PERAN PENDAMPING KECAMATAN DALAM PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KECAMATAN TAMBELAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2011
NASKAH PUBLIKASI
OLEH : RANI RAY NIM. 120565201163
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
PERAN PENDAMPING KECAMATAN DALAM PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KECAMATAN TAMBELAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2011 (Studi Kasus di Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan)
Oleh : RANI RAY
ABSTRAK Tujuan umum pelaksanaan KUBE adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui terwujudnya penghidupan yang berkelanjutan dan juga meningkatkan keberfungsian sosial anggota kelompok. Peran pendamping Kecamatan dalam KUBE menurut Hardjanto (2002) dimensi yang melekat pada peran pendamping KUBE Kecamatan yaitu : (1) “Equality, (2) Consensus Orientation (kesepakatan bersama), (3) Participation (partisipasi), (4) Responsiveness. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah Pendamping KUBE Kecamatan Tambelan dan kelompok KUBE di Kecamatan Tambelan. setting penelitian adalah Kecamatan Tambelan. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti melakukan penelitian dibantu pedoman wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber. Dari analisa data dalam penelitian ini yang peneliti lakukan yaitu dengan observasi dan wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa Peran Pendamping Kecamatan dalam Program KUBE di Kecamatan Tambelan cukup baik. Saran dalam penelitian ini adalah perlu adanya pembinaan atau pelatihan untuk menambah wawasan penerima bantuan KUBE. Kegiatan usaha seharusnya dikerjakan secara berkelompok dan harus ada strategi khusus dari Kecamatan untuk memajukan KUBE yang ada di Kecamatan Tambelan. Kata Kunci : Peran, Program KUBE
1
PERAN PENDAMPING KECAMATAN DALAM PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KECAMATAN TAMBELAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2011 (Studi Kasus di Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan)
Abstrak The general objective of KUBE implementation is to improve the economic welfare through the creation of sustainable livelihoods and improve the social functioning of the group members. The role of the companion Sub-district in the KUBE according Hardjanto (2002) dimension inherent in the role of companion Sub-District, namely: (1)”Equality (equality), (2) Consensus Orientation (collective agreement), (3) Participation (participation), (4) Responsiveness. . This research is a qualitative descriptive study . Subjects were research is KUBE Sub-District of Tambelan and groups KUBE in Sub-District Tambelan . the place is the research is Sub-District Tambelan . Data collection using interviews , observation , and documentation . Researcher conducted the study assisted interview guidelines, observation guidelines and documentation . Analysis technique used is reduction data , data presentation , and conclusion. Triangulation used is source triangulation. From the analysis data on this study that researchers do that is by observation and interviews, it can be concluded that the role of Sub-District companion in program KUBE in Sub-District Tambelan “good enough”. Suggestions in this research is the need for coaching or training to add insight the beneficiaries KUBE. Business activities should be done in groups and there should be a specific strategy of the role of sub-district to advancing KUBE which exists in Sub-District Tambelan. Keywords: Role , KUBE Program
2
A.
potensi yang ada.Program KUBE
PENDAHULUAN
perlu
1. Latar Belakang Program bersama
kelompok
(KUBE)
di
kelompok, peningkatan pendapatan,
dengan meningkatkan kualitas hidup
pengembangan
anggota.Program Kelompok Usaha
dimasyarakat
peningkatan
dilaksanakan
kesejahteraan
kepedulian
dan
(Istiana Hermawati, 2006:7).
meningkatkan
masyarakat
serta
anggota dengan masyarakat sekitar
dengan kegiatan Pendidikan Non dalam
usaha
kesetiakawanan sosial diantara para
dengan
pedoman dari pemerintah dan sesuai
Formal
untuk
pada anggota secara bersama dalam
pemberdayaan bagi masyarakat kecil
langsung
masyarakat.Tujuannya
meningkatkan kemampuan berusaha
gagasan yang dapat memberikan
(KUBE)
pola
kehidupan yang sedang berlangsung
usaha
merupakan
Bersama
memperhitungkan
Selain
untuk
mengentaskan
melalui
kemiskinan pada keluarga miskin
program keterampilan menciptakan
dan juga membantu memberdayakan
sebuah usaha.
masyarakat,
Program
kelompok
solusi
untuk
diadakanlah
kelompok
2011 di kecamatan Tambelan yang terdiri dari 5 (lima) kelompok, 1
peningkatan kualitas sumber daya
(satu) kelompok di masing-masing
manusia, serta menekan masalah dengan
program
usaha bersama (KUBE) pada tahun
mengurangi
pengangguran dipedesaan, sebagai
sosial
masyarakat
miskin yang perlu disejahterakan,
Usaha
Bersama (KUBE) merupakan salah satu
terutama
desa yang terdiri dari 5 orang
mengoptimalkan 3
anggota kelompok usaha bersama
Tambelan selebihnya memproduksi
(KUBE), yang ditunjukkan pada
Kue-kue dan menjual aneka lauk
table berikut:
pauk, keempat KUBE tersebut tidak ada yang memproduksi pengolahan ikan yang dapat disimpan dalam
Tabel 1.2
jangka waktu yang cukup lama
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Kecamatan Tambelan Tahun 2011 N o
Desa/Kelura han
Nama Kelomp ok KUBE Mangga
1
Kelurahan Teluk Sekuni Desa Batu KUBE Lepuk Harum Manis Desa KUBE Kampung Anggur Melayu Desa KUBE Kampung Durian Hilir Desa Kukup KUBE Nangka
seperti pengolahan ikan dengan di
Indust ri
buat aneka kerupuk ikan maupun yang
Home Indust ri 2 Home Indust ri 3 Home Indust ri 4 Home Indust ri 5 Home Indust ri Sumber: Kantor Camat Tambelan
bahwa
hanya
yang
nantinya
mungkin bisa di pasarkan di luar daerah padahal
Kecamatan
Tambelan,
Kecamatan
Tambelan
Mayoritas penduduknya merupakan nelayan ini dibuktikan luas lautannya lebih besar dibandingkan daratan yaitu 23.496 km (99,28%) sedangkan luas daratannya 169,42 km (0,72%),
Pada penelusuran awal, peneliti mendapatkan
lainnya,
sehingga produksi ikan lah yang
satu
paling banyak di daerah ini.
kelompok saja yang memproduksi Seharusnya
dengan
adanya
kerupuk ikan yaitu kelompok KUBE KUBE ini memberi peluang kerja Harum Manis, 4 Kelompok Usaha khususnya bagi para ibu rumah Bersama
(KUBE)
di
kecamatan tangga
4
yang
menjadi
anggota/penerima KUBE. Bantuan
Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
yang didapat KUBE di Kecamatan
di Kecamatan Tambelan Kabupaten
Tambelan yaitu alat untuk produksi
Bintan Tahun 2011?
seperti kompor, kuali,dandang, dll
C. Tujuan Dan Kegunaan
sesuai dengan apa yang anggota KUBE produksi,
1. Tujuan Penelitian
namun dengan Tujuan Penelitian ini adalah
adanya bantuan itu, kelompok KUBE
untuk mengetahui Peran Pendamping
di kecamatan Tambelan masih belum
Kecamatan
terlihat perkembanganya, dilihat dari
KUBE
di
Program
Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
berbagai permasalahan yang ada di kelompok
Dalam
di
Kecamatan
Kecamatan
Tambelan
Tahun
2011.
Tambelan dengan jenis usaha yang mereka jalani selama ini namun
2. Kegunaan Penelitian
usaha mereka semakin lama semakin
a. Secara Akademis
berkurang keaktifannya. Penulisan B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
yang
belakang
Dalam
menjadi
membahas Kelompok
tentang Usaha
Bersama.
rumusan masalah sebagai berikut:
Kecamatan
akan
Program
belakang, maka dapat disimpulkan
Peran
agar
pijakan untuk penelitian selanjutnya
yang telah penulis paparkan dilatar
Bagaimana
ini
b. Secara Praktis Dapat memberikan pemahaman
Pendamping
kepada
Program
pentingnya 5
masyarakat program
betapa Kelompok
Usaha Bersama (KUBE) dalam
suatu proses. (Soerjono Soekanto,
menangani kemiskinan.
2002: 268-269)
D.
Peranan adalah serangkaian
LANDASAN TEORI
perilaku yang diharapkan seseorang
1. Peranan
sesuai dengan posisi sosial yang Peranan yang
dinamis
(status).
merupakan dari
aspek
diberikan baik secara formal maupun
kedudukan
Apabila
informal.
seseorang
Dalam
konteks
peran
menurut soerjono soekanto (2009 :
melaksanakan hak dan kewajibannya
212) “Peranan merupakan aspek
sesuai dengan kedudukannya, maka
dinamis dari kedudukan”.
hal ini berarti ia menjalankan suatu peranan.
keduanya
dipisah-pisahkan
tidak dan
Peranan
dapat
kompleks
saling
terhadap
bertentangan satu sama lain. Setiap
adalah
pengharapan caranya
suatu manusia
individu
harus
bersikap dan berbuat dalam situasi
orang mempunyai macam-macam
tertentu berdasarkan status sosial dan
peranan yang berasal dari pola-pola
fungsi sosialnya. (Ahmadi, 2007:
pergaulan hidupnya. Hal tersebut
106)
sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya
Peranan seseorang tidak hanya
bagi masyarakat kepadanya. Peranan
menentukan perilaku tetapi juga
lebih
beliefs
banyak
menekankan
pada
fungsi, penyesuaian diri dan sebagai
(keyakinan)
dan
sikap.individu memiliki sikap yang selaras dengan harapan-harapan yang
6
menentukan
peranan
mereka
2.
sehingga perubahan peranan akan
Dimensi kedua yang melekat pada peran yaitu Consensus Orientation (kesepakatan bersama) pengertian Consensus Orientation (kesepakatan bersama) sebagaimana yang dikemukakan Hardjanto (2002:24) yaitu: “kesepakatan bersama menjadi penting bagi perangkat pemerintah dengan mengedepankan kebijakan berdasarkan prioritas kebutuhan”.
membawa pada perubahan sikap. Pada
umumnya
peranan
yang
dilakukan seseorang tidak hanya menyalurkan perilakunya tetapi juga membentuk sikapnya, peranan juga dapat
mempengaruhi
nilai-nilai
3.
(values) yang dipegang orang dan mempengaruhi pertumbuhan kepribadian
arah dan mereka
Consensus Orientation (kesepakatan bersama)
Participation (partisipasi)
Dimensi ketiga yang melekat pada peran yaitu Participation (partisipasi). Pengertian Participation (partisipasi) sebagaimana yang dikemukakan Hardjanto (2002:24) yaitu : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di dalam pembangunan daerah baik pembangunan fisik maupun non-fisik (karakter).
dari
perkembangan (Dayakisni,
2003: 18)
4.
Responsiveness
Dimensi Yang melekat pada Dimensi keempat yang melekat pada peran yaitu Responsiveness pengertian Responsiveness sebagaimana yang dikemukakan Hardjanto (2002:24) yaitu :“Segala bentuk kebijakan yang telah disepakati direspon secara bersama baik oleh pemerintah, maupun oleh masyarakat melalui LPMK”. 5. Partisipasi Masyarakat
peran sebagaiman yang dikemukakan Hardjanto (2002:24) maka dapat dioprasionalkan sebagai berikut : 1.
Equality (kesetaraan) Salah satu dimensi yang melekat pada peran yaitu kesetaraan. Pengertian kesetaraan sebagaimana yang dikemukakan Hardjanto (2002:24) yaitu: “Dimensi pejabat pemerintah memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat terlibat dalam proses penentuan kebijakan, dalam hal ini pembuatan kebijakan”.
Partisipasi masyarakat sebagaimana yang dikemukakan Sundariningrum (Sugiyah, 2010:38) dapat dioprasionalkan sebagai berikut : a. Partisipasi Langsung
7
Salah satu partisipasi masyarakat yaitu partisipasi langsung. Pengertian partisipasi langsung sebagaimana yang dikemukakan Sundariningrum (Sugiyah, 2010:38) yaitu: “Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapannya.
daerah
kabupaten
mealaksanakan
atau
kota
tugas
dari
pelimpahan wewenang bupati atau walikota
dan
pemerintahan
tugas
sebagai
umum
koodinator.
Dalam pasal 126 undang-undang ini dikatakan sebagai berikut: 1) Kecamatan dibentuk diwilayah kabupaten/kota berpedoman
b. Partisipasi tidak langsung Partisipasi masyarakat yang kedua yaitu partisipasi tidak langsung. Pengertian partisipasi tidak langsung sebagaimana yang dikemukakan Sundariningrum (Sugiyah, 2010:38) yaitu : “Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak pasrtisipasinya pada orang lain”. Maksudnya pasrtisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan (melimpahkan wewenang) hak partisipasinya pada orang lain.
dengan pada
Perda
Peraturan
Pemerintah. 2) Kecamatan sebagai mana yang dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
camat
yang
pelaksanaan
dalam tugasnya
memperoleh sebagian wewenang bupati
atau
menangani
walikota sebagian
untuk urusan
otonomi daerah.
2. Pemerintah Kecamatan
3) Selain tugas sebagaimana yang UU
No.
32
Tahun
2004 dimaksud pada ayat (2) camat
Tentang
Pemerintah
Daerah, juga
menyelenggarakan
tugas
kedudukan camat menjadi perangkat umum pemerintahan meliputi:
8
a. Mengkoordinasi
kegiatan
dilaksanakan pemerintah desa
pemberdayaan masyarakat. b. Mengkoordinasikan
atau kelurahan.
upaya
3. Kelompok
penyelenggaraan ketentraman
Petunjuk Teknis Kelompok
c. Mengkoordinasikan penerapan penegakan
Usaha Bersama (Kementerian Sosial
peraturan
RI,
perundang undangan.
prasarana
dan
fasilitas pelayanan umum. e. Mengkoordinasikan kegiatan
pemerintahan
ditingkat
pendekatan
dalam
rangka
pemberdayaan
masyarakat
guna
menanggulangi
kemiskinan
yang
kegiatan Usaha Ekonomi Produktif
desa
(UEP),
dan/atau
serta
g. Melaksanakan
pelayanan yang
lingkup
pendampingan
dalam
merintis dan mengembangkan usaha
kelurahan.
ruang
Usaha
pemberian bantuan stimulant untuk
penyelenggaraan
masyarakat
Kelompok
Kegiatan pemberdayaan ini meliputi
kecamatan.
pemerintah
:7-11)
dilakukan oleh Kementerian Sosial.
penyelenggaraan
f. Membina
tt
Bersama (KUBE) adalah salah satu
d. Mengkoordinasikan pemeliharan
Bersama
(KUBE)
dan ketertiban umum.
dan
Usaha
peningkatan
keterampilan
teknis anggota.
menjadi E.
tugasnya
dan/atau yang belum dapat
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
9
Jenis penelitian yang akan
b. Wawancara
penulis gunakan dalam penelitian
Merupakan
pengumpulan
adalah penelitian deskriptif, karena
data dengan melakukan Tanya
penelitian
jawab secara langsung dengan
ini
berusaha
untuk
mengungkapkan suatu fakta atau
pihak
peristiwa sebagaimana adanya, dan
penelitian
memberikan
informasi atau juga masukan-
gambaran
obyektif
tentang keadaan atau permasalahan
masukan
yang mungkin di hadapi.
dengan
Dalam penelitian ini penulis
berhubungan
permasalahan
yang
Pengumpulan data
dengan
dokumen yang ada di lokasi
dalam memperoleh data dan bukti dengan
penelitian serta sumber lain yang
yang
relavan dengan objek penelitian.
dikemukakan seperti:
d. Studi Pustaka
a. Observasi
Merupakan
Merupakan pengumpulan data
pencatatan
yang
memperoleh
menggunakan catatan-catatan atau
menetapkan cara-cara yang dipilih
dengan
untuk
objek
c. Dokumen
Data
sesuai
menjadi
diteliti.
2. Teknik Dan Alat Pengumpulan
yang
yang
pengamatan secara
data dengan melakukan bedah
dan
pustaka untuk mengambil data
langsung
kegiatan-kegiatan berhubungan
pengumpulan
teoritis yang digunakan untuk
yang
membangun landasan teori yang
dengan
kuat mendukung analisis yang
permasalahan yang diteliti.
10
dipakai.Teknik dengan
ini
dilakukan
mempelajari
diberikan
Miles
dan
Huberman
literatur-
(Burhan Bungin, 2003:69).Miles dan
literatur, catatan-catatan kuliah
Huberman mengungkapkan bahwa
dan dokumen
aktifitas dalam analisis data kualitatif
yang ada dan
relavan dengan masalah yang
dilakukan
diteliti.
berlangsung secara terus menerus
D.
secara
pada
Keabsahan Data
sehingga sampai tuntas.komponen
data
yang
a. Pengumpulan
dipakai dalam penelitian ini adalah
mula-mula
Data
(Data
Collection)
metode kualitatif secara induktif. Artinya
penelitian
dalam analisis data :
1. Teknik Analisis Data analisis
tahapan
dan
Teknik Analisis Data dan
Metode
setiap
interaktif
Data dikumpulkan berdasarkan
data
teknik pengumpulan data yang telah
dan
dipaparkan
diatas
diklasifikasi ke dalam tema-tema
observasi,
wawancara,
yang
dokumen dan studi pustaka.
dikumpulkan,
akan
disusun
disajikan
kemudian
dianalisis dan dipaparkan dengan kerangka
penelitian
lalu
interpretasi
sepenuhnya
kemudian
dikaitkan
analisa
data
mencatat
b. Reduksi Data (Data Reduction)
diberi
Merupakan
proses
seleksi,
untuk
pemfokusan, penyederhanaan dan
dengan
abstraksi data (kasar) yang ada dalam
konseptualisasi proses pengawasan. Model
yang meliputi
fieldnote.
dalam
catatan
penelitian ini mengikuti konsep yang
observasi
11
Fieldnote hasil pada
merupakan
wawancara
dan
penelitian
data
kualitatif.Reduksi data adalah bagian
cara menarik hubungan dari latar
dari analisis yang mempersingkat
belakang permasalahan dan tujuan
dan membuat fokus serta membuang
penelitian untuk mencari jawaban
hal yang tidak penting, mengatur
hasil penelitian yang selanjutnya
data
dianalisis.
sedemikian
rupa
sehingga
Dengan
demikian,
kesimpulan akhir dapat dilakukan.
kesimpulan merupakan penegasan
c. Penyajian Data (Data Display)
dari temuan penelitian yang telah
Penyajian
informasi
dalam
dianalisis.
bentuk kalimat yang disusun secara
Untuk dapat menganalisa data,
logis dan sistematis sehingga mudah dipahami.Penyajian
ini
peneliti
harus
yang
data
tersaji
data
sesuai dengan penelitian.Setelah data
(Conclusion Drawinger)
melakukan
(Data
wawancara dengan informan yang Kesimpulan
sebagai
dengan
dilakukan melalui studi pustaka dan
permasalahan yang ada.
penting
berhubungan
Collection).Pengumpulan
yang menceritakan dan menunjuk
Kesimpulan
yang
penelitian
adalah deskripsi mengenai kondisi
d. Penarikan
harus
mengumpulkan sebanyak-banyaknya
yang dijadikan sebagai pertanyaan sehingga
dulu
melakukan penelitian dengan jalan
mengacu pada rumusan masalah
penelitian
terlebih
terkumpul,
merupakan upaya
justifikasi
hal
data
diseleksi
(Data
Reduction), agar dapat ditarik suatu
untuk
kesimpulan (Conclusions), sehingga
temuan
dapat ditampilkan (Data Display).
peneliti. Justifikasi dilakukan dengan
Akan tetapi jika data yang terkumpul
12
belum bisa mencapai kesimpulan
Sugiyono
(2011:56)
yang sesuai dengan maksud dan
membedakan
tujuan penelitian, maka peneliti harus
triangulasi
kembali
memanfaatkan penggunaan sumber,
melakukan
pengumpulan
empat diantaranya
data (Data Collection), atau perlu
metode,
melakukan pengujian kebenaran data
teori.Triangulasi
kembali
artinya
(drawing/verifying),
macam dengan
penyidik
dan
dengan
sumber
membandingkan
dan
sehingga dapat dicapai kesimpulan
mengecek balik derajat kepercayaan
(conclusions) dan tampilan data yang
suatu
diinginkan (data display).
melalui waktu dan alat yang berbeda
untuk
Melalui Keabsahan data ini
diperoleh
mencapai
kepercayaan
itu,maka ditempuh langkah sebagai
akan diketahui valid atau tidaknya
berikut :
suatu penelitian yang dilakukan.
a.
Teknik pemeriksaan keabsahan data
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
pada penelitian ini menggunakan
wawancara.
triangulasi. Triangulasi adalah teknik b.
pemeriksaan keabsahan data yang
Membandingkan apa
yang
dikatakan orang di depan
memanfaatkan sesuatu yang lain
umum
diluar data itu untuk keperluan atau
yang
dalam penelitian kualitatif. Adapun
2. Keabsahan Data
pengecekan
informasi
dengan
apa
yang
dikatakan secara pribadi.
sebagai c.
pembanding terhadap data itu.
Membandingkan apa dikatakan
13
yang
orang-orang
tentang
situasi
dengan
penelitian
1) Triangulasi sumber maksudnya
yang
membandingkan dan mengecek
sepanjang
balik derajat kepercayaan suatu
apa
dikatakannya waktu. d.
informasiyang
Membandingkan
hasil
melalui waktu dan alat yang
wawancara dengan isi suatu
berbeda
dokumen yang berkaitan.
kualitatif. 2) Triangulasi
Untuk memperoleh data yang
dari
dilakukan
wawancara
pengecekan
dari
penelitian
melalui
dilakukan
pengamatan
pengecekan
yang
Dezin(Moleong,
2011:
teknik
3) Triangulasi peneliti maksudnya
membuktikan
dan
beberapa
yang sama.
memanfaatkan peneliti untuk keperluan pengecekan kembali
hanya
derajat kepercayaan data.
terbatas pada teknik pengamatan lapangan
derajat
sumber data dengan metode
melalui
digunakan
yaitu
derajat kepercayaan beberapa
juga
keabasahan data dalam penalitian ini, teknik
metode
pengumpulan data.Pengecekan
wawancara atau menanyakan kepada responden.Untuk
metode
kepercayaan penemuan hasil
juga
pengamatan, sebaliknya data yang diperoleh
dalam
pengecekan
semakin dipercaya maka data yang diperoleh
diperoleh
4) Triangulasi teori maksudnya
triangulasi.
membandingkan
330-332),
teori
yang
ditemukan berdasarkan kajian
membedakan 4 macam triangulasi,
lapangan dengan teori yang
yaitu :
14
telah
ditemukan
oleh
para
program Kelompok Usaha Bersama
pakar.
(KUBE) di Kecamatan Tambelan
Dalam penelitian ini, peneliti
Kabupaten
Bintan
yang
peneliti
melakukan Trianggulasi sumber,
amati adalah : (1) kesetaraan, (2)
dilakukan dengan cara menanyakan
kesepakatan bersama, (3) partisipasi,
hal yang sama melalui sumber yang
dan (4) responsive.
berbeda. Dengan demikian tujuan
1.
Equality (kesetaraan)
akhir dari trianggulasi adalah dapat Wawancara
dengan
membandingkan informasi tentang pendamping
KUBE
Kecamatan
hal yang sama, yang diperoleh dari sebagai
key
informen,
dapat
beberapa pihak agar ada jaminan disimpulkan bahwa Kelompok Usaha kepercayaan data dan menghindari Bersama di kecamatan Tambelan subjektivitas dari peneliti, serta adalah memang membawa nama mengcroscek data diluar subjek. kelompok tetapi kerjanya secara PEMBAHASAN masing-masing Berdasarkan observasi
yang
atau
individu
dikarenakan mereka masing-masing
peneliti lakukan, peneliti mengamati
sudah
Peran Pendamping Kecamatan dalam
kecilan
program Kelompok Usaha Bersama
mendapatkan bantuan, dan ada juga
(KUBE) di Kecamatan Tambelan
yang tidak mempunyai usaha tetapi
Kabupaten Bintan. Adapun aspek
mendapatkan bantuan berupa barang
observasi
terhadap
Peran
dari Dinas Sosial.
Pendamping
Kecamatan
dalam
15
mempunyai sebelum
usaha
kecilmereka
Dapat
disimpulkan
dari
masyarakat.Peran
pendamping
keseluruhan hasil wawancara dengan
kecamatan dalam program kelompok
informan dan key informen, bahwa
usaha bersama sangat dibutuhkan
masyarakat sudah terlibat dalam
untuk mendengarkan dan menjawab
musyawarah
keluhan atau pertanyaan-pertanyaan
perencanaan
pembangunan (Musrenbang) yang
dari
diadakan di kecamatan, di desa tidak
KUBE yang ada di Kecamatan
diadakan musrenbang tentang KUBE
Tambelan.
ini, mereka hanya diberitahu dari desa
bahwa
mereka
lah
yang
atau akses yang didapat masyarakat dari
Dinas Sosial, mereka menghadiri
masyarakat
ke
pendamping
Kube di desa ataupun pendamping
di kecamatan untuk
yang
mengetahui kapan akan datangnya
dikecamatan
maupun
sebaliknya harus ada, karena jangan
bantuan. 2.
kelompok
Komunikasi antara masyarakat
mendapatkan bantuan KUBE dari
musrenbang
masing-masing
sampai tidak adanya komunikasi
Consensus
membuat
Orientation
saling bertentangan dalam bertindak.
(kesepakatan bersama) Tidak
jarang
perbedaan
pendapat
pendapat
dari
dijumpai
Apabila
ada
informasi
silang
mengenai KUBE pasti Kecamatan
masing-masing
memberitahukan kepada masyarakat
individu yang dapat menimbulkan
dan Desa. Karena untuk bantuan
permasalahan,
Kelompok
diantara
dan
ketimpang siuran atau
perpecahan/konflik sesama
anggota
Usaha
Bersama
dari
Dinas Sosial hanya dapat satu kali 16
dalam setahun, jadi mereka hanya
Masyarakat ikut serta dalam
menyampaikan ke desa dan ke
menentukan
kelompok
karena
menerima bantuan dan apa saja yang
bantuan di berikan kepada kelompok
dibutuhkan masyarakat itu sendiri,
yang
tahunnya,
dimana masyarakat lebih mengetahui
namun penerima bantuan yang telah
apa saja keperluan atau kebutuhan
mendapatkan bantuan dari Dinas
mereka, karena yang menjalankan
Sosial juga sering berkomunikasi
atau melakukan program KUBE
dengan pendamping Kube kecamatan
adalah mereka.
yang berbeda,
berbeda
setiap
mengenai masalah seputaran KUBE. 3.
Kecamatan pasrtisipasi
Pendamping dalam
butuhkan untuk usaha mereka, tetapi
meningkatkan
tidak semua barang yang mereka
dalam
ajukan
program Kelompok Usaha Bersama
Kecamatan
perpanjangan Sosial memiliki
Kabupaten
dari
kedekatan
merka
datang,
mengajukan
5 set dan lain-lain, kemudian barang
Dinas
Bintan
semuanya
Dandang ada 5 buah, kisaran daging
merupakan
tangan
itu
misalnya
(KUBE) sangat penting.Pendamping KUBE
berhak
sendiri barang-barang yang mereka
KUBE
masyarakat
yang
Kelompok KUBE mengajukan
Participation (partisipasi) Peran
siapa
bantuan yang datang hanya dapat
dan
dandang 4 buah, kisaran daging 3 set
dengan
dan
masyarakat khususnya masyarakat
lainnya,
karena
yang
menentukan lagi barang yang akan di
penerima bantuan Kelompok Usaha
dapatkan penerima bantuan tersebut
Bersama (KUBE).
tergantung dan ditentukan oleh Dinas
17
Sosial, kelompok penerima bantuan
pemberdayaan masyarakat program
di
hanya
Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
mengajukan apa saja barang yang
yang sedang berjalan, setelah melalui
diperlukan, jumlah barang yang di
partisipasi
dapatkan
perencanaan,
kecamatan
Tambelan
ditentukan
oleh
Dinas
dan
pelaksanaan
pemberdayaan kemudian masyarakat
KUBE
ikut
Kecamatan memberikan pengarahan
serta
kelompok
kepada penerima bantuan sebelum
dalam mana
memutuskan yang
berhak
mendapatkan bantuan.
menyerahkan barang bantuan kepada penerima
dalam
pengambilan
keputusan,
Sosial kabupaten Bintan.. Pendamping
masyarakat
bantuan.Pendamping
Desa hanya memberikan nama-
KUBE kecamatan juga mengecek
nama dengan RTM yang sudah ada
apakah setelah mendapatkan bantuan
yang terdiri dari 51, kemudian desa
barang dari Dinas Sosial usaha
memilih lagi menjadi 30 lebih KK
mereka tetap berjalan atau aktif,
yang di berikan ke kecamatan untuk
setiap bulan juga pendamping KUBE
diseleksi lagi.
kecamatan
mengecek
laporan
Wawancara
keuangan setiap kelompok KUBE di
disimpulkan
kecamatan. 4.
bahwa
dapat
kecamatan
tambelan hanya pada pertama kali adanya bantuan dari dinas sosial
Responsiveness sertaan
masyarakat
mereka yang menentukan nama-
mengawasi
program
nama kelompok yang mendapatkan
Keikut untuk
tersebut
bantuan, namun karena ada berbagai 18
masalah,
menyerahkan
mereka adalah orang-orang yang
menyeleksi
mendapatkan bantuan KUBE dengan
orang-orang yang akan mendapatkan
menunjuk 1 (satu) orang sebagai
bantuan,
juga
ketua kelompok dan menentukan
dengan pertimbangan seperti mau
nama kelompok KUBE apa di
berusaha dan dari Rumah Tangga
masing-masing desa.
kepada
mereka Desa
untuk
penyeleksian
itu
Miskin atau orang yang kurang
5.
mampu.
Partisipasi Masyarakat a. Partisipasi Langsung
yang
memilih
Pendamping kube kecamatan
orang-orang
yang menerima bantuan di Desa
melakukan
mereka
meminta laporan keuangan dan
masing-masing
adalah
pendataan
memang dari Desa sendiri, itupun
juga
melalui RTM dan pertimbangan
kelompok tersebut masih aktif
seperti
hingga
orang-orang
yang
akan
untuk
melihat
untuk
bahwa
sekarang.Laporan
menerima bantuan adalah orang yang
keuangan dilakukan untuk melihat
benar-benar mau berusaha.
perkembangan usaha dari masingmasing kelompok dan kemudian
Setelah orang-orang yang akan laporan menerima
bantuan
itu
keuangan
tersebut
di
dipilih berikan ke Dinas Sosial selaku
kemudian nama-nama mereka di pemberi bantuan. berikan ke kecamatan, kemudian Memang laporan keuangan
yang menentukan siapa yang akan menjadi
ketua
kelompok
kelompok
dari
KUBE
di
setiap
kecamatan di pinta oleh Dinas
masing-masing kelompok di Desa 19
Sosial,
laporan
diberikan
keuangan
langsung
dalam program kelompok usaha
oleh
bersama
di
kecamatan
tambelan
pendamping kube kecamatan di
cukup baik, ini dapat disimpulkan
setiap
dari hasil penelitian sebagai berikut
kecamatan
kecuali
yang
pendamping
kecamatan
ada, KUBE
Tambelan
sebagaimana
tidak
peran
pendamping
kecamatan dalam KUBE yaitu :
memberikan langsung ke Dinas
Equality
sosial karena masalah susahnya
Orientation (kesepakatan bersama),
transportasi yang ada karena jauh
Participation
juga,
Responsiveness
pendamping
kube
(kesetaraan),
Consensus
(partisipasi), ,Partisipasi
kecamatan tambelan memberikan
Masyarakat (partisipasi langsung).
laporan
melalui
1. Berdasarkan hasil observasi yang
kecamatan
dilakukan oleh peneliti, peran
keuangan
kecamatan,
dan
pendamping KUBE Kecamatan
memberikan ke dinas sosial.
tambelan
PENUTUP
kelompok A.
Kesimpulan
Kecamatan
Sebagaimana
dari
hasil
peran
bersama
pendamping
di
bersama
Tambelan
dari
di 4
kesepakatan bersama, partisipasi dan responsive dapat disimpulkan
kecamatan dalam program kelompok usaha
usaha
program
(empat) aspek yaitu kesetaraan,
penelitian dan pembahasan untuk mengetahui
dalam
cukup baik.
kecamatan
2. Kecamatan juga berkomunikasi
tambelan, maka dapat disimpulkan
dengan
bahwa peran pendamping kecamatan 20
desa
dalam
menyampaikan informasi tentang
kelompok KUBE yang ada di
pelaksanaan
Desa/Kelurahan tersebut.
KUBE
diberikan
yang
kemasyarakat
Desa,Seperti
B.
Kecamatan
Saran Adapun
menginformasikan kedesa bahwa
diberikan
ada bantuan untuk masyarakat
berikut :
desa,
dan
komunikasi
antara
saran
yang
adalah
perlu sebagai
1. Untuk menambah pengetahuan
masyarakat dengan pendamping
atau wawasan dari
KUBE Kecamatan Tambelan juga
usaha
cukup baik.
kecamatan Tambelan ini harus
3. Pendamping KUBE kecamatan
bersama
kelompok
yang
ada
di
diadakan
pembinaan
sebagai utusan dari kecamatan
pelatihan,
apalagi
juga
pelaksanaan
seperti yang ada di kecamatan
KUBE di setiap Desa/kelurahan,
tambelan ini tidak sama dengan
dengan
datang
masyarakat yang ada di Bintan
ketua
lainnya yang masih dekat atau
mengawasi
setiap
kerumah
bulan
masing-masing
masyarakat
kelompok usaha bersama yang
satu
ada
di
Tanjungpinang dan masih bisa
untuk
melihat referensi dari internet
di
kecamatan
desa/kelurahan tambelan
daratan
ataupun
melihat masih aktif atau tidaknya
ataupun
usaha KUBE mereka sekaligus
menambah
meminta
dalam
laporan
keuangan
dengan
Ibukota
sebagainya
untuk
wawasan
mereka
berusaha,
Kecamatan
Tambelan merupakan daerah yang
21
jauh dari kabupaten Bintan, yang
nantinya adalah orang-orang yang
masih
susah
referensi
di
untuk
mencari
mau berusaha secara berkelompok
internet
karena
mengerjakan usahanya bersama-
jaringan untuk berinternet kurang
sama.
memadai, sehingga amat perlu sering
diadakannya
3. Nantinya juga harus ada strategi
pelatihan
khusus
ataupun pembinaan.
dari kecamatan untuk
memajukan
kelompok
usaha
2. Untuk usaha KUBE yang ada di
bersama yang ada di kecamatan,
kecamatan Tambelan seharusnya
agar berkembang dan bagaimana
bisa untuk saling bekerjasama
membantu
dengan membuat usaha secara
memasarkan keluar hasil produksi
bersama-sama
mereka,
juga,
sehingga
mereka
dan
juga
untuk
bagaimana
usaha yang ada nantinya menjadi
memanfaatkan Sumberdaya alam
lebih besar karena di kerjakan
yang ada di kecamatan untuk
secara
kelompok-kelompok
berkelompok,
mungkin
usaha
untuk kelompok usaha bersama
bersama yang ada di kecamatan
berikutnya
Tambelan.
yang
akan
dipilih
22
I. 1.
Daftar Pustaka Buku
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Ambar Teguh Sulistyani. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta : Graha Ilmu Badan Pusat Statistik Indonesia. 2010. Profil Pengangguran dan Kemiskinan di Indonesia. Berry, David. 2003. Pokok-pokok Pemikiran Dalam Sosiologi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Dayakisni, Tri dan Hudaniah. 2003. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press. Hardjanto, Imam. 2002. Teori Manajemen Publik, Bahan Ajar FIA UB. Malang : Universitas Brawijaya. Hermawati, Istiani. 2006. Ujicoba Model KUBE dalam Pengentasan Keluarga Miskin. Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Mardikanto, Totok dan Poerwoko Soebiato. 2013. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta. Moleong, Lexy. 2011. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rusdakarya. Muhammad Nazir, 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Soekanto, Soerjono. 2002. Teori Peranan. Jakarta: Bumi Askara. .2009. Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta .2009. Peranan Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. .2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
23
2.
Dokumen-dokumen
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per/19/PB/2005 Tentang Petunjuk Penyaluran Dana Bantuan Modal Usaha Bagi Keluarga Binaan Sosial Program Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Pola Pengembangan Terpadu Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Peraturan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Dan Penanggulangan Kemiskinan Nomor 268/DYS-PK.5/KPTS/04/2015 Tentang Petunjuk Teknis Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Peraturan Bupati Bintan Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Hibah Langsung Masyarakat Melalui Lembaga Keuangan Mikro Kelompok Usaha Bersama (LKM KUBE) Sejahtera Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) Kabupaten Bintan. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. 3.
Jurnal
Mazuindianto, 2014, Pengentasan Kemiskinan Di Desa Busung Kecamatan Seri Kuala Lobam Melalui Program Kelompok Usaha Bersama, Jurnal Ilmu Pemerintahan, (http://www.umrah.ac.id, diakses 19 April 2016, 13.30 Wib). Kusnandi, Rizal, 2015, Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat, Jurnal Ilmu Pemerintahan, (http://www.umrah.ac.id, diakses 21 April 2016, 10.00 Wib). Imron, Ibrahim, dkk, Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Kelompok Usaha Bersama, Jurnal Admisistrasi Publik, (http://www.administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id, diakses 21 April 2016, 10.30 Wib). Indrika, Ristinura, 2013, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tanjung Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup, Jurnal Ilmu Pendidikan, (http://www.eprints.uny.ac.id, diakses 21 April 2016, 10.30 Wib).
24