Peran Perguruan Tinggi Dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Cinta Produk Indonesia
Dipresentasikan Oleh : Suryani SF Motik, PhD 27 November 2012
adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. (Wikipedia)
Dalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Cinta juga merupakan sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pertumbuhan
ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
“Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.”
Pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang.
Pertumbuhan Ekonomi
Keberhasilan Pembangunan
Peningkatan GNP Riil
Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi :
Ekonomi
Non Ekonomi
Sumber Daya Alam
Kultur Sosial
Sumber Daya Manusia
Kondisi Politik
Sumber Daya Modal Keahlian/Kewirausahaan Teknologi
Kelembagaan Sistem yang berkembang & yang berlaku
Faktor Ekonomi :
Pembangunan ekonomi harus memperhatikan Kondisi Demografi. Indonesia dewasa ini memiliki “Bonus Demografi”.
Bonus Demografi : Keuntungan ekonomi yang disebabkan oleh menurunnya kelahiran jangka panjang.
Data BPS, Hasil sensus penduduk tahun 2010
Proporsi penduduk usia produktif merupakan bagian yang sangat besar dari penduduk Indonesia (sekitar 69%), sedangkan rasio angka ketergantungan (Dependency Ratio) mencapai titik terendah. Terjadi momen ketika jumlah angkatan kerja sangat besar, namun menanggung beban kelompok usia anak dan lansia yang sangat kecil.
Bonus demografi menjadi dasar meningkatkan produktivitas dan memicu pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan sumber daya manusia. Proporsi penduduk usi produktif yang sangat besar tsb di satu sisi menjadi aset yang sangat penting yang membuka “jendela peluang” bila berkualitas dan dikelola dengan baik, namun bisa pula menjadi “pintu malapetaka” manakala kita gagal dalam pengelolaannya.
Peran Perguruan Tinggi : Perguruan Tinggi memainkan tiga fungsi utama dalam masyarakat, dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Yaitu :
Pendidikan
• bertanggung jawab atas pendidikan dan pelatihan profesional dan sumber daya manusia tingkat tinggi lainnya untuk berbagai kebutuhan kerja dari sektor publik dan swasta ekonomi
Penelitian
• menghasilkan pengetahuan baru dan menemukan aplikasi baru untuk pengetahuan yang ada.
Pengabdian Masyarakat
• pendidikan tinggi memberikan kesempatan untuk mobilitas sosial dan sekaligus memperkuat ekuitas, keadilan sosial dan demokrasi.
Resources are not forever. What does endure are people with needs, and if you have people and develop people, then you have the most important resource in the form of the human mind. Prof. Manuel Castells on his Lecture On Higher Education University of the Western Cape August 7, 2009
Pendidikan itu adalah paspor untuk memasuki masa depan. (Malcolm X)
Suatu bangsa dan negara yang tidak peduli dengan pendidikan, maka dimasa datang bangsa tsb akan tergilas dan tertindas oleh bangsa dan negara lain yang telah maju.
Negara super power banyak memiliki perguruan tinggi kelas dunia dengan berbagai program studi yang dimiliki seperti Amerika, Inggris, Jepang dan lainnya. Mereka menjadi besar, kuat dan maju karena di negaranya banyak orang pintar. Bisnis baru dan perusahaan baru setiap hari banyak bermunculan di negara maju.
Ekonomi Sumber Daya Alam
Sumber Daya Manusia Sumber Daya Modal Keahlian/Kewirausahaan Teknologi
Pendidikan tinggi adalah kunci untuk memberikan persyaratan pengetahuan untuk pembangunan. Tingkat pendidikan yang tinggi sangat penting untuk desain dan produksi teknologi baru untuk kapasitas inovatif suatu negara dan untuk pengembangan masyarakat yang lebih luas. Kontribusi perguruan tinggi amat dibutuhkan dalam upaya memperkuat sistem inovasi nasional. Dalam menunjang output lulusan kelak, perguruan tinggi perlu meningkatkan efektifitas kerjasama sinergis antara pemerintah, perguruan tinggi dan dunia industri, dengan melihat kembali keseimbangan peran universitas dalam hal pengajaran dan penelitian (research based university).
Pemerintah
Perguruan Tinggi
Dunia Usaha
Pengembangan inovasi tidak dapat terbentuk dengan baik jika tidak ada kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha dan perguruan tinggi. Melakukan Optimalisasi Sinergi antara Pemerintah, Perguruan Tinggi Dan Dunia Usaha Merupakan Langkah Terbaik Dalam Rangka Pengembangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Perguruan tinggi memiliki kemampuan untuk membentuk budaya. Para pendidik maupun peserta didik sebagai agen sosial mampu berperan aktif melakukan perubahan sosial. Perguruan tinggi tak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan saja, melainkan juga sebagai lembaga yang mengutamakan pengabdian dan hasil nyata untuk masyarakat Perguruan tinggi dapat memulai dari internalnya menerapkan kebijakankebijakan untuk menggunakan produk Indonesia, tentunya akan dapat menjadi contoh yang dapat dikembangkan luas di masyarakat.
Non Ekonomi Kultur Sosial
Kondisi Politik Kelembagaan
Sistem yang berkembang & yang berlaku
Selama ini banyak dari kita yang membanggakan apa yang kita gunakan adalah produk luar negeri, seakan kita lebih berkelas menggunakannnya. Mulai dari fashion, alat rumah tangga, bahkan konsumsi buah. Yang penting luar negeri! Buah impor, kerap dipilih oleh konsumen dengan alasan tampilannya menarik, pasokannya terjamin, dan ada standarisasi mutu.
Banyak buah lokal yang memiliki rasa dan kualitas lebih bagus daripada yang didatangkan dari negara lain, tetapi diopinikan terbalik. Selain lebih segar, beberapa buah tropis juga terbukti lebih unggul kandungan vitaminnya dibandingkan buah subtropics. Kandungan vitamin C dan vitamin A pada buah mangga lokal, misalnya, lebih tinggi 10 kali lipat dibandingkan apel impor. Sungguh ironi jika buah-buahan Indonesia - Jangankan dikenal di dunia internasional, menjadi tuan rumah di negeri sendiri saja belum.
Berdasarkan data BPS, nilai impor buah-buahan mencapai US$ 411,57 juta atau sekitar Rp. 3,7 triliun per tahun atau Rp. 308 miliar/bulan.
Terhitung Januari s/d Agustus 2012, nilai impor buah-buahan mencapai US$ 1,5 juta atau Rp. 140 miliar.
Hal ini harus disikapi dengan tepat agar tidak terus meningkat. Banyak cara dapat dilakukan, salah satu diantaranya Mencintai Produk Dalam Negeri, dengan menggiatkan penggunaan produk dalam negeri dan mengurangi menggunakan produk impor. Dalam hal ini menggiatkan mengkonsumsi buah lokal.
Banyak buah lokal yang memiliki rasa dan kualitas lebih bagus daripada yang didatangkan dari negara lain, tetapi diopinikan terbalik. Kecintaan pada produk domestik akan mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi.
100% Cinta Indonesia adalah kampanye untuk mempromosikan merek dan produk Indonesia yang diluncurkan pada tahun 2009. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran konsumen Indonesia dan mempromosikan produk dan merek Indonesia. “Produk-produk dalam negeri (Made in Indonesia) akan bisa menjadi terkenal ketika produk itu mulai banyak diminati oleh masyarakat. Dan itu harus dimulai dari diri kita sendiri,sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.”