UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN
SKRIPSI
PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Oleh: NAMA
: ELFANY HESFRIDA P
NIM
: 060522118
DEPARTEMEN
: AKUNTANSI
Guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi 2009 Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “Penerapan Pengendalian Intern Pada sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk.” Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Ekstensi S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data
dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan
dengan jelas, benar apa adanya. Dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh pihak Universit
Medan, 09 Juli 2009 Yang Membuat Pernyataan
ELFANY HESFRIDA P 060522118
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
KATA PENGANTAR
Segala hormat, Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk setiap kasih dan kebaikannya yang telah menyertai penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan sebagai suatu karya ilmiah.
Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati
penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi kebaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec Selaku Dekan FE Universitas
Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si,Ak, selaku Ketua Departemen akuntansi
dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE,M.Acc,Ak Selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Wahiddin Yasin, M.Si,Ak selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak membantu, meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 4. Bapak Drs. M. Utama Nasution, MM,Ak selaku Dosen Pembanding dan
Penguji 1 dan Bapak Sambas Ade Kesuma SE,M.Si,Ak selaku Dosen Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Pembanding dan Penguji II yang bersedia memberikan sumbangan saran dan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh Dosen, Staff Administrasi serta seluruh Civitas Akademik
Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara. 6. Pimpinan dan Seluruh Staff dan karyawan PT.PP. London Sumatra
Indonesia Tbk, Medan terkhusus kepada Bapak Riyanto, Bapak Ahyar,dan Ibu Yolanda yang telah bersedia meluangkan waktunya dan banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam melakukan studi kasus skripsi ini. 7. Kedua orang tuaku yang tercinta dan terkasih yang telah memberikan
kasih sayang, didikan dan dukungan moral dan material yang telah penulis terima hingga detik ini, dan kepada kedua adikku Dedi yang turut membantu dalam penulisan ini dan Jefri yang selalu mendukung. 8. Kepada Kela F Sipayung dan Polu T br Tarigan MM, Ak, yang telah
banyak memberikan dukungan moral dan material sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik dan Yanti yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktu dalam penulisan skripsi ini. 9. Teman-teman kuliah : Tenun, Rina,Tenno, Ka Vera, Ka Dewi, Ka Juliana,
Ka Lasma, Meggi, Bang Rakuta, Bang Anwar, Serly, Okta, Wulan Dan masih banyak lagi yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu terima kasih ya buat dukungan dan doa-doanya.
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Medan, 09 Juli 2009 Penulis
Elfany Hesfrida P 060522118
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pengendalian intern pada sistem informasi akuntansi pada transaksi penjualan dan untuk mengetahui secara jelas pengaruh prosedur sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Data penelitian diambil dari PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menganalisis data dengan metode deskriftif yaitu dengan mengumpulkan data-data mengenai standar operasional prosedur tentang penjualan, mempelajari alur kegiatan atau prosesnya, dan juga mencaritahu jurnal untuk mencatat kegiatan-kegiatan penjualan. Jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian yang dalam hal ini adalah PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. secara langsung melalui teknik wawancara dan data yang diperoleh dari perusahaan dan data tersebut sudah diolah seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan sistem informasi penjualan. Setelah melakukan penganalisaan, dapat disimpulkan bahwa PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. telah melakukan prosedur yang baik dalam kegiatan penjualan. Selain itu sudah terdapat sistem dokumen yang baik juga. Pengendalian Intern juga sudah diterapkan dengan baik, hal ini dapat dilihat dengan adanya keterkaitan beberapa departemen dalam proses pencatatan penjualan dan penagihan. Saran-saran yang dapat dikemukakan antara lain adalah dalam hal pencatatan jurnal, harus terdapat semacam kode integrasi yang menghubungkan jurnal pencatatan penerimaan bank atas penagihan dengan jurnal piutang dari penjualan.
Kata kunci : Pengendalian intern, Sistem Informasi akuntansi penjualan, integrasi data.
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
ABSTRACT
The objective of this research is to know how the applying of system information accounting sale transaction and also to know with clearly what the effect of Internal control of system information accounting sale in PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Research data take from PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. in this research the writer analyst data with descriptive method that collect data standar operational procedure sale, study the flow chart and to find know the journal register. The kinds of data are primer data and also secondary data. As the result is PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk already does the produce with very good and the company also have perfect documentation system. They also have a good internal control; we can see if from the four department register the journal of selling and account payable. The writer’s suggestion is the company should have like a integration code. From this code, company can match the journal from receiving bank with account payable journal from sale.
Keyword: Internal Contol, System Information Accounting for Sales, data integration.
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN……………………………………………………………………
i
KATA PENGANTAR………………………………………………………...........
ii
ABSTRAK…………………………………………………………………………
v
ABSTRACT…………………………………………………………………............
vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
vii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….
x
BAB I
1
BAB II
PENDAHULUAN…………………………………………………….. A.
Latar Belakang Masalah…………………………………………… 1
B.
Perumusan Masalah……………………………………………….
5
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………….......................
5
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………
7
A.
Sistem Informasi Akuntansi………………………………………
7
1. Pengertian akuntansi dan sistem informasi…………………….
7
2. Pengertian sistem informasi akuntansi ……………………….
9
3. Sistem akuntansi penerimaan kas………………………………
10
Pengendalian Intern Sistem Informasi Akuntansi…………….......
11
1. Pengertian pengendalian intern………………………………..
11
2. Tujuan pengendalian intern…………………………………….
12
3. Pengendalian intern pada sistem informasi akuntansi ……….
13
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan……………………….......
14
1.
14
B.
C.
Fungsi yang terkait………………………………..............
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
BAB III
BAB IV
2.
Informasi yang diperlukan manajemen………………………
16
3.
Dokumen yang digunakan ………………………………….
16
4.
Catatan akuntansi yang digunakan …………………………
16
METODE PENELITIAN……………………………………………
19
A.
Jenis Penelitian…………………………………………………..
19
B.
Jenis Data………………………………………………………..
19
C.
Teknik Pengumpulan Data………………………………………
19
D.
Metode Analisis Data …………………………………………..
20
E.
Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………....
20
F.
Kerangka Konseptual……………………………………………
21
ANALISIS HASIL PENELITIAN………………………………….
22
A.
Data Penelitian………………………………………………….
22
1. Sejarah singkat berdirinya perusahaan……………………..
22
2. Struktur organisasi perusahaan………………………………
25
3. Visi PT.PP. London Sumatra Indonesia ,Tbk………………
37
4. Logo PT.PP. London Sumatra Indonesia ,Tbk……………..
37
5. Sistem informasi akuntansi penjualan ……………………..
39
Analisis Hasil Penelitian………………………………………...
46
1. Struktur organisasi perusahaan……………………………..
46
2. Sistem informasi akuntansi penjualan……………………....
49
3. Pengendalian intern pada sistem informasi akuntansi penjualan
50
B.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………..
51
A. Kesimpulan………………………………………………………….. 51 Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
B. Saran………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… LAMPIRAN
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
53 54
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada
masa sekarang ini menuntut kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien. Untuk dapat mencapai hal tersebut informasi yang tepat dan akurat memengang peranan yang sangat penting dari sebuah informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan, informasi akuntansi menjadi salah satu dasar penting dalam pengambilan keputusan adalah sumber daya perusahaan untuk mendapat informasi yang tepat dan akurat, maka diperlukan suatu sistem informasi yang dibuat menurut pola yang terpadu sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahan. Penerapan sistem informasi akuntansi yang tepat dengan kondisi dan situasi yang dihadapi perusahaan sangat membantu kelancaran transaksi dalam menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen dalam mengambil keputusan, melakukan pengawasan, dan mengoperasikan perusahaan secara efisien. Informasi akuntansi menunjukkan bagaimana seharusnya prosedur dalam melakukan kegiatan penjualan dan penerimaan kas dari hasil penjualan sehingga tindakan manipulasi terhadap penjualan dan penerimaan kas dapat dihindari.
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Dalam sistem penjualan dan penerimaan kas ini akan memberitahukan kepada para pengguna informasi tentang bagian atau setelah kontrak penjualan selesai. Dalam proses penjualan ini ada 4 (empat) bagian yang terkait yaitu Bagian Penjualan (Sales operations), Bagian Penagihan (invoicing and collection) Bagian Pencatatan kegiatan tersebut dilaksanakan, dokumen apa saja yang diperlukan serta dari pihak mana saja yang berwenang mengotorisasi kegiatan penjualan dan penerimaan kas. Hal ini dilakukan karena uang kas adalah harta perusahaan yang paling mudah disalahgunakan, serta penjualan fiktif merupakan salah satu cara untuk dapat memanipulasi dan mencuri persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Sistem akuntansi yang efektif memerlukan persetujuan dan dukungan dari semua tingkatan manajer. Oleh karena itu diperlukan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab agar efisiensi dapat tercapai. Sistem akuntansi yang efektif juga dapat memperkuat struktur pengendalian intern atas harta, utang, modal, pendapatan dan beban perusahaan. Bagi perusahaan dagang dan manufaktur, pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan baik secara tunai maupun kredit. Jadi antara fungsi penjualan dan fungsi akuntansi harus tercipta suatu hubungan yang saling mendukung untuk memperoleh
informasi yang
dibutuhkan melalui catatan akuntansi. Sistem penjualan kredit yang baik memungkinkan pengendalian terhadap prosedur pemberian kredit kepada pelanggan dan juga adanya pemisahan tangung jawab fungsional secara tegas.
Selain secara kredit, penjualan juga dapat
dilakukan secara tunai.
Melalui penjualan secara tunai ini perusahaan dapat
segera memperoleh kas.
Kas merupakan alat pembayaran yang dapat segera
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
digunakan sewaktu-waktu untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan harus dapat mengelola kas nya dengan baik agar perusahaan dapat secara kotinuitas melakukan aktivitas operasinya demi tercapainya tujuan perusahaan. Setiap perusahaan dapat merancang suatu sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pelaksanaan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang baik danbenar dapat meningkatkan efektivitas pengendalian intern hasil penjualan dan penerimaan kas.
Melalui
sistem akuntansi tersebut maka terciptalah suatu informasi yang akurat dan dapat dipercaya, yang dapat digunakan perusahaan sebagai alat untuk meningkatkan pengendalian intern penjualan dan penerimaan kas. Sehingga perusahaan dapat menjalankan aktivitasnya secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan. PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk adalah salah satu Perusahaan Perkebunan terbesar yang ada di Indonesia. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan, PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk menghasilkan berbagai macam produk perkebunan, yakni Kelapa Sawit (Oil Palm), Karet (Rubber), Coklat (Cocoa), teh (Tea), dan kopi (Coffee).
Untuk memproses
produk hasil perkebunan tersebut, PT. PP. London Sumatra Tbk. Juga memiliki beberapa macam pabrik yang mengolah produk itu menjadi produk jual. Yakni Pabrik Kelapa sawit, Pabrik Karet, Pabrik Coklat, Pabrik Teh dan Pabrik Kopi. Hasil-hasil olahan dari pabrik-pabrik tersebut kemudian dijual, Penjualan dapat berupa penjualan luar negeri (export sales) maupun penjualan dalam negeri (local Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
sales). Penjualan hasil produk pabrik ini secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 cara, yakni penjualan yang pembayarannya diterima dimuka atau dengan cara panjar dan penjualan yang pembayaranya diterima dibelakang Penerimaan Cash (Treasury Department) dan Bagian Pencatatan Piutang (Financial accounting Department). Semua pencatatan transaksi baik itu transaksi penjualan sales operating, transaksi tagihan oleh invoicing and collection, transaksi pelunasan tagihan oleh Financial Accounting Department maupun transaksi penerimaan bank atas penjualan oleh Treasury Departemen Jakarta dicatat kedalam satu program aplikasi Accounting yang disebut IFS Financial ini dapat dihasilkan laporan mengenai besarnya tingkat penjualan dan juga besarnya jumlah tagihan atas piutang. Jika semua departemen tersebut dapat berkordinasi dengan baik dalam mencatat data atau dapat menghasilkan laporan yang benar, dan selanjutnya akan sangat tepat dan bermanfaat untuk digunkan oleh pihak-pihak yang memerlukan dalam pengambilan keputusan. Baik dalam kebijakan peningkatan penjualan, penilaian atas kinerja pembeli dan juga untuk mengendalikan piutang yang belum ditagih atas adanya penjualan yang sistem pembayarannya diterima setelah kontrak selesai.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas
masalah tersebut dengan judul “Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk”.
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah pengendalian intern pada sistem Informasi akuntansi penjualan yang diterapkan pada PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. telah efektif sehingga dapat mendukung pengendalian intern penjualan dan penerimaan kas.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi pada transaksi penjualan. 2. Untuk mengetahui penerapan pengendalian intern pada sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada PT.
PP. London Sumatra
Indonesia, Tbk.
Adapun manfaat yang diharapkan dari proses penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis, untuk memperoleh pengetahuan lebih luas mengenai sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan mengenai penerapan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang baik. Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan judul
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian akuntansi dan Sistem informasi Akuntansi pada dasarnya merupakan suatu sistem informasi yang mengolah data akuntansi (yang biasa disebut dengan transaksi) menjadi laporan keuangan. Menurut Belkaoui (2003:37-38) “Akuntansi adalah aktivitas jasa, Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik, dalam membuat suatu pilihan diantara alternatifalternatif tindakan yang ada.” Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi manajemen, dimana akuntansi memberikan informasi yang akurat, relevan, dapat dipercaya serta akan membantu manajemen untuk mencapai sejumlah tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan menurut Bodnar (2003:1) mengemukakan “akuntansi sebagai suatu
sistem
informasi,
mengidentifikasikan,
mengumpulkan,
dan
mengkomunikasikan informasi ekonomis mengenai suatu badan usaha kepada berbagai pihak.”
Dari defenisi ini dapat dikatakan bahwa orang-orang yang
terlibat dalam kegiatan akuntansi adalah orang-orang yang cukup kompeten dalam
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
bidangnya agar informasi yang disajikan benar-benar mampu mencerminkan kinerja suatu perusahaan. Dari kedua uraian diatas tersebut menyatakan bahwa akuntansi menghasilkan informasi dan merupakan serangkaian usaha dan prosedur untuk menghasilkan informasi yang berupa laporan dan akan digunakan oleh pihak intern dan ekstern perusahaan. Menurut James A.Hall (2001:23) “Fungsi akuntansi adalah mengatur sumber daya informasi keuangan perusahaan.” Fungsi tersebut memegang dua peranan penting dalam memproses transaksi yaitu: a. Akuntansi merangkap dan mencatat efek-efek keuangan dari transaksi perusahaan. b. Akuntansi mendistribusikan informasi transaksi ke personel-personel operasi untuk mengkoordinasi tugas-tugas utama mereka. Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan keuangan, laporan keuangan tersebut adalah merupakan suatu informasi. jadi sebenarnya akuntansi itu sendiri walaupun dilaksanakan secara manual tidak berdasarkan komputer tetap merupakan suatu sistem informasi. Pengertian Sistem Informasi menurut Hall (2001:7) adalah “sebuah rangkaian prosedur formal, dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai”. Pengertian Sistem Informasi menurut Widjajanto (2001:2) adalah “sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output”. Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sistem apabila memenuhi syarat, yaitu memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagian-bagian itu disebut subsistem, atau ada pula yang menyebutnya sebagai prosedur. Menurut Widjajanto (2001:2) “Subsistem adalah bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem informasi Akuntansi (SIA) menurut Bodnar dan Hopwood adalah “Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.
Informasi ini dikomunikasikan kepada
beragam pengambil keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi.” Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut Widjajanto(2001:4) adalah “susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksanaan, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen.” Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Mulyadi adalah ” organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan,” Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut Hadibroto adalah “ keseluruhan prosedur dan teknik, yang diperlukan untuk mengumpulkan data dan Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
mengelolanya,
sehingga
terdapat
bahan-bahan
informasi
maupun
alat
pengawasan.”
3. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang dimulai dari pesanan penlanggan baik melalui telepon atau datang langsung ke perusahaan. Jika order dari pelanggan telah dipenuhi melalui pengiriman barang, maka untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai piutang kepada pelangganya. Perusahaan akan menagih piutang tersebut pada tanggal jatuh tempo piutang. Fungsi penagihan akan melakukan penagihan kepada debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang dibuat oleh fungsi akuntansi. Menurut Mulyadi (2001:487), fungsi terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah: 1. Fungsi sekretariat 2. Fungsi penagihan 3. Fungsi kas 4. Fungsi akuntansi 5. Fungsi pemeriksa intern
Perkembangan teknologi komputer yang telah semakin canggih dalam mengolah data dengan cepat, tepat, dan tidak mengenal lelah menyebabkan semakin berkembangnya informasi yang dapat dihasilkan dari akuntansi dan berkembang pula pemakai-pemakai informasi tersebut. Pengolahan Informasi Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
sebenarnya tidaklah harus dilandaskan pada komputer. Namun seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin berkembang dan bersaing, maka semakin terasa pula kebutuhan akan informasi yang cepat dan tepat. Komputer adalah alat bantu yang tepat untuk menyesuaikan permasalahan ini. Komputer dapat menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya dan tepat nilainya. Apalagi
dengan
dipergunakannya
model-model
kuantitatif
yang
berisi
perhitungan-perhitungan matematik yang rumit, penggunaan komputer sangat tepat sekali.
B. Pengendalian Intern Sistem Informasi akuntansi 1. Pengertian Pengendalian Intern Selain memiliki sistem, setiap perusahaan juga harus memiliki sistem pengendalian yang sering dinamakan dengan sistem pengendalian intern perusahaan. Apabila sistem tersebut dilengkapi dengan suatu sistem pengendalian yang berguna untuk mencegah atau menjaga hal-hal yang negatif tersebut, maka sistem akan dapat terus melangsungkan hidupnya. Suatu sistem harus dapat melindungi dirinya sendiri, dan sistem pengendalian intern merupakan cara bagi suatu sistem untuk melindungi dirinya dari hal-hal merugikan. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Bodnar dan Hopwood adalah “rencana organisasi dan prosedur dan pencatatan-pencatatan yang berkaitan dengan pertanggungjawaban aktiva dan keandalan laporan keuangan.”
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Menurut Widjajanto Pengendalian Intern adalah suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan.” Pengendalian intern merupakan alat yang dapat membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sehingga mempunyai peranan yang cukup penting bagi perusahaan, sehingga pimpinan dapat menilai struktur organisasi yang ada dan kegiatan yang dilaksanakannya bertujuan untuk mencegah dan menghindari kesalahan, kecurangan dan penyelewengan. IAI dalam Standar Profesional Akuntan Publik (2001 SA Seksi 319 paragraf 06), “Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain dalam entitas yang didesain untuk memberi keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a)
keandalan pelaporan keuangan, (b) efektifitas dan efisiensi operasi, (c) kepatuhan terhadap hukum yang berlaku.”
2.
Tujuan Pengendalian Intern Menurut Bastian(2001:54) tujuan pengendalian intern adalah:
a.
Menjaga kekayaan organisasi Kekayaan organisasi dapat saja dicuri, disalahgunakan ataupun rusak secara
tidak sengaja. Dengan demikian juga untuk aktiva tidak nyata, seperti dokumen penting, surat berharga, dan catatan keuangan.
Sistem pengendalian intern
dibentuk guna mencegah ataupun menemukan aktiva yang hilang dan catatan pembukuan pada saat yang tepat, Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
b.
Mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi, Manajemen harus memiliki data akuntansi yang dapat diuji kecermatannya
untuk melaksanakan operasi. Sistem pengendalian intern dapat mencegah dan menemukan kesalahan pada saat yang tepat, c.
Mendorong efifiensi usaha, Pengendalian dalam organisasi ditujukan untuk menghindari pekerjaan
berganda yang tidak perlu, dan mencegah pemborosan terhadap semua aspek usaha termasuk pencegahan terhadap penggunaan sumber dana yang tidak efisien, d.
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen, Manajemen menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan
organisasi.
Sistem pengendalian intern memberikan jaminan bahwa prosedur
tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan, Tujuan Pengendalian intern menurut pendapat widjajanto adalah: a.
Mengamankan aktiva perusahaan
b.
Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi
c.
Meningkatkan efisiensi dan
d.
Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran.
3. Pengendalian intern dalam sistem informasi akuntansi Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuranukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Defenisi sistem pengendalian intern tersebut Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
menekan kan tujuan yang kendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian pengendalian intern tersebut di atas berlaku baik dalam perusahaan yang mengelola informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer. Menurut Boynton(2003:374), tujuan sistem pengendalian intern adalah: 1) Keandalan dari Informasi keuangan 2) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku 3) Efektivitas dan efisiensi dari operasi Menurut Mulyadi (2001:164) unsur-unsur pokok pengendalian intern adalah: 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsioanal secara tegas. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya. 3. Praktik sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab
C.
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang
artinya saling
bekerjasama
membentuk satu kesatuan. Penjualan tunai
dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.
Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang
kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. 1.
Fungsi yang terkait Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan tunai adalah:
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
a.
Fungsi penjualan Dalam transaksi penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk
menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. Dalam struktur organisasi, fungsi ini berada ditangan bagian order penjualan. b. Fungsi kas Dalam transaksi penjualan tunai, fungsi ini bertangung jawab sebagai penerima kas dari pembeli, dalam struktur organisasi, Dalam sruktur organisasi, fungsi ini berada di tangan bagian kas. c. Fungsi gudang Dalam transaksi penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman. Dalam struktur organisasi, fungsi ni berada ditangan bagian gudang. d. Fungsi penerimaan Dalam transaksi penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli. Dalam struktur organisasi, fungsi ini berada di tangan bagian pengiriman. e. Fungsi akuntansi Dalam transaksi penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan. Dalam struktur organisasi, fungsi ini berada di tangan bagian jurnal. Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
2. Informasi yang diperlukan oleh manajemen Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari penjualan tunai adalah: a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu. b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai. c. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu. d. Nama dan alamat pembeli. e. Kualitas produk yang dijual. f. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan. g. Otorisasi pejabat yang berwewenang.
3. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan dalam system penjualan tunai adalah: a. Faktur Penjualan Tunai b. Pita register kas (kash register tape). c. Credit card sales slip. d. Bill of lading. e. Faktur penjualan COD. f. Bukti setor Bank. g. Rekapitulasi harga pokok penjulan.
4. Catatan akuntansi yang digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan tunai adalah: Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
a. Jurnal Penjualan Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan manajemen memerlukan informasi penjulan setiap jenis produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu, dalam jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk setiap jenis produk guna meringkas informasi penjualan menurut jenis produk tersebut. b. Jurnal Penerimaan Kas Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai. c. Jurnal Umum Dalam transaksi penjualan tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual. d. Kartu Persediaan Dalam transaksi penjualan tunai, kartu persediaan digunaakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini diselenggarakan di fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan di gudang. e. Kartu Gudang Catatan ini tidak termasuk sebagai sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi data kunatitas persediaan yang disimpan di gudang. Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatatat mutasi dan persediaan
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
barang yang disimpan dalam gudang. Dalam transaksi penjualan tunai, kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai menurut Mulyadi (2001:469) adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Prosedur order penjualan Prosedur penerimaan kas Prosedur penyerahan barang Prosedur pencatatan penjualan tunai Prosedur penyetoran kas ke bank Prosedur pencatatan penerimaan kas
Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli, dan untuk jangka waktu tertentu, perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Dalam setiap penjualan kredit biasanya selalu didahului dengan analisa kemampuan pembeli dalam melunasi hutangnya sehingga dapat menghindari tidak tertagihnya piutang. Menurut Mulyadi (2001:211), fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Fungsi Penjualan Fungsi Kredit Fungsi Gudang Fungsi Pengiriman Fungsi Penagihan Fungsi Akuntansi
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Dalam hal ini penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian yang berbentuk
deskriptif.
Metode
deskriftif
yaitu
metode
dimana
penulis
mengumpulkan data-data penelitian yang diperoleh dari objek penelitian dan literatur-literatur lainnya kemudian menguraikan secara rinci untuk mengetahui permasalahan penelitian dan mencari penyelesaiannya.
B. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan oleh penulis dalam rangka penulisan skripsi ini adalah data sekunder. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, yang berupa publikasi maupun data perusahaan sendiri antara lain sejarah singkat perusahaan, sruktur organisasi, Sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan pada perusahaan dan data lain yang diperlukan penulis yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penjualan.
C. Teknik Pengumpulan Data a.
Teknik wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung
dengan pihak perusahaan, khususnya pada bagian yang berkaitan dengan Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
penelitian. b. Teknik observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap dokumen dan aktivitas yang berhubungan dengan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk c. Teknik kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data- data dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan teori yang berkaitan dengan judul
D. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah Metode deskriptif, yaitu suatu metode analisis data dengan mengumpulkan data yang ada, kemudian diklasifikasikan,
dianalisis,
selanjutnya
diinterpretasikan
sehingga
dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan yang diteliti.
E. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung dari bulan januari 2009 sampai selesai, yang dilakukan penulis di Jl. Jend. A. Yani No. 2 Medan.
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
F. Kerangka Konseptual
PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA ,Tbk
Pengendalian Intern
Sistem Pencatatan Transaksi Dan Pelaporan Keuangan
Sales Operation
Invoicing And collection
Treasury Department
Financial Accounting Department
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan. PT. PP. London Sumatra Indonesia ,Tbk yang berkantor pusat di Jalan Jendral Ahmad Yani No.2 Medan, Sumatera Utara pada mulanya adalah salah satu anak perusahaan Harrison & Crosfield, London yang beroperasi di Medan. Sejalan dengan perkembangan sejarah bangsa Indonesia, baik masa penjajahan Belanda, Jepang sampai pada masa kemerdekaan dan masa pembangunan saat ini, Perusahaan di Indonesia khususnya di kawasan Sumatra Utara yang dikenal dengan daerah Perkebunan yang banyak mengalami perkembangan. Berbagai perusahaan perkebunan mengalami kesempatan untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam Yang ada di daerah Sumatra Utara ini. Kesempatan ini diambil oleh Horrison & Crossfield Ltd, yang berdiri sejak tahun 1884 di London dan beroperasi di Indonesia pada tahun 1906. Pada mulanya perusahaan ini bekas hak Concessie berdasarkan perjanjian antara Zelfbestuur Deli dengan beberapa perusahaan Rubber Company Ltd, yang disahkan resident Sumatera Timur. Dalam rangka Konfersi Undang- Undang pokok Agraria Tanggal 1 Maret 1962 N0. Ka. 13/7/1. Pada tahun 1962 perusahaan ini memperluas bidang usahanya dengan mengadakan penggabungan diantara perusahaan perkebunan Inggris yang memiliki
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
beberapa kebun di Sumatera Utara. Dengan adanya penggabungan ini di bentuklah PT.PP. London Sumatra Indonesia.
PT.PP. London Sumatra Indonesia, Tbk didirikan dengan akte pendirian No. 93 tanggal 18 Desember 1962 dihadapkan notaris Raden kardiman di Jakarta, dan naskah No. 20 tanggal 9 Semptember 1963 yang dibuat dihadapkan notaris yang sama. Kemudian timbul pergolakan akibat adanya perubahan situasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah inggris. Pemerintah Indonesia berniat mengambil alih pengurusan perusahaan dan menyerahkannya kepada bangsa Indonesia. Pengambilan alih ini segerah dilaksanakan pada tanggal 22 januari 1964 yang pengurusanya berada dalam penguasaan dan pengawasan dari suatu badan pemerintah dengan nama Badan Pengawasan perkebunan Asing Republik Indonesia (BPPARI) dan perkebunan ini diganti namanya menjadi PT.PP. Dwikora I & II. Kemudian berdasarkan ketetapan priseden No.6 tahun 1967, diadakanlah suatu perjanjian antara pemerintah Republik Indonesia dengan Horrison & Crossfield Ltd, dan anak perusahaanya.Persetujuan perjanjian ini berlaku mulai tanggal 20 maret 1968. Maksud dan tujuan dari persetujuan ini adalah: a.
Pengembangan hak milik penguasaan dari pemerintah Republik Indonesia kepada Horrison & Crossfield Ltd. Terhadap perkebunan yang pernah di kelolanya.
b.
Melakukan kerja sama untuk kepentingan bersama dalam hal perkebunan
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
karet dan kelapa sawit dan proyek-proyek pangan yang mungkin dilaksanakan oleh perusahaan. c.
Terwujudnya perjanjian ini juga didasarkan atas pertimbangan
d.
Intruksi Presiden cabinet No. 28/U/1996 tertanggal 12 Desember 1996 dan semua pengaturan lain yang bertalian dengan pengemnbalian perusahaanperusahaan asing di Indonesia.
e.
Undang- undang No.1 tahun 1967 mengenai penanaman modal asing dan semua peraturan lain mengenai penanaman modal asing Indonesia. Dengan adanya perjanjian ini maka kepemilikan dan penguasan perusahaan tersebut oleh pemerintah Republik Indonesia dikembalikan kepada pemiliknya semula yaitu Horrison & Crossfield Ltd pada tanggal 1 April 1968 dan diganti kembali namanya menjadi PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, melakukan semua jenis tanaman. Pada tanggal 21 November 1991, PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, melakukan marger dengan beberapa perusahan dibawah ini: a. PT. Nagodang Plantation Company b. PT. Seibulan Platation Company c. PT. Perusahaan Perkebunan bajue Kidoel. d. PT. Perusahaan Perkebunan Sulewesi Keempat perusahan ini menggabungkan namanya menjai PT.PP. London
Sumatra Indonesia Tbk, status PT.PP. London Sumatra Indonesi Tbk adalah perusahaan penanaman Modal Asing (PMA) berdasarkan surat Ketua Badan Penanaman Modal Tanggal 12 November 1991 No.794/III/PMA/1991. Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Pada tanggal 27 juli 1994, kepemilikan saham PT.PP. London Sumatra Indonesia,Tbk adalah Pan London Sumatra Platation dengan komposisi sebesar 47,23% Commerzbank (SEA) Ltd. Singapura sebesar 5,83% dan sisanya sebaesar 46,94% dimikilioleh masyarakat. Sejak tahun 1996, perusahaan ini menjadi perusahaan yang Go Public. Dengan demikian PT.PP.London Sumatra Indonesia, Tbk telah dituntut untuk menjalankan aktifitasnya secara lebih professional lagi.
2.
Struktur Organisasi PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk. `
Struktur Organisasi adalah susunan atau perwujudan yang mencerminkan
arus atau garis perintah, tugas, kewajiban serta tanggung jawab. Pada umumnya suatu organisasi digambarkan dalam bentuk bagan tertentu sehingga dengan bagan tertentu sehingga dengan bagan tersebut akan dapat dilihat dengan jelas tantangan tugas serta kedudukan masing- masing orang dalam organisasi tersebut. Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing serta memperlancar aktifitas arus kerja perusahaan, maka diperlukan struktur oraganisai yang jelas dalam menggambarkan dapertemen-dapertemen tersebut. Berikut ini akan dijelaskan tentang tugas wewenang masing- masing bagian yang terdapat di dalam PT.PP. London Sumatra Indonesia, Tbk berdasarkan struktur organisasi yang terlampir dalam laporan dibawah ini: Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Head of Government & Community Relations Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
a.
Bertanggung jawab kepada President Director
b.
Memimpin dan mengelola Government & Community Relations
c.
Membuat kebijakan perusahaan mengenai Government & Community Relations
d.
Membina hubungan antara perusahaan dengan masyarakat? Pemerintah dengan melaksanakan kegiatan- kegiatan yang member manfaat bagi masyarakat disekitar perusahaan
e.
Membawahi Community Relations Manager & Government Relations Manager
2. Corporate Secretary & Head of Legals Affairs a.
Bertanggung jawab kepada President Director
b. Berperan sebagai Sekretaris Perusahaan c.
Menangani masalah – masalah hokum di perusahaan
d. Memimpin dan mengelola pelaksanaan dan administrasi perijinan serta dokumentasi e.
Membawahi Legal Affairs Manager
3. Head of Corporate Communication a. Bertanggung jawab kepada President Director b. Memimpin dan mengelola aktivitas Corporate Communication, termasuk: -
Mengkonsolidasi informasi tentang aktivitas perusahaan
-
Menediakan media komunikasi internal & eksternal
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
-
Membina hubungan dengan wartawan
c. Membawahi internal Communication Manager dan Eksternal Communication Manager
4. Head of Investor Relations a.
Bertanggung jawab kepada President Director
b.
Menyiapkan informasi positif untuk investor/dan calon investor dengan berkoordinasi dengan seluruh departemen
c.
Menjalin dan menjaga hubungan baik dengan investor dan selalu berupaya memperluas jaringan komunikasi dengan cara berperan aktif di lembaga investasi, pasar, bursa,perusahaan sekuritas, Bapepam,emiten dan/calon emiten
d.
Menjadi pendamping bagi investor yang berminat melihat perusahaan secara langsung, serta berkoordinasi dengan bagian-bagian terkait
e.
Mengindentifikasi isu internal yang dapat mempengaruhi citra perusahaan di mata
investor
dan
mencari penyelesaiannya dengan
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait
5. Head of Internal Audit & Risk Management a. Bertanggung jawab kepada President Director b. Memimpin dan mengelola kegiatan internal audit dan risk management c. Membuat kebijakan risk management d. Melakukan audit dan menyiapkan pelaporan audit Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
e. Memastikan perusahaan telah memiliki dan menjalankan semua standar yang diperlukan f. Membawahi Internal audit Manager dan Risk Management Manager
6. Director of Estate a) Bertanggung jawab kepada Managing Director Operations b)
Memimpin, mengelola dan mengendalikan semua estate
c)
Mengelola proses perencanaan anggaran (bud-plan) dan memberikan keluaran untuk menjadi produsen (FEB/Dry Rubber/Tea) dengan biaya terendah di dunia
d)
Melaksanakan perencanaan SBU, dan memastikan pelaksanaannya
e) Terus menerus menyempurnakan SOP dan kebijakan untuk semua SBU dan estate serta memastikan pelaporan yang seragam f)
Secara konsisten menjalankan SOP untuk semua SBU dan estate
g)
Membawahi semua General Manager Estate
7. General Manager Estate b)
Bertanggung jawab kepada Managing Director Operations
c) Memimpin, mengelola dan mengendalikan seluruh aktivitas Operational Estate di dalam SBU d) Bertanggung jawab terhadap prencanaan anggaran (bud-plan) yang telah ditetapkan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
e)
Memastikan (i) keseragaman penerapan kebijakan & standard an (ii) bersama finance, memastikan pelaporan yang seragam serta tepat waktu
f)
Melihat semua Capex SBU, khususnya Capex untuk penanaman / Planting pada estates yang sedang dalam proses pengembangan
8. Director of Processing a.
Bertanggung jawab kepada Managing Director Operation
b.
Memimpin,
mengelola
dfan
mengendalikan
semua
pabrik
pengolahan (Kelapa Sawit, Karet (termasuk MAKP), Coklat, The) dan infrastruktur yang berhubungan dengan pabrik c.
Terus menerus menyempurnakan SOP dan kebijakan-kebijakan pabrik, secara konsisten menjalankannya dengan tujuan untuk menjadi panduan CPO dengan biaya termurah (ditto kernel, kernel oil, enriched mulch, rubber, cocoa & Tea)
d.
Terus
menerus
meningkatkan target
KPI
dan
melakukan
bechmarking antar semua pabrik lonsum e.
Memastikan tidak terjadi polusi dan mengoperasikan mulch yards secara efisien
f.
Membawahi semua Senior Process Manager
9. Senior Process Manager a)
Bertanggung jawab kepada managing Director of Pricessing
b)
Membuat dan melaksanakan perencanaan pengolahan disemua pabrik
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
c)
Memonitor penggunaan kapasitas pabrik dan memastikan penggunaan pabrik yang optimal, serta meminimalkan running cost (termasuk rencana penghematan energi)
d)
Memastikan penggunaan waktu & buangan antar pabrik
e)
Menjalankan standar pemeliharaan pabrik yang baik, termasuk pembelian jasa dari bagian Engineering apabila diperlukan
f) Membawahi dan atau melakukan koordinasi semua Process Engineer
10. Director of Research a) Bertanggung jawab kepada Managing Director Operations b) Membuat dan melaksanakan strategi jangka panjang (dengan MDO) untuk meningkatkan
keunggulan
kompetitif
agricultural
Lonsum,
melalui
Husbandry, perlindungan crop dan bibit unggul c)
Memimpin dan mengelola bidang penelitian dan pengkajian dengan tujuan seperti diatas
d) Meningkatkan kacangan, efisiensi pembuatan bibit, volume produksi bibit dan penjualannya e)
Menjaga Lonsum sebagai Scientific “Cutting Edge” melalui hubungan internasional
f)
Membawahi Head of BLRS Breeding dan Head of BLRS Service
11. Head of BLRS Breeding a. Bertanggung jawab kepada Managing Director of Research Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
b. Memimpin dan mengelola bidang penelitian dan pengkajian dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas bibit unggul dan volume produksi bibit dengan biaya yang rendah c. Membawahi Seed Production Manager, Senior Breeder dan Biotechnology Manager
12. Head of BLRS Service a. Bertanggung jawab kepada Managing Director of Research b. memimpin dan mengelola aktivitas untuk membantu kebun guna meningkatkan yield, produktivitas dan kualitas c. Membawahi Senior Agronomist, Senior Entimologist, Senior Pathologist dan Lab Analysis Manager
13. Head of Engineering a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Operations b. Memimpin dan mengelola proyek-proyek engineering, melaksanakan engineering audit dan mengendalikan Capex c. Memastikan proyek-proyek engineering menghasilkan keluiaran PM yang sesuai dengan waktu, spesifikasi dan anggaran d. Menyediakan jasa pendukung engineering untuk proyek-proyek, pabrik, estates dan departemen & direktorat e. Membawahi Major Project Manager, CM Engineering Manager dan Mechanical & Electical Engineering Manager Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
14 Head of Technology Transfer a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Operations b. Memimpin dan mengelola aktivitas guna memastikan: - Semua pengetahuan internal dan eksternal dimiliki Estate - Melakukan seleksi dan prioritas pengetahuan -Memastikan adanya aplikasi yang sergam terhadap semua area tanaman produktif Lonsum, dengan penggunaan beragam teknis - Mengkoordinasi penyempurnaan SOP & kebijakan Direktorat, dengan tujuan untuk melakukan perbaikan terus menerus c. Membawahi Senior Agronomist NS, Senior Crop Protection Officer NS, Senior Agronomist SS & Kaltim, Senior Crop Protection Officer SS & Kalimantan dan Environment Manager
15. Senior Inspector a. Bertanggung jawab kepada of Technology Transfer b. Melaksanakan kunjungan berkala ke Estate, minimal 1 tahun sekali guna memastikan: - Tanaman dalam kondisi sehat dan operasional Estate berjalan sesuai standar perusahaan - Adanya persetujuan (mileston) dengan Estate etrhadap aktivitas perbaikan yang disetujui
16. Head of Sales Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
a) Bertanggung jawab kepada Managing Director Sales b) Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan penjualan, mulai dari pembuatan strategi penjualan hingga ke pelaksanaan c) Memastikan penyampaian komoditi tepat waktu dan terkumpulnya pendapatan dari hasil penjualan d) Membawahi Sales Manager, Fulfillment Manager dan sales Admin Manager
17. Head of Special Projects & Join Ventures a.
Bertanggung jawab kepada Managing Director Sales
b.
Memimpin dan mengelola tugas-tugas dalam Special Project & Joint Venture
18. Head of Treasury a.
Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance
b.
Memimpin dan mengelola dana (penerimaan, penempatan dan pengeluaran) perusahaan
sehingga
kegiatan
pendanaan
operasional
perusahaan
terselenggara dengan baik c.
Membawahi Financial Institution Relations Manager, Cash Management & Payment Manager, Pension Fund Supervisor dan plasma Financing & Admin Manager
19. Head of Financial Control a.
Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance
b.
Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi perencanaan anggaran
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
(modal, biaya dan pendapatan) c.
Mengkontrol aktivitas yang berhubungan dengan keuangan perusahaan agar selalu berjalan sesuai dengan kebijakan perusahaan
d.
Membawahi semua Regional Finance Manager, Budget Control Manager, Cost & Management Accounting Manager, Budgeting & Forecasting Manager
20. Head of Accounting & Tax a.
Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance
b.
Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi keseluruhan aktivitas akuntansi dan pajak perusahaan agar selalu berjalan sesuai dengan kebijakan perusahaan
c.
Melakukan koordinasi dengan semua Regional Finance Manager untuk pelaksanaan pencatatan akuntansi di masing-masing wilayah
d.
Membawahi Recording & Consolidation Manager, Tax Planning & Administration Manager, Statutory Reporting Manager dan Fixed Asset Manager
21.
Head of Procurement & Logistics
a.
Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance
b.
Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pengadaan, penyimpanan dan distribusi barang agar dapat mendukung kegiatan bisnis perusahaan secara optimal
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
c.
Membawahi Logistics & Procurement Admin Manager, Estate & Planting Procurement Manager, Direct Material & General Supplies Procurement Manager, infrastructure & Non Planting Procurement Manager, Logistics Center Manager
22.
Co-Head of Procurement and Logistics
a.
Bertanggung jawab kepada Head of Procurement and Logistics
b.
Membantu Head of Procurement & Logistics untuk mengelola dan mengkoordinasi kegiatan pengadaaan barang
23.
Head of Project Management Office
a.
Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance
b.
Memimpin,
mengelola
dan
mengkoordinasi
kegiatan
monitoring
perkembangan proyek-proyek yang sedang berjalan c.
Melaporkan perkembangan proyek-proyek yang sedang berjalan
24.
Head of Information System & Business Processes
a.
Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance
b.
Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan sistem informasi perusahaan agar dapat mendukung kegiatan perusahaan secara optimal
c.
Membawahi Management Information System & Application Support Manager, IT Quality Manager, Infrastrukture, Communication & Data
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Center Operations Manager, Business Process & System Procedure Manager
25.
Head of Human Resources
a.
Bertanggung jawab kepada Managing Director HR & GS
b.
Memimpin dan mengelola aktivitas pengembangan & pengelolaan SDM, guna mendukung pencapaian bisnis.
c.
Mengembangkan strategi dan sistem pengembangan SDM serta mengelola pelaksanaanya.
d.
Membawahi HR Service Manager, Training & Development Manager, Industrial Relations Manager dan HR Planning & Recruitment Manager
26.
Head of General Service
a.
Bertanggung jawab Kepada Managing Director HR & GS
b.
Memimpin dan mengelola dan mengkoordinasi keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan layanan umum, kesehatan, dan keamanan kerja
c.
Menyediakan
sarana
pendukung
yang
memadai untuk
menunjang
kelancaran operasional perusahaan d.
Membawahi support Facilities Manager, Health & Safety Manager dan GS Administration Staff
27.
Head of Security
a.
Bertanggung jawab Kepada Managing Director HR & GS
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
b.
Memimpin dan mengelola aktivitas yang berhubungan dengan keamanan untuk melindungi fasilitas dan kegiatan perusahaan
c.
Memantau / mengontrol pelaksanaan system dan prosedur keamanan di seluruh wilayah
d.
Berkoordinasi dengan pihak-pihak eksternal terkait mengenai masalah keamanan (misalnya polda, dll) untuk melindungi fasilitas dan kegiatan perusahaan
e.
3.
Membawahi semua Regional Security Manager dan Security Coordinator
Visi PT.PP. London Sumatra Indonesia, Tbk PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Medan menjadi perusahaan perkebunan yang paling efisien dengan memberikan srategi yang meliputi: a. Perusahaan perkebunan dan peningkatan kapasitas produksi . b. Efesiensi operasi biaya. c. Pengembangan serta produksi CPO (Crude palm Oil), karet.
4.
Logo PT.PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Bagi suatu perusahaan logo merupakan suatu ciri identitas yang dapat digunakan untuk membedakan dengan perusahaan memudahkan relasi dan masyarakat dapat mengenali perusahaan tersebut.
Selain itu, logo dapat
menunjukkan dan menginformasikan jenis dan bidang usaha yang digeluti oleh perusahaan itu. PT.PP.London Sumatra indonesia, Tbk Medan mempunyai logo yang berbentuk segi empat, yang dijelaskan sebagai berikut: Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
1. Warna Hijau Mengandung arti bahwa perusahaan ini bergerak dalam bidang perkebunan dan bertujuan turut menghijaukan wilayah indonesia. 2. Daun Sawit Daun Sawit yang sedang berkembang melambangkan bahwa di mana perusahaan ini sedang giat-giatnya untuk terus menggunakan pohon sawit sebagai komoditi utama perusahaan walaupun perusahaan juga menanam pohon lain seperti karet, kopi, cokelat dan teh.
5.
Sistem informasi akuntansi penjualan PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk, adalah perusahaan perkebunan yang juga bergerak di bidang industri, hasil dan pendapatan utamanya berasal dari penjualan komoditi perkebunan yang terlebih dahulu diproses dipabrik. Penjualan komoditi perkebunan ini terdiri dari beberapa jenis yaitu: minyak kelapa sawit, teh Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
cokelat dan karet. Sumber penerimaan kas terbesar dari perusahaaan ini sama halnya dengan perusahaan dagang lainnya, yakni berasal dari transaksi penjualan. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai menghasilkan penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check. Adapun fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penjualan pada PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: a. Fungsi Penjualan Fungsi ini berada ditangan sales departement, dilaksanakan oleh sales local staff, adapun yang dilakukan sebelum kontrak penjualan dilakukan adalah sebagai berikut: -
Menghitung Estimasi Stock Local sales manager menerima laporan produksi harian( daily production report) untuk CPO dan Palm kernel dari pabrik kelapa sawit di Sumatra Utara. Data diterima melalui hubungan radtel/email antara staf pabrik dengan staf local sales. Setiap pertengahan bulan dan akhir bulan (2 x dalam 1 bulan) estate planning &control (EPC) mengirimkan estimasi hasil panen(cropadvice) ke local sales. Berdasarkan Informasi dari pabrik dan EPC. Local sales manager menghitung estimasi stock yang dapat dijual (laporan stock availibility for sale)
-
Menyiapkan laporan stock tersedia untuk dijual
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Setiap hari jumat, Local Sales Manager
menyiapkan ringkasan stock
tersedia dan mengirimkan ke export Sales via fax (sebagai dasar penentuan komposisi penjualan ekspor) dengan tembusan dalam bentuk hard copy kepada MDO (Setiap pertengahan dan akhir bulan) -
Mengirim Surat undangan tender mingguan Tiap 2 minggu (atau tergantung banyaknya penjualan ekspor. Local sales manager mengirimkan surat undangan untuk mengikuti tender penjualan CPO dan atau palm kernel(baik produk Medan maupun Palembang) Kepada calon pembeli yang terdaftar pada daftar pembeli. Jumlah untuk tender lokal ditentukan berdasarkan perkiraan jumlah yang dapat dijual secara ekspor. Tembusan ke Export sales dan sales. Contoh manager berupa email informasi ringkas jumlah yang akan ditender.
Adapun tahapan penyelesaian kontrolel penjualan adalah sebagai berikut: -
Menyiapan Kontrak Penjualan Berdasarkan hasil tender, local sales staff
kontrak penjualan pada hari
yang sama. Kontrak ini diajukan kepada local sales manager untuk diperiksa dan ditandatangani. -
Memeriksa kontrak penjualan Local sales manager memeriksa kontrak penjualan dan membubuhkan paraf,
setelah itu diajukan kepada minimal 2 orang anggota tender
comitee(Direktur terkait) untuk ditandatangani. -
Menyetujui dan mengirim kontrak penjualan ke pembeli
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Minimal 2 orang anggota tender committee menandatangani kontrak penjualan (terdiri dari 2 orang Direktur dan local Sales manager bila salah satu
berhalangan,
Head
of
departemen
atau
GM
yang
akan
menandatangani). Kontrak penjualan yang telah ditandatangani kemudian di-fax oleh Local Sales Staff kepada pembeli sebagai informasi bahwa kontrak telah ditandatangani(karena sesuai ketentuan yang berlaku di kontrak max 3hari setelah kontrak ditandatangani lonsum, maka pembeli harus melakukan pembayaran). Kontrak asli dikirim ke pembeli, kopi kontrak dikirim kepada Financial controller, Head of Engineering services, financial Accounting Manager, Sales Operation Manager dan Sales Control Manager. -
Melakukan update daftar kontrak Setelah menerima kopi kontrak, Local Sales staff meng-update daftar kontrak. Daftar kontrak ini kemudian dikirim ke sales Conrol manager.
b.
Fungsi Kas Fungsi ini berada di tangan Treasury department, yakni dilaksanakan oleh
Cash Management and Payment Staff.
Setelah
menerima copy invoice,
Financial Accounting staff mencatat GLF 517 SL. Selain itu, Invoicing & Collections Supervisor menerbitkan faktur pajak PPN keluaran atas penjualan. Financial Accounting Manager akan menyetujuai jurnal GLF 517 SL. c.
Fungsi Gudang
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Fungsi ini berada di tangan pabrik, yakni dilaksanakan oleh Factory Manager. Pihak pabrik akan mempersiapkan produk yang akan dijual sesuai dengan kontrak penjualan yang akan mempersiapkan produk yang akan dijual sesuai dengan kontrak penjualan yang dikirim oleh fungsi pejualan. d.
Fungsi Pengiriman Fungsi ini berada di pihak transporter. Transporter ini bertanggung jawab
kepada pembeli. Segera setelah menerima bukti pembayaran, Sales operation Cordinator menyiapkan Delivery Order (8 rangkap) yang akan dikirim ke pembeli, pabrik, Financial Accounting, transfer (ditunjuk pembeli), Sales Control dan arsip Sales operation sendiri. Sales Operation Coordinator memanggil pembeli untuk mengambil Delivery Order, sekaligus menanyakan nama transporter yang digunakan (untuk dicantumkan ke dalam DO). Pembeli mengambil Delivery Order (DO) dari sales Operation sebanyak 5 rangkap, kemudian meneruskannnya kepada transporter untuk pengagkutan. Kadang transporter yang ditunjuk mengambil langsung atas nama pembeli sesuai dengan kesepakatan kontrak. Pembeli bertanggung jawab atas pengambilan produk dari pabrik lonsum. e.
Fungsi Penagihan Invoicing & Collection Supervisor menyiapkan invoice sesuai dengan
jumlah tagihan. Sales Operation Manager memeriksa dan menandatangani invoice. Setelah itu, dikirim ke pembeli oleh invoice & Collection Supervisor dengan tembusan berupa copy invoice kepada Financial Accounting, local Sales dan Sales Contol. Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
f.
Fungsi Akuntansi Fungsi ini berada di tangan Accounting and Tax department, yakni
dilaksanakan oleh Financial Accounting Staff.
Invoicing & Collections
Supervisor memeriksa bukti pembayaran untuk kemudian meneruskannya ke Financial Accounting, dengan tembusan kepada Local Sales Manager dan Sales Control Manager.Berdasarkan penerimaan, Kantor Pusat WTC (Treasury Department) menerbitkan nota kredit yang ditujukan kepada Financial Accounting. Financial Accounting kemudian mencatat nota kredit dari kantor pusat.
Financial Accounting Manager menandatangani jurnal
pengakuan nota kredit. Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan Tunai pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Adalah sebagai berikut: b. Kontrak Penjualan c. Bukti Transfer/Pembayaran d. Delivery Order e. GLF 060 Product Received At Godown f. GLF 085 Product Stock Reconsiliation Worksheet g. Tagihan Penjualan atau Invoice h. GLF 561 Product Shipped From Godown
Adapun jurnal-jurnal yang dibuat untuk mencatat kegiatan penjualan dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni: 1. Jurnal Penjualan dimana pembayaran diterima dimuka. Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
2. Jurnal penjualan dimana pembayaran diterima dibelakang.
Jurnal penjualan dimana pembayaran diterima dimuka. a. Fungsi Kas ketika menerima pembayaran panjar oleh pembeli (Treasury Department) Dr
Bank
Cr
Intercompany to Medan
xx
-
-
xx
b. Fungsi akuntansi ketika menerima bukti transfer pembayaran (financial Recording). Dr
Intercompany From Jakarta
xx
-
Cr
advance received
-
xx
Cr
PPN Suspense
-
xx
c. Fungsi Gudang (pabrik) ketika menyerahkan produk penjualan kepada transporter. Jurnal Statistik: Dr
Shipped Not Yet invoice
Cr
Product Stock Produce
xx
-
xx
d. Fungsi Penjualan setelah menerima dokumen GLF 060 dari pabrik (sales Department). Jurnal Statistik: Dr
Sales
Cr
Shipped Not Yet Invoice
xx
-
-
xx
-
Jurnal Value: Dr
Account Receivable
xx
Cr
Sales
-
xx
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
e. Fungsi Akuntansi (Financial Recording) akan melakukan jurnal Offset. Dr
Advance Received
xx
-
Dr
PPN Suspense
xx
-
Cr
Account Receivable
-
xx
Cr
Value Added Tax- Out
-
xx
Jurnal penjualan dimana pembayaran diterima dibelakang, a. Fungsi gudang ketika menyerahkan komoditi penjualan dari kepada transporter. Dr
Shipped Not Yet Invoice
xx
-
Cr
Product Stock Produce
-
xx
b. Fungsi penjualan setelah menerima dokumen GLF 060 dari pabrik (Sales Departement). Jurnal Statistik: Dr
Sales
xx
-
Cr
Shipped Not Yet Invoice
-
xx
c. Fungsi Penagihan setelah menerima dokumen GLF 060 dari Fungsi Penjualan Dr
Account Receivable
xx
-
Cr
Sales
-
xx
d. Fungsi Kas ketika menerima pembayaran dari pembeli. Dr.
Bank
xx
-
Cr
Account Receivable
-
xx
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
B. Analisis Hasil Penelitian Dalam penyelesaian bab ini, penulis berusaha mencoba menganalisa dan mengevaluasi data yang diperoleh melalui riset langsung yang telah penulis lakukan di PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Tinjauan Pustaka pada Bab II akan menjadi landasan dalam penulisan analisa hasil penelitian ini. Untuk menganalisa dan mengevaluasi antara landasan teoritis yang ada di tinjauan pustaka dengan penerapannya di lapangan, maka penulis membagi masalah yang dianalisa dan dievaluasi ke dalam 3 (tiga) bagian yaitu: 1. Struktur organisasi perusahaan 2. Sistem Informasi Akuntansi penjualan 3. Penerapan Pengendalian intern
1. Struktur organisasi perusahaan Sistem akuntansi tidak dapat dipisahkan dari struktur organisasi, sistem akuntansi
diciptakan
untuk
mengidentifikasi,
merakit,
menggolongkan,
menganalisa, mencatat dan melaporkan transaksi suatu aktifitas usaha di dalam pencapaian tujuan organisasi.
Berbagai metode, prosedur dan teknik dalam
pelaksanaan aktifitas perusahaan hanya dapat berjalan efektif dan efisien dalam struktur organisasi yang jelas, yang dapat memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat, demikian pula ketepatan dalam pemberian wewenang untuk suatu fungsi. Agar sistem akuntansi memberikan manfaat bagi perusahaan maka struktur organisasi harus dirancang dengan memenuhi prinsip internal control yang Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
mensyaratkan terpisahnya fungsi operasional, fungsi pencatatan dan fungsi penyimpanan, demi tercapainya tujuan internal check, sehingga perusahaan terhindar dari penyimpangan-penyimpangan yang mungkin dilakukan fungsifungsi organisasi. Dalam pembentukan struktur organisasi suatu perusahaan juga harus memperhatikan ruang lingkup perusahaan, sifat perusahaan, ukuran penyebaran daerah operasi dan sebagainya.
Perusahaan-perusahaan yang besar akan
menciptakan struktur organisasi yang mampu melaksanakan seluruh operasi perusahaan tersebut. Di dalam struktur tersebut terlihat jelas hubungan antara fungsi-fungsi wewenang dan tanggung jawab setiap unit organisasi, sehingga dengan adanya struktur organisasi memungkinkan adanya koordinasi usaha diantara semua unit untuk pencapaian tujuan perusahaan. Selain dengan pembagian fungsi-fungsi, wewenang dan tanggung jawab juga harus benar-benar diperhatikan pegawai yang betul-betul mampu menjalankan tugasnya dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Karena dengan pegawai yang cakap dan juga jujur adalah unsur penting dalam sebuah perusahaan. Struktur organisasi PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Adalah struktur organisasi garis yang terdiri dari departemen-departemen dan bagian-bagian. Pembagian departemen ini dapat dilihat dari kegiatan perusahaan yang terkait sampai sejauh mana jangkauan pimpinan melihat ruang lingkup dari operasi perusahaan secara keseluruhan. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan maka dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi ini cukup baik, hal ini dapat dilihat dari: Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
a.
Secara umum susunan organisasi telah memberikan tugas dan tanggung jawab yang jelas, sehingga tiap bagian atau fungsi yang ada dapat dengan mudah mempertanggungjawabkan pemakaian sumber daya organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi.
b. Organisasi disusun berdasarkan besarnya operasi perusahaan, sehingga bila perusahaan semakin berkembang, kita tidak perlu merombak seluruh struktur organisasi tetapi cukup hanya merubah bagiannya saja. c. Pembagian tugas menurut fungsi dari masing-masing bagian, diperoleh spesialisasi sehingga setiap pegawai pada setiap fungsi merupakan orang yang ahli atau yang cakap juga jujur adalah merupakan unsur yang sangat penting.
2. Sistem informasi akuntansi penjualan Sistem akuntansi penjualan pada dasarnya dirancang untuk menangani transaksi penjualan secara kredit, namun meskipun demikian bukan berarti apabila suatu perusahaan tidak memiliki transaksi penjualan kredit maka perusahaan tersebut tidak memiliki sistem akuntansi penjualan. Karena tujuan utama dari dibentuknya suatu sistem akuntansi adalah menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Dalam hal penjualan komoditi perkebunan PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. tidak mengenal istilah penjualan kredit, namun perusahaan tetap memiliki suatu sistem akuntansi penjualan.
Sistem akuntansi penjualan pada
PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, dimaksudkan untuk menyelenggarakan Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
pencatatan administrrasi yang baik dan teratur sebagaimana sumber informasi actual yang dapt digunakan untuk pengambilan keputusan dan alat pengawasan internal. Konsumen ingin membeli komoditi perkebunan PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. harus terlebih dahulu mengikuti tender yang diadakan oleh perusahaan, baru setelah konsumen dapat memenangkan tender dia berhak untuk membeli komoditi perkebunan tersebut, setelah itu barulah kedua belah pihak menandatangani kontrak. Kemudian pihak pembeli harus melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak penjualan, baru kemudian PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. mengeluarkan Delivery Order yang akan digunakan konsumen untuk mengambil komoditi yang telah dibelinya. Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan maka yang dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi yang terdapat pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. cukup baik meskipun sederhana, hal ini dapat dilihat dari: a.
Sistem akuntansi penjualan yang ada berhubungan dengan banyak bagian di dalam perusahaan, hal ini dapat mengurangi kecurangan yang mungkin terjadi.
b. Sistem akuntansi penjualan ini memudahkan perusahaan untuk menghitung persediaan barang karena konsumen haruslah menyerahkan Delivery Order yang dikeluarkan perusahaan untuk dapat mengambil komoditi yang sudah menjadi haknya.
3. Pengendalian intern dalam sistem Informasi akuntansi penjualan Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuranukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manjemen. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, sudah dapat dikatakan baik hal ini terlihat dengan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang tegas antara satu bagian dengan bagian yang lain. Dan tidak terdapat rangkap tugas pada bagian-bagian yang terkait dalam system informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas. Dan dengan adanya pegawai yang cakap dan juga jujur serta penempatan posisi pegawai sesuai dengan bidangnya, maka dapat mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari uraian- uraian bab-bab terdahulu ditinjau dari sudut pandang teori akuntansi dan analisa terhadap sistem akuntansi penjualan dan piutang dagang yang terdapat pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, maka dapat diambil kesimpulan, antara lain: 1.
Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Secara
keseluruhan telah menggambarkan pembagian fungsi pelaksanaan, fungsi pengotorisasian, fungsi pencatatan dan penyimpanan serta fungsi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut tidak satu bagianpun yang dapat melaksanakan suatu transaksi dari awal sampai akhir dan masing-masing bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut akan saling mengawasi satu sama lain sehingga penyelewengan dan penggelapan dapat diminimalkan.
2. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tujuan sistem akuntansi penjualan pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Adalah untuk menyelenggarakan pencatatan administrasi yang baik dan teratur agar dapat menghasilkan suatu laporan yang akan menjadi sumber informasi aktual yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan alat Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
pegawasan internal. Hal ini berarti bahwa tujuan sistem akuntansi penjualan yang terdapat pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. telah menjawab tujuan sistem akuntansi penjualan pada umumnya yaitu mencatat transaksi penjualan dengan tepat dan cermat yang akan menghasilkan suatu laporan yang akan menjadi alat pengawasan internal terhadap penjualan tersebut. Unsur-unsur sistem akuntansi penjualan pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. tergolong sederhana apabila dibandingkan dengan unsur-unsur system akuntansi penjualan berdasarkan teori. Hal ini dikarenakan unsur-unsur sistem akuntansi penjualan pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk hanya terbatas pada penjualan tunai, karena perusahaan tidak mengenal istilah penjualan kredit. Hanya saja dalam beberapa jenis kontrak ada penjualan yang melakukan pembayaran beberapa hari setelah barang diterima.
Masa ini dicatat oleh
perusahaaan sebagai piutang dagang atau account receivable. Penjualan baik yang pembayarannya diterima dimuka maupun diterima dibelakang telah dicatat dengan prosedur yang baik. Namun masih diperlukannya koordinasi yang lebih nyata dan yang dan yang lebih aktif untuk bisa mencegah terjadinya selisih pencatatan penjualan khususnya antara penjualan, piutang dagang dan penerimaan uang di bank. Jika hal ini dapat terlaksana dengan baik maka informasi atas besarnya penjualan dapat diperoleh dengan cepat dan akurat. 3. Penerapan pengendalian Intern pada sistem informasi akuntansi penjualan pada PT.PP. London Sumatra Inndonesia Tbk ini sudah cukup baik, hal ini terlihat dengan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang tegas
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
antara satu bagian dengan bagian yang lain, dan tidak terdapat rangkap tugas pada bagian-bagian yang terkait dalam system informasi akuntansi penjualan.
B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah Penulis lakukan pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk.
maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi penjualan baik itu sistem panjar maupun sistem pembayaran dibelakang dan juga sistem informasi akuntansi piutang yang terdapat pada perusahaan untuk saat ini sudah cukup sangat baik. Untuk menjaga agar sistem informasi akuntansi penjualan dan piutang pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. tetap baik, maka disarankan untuk tetap mengadakan pengembangan terhadap sistem akuntansi agar sesuai dengan perkembangan zaman. Karena kemungkinan besar sistem akuntansi yang berjalan pada masa sekarang akan sangat ketinggalan apabila perusahaan tidak mengadakan pengembangan sistem akuntansi untuk masa yang akan datang.
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H., William S. Hoepwood, 2003, Accounting Information System, Edisi Keenam, Buku Satu, Terjemahan A.A Jusuf dan R.M. Tambunan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Dunia, Firdaus A,2005.
Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi, Edisi
Kedua, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Hall, James A., 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Buku Satu, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Messier, William F, Ir., 2000, Auditing and Assurance Service: A Systematic Approach, Jilid I, Edisi Ketujuh, John Willeys and Sons, Inc., United States of America. Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Riahi, Ahmad dan Belkaoui, 2000, Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Terjemahan Marwata, Harjanti Widiastuti, ch. Heni Kurniawan dan Alia Ariesanti, Jilid I, Salemba Empat, Jakarta.. Romney, Steinbart, 2006, Accounting Information System, Edisi Kesembilan, Buku satu, Terjemahan Deny arnos, Dewi, Salemba Empat, Jakarta
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Widjajanto, Nugroho, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004, Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal penelitian dan Penulisan Skripsi,
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
UNIVERSITAS
: SUMATERA UTARA
FAKULTAS
: EKONOMI
PROGRAM
: STRATA-1
JURUSAN
: AKUNTANSI
NAMA MAHASISWA : Elfany Hesfrida P NIM
: 060522118
JUDUL SKRIPSI
: PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk
PEMBIMBING
Tgl/Bln.Thn Diterima
Paraf Pembimbing
: Drs. Wahiddin Yasin, M.Si, Ak
Materi Bimbingan
Tgl/Bln.Thn Kembali
Paraf Pembimbing
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.
Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.