untuk melakukan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi cxalon debitur yang meliputi Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
penganalisisan terhadap character, capacity, capital, collateral and condition of economic. Kasmir (2002) menjelaskan berikut : b. Character, adalah watak atau sifat seseorang yang dalam hal ini adalah calon debitur. Tujuan analisis untuyk memberi keyakinan kepada bank bahwa, sifat atau watak dari calon debitur benar‐benar dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari latar belakang calon debitur altar belakang usaha yang dikelola maupun pribadi seperti : cara hidup atau gaya hidup, keadaan keluarga, kesenangan (hobi) dan status social. Karakter merupakan ukuran untuk menilai kemauan calon debitur untuk mengembalikan fasilitas kredit yang telah diterimanya. Pribadi yang berkarakter baik akan berusaha untuk mengembalikan fasilitas kredit yang telah diterima dengan cara yang wajar. b. Capacity, untuk melihat kemampuan calon debitur dalam menyelesaikan fasilitas kredit yang dikaitkan dengan kemampuan mengelola usaha dalam menghasilkan keuntungan. Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam melunasi seluruh kewajiban sehubungan dengan penerimaan fasilitas kredit. b. Capital, Dalam pemberian kredit, maka kreditur menuntut agar calon debitur menyediakan sejumlah dana sebagai modal sendiri untuk membiayai suatu proyek atau usaha, dengan penyediaan dana sendiri berarti calon debitur akan merasa mamiliki proyek atau usaha yang akan dibiayai sehingga timbul tanggung jawab untuk mengelola dengan baik. Dengan penyediaan dana sendiri bank dapat mengetagui sumber‐sumber pembiayaan yang dimiliki calon debitur terhadap usaha atau proyek yang akan dibiayai. b. Collateral , merupakan jaminanyang diberikan calon debitur baik bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah fasilitas yang akan diberikan pihak kreditur. Jaminan yang diterima kreditur harus dilihat aspek, legalitasnya sehingga bila terjadi suatu masalah, jaminan dapat dengan mudah dicairkan. Fungsi jaminan merupakan the second way out terhadap fasilitas kredit, artinya jaminan akan dicairkan apabila berbagai cara untuk penyelesaian kredit tidak berhasil dilakukan. Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
b. Condition of economic, dalam menilai pemberian kredit hendaknya juga menilai kondisi ekonomi sekarang dan yang akan dating sesuai dengan sektor ekonomi yang akan dibiayai. Dalam kondisi ekonomi yang kurang stabil sebaiknya pemberian kredit untuk sektor tertentu tidak diberikan dan bila diberikan juga sebaiknya memperhatikan prospek usaha untuk yang akan datang dengan ketat. 2.6. Manfaat dan Resiko Pemberian Kredit a. Manfaat Pemberian Kredit Sesuai dengan fungsi bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup, maka terlihat bahwa dengan pemberian kredit akan bermanfaat bagi masyarakat luas baik dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Kreditur dan debitur merupakan pihak yang secara langsung merasakan manfaatnya. Sedangkan yang tidak langsung meliputi pemerintah, karyawan debitur dan kreditur, notaris, akuntan publik, perusahaan penilai, masyarakat yang menyimpan dananya di bank, pasar modal dan para vendor. Secara langsung pihak kreditur merasakan manfaatnya melalui penerimaan sejumlah bunga, provisi dan sejumlah dana lainnya dari pemakai jasa pelayanan lainnya yang dipergunakan debitur sebagai akselerasi penggunaan kredit modal kerja oleh debitur. Dengan lancarnya fasilitas kredit modal kerja yang diberikan kepada debitur secara otomatis kesehatan bank akan membaik, sehingga berdampak pada pengembangan sumber daya manusia semakin baik yang berakselesari kepada kemajuan usaha bank. Demikian juga terhadap perkembangan usaha debitur bila fasilitas kredit yang diberikan berjalan dengan
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
lancar, maka usaha akan berkembang terus sesuai dengan keinginan pemilik, kesejahteraan pemilik, manajemen dan karyawan semakin membaik. Manfaat tidak langsung bagi pemerintah berupa sarana untuk memacu pertumbuhan ekonomi, alat untuk mengendalikan moneter, penciptaan lapangan pekerjaan atau mengurangi tingkat pengangguran, penciptaan pasar lebih luas, sarana peningkatan dan pemerataan, sarana sumber penerimaan negara. Memperhatikan kondisi tersebut, maka pemerintah sangat berkepentingan terhadap pertumbuhan dan kesehatan bank. b. Resiko Pemberian Kredit. Dalam kaitannya dengan aktifitas perkreditan, ekspansi yang dilakukan bank menghadapi resiko tinggi, resiko adalah penyimpangan hasil pengembalian dari yang diharapkan. Resiko yang disebabkan dari pihak debitur yaitu tidak bersedia membayar atau mengembalikan fasilitas kredit modal kerja yang telah dinikmati walaupun telah jatuh tempo dan telah diberi peringatan berulang kali oleh pihak kreditur, pada hal debitur memiliki kemampuan dan kapasitas untuk membayar seluruh pokok, bunga dan kewajiban lainnya sehubungan dengan penggunaan fasilitas kredit modal kerja, dan karena kelemahan bank yaitu resiko muncul sebagai akibat dari lemahnya proses pemberian kredit yang dilakukan pejabat bank.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Resiko akibat diluar kemampuan prediksi yang dilakukan pejabat bank dan debitur, biasanya resiko ini karena kondisi bencana alam misalnya, banjir, gempa bumi, dan lain sebagainya, sehingga kredit yang dinikmati debitur tidak kembali, namun untuk kondisi yang demikian dapat dialihkan kepada pihak ketga melalui pemasangan asuransi terhadap jaminan, proyek atau usaha debitur yang dibiayai. Exchange risk, adalah resiko yang terjadi khusus terhadap kredit modal kerja yang diberikan dengan mempergunakan mata uang asing, yaitu resiko sebagai akibat adanya perubahan nilai tukar mata uang, dan tidak dilakukan hedging. Resiko politik dan kemanan, yaitu berkaitan erat dengan kondisi stabilitas politik dan keamanan di suatu daerah atau negara. Kondisi politik dan keamanan tidak stabil akan menimbulkan tidak kondusifnya dunia usaha, akhirnya mengakibatkan fasilitas kredit modal kerja yang diberikan akan menjadi masalah bahkan menjadi macet. Untuk dapat mengurangi resiko kredit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Pembatasan Kredit Cara untuk mengeliminir resiko melalui penetapan target market, batas maksimum pemberian fasilitas kredit. Dengan pembatasan ini diharapkan alokasi pemberian fasilitas kredit bank dapat diarahkan hanya kepada sektor usaha yang dianggap lebih aman. b. Efisiensi
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Efisiensi adalah dengan tujuan mengurangi sebanyak mungkin kesalahan, baik dalam operasi maupun judgement terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit, efisiensi dapat dilakukan dengan pelatihan yang berkesinambunagn terhadap pejabat analis kredit dan pemanfaatan informasi yang berkaitan dengan pemberian fasilitas kredit. c. Diversifikasi Merupakan penyebaran dari eksposure fasilitas kredit sehingga tidak tertumpu kepada bidang usaha tertentu. d. Credit Structuring Berkaitan dengan jenis, plafond, suku bunga, jangka waktu, mekanisme penarikan dan isi perjanjian sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit kepada debitur 2.7. Kerangka Konseptual Berdasarkan tinjauan pustaka yang dikemukakan pada bab sebelumnaya, rumusan permasalahan dan hipotesis penelitian, maka dapat dibuat suatu kerangka konsep dalam penelitian ini sebagai berikut :
Informasi Akuntansi
Informasi Bukan Akuntansi
Current ratio
(X1)
Jaminan kredit
(X13)
Quick ratio
(X2)
Karakter debitur
(X14)
Inventory turn over
(X3)
Pengalaman Manajemen
(X15)
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Fixed assets turn over
(X4)
Pendidikan Manajemen
(X16)
Profit margin
(X5)
Diversifikasi Usaha
(X17)
Return to total assets
(X6)
Sektor Ekonomi yang Dibiayai (X18)
Account receivable turn over
(X7)
Total assets to debt ratio
(X8)
Rentabilitas ekonomi
(X9)
Return on net worth
(X10)
Debt to equity
(X11)
Time interest ratio
(X12)
Keputusan Pemberian Kredit Gambar 2.1. Kerangka konsep 2.8. Hipotesis
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : Informasi Akuntansi dan Informasi Bukan Akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit yang diambil oleh PT. Bank Mandiri (Poersero)Tbk Cabang Pangkalan Brandan. Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa peneliti sebelumnya, diantaranya dilakukan oleh Suroso (2003) dan Hasibuan H. Takiyuddin (2003). Suroso (2003) mengemukakan bahwa hanya informasi current ratio, quick ratio dan time interest earned ratio yang berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit. Sedangkan informasi bukan akuntansi berupa jaminan dan pengalaman pimpinan calon debitur berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan H Takiyuddin (2003) menemukan bahwa informasi akuntansi berupa informasi tingkat likuiditas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha dan profit margin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan kredit. Sedangkan informasi bukan akuntansi berupa jaminan kredit, reputasi bisnis, pendidikan debitur, pengalaman, diversifikasi usaha dan sektor ekonomi, hanya variabel pengalaman yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemberian kredit.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pangkalan Brandan dan populasi penelitian adalah seluruh permohonan fasilitas kredit modal kerja yang diterima dan disetujui PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan pada tahun 2006 dan 2007 dan diketahui jumlahnya adalah 144 debitur. Dengan pertimbangan keterbatasan waktu dan biaya, peneliti tidak melakukan penelitian terhadap seluruh populasi tetapi dilakukan terhadap sampel dari populasi. Besarnya sample yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah sebesar 25 % dari populasi. Beberapa penulis menganggap besarnya sample adalah 10 % dari populasi sudah dianggap representatif jika populasi relatif homogen. Dalam penelitian ini berdasarkan dari populasi yang ada maka boleh dikatakan relatif homogen sehingga 25 % dari populasi sudah dianggap cukup presisi/handal. 3.2. Data Penelitian Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar yang dipergunakan untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini data Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
dikumpulkan dan yang menjadi objek penelitian adalah data informasi akuntansi dan data informasi bukan akuntansi dari debitur yang menjadi sampel dan telah memperoleh fasilitas kredit pada priode tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Pengumpulan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Dalam penelitian ini tidak terdapat responden, hal ini dikarenakan data yang diambil adalah data sekunder. Mengingat UU Perbankan No. 10 tahun 1998 tentang kerahasiaan bank, maka secara teknis peneliti meminta bantuan kepada beberapa analisis kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pangkalan Brandan untuk mengisikan data akuntansi dan bukan akuntansi yang tertera pada file masing‐masing debitur ke dalam format kuesioner yang telah peneliti siapkan. Sehubungan dengan keterbatasan waktu bagi analisis kredit untuk bertemu secara langsung dengan peneliti dan memperlancar proses penelitian, maka peneliti meninggalkan lembaran kuesioner untuk dapat didisi pada waktu yang luang dan tidak mengganggu aktifitas kerja. Pengisian lembar kuesioner adalah dengan menjawab setiap pertanyaan secara jujur berdasarkan data debitur yang ada. Setelah selang waktu yang telah dijanjikan peneliti mengambil daftar kuesioner yang telah diisi oleh analisis kredit yang menjadi responden dengan mempertegas kembali prosedur pengisian kuesioner, sehingga kesalahan dalam pengisian daftar kuesioner dapat dieliminir. 3.3. Identifikasi dan Pengukuran Variabel
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh informasi akuntansi terhadap pemberian keputusan kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pangkalan Brandan. Keputusan kredit merupakan variabel dependen sedangkan informasi akuntansi dan bukan akuntansi merupakan variabel independen. Variabel independen secara construct terdiri dari dua yaitu : variabel informasi akuntansi dan variabel informasi bukan akuntansi, tetapi secara individual variabel informasi akuntansi dibentuk atas beberapa variabel, demikian pula variabel bukan akuntansi. Rincian dari variabel tersebut adalah sebagai berikut : 3.3.1. Variabel Informasi Akuntansi Informasi akuntansi adalah laporan keuangan yang diserahkan calon debitur, yang meliputi : neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan ekuitas, catatan dan materi penjelasan yang merupakan bagian integral dalam laporan keuangan. M. Nasir, (1999) mengemukakan bahwa : umumnya konsep yang dibuat dan dihasilkan oleh ilmuwan secara sadar dapat digunakan untuk keperluan ilmiah. Berdasarkan hal tersebut maka variabel informasi akuntansi yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi : a. Variabel Current Ratio Posisi likuiditas perusahaan calon debitur menjadi perhatian bank, hal ini dikarenakan melalui analisis current ratio akan diketahui kemampuan perusahaan untuk
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
dapat menyelesaikan kewajiban segera. Dalam hal ini tidak terbatas hanya kewajiban untuk membayar bunga dan pokok kredit, tapi juga termasuk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lainnya kepada para debitur perusahaan. Kondisi current ratio yang baik akan merupakan kredit point bagi perusahaan di mata para krediturnya. Demikian sebaliknya bila kondisi current ratio perusahaan buruk, hal ini akan menimbulkan kesulitan perusahaan untuk berhubungan dengan para krediturnya. Current ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio. b. Variabel Quick ratio Bank melakukan analisa terhadap quick ratio untuk melihat ketersediaan kas atau aset setara kas guna memenuhi kewajiban yang segera dibayar dengan kas. Kemampuan perusahaan untuk menjaga alat likuid untuk mendukung operasional harian. Quick ratio yaitu membandingkan aktiva lancar kecuali persediaan dengan kewajiban lancar. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio. c. Variabel Inventory turn over Variabel ini dianalisis untuk melihat perputaran persediaan dalam hubungannya dengan penjualan yang berhasil dilakukan perusahaan. Semakin tinggi tingkat inventory turn over menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola persediaan dan kas yang tertanam dalam persediaan dengan baik. Indikator pengukurannya yaitu dengan cara membandingkan harga pokok penjualan dengan persediaan rata‐rata. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
d. Variabel Fixed asset turn over Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan menjadi perhatian bank untuk analisis guna melihat sampai seberapa besar dapat dimanfaatkan dalam operasional usaha. Indikator pengukurannya dengan membandingkan total penjualan dengan aktiva tetap bersih skala pengukuran yang digunakan adalah rasio. e. Variabel Profit margin Untuk melihat kemampuan perusahaan yang dikelola calon debitur menghasilkan laba bersih, dengan cara membandingkan antara laba bersih dengan penjualan. skala pengukuran yang digunakan adalah rasio. f.
Variabel return to total asset Untuk mengukur efektifitas perusahaan yang memanfaatkan sumber daya
menyeluruh, yaitu dengan cara menmbandingkan antara laba bersih yang berhasil diperoleh dengan jumlah aktiva. skala pengukuran yang digunakan adalah rasio. g. Variabel rentabilitas ekonomis Untuk mengukur efisiensi penggunaan debitur, dengan cara membandingkan antara laba sebekum bunga dan pajak dengan jumlah aktiva. skala pengukuran yang digunakan adalah rasio. h. Variabel return on net work Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Untuk melihat kemampuan ekuitas dapat menghasilkan keuntungan bagi pemilik, dapat dilakukan dengan membandingkan antara laba bersih dengan ekuitas skala pengukuran yang digunakan adalah rasio. i.
Variabel debt to equity Pihak bank berkepentingan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah hutang
dengan jumlah modal sendiri. Semakin besar rasio tersebut berarti semakin banyak jumlah utang yang diinvestasikan dalam kegiatan bisnis. Oleh karena itu resiko yang harus ditanggung investor maupun kreditur semakin besar pula. Indikator pengukuran nya dengan cara membandingkan hutang lancar dan hutang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri. Pengukuran variabel ini menngunakan skala rasio. j.
Variabel time interest earned ratio Bank melakukan analisa terhadap kelayakan usaha melalui indikator time interest
earned ratio. Rasio ini memberikan indikasi mengenai tingkat rasio keuangan. Rasio tersebut menunjukkan batas keamanan antara keuntungan dengan biaya bunga atas hutang. Dalam hal ini pihak bank berkepintingan untuk memperoleh keyakinan apakah laba perusahaan akam mampu membayar biaya bunga, indikator pengukurannya yaitu dengan cara membandingkan laba sebelum pajak dan bunga dengan bunga hutang jangka panjang. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio. k. Variabel account receivable turn over Rasio account receivable turn pver memberikan indikasi berapa kali perputaran pitang terjadi dalam satu tahun, Perputaran pitang ini menunjukkan kondisi tentang piutang
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
yang timbul dan pitang yang dapat ditagih. Indikator pengukuran yaitu dengan membandingkan penjualan kredit dengan piutang rata‐rata Skala pengukuan yang digunakan adalah rasio. l.
Variabel total assets to debt ratio Bank melakukan analisis terhadap variabel ini untuk melihat seberapa besar porsi
aktiva yang dimiliki yang dibiayai melalui hutang, yaitu dengan cara membandingkan antara total aktiva yang dimiliki dengan total hutang, Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio. 3.3.2. Variabel Informasi Bukan Akuntansi Faktor yang mempengaruhi keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja adalah informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi. Variabel informasi bukan akuntansi yang mempengaruhi keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja yang diuji dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Jaminan kredit Jaminan yang diberikan calon debitur baik bersifat fisik maupun bukan fisik, nilai jaminan hendaknya melebihi jumlah fasilitas yang diberikan, Fungsi jaminan merupakan the Second way out terhadap fasilitas yang diberikan yaitu jaminan akan dicairkan bila berbagai carta untuk penyelesaian kredit tidak berhasil dilakukan, Indikadot yang digunakan adalah membandingkan jumlaj kredit dengan nilai jaminan, sehingga skala pengukurannya rasio. b. Karakter debitur
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Karakter merupakan ukuran untuk menilai kemauan calon debitur untuk mengembalikan fasilitas kredit modal kerja yang telah diterima. Pribadi yang berkarakter baik akan berusaha untuk mengembalikan fasilitas kredit yang diterimanya dengan cara yang wajar. Indikator pengukuran variabel ini adalah telah berapa lama (waktu) debitur menjadi nasabah bank, yaitu dengan membandingkan lama debitur menjadi nasabah dengan jangka waktu fasilitas kredit modal kerja yang diberikan. Semakin besar rasio menunjukkan semakin baik karakter debitur. Skala pengukuran yang digunakan rasio. c. Pengalaman Manajemen Indikator yang digunakan adalah jumlah tahun. Sedangkan pengukuran variabel menggunakan skala rasio. Melalui penganalisisan terhadap pengalamam pimpinan calon debitur akan dapat meyakinkan bank bahwa kredit yang diberikan dapat dikelola dengan baik, dengan kata lain semakin lama seseorang mengelola perusahaan, maka orang tersebut akan semakin mampu pempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. d. Pendidikan Manajemen Kemampuan manajerial debitur dalam mengelola perusahaan dapat diketahui melalui latar belakang pendidikan, semakin tinggi pendidikan akan mampu menganalisis fenomena keadaan ekonomi dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan usaha. Indikator pengukuran variabel yang digunakan adalah jenjang pendidikan formal debitur, pendidikan strata satu sabagai tolak ukur kemampuan seseorang memecahkan permasalahan dan kematangan berpikir secara sehat. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
e. Diversifikasi Usaha Diversifikasi merupakan penyebaran dari eksposure fasilitas kredit modal kerja, sehingga tidak tertumpu hanya kepada satu jenis bidang usaha. Melalui diversifikasi usaha memungkinkan perusahaan memiliki harapan terhadap kelangsungan usaha, apabvila salah satu usaha kurang lancar masih dapat ditopang oleh usaha yang lainnya. Indikator pengukuran variabel yang digunakan adalah berapa banyak jenis usaha yang dikelola debitur dibandingkan dengan jumlah sektor usaha yang ada. Skala yang digunakan rasio. f.
Sektor Ekonomi yang Dibiayai Untuk mengetahui apakah fasilitas kredit modal kerja yang diberikan sesuai dengan
sektor usaha yang dikelola debitur. Indikator pengukuran variabel yang digunakan adalah skala rasio yaitu dengan membandingkan sektor usaha yang dibiayai dengan jumlah sektor usaha yang dikelola debitur. 3.3.3. Variabel Keputusan Kredit Variabel keputusan kredit merupakan variabel dependen atau variabel terikat yang merupakan fungsi dari variabel independen atau bebas. Pengukuran variabel dependen mempergunakan skala rasio yaitu melalui perbandingan jumlah keputuisan kredit yang disetujui dengan jumlah kredit yang dimohon kepada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pangkalan Brandan.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Berdasarkan variabel‐variabel di atas maka dapat dibuat suatu table. Dari tabel dapat diketahui variabel informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi, simbol, indikator pengukuran variabel dan skala ukuran seperti berikut : Tabel 3.1. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Informasi Akuntansi Variabel
Simbol
Pengukuran Variabel
Variabel
Skala Pengukuran
Informasi Akuntansi (Independen Variabel)
Current Ratio
Aktiva lancar Hu tan g lancar
X1
Rasio
Lanjutan Tabel 3.1
Quick Ratio
X2
Inventory
Aktiva lancar − Persediaan Hu tan g lancar
Rasio
H arg a pokok penjualan rata − rata persediaan
Turn
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Over Fixed Assets Turn
X3
Rasio
Penjualan Total aktiva tetap
Rasio
X4
Over Profit Margin Return to Total Assets
Rentabilitas
Laba bersih penjualan
Rasio
X5
Laba bersih Total aktiva
Rasio
X6
Laba sebelum bunga dan pajak total aktiva
Rasio
X7
Ekonomis Return on Net
Laba bersih Ekuitas
Rasio
X8
Worth Debt to Equity
X9
Total hu tan g Ekuitas
Rasio
Ratio
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Time
Interest
Laba sebelum pajak dan bunga Bunga pinjaman
Rasio
X10
Earned Ratio Accounts Rec. Turn Over
Penjualan kredit Rata − rata piu tan g usaha
X11
Rasio
Total Assets to
Total aktiva Total hu tan g
X12
Rasio
Debt Ratio Tabel 3.2. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Informasi Bukan Akuntansi Variabel
Simbol
Pengukuran Variabel
Variabel
Skala Pengukuran
Informasi Bukan Akuntansi (Independen Variabel Jaminan Kredit
Nilai ja min an Fasilitas kredit
Rasio
X13
Lanjutan Tabel 3.2
Lamanya debiturmenjadi nasaba jangka waktu kredit
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Karakter debitur
X14
Rasio
Pengalaman Pimpinan
X15
Lamanya debitur mengelola usah
Rasio
Pendidikan Diversifikasi Usaha
Jenjang pendidikan debitur Jenjang pendidikan S1
X16
Rasio
X17
Jumlah sektor usaha yang dikelo Sektor usaha yang ada
Rasio
Sektor Ekonomi yang Dibiayai Keputusan Pemberian Kredit
(Dependen
Jumlah sektor usaha yang dibiay Sektor usaha yang dikelola
X18
Jumlah kredit yang disetujui ban Jumlah yang dim ohon debitur
Y1
Rasio Rasio
variabel) Berdasarkan variabel‐variabel di atas, dapat dibuat suatu persamaan mengenai variabel dependen dan independent yang berkaitan dengan pengaruh informasi akuntansi dan bukan akuntansi terhadap pengambilan keputusan pemberian kredit. Adapun fungsi persamaan tersebut sebagai berikut :
Y = f ( X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 , X 6 , X 7 , X 8 , X 9 , X 10 , X 11 , X 12 , X 13 , X 14 , X 15 , X 16 , X 17 , X 16 ,......., X n ) Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Dimana : Y
= Keputusan kredit
X1
= Current ratio
X7
= Rentabilitas ekonomis
X2
= Quick ratio
X8
= Return on net work
X3
= Inventory turn over
X9
= Debt to equity
X4
= Fixed asset turn over X10
= Time interest earned ratio
X5
= Profit margin
= Acct. receivable turn over
X6
= Return to total asset X12
= Total assets to debt ratio
X13
= Jaminan kredit
X14
= Karakter debitur
X15
= Pengalaman manajemen
X16
= Pendidikan manajemen
X17
= Diversifikasi usaha
X18
= Sektor ekonomi yang dibiayai
X11
3.4. Metode Analisa Data Metode statistik yang dipergunakan untuk menganalisis pengaruh informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi terhadap pemberian kredit adalah analisis regresi berganda yang persamaannya sebagai berikut :
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Y1 = a + b1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + b4 X 4 + b5 X 5 + b6 X 6 + b7 X 7 + b8 X 8 + b9 X 9 + b10 x10 + b11 X 11 + b12 X 12 + e
Y2 = a + b13 X 13 b14 X 14 + b15 X 15 + b16 X 16 + b17 X 17 + b18 X 18 + e Dimana : Y1
= Keputusan pemberian kredit karena informasi akuntansi
Y2
= Keputusan pemberian kredit karena informasi bukan akuntansi
X1 – X12 = variabel independen informasi akuntansi X13 – X18
= variabel independen informasi bukan akuntansi
a
= konstanta
b
= koefisien regresi
e
= variabel pengganggu
Tahapan Analisis Melalui persamaan di atas dapat diketahui variabel‐variabel yang mempengaruhi variable terikat atau dependen. Untuk mengetahui keterkaitan tersebut perlu dilakukan tahapan‐tahapan sebagai berikut : a. Menghitung besarnya koefisien regresi dalam hal ini koefisien b dan parameter konstanta a b. Menghitung besarnya koefisien determinasi R untuk mengetahui besarnya hubungan variabel independen dengan variabel dependen
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
c. Melakukan pengujian linier tidaknya hubungan variabel independen dengan variabel dependen dengan tingkat kesalahan 0,05. 3.5. Uji Asumsi Klasik Model analisis yang diterapkan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Secara teori, model regresi penelitian akan menghasilkan nilai parameter model penduga yang akurat bila dipenuhi asumsi klasik regresi yaitu : a. Pengujian normalitas b. Pengujian homoskedastisitas c. Pengujian multikolinearitas d. Pengujian autokorelasi. a. Pengujian normalitas Pengujian normalitas adalah untuk melihat normal tidaknya data yang akan dianalisis, dengan menggunakan plot regressi normal dengan mengamati pola dari titik disekitar garis linear. b. Pengujian homoskedastisitas
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Pengujian homoskedastisitas adalah terjadinya variasi tidak sama untuk variable bebas yang berbeda yang dapat dideteksi dengan melihat plot antara variable taksiran y dengan residual. Gejala homoskedastisitas dapat diuji melalui pengamatan terhadap grafik scatterplot, dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar seperti titik‐titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur berupa bergelombang, melebar dan kemudian menyempit yang mana sebarannya terletak antara +3 dan ‐3. c. Pengujian multikolinearitas Pengujian multikolinearitas adalah pengujian untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas, dengan cara melihat besarnya condition index, Betsley, Kuh dan Welsch (1980), there we learn that weak dependencies are associated with condition indexes around 5 or 10, whereas moderate to strong are associated with condition indexes of 30 to 100. d. Pengujian autokorelasi Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan memakai uji statistic Durbin Watson. Apabila nilai Durbin‐Watson antara 0 sampai dengan 4, dimana nilai Durbin‐ Watson Test dengan 2, berarti tidak ada autokorelasi. Bowerman dan O’Connell (1990), Pengujian statistik Durbin‐Watson atau d‐statistik dihitung dengan menggunakan formula : n
d =
∑ (U
t=2
− U t −1 )
2
t
∑U t =1
2 t
Pengujian Durbin‐Watson dua sisi meliputi lima area untuk nilai sepertiyang digambarkan berikut : Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
F (d) Daerah
Daerah
Kritis
Ketidak
Tidak Menolak H0
Daerah Ketidak
Tidak ada
Pastian
Daerah
Kritis
Pastian
Korelasi
Tolak H0 d Ga
0
d1
du
2
(4-du)
(4-d1)
4 mb
ar 3.1. Pengujian Durbin‐Watson Dari gambar di atas dapat dijelaskan : a. Apabila d > d1 atau d > (4 – d u ) maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, berarti terdapat korelasi. b. Apabila terletak antara d1 dan d > (4 – d u ) maka hipotesis diterima yang berarti tidak ada autokorelasi. c. Apabila nilai d terletak antara d1 dan d u atau antara (4 – d u ) atau (4 – d1 ) maka uji Durbin‐Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
3.6. Pengujian Hipotesa Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut : a. Ho: Informasi akuntansi yang diberikan tidak mempengaruhi keputusan pemberian kredit yang diambil oleh PT.Bank Mandiri (Persero)Tbk Cabang Pkl Brandan Hi : Infomasi akuntansi yang diberikan mempengaruhi keputusan pemberian kredit yang diambil oleh PT.Bank Mandiri (Persero)Tbk Cabang Pkl. Brandan b. Ho: Informasi bukan akuntansi yang diberikan tidak mempengaruhi keputusan pemberrian kredit yang diambil oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang
Pangkalan Brandan
Hi : Informasi bukan akuntansi yang diberikan mempengaruhi keputusan pemberian kredit yang diambil oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pangkalan Brandan Hipotesis satu dan dua akan diuji dengan mempergunakan metode regresi berganda
dan membandingkannya dengan tingkat kesignifikan 0,05. a. Apabila nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis nol diterima b. Apabila nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis alternatif diterima atau hipotesis nol ditolak.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diolah dari kuesioner yang dikirimkan kepada analisis kredit sebanyak 36 kuesioner untuk mengisikan data calon debitur
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Pkl.
Brandan yang berupa data informasi akuntansi (IA), informasi bukan akuntansi (IBA) serta
keputusan pemberian kredit (Y). Statistik deskriptif untuk mean, standar
deviasi, dan skewness pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 Y Valid N (Listwise)
N Minimum Statistics Statistics 36 100 36 50 36 100 36 100 36 10 36 15 36 18 36 17 36 25 36 1 36 1.5 36 60 36 150 36 2 36 2 36 1 36 .10 36 .10 36 50 36
Maximum Mean Std Skewness Statistics Statistics Statistics Statistics Std Error .393 400 189.83 71.243 .003 .393 250 125.3889 51.84883 .009 .393 300 188.3889 55.64391 .006 .393 400 262.2500 67.03874 .024 .393 40 28.11 6.794 .004 .393 40 29.33 6.663 .070 .393 90 32.89 14.402 .034 .393 40 29.72 6.209 .108 .393 85 50.14 16.584 .001 .393 5 3.17 1.108 .318 .393 4 2.7167 .6.0392 .210 .393 250 138.1667 44.11187 .001 .393 3564 573.4444 615.36421 .031 .393 10 5.1389 2.04454 .354 .393 14 6.1111 2.61619 .006 .393 5 2.89 .887 .227 .393 1 .5333 .28983 .252 .393 1 .4611 .23938 .015 .004 .393 100 79.6389 14.55070
Sumber : Lampiran 4
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Berdasarkan data tabel tersebut menunjukkan : 1) Current Ratio (X1), nilai minimum 100, maksimum 400, rata-rata debitur memiliki current ratio 189,83 variasi penyimpangan rata-rata 71,24. 2) Quick Ratio (X2), nilai minimum 50, maksimum 250, rata-rata debitur memiliki
quick ratio 125,39, variasi penyimpangan dari rata-rata 51,84. 3) Inventory Turn OverRatio (X3), nilai minimum 100, maksimum 300, rata-rata memiliki quick ratio 188,38, variasi penyimpangan dari rata-rata sebesar 55,64. 4) Fixed Assets Turn Over Ratio (X4), nilai minimum 100, maksimum 400, rata-rata memiliki quick ratio 188,38, variasi penyimpangan dari rata-rata sebesar 262,25. 5) Profit Margin Ratio (X5), minimum 40, maksimum 40, variasi penyimpangan rata-rata 6.79, rata-rata profit margin yang dicapai responden 28,11. 6) ROA (X6), nilai minimumnya 15, maksimum 40, variasi penyimpangan dari ratarata 6.79, dan rata-rata profit margin yang dicapai oleh responden 29,33. 7) Tingkat rentabilitas ekonomi (X7), minimum 18, maksimum 90, penyimpangan rata-rata 14,40, profit margin rata-rata yang dicapai oleh responden 32,89. 8) Return on net worth (X8) yang dicapai, minimum 17, maksimum 40 dan variasi penyimpangan rata-rata 29,72, rata–rata RONW yang dicapai responden 6,20. 9) Debt to Equity (X9), nilai minimum 25 dan maksimum 85, rata–rata sebesar 50,14 dengan standar deviasi 16,58. 10) Time interest earned ratio (X10), nilai maksimum sebesar 5 dan minimum 1 dengan rata–rata yang diperoleh 3,17 dengan variasi penyimpangan 1,10.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
11) Account Receivable Turn Over (X11), nilai maksimum sebesar 4 dan nilai minimum 1,50 dan nilai rata–rata 2,71, variasi penyimpangannya sebesar 0,60. 12) Total Assets to Debt Ratio (X12), nilai maksimum 250, nilai minimum 60, rata– rata 138,16 dan variasi penyimpangannya sebesar 44,11. 13) Jaminan Kredit (X13), nilai maksimum 3564, nilai minimum 150, rata–rata 573,44 dan variasi penyimpangannya sebesar 615,36. 14) Karakter Debitur (X14), nilai maksimum 14, dan nilai minimum 2, rata–rata 5,13 dan variasi penyimpangannya sebesar 2,62. 15) Tingkat Pengalaman Manajer (X15) yang dicapai debitur, minimum 2 tahun dan maksimum 14 tahun, penyimpangan rata–rata 2,61, rata–rata pengalaman manajer (debitur) selama 6,11 tahun. 16) Tingkat Pendidikan Manajer (X16), minimal telah menyelesaikan pendidikan SMP, paling tinggi tingkat pendidikan adalah menyelesaikan S1 atau S2, variasi penyimpangan rata–rata 2,89, rata-rata tingkat penyimpangan responden 0,887. 17) Tingkat Diversifikasi Usaha (X17), minimum 0,10 dan maksimum 1, variasi penyimpangan rata–rata 0,24, rata–rata debitur melakukan diversifikasi 0,53. 18) Sektor Ekonomi yang Dibiayai (X18), minimum 0,10 dan maksimum 1 dan variasi penyimpangan rata–rata 0,23, dan rata–rata sektor ekonomi yang dibiayai 0,46 artinya kebanyakan sektor yang dibiayai adalah usaha yang dikelola.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
4.2. Uji Asumsi Klasik 4.2.1. Uji Normalitas
Dari tabel statistik deskriptif dilihat nilai skewnessnya data berdistribusi normal karena nilai skewnessnya mendekati nilai nol. Data berdistribusi normal dapat dilihat dari uji normalitas pada nilai Kolmogorov-Smirnov (lampiran 2) adalah 0,520 dan probabilitas diatas 0,05 serta kurva histogram memiliki kemiringan yang cenderung seimbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, dan kurva menyerupai lonceng yang hampir sempurna. Adapun bentuk kurva histogram terdapat pada Gambar 4.1 berikut : Histogram
Dependent Variable: Y 8
Frequency
6
4
2
0 -2
-1
0
1
2
Regression Standardized Residual
Gambar 4.1 : Kurva Histogram
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
4.2.2. Uji Homoskedastisitas
Uji Homoskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Lawan dari homoskedastisitas adalah heteroskedastisitas. Adapun bentuk bentuk grafik
Scatterplot terdapat pada Gambar 4.2 berikut : Scatterplot
Dependent Variable: Y
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3 -2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4.2 : Grafik Scatterplot Uji Homoskedastisitas Dari grafik scatterplots pada Gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai untuk memprediksi pemberian kredit berdasarkan masukan variabel informasi akuntansi (X1 sampai X12) dan variabel informasi bukan akuntansi (X13 sampai X18). Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
4.2.3. Uji Multikoliniearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) yang berada diatas 0,5. Multikolinieritas terjadi jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi. Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai korelasi berada dibawah 0,5 antar variabel independen, keadaan ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas. Disamping dari tabel korelasi dapat juga dilihat dari tabel coefficients variance
inflation factor (VIF) berada dibawah 10. 4.2.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Gejala Autokorelasi dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Menurut Santoso (2005:241), untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW). Nilai d tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai dtabel dengan tingkat signifikansi 5 % dengan df = n-k-1. Pada Tabel 4.2 pada kolom Durbin Watson mempunyai nilai sebesar 3,855 sedangkan untuk batas atas ( dU) = 2,961 dan batas bawah (dL) = 0,417, yang didapat dari jumlah sampel 36 (n) dan jumlah variabel independennya 18 (k=18), ini menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson (D-W) pada model berada diatas dU dan dL. Jadi tidak terdapat autokorelasi karena D-W berada diatas dU dan dL. Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 4.2. Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
1
0.782a
0,612
0,601
13,00966
3,885
a. Predictors : (Consultan), X18, X11, X6, X13, X15, X16, X12, X4, X7, X3, X9, X17, X10, X1, X2, X5, X14, X8 b. Dependent variable : Y Sumber Lampiran : 9.b
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi yang diberikan berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit yang diambil. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi, karena variabel penelitian lebih dari dua variabel maka kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square. Penggunaan Adjusted R
Square berdasarkan bahwa penggunaan koefesien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. (Ghozali, 2001 : 83). Setiap tambahan satu variabel independen, maka R Square pasti akan meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu hal diatas menjadi dasar penggunaan nilai Adjusted R
Square daripada menggunakan R Square. Nilai Adjusted R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Dari output SPSS diatas menunjukkan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (adjusted R Square) sebesar 0,601 artinya 60,01% variabel informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi dijelaskan oleh variabel independen pemberian kredit. Sedangkan R Square (koefisien determinasi) sebesar 0,612 artinya kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen sebesar 61,20%. Nilai Adjusted R Square dan R Square ini dikatakan baik karena nilainya berada diatas 0,5. Untuk menguji apakah parameter koefesien Adjusted R2 signifikan atau tidak maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (Uji F) dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95 %. Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak; dan apabila Fhitung ≤ Ftabel maka Ho dapat diterima. Atas hal tersebut berdasarkan pada ikhtisar pengujian terdapat dalam Tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3 : Uji F ANOVAb Model
1
Sum of Square
Regression Residual Total a. b.
4533.034 2877.272 7410.306
Df
18 17 35
Mean Square 251.835 169.251
F
Sig
2.488 .006b
Predictors : (Consultan), X18, X11, X6, X13, X15, X16, X12, X4, X7, X3, X9, X17, X10, X1, X2, X5, X14, X8 Dependent variable : Y
Sumber Lampiran : 9.c
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 2.488 dengan tingkat signifikansi 0,006. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 1.93. Oleh karena pada kedua perhitungan Fhitung > Ftabel (2.488 > 1.93). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen dari informasi akuntansi current
ratio (X1), quick ratio (X2), inventory turn over (X3), fixed asset turn over (X4), profit margin (X5), return to total assets (X6), rentabilitas ekonomi (X7), Return on Net Worth (X8) debt to equity (X9), time interest earned ratio (X10), account receivable turn over (X11) dan total assets to debt ratio (X12) serta informasi bukan akuntansi berupa jaminan kredit (X13), karakter debitur (X14), pengalaman manajemen (X15), pendidikan manajemen (X16), diversifikasi usaha (X17) dan sektor ekonomi yang dibiayai (X18) terhadap keputusan pemberian kredit dapat diterima secara keseluruhan. Secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan seperti yang terdapat pada Tabel 4.4 coefficients menunjukkan informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap pemberian kredit adalah current ratio (X1), quick ratio (X2),
inventory turn over (X3), fixed asset turn over (X4), profit margin (X5), return to total assets (X6), rentabilitas ekonomi (X7), debt to equity (X9), time interest earned ratio (X10), account receivable turn over (X11) dan total assets to debt ratio (X12). Informasi bukan akuntansi yang berpengaruh terhadap pemberian kredit adalah jaminan kredit (X13), karakter debitur (X14), pengalaman manajemen (X15), pendidikan manajemen (X16) dan sektor ekonomi yang dibiayai (X18). Sedangkan yang tidak berpengaruh untuk informasi akuntansi adalah return on networth (X8) dan
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
informasi bukan akuntansi adalah diversifikasi usaha (X17). Keadaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Coefficient Regresi Unstandardized Coeficients E Std Error
Model
57.548 33.044 1 ( Constant) .054 .71 X1 .084 .120 X2 .058 .001 X3 .043 .096 X4 .636 .814 X5 .948 1.162 X6 .226 .042 X7 .1051 2.281 X8 .190 .439 X9 2.915 1.867 X10 4.702 2.281 X11 .108 .039 X12 .005 .009 X13 2.377 1.768 X14 1.701 .101 X15 3.671 .456 X16 22.091 12.717 X17 8.733 16.651 X18 a. Dependent Variable : Y
Std Coef Beta
.348 .429 .005 .441 .380 .532 .042 .973 .501 .142 .120 .120 .400 .248 .018 .028 .440 .144
t
Sig
1.742 1.328 1.437 .023 2.211 1.280 1.225 .187 2.170 2.313 .640 .613 .366 1.947 .744 .059 .124 1.737 .524
.003 .012 .003 .026 .003 .018 .004 .010 .065 .034 .004 .006 .002 .002 .006 .025 .003 .100 .004
Collinearity Statistics Tolera VIF nce .322 .256 .469 .573 .259 .121 .456 .113 .487 .463 .600 .213 .542 .205 .244 .456 .356 .304
3.012 3.904 2.131 1.745 3.858 8.258 2.191 8.813 2.053 2.159 1.667 4.689 1.843 4.883 4.094 2.194 2.809 3.285
Sumber Lampiran : 5 Dari Tabel 4.4 coefficient di atas maka model regresi yang dapat dibentuk adalah :
Y = 57,548 + 0,071 X 1 + 0,120 X 2 + 0,001 X 3 + 0,096 X 4 + 0,814 X 5 + 1,162 X 6 + 0,042 X 7 + 2,281 X 8 + 0,439 X 9 + 1,867 X 10 + 2,881 X 11 + 0,039 X 12 + 0,009 X 13 + 1,768 X 14 + 0,101 X 15 + 0,456 X 16 + 22,091 X 17 + 8,733 X 18 ε
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Adapun makna dari model tersebut adalah : 1. Konstanta sebesar 57.548 dapat diartikan jika informasi akuntansi (X1), (X2), (X3), (X4), (X5), (X6), (X7), (X8), (X9), (X10), (X11) dan (X12) serta informasi bukan akuntansi, berupa (X13), (X14), (X15), (X16), (X17) dan (X18) tidak mengalami perubahan atau sama dengan nol, maka keputusan pemberian kredit adalah sebesar 57.548 %. 2. Coefecient variabel independen 0,071 bermakna current ratio (X1) bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 0,071 atau 7 %. 3. Coefecient variabel independen 0,120 bermakna quick ratio (X2) bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 0,120 atau 12%. 4. Coefecient variabel independen 0,001 bermakna inventory turn over (X3) bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit bertambah sebesar 0,01 %. 5. Coefecient variabel independen 0,096 bermakna fixed asset turn over (X4) bertambah 1 satuan, keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 9,6%. 6. Coefecient variabel independen 0,814 bermakna profit margin (X5) bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 8,14 %. 7. Coefecient variabel independen 1,162 bermakna return to total assets (X6) bertambah 1 satuan, keputusan pemberian kredit akan bertambah 116,2 %. 8. Coefecient variabel independen 0,042 bermakna rentabilitas ekonomi (X7) bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit bertambah sebesar 4,2 %.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
9. Coefecient variabel independen 2,281 bermakna Return on Net Worth
(X8)
bertambah 1 satuan, keputusan pemberian kredit bertambah sebesar 228,1 %. 10. Coefecient variabel independen 0,439 bermakna debt to equity (X9) bertambah 1 satuan, keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 43,9 %. 11. Coefecient variabel independen 1,867 bermakna time interest earned ratio (X10) bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit bertambah sebesar 43,9 %. 12. Coefecient variabel independen 2,881 bermakna account receivable turn over (X11) bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit bertambah 288,1 %. 13. Coefecient variabel independen 0,039 bermakna total assets to debt ratio (X12) bertambah 1 satuan, keputusan pemberian kredit bertambah sebesar 0,039 %. 14. Coefecient variabel independen 0,009 bermakna jaminan kredit (X13) bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 0,09 %. 15. Coefecient variabel independen 1,768 bermakna karakter debitur (X14) bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 176,8 %. 16. Coefecient variabel independen 0,101 bermakna pengalaman manajemen (X15), bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit bertambah sebesar 10,1 %. 17. Coefecient variabel independen 0,456 bermakna pendidikan manajemen (X16), bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah 45,6 %. 18. Coefecient variabel independen 22,091 bermakna diversifikasi usaha (X17), bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah 220,91 %.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
19. Coefecient variabel independen 8,733 bermakna sektor ekonomi yang dibiayai (X18) bertambah 1 satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 873,3 %. Pengujian data dengan menggunakan model regresi berganda menunjukkan Informasi Akuntansi pada variabel Return on net work menunjukkan t sig sebesar 0,065 berarti hipotesis (H1) ditolak artinya variabel return on net worth tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit. Return on net worth adalah kemampuan ekuitas dapat menghasilkan keuntungan bagi pemilik. Sedangkan informasi bukan akuntansi pada variabel diversifikasi usaha menunjukkan t sig. sebesar 0.100 berarti hipotesis (H2) ditolak artinya variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit. Diversifikasi usaha adalah bertujuan untuk mengetahui jumlah pemilik badan usaha yang dikelola debitur, semakin banyak kepemilikan usaha yang dikelola calon debitur akan semakin baik kelangsungan hidup perusahaan ternyata tidak mempengaruhi pemberian kredit. Informasi akuntansi pada variabel yang memiliki pengaruh terhadap pemberian kredit (H1 diterima) adalah current ratio, quick ratio, inventory turn over,
fixed asset turn over, profit margin, return to total asset, rentabilitas ekonomis , debt to equity, time interest earned ratio, account receivable turn over, total assets to debt ratio. Nilai-nilai variabel tersebut t sig nya dibawah nilai 0,05. Current ratio adalah analisis mengenai kemampuan perusahaan untuk dapat menyelesaikan kewajiban segera termasuk dan tidak terbatas hanya kewajiban untuk membayar bunga dan pokok kredit, tetapi termasuk kemampuan perusahaan untuk Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
membayar
kewajiban
lainnya
kepada
kreditur
perusahaan.
Quick
ratio
membandingkan aktiva lancar kecuali persediaan dengan kewajiban lancar, untuk melihat ketersediaan kas atau asset setara kas guna memenuhi kewajiban yang segera dibayar dengan kas.
Inventory turn over bertujuan untuk melihat perputaran persediaan dalam hubungannya dengan penjualan yang berhasil dilakukan perusahaan. Semakin tinggi
inventory turn over menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola persediaan dengan baik. Fixed assets turn over adalah analisis untuk melihat sampai seberapa besar aktiva tetap dapat dimanfaatkan dalam opersional usaha untuk menghasilkan pendapatan.
Profit margin dilakukan untuk melihat kemampuan perusahaan yang dikelola calon debitur dalam menghasilkan laba bersih. Return to total assets dilakukan untuk melihat efektivitas perusahaan memanfaatkan sumber daya secara menyeluruh guna menghasilkan laba bersih. Account receivable turn over untuk melihat likuiditas piutang dalam hubungannya dengan penjualan yang berhasil dilakukan perusahaan, semakin tinggi tingkat perputaran piutang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola piutang yang tertanam dengan baik.
Total assets to debt ratio untuk melihat seberapa besar porsi aktiva yang dimiliki yang dibiayai melalui hutang. Rentabilitas ekonomi untuk mengukur efisiensi penggunaan modal debitur untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak. Debt
equity adalah bertujuan untuk melihat kondisi leverage yaitu seberapa besar modal sendiri yang dimiliki calon debitur untuk mendukung operasional perusahaan, apakah Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
kondisi leverage masih berada pada tingkat yang wajar atau telah berada pada posisi yang mengkhawatirkan. Time interest ratio adalah untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak dan bunga untuk dapat membayar kewajiban bunga pinjaman. Informasi bukan akuntansi pada variabel yang memiliki pengaruh terhadap pemberian kredit adalah jaminan kredit, karakter debitur, pengalaman manajemen, pendidikan manajemen, dan sektor ekonomi yang dibiayai.
Jaminan kredit adalah nilai jaminan yang dapat mempengaruhi keputusan pemberian kredit, jaminan yang diterima kreditur merupakan second way out terhadap penyelesaian akhir kredit, apabila kredit yang diberikan sudah tidak dimungkinkan kembali dari hasil usaha atau proyek yang dibiayai, maka jalan terakhir penyelesaian kredit harus melalui pencairan jaminan. Karakter debitur adalah untuk mengetahui sejauh mana kondisi (track record) debitur dalam menjalankan usahanya dan bagaimana hubungannya dengan bank.
Pengalaman manajemen adalah sejauh mana pengalaman pimpinan calon debitur mengelola usaha, dengan watak dan maksud baik debitur dalam mengelola usaha. Pendidikan manajemen untuk mengetahui keandalan manajemen dalam mengelola usaha dari segi pendidikan, semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang akan semakin tinggi daya analisis guna menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi dalam menjalankan operasional usaha. Sektor ekonomi yang dibiayai untuk mengetahui apakah pemberian fasilitas kredit telah dipergunakan sesuai dengan sektor usaha debitur, sehingga tidak terjadi penyalah gunaan yang dapat berakibat Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
fasilitas kredit tidak dapat dikembalikan sesuai akad kredit. Sedangkan Diversifikasi
usaha untuk mengetahui jumlah pemilik badan usaha yang dikelola debitur, semakin banyak kepemilikan usaha yang dikelola calon debitur akan semakin baik kelangsungan hidup perusahaan adalah informasi bukan akuntansi yang tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit. Setiap calon debitur yang mengajukan permohonan kredit harus melampirkan laporan keuangan. Hal tersebut merupakan salah satu persyaratan formal yang harus dipenuhi. Laporan keuangan yang dilampirkan tidak harus laporan keuangan yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik. Laporan keuangan yang diberikan calon debitur tidak langsung dilakukan analisis tetapi dilakukan koreksi seperlunya sesuai dengan hasil wawancara. Dalam keputusan pemberian kredit tidak semata – mata bersumber dari informasi akuntansi yang diberikan calon debitur tetapi dari informasi lainnya berupa character, capacity,
capital, collateral and condition of economic. Untuk pengujian secara simultan F test yang dapat dilihat dari F sig. sebesar 0,02 artinya informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi secara bersama-sama berpengaruh terhadap pemberian kredit kecuali pada variabel return on net worth dan
diversifikasi usaha. Hal tersebut berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso (2003) menemukan bahwa hanya informasi current ratio, quick ratio dan time interest earned ratio yang berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit.
Sedangkan informasi bukan akuntansi berupa jaminan dan pengalaman pimpinan calon debitur berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit. Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan (2003) menemukan bahwa informasi akuntansi berupa informasi tingkat likuiditas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha dan profit margin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan
keputusan kredit. Sedangkan informasi bukan akuntansi berupa jaminan kredit, reputasi bisnis, pendidikan debitur, pengalaman, diversifikasi usaha dan sektor ekonomi, hanya variabel pengalaman yang memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pemberian kredit.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis data pada bagian sebelumnya, dalam bab ini akan dibuat beberapa kesimpulan dan implikasi untuk perbaikan penelitian sebelumnya, serta saran untuk penelitian selanjutnya.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan model regresi berganda maka dapat dibuat beberapa kesimpulan dibawah ini: 1.
Informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap pemberian kredit adalah variabel current ratio, quick ratio, inventory turn over, fixed asset turn over,
profit margin, return to total asset, rentabilitas ekonomis, debt to equity, time interest earned ratio, account receivable turn over, total assets to debt ratio. Sedangkan informasi akuntansi yang tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit adalah Return on net work. 2.
Informasi bukan akuntansi yang berpengaruh terhadap pemberian kredit adalah variabel jaminan kredit, karakter debitur, pengalaman manajemen,
pendidikan manajemen, dan sektor ekonomi yang dibiayai. Sedangkan informasi bukan akuntansi yang tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit adalah diversifikasi usaha.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
3.
Dari pengujian simultan dengan F test menunjukkan bahwa F sig. 0,002 yang berarti variabel informasi akuntansi dan variabel bukan akuntansi secara bersama-sama berpengaruh terhadap pemberian kredit.
4.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso (2003) dan Hasibuan (2003) yang menyimpulkan baik informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit.
5.2. Saran
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk pengambilan pinjaman kredit dan bagi pihak bank dalam memberikan pinjaman kredit. Implikasi penelitian selanjutnya seperti berikut ini: 1.
Untuk penelitian di masa mendatang, diharapkan dapat memperbaiki atau menambah variabel informasi akuntansi yang berupa rasio keuangan lain selain rasio yang dibahas penulis.
2.
Mampu memasukkan informasi faktor eksternal lain yang diduga penyebab kendala apabila suatu waktu perusahaan calon debitur mengalami penurunan dalam informasi rasio keuangan.
3.
Berdasarkan hasil pengujian empiris menunjukkan bahwa keputusan pemberian fasilitas kredit dipengaruhi oleh informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi namun demikian setiap keputusan yang diambil tetap memperhatikan informasi akuntansi melalui analisis rasio keuangan.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
4.
Setiap keputusan pemberian kredit harus didukung dengan jaminan yang memadai dan merupakan syarat formal yang harus dipenuhi oleh calon debitur.
5.
Jaminan berfungsi menghindari kerugian dimasa yang akan datang sebagai akibat kredit yang diberikan bermasalah maka untuk mengikat kredit harus memperhatikan aspek legalitas jaminan dan akad kredit harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6.
Untuk peneliti berikutnya untuk memperhitungkan informasi kuantitatif berupa mutasi rekening koran calon debitur untuk 2 (dua) tahun terakhir.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA Besley A, David. Kuh Edwin dan Welsch E. Roy. 1960. Linear Statistical Applied Approach, John Willey & Son,. New York
Harahap, Sofyan Syafri. 1993. Teori Akuntansi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hasibuan, H. Takiyuddin. 2003. Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja pada Bank Bumiputera Cabang Medan. Tesis S2, Program Pasca Sarjana, USU, Medan.
Horne, Van James, C dan Wachowicz, M. John., Jr. 1997. Prinsip‐prinsip Manajemen Keuangan, Salemba Emban Patria, Jakarta.
Irianto, Agus, 2004. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, Prenada Media, Jakarta.
James A. Hall. 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Emban Patria, Jakarta. Kasmir.2002. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Nasir, M.1999. Metode Penelitian, Cetakan Keempat, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Robert D. Mason dan Douglas A. Lind, 1996. Teknik Statistika Untuk Bisnis & Ekonomi, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta.
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Scott, William R, 1997. Financial Accounting Theory, Prentice‐Hall, New Jersey, United State of America.
Suroso, 2003. Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT. Bank Mandiri Tbk, Cabang Medan Imam Bonjol, Tesis S2, Program Pasca Sarjana, USU, Medan.
Suryabrata,Sumadi, 2004. Metodologi Penelitian, Cetakan Keenambelas, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Tuanakotta, M.T, 1986. Teori Akuntansi, Buku Dua, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Wilkinson, J,W, Michael J. Cerullo, Vasant Raval dan Bernard Wong‐On‐Wing, 2000. Accounting Information System, Essential Concepts and Application, Fourth Edition, John Wiley & Son, New York.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Emban Patria, Jakarta.
Undang‐Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998. tentang Perubahan azas Undang‐ Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran : 1 DAFTAR PERTANYAAN UNTUK TESIS SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. P e n g a n t a r. Daftar pertanyaan berikut ini digunakan untuk mengumpulkan data sehubungan dengan keperluan penelitian mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dengan judul : Pengaruh Informasi Akuntansi dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk. Cabang Pangkalan Brandan. Oleh karena itu informasi tentang calon debitur diperlukan untuk pemberian kredit yang dikelola oleh PT.Bank Mandiri (Persero)Tbk Cab. Pkl. Brandan sebagai data dalam penelitian ini. Kami tidak akan menanyakan nama, alamat, jumlah pinjaman, dan hal‐hal yang berkaitan dengan angka rupiah. Dengan demikian daftar pertanyaan ini disusun secara anonim. Dengan daftrar pertanyaan yang anonim, kami mengharapkan memperoleh data yang berkaitan dengan suatu permohonan kredit. Mengingat pengumpulan data ini digunakan untuk keperluan penelitian yang tidak mewakili kepentingan salah satu pihak, maka kami mengharapkan dapat memperoleh data yang lengkap sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyesatkan. Atas bantuan dan kerjasama yang diberikan dalam pengisian daftar pertanyaan berikut guna penyelesaian penelitian ini, kami mengucapkan terima kasih. Pembimbing. Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK TESIS SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Petunjuk Pengisian 1. Mohon bantuan untuk diisi dengan huruf kapital. 2. Mohon diberi tanda X untuk jawaban pilihan, dan jawaban dipilih satu. 3. Kalau ada pertanyaan yang tidak jelas, mohon ditanyakan. I. Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan yang disampel :
Lokasi Kantor Pusat
:
Lokasi Kantor Cabang
:
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
1. Sudah berapa lama perusahaan ini telah menjadi nasabah di PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk Cabang Pangkalan Brandan ?. Tahun
Bulan
2. Kapan Perusahaan ini didirikan ?. Tanggal
Bulan
Tahun
3. Berapa jumlah pemilik atau pemegang saham perusahaan ini ?. Jumlah
Orang
4. Sudah berapa lama pimpinan puncak/direktur utama mengelola perusahaan ini ?. Tahun
Bulan
5. Berapa jumlah taksiran nilai jaminan kredit yang dimiliki calon debitur untuk memperoleh kredit yang akan disetujui bank ?. Rp…………………………………………….. 6. Berapa jumlah kredit yang telah disetujui untuk diberikan kepada calon debitur ?. Rp…………………………………………….. II. Gambaran tentang Informasi Akuntansi Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
(%)
(%)
(%)
1. Current Ratio
Current Ratio =
Aktiva Lancar Hu tan g Lancar Tahun 2005 (%)
Tahun 2006
Tahun 2007
(%)
(%)
2. Quick Ratio
Quick Ratio =
Aktiva Lancar − Persediaan Hu tan g Lancar Tahun 2005
Tahun 2006
(%)
(%)
Tahun 2007 (%)
3. Inventory Turn Over
Inventory Turn Over =
H arg a Pokok Penjualan Rata − rata Persediaan
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Tahun 2005
Tahun 2006
(%)
(%)
Tahun 2007 (%)
4. Fixed Assets Turn Over
Fixed Assets Turn Over −
Penjualan Total Aktiva Tetap
Tahun 2005
Tahun 2006
(%)
(%)
Tahun 2007 (%)
5. Profit Margin
Pr ofit M arg in =
Laba Bersih Penjualan Tahun 2005 (%)
Tahun 2006 (%)
Tahun 2007 (%)
6. Return to Total Assets
Re turn to Total Assets =
Laba Bersih Total Aktiva
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Tahun 2005 (%)
Tahun 2006
Tahun 2007
(%)
(%)
7. Rentabilitas Ekonomis
Re ntabilitas Ekonomis =
Laba sebelum Bunga dan Pajak Total Aktiva Tahun 2005 (%)
Tahun 2006 (%)
Tahun 2007 (%)
8. Return on Net Worth
Re turn on Net Worth =
Laba Bersih Ekuitas Tahun 2005 (%)
Tahun 2006 (%)
Tahun 2007 (%)
9. Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio =
Total Hu tan g Ekuitas
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Tahun 2005 10. Time Interest Earned
Time Interest Earned =
Tahun 2006
(%)
Tahun 2007
(%)
(%)
Laba sebelum Bunga dan Pajak Biaya Bunga Tahun 2005
Tahun 2006
(%)
(%)
Tahun 2007 (%)
11. Account Receivable Turn Over
Account Re ceivable Turn Over =
Penjualan Kredit Rata − rata Piu tan g Usaha
Tahun 2005
Tahun 2006
(%)
(%)
Tahun 2007 (%)
12. TotalAssets to Debt Ratio
Total Assets to Debt Ratio =
Total Aktiva Total Hu tan g
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Dimohon untuk kesediaan Bapak/Ibu menjawab daftar pertanyaan berikut dengan mengisi sesuai data debitur yang telah memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pangkalan Brandan. 1. Perusahaan calon debitur/debitur didirikan pada bulan ..........…..…… tahun …..... 2. Calon debitur/debitur mengelola usaha sejak bulan….……………… tahun …… sampai dengan bulan ………………………….…… tahun ………… 3. Calon debitur/debitur tercatat sebagai nasabah sejak bulan …………....……… tahun …… 4. Tingkat Pendidikan unsur Pimpinan atau calon debitur/debitur adalah : ( ) Lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) ( ) Lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) ( ) Lulus Diploma (D) ( )Luluis Strata satu (S‐1) atau Strata dua (S‐2) 5. Jumlah Kredit yang diajukan calon debitur/debitur Rp …………...................... tahun ……...... dan yang disetujui PT.Bank Mandiri (Persero)Tbk Cabang Pangkalan Brandan sebesar Rp ……….……..................... 6. Fasilitas kredit yang disetujui PT.Bank Mandiri (Persero)Tbk Cabang Pangkalan Brandan pada bulan………............……..……tahun……........…… 7. Nilai Jaminan Kredit sebesar Rp………………………................… 8. Tingkat Bunga Kredit adalah ……………………… % Pa. 9. Jangka Waktu Kredit ...............(tahun) …………… (bulan). 10. Fasilitas Kredit telah diperpanjang untuk waktu ............ (tahun) …….… (bulan). 11. Sampai dengan saat ini, fasilitas kredit telah disetor kembali ke PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan sebesar Rp……….………………………
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
12. Kriteria kolektibilitas fasilitas kredit saat ini ……..........… ( ) Lancar ( ) Dalam Perhatian Khusus ( ) Kurang Lancar ( ) Diragukan ( ) Macet 13. Sektor usaha calon debitur/debitur yang dibiayai dari fasilitas kredit adalah : ( ) Sektor Pertanian, dan Sarana Pertanian ( ) Sektor pertambangan ( ) Sektor Listrik, gas , dan air ( ) Sektor Industri ( ) Sektor konstruksi ( ) Sektor perdagangan, restoran, dan hotel ( ) Sektor pengangkutan, pergudangan, dan pengangkutan ( ) Sektor jasa‐jasa dunia usaha ( ) Sektor jasa‐jasa sosial masyarakat ( ) Sektor lain yang tidak termasuk di atas 14. Sektor usaha yang dikelola calon debitur/debitur adalah : ( ) Sektor Pertanian, dan Sarana Pertanian ( ) Sektor pertambangan ( ) Sektor Listrik, gas , dan air Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
( ) Sektor Industri ( ) Sektor konstruksi ( ) Sektor perdagangan, restoran, dan hotel ( ) Sektor pengangkutan, pergudangan, dan pengangkutan ( ) Sektor jasa‐jasa dunia usaha ( ) Sektor jasa‐jasa sosial masyarakat ( ) Sektor lain yang tidak termasuk di atas 15. Apakah laporan keuangan calon debitur/debitur di‐audit oleh Kantor Akuntan Publik ( ) Tidak di‐audit oleh Kantor Akuntan Publik ( ) Di‐audit oleh Kantaor Akuntan Publik Berikut ini Bapak/Ibu diminta untuk mengisi data rekening neraca dan laba rugi sesuai dengan data yang disampaikan calon debitur/debitur untuk memperoleh fasilitas jredit yang dilampirkan
No
Jenis rekening
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Rp ( 000 )
Rp (000)
Rp (000)
1.
Aktiva Lancar
Rp. …………
Rp. ………….
Rp.. …………
2.
Hutang Lancar
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
3.
Kas
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
4.
Bank
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
5.
Persediaan
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
6.
Piutang
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
7.
Modal Sendiri
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
8.
Total Aktiva
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
9.
Total Penjualan
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
10.
Harga Pokok Penjualan
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
11.
Total Hutang
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
12.
Laba Sebelum Pajak
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
13.
Bunga Pinjaman
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
14.
Laba Bersih
Rp. …………
Rp. …………
Rp. …………
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran : 2.a Data Informasi Akuntansi Hasil Penelitian Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Cabang Pkl. Brandan
n
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9 X10
X11
X12
Y
1
200
100
200
300
10
30
25
30
50
2
3.6
175
100
2
300
150
225
225
30
30
25
27
58
2
4
150
80
3
220
125
200
200
15
17
30
17
45
3
3
125
80
4
240
135
236
225
20
24
39
24
25
5
4
135
70
5
154
100
100
200
25
25
40
25
30
4
3
125
75
6
100
100
100
226
30
23
20
28
75
5
2
100
90
7
225
250
225
300
25
25
18
25
58
3
3
250
70
8
220
89
200
300
37
37
19
37
80
2
2.6
89
100
9
220
100
200
400
30
30
25
30
5
2
2.7
100
85
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
10
100
50
100
400
18
26
22
26
45
3
2.8
150
80
11
240
125
250
300
20
20
23
20
50
5
3
125
75
12
300
100
175
300
25
27
25
30
55
3
3
100
100
13
100
70
235
225
22
25
27
33
60
4
2
70
100
14
400
150
100
100
26
29
28
20
55
3
2
200
80
15
100
75
100
225
28
25
29
25
60
4
2.8
75
80
16
235
235
290
260
30
30
26
30
68
3
3.8
235
85
17
100
50
200
300
35
36
28
36
79
3
2
150
90
18
200
225
125
175
35
35
30
35
35
2
1.5
225
85
19
200
120
126
200
20
15
35
20
60
2
1.8
120
55
20
140
225
245
350
28
38
38
38
80
3
2
25
50
21
160
150
200
300
30
33
39
33
35
3
2
50
75
22
100
145
300
225
26
25
40
25
68
2
3.25
145
80
23
220
175
200
280
30
22
45
28
35
2
3
175
100
24
235
180
175
227
22
22
48
22
40
4
2.35
180
80
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
25
300
100
260
280
28
28
90
28
48
5
3
150
80
26
115
100
225
280
35
35
68
35
33
4
2.8
100
100
27
200
100
200
300
30
9
56
29
35
5
3.25
150
58
28
180
180
225
225
25
25
30
25
40
3
3
180
50
29
120
60
225
225
28
28
28
28
58
2
2.75
60
90
30
230
125
150
225
30
26
30
35
35
1
2.15
125
85
31
230
125
180
138
35
37
23
37
35
3
2.4
125
85
32
125
100
125
250
36
36
30
36
45
3
2.8
100
75
33
135
100
125
225
35
35
25
35
47
2
3
120
89
34
210
150
135
350
38
38
25
38
35
3
2.9
150
60
35
180
100
200
350
40
40
35
40
38
4
2.8
140
50
36
100
50
225
50
35
40
20
40
25
5
2.25
100
80
Lampiran 2.b. Data Informasi Bukan Akuntansi Hasil Penelitian Pemberian Kredit
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Pada PT. Bank Mandiri Cabang Pkl. Brandan n
X13
X14
X15
X16
X17
X18
Y
1
200
3
4
4
0.3
0.3
100
2
300
4
5
2
0.1
0.1
80
3
150
2
5
3
0.2
0.2
80
4
750
4
7
1
0.2
0.5
70
5
300
6
9
4
1
1
75
6
260
7
7
3
0.7
0.7
90
7
250
4
4
3
0.8
0.2
70
8
300
5
5
2
0.4
0.4
100
9
500
8
9
2
0.5
0.5
85
10
575
2
3
3
0.6
0.6
80
11
500
7
7
2
1
0.5
75
12
350
7
7
3
1
0.3
100
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
13
360
5
5
4
0.4
0.4
100
14
425
6
8
3
0.2
0.2
80
15
280
8
10
4
0.5
0.5
80
16
580
3
3
3
0.6
0.2
85
17
250
4
6
3
0.8
0.7
90
18
400
2
4
2
0.3
0.3
85
19
345
6
6
2
0.2
0.2
55
20
360
9
13
3
0.2
0.6
50
21
375
5
6
3
0.6
0.5
75
23
400
6
6
2
0.8
0.8
100
24
425
5
6
4
0.8
0.3
80
25
345
5
7
2
0.5
0.5
80
26
3,564
4
5
4
0.7
0.8
100
27
800
6
3
5
0.7
0.7
58
28
300
4
6
3
0.5
0.5
50
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
29
1,250
3
3
2
0.3
0.3
90
30
700
5
2
2
0.4
0.4
85
31
500
8
8
3
1
0.2
85
32
800
5
5
3
0.2
0.2
75
33
500
7
7
2
1
1
89
34
750
2
3
3
0.3
0.3
60
35
200
3
6
4
0.4
0.4
50
36
300
5
6
4
0.9
0.9
80
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 3.a UJI NORMALITAS DATA (N Par Tests) (Informasi Akuntansi)
One –Sample Kolmogorov‐Smirnov Test
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
N
36
36
36
36
36
36
36
Normal
Parameters a,b Mean
189.83 125.3889
188.3889
262.2500 28.11 29.33 32.89
Std Dev.
71.243 51.84883 55.64391 67.03874 6.794 6.663 14.402
Most Extrame Absolute .130
.188
.194
.173
.122 .136 .246
Differences Positive
.130
.188
.119
.173
.113 .108 .246
Negative
.112
.188
.194
.123
.122 .136 .151
Kolmogorov‐Smirnov Z
.777
1.127
1.163
1.036
.735 .815 1.477
Asymp. Sig. (2‐tailed)
.581
.158
.134
.233
.653 .520 .655
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
X8
X9
X10
X11
X12
Y
N
36
36
36
36
36
36
Normal
Parameters a,b Mean
29.72
50.14
3.12
2.7167
138.1667 79.6389
Std Dev.
6.209
16.584
1.108
.60392
44.11187 14.55070
Most Extrame Absolute
.136
.125
.226
.153
.172
.177
Differences Positive
.093
.125
.226
.153
.172
.81
Negative
.136
.072
.135
.110
.82
.177
Kolmogorov‐Smirnov Z
.814
.749
1.354
.917
1.032
1.059
Asymp. Sig. (2‐tailed)
.521
.628
.499
.370
.237
.212
a. Test distribution is normal b. Calculated from data Lampiran 3.b UJI NORMALITAS DATA (N Par Tests) (Informasi Bukan Akuntansi)
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
One –Sample Kolmogorov‐Smirnov Test
X13
X14
X15
X16
X17
X18
Y
N
36
36
36
36
36
36
36
Normal
Parameters a,b Mean
573.444
5.1389
6.1111
2.89
.5333
.4611
79.6389
Std Dev.
615.36421 2.04454 2.61619 .887 .28983 .23938 14.55070
Most Extrame Absolute
.274
.318
.173
.203 .123
.158
.177
Differences Positive
.274
.318
.173
.203 .123
.158
.81
Negative
.246
.84
.089
.189 .99
.110
.177
Kolmogorov‐Smirnov Z
1.641
.829
1.035
1.217 .738
.946
1.059
Asymp. Sig. (2‐tailed)
.915
.498
.234
.103 .648
.332
.212
a. Test distribution is normal b. Calculated from data
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran : 4.
Descriptive Statistics
N
Minimum
Statistics Statistics
Maximum
Mean
Std
Statistics
Statistics
Statistics
Skewness Statistics Std Error
X1
36
100
400
189.83
71.243
.003
.393
X2
36
50
250
125.3889
51.84883
.009
.393
X3
36
100
300
188.3889
55.64391
.006
.393
X4
36
100
400
262.2500
67.03874
.024
.393
X5
36
10
40
28.11
6.794
.004
.393
X6
36
15
40
29.33
6.663
.070
.393
X7
36
18
90
32.89
14.402
.034
.393
X8
36
17
40
29.72
6.209
.108
.393
X9
36
25
85
50.14
16.584
.001
.393
X10
36
1
5
3.17
1.108
.318
.393
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
X11
36
1.5
4
2.7167
.6.0392
.210
.393
X12
36
60
250
138.1667
44.11187
.001
.393
X13
36
150
3564
573.4444
615.36421
.031
.393
X14
36
2
10
5.1389
2.04454
.354
.393
X15
36
2
14
6.1111
2.61619
.006
.393
X16
36
1
5
2.89
.887
.227
.393
X17
36
.10
1
.5333
.28983
.252
.393
X18
36
.10
1
.4611
.23938
.015
.393
Y
36
50
100
79.6389
14.55070
.004
.393
Valid N
36
(listwise)
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
74 Lampiran : 4.
Descriptive Statistics
Mean
Std Deviation
N
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Y
79.6389
14.55070
36
X1
189.83
71.243
36
X2
125.3889
51.84883
36
X3
188.3889
55.64391
36
X4
262.2500
67.03874
36
X5
28.11
6.794
36
X6
29.33
6.663
36
X7
32.89
14.402
36
X8
29.72
6.209
36
X9
50.14
16.584
36
X10
3.17
1.108
36
X11
2.7167
.60392
36
X12
138.1667
44.11187
36
X13
573.4444
615.36421
36
X14
5.1389
2.04454
36
X15
6.1111
2.61619
36
X16
2.89
.887
36
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
X17
.5333
.28983
36
X18
0.4611
.23938
36
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 5
Coefficient Regresi Model
Unstandardized
Std Coef
Coefficients E
Std Error
Beta
1 ( Constant)
57.548
33.044
X1
.71
.054
X2
.120
X3
t
Sig
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
1.742
.003
.348
1.328
.012
.322
3.012
.084
.429
1.437
.003
.256
3.904
.001
.058
.005
.023
.026
.469
2.131
X4
.096
.043
.441
2.211
.003
.573
1.745
X5
.814
.636
.380
1.280
.018
.259
3.858
X6
1.162
.948
.532
1.225
.004
.121
8.258
X7
.042
.226
.042
.187
.010
.456
2.191
X8
2.281
.1051
.973
2.170
.065
.113
8.813
X9
.439
.190
.501
2.313
.034
.487
2.053
X10
1.867
2.915
.142
.640
.004
.463
2.159
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
X11
2.281
4.702
.120
.613
.006
.600
1.667
X12
.039
.108
.120
.366
.002
.213
4.689
X13
.009
.005
.400
1.947
.002
.542
1.843
X14
1.768
2.377
.248
.744
.006
.205
4.883
X15
.101
1.701
.018
.059
.025
.244
4.094
X16
.456
3.671
.028
.124
.003
.456
2.194
X17
22.091
12.717
.440
1.737
.100
.356
2.809
X18
8.733
16.651
.144
.524
.004
.304
3.285
a. Dependent Variable : Y
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran : 6
Residual Statistics a
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Minimum
Maximum
Mean
Std.
N
Deviation
Predicted Value
59.4200
100.1489
79.6389
11.38048
36
Std. Predicted Value
‐1.777
1.802
.000
1.000
36
Std Error of Predicted Value
5.824
12.195
9.322
1.583
36
Adjusted Predicted Value
54.9345
108.4441
80.1004
14.71533
36
Residual
‐23.28613
19.46669
.00000
9.06685
36
Std. Residual
‐1.790
1.496
.0000
.697
36
Stud. Residual
‐2.232
2.058
‐.009
.965
36
Deleted Residual
‐52.50523
36.82479
‐.46149
19.07385
36
Stud. Deleted Residual
‐2.576
2.304
‐.018
1.021
36
Mahal. Distance
6.042
29.782
17.500
6.140
36
Cook’s Distance
.000
.703
.062
.121
36
Centered Leverage Value
.173
.851
.500
.175
36
a. Dependent variable : Y Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran : 7
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X1 Pearson Correlation
1
.386
*
.510
.263
.149
.157
.109
.334*
.077
.098
.210
.430**
.262
.066
Sig. (2‐tailed)
.520
.766
.121
.387
.360
.528
.046
.655
.571
.218
.009
.123
.703
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
X2 Pearson Correlation
.386
1
.235
.178
.026
.100
.010
.145
.003
.209
.005
.748**
.081
.030
Sig. (2‐tailed)
.520
.167
.299
.874
.561
.953
.399
.987
.220
.977
.000
.637
.861
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
X3 Pearson Correlation
.510
.235
1
.234
.079
.044
.255
.037
.158
.102
.383*
.114
.244
.040
Sig. (2‐tailed)
.766
.167
.169
.647
.799
.134
.832
.358
.533
.021
.506
.152
.818
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
X4 Pearson Correlation
.263
.178
.234
1
.114
.330*
.010
.374
.152
.112
.123
.95
.008
.107
Sig. (2‐tailed)
.121
.799
.169
.507
.049
.954
.025
.377
.517
.475
.583
.965
.533
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
X5 Pearson Correlation
.149
.026
0.079
.114
1
.363**
.023
.451
.024
.044
.225
.108
.177
.056
Sig. (2‐tailed)
.387
.874
0.647
.507
.002
.895
.060
.890
.798
.187
.531
.301
.794
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
X6 Pearson Correlation
.157
.100
0.044
.330
1
.003
.036
.076
.019
.081
.32
.125
.069
*
*
**
.363
**
**
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Sig. (2‐tailed)
.360
.561
0.799
.049
.002
.988
.890
.654
.911
.629
.852
.468
.691
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
X7 Pearson Correlation
.109
.010
0.255
.010
.023
.003
1
.080
.281
.338*
.119
.037
.405
*
.050
Sig. (2‐tailed)
.508
.953
0.134
.954
.895
.988
.643
.096
.044
.488
.833
.014
.772
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
X8 Pearson Correlation
.334
.145
0.037
.374
.451**
.036
.080
1
.047
.105
.233
.196
.196
.053
Sig. (2‐tailed)
.046
.399
0.832
.025
.060
.890
.643
.784
.542
.171
.252
.578
.758
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
**
* Correlation is significant at the 0.05 level (2‐tailed)
** Correlation is significant at the 0.01 level (2‐tailed)
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lanjutan lampiran 7
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X9 Pearson Correlation
.077
.103
.158
.152
.024
Sig. (2‐tailed)
.655
.987
.358
.377
N
36
36
36
X10 Pearson Correlation
.980
.209
Sig. (2‐tailed)
.571
N
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X
.076 .281
.047
1
.264
.137
.142
.136
.
.890
.654 .096
.784
.120
.425
.408
.430
.
36
36
36
36
36
36
36
36
36
3
.102
.112
.044
.019 .338*
.105
.264
1
.83
.133
.000
.
.270
.553
.517
.798
.911 .044
.542
.120
.629
.429
.949
.
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
3
X11 Pearson Correlation
.210
.005
.383*
.123
.225
.081 .119
.233
.137
.83
1
.083
.144
.
Sig. (2‐tailed)
.218
.977
.021
.475
.187
.629 .488
.171
.425
.629
.629
.401
.
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
3
X12 Pearson Correlation
.430*
.748*
.114
.95
.108
.32
.037
.196
.142
.133
.083
1
.183
.
*
*
.506
.583
.531
.852 .833
.252
.408
.429
.629
.285
.
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
3
Sig. (2‐tailed) N
.609
.000
36
36
X7
36
36
36
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
X13 Pearson Correlation
.262
.081
.344
.008
.177
.125 .405*
.196
.136
.000
.144
.183
1
.
Sig. (2‐tailed)
.123
.637
.452
.965
.301
.468 .014
.578
.430
.949
.401
.285
.
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
3
X14 Pearson Correlation
.066
.030
.070
.107
.056
.069 .050
.053
.636
.053
.125
.330*
.055
1
Sig. (2‐tailed)
.703
.861
.818
.533
.794
.691 .772
.758
.255
.761
.461
.050
.752
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
3
X15 Pearson Correlation
.111
.058
.119
.098
.030
.073 .116
.118
.328
.112
.059
.206
.044
.
Sig. (2‐tailed)
.517
.738
.489
.569
.864
.670 .499
.494
.051
.517
.732
.228
.800
.
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
3
X16 Pearson Correlation
0.28
.191
.141
.142
.002
.282 .095
.160
.199
.426
.095
.027
.025
.
.581
.878
.884
.
36
36
36
3
Sig. (2‐tailed)
1 0.09
N
36
36
36
**
.265
.411
.408
.990
.096 .581
.351
.245
36
36
36
36
36
36
36
7
36
.070 36
36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2‐tailed) ** Correlation is significant at the 0.01 level (2‐tailed) Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran : 7
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X17 Pearson Correlation
.095
.143
.092
.145
.140
.058
.020
.102
Sig. (2‐tailed)
.584
.404
.592
.399
.415
.728
.906
N
36
36
36
36
36
36
X18 Pearson Correlation
.435**
.350*
.110
.277
.198
Sig. (2‐tailed)
.249
.037
.525
.102
N
36
36
36
Y Pearson Correlation
.996
.631
Sig. (2‐tailed)
.002
N
36
X10
X11
X12 X13
X1
.208 .338*
.043
.005
.074
.2
.553
.224 .044
.804
.977
.667
.2
36
36
36
36
36
36
36
.182
.240
.233
.189 .337*
.738
.258
.155
.2
.248
.988
.159
.191
.269 .044
.004
.128
.365
.1
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
.893
.801
.600
.786
.906
.849
.751 .948
.738
.906
.900
.9
.005
.002
.001
.035
.005
.010
.002
.003 .002
.004
.021
.027
.0
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2‐tailed) ** Correlation is significant at the 0.01 level (2‐tailed)
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 8
Collinearity Diagnosticsa Model Dimen
Eigen
sion
value
Conditio
Variance Proportions
n Index (Cons
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
tant)
1 1
16.823
1.000
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
2
.575
5.408
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
3
.416
6.362
.00
.01
.01
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
4
.281
7.732
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.02
.00
.00
.00
5
.195
9.285
.00
.01
.01
.00
.01
.01
.00
.07
.00
.02
.01
.00
.00
6
.154
10.454
.00
.00
.04
.00
.00
.00
.00
.09
.00
.00
.05
.00
.01
7
.109
12.412
.00
.03
.04
.01
.00
.00
.00
.04
.00
.02
.02
.01
.01
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
8
.097
13.191
.00
.07
.01
.07
.03
.02
.00
.02
.00
.02
.00
.01
.01
9
.093
13.442
.00
.05
.02
.01
.01
.00
.00
.03
.00
.00
.06
.01
.00
10
.058
17.058
.00
.00
.00
.07
.00
.00
.00
.18
.00
.27
.08
.04
.01
11
.056
17.363
.00
.05
.01
.14
.00
.01
.00
.15
.00
.00
.01
.11
.01
12
.041
20.279
.00
.01
.01
.05
.01
.02
.00
.06
.00
.16
.45
.03
.00
13
.029
23.889
.00
.03
.02
.11
.75
.01
.00
.00
.00
.08
.02
.06
.01
14
.022
27.528
.00
.02
.30
.02
.00
.00
.01
.01
.00
.00
.01
.08
.17
15
.020
29.073
.00
.37
.00
.26
.01
.05
.00
.22
.00
.00
.00
.34
.01
16
.013
36.517
.00
.11
.28
.00
.00
.00
.01
.00
.00
.06
.08
.00
.50
17
.009
43.825
.26
.01
.05
.00
.01
.04
.11
.00
.10
.10
.00
.10
.01
18
.007
48.471
.00
.02
.11
.24
.13
.81
.17
.09
.09
.17
.09
.05
.03
19
.002
91.382
.73
.20
.09
.02
.01
.01
.69
.03
.80
.07
.12
.15
.23
a. Dependent Variable : Y
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran : 9.a
Variables Entered/Removedb Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
X18, X11, X6, X13, X15, X16,
X12, X4, X7, X3, X9, X17, X10,
X1, X2, X5, X14, X8 Enter
a. All requested variables entered b. Dependent Variable : Y Lampiran : 9.b Model Summary
Model
R
R
Adjusted R
Std. Error of the
Durbin‐Watson
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
0.782a
1
Square
Square
Estimate
0,612
0,601
13,00966
3,885
a. Predictors: (Constant), X18, X11, X6, X13, X15, X16, X12, X4, X7, X3, X9, X17, X10, X1, X2, X5, X14, X8 b. Dependent Variable : Y Lampiran : 9.c ANOVAb Model
Sum of
df
Mean
F
Sig.
Squares
Square
1 Regression
4533.034
18
251.835
Residual
2877.272
17
169.251
Total
7410.306
35
2.488 .006a
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
a. Predictors: (Constant), X18, X11, X6, X13, X15, X16, X12, X4, X7, X3, X9,X17, X10,X1,X2, X5, X14, X8 b. Dependent Variable : Y
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 10.a
Histogram Dependent Variable: Y
8
Frequency
6
4
2
Std. Dev. =0.697
0 -2
-1
0
1
2
N ‐ 36
Regression Standardized Residual Mean = ‐3.64 E ‐ 16
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 10.b 83
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 10.c
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Scatterplot
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Y
3 2 1 0 -1 -2 -3 -
2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008
Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008