PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
WAKAPENDIK Vol 2. No. 5. 2017
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI JURNAL HASIL PENELITIAN
SITI MURNI NUR G2G1 015 116
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
1
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
WAKAPENDIK Vol 2. No. 5. 2017
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI Oleh: Hj. Siti Murni Nur1
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peran KKG dalam meningkatkan kompetensi guru SD di gugus 1 Baruga Kota Kendari. Fokus penelitian ini adalah kegiatan dalam KKG yang memberikan manfaat untuk meningkatkan kompetensi guru SD di Gugus 1 Baruga Kota Kendari. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif jenis deskriptif dengan subjek penelitian adalah guru dari 8 SD anggota KKG di Gugus 1 Kecamatan Baruga. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling Teknik pengumpulan data menggunakan: 1) observasi, 2) wawancara, dan 3) dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif Miles dan Huberman dengan menggunakan langkah-langkah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Peneliti menggunakan triangulasi teknik untuk menganalisis informasi yang diperoleh. Berdasarkan analisis data yang diperoleh peran KKG sangat bermanfaat dalam menunjang kompetensi pedagogik guru SD di Gugus 1 Kecamatan Baruga. Pelaksanaan simulasi pembelajaran dalam kegiatan KKG dapat meningkatkan kemampuann guru pada pemahaman peserta didik, pelaksanaan pembelajaran yang meliputi: 1) metode, 2) media, dan 3) menghadapi kelas, dan mengatasi kesulitan-kesulitan belajar peserta didik. Pembinaan dari pengawas dan diskusi bersama anggota kegiatan KKG dapat menunjang kemampuan guru untuk menyusun RPP dan merumuskan RPP, memahami teknik evaluasi, menyusun dan mengembangkan silabus, dan mengatasi masalah kesulitan belajar siswa. Motivasi yang diberikan oleh pengawas dan anggota KKG di dalam kegiatan KKG dapat menambah motivasi guru untuk melakukan pembelajaran yang menyenangkan, menggunakan metode yang bervariasi, menggunakan media yang menarik, dan meningkatkan kemampuan siswa dengan pengayaan. Kata kunci: Kelompok Kerja Guru, Kompetensi Pedagogik
1
Mahasiswa Konsentrasi Pendidikan Dasar Program Studi Pendidikan IPS PPS UHO
2
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
WAKAPENDIK Vol 2. No. 5. 2017
A. PENDAHULUAN
Pendidikan tidak hanya ditentukan oleh seberapa baiknya sistem pendidikan itu, melainkan ditentukan juga seberapa besar kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola pendidikan tersebut. Pendidikan berbasis mutu harus dibangun sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang secara dinamis. Implikasinya adalah perlunya pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk guru, yang terwadahi dalam berbagai forum guru secara optimum. Berbicara mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru. Profesi guru berkaitan erat dengan kualitas seorang guru. Sebagaimana dikatakan Janawi (2012: 10) bahwa guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan karena guru merupakan garda terdepan dalam proses pelaksanaan pendidikan. Guru adalah sosok yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru mendidik putra bangsa dengan nilai-nilai kemanusiaan mengemban misi dan tugas yang berat sehingga guru dipandang sebagai tugas mulia. Betapa pentingnya peran guru dalam mengemban tugas profesinya yang sangat mulia itu. Usaha peningkatan kualitas guru dalam pendidikan sangat tertolong dengan adanya gugus sekolah ditingkat satuan pendidikan dasar. Pembentukan gugus sekolah mempunyai tujuan yang sangat baik yaitu untuk menampung aspirasi, mengatasi permasalahan dan kesulitan guru dalam mengemban tugas kependidikan dalam forum Kelompok Kerja Guru (KKG). Namun, berdasarkan pengamatan pelaksanaan kegiatan gugus sekolah khususnya di Gugus 1 Baruga Kota Kendari belum optimal. Hal ini terjadi akibat kurangnya motivasi guru, kepala sekolah, dan pengurus gugus. Selain itu, juga karena kurangnya sarana dan prasarana, serta kegiatan gugus sekolah kurang memberi kontribusi terhadap peningkatan kinerja guru. Kelompok Kerja Guru (KKG) adalah tempat yang sangat strategis untuk meningkatkan kinerja guru. Berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja guru, antara lain melalui berbagai pelatihan instruktur, peningkatan sarana dan prasarana, dan peningkatan mutu manajemen KKG. Laporan penilaian pelaksanaan KKG menyebutkan masih banyak KKG yang belum menunjukkan peningkatan kinerja yang berarti. Disamping itu, belum ada rambu-rambu yang dapat dijadikan acuan bagi guru dan pengurus KKG dalam melakukan aktivitas KKG serta belum intensifnya program pendampingan yang dilaksanakan instruktur terhadap guru sebagai tindak lanjut pelaksanaan kegiatan. Kegiatan KKG akan sangat membantu peningkatan kemampuan guru jika dikelola secara benar dan profesional. Guru yang terlibat dalam forum KKG ini senantiasa akan bertambah pengetahuan, wawasan dan keterampilannya, sehingga dalam melaksanakan tugas tidak akan merasa berat. Dalam melaksanakan tugasnya guru dituntut memiliki bekal dan kemampuan dasar yang dikenal dengan empat kompetensi dasar guru. Adapun empat kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu terdiri (1) Kompetensi Pedagogik, (2) Kompetensi Kepribadian, (3) Kompetensi Profesional dan (4) Kompetensi Sosial.
3
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
WAKAPENDIK Vol 2. No. 5. 2017
Guru juga dituntut untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menambah wawasan dan pengalaman yang akan sangat berguna untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini berkaitan dengan guru sebagai fasilitator kegiatan belajar mengajar di kelas yang berhubungan langsung dengan peserta didik, harus mampu memfasilitasi kegiatan di kelas dengan penuh kreativitas dan inovasi sehingga pembelajaran dapat berjalan menyenangkan, bermakna dan mencapai tujuan yang diharapkan. Kinerja guru yang baik sangat diperlukan guna terciptanya pendidikan yang berkualitas. Kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran, baik yang berkaitan dengan proses maupun hasilnya (Mulyasa, 2008: 103). Kinerja guru dipengaruhi oleh faktor kemampuan dan ketrampilan. Kompetensi guru termasuk ke dalam faktor ketrampilan ini. Sehingga terlihat jelas bahwa komptensi guru mempengaruhi kinerja guru yang bersangkutan. Pengembangan kompetensi pedagogik guru merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sebab kualitas sebuah lembaga pendidikan tergantung dari pada kualitas guru yang dimilikinya. Kemampuan pedagogik guru dapat ditingkatkan salah satunya melalui program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan dalam forum KKG. Forum KKG adalah salah satu organisasi yang dapat dimanfaatkan guru untuk meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Forum ini merupakan wadah yang dimanfaatkan oleh guru SD untuk mengembangkan kompetensi guru melalui diskusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi di dalam maupun di luar kelas bersama guru-guru yang dikelompokkan dalam satu gugus sekolah. Pernyataan tersebut senada dengan pendapat Suparlan (2006: 123) bahwa KKG adalah wadah pembinaan profesional guru SD yang tergabung dalam gugus sekolah. Peran KKG secara organisatoris telah ada dan berfungsi. Namun kadangkadang sistem pelaksanaan programnya kurang efektif sehingga tujuan yang diharapkan tidak tercapai secara optimal. Selama ini KKG melakukan kegiatan diskusi untuk menyamakan persepsi mengenai perubahan kurikulum, membahas berbagai permasalahan yang muncul baik spesifik maupun umum yang berkaitan dengan pembelajaran. KKG di gugus sekolah juga dapat meningkatkan kemampuan guru, baik kemampuan dalam mengelola proses belajar mengajar maupun kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehubungan dengan tugasnya sebagai pendidik. Peningkatan kemampuan tersebut juga berarti peningkatan kinerja guru dalam mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya. Dalam hal ini peran forum KKG sangat penting untuk mengembangkan kinerja guru jika dikelola dengan baik. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis, pengelolaan KKG selama ini belum dikelola secara baik. Kegiatan yang dilaksanakan tidak didukung dengan adanya perencanaan program kegiatan. Disamping itu, tidak adanya alokasi dana khusus bagi pelaksanaan kegiatan KKG berdampak pada pelaksanaan KKG biasanya hanya menunggu momen tertentu saja seperti pada akhir semester. Kondisi ini tentunya menjadi permasalahan bagi guru. Peran KKG bagi peningkatan kinerja guru juga terlihat belum maksimal. Kegiatan KKG yang juga masih monoton. Guru datang
4
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
WAKAPENDIK Vol 2. No. 5. 2017
ke tempat KKG tanpa bekal masalah atau materi yang akan disampaikan. Di tempat KKG masalah yang dibicarakan kadang masalah yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pendidikan, kalau ada masalah tentang kesulitan guru sering tidak bisa dipecahkan. Selain itu, pemateri atau instruktur yang mendapat tugas dalam menyampaikan materi kadang juga kelihatan kurang siap sehingga peserta kurang dapat memahami materi yang disampaikan. Berkaitan dengan masalah tersebut, perlu dilakukan kajian tentang peran KKG dalam meningkatkan kompetensi guru SD di Gugus 1 Baruga Kota Kendari. B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu memaparkan semua fenomena yang terjadi dalam setting penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan sejak Januari hingga Maret 2017 di wilayah Gugus 1 Baruga yang terdiri dari 8 (delapan) sekolah dasar yang berada di bagian kecamatan Baruga Kota Kendari. Delapan sekolah dasar tersebut adalah SDN 1 Baruga, SDN 7 Baruga, SDN 8 Baruga, SDN 9 Baruga, SDN 18 Baruga, SDN 19 Baruga, SDN 20 Baruga dan SD Alkalam. Dalam penelitian ini subjek yang dijadikan sumber informasi adalah 16 orang guru KKG Gugus I Kecamatan Baruga yang terdiri dari guru dari SD Negeri dan swasta yang tergabung dalam Gugus I Kecamatan Baruga. Jumlah guru terdiri dari 3 orang guru SDN 1 Baruga, 4 orang dari SDN 7 Baruga, 1 orang guru SDN 8 Baruga, 2 orang guru SDN 9 Baruga, 2 orang guru SDN 18 Baruga, 1 orang guru SDN 19 Baruga, 2 orang guru SDN 20 Baruga dan 1 orang guru SD Alkalam. Menurut Sugiyono (2016: 308), pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian kualitatif adalah sumber data yang secara langsung memberikan informasi kepada peneliti, sumber data primer yang digunakan adalah hasil pengamatan dan wawancara. Sumber data sekunder ini diperoleh dari gambar, foto, dokumentasi, daftar kehadiran guru, serta RPP dan Silabus. Sumber data sekunder ini secara tidak langsung dapat memberikan dampak yang berfungsi untuk memperkuat dari hasil sumber data utama sehingga didapatkan informasi yang saling mendukung dan seimbang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian
a. Ruang Lingkup Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Kerja Guru 1) pemecahan masalah pembelajaran Berdasarkan analisis hasil observasi, wawancara serta diperkuat dengan dokumentasi yang menyebutkan bahwa adanya pengarahan dan pembinaan dari pengawas serta pemandu dalam pemecahan masalah pembelajaran. Pembinaan klasikal yang memberikan motivasi guru untuk meningkatkan kemampuan dalam mengajar.
5
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
WAKAPENDIK Vol 2. No. 5. 2017
2) pemecahan masalah yang berkaitan dengan kesulitan belajar peserta didik Kegiatan KKG di Gugus 1 Baruga memberikan pemecahan masalah pada kesulitan belajar. Berdasarkan dari hasil wawancara yang menyebutkan bahwa kegiatan KKG memberikan kesempatan guru untuk berdiskusi mengenai kesulitan belajar peserta didik. Selain itu dalam observasi kegiatan KKG saat simulasi juga menunjukan bahwa guru melakukan diskusi mengenai kesulitan belajar yang dialami peserta didik dalam menuliskan beberapa huruf serta angka pada kelas rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan KKG dalam menunjang mutu dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 3) pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum, silabus, dan RPP Kegiatan KKG yang diikuti oleh peneliti tidak membahas mengenai RPP dan silabus akan tetapi berdasarkan hasil wawancara guru melakukan diskusi dalam penyusunan RPP dan silabus secara bersama-sama. Cara membahas silabus dan RPP yaitu dengan mengadakan diskusi antara guru yang satu tingkatan kelas serta tanya jawab dengan pengawas dan teman sejawat. Hal ini terbukti dengan adanya silabus yang sama antara dua sekolah dan juga RPP yang sama antara dua sekolah yang berbeda. Bukti ini mengidentifikasikan bahwa kegiatan KKG dapat dimanfaatkan guru dalam memecahkan masalah kaitannya dengan RPP dan silabus. 4) pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran Berdasarkan analisis tiga sumber data yaitu hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat disimpulkan pentingnya peran KKG yang memberikan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran. Melalui kegiatan simulasi, guru menerima pengaplikasian dari penggunaan berbagai variasi dalam pelaksanaan pembelajaran serta dapat memberikan inspirasi untuk melaksanakan pembelajaran yang dilakukan oleh pemandu. 5) pemecahan masalah yang berkaitan dengan materi simulasi Berdasarkan hasil dari tiga sumber data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat diartikan bahwa kegiatan KKG ini memberikan pemecahan masalah pada guru dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Hal ini dapat diperlihatkan dari pernyataan guru yang menyebutkan dalam kegiatan simulasi materi yang disimulasikan dapat diaplikasikan dalam kelas. Guru dapat mengaplikasikan materi yang disimulasikan contohnya jika materi yang diaplikasikan kelas 3 maka hanya guru kelas 3 yang mampu mengaplikasikan. Bagi guru kelas selain kelas 3 mereka hanya menjadikan materi yang disimulasikan sebagai referensi untuk menambah pengetahuan mereka. Selain itu juga dalam pengembangannya materi ini dapat menambahkan referensi dalam mengajar. 6) pemecahan masalah yang berkaitan dengan pendekatan dan metode pembelajaran Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat diartikan guru mendapatkan pemecahan masalah yang berkaitan dengan metode pembelajaran pada kegiatan KKG. Hal ini dibuktikan dengan seringnya guru menyebutkan bahwa kegiatan simulasi ini membantu guru dalam
6
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
WAKAPENDIK Vol 2. No. 5. 2017
pemahaman berkaitan metode pembelajaran baru. Dari metode pembelajaran yang belum tahu menjadi tahu, dari yang sudah tahu menjadi lebih tahu dan mau mengaplikasikan. 7) Pemecahan masalah yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran Berdasarkan analisis hasil dari observasi, wawancara dan dokumntasi dapat dinyatakan kegiatan KKG masih kurang dalam menyumbangkan pemecahan masalah yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran kepada guru. Hal ini dapat dilihat dari penyataan guru berkaiatan dengan evaluasi pembelajaran yang kurang memuaskan. Hanya sedikit guru yang menyebutkan bahwa dalam KKG terdapat pembahasan mengenai evaluasi. b. Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Dasar di Gugus 1 Baruga 1) pemahaman terhadap peserta didik Berdasarkan analisis dari hasil kegiatan observasi, wawancara dan dokumentasi maka dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki kemampuan dalam pemahaman peserta didik. Guru memahami karakteristik peserta didik baik dalam bentuk kognitif, afektif maupun psikomotor. Pemahaman ini didapatkan guru sebagian dari KKG dalam kegiatan simulasi, diskusi maupun pengarahan oleh teman sejawat dan pemandu. Kegiatan KKG mampu memperdalam pengetahuan guru untuk lebih memperhatikan keadaan peserta didik. Selain itu pemahaman terhadap peserta didik didapatkan guru melalui kegiatan sehari-hari bersama peserta didik. 2) pengembangan kurikulum atau silabus Kegiatan pembahasan silabus bersama sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas dalam kegiatan KKG menurut Mulyasa (2008: 145). Ruang lingkup yang dimaksud adalah dalam pengembangan kurikulum, silabus dan RPP. Hasil ini sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas dalam KKG yaitu pemecahan masalah yang selalu dihadapi guru berkaitan dengan penyusunan silabus. Dan tujuan dari KKG sebagai wadah untuk memberikan pengarahan, pembinaan dan inovasi dalam menunjang mutu pendidikan salah satunya melalui silabus telah terpenuhi. 3) perencanaan pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara di Gugus 1 Baruga guru memiliki kemampuan dalam penyusunan RPP. Seperti yang disebutkan oleh guru Alfrida Yansen, S.Pd (Wawancara tanggal 13 Februari 2017) yang menyebutkan dengan adanya KKG ini beliau mampu menyusun RPP. Beberapa guru berpendapat bahwa RPP yang dimiliki di Gugus I merupakan hasil perumusan bersama. Perumusan ini menuntut untuk setiap guru menyusun satu mata pelajaran RPP dalam satu tahun pada jenjang kelas yang sama. Kemudian dari perumusan sendiri tersebut kemudian dikoreksi bersama dengan guru yang lain. Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan guru memiliki kemampuan penyusunan perencanaan pembelajaran melalui pengalaman serta pengarahan yang didapatkan dari kegiatan KKG. 4) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses melaksanakan langkah-langkah yang disusun dalam rencana pembelajaran. Tujuan dari pelaksanaan pembelajaran adalah untuk memberikan pengalaman belajar dan pengembangan keterampilan serta
7
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
WAKAPENDIK Vol 2. No. 5. 2017
pengetahuan peserta didik. Dalam pengembangan pelaksanaan pembelajaran guru harus memiliki 8 keterampilan dasar. Keterampilan dasar tersebut ditunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan menggunakan media pembelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi, evaluasi hasil belajar, D. PENUTUP
1. Simpulan a. Peran KKG sebagi wadah profesinalisme guru telah banyak membantu guru dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi terutama dalam mempersipakan pembelajaran seperti pembuatan rencana pembelajaran, penguasaan materi melalui diskusi-diskusi, simulasi pembelajaran, pembinaan dari pengawas dan motivasi bagi guru peserta KKG dalam menjalankan tugas. b. Kompetensi pedagogik guru SD di gugus 1 Baruga kota Kendari setelah mengikuti pelaksanaan KKG menunjukkan kemajuan dalam mempraktikkan hasil yang diperoleh di KKG. Kompetensi pedagogik tersebut tampak dalam penerapan 8 keterampilan dasar mengajar guru, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. 2. Saran a. Bagi Guru Bagi guru anggota KKG seharusnya lebih aktif dan rutin dalam mengikuti pelaksanaan KKG. Kegiatan KKG bermanfaat untuk menunjang kompetensi pedagogik dan kegiatan KKG dapat meningkatkan kompetensi guru. 1) Bagi Pemandu dan Pengawas Bagi pemandu hendaknya lebih kreatif dalam pemberian materi sehingga guru dalam pelaksanaan KKG tidak jenuh. Pemandu tertib dalam melaksanakan simulasi, sehingga jangan mendadak meminta ganti atau ditiadakan simulasi pada pertemuan selanjutnya. Pengawas hendaknya lebih memotivasi lagi bagi guru untuk mengikuti kegiatan KKG. 2) Bagi Kegiatan KKG Dalam pembinaan hendaknya ditekankan pada kegiatan KKG yang difokuskan pada tujuan peningkatan kinerja guru sehingga dapat memacu peningkatan profesionalisme guru.
8
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
WAKAPENDIK Vol 2. No. 5. 2017
DAFTAR PUSTAKA Janawi. 2012. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta. Mulyasa. E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sugiyono. 2016. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta. Suparlan. 2006. Guru Sebagai Profesi. Yogayakarata: Hikayat.
9