PERAN KEPALA KAMPUNG DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG KROY DISTRIK KAIMANA KOTA Oleh : Maurits Major
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Kampung sebagai kesatuan masyarakat hukum terkecil yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati oleh negara.Pembangunan perkampungan selayaknya mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat perkampun Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah strategi yang dilakukan untuk melakukan kemandirian sosial ekonomi masyarakat dalam jangka panjang.Sasaran yang dituju adalah masyarakat miskin yang tidak memiliki keberdayaan secara ekonomi, sosial, budaya dan politik. Peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pemberdayaan masyarakat yang ada di Kampung Kroy karena berdasarkan kenyataan yang ada hampir 50% masyarakat Kampung Kroy berada dalam garis kemiskinan dan tingkat pendidikan yang cenderung masih rendah. Sedangkan Kampung ini telah berhasil meraih piagam penghargaan sebagai Kampung pembayar pajak bumi dan bangunan tercepat. Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis menganggap penting dan tertarik untuk menjadi bahan penelitian, dengan judul “PERANAN KEPALA
1
KAMPUNG DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAMPUNG KROY DISTRIK KAIMANA KOTA”.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pada bagian sebelumnya maka sebenarnya ada
banyak masalah yang bisa diangkat sehubungan dengan peran kepala kampung dalam pemberdayaan masyarakat , akan tetapi penulis membatasi masalah yang akan diteliti melalui perumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah peranan kepala Kampung dalam pemberdayaan masyarakat Kampung Kroy Distrik Kaimana Kota?
C.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan, sebagai berikut: Untuk menggambarkan peranan kepala Kampung dalam pemberdayaan masyarakat Kampung Kroy Distrik Kaimana Kota.
D.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut;
- Bagi ilmu pengetahuan Kajian dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang menggeluti bidang kajian ilmu pemerintahan. - Bagi instansi terkait dan masyarakat
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
Konsep Peran Peranan berasal dari kata peran, berarti suatu yang mewujudkan bagian
yang memegang pimpinan terutama dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa (W.J.S. Poerwadarminta.1976). B. Konsep Kepala kampung Keberadaan desa telah dikenal lama dalam tatanan pemerintahan di Indonesia bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka.Masyarakat di Indonesia secara tradisional dan turun temurun hidup dalam suatu kelompok masyarakat yang disebut dengan desa.
C. Konsep Pemberdayaan Pemberdayaan (empowerment) berasal dari Bahasa Inggris, power diartikan sebagai kekuasaan atau kekuatan.Menurut Korten (1992) pemberdayaan adalah peningkatan kemandirian rakyat berdasarkan kapasitas dan kekuatan internal rakyat atas SDM baik material maupun non-material melalui redistribusi modal. D.Konsep Masyarakat Istilah masyarakat berasal dari kata Musyarak yang berasal dari Bahas Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut Society.Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial.Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas.
3
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A.
Tipe dan Dasar Penelitian Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe kualitatif deskriptif
yang pada akhirnya akan memberikan gambaran faktual mengenai Peranan Kepala kampung Dalam Pemberdayaan Masyarakat Di kampung Kroy Distrik Kaimana Kota.
B. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah peran kepala kampung dalam pemberdayaan masyarakat.Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang kampung, Peranan kepala kampung dalam pemberdayaan masyarakat di Kampung Kroy Distrik Kaimana Kota dapat dioperasionalkan dengan sebagai berikut : membina kehidupan masyarakat kampung membina perekonomian kampung mengkoordinasikan pembangunan kampung secara partisipatif;
C.
Teknik Pengambilan Data Untuk memperoleh data yang akurat, relevan, dan dapat dipertanggung
jawabkan maka penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:
4
a. Observasi, yaitu proses pengambilan data dalam penelitian ini dimana peneliti atau pengamat dengan mengamati kondisi yang berkaitan dengan obyek penelitian. b. Wawancara, adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan yang diwawancarai serta memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
D. Analisis Data Di dalam penelitian ini, data yang telah dikumpulkan akan dianalisa secara kualitatif yakni data yang diperoleh akan dianalisis dan disajikan dalam bentuk kata-kata lisan maupun tulisan. Teknik ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari obyek penelitian.Serta hasil-hasil penelitian baik dari hasil studi lapangan maupun studi literatur untuk kemudian memperjelas gambaran hasil peneliti
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Lokasi penelitian Dan keadaan Alam Secara administratif kampung kroy termasuk wilayahkecamatan kaimana kota kabupaten kaimana.kampung kroy saat ini di bagi menjadi tujuh RT yang masing-masing di kepalai olehseorang kepala RT . MELALUI UNDANG-UNDANG TENTANG OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA.UU 21 TAHUN 2001 - OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA
B. KEPENDUDUKAN
5
Keadaan penduduk di suatu wilayah atau daerah menjadi sangat penting kaitannya dengan perencanaan pembangunan maupun dalam penyelenggaraan pemeritahan,baik pemeritahan kampung,pemeritahan distrik,kota,kabupaten dan sebainya.kampung kroy memiliki penduduk sebanyak 2110 jiwa,dimana laki-laki berjumlah 1052 jiwadengan perempuan berjumlah 1058 jiwa sedangkan jumlah kepala keluarga yaitu 642 kk. C.
Kehidupan Ekonomi Potensi wilayah yang dimiliki Kampung kroy Distrik Kaimana kota adalah
baik untuk di kelolah dan di kembangkan oleh masyarakat setempat dimana terdapat sumberdaya alam seperti seperti perikanan,pertanian dan perkebunan. D. Kehidupan Sosial Budaya a.pendidikan Kemajuan suatu bangsa atau daerah tidak bisa di lepaskan dari sumberdaya manusianya dan salah satu faktor yang turut menentukan kualitas sumber daya manusia adalah tingkat pendidikan yang berhasil di capai oleh penduduk maka kualitasnya juga akan semakin baik.hal ini di dasar kan pada asumsi bahwa semakin tinggi pendidikan yang di capai maka tinggkat kecerdasan atau keterampilannya juga semakin tinggi.sehingga semakin tinggi pula tingkat produktifitasnya. E.Agama Masyarakat yang ada di kampung kroy distrik laimana kota memeluk beberapa agama yakni protestan yang terdiri dari yang terdiri dari beberapa golongan yaitu GKI,ADVENT,GPI dan di ssamping kristen protestan,di kampung kroy terdapat pula masyarakat yang memeluk agama katholik dan islam.
6
E.
Organisasi Sosial Kemasyarakatan dan Budaya Jenis-jenis hubungan sosial dapat di bagi atas kebutuhan hidup
kekerabatan,kesatuan hidup,sistim kemasyarakatan dan hubungan sosial tersebut terlihat kecenderungan masing-masing untuk saling memperlihatkan sikap dan interaksi salingmenerima,baik sebagai anggota kerabat,teman sekolah,teman kerja,tetangga dan lain-lain.demikian pula terlihat sopan santun dalam pergaulan.
G. ORGANISASI SOSIAL POLITK Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarakan pikiran baik lisan maupun tulisan sebagaimana di akui dan dijamin dalam undang-undang dasar 1945 adalah bagian dari hak asasi manusia.dalam rangka menumbuhkan dan memperkokoh kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang kuat dalam
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
yang
merdeka,bersatu,berdaulat,demokratis dan berdasarkan ats hukum,di kampung Kroy telah di bentuk organisasi sosial politik. H. Keadaan Pemerintah Sistem pemerintah yang ada dikampung kroy menggunakan undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan menurut peraturan Daerah Kabupaten Kaimana tahun 2004 dipimpin oleh seorang kepala kampung yang menurut adat di kaimana disebut kepala kampung di bentuk tugas sehari hari kepala kampung dibentuk oleh perangkat kampung yang terdiri dari Sekretariat kampung (Sekretaris kampung dan kepala-kepala Urusan), pelaksanaan Teknis Lapangan (Kepala RT juga Polisi, Pamong Tani dan pengukur Tanah) Kepala RW. 7
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Peranan
Kepala
KampUng
dalam
Pemberdayaan
Masyarakat
Kampung Kroy Kepala Kampung merupakan pimpinan tertinggi di Kampung.Oleh karena itu kepala Kampung bertanggung jawab penuh atas roda pemerintahan yang ada di Kampung.Selain pemimpin dalam roda pemerintahan, kepala Kampung juga memiliki peranan penting dalam pembangunan yang ada di Kampung. Sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat (1) PP Nomor 72 Tahun 2005 pembangunan Kampung menjadi tanggung jawab kepala Kampung dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. . B. Peranan kepala Kampung dalam pembinaan Keteladanan merupakan unsur yang memegang peranan penting dan sangat menentukan bagi berhasilnya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Agar bawahan atau orang yang dipimpinnya dapat mengikuti apa yang dikehendakinya dalam melaksanakan tugas. Hal ini kita bisa kita lihat dari cara pembinaan yang dilakukan seorang kepala Kampung.
C. Peranan kepala Kampung dalam mengkoordinasikan pembangunan Disamping
kemampuan
aparatur
memberdayakan
masyarakat,
besar
pemerintah kecilnya
Kampung
partisipasi
dalam
masyarakat
merupakankan faktor penting dalam proses pembangunan, karena pada
8
kenyataannya pembangunan Kampung sangat memerlukan adanya keterlibatan aktif dari masyarakat.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab IV telah diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang Peranan Kepala Kampung dalam Pemberdayaan Masyarakat di Kampung Kroy.Selain itu dibahas pula tentang pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi peranan kepala Kampung dalam pemberdayaan masyarakat. Dalam Bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan serta saransaran yang berhubungan dengan hasil penelitian. A.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat penulis tarik adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang ada di Kampung Kroy terbagi atas dua, yakni; a. Pembangunan fisik b. Pembangunan non fisik B.Saran 1. Peningkatan peranan kepala Kampung dalam pemberdayaan masyarakat harus lebih dioptimalkan lagi, agar program pemberdayaan masyarakat yang ada di Kampung semakin berkembang dan agar warga masyarakat Kampung lebih berdaya dalam tatanan sosial, politik, dan ekonomi.
9
2. Meningkatkan keterlibatan masyarakat tidak hanya sebagai obyek dan pelaku dalam pemberdayaan masyarakat, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam menentukan dan membuat program pemberdayaan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan PerKampungan dan Perkotaan, Yogyakarta, Graha Ilmu Bartle, Phill, 2002. Participatory Method of Measuring Empowerment.Modul Pelatihan Pemberdayaan. Sulistiyani, Ambar Teguh, 2004. Kemitraan dan Modul-modul Pemberdayaan. Yogyakarta: Gava Media. A. Sumber-sumber Lainnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung/Kelurahan Undang-Undang No.23 Tahun 2004, Tentang Pemerintah Daerah. Widjaja A. W, 1996; Pemerintah Desa dan Administrasi Desa, PT Grafindo Jakarta. http://www.theceli.com/dokumen/produk/2001/21-2001.
10