PERANAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Griyamart Ciawi)
PUGI APRILLA PAMUNGKAS 123403247 Jl. Raya Ciawi No. 47 Kp. Sukasenang Ds. Margamulya Kec. Sukaresik Kab. Tasikmalaya e-mail :
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Telp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115 e-mail :
[email protected] Dibawah Bimbingan : Euis Rosidah S.E., M.Ak. Rani Rahman S.E., M.Ak. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Penerapan sistem informasi akuntansi penjualan pada Griyamart Ciawi (2) Pengendalian intern penjualan pada Griyamart Ciawi (3) Peranan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap pengendalian intern penjualan perusahaan di Griyamart Ciawi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu dengan cara mencari, mengumpulkan kemudian mengolah data-data yang diperlukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Penerapan sistem informasi akuntansi penjualan pada Griyamart Ciawi telah menerapkan dan melaksanakan sistem informasi akuntansi penjualan yang memadai sehingga dapat berpengaruh dalam kelancaran penjualan; (2) Pelaksanaan pengendalian intern penjualan pada Griyamart Ciawi berjalan sangat efektif; (3) Penerapan sistem informasi akuntansi penjualan telah berperan dalam pengendalian intern penjualan pada Griyamart Ciawi. Kata Kunci : Sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian intern penjualan
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 1
ABSTRACT This research is intended to know (1) The implementation of marketing accounting information system in Griyamart Ciawi (2) The company internal marketing control in Griyamart Ciawi (3) The role of marketing accounting system to the company internal marketing control in Griyamart Ciawi. The method of this research is descriptive analysis method which is done by searching, collecting and analyzing the data needed. The research result showed that (1) The implementation of marketing accounting informartion system in Griyamart Ciawi has been implemented adequately so it can influence the marketing continuity (2) The company internal marketing control in Griyamart Ciawi is done effectively (3) The marketing accounting information system has a role to the company internal marketing control in Griyamart Ciawi. Keywords : Marketing accounting information system and internal marketing control
PENDAHULUAN Setiap tahun perkembangan perusahaan-perusahaan di setiap negara mengalami perubahan, baik pada sektor industri, perdagangan, maupun jasa, masalah yang timbul semakin luas dan komplek. Sejalan dengan tingginya tingkat persaingan, perkembangan perekonomian dan kemajuan tekhnologi maka peranan informasi menjadi sangat penting demi kemajuan perusahaan. Sistem informasi merupakan suatu sub sistem dari sistem kehidupan manusia. Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan. Agar data keuangan yang ada dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen maka data tersebut disusun dalam bentuk yang sesuai. Untuk dapat menghasilkan informasi yang sesuai diperlukan suatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan data akuntansi dalam perusahaan. Sistem tersebut dinamakan sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi harus direncanakan dengan baik yaitu dengan memperhatikan tujuan perusahaan, transaksi atau aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Dengan kata lain, sistem informasi akuntansi harus
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 2
ditetapkan dengan baik untuk mencapai tujuan dari sistem itu sendiri, yaitu sebagai alat untuk memberikan informasi yang berguna bagi manajemen sebagai pihak intern untuk melaksanakan pengendalian. Dengan adanya permasalahan dalam manajemen perusahaan, tentunya masalah tersebut akan lebih kompleks dengan bertambahnya aktivitas dalam perusahaan. Untuk mengatasinya perusahaan hendaknya mengambil keputusan dengan cepat, tepat dan akurat. Langkah paling tepat yang dapat diambil oleh pimpinan perusahaan bagaimana seharusnya menerapkan sistem akuntansi yang baik yaitu yang dapat mengatur pelaksanaan kegiatan perusahaan dan dapat menunjang efektivitas pengendalian intern sehingga dapat membantu pimpinan perusahaan dalam kebijakan yang akan ditempuh selanjutnya. Sistem informasi akuntansi penjualan merupakan bagian dari pengendalian intern yang ditetapkan oleh perusahaan. Sistem informasi akuntansi penjualan dapat menyediakan bukti pencatatan dan pelaporan yang memadai atas seluruh kegiatan penjualan secara otomatis sehingga pimpinan perusahaan akan memperoleh laporan-laporan yang bermanfaat untuk menilai efektivitas perusahaan, mengambil kebijakan dan keputusan maupun untuk mempertanggung jawabkan pada perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimal dari hasil penjualan, dan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya pengendalian intern penjualan yang memadai. Pengendalian intern penjualan bukan merupakan satu-satunya alat untuk meniadakan semua kemungkinan terjadinya kesalahan atau penyelewengan yang mungkin terjadi. Yang menjadi masalah adalah bagaimana agar pengendalian intern penjualan dapat berfungsi dengan efektif, untuk mengatasi masalah ini diperlukan sistem informasi akuntansi penjualan yang memadai, sehingga dapat membantu pimpinan perusahaan didalam menjalankan tugasnya. Sesuai uraian diatas penulis mengambil subjek penelitian di Griyamart Ciawi untuk melihat bagaimana sistem informasi akuntansi diperusahaan tersebut serta pengendalian intern penjualannya. Griyamart Ciawi menerapkan sistem informasi akuntansi dalam melakukan prosedur penjualannya, hal ini disebabkan
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 3
karena
sistem
informasi
akuntansi
memegang
peranan
penting
untuk
menghasilkan informasi keuangan untuk memenuhi fungsi informasi keuangan bagi pihak perusahaan yang dapat menunjang pada pengambilan keputusan. Selain itu Griyamart Ciawi juga menerapkan seperangkat pengendalian intern untuk menjamin kebenaran data akuntansi perusahaan, melindungi harta kekayaan perusahaan, meningkatkan efisiensi perusahaan serta ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah ditetapkan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa antara sistem informasi akuntansi dan pengendalian intern keduanya saling berkaitan, struktur pengendalian intern penjualan tidak mungkin berjalan tanpa adanya sarana atau alat untuk menjalankannya, yaitu sistem informasi akuntansi. Sedangkan sistem informasi akuntansi dikatakan memuaskan apabila didalamnya terdapat efektivitas pengendalian intern yang memadai. Berdasarkan latar belakang penilitian yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil
judul
“PERANAN
PENERAPAN
SISTEM
INFORMASI
AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN PERUSAHAAN”. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mengetahui : 1. Penerapan sistem informasi akuntansi penjualan di Griyamart Ciawi. 2. Penerapan pengendalian intern penjualan di Griyamart Ciawi. 3. Peranan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap pengendalian intern penjualan perusahaan di Griyamart Ciawi.
TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan informasi akuntansi, sejak data direkam dalam dokumen melalui berbagai sistem pembagian kekuasaan
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 4
dalam organisasi perusahaan, data keuangan diproses dalam berbagai catatan akuntansi sampai dengan informasi disajikan dalam laporan keuangan. Dalam suatu perusahaan, penerapan sistem informasi akuntansi memiliki hubungan dengan sistem-sistem yang lebih besar maupun lebih kecil. Lain halnya menurut La Midjan dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2009 : 64) mengemukakan bahwa : “Aktivitas penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan. Kurang dikelolanya aktivitas penjualan dengan baik, secara langsung akan merugikan perusahaan disebabkan salah sasaran penjualan tidak tercapai juga pendapatan akan berkurang”. Sedangkan pengertian penjualan tunai menurut Azhar Susanto (2008 : 176) adalah sebagai berikut : “Penjualan secara tunai yaitu penjualan yang bersifat “cash and carry” pada umumnya terjadi secara kontan. Dapat terjadi pembayaran selama satu bulan juga dianggap kontan”. Pengertian sistem informasi akuntansi penjualan menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2005 : 30) sebagai berikut : “Kerangka kerja dalam sumber daya manusia, alat, metode, dan prosedur kesemuanya itu dikoordinasikan untuk mengolah data penjualan menjadi informasi penjualan yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan”. Unsur-unsur yang terdapat dalam sistem informasi akuntansi penjualan diantaranya adalah formulir, catatan, laporan, prosedur dan sumber daya manusia. Adapun prosedur penjualan tunai dalam arti “cash and carry” akan tergantung pada bentuk usaha, cara penjualan, dan jenis barang yang diperdagangkan. Penjualan secara tunai antara lain terdapat pada toko serba ada, pasar swalayan, toko buku atau perusahaan dagang lainnya yang menjual barang secara tunai. Perusahaan-perusahaan yang berdagang secara eceran meliputi semua kegiatan yang melakukan penjualan barang atau jasa secara langsung pada konsumen akhir untuk penggunaan dan bukan bisnis. Pengecer atau toko eceran merupakan perusahaan apapun yang volume penjualannya terutama berasal dari penjualan eceran.
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 5
Penjualan dipedagang eceran dalam hal ini khususnya toserba dan pasar swalayan dilakukan secara tunai dan menyediakan berbagai jenis barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Barang-barang yang diperdagangkan yaitu mulai dari fashion, perlengkapan rumah tangga, bumbu dapur, makanan dan minuman, alatalat tulis dan sebagainya. Penjualan merupakan salah satu aktivitas utama dalam sebuah pasar swalayan yang mengandung banyak resiko terhadap keslahan-kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan, karena penjualan adalah kegiatan yang bersifat berulang-ulang. Untuk itu diperlukan adanya manajemen yang baik untuk meningkatkan produktivitas toserba dan pasar swalayan. Salah satu kunci manajemen dalam pengelolaan perusahaan yaitu melakukan fungsi pengendalian atas aktivitas perusahaan, dimana pengendalian disini dimaksud untuk menyesuaikan pelaksanaan dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga membantu manajemen dalam mencapai tujuannya. Sebuah perusahaan memiliki suatu pengendalian intern adalah untuk menjamin tujuan yang telah dicanangkan oleh pemilik atau manajemen, dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pada penjualan barang dagangan secara tunai dalam perusahaan dagang eceran pengendalian intern yang diutamakan adalah pengendalian terhadap penjualan barang atau transaksi dan penggunaan yang tepat dari suatu mesin register kas. Pengendalian lain adalah penggunaan formulir penjualan yang diberikan nomor tercetak lebih dahului agar supaya tiap departemen dapat diminta untuk menghitung semua formulir penjualan tunai pada setiap akhir hari kerja. Pengecer intern atas penjualan tunai dilakukan melalui perbandingan total semua slip penjualan dengan total yang dicatat pada pita mesin register kas. Suatu total grup (batch) dari penjualan tunai diperoleh dari proses ini. Pengendalian Intern Penjualan Pengertian pengendalian internal penjualan menurut Campbell yang diterjemahkan oleh Tjintjin Fenix Tjendera (2005 : 259) adalah sebagai berikut :
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 6
“Pengendalian internal penjualan adalah kegiatan yang meliputi analisa, kebijaksanaan, prosedur, metode dan pelaksanaan kegiatan penjualan yang dikehendaki dengan biaya yang diharapkan atas investasi”. Berdasarkan uraian diatas, ruang lingkup pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan metode yang dapat melindungi, menggunakan dan mengamankan harta perusahaan, meningkatkan efisiensi operasi dan mendorong terhadap dipenuhinya kebijakan yang telah digariskan oleh perusahaan serta pemenuhan kebenaran dan tepat waktunya data akuntansi. Tujuan dari perusahaan intern dapat dicapai apabila dalam pengendalian intern tersebut dapat dipenuhi unsur-unsur yang mendukung pengendalian intern yang memadai. . Unsur-unsur tersebut seperti yang dikemukakan oleh Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusup dalam bukunya Auditing Pendekatan Terpadu (2006 : 364). Komponen pengendalian intern atas penjualan adalah sebagai berikut : 1. Transaksi yang dicatat adalah sah (validitas) 2. Setiap transaksi diotorisasi dengan tepat (otorisasi) 3. Setiap transaksi yang terjadi dicatat (kelengkapannya) 4. Setiap transaksi dinilai dengan tepat (penilaian) 5. Setiap transaksi digolongkan dengan tepat (klasifikasi) 6. Setiap transaksi dicatat pada waktu yang tepat (ketetapan waktu) 7. Setiap transaksi dimaksud dengan tepat kedalam setiap catatan tambah dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan ikhtisar). Untuk mempertahankan prestasi penjualan, maka pengendalian intern atas penjualan tunai yang diterapkan pada perusahaan harus merupakan suatu tipe pengawasan atas aktivitas operasi dan transaksi penjualan yang terjadi di perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya suatu sistem yang dapat menunjang keefektifan pengendalian intern, sistem tersebut adalah Sistem Informasi Akuntansi Penjualan. Dari keterangan diatas, dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan lewat penjualan agar laba dari operasi dapat diperoleh, maka diperlukan adanya
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 7
sistem informasi akuntansi penjualan yang memadai terhadap terbentuknya pengendalian intern penjualan yang efektif. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan sangat dibutuhkan dalam melaksanakan pengendalian intern penjualan. Karena didalam pengendalian intern penjualan terdapat komponen-komponen penting seperti : pengendalian atas dokumen-dokumen atau catatan-catatan serta informasi dalam bidang penjualan yang keseluruhannya dapat diperoleh dari suatu sistem informasi akuntansi penjualan. Apabila catatan salah satu dari komponen pengendalian tersebut ada yang tidak lengkap atau kurang, maka pengendalian intern penjualan menjadi kurang efektif dan maksimal. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa antara sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian intern penjualan keduanya saling berkaitan, struktur pengendalian intern penjualan tidak mungkin berjalan tanpa adanya sarana atau alat untuk menjalankannya, yaitu sistem informasi akuntansi penjualan. Sedangkan sistem informasi akuntansi penjualan dikatakan memuaskan apabila didalamnya terdapat efektivitas pengendalian intern penjualan yang memadai. METODE PENELITIAN Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah mengenai peranan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap pengendalian intern penjualan perusahaan pada griyamart ciawi. Yang beralamat di JL. Raya Perjuangan No. 45 Desa Kurniabakti Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Berikut ini adalah gambaran mengenai griyamart ciawi. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deksriptif analisis yaitu dengan cara mencari, mengumpulkan kemudian mengolah data-data yang diperlukan. Dan data-data yang didapat tersebut, akhirnya diinterpretasikan dan diperbandingkan dengan landasan teori yang penulis peroleh dari beberapa literature yang relevan sehingga akhirnya dapat diambil sebuah kesimpulan.
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 8
Operasionalisasi Variabel Terdapat dua variabel dalam penelitian yang penulis lakukan yaitu variabel independen atau variabel bebas dan variabel dependen atau terikat. Sugiyono mendefinisikan pengertian variabel independen dan variabel dependen yaitu : “Variabel
independen
atau
variabel
bebas
merupakan
variabel
yang
mempengaruhi atau menjadi variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen atau variabel terikat, yaitu merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Adapun yang menjadi variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Independen (variabel X) Yaitu variabel yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada variabel lain berfungsi sebagai variabel X. Ini adalah Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dengan aspek yang diteliti antara lain : formulir, catatan, laporan, prosedur dan sumber daya manusia. 2. Variabel Dependen (variabel Y) Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang berfungsi sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pengendalian Intern Penjualan dengan aspek yang diteliti adalah validitas, otorisasi, kelengkapan, penilaian, klasifikasi, ketepatan waktu, posting dan ikhtisar. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Sistem Informasi Akuntansi Penjualan (X)
Pengendalian Intern Penjualan (Y)
Konsep Variabel Kerangka kerja dalam sumber daya manusia, alat, metode, dan prosedur kesemuanya itu dikoordinasikan untuk mengolah data penjualan menjadi informasi penjualan yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. La Midjan dan Azhar Susanto (2005 : 30) Pengendalian internal penjualan adalah kegiatan yang meliputi analisa, kebijaksanaan, prosedur, metode dan pelaksanaan kegiatan penjualan yang dikehendaki dengan biaya yang diharapkan atas investasi. Tjintjin Fenix Tjendera (2005 : 259)
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Aspek Formulir Catatan Laporan Prosedur Sumber Daya Manusia
Validitas Otorisasi Kelengkapan Penilaian Klasifikasi Ketepatan waktu Posting dan Ikhtisar
Page 9
Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperoleh dalam penelitian ini penulis mempergunakan cara-cara yang telah lazim digunakan dalam pengumpulan datadata yang dibutuhkan untuk membantu membahas permasalahan yang ada. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Observasi yaitu tekhnik pengumpulan data dengan melakukan penelitian secara langsung terhadap objek penelitian. 2. Wawancara yaitu kegiatan mengumpulkan data dan fakta dengan cara mengadakan tanya jawab dengan Kepala Toko, HRD, Staff Receiving, Staff Food, Staff Non Food, Staff Fresh, Staff GMS, Staff Finance, Personalia & GA mengenai permasalahan yang terkait dengan penelitian. 3. Dokumentasi dengan mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan sehubungan dengan penelitian berupa surat keputusan, dokumendokumen, dan catatan-catatan perusahaan Model/paradigma penelitian Paradigma dalam penelitian ini yakni paradigma sederhana, yaitu hubungan dua variabel, yakni variabel bebas (independen variabel), yaitu Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan (X) dan variabel terikat (dependent variabel) yaitu Pengendalian Intern Penjualan (Y). X
Y
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Di Griyamart Ciawi Berikut ini akan dibahas mengenai unsur-unsur sistem informasi akuntansi penjualan yang ada di Griyamart Ciawi. 1. Formulir-Formulir Yang Digunakan Formulir-formulir yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan merupakan bukti adanya internal cek dengan pendistribusian tembusan-tembusan formulir tersebut kepada masing-masing bagian yang terlibat dalam aktivitas penjualan di Griyamart Ciawi adalah pita register
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 10
kas dan credit card sales slip. Pita register kas ini merupakan dokumentasi yang dicatat didalam jurnal penjualan. Pita register kas ini dihasilkan oleh mesin register kas yang mencakup data-data seperti : Tanggal penjualan, kode departemen, kode kasir, kode mesin, harga jual per satuan, total uang tunai dari pembeli (cash), total harga jual semua barang yang dijual, kembalian (exchange). Sedangkan credit card sales slip digunakan oleh perusahaan, apabila ada pembeli yang membayar barang yang dibelinya dengan menggunakan kartu kredit. Formulir ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk menagih uang tunai kepada bank yang mengeluarkan kartu kredit, untuk transaksi penjualan yang telah dilakukan oleh pemegang kartu
kredit. Adapun data-data yang terdapat dalam
formulir ini yaitu seperti : Nama bank yang menerbitkan kartu kredit, merchant, terminal ID, nama pemegang kartu kredit, tanggal penjualan, nomor kartu kredit, total harga jual semua barang yang dijual, tanda tangan pemegang kartu kredit. 2. Buku-Buku Catatan Yang Mendukung Transaksi Buku-buku catatan yang mendukung transaksi penjualan yang terjadi di Griyamart Ciawi adalah sebagai berikut : a. Buku Harian atau Jurnal Umum Buku harian atau jurnal umum merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama, yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan. b. Buku Besar Buku besar dibuat untuk menampung informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Pembuatan jurnal dan buku besar selain dilakukan secara manual juga dilakukan dengan cara komputerisasi. Pembuatan jurnal dan buku besar dengan menggunakan komputer pada dasarnya sama dengan cara manual, yaitu bukubuku catatan tersebut terdiri dari beberapa kolom. Dimana kolom-kolom tersebut diisi oleh data-data yang diperoleh dari formulir yaitu pita register kas beserta rekapan, baru kemudian dimasukan ke dalam komputer.
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 11
3. Sistem Pencatatan dan Laporan Bahwa setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan diwujudkan dalam buku dasar yang berupa dokumen seperti pita register kas dan dokumen-dokumen lainnya yang mendukung transaksi penjualan, yang semuanya menjadi dasar yang resmi didalam pencatatan transaksi perusahaan. Adapun sistem pencatatan transaksi penjualan terdiri dari beberapa prosedur berikut ini : a. Data transaksi dicatat langsung oleh kasir dalam formulir yang digunakan pada counter masing-masing kemudian formulir yang telah diisi tersebut diserahkan kepada staff bagian pengecekan untuk diperiksa dan selanjutnya diserahkan ke bendahara untuk dibuatkan laporan kas, kemudian bendahara menyerahkan dokumen tersebut ke bagian akuntansi atau bagian administrasi. b. Bagian akuntansi akan mencatat penjualan dam jurnal umum sebagai berikut : (Dr) Kas
Rp. XXX
(CR) Penjualan
Rp. XXX
c. Kemudian bagian akuntansi akan mencocokan data yang ada di jurnal tersebut dengan data yang ada di kasir dalam hal ini tentang jumlah uang yang harus diterima untuk kemudian bagian akuntansi akan mencatatnya dalam buku harian, buku besar dan laporan keuangan. Dalam sistem informasi akuntansi penjualan perusahaan di Griyamart Ciawi laporan yang dibuat adalah sebagai berikut : -
Laporan persediaan barang
-
Laporan harga pokok penjualan
4. Prosedur Penjualan Prosedur penjualan yang terjadi di Griyamart Ciawi adalah sebagai berikut : -
Calon pembeli mendatangi swalayan untuk membeli barang yang dibutuhkannya, kemudian melihat-lihat barang yang ada di swalayan dan setelah mendapatkan barang yang dibutuhkannya, pembeli
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 12
langsung membawa barang yang dibelinya ke kasir untuk melakukan pembayaran. -
Setelah menerima pembayaran uang atas barang, kemudian kasir memasukannya kedalam mesin register kas. Kemudian pembeli menerima barang dari bagian pembungkusan beserta pita register kas.
-
Setelah aktivitas penjualan selesai, untuk bagian yang menggunakan mesin register kas, kasir membuat rekapan pita register kas atas seluruh transaksi penjualan yang terjadi dan mencocokan jumlah uang yang ada dimesin register kas dengan rekapan pita register kas tersebut.
-
Kemudian kasir melaporkan hasil penjualan kepada bendahara berdasarkan pita register kas beserta rekapannya, kemudian bendahara menyerahkan dokumen berupa laporan kas kepada bagian akuntansi.
-
Bagian akuntansi menerima tembusan laporan kas, kemudian mempostingnya kedalam buku penerima kas dan selanjutnya diposting dalam buku besar persediaan dan buku besar kas dimana persediaan berkurang dan kas bertambah.
5. Sumber Daya Manusia dalam Bidang Penjualan Didalam setiap transaksi penjualan akan melibatkan bagian penjualan. Berikut ini sumber daya manusia dalam bidang penjualan di Griyamart Ciawi diantaranya yaitu : Manajer toko, fungsi penjualan, fungsi kas (Kasir), fungsi gudang, fungsi pengiriman, fungsi akuntansi. Pengendalian Intern Penjualan di Griyamart Ciawi Dalam bagian bab ini penulis akan menyajikan pengendalian intern penjualan pada Griyamart Ciawi yang meliputi validitas, otorisasi, kelengkapan, penilaian, klasifikasi, ketepatan waktu serta posting dan ikhtisar. 1. Validitas Setiap transaksi penjualan dicatat dalam dokumen atau formulir yang digunakan dalam transaksi penjualan. Begitu juga halnya dengan Griyamart Ciawi dalam setiap terjadinya transaksi penjualan dicatat dalam rekapan pita register kas oleh pramuniaga sebagai fungsi penjualan, yang penerimaan uangnya dari
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 13
transaksi penjualan tersebut berada pada bagian kasir sebagai fungsi kas. Sebelum dicatat kedalam buku catatan keuangan, pita register kas beserta rekapannya diserahkan ke bagian pengecekan untuk diperiksa terlebih dahulu. Bagian pengecekan mengadakan pencocokan antara pita register kas dengan rekapannya. Setelah data tersebut dicocokan, kemudian diberi paraf rekapan tersebut oleh bagian pengecekan, lalu diserahkan ke bagian akuntansi. 2. Otorisasi Dalam transaksi penjualan di Griyamart Ciawi, sebelum barang diperdagangkan terlebih dahulu diberi label harga oleh bagian gudang serta diberi kode-kode untuk tujuan pengawasan dan pengontrolan yang dilakukan oleh bagian pengecekan. Dimana harga serta kode-kode untuk setiap jenis barang yang ditetapkan oleh bagian operasional. Transaksi penjualan dimulai dengan diterbitkannya formulir yang dibuat untuk dijadikan bukti transaksi adalah pita register kas yang dihasilkan dari mesin register kas. Dimana data-data mengenai barang yang sudah terprogram dalam mesin register kas yang sudah terkunci oleh kasir. Penguncian mesin register kas ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penghilangan data transaksi yang sudah terprogram beserta modal yang sudah tersimpan didalamnya. 3. Kelengkapan Setiap terjadinya transaksi penjualan selalu dicatat dalam formulir penjualan yang diantaranya pita register kas dan credit card sales slip bila ada pembeli yang membayar dengan kartu kredit dan dokumen lainnya yang mendukung transaksi tersebut. Formulir atau dokumen ini, sebelum dicatat kedalam buku catatan keuangan terlebih dahulu akan disusun oleh bagian pengecekan berdasarkan nomor urut yang tercetak dalam formulir tersebut. Kemudian formulir tersebut dibandingkan atau dicocokan dengan pita register kas beserta rekapannya. Semua transaksi penjualan yang terjadi di perusahaan dicatat dalam buku harian beradsarkan formulir atau dikumen sumber tersebut. Sehingga ada keseimbangan antara buku harian dengan formulir yang digunakan dalam transaksi penjualan.
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 14
4. Penilaian Sebelum formulir transaksi penjualan dicatat dalam buku catatan keuangan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan terhadap formulir tersebut yang sudah dibubuhi cap “lunas” oleh fungsi kas sebagai bukti bahwa fungsi kas telah menerima uang dari pembeli. Pencatatan transaksi penjualan dilakukan melalui beberapa prosedur yaitu dimulai oleh pencatatan yang dilakukan oleh pramuniaga, pencatatan oleh bendahara sampai pencatatan yang dilakukan oleh bagian akuntansi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam proses pencatatan. Sehingga setiap transaksi penjualan dicatat dengan benar dan disajikan secara tepat dalam buku harian dan buku besar yang berdasarkan pada formulir yang diterima. 5. Klasifikasi Dalam setiap buku harian atau jurnal umum yang digunakan di Griyamart Ciawi terdapat kolom kode rekening. Pencatatan dalam kolom kode rekening ini berdasarkan pada formulir yang diisi oleh orang yang bersangkutan. Pengkodean ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pemeriksaan apabila terjadi keslahan dalam pencatatan laporan keuangan. 6. Ketepatan Waktu Setiap terjadinya transaksi penjualan, segera dicatat oleh pramuniaga dalam formulir pada hari itu juga. Dan pencatatannya dilakukan oleh bagian akuntansi pada hari berikutnya karena data yang diperlukan belum terkumpul semuanya, hal ini menyangkut bahwa aktivitas penjualan dilakukan sampai malam hari itu juga, karena proses pencatatan memerlukan beberapa prosedur yang harus dilaksanakan. Tetapi dalam buku harian atau jurnal umum serta buku besar semua transaksi penjualan dicatat berdasarkan tanggal terjadinya transaksi penjualan tersebut. 7. Posting dan Ikhtisar Setiap transaksi penjualan telah dicatat dalam jurnal kemudian diposting dan diikhtisarkan kedalam buku besar sesuai dengan kode rekeningnya masingmasing, sehingga buku besar yang dibuat ada beberapa macam yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 15
Peranan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terhadap Pengendalian Intern Penjualan Perusahaan di Griyamart Ciawi Berdasarkan hasil penelitian dapat penulis simpulkan bahwa peranan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap pengendalian intern penjualan perusahaan di Griyamart Ciawi telah menerapkan dan melaksanakan sistem informasi akuntansi penjualan yang didalamnya terdapat unsur-unsur seperti formulir, buku catatan, laporan, prosedur serta sumber daya manusia dalam bidang penjualan. Unsur-unsur sistem informasi akuntansi penjualan di Griyamart Ciawi sudah cukup memadai, hal ini terbukti dengan adanya formulir yang menggunakan nomor urut, buku catatan yang memadai serta adanya laporanlaporan yang dibuat oleh bagian akuntansi setiap akhir bulan harus dipertanggung jawabkan oleh manajer toko. Selain itu sistem informasi akuntansi penjualan di Griyamart Ciawi didukung oleh prosedur penjualan yang sistematis sehingga tujuan pengendalian intern penjualan dapat tercapai. Serta dibantu dengan adanya sumber daya manusia dalam bidang penjualan yang sudah mencerminkan pemisahan fungsi dari masing-masing bagian yang terkait sehingga mendorong ditaatinya kebijakan yang telah digariskan oleh manajemen. Pengendalian intern penjualan yang diterapkan di Griyamart Ciawi menekankan kepada tujuan yang hendak dicapai yaitu menjaga kekayaan perusahaan, menguji ketelitian dan kebenaran data akuntansi perusahaan, meningkatkan efisiensi perusahaan dan ketaatan pada kebijakan-kebijakan yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan. Agar tujuan dari pengendalian intern penjualan secara umum dapat tercapai, maka harus didukung oleh tujuan pengendalian
intern
penjualan
diantaranya
adalah
validitas,
otorisasi,
kelengkapan, penilaian, klasifikasi, ketepatan waktu serta posting dan ikhtisar. Berdasarkan uraian diatas sudah jelas bahwa peranan penerapan sistem informasi
akuntansi
penjualan
sangat
dibutuhkan
dalam
melaksanakan
pengendalian intern penjualan. Karena didalam pengendalian intern penjualan terdapat komponen-komponen penting seperti : pengendalian atas dokumendokumen atau catatan-catatan serta informasi dalam bidang penjualan yang
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 16
keseluruhannya dapat diperoleh dari suatu sistem informasi akuntansi penjualan. Apabila catatan salah satu dari komponen pengendalian tersebut ada yang tidak lengkap atau kurang, maka pengendalian intern penjualan menjadi kurang efektif dan maksimal. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut : 1. Sistem informasi akuntansi penjualan yang dilaksanakan di Griyamart Ciawi cukup memadai terdiri dari penetapan unsur-unsur sistem informasi akuntansi penjualan seperti formulir-formulir, catatan-catatan, laporanlaporan, prosedur pencatatan akuntansi serta sumber daya manusia dalam bidang penjualan. Dari hasil pengamatan tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa peranan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan di Griyamart Ciawi cukup memadai. 2. Pelaksanaan pengendalian intern penjualan yang dilakukan di Griyamart Ciawi telah memadai dengan baik. Hal ini terlihat dengan sudah diterapkannya
unsur-unsur
pengendalian
intern
didalam
aktivitas
penjualan tersebut sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Pemantauan dilaksanakan oleh satuan pengawas intern dibantu oleh biro akuntansi dengan tujuan untuk memantau serta menilai apakah aktivitas penjualan yang dilaksanakan sudah berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan dan pengawasan tahunan. Dengan demikian pengendalian intern penjualan yang dilaksanakan di Griyamart Ciawi cukup memadai. 3. Peranan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap pengendalian intern penjualan perusahaan yang dilakukan di Griyamart Ciawi sangat berpengaruh satu sama lainnya. Pelaksanaan pengendalian intern penjualan perusahaan di Griyamart Ciawi didukung dengan adanya peranan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan yang dipenuhi oleh unsur-unsur meliputi formulir, catatan dan laporan atas aktivitas
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 17
penjualan serta diterapkannya prosedur yang memadai yang meliputi otoritas, pemisahan tugas, perancangan dan penggunaan dokumen serta catatan, pengamanan atas aktiva dan catatan, juga adanya pengecekan secara independen atas aktiva penjualan yang memadai akan menunjang pelaksanaan pengendalian intern penjualan dengan baik. Saran Berdasarkan analisis-analisis yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya dan beberapa simpulan yang dapat penulis tarik dari hasil penelitian ini, maka penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran bagi Griyamart Ciawi sebagai perusahaan yang penulis teliti dan bagi penelitian selanjutnya tentang masalah yang sama. Saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bagi Griyamart Ciawi a. Pihak-pihak yang terkait dalam aktivitas penjualan, khususnya sumber daya manusia dalam bidang penjualan agar memperhatikan lebih lagi terhadap proses pemasukan data penjualan sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam memasukan data. Yaitu dengan lebih lagi meneliti pita register kas beserta rekapannya agar diperiksa lebih teliti lagi agar tidak terjadi kesalahan dalam memasukan data penjualan perusahaan. b. Sebaiknya perusahaan meningkatkan kemampuan tenaga administrasi melalui program pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam bidang penjualan. Karena dengan hal ini kemampuan tenaga sumber daya manusia dalam bidang penjualan dalam melakukan proses pengolahan data dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan yang ada akan lebih efektif dan efisien. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk pengembangan penelitian yang akan datang, diharapkan periode pengamatan perlu diperpanjang untuk dapat memberikan gambaran apakah hasil yang didapat konsisten dengan penelitian-penelitian terdahulu.
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 18
DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing. Edisi Tiga. Jakarta: FE UI. Arikunto, Suharsimi. 2006. Metedologi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. . 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arens.et.al. 2008. Auditing and Assurance Service: An Integrated Approach. Edisi Dua Belas. Jakarta: Erlangga. Arens Alvin and James Loebbecke. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusup. 2005. Auditing Suatu Pendekatan Terpadu. Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat. Arens and Elder Beasley. 2005. Standar Profesional Akuntan Publik. Cetakan Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Augusty, Ferdinand. 2006. Metodologi Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Azhar Susanto. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Ghaila Indonesia. . 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya. . 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya. Fajar, Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. James, A. Hall. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. Terjemahan Amir Abadi Yusuf. Jakarta: Salemba Empat. James D and Jhon B. Campbell. 2001. Controllership, third edition yang diterjemahkan oleh Tjintjin Fenix Tjendera. Erlangga : Jakarta. Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. . 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. La Midjan. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Lembaga Informatika Akuntansi. La Midjan, dan Azhar Susanto. 2005. Sistem Informasi Akuntansi 1. Edisi ke-6. Bandung : Lembaga Informatika Akuntansi.
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi 6. Yogyakarta: BP STIE YKPN. . 2006. Alternatif Pemacuan Kinerja Personel dengan pengelolaan kinerja terpadu berbasis balanced scorecard. Yogyakarta: BPFE-UGM.
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 19
Sugiyono. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas. . 2004. Statistika untuk Penelitian, Bandung: CV. Alfabeta. . 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta. . 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Keempat Belas. Bandung: CV. Alfabeta. . 2010. Statistik untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. Surakhmad, Winarno. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. WahyuWinarno, Wing. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Jurnal Ekonomi Akuntasi, Oktober 2016
Page 20