163 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA DI SD NEGERI PUCANG IV SIDOARJO Selvi Mayarani 09010714002 Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya E-mail:
[email protected] Desi Nurhikmahyanti Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya E-mail:
[email protected] Abstrak: Komite sekolah merupakan badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan baik pada pendidikan persekolahan , jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan; (1) upaya pengadaan sarana dan prasarana, (2) mengetahui peran komite sekolah dalam pengadaan darana dan prasarana, (3) mengetahui faktor yang mendukung peran komite sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana, (4) mengetahui faktor yang mendukung peran komite sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana, (5) apa solusi yang diberikan oleh komite sekolah dalam menghadapi habatan dalam pengadaan sarana dan prasarana. Fokus dalam penelitian ini adalah; (1) pengadaan sarana dan prasarana, (2) peran komite sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana, (3) faktor-faktor yang mendukung peran komite sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana, (4) faktorfaktor yang menghambat peran komite sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana, (5) solusi komite sekolah dalam menghadapi hambatan dalam pengadaan sarana dan prasarana di SD Negeri Pucang IV Sidoarjo. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi partisipan dan studi dokumentas. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini adalah; (1) pengadaan sarana dan prasarana di SD Negeri IV Pucang selalui melalui rapat dengan elemen sekolah, (2) peran komite sekolah dalam pengadan sarana dan prasarana sekolah sangat penting karena dengan adanya sarana yang memadai maka kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal, (3) faktor pendukung pengadaan sarana dan prasarana adalah ketiaka semua pihak sepakat dengan usulan yang dilontarkan wali siswa dan wali siswa dapat dimintai dana bantuan sehingga sarana prasarana dapat terpenuhi, (4) faktor penghambat dalam pengadaan sarana dan prasarana adalah ketika tidak ada dana dan rencana pengadaan sarana dan prasarana ditentang berbagai pihak maka komite sekolah akan menjelaskan sebijak mungkin kepada wali murid atau elem sekolah agar dapat diterima berbagai pihak, (5) solusi komite sekolah dalam menghadapi hambatan pengadaan saran dan prasarana yaitu melakukan rapat supaya kendala yang dihadapi dapat diselesaikan bersama dan menemui hasil akhir yang dapat diterima oleh semua pihak. Kata kunci: peran komite sekolah, pengadaan sarana dan prasarana. Abstract: Committee school is self-supporting body that place role and society in order to upgrade, generalization, and efficiency of education management in set of good education at education of school progress, band of school education and also education band external school. Research Target this is the to explain; (1) effort of facilities and basic facilities levying, (2) know role of school committee in facilities and basic facilities levying, (3) know supportive factor role of school committee in facilities and basic facilities levying, (4) know supportive factor role of school committee in facilities and basic facilities levying, (5) what solution that given by school committee in face of resistance in facilities and basic facilities levying. Focus in research this is the; (1) facilities and basic facilities levying, (2) role of school committee in facilities and basic facilities levying, (3) supportive factors role of school committee in facilities and basic facilities levying, (4) factors that pursue role of school committee in facilities and basic facilities levying, (5) solution of school committee in face of resistance in facilities and basic facilities levying in SD Negeri Pucang IV Sidoarjo. Researcher uses research method qualitative descriptive, data collecting technique as used in research this is the circumstantial interview, participant observation and documentation study. Technique of data validity uses triangulation. Result and conclusion in research this is the; (1) facilities and basic facilities levying in SD Negeri IV Pucang always passed by meeting/density with school element, (2) role of school committee in of vital importance levying of school facilities and basic facilities for by existence of acceptable medium then study activity can walk with maximal, (3) supplementary factor of facilities and basic facilities levying is when all parties agree with proposal that raised student sponsor and student sponsor can be asked relief fund until medium facilities can be fulfilled, (4) resistor factor was in medium levying and medium pre is when there is no fund and plan of facilities and basic facilities levying opposed many parties, then school committee will explain maybe to pupil sponsor or school element to accepted many parties, (5) solution of school committee in face of resistance of suggestion levying and facilities that is conduct meeting/density so that constraint that faced can be finished together and meet acceptable end result by each other party. Keywords: the role committee school, levying facilities and basic facilities
164 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 PENDAHULUAN
swasta di satu pihak dengan pihak sekolah
Keberadaan dan peran komite sekolah dalam
sebagai
upaya peningkatan mutu pendidikan sekolah di
pendidikan wilayahnya,dan pemerintah daerah
berbagai daerah sangat bervariasi, baik dari
di pihak lainnya. Peran komite sekolah di
segi status, kinerja, peran, kualitas sekolah,
harapkan dapat menjembatani kepentingan
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh komite
keduanya. Implementasi Manajemen Berbasis
sekolah.
kelembagaan
Sekolah (MBS) perlu dibenahi selaras dengan
tersebut perlu adanya dukungan pemerintah
tuntutan perubahan yang dilandasi dengan
terhadap keberadaan komite sekolah. Oleh
kesepakatan,
karena itu, perlu adanya suatu penelitian yang
kesiapan
berkaitan
profesionalisme
Berkaitan
dengan
dengan
komite
sekolah
untuk
institusi,
kepala
sekolah.
komitmen,
membangun
Dinas
kesadaran,
budaya
dalam
baru
dan serta
mewujudkan
mendapatkan gambaran yang utuh tentang
“Masyarakat Sekolah” yang memiliki loyalitas
peran komite sekolah yang telah terjadi selama
pada
ini.
terciptanya suatu masyarakat sekolah yang
Komite Sekolah merupakan sebuah badan
kompak dan sinergis, maka Komite Sekolah
mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat
merupakan bentuk atau wujud kebersamaan
dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan,
yang dibangun
dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan
Mendiknas Nomor 044/U/2002).
pendidikan baik pada pendidikan prasekolah,
Secara umum, peran komite sekolah yaitu
jalur
mewadahi
dan
pendidikan luar Sekolah. Untuk penamaan
masyarakat
dalam
badan di sesuaikan dengan kondisi dan
operasional dan program pendidikan serta
kebutuhan
satuan
meningkatkan tangungjawab dan peran serta
pendidikan, seperti komite Sekolah, majelis
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
madrasah , komite TK, atau nama-nama lain
guna
yang di sepakati bersama.
transparan, akuntabel dan demokratis dalam
Komite Sekolah yang berkedudukan di setiap
penyelenggaraan pendidikan.
satuan pendidikan merupakan badan mandiri
Disamping
yang tidak memiliki hubungan hierarkis dengan
menjalankan fungsinya sebagai berikut: (1)
lembaga pemerintahan. Komite Sekolah dapat
Mendorong
terdiri dari satuan pendidikan atau beberapa
komitmen
satuan pendidikan yang berbeda jenjang, tetapi
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu; (2)
berada pada lokasi yang berdekatan, atau
Melakukan
satuan-satuan pendidikan yang di kelola oleh
masyarakat (perorangan/ organisasi/ dunia
suatu penyelenggara pendidikan, atau karena
usaha/
pertimbangan orang lain.
berkenaan dengan penyelengaraan pendidikan
Pada dasarnya posisi komite sekolah berada di
yang
tengah-tengah antara orang tua murid, murid,
menganalisis aspirasi, ide, tuntutan sebagai
guru, masyarakat setempat, dan kalangan
kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh
pendidikan
daerah
Sekolah,
maupun
masing-masing
jalur
peningkatan
mutu
melalui
sekolah.
kesepakatan (SK
menyalurkan
menciptakan
peran
aspirasi
melahirkan
suasana
yang
kebijakan
dan
perhatian
masyarakat
upaya
bermutu;
kerja
industri)
(3)
kondisi
dijalankan
tumbuhnya
dunia
Untuk
juga
dan
terhadap
sama
dan
dengan
pemerintah
Menampung
dan
165 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 masyarakat; pertimbangan
(4)
Memberikan
dan
masukan,
rekomendasi
kepada
terpenuhi
dengan
baik
dapat
menunjang
penyelenggaraan pendidikan secara efektif dan
sekolah mengenai: a) Kebijakan dan Program
efisien.
Pendidikan, b) Rencana Anggaran (RAPBS), c)
Sarana
Kriteria kinerja satuan pendidikan, d) Kriteria
disimpulkan bahwa, sarana pendidikan adalah
tenaga pendidikan, dan e) Hal-hal lain yang
alat
terkait dengan pendidikan; (5) Mendorong
langsung untuk melengkapi kebutuhan sebagai
orang tua murid dan masyarakat berpartisipasi
penunjang
dalam
kegiatan pembelajaran dapat tercapai sesuai
pendidikan
guna
mendukung
dan
atau
prasarana
media
dapat
yang digunakan
proses
pembelajaran,
sehingga
dengan
(6) Menggalang dana masyarakat dalam rangka
prasarana,
pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di
mendapatkan
satuan pendidikan; (7) Melakukan evaluasi dan
kelengkapan sarana pendidikan tidak tersedia
pengawasan
ketika
kebijakan
program,
diharapkan.
secara
peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan;
terhadap
yang
pendidikan
sarana
Bukan
pendidikan
perhatian,
diperlukan,
maka
hanya
juga
perlu
karena
jika
akan
menjadi
peyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di
penghambat
satuan pendidikan.
pembelajaran. Sedangkan prasarana pendidikan
Dibentuknya Komite Sekolah dimaksudkan
itu sendiri dapat disimpulkan sebagai fasilitas
agar adanya suatu organisasi masyarakat
tidak
sekolah yang mempunyai komitmen dan
keberhasilan proses pembelajaran, misalnya:
loyalitas serta peduli terhadap peningkatan
halaman sekolah, uks, taman toga, toilet dan
kualitas
lain sebagainya yang ikut serta memperlancar
sekolah.
Komite
Sekolah
yang
berlangsungnya
langsung
yang
dapat
proses
menunjang
dibentuk dapat dikembangkan secara khas dan
proses pembelajaran di sekolah.
berakar dari budaya, demografis, ekologis, nilai
Sebagai alat penunjang pembelajaran, sarana
kesepakatan, serta kepercayaan yang dibangun
dan prasarana yang disediakan oleh sekolah
sesuai potensi masyarakat setempat. Oleh
harus memenuhi standar nasional yang telah
karena itu, Komite Sekolah yang dibangun
ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu,
harus merupakan pengembangan kekayaan
adanya sarana dan prasarana pendidikan juga
filosofis masyarakat secara kolektif. Artinya,
perlu
Komite Sekolah mengembangkan konsep yang
keberhasilan pembelajaran juga bergantung
berorientasi kepada pengguna (client model),
pada kelengkapan dan pemenuhan sarana
berbagai kewenangan (power sharing and
prasarana pendidikan yang optimal.
advocacy model) dan kemitraan (partnership
Dalam pengelolaan sarana dan prasarana
model) yang difokuskan pada peningkatan
membutuhkan prosedur yang sistematis agar
mutu pelayanan pendidikan.
dapat terwujud sesuai dengan yang telah
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan
direncanakan. Ruang lingkup dari pengelolaan
salah satu komponen pendidikan yang perlu
sarana
mendapatkan
setiap
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
manajer pendidikan. Hal ini dikarenakan,
19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
sarana
Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan
dan
perhatian
prasarana
lebih
dari
pendidikan
yang
mendapatkan
dan
prasarana
perhatian,
tercantum
karena
dalam
166 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 Menengah yaitu: (a) Merencanakan, memenuhi
menggunakan wawancara mendalam dan studi
dan mendayagunakan sarana dan prasarana
dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif ini
pendidikan; (b) Mengevaluasi dan melakukan
dilakukan secara interaktif. Aktivitas dalam
pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap
analisis
berfungsi mendukung proses pendidikan; (c)
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
Melengkapai fasilitas pembelajaran pada setiap
dan
tingkat
Pengecekan
kelas
Menyusun
di
skala
sekolah/madrasah; prioritas
(d)
pengembangan
data
yang
ini
adalah
keabsahan
adalah
kesimpulan.
data
merupakan
pembuktian bahwa apa yang telah dialami oleh peneliti
pendidikan dan
sesungguhnya
masing-masing
penelitian
terakhir
fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan kurikulum
pada
sesuai
dengan
ada.
apa
yang
Untuk mengetahui
tingkatan; (e) Pemeliharaan semua fasilitas
keabsahan data peneliti menggunakan beberapa
fisik dan peralatan dengan memperhatikan
teknik,
kesehatan
depenability,
dan
keamanan
lingkungan.
Dari penulisan latar belakang diatas, penulis membuat penelitian dengan judul
yaitu
Credibility.
dan
Transfebility,
confirmability
peneliti
menggunakan tringulasi sumber dan teknik. HASIL DAN PEMBAHASAN
“Peran Komite Sekolah dalam Pengadaan
A. Pengadaan sarana dan prasarana di SD
Sarana dan Prasarana di SDN Pucang IV
Negeri Pucang IV Sidoarjo.
Sidoarjo” dengan fokus penelitian yang diTujuan dari pengadaan sarana dan prasarana ambil : (1) Pengadaan sarana dan prasarana di
sekolah ini adalah untuk meningkatkan sarana
SD Negeri Pucang IV Sidoarjo. (2) Peran
dan prasarana yang ada di sekolah yang belum
komite sekolah dalam pengadaan sarana dan
terpenuhi serta untuk meningkatkan kualitas
prasarana di SD Negeri Pucang IV Sidoarjo.
sekolah
(3) Faktor-faktor yang mendukung peran
berawal dari sarana yang memadai. Tanpa
komite sekolah dalam pengadaan sarana dan
adanya
prasarana di SD Negeri Pucang IV Sidoarjo.
sekolah,
(4) Faktor-faktor yang menghambat peran
sekolah juga tidak bisa berjalan secara efektif.
komite sekolah dalam pengadaan sarana dan
karena
sekolah
pengadaan maka
Pengadaan
sarana
kegiatan
merupakan
yang
berkualitas
dan
prasarana
pembelajaran
langkah
di
awal
prasarana di SD Negeri Pucang IV Sidoarjo.
terciptanya kelengkapan sarana dan prasarana
(5) Solusi komite sekolah dalam menghadapi
sekolah yang harus dimusyawarahkan dengan
hambatan
semua elemen sekolah. Pengadaan berguna
dalam
pengadaan
sarana
dan
prasarana di SD Negeri Pucang IV Sidoarjo.
untuk
memenuhi
kebutuhan
sarana
dan
METODE
prasarana yang dibutuhkan oleh siswa di
Pendekatan yang digunakan dalam
sekolah. Agar kebutuhan sarana dan prasarana
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
sekolah dapat terpenuhi dengan baik, perlu
dengan rancangan studi kasus. Data dan sumber
adanya perencanaan yang matang. Sarana dan
data pada penelitian ini diperoleh dari data dari
prasarana adalah alat penunjang keberhasilan
hasil wawancara mendalam kepada informan,
suatu proses upaya yang dilakukan di dalam
dan data-data lainnya berupa dokumentasi
pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
tidak tersedia maka semua kegiatan yang
167 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil
langsung
yang
pendidikan di sekolah.
diharapkan
sesuai
dengan
rencana.
Sedangkan pengertian lebih rincinya sekolah di
menunjang
Sarana
dan
pelaksanaan
prasarana
proses
pendidikan
jelaskan oleh Mulyasa (2005: 49) “Sarana
merupakan sesuatu yang dapat mempermudah
pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan
dan melancarkan suatu kegiatan. Prasarana,
yang
dan
merupakan alat tidak langsung untuk mencapai
khususnya
tujuan pendidikan yang berupa lokasi/tempat,
proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang
bangunan sekolah, lapangan olahraga dan
kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media
sebagainya. Mulyasa (2011:87), “Prasarana
pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan
pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak
prasarana pendidikan adalah fasilitas yang
langsung
secara tidak langsung menunjang jalannya
pendidikan contohnya taman sekolah dan
proses pendidikan atau pengajaran, seperti
halaman sekolah.”
secara
menunjang
langsung proses
dipergunakan
pendidikan,
halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah,
tetapi
jika
jalannya
proses
Berdasarkan beberapa pengertian di atas,
secara
sarana dan prasarana pendidikan tersebut dapat
langsung untuk proses belajar, seperti taman
disimpulkan bahwa, sarana pendidikan adalah
sekolah untuk pengajaran biologi, halaman
alat
sekolah
langsung untuk melengkapi kebutuhan sebagai
sekaligus
komponen
tersebut
dimanfaatkan
menunjang
lapangan
olah
merupakan
raga, sarana
pendidikan”. Sesuai dengan teori di atas, pengadaan
atau
penunjang
media
yang digunakan
proses
pembelajaran,
secara
sehingga
kegiatan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
sarana dan prasarana sekolah di SD Negeri
B. Peran komite sekolah dalam pengadaan
Pucang IV Sidoarjo merupakan salah satu
sarana dan prasarana di SD Negeri Pucang
komponen yang perlu mendapatkan perhatian
IV Sidoarjo.
lebih dari setiap manajer pendidikan. Hal ini
Komite sekolah yang berkedudukan di
dikarenakan, sarana dan prasarana pendidikan
setiap satuan pendidikan merupakan badan
yang terpenuhi dengan baik dapat menunjang
mandiri
penyelenggaraan pendidikan secara efektif dan
hierarkis dengan lembaga pemerintah. Secara
efisien. Menurut Anwar (2003: 400), “Sarana
umum, peran komite sekolah yaitu mewadahi
adalah segala sesuatu yang dapat dipakai;
dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam
propaganda capai maksud atau tujuan; alat
melahirkan kebijakan operasional dan program
media; syarat, upaya dan sebagainya”. Menurut
pendidikan serta meningkatkan tangungjawab
Bafadal (2008: 2) menyatakan bahwa : Sarana
dan
pendidikan adalah semua perangkat peralatan,
penyelenggaraan pendidikan guna menciptakan
bahan, dan perabot yang secara langsung
suasana dan kondisi transparan, akuntabel dan
digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.
demokratis dalam penyelenggaraan pendidikan.
Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua
Peran komite sekolah dalam upaya peningkatan
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak
mutu pendidikan sekolah di berbagai daerah
yang
peran
tidak
serta
memiliki
masyarakat
hubungan
dalam
sangat bervariasi, baik dari segi status, kinerja,
168 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 peran, kualitas sekolah, sarana dan prasarana
Mendorong orang tua murid dan masyarakat
yang dimiliki oleh komite sekolah. Berkaitan
berpartisipasi
dengan kelembagaan tersebut perlu adanya
mendukung peningkatan mutu dan pemerataan
dukungan pemerintah terhadap keberadaan
pendidikan; (6) Menggalang dana masyarakat
komite sekolah. Menurut Hasbullah (2010 : 92-
dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
93): Peran komite sekolah yang merupakan
pendidikan
bagian yang dilaksanakan setiap tahun terhadap
Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap
Kepala Sekolah adalah sebagai berikut : (1)
kebijakan
Pemberi
keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
Pertimbangan
(advisory
agency)
dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan
satuan
satuan
program,
guna
pendidikan;
(7)
peyelenggaraan,
dan
Peran komite sekolah adalah membantu kelancaran proses pendidikan di suatu lembaga
Pendukung (supporting agency) baik yang
pendidikan. Berbagai usaha telah dilakukan
berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga
untuk meningkatkan mutu pendidikan, antara
dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
lain
pendidikan;
meningkatkan kompetensi guru, pengadaan
(3)
pendidikan;
di
pendidikan
(2)
agency)
di
dalam
Pengontrol
dalam
rangka
(controlling
transparansi
melalui
berbagai
pelatihan
dan
dan
buku, alat pelajaran, perbaikan sarana dan
akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran
prasarana pendidikan, serta peningkatan mutu
pendidikan di satuan pendidikan; (4) Mediator
manajemen
antara pemerintah (eksekutif) dengan masyakat
berbagai indikator untuk mendukung kemajuan
di satuan pendidikan.
belajar siswa belum menunjukkan peningkatan
sekolah.
Namun
demikian,
Disamping peran yang dijalankan juga
yang berarti. Sistem sekolah tidak tergantung
menjalankan fungsinya sebagai berikut: (1)
pada warga sekolah saja, tetapi juga peran
Mendorong
masyarakat
tumbuhnya
komitmen
perhatian
masyarakat
dan
cukup
berpengaruh
dalam
terhadap
pengembangan kualitas sekolah. Dukungan
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu; (2)
pengelolaan yang memadai dan sumber daya
Melakukan
dengan
manusia yang handal menjadikan sekolah ini
masyarakat (perorangan/ organisasi/ dunia
patut dibanggakan. Pengadaan sarana dan
usaha/
prasarana tidak hanya diadakan oleh lembaga
upaya
dunia
kerja
industri)
sama
dan
pemerintah
berkenaan dengan penyelengaraan pendidikan
sekolah saja
yang
masyarakat
bermutu;
(3)
Menampung
dan
yang berperan akan tetapi
juga
dapat
membantu
dalam
menganalisis aspirasi, ide, tuntutan sebagai
pengadaan sarana dan prasarana untuk dapat
kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh
meningkatkan prestasi belajar siswa Menurut
masyarakat;
masukan,
Hasbullah (2010: 47) : Komite sekolah
kepada
merupakan badan mandiri yang mewadahi
pertimbangan
(4)
Memberikan
dan
rekomendasi
sekolah mengenai: (a) Kebijakan dan Program
peran
Pendidikan, (b) Rencana Anggaran (RAPBS),
meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi
(c) Kriteria kinerja satuan pendidikan, (d)
pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan
Kriteria tenaga pendidikan, dan (e) Hal-hal lain
baik
yang
pendidikan sekolah, maupun jalur pendidikan
terkait
dengan
pendidikan;
(5)
serta
pada
masyarakat
pendidikan
dalam
prasekolah,
rangka
jalur
169 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 luar sekolah. Anggota-anggota Komite sekolah
dibangun sesuai potensi masyarakat setempat.
terdiri dari kepala sekolah dan dewan guru,
Oleh
orang tua siswa, dan masyarakat.
dibangun harus merupakan pengembangan
Fungsi
yang
sangat
strategis
karena
itu,
Komite
Sekolah
yang
yang
kekayaan filosofis masyarakat secara kolektif.
dilakukan oleh komite sekolah SD Negeri
Artinya, Komite Sekolah mengembangkan
Pucang IV adalah melakukan kerja sama
konsep yang berorientasi kepada pengguna
dengan pihak lain dalam membantu dan
(client model), berbagai kewenangan (power
memperlancar sekolah dalam pengadaan sarana
sharing and advocacy model) dan kemitraan
dan prasarana sekolah. Misalnya : (1) Kerja
(partnership model) yang difokuskan pada
sama antara komite sekolah dengan kepala
peningkatan mutu pelayanan pendidikan.
sekolah dalam merumuskan kebutuhan sarana
Menurut Hasbullah ( 2006 : 90) adapun
dan prasarana yang harus dipenuhi di sekolah.
tujuan dibentuknya Komite Sekolah sebagai
(2)
suatu organisasi masyarakat sekolah adalah
Kerja
sama
komite
sekolah dengan
pengusaha konveksi untuk menyediakan kaos
sebagai
berikut:
olah raga bagi siswa baru (3) Kerja sama antara
menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat
komite sekolah dengan dewan pendidikan
dalam melahirkan kebijakan operasional dan
untuk mendapatkan bantuan sesuai dengan
program pendidikan di satuan pendidikan; (2)
proposal yang di ajukan untuk pemenuhan
Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta
fasilitas sekolah. Agar pemenuhan tuntutan
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
sarana dan prasarana pendidikan persekolahan
di satuan pendidikan; (3) Menciptakan suasana
yang sesuai dengan kebutuhan maka dalam
dan
kegiatan perencanaan perlu mengikut sertakan
demokratis
berbagai unsur atau pihak yang terkait di dalam
pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan
pengembangan sarana dan prasarana sekolah.
pendidikan.
kondisi
(1)
Mewadahi
transparan, dalam
dan
akuntabel,
dan
penyelenggaraan
dan
Tujuannya adalah agar unsur atau pihak yang
Pada dasarnya posisi komite sekolah
terkait dapat memberikan masukan sesuai
berada di tengah-tengah antara orang tua
dengan bidang keahliannya. Dalam hal ini
murid, murid, guru, masyarakat setempat, dan
maka unsur-unsur yang perlu dilibatkan adalah:
kalangan swasta di satu pihak dengan pihak
Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru,
sekolah sebagai institusi, kepala sekolah. Dinas
Kepala Tata Usaha dan Bendahara, serta BP3
pendidikan wilayahnya,dan pemerintah daerah
atau Komite Sekolah.
di pihak lainnya. Peran komite sekolah di
Dibentuknya
Komite
Sekolah
harapkan dapat menjembatani kepentingan
dimaksudkan agar adanya suatu organisasi
keduanya.
masyarakat
mempunyai
disimpulkan bahwa peran dan keberadaan
komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap
komite sekolah diharapkan dapat menjadi
peningkatan kualitas sekolah. Komite Sekolah
jembatan penghubun antara sekolah dengan
yang dibentuk dapat dikembangkan secara khas
pihak luar serta dapat menyalurkan aspirasi dan
dan berakar dari budaya, demografis, ekologis,
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana di
sekolah
yang
nilai kesepakatan, serta kepercayaan yang
Dari
penjelasan
diatas,
dapat
170 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 sekolah
guna
meningkatkan
kualitas
motivasi serta kemauan siswa itu sendiri untuk
pembelajaran.
lebih maju. Menurut Bafadal (2008: 2)
C. Faktor-faktor yang mendukung komite
menyatakan bahwa : Sarana pendidikan adalah
sekolah
dan
semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot
prasarana di SD Negeri Pucang IV Sidoarjo.
yang secara langsung digunakan dalam proses
Faktor pendukung komite sekolah dalam
pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana
dalam
pengadaan
sarana
pengadaan sarana dan prasarana di SD Negeri
pendidikan
Pucang IV Sidoarjo adalah segala sesuatu yang
kelengkapan dasar yang secara tidak langsung
menjadi penyebab kelancaran dalam pengadaan
menunjang pelaksanaan proses pendidikan di
sarana dan prasarana di SD Negeri Pucang IV
sekolah.
Sidoarjo. Menurut Hasbullah, (2006 : 94) komite sekolah akan dapat menjalankan peran dan
fungsinya
sebagai
penunjang
dalam
pelaksaan proses pembelajaran yang sejalan dengan kondisi dan permasalahan lingkungan masing-masing sekolah. Komite sekolah dapat melaksanakan fungsinya sebagai partner dari kepala sekolah dalam mengadakan sumber daya pendidikan dalam rangka melaksanakan pengelolaan
pendidikan
yang
dapat
memberikan fasilitas bagi guru dan siswa untuk belajar
sebanyak
mungkin
sehingga
pembelajaran menjadi semakin efektif.
Sarana
adalah
dan
semua
prasarana
perangkat
pendidikan
merupakan sesuatu yang dapat mempermudah dan melancarkan suatu kegiatan. Prasarana, merupakan alat tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan yang berupa lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga dan sebagainya. Mulyasa (2011:87), “Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang
jalannya
proses
pendidikan contohnya taman sekolah dan halaman
sekolah”.
Sarana
dan
prasarana
pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang perlu mendapatkan perhatian
Sesuai dengan teori yang di ungkapkan
lebih dari setiap manajer pendidikan. Hal ini
faktor pendukung komite
dikarenakan, sarana dan prasarana pendidikan
sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana
yang terpenuhi dengan baik dapat menunjang
ini dapat memperlancar dan memudahkan
penyelenggaraan pendidikan secara efektif dan
komite sekolah dalam melengkapi kebutuhan
efisien. Penyediaan perlengkapan dan fasilitas
sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
sekolah juga harus memperhatikan kondisi dan
sekolah. Akan tetapi semua ini akan kembali
konsep penyelenggaraan program pendidikan
kepada perencanaan yang telah dirumuskan di
yang diterapkan oleh sekolah, sehingga apa
awal dan pelaksanaan yang sesuai dengan
yang diperlukan oleh sekolah dapat terpenuhi
perencanaan yang ada. Ada beberapa faktor
dengan
pendukung komite sekolah dalam pengadaan
disediakan.
peneliti bahwa
sarana dan prasarana sekolah antara lain: adanya
dana
yang
menunjang,
adanya
sarana
prasarana
yang
Hasil pembahasan antara teori dan kondisi
adanya
di lapangan di atas, dapat ditarik kesimpulan
dukungan dari semua pihak termasuk kepala
bahwa faktor pendukung komite sekolah dalam
sekolah, guru dan orang tua siswa dan adanya
pengadaan sarana dan prasarana merupakan
171 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 faktor terpenting penentu ada atau tidaknya
Selama ini dikeluhkan bahwa mutu pendidikan
pengadaan sarana dan prasarana yang akan
nasional rendah karena dana yang tidak
dilakukan oleh komite sekolah. Komite sekolah
mencukupi, anggaran untuk pendidikan masih
di SD Negeri Pucang IV Sidoarjo sangat
terlalu rendah. Padahal kalau mau belajar dari
tanggap dan cepat dalam menerima masukan
bangsa-bangsa yang maju bagaimana mereka
dari pihak luar serta cepat dalam menindak
membangun, justru mereka berani “secara
lanjuti kebutuhan yang memang dibutuhkan
nekad”
oleh siswa disekolah. Fasilitas saran dan
pembiayaan pendidikan melebihi keperluan-
prasarana yang ada di sekolah pada umumnya
keperluan yang lain.
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah, namun di SD Negeri Pucang IV Sidoarjo ini berbeda dengan sekolah pada umumnya. SD Negeri Pucang IV Sidoarjo mempunyai
komite
sekolah
yang
berani
mendanai sekolah dengan uang pribadi serta orang tua siswa SD Negeri Pucang IV juga tergolong mampu. Hal ini dilakukan sebelum adanya peratutan pemerintah yang menjelaskan tentang dilarangnya adanya pungutan liar yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada wali siswa. Peran komite sekolah dalam pengadaan sarana dan prasatrana sekolah merupakan penentu keefektifan pembelajaran di sekolah serta tingkat kenyamanan siwa dengan sarana dan prasarana yang tersedia.
dalam
untuk
titik kelemahan, yaitu yang bersifat internal dan eksternal.
Kelemahan
internal
adalah
kelemahan yang berada di dalam perpustakaan, kelemahan yang biasanya dihadapi tersebut meliputi: (a) sumber daya perpustakaan, (b) administrasi,
(c)
manajemen.
Sedangkan
kelemahan eksternal adalah hambatan dan kesulitan yang berada di luar sekolah, yakni yang dihadapi dan dirasakan oleh siswa. Kelemahan eksternal tersebut meliputi: (a) kurangnya perlengkapan sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah, (b) minimnya dana yang dimiliki oleh sekolah, (c) kurangnya motivasi dari pihak sekolah dan kuragnya kesadaran dari pihak siswa.
pengadaan
sarana
dan
prasarana di SD Negeri Pucang IV Sidoarjo. Faktor
anggaran
Pada umumnya ada dua hal yang menjadi
D. Faktor-faktor yang menghambat komite sekolah
menempatkan
penghambat
Hal-hal yang di ungkapkan oleh peneliti tersebut diantaranya yaitu minimnya dana yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat komite
merupakan
sekolah dalam pengadaan sarana dan prasrana
kesenjangan antara kenyataan dengan suatu
sekolah, jika kebutuhan yang diperlukan oleh
yang diharapkan dengan baik, agar tercapai
siswa berjumlah banyak namun dana yang ada
tujuan dengan hasil yang maksimal. Menurut
tidak memadai, maka komite sekolah juga tidak
Hasbullah
dana
bisa secepatnya memenuhi kebutuhan sekolah
merupakan persoalan yang paling krusial dalam
yang akan berdampak pada ketidak nyamanan
perbaikan dan pembangunan sistem pendidikan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
di Indonesia, dan dana juga merupakan salah
yang
satu syarat atau unsur yang sangat menentukan
pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini
keberhasilan
menjadi faktor penghambat komite sekolah
(2006:
25)
Persoalan
penyelenggaraan
pendidikan.
berakibat
tidak
efektifnya
proses
172 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 dalam pengadaan sarana dan prasarana, karena
Selain itu, juga ada beberapa hal yang
dengan demikian dapat membuat siswa tidak
menjadi faktor penghambat komite sekolah
bisa berkonsentrasi yang berdampak pada
dalam pengadaan sarana dan prasarana sekolah.
ketidak
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SD
efektifan
Beberapa
hal
proses
yang
pembelajaran.
menjadi
hambatan
Negeri Pucang IV Sidoarjo, terungkap bahwa
penunjang peoses pembelajaran diSD Negeri
adanya pro dan kontra antara sekolah dengan
Pucang IV Sidoarjo juga diungkapkan oleh
pihak orang tua siswa yang berkaitan dengan
komite sekolah, faktor penghambat dalam
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
sekolah
untuk menunjang proses pembelajaran karena
melakukan pendekatan dan rapat ulang dengan
minimnya persediaan dana yang dimiliki oleh
anggota sekolah dan orang tua siswa. Kurang
sekolah, hal ini sangat menghambat komite
adanya kesadaran siswa dan motivasi guru agar
sekolah karena komite harus menggalang dana
lebih meningkatkan pembelajaran serta dapat
terlebih dahulu untuk membeli kebutuhan
memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana
sarana dan prasarana sekolah. Faktor-faktor
sekolah yang ada juga dapat menjadi faktor
lainnya yang ditemui oleh peneliti di SD
penghambat
Negeri Pucang IV
mewujudkan
yaitu
selain
kendala
minimnya dana yang dimiliki oleh sekolah,
semua masukan supaya dipenuhi oleh komite sekolah.
komite
komite tujuan
sekolah
perlu
sekolah sekolah
untuk
yang
telah
direncanakan.
adanya pro dan kontra antara pihak sekolah dengan orang tua siswa yang menginginkan
sehingga
Hasil
pembahasan
antara
teori
dan
kondisi di lapangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang menjadi penghambat komite sekolah dalam pengadaan
Menurut
Ace
Suryadi
181)
sarana dan prasarna di SD Negeri Pucang IV
terdapat empat agenda kebijakan yang perlu
Sidoarjo sesuai dengan teori-teori yang telah
mendapat perhatian serius, yaitu (1) besarnya
dibahas di bab dua. Faktor penghambat
anggaran
alokasikan
mempengaruhi kinerja komite sekolah dalam
(revenue) (2) aspek keadilan dalam alokasi
pengadaan sarana dan prasarana sekolah yang
anggaran dan (3) anggaran pendidikan dan
terdiri dari minimnya dana yang dimiliki oleh
desentralisasi pengelolaan. Besarnya anggaran
sekolah, adanya pro dan kontra yang ada antara
pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing
pihak sekolah dan orang tua siswa serta
sekolah tergantung dari pengelolaan sekolah itu
kurangnya
sendiri.
berusaha
kesadaran dari siswa itu sendiri. Dengan
pemenuhan
demikian dapat menghambat peran komite
kebutuhan sarana dan prasarana sekolah dan
sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana
tidak menunggu dana bantuan dari pemerintah.
yang ada.
pendidikan
Komite
semaksimal
yang
sekolah
mungkin
(2004:
di
hanya
untuk
Namun kendala dana ini sering kali menjadi penghambat komite sekolah untuk selangkah lebih maju.
E.
Solusi
motivasi
komite
dari
sekolah
guru
maupun
menghadapi
hambatan dalam pengadaan sarana dan prasarana di SD Negeri Pucang IV Sidoarjo.
173 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 Masalah pendidikan
yang berkualitas
dilakukan oleh komite sekolah dengan cara
tidak hanya bergantung pada kepemimpinan
bekerja sama dengan pihak luar yang di dukung
kepala sekolah saja namun keterlibatan dan
oleh wali siswa serta komite sekolah juga
kinerja yang saling terkait antara kepala
berusaha
sekolah, guru, siswa dan masyarakat sekitar
memberikan motivasi kepada siswa supaya
dalam
sama-sama
hubungan
sekolah
yang
kinerja
sangat
sebagai
komite
menentukan
dalam
semaksimal
ikut
serta
fasilitas
Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut,
semaksimal mungkin.
pihak
harus
saling
memberikan
kontribusi dalam kaitannya untuk mendukung kemajuan belajar siswa sesuai dengan porsi tugas
masing-masing
elemen.
Menurut
Hasbullah ( 2006 : 90) adapun tujuan dibentuknya Komite Sekolah sebagai suatu organisasi masyarakat sekolah adalah sebagai berikut:
(1)
aspirasi
dan
Mewadahi dan prakarsa
menyalurkan
masyarakat
dalam
melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan
di
satuan
pendidikan;
(2)
Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; (3) Menciptakan suasana dan
kondisi
demokratis
transparan, dalam
akuntabel,
dan
penyelenggaraan
dan
pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.
untuk
dalam
upaya
meningkatkan pembelajaran dan menggunakan
mendukung kemajuan prestasi belajar siswa.
semua
mungkin
sarana
dan
prasarana
sekolah
Data yang diperoleh peneliti, komite sekolah melakukan upaya untuk mengatasi kendala dan hambatan yang dihadapi oleh sekolah untuk memberikan kenyamanan bagi siswa SD Negeri Pucang IV Sidoarjo supaya proses pembelajaran dapat berjalan dengan optimal serta peningkatan mutu pendidikan dapat terpenuhi. Upaya yang telah dilakukan oleh komite sekolah SD Negeri Pucang IV Sidoarjo
antara
lain:
kebutuhan
pendidikan
(1)
Menganalisa
dan
menetapkan
program untuk pengadaan sarana dan prasarana sebagai program sekolah untuk meningkatkan kualitas siswa, (2) Cepat dan tanggap dalam menerima masukan dari orang tua siswa untuk pengadaan sarana dan prasarana sekolah, (3) Melakukan rapat dengan elemen sekolah untuk menentukan dan menyusun kebutuhan sarana
Komite
sekolah
telah
berusaha
dan prasarana yang harus dipenuhi oleh
semaksimal
mungkin
untuk
memenuhi
sekolah, (4) Mendahulukan kebutuhan utama
kebutuhan sarana dan prasarana sekolah agar
yang harus dipenuhi oleh sekolah berdasarkan
siswa kedepannya dapat belajar di sekolah
keputusan hasil rapat, (5) Menyusun anggaran
dengan nyaman dan tenang serta dapat
dana serta mengklarifikasi sumber dana yang
menerima proses pembelajaran dengan baik.
akan diperoleh, (6) Memberikan motivasi
Akan tetapi masih banyak hambatan yang
kepeda guru dan siswa untuk lebih giat belajar
sering kali dihadapi,
serta
untuk saat ini pihak
komite sekolah sudah berupaya menangani dan memberikan solusi dari berbagai permasalahan yang ada, dimulai dari penggalangan dana yang
dapat
memenfaatkan
fasilitas
yang
disediakan oleh sekolah. Siswa
dapat
mengikuti
proses
pembelajaran dengan baik jika kebutuhan
174 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 sarana dan prasarana sekolah dapat dipenuhi
Hasil dari hasil penelitian di lapangan
dengan baik oleh komite sekolah. Tujuannya
tentang
yaitu
pengadaan sarana dan prasarana di SDN
untuk
mengefektifkan
proses
peran
sekolah
Pucang
oleh wali siswa dan sekolah dapat terwujud
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
sesuai dengan yang telah diharapkan, yaitu
(1) Peran komite sekolah dalam pengadaan
terciptanya lulusan yang berkompeten dengan
sarana
nilai yang unggul serta dapat melanjutkan ke
pengadaannya selain dibantu oleh waka
jenjang sekolah yang diinginkan, sehingga
sarana dan prasarana juga dibantu oleh guru
orang tua siswa serta pihak sekolah tidak
serta bendahara sekolah. Pengadaan sarana
mengalami kesulitan dalam memilih sekolah
dan prasarana bertujuan untuk menunjang
karena nilai yang di peroleh oleh siswa cukup
kebutuhan
baik, karena kebutuhan sarana dan prasarana
pembelajaran yang efektif dan efisien. (2)
terpenuhi sehingga proses pembelajaran dapat
Peran komite sekolah dalam pengadaan sarana
berjalan optimal dan memperoleh hasil akhir
dan prasarana sangat penting karena dengan
yang membanggakan.
adanya sarana yang memadai maka kegiatan
di lapangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya-upaya pengadaan sarana dan prasarana sekolah yang dilakukan oleh komite sekolah SD Negeri Pucang IV Sidoarjo, komite sekolah sudah melakukan upaya-upaya dengan baik untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sekolah agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan optimal, sehingga tujuan sekolah dapat terwujud dengan baik, serta memperoleh lulusan
sesuai dengan
yang
diharapkan. Upaya-upaya tersebut diantaranya yaitu berusaha untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh siswa
semaksimal
mungkin,
melakukan
kerjasama yang baik dengan orang tua siswa dan pihak luar, dan memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar serta dapat
memanfaatkan
fasilitas sarana
dan
prasarana yang telah disediakan oleh sekolah.
dan
Sidoarjo,
dalam
pembelajaran sehingga tujuan yang diharapkan
Hasil pembahasan antara teori dan kondisi
IV
komite
prasarana
siswa
pembelajaran
peneliti
sekolah
agar
dapat
dapat
dalam
terciptanya
berjalan
dengan
maksimal. (a) Komite sekolah masih perlu masukan dari orang tua karena komite sekolah tidak
sepenuhnya
mengetahui
kebutuhan
siswa. (b) Komite sekolah membutuhkan bantuan dari semua elemen sekolah untuk memberikan masukan mengenai sarana dan prasarana sekolah yang harus dipenuhi oleh komite
sekolah
pembelajaran siswa
untuk agar
menunjang dapat berjalan
dengan efektif. (c) Perlu upaya melibatkan wali siswa dalam penggalangan dana untuk pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah. (3) Faktor pendukung komite sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana ketika semua pihak sekolah sepakat dengan usulan yang dilontarkan oleh wali siswa dan wali siswa mudah di mintai dana bantuan agar sarana dan prasarana sekolah dapat terpenuhi. Pengadaan sarana dan prasarana sekolah dilakukan melalui rapat terlebih dahulu untuk
PENUTUP Simpulan
menentukan jumlah dana yang harus di tanggung oleh wali siswa kemudian
di
175 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 umumkan
kepada
wali
siswa
melalui
mengandalkan kinerja dari komite sekolah.
undangan yang di titipkan kepada siswa.
(C) Hendaknya kepala sekolah ikut serta
Penggalangan dana dilakukan ketika ada
memberikan
sarana dan prasarana yang harus di penuhi dan
sekolah agar semua pihak dapat sama-sama
pihak sekolah dengan pihak orang tua siswa
berjalan
sepakat untuk menanggung biaya tersebut
prasarana dapat terpenuhi dengan cepat.
secara bersama-sama. (4) Faktor penghambat
2. Bagi komite sekolah: (a) Hendaknya komite
masukan
dan
kepada
kebutuhan
sarana
sekolah
pengadaan sarana dan prasarana di SD Negeri
kebutuhan siswa agar proses pembelajaran
Pucang IV Sidoarjo ketika tidak ada dana dan
dapat berjalan dengan lancar. (b) Komite
rencana pengadaan sarana dan prasarana
sekolah
tersebut
dari
kebutuhan di luar ruangan, bukan hanya
berbagai pihak. Maka komite sekolah harus
memenuhi kebutuhan siswa di dalam ruang
menjelaskan sebijak mungkin kepada wali
kelas. (c) Komite sekolah sebaiknya tidak
siswa atau elemen sekolah lainnya supaya
hanya melaksanakan masukan dari orang
dapat diterima oleh berbagai pihak. (5) Solusi
tua siswa melainkan komite sekolah juga
komite sekolah dalam menghadapi hambatan
harus mengupayakan semaksimal mungkin
pengadaaan
sarana
melakukan
rapat
pertentangan
dan supaya
terlebih
dan
yang dihadapi oleh komite sekolah dalam
mendapatkan
mengetahui
komite
hendaknya
dahulu
memperhatikan
prasarana
yaitu
kebutuhan siswa baik di luar maupun di
kendala
yang
dalam ruangan.
dihadapi dapat diselesaikan bersama-sama dan
3. Bagi Peneliti Lain: (a) Sebagai bahan
menemui hasil akhir yang dapat diterima oleh
rujukan untuk mengembangkan penemuan
semua pihak.
penelitian ini supaya kedepannya lebih baik lagi. (b) Temuan penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan tambahan mengenai
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh. Maka saran-saran dari peneliti yang dapat
peran komite sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana.
dijadikan pertimbangan dalam mengoptimalkan proses pembelajaran adalah: 1. Bagi
Kepala
DAFTAR PUSTAKA Bafadal,
Sekolah:
(a)
Untuk
meningkatkan proses pembelajaran siswa di dalam kelas serta menunjang kebutuhan
Ibrahim.
Perlengkapan
2006. Sekolah
pembelajaran
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
maka
dan
Barnawi dan M, Arifin. 2012. Manajemen Sarana
optimal
Teori
Aplikasinya. Jakarta : PT Bumi Aksara.
siswa agar siswa dapat mengikuti proses dengan
Manajemen
dan
Prasarana
Sekolah.
kebutuhan sarana dan prasarana harus lebih
Danim, Sudarwan. 2008. Visi Baru Manajemen
diperhatikan lagi. (b) Hendaknya kepala
Sekolah: dari Unit Birokrasi ke Lembaga
sekolah lebih memperhatikan kebutuhan
Akademik. Jakarta: Bumi Aksara
siswa supaya proses pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan tidak hanya
Daryanto. H. M. 2010. Admistrasi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta
176 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176 Hasbullah. 2006. Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Keputusan
Menteri
Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen
Pendidikan
Nasional
Nomor 044/U/2002 Martinus
Tanggela.
Implementasi
Tim Dosen Admistrasi Pendidikan Universitas
Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta Tim Dosen AP UPI dkk. 2009. Manajemen
2013.
Kebijakan
Analisis
Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Pengelolaan
Thoha, Miftah. 2010. Kepemimpinan dalam
Sarana dan Prasarana Sekolah Di SMP
Manajemen. Jakarta : PT Raja Grafindo
Negeri 2 Batu (Oneline).Vol 1, No.1 ,.
Persada
(http://ejournal.umm.ac.id, di akses pada
Yamin.M dan Maisah. 2009. Manajemen
Jum’at 6 September 2013 pukul 04.15)
Pembelajaran Kelas. Jakarta: Gaung Persada
Mulyasa,
E.
2005.
Manajemen
Berbasis
Yin, Robert K. 2004. Studi Kasus Desain &
Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosda
Metode. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada
Karya
Zuriah.N dan Sunaryo.H. 2009. Inovasi Model
Moleong, Lexy, J. 2012. Metodologi Penelitian
Pembelajaran Demokratis Berspektif Gender
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT
(teori dan aplikasinya di sekolah). Malang:
Remaja Rosda Karya
Umm Press.
Riyanto, Yatim. 2007. Metodologi Penelitan Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Surabaya : Unesa University Press Sugiyono.
2011.
Metodologi
Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta Suhardi. 2012. Pengaruh Peran Aktif Komite Sekolah dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Mutu SMK di Kabupaten Pemalang
(Oneline).
(http://www.journal.unnes.ac.id, di akses pada Jum’at 6 September 2013 pukul 04.30) Supriadi, Oding. 2010.Pengantar Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo. Suwarno Widodo.dkk,. 2008. Peran Komite Sekolah (Oneline).
SMP
di
Vol.
(http://www.jurnal
Kota 2, media
Semarang No.
2,.
penelitian
pendidikan.ac.id, di akses pada Jum’at 18 oktober 2013 pukul 03.00)