ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENARIKAN UANG TUNAI MELALUI AUTOMATIC TELLER MACHINE PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK
SKRIPSI Program Studi Akuntansi
Nama : SYAHRUL HAYADI Nim
: 4320411 - 079
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENARIKAN UANG TUNAI MELALUI AUTOMATIC TELLER MACHINE PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA EKONOMI Program Studi Akuntansi
Nama : SYAHRUL HAYADI Nim
: 4320411 - 079
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Syahrul Hayadi
NIM
: 4320411 – 079
Program Studi
: Akuntansi
Judul Skripsi
: Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Prosedur Penarikan Uang Tunai Melalui Automatic Teller Mechine (ATM) pada PT. Bank Mandiri ( Persero) Tbk.
Tanggal Ujian Skripsi : 27 – 08 - 2008
Disahkan Oleh : Pembimbing,
( Nurul Hidayah, SE, Ak, M.Si ) Tanggal :
Dekan,
Ketua Jurusan Akuntansi,
( Drs. Hadri Mulya, M.Si) Tanggal :
( H. Sabarudin Muslim, SE, M.Si ) Tanggal :
ii
KATA PENGANTAR Puji Syukur Penulis Kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Nikmat yang telah dilimpahkannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Prosedur Penarikan Uang Tunai melalui Automatic Teller Mechine pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.” Penyusunan Skripsi ini dilakukan guna memenuhi tugas akhir dan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Serjana Ekonomi (Strata Satu) di Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana. Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat kemampuan dan pengalaman yang terbatas yang dimiliki penulis, maka kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini bukan semata – mata usaha penulis saja, akan tetapi tidak lepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung ikut dalam penelitian dan penulisan skripsi. Oleh karena itu pada kesempatan ini ijinkanlah penulis mengucapkan ingin megucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Kedua Orang Tuaku yang Tercinta yang selalu memberikan hasih sayang, dukungan moril dan materil serta berkah atas doanya kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Drs. Hadri Mulya, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana. 3. Bapak H. Sabarudin Muslim, SE, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana.
iii
4. Ibu Nurul Hidayah, SE, Ak, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing Terima Kasih yang telah meluangkan waktu, tenaga, perhatian, dan pikiran serta dukungan dengan penuh kesabaran saat memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis. 5. Seluruh Dosen dan Staff Tata Usaha di Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Terima Kasih atas segala Pendidikan, Pengarahan serta Bantuannya. 6. Seluruh Pimpinan dan Manajemen PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk beserta Staff Unit Operasional Khususnya Kepada Bapak Bambang Gunawan, Bapak Eddy Sardjono, dan Saudara Herru Husen dan Staff lainnya yang tidak disebutkan untuk tidak mengurangi rasa hormat penulis yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini. 7. Terima Kasih Kepada Adikku yang telah membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 8. Terima Kasih Kepada Keluarga Besar Bapak Denny Saur Aritonang yang telah memberikan dukungannya serta memberikan kesempatan bisa magang di Bank Mandiri untuk mendapatkan data atas penyusunan skripsi ini. 9. Teman – Teman Penulis Jurusan Akuntansi : Ika, Aida, Ningsih, Harti, Rismanto dan Wahyudi serta lainnya yang tidak disebutkan, Terima Kasih kalian semua telah banyak membantu dukungan penyusunan skripsi ini. Akhir Kaya Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Amin. Jakarta, Agustus 2008 Penulis
Syahrul Hayadi
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………………………... i Lembar Pengesahan …………………………………………………………………….. ii Kata Pengantar …………………………………………………………………………. iii Daftar Isi ……………………………………………………………………………….. v Daftar Lampiran ………………………………………………………………………. viii BAB I Pendahuluan ………………………………………………………………….... 1 A. Latar Belakang Masalah Penelitian ………………………………………... 1 B. Perumusan Masalah ………………………………………………………... 3 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian …………………………………………... 3 BAB II Landasan Teoritis ……………………………………………………………... 5 A. Sistem Informasi …………………………………………………………… 5 2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ……………………………….. 7 2.2 Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi ………………………. 10 2.3 Karekteristik Sistem Informasi Akuntansi …………………………….. 12 2.4 Unsur – Unsur Sistem Informasi Akuntansi …………………………... 14 2.5 Prosedur Umum Sistem Informasi Akuntansi ………………………… 19 B. Pengolahan Transaksi Akuntansi pada Perbankan ………………………… 20 2.1 Sistem Akuntansi Dalam Perbankan ………………………………….. 21 2.2 Pengolahan Akuntansi Perbankan …………………………………….. 23 2.3 Pengolahan Transaksi Akuntansi Penarikan pada ATM ……………… 24
v
C. Pengertian Sistem dan Prosedur …………………………………………... 25 BAB III Metodologi Penelitian ……………………………………………………... 29 A. Gambaran Umum ………………………………………………………… 29 3.1 Lokasi Penelitian ……………………………………………………... 29 3.2 Sejarah Umum Perusahaan …………………………………………... 29 3.3 Visi dan Misi Perusahaan ……………………………………………. 31 3.4 Bidang Usaha Perusahaan …………………………………………… 32 3.5 Struktur Organisasi ………………………………………………….. 32 B. Definisi Operasional Variabel …………………………………………… 34 C. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………… 34 D. Metode Analisis Data ……………………………………………………. 36 BAB IV Analisis Data dan Pembahasan …………………………………………... 37 A. Bentuk Aplikasi Sistem Informasi dan Prosedur Penarikan Uang Melalui ATM Bank Mandiri. ………………………………………….... 37 B. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penarikan Uang Tunai Melalui mesin ATM Bank Mandiri …………………………………….. 49 C. Upaya Koreksi Akibat Kegagalan Transaksi Penarikan Uang Tidak Keluar pada Mesin ATM Bank Mandiri ………………………… 56 D. Analisa Penerapan Sistem Informasi dan Prosedur Penarikan Uang Melalui Mesin ATM Bank Mandiri …………………………………… 61 BAB V Kesimpulan dan Saran …………………………………………………… 67 A. Kesimpulan …………………………………………………………..... 67 B. Saran …………………………………………………………………… 67
vi
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vii
DAFTAR LAMPIRAN : 1. Gambar Alur Sistem Penarikan Uang ATM 2. Berita Facsimile Pengaduan Nasabah 3. Berita Acara Pengisian dan Pengambilan Kas ATM 4. Jenis – Jenis ATM Bank Mandiri 5. Contoh Struk ATM
viii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Dengan hasil pembangunan di Negara kita untuk mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur serta sejahtera telah dapat kita nikmati dengan adanya kemajuan disegala bidang, tetapi dengan adanya krisis ekonomi yang melanda Negara kita dapat memberikan dampak yang sangat besar, dimana kemajuan yang sekiranya akan dirasakan oleh rakyat Indonesia menjadi terhambat salah satu contohnya dalam bidang investasi yaitu permodalan. Begitu pula imbas yang dirasakan pada dunia perbankan yang terus dituntut untuk mampu menarik dana baik dari masyarakat nasional maupun dari pihak – pihak penanam modal luar negeri. Tetapi usaha tersebut perlu didukung dengan adanya perbaikan yang dilakukan oleh pihak bank itu sendiri. Berbagai pelayanan dan kenyamanan serta keamanan bagi para nasabah khususnya dan bagi masyarakat umumnya terus ditingkatkan. Munculnya produk yang menuntut memberikan layanan tanpa terbatas ruang dan waktu bagi PT. Bank Mandiri Tbk sebagai bank pemerintah, yang memiliki segmen pasar yang luas dan market leader dalam industri perbankan adalah sebagai suatu tantangan yang harus perlu dicermati sebagai peran serta usaha yang nyata dalam memberikan segala kemudahan transaksi perbankan tersebut. Dengan adanya peluang tersebut Bank Mandiri meluncurkan produk Automatic Teller Machine atau ATM yang berfungsi untuk memberikan
1
2
kenyamanan dan kemudahan bagi para nasabahnya, tanpa harus lama-lama menunggu untuk melakukan transaksi tunai dikantor - kantor atau cabang pembantu diseluruh Indonesia. Produk ini adalah layanan yang bisa dilakukan tanpa adanya rasa was-was yang timbul dari pemilik tabungan untuk mengambil uang di ATM Bank Mandiri. Selain menghadapi persaingan yang ketat dalam dunia perbankan, Bank Mandiri juga dipercaya sebagai pilot team program ATM Link yang merupakan bentuk kerjasama yang ditawarkan oleh bank-bank pemerintah. Selain bank pemerintah, dari bank swasta juga turut bergabung dalam memberikan kemudahan bagi para nasabahnya dengan penggunaan fasilitas Bank Mandiri. Dengan aktifitas kerja yang begitu banyak maka pihak Bank Mandiri harus mampu untuk meningkatkan system pengelolaan keuangan dengan menggunakan salah satu dari sistem tersebut adalah sistem informasi akuntansi yang telah ada selama ini. Maka peranan system informasi akuntasi sangat penting bagi PT. Bank Mandiri Tbk menyangkut perencanaan, pengolahan dan penyajian informasi akuntansi bagi semua pihak yang membutuhkannya, maka semakin perlu Bank Mandiri untuk senantiasa memberikan kemudahan dan pelayanan yang lebih peka kepada para nasabahnya, maka Bank Mandiri harus mampu dan bisa untuk mengatasi setiap kegagalan transaksi penarikan uang tunai dari mesin ATM sebagai langkah dalam upaya menghindarkan kerugian yang lebih besar pada operasionalnya. Untuk dapat mengetahui dan mengevaluasi bentuk dan penerapan sistem
3
akuntansi, Sistem ATM yang digunakan menghadapi kegagalan transaksi pada ATM khususnya penarikan uang tunai maka perlu adanya langkah-langkah dari Bank Mandiri menghadapi kegagalan transaksi penarikan uang tunai tersebut, bertolak hal tersebut, maka penulis merasa tertarik melakukan penelitian mengenai bentuk aplikasi dan penerapan sistem informasi akuntansi penarikan uang tunai sebagai langkah dalam mengatasi kegagalan transaksi pada ATM Bank Mandiri. Hasil penelitian penulis dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “ Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Prosedur Penarikan Uang Tunai Melalui Automatic Machine Teller (ATM) pada PT. Bank Mandiri ( Persero ) Tbk.” B.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimanakah penerapan sistem informasi akuntansi dan prosedur penarikan uang melalui mesin ATM Mandiri ? C.
Tujuan dan Kegunaan Penilitian 1.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis penerapan sistem informasi dan prosedur pada transaksi penarikan uang tunai di ATM Mandiri.
2.
Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis, Sebagai sarana untuk berimprovisasi dan tugas pengembaraan dunia ilmu pengetahuan, khususnya sistem dan
4
prosedur penarikan uang tunai. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan, a. Sebagai referensi bagi mata kuliah sistem informasi akuntansi dan prosedur penarikan uang tunai. b. Sebagai referensi bagi sistem informasi akuntansi dan teknologi informasi pada PT. Bank Mandiri. 3. Bagi Perusahaan a. Hasil Penelitian dapat dijadikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan khusus mengenai sistem informasi akuntansi dan prosedur penarikan uang tunai. b. Membantu perusahaan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi dan
penerapan sistem informasi akuntansi dan
prosedur penarikan uang tunai Mandiri.
melalui
ATM
Bank
5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sistem Informasi Pada pelaksanaan operasional suatu perusahaan banyak berbagai orang dan bagian yang terlibat, dukungan yang baik, cepat dan akurat dengan kordinasi dalam pengelolaan yang baik untuk mencapai tujuan perusaan. Peranan dari informasi itu sendiri sangatlah penting dalam perusahaan sehingga pemakaian sistem informasi akan berpengaruh pada aktifitas bagi perusahaan. Bentuk informasi akan berbeda pada setiap perusahaan sesuai dengan tujuannnya serta merubah sikap dan perilaku para pengguna informasi dalam penyampaiannya kepada pihak yang berkepentingan. Menurut Romney dan Steinbart (2004 : 11) pengertian data dan informasi adalah sebagai berikut : Data adalah suatu keterangan tertulis mengenai suatu fakta yang masih berdiri sendiri, belum mempunyai kepentingan kelompok, belum terkordinasi satu sama lain, dan belum diolah sesuai dengan ketentuan tertentu. Sedangkan informasi diartikan sebagai data yang sudah dikelola dengan cara tertentu manjadi bentuk sesuai dengan informasi yang bersangkutan. Data diolah terlebih dahulu agar sesuai dengan kebutuhan informasi hasil dari pengolahan data harus mampu memenuhi kriteria. Menurut Parker yang dikutip oleh Wahyudi dan Subando (2004 : 15 ) mengemukakan syarat – syarat informasi sebagai berikut : 5
6
1. Ketersediaan (availability), sudah barang tentu syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersediannya informasi itu sendiri. 2. Mudah dipahami (comprehensibility), Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan baik itu yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan – keputusan yang bersifat strategis. 3. Relevan, Dalam konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah yang benar – benar relevan dengan permasalahan, misi, dan tujuan organisasi. 4. Bermanfaat, Informasi juga harus dapat tersaji kedalam bentuk – bentuk yang memungkinkan pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan. 5. Tepat waktu, Syarat ini terutama sangat penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manager hendak membuat keputusan – keputusan. 6. Keandalan (reliability), Informasi harus diperoleh dari sumber – sumber yang dapat dihandalkan kebenarannya. 7. Akurat, Bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya. 8. Konsisten, Dalam penyajiannya harus konsisten merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan. Dapat dinyatakan bahwa suatu informasi harus relevan sesuai kebutuhan dan sasaran yang dicapai perusahaan dengan nilai ukur, ringkas, dan tepat pada waktunya.
Dengan
mempunyai
cakupan
tertentu,
perusahaan
sangatlah
membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat waktu dalam memudahkan aktifitasnya. Kegiatan perusahaan yang didukung dengan penggunaan sistem
7
informasi yang efektif dan efisien dalam penyajian informasi untuk kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat, baik bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Menurut Nash dan Robert memberikan pengertian tentang informasi akuntansi yang dikutip oleh Azhar (2003 : 8) sebagai berikut : Sistem Informasi merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas, atau alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang dimaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atau transaksi – transaksi yang rutin dan tertentu, membantu manajemen intern dan ekstern serta menyiapkan dasar pengambilan keputusan yang tepat (intelligent). Menurut Hall (2001 : 5) menyebutkan secara umum tentang tiga subsistem utama yaitu : 1. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system) yang mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan – pesan untuk para pemakai. 2. Sistem pelaporan buku besar / keuangan yang menghasilkan laporan keuangan tradisional seperti : laporan laba / rugi, neraca, laporan arus kas dan masih banyak lagi. 3. Sistem pelaporan manajemen yang menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dan laporan pertanggung jawaban. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Azhar (2000 : 59) memberikan definisi sistem informasi sebagai
8
berikut : Sistem Informasi merupakan kumpulan atau group dari subsistem atau bagian komponen atau fisik maupun non fisik yang berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna. Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Nugraha (2002 : 4) memberikan definisi sistem akuntansi sebagai berikut : Sistem Informasi akuntansi adalah susunan sebagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang sangat dibutuhkan manajemen. Demikian juga menurut Tata (2004 : 28) menyebutkan sasaran pokok dalam tahap penerapan sistem informasi akuntansi sebagai berikut : 1. Perencanaan penerapan sistem haruslah dipahami dengan baik oleh manajer agar dapat digunakan pengetahuan ini untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci. 2. Mengumumkan penerapan sistem kepada pegawai agar mereka tahu mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dengan meminta kerja sama mereka. 3. Mendapatkan sumber daya yang sesuai. Bila menggunakan komputer, perangkat lunak, dan perangkat keras serta fasilitas fisik disiapkan dengan baik. 4. Menyiapkan database dengan cara merubah data lama ke versi baru ataupun
9
dengan membuat data baru. 5. Mendidik peserta dan pemakai agar dapat mengimplementasikan sistem baru. 6. Masuk ke sistem baru berati mulai menggunakan sistem baru dan meninggalkan sistem lama. Sistem informasi akuntansi berperan juga sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya unsur – unsur pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan, dan kesalahan fatal yang dapat dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki. Metode penyimpanan data dalam suatu sistem informasi akuntansi terdapat hirarki data sebagai berikut : 1. Bit merupakan kependekan dari binary digit, yang memberikan makna dua kemungkinan yaitu 1 dan 0. 2. Byte dalam komputer suatu karakter sistem informasi disebut byte. 3. Field atau item, adalah satu byte atau lebih yang memuat data mengenai atribut dari suatu entitas dalam suatu informasi akuntansi. 4. Record adalah kumpulan field yang terkait suatu entitas tertentu. 5. File adalah kumpulan record – record terkait. 6. Database adalah kumpulan file yang berstruktur dan terintegrasi sedemikian rupa sehingga proses data dan pencarian data pada file dapat dilakukan dengan mudah. Dalam pengelolaan data komputer memproses data salah satu metode berikut : a. Batch processing Metode ini digunakan apabila data – data perubahan dan permintaan data terhadap suatu file tidak dapat dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu.
10
b. Immediate processing Dalam Metode ini transaksi yang akan digunakan untuk bahan updating file diproses secara langsung segera atau pada saat transaksi tersebut terjadi. System Immediate Processing atau Sistem Online tidak terdiri dari beberapa run seperti batch processing. Kegiatan – kegiatan yang terdapat dalam sistem on-line khususnya adalah : 1.) Data entry dan editing data 2.) File Updating atau pemeliharaan file 3.) File Inquiry atau permintaan informasi dari file 4.) Penyusunan laporan Jadi ketika kita menerima formulir penarikan ataupun penyetoran dari nasabah penabung atau penarikan uang melalui mesin maka petugas teller atau sistem segera memasukkan data ke komputer, segala kegiatan memasukkan data oleh teller tersebut dinamakan data entry. Sistem
pengelolahan
data
on-line
bisa
menghasilkan
dokumen
sebagaimana yang dihasilkan sistem batch processing. Dan apabila memerlukan laporan komputer dapat mencetak laporan. 2. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Bodnar dan Hopwood (2003 : 1) adalah Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Demikian juga pendapat Romney dan Steinbart (2004 : 26) menyebutkan tiga fungsi dasar dalam penerapan sistem informasi akuntansi sebagai berikut : 1. Mengumpulkan dan memproses data mengenai kegiatan bisnis organisasi
11
secara efektif dan efisien 2. Menyediakan Informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen 3. Membentuk pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa data kegiatan bisnis dicatat dan diproses secara akurat untuk melindungi data dan asset organisasi lainnya. Pendapat Azhar (2003 : 12) mendefinisikan Sistem Informasi Akuntansi sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan informasi yaitu informasi yang tepat guna, terpercaya dan tepat waktu. Dengan kata lain sistem informasi akuntansi harus dengan cepat dan tepat memberikan informasi yang diperlukan. 2. Untuk meningkatkan internal cek atau sistem pengendalian intern yang dapat diperlukan agar dapat mengamankan kekayaan perusahaan berarti sistem informasi akuntansi yang disusun harus mengandung struktur pengendalian intern. 3. Harus dapat menekan biaya – biaya tata usaha, ini berarti biaya tata usaha untuk menyusun sistem informasi akuntansi harus seefisien mungkin. Tujuan dan fungsi akuntansi adalah untuk menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan, dan dapat dipercaya serta mengandung arti guna sesuai dengan perkembangannya terdiri informasi akuntansi keuangan untuk memenuhi pertanggung jawaban kepada pihak – pihak ekstern perusahaan dan informasi manajemen untuk memenuhi kepentingan intern perusahaan dalam fungsi pengambilan keputusan.
12
3. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Menurut Leod yang dikutip Azhar (2000 : 40) ada beberapa karakteristik pengelolaan data yang membedakan Sistem Informasi Akuntansi sebagai berikut : a. Melaksanakan tugas yang diperlukan b. Berpegang pada prosedur yang relatif standar c. Menagani data yang rinci d. Berfokus histories e. Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal Karakteristik – karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Melaksanakan Tugas yang diperlukan Perusahaan diharuskan oleh undang – undang untuk memelihara catatan kegiatannya. Pihak ekstern perusahaan seperti pemerintah, pemegang saham, dan pemilik perusahaan, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan melakukan pengelolaan data. Tapi jika pihak manajemen perusahaan menerapkan sistem informasi akuntansi sebagai cara mencapai tujuan dan menjaga pengendalian. b. Berpegang Teguh pada prosedur yang relatif standar Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pengolahan data, segala jenis organisasi mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama. c. Menagani Data yang rinci Karena berbagai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakan jejak audit. Jejak Audit adalah kronologi kegiatan yang dapat ditelusuri dari awal hingga akhir dan dari akhir
13
ke awal. d. Berfokus Histories Data yang dikumpulkan sistem informasi akuntansi pada umumnya menjelaskan apa yang terjadi dimasa lampau, ini terjadi terutama jika pengolahan berkelompok digunakannya. e. Menyediakan Informasi pemecahan masalah yang minimal Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan sebagian output informasi bagi manager perusahaan. Laporan Informasi standar seperti laporan laba rugi dan neraca merupakan contohnya. Komputer adalah suatu alat pengolah data yang dapat melaksanakan penghitungan secara subtansial, termasuk operasi hitung – menghitung, dan operasi logika, tanpa campur tangan manusia. Agar dapat disebut komputer alat pengolahan data harus memiliki karakteristik dan kemampuan sebagai berikut : 1. Digerakkan dengan daya elektronik. Komputer tidak dioperasikan secara mekanis melainkan dengan menggunakan gerakan pulsa – pulsa elektronik melalui circuits. 2. Mampu melaksanakan operasi hitung menghitung. Komputer pengurangan, perkalian, dan pembagian. 3. Melakukan operasi perbandingan. Komputer harus dapat membandingkan suatu informasi dengan informasi lainnya dengan tujuan untuk menentukan suatu informasi dengan informasi lainnya sama atau lebih kecil dari pada yang lain. 4. Memiliki Internal Storage dan mampu mengeluarkan data. Komputer memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyimpan dan mengeluarkan data.
14
5. Dapat melakukan eksekusi sesuai Stored Program. Komputer dapat menyimpan instruksi – instruksi operasi yang harus dilakukan terhadap data. Stored program adalah program yang tersimpan didalam komputer untuk mengeksekusi data. Dengan adanya stored program komputer memiliki keunggulan : a. Dapat beroperasi dengan kecepatan elektronik b. Memiliki keandalan yang tinggi c. Komputer dapat digunakan untuk berbagai tujuan dan kegiatan. 4. Unsur – Unsur Sistem Informasi Akuntansi Menurut Azhar (2003 : 127) mengemukakan Unsur – Unsur Sistem Informasi Akuntansi sebagai berikut : 1. Perangkat Keras (hardware) 2. Perangkat Lunak (software) 3. Manusia (brainware) 4. Prosedur (procedure) 5. Basis Data (database) 6. Jaringan Komunikasi (communication network) Selanjutnya Komponen – komponen Sistem Informasi Akuntansi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Perangkat Keras (hardware) Adalah merupakan perangkat keras yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan, dan mengeluarkan hasil pegolahan data dalam bentuk informasi. Perangkat keras terdiri dari :
15
a. Peralatan Input (input device) Peralatan masukan merupakan alat – alat yang dapat digunakan untuk memasukkan data ke komputer. Ada beberapa contoh peralatan yang dapat digunakan untuk memasukkan data, seperti untuk memasukkan data dalam bentuk teks menggunakan keyboard. Kalau berbentuk gambar menggunakan scanner, suara, video, penunjuk menggunakan mouse, dan memasukkan data cara menyentuh layar (touch screen). Perangkat input berfariasi yang banyak digunakan adalah keyboard dengan cathode ray tube (CRT). CRT sendiri adalah suatu tabung Vakum elektronik (electronic Vacum tube) seperti halnya tabung gambar televisi yang dapat digunakan untuk menampilkan data atau citra grafis. b. Peralatan Unit Utama pengolahan data (central processing unit) dan memory processor dan CPU merupakan jantungnya sistem komputer, tapi walaupun demikian processor ini tidak akanmemberikan manfaat tanpa komponen pendukung lainnya. Secara konseptual CPU mempunyai tiga komponen penting yaitu : 1.) Arithmatic and logical unit (ALU) ALU merupakan bagian dari CPU yang melaksanakan semua perhitungan matematika dan aritmatika serta melaksanakan operasi logika berdasarkan instruksi program. 2.) Control Unit (CU) CU merupakan bagian dari CPU yang berfungsi mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer.
16
3.) Primary storage Primary storage dalam CPU berfungsi sebagai tempat penyimpanan untuk data – data yang diproses CPU. Penyimpanan data pada dasarnya dapat dibagi dua yaitu memori utama dan memori tambahan. Pengolahan data secara on-line bisa dilakukan setempat dalam arti bahwa antara operator yang mengolah data dengan CPU berada dalam satu lokasi geografis. Dengan kata lain antara terminal yang digunakan operator dengan CPU harus terjalin komunikasi. Variasi lainnya yang terdapat dalam sistem on-line adalah sistem real time. Sistem ini adalah system on-line yang dapat memberikan informasi tepat waktu dengan tujuan untuk mengendalikan proses operasi. Karena tujuannya untuk mengendalikan proses tekanannya terletak pada masa jawab (response time). Masa jawab adalah jarak waktu antara
permintaan
informasi
atau
kejadiaan
sampai
saat
diberikannya jawaban oleh sistem. Dalam dunia perbankan ini diperlukan untuk mengetahui posisi kredit, posisi tabungan, posisi batas kredit, pengecekan kredit dan lain – lainnya. c. Peralatan Keluaran (output device) Perangkat keluaran merekam dan menyajikan dalam bentuk terbaca manusia ataupun dalam bentuk yang hanya terbaca oleh mesin (seperti : magnetic disk atau magnetic tape). Peralatan output ini merupakan peralatan yang
17
digunakan untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Ada beberapa macam peralatan keluaran yang biasa digunakan yaitu alat yang mengeluarkan hasil pengolahan data ke kertas atau transparansi (printer), alat yang digunakan untuk menayangkan hasil pengolahan data ke bentuk visual (layar monitor). 2. Perangkat Lunak (software) adalah serangkaian instruksi yang dapat dipahami oleh perangkat keras data atau komputer sehingga perangkat keras itu dapat melaksanakan pemrosesan data sesuai dengan yang dikehendaki. 3. Manusia (brainware) adalah sumber daya manusia sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang terlibat dalam pembuatan, pengumpulan data, pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi. Keberadaan sumber daya manusia sebagai pemantau, pengoperasian, dan pengguna sistem informasi akuntansi telah memberikan dampak kepada manajemen perusahaan serta menentukan kemajuan suatu organisasi perusahaan. Peranan sumber daya manusia dalam sistem informasi akuntansi sebagai pemberi dan pengguna informasi. Pemberi ini terbagi atas dua bagian yaitu bagian teknik sistem informasi dan bagian manajemen akuntansi dan keuangan. Dan untuk terbagi atas dua bagian intern dan ekstern perusahaan. 4. Prosedur (procedure) Adalah kegiatan atau aktifitas yang dilakukan secara berulang – ulang
18
dengan cara yang sama. Prosedur sangat penting dimiliki oleh organisasi dan bila prosedur telah diterima oleh pemakai sistem informasi akuntansi maka prosedur dapat dijadikan pedoman tentang bagaimana sistem informasi tersebut dapat dijalankan. Prosedur yang baik dapat menunjang dalam pengendalain, aktifitas adalah melakukan sesuatu berdasar pada informasi yang masuk dan persepsi yang dimiliki oleh informasi tersebut. Oleh karena itu aktifitas bagi menjadi dua kelompok yaitu aktifitas bisnis dan aktifitas sistem informasi. Aktifitas Bisnis adalah kegiatan sehari – hari yang mendukung tujuan organisasi. Sedangkan aktifitas sistem informasi adalah kegiatan dalam mendukung jalannya bisnis perusahaan agar berjalan dengan baik. 5. Basis Data (database) Merupakan data yang tersimpan dalam media penyimpanan di suatu komputer. Sistem Database adalah sistem dengan menggunakan pencatatan komputer yang memiliki tujuan untuk memelihara informasi – informasi agar selalu siap saat diperlukan nanti. 6. Jaringan Komunikasi Komunikasi data adalah penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari suatu lokasi ke lokasi yang lain yang berbeda. Jaringan Komunikasi akan menjadi kunci kesuksesan organisasi dalam membangun sistem informasi yang handal. Komunikasi data sistem informasi akuntansi secara on-line merupakan suatu keunggulan perusahaan pada saat ini. Bentuk atau Konfigurasi dari sistem jaringan yang berdasarkan teknologi
19
ada empat macam yaitu : Star Network, Bus Network, Ring Network, dan Hybird Network. Sedangkan bentuk yang berdasarkan geografis yaitu : LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Untuk meningkatkan efisiensi pengolahan data pada wilayah yang berjarak seperti pada kantor pusat ke kantor cabang para pakar sistem informasi mulai menggunakan sistem pengolahan data terdistribusi (distribution data processing) atau disingkat DDP. Dengan menggunakan system ini maka setiap unit yang berjarak ditempatkan semacam komputer mini yang menghubungkan langsung dengan komputer pusat. Komponen yang dianggap penting dalam suatu sistem komunikasi adalah : a. Komputer untuk memproses data menjadi informasi b. Terminal atau Perangkat input / output lainnya yang dapat mengirim atau menerima data c. Saluran Komunikasi yang mengalirkan informasi dari perangkat sender ke perangkat receiver dalam suatu jaringan d. Communication Processor yang memberiakan dukungan fungsi kepada transmisi dan penerimaan data. e. Communication Software yang berfungsi sebagai pengendali kegiatan input dan output serta mengelola fungsi lain dari jaringan komunikasi. 5. Prosedur Umum Sistem Informasi Akuntansi Bagian dari Sistem informasi akuntansi adalah memberikan laporan aktifitas perusahaan sehari – hari dengan mengolah data baik berupa transaksi akuntansi pada pihak perusahaan.
20
Pengolahan transaksi menurut Susanto (2000 : 9) adalah serangkaian proses yang dimulai dari pengumpulan data, pemasukan data, dan pengiriman data untuk diproses, disimpan, dan untuk dapat menghasilkan output berupa informasi bagi pemakai. Tujuan pengolahan transaksi adalah mengumpulkan, mengolah dan menyimpan data – data yang berasal dari aktifitas atau kegiatan sehari – hari. Adapun unsur – unsur dalam pengolahan transaksi akuntansi secara umum yaitu : a. Organisasi b. Siklus pengolahan data c. Dokumen dasar d. Jurnal dan register e. Buku besar dan arsip f. Susunan rekening g. Jejak audit B. Pengolahan Transaksi Akuntansi pada Perbankan Proses akuntansi pada perbankan berubah sesuai dengan perbankan dunia dalam perbankan dewasa ini. Ketentuan – ketentuan dari pemerintah mendorong untuk penyeragaman dalam penyusunan laporan keuangan. Setiap bank harus mempunyai catatan – catatan, analisa, dan penafsiran dta keuangan guna memenuhi laporan kondisi bank, laporan pendapatan dan biaya serta laporan pajak. Laporan keuangan bank harus sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang diterima secara luas. Dalam memenuhi kebutuhan informasi sistem akuntansi dapat susun dengan manual hingga menggunakan teknologi
21
canggih misalnya komputer. 1. Sistem Akuntansi dalam Perbankan Dengan adanya berbagai jenis usaha yang berkarakteristik yang berbeda maka sistem akuntansi disusun berbeda pula dengan jenis – jenis usaha lainnya untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Adapun pengertian sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut : a. Sebagai Informasi Manajemen b. Sebagai sistem penentu biaya c. Sebagai sistem pengawasan d. Sebagai sistem laporan kepada penguasa moneter Adapun penjelasan dari masing – masing tersebut adalah sebagai berikut : a. Sebagai Informasi Manajemen Bahwa sistem akuntansi manajemen perbankan dapat dipakai sebagai sistem informasi seperti tercermin dalam fungsi sistem akuntansi perbankan sebagai berikut : 1.) Mencatat setiap transaksi yang terjadi langsung dari dokumen secara teliti dan cermat pada saat itu juga. 2.) Transaksi diklarifikasikan kedalam rekening yang sejenis hingga diperoleh informasi untuk masing – masing kegiatan. 3.) Pengguna nomor rekening untuk tiap – tiap jenis transaksi yang berbeda untuk menghindari pengolahan transaksi secara ganda. 4.) Transaksi yang sudah diposting tidak mungkin dapat masuk rekening yang lain karena adanya sistem cek digit secara otomatis yang masuk pada tiap
22
tiap rekening bersangkutan. 5.) Fungsi bagian akuntansi dibank adalah pengolahan data yang menunjang kebutuhan bagian operasional tentang informasi keuangan baik yang menyangkut kegiatan internal maupun eksternal. 6.) Adanya sistem stelsel dalam akuntansi keuangan akan memudahkan pengarsipan transaksi keuangan menurut masing – masing rekening yang bersangkutan. 7.) Semua kegiatan transaksi diproses menjadi akuntansi yang dapat disajikan perkelompok rekening, per sub buku besar, secara buku besar. 8.) Neraca, perhitungan laba / rugi, dan laporan komitment dan kontijensi merupakan laporan secara singkat tentang segala kegiatan yang dilakukan oleh bank bagi pihak – pihak terkait yang membutuhkan selam periode dan kurun waktu tertentu. b. Sebagai penentu biaya Sistem akuntansi perbankan akan memberikan manfaat dalam menentukan biaya terutama dalam pengalokasian biaya antar departemen dapat digunakan untuk mengukur pendapatan yang diperoleh serta biaya operasional yang akan digunakan dan dapat digunakan dalam menghitung laba / rugi suatu bank. c. Sebagai sistem pengawasan Sistem akuntansi yang baik akan menciptakan sistem pengawasan berupa pengendalian dan pemeliharaan ketelitian dan kebenaran administrasi keuangan yang terjadi dalam setiap kegiatan suatu keputusan dalam perusahaan.
23
d. Sebagai sistem laporan kepada penguasa moneter Kegiatan bank yang bersangkutan dilaporkannya kepada penguasa moneter digunakan untuk mengendalikan aktifitas untuk terus aktif dalam peraturan ekonomi dan dalam kebijakan – kebijakan yang akan diambil dari hasil laporan yang diperoleh. Dalam hal ini sistem akuntansi dapat sebagai sistem informasi, sistem penentu biaya, sistem pengawasan, dan sistem laporan kepada penguasa moneter. Dengan adanya sasaran yang ingin diraih dalam dunia perbankan maka perlu adanya dukungan pada operasional perbankan dengan sistem akuntansi yang baik. Dengan dukungan operasional perbankan yang baik maka akan memudahkan dalam pengambilan kebijakan – kebijakan yang diperlukan. 2. Pengolahan Akuntansi Perbankan Proses akuntansi perbankan pada dasarnya sama dengan akuntansi umum. Akuntansi bank banyak ditemukan pada buku – buku pembantu yang semuanya ditunjukan untuk mencatat dan mengikuti data arus keuangan atas seluruh kegiatan transaksi yang terjadi dibank. Proses pengolahan transaksi dibank dibedakan atas dua macam yaitu : a. Proses Akuntansi secara Manual Proses akuntansi keuangan secara manual banyak menggunakan buku – buku pembantu yang harus dipelihara setiap hari. Prosedur pembukuan sangat lama dengan memerlukan waktu yang cukup panjang san membutuhkan tempat dengan kondisi tertentu untuk menyimpan arsip secara terpisah.
24
b. Proses Akuntansi secara Komputerisasi Proses Akuntansi keuangan secara komputerisasi seluruh proses kegiatan pencatatan dimulai dari buku harian hingga buku besar dan laporan keuagan dikerjakan oleh satu unit yaitu komputer, Dan komputer itu sendiri akan mengolah semua data secara cermat dan lengkap. 3. Pengolahan Transaksi Akuntansi Penarikan pada ATM Pembangunan di Indonesia terus berjalan dengan pesatnya, ini berarti bahwa jumlah kota – kota besar semakin bertambah walau desa – desa tak akan hilang seluruhnya. Pola bisnis pun akan semakin cepat berubah – ubah dimana banyak perubahan besar akibat kemajuan teknologi dan informasi sehingga menunjang berjalannya roda perekonomian pada umumnya dan dunia perbankan pada khususnya. Bank memberikan fasilitas kemudahan bagi calon para nasabah atau pengguna jasa bank, maka beberapa bank mulai menggunakan suatu alternatif baru produk perbankan yang dapat melayani dengan tidak dibatasi waktu dan tempat yaitu Automatic Teller Machine atau lebih dikenal dengan sebutan ATM. Menurut Agus (2002 : 38) pengertian ATM adalah sebagai berikut : Suatu mesin yang bekerja secara otomatis melalui suatu program komputer dimana secara sederhana merupakan alat bantu atau juga bisa dikatakan sebagai pengganti petugas bank dalam melayani transaksi khususnya untuk penggambilan uang tunai. Sedangkan menurut Lukman ATM (2005 : 19) adalah Suatu sistem pelayanan yang diberikan bank kepada nasabahnya secara elektronik dengan
25
menggunakan komputer untuk mengupayakan penyelesaian – penyelesaian secara otomatis dari sebagian fungsi yang biasanya dilakukan oleh teller. Dan menyebutkan banyak fungsi yang dapat dilakukan ATM adalah sebagai berikut : 1. Dapat melakukan penarikan uang tunai (Cash Withdrawal) 2. Dapat melakukan pembayaran 3. Dapat melakukan pemindahan buku 4. Melakukan Informasi saldo 5. Melakukan perubahan nomor PIN (personal indification number) Mesin ATM ini bekerja selam 24 jam penuh dimana sederhana dan elektronis. Transaksi perintah bayar dapat dilakukan dari orang yang menjadi nasabah pada bank yang bersangkutan dengan data – data dan identitas penabung dicatat secara cermat oleh komputer dimesin ATM. Mesin ini dapat dihubungkan secara otomatis oleh bank yang bersangkutan dengan tersedianya uang tunai dari mesin ATM, maka nasabah dapat melakukan penarikan atau pembayaran yang dikehendaki, namun dalam batas – batas sesuai dengan program mesin ATM yang telah ditetapkan. C. Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem dan Prosedur merupakan bagian internal tugas manajemen, sehingga tampak adanya keterkaitan antara pertimbangan – pertimbangan dalam pengambilan keputusan dengan sistem dan prosedur. Menurut Tata (2004 : 18) definisi dari sistem dan prosedur adalah sebagai berikut : Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu untuk
26
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang. Sistem dan Prosedur pada umumnya dibagi atas dua macam yaitu : 1. Blue collar system and procedures adalah Sistem dan Prosedur yang berada di pabrik, bengkel, dan proyek konstruksi. 2. White Collar System and Procedures adalah Sistem dan Prosedur yang biasanya dipakai dalam kegiatan yang sifatnya administratif dalam arti luas, misalnya dalam operasi perkantoran dan biasanya dapat diperaktikkan dengan buku pedoman, mesin, dan manusia. Sistem Akuntansi ATM akan mencatat secara langsung saldo akhir dari nasabah pemilik kartu ATM bila melakukan transaksi pada mesin ATM. Banyak fungsi yang dapat dilakukan pada mesin ATM yaitu : 1. Dapat melakukan Penarikan Uang Tunai Pengambilan uang tunai dilakukan dengan memasukkan nilai nominal jumlah uang yang akan kita ambil dan sesuai dengan jumlah yang ada di mesin ATM. 2. Dapat melakukan Transaksi Pembayaran Dengan memindahkan nilai jumlah uang dari tabungan nasabah untuk berbagai jenis pembayaran misalnya : pembayaran kartu kredit, telephone, isi ulang ponsel, dan juga dapat membayar tagihan air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum).
27
3. Dapat melakukan Pemindahan Buku Memindahkan nominal jumlah uang dari rekening tabungan ke rekening giro, kartu kredit, dan rekening orang lain yang sesama bank. 4. Depat melakukan Pengecekan Saldo Dalam melakukan transaksi untuk mengetahui jumlah saldo yang masih ada pada rekening tabungan. 5. Dapat merubah nomor PIN Dalam melakukan perubahan nomor PIN sesuai dengan keinginan nasabah sendiri setelah kartu aktif sehingga memudahkan nasabah untuk mengingat nomor PIN dan untuk keamanan. Pada Mesin ATM nasabah dapat melakukan transaksi setelah mempunyai kartu ATM dan mendapatkan nomor PIN dari kantor bank dimana nasabah membuka rekening tabungan. Menurut Lukman (2005 : 19) Kartu bank adalah Kartu plastik yang dikeluarkan bank yang diberikan kepada nasabah pemegang rekening giro dan tabungan bank untuk kemudahan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan yang diperkenankan oleh bank. Proses sistem informasi akuntansi akan terjadi pada mesin ATM sehingga mesin ATM akan memproses transaksi nasabah setelah data diperoleh dan diterima oleh server dimesin ATM, kemudian data tersebut dikirim ke tandem kantor pusat dari tandem kantor pusat data dikirim ke server cabang dimana nasabah tersebut membuka tabungannya, data dari server cabang akan diteruskan pada tandem kantor pusat dan data tersebut dikirimkan kembali ke server ATM setelah penginputan dan proses data cocok maka transaksi ATM yang dilakukan
28
nasabah dapat diproses oleh nasabah. Manfaat dari adanya mesin ATM dapat dirasakan oleh pihak bank dan juga oleh nasabah pemegang kartu ATM sendiri. Hali ini membuktikan bahwa bisnis ini menguntungkan semua pihak terkait terutama pada perusahaan perbankan.
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitiannya pada Kantor Pusat PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Gedung Plaza Mandiri, Jakarta Pusat 12190. Adapun perusahaan yang diteliti bergerak dibidang perbankan dan sebagai langkah awal dalam penelitian penulis melakukan beberapa hal yaitu : 1. Mendatangi bagian atau unit ATM center untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. 2. Mencari data yang diperlukan dibagian keperpustakaan dan langsung mengadakan wawancara dengan cara mwngajukan pertanyaan – pertanyaan yang akan diteliti kepada para karyawan yang bersangkutan. 3. Mengevaluasi data yang telah diperoleh Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai system Akuntansi ATM pada kantor besar PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta. 2. Sejarah Umum Pendirian PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan 29
30
Indonesia, bergabung menjadi Bank Mandiri. Sejarah keempat Bank tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat Bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan di Indonesia. Bank Dagang Negara merupakan salah satu Bank tertua di Indonesia. Sebelumnya Bank Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960 Escomptobank dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah Bank pemerintah ynag membiayai sektor industri dan pertambangan. Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah Bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965, bank umum negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya. Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang Belanda N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan ini digabung dengan
31
Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonsia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang akhirnya menjadi BankExim, bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun 1951. Misi Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor – sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata. Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing-masing dari empat Bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam pembangunan Ekonomi. 3.
Visi dan Misi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Visinya adalah Terdepan, Terpercaya, Tumbuh Bersama Anda sebagai Bank terpercaya pilihan Anda. Dan Misinya adalah : a. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar b. Mengembangan sumber daya manusia profesional
32
c. Memberikeuntungan yang maksimal bagi stakeholder d. Melaksanakan manajemen terbuka e. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan 4. Bidang Usaha Memaksimalkan Stakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan yang fokus pada segmen perbankan, korporasi, komersial, dan cunsumer. 5. Struktur Organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Setiap Perusahaan baik besar maupun kecil harus memiliki struktur organiasi agar dapat diketahui dengan jelas tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan bagi para pekerjanya. Begitu juga dengan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang juga merupakan sebuah perusahaan berbentuk badan hukum BUMN memiliki struktur organisasi sebagaimana terlampir.
33
Struktur Organisasi SBU yang Baru Mulai Berlaku 7 Feb 2007 Board of Commissioners / Chairman; / Deputy Chairman; / Commissioners; / Commissioners; / Commissioners; / Commissioners; / Commissioners
President Director & CEO
Deputy President Director
Special Asset Management
Corporate Banking
Commercial Banking
Micro & Retail Banking
Consumer Finance
Treasury & International
Compliance & Human Capital
Risk Management
Finance & Strategy
Technology & Operations
Change Mgt. Office
SENTOT A. SENTAUSA
Corporate Banking I
Jkt. Commercial Sales
Jakarta Network
Credit Recovery II
Corporate Banking II
Reg. Commercial Sales 1
Regional Network
Consumer Loans
Treasury
Asset Management
Corporate Banking III
Wholesale Product Mgt.
Micro Business
Bank Syariah Mandiri
BMEL
Plantation Specialist
Reg.Commercial Sales 2
Small Business
Market & Operational Risk
Investor Relations
IT Business Solutions & Application Services
Learning Center
Credit Risk & Policy
Strategy & Performance
IT Operations
Legal
Corporate Risk
Accounting
Planning, Policies, Procedures, Arch.
Compliance
Commercial Risk
Procurement & Fixed Asset
Credit Operations
Retail & Consumer Risk Mgmt
Chief Economist
Central Operations
Human Capital I
Syndicated & Structured Finance
Mass & Electronic Banking
Mandiri Securities
Wealth Management
S.
Consumer Card
Intl Banking & Capital Market Services
Credit Recovery I
AXA Mandiri Financial Services
Internal Audit OGI
Customer Care
Corporate Secretary
34
B. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel merupakan penjelasan dari pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Definisi dalam penelitian ini adalah : 1. Sistem informasi akuntansi penarikan uang di mesin ATM adalah kumpulan atau seperangkat sumberdaya manusia dan modal yang menyajikan data untuk diperoses untuk dapat menyajikan data keuangan. 2. Prosedur adalah hasil kerja dari suatu system hinnga bisa memberikan pelayanan yang baik kepada nasabahnya sehingga akan memperkecil kerugian pada perusahaan. Prosedur yang baik dapat menunjang dalam pengendalian. 3. Jaringan
komunikasi
adalah
jaringan
yang
digunakan
untuk
penyampaikan data kepada bagian – bagian tertentu yang saling berhubungan sehingga dapat membangun system informasi yang handal yaitu sistem akuntansi online. 4. ATM adalah suatu mesin yang bekerja secara otomatis melalui suatu program komputer, dimana secara sederhana merupakan alat bantu atau juga bisa dikatakan sebagai pengganti petugas bank dalam melayani transaksi khususnya pengambilan uang. C. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data-data diperoleh dengan cara sebagai berikut :
35
1. Penelitian Lapangan (field research) Penelitian ini dilakukan penulis dengan cara : a. Wawancara Mengadakan wawancara secara langsung dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan data dan informasi mengenai system pelaksanaan informasi akuntansi pada objek yang sedang diteliti. b. Penelitian Mengikuti langsung pelaksanaan dari objek yang diteliti, untuk mendapatkan informasi dari apa yang dirasakan dan dialami oleh peneliti yang selanjutnya akan dianalisis dan dideskripsikan. c. Dokumen Perusahaan Mempelajari peraturan atau prosedur kerja mengenai penarapan system informasi akuntansi penarikan uang di mesin ATM. 2. Studi Pustaka Yaitu
penelitian
dengan
cara melakukan
studi
kepustakaan
dengan
mempelajari, meneliti, menelaah, dan membaca literature, buku-buku, referensi, serta sumber lain yang berhubungan dengan topik yang diteliti, kemudian akan mendukung data selama penelitian serta dapat dijadikan sebagai landasan teoritis dalam menganalisa masalah yang akan diteliti. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai pedomann untuk melaksanakan studi dan penelitian lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
36
a. Data Sekunder Adalah teknik mendapatkan sumber-sumber informasi yang ekonomis dan cepat melalui literature - literatur mengenai system akuntansi ATM dari perpustakaan maupun dokumen-dokumen perusahaan. b. Data Primer Adalah analisis yang berisi data-data primer yang dikumpulkan dari karyawan, nasabah atau pihak-pihak yang terkait yang diperoleh dari hasil wawancara. D. Metode Analisis Data Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif yaitu metode yang menggambarkan non keuangan dengan teori yang di dapat melalui literature dan data – data perpustakan dan dokumen - dokumen perusahan, sedangkan data primer diperoleh penulis dari wawancara dengan karyawan yang menangani ATM.
37
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Bentuk Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi dan Prosedur Penarikan Uang Tunai melalui ATM Bank Mandiri Berdasarkan wawancara dengan para karyawan dari divisi teknologi dan unit ATM pada tanggal 14 Juli 2008, maka peneliti akan memaparkan bagaimana bentuk tampilan aplikasi dari sistem informasi akuntansi penarikan uang yang terdapat di ATM Bank Mandiri adalah pengumpulan, pengolahan dan penyajian informasi akuntansi dengan bentuk pada tampilan layar gambar monitor yang merupakan perangkat hardware dari mesin ATM Bank Mandiri. Fasilitas Menu Utama Sistem Informasi Akuntansi pada ATM Bank Mandiri terdapat Fitur – Fitur pada layar monitor mesin ATM yang menggambarkan tentang menu informasi transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Bentuk tampilan aplikasi sistem informasi akuntansi penarikan uang di ATM Bank Mandiri adalah sebagai berikut : 1.
Memasukkan Kartu Perintah ditampilan aplikasi sistem informasi akuntansi pada menu utama adalah memasukkan kartu ATM pada Card Reader yaitu bagian masuknya kartu ATM pada mesin ATM yang berfungsi untuk membaca data dan identifikasi dari data nasabah melalui megnetic stripe pada kartu nasabah. Card Reader itu sendiri adalah bagian dari perangkat keras (hardware) yang umumnya berbentuk lubang yang tidak terlalu lebar berada pada bagian depan kanan dimesin ATM merk DIEBOLD, NCR, dan merk
37
38
WINCOR. Gambar 4.1 (Tampilan ATM Card Reader)
Sumber Bank Mandiri (2008) 2.
Pilihan Bahasa Tampilan menu selanjutnya adalah bahasa yang dipergunakan pada aplikasi ATM setelah nasabah memasukkan kartu pada card reader mesin ATM muncul perintah dua pilihan bahasa yang digunakan pada layar monitor yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Nasabah hanya tinggal menekan satu kali tombol sebelah kanan layar monitor untuk bahasa yang dipilihnya. Pada Menu aplikasi sistem informasi akuntansi kita memilih Bahasa Indonesia. Sebagai contoh : Tampak pada gambar dibawah ini :
39
Gambar 4.2 (Tampilan Bahasa)
Sumber Bank Mandiri (2008) 3. Memasukkan Nomor PIN (Personal Identification Number) Tampilan menu ini adalah tombol yang digunakan untuk memasukkan nomor PIN yang hanya tahu cuma nasabah, yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.3 (Tampilan untuk Masukkan PIN)
Sumber Bank Mandiri (2008) 4. Pilihan Jenis Transaksi dan Termasuk Penarikan Uang Menu Aplikasi dilanjutkan pada pilihan transaksi yang diinginkan setelah
40
memasukkan nomor PIN dan diakses sistem konputer ATM. Pilihan jenis transaksi yang didalamnya sudah ada tentang untuk penarikan uang yang terlihat dilayar monitor seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 4.4 (Tampilan Menu untuk Penarikan Uang)
Sumber Bank Mandiri (2008) Pada menu pilihan diatas nasabah akan diarahkan tentang informasi – informasi transaksi selain untuk penarikan uang tunai perintah – perintah tersebut yang muncul pada layar monitor pada mesin ATM Bank Mandiri antara lain : a. Penarikan Uang (Jumlah Tertentu) Pada menu pilihan transaksi penarikan uang nasabah dapat menarik uang tunai pada mesin ATM dengan dua pilihan yaitu penarikan uang tunai dengan jumlah tertentu yang ada pada tampilan layar monitor sehingga nasabah tinggal menekan tombol jumlah yang akan diambil / ditarik atau juga dengan penarikan jumlah bebas dan nasabah harus mengisi jumlah uang yang akan diambil pada tombol penarikan jumlah lain yang berada
41
disamping kanan monitor disetiap jenis ATM. Penarikan dapat dilakukan juga oleh pemegang kartu ATM dari Bank lain yang bekerja sama dengan Bank Mandiri / ATM Bersama. b. Jumlah Bebas (Penarikan Jumlah Lainnya) Untuk tampilan jumlah bebas yaitu nasabah memilih menu penarikan jumlah lain dan hanya mengisi jumlah nominal uang yang diambil dengan memasukkan nominal uang yang akan diambil oleh nasabah sesuai dengan jumlah kelipatan yang ada tampak tampilan monitor. Gambar 4.4b (Tampilan Untuk Penarikan Bebas)
Sumber Bank Mandiri (2008) c. Pembayaran / Pembelian Pada Tampilan transaksi ini nasabah melakukan pembayaran tagihan seperti Listrik, Telepon, Handphone, Pembelian Voucher, Kartu Kredit, Tiket, Multi Payment, dan pembayaran lainnya Contohnya : Pendidikan / Universitas, Asuransi, Internet, Tv Kabel, Leasing, dan lain – lain.
42
Gambar 4.4c (Tampilan Pembayaran / Pembelian)
Sumber Bank Mandiri (2008) d. Pendaftaran E - Banking Tampilan transaksi ini yaitu nasabah mendaftarkan agar bisa on-line melalui internet supaya tidak menghabiskan waktu sia – sia. e. Transaksi Lainnya Tampilan Transaksi ini untuk nasabah dapat melakukan seperti : Informasi Saldo, Informasi Pinjaman, Visa Money Transfer, Transfer antar Bank, Ubah Nomor PIN, dan Mutasi Cek. Dalam menu pilihan khususnya untuk mengganti nomor PIN dapat melakukan ganti nomor PIN setelah mengaktifkan PIN yang lama kemudian mengubah nomor yang lama dari Bank dengan PIN yang baru sesuai dengan keinginan dari nasabah sebanyak 4 digit.
43
Gambar 4.4e (Tampilan untuk Transaksi Lainnya)
Sumber Bank Mandiri (2008) Dari Transaksi penarikan uang biasanya sistem komputer mesin ATM melakukan akses data ke komputer cabang komunikasi kecabang melalui server ATM yang berada di Kantor Pusat. Dapat dilihat dari data alur komunikasi sebagai berikut : Flow transaksi jaringan komunikasi penarikan uang di ATM nasabah cabang sendiri dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Nasabah ATM Cabang Sendiri
Tandem
Server Cabang Sendiri
Dari jaringan komunikasi transaksi diatas akan timbul transaksi pembukuan pada cabang pemilik ATM yaitu :
44
Debet : Nasabah Cabang xxx Kredit : Kas Cabang xxx Sedangkan jaringan komunikasi transaksi pada pemilik kartu ATM cabang lain tampak pada gambar dibawah ini : Nasabah ATM Cabang Lain
Tandem
Server Cabang Sendiri
Transaksi diatas akan timbul transaksi pembukuan yang terjadi : Debet : Nasabah Cabang xxx Kredit : RAK Cabang xxx 5. Dilanjutkan atau Tidak Transaksi Dilanjutkan atau tidak transaksi penarikan uang tunai dilanjutkan dengan menekan pada tombol pilihan ”Ya” atau ”Tidak”. Pada pilihan penarikan dalam jumlah tertentu maupun jumlah bebas biasanya nasabah dibatasi dengan kapasitas mesin ATM hanya satu kali penarikan saja. Sistem Informasi Akuntansi dari ATM Bank Mandiri ditunjang bukan pada menu utama tetapi adanya sistem akuntansi yang dijalankan dengan bantuan sistem komputer dan timbulnya debet dan kredit dari jurnal untuk pihak bank dan juga pencatatan pembukuan perubahan saldo pada buku tabungan nasabah. Pendukung operasional pada bentuk aplikasi sistem informasi akuntansi
45
penarikan di ATM Bank Mandiri adalah perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia, prosedur serta jaringan komunikasi. Perangkat keras dan perangkat pendukung yang menunjang dalam sistem informasi akuntansi dari ATM Bank Mandiri yaitu : A. Perangkat Keras (Hardware) Dalam aplikasi sistem informasi akuntansi penarikan uang di ATM Bank Mandiri menggunakan perangkat keras meliputi unit utama dan pengolahan data (CPU) merk DIEBOLD, NCR, dan WINCOR untuk penyimpanan data dengan menggunakan hard disk berkapsitas 40 GB, minimum menggunakan PC Pentium III dan Pentium IV untuk peralatan keluaran adalah jurnal, receipt dan uang. Bagian utama dari perangkat keras mesin ATM Bank Mandiri terbagi atas dua bagian yaitu : 1. Bagian Atas (Upper Compartment) terdiri atas beberapa bagian antara lain : a. Tempat Masuk Kartu (Card Reader) Berfungsi untuk membaca data dan identifikasi dari magnetic stripe pada kartu ATM nasabah untuk akses data dengan komputer pada mesin ATM. b. Monitor Berfungsi untuk menampilkan bentuk menu yang ada dari sistem informasi akuntansi dilayar monitor ATM dan petunjuk yang dilakukan oleh nasabah pada mesin ATM untuk melakukan transaksi.
46
c. Jurnal Berfungsi untuk mencetak semua kejadian aktifitas transaksi dari mesin ATM dan menghasilkan audit lengkap dari setiap transaksi yang dilakukan oleh pengguna baik intern maupun ekstern dan mencatat setiap pesan yang dilakukan oleh terminal pada mesin ATM oleh sistem secara terus menerus apabila tanpa gangguan diluar sistem. d. Keypad Numerik (Ada 16 Nomor) Berfungsi untuk memasukkan nomor PIN oleh nasbah dan juga untuk memasukkan nomor pilihan saat melakukan transaksi pada menu yang tampil pada layar monitor ATM. e. Masing – Masing 4 Tombol Kiri dan Kanan Berfungsi untuk memilih menu yang tampil dilayar monitor pada saat transaksi berlangsung dan untuk memilih menu yang lainnya. 2. Bagian Bawah (Lower Compartment) terdiri dari beberapa bagian yaitu : a. Dispenser adalah salah satu bagian mesin ATM yang terletak bagian bawah terdiri dari beberapa gabungan perangkat yaitu : 1.) Feed Module yaitu tempat untuk menyimpan cassette (kotak untuk menyimpan uang) 2.) Difert Door / Dumb Box yaitu tempat untuk menampung uang yang rusak atau untuk menampung uang yang selisih.
47
3.) Stacker adalah alat untuk menampung uang sementara apabila uang tersebut dalam kondisi bagus maka dikirim ke shutter (tempat keluarnya uang) melalui presenter sedangkan apabila dalam kondisi uang rusak akan dikirim ke divert door / dumb box. 4.) Presenter yaitu alat yang berfungsi sebagai sarana untuk mengantarkan uang ke shutter supaya bisa diambil nasabah. b. Central Proccesing Unit (CPU) Berfungsi sebagai tempat untuk memproses data atau untuk menjalankan sistem operasi yang ada pada mesin ATM. Dalam CPU terdapat beberapa perangkat pendukung yaitu : 1.) Power Supply yaitu untuk memberikan arus listrik pada mesin ATM agar beroperasi. 2.) Mother Board yaitu berfungsi sebagai data transaksi yang terjadi pada mesin ATM. 3.) Hard Disk yaitu berfungsi sebagai penyimpan data transaksi yang terjadi selama ATM berfungsi. 4.) Disk Drive yaitu berfungsi untuk membaca dan mencatat data dari ATM ke disket / CD. B. Perangkat Lunak (Software) Software adalah program dari mesin ATM yang sistem operasinya
48
menggunakan
sistem
windows
sehingga
pemakai
akan
mudah
dalam
menggunakan program ini. Sistem komputerisasi yang berlaku di ATM Bank Mandiri adalah sebagai sistem On-Line Service yang dapat beroperasi secara 24 jam penuh dalam pelayanan. C. Manusia (Brainware) Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam sistem informasi akuntansi di ATM Bank Mandiri sebagai pemantau, pengumpul, pengoperasi, pengolah data transaksi ATM dan pengguna informasi. Adapun sebagai pemantau dan pengumpul adalah mengetahui jumlah saldo sisa uang pada setiap pengisian uang dan perbaikan ATM, dan pegolah data transaksi yaitu melakukan pengecekan kebenaran transaksi yang terjadi terutama penarikan uang tunai dari jurnal dan pada rekening koran baik cabang maupun transaksi antar cabang yang dicetak oleh petugas akuntansi. Sedangkan untuk pengguna informasi adalah melakukan perbaikan dan perhitungan dalam transaksi penarikan yang gagal setelah adanya perhitungan jumlah transaksi. Sedangkan yang berperan sebagai pengguna informasi untuk pengguna informasi untuk intern dalam bagian settlement dan ekstern akuntansi informasi dari ATM adalah penarikan tunai yang dilakukan nasabah. D. Basis Data (Data Base) Untuk Pengontrolan dan kondisi keadaan kerja dari mesin ATM meliputi : jumlah uang, jurnall roll, receipt, kondisi uang dan jumlah kartu ATM yang
49
tertinggal dimesin ATM (apabila ada). Sedangkan untuk mengetahui bagaimana keadaan operasional mesin ATM dilapangan perusahaan menggunakan sistem data base 24 (twenty four) yaitu basis data kinerja dari mesin ATM secara keseluruhan dengan waktu selama 24 jam untuk dipergunakan dalam pemantauan mesin ATM. E. Jaringan Komunikasi PT. Bank Mandiri dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi pada mesin ATM menggunakan tiga jenis sarana yaitu : 1. VSAT yaitu menggunakan Satelit Palapa untuk menghubungkan jaringan komunikasi tandem pada kantor pusat dan semua data dimesin ATM serta komunikasi data. 2. Base 24 yaitu basis data yang menghubungkan jaringan data transaksi antara ATM dengan kantor cabang yang lainnya. 3. EMAS yaitu untuk komunikasi data pada jaringan komunikasi ATM tentang data nasabah seluruhnya. B. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penarikan Uang Tunai melalui Mesin ATM Bank Mandiri Hasil Penelitian dilapangan, penerapan sistem informasi akuntansi penarikan uang pada ATM Bank Mandiri diatur sistem dan prosedur dengan cara sederhana untuk menyelesaikan kegagalan transaksi penarikan uang yang menyebabkan kerugian pada nasabah.
50
Bank Mandiri melakukan pengolahan transaksi berdasarkan pengecekan pada data dari jurnal, copy disket dan pencetakan transaksi rekening setiap ATM mencakup transaksi penarikan uang antar cabang sendiri. Prosedur akuntansi merupakan pengolahan dokumen sumber yang resmi atau dianggap valid sebagai suatu transaksi. Data transaksi penarikan uang yang dilakukan nasabah dimesin ATM secara otomatis sistem melakukan pencatatan pada jurnal dan timbul pendebetan pada saldo tabungan nasabah sendiri, dengan adanya bukti keluarnya kertas receipt pada mesin ATM. Pada Waktu pengisian uang jurnal dari mesin ATM disobek sampai dengan nomor record terakhir transaksi terjadi serta mengambil sisa jumlah uang pada cassette 1 sampai dengan 4 serta ditambah jumlah sisa uang pada dump box untuk disetorkan pada petugas kas besar disertai dengan berita acara tentang sisa jumlah uang yang akan disetorkan untuk pembukuannya yang diketahui oleh petugas yang berwenang sedangkan untuk jurnal roll akan diserahkan pada petugas settlement untuk melakukan pengecekan. Pencatatan jurnal roll setiap transaksi penarikan uang yang terjadi dicatat dan dibukukan setiap hari. Proses kerja sistem informasi akuntansi pada beberapa mesin ATM serta berdasarkan bahan prosedur transaksi ATM
dan
penyelesaiannya maka peneliti menjabarkan tentang cara pengolahan transaksi penarikan uang sebagai berikut :
51
1. Cara Penggunaan kartu ATM pada saat akan melakukan transaksi dimesin ATM Bank Mandiri antara lain : 1.) Masukkan kartu ATM Bank Mandiri pada card reader yaitu tempat masuknya kartu ATM dan tunggu beberapa saat hingga nasabah dapat mengaksesnya. 2.) Pilihan Bahasa yaitu bahasa indonesia atau bahasa inggris dengan menekan tombol yang ada pada samping layar monitor. 3.) Tombol keypad numeric yaitu untuk memasukkan nomor PIN yang dimiliki setiap nasabah. 4.) Pilihan jenis transaksi yang diinginkan nasabah yaitu penarikan uang tunai, informasi saldo, pemindahan buku, pembayaran, dan mengganti nomor PIN. Misalnya untuk penarikan uang tunai. 5.) Setelah memilih menu tabungan maka akan muncul pilihan apakah kita akan memilih transaksi dengan nominal yang sudah ditentukan atau transaksi dengan nilai nominal bebas. 6.) Setelah Nasabah menentukan transaksi yang diinginkan misal : Transaksi dengan nominal yang sudah ada maka nasabah akan melakukan transaksi berdasarkan kelipatan Rp. 100.000, Rp 200.000, Rp. 300.000, dan Rp. 500.000. 7.) Sedangkan jika nasabah memilih penarikan dengan jumlah bebas maka nasabah tinggal mengisi nilai jumlah uang yang akan diambilnya.
52
8.) Ambil Uang Tunai yang sudah kita tentukan pada shutter dengan segera. 9.) Pilih ”Ya” jika transaksi ingin dilanjutkan dan Pilih ”Tidak” jika transaksi telah selesai. 10.) Ambil Kartu ATM Anda dan Kertas receipt sebagai bukti taransaksi bagi nasabah. 2. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada Penarikan Uang Tunai dimesin ATM Transaksi penarikan uang tunai dimesin ATM menggunakan sistem on-line service yang bekerja selama 24 jam dimana mesin ATM
secara otomatis
melakukan pencatatan yang digunakan untuk bertransaksi. Dalam transaksi penarikan uang pada mesin ATM akan dipengaruhi oleh beberapa kondisi antara lain : 1.) Kondisi jaringan on-line atau off line dari VSAT 2.) Kondisi Uang dari Mesin ATM 3.) Kondisi Kertas receipt dan jurnal roll 4.) Kondisi cassette Uang 5.) Kondisi Arus listrik dimesin ATM Dari data – data transaksi penarikan uang nasabah dimesin ATM dikiri melalui server ATM ke tandem kantor besar dengan dilanjutkan pada server cabang pemilik kartu yang bersangkutan dan juga sebaliknya data akan dikembalikan dari
53
server cabang ke tandem kantor besar untuk dilanjutkan pada server ATM melalui VSAT, sehingga nasabah dapat melakukan transaksi penarikan dengan syarat jumlah uang yang ada dan cukup untuk diambil pada mesin ATM. Begitu pula saat penarikan uang antar cabag (interbranch) yang terjadi menimbulkan adanya rekening antar kantor (RAK) dari cabang pemilik mesin ATM. 3. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi untuk Penarikan Uang di ATM pada Pembukuan Tabungan Bank Mandiri. Pada saat transaksi penarikan uang tunai di mesin ATM maka pembukuan terjadi secara otomatis oleh sistem baik itu transaksi penarikan uang oleh nasabah cabang sendiri ataupun transaksi penarikan yang dilakukan oleh nasabah cabang lain. Untuk mempelancar kegiatan pembukuan penarikan uang tunai maupun transaksi lain dimesin ATM dari nasabah masing – masing kantor cabang maka dibuatlah rekening akuntansi antar kantor. Akuntansi penarikan uang ATM antar kantor adalah hubungan hutang piutang antar kantor cabang dengan cabang lainnya atau kantor pusat sehubungan dengan adanya transaksi yang mempengaruhi harta dan hutang bank. Dalam hal ini masing – masing kantor cabang harus tunduk kepada aturan mainnya dalam arti bahwa kalau suatu cabang nasabahnya melakukan transaksi dicabang lain maka cabang dari nasabah tersebut mengaku hutang kepada cabang yang dibebaninya yaitu dengan mendebet cabang pemegang rekening nasabah.
54
a. Contoh Transaksi Penarikan Uang dimesin ATM bukan antar Cabang : Tanggal 03/07/2008 seorang nasabah cabang A melakukan transaksi penarikan uang di ATM cabang A, maka pembukuan yang terjadi pada jurnal ATM adalah : Debet : Nasabah Cabang A Kredit : Kas Cabang A b. Contoh Transaksi Penarikan Uang dimesin ATM Antar Cabang : Tanggal 04/07/2008 Nasabah Cabang A melakukan Transaksi penarikan uang di ATM Cabang B maka transaksi pembukuan yang terjadi adalah : Debet : Nasabah Cabang A Kredit : Rekening Antar Kantor Cabang A Sistem Informasi Akuntansi pembukuan yang dilakukan oleh kantor cabang atau ATM wilayah karena timbul transaksi penarikan uang di ATM adalah : a. Melakukan proses permintaan (request) pencetakan laporan antara lain : 1. Laporan ATM ke Kantor Pusat setelah process star of day 2. Cetak Laporan Transaksi ATM dengan jurnal dan Transaksi nasabah cabang lain pada server 3. Pencocokan kedua laporan diatas dengan jurnal roll ATM per nomor record untuk memastikan pengambilan data dari server (request) telah berhasil dengan baik dan sempurna
55
b. Melakukan Pemeriksaan dengan langkah – langkah berikut ini : 1. Mencetak Rekening Kas ATM yang akan diperiksa mulai dari restoking terakhir sampai dengan tanggal restoking hari itu 2. Siapkan Laporan Transaksi nasabah cabang lain yang telah dicetak 3. Sobek jurnal roll pada mesin ATM, pilih transaksi yang dimulai dari jam, dan hari yang bersangkutan sampai dengan jam saat dilakukan restoking pada hari yang bersangkutan 4. Lakukan Pemeriksaan dengan rumus : A = B – (C+D) Dimana
: A adalah Sisa Uang Kas Fisik
B adalah saldo pada Kas ATM sebelum dilakukan restoking (pengisian kembali) C adalah Daftar penarikan ATM yang dilakukan oleh nasabah cabang atau bank lain D adalah Penarikan ATM yang dilakukan oleh nasabah cabang atau bank lain 5. Jika terdapat selisih lebih atau selisih kurang agar langsung dibukukan ke rekening selisih debet atau kredit adalah restoking dan penampungan debet atau kredit transaksi ATM dan penyelesainnya, serta jurnal yang tercatat adalah :
56
Debet : Rekening Antar Kantor Cabang pemilik rekening Kredit : Kas ATM C. Upaya Koreksi Akibat Kegagalan Transaksi Penarikan Uang Tidak Keluar Pada Mesin ATM Bank Mandiri Berkenaan dengan kegagalan transaksi penarikan uang pada mesin ATM yang diakibatkan oleh faktor – faktor internal dari bank sendiri dan eksternal dari nasabah dapat menghambat dalam pelayanan dan kepercayaan nasabah pada bank tersebut, maka perlu diadakan upaya penyelesaian transaksi tersebut. Pada masalah ini upaya yang umum sering dilakukan dengan adanya saat melakukan restoking atau pengecekan pada jurnal roll pada mesin ATM. a. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Koreksi pada ATM Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada koreksi tersebut terbagi atas beberapa cara dalam pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian informasi yang akan timbul hal – hal yang dilakukan sebagai berikut : 1.) Pada Proses Pengumpulan Data yaitu : a. Melakukan Restoking (pengisian uang) setelah saldo kas dimesin ATM dianggap kurang b. Mengambil jurnal pada mesin ATM c. Mengganti kertas receipt pada mesin ATM
57
d. Membersihkan bagian – bagian hardware atau software dari mesin ATM dan bila dianggap rusak untuk menggantikan perangkat perangkat tersebut dengan yang baru. 2.) Pada Fisik Uang dan Pengelolaan data jurnal roll a. Memeriksa saldo fisik uang dengan jumlah transaksi jurnal roll yang terjadi dimesin ATM untuk mengetahui adanya selisih lebih atau selisih kurang pada jumlah fisik uang. b. Melakukan pencocokan antara jumlah fisik dengan jumlah dari hasil administrasi kartu c. Melakukan pengecekan berdasarkan tanggal, jam, dan hari terjadinya kegagalan transaksi penarikan uang tersebut. d. Melakukan upaya pengecekan data transaksi penarikan uang di hardisk ATM dan disketnya. Setelah data –data transaksi didapatkan maka petugas settlement melakukan pengolahan data dengan melakukan tindakan yang diketahui oleh petugas penyediaannya yaitu pendebetan pada salso nasabah apabila ternyata transaksi dari nasabah tersebut berjalan baik, namun saldo nasabah tidak berkurang dan kredit pada saldo nasabah bila ternyata transaksi penarikan uang tersebut tidak terlaksana dengan baik.
58
b. Mengatasi Selisih Lebih atau Selisih Kurang Akibat Kegagalan Transaksi Penarikan Uang Pada Mesin ATM Keluhan dan pengaduan dari nasabah terhadap pelayanan yang diberikan oleh suatu bank lama – lama menyebabkan suatu masalah besar terutam dalam kepercayaan dari nasabahnya. Mungkin hal ini bisa menyebabkan bank tersebut ditinggalkan oleh nasabahnya apabila pelayanan kepada nasabah kurang tanggap terhadap pengaduan dan keluhan dari nasabah. Begitu juga dengan layanan dalam penggunaan jasa transaksi lewat ATM yang ditawarkan oleh Bank Mandiri seharusnya dapat dinikmati lebih leluasa oleh nasabahnya sehingga tidak dapat menimbulkan kekecewaan dari nasabah akibat kegagalan transaksi. Bank juga harus cepat untuk mengatasi pengaduan dari nasabah sehingga nasabah merasa sangat diperhatikan. Gagalnya suatu transaksi penarikan uang pada mesin ATM merupakan serangkaian masalah kelemahan yang harus bisa diperbaiki karena hal ini dapat merugikan pihak bank dengan timbulnya selisih kurang atau lebih pada saat restoking, dimana data transaksi penarikan dan jumlah sisa uang yang ada tidak sesuai. Proses pengumpulan, pengelolaan, dan penyajian data transaksi untuk mengetahui selisih tersebut agar segera dapat dilakukan tindakan untuk penyelesaian. Namun kita harus mengetahui beberapa hal yang menyebabkan timbulnya selisih lebih atau kurang pada mesin ATM sebagai data pada saat proses penyelesaiannya yaitu :
59
c. Transaksi penarikan saldo nasabah tidak terdebet tetapi uang keluar dari mesin ATM hal ini disebabkan oleh : a. Base 24 (jenis data) tidak menerima competion dari data ATM b. Base 24 (jenis data) menerima completion yang tidak sesuai dengan yang diperintahkan. Cara mengatasi masalah ini dengan melaporkan pada petugas bank bagian customer care dengan mengambil tindakan antara lain : 1.) Melakukan pengisian uang pada mesin ATM 2.) Melakukan perhitungan jumlah fisik uang dan jumlah hasil admin pada ATM 3.) Mencetak rekening kas ATM dicabang 4.) Pengecekan pada jurnal roll mengenai data transaksi 5.) Selisih kurang antara jumlah admin dengan jumlah fisik dan pencocokan jurnal reversal transaksi ATM 6.) Bila selisih belum diketahui maka lakukan pembukuan koreksi yaitu sebagai berikut : Nasabah Cabang Sendiri Debet : Rekening nasabah Kredit : Kas ATM
60
Nasabah Cabang Lain Pembukuan untuk pemilik ATM Debet : Rak Cabang Pemilik Kredit : Kas ATM Sedangkan untuk pembukuan pemilik rekening nasabah Debet : Rekening nasabah Kredit : Rak Cabang Pemilik ATM d. Terjadinya uang ditarik kembali oleh mesin sehingga rekening nasabah terdebet Penyelesaian masalah tersebut antara lain : 1.) Memastikan nasabah mana yang terdebet 2.) Melakukan pengkoreksian pada rekening nasabah yang dikontrol petugas ATM Center sehingga jumlah uangnya kembali kesemula e. Uang tidak keluar tetapi rekening nasabah oleh sistem terdebet Langkah yang dilakukan adalah melaporkan pada petugas customer care dan mengambil langkah sebagai berikut : 1.) Periksa jurnal roll pada mesin 2.) Lakukan pembukuan antara jumlah fisik uang dengan jumlah admin 3.) Mencetak kas ATM dicabang 4.) Lakukan pembukuan koreksi sebagai berikut : Nasabah Cabang Sendiri Debet
: Kas ATM
Kredit
: Rekening Nasabah
61
Nasabah Cabang Lain Pembukuan untuk Pemilik ATM Debet
: Kas ATM
Kredit
: RAK Cabang Pemilik Nasabah
Pembukuan untuk Pemilik Nasabah Debet
: RAK Cabang Pemilik ATM
Kredit
: Rekening Nasabah
D. Analisa Penerapan Sistem Informasi dan Prosedur Penarikan Uang melalui Mesin ATM Bank Mandiri Sebagaimana penulis kemukakan dalam pembatasan masalah bahwasanya bentuk aplikasi sistem informasi akuntansi ATM dari Bank Mandiri cukup baik dalam memberikan kemudahan bagi para nasabahnya. Untuk melakukan kegiatan jenis transaksi umumnya dan pilihan bahasa menjadikan transaksi lebih baik untuk penerapan sistem informasi penarikan tunai dilihat dari berbagai kegiatan baik pada saat pengisian uang di ATM peneliti menilai penerapan sistem informasi akuntansi sudah memenuhi sistem informasi akuntansi yang ada pada dunia perbankan khususnya. Walaupun adanya sedikit kendala yang mungkin perlu perbaikan pada saat dilapangan yaitu lamanya data – data transaksi diterima pada saat adanya gangguan sistem sistem komunikasi. Upaya koreksi kegagalan transaksi penarikan tunai pada proses pengolahan data transaksi penyelesaian masih menggunakan sistem akuntansi secara sederhana dimana peran dari bagian settlement masih penting.
62
Namun waktu yang cukup lama dalam penyelesaian kegagalan transaksi penarikan uang tunai apalagi transaksi penarikan ATM antar cabang akan menyebabkan nilai pelayanan menjadi lambat sehingga dalam pengolahan data transaksi yang akan diproses oleh pihak intern terhambat karena menunggu cabang lawan untuk menyelesaikannya. Namun secara keseluruhan penerapan sistem informasi akuntansi penarikan uang tunai pada mesin ATM Bank Mandiri telah sesuai dan memuaskan baik bagi pengguna intern maupun bagi pihak ekstern khususnya nasabah. Walaupun dukungan teknologi yang masih perlu ditingatkan dalam usaha untuk menambah nilai kekayaan perusahaan. Kinerja dari sumber daya manusia sebagai pengolah, pengguna, dan pemakai sistem informasi terus ditingkatkan dengan penambahan dan perubahan sistem teknologi pada proses akuntansi untuk penambahan jumlah karyawan dan pelatihan sebagai upaya peningkatan profesionalisme untuk memperoleh nilai kerugian yang akan timbul di Bank Mandiri. Untuk menambah pelayanan kepada nasabah maka Bank Mandiri meningkatkan pelayanan kepada nasabah dengan menambah fitur yang ada di ATM Bank Mandiri sehingga memudahkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi di ATM Bank Mandiri. Dalam Rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah Bank Mandiri mengadakan program customer care yaitu program pengaduan melalui SMS untuk ATM Bank Mandiri yang bermaslah. Untuk tiap pengaduan akan ditampung untuk dicari jalan penyelesaiannya. Untuk meningkatkan pelayanan Bank Mandirii juga membuka layanan
63
telepon 24 jam Bank Mandiri Call. Dan untuk Bank Mandiri Call dapat menghubungi di nomor telepon (021) 5299 7777 untuk melaui Handphone / ponsel 14000, bisa juga melaui email :
[email protected] atau di Website : www.bankmandiri.co.id A. Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi 1. Internal Control Pengambilan Uang di mesin ATM a. Pengamanan untuk Kartu 1.) Kunci Pintu masuk ruangan ATM (kalau ada) saat melakukan transaksi 2.) Jika Kartu hilang Telepon Call center atau datang langsung untuk memberitahukan kartu hilang ke cabang pembuka sehingga aksesnya dapat dibatalkan. b. Pengamanan Nomor PIN 1.) Nomor PIN dibuat rahasia 2.) Dibuat hanya satu kali 3.) Jika masukan nomor PIN salah sampai tiga kali maka kartu ATM akan diblokir c. Pemblokiran Kartu ATM 1.) Kartu akan diblokir oleh cabang penerbit kartu 2.) Ada Pusat pengendali ATM d. Mengaktifkan Kartu 1.) Kartu hanya dapat diakatifkan dicabang penerbit kartu 2.) Kartu Diaktifkan oleh pemilik kartu dengan datang langsung ke kantor
64
cabang pembuka tanpa diwakilkan. e. Pemeriksaan Harian 1.) Pemeriksaan persediaan uang tunai bisa dilakukan secara manual dan menggunakan kartu admin. 2.) Memeriksa kertas jurnal, karbonnya serta penggantian dan perbaikannya melalui maintenance. 2. Jenis Laporan ATM a. BOATH 001 = Daftar tx. ATM nasabah sendiri pada ATM cabang lain (hanya tx. Yang berhasil normal) b. BOATH 002 = Daftar tx. ATM nasabah sendiri (hanya tx. Yang berhasil normal) c. BOATH 003 = Rekap tx. ATM nasabah sendiri pada ATM cabang lain. d. BOATH 004 = Rekap tx. ATM nasabah sendiri e. Transaksi yang sah / berhasil 00 untuk Transaksi yang normal dan 001 untuk transaksi yang dapat diterima. f. Transaksi yang gagal : tx melebihi saldo yang tersedia, 54 data base problem, 59 untuk dana yang tidak mencukupi. 3. Pengawasan Operasional ATM a. Pusat Pengendali ATM (Unit ATM Operation Dept) b. Kertas jurnal pada mesin ATM 4. Komponen Mesin ATM a. Brankas b. Deposit
65
5. Jenis Gangguan ATM a. Dispenser Failure b. Receipt Printer Failure c. Jurnal Printer Failure d. Uang Tunai Habis / Menipis e. Uang Terjepit di Dispenser f. Uang Terkurung g. Off – Line / Gangguan pada Modem 6. Monitoring Transaksi ATM a. Perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sistem telah mencatat dengan benar b. Penarikan Tunai, Inguiry, Pemindahan Buku dilihat dari jurnal roll dan kemudian dibikin laporan ATM B. Prosedur Penarikan Uang Tunai melalui mesin ATM Alur Restoking dan Pemeriksaan Kas ATM Sisa Fisik Dumb Box ATM
Cash Vault Jurnal Roll
Berita Acara dibuat pada saat restoking hari yang bersangkutan bukan pada saat menghitung sisa fisik dengan mutasi jurnal roll
66
Penjelasan :
Sobek jurnal roll ATM sampai dengan nomor record terakhir dan pisahkan jurnal roll ATM tersebut per Mesin ATM
Hitung Sisa Uang Kas fisik dalam Cassette 1 sampai dengan 4 dan seterusnya ditambah dengan yang ada dalam kotak penampungan (Reject / Dump Box)
Hasil dari perhitungan sisa uang kas fisik tersebut agar segera disetorkan ke Cash Vault dan dibukukan sebesar sisa uang kas fisik tersebut
Dibuat berita Acara dan ditandatangani oleh petugas serta diketahui oleh pejabat yang berwenang. (Contoh Berita Acara Pemeriksaan Uang Tunai ada pada Lampiran).
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian – uraian yang telah penulis kemukakan baik secara teoritis maupun dari hasil penelitian dan pembahasan pada akhirnya penulis membuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi penarikan uang tunai pada mesin ATM sesuai prosedur serta benar dan didukung dengan sistem informasi yang menggunakan kecangihan teknologi dalam upaya untuk mengurangi kesalahan dan pengawasan dalam pemakaian sistem informasi akuntansi pada mesin ATM. 2. Akuratnya Data yang dikirimkan kecabang pemilik kartu ATM memudahkan saat pengolahan transaksi penarikan uang tunai dalam menghasilkan data pada proses akuntansi yang diinginkan masih harus ditingkatkan lagi 3. Adanya koreksi dalam kegagalan sistem transaksi penarikan uang tunai dalam proses penyelesaian masih membutuhkan waktu yang agak lama sehingga Bank Mandiri melakukan perubahan kinerja dengan dukungan sistem teknologi yang baru yang masih memegang peranan penting dalam upaya penyelesainnya. B. SARAN Setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan secara langsung maka saran – saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk dapat
67
68
meingkatkan kualitas aktifitas pelayanan adalah sebagai berikut : 1. Merubah, Meningkatkan dan Mengawasi penggunaan sistem teknologi serta sistem informasi akuntansi yang berjalan selama ini sesuai prosedur dan adanya sistem akuntansi peralatan yang lebih canggih, sehingga tidak bertumpang tindih pada saat pemakaiannya serta senantiasa mengevaluasi dan mengantisipasi setiap gangguan, hambatan yang sering terjadi disaat terjadinya transaksi penarikan uang tunai yang tinggi yaitu pada tanggal awal, akhir bulan dan menjelang hari raya beragama dengan menekan kecilnya kegagalan transaksi yang terjadi terutama transaksi penarikan uang tunai dimesin – mesin ATM dan Pembelian Tiket Pesawat maupun Kereta Api. 2. Agar setiap pegawai untuk lebih meningkatkan ketelitian setiap pencocokan transaksi di ATM mulai dari pengisian uang di ATM, Jenis Uang, Sisa Uang Restoking, kepedulian dalam memberikan pelayanan terhadap semua pihak pengguna dan pemakai sistem informasi akuntansi pada ATM 3. Kecermatan dalam mengantisipasi dan mengevaluasi terhadap hal – hal yang terjadi pada mesin ATM serta melakukan tindakan perbaikan atas kejadian yang timbul terutama pada saat transaksi atas penarikan – penarikan yang mencurigakan agar cepat ditindak lanjuti. 4. Segera menetapkan jumlah saldo uang sisa dari laporan data base pada semua mesin ATM yang ada agar tingkat transaksi penarikan uang dapat diperkirakan besarnya sehingga dapat mengupayakan efisiensi pada biaya
69
operasional perusahaan 5. Menambah kerja sama antara para operator – operator seluler seluruh indonesia agar di setiap menu operator seluler terdapat Mobile Banking Bank Mandiri agar lebih efisien mungkin untuk para nasabahnya.
70
DAFTAR PUSTAKA Agus Irawan. 2002, Seluk Beluk Perbankan dan Produk – Produknya, Bandung, Carya Remaja. Azhar Susanto. 2000, Sistem Informasi Akuntansi II Edisi Kesembilan, Bandung, Lembaga Informatika Akuntansi. Marshall B Romney dan Paul John Steinbart. 2004, Accounting Information System, Salemba Empat. James A. Hall. 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Salemba Empat. Nugraha Widjajanto. 2002, Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta. Dermawan Wibisono, 2000, Riset Bisnis, Cetakan I, BPFE, Yogyakarta. Dr. Nur Indrianto, M.Sc. dan Drs. Bambang Supomo, M.Si, 2002, Cetakan Kedua, Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE, Yogyakarta. Susanto, 2000, Sistem Informasi Manajemen, Alfabeta, Bandung. Tata Sutabri, S. Kom, MM, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, ANDI, Yogyakarta Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus Margono, 2004, Sistem Informasi Manajemen, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Ir. Drs. Lukman Dendawijaya, MM, 2005, Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor. George H. Bodnar dan William S. Hopwood, 2003, Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Edisi Kedelapan, PT. Indeks, Jakarta.
Gambar Alur Sistem Penarikan Uang ATM
Mesin ATM
BASE 24
EMAS
BERITA FACSIMILE Kepada Dari Tanggal Perihal No. Facs
: Ibu. : Bank Mandiri Cabang : 22 Maret 2008 : Pengaduan Nasabah atas Transaksi Penarikan ATM : 021-574 KLAIM ATM
ALASAN KLAIM : Nasabah melakukan transaksi penarikan uang tunai sebesar Rp. 300.000,- uang tidak keluar dan saldo terdebet pada mesin ATM Mandiri DOKUMEN YANG DILAMPIRKAN : ( x ) Receipt Transaksi di ATM ( ) Rekening Koran Nasabah ( ) Lainnya …….. INFORMASI TRANSAKSI : Nama No. Kartu Tgl Trx Jenis Transaksi No. Record Nominal Jam Trx
: Bpk. Lili : 1160000 : 22 Maret 2008 : Penarikan ATM : 6478 : Rp. 300.000,: 09.55
Berdasarkan data – data tersebut diatas, dengan ini kami mengajukan permohonan klaim kepada Saudara untuk ditindak lanjuti. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Pembantu
Sub. Unit. Pelayanan Nasabah
Berita Acara Pengisian dan Pengambilan Kas ATM Pada Hari Minggu, Tanggal 29 – Juni - 2008, Pukul : 12.00 WIB, Kami yang bertanda tangan dibawah ini telah melakukan pengisian dan atau pengambilan uang kas ATM dengan ID ATM No : 000xxx, yang berlokasi di Pertokoan serta nomor rekening Internal Account di Electronic Banking Group yaitu : 000xxx, dengan menggunakan Kartu Admin No : 000xxx, Dengan data sebagai berikut : Keterangan A. Pengisian Kas ATM 1. Currency Cassette # 1 2. Currency Cassette # 2 3. Currency Cassette # 3 4. Currency Cassette # 4 Total B. Pengambilan Sisa Uang ATM : 1. Currency Cassette # 1 2. Currency Cassette # 2 3. Currency Cassette # 3 4. Currency Cassette # 4 5. Divert / Reject 6. ………………… Jumlah Fisik Sisa Kas ATM Jumlah Sisa Menurut List Audit / Bill Account C. Pengambilan Setoran / Kartu ATM yang Ditahan : (Khusus ATM full function jika ada)
Lembar
Denominasi
Jumlah
500 Lembar 500 Lembar 500 Lembar 500 Lembar 2000 Lembar
Rp. 50,000,00 Rp. 50,000,00 Rp. 50,000,00 Rp. 50,000,00
Rp. 25,000,000,00 Rp. 25,000,000,00 Rp. 25,000,000,00 Rp. 25,000,000,00 Rp. 100,000,000,00
- Lembar - Lembar - Lembar 250 Lembar Lembar Lembar 250 Lembar
Rp. 50,000,00 Rp. 50,000,00 Rp. 50,000,00 Rp. 50,000,00 Rp………… Rp…………
Rp. Rp. Rp. Rp. 12,500,000,00 Rp………… Rp………… Rp. 12,500,000,00
250 Lembar Rp. 50,000,00
Rp. 12,500,000,00
……Amplop / Kartu
Mengetahui : PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk Divisi Operasional
(Kepala Cabang
)
(CSO)
(Teller)
ALL ATM MANDIRI (MONITORING) PER MARET 2008 JUMLAH MESIN ATM MERK ATM DIEBOLD DIEBOLD NCR WINCOR WINCOR WINCOR
JUMLAH 997 120 1397 634 25 0
TOTAL -
3173
ATM SERVICES HOUR OF OPERATION MERK
DIEBOLD NCR NCR WINCOR WINCOR WINCOR
765 110 964 526 23 11
<> 24 HOURS 232 10 433 108 2 4
TOTAL -
2399
789
ATM
24 HOURS
ATM PER KANWIL
KANWIL
KOTA
ATM
WILAYAH I / MEDAN
MEDAN
349
WILAYAH II / PALEMBANG
PALEMBANG
200
WILAYAH III / JAKARTA KOTA
JAKARTA
359
WILAYAH IV / JAKARTA THAMRIN
JAKARTA
412
WILAYAH V / JAKARTA SUDIRMAN
JAKARTA
522
WILAYAH VI / BANDUNG
BANDUNG
220
WILAYAH VII / SEMARANG
SEMARANG
301
WILAYAH VIII / SURABAYA
SURABAYA
396
WILAYAH IX / BANJARMASIN
BANJARMASIN
191
WILAYAH X / MAKASSAR
MAKASSAR
236
KANWIL LUAR NEGERI
DILI
2
TOTAL -
ATM
3188
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: SYAHRUL HAYADI
Tempat dan Tanggal Lahir
: Jakarta, 03 Juli 1982
Jenis Kelamin
: Laki - Laki
Agama
: Islam
Hobi
: Olah Raga Sepak Bola
Email
:
[email protected] /
[email protected]
Alamat
: Jl. Semangka III Ujung No. 26 Rt. 004 / Rw. 08 Kelurahan : Jati Pulo Kecamatan : Palmerah Jakarta – Barat, Kode Pos :11430
PENDIDIKAN
: -
SDN 09 Cilamaya, Jakarta – Pusat
-
SLTP Negeri 60 Sangihe, Jakarta – Pusat
-
SMK PGRI 31 Pejompongan, Jakarta – Pusat
-
Universitas Mercu Buana, Jakarta - Barat