PERANAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA TANJUNGPINANG DALAM PEMBINAAN ATLIT RENANG TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN 2014 SE-KOTA TANJUNGPINANG
PUBLIKASI
Oleh SAPUTRA NIM : 110565201040
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK (FISIP) UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
ABSTRAK
Dinas Pemuda dan Olahraga memiliki peranan dalam pembinaan atlit berdasarkan pada tugas pokok dan fungsinya. Dinas Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan keolahragaan dan kepemudaan. Sedangkan fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga salah satunya yaitu Pembinaan dan pengembangan keolahragaan dan kepemudaan. Pembinaan dan pengembangan keolahragaan tidak hanya diprioritaskan pada aspek peningkatan prestasi olahraga saja, namun upaya peningkatan kesehatan juga mendapat perhatian dalam sistem keolahragaan. Walaupun event-event yang dilakukan setiap tahun oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Tanjungpinang, tetapi atlit-atlit yang dihasilkan masih belum memuaskan, dimana belum dapat memenangkan kejuaraan tingkat nasional. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dan informan dalam penelitian ini berjumlah 14 Orang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang telah menjalankan peranannya dalam Pembinaan Atlit Tingkat SMA Tahun 2014. Dimana Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang menyediakan pelatih khusus untuk melakukan pembinaan bagi siswa yang berprestasi pada event yang diselenggarakan oleh pihak terkait, kemudian pendanaan secara murni menggunakan dana Anggara Pendapatan Belanja Daerah (APBD), pengadaan sarana dan prasarana masih bekerjasama dengan pihak swasta (pengurus Kolam Renang) karena Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang belum memiliki fasilitas kolam renang sendiri, dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang memberikan penghargaan berupa piala, medali, sertifikat dan memberikan uang pembinaan kepada atlit yang berprestasi pada event-event yang dilaksanakan oleh pihak tersebut. Saran yang peneliti berikan sehubungan dengan penelitian ini, yaitu kepada Dinas Pemuda dan Olahraga agar kiranya tetap meningkatkan perannya sebagai Ketenagaan, pendanaan, penyedia fasilitas olahraga, dan penghargaan yang tepat buat para atlit, Sarana dan prasarana olahraga agar kiranya melakukan kerjasama dengan pihak pengurus kolam renang agar dipelihara dengan baik dan Pembinaan yang berkesinambungan supaya dioptimalkan dengan baik. Kata Kunci: Peranan, Pembinaan Atlit
ABSTRACT Youth and sports department has a role coaching athletes based on its basic tasks and function. Youth and sports department has a fundamental duty to implement sports and youth affairs. While the function of the youth and sports department of sports not only prioritized in any aspect of improving performance although the event that are conducted each year by department of youth and sports (DISPORA) Tanjungpinang, but athletes produced is still not satisfactory, which can not be won a national champion level. Type of study is a descriptive study using qualitative research methods, which researchers attempted to portray figures carefully characteristics of a phenomenon or problem studied. And informants in this study amounted to 14 people. Based on the result of research that the department of youth and sports Tanjungpinang have to play its role in coaching athletes high school department where the youth and sports department Tanjungpinang provide special trainers to conduct training for students who excel in event heid by related parties, the funding purely using funds local government budget (APBD), provision of facilities and infrastructure are still working with the private sector (a swimming pool attendant) for youth services and sports facilities Tanjungpinang not have its own pool, and the department of youth and sport Tanjungpinang awarded in the form of trophies, medal, certificate and give the money guidance to athletes who excel in event held by such party. Advice that researchers provide in connection with this study, namely the youth and sports department that would still increase its role as energy, finance, sports facilities providers, and appropriate rewards for athletes, sport facilities and infrastructure that would make cooperation with the swimming pool attendant that is well maintained and sustainable development so well optimized. Key word: role, coaching athletes
PERANAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA TANJUNGPINANG DALAM PEMBINAAN ATLIT RENANG TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN 2014 SE-KOTA TANJUNGPINANG A. Latar Belakang Olahraga
suatu
Sekarang ini, olahraga sudah
fenomena yang mendunia dan menjadi
menjadi ajang yang bergengsi baik
bagian yang tak terpisahkan dalam
ditingkat
kehidupan
nasional maupun ajang international.
Bahkan
sehari-hari melalui
dilakukan suatu
merupakan
olahraga
karakter
ajang perlombaan ini dibagi ke dalam
olahraga
beberapa cabang olahraga yaitu futsal,
strategis
untuk
basket, silat, karate, atletik, renang,
kepercayaan
diri,
sehingga
sarana
identitas
provinsi,
Sehingga olahraga yang dijadikan
pembangunan
membangun
daerah,
dapat
bangsa,
menjadi
masyarakat.
antar
bangsa,
dan
kebanggaan
nasional.
bulu
tangkis,
tenis
meja,
tenis
lapangan, bola volly, dan catur. yang bertujuan untuk membedakan jenis
Olahraga
merupakan
aktifitas
dan kategori yg diperlombakan. Untuk
yang sangat baik dan banyak manfaat
mengikuti dan berpartisipasi dalam
untuk
cabang-cabang
menjaga
kesehatan
fisik
kesehatan, dan
baik mental.
olahraga
tersebut
dibutuhkan pihak-pihak yang terkait
Berolahraga yg rutin dan teratur akan
untuk
memberikan manfaat yang sangat
disetiap wilayah dalam melakukan
banyak pada tubuh manusia dalam
pencarian bibit atlit serta melakukan
menjaga kondisi fisik dan mental agar
pembinaan dan pengembangan.
tetap
prima,
sehingga
memberdayakan
masyarakat
kita
Dalam pemberdayan masyarakat
menjalankan rutinitas aktifitas sehari-
bidang olahraga, ditangani oleh Dinas
hari berjalan dengan lancar dengan
Pemuda
keadaan fisik dan mental yang sehat
Keolahragaan)
disamping mengkonsumsi makanan
mempunyai fungsi untuk membina dan
dan minuman yang bergizi.
menyiapkan sumber daya pendukung
dan
olahraga yang
(Bidang kemudian
bagi tercapainya tujuan pemberdayaan
masyarakat tersebut melalui tahapan-
peningkatan
tahapan pembinaan melalui metode
rohani,
pelatihan
mendayagunakan
membentuk watak dan kepribadian,
masyarakat
disiplin dan sportivitas yang tinggi
keberhasilan
serta peningkatan prestasi yang dapat
program tersebut dengan revitalisasi
membangkitkan rasa kebanggaan di
peran masyarakat sebagai faktor utama
bidang keolahragaan daerah maupun
keberhasilan
nasional.
dan
organisasi-organisasi sebagai
pendukung
peningkatan
olahraga
mulai dari keluarga, sekolah sampai ke lembaga keolahragaan.
jasmani,
serta
mental
ditujukan
dan untuk
Untuk mendapatkan calon-calon atlit Dinas Pemuda dan olahraga tidak
Dinas Pemuda dan
olahraga
serta-merta
memiliki peranan dalam pembinaan
pembinaan
atlit berdasarkan pada tugas pokok dan
melainkan
fungsinya. Dispora mempunyai tugas
olahraga di wilayah setempat guna
pokok
urusan
mencari bibit-bibit yang akan dibina.
kepemudaan.
Sebagaimana di Kota Tanjungpinang
melaksanakan
keolahragaan Sedangkan
dan
dan
memberikan
pengembangan,
membuat
event-event
Dispora
salah
Pembinaan
dan
(DISPORA)
pengembangan
keolahragaan
dan
olahraga
kepemudaan.
Pembinaan
dan
untuk memfasilitasi dan memotivasi
keolahragaan
tidak
para siswa/i yang mempunyai bakat di
aspek
cabang olahraga, event tersebut rutin
peningkatan prestasi olahraga saja,
diadakan setiap tahunnya. Kegiatan ini
namun upaya peningkatan kesehatan
diikuti oleh seluruh siswa/i yang
juga mendapat perhatian dalam sistem
berbakat dibidang olahraga mulai dari
keolahragaan.
tingkat SD hingga tingkat SMA/SMK
satunya
fungsi
langsung
yaitu
pengembangan hanya
diprioritaskan
pada
Melalui
budaya
melalui Dinas Pemuda dan olahraga menggelar
Siswa
Nasional
olahraga yang dilakukan secara teratur
se-Kota
Tanjungpinang.
dan
olahraga
yang
efektif
kebutuhan
untuk untuk
memenuhi
Olimpiade (O2SN)
Cabang
ditandingkan
yaitu
meningkatkan
futsal, basket, silat, karate, atletik,
kesegaran jasmani (physical fitnesh)
renang, bulu tangkis, tenis meja, tenis
dan rekreasi, olahraga diarahkan pada
lapangan, bola volly, dan catur.
Event-event tersebut diharapkan
mengkoordinasikan dan melaksanakan
akan memberikan jalan bagi atlit-atlit
pembinaan dan peningkatan prestasi
pelajar untuk mengikuti seleksi dalam
Atlit, kinerja Wasit, Pelatih
Pekan
Daerah
Manajer, guna mewujudkan prestasi
(POPDA) dan hingga sampai pada
keolahragaan nasional menuju prestasi
Pekan
internasional.
olahraga
olahraga
Pelajar
Pelajar
Nasional
(POPNAS), hal ini diharapkan bagi
Walaupun
event-event
dan
yang
remaja yang berhasil memenangkan
dilakukan setiap tahun oleh Dinas
event-event
terus
Pemuda dan Olahraga (DISPORA)
konsisten meneruskan ke event yang
Tanjungpinang, tetapi Atlit-Atlit yang
lebih
memberikan
dihasilkan masih belum memuaskan,
sumbangan yang besar bagi daerah
dimana belum dapat memenangkan
dan membanggakan nama daerahnya
kejuaraan tingkat nasional. Hal ini
sendiri. Dalam Pekan olahraga Pelajar
juga terlihat antusias para pelajar yang
Daerah (POPDA) para atlit pelajar
mengikuti event Olimpiade Olahraga
tersebut akan dilatih dan dibina untuk
Siswa
menjadi atlit yang profesianal, untuk
peserta yang mengikuti masih minim.
melanjutkan ke event nasional bahkan
Hal ini perlu kerjasama antara Dinas
ke kejuaraan internasional. Untuk
Pemuda dan Olahraga (DISPORA)
melakukan pembinaan Dinas Pemuda
dan pihak sekolah untuk membangun
dan
daerah dan membantu menyalurkan
O2SN
besar
untuk
guna
olahraga
(DISPORA)
tidak
Nasional
melakukannya sendirian, melainkan
kreatifitas
bekerjasama
olahraga.
dengan
pelatih-pelatih
dari masing-masing cabang olahraga. Selain itu Dinas Pemuda dan olahraga Tanjungpinang
(DISPORA)
dalam
dimana
bidang
Pada kenyataannya pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) hanya aktif
dalam
membuat
event-event
bekerjasama
setiap tahunnya saja, untuk masalah
dengan Komite olahraga Nasional
pembinaan siswa/i dibebankan kepada
Indonesia
(KONI)
Kota
guru masing-masing sekolah terutama
Tanjungpinang
dalam
pembinaan
guru olahraga untuk membina siswa/i
merencanakan,
dalam mengikuti 11 cabang olahraga
olahraga,
juga
Kota
pelajar
(O2SN)
yang dipertandingkan, yang terdiri
keahlian renang secara otodidak jarang
dari, futsal,
ikut pada event-event tersebut.
basket, silat,
karate,
atletik, renang, bulu tangkis, tenis
Bertolak
dari
latar
belakang
meja, tenis lapangan, bola volly, dan
diatas kemudian keinginan penulis
catur.
untuk mengetahui peranan dispora. Hal
ini
membuat
sebagian
Dengan mengangkat judul penelitian
mengikutsertakan
”Peranan
Dinas
Pemuda
siswa/i mereka hanya dalam beberapa
Olahraga
Kota
Tanjungpinang
cabang olahraga saja, sesuai dengan
Dalam Pembinaan Atlit Renang
kemampuan
Tingkat SMA Tahun 2014 Se-Kota
sekolah
hanya
dan
keahlian
yang
dimiliki siswa/i di masing-masing
Tanjungpinang”.
sekolah tersebut, khususnya dalam
B. Rumusan Masalah
cabang olahraga renang. Olahraga
Dari
beberapa
dan
pernyataan
renang merupakan cabang olahraga
mengenai permasalahan dalam bidang
air, dalam Olimpiade Olahraga Siswa
olahraga, maka dalam penelitian ini
Nasional
yang menjadi rumusan masalah yang
(O2SN)
di
Kota
Tanjungpinang, renang hanya diikuti
akan
oleh 1 (satu) orang putra dan 1 (satu)
Peranan Dinas Pemuda dan Olahraga
orang
Dalam
sekolah,
putri
sebagai
Gaya
perwakilan
renang
yang
diteliti
Pembinaan
Bagaimana
Atlit
Renang
Tingkat SMA tahun 2014 Se-Kota
diperlombakan adalah gaya dada, gaya
Tanjungpinang?
bebas, gaya kupu-kupu, dan gaya
C. Tujuan
punggung. Sebagian pembinaan yang
adalah:
dan
Kegunaan
Penelitian
mereka dapatkan lebih kepada kursus
1. Tujuan Penelitian
renang diluar sekolah. peserta yang
a. Untuk mendeskripsikan peranan
mengikuti cabang olahraga renang
Dinas Pemuda dan Olahraga dalam
sebagian besar adalah pelajar yang
dalam
juga telah kursus dengan pelatih-
dikota Tanjungpinang tahun 2014
pelatih club renang masing-masing,
Se-Kota Tanjungpinang
sehingga bagi pelajar yang memiliki
pembinaan
atlit
renang
b. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan oleh Dinas Pemuda
dan Olahraga dalam pembinaan
dalam
Soekanto
atlit renang di Kota Tanjungpinang
(2012:213)
tahun 2014.
mencakup tiga hal, antara lain:
2. Kegunaan Penelitian a. Secara Praktis, dari hasil penelitian ini
kemudian
dapat
menjadi
masukan dan bahan evaluasi bagi pelaksanaan program pemerintah daerah Kota Tanjungpinang dan Dinas Pemuda dan Olahraga. b. Secara
Akademis,
dapat
memberikan teori/literatur
tambahan dalam
pembinaan
atlit bidang olahraga. c. Kegunaan Metodologi, hasil dalam penelitian menjadikan
ini
kemudian sebuah
dapat
dorongan
moral dalam penelitian selanjutnya mengenai pembahasan yang serupa tentunya. D. Kerangka Teoritis 1. Peranan Menurut Soekanto (2012:212) mengatakan
“peranan
merupakan
aspek dinamis kedudukan (Status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan
Levinson
kewajibannya
sesuai
dengan
kedudukannya, dia menjalankan suatu peranannya”.
mengatakan
peranan
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturanperaturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Menurut Narwoko dan Suyanto (2006:160) mengatakan peranan dapat membimbing
seseorang
dalam
berprilaku, karena fungsi
peranan
sendiri adalah sebagai berikut: a. Memberi arah pada proses sosialisasi. b. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan. c. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat, dan Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol, sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat.
2. Pemerintahan Menurut Sedarmayanti (2004:2) menjelaskan bahwa Pemerintah atau “Government” dalam bahasa Inggris diartikan : “The authoritative direction and administration of the affairs of men/women in a nation, state, city, etc.” atau dalam bahasa indonesia berarti “Pengarahan dan administrasi yang berwenang atas kegiatan orang-orang dalam sebuah negara, negara bagian, kota dan sebagainya.” Sedangkan istilah “kepemerintahan” atau dalam bahasa Inggris “Governance” yaitu “the act, fact, manner of governing”, berarti : “Tindakan, Fakta, Pola, dan kegiatan atau peyelenggaraan Pemerintah”. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dalam
sebagaimana Peraturan
dimaksud
Daerah
a. perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kepemudaan dan olahraga; b. pemberian layanan di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga; c. pembinaan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga; d. pelaksanaan urusan kesekretariatan dinas; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota Dinas Pemuda dan Olahraga mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan sebagian kewenangan desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang pemuda dan olahraga sesuai dengan lingkup tugasnya. 3. Pembinaan Berdasarkan
Undang-undang
Kota
Republik Indonesia No. 3 Tahun 2005
Tanjungpinang Nomor 13 Tahun 2012
tentang sistem keolahragaan nasional
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
pasal 1 ayat 8, disebutkan bahwa:
Dinas Daerah Kota Tanjungpinang.
“Pembina olahraga adalah orang yang
Pasal 3 ayat (1) huruf c, mempunyai
memiliki
tugas
kepemimpinan,
melaksanakan
urusan
minat
dan
pengetahuan, kemampuan
pemerintahan daerah berdasarkan asas
manajerial, dan/atau pendanaan yang
otonomi dan tugas pembantuan di
didedikasikan
bidang pendidikan, kepemudaan dan
pembinaan
olahraga. Dalam melaksanakan tugas
olahraga”.
sebagaimana
dimaksud
Dinas
untuk dan
kepentingan pengembangan
Kemudian dalam Pasal 21 ayat 2
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
menjelaskan
Pembinaan
dan
menyelenggarakan fungsi :
pengembangan sebagaimana dimaksud
dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila.”
pada ayat (1) meliputi pengolahraga, ketenagaan,
pengorganisasian,
pendanaan, metode, prasarana dan sarana,
serta
penghargaan
keolahragaan. 4. Olahraga Olahraga merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang memiliki
5. Atlit
dimensi kompleks. Dalam berolahraga individu
mempunyai
berbeda-beda, berprestasi,
tujuan
yang
lain
untuk
antara kesegaran
jasmani,
ataupun rekreasi. Pencapaian prestasi dibidang
olahraga
penerapan
ilmu
didukung
oleh
pengetahuan
dan
teknologi yang tepat guna.Tercapainya prestasi olahraga merupakan usaha yang dapat matang
diperhitungkan
melalui
pembinaan
secara dini,
penguasaan kemampuan teknik, taktik dan strategi serta melalui berbagai
Menurut Octaria
efektif
dan
dipertanggungjawabkan
dapat adalah
melalui pendekatan ilmiah. Menurut Mutohir
dalam
diktat
Sosiologi
Olahraga, (2011:13) mengungkapkan bahwa “Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan
(2015:8)
atlit
dalam adalah
subjek/seseorang yang berprofesi atau
menekuni
suatu
cabang
olahraga tertentu dan berprestasi pada cabang olahraga tersebut, sedangkan menurut Salim dalam Octaria
(2015:8)
olahragawan, bidang kekuatan,
atlit
adalah
terutama
dalam
yang
memerlukan
ketangkasan,
dan
kecepatan. E. Konsep Operasional
pendekatan. Salah satu pendekatan yang
Wibowo
Dalam
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005
menggambarkan
bahwa
keolahragaan daerah ditata sebagai suatu bangunan sistem keolahragaan yang
pada
pengembangan
intinya
dilakukan
dan
pembinaan
olahraga yang diawali dengan tahapan pengenalan olahraga, pemantauan dan pemanduan, serta peningkatan dan
pengembangan bakat prestasi. Dalam
sebuah proses penanaman atau
hal ini ditangani oleh Dinas Pemuda
transfer kebiasaan atau nilai dan
dan
aturan
Olahraga
khususnya
bidang
dari
satu
generasi
ke
olahraga, dimana Dinas Pemuda dan
generasi lainnya dalam sebuah
Olahraga
harus
kelompok atau masyarakat. Proses
ke-
sosialisasi juga tidak terlepas dari
tercapainya
adanya interaksi. Dalam hal ini
(bidang olahraga)
menjalankan
fungsi
pemerintahannya
agar
tujuan. Pada penelitian ini untuk
interaksi
memberikan
Pemuda dan Olahraga dengan para
suatu
batasan
maka
antara
yang
pihak
Dinas
digunakan teori Narwoko dan Suyanto
pelatih
ditunjuk
(2006:160) yang mengatakan bahwa
membina,
Peranan dapat dilihat dari tindakan
dengan pihak sekolah mengenai
seseorang dalam memberi arah pada
event-event
proses sosialisasi, yang merupakan
diselenggarakan
suatu tradisi, kepercayaan, nilai-nilai,
sekolah mempersiapkan calon altit
norma-norma dan pengetahuan. Dan
dari perwakilan sekolah tersebut.
melakukan
untuk interaksi
yang
akan
agar
tiap-tiap
dapat
a. Pemberian Arahan b. Interaksi pihak Dinas Pemuda Dan Olahraga dengan Pelatih c. Interaksi pihak Dinas Pemuda Dan Olahraga dengan pihak sekolah-sekolah 2. Aturan-Aturan
melestarikan kehidupan antar sesama
Aturan merupakna tata tertib yang
masyarakat.atas dasar hal tersebut,
harus dilakukan oleh seseorang,
maka dalam penelitan ini perlu ada
dimana dalam hal ini bagaimana
batasan penelitian atau defenisi konsep
kesesuaian para pegawai dalam
dalam
menjalankan tugas
dapat
juga
seseorang
dilihat dalam
dari
tindakan
mempersatukan
kelompok atau masyarakat, dalam menjalankan suatu system pengendali dan
kontrol,
Adapun
sehingga
masing
masing
defenisi
konsep
variabel. dalam
penelitian ini adalah : 1. Memberi sosialisasi
Arah
pada
proses
dan fungsi
dalam bidang keolahragaan dan apakah
ada
pemberian
kepada
pegawai
yang
sanksi tidak
menjalankan tugas sesuai dengan rencana yang telah dibuat;
a. Kesesuaian Pegawai dalam melaksanakan tugas dalam bidang keolahragaan b. Pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak menjalankan tugas 3. Kontrol
c. Pengadaan sarana dan prasarana, dan d. Penghargaan kepada atlit. 5. Faktor berpengaruh merupakan
Suatu usaha untuk mengendalikan
Olahraga (bidang olahraga) dalam
dan menyelaraskan suatu kegiatan
pembinaan atlit yang indikatornya
yang telah dijalankan. Dalam hal
sebagai berikut :
ini Dinas Pemuda dan Olahraga
a. Faktor pendukung
melakukan
1) Minat dan bakat 2) Pelatih yang profesional
pengawasan
yang
berkaitan dengan pembinaan atlit
faktor-faktor
yang
berpengaruh
dalam hal Dinas Pemuda dan
dan evaluasi pelaksanaan program-
b. Faktor penghambat
program yang dijalankan guna
1) fasilitas olahraga khususnya renang 2) pembinaan yang kurang berkesinambungan
membangun calon atlit daerah agar dapat berkompetisi pada eventevent yang lebih tinggi
F. Metode penelitian
a. Melakukan Pengawasan yang berkaitan dengan pembinaan atlit b. Melakukan evaluasi mengenai program yang berkaitan dengan pembinaan atlit 4. Pembinaan Sesuai
dengan
Republik Tahun
Indonesia 2005
Keolahragaan peranan
Undang-Undang
Dinas
Nomor
3
tentang
Sistem
Nasional,
maka
Pemuda
dan
Olahraga dalam pembinaan atlit dioperasionalkan dengan indikator sebagai berikut: a. Ketenagaan b. Pendanaan,
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode
penelitian
kualitatif.
Hal
ini
dikarenakan
penelitian
ini
berupaya
untuk
memahami faktor dan kendala dari peranan dinas pemuda dan olahraga dalam
pembinaan
atlit
di
Tanjungpinang. menurut Bogelan dan Taylor dalam (Moleong, 2012: 4) metode kualitatif
adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Adapun informan yang penulis
masing mempunyai kelebihan dan
pilih dalam penelitian ini terdiri dari:
kekurangan. Adapun beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian
Table I.1 Informan Dalam penelitian No 1 2 3
4
5
Informan
ini, yaitu :
Ket
Kepala dinas pemuda dan olahraga Ketua KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Pengurus cabang olahraga Kepala Bidang Olahraga a. Kabid. Kepemudaan b. Kabid Olahraga c. Kabid Sarana dan Prasarana Kepala Seksi a. Seksi pembinaan Olahraga Masyarakat b. Seksi Olahraga masyarakat dan kesehatan jasmani c. Bina Prestasi dan Organisasi
1 1
a. Observasi,
yaitu
proses
pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat dengan mengamati kondisi yang berkaitan dengan objek penelitian.
1
b. Wawancara, percakapan
3
adalah
proses
dengan
maksud
tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak berupa tanya jawab kepada sejumlah informan untuk memperoleh gagasan
3
informasi
yang
dan
berkaitan
erat
dengan penelitian ini. c. Studi
kepustakaan
(library
research), yaitu dengan membaca
6
Pelatih Renang
1
buku,
7
Atlit Renang
2
dokumen-dokumen,
8
Guru Olahraga Sekolah
2
undang,
14
lainnya yang berkaitan dengan hal-
Jumlah
ihwal
(Sumber Data: Dispora Kota
Untuk memperoleh data yang relevan,
dan
surat
undang-
media
olahraga
kabar,
informasi
di
Kota
Tanjungpinang.
Tanjungpinang, 2014)
akurat,
majalah,
dan
dapat
dipertanggung jawabkan maka penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data karena masing-
d. Penelusuran data online, data yang dikumpulkan
melalui
online
seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data-
informasi
yang
berupa
data
2. Aturan-aturan
maupun informasi teori secepat
Dinas Pemuda dan Olahraga
atau semudah mungkin dan dapat
Kota Tanjungpinang sebagian besar
dipertanggung
telah menjalankan tugas sesuai dengan
jawabkan
secara
akademik.
rencana, hanya ada beberapa kendala yang
G. Hasil Penelitian
1. Memberi
pelaksanaannya
Arah
pada
proses
sosialisasi
dalam
dilapangan,
seperti
cuaca buruk sehingga event yang dilaksanakan mengalami pengunduran
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota
menghambat
Tanjungpinang
memberikan
waktu.
Kemudian
Pemuda
dan
Kepala
Dinas
Olahraga
Kota
arahan tidak hanya kepada pegawai
Tanjungpinang
dan
melakukan
memberikan sanksi bagi pegawai yang
interaksi dengan para pelatih melalui
tidak menjalankan tugasnya sesuai
pertemuan,
untuk
memberikan
dengan perencanaan, walaupun sanksi
masukan
guna
membangun
yang diberikan termasuk sanksi ringan
menjelang
yaitu berupa teguran lisan maupun
yang
tulisan, hal ini bertujuan memberikan
diselenggarakan oleh pihak Dinas
jera, dan mengembalikan keselarasan
Pemuda
seperti
serta memberikan kedisiplinan bagi
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional
pegawai untuk melakukan tugas dan
(O2SN), selain itu Pihak Dinas juga
kewajiban
melakukan interaksi dengan pihak
tanggungjawab.
sekolah se-Kota Tanjungpinang yang
3. Kontrol
diwakili oleh guru olahraga dari
Kepala
staf,
tetapi
perkembangan event-event
juga
olahraga tahunan
dan
Olahraga
tidak
segan-segan
dengan
Dinas
penuh
Pemuda
dan
masing-masing sekolah, dimana para
Olahraga
guru diminta untuk mempersiapkan
serta
siswa/inya dalam ajang olimpiade
pegawainya
untuk
melakukan
yang diselenggarakan setahun sekali
pengawasan
dalam
pelaksanaan
tersebut.
kegiatan yang dilakukan, pengawasan
melakukan memerintahkan
tersebut juga berguna
pemantauan, beberapa
mengontrol
setiap
kegiatan
yang
dilakukan,
mengikuti
event
tersebut
untuk
pembinaan
yang
apakah terjadi penyimpangan, ataupun
mewakili sekolahnya.
mengalami
dalam
b) Pendanaan
Kepala
Pendanaan
kendala
pelaksanaannya. Dinas
Kemudian
Pemuda
melakukan
dan
evaluasi
Olahraga
dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga
mengenai
Kota
Tanjungpinang
pembinaan atlit tingkat SMA, dimana
keseluruhan
pihak dinas melihat bagaimana pelatih
Anggaran Pendapatan dan Belanja
yang
(APBD)
telah
ditunjuk
melakukan
(murni)
secara
provinsi,
menggunakan
penggunaan
pembinaan bagi atlit yang berprestasi
anggaran ini tidak hanya digunakan
khususnya cabang olahraga renang,
ada event-event yang dilakukan oleh
salah satunya yang menjadi kendala
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota
yaitu latihan yang dirasakan kurang
Tanjungpinang,
cukup bagi para pelatih dan atlit,
penghargaan bagi para peserta yang
sehingga perlunya menambah jadwal
memenangkan event tersebut, serta
latihan guna meningkatkan prestasi
pembinaan berkelanjutan bagi atlit
para atlit tingkat SMA.
yang berprestasi
2. Pembinaan
c) Pengadaan
a) Ketenagaan
Prasarana
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota
Tanjungpinang
pelatih
khusus
untuk
menyediakan
melainkan
Sarana
dan
Sarana yang digunakan Dinas Pemuda
dan
Olahraga
Kota
melakukan
Tanjungpinang untuk cabang olahraga
pembinaan bagi siswa yang berprestasi
renang yaitu menggunakan kolam
pada event yang diselenggarakan oleh
renang Dendang Ria, karena Dendang
pihak terkait, kemudian pihak Dinas
Ria merupakan kolam renang yang
Pemuda dan Olahraga juga melakukan
setiap tahunnya digunakan sebagai
kerja sama dengan para pelatih yang
event tahunan O2SN cabang olahraga
juga memiliki club, membawa dan
renang yang diselenggarakan oleh
membina
masih
pihak Dispora tersebut. Walaupun
berstatus sebagai pelajar SMA untuk
secara keseluruhan kolam tersebut
siswa/inya
yang
belum sepenuhnya memenuhi standar
nasional, dan kebersihan kolam kurang
pelatih untuk melakukan pembinaan,
terjaga.
sehingga para altet tingkat SMA
d) Penghargaan Atlit
tersebut dapat dipersiapkan untuk
penghargaan
yang
diberikan
mengikuti event-event pada tingkat
kepada atlit tingkat SMA berupak
yang lebih tinggi.
piala, sertifikat, medali dan uang
2) Pelatih yang profesional
(bonus), tidak hanya penghargaan tetapi
pihak
Olahraga
Dinas Kota
Pemuda
dan
Tanjungpinang
Faktor pendukung peranan Dinas Pemuda
pelatih
yang
untuk
dan
mempunyai
Olahraga
dalam
pembinaan atlit yaitu dengan adanya
memberikan pembinaan bagi siswa/i berprestasi
dan
profesional melakukan
yang
ditunjuk
pembinaan
dan
potensi di cabang olahraga renang
pelatihan agar atlit yang berprestasi
untuk dipersiapkan pada event-event
pada
tingkat
mempersiapkan
nasional.
Pemberian
juga
memberikan
penghargaan
tingkat
berpartisipasi
kota
dapat
diri
untuk
dalam
event-event
kebanggaan serta motivasi bagi para
tingkat nasional.
atlit, juga memberikan motivasi bagi
b) Faktor Penghambat
para
se-Kota
1) Fasilitas
Tanjungpinang untuk ikut serta dalam
Renang
siswa/i
pertandingan
sekolah
yang diselenggarakan
Fasilitas
Olahraga
Khusus
kolam
renang
setiap satu tahun ini.
merupakan
salah
satu
faktor
a) Faktor pendukung
penghambat peranan Dinas Pemuda
1) Minat
dan Olahraga Kota Tanjungpinang
Tingginya minat dan bakat atlit
dalam pembinanan atlit tingkat SMA,
tingkat dalam cabang olahraga renang
hal ini terlihat panjang kolam yang
merupakan
faktor
digunakan
masih
pendukung peranan Dinas Pemuda dan
sentimeter,
kemudian
Olahraga Kota Tanjungpinang dalam
perhatian dari pihak pengurus dan air
pembinaan atlit Renang tingkat SMA.
yang
Dengan adanya minat dan bakat
jalannya
siswa/i akan lebih memudahkan para
kosentrasi para atlit renang tingkat
salah
satu
kotor event
dapat serta
kurang
40
kurangnya
mengganggu mengganggu
SMA dalam mengikuti event
dan
pembinaan.
murni menggunakan dana Anggara
2) Pembinaan
yang
kurang
Pembinaan
yang
berkesinambugan
juga
penghambat
Pemuda
dan
Pendapatan Belanja Daerah (APBD), pengadaan sarana dan prasarana masih
berkesinambungan
faktor
terkait, kemudian pendanaan secara
tidak
bekerjasama dengan pihak swasta
merupakan
(pengurus Kolam Renang) karena
peran
Dinas
Olahraga
Kota
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang
belum
memiliki
Tanjungpinang. Dimana uang (bonus)
fasilitas kolam renang sendiri, dan
yang didapat oleh para atlit dirasakan
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota
belum cukup bagi para atlit, karena
Tanjungpinang
biaya latihan yang dikeluarkan lebih
penghargaan berupa piala, medali,
besar
dibandingkan
didapat
dari
juara
bonus
yang
sertifikat
event
yang
pembinaan
memberikan
dan
memberikan
kepada
uang
atlit
yang
dilaksanakan pihak Dinas Pemuda dan
berprestasi pada event-event
Olahraga.
dilaksanakan
H. PENUTUP
Faktor yang mempengaruhi peranan
1. Kesimpulan
Dinas Pemuda dan Olahraga dalam
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota
Tanjungpinang
pembinaan
oleh
pihak
atlit
yang
tersebut.
tingkat
SMA
telah
khususnya cabang olahraga renang,
dalam
yaitu fasilitas kolam renang yang
Pembinaan Atlit Renang Tingkat SMA
digunakan masih kurang 40 sentimeter
Tahun
dan kurangnya perawatan dari pihak
menjalankan
2014,
peranannya
dapat
dilihat
dari
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
pengurus.
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota
kurang
Tanjungpinang.
Dimana
Dinas
bonus yang diterima tidak sesuai
Pemuda
Olahraga
Kota
dan
dengan
Kemudian
berkesinambungan
biaya
Tanjungpinang menyediakan pelatih
mempersiapkan
khusus untuk melakukan pembinaan
dilaksanakan
bagi siswa yang berprestasi pada event
Pemuda
yang
Tanjungpinang.
diselenggarakan
oleh
pihak
pembinaan
dan
selama event-event
oleh
dimana
latihan yang
pihak
Dinas
Olahraga
Kota
2. Saran
official, pengurus kolam renang
a. Kepada pemerintah dalam hal ini
maupun pemerintah agar sama-
Dinas Pemuda dan Olahraga agar
sama
kiranya
tetap
semua
perannya
sebagai
pendanaan,
meningkatkan Ketenagaan,
penyedia
fasilitas
bertanggung sarana
jawab
dan
atas
prasarana
olahraga. c. Pembinaan
yang
olahraga, dan penghargaan yang
berkesinambungan
tepat buat para atlit. Karena atlit-
dioptimalkan dengan baik, agar
atlit
akan
atlit tidak merasa dirugikan dan
terdukung dengan pembinaan yang
hanya dimanfaatkan saja. Sebagai
optimal sehingga mampu menjadi
olahragawan
aset daerah. Dengan banyaknya
melaksanakan latihan yang rutin,
medali yang diraih oleh atlit kita
maka
maka akan mengharumkan nama
dukungan setiap saat, jadi atlit
daerah.
tetap marasa di support walaupun
yang
berprestasi
b. Sarana dan prasarana olahraga agar kiranya
melakukan
supaya
harus
dibutuhkan
tetap
adanya
kejuaraan telah usai, karena biar
kerjasama
bagaimana pun event kejuaraan
dengan pihak pengurus kolam
akan terus berlanjut ke jenjang
renang agar dipelihara dengan
lebih tinggi. Di sini dibutuhkan
baik. Di sini sangat dibutuhkan
adanya
kerjasama
dalam artian pembinaan yang tetap
antara
para
pelaku
olahraga baik itu atlit, pelatih,
rutinitas
berkesinambungan.
yang
optimal
DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana. Hasibuan, P. S. Malayu. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Ivancevich, John. M, dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta : Erlangga Labolo, M., 2007. Memahami Ilmu Pemerintah, Jakarta : Raja Grafindo Miftah Thoha. 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Edisi 12, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Moleong, J. Lexy. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers Nawawi, Zaidan .2013. Manajemen Pemerintahan, Jakarta, Rajagrafindo. Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2006. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana. Rahmadani. 2012. Peranan Bidang Olahraga Dispora Provinsi Riau Dalam Mendukung Pembinaan Atlit Pelajar Di Provinsi Riau Tahun 2012. Pekanbaru: Jurnal Universitas Riau Raho. Bernard.2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Satriah. 2012. Peranan Dinas Pemuda dan Olahraga Dalam Pembinaan Atlit Di Kabupaten Sidrap. Makarasa: Jurna Universitas Hasanudin Sedarmayanti. 2004. Good Governance (Kepemerintahan Yang Baik), Bagian Kedua, Bandung : CV. Mandar Maju. Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama Sismadiyanto & Ermawan Susanto. (2008). Dasar Gerak Renang. Fakultas Ilmu keolahhragaan UNY. Sugiyono, 2012. Metode Bandung:Alfabeta
Penelitian
Kombinasi
(Mixed
Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo
Mothods).
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru, Rajawali Pers Jakarta Cholik Motohir, Toho. 2011. Berkarakter dengan Berolahraga, Berolahraga dengan Berkarakter. Surabaya : Sport Media. Tunggal,Setia Hadi, 2006. Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005), Jakarta :Harvarindo Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah dan Dokumen Lainnya: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Peraturan Pemerintah Kota Tanjungpinang No. 13 Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tanjungpinang Internet: Website : www.id.wikipedia.org. Didownload tanggal 2 juni 2015