PERAN DAN FUNGSI AGAMA POSITIF. - Memberi peringatan hidup (mana yang lebih baik, lebih benar, lebih manusiawi). - Menjadi motivasi dan inspirasi bagi penegakan kemanusiaan. Mencari artikulasi dan bahasa politis, hukum, sosiologi bagi visi agama. - Menyuarakan fungsi kritis profetis (kenabian): mengkritik keyakinan lama, menyadarkan nilai-nilai yang dilupakan, otokritik. - Sebagai agen pembebas.
PERAN DAN FUNGSI AGAMA NEGATIF - Disintegrasi. Naluri manusia untuk mempertahankan hidup, dengan memusnakan manusia lain. - Fanatisme sempit. Tanpa ada kesediaan untuk berdialog dengan agama lain.
EMILE DURKHEIM (1858 – 1917) - Sosiolog Prancis. - Agama sebagai fenomena atau realitas sosial. - Ungkapan aktifitas manusia, sistem sosial yang menggunakan ungkapan supranatural, illahiyah untuk menopang kehidupan dalam masyarakat. - Masyarakat sebagai lokus penyedian ide, gagasan, bahasa untuk berpikir dan mempercakapkan. - Lebih menekankan aspek antroposentris. Masyarakat manusia sebagai pusat dan fokus utama.
MAX WEBER – JERMAN (1864-1920) • Makna-makna subyektif dan personal adalah daya dorong tindakan manusia. • Tindakan sosial manusia dipengaruhi oleh relasinya dengan manusia lain, nilai-nilai sosial atau motivasi kepercayaan manusia. • Agama bermakna positif bagi kehidupan manusia.
UNSUR UNIVERSAL DALAM AGAMA • • • • • • • • •
Adanya yang Illahi (Allah, Tuhan, God, Gods). Penyataan wahyu (Revelation). Kepercayaan Iman (Faith). Kultus / Ibadah (Cult/ Rites). Doktrin ( Doctrines). Penaklukan diri (Submission, Devotion). Misi / Dakwah (Mission) Tokoh Rohani / Illahi (Heavenly Spiritual Figure) Kitab Suci (Scriptures, Holy Scripture)
BENTUK-BENTUK DASAR AGAMA Nathan Soderblom (1866 – 1931) 1. Agama Primitif dalam Primal Society. 2. Agama sebagai metode. 3. Agama sebagai gerak jiwa. 4. Agama sebagai devosi. 5. Agama sebagai fakta keselamatan. 6. Agama sebagai pertemuan. 7. Agama dari batin yang baik. 8. Agama wahyu. 9. Agama Inkarnasi. 10.Agama pewahyuan
BENTUK-BENTUK DASAR AGAMA Nathan Soderblom (1866 – 1931) 1. Agama Primitif dalam Primal Society. - Masyarakat orang Murba. Unsur utamanya adalah pelatihan – olah daya dan inspirasi dari para leluhur atau kepala suku. - Dalam hal : Magis (mantra dan tata upacara atas daya natural dan supranatural). Ibadah (untuk tujuan baik atau jahat). Ilmu Tenung.
Ket : Magi / Magis Semula adalah khas para imam agama Persia kuno yang menolak penyebaran ajaran Zoraaster. Pada abad ke 4 SM, menundurkan diri dari ajaran Persia dan mendirikan bentukbentuk ibadah baru yang menekankan unsur magis dan ritual (magic and ritual). Magic : ‘the manipulation of natural or supernatural forces by spells and rituals for good or harmful ends.’
2. Agama sebagai Metode. Yoga. - Merupakan jalan menuju kesatuan dengan Yang Illahi. - Dalam filsafat Hindu ada 4 tipe Yoga : a.Karma Yoga Cara bertindak laku. b.Jnana Yoga Cara berpengetahuan c. Bhakti Yoga Cara berbakti ber devosi d.Raja Yoga Cara berpemahaman
Delapan tahapan dalam ber Yoga : 1. Restrain – Menahan Diri 2. Discipline - Disiplin 3. Posture – Posisi Tubuh 4. Breathing - Pernafasan 5. Detachment - Mempertautkan 6. Concentration - Konsentrasi 7. Meditation – Meditasi / Permenungan 8. Trance – Trans / Hilang Kesadaran
3. Agama Sebagai Gerak Jiwa / Psikologi. - Jiwa/Jiva dalam faham Jainisme – Tak Terbatas dan maha tahu. Tetapi dalam dunia ini, Karma menjadikan jiwa sebagai suatu eksistensi materi. Jiwa dapat diselamatkan dengan usaha mencapai ‘serupa allah’. - Jainisme adalah agama yang muncul di India sebagai gerakan protes terhadap aliran Brahmanisme dengan cara bertarak – semedi.
4. Agama Sebagai Devosi. (Kesalehan-bakti). - Bhakti dinyatakan dalam praktek keagamaan sehari-hari. Dimana seseorang mengembangkan rasa dan kesadaran rasional dengan Tuhan secara pribadi. - Kesadaran ini dianggapai seakan Tuhan menyapanya sebagai bapak, ibu, saudara, anak. - Bhakti adalah salah satu dari jalan penyatuan diri dengan Yang Illahi.
5. Agama sebagai Fakta Keselamatan. - Dalam Buddhisme Mahayana, tokoh atau makhluk suci setengah dewa / illahi yang secara sukarela meninggalkan Nirwana untuk menolong orang pada keselamatan. 6. Agama sebagai ‘Pertempuran’ vs Kejahatan. - Dalam agama Zarathustra (Zoroastrianisme). Zoroaster menrima wahyu untuk memerangi politeisme Persia. - Perang abadi antara Ormuzd (Terang) melawan Ahriman (Gelap). Baik vs Jahat.
7. Agama dari batin yang baik dan benar. - Berkembang di Yunani Kuno. Era awal Socrates (469-399 BC) yang menghadirkan hal baik dan benar dalam diri manusia.
- Socrates dihukum mati dengan minum racun di Athena dengan tuduhan menyesatkan kaum muda karena memperkenalkan ‘allah’ baru dan menolak formalitas dewa-dewi lama Yunani.
8. Agama Wahyu. - Agama monotheistik yang bersumber pada wahyu Allah kepada Musa digunung Sinai berdimensi etika menurut Hukum Torat. Yang menyangkut tata tertib moral, praktek keagamaan dan tertib fisik jagad raya. - Agama Kristen sebagai agama wahyu dan gerakan misi yang berbasis pada ajaran Yesus Nasaret dengan signifikansi kehidupan Yesus, kematian dan kebangkitanNya.
9. Agama Inkarnasi. - Agama wahyu yang menginkarnasi : logos menjadi daging. Sabda yang menjadi manusia. Sang Mesias pemenuhan harapan bangsa Israel sebagainama nubuat para Nabi. - Kristus sebagai ‘The Supreme Incarnation’. Hidup – mati – bangkit – terangkat ke sorga. - Agama Kristen, awal mula dari sebutan olokolokan di Antiokhia – Siria.
10. Agama Pewahyuan. - Agama Islam : Pewahyuan dalam bentuk agama pasca agama Kristen. - Arti Islam : ‘berserah diri kepada’. Islam adalah agama berserah diri kepada kehendak Allah. - Qur’an adalah Sabda Allah / Kalam Illahi. Terdiri dari 114 surah, ini diterima dalam iman dan telah tertulis secara kekal di surga.