PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BACA TULIS AL-QUR'AN (STUDI KASUS DI SMP ISLAM PARUNG-BOGOR)
OLEH: SITI TARWIYAH NIM: 103011026741
I
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAY ATULLAH T AVA D'T'A
LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan: I. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya has ii saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang Iain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta,
Januari 2008
Penulis uiu!lu-••110>
/
Siti T
PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BACA TULIS AL-QUR'AN (Studi Kasus Di SMP Islam Parung-Ilogor)
Skripsi Ini Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk 1Hemenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdi)
OLER: SITITARWIYAR NIM: 103011026741
p
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAR DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF RIDAYA TULLAR JAKARTA ..
~"""'
Y-...-•---- -
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul "Peranan Guru Pendidikan Agama Islam
Dalam
Mengatasi Kesulitan Baca Tulis Al-Quran (Studi kasus siswa di SMP Islam Parung-Bogor)" diajukan kepada Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah Pada, 02 Januari 2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S l (S.Pd.l) dalam bidang Pendidikan Agama Islam. Jakarta,
Januari 2008
Panitia Ujian Munaqasyah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)
Drs. Abdul Fatah Wibisono, M.Ag NIP : 150 236 009
Tanggal
Tanda Tangan
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Priodi)
Drs. Sapiudin Shidig, M.Ag NIP : 150 299 477 Penguji I
Muarif SAM., M.Pd NIP : 150 268 586 Penguji II
Drs. Rusdi Jamil, M.Ag NIP: 150 274, 762
/Q/Q>..::.68. Mengetahui : Dekan
MA
······-~*-·
ABSTRAK
Siti Tarwiyah, NIM : 103011026741, peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an, di SMP Islam Parung-Bogor. Secara umum guru pendidikan agama Islam (PAI) mempunyai tugas untuk mengajarkan atau memindahkan ilmu. Kemampuan baca tulis al-Qur'an (BTQ) merupakan ha! yang sangat penting di kalangan umat Islam, dalam pengajaran alQur'an tidak dapat disamakan dengan pengajaran membaca dan menulis di sekolah dasar, karena dalam pengajaran al-Qur'an anak-anak belajar huruf-huruf dan kata-kata yang tidak mereka fahami, biasanya anak-anak hanya belajar· membaca dan tidak menulisnya. Karena wujud pengertiannya tidak difahami mereka, gambaran pengertian tidak dapat diperlihatkan. Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya pengajaran al-Qur'an. Meskipun demikian, orang Islam hams belajar membaca alQur'an. Karena kepandaian membaca al-Qur'an itu merupakan kebutuhan seharihari bagi kehidupan seorang muslim dalam kegiatan pengalaman ajaran agamanya. Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah apa saja upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an (BTQ) siswa di SMP Islam Parung-Bogor. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan peranan guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur' an ditinjau dari berbagai segi strategi, kesulitan-kesulitan yang dapat diatasi serta hasil belajar dan untuk mengetahui apakah siswa mampu membaca al-Qur'an dengan fasih. Sedangkan langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah menentukan lokasi penelitian yaitu di SMP Islam Parung-Bogor, · populasi penelitian adalah seluruh siswa yang belajar di SMP Islam mulai kelas VII sampai IX. Yang menjadi sample adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 240 siswa dan diambil secara acak yaitu dengan menggunakan pola kocokan, dan penulis mengambil 25% dari 240 orang, maka didapat hasilnya yaitu 60 orang dari 6 kelas, di mana tiap kelas terdiri dari 10 orang. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode ini penulis dukung dengan teknik-teknik pengumpulan data yang meliputi teknik observasi, angket dan wawancara. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus persentase. Dari pengolahan data yang didapat langkah selanjutnya adalah mengkategorikan setiap aspek sehingga menghasilkan data akhir dengan kategori baik yaitu sebesar 80,232%. Dengan demikin dapat disimpulkan bahwa peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur' an berkateori baik.
KATAPENGANTAR
l"'P'->11 LJ.
11 Ali 1~ Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan pertolongan-Nya skripsi ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Rahmat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi-Nya yang terakhir Muhammad SAW. Pembimbing seluruh umat manusia, juga kepada segenap keluarga, para sahabat dan semua pengikutnya yang setia. Skripsi yang berjudul peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an, di SMP Islam Parung-Bogor. Merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (DIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
Sangat disadari bahwa dalam proses dan hasil penelitian ini masih terdapat berbagai kel..'Urangan. Namun demikian paling tidak hasil penelitian yang tertuang dalam skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri, dab bagi lembaga pendidikan yang
menjadi
objek penelitian sebagai
masukan
dalam
meningkatkan
pelaksanaan pengelolaan kelas. Banyak pihak yang membimbing dan membantu dalam proses penulisan skripsi ini, tanpa dukungan mereka rasanya mustahil penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi tingginya penulis sampaikan kepada pihak-pihak tersebut, terutama kepada : 1.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Ketua dan sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Prof Drs. H. Rifat Syauqi Nawawi, MA, Dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu, tenaga dan fikiran dalam
membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dengan penuh
4.
Drs. Abdul Haris M.Ag. Dosen penasehat akademik yang telah memberikan nasehat dan arahan serta bimbingan selama perkuliahan berlangsung.
5.
Bapak Ibu dosen UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan membimbing selama perkuliahan berlangsung.
6.
Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang dalam penulisan skripsi ini memberikan andil besar dalam ha! penyediaan pustaka dan sumber-sumber bacaan untuk kelancaran penulisan skripsi ini.
7.
Yang tercinta Ayahanda H. Toto Sugito dan Ibunda Hj. Siti Zanibah, yang telah susah payah mengasuh, mendidik, dan membantu penulis dengan setulus-tulusnya sejak kecil sampai dewasa.
8.
Bapak Yayan Herdiyana Yazid, Kepala Sekolah SMP Islam Parung, dan Bapak/Ibu guru SMP Islam Parung yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut, serta membantu penulis dalam penyediaan data dan wawancara, sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang S 1 UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
9.
Teman-teman mahasiswa Jurusan PAI kelas C angkatan 2003 yang telah memberikan motivasi, membantu penulis untuk berbagi pendapat dan tenaganya berkaitan dengan penulisan skripsi ini.
10. Saudara Imam Setiadi, S.Ag, yang selalu memberikan motivasi serta sugesti yang amat berarti kepada penulis, terutama dalam penyelesaian skripsi ini. Akhirnya, hanya kepada Allah jualah semuanya dikembalikan. Semoga segala amal yang telah mereka sumbangkan mendapat balasan yang lebih baik dan menjadi tabungan kebaikan di akhirat kelak, Amin. Jakarta,
November 2007 Penulis
DAFTARISI
LEMBAR PERNY ATAAN ............................................................................. LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
n
ABSTRAK.........................................................................................................
111
KATA PENGANTAR......................................................................................
iv
DAFTARISI.....................................................................................................
VJ
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ···················································································· BABI
BAB II
BAB III
IX
PENDAHULUAN ..........................................................................
I
A. Latar Belakang Masalah ..... ................. ......................................
6
B. Identifikasi masalah ....... ...........................................................
6
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................
7
D. Tujuan dan Signifikansi Penelitian............................................
8
KAJIAN TEORITIS......................................................................
9
A. Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an..........................................
9
1. Pengertian Baca Tulis Al-Qur'an ........................................
9
2. Strategi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur' an ......................
11
B. Problematika dalam Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an ........
13
1. Kesulitan dalam Baca Tulis Al-Qur' an .................. .............
13
2. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Baca Tulis Al-Qur'an...
15
C. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam....................................
17
1. Pengertian Guru Pendidikan Agama ...................................
17
2. Peranan dan Tugas Guru Agama.........................................
22
3. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam ......................
28
METODOLOGI PENELITIAN...................................................
37
A. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................
37
BAB IV
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................
38
E. Teknik Pengolahan dan Teknik Analisa Data...........................
39
HASIL PENELITIAN ...................................................................
41
A. Gambaran Umum Objek Penelitian...........................................
41
I . Latar Belakang Berdirinya SMP Islam Parung ..................
41
2. Visi dan Misi SMP Islam Parung ........................................
43
3. Keadaan Guru, Karyawan, Siswa dan Fasilitas Sekolah .....
44
4. Potensi Lingkungan atau Masyarakat yang Mendukung Program Sekolah..................................................................
45
5. Sarana dan Prasarana........................................................... 46 B. Analisa Data ..............................................................................
48
C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................
58
PENUTUP ......................................................................................
62
A. Kesimpulan .... .. ...... ........... ....... ....... ........ ............. .......... ............
62
B. Saran..........................................................................................
64
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
66
BAB V
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Angket penel itian
2. Hasil wawancara dengan guru bidang studi baca tulis al-Qur' an 3.
Struktur organisasi sekolah
4.
Surat permohonan riset atau wawancara dari fakultas
5.
Surat keterangan telah melakukan penelitian dan wawancara dari pihak sekolah
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur'an merupakan pedoman umat Islam dalam setiap aspek kehidupan. Langkah awal untuk dapat memahami pesan yang terkandung di dalamnya adalah dengan membacanya. Untuk dapat membaca al-Qur'an dengan fasih (baik dan benar) sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, diperlukan pengajaran, latihan dan pembiasaan. Hal ini sangat penting karena membaca al-Qur'an tidak sama dengan membaca kitab suci lain, buku atau tulisan yang lainnya. Wahyu al-Qur'an yang pertama kali diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril di gua hiro ialah surat Al-Alaq berbunyi:
: t.
I
~I
'-? ·
'. xiJ1
f' Y"
~- . · .JJ
j· ·1
Y
~1:.. '·
(.Y'-"
•. Lllll ·~ 1 : ·" 1: • t>=- t>=-
0"' i.J
~I
'-? ·
Z:!.G.
' L
1· ·1
·.J F · Y
;.i;y e-i L., i:JLl).lI ;JC rill\.:
"Baca/ah dengan menyebut nama Tuhan-mu yang menciptakan(J) dia yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah(2) bacalah, dan Tuhan-mulah yang maha pemurah(3) yang mengajarkan manusia denagn perantara kalam(4) dan mengajarakan manusia apa yang tidak diketahuinya(5)" (Q.S. AJ-Alaq 1-5) Dari ayat di atas diambil kesimpulan bahwa Allah SWT mengajar manusia dengan perantara membaca. Oleh karena itu, langkah awal untuk dapat memahami pesan dan ajaran yang terkandung di dalamnya. Agar mampu membaca dan menulis al-Qur'an dengan benar, maka pelajaran membaca dan menulis huruf al-Qur'an harus dimulai sejak usia anak-anak, sebab dengan cara demikian berarti telah memberi keterampilan dasar yang selanjutnya akan dikembangkan pada usia dewasa. Jika anak sejak dini sudah diajarkan membaca al-Qur'an, mereka akan mudah untuk membaca al-Qur'an Secara psikologis usia anak-anak cukup kondusif untuk menenma bimbingan membaca dan menghafal al-Qur'an, serta penanaman nilai-nilai
2
dan pengaruh sangat besar dalam mempelajari al-Qur'an, tidak hanya puas sampai anak amapu membacanya saja. Justru pengaruh besar yang akan membentuk dan menjiwai anak akan didapat ketika dia sudah mampu memahami kandungan isi al-Qur' an. Bagi orang tua janganlah sepenulmya melepas tanggung jawab pendidikan anak kepada guru atau pengajar (khususnya pendidikan baca tulis al-Qur'an), akan tetapi harus ada kerja sama antara orang tua dengan guru/pengajar. Orang tua harus selalu menyempatkan diri dan memberi perhatian terhdap pendidikan baca tulis al-Qur'an anak di rumah. Kenyataan yang sada pada masa sekarang. Masih saja ada orang tu yang melepaskan tanggung jawab pendidikan anak sepenuhnya kepada guru. Guru pendidikan agama Islam mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik. Baik potensi kognitif,
afektif dan
psikomotorik
berdasarkan
ajaran
Islam
kearah
terbentuknya kepribadian yang utama. Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan keterampilan di sekolah merupakan dari pendidikan dalam keluarga. Di sisi lain, tugas guru sekedar mengajar atau memindahkan ilmu kepada anak didiknya, namun harus memberikan contoh, teladan dan panutan kepada murid-muridnya. Maksudnya, semua nilai kebaikan yang telah disampaikan. Sudah dan sedang dilaksanakan oleh guru tersebut, sehingga ucapan seorang guru selaras dengan perbuatannya. Hal demikian akan memberi pengaruh dan dampak yang sangat kuat kepada anak didik, sehingga mendorong mereka untuk mengikuti dan meneladani guru mereka. Oleh karena itu tidak heran bila guru agama Islam dituntut banyak berinteraksi dengan al-Qur'an, walau sebenarnya tuntutan berinteraksi dengan al-Qur'an bukan hanya tugas guru agama Islam, melainkan orang Islam pada umumnya dan tidak dikhususkan pada profesi tertentu. Tnterak~i
t~rhacl::in
al-()11r'an rlan:;"tt hP:rhP:ntl1k- tilawah (mP:mhars1nvfl)
3
interaksi ini memang membutuhkan kemampuan ekstra dan tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tetapi pada tataran membacanya adalah ha! yang mudah bagi siapa saja, apalagi kaum terpelajar dan intelektual. Banyak sekali fadilah yang kita dapatkan dengan membaca al-Qur'an, diantaranya adalah al-Qur;an akan menjadi syafa'at bagi para pembaca kelak di hari kiamat. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh muslim.
_\ ..._\I ol .J.J) .w~Y -.1·...J"' -~'I'.·1 __ _1~·,a;t __ :\:.~I-. _ -- f' ~- ~·t, .U\J • u .JY. (r "Baca/ah Al-Quran, sebab di hari kiamat ia akan datang menjadi syafa 'at bagi pembacanya." (HR. Muslim)' Kamampuan baca tulis al-Qur'an merupakan ha! yang sangat penting dan urgen di kalangan umat Islam, dalam pengajaran al-Qur;an tidak dapat disamakan dengan pengajaran membaca adab menulis di sekolah dasar, karena dalam pengajaran al-Qur;an, anak-anak belajar huruf-huruf dan kata-kata yang tidak mereka fahami artinya, apalagi umumnya anak-anak hanya belajar membaca, tidak menuliskannya. Karena wujud pengertiannya tidak difahami mereka, gambaran pengertian tidak dapat diperlihatkan. Mereka belajar katakata yang mati, mereka belajar simbol huruf (bunyi) dan kata yang tidak ada wujudnya bagi mereka. Mereka belajar bahasa tidak praktis dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya pengajaran al-Qur' an itu. Meskipun demikian, orang (anak) Islam mesti belajar membaca al-Qur'an, karena kepandaian membaca al-Qur'an itu merupakan kebutuhan sehari-hari bagi kehidupan seorang muslim dalam kegiatan pengalaman ajaran agamanya. 2 Fenomena yang ada di masyarakat dalam ha! baca tulis al-Quran dihadapkan pada dua kondisi yang berlawanan. Satu kondisi adalah masyarakat yang telah sadar akan pentingnya baca tulis al-Qur'an sebagai langkah awal untuk dapat memahami isi yang terkandung di dalamnya, sehingga banyak para bapak atau ibu yang pergi ke majlis ta'lim atau tempat 1
Imam Muslim, Shahih Muslim, Kitab Sholat Mufasirin Wa Qosoruha. Bab 56, Fadhlu Qiro'at Wa Suroh Al-Baqarah. Hadist No. 1337, h.154
4
pengajian yang lainnya untuk belajar al-Qur'an, yang dilakukan sore maupun malam hari. Selain itu, tidak sedikit orang tua yang memasukkan anaknya ke MI, MTs, MA, pesantren maupun ke TPA dengan harapan anaknya dapat memperoleh pendidikan agama yang memadai, lebih khusus lagi mampu dalam hal baca tulis al-Qur'an dengan baik dan benar. Di sisi lain, ada masyarakat yang belum menyadari akan pentingnya baca tulis al-Qur'an, sehingga mereka mengesampingkan pendidikan agama dan mementingkan pendidikan umum, serta mereka malas belajar al-Qur'an. Padahal seharusnya mereka menyeimbangkan antara pendidikan agama dan umum. Adanya dukungan dari semua pihak merupakan harapan positif demi terwujudnya kesadaran baca tulis al-Qur'an di kalangan umat Islan1. Kemampuan baca tulis al-Qur'an harus ditanamkan pada anak sedini mungkin, karena masa anak adalah masa yang paling tepat untuk menanamkan berbagai kemampuan. Alasan penulis lebih menyoroti kemampuan baca tulis al-Quran pada SMP karena SMP merupakan jenjang pendidikan perantara antara SD dan SMU. Jenjang pendidikan SMP merupakan medium pengontrol antara pendidikan di SD dan di SMU. Pada jenjang pendidikan di SMP-lah kesempatan yang paling baik untuk lebih mengasah segala kemampuan siswa setelah lulus SD dan sebagai tempat persiapan menuju pendidikan selanjutnya, sehingga pada jenjang pendidikan SMU siswa sudah kompeten dan lebih mengembangkan kemampuannya. Seorang guru (khususnya guru agama) harus professional dalam mengajar, ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung, dan semangat siswa mulai menurun untuk belajar al-Qur'an, makla seorang guru harus selalu memotivasi siswa dalam membaca al-Qur'an, sehingga siswa berminat untuk membaca alQur'an. Dalam mengajarkan al-Qur'an, seorang guru tidak hanya memulai dengan membacakan ayat-ayat al-Qur'an, kemudian menutup kembali pembelajaran, akan tetapi guru agama mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam menyajikan materi al-Qur'an, agar siswa bisa membaca dan menulis avat. serta memahami isi kandum.>:an avat al-Our'an vanrr sedan!:!
5
SMP Islam Parung dengan status sekolah swasta/disamakan yang terletak di jalan raya Parung Bogar, telah memiliki staf pengajar yang cukup banyak, dengan jumlah siswa yang banyak pula dan memiliki minat yang berbeda dalam membaca dan menulis al-Qur'an. Oleh karena itu, guru pendidikan agama Islam mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mendidik dan mengajar, khususnya pendidikan baca tulis al-Qur'an agar siswa dapat membaca dan menulis al-Qur'an dengan fasih dan benar. Guru pendidikan agama Islam harus mempunyai upaya untuk memdorong minat siswa dalam membaca al-Qur'an, sehingga tidak ditemukan lagi siswa sekolah lanjutan tingkat pertama yang tidak berminat dan tidak mampu membaca dan menulis al-Qur'an. SMP Islam parung-Bogor telah banyak memiliki alat bantu pengajaran yang bisa digunakan para guru untuk memperjelas materi pelajaran yang disampaikan. Selain itu juga didukung dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Mata pelajaran yang diajarkan di SMP Islam Parung meliputi mata pelajaran yang ada di SMP umum ditambah dengan mulok (bahasa sunda, jasa pembukuan, komputer dan baca tulis al-Qur'an). 2 Mulok baca tulis al-Qur'an inilah yang membedakan antara SMP Islam dengan SMP urnurn la}nnya. Keberhasilan siswa dalam baca tulis al-Qur'an tidak dapat bergantung sepenuhnya kepada mata pelajaran mulok baca tulis alQur' an, karena selain keterbatasan jam pelajaran untuk mata pelajaran mulok baca tulis al-Qur'an saja, akan tetapi diajarkan pula ilmu tajwid, dasar-dasar bahasa arab dan sebagainya. Selama pelaksanaan Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), penulis menjumpai di lapangan masih banyak siswa SMP Islam parung-Bogor yang mengalami keulitan membaca dan menulis al-Qur'an, adapun kesulitan yang dailami siswa dalam membaca al-Qur'an ialah pengucapan makharijul huruf, belum mengenal tanda baca/sayakal pada huruf, pemahaman ilmu tajwid yang
6
masih kurang, serta kelancaran bacaan yang masih terbata-bata. Kesulitankesulitan siswa dalam membaca dan menulis al-Qur'an tersebut, disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: asal lulusan siswa sekolah (lulusan sekolah dasar/umum) yang kurang akan pengajaran al-Qur'an, mereka tidak mengikuti kegiatan tambahan belajar al-Qur'an seperti mengikuti pengajian TPA di tempat ia tinggal, kemudain kurangnya motivasi dari keluarga khususnya orang tua, serta kurangnya minat dan latihan juga pembiasaan Tadarrus alQur'an di rumah. Berdasarkan pemikiran di atas, penulis mencoba untuk membahas satu permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di SMP Islam Parung-Bogor,
yaitu mengenai:
"PERANAN GURU PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BACA TULIS AL-QURAN (Studi kasus siswa di SMP Islam Parung-Bogor)"
B. Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana telah diuraikan, diketahui bahwa peranan guru pendidikan agama islam sangat penting dalam pelaksanaan mengajar. Dengan demikian, masalah-masalah yang terkait dengan ha! tersebut dapat didentifikasi sebagai berikut : I. kurangnnya motivasi siswa untuk membaca al-Qur'an 2. kelancaran siswa dalam membaca al-Qur'an masih terbata-bata 3. pemahaman siswa tentang ilmu tajwid masih kurang 4. keterbatasanjam pelajaran untuk mata pelajaran baca tulis al-Qur'an 5. masih banyak siswa yang belum mengenal tanda baca/syakal pada huruf
7
C. Pembatasan Dan Perumusan Masalah I.
Pembatasan Masalah Untuk menghindari perluasan dan salah tafsir terhadap judul penelitian tersebut penulis memberi batasan sebagai berikut: b. Membatasi pada masalah tentang peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an di SMP Islam Parung-Bogor c. Untuk mengetahui kesulitan apa saJa bentuk-bentuk peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis alQur'an di SMP Islam Parung-Bogor d. Variasi strategi pembelajaran dalam mengatasi kesulitan baca tulis alQur'an di SMP Islam Parung-Bogor e. Siswa yang dimaksud adalah siswa SMP Islam Parung-Bogor
2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka pokok masalah skripsi ini adalah bagaimana peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an?. Terkait dengan masalah pokok tersebut perlu pula dicarikan jawabannya hal-hal yang berikut : a. Bagaimanakah hasil belajar baca tulis al-Qur'an siswa di SMP Islam Parung-Bogor. b. Apa saja upaya yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an siswa di SMP Islam ParungBogor. c. Faktor-faktor penunjang dan penghambat dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an siswa di SMP Islam Parung-Bogor.
8
D. Tujuan Dan Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Mendeskripsikan peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an ditinjau dari berbagai seg1 strategi, kesulitan-kesulitan yang dapat diatasi serta hasil belajar b. Agar siswa dapat membaca al-Qur'an dengan fasih dan dapat dilihat bagaimana kemampuan siswa dalam membaca
2. Manfaat Penelitian a. Sebagai temuan tentang variasi model dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur' an b. Sebagai masukan bagi guru agama dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an c. Sebagai bahan alternatif bagi guru agama dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an d. Sebagai evaluasi bagi sekolah yang bersangkutan dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an
IO
seseorang dalam melisankan dan menyembunyikan serta melambangkan huruf-huruf al-Qur'an. Untuk dapat membaca, ada beberapa faktor yang menentukan dan sangat mempengaruhi kesiapan siswa untuk membaca. Diantaranya sebagai berikut: I) Kesiapan Mental Seseorang yang mentalnya sehat akan terhindar dari gejala gangguan jiwa, hatinya akan tenag, tentram dan bahagia. Ia dapat mendayagunakan segala potensi dan bakat yang dimilikinya secar maksimal. Mental yang sehat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan membaca dan sebaliknya, kalau mental yang kurang sehat akan timbnl beberapa gejala, seperti sering lupa, kemampuan berfikir mennrun, snlit berkonsentrasi ketika membaca dan lain-Iain. 2 Kesiapan mental merupakan factor yang penting dalam diri seseorang menuju keberhasilannya membaca al-Qur'an karena dengan kesehatan mental yang dimilikinya dia dapat mendayagunakan dan memaksimalkan segala potensi dan bakatnya untuk membaca alQur' an. 2) Kesiapan Fisik Kesehatan pertumbnhan fisik sangat mempengarnhi minat baca seorang siswa yang sering sakit-sakitan, kurang istirahat, terlaln Ielah, tidak memiliki kondisi yang optimal untuk membaca secara spesifik, dalam ha! ini berhubungan dengan kesiapan fisik, di antara faktor tersebut adalah yang berhubungan dengan kapasitas atau kemapuan penglihatan dan pendengaran. 3 Minat membaca sangat erta hubungannya dengan kesehatan pertumbuhan fisik yang seseorang. Hal ini sangat berpengarnh pada aspek yang berhubungan dengan kapasitas (daya tampung) atau kemampnan penglihatan dan pendengaran.dengan membaca mata kita harus sehat dan pendengaran kitapun juga harus sehat.
2
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Pembinaan Agama Islam, Madu/ Pendidikan Bahasa Dan Satra Indonesia Program Sertifikasi D-11, (Jakarta: 1999), h. 53
11
3) Kesiapan Emosi Gangguan emosi JUga mempengaruhi keberhasilan dalm membaca seseorang yang memiliki sifat pemalu, terlalu takut untuk menunjukkan gejala kesulitan emosi. Begitu juga dengan anak yang terlau menggantungkan dirinya kepada kedua orang tua atau terlau merasa ketakutan, meras cemas, meras kurang aman, semuanya itu menunjukkan bahwa anak tersebut tidak siap untuk membaca dan 4 sangat mempengaruhi keberhasilan dalam membaca. Perlunya menjaga riteme emosi dalam keberhasilan membaca membaca seseorang. Karena, dengan emosi yang tidak stabildan tidak bergantung kepada orang lain atau orang tua, menunjukkkan bahwa anak tersebut tidak siap untuk membaca dan sanagt mempengaruhi keberhasilan dalam membaca. 4) Kesiapan Pengalaman Pengalaman dalam membaca, sering tidaknya membaca, luas tidaknya pengetahuan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi keberhasilan dalam membaca. Siswa yang mengerti istilah-istilah atau kata-kata sulit akan lebih cepat dan lebih berhasil dalm membaca. Apabila dibandingkan dengan siswa yang kurang mengerti istilah-istilah atau kata-kata tersebut. 5 Pengalaman dalam membaca merupakan factor lain yang juga ikut menunjang di samping siswa tersebut memiliki pengetahuan yang luas dalam membaca. Semakin banyak kosakata dan istilah yang dikuasainya melalui proses pengalaman, maka semakin besar penghasilan yang akan dicapai. Mengenai keterampilan menulis, ada 2 pendekatan yaitu pendekatan proses dan produk. Dengan berlandaskan teori belajar yang menyatakan bahwa setiap anak berbeda baik dari segi kemampuan, minat, membutuhkan gaya belajar dan sebagainya. Pendekatan proses memandang kegiatan menulis harus dilakanakan berdasrkan perbedaan tersebut. Siswa membentuk sendiri topik dan 4
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Pembinaan Agama Islam, Madu/ Pendidikan ·-.. Bahasa Dan Satra ...................... h. 53
12
gaya menulis. Pendekatan produk siswa diberi rambu-rambu oleh guru. 6 Menulis bukan hanya melukiskan lambang-lambang grafik melainkan proses berfikir sehingga orang lain dapat memahaminya. Menulis sangat penting bagi pendidikan. Tulisan dapat menolong manusia dalam melatih dan berfikir kritis.
2. Strategi Pembelajaran Baca Tulis AI-Qur'an Secara umum Strategi mempunyai pengertian sebagi suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk memcapai sasarn yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untnk memcapai tujuan yang telah digariskan. 7 Muhibbin Syah menerangkan bukunya Psikologi Pendidilwn Dengan
Pendelwtan Baru, bahwa strategi mengajar adalah "Sejumlah langkah yang direkaysa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu." 8 Ada empat strategi dasar dalam mengajar yang meliputi hal-hal berikut: I. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan 2. Memilih system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling teapat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menuanaikan kegiatan mengajarnya 4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau criteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru 6 Departemen Agama RT Direktorat Jendral Pembinaan Agama !slam, Modul Pendidikan Bahasa ... ,h. 53 7
Abu Ahmadi dan Joko Prasetya, Strategi Be/ajar Mengajar, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), h. 11
13
dalam melakukan evaluasi basil kegiatan belajar mengaJar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk menyempurnakan system instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. 9 Seorang guru jika ingin berhasil dalam proses belajar mengajar ia harus memilih strategi dan metode penyampaian yang sesuai dengan materiilya yang akan disampaikan. Salah satu faktor keberhasilan guru dalam penyampaian materi adalah dengan pemilihan strategi dan metode yang tepat, di samping faktor lain yang juga harus dikuasai guru. Tujuan utama pemilihan strategi adalah untuk memberikan kemudahan kepada siswa untuk belajar sehingga siswa meyakini bahwa dengan belajar dirinya akan menjadi terampil, menjadi pandai melakukan segala hal dalam rangka mempermudah melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Banyak sekali metode yang dapat digunakn dalam proses belajar mengajar menurut Prof. Dr. Zakiyah Darajat, metode adalah suatu cara atau suatu penyampaian bahn pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran agar siswa dapat mengetahui, memahami, mempergunakan dan dengan kata lain menguasai bahan pelajaran tersebut. 10 Tidak ada suatu metode mengajar yang lebih baik daripada metode lain. Tiap-tiap metode mengajar memiliki kelemahan dan kelebihan. Ada metode yang tepat digunakan terhadap pelajaran dalam jumlah besar, ada pula yang tepat digunakan di dalam kelas, ada pula yang tepat digunakan di luar kelas. Kadang-kadang guru tampil mengajar lebih baik dengan menggunakan metode ceramah dibanding memberi kebebasan bekerja kepada pelajar. Kadang-kadang pula suatu bahan pengajaran Iebih baik disampaikan dengan kombinasi beberapa metode ketimbang dengan hanya satu metode. Atas dasar itu, tugas guru adalah memilih metode yang tepat untuk digunakan dalam menciptakan proses belajar mengajar. 9
Abu Ahmadi dan Joko Prasetya, Strategi Be/ajar ... h. 11-13
14
Dalam pembelajaran al-Qur'an antara lain metode proyek, tugas, resitasi, diskusi, Tanya jawab, ceramah demonstrasi, keteladanan, pembiasaan dan lain sebagainya. Penggunaan suatu metode hendaknya diintegralkan atau dimodifikasi sedemikian rupa agar proses belajar mengajar lebih terarah dan tercapai.
B. Problematika Dalam Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an 1. Kesulitan Dalam Baca Tulis AI-Qur'an Kesulitan adalah perihal (keadaan) sulit, kesukaran, kesulitan. Sedangkan kata sulit mempunyai arti susah (diselesaikan, dikerjakan dan sebagainya). Jadi kesulitan baca tulis al-Qur'an adalah perihal atau keadaan sulit atau susah untuk dikerjakn dalam baca tulis al-Qur'an. Dalam memahami bacaan al-Qur'an dibuthkan pengajaran dan metode pembelajaran sebagai alat untuk memudahkan membaca alQur'an. Pada dasamya inti dari pengajaran membaca al-Qur'an adalah suatu usaha memberikan ilmu pengetahuan tentang membaca al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan nantinya diharapkan dapat memahami, meresapi dan dapat mengamalkannya. Menurut Prof. Dr. Zakiyah Darajat dalam bukunya Metodik Khusus
Pengajaran Agama Islam beliau menerangkan bahwa umurnnya isi pengajaran al-Qur'an meliputi: 1. Pengenalan huruf, yaitu dari alif sampai ya
2. Cara membunyikan masing-masing hruf hijaiyah dan sifat-sifat huruf itu dibicarakan dalam ilmu makhraj 3. Bentuk dan fungsi tanda baca seperti syakal, syaddah, mad dan tanwin dan sebagainya 4. Bentuk dan fungsi tanda berhenti baca (waqaf), seperti: waqaf mutlak,waqafjawaz, dan sebagainya 5. Cara membaca, melagukan dengan bermacam-macam 1rama dan
16
Modemisasi dalam segala bidang terutama teknologi membuat sebagian orang berfikir pragmatis dan instan, sehungga mengarahkan sesuatu kepada kebendaan dan gengsi pribadi, hal ini membuat pergeseran nilai yang cukup signifikan terutama dalm hal dalam ha! membaca dan menulis al-Qur'an yang mereka nilai tidak ada prestise yang menunjang dalam kehidupan modem. Padahal disisi lain pengetahuan tentang baca tulis al-Qur'an memerlukan sistem dan metode tersendiri untuk menguasainya. 2. Kesempatan dan Tenaga Arab berfikir yang materialistis telah mendudukan status wajib belajar al-qur'an ke propinsi yang lebih kecil. Pengaruh ini telah menimbulkan kondisi asal-asalan. Akibatnya terjadi kpenyediaan kesempatan dan kelangkaan tenaga. Waktu yang disediakan untuk belajar al-qur'an sangat sedikit jika dibandingkan dengan waktu mereka gunakan untuk meunutut pengetahuan lain. Akhimya tenaga pengajar teresdia tidak sempat berkembang seimbang dengan kebutuhan. 14 Materialistisme mengarahkan pergeseran nilai pada arah berfikir konsumtif. Sehingga kesempatan dan tenaga yang diluangkan untuk belajar al-Qur'an menjadi ha! yang tidak penting dan seimbang.dibandingkan dengan waktu yang disediakan untuk belajar membaca dan menulis al-Qur'an yang sedikit ha! ini juga menjadi factor kesulitan siswa untuk biasa membaca dan menulis al-Qur'an. 3. Metode Perkembangan teknologi telah merubah kecendrungan masyarakat untuk menuntut pengetahuan secara lebih cepat. Untuk menampung minat ini dalam berbagai disiplin ilmu para ahli telah memanfaatkan jasa teknologi dalam media pendidikan baik media visual, audio visual, computer dengan cara yang tepat guna. Khusus dalam pendidikan al-qur' an cara ini masih langka dan mahal. Metode lama dalam beberapa seginya mungkin sudah kurang serasi dengan keinginan dan kecendrungan tepat guna ini. Akibatnya metode berangsur kurang diminati. 15 Perlu adanya yang demikian penyempumaan metode dalam pendidikan al-Qur' an dengan menggunakan teknologi yang maju dan
17
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Dalam artian, metode yang diajarkan lebih kepada bagaimana menarik minat siswa untuk mau membaca dan menulis al-Qur'an dengan cara pendekatan yang simple dan mudah dipelajari dengan teknologi tepat guna. 4. Aksara Kitab suci al-Qur'an ditulis dengan aksara dan bahasa arab. Faktor ini menyulitkan bagi mereka yang berpendidikan non pesantren/madrasah karena pengetahuan ini tidak dikembangkan secara khusus di sekolah umum. Akibatnya pelajar yang berpendidikan umum sebagian besar buta aksara kitab sucinya. Kebutaan 'ini membuat jarak makin lama makin jauh antara mereka dengan kitab sucinya. 16 Aksara bahasa arab merupakan salah satu factor kesulitan dalam membaca kitab suci al-Qur'an. Hal ini terjadi kepada mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan umum. Karenanya siswa menjadi malas dan tidak mau belajar. Akibatnya setelah mereka lulus berhadapan dengan masyarakat dalam bentuk aplikasi bacaan alQur' an yang baik dan benar menurut ilmu tajwid dan Qira'at menjadi kesulitan tersendiri dan cenderung masa bodo dan kurang perhatian. Faktor-faktor di atas menurut Prof. Dr. Jalaludin banyak mempengaruhi kecendrungan yang menimbulkan sikap masa bodoh dan anggapan bahwa belajar membaca Al-Qur'an sulit." 17 Belajar Al-Qur'an dapat dibagi beberapa tingkatan, yaitu "Belajar membacanya sampai lancar dan baik, menunutt kaidahkaidah yang berlaku dalam tajwid qira'at, belajar arti dan maksudnya sampai mengerti akan maksud yang terkandung di dalamnya, belajar menghafalnya di luar kepala." 18
16
Jalaludin, Metode Tunjuk ... ,h. 6-7
17
Jalaludin, Metode Tunjuk ... ,h. 6-7
18
C. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam Dalam dimensi dunia pendidikan guru sosok manusia mulia yang mempunyai tanggung jawab berat dan besar yaitu membawa siswanya pada satu taraf kematangan tertentu. Sejalan dengan ini adalah Allah SWT mengisyaratkan dalam alQur'an surat Al-Mujadalah ayat 11: · x.~<:
(.)y-=->
Gu• JJll-J ..:.6.:i :1_11 I • I-. ~r , . ...J "'"' -"J U:L J
·-<~-
I
•-r -.
~I
~ _,,... ~ U:L
JJll
t!'•·.):l-
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Mujadalah:ll) Guru merupakan salah satu faktor pendidikan yang sangat berperan, karena guru itulah yang akan bertanggung jawab dalam upaya membina dan membimbing prilaku anak didik guna pembentukan pribadinya, terlebih-lebih guru agama, karena mempunyai tanggung jawab yang lebih berat yaitu selain ia bertanggung jawab terhadap pembinaan sikap siswa yang sesuai dengan ajaran agama Islam juga bertanggung jawab kepada Allah SWT. Untuk membahas pengertian guru pendidikan agama Islam, penulis akan memaparkan terlebih dahulu pengertian guru dan pengertian pendidikan agama Islam. Yang pertama pengertian guru. Dari segi bahasa guru sebagaimana yang dijelaskan oleh W.J.S Poerwadaminta, bahwa guru adalah orang uang mendidik. 19 Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
19
\\T IC> n-~-··-..l--:_ .. _
l/ ___ _
19
peserta didik pad a pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 20 Selanjutnya pengertian pendidikan agama Islam. Pendidikan agama terdiri atas dua kata, yaitu "Pendidikan" dan "Agama",. Kata "Pendidikan" secara etimologi berasal dari kata didik yang berarti "Proses perubahan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pendidikan dan latihan." Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan kata Education yang berarti pengembangan atau . b"mgan. 21 b1m Dalam Bahasa Arab istilah ini dikenal dengan kata Tarbiyah dengan kata kerjanya rabba-yurabbi yang berarti "Mengasuh, mendidik dan memelihara. " 22 Adapun pendidikan secara terminologi, banyak pakar yang memberikan pengertian secara berbeda, antara Iain Prof. Langeveld mengatakan, "Pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan." Sementra itu, John Dewey mengatakan, "Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia. " 23 Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang 20
Tim Fokusmedia,Undang-Undang Guru Dan Dasen, (Bandung: Fokus Media, 2006),
h.58 21
Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agama Dan Pengembangan Watak Bangsa, (Jakarta: PT..~aja Grafindo Persada, 2005), Cet. Ke-I, h. l-2 22 V
4
A. Warson Munir, Kamus Munawir, (Yogyakarta: Unit Pengadaian Buku-Buku llmiah
,,,,..,,,m"'"'"
1 OOA\
f"',..._
V
~
1
!..
Cl\A
20
dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok oarng agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat kehidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. 24 Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kea rah kedewasaan. " 25 Kemudian menurut Ors. Ahmad D. marimba mengemukakan bahwa 'pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembanagan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama."26 Kemudian pengertian agama, agama secara bahasa berasal dari bahasa latin relegere yang berarti kumpulan atau bacaan. Sedangkan menurut istilah adalah pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang harus diketahui ghaib tersebut menguasai manusia, berarti pula mengikat diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada sumber yang berada di luar diri manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia. Agama dapat pula berarti ajaran-ajaran yang diwahyukan tuhan kepada manusia melalui seorang rasul." 27 Menurut Nasrudin Razak dalam bukunya yang berjudul Dienul Islam, memberikan pengertian agama disini dalam ha! adalaha agama
Islam, merupakan "Addin" yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW adalah apa yang diturunklan Allah SWT di dalm al-Qur'an yang terdapat dalam sunnah yang shohih, berupa perintah-perintah, larangan-larangan 24
Sudinnan, I/mu Pendidikan, (Bandung: CV. Remaja Karya, 1987), h. 4
25
Ramayulis, I/mu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet. Ke-I, h. I
26
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filasafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma'arif,
1980), h. 6
21
dan petunjuk-petunjuk untuk kesejahteraan serta kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat. 28 Dengan demikian, pendidikan agama adalah pendidikan yang materi bimbingan dan arahannya adalah ajaran agama yang ditujukan agar manusia mempercayai dengan sepenuh hati akan adanay tuhan, patuh dan tunduk melaksanakan perintah-Nya dalam bentuk beribadah, dan berakhlak mulia. Pendidikan agama adalahpendidikan yang diarahkan unutk menumbuhkembangkan rasa intuisi keagamaan yang ada dalam diri seseorang kemudian melaksanakan ajaran-ajarannya dengan penuh ketundukan. Sementara itu, pengertian "Islam" secara etimologi dapat diartikan selamat, menyerah, tunduk dan patuh. Secara terminologi Islam adalah tunduk dan menyerah diri sepenubnya kepada Allah lahir maupun batin dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya."29 Dengan demikian, pengertian kata "Pendidikan" dan kata "Agama Islam" yang masing-masing telah diuraikan di atas dapat disatukan
menjadi suatu pengertian pendidikan agama Islam secara integral. Mengenai pengertian Pendidikan Agama Islam banyak pakar pendidikan yang meberikan definisi yang berbeda diantaranya adalah sebagai berikut: Menurut Prof. Dr. Zakiyah Darajat bahwa "Pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhdap anak didik agar kelakpendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama islam serta meajadikannya sebagi pandangan hidup (Way Of Life)."30 Drs. Ahmad D. marimba juga memberikan pengertian "Pendidikan Agama Islam yaitu suatu bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
28
Nasrudin Razak, Dienul Islam, (Bandung: Al-Ma'arif, 1986), Cet. ke-2, h. 78
29
Abdul Rahman Shaleh, Op. cit, h. 5
22
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran dalam Islam. " 31 Sedangkan menurut Prof. H. M. Arifin, M. Ed, berdsarkan hasil rumusan seminar pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960, memberikan pengertian
"Pendidikan
Islam
yaitu
sebagai
bimbingan
terhadap
pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan,
mengajarkan,
melatih,
mengasuh,
dan
mengawasai
berlakunya semua ajaran Islam." Istilah
membimbing,
mengarahkan
dan
mengasuh
serta
mengajarkan atau melatih mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetapkan yaitu "Menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam."32 Sedangkan pengertian Pendidikan Agama Islam secara formal dalam kurikulumberbasis kompetensi disebutkan bahwa: "Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami dan menghayati hingga beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur'an dan hadits. Melalui kegiatan bimbingan, pengajran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan anatr ummat berafama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa."3 Beberapa pengertian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa guru pendidikan agama Islam adalah orang yang telah mengkhususkan dirinya atau menspesialisasikan diri untuk melakukan
31
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat ... , h. 6
32
Muhammad Arifin, Filsafat Pendidikanls/am, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987), Cet. Ke-1, h. 13-14 33
Departemen Pendidikan Nasional, Kuriulum 2004 Standar Kompetensi Pendidikan ,.., .. . . ~
. ..
23
kegiatan menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam kepada murid sebagai pelaksanaan dari system pendidikan nntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Peran Dan Tugas Guru Agama Islam
a. Peran Guru Agama Menurut Drs. M. Uzer Usman, peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah "Terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalm suatu situasi tertentu serta berhubnngan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa menjadi tujuannya." 34 Dalam kurikulum pendidikan agama Islam 2002 pendidikan agama Islam di sekolah atau madrash bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam ha! keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan bemegara, serta untuk dapat melanjutkan padajenjang pendidikan yang lebih tinggi. 35 Dalam penjelasan UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional bab X pasal 37, dijelaskan bahwa pendidikan agama dimaksudkan nntuk membantu peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. 36 Dalam kegiatan belajar mengajar, dapat disebutkan bahwa peran guru adalah sebagi berikut: 34
Muhammad. Uzer Usman, Me'!iadi Guru Professional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994), Cet. ke- 5, h. I " Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasi.' Kompetensi (Konsep Dan Kurikulum 2004), (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), Cet. ke- I, h. 135
24
a. Iriformator, yaitu guru menjadi sumber informasi bagi murid baik dalam kegiatan akademik maupun umum b. Organisator, yaitu guru mengelola semua komponen yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Semua komponen diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapoat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri siswa c. Motivator, yaitu guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potendi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreatifitas), sehingga akan terjadi di dalam proses belajar mengajar d. Pengaruh/director,
yaitu
guru
harus
dapat
membimbing
dan
mengarahkan kegiatan bealajar mengajar siswa dengan tujuan yang dicit-citakan e. lnisiator, yaitu guru sebagi pencetus ide-ide tersebut merupakan ideide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didik f.
Transmilitter, yaitu guru sebagai penyebar kebijaksanaan pendidikan
dan pengetahuan g. Fasilitator, yaitu guru memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan menciptakan suasana belajar mengajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembanagn siswa dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajr mengajar akan berlangsunag secara efektif h. Mediator, yaitu guru sebagai penegah dalam pkegiatan belajar siswa. Mediator dapat diartikan juga penyediaan media. Bagaimana cara memakia dan mengorganisasikan penggunaan media 1.
Evaluator, yaitu guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak
didik bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan anak didiknya berhasil atau tidak. 37
37("1_..I~.--·----
~
....
y
25
b. Tugas Guru Agama Tugas guru Sebenarnya bukan hanya di rumah saja, tetapi bisa dikatakan dimana saja mereka berada, di rumah, guru sebagai orang tua atau ayah ibu adalah pendidik bagi para putra putrinya. di dalam masyarakat sekitar yaitu masyarakat kampung, desa tempat tinggalnya guru sering kali terpandang sebagi tokoh suri teladan bagi orang-orang di sektarnya, baik dalam sikap dan perbuatannya. Misalnya cara dia berpakaian,
berbicara,
bergaul,
maupun
pandangan-pandangannya,
pendapatnya atau buah pikirannya sering kali menjadi ukuran atau pedoman kebenaran bagi orang di sekitarnya karena dianggap guru memiliki pengetalman yang luas dan mendalam tentang berbagai hal. Walaupun anggapan masyarakat sekitar, terutama masyarakat desa yang demikian itu adalah berlebih-lebihan dan tidak tepat. Tugas guru mempunyai arti yang sangat luas, guru bertugas untuk memberikan ilmu, memberikan nasehat, juga membimbing dan mendidik anak.dalam firman Allah SWT bersabda:
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Te/ah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah kami menerangkannya kepada manusia dalam Al kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati" (Al-Baqarah:159)38 Guru daam tugasnya mendidik dan mengajar murid-muridnya adaah berupa membimbing memberikan petunjuk, teladan, bantuan, latihan, penerangan, pengetahuan, pengertian, kecakapan, keterampilan, nilai-nilai, norma-norma, kesusilaan, kebenaran, kejujuran, sikap-sikap dan sifat-sifat yang baik dan terpuji dan sebagainya.
38
Http://www. Slide share.net!Rasidi!Pendidikan Is/am.com/2007_ 08_ 01
27
belajar mengajar siswa berkaitan era! dengan berbagai masalah di luar yang sifatnya non akademis. Tugas guru sebagai administrator mencakup ketatalaksanaan bidang pengajaran dam ketatalaksanaan pada umumnya seperti mengelola sekolah memanfaatkan prosedur dan mekanisme pengelolaan tersebut untuk melancarkan tugasnya, serta bertindak sesuai dengan etikajabatan.
40
Sedangakan dalam bukunya Ors. H. Hamdani dan Ors. H. A. Fuad Ihsan mengenai tugas pendidik lebih diperjelas lagi, yaitu: a. Membimbing si terdidik Mencari
pengenalan
terhadapnya
mengenm
kebutuhan,
kesanggupan, bakat, minat, dan sebagainya b. Menciptakan situasi untuk pendidikan Situasi pendidikan, yaitu suatu keadaan dimana tindakan-tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang dirumuskan. Tugas
lain
diantaranya telah
memiliki
pengetahuan
yang
diperlukan, pengetahuan-pengetahuan keagamaan, dan lain sebagainya. Pengetahuan ini tidak sekedar diketahui, tetapi juga diamalkan dan diyakininya sendiri.41 Adapun tugas guru agama menurut Zuhairini dkk, dalam bukunya
Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam adalah, "Mengajarkan ilmu pengetahuan anak agar taat menjalankan agama dan mendidik anak agar berbudi pekerti mulia. " 42 Guru agama tidak hanya bertugas melaksanakan pendidikan agama dengan baik, akan tetapi guru agama juga harus bisa memperbaiki
40
Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Direktoral Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2002), h. 2 41
Hamdani dan Fuad Ihsan, Filsafal Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), Cet. ke- I, h. 94 42
rJ'
•
•
•
•
U
•
0
I
28
pendidikan agama terlanjur salah diterima oleh anak didik, baik dalam keluarga pembinaan kembali terhadap pribadi anak.43 Menurut Slameto dalam bukunya Be/ajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, menerangkan bahwa tugas guru adalah "a) Mendidik
dengan titik berat memberikan arah motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupunjangka peanjang,
b)
Memberikan
fasilitas
pencapaian tujuan pengalaman belajar yang memadai, c) Membantu perkembangan
aspek-aspekpribadi
seperti
sikap,
nilai-nilai
dan
penyesuaian diri."44 Adapun tugas pendidik agama ialah : I. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam.
2. Menanamkan keimanan dalamjiwa anak. 3. Mendidik anak agar taat menjalankan agama 4. Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia Agar supaya para guru agama dapat melaksankan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya, maka dibutuhkan adanya syarat-syarat tertentu, di samping syarat-syarat yang harus dimliki oleh guru-guru pada umumya. Di samping syarat-syarat yang harus dimiliki oleh guru pada umumnya. Direktorat pendidikan agama menetapkan bahwa syarat untuk menjadi guru agama adalah sebagai berikut: I. Memiliki pribadi mukmin, muslim dan mukhsin 2. Taat untuk untuk menjalankan agama (menjalankan syari'at Islam, dapat memberi contoh tauladan yang baik untuk anak didiknya) 3. Memiliki jiwa pendidik dan rasa kasih sayang kepada anak didiknya dan ikhlas jiwanya 4. Mengetahui dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang keguruan terutama didaktik dan metodik 5. Menguasai ilmu pengetahuan agama 43
Zakiyah Darajat, I/mu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), Cet. ke-14, h. l 03
29
6. Tidak mempunyai cacat rohaniyah danjasmaniyah dalam dirinya.
45
Guru selain memiliki beberapa peran dan tugas juga mempunyai fungsi. Sadirman menerangkan sebagai berikut: Guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pembimbing minimal ada dua fungsi guru, yakni fungsi moral dan fungsi kedinasan. Tinjauan secara umum, guru dengan fungsi moralnya, sebab walaupun dalam situasi kedinasanpun guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pembimbing juga diwamai oleh fungsi moral itu, yakni dengan wujud bekerja secara sukarela, tanpa pamrih dan sematamata demi panggilan hati nurani.46
3. Kompetensi Guru Agama Suatu
profesi
memer!ukan
kompetensi
khusus,
yaitu
kemampuan dasar berupa keterampilan menjalankan rutinitas sesuai dengan petunjuk aturan, dan prosedur teknis. Gurupun demikian memerlukan kompetensi khusus yang berkenaan dengan tugasnya. Kompeteni guru dimaksud ialah kemampuan dasar yang dimiliki guru, baik di bidang kognitif (intelektual) seperti penguasaan bahan, bidang sikap seperti mencintai profesinya, dan bidang prilaku seperti keterampilan mengajar, menilai hasil belajar pelajar dan lain-lain. Hal itu karena pendidikan tidak terjadi secara alami, tetapi dengan disengaja (disadari). Hubungan yang sederhana dan aka! sehat saja belum cukup melaksanakan pengajaran yang baik. Pengerian kompetensi bukunya Drs. Moh. Uzer Usman menurut Charles E. Johnson mengemukakan pendapatnya adalah merupakan gambaran hakikat kualitatif dari prilaku guru yang tampak sangat berarti. 47
45
Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Di/engkapi Sistem Madu! Dan Permainan Simu/asi, (Surabaya: Usaha Offset, 1983), Cet ke-8, h. 35-36 46
Sadinnan A.M, lnteraksi Dan Motivasi .. ., h. 140
30
Sedangkan menurut Roestiyah. NK dalam bukunya Masalah-
Masalah I/mu Keguruan mengutip pendapat W. Robert, bahwa "Kompetensi adalah sebagai suatu tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang."48 Adapun kompetensi guru adalah merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secar bertanggungjawab dan layak. Dengan demikian penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud kompetensi guru pendidikan agama Islam adalah kecakapan guru pendidikan agama Islam dalam melaksanakan tugasnya dalam pengertian pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan guru pendidikan agama Islam. Ada sepuluh dasar kompetensi guru adalah sebagai berikut: 1. Pengusaan Bahan Pelajaran Sebelum guru itu tampil di depan jelas mengelola interaksi belajar mengajar interaksi belajar mengajar terlebih dahulu harus sudah menguasai bahan apa yang dikontrakan dan sekaligus bahanbahan apa yang dapat mendukungjalannya proses belajar mengajar. Dengan modal penguasaan bahan, maka guru akan dapat menyampaikan materi pelajaran secara dinamis, ada 2 lingkup penguasaan materi, yakni: (1) menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah (2) menguasai bahan pengayaan atau penunjang. 2. Mengelola Program Belajar Mengajar Guru yang kompeten harus juga amampu mengelola program belajar mengajar, ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh guru, adalah:
a. Merumuskan tujuan instruksional atau pembelajaran b. Mengenal dan dapat menggunakan proses instruksional yang tepat
31
c. Melaksanakan program belajar mengajar d. Mengenal kemampuan anak didik e. Merencanakan dan melaksanakan program remedial 49 3. Mengelola Kelas Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu mengelola kelas ketika dia melaksanakan tuganya. Pengelolaan kelas dimaksud untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Ketika kelas terganggu, guru berusaha mengembalikan agar tidak menjadi penghalang bagi proses belajar mengajar. 50 Untuk mengajar suatu kelas, guru dituntut mampu mengelola kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya proses belajar mengajar. Ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh guru yakni: a. langkah-langkah siswa yang sudah sesuai dengan tujuan perlu dikembangkan dengan memberi dukungan yang positif b. guru mengambil tindakan yang tepat bila siswa menyimpang dari tugas c. sikap siswa ynag keras ditanggapi dengan memadai dan tenang d. guru harus selalu memperhentikan dan memperhitungkan reaksi-reaksi yang tidak diharapkan. 51 4. Menggunakan Media Atau Sumber W. S. Winkel dalam bukunya Psikologi Pengajaran mengatakan, media pengajaran secara luas adalah setiap orang materi atau peristiwa yang
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan media pengajaran secara
49
0
Sadinnan. A. M, lnteraksi Dan Motivasi ... , h. 166-167
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. ke-3, h. 195-196 '
32
sempit adalah alat-alat elektromekanis yang menjadi perantara antara siswa dan materi pelajaran. 52 Ada beberapa langkah yang perlu di perhatikan oleh guru dalam menggunakan media, yaitu: a. Mengenal, memilih dan menggunakan media b. Membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana c. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam proses belajar menga1ar d. Mengembangkan laboratorium e. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajara f.
Menggunakan micro teaching unit dalam program pengalaman lapangan. 53
5. Menguasai Landasan-Landasan Kependidikan Ada beberapa langkah daalm menguasai
landasan-landasan
kependidikan, yaitu: a. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, diantaranya: mengkaji tujuan pendidikan nasional, mengkaji tujuan pendidikan dasar dan menengah dengan tujuan pendidikan nasional, mengkaji kegiatan-kegiatan yang menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional b. Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat, diantaranya: mengkaji peranan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan, mengkaji peristiwa-peristiwa yang mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan, mengelola kegiatan yang mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan. c. Mengenal
prinsip-prinsip psikologi
dimanfaatkan
dalam
pendidikan
proses belajar
mengkaji jenis perbuatan
untuk
keterampilan
mengkaji
dan
sikap,
mengajar,
memperoleh
yang
dapat
diantaranya: pengetahuan,
prinsip-prinsip
belajar,
33
menerapkan .
menga3ar.
prinsip-prinsip
belajar
dalam
kegiatan
belajar
54
6. Mengelola Interaksi Belajar Mengajar Di dalam proses belajar mengajar, kegiatan interaksi antara guru dan siswa merupakan kegiatan yang cukup dominant. Kemudian di dalam kegiatan interaksi antara Guru dan siswa dalam rangka Transfer Of Knowledge dan bahkan juga Transfer Of Value, akan senantiasa menuntut komponen yang serasi anatara komponen yang satu dengan yang lain. Serasi dalam ha! ini berarti komponen-komponen yang ada pada kegiatan proses belajar mengajar itu akan saling menyesuaikan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan belajar bagi anak didik. 7. Menilai Prestasi Siswa Untuk Kepentingan Pengajaran Ada bebrapa langkah yang hams ditemouh oleh guru dalam menilai prestasi siswa, yaitu: a. Mengumpulkan Data Hasil Belajar Siswa: 1. Setiap
kali
ada
usaha mengevaluasi
selama
pelajaran
berlangsung 2. Pada akhir pelajaran b. Menganalisa data basil belajar siswa, dengan langkah ini guru akan mengetahui: 1. Siswa yang menemukan pola-pola belajar yang lain 2. Keberhasilan atau tidaknya siswa dalm belajar c. Menggunakan data basil belajar siswa, dalam ha! ini menyangkut: I. Lahirnya feed back untuk masing-masing siswa dan ini perlu
diketahui oleh guru 2. Adanya feed back itu maka guru menganalisa dengan tepat follow up atau kegiatan-kegiatan berikutnya. 55 54
Mohammad Uzer Usman, Menjadi Guru ... , h. 17-18
34
8. Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah, diantaranya: a. Mengenal fungsi dan program layanan bimbibngan dan penyuluhan di sekolah b. Penyelenggaraan program layanan bimbingan di sekolah 9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh oleh guru sebagai berikut: a. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah b. Menyelenggarakan administrasi sekolah. 56 10. Memahami
prinsip-prinsip
dan
menafsirkan
hasil
penelitian
pendidikan guna keprluan pengajaran Di samping bertugas sebagi pendidik dan pembimbing guru juga harus dapat membaca dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan. Dengan ini berarti guru akan mendapatkan mesukan sehingga bisa diterapkan untuk keperluan proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan tugas ilmu dan penelitian itu sendiri. Tugastugas itu adalah: a. Mencandra atau mengadakan deskripsi maksudnya memberikan gambaran secara jelas mengenai hal-hal yang dipersoalkan b. Menerangkan (eksplanasi), maksudnya menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinyaperistiwa-peristiwa c. Menyusun teori
maksudnya penelitian itu akan mencari
dan
merumuskan hukum-hukum atau mengenai hubungan antara kondisi yang satu dengan kondisi yang lain atau hubungan peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain d. Prediksi, maksudnya ilmu dan penelitian bertugas membuat prediksi atau ramalan, estimasi dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang balk terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul
35
e. Pengendalian,
maksudnya dengan
penelitian berarti
melakukan
tindakan-tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejalagejala.57 Kompetensi guru dalam ha! mengajar yang harus dibina, karena melalui cara atau metode mengajar yang baik dan disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, anak akan dapat menerima pelajaran dengan baik metode menagajar merupakan sistem penggunaan di dalam interaksi dan komunikasi antara guru dengan murid dalam proses belajar mengajar sebagai proses pendidikan. Metode mengajar mempunyai dua aspek, di antaranya sebagai berikut: 7. Aspek ideal, secara ideal harus diingat bahwa program belajar mengajar adalah sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang menjadi pedoman uatama adalah: bagaimana mengusahakan agar tercapai perkembangan peserta didik secara optimal. Dan ini harus tertanam dalam sikap dasar guru agama, yang diwujudkan dalam pendekatan guru terhadap peserta didik sesuai dengan tahap perkembangannya 8. Aspek teknis, terhadap bermacam-macam teknik yang dapat digunakan
dalam interaksi dan komunikasi itu, anatara lain: bermain, tanya jawab, ceramah,
diskusi,
demonstrasi
eksperimen, sosiodarama, karya wisata dan modul. 58
kerja
kelompok,
Prinsip dan konsep pendidikan agama Islam mengacu kepada kaidah-kaidah dasar-dasar yang diterapkan dengan jelas pada masa Nabi Muhammad SAW dan sahabat Khulafa Al-Rasyidin dan para pengikutnya termasuk orang-orang yang mengamalkan Islam dengan ikhlas sampai sekarang dan mas yang akan datang. Guru (mu'allimi), khususnya guru pendidikan agama Islam hendaknya menyadari betul ciri-ciri pendidikan agama Islam agar dapat 57
Sadirman. A. M, lnteraksi Dan Motivasi ... , h. 177-178
36
menjalankan tugas mengajarnya sesuai dengan misi pendidikan itu sendiri. Pendidikan Islan1 berdasar pada seperangkat dasar dan prinsip yang bersumber pada rukun iman dan syari' at Islam yang dapat diterapkan secara praktis dalam kehidupan. Menurut Abdul Majid dalam bukunya
"Pendidikan
Agama
Islam
Berbasis
Kompetensi:
Konsep
Dan
Implementasi Kurikulum 2004" cirri-ciri pendidikan agama Islam sebagai berikut:
Pertama:
Pendidikan
Kehutauau
(tauhid/aqidah)
yaitu
pendidikan yang bukan buatan manusia, akan tetapi prinsip-prinsip yang diturunkan Allall Ta' ala. Pendidikan yang bersumber dari tuhan, dengan prinsip yang telall ditentukan oleh tuhan itu sendiri. Seperti terciptanya dunia, alam semesta dan beserta isinya, atau disebut juga ilmu laduni.
Kedua: Peudidikan Faktual (tarbiyall) yaitu: pendidikan yang serasi dengan kenyataan manusia yang tersusun dengan komponen jisim (tubuh), nafs/qolb/hati. Pendidikan ini mengakui adanya "gharizah" (insting" yang menggerakkan prilaku manusia. Pendidikan ini menjelaskan tentang struktur yang tercipta dalam diri manusia, serta selain aka! dan fisik yang mendorong manusia untuk bersikap dan berprilaku ada dalam diri manusia yang disebut dengan insting, sehingga manusia bisa melakukannya di luar dari pertimbangan aka!.
Ketiga: Pendidikau Yang Kontinyu, yaitu pendidikan yang tidak terikat oleh waktu tertentu di keluarga dan di sekolah saja, melainkan kewajiban bagi orang Islam sampai meninggal dunia. 59 Dalam dunia pendidikan sekarang lebih dikenal dengan sebutan long life education.
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2007 sampai Mei 2007 di SMP Islam Parung-Bogor. Penelitian ini dilakukan di lokasi SMP Islam Parung, dengan alasan SMP Islam parung yang terletak di JI. Raya Parung Bogor No. 684 Kabupaten Bogor.
B. Metode Penelitian Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaaan , status fenomena ecara sistematis, actual, dan akurat, untuk mempeeroleh data yang lengkap dan obejktif (apa adanya sesuai realitas yang sebenarnya). Maka penulis menggunakan penelitian lapangan (Field Reseach), yaitu untuk memperoleh data yang ada di lapangan mengenai berbagai gejala yang ada kitannya dengan masalah ang akan di bahas, dan didukung library reseach yaitu membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan permasalahan ini guna memperoleh kajian teoritis yag kuat. Metode pengumpulan data berupa angket, observasi, dan wawancara.
C. Populasi Dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. 1 Dalam penelitian ini, penulis mengambil populasi yaitu semua siswa yang belajar di SMP Islam Parung mulai dari kelas VII sampai kelas IX yaitu sebanyak 717 orang. Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini yang dijadikan oleh penulis sebagai sampel adalah siswa SMP Islam parung-Bogor kelas VIII-A sampai dengan kelas VIII-F, dimana tiap kelasnya berjumlah 40 siswa. Sampel diambil secara acak atau random
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2007 sarnpai Mei 2007 di SMP Islam Parung-Bogor. Penelitian ini dilakukan di lokasi SMP Islam Parung, dengan alasan SMP Islam parung yang terletak di JI. Raya Parung Bogor No. 684 Kabupaten Bogor.
B. Metode Penelitian Metode yang penulis gunakan adalab metode deskriptif analisis, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggarnbarkan keadaaan , status fenomena ecara sistematis, actual, dan akurat, untuk mempeeroleh data yang lengkap dan obejktif (apa adanya sesuai realitas yang sebenarnya). Maka penulis menggunakan penelitian lapangan (Field Reseach), yaitu untuk memperoleh data yang ada di lapangan mengenai berbagai gejala yang ada kitannya dengan masalab ang akan di babas, dan didukung library reseach yaitu membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan permasalaban ini guna memperoleh kajian teoritis yag kuat. Metode pengumpulan data berupa angket, observasi, dan wawancara.
C. Populasi Dan Sampel Populasi adalab keseluruhan objek penelitian. 1 Dalarn penelitian ini, penulis mengambil populasi yaitu semua siswa yang belajar di SMP Islam Parung mulai dari kelas VII sarnpai kelas IX yaitu sebanyak 717 orang. Sample adalab sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini yang dijadikan oleh penulis sebagai sampel adalah siswa SMP Islam parung-Bogor kelas VIII-A sampai dengan kelas VIII-F, dimana tiap kelasnya berjumlah 40 siswa. Sampel diarnbil secara acak atau random
38
sampling. Karena pengambilan sampel penelitian ini sebanyak 25 %, maka penulis mengambil sample sebanyak 60 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data tentang peranan guru dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an di SMP Islam parung, digunakan instrument penelitian primer kuisioner, dan untuk memperoleh data penunjang digunakan instrument penelitian yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Keempat instrument tersebut digunakan untuk memperoleh data penelitian yang akurat. Secara
rinci
penggunaan
instrument
pengumpulan
instrument
pengumpulan data dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Kuisioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data tentang hal-hal yang terkait mengenai peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis Al-Qur'an yang disebarkan kepada siswa. b. Wawancara Wawancara digunakan untuk data penunjang yaitu untuk mendapatkan informasi data melalui Tanya jawabdengan objek penelitian yang ditujukan kepada guru pendidikan agama Islam, dan khususnya guru BTQ. Mengenai kemampuan baca tulis Al-Qur'an dan faktor-faktor yang menyebabkan siswa tidak mampu membaca dan menulis Al-Qur'an. c. Dokumentasi Adalah mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, majalah, agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis mencari data tentang sejarah berdirinya SMP Islam Parung-Bogor dan data guru SMP Islam Parung-Bogor. d. Observasi
39
E. Teknik Pengolahan Dan Analisa Data 1. Teknik Pengolahan Data
Setelah diperoleh data berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada siswa, kemudian data tersebut diolah dalam bentuk table dengan menggunakan teknik deskriftif prosentase. Dari angket yang telah terkumpulkan, diperoleh data yang kemudian diolah dengan beberapa tahapan sebagai berikut: a. Editing, yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti, ditelaah dan dirumuskan. Pada tahap ini penulis mngecek kelengkapan dan kebenaran pengisian angket agar terhindar dari kekeliruan atau kesalahan yaitu memilih angket yangdiisi dengan tepat (valid) dan menyisihkan yang tidak valid b. Tabulating, yaitu perhitungan terhadap data yang sudah diberi skor dengan
menggunakn rumus statistik
sederhana.
Dengan cara
mentabulasikan atau memindahkan jawaban responden dalam table kemudian dicari prosentase untuk dianlisa dan diprosentasikan. Memindahkan jawaban responden dalam tabel kemudian dicari prosentase untuk dianalisa dan diprosentasikan.
2. Teknik Analisa Data Untuk menganalisa data, penulis menggunakan anlisa deskriftif, yang bertujuan untuk membuat deskriftif atau gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat yang diteliti. Teknik perhitungan dari angket. Akan dianalisa dengan menggunakan teknik prosentase untuk memperoleh dengan rumus:
P=J: x100% N
Keterangan:
P= Angka prosentase F= Frekwensi yang sedang dicari
40
Tabel I
KISI-KISI ANGKET lndikator
Variabel a. Sikap
I. Kesulitan
siswa
pelajaran
dalam
belajar tulis
baca
tulis
Jumlah Item 3
4-6
3
7,8
2
9,10
2
11-14
4
15
1
16,17
2
18
1
19
1
20
1
al-
Qur'an
baca al-
terhadap
siswa
Nomoritem Pertanvaan 1-3
b. Konsentrasi
s1swa
dalam
belajar baca tulis al-Qur'an
Qur'an
c. Tanggapan s1swa terhadap pelajaran
baca
tulis
al-
Qur'an d. Kemampuan
siswa dalam
membaca al-Qur'an e. Pemahaman SISWa tentang ilmu tajwid
f.
Minat siswa dalam membaca al-Qur'an
2. Peranan guru dalm
mengajar
Baca tu Iis Qur'an
al-
a. Sikap SISWa ketika guru menyampaikan materi b. Siswa menyenanggi metode bervariasi c. Guru memberikan motivasi kepada siswa d. Tanggapan siswa terhadap kondisi
saran a
dan
prasarana pembelajaran alQur'an
BABIV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Latar Belakang Berdirinya SMP Islam Parung-Bogor Yayasan Al-Mansyuriah didirikan sejak tahun 1956, di pelopori oleh tokoh-tokoh masyarakat parung yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap masalah pendidikan dan mempunyai semangat yang membara dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, diantaranya : a. KH. Ahmad Mansyur, seorang tokoh pejuang dan ulama. b. H. Mas Mohammad Yatim, seorang tokoh pejuang dan umaro. c. H. Adung Abdul Muhyi, seorang tokoh pejuang dan umaro. d. H. Abdul Halim, seorang tokoh masyarakat. e. H. Abdul Fatah, seorang ulama ahli qira'at. f. H. Juhri, seorang tokoh masyarakat. Selain dari tokoh-tokoh diatas masih banyak lagi tokoh-tokoh masyarakat di wilayah parung dan sekitamya. Kesemua di antara para tokoh pendiri tersebut sudah wafat, kecuali Bapak H. Mas Mohammad Yatim (yang sekarang masih menjabat sebagai ketua umum yayasan ). Tujuan
didirikannya yayasan Al-Mansyuriah adalah dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat parung pada khususnya, karena pada masa itu belum ada lembaga pendidikan yang bersifat formal apalagi untuk tingkat lanjutan pertama dan tingkat lanjutan atas sehingga merupakan suatu beban bagi masyarakat parung, baik secara moral maupun material dalam upaya mendidik atau menyekolahkan anak-anak mereka kepada jenjang yang lebih tingg, sebab kalaupun mau memaksa untuk bersekolah maka harus pergi ke Bogor atau ke Jakarta dengan kendaraan yang masih sulit dan langka, apalagi untuk kalangan menengah kebawah.
42 Profil Sekolah 1. ldentitas
: SMP ISLAM PARUNG
Nama Sekolah Alamat a. Jalan
: Jalan Raya Parung Bogor No.648
b. Desa
: Parung
c. Kecamatan
: Parung
d. Kabupaten
: Bogor
e. Propinsi
:Jawa Barat
f. Kode Pos
: 16310
g. Norn or telepon
: (0251) 611451
2. Sejarah a. Sekolah dibuka tahun
: 1967
b. Bentuk Sekolah
: Biasa I konvensional
c. Status Sekolah
: Swasta I Terakreditasi A
d. SK BAS kabupaten bogor
: No :142 /167 -DIKMEN Tgl. 23-01-2006
e. Waktu Penyelenggaraan
: Pagi
f. Nomor Statistk Sekolah
: 204020519133
g. Nomor Data Sekolah
: 2002050148
h. Kepala sekolah yang pernah memimpin adalah sbb: Tabel 2 Nama-nama kepala sekolah yang pernah memimpin SMP Islam Parung Nama
No
Periode
I
K.H. Mansyur
1967 - 1973
2
A. Kami! Amirullah.BA
1973-1974
3
Mahmudi
1974-1976
4
Zaenal Abidin A.S
1976-1977
5
Drs. H.A.Kamil Amirullah
1977- 1996
6
H.E. Djamhoer, Sag
1996- 1998
7
Ahmad Amsori, S.Pd
1998-2002
8
Yavan Herdiana Yazin
?00? -
.~Plt-!lr~no
44
3. Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi, Siswa, Masyarakat dan Fasilitas Sekolah. a. Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi I). Keadaan Guru SMP Islam Parung terdiri dari I orang kepala sekolah, 50 orang guru, 6 orang tenaga administrasi, I orang satpam, 2 orang pembantu dan penjaga sekolah jadi jumlah keseluruhan tenaga kependidikan adalah 56 orang. Adapun data terperincinya sebagai berikut :
Tabel 3 Data Guru Serta Bidang Studi Mengajar Tahun Ajaran 2006-2007 No.
Namaguru
Pend.
Jurusan
terakhir
Tahun
Asal
Bidang
Iulus
pend.
Stu di
terakhir
I.
H. Saimin
SI
PAI
I990
Rukhiyat,S.Ag
2.
H. Jarkasih, S.
4.
Drs. Muslim
Ahmad Dahlan
SI
PAI
1993
Rahm at
SI
SI
PAI
PAI
I995
I997
D3
TEHNIK
1994
hermawan 6.
AgungW. Kusuma.S. Ag
IAIN
PAI
Jakarta
S.Ag 5.
PAI
Bogor
Ag 3.
UIK
IAIN
PAI,
Jakarta
BTQ
UIK
PAI,
Bogor
BTQ
STIE
BTQ
Setia Budi SJ
PAI
1997
IAIN
PAI,
Cirebon
BTQ
45
2). Keadaan Pegawai I Karyawan Tabel 4 Jumlah karyawan SMP Islam Parung tahun 2006-2007 No
Personil
Jabatan
I
Ka.TU
I Orang
2
StafTU
2 Orang
3
Bendahara
1 Orang
4
Satpam
I Orang
5
Pembantu Sekolah
1 Orang
6
Penjaga Sekolah
1 Orang Jumlah
7 Orang
3) Keadaan siswa (2006/2007) Siswa SMP Islam sebagian besar warga kecamatan parung dan sebagian kecil dari wilayah sekitarnya yaitu : Duren Mekar, Bojong Sari, dan lain sebagainya Tabel 5 Jumlah Siswa Siswi Tahun Ajaran 2006-2007 No
Kelas
L
p
jumlah
1
Kelas 1
121
105
226
2
Kelas 2
130
110
240
3
Kelas 3
146
106
251
Jumlah
397
321
717
4. Potensi Iingkungan atau masyarakat diharapkan mendukung program sekolah, diantaranya : a. Kualifikasi tenaga kependidikan yang memadai. b. Kedisiplinan tenaga kependidikan yang baik. c. Adanya hubungan yang baik antara teman sejawat. d. Kreatifitas tenaga kependidikan dalam mengembangkan program sekolah.
47 I baik
13
Ruang Kantin
14
Ruang Kelas Belajar
15
Toilet Guru
I baik
16
Toilet Siswa
3 baik
..
21 baik
.. .
..
Semua fas1htas yang d1m1hk1 sekolah tersebut d1hhat dan fis1knya masih dalam keadaan baik. Sehingga dapat mendukung dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Islam Parung-Bogor. Kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran yang ada di SMP Islam Parung sudah mencatat prestasi yang di banggakan, kegiatan tersebut antara lain : I. Terpilih Peserta Jambore Nasional tahun 2001 2. Lomba Pramuka di Rangkapan Jaya Depokjuara I tahun 2002 3. Kompetisi Sepak Bola antar Pelajar Juara II tahun 2003 4. Lomba Teknik Kepramukaan di SMK YKTB Bogor Juara I tahun 2003 5. Kompetisi Futsal antar Pelajar di SMK Pariwisata Ciputat Juara II tahun 2004 6. Geladi Tangguh Penggalang Pramuka Tingkat Kabupaten Juara 11 tahun 2004 7. Lomba PMR antar Pelajar di Depok Juara III tahun 2004 8. Kompetisi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat Kabupaten Juara II dan III tahun 2003 9. Raport Sekolah Nilai Baik ( B) tahun 2004 I 0. LTUB Tingkat Kabupaten Juara II tahun 2005 I I. Kompetisi Futsal HUT Yadika Tingkat Kabupaten dan Kotamadya Juara I tahun 2006 12. Lomba Cepat Tepat ( LCT) se Komisariat Parung Juara I tahun 2006 13. Lomba Pramuka, PMR dan Paskibra se Wilayah Pamulang Ciputat Juara I ( Juara
Umum ) tahun 2006 14. Lomba Nasyid antar Pelajar di SMA Yadika Bogor Juara I tahun 2007 15. Lomba Paskibra antar Pelajar di SMK Pariwisata Ciputat Juara II tahun 2007.
48
B. Analisa Data Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variable tentang kesulitan siswa dalam belajar baca tulis al-Qur'an dan keduan peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam mengajar baca tulsi Al-Qur'an d SMP Islam Parung-Bogor. Data-dat penulis peroleh dari penyebaran angket kepada 60 siswa ke kelas VIII, yang diambil secara acak, dalam jumlah item soalnya 20, dengan tipe di beri skor lalu dijumlah totalkan masing-masing siswa. Pada penulisan skor ini akan penulis tampilkan dalam table distribusi frekuensi terlampir dalam laporan penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 7 Kehadiran siswa mengikuti pelajaran baca tulis al-qur'an No.
1.
Pertanyaan
%
F
Apakah anda sering mengikuti pelajaran baca tulis alQur'an? a. Selalu mengikuti b. mengikuti c. kadang-kadang mengikut d. tidak mengikuti Jumlah
53
88,3%
-
-
7
J 1,7%
-
-
60
100%
Table diatas menggambarkan kehadiran siswa mengikuti pelajaran baca tulis alQur'an, sebagian besar responden menjawab selalu mengikuti sebanyak 88,3% dan responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak I J, 7%, tidak ada responden yang menjawab tidak mengikuti pelajaran baca tulis Al-Qur'an
Tabel 8 Tanggapan siswa tentang pentingnya pelajaran al-Qur'an No. 2.
Pertanvaan Menurut anda, apakah pelajaran al-Qur'an itu penting a. Sangat penting b. penting c. Kurang penting d. Tidak penting Jumlah
F 60
-
60
%
100%
-
100%
49
Melihat table diatas dapat diketahui semua responden menjawab penting sebanyak I 00%, dengan ini menyatakan bahwa pelajaran baca tulis Al-Qur'an itu penting. Tidak ada responden yang menyatakan bahwa pelajaran baca tulis AlQur'an itu tidak penting. Tabel 9 Kegiatan Siswa Ketika Guru Tidak Hadir No. 3.
Pertanyaan Apa yang anda lakukan ketika guru mata pelajaran pendidikan agama Islam tidak hadir ? a. belajar b. duduk c. ngobrol d. jalan-jalan Jumlah
F
O/o
50 8 I I
83,4% 13,4% 1,6% 1,6%
60
100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan informasi tentang sikap siswa terhadap guru pendidikan agama Islam yang tidak hadir bahwa mayoritas siswa memilih untuk tetap belajar. Hal ini dibuktikan berdasarkan 83,4% responden memilih belajar ketika guru pendidikan agama Islam tidak hadir. 13,4% responden memilih duduk ketika guru pendidikan agama Islam tidak hadir. 1,6% responden memilih ngobrol ketika guru pendidikan agama Islam tidak hadir. 1,6% responden memilih jalan-jalan ketika guru pendidikan agama Islam tidak hadir. Dalam belajar BTQ membutuhkan konsentrasi penulis akan meneliti seberapa besar konsentrasi siswa dalam belajar baca tulis al-Qur'an berikut label di bawah ini : Tabel 10 Konsentrasi Siswa Dalam Belajar B2ca Tulis Al-Qur'an Pertanyaan No. 4. Apakah anda selalu berkonsentrasi dalam belajar baca tulis al-Qur' an ? a. Selalu berkonsentrasi b. konsentrasi c. kadang-kadang konsentrasi d. tidak nemah herkonsentr~si
F
%
21 38 1
35% 63,8% 1,6%
-
-
50
Dari table diatas menunjukkan bahwa 63,8% responden menjawab berkonsentrasi dalam belajar baca tulis al-Qur'an, 35% responden yang menjawab selalu berkonsentrasi dalam belajar baca tulis al-Qur'an dan 1,6% responden menjawab tidak pemah berkonsentrasi dalam belajar BTQ. Tabet 11 Sikap Siswa Mengikuti Pelajaran Baca Tulis al-Qur'an
No. 5.
Pertanvaan Bagaimana sikap anda dalam mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an? a. sangat aktif b. aktif c. kurang aktif d. tidak aktif Jumlah
F
43 3 14
0
/o
72% 5% 23%
-
-
60
100%
Pada label 11 diperoleh gambaran bahwa sebagian besar siswa aktif dalam mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an sebanyak 72% responden, sebagian lagi siswa aktif dalam mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an sebanyak 5% responden, dan sikap siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an
sebanyak 23%
responden. Hal ini membuktikan bahwa mereka sangat antusias dalam mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an. Tabel 12 Perhatian Siswa Terhadap Keadaan Guru Baca Tulis al-Qur'an No. Pertanvaan F % 6. <\pakah and a memperhatikan ketika guru tnenerangkan pelajaran pelajaran baca tulis alQur'an? 37 61,6% a. selalu memperhatikan 18 30% b. memperhatikan 2 3% c. kurang memperhatikan d. tidak pemah memoerhatikan Jumlah 60 100% Perhatian siswa ketika guru sedang menerangkan pelajaran baca
51
guru sedang menjelaskan materi seanyak 61,6%, siswa yang hanya memperhatikan saja sebanyak 30%, sedangkan siswa yang kadangkadang memperhatikan sebanyak 3%, dan tidak ada siswa yang tidak memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan materi BTQ. Tabel 13 Keadaan Siswa Ketika Mengikuti Pelajaran Baca Tulis al-Qur'an No. 7.
Pertanvaan Apa yang anda rasakan ketika mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an? a. selalu jenuh b. jenuh c. kadang-kadangjenuh d. tidak jenuh Jumlah
F
0
lo
10% 36, 7% 45% 8,3% 100%
6 22 27 5 60
Begitu bervariasi ekspresi siswa ketika pelajaran baca tulis al-Qur'an dimulai, 45% responden yang menjawab kadang-kadang merasakan jenuh ketika mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an. 36,7% responden yang menjawab jenuh ketika mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an. 10% responden menjawab selalu jenuh ketika mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an.
dan sebanyak 8,3 %
responden yang menjawab tidak jenuh ketika mengikuti pelajaran baca tulis alQur'an. Table 14 Sikap Siswa Ketika Guru Menyampaikan Materi No. 8.
Pertanvaan Bagaimana sikap anda ketika guru pendidikan agama Islam memberikan tugas ? a. Selalu memperhatikan b. Memperhatikan c. Kadang-kadang memperhatikan d. Tidak oemah memoerhatikan Jumlah
0 10
F
56 3 1
93,4% 5% 1,6%
-
-
60
100%
52
Pada tabel d1 atas telah terbukti terdapat 93,4% responden yang selalu memperhatikan guru Pendidikan Agama Islam ketika menyampaikan materi, 5% responden yang memperhatikan guru Pendidikan Agama Islam ketika menyampaikan materi, 1,6% responden kadang-kadang memperhatikan guru Pendidikan Agama Islam ketika menyampaikan materi, dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak pernah memperhatikan guru Pendidikan Agama Islam ketika menyampaikan materi. Tabet 15 Frekuensi siswa dalam membaca al-Qur'an Pertanvaan Apakah anda sering membaca al-Qur'an di rumah ? a. selalu membaca b. membaca c. kadang-kadang membaca d. tidak pernah membaca Jumlah
No.
9.
0 10
F
15 40 3 2 60
25% 66,7% 5% 3,3% 100%
Pada table di atas sebanyak 66,7% responden yang menjawab membaca al-Quran di rumah. Sebanyak 25% responden yang menjawab selalu membaca al-Qur'an di rumah. Sebanyak 5% responden yang menjawab kadang-kadang membaca al-Qu'an di rumah. Dan sebanyak 3,3%responden yang menjawab tidak perah membaca al-Qur'an di rumah. Hal ini membuktikan bahwa sebagian siswa sudah mampu membaca alQur'an. Tabel 16 Kemampuan siswa dalam membaca al-Qur'an No.
10.
Pertanvaan Bagaimanakah kemampuan membaca al-Qur' an ? a. sangat fasih b. fasih c. kurang fasih d. tidak fasih Tnmloh
0
F
anda
lo
dalam 4 13
43
-,,,.
6,6% 21,6% 7,8%
.. n.n.n"
53
11.
Apakah anda selalu lancar membaca al-Qur'an? 5% 3 a. selalu lancar 51,7% 31 b. Iancar 33,3% 20 c. kuranglancar 10% 6 d. tidak lancar 100% 60 Jumlah Begitu banyak Jumlah s1swa d1 SMP Islam parung, kemampuan
masing-masing siswa dalam membaca al-Qur'an begitu beragam baik cara membacanya serta tajwidnya. Siswa yang menjawab kurang fasih dalam membaca al-Qur'an sebanayak 71,8% responden. Siswa yang menjawab fasih dalam membaca al-Qur'an sebanyak 21,6% responden. Siswa yang menjawab sangat fasih dalam membaca al-Qur'an sebanyak 6,6% responden. Tidak ada siswa yang menjawab tidak fasih dalam membca alQur'an. Dalam membaca al-Qur'an tentunya beragam cara membacaya ada yang lancar dann ad yang tidak, setelah dihat dari table di atas sebanyak 51,7% responden yang menjawab lancar dalam membaca al-Qur'an. 33,3% responden yang menjawab kurang lancar dalam membaca al-Qur'an. 10% responden yang menjawab tidak pernah lancar dalam membaca al-Qur'an. 5% responden yang menjawab sangat lancar dalam membaca al-Qur'an. Terbukti bahwa ketidaklancaran siswa dalam membaca al-Qur'an karena kurangnya latihan di rurnah serta kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya dalam ha! membaca al-Qur'an. Tabel 17 Kemampuan siswa dalam memahami al-Qur'an Pertanyaan No. 12. '\pakah anda memahami isi kandungan al-Qur'an 'ang di baca ? a. selalu memahami b. memahami c. kadang-kadang memahami d. tidak memahami Jumlah
F
%
15 40 3 2 60
25% 66,7% 5% 3,3% 100%
54
Berdasarkan tabel di atas bahwa sebgian besar memperoleh pemahaman tentang isi kandunggan al-Qur'an sebanyak 66,7% responden memahami isi kandungan al-Qur'an, 25% responden yang selalu memahami isi kandungan al-Qur'an. 5% responden yang kadang-kadang memahami isi kandungan al-Qur'an, dan yang terakhir 3,3% responden tidak memahami isi kandungan al-Qur'an. Tabel 18 Pemahaman siswa tentang ilmu tajwid Pertanyaan Apakah anda memahami ilmu tajwid yang diajarkan oeh guru baca tulis al-Qur'an? a. selalu memahami b. memahami c. kadang-kadang memahami d. tidak pemah memahami Jumlah No. Pertanyaan 14. Jikalau anda tidak mmahami ilmu tajwid, apa yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam ? a. memberikan bimbingan b. mengadakan Jes c. menyuruh teman mengajarkan d. dibiarkan saja Jumlah
F
No. 13.
%
31 26 3
51,7% 43,3% 5%
-
-
60 F
100%
7 47 4 2 60
11,7% 78,4% 6,6% 3,3% 100%
%
Pada tabel di atas diperoleh gambaran bahwa pemahaman siswa tentang ilmu tajwid adalah 51,7% responden selalu memahami ilmu tajwid yang diajarkan oleh guru baca tulis al-Qur'an, 43,3% responden yang memahami ilmu tajwid yang diajarkan oleh guru baca tulis al-Qur'an. 5% yang kadang-kadang tidak memahami ilmu tajwid yang diajarkan oleh guru baca tulis al-Qur'a.fl. Dan tidak ada responden yang tidak pemah memahami ilmu tajwid yang diajarkan oleh guru baca tulis al-Qur'an. Ilmu tajwid adalah gerbang pertama untuk bisa membaca al-Qur'an dengan baik dan benar, maka dari tabel di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian siswa memerlukan adanya Jes sebanyak 78,4% responden, 11,7%
55
responden yang menyuruh teman mengajarkan ilmu tajwid, 3,3% responaen dibiarkan saja. Keberhasilan siswa menerima pelajaran yang diberikan gurunya, tergantung penguasaan guru terhadap materi yang disampaikan. guru BTQ di SMP Islam Parung-Bogor menurut persepsi siswanya telah mampu memberikan penjelasan yang cukup baik khususnya materi ilmu tajwid. Tabel 19 Minat siswa dalam membaca al-Qur'an No. 15.
Pertanvaan Seberapa besar minat siswa untuk membaca alQur'an? a. sangat berminat b. berminat c. kurang berminat d. tidak berminat Jumlah
0
F
22 28
/o
10
36,7% 46,6% 16,7%
-
-
60
100%
Setelah melihat tabel di alas bahwa minat siswa untuk membaca alQur' an sangat besar sebanyak 46,6% responden yang menyatakan berminat untuk membaca al-Qur'an. 36,7% sangat berminat untuk membaca alQur'an. 16,7% responden kurang berminat untuk membaca al-Qur'an, tidak ada responden yang menyatakan tidakberminat untuk membaca al-Qur' an. Tabel 20 Tanggapan Siswa Tentang Pelajaran Baca Tulis al-Qur'an
56
No.
16.
Pertanvaan Menurut anda, apakah materi membaca al-Qur'an yang diberikan sudah dirasakan cukup? a. sangat cukup b. cukup c. kurang cukup d. tidak cukuo Jumlah
F
%
23 25 12
38,4% 41,6% 20%
-
-
60
100%
Pada pertanyaan selanjutnya, terdapat sebanyak 41,6 % responden yang menjawab sudah dirasakan cukup materi membaca al-Qur'an yang diberikan oleh guru baca tulis al-Qur'an. sebanyak 38, 4% rersponden yang menjawab sudah diasakan sangat cukup materi membaca al-Qur'an yang diberikan oleh guru baca tulis al-Qur'an. Dan 20% responden yang menjawac kurang cukup materi membaca al-Qur'an yang diberikan oleh guru baca tufo al-Qur'an. Hal ini terbukti bahwa materi membaca al - Qur'an yang diajarkan oleh guru BTQ sudah dirasakan cukup. Dalam
mengajar
guru
memakai
bermacam-macam
metode
diantaranya, metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode pemberian tugas, dan lain sebagainya. Dalam kaitannya dengan tabel dibawah ini bagaimana tanggapan siswa ketika guru PAI dalam memberikan tugas, berikut tabel di bawah ini: Tabet 21 Tanggapan siswa ketika guru PAI menyampaikan materi No.
17.
Pertanvaan Bagaimana guru mata pelajaran pendidikan agama Islam memberikan tugas ? a. sangat jelas b. jelas c. kurang jelas d. tidak jelas Jumlah
F
45
%
7
75% 13,3% 11,7%
-
-
60
100%
8
Dari tabel di atas sebanyak 75% responden yang menjawab sangat jelas ketika guru pendidikan agama Islam dalam memberikan tugas. 13,3% responden
57
tugas. 11, 7% responden yang menjawab kurang jelas ketika guru pendidikan agama Islam dalam memberikan tugas. Tidak ada responden yang menjawab tidak jelas ketika guru pendidikan agama Islam dalam memberikan tugas.
Table22 Metode pembelajaran al-Qur'an Pertanyaan No. 18. (etika guru mata pelajaran pendidikan agama Islam inengajarkan anda, metode apa yang anda senangi ? a. metode ceramah b. metode Tanyajawab c. metode demonstrasi d. metode bervariasi Jumlah
F
%
4 16 40
6,6% 26,7% 66,7%
-
-
60
100°/o
Pada table di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar s1swa menyenang1 mtode demonstrasi sebanyak 66,7% responden. Sebagian lagi menyenangi metode Tanyajawab sebanyak 26,7% responden. Dan yang teerakhir siswa menyenangi metode ceramah sebanyak 6,6% responden dan tidak ada siswa yang menyenangi metode bervariasi. Hal ini membuktikan bahwa metode demonstrasi adalah yang terbaik.
Tabe123 Implikasi motivasi dari guru No. Pertanyaan 19. Apakah guru pendidikan agama Islam memberikan motivasi setiap kali menyampaikan pelajaran? a. selalu memberikan motivasi b. memberikan motivasi c. kadang-kadang memberikan motivasi d. tidak pernah memberikan motivasi Jumlah
F
%
43 14 3
71,8% 23,2% 5%
-
-
60
100%
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran tentang betapa pentingnya guru pendidikan agama Islam memberikan motivasi kepada siswa sebelum menyampaikan pelajaran, ha! ini terbukti berdasarkan prosentase sebanyak 71,8% responden guru selalu memberikan motivasi setiap menyampaikan pelajaran.
58
responden guru kadang-kadang memberikan motivasi setiap menyampaikan pelajaran. Dan tidak ada responden yang menjawab guru tidak pemah memberikan motivasi setiap menyampaikan pelajaran. Tabel24 Kondisi sarana dan prasarana pembelajaran al-Qur'an No.
20.
Pertanyaan Apakah menurut anda kondisi sarana dan prasarana dalam kegiatan mata pelajaran baca tulis al-Qur'an sudah memadai ? a. Sangat memadai b. Memadai c. Kurang memadai d. Tidak memadai Jumlah
F
16 29 13 2 60
O/o
26,7% 48,4% 21,6% 3,3% 100%
Setelah melihat tabel di atas di dapatkan informasi sarana dan prasarana yang ada di SMP Islam parung sudah cukup memadai dalam melaksanakan kegiatan baca tulis al-Qur'an. Dapat dibuktikan dari tabel diatas bahwa 48,4% responden menyatakan bahwa kondisi sarana dan prasarana dalam kegiatan baca tulis al-Qur'an sangat memadai. 26,7% responden menyatakan bahwa kondisi sarana dan prasarana dalam kegiatan baca tulis al-Qur'an memadai. 21,6% responden menyatakan bahwa kondisi sarana dan prasarana dalam kegiatan baca tulis al-Qur'an kurang memadai. 3,3% responden menyatakan bahwa kondisi sarana dan prasarana dalam kegiatan baca tulis al-Qur'an tidak memadai.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Dari beberapa sebaran data yang merupakan hasil perhitungan statistik deskritif, yang perlu di bahas adalah niai mean atau nilai rata-ratanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi atau gambaran masing-masing aspek yang diteliti berdasarkan tanggapan responden. Untuk memberikan interpretasi alas nilai rata-rata yang diperoleh digunakan pedoman interprretasi seagimana yang dikemukakan oleh suharsimi Arikunto, yaitu sebagai berikut :
59
b. Cukup baik,jika nilai diperoleh berada pada interval 56-75% c. Kurang baik, jika nilai diperoleh berada pada interval 40-50% d. Tidak baik, jika nilai diperoleh kurang dari 40% Untuk menentukan presentase, digunakan perhitungan sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan mengembalikanjumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi b. Mehitung skor (NS). Nilai ini erupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian c. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus : NS
X 100%
NH
Berikut dihasilkan data hasil penyebaran kuisioner terhadap 60 responden. Dari hasil penyebaran kuisioner tersebut diperoleh data tentang peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an di SMP Islam Parung-Bogor terdiri dari 10 aspek dalam 2 variabel yang pertama adalah kesulitan siswa dalam belajar baca tulis al-Qur'an yaitu terdiri dari : Aspek sikap siswa , terhadap pelajaran baca tulis al-Qur'an terdiri dari 3 item dengan skor 700, aspek konsentrasi siswa dalam belajar baca tulis al-Qur'an terdiri dari 3 item dengan skor 61 I, aspek Tanggapan siswa terhadap pelajaran baca tulis al-Qur'an terdiri dari 2 item dengan skor 384, kemampuan siswa dalam membaca al-Qur'an terdiri dari 4 item dengan skor 658, aspek pemahaman siswa tentang ilmu tajwid terdiri dari 2 item dengan skor 384, minat siswa membaca al-Qur'an terdiri dari 1 item dengan skor I 92. variable kedua adalah peranan guru dalam mengajar baca tulis al-Qur'an terdiri dari aspek sikap siswa ketika guru menyampaikan materi terdiri dari 2 item dengan skor 409, aspek siswa menyenangi metode yang bervariasi terdiri dari I item dengan skor 144, aspek guru memberikan motivasi varnz terdiri cfari 1
60
item dengan skor 220, aspek tanggapan siswa kondisi sarana dan prasarana pembelajaran al-Qur'an terdiri dari 1 atem dengan skor 179. Tabel 25 Deskripsi Data Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Baca Tulis Al-Qur'an di SMP Islam Parung-Bogor Aspek penelitian
Jumlah item
skor
Sikap siswa terhadap pelajaran baca tulis
3
700
3
611
2
384
4
658
Pemahaman siswa tentang ilmu tajwid
2
387
Minat siswa dalam membaca al-Qur'an
1
192
Sikap siswa ketika guru menyampaikan
2
409
Siswa mcnyenanggi mctodc bervariasi
1
144
Guru memberikan motivasi kepada siswa
1
220
Tanggapan siswa terhadap kondisi sarana
1
179
20 item
3884
Jumlah respond en
al-Qur'an Konsentrasi siswa dalam belajar baca tulis al-Qur'an Tanggapan siswa terhadap pelajaran baca tulis al-Qur'an Kemampuan s1swa dalam membaca alQur'an
materi
dan prasarana pembelajaran al-Qur'an 60
10 aspek
Selanjutnya untuk mengetahui keadaan atau kondisi atau gambaran tiap-tiap aspek digunakan perhitungan sebagaimana tabel di bawah ini:
61
Tabel 26 Nilai rata-rata skor penelitian Asp ck
Sikap siswa terhadap pelajaran baca tulis ll-Qur'an K.onsentrasi siswa ialam belajar baca ulis al-Qur'an anggapan siswa erhadap pelajaran Jaca tulis al-Qur'an c..emampuan s1swa ialam membaca al)ur'an Pemahaman siswa tentang ilmu tajwid Ylinat siswa dalam membaca al-Qur'an Sikap siswa ketika $Um menyampaikan materi Siswa menyenanggi metode bervariasi Juru memberikan motivasi kepada siswa fanggapan siswa erhadap kondisi sarana dan prasarana )embelajaran al)ur'an Rata - rata
Kategori Nilai
700: 60 = 11,67
11,67 x 100% = 7,25 12
Baik
611
3x4 = 12
611:60= 10,18
10,18 x 100% = 84,83 12
Baik
384
2x4 =8
384: 60 = 6,4
Mx 100%=80 8
Baik
658
4x4 = 16
658; 6010,96
I 0,96 x I 00% - 68,5 16
Cukup baik
387
2x4 387 ; 60 = 6,45 =8
6,45 x I 00% = 80,62 8
Baik
192
lx4 =4 2x4 =8
11x100%= 80 4 6,81x100% = 85,12 8
Baik
2_dx 100%=60 4 3,66 x 100% = 91,5 4
Baik
409
144 220
179
3884
lx4 =4 lx4 =4 1x4 =4
Nilai skor
NS x100% NH
Skor Nilai Hara pan (NH) 700 3x4 =12
192: 60 = 3,2 409: 60 = 6,81
144: 60=2,4 220; 0 = 3,66
179: 60 = 2,98
2,98 x 100% = 74,5 4
802,32 xl00%=80,232 IO
Baik
Baik
Cukup baik
Baik
BABY KESIMPULAN Dari hasil pembahasan dan hasil penelitian di SMP Islam parung mengenai "Peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis AlQur'an' "di atas, maka dalam bab ini dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan I . Secara umum Peranan guru pendidikan agama Islam di SMP Islam parung dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an pada kategori baik, ini terlihat
dari
perhitungan
nilai
rata-rata
skor
penelitian
sebesar
80,232%.meskipun demikian ada dua aspek dari peranan guru pendidikan agama Islam di SMP Islam parung dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an berada pada pada kategori cukup baik yaitu pada aspek kemampuan siswa dalam membaca al-Qur'an dan aspek tanggapan siswa terhadap kondisi sarana dan prasarana pembelajaran al-Qur'an, yang pertama aspe ini disebabkan kurangya latihan siswa dalam membaca alQur' an di rumah serta kurangna dukungan dari orang tua di rumah agar anaknya membaca al-Qur'an di rumah. Kemudian aspek yang kedua kurangnya sarana dan prasarana disekolah karena minimnya biaya yang dikeluarkan.tetapi sejauh ini peranan guru pendidikan agama Islam di SMP Islam Parung dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an baik, hal ini teerlihat dari guru dalam menyampaikan pelajaran sampai memberikan motivasi dan memberikan bimbingan kepada siswa untuk mampu membaca al-Qur'an dengan baik dan benar. 2. Dari hasil belajar baca tulis al-Qur'an, dapat dilihat bahwa peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an terdapat kesulitan meskipun kemajuannya belum begitu signifikan dan tidak sepesat yang diinginkan. Adapun macam-macam kesulitan yang dapat diatasi adalah sebagai berikut:
63
a. Pengetahuan tentang huruf hijaiyah, dengan mereka bisa membedakan lafal setiap huruf. b. Pengetahuan tentang ilmu tajwid, dengan mereka bisa membedakan panjang pendek bacaan dan hukum bacaan nun mati dan tanwin. 3. Upaya yang dilakukan PAI dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an adalah sebagai berikut: a. Bekerja sama dengan guru BTQ dengan membuat program khusus meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur'an, kerja sama tersebut, seperti, bimbingan baca al-Qur'an, Qira'at, Tadarus, praktek sholat. b. Mencontohkan siswa bagaimana car membaya ayat al-Qur'an dengan baik dan benar dan siswa mengikuti. c. Hafalan, yaitu guru menutut siswa untuk dapat menghafalkan dan mengerti maksud stiap ayat yang menjadi pokok bahasan. Hal ini bertujuan untuk meajawab soal-soal tes. d. Metode yang dipakai adalah metode demonstrasi dengan menjelaskan hukum bacaan tajwid ayat yang dibalias 4.
Yang menjadi faktor penunjang dan penghambat dalm membatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an dapat dilihat dari kemampuan siswa SMP Islam
Parung-Bogor
dalam
membaca
al-Qur'an
begitu
beragam
kemampuan teresbut dapat didentifikasi sebagai berikut: a. Kemampuan membaca al-Qur'an baik dilihat dari segi bacaan sesuai dengan tajwid, fasih pengucapan huruf (makharijul huruf) serta lancar dalam membaca, pengetahuan ilmu tajwid cukup. b. Kurangnya latihan dalam membaca al-Qur'an sehingga masih ada siswa yang belum bisa baca, meskipun bisa membacanya masih terbata-bata. c. Pengetahuan tentang ilmu tajwid masih kurang.
65
3. Untuk Siswa a. Hendaknya lebih giat lagi dalam membaca al-Qur'an, karena membaca al-Qur'an merupakan ibadah kepada Allah SWT, dan akan menjadi penolong pada hari akhirat nanti. b. Apabila tidak fasih membaca al-Qur'an jangan merasa malu untuk belajar membaca al-Qur'an. c. Membiasakan diri untuk selalu membaca al-Qur'an, karena al-Qur'an merupakan sumber pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA Alunadi, Abu dan Joko Prasetya, Strategi Be/ajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997 Arifin, Muhammad, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bina Aksara, , Cet. Ke-I, 1987 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelilian Sua/u Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002 Ash-shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Sejarah Dan Pengantar Ilmu AlQur'an Dan Tajsir, Semarang: Pustaka Rizki Putra, Cet. ke-3,2000 Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. ke-2, 2001 ----~'
Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. ke-14, 1993
_____, Pendidkan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, Jakarta: Ruhama, Cet. ke-2, 1995 Departemen Pendidikan Nasional, Kuriulum 2004 Standar Kompetensi Pendidikan Agama Islam Dan Sekolah Menengah Atas Dan Madrasah Aliyah, Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2003 Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2002 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Pembinaan Agama Islam. Madu! Pendidikan Bahasa Dan Satra Indonesia Program Sertifikasi D-11, Jakarta: 1999 Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Stralegi Be/ajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. ke-3, 2006 Hamdani dan Fuad Ihsan, Filsfat Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, Cet. ke- I, 1998 Jalaludin. Metode Tuniuk Silanf( Belaiar Membaca Al-Qur'an, Jakarta: Kalam
67
Khallaf, Abdul Wahab, Ilmu Ushul Fiqh, Semarang: Dina Utama Semarang, Cet. ke-1, 1994 Marimba, Ahmad D. Pengantar Filasafat Pendidikan Islam, Bandung: AlMa'arif, 1980 Majid, Abdul, Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep Dan Implementasi Kurikulum 2004,(Bandung: Remaja Rosda Karya, Cet. ke-1, 2004 Muslim, Imam Shahih Muslim, Kitab Sholat Mufasirin Wa Qosoruha. Bab 56, Fadhlu Qiro'at Wa Suroh Al-Baqarah. Hadist No. I337, Nawawi, Maria Ulfah, Pedoman Ilmu Tajwid, Bandung: CV. Diponegoro, Cet. ke-1, 1995 Poerwadaminta, W.J.S. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, , Cet. Ke-12, 1991 Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, Cet. Ke-I, I 994 Razak, Nasrudin. Dienul Islam, Bandung: Al-Ma'arif, Cet. ke-2, 1986 Roestiyah NK. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, Cet. ke3, 1998 Shabuni, Muhammad Ali. Al-Tibyan Fi 'Ulum Al-Qur 'an, Damsyik Siriya: Maktabah Al-Ghazali, 140 H/198 I M Slameto. Be/ajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. ke-4, 2003 Sadirman A. M. lnteraksi Dan Motivasi Be/ajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. ke-11, 2004 Shaleh, Abdul Rahman, Pendidikan Agama Dan Pengembangan Watak Bangsa, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, , Cet. Ke-I, 2005 Sudirman. Ilmu Pendidikan, Bandung: CV. Remaja karya, 1987
68
Tim Fokusmedia, Undang-Undang Guru Dan Dasen, Bandung: Fokusmedia, Cet. Ke-I, 2006 Tim Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1993 Usman, Muhammad Uzer, Menjadi Guru Professional, Bandung: Remaja Rosda Karya, Cet. ke- 5, 1994 Winkel, W. S. Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Gramedia, Cet. ke-2, 1989 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Dilengkapi System Madu! Dan Permainan Simulasi, Surabaya: Usaha Nasional, Cet. Ke-8, 1986 Zuhri, Mohammad dkk. Tarjamah Sunan At-Tirmidzi Ji/id JV, Semarang: CV. Asy-Syifa', 1992
ANGKET PENELITIAN MENGENAI PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BACATULIS ALQUR'AN (Studi kasus di SMP Islam Parung) Nama:
Pendidikan
Umur:
Alam at
I. Petunjuk Pengisian
1. Kami mengharap kesediaan anda untuk menjawab pertanyaan dengan
sebenarnya, karena kejujuran anda dapat membantu kami dalam menumpullkan data yang dapat dipertanggungjawabkan dalam penelitian. 2. Kami juga memberitahukan bahwa angket ini untuk keperluan ilmiah dan semua jawaban anda kami jamin keberhasilannya. 3. Jawablah pertanyaan tersebut dengan memilih salah satu alternative jawaban yang ada dengan membubuhkan tanda silang (X) sesuai dengan keadaan dan pendapat anda. II. Pertanyaan
I. Apakah anda sering mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur' an ? a.
selalu mengikuti
b. mengikuti
c. kadang-kadang mengikuti d. tidak pemah mengikuti
2. Menurut anda, apakah pelajaran baca tulis al-Qur'an itu penting? a. sangat penting
c. kurang penting
b. penting
d. tidak penting
3. Apa yang anda lakukan ketika guru mata pelajaran pendidikan agama Islam tidak hadir ? a. belajar
c. ngobrol
b. duduk
d. jalan-jalan
4. Apakah anda selalu berkonsentrasi dalam belajar baca tulis al-Qur'an? a. selalu berkonsentrasi
c. kadang-kadang berkonsentrasi
b. berkonsentrasi
d. tidak pemah berkonsentrasi
5. Bagaimana sikap anda dalam mengikuti oelaiaran baca tulis al-Our' an?
b. aktif
d. tidak aktif
6. Apakah anda memperhatikan ketika guru menerangkan pelajaran baca tulis alQur'an? a. selalu memperhatikan
c. kadang-kadang memperhatikan
b. memperhatikan
d. tidak pernah memperhatikan
7. Apa yang anda rasakan ketika mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an? a. selalu jenuh
c.kadang-kadangjenuh
b. jenuh
d. tidak jenuh
8. Bagaimana sikap anda ketika guru mata pelajaran pendidikan agama Islam memberikan tugas ? a. selalu memperhatikan
c. kadang-kadang memperhatikan
b. memperhatikan
d. tidak pernah memperhatikan
9. Apakah anda sering membaca al-Qur'an di rumah? a. selalu membaca
c. kadang-kadang membaca
b. membaca
d. tidak pernah membaca
I 0. Bagaimanakah kemampuan anda dalam membaca al-Qur'an? a. sangat fasih
c. kurang fasih
b. fasih
d. tidak fasih
I I. Apakah anda selalu lancar membaca al-Qur'an ? a. selalu lancar
c. kadang-kadang lancar
b. lancar
d. tidak pernah lancar
12. Apakah anda memahami isi kandungan al-Qur'an yang dibaca? a. selalu memahami
c. kadang-kadang memahami
b. memahami
d. tidak memahami
13. Apakah anda memahami ilmu tajwid yang diajarkan oleh guru baca tulis alQur'an?
14.
a. selalu memahami
c. kadang-kadang memahami
b. memahami
d. tidak pernah memahami
Jikalau anda tidak memahami ilmu tajwid, apa yang dilakukan oleh
imru
a. memberikan bimbingan
c. menyuruh teman mengajarkan
b. mengadakan !es
d. dibiarkan saja
15. Seberapa besar minat siswa untuk membaca al-Qur'an? a. sangat berminat
c. kurang berminat
b. berminat
d. tidak berminat
16. Menurut anda, apakah materi membaca al-Qur'an yang diberikan sudah dirasakan cukup ? a. sangatcukup
c. kurang cukup
b. cukup
d. tidak cukup
17. Bagaimana guru mata pelajaran pendidikan agama Islam ketika menyampaikan materi ? a. sangat jelas
c. kurangjelas
b. jelas
d. tidakjelas
18. Ketika guru mata pelajaran pendidikan agama Islam mengajarkan anda, metode apa yang anda senangi ? a. metode ceramah
c. metode demonstrasi
b. metode tanyajawab
d. metode bervariasi
19. Apakah guru pendidikan agama Islam memberikan motivasi setiap kali menyampaikan pelajaran ? a. selalu memberikan motivasi
c.
kadang-kadang
memberikan
motivasi b. memberikan motivasi
d. tidak pemah memberikan motivasi
20. Apakah menurut anda kondisi sarana dan prasarana dalam kgiatan mata pelajaran baca tulis aI-Qur'an sudah memadai? a. sangat memadai
c. kurang memadai
b. memadai
d. tidak memadai
SEKOLAH MENENGAl-I PERTAMA
SMP ISLAM PARUNG NSS : 204020519133
NOS : 2002050148
Status : TERAKREDITASI "A" SK BAS Nomor: 4211167-Dikmen Tgl. 23 Januari 2006 Alamat: JI. Raya Parung Bogar No. 648 Telp./Fax. (0251) 611451 Kade Pas 16330
Hasil Wawancara Tentang Peranan Gnrn Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Baca Tulis Al-Our' an
Dengan
: Drs. Muslim
Jabatan
: Guru BTQ
Tanggal
: 25 September 2007
Tern pat
: JI. Raya Parung Bogar No. 648
Pertanyaan Dan Jawaban (- dan +) Pada sekolah-sekolah umum biasanya pelajaran al-Qur'an merupakan salah satu aspek dari bidang studi pendidikan agama Islam, mengapa di S.MP Islam parung pelajaran baca tulis al-Qur' an terpisah dari bidang studi pendidikan agama Islam?
+ Karena SMP Islam parung mempunyai ciri khas sendiri juga merupakan MULOK atau muatan lokal, agar mereka kelak mampu membaca dan menulis baca tu Iis al-Qur' an dengan baik dan benar Dalam ~elajaran baca tulis al-Qur'an mempunyai beberapa fungsi, apa saja fungsi dari pengajaran bidang studi baca tulis al-Qur'an tersebut?
+ Fungsi dari pelajaran baca tulis al-Qur'an : 1. Mengcover anak-anak yang pendidikan agama dalam tingkat yang pertama
dan utama keluarga yang kurang yaitu dengan adanya pendidikan baca tulis al-Qur'an di sekolah agar dimana pada pendidikan yang pertama di rumah tangga orang tua tidak sempat memberikan, diharapkan di sekolah ini setelah anak keluar dapat membaca dan menulis al-Qur'an walaupun banyak kendala terutama pada factor keluarga, ada keluarga yang lingkungannya kental suasana kegamaannya, dan ada juga suasana keagamaan di keluarganva tidak
kPnta I
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SMP ISLAM PARUNG NSS: 204020519133
NOS : 2002050148
Status: TERAKREDITASI "A" SK BAS Nomor: 421/167-Dikmen Tgl. 23 Januari 2006 Alamat: JI. Raya Parung Bogar No. 648 Telp./Fax. (0251) 611451 Kode Pos 16330
Dalam proses kegiatan belajar mengajar baca tulis al-Qur'an pasti. bapak menemukan kesulitan, kesulitan-kesulitan apa saja yang bapak temukan pada siswa di kelas?
+ Memang setiap suatu kegiatan pasti menemukan kesulitan baik dari peserta didik, karena memang dari keberagaman faktor keluarga, lingkungan, individunya. jika anak yang tinggal di keluarga yang harmonis kemudian lingkungannya juga mendukung suasana agamisnya kental, sudah pasti anak tersebut mudah dan pasti mempunyai dasar, yang memang dalam tingkatan dasamya sama sekali tidak kenal huruf pada Sekolah Dasar (SD), disinipun terkadang kami selaku guru baca tulis al-Qur'an menglami kesulitan walaupun sudah diadakan kegiatan ekstrakurikuler berupa pelajaran baca tulis al-Qur' an. Kepada orang tua, lingkungan yang kurang mendorong sehinga terkadang anak ada juga anak yang sudah selesai kelas 3 masih ada membaca al-Qur'an t.erbata-bata karena dari faktor lingkungan, keluarga, individunya serta motivasi anaknya dan berbagai macam ha!. Begitu banyak metode dalam pengajaran agar materi tersebut mencapai tujuan, metode apa yang bapak Jakukan dalam mengatasi baca tulis al-Qur' an siswa?
+ Strategi yang kami lakukan dengan metode cerita, agar anak setiap pelajaran baca tulis al-Qur' an itu menyenangkan dan juga anak itu tertarik untuk mempelajari al-Qur' an. Berdasarkan pengalaman bapak mengajar, faktor apa saja yang menjadf penyebab kesulitan siswa dalam membaca dan menulis al-Qur'an?
+ Faktor penyebab kesulitan siswa dalam membaca dan menulis al-Qur'an diantaranya adalah : 1. Faktor individunya, kurangnya motivasi anak dalm belajar baca tulis alQur'an 2. Fak"tor keluarga
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SMP ISLAM PARUNG NSS : 204020519133
NOS : 2002050148
Status: TERAKREDITASI "A" SK BAS Nomor: 421/167-Dikmen Tgl. 23 Januari 2006 Alamat: JI. Raya Parung Bogor No. 648 Telp./Fax. (0251) 611451 Kode Pos 16330 3. Faktor lingkungan yang kurang mendukung untuk mempelajari baca tulis al-Qur"an Berdasarkan pengamatan bapak, bagaimana kemampuan s1swa dalam membaca dan menulis al-Qur'an?
+ Kemampuan anak dalam mempelajari baca tulis al-Qur'an setiap kela, setiap individu tidak sama, karena memang dari dasar sekali mereka tidak mengenal, karena dari tindakan SD-nya mereka tidak menekankan untuk membaca alQur' an. Di smp ada yang sebagian dari mereka tidak kenal baca tulis alQur' an, aksara Arab, sehingga pembinan dari sekolah SMP Islam parung kelas I sampai kelas 3 yang mengalami kesulitan terkadang karena dari tiga faktor tadi. Ketika mereka menjelang dewasa ada sifat malu dengan temannya karena belum bisa membaca al-Qur' an. Terkadang, kami suka memerintah kepada siswa untuk membaca al-qur'an dasar. Misalnya: mulai dari tahap dasar guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca iqro di rumah, kemudian membaca ulang di sekolah. Menurut pengamatan bapak, seberapa besar minat siswa yang mengalami kesulitan membaca dan menulis al-Qur'an untuk memperbaikinya?
+ Hampir setiap kelas dari kelas I sampai kelas 3 mempunyai minat untuk membaca al-Qur' an, walaupun kami telah berupaya agr anak setelah lulus rnampu membaca al-Qur' an, tetapi masih ada atau 2 orang dalam setiap kelas yang membacanya masih terbata-bata, membutuhkan bimbingan yang cukup, terkadang kami sebagai pembimbing terbatas waktu di sekolah, dan kami selalu memberikan tugas di luar sekolah agar mereka belajar melalui orang tua, keluarga atau teman sebayanya agar mereka jangan sampai tertinggal terhadap teman-temannya di kelas. Secara prosentase terdapat 20% minat siswa yang mengalami kesulitan memperbaikinya.
membaca dan menulis al-Qur' an untuk
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SMP ISLAM PARUNG NSS: 204020519133
NOS : 2002050148
Status: TEAAKAEDITASI "A" SK BAS Nomor: 421/167-Dikmen Tgl. 23 Januari 2006 Alamat: JI. Raya Parung Bogar No. 648 Telp./Fax. (0251) 611451 Kade Pas 16330
Seberapa besar perhatian sekolah terhadap kemampuan membaca al-Qur'an?
+ Perhatian sekolah terhadap kemampuan siswa dalam membaca al-Qur'an cukup besar, apalagi baca tulis al-Qur' an merupakan ciri khas SMP Islam. Terkadang ketika sekolah mengadakan peringatan hari-hari besar islam ditampilkan lomba-lomba: nasyid, kaligrafi, pidato,cerdas cermat. Lombalomba ini diadakan ketika maulid nabi.
+ Besar kita Muhammad SAW, Isra' Mi'raj. Dan sekolah memberikan penghargaan,
bahkan
siswa
yang
telah
khatam
al-qur'an
diberikan
penghargaan berupa sertifikat. Kesulitan apa yang sudah bapak atasi dan yang belum bapak atasi dalam baca tulis al-Qur' an? + Ketika saya temui dalam proses belajar mengaJar baca tulis al-Qur'an berlangsung begitu bervariasi, karena kemampuan siswa dalam membaca alQur'an memiliki perbedaan masing-masing. Ada siswa yang fasih dalam membaca al-Qur'an, ada juga yang belum fasih, bahkan ada juga yang belum mengenal huruf al-Quran. Kesulitan yang sudah kami atasi yaitu dengan memberikan bimbingan secara perlahan-lahan sampai siswa bisa membaca alQur'an, tetapi tidak semudah yang kita bayangkan semua tergantung dari minat siswa itu sendiri untuk membaca al-Qur' an, dan kami sebagai guru baca tulis al-Qur' an juga bekerja sama oleh oang tua di rumah agar siswa brlatih membaa al-Qur' an di rumah, oleh karena itu kerja sama antara guru dan orang tua siswa harus selalu berjalan dengan baik. Dan yang belum kami atasi yaitu karena keterbatasn waktu sehingga tidak maksimal dalam memberikan materi pengajaran tentang baca tulis al-Qur'an. Dalam ha! ini, apa saran bapak untuk sekolah khususnya dan untuk siswa pada umumnya dalam meningkatkan kemapuan siswa dalam membaca dan menulis al-Qur'an?
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SMP ISLAM PARUNG NSS: 204020519133
NOS : 2002050148
Status: TERAKREDITASI "A" SK BAS Nomor: 4211167-Dikmen Tgl. 23 Januari 2006 Alamat : JI. Raya Parung Bogor No. 648 Telp./Fax. (0251) 611451 Kode Pos 16330
+
Saran kami untuk sekolah dan siswa adalah sebagai berikut : 1. Diintensifkan lagi kepada siswa agar dalam membaca dan menulis al-
Qur' an menjadi lebih baik yang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid 2. Penambahan alokasi waktu di luar jam belajar sekolah 3. Membuka bimbingan tambahan di luar jam belajar, seperti:privat di rumah 4. Motivasi dari berbagai pihak seperti sekolah, keluarga dan lingkungan sekitar.
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SMP ISLAM PARUNG NSS: 204020519133
NOS : 2002050148
Status: TERAKREDITASI "A" SK BAS Nomor: 421/167-Dikmen Tgl. 23 Januari 2006 Alamat: JI. Raya Parung Bogar No. 648 Telp./Fax. (0251) 611451 Kode Pos 16330
SURAT KETERANGAN
Nomor: 067 /102.5/SMP.IS/S.Ket/2007
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Parung Kabupaten Bogar menerangkan bahwa :
Nama
: SITI TARWIYAH
NIM/ NIRM
: 103011026741
Tingkat / Semester
: IV/ VIII
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Judul Pel'!elitian/Skrips!
: Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Baca Tulis Al-Qur'an.
Nama tersebut di atas adalah benar telah mengadakan Penelitian/Pengumpulan Data di Sekolah kami terhitung mulai tanggal 15 September s.d. 29 September 2007.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
."'u'"''"-'
Parung, 20 November 2007 •
B. Struktur Organisasi Sekolah [
Bid. Kurikulum Sadikin, S.Pd.
-
Komite Sekolah H. Saimin, S.Ag. H. Zarkasih, S.Ag. Acep Haryadi
Pemb. OSIS Drs. Edi Susanto Rahmat mustofa, S.Ag Azat Munazat, SE Ahmad Dahlan. SA2.
I
I
-- - --- --!Kepala Sekolah ,Yayan Herdiana Yazid
Wakil Kepala Sekolah Drs. Murdiantoro
Wali Kelas
l l
Guru
l BP Dra. Sri Sunaryati Rahmat Mustofa, S.A~
Siswa
l Sarana Prasarana H. Saimin, S.Ag. Supriadi
YAYASAN
H
Humas Drs.Muslim Drs. Rusdi
Keterangan: Kepala instalasi: I. Lab. Komputer: Fazar Syah Alam 2. Lab. Bahasa: Sodikin, S.Pd. 3. Perpus: Mursinah, S.Ant 4. Tata Usaha: Liliyani Pembimbing Osis: I. Koordinator: Drs. Edi Susanto 2. Wakil Koordinator: Rahmat Hermawan 3_
Pe:mhimhlno
D~THnl,..,,.
D ... 1...--.i.
'1'.1•• -<._.L"_