MEDIA INFORMASI UNILA
penyegaran layanan di perpustakaan unila
Edisi V/2013. Diterbitkan oleh Humas Universitas Lampung www.unila.ac.id
DAFTAR ISI Pembaca yang budiman Belajar di perguruan tinggi membutuhkan banyak referensi untuk menunjang pembelajaran di kelas. Perpustakaan memainkan peranan penting dalam hal ini. Universitas Lampung memiliki perpustakaan pusat yang terus berkembang meningkatkan kapasitasnya. Tuntutan dan dukungan positif dari segenapp warga Unila membuat perpustakaan makin bergairah melakukan perubahan yang lebih baik. Apa saja yang dilakukan perpustakaan ? simaklah di Fokus Utama edisi kali ini. Hal positif lainnya datang dari kabar mahasiswa Unila yang menjadi juara umum Kontes Robot Terbang Indonesia. Menariknya, ini adalah lomba yang pertama kali diadakan. Setiap lomba yang pertama kali biasanya semua peserta masih belum banyak mengetahui strategi dan taktik perlombaan. Panitia dan juri pun demikian, jadi kemenangan kali ini terasa berbeda dari prestasi-prestasi lain sudah di dapat. Ulasan Tim Unila yang memenangkan juara umum KRTI 2013 ini kami jadikan Liputan Khusus edisi ini. Anda juga tetap bisa menyimak warta penting dan menarik lainnya seputar aktifitas tri dharma yang dilakukan Unila. Beberapa kerjasama Unila dengan mitranya juga mewarnai aktifitas Unila kali ini. Prestasi mahasiswa juga tidak luput dari pantauan kami, di edisi ini ada beberapa yang bisa anda simak, terutama mahasiswa yang berprestasi di luar negeri. Kebahagian dan kesedihan begitu tipis lapisannya. Kabar duka datang dari salah satu alumni Unila yang meninggalkan dunia pengabdian kepada sesama, yang baru dia jalani 5 bulan. Ya, kisah inspiratif Aditya Prasetia dalam obitiarinya dapat kita jadikan bekal spirit positif untuk mengisi kehidupan di dunia dengan ilmu yang bermanfaat, dan amal yang berguna bagi sesama. Selamat membaca, Redaksi
Pengarah Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.S Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S Prof. Dr. Sunarto DM, SH, M.H
Penyegaran Layanan di Perpustakaan Unila Perpustakaan Universitas Lampung (Unila) berada untuk memfasilitasi mahasiswa dan dosen dalam mencari berbagai informasi keilmuan.
1
Pesawat BKP-010 dan BKP-001 Juara Umum Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2013 Program Studi Aeronotika dan Astronotika, bersama Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan Institut Teknologi Bandung (KMPN-ITB) menggelar kompetisi pesawat terbang tanpa awak kategori outdoor yang disebut Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI).
13 FMIPA Adakan Sosialisasi Pencegahan Plagiarisme Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila) peduli terhadap maraknya praktik plagiarisme.
Penanggung Jawab Drs. Mardi Syahperi, M.M. Pemimpin Umum Lukman Hakim, SH Pemimpin Usaha Sumardjo Jefry, A.Md Pemimpin Redaksi M. Badrul Huda, S.Ikom
20
Artikel ilmiah karya mahasiswa Universitas Lampung (Unila), Chindy Feryandy HB. akan terbit di International Scholars Journal pada Desember 2013 mendatang dan memperoleh ISSN.
Fotografer Katiram Layout Tri Purna Jaya
Penerbit Humas Universitas Lampung Ruang Humas LT. 3 Rektorat Unila JL. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1 Gd. Meneng, Bandar Lampung 35145 Tlp: 0721-701609 Fax: 0721-702767 e-mail:
[email protected]
30 Makalah Mahasiswa Unila Terbit di Jurnal Internasional
Redaksi Dedi Iswanto, SE, Andry Kurniawan, S.Sos., Evanti
Sirkulasi Slamet
7
Kerja Sama Unila dan Yayasan Badak Indonesia Semakin Intens Kerja sama yang dijalin pihak Yayasan Badak Indonesia (Yabi) di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur dan Universitas Lampung (Unila) berjalan semakin baik.
FOKUS UTAMA 1
Penyegaran Layanan di Perpustakaan Unila UNILA: Perpustakaan Universitas Lampung (Unila) berada untuk memfasilitasi mahasiswa dan dosen dalam mencari berbagai informasi keilmuan. Selain itu, perpustakaan juga diharapkan dapat menjadi tempat belajar dan penelitian bagi mahasiswa. Unila yang menganut sistem perpustakaan terpusat, memiliki gedung perpustakaan yang representatif, letaknya berseberangan dengan Gedung Serba Guna (GSG) Unila. Perpustakaan yang sudah berdiri sejak 1983 tersebut bernama resmi Perpustakaan Unila. EDISI V/2013 | REAKSI
2 FOKUS UTAMA Perbaikan Sarana dan Prasarana untuk Layanan Bermutu Sebagai perpustakaan sentral, Perpustakaan Unila terus meningkatkan layanan dan fasilitas demi kenyamanan pengunjung. Tahun ini, Perpustakaan Unila juga melakukan beberapa perubahan dan perbaikan. Perbaikan yang dilakukan meliputi perbaikan fasilitas, peningkatan kualitas pelayanan pegawai, serta penambahan jumlah koleksi buku. Kepala Perpustakaan Unila, Drs. Sugiyanta, M.Pd mengungkapkan bahwa mereka juga terus meningkatkan diri untuk mencapai standar layanan prima. Langkah ini juga sejalan dengan Unila dalam mengembangkan program layanan prima berbasis ISO. Salah satu wujud nyatanya adalah dengan menambah kenyamanan fasilitas interior, diantaranya adalah fasilitas ruang baca. Fasilitas di ruang-ruang tersebut menjadi perhatian penting, dari kursi sampai pendingin ruangan termasuk yang diperbarui. Dengan demikian, mahasiswa dapat lebih nyaman berada di Perpustakaan. Sugiyanta berharap agar mahasiswa yang jarang berkunjung dapat lebih tertarik membaca buku di Perpustakaan. Selain penambahan fasilitas, Perpustakaan Unila juga memfasilitasi pegawainya untuk mengikuti berbagai pelatihan. Pelatihan ini meliputi antara lain: pelatihan otomasi perpustakaan dan peningkatan pemanfaatan perpustakaan.Pegawai juga terlibat langsung dalam sosialisasi perpustakaan kepada masyarakat. Hal ini penting agar sumber daya manusia di Perpustakaan Unila mengetahui pentingnya perpustakaan bagi masyarakat. Pegawai juga diharapkan dapat terus mempromosikan perpustakaan kepada mahasiswa dan lebih menggairahkan
REAKSI | EDISI V/2013
Suasana ruang baca di Perpustakaan Unila.
budaya membaca di Unila. Strategi lain yang dilakukan adalah menambah jumlah koleksi buku yang ada di Perpustakaan. Saat ini, koleksi buku sebanyak 92 ribu eksemplar yang terdiri dari 5.400 ribu judul buku. Perpustakaan Unila berencana menambah 5000 eksemplar buku. Target ini akan direalisasikan pengadaannya pada 2014. Menurut Sugiyanta, dana yang diperlukan untuk menambah buku mencapai satu milyar. Jumlah itu menurutnya masih sangat kurang karena tuntutan buku baru bagi dosen dan mahasiswa Unila sudah meningkat sejak beberapa tahun lalu. Awalnya, Sugiyanta mengajukan proposal penambahan buku sebesar 6 milyar. Namun, jumlah yang mendapat bantuan hanya 1,2 milyar. Selain penambahan jumlah buku cetak, jurnal elektronik (e-jurnal) dan buku elektronik (e-book) juga akan ditambah. Rencananya, perpustakaan akan menambah 124 judul e-book sebagai tambahan referensi bagi pembaca. Dana yang diperlukan untuk menambah e-book tersebut sebesar 200 juta rupiah.
TIK Perpustakaan Meningkatkan Aksesibilitas Perpustakaan Unila sudah sejak lama mengembangkan berbagai layanan teknologi informasi. Layanan yang ada sampai saat ini antara lain online public access (OPAC), yaitu penyediaan layanan mengakses koleksi perpustakaan melalui jaringan internet,baik di dalam maupun di luar Unila. Hampir semua koleksi perpustakaan berupa buku, tesis, skripsi, dapat diakses melalui fasilitas ini. Database koleksi tersebut terus dikembangkan selaras dengan perkembangan TIK di Unila. Pembaca dapat mengaksesnya melalui alamat http://opac.unila.ac.id. Layanan akses online merupakan bagian dari fungsi sistem otomasi Perpustakaan Unila. Sistem otomasi membuat bagian-bagian kerja di perpustakaan terintegrasi dalam satu sistem. Sistem ini memudahkan pekerjaan staf dalam mengolah data bibiliografi maupun melayani pembaca. Mudahnya, dari sejak bagian pengadaan buku, bagian pengolahan buku, bagian pengolahan bibliografi dan metadata buku, sampai bagian
FOKUS UTAMA 3 sirkulasi (peminjaman) buku sudah terintegrasi dengan sistem otomasi. Sistem yang dipakai saat ini merupakan integrasi sistem otomasi Dynix dan Senayan Library Management System (SLIM). Dynix sudah dipakai sejak tahun 1998, yang berbarengan dengan berkembangnya jaringan internet di Unila saat itu. Sayangnya aplikasi komersil berbasis sistem DOS yang sangat lengkap itu susah berinteraksi dengan sistem lain yang lebih baru, karena rumit dan protektif dalam pertukaran data. Tahun 2008, Unila berhasil membuat ‘jalan persahabatan’ dengan sistem ini sehingga bisa mengambil database-nya untuk diintegrasikan ke SLIM. Menurut Suyoto, Koordinator TI Perpustakaan, saat ini data Dynix sudah digunakan di SLIM, meskipun terkadang tetap ada yang harus dirapihkan supaya lancar dalam layanan. “Ke depan direncanakan ada stock opname untuk merapihkan dan mencocokkan data yang sebenarnya” jelasnya. Ada pula digital library yang mer-
upakan penyedia database tesis dan skripsi yang diterbitkan Universitas Lampung. Melalui situs ini, pembaca dapat men-download artikel dalam bentuk file .pdf di alamat http:// digilib.unila.ac.id. Referensi ilmiah indonesia juga merupakan layanan teknologi informasi yang berisi karya ilmiah yang dihasilkan oleh akademisi atau peneliti di Indonesia. Alamat layanan ini adalah http://garuda. kemdiknas.go.id atau bisa juga http:// jurnal.dikti.go.id. Pembaca juga dapat mencari berbagai junal, buku, prosidi-ng melalui layanan E-jurnal EBSCO yang dapat diakses di http:// search.ebscohost.com. Sayangnya, berbagai layanan yang telah disediakan oleh Perpustakaan Unila belum dimanfaatkan secara maksimal. Menurut Sugiyanta, mahasiswa dan dosen yang sering mengakses berbagai layanan tersebut masih sangat minim. Jumlah pembaca masih di bawah 50% dari total mahasiswa dan dosen yang ada di Unila. Berbagai sosialisasi telah digalakkan demi peningkatkan jumlah pengunjung dan pembaca e-jurnal. Gedung Perpustakaan Universitas Lampung, dibangun sejak tahun 1994
“Kami sudah sosialisasi ke fakultasfakultas,” ujar Sugiyanta. Namun, usaha yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Unila belum banyak membuahkan hasil. Oleh karena itu, pihaknya juga mempergunakan sarana luar ruangan seperti spanduk sebagai sarana promosi. Penambahan beberapa spanduk di berbagai titik diharapkan dapat memberikan info kepada mahasiswa mengenai layanan yang disediakan Perpustakaan Unila. Perubahan untuk Berdaya di Masa depan Salah seorang mahasiswa, Oktavianti mengaku telah merasakan hasil perubahan yang dilakukan oleh Perpustakaan Unila. Mahasiswi Jurusan Pendidikan Geografi 2012 ini mengaku lebih betah berlama-lama membaca buku di perpustakaan sejak perbaikan fasilitas. “Lebih nyaman. AC-nya kerasa banget sekarang,” ujar Okta. Ia juga mengaku pelayanan pegawai kepada mahasiswa semakin baik. Menurutnya, proses peminjaman buku tidak berbelit-belit dan memakan waktu lama. “Pegawainya juga ramah kok” tambahnya. Namun, menurutnya koleksi buku yang disediakan oleh Perpustakaan Unila belum lengkap. Ia mengaku pernah mencari buku berjudul Geografi Sosial, namun tidak ia temukan. Akhirnya, ia terpaksa mencari informasi buku melalui internet. Ia juga merasa perpustakaan tidak pernah melakukan penambahan judul buku. Tapi ia menemui satu judul tertentu yang justru jumlahnya banyak, padahal yang meminjam sedikit. Ia juga menyayangkan keterlambatan jam buka perpustakaan. “Jam tutupnya cepet banget, cuma sampai jam 3 sore,” ungkapnya. Mahasiswi semester tiga ini
EDISI V/2013 | REAKSI
4 FOKUS UTAMA berharap perpustakaan dapat menambah jam buka bagi mahasiswa Unila. Hal ini karena menurutnya, mahasiswa hanya dapat meluangkan waktu berkunjung ke perpustakaan setelah usai kuliah. Sementara, sebagian besar mahasiswa menyelesaikan perkuliahannya sampai pukul 16.00 WIB. “Harapannya bisa sampai jam lima sore,” ujar Okta. Menanggapi hal tersebut, Sugiyanta mengatakan bahwa pihaknya memang berencana menambah jam kerja bagi pegawai-nya. Saat ini, ia tengah mengusulkan penambahan jumlah pegawai dan jam lembur bagi pegawai. Rencananya, mulai Januari 2014 Perpustakaan Unila akan dibuka sejak pukul 09.00-18.00 WIB. Hal ini dimaksudnya agar mahasiswa mempunyai waktu yang lebih panjang untuk membaca buku. Mengenai koleksi buku perpustakaan, ia mengakui bahwa koleksi buku yang ada di Perpustakaan Unila memang masih sangat sedikit. Penambahan jumlah buku di Perpustakaan Unila baru dilakukan sejak 2008., tapi Ia bersama Unila akan terus mengupayakan penambahan bahan pustaka dan melakukan pengembangan perpustakaan yang
Pengunjung mencari bahan pustaka di ruang koleksi yang tersedia di lantai 1 dan lantai 2 Perpustakaan Unila.
REAKSI | EDISI V/2013
lebih baik. Ada yang Ia rencanakan juga, yaitu memanfaatkan beberapa ruangan kosong yang berada di lantai tiga untuk ruang diskusi dan pojok baca multimedia bagi mahasiswa atau dosen. Selain itu, tahun depan Perpustakaan Unila akan lebih memanfaatkan sistem online sebagai layanan teknologi. “Nantinya, mahasiswa yang akan mengumpul skripsi bisa melalui online saja,” ujarnya. Ia mengungkapkan, saat ini mahasiswa masih menyerahkan skripsi format tercetak dan Compact Disk (CD), akibatnya rak di ruang skripsi sudah tidak muat lagi. Oleh karenanya sistem digital library sedang dikembangkan untuk mengatasi itu. Perpustakaan Unila bekerjasama dengan UPT Puskom untuk mewujudkannya. Sedangkan mekanisme layanannya, Ia akan berkonsultasi dengan pimpinan Unila dan berkoordinasi dengan fakultas. Perkembangan Perpustakaan Unila mendapat tanggapan dari salah seorang dosen Unila, Dr. Eng. Helmy Fitriawan. Menurutnya, adanya penambahan judul buku yang akan direalisasikan tahun de-
Kepala UPT Perpustakaan Unila Drs. Sugianta, M.Pd
Nantinya, mahasiswa yang akan mengumpul skripsi bisa melalui online saja pan sangat berguna bagi mahasiswa. Penambahan itu dapat lebih menarik minat mahasiswa untuk berkunjung ke Perpustakaan. Ia mengaku telah mengetahui bahwa Perpustakaan Unila juga berlangganan beberapa jurnal internasional. Selama ini, Pembantu Dekan I di Jurusan Teknik Elektro ini mengakses jurnal melalui website. Ia juga sering menghimbau mahasiswanya untuk mengakses jurnal dari website Perpustakaan Unila. Perkembangan perpustakaan memang harus menjadi perhatian semua pihak di Unila. Di sinilah sumber berbagai aktivitas keilmuan dapat dilakukan, di sinilah rata-rata seribuan orang warga Unila dari berbagai fakultas datang setiap hari untuk bertransaksi mencari informasi, di sini juga salah satu mata rantai penerapan kemajuan Iptek bagi pendidikan diwujudkan. Dengan fakta itu, tentu Perpustakaan Unila harus lebih diberdayakan guna menjadi salah satu instrumen penting bagi perwujudan visi-misi Universitas Lampung. [dok/Vina/Dedi]
LIPUTAN KHUSUS 5
Pesawat BKP-010 dan BKP-001 Juara Umum Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2013 Pada kompetisi tersebut, Tim dari Universitas Lampung yang diwakili oleh Fakultas Teknik Universitas Lampung (FT Unila) menorehkan prestasi yang membanggakan. Tim Unila yakni Tim BKP-010 dari Jurusan Teknik Elektro meraih juara umum pada perhelatan KRTI 2013 kategori perguruan tinggi. Sementara itu, Tim Unila lainnya, yakni BKP-001 meraih juara kedua, sedangkan juara ketiga diraih Tim Bangau APRT-G, IT Telkom. Selain sebagai juara umum, BKP-010 yang terdiri dari Supriyadi, Perdana Agung Nugraha, Dimas Adityawarman, dan Hadi Prayogo meraih predikat Best Pilot dan Best Fastest sedangkan Tim BKP-001 yang terdiri dari Aris Susilo, M. Cahyonyo, Linggom Gultom, dan M. Yusuf Tamtomi meraih predikat
UNILA: Program Studi Aeronotika dan Astronotika, bersama Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan Institut Teknologi Bandung (KMPN-ITB) menggelar kompetisi pesawat terbang tanpa awak kategori outdoor yang disebut Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI). Kegiatan yang mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemendikbud) tersebut diselenggarakan di kampus ITB Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu-Minggu (9-10/11/2013) lalu. Best Low Cost. Mereka didampingi oleh dua orang dosen, yakni Yulliarto Raharjo, M.T., dan Dr.Ing. Ardian Ulvan. KRTI merupakan kompetisi nasional yang menantang pesertanya untuk mendesain, membuat serta menerbangkan sebuah pesawat. Kompetisi ini mengharuskan peserta mendapatkan komposisi
yang pas antara geometri pesawat, konstruksi, dan sistem elektronik yang diintegrasikan pada pesawat terbang. KRTI 2013 terdiri dari tiga kategori yaitu kategori Surveillance System untuk Peserta SMA, kategori Autonomous Surveillance and Dropping System untuk peserta mahasiswa dan kategori Autonomous
EDISI V/2013 | REAKSI
6 LIPUTAN KHUSUS Surveillance and Fire Detection System yang diperuntukkan untuk peserta umum. Tahun ini, KRTI diikuti oleh 3 tim sekolah menengah atas, 19 tim perguruan tinggi, dan 4 tim umum. Yulliarto Raharjo, M.T yang juga merupakan dosen jurusan Teknik Elektro, pada kompetisi ini memaparkan bahwa masing-masing dari kategori perlombaan harus melalui dua tahap seleksi. Tahap pertama yaitu tahap seleksi proposal tentang desain airflame, sistem autopilot, dan sistem avionic. Tahap kedua, para peserta diharuskan mengirim video perkembangan pesawat yang dibuat. “Setelah lolos dua tahap seleksi, akhirnya kedua Tim Unila berangkat ke Jatinangor untuk mempresentasikan pesawat tanpa awak yang sudah dibuat,” tuturnya. Pesawat terbang BKP-010 yang menjuarai KRTI tahun ini memiliki panjang pesawat 142 cm, wingspan (sayap) 200 cm, fuselag 20 cm, engine power motor 900 KV 815 Watt, propeller 10x6, Tx-Rx frequency 2,4 GHz, dengan maximum payload (muatan) 750 gram. Ia menjelaskan, pesawat tanpa awak ini terdiri dari sensor GPS, Tim BKP 001 dan BKP 010 bersama kru dan pendamping dari Unila, termasuk dosen pembina, PD I dan PD III Fakultas Teknik.
REAKSI | EDISI V/2013
Tim BKP 001 dan BKP 010 bersama pesawatnya masing-masing melakukan latihan sebelum berangkat ke Jatinangor, Bandung
sensor kompas, perangkat autopilot, sistem telemetri, sistim kamera video, dan motor brushless. Sebagian besar badan pesawat terbuat dari gabus. Tambahnya lagi, pesawat ini mampu take-off secara manual dan kemudian setelah mengudara pesawat akan secara otomatis menuju waypoint yang telah ditentukan. Apabila komunikasi terputus, pesawat akan kembali secara otomatis. “Pesawat ini dirancang mampu melewati 10 titik yg telah ditentukan panitia, dan mampu melepaskan payload (muatan) yang telah diten-
tukan pada titik-titik tertentu,” jelas Yuliarto. Menurut dosen lulusan S2 UGM ini, pesawat tersebut dapat digunakan untuk membantu masyarakat, misalnya digunakan untuk mendeteksi tanah longsor. Dengan adanya sistem telemetri pada pesawat ini bisa menentukan koordinat pesawat sekaligus memotret kondisi tanah longsor yang ada di bawahnya. “Ada dua receiver (penerima) yang dipasang pada sistem UAV. Pertama, receiver untuk remote control yang berfungsi sebagai pengendali pesawat dan receiver ke laptop untuk mengetahui koordinat dan kondisi lahan. Dari laptop kita bisa memantau ketinggian pesawat, posisi foto dari atas dan kondisi baterai,” ungkapnya. Nantinya pesawat tanpa awak ini akan dikembangkan untuk pemanfaatan bantu riset yang lain dan untuk pengabdian serta pelayanan, salah satunya membantu pemerintah pada saat terjadi bencana. Ia berharap mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini bisa mendapatkan manfaat. Karena kegiatan ini salah satu hal yang dapat mendukung bidang ilmu. dok/[Silvana/Dedi]
LIPUTAN TRIDHARMA 7
Akademisi Hukum Unila: Kepada Siapa Lagi Rakyat Percaya Hukum di Indonesia? unila: Tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dalam dugaan kasus suap pemilihan kepala daerah turut menuai sorotan dari berbagai kalangan. Tindakan yang dilakukan oleh pemegang keputusan tertinggri di Indonesia ini dinilai sangat memalukan. Kasus tersebut juga mencoreng nama lembaga hukum di Indonesia. Beberapa dosen Unila memberikan tanggapannya mengenai kasus ini. Salah satunya diaungkapkan oleh dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung (Unila), Dr. Budiono. Ia mengaku kaget setelah mengetahui Ketua MK tertangkap tangan menerima suap. Aapalagi kisarannya mencapai miliaran rupiah. Ia merasa lembaga hukum tinggi tersebut sudah mencemarkan nama baik hukum di mata masyarakat. “Saya sedih apalagi ini Ketua MKnya. Lembaga yang selama ini kita anggap paling bersih setelah KPK ternyata justru menjadi contoh yang buruk, ini benar-benar mencoreng,
apalagi MK ini menyidangkan halhal yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kaget lah kita,” ungkapnya saat dimintai tanggapan. Jika terbukti, ia berharap penegak hukum bisa menjatuhkan hukuman maksimal. “Karena ini menyangkut citra hukum. Merusak citra MK yang selama ini kita anggap bersih,” tandasnya. Aapalagi, korupsi ini telah merambah ke lembaga negara yang keputusannya bersifat final dan mengikat. Dirinya mengatakan semoga peristiwa ini bukan pertanda bangkrut dan gagalnya negara dalam menjalankan amanah konstitusi. Ia berharap masih banyak hakim
yang jujur di Indonesia. Selain itu, masyarakat juga harus ikut andil mengontrol perilaku pejabat negara. Dengan demikian, praktek korupsi yang banyak terjadi di Indonesia dapat diminimalisir. Ia juga menyayangkan aksi kriminal paling sadis ini ternyata melibatkan tiga pilar demokrasi, yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Menurutnya, wakil rakyat yang bekerja di lembaga negara tersebut seharusnya bersih dari praktek korupsi. “MK telah gagal menjadi salah satu penyambung pilar demokrasi lainnya. Tentu ini akan menjadi ancaman demokrasi Indonesia,” lanjut dia. Kini, ungkap Budiono, kita patut bertanya, kepada siapa lagi rakyat harus percaya jika MK yang selama ini dinilai sebagai lembaga yang kredibel dan independen sudah terkontaminasi. “Kita hanya bisa berdoa agar Indonesia tidak menjadi negara yang bangkrut karena suap dan korupsi,” pungkasnya. [dok/Andri]
Lembaga yang selama ini kita anggap paling bersih setelah KPK ternyata justru menjadi contoh yang buruk, ini benarbenar mencoreng. EDISI V/2013 | REAKSI
8 LIPUTAN TRIDHARMA
Pengakuan Prestasi dengan Tes Serdos Online UNILA: Pembantu Rektor II Universitas Lampung (Unila)., Dr. Dwi Haryono meresmikan tes sertifikasi dosen (serdos), pada (7/10). Kegiatan berlangsung di Laboratorium MIS-TC Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Komputer (Puskom), Gedung Rektorat Unila.
Kegiatan ini diikuti oleh 170 dosen. Peserta berasal dari Unila maupun perguruan tinggi lain di Lampung. Setelah acara pembukaan, tes sertifikasi ini berlangsung selama enam hari. Tes terbagi menjadi sembilan sesi yang akan berakhir pada 12 Oktober. Setiap sesi diikuti maksimal 20 dosen. Setiap dosen mengikuti tes kemampuan berbahasa Inggris, yakni Test of English Proficiency (TOEP) selama 2 jam tanpa jeda. Selanjutnya, setiap peserta wajib mengikuti mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA). Pada peresmian tes serdos, PR II Unila mengatakan tes kali ini dilakukan secara online. Sistem online ini baru diterapkan tahun 2013. Tujuannya, agar peserta lebih mudah menjalankan tes dan menghindari terjadinya kecurangan. Sebelumnya, tes sertifikasi dilakukan secara tertulis. Dr. Dwi Haryono berharap setiap peserta dapat mengikuti sistem baru ini dan melaksanakannya dengan serius. Sistem tes online ini akan tetap diteruskan secara maraton pada waktu mendatang. PR II Unila mengatakan, selain tes online, terdapat
REAKSI | EDISI V/2013
pembuatan deskripsi diri. Deskripsi ini sebenarnya sudah dilakukan pada tes tahun sebelumnya. Ia berpesan agar para dosen menulis deskripsi diri dengan percaya diri. Deskripsi diri tersebut berisi data pribadi dan berbagai prestasi yang telah diraih selama menjadi dosen. Selain itu, aktivitas yang berkaitan dengan profesi dosen juga dapat dicantumkan. Setelah pelaksanaan tes, peserta diminta menunggu pengumuman kelulusan. Bila dosen dinyatakan lulus sertifikasi, maka dosen akan mendapatkan tambahan penghasilan berupa tunjangan serdos per Januari
2014. Tunjangan ini diberikan sebagai wujud apresiasi terhadap kinerja dosen. Dengan demikian, dosen diharapkan dapat lebih giat dan bersemangat melaksanakan tugas sebagai dosen. [dok/Vina]
tes kemampuan berbahasa Inggris, yakni Test of English Proficiency (TOEP) selama 2 jam tanpa jeda.
LIPUTAN TRIDHARMA 9
Unila Ajak Dosen dan Karyawan Berwirausaha
UNILA: Universitas Lampung (Unila) melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) berupaya mengajak para karyawan dan dosen berwirausaha. Hal ini dibuktikan dengan membuat Pelatihan Kewirausahaan bagi Dosen dan Karyawan pada (10/10), di Ruang Rapat Lantai 4 Rektorat Unila. Kegiatan ini diresmikan oleh Pembantu Rektor (PR) II Unila Dr. Dwi Haryono. Lebih dari 80 karyawan dan dosen berpastisipasi pada pelatihan ini. LPM Unila mengusung tema “Melalui Pelatihan Kewirausahaan Kita Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan dan Wirausahawan Baru”. Pada pembukaan acara, Ketua LPM Unila Dr. Supomo Kandar, M.S. mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya kewirausahaan di lingkungan Unila. Selain itu, untuk memfasilitasi pengembangan kewirausahaan, terutama bagi karyawan dan dosen Unila yang akan memasuki masa purnabakti. Kemudian, secara umum bermaksud mengurangi angka pengangguran di daerah Lampung. PR II Unila mengapresiasi positif pelatihan ini. Menurutnya, perguruan tinggi memiliki tugas untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan, baik bagi mahasiswa , maupun dosen dan karyawan. Saat ini, katanya, orientasi universitas telah berubah, tidak lagi sekadar menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang siap memasuki dunia kerja, tetapi menciptakan SDM yang siap membuka lapangan pekerjaan. Ia berharap, para lulusan Unila mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat membantu masyarakat sekitarnya memperoleh pekerjaan. Dengan demikian, mampu mengurangi angka pengangguran di daerah Lampung yang masih tergolong tinggi. Karyawan dan dosen Universitas Lampung (Unila) kembali mendapatkan kesempatan menambah wawasan mengenai dunia usaha. Mereka berkumpul di Ruang Rapat Lantai 4 Rektorat Unila untuk mendapatkan teori mengenai tangkap peluang dan motivasi berwirau-
saha. Kepala Pusat Jasa Ketenagakerjaan (PJK) Unila Dr. Ayi Ahadiat hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Pelatihan Kewirausahaan bagi Karyawan dan Dosen Unila yang diresmikan Pembantu Rektor II Unila satu hari sebelumnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membekali dosen dan karyawan Unila dengan kemampuan enterpreuinership. Acara ini juga sebagai bentuk peningkatan sumber daya manusia yang ada di Unila. Di hadapan puluhan karyawan dan dosen, Ayi menjelaskan, setidaknya ada tiga hal yang menjadi acuan dalam mendapatkan peluang, yakni teori ketidaksempurnaan, teori berpikir kreatif, dan teori inovasi. Dengan menangkap ketidaksempurnaan pada lingkungan, akan muncul hal-hal yang dibutuhkan untuk melengkapi ketidaksempurnaan itu. Selanjutnya, memproduksi barang atau jasa sebagai bentuk kreativitas. Inovasi atas barang dan jasa juga menjadi hal yang penting agar produk yang dihasilkan dapat diterima pasar. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini mengatakan, perencanaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam membangun sebuah usaha. Gagal merencanakan usaha, menurutnya, sama dengan merencanakan kegagalan. Ia menambahkan, dalam merencanakan usaha atau bisnis terdapat enam hal yang harus dapat dipecahkan sebelum menghasilkan produk. Enam hal tersebut adalah pertanyaan What (produk apa yang akan dibuat), Why (mengapa produk ini dbuat), How (bagaimana membuat produk), Who (siapa pasarnya) When (kapan produk
ini harus dibuat), dan Where (di mana produk akan dibuat). Keenam pertanyaan tersebut sangat penting dijawab oleh produsen agar produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan keinginan pasar. Ayi juga menerangkan, sedikitnya ada delapan alasan perlunya perencanaan dalam bisnis. Alasan pertama adalah to sell yourself on the business (menjual diri pada bisnis). Selanjutnya, to obtain bank financing (untuk mendapatkan pembiayaan bank), to obtain investment funds (untuk mendapatkan dana investasi), to arrange strategic alliances (mengatur aliansi strategis), to obtain large contact (untuk mendapatkan kontrak besar), to attact key employees (untuk menarik karyawan kunci), to complete mergers and acquistions (untuk menyelesaikan merger dan akusisi). Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah to motivate and focus your management team (untuk memotivasi dan fokus tim manajemen anda). Selebihnya, lanjut Ayi, setiap bisnis memerlukan nama dagang atau merek. Hal ini penting untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada pasar. Ia menyarankan agar nama dagang atau merek dibuat sederhana, singkat, dan mudah diucapkan. Hal ini bertujuan agar konsumen mudah mengingatnya. Kegiatan lain yang sangat penting adalah mempromosikan produk yang dihasilkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang dapat dilakukan misalnya dengan memasang iklan di berbagai media, seperti koran dan televisi. Kemajuan teknologi juga turut membantu produsen untuk lebih mudah melakukan promo melalui media online. [dok/Vina]
EDISI V/2013 | REAKSI
10 LIPUTAN TRIDHARMA
Unila Akan Bina Akademi Komunitas UNILA: Universitas Lampung (Unila) akan menjadi pembina Akademi Komunitas (AK). AK merupakan program yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang bertujuan untuk penguatan pendidikan vokasi dan mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi. Rencananya, Kemendikbud akan mendirikan 20 Akademi Komunitas (AK) di seluruh provinsi. Mahasiswa yang menyelesaikan pendidikan di AK akan mendapat gelar setara dengan D2. Akademi Komunitas negeri pertama kali didirikan di kampung halaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 2013 yang lalu. AK yang yang pendiriannya hampir menghabiskan biaya 50 milyar ini berfokus pada bidang tertentu, yaitu otomotif, pertanian, teknologi informasi, dan perhotelan. Di Lampung, program ini rencananya dibuka di Kabupaten Mesuji dan Pringsewu. Menurut Humas Unila M. Jeffry, pengelolaan AK di Lampung dipegang Unila. Dosen Unila Fauzan Murdapa, M.T. bertindak sebagai ketua pengelola. Sebagian dosen Unila menjadi dosen di AK, dibantu oleh para ahli/teknisi dari daerah yang bersangkutan. Sekarang Unila terus menigkatkan kualitas dan kesiapan dosen pengajar AK. Biaya operasioal AK berasal dari dua sumber, yaitu Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dkti) dan pemerintah daerah setempat. Minimal, pemerintah daerah turut mengucurkan dana berkisar 10 persen dari total yang dibutuhkan. Meski begitu, para mahasiswa akan tetap dikenakan biaya kuliah. “Kalau gratis, sih, enggak. Tapi tidak terlalu mahal. Sesuai dengan kondisi setempat. Biaya
REAKSI | EDISI V/2013
akan dibuat sekecil mungkin karena prinsipnya membantu orang daerah menuntut ilmu,” ujar Jeffry. AK di dua kabupaten tersebut minimal terdiri dari dua kelas, dengan dua program studi. Kabupaten Pringsewu akan membuka Prodi Otomotif dan Pengelasan dan Prodi Teknik Bangunan dan Lanskap. Sedangkan Kabupaten Mesuji akan membuka Prodi Las dan Pabrikasi Logam dan Prodi Perbaikan Bodi Otomotif. Program ini diperuntukkan untuk siswa lulusan SMA jurusan IPA dan STM, khususnya siswa dari keluarga yang kurang mampu. Setelah pendaftaran, panitian mengadakan seleksi seperti seleksi masuk universitas pada umumnya. Munculnya AK diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. PPD Unila Perdna di Prengsewu Senin (11/11), Universitas Lampung (Unila) melangsungkan kuliah perdana program Pendidikan di Luar Domisili (PDD) D2 Teknik Mesin dan Teknik Arsitektur serta Lansekap di Kabupaten Pringsewu yang merupakan bagian pendirian Akademi Komunitas.
Tim dari Unila terdiri dari Ir. Fauzan Murdapa, M.T., selaku Ketua PDD, Drs. R. Sigit Krisbintoro, M.I.P., selaku Wakil ketua, Drs. Mardi Syahperi, M.M., selaku Sekretaris, Harsono Sucipto, S.H., M.H., selaku Koordinator Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, Ir. Herry Wardono, M.Sc., selaku PS. Teknik Otomotif dan Pengelasan, Drs. Nandang, M.T., selaku PS. Teknik Bangunan dan Lansekap. Program PDD D2 ini memang dikhususkan untuk penduduk yang berdomisili di Kabupaten Pringsewu. Kuliah perdana ini ikut menghadirkan Bupati Pringsewu, yang sekaligus membuka acara tersebut. Ir. Fauzan Murdapa, M.T. menjelaskan, mahasiswa yang sudah terdaftar berjumlah 29 orang. Tetapi, masih diberikan kesempatan selama 1 minggu untuk mendaftarkan diri bagi calon mahasiswa D2 Universitas Lampung. Fauzan meneruskan, dalam kuliah perdana itu diberikan materi mengenai peraturan perkuliahan Unila, jadwal perkuliahan, dan pembagian kelas menurut prodi masingmasing yang telah ditentukan mahasiswa sendiri. Pada kuliah perdana, Bupati Kabupaten Pringsewu Sujadi Saddat memakaikan secara simbolis almamater Universitas Lampung kepada mahasiswa. Hal ini merupakan simbol bahwa mahasiswa tersebut resmi menjadi mahasiswa Universitas Lampung. Sujadi mengatakan Pingsewu merasa bangga dan sangat antusias dengan adanya perguruan tinggi negeri yang berdiri di Pringsewu. Ia berharap keberadaan PDD di Pringsewu semakin memajukan pendidikan di Pringsewu. Selain itu, PTN diharapkan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. [dok/Vina]
LIPUTAN TRIDHARMA 11
Disiplin, Kunci Keberhasilan Calon Pemimpin dari Unila UNILA: Universitas Lampung (Unila) menggelar peringatan Sumpah Pemuda ke-85 di Lapangan Sepak Bola Unila, Senin (28/10) lalu. Kegiatan ini dihadiri rektor, para pembantu rektor, sejumlah pejabat Rektorat Unila dan para dekan fakultas. Selain itu, terdapat ratusan karyawan berseragam batik Unila dan mahasiswa baru penerima beasiswa Bidikmisi. Upacara Sumpah Pemuda juga diisi dengan pembacaan teks Sumpah Pemuda yang pernah dibuat dan dibacakan saat Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928. Upacara yang berlangsung khidmat itu juga digelorakan dengan kumandang lagu Indonesia Raya, Satu Nusa Satu Bangsa, dan Bangun Pemudi Pemuda. Rektor Unila Prof. Dr. Sugeng P. Harianto dalam sambutannya mengingatkan para pemimpin unit kegiatan mahasiswa Unila supaya menjadi teladan yang baik bagi seluruh mahasiswa Unila. Hal yang harus diperhatikan menurutnya adalah soal kedisiplinan. Ia berharap nantinya akan ada pemimpin-pemimpin nasional yang berasal dari Unila. Sugeng turut membacakan Sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Peringatan Sumpah Pemuda kali ini mengangkat tema “Dengan Sumpah Pemuda, Kita Wujudkan Pemuda yang Santun, Cerdas, Inspiratif, dan Berprestasi”. Tema ini merupakan suatu gerakan moral, sosial, politik, dan budaya agar pemuda memiliki kemampuan dan kinerja yang handal
dalam bekerja sama dengan pemuda se-ASEAN, dan sekaligus mampu membawa nama baik Indonesia di hadapan masyarakat dunia. Kesantuanan, kecerdasan, ispiratif, dan berprestasi harus didukung oleh ilmu pengetahuan yang memadai, berdisiplin tinggi, dan kerja keras yang tak mengenal lelah. Nilai-nilai tersebut selayaknya menjadi pegangan hidup pemuda Indonesia agar Indonesia dapat segera mengentaskan dirinya menghadapi berbagai masalah dengan
cara-cara yang lembut, ramah, tetapi sekaligus memperlihatkan kinerja kecendekiaan, imajinatif, dan bermutu tinggi. “Begitu banyak agenda dan halhal yang harus kita kerjakan di masa depan. Itulah sebabnya, saya, selaku Menteri Negara Pemuda dan Olahraga sekali lagi menghimbau para pemuda dan pemudi Indonesia untuk tetap bersatu padu menjunjung kejayaan Indonesia,” ungkap Menpora Roy Suryo pada teks sambutannya. [dok/Dedi]
Mahasiswa Unila mengikuti acara peringatan Sumpah Pemuda di lapangan olahraga Unila.
EDISI V/2013 | REAKSI
12 LIPUTAN TRIDHARMA
Peserta dari berbagai universitas di Indonesia usai mengikuti Musyawarah BKS-TM 2013 di Hotel Emersia, 22 Oktober 2013.
Musyawarah BKS-TM 2013 di Unila UNILA: Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) Indonesia melaksanakan kegiatan Musyawarah Anggota BKS-TM 2013, pada Selasa (22/10) lalu. Pembukaan kegiatan berlangsung di Ruang Sidang Lantai 2 Rektorat Universitas Lampung. Musyawarah ini dihadiri oleh para utusan dari berbagai universitas di Indonesia. Utusan peserta yang hadir berasal dari 40 universitas anggota, 11 universitas calon anggota, dan 22 universitas peserta peninjau. Dekan Fakultas Teknik Unila Dr. Lusmeilia Afriani hadir meresmikan acara. Ia mengucapkan selamat datang kepada para peserta musyawarah. Lusmeilia juga memperkenalkan Unila sebagai Kampus Hijau yang ada di Indonesia.
REAKSI | EDISI V/2013
Dalam sambutannya, ia menambahkan, Unila telah memiliki lebih dari 32 ribu mahasiswa yang tersebar di delapan fakultas. Musyawarah ini diisi dengan serangkaian kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya presentasi American Society of Mechanical Engineers (ASME)-Indonesia, presentasi Autodesk, penjelasan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Laporan persiapan tim Seminar Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) XII, dan laporan
persiapan tim lomba Rancang Bangun Mesin (RBM) III. Musyawarah ini juga akan membahas tentang pengembangan kurikulum teknik mesin. Rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Emersia Bandarlampung hingga dua hari berikutnya. Semua pihak yang mengikuti kegiatan ini berharap agar musyawarah dapat berjalan lancar. Selain itu, kegiatan ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi antar anggota BKS-TM. [dok/Vina]
LIPUTAN TRIDHARMA 13
FMIPA Adakan Sosialisasi Pencegahan Plagiarisme
UNILA: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila) peduli terhadap maraknya praktik plagiarisme. Kepedulian ini diwujudkan dengan menggelar Sosialisasi, Pengenalan, dan Pencegahan Plagiarisme bagi dosen FMIPA, pada Selasa (22/10) lalu, di Lantai 4 Rektorat Unila. Kegiatan ini diresmikan oleh Rektor Unila Prof. Dr. Sugeng P. Harianto dan diikuti oleh puluhan dosen FMIPA Unila. Dalam sambutannya, Rektor Unila mengatakan, Unila telah melakukan pencegahan praktik plagiarisme dengan membentuk Tim Verifikasi Karya Ilmiah (TVKI). Tim ini akan memeriksa kelayakan karya ilmiah dosen sebelum diajukan ke Dikti. FMIPA Unila mengundang Prof. Suminar Setiati Achmadi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Prof. Ali Kabul Mahi dari Fakultas Pertanian Unila sebagai pembicara. Ali Kabul Mahi, yang juga merupakan Tim TVKI Unila mengatakan, berbagai permasalahan yang sering muncul pada karya ilmiah adalah plagiarisme, yakni mengakui karya tulis orang lain sebagai karya tulis
sendiri. Selanjutnya, perujukan berupa kelengkapan sumber pustaka dan konsistensi penulisan sumber pustaka. Ali menambahkan, penulis karya ilmiah juga sering mengutip tulisan dari satu karya ilmiah ke karya ilmiah lain tanpa menuliskan sumber pustaka. Hal ini dapat digolongkan sebagai plagiarisme meskipun misalnya ia mengutip tulisannya sendiri. Hal lain yang turut menjadi permasalahan dari karya ilmiah adalah diterbitkannya suatu karya di lebih dari satu jurnal. Publikasi ganda dengan bahasa yang berbeda juga menimbulkan permasalahan. Guru besar Ilmu Tanah Unila ini juga membeberkan, selama 6 bulan tim TVKI Unila telah mengkaji karya ilmiah yang ditolak Dikti. Ternyata sebagian besar permasalahan terle-
tak pada sumber pustaka. Misalnya, terdapat banyak daftar pustaka namun tidak menjadi rujukan pada karya ilmiahnya atau terdapat banyak kutipan yang tidak tercantum pada daftar pustaka. Berbagai permasalahan tersebut diungkapkan pada kegiatan sosialisasi. Tujuannya, agar peserta mengetahui kesalahan dalam pembuatan karya ilmiah. Dengan begitu, mereka tidak melakukan kesalahan serupa dan terhindar dari tuduhan plagiat. Kegiatan ini mendapatkan banyak respon positif dari para peserta. Dosen-dosen yang mengikuti pelatihan merasa terbantu dengan adanya sosialisasi dari para pembicara. Selain itu, para dosen Unila juga telah paham mengenai peraturan penulisan kutipan dalam penulisan karya ilmiah atau jurnal. [dok/Vina]
EDISI V/2013 | REAKSI
14 LIPUTAN TRIDHARMA
Ikut GDLN, Unila Serius Menyiapkan Jejaring TIK UNILA: Universitas Lampung (Unila) melalui Unit Pelaksana Teknis Pusat Komputer (UPT Puskom) mengikuti workshop melalui video conference (vicon) yang membahas tentang E-Learning and Blended Learning Program Quality Assurance pada Jumat, (25/10) lalu. Kegiatan vicon berlangsung di Ruang Sidang Lantai 4 Rektorat Unila dan diikuti oleh beberapa dosen dari Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Moderator pada Vicon kali ini adalah Kepala UPT Puskom Unila M. Komarudin, M.T. yang juga juga merupakan koordinator pengelola Global Development Learning Network (GDLN) di Unila. Vicon yang disponsori oleh World Bank ini direncanakan akan menjadi agenda GDLN yang diselenggarakan rutin. Unila merupakan salah satu dari dua universitas peserta vicon dari Indonesia. Selain Unila, Universitas Indonesia menjadi peserta lain yang bearsal dari Indonesia. Keiikutsertaan Unila dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana pengenalan Unila di dunia internasional. Adapun peserta vicon dari negara lain adalah Markas Bank Dunia di Washington DC, USA, KDI School,
REAKSI | EDISI V/2013
Seoul, Republik Korea, Tokyo Distance Learning Center, Jepang, dan Development Distance Learning Network (CDDLN) China Economic Information Center (CEI) Distance Learning Center, Beijing, China. Workshop kali ini menghadirkan beberapa pembicara, di antaranya Jiping Zhang, Sheila Jagannathan, dan Darlene Christopher. Dalam workshop tersebut, Darlene membahas tentang penggunaan webinar dalam program pembelajaran. Ia menjelaskan bahwa webinar merupakan penerapan program pembelajaran dengan menggunakan koneksi internet dan komputer atau perangkat mobile. Dapat pula menggunakan fasilitas Voice over Internet Protocol (VoIP). Cara ini baik untuk diterapkan karena fleksibel, mengefektifkan pengeluaran biaya, dan bersifat interaktif. Menurutnya, penggunaan webinar memungkinkan pembelajaran
menggunakan slide atau video. Selain itu, pengguna juga dapat membagi aplikasi tertentu, melakukan obrolan, melakukan jajak pendapat secara instan, hingga menghimpun ide bersama dengan menggunakan white board. Dengan demikian, para peserta dapat melakukan proses pembelajaran seolah berada di satu tempat yang sama. Pada kesempatan yang sama, Sheila Jagannathan membawakan topik tentang tren penggunaan elearning secara global. Sementara Jiping Zhang membawakan beberapa topik, di antaranya Key pedagogical principles for learning design and delivery dan Quality Assurance measures and tools in blended learning. Komarudin berharap perbaikan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Unila mempercepat pemanfaatan TIK ini untuk pembelajaran dan peningkatan kapasitas SDM dan Institusi. Ia menilai, perluasan penggunaan e-learning tentu sangat bermanfaat meningkatkan kualitas pembelajaran di Unila. Kesuksesan program baru ini tentu sangat menunjang visi Unila untuk dapat menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. [dok/Vina]
LIPUTAN TRIDHARMA 15
UNILA: Rombongan peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melakukan kunjungan ke Universitas Lampung (Unila). Sebanyak 66 peserta beserta para pendamping tiba di Unila pada (18/11). Kehadiran mereka disambut Pembantu Rektor II Unila Dr. Dwi Haryono, di Ruang Sidang Lantai 2, Rektorat Unila. Kunjungan peserta Diklatpim IV ini dikawal oleh Muhammad Hatta, M.Ed., Ph. D., selaku Kapusbangtendik. Dalam sambutannya, ia mengharapkan dukungan Unila dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pada kegiatan observasi. Para peserta Diklatpim IV angkatan 25 dan 26 ini merupakan perwakilan dari berbagai universitas se-Indonesia. Mereka dibagi dalam beberapa kelompok. Peserta melakukan observasi ke beberapa unit kerja di Rektorat Unila. Program Observasi Lapangan (OL) merupakan bagian integral dari program kurikuler Diklat kepemimpinan Tingkat IV (Diklatpim IV). Kegiatan ini juga sebagai studi banding sistem pengelolaan arsip di Unila. Selain itu, observasi ini merupakan penerapan dari materi pembelajaran Diklatpim IV melalui
Peserta Diklatpim IV Lakukan Observasi di Unila upaya mencocokkan antara teori yang diperoleh di kelas, pengalaman peserta di tempat tugas masingmasing, dan kenyataan yang diamati di tempat observasi lapangan. Melalui observasi, peserta dapat melihat penerapan langsung berbagai teori yang diperoleh di dalam kelas. Hasil observasi ini juga dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan publik, baik di tempat observasi lapangan maupun pada unit kerja asal peserta. Dengan demikian peserta akan menjadi peka terhadap lingkungan dan memiliki ketajaman serta kemampuan melakukan identifikasi, analisis, dan mampu menemukan pokok masalah dan kemudian merumuskan solusi penanggulangannya. Hasil observasi lapangan dari peserta akan dituangkan dalam suatu
laporan. Penyusunan laporan dilakukan secara perorangan maupun bersama dalam kelompok melalui kegiatan “Group Decision Making”. Dalam kegiatan ini peserta melakukan pengumpulan data, identifikasi masalah, analisis, dan saran pemecahan tentang praktik pelayanan publik di instansi yang dikunjungi. Hal ini dilakuakn untuk keperluan memperkaya wawasan dan pengalaman yang bermanfaat bagi peserta dalam penulisan Kertas Kerja Kelompok (KKK) dan Kertas Kerja Perorangan (KKP). Pada hari akhir kegiatan observasi lapangan, akan diadakan seminar yang juga dihadiri para pejabat Unila terkait. Para peserta akan menerangkan hasil temuannnya sekaligus memberikan pandangan dan masukan bagi Unila sebagai instansi yang dikunjungi. [dok/Vina]
EDISI V/2013 | REAKSI
16 LIPUTAN TRIDHARMA Pemerintah menarget seluruh dosen minimal S2 pada 2014. Langkah yang ditempuh antara lain dengan menyediakan berbagai beasiswa melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Studi dengan beasiswa dapat dipilih, baik di dalam negeri atau Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN), maupun luar negeri atau Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN). Namun, berbagai beasiswa yang disediakan oleh Dikti tidak terserap
dengan baik. Unila misalnya, tidak pernah sampai pada angka 3 persen dalam menyerap beasiswa yang disediakan Dikti setiap tahunnya. Salah satu alasan utama adalah kurangnya kemampuan berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan standar tertentu, seperti skor Test of English as a Foreign Language (ToEFL) atau International English Language Testing System (IELTS). Demikian penjelasan Dr. Ir. John I. Pariwono pada Sosialisasi Studi Lanjut Bagi Dosen, Jumat (22/11)
Sosialisasi Studi Lanjut: Tahun 2014 Semua Dosen Harus S2 UNILA: Tahun 2014 akan menjadi tahun yang mendebarkan bagi dosen-dosen yang masih bergelar S1. Pasalnya, bila pada 2014 belum menempun pendidikan minimal S2, dosen yang bersangkutan akan dipindahkan menjadi tenaga kependidikan.
Medi Arintoko dari Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (PKLN) Kemdikbud, menyampaikan pentingnya izin dari pemerintah untuk perjalanan dinas ke luar negeri bagi PNS
REAKSI | EDISI V/2013
di Ruang Sidang Lantai 2, Rektorat Universitas Lampung (Unila). Acara ini diresmikan oleh Pembantu Rektor II Unila Dr. Dwi Haryono dan dihadiri para pembantu dekan, kepala biro terkait, dan dosen-dosen di lingkungan Kampus Hijau. John melanjutkan, saat ini sebagian besar perguruan tinggi negeri menarget world class university bagi kampusnya. Jenjang pendidikan dosen merupakan salah satu penunjang tercapainya target tersebut. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan berbahasa Inggris bagi dosen merupakan sebuah tantangan bagi perguruan tinggi untuk dapat menyerap beasiswa yang banyak tersedia. Pada kesempatan yang sama, terdapat Sosialisasi Tata Cara Pengurusan Dokumen Perjalanan Dinas Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Materi disampaikan oleh Medi Arintoko dari Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kemdikbud. Medi menjelaskan prinsip umum bagi pegawai negeri sipil yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri. Syarat utamanya yakni memiliki izin dari pemerintah, berupa Surat Persetujuan (SP). Izin tersebut dikeluarkan oleh Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Sekretariat Negara RI. Selanjutnya, jika perjalanan dinas ke negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik, harus mendapatkan izin yang dikeluarkan oleh Direktorat Keamanan Diplomatik, Kementerian Luar Negeri. Setiap PNS yang melakukan perjalanan dinas luar negeri, kata Medi, berhak menggunakan paspor dinas (paspor biru), yang diterbitkan oleh Direktorat Konsuler, Kementerian Luar Negeri RI. Namun, pada kondisi tertentu, dapat menggunakan paspor biasa (paspor hijau) yang diterbitkan Kantor Imigrasi.[dok/Andry]
LIPUTAN TRIDHARMA 17
PJK Unila Menjadi 10 Pusat Karir Terbaik 2025 UNILA: Pusat Jasa Ketenagakerjaan Universitas Lampung (PJK Unila) menetapkan diri sebagai salah satu dari 10 pusat karir terbaik di Indonesia pada tahun 2025. Mimpi ini sejalan dengan Unila yang ingin menjadi salah satu dari 10 universitas terbaik di Indonesia. Demikian disampaikan Kepala PJK Unila Dr. Ayi Ahadiat saat berlangsung pembukaan Unila Job Fair 2013, pada (8/10), di Gedung Serba Guna (GSG) Unila. Ia mengatakan acara yang digelar PJK Unila ini merupakan fasilitas penghubung antara perusahaan yang membutuhkan pekerja dengan para pencari kerja. PJK ingin membantu para alumni untuk lebih mudah bertemu dengan perusahaan pembuka lowongan kerja dan sebaliknya. Namun, kata Ayi, tidak hanya fasilitas ini yang disediakan PJK Unila. Bersama berbagai perusahaan yang turut serta, PJK juga mengadakan talkshow agar para pencari kerja lebih mengenal profil masing-masing perusahaan. Namun, meskipun para alumni difasilitasi dengan adanya job fair, mereka juga telah mendapatkan bekal kewirausahaan lewat mata kuliah kewirausahaan dan program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan. Dengan demikian, mereka diharapkan tidak sebatas jobseeker, tetapi juga mampu menjadi jobmaker. Dosen FEB Unila ini melanjutkan, PJK juga berupaya mengasah softskill para pencari kerja dengan menghadirkan psikolog untuk melatih peserta. Misalnya, para pencari kerja
akan dibimbing untuk menjalankan proses wawancara yang baik dan efektif, juga cara menulis curriculum vitae yang menarik. Sebelumnya, PJK Unila telah diresmikan lima bulan sebelumnya. Langkah ini dilakukan demi mengatasi permasalahan ketenagakerjaan sedini mungkin. Pembantu Rektor III Unila Prof. Dr. Sunarto DM, M.H yang hadir saat peresmian PJK mengungkapkan bahwa PJK merupakan program yang awalnya berada di bawah naungan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM). Namun, saat ini telah dialihkan ke bagian Kemahasiswaan. PJK merupakan langkah Unila untuk memberikan solusi kepada alumni untuk cepat masuk ke dunia kerja. Meski menurutnya, mencari kerja bukan satu-satunya hal yang diharapkan dari alumni. Luaran universitas tentunya lebih diharapkan membuka lapangan pekerjaan. Rektor Unila juga mengharapkan agar PJK nantinya dapat bekerja sama dengan berbagai pihak. Pemeritah maupun perusahaan swasta
dapat digandeng agar dapat memberi solusi atas permasalahan yang terjadi di masyarakat. Menurutnya, Unila memiliki sumber daya manusia yang mumpuni untuk menyelesaikan permasalahan sosial kemasyarakatan maupun masalah yang bersifat teknis seperti permasalahan pertanian. Dengan adanya kerja sama dan melakukan pelatihan-pelatihan, pihak luar dapat mengetahui lebih jauh keunggulan Unila. Sejalan dengan arahan Rektor, dalam rencana strateginya PJK Unila mengusung visi “Menjadi Pusat Jasa Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Perguruan Tinggi 10 Terbaik di Indonesia”. Misi yang akan dilakukan yakni melaksanakan penelusuran dan pendataan lulusan, membina mahasiswa dengan meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan pelatihan, serta melakukan perekrutan, pembinaan, dan konsultasi karir. Selanjutnya, PJK Unila juga akan melakukan sosialisasi kepada pihak-pihak eksternal kampus. [dok/Vina]
EDISI V/2013 | REAKSI
18 UNILA DALAM LENSA Pembantu Rektor II Unila, Dr. Dwi Haryono, M.S. memberikan penjelasan tentang pelaksanaan Peraturan Kepegawaian, Tatalaksana dan Keuangan, kepada karyawan Unila peserta Sosialisasi tersebut di Hotel Bukit Randu, pada 10-11 September 2013.
Rektor Unila dan Walikota Metro menagabdikan diri bersama pimpinan fakultas dan lembaga di Unila, usai penandatanganan MOU Unila-Metro. Unila berkomitmen membantu Kota Metro mewujudkan Kota Pendidikan.
REAKSI | EDISI V/2013
UNILA DALAM LENSA 19 Mahasiswa asing Unila dibimbing Dr. Bainah Sari Dewi, dosen Jurusan Kehutanan Unila bersama-sama melakukan penelusuran sungai Way kanan untuk pengamatan di sekitar Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur.
Rektor Unila, Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, M.S. menjadi Pembina Upacara pada peringatan Hari SUmpah Pemuda, 28 Oktober 20013 di Lapangan Olah Raga Unila.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung menggelar Stadium General pada Kamis, (7/11) 2013 di Gedung Serba Guna (GSG) Unila. Stadium general ini mengelar seminar pendidikan nasional dengan mengundang pembicara Prof. Dr. Mohammad Surya (Guru Besar UPI Bandung), Dr. Ir. Siti Nurbaya B, M.Sc. (Sekjen DPD RI Jakarta) dan Dr. Undang Rosidin, M.Pd. (Dosen berprestasi Unila).
EDISI V/2013 | REAKSI
20 KERJASAMA
Kerja Sama Unila dan Yayasan Badak Indonesia Semakin Intens Unila: Kerja sama yang dijalin pihak Yayasan Badak Indonesia (Yabi) di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur dan Universitas Lampung (Unila) berjalan semakin baik.
Inisiator kerja sama YaBI - Unila Prof. Dr. Jhon Hendri
REAKSI | EDISI V/2013
“Kita telah melakukan lokakarya soal badak Sumatera yang makin langka dan perlu perhatian. Populasi badak Sumatera kini di bawah angka 100 dan yang ada dipenangkaran alami milik Yabi hanya 5,” ungkap Prof. Jhon Hendri, Sekretaris Senat Unila yang juga menjadi inisiator kerja sama Yabi-Unila soal konservasi badak Sumatera. Salah satu dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unila ini melanjutkan, kerja sama antara kedua pihak ini sangat menguntungkan. Selama ini, pihak Yabi kesulitan dalam melakukan riset soal badak Sumatera, sedangkan pihak Unila memiliki peralatan yang menunjang penelitian tersebut. “Misalnya, badak Sumatera itu
sangat peka terhadap logam. Nah, Unila punya alat untuk mendeteksi kandungan logam dalam makanan, feses, dan darah badak. Alat deteksi logam itu bernama Ion Cople Plasma (ICP), kemudian Unila juga punya alat-alat lainnya, seperti PCR untuk mendeteksi DNA dan penyakit pada badak Sumatera,” jelasnya. Kerja sama yang sudah dimulai sejak satu tahun lalu ini menurut Jhon Hendri tentu sangat bermanfaat bagi kedua pihak.“Pihak Yabi mengajak dosen Unila untuk meneliti badak Sumatera,” tutur Jhon. Berbagai pihak juga turut mendukung kerjasama ini, “Apalagi saat lokakarya ada menteri kehutanan dan seluruh stake holder yang sudah mendukung,” pungkasnya. [dok/Silvana]
KERJASAMA 21
Rektor Unila: Saga University Akui Mangrove yang Dikelola Unila Terbaik UNILA: Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof. Sugeng P. Harianto mengatakan bahwa mangrove atau bakau di Lampung Timur yang di kelola Unila adalah yang terbaik di Indonesia. Hal ini kembali disampaikan oleh para dosen pendamping mahasiswa dari Saga University, Kagoshima University, The United Graduate School of Agriculture, Dr. Akihiro Nose, Prof. Sebanyak 13 mahasiswa melakukan penelitian mangrove selama enam hari di Mangrove Forest Center Lampung Timur yang dikelola Unila. “Konsentrasi mereka pada konservasi hutan. Selain kualitas mangrovenya, pengelolaan yang di lakukan Unila dengan bekerja sama dan berkoordinasi dengan masyarakat sekitar juga dipuji mereka,” ungkap Sugeng yang ditemui
di ruang kerjanya akhir September lalu. Pengakuan ini, menurutnya bukan sekadar basa basi, karena mereka sudah meneliti beberapa mangrove di Indonesia dan membandingkannya. “Ekosistem mangrove yang dikelola Unila di Lampung Timur memang sangat baik. Model pengelolaannya bisa dijadikan riset banyak pihak, sehingga banyak ilmu yang bisa diambil,” tambahnya. Apalagi, dengan banyaknya kerja sama dengan universitasuniversitas luar negeri, semacam Saga University, akan banyak pula keuntungan yang didapat Unila.
Misalnya, dosen Unila bisa turut serta dalam penelitian dan mendapat beasiswa kuliah di Jepang. “Semakin banyak alumni dari Indonesia, maka akan mudah juga bagi universitas mereka mendapat banyak masukan dari Indonesia yang memang kaya akan bidang agrikultur,” tutup Sugeng. Selain Akihiro Nose, para mahasiswa juga didampingi dosen lain, yakni Dr. Yosuke Okimoto dari Forest and Environment Program. Serta Zheng Shao Hui, Ph.D., yang menjadi dosen di Lab. Tropical Crop Environment Faculty of Agriculture. [dok/Silvana]
EDISI V/2013 | REAKSI
22 KERJASAMA
Unila–PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Tandatangani MoU UNILA: Universitas Lampung (Unila) memasuki babak baru dengan menjalin kerja sama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Kedua belah pihak sepakat menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pada Jumat (18/10), di Ruang Sidang Lantai 2 Rektorat Unila.
Kegiatan yang dibuka dengan sajian tari kreasi Lampung ciptaan dosen Unila ini dihadiri oleh Pembantu Rektor III Unila Prof. Dr. Sunarto DM., M.H., beberapa dekan, pembantu dekan, dan para pejabat di lingkungan Rektorat Unila. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) dan Universitas Lampung sepakat mengadakan kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada Rektor Unila Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, M.S., dan Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Sinthya Roesly usai penandatanganan MoU.
REAKSI | EDISI V/2013
masyarakat, peningkatan kapasitas, dan kemitraan dalam bina lingkungan, sosial, dan masyarakat. Kerja sama ini didasari oleh keinginan bersama untuk saling menunjang dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan bangsa, khususnya pembangunan di Provinsi Lampung. Nota kesepahaman dengan nomor 002/DRU/CSR/1013 dan nomor 5261/UN26/KL/2013 ditandatangani
oleh Rektor Unila Prof. Dr. Sugeng P. Harianto dan Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Sinthcya Roesly. Kerja sama ini berlaku secara eksklusif untuk jangka waktu satu tahun sejak resmi ditandatangani (18/10). Namun, dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. Rektor Unila menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, ini merupakan salah satu kepercayaan yang diberikan kepada Unila. Ia juga cukup bangga mengingat kerja sama serupa baru dijalin dengan UGM, UI, dan IPB. Unila menjadi perguruan tinggi keempat yang diajak bekerja sama oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Rektor berharap, kerja sama ini dapat ditindaklanjuti dan berjalan dengan baik, bukan sekadar monumen. Dengan demikian, dapat menguntungkan kedua belah pihak dan memberi dampak positif bagi pembangunan. Ia juga mengapresiasi peran Lembaga Penelitian Unila yang menjadi fasilitator pada kerja sama ini. [dok/Silvana]
KERJASAMA 23
Ingin Jadi Kota Pendidikan, Kota Metro Lanjutkan Kerjasama dengan Unila “Ini adalah perpanjangan kerjasama yang menyangkut berbagai program. Kerjasama ini sebenarnya sudah kita lakukan 5 tahun sebelumnya dan habis pada tahun ini. Karena melihat sisi positifnya kerjasama tersebut maka kita melakukan perpanjangan kerjasama untuk lima tahun kedepan,” ungkap Walikota Metro, Lukman Hakim, beberapa waktu lalu. Menurut Lukman, tidak mudah untuk mewujudkan kota pendidikan. “Yogyakarta saja memiliki visi Kota Pendidikan sebelum kemerdekaan. Karenanya, kita yang belum lama memiliki visi untuk menjadikan Metro sebagai kota pendidikan tentunya harus memiliki kerjasama dengan civitas akademika untuk mewujudkannya. Maka kita memilih (bekerjasama) dengan Unila untuk membantu mewujudkan visi tersebut. Sebab, kita menilai Unila yang memiliki SDM yang lebih unggul,” papar Lukman. Kerjasama kedua pihak ini mencakup berbagai bidang seperti pendidikan, pertanian, pemerintahan dan sumber daya manusia. Unila bisa menggunakan tempat-tempat di Metro untuk kepentingan penelitian. Lukam mencontohkan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) bisa menggunakan sekolahsekolah di Metro untuk laboratorium penelitian pendidikan. Kemudian, Fakultas Kedokteran dapat
Unila: Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dan Universitas Lampung (Unila) melanjutkan kerjasama yang telah terjalin selama lima tahun sebelumnya. Kerjasama ini masih bersifat umum untuk di segala hal. Dengan adanya nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak, akan dapat mempercepat terwujudnya visi kota pendidikan bagi Kota Metro. melakukan kerjasama dengan RSUD Ahmad Yani. Supaya kerjasama menjadi implementatif, kedepan diharapkan semua jurusan di Unila bisa melakukan penelitian di seluruh satuan kerja (satker) pemkot Metro. Kerjasama ini juga didukung fakta bahwa Unila telah memiliki kampus di Kota Metro. Yakni program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Setelah PGSD, tidak menutup kemungkinan akan dirintis berdirinya kampus untuk program
magister pendidikan di Kota Metro. Sementara itu, Rektor Unila Prof. Sugeng P. Harianto mengungkapkan, kerjasama ini penting, apalagi ke depan FKIP harus memiliki laboratorium school. “FKIP kedepan juga harus didukung dengan asrama. Sebab, untuk PGSD yang ada di Metro juga harus dilengkapi dengan asrama. Sehingga, pemkot dan Unila bekerjasama untuk merealisasikan hal ini,” pungkasa Sugeng. [KT/Andry]
Rektor Unila, Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, M.S., berjabat tangan dengan Walikota Metro Lukman Hakim, S.H., M.M usai mendatangani MoU.
EDISI V/2013 | REAKSI
24 KERJASAMA
Jamsostek Gandeng PJK Unila Sosialisasikan BPJS UNILA: PT Jamsostek (Persero) gandeng Pusat Jasa Ketenagakerjaan Universitas Lampung (PJK Unila) dalam menggelar kegiatan Jamsostek Goes to Campus. Kegiatan berlangsung pada Jumat (22/11), di Gedung Serba Guna Unila (GSG) Unila.
Acara ini merupakan bentuk sosialisasi PT Jamsostek (persero) atas tranformasinya menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di tahun 2014, sesuai dengan Undang-Undang No 24 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). PT Jamsostek (Persero) secara resmi akan bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014 dan mulai beroperasi selambatnya pada 1 Juli 2015. Sosialisasi ini berlangsung di sebelas kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Serang, Ambon, Aceh, Manado, Pontianak, Pekanbaru, Solo, Malang dan Lampung. PT Jamsostek (Persero) bekerja sama dengan Pusat Jasa Ketenaga-kerjaan (PJK) Universitas lampung, telah mempersiapkan event keenam yang dilaksanakan di Universitas Lampung. Acara ini juga mengha-dirkan Seminar yang bertema “Your Attitude Your Future”. Kegiatan selanjutnya yakni Job Fair bekerja sama dengan karir. com, Lomba Stand Up Comedy,
REAKSI | EDISI V/2013
Expo UKM mahasiswa dan komunitas, doorprize, Pusat Informasi Jamsostek serta games seru yang dibawakan oleh MC Irfan Penyok (Mas Karyo “Suami – Suami Takut Istri”) dan Artist 3 Composer. Program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Jamsostek pada acara Jamsostek Goes to Campus ini adalah memberikan 10 Beasiswa kepada mahasiswa terbaik di Universitas dengan total nilai sebesar Rp50.000.000
(ki-ka) Kepala BAAK Unila Harsono Sucipto, M.H., Direktur Pelayanan PT Jamsostek Achmad Riyadi, Kepala PJK Unila Dr. Ayi Ahadiyat.
(Lima Puluh Juta Rupiah), dan Dana Bantuan kampus sebesar Rp50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah). Selain itu, bentuk kepedulian PT Jamsostek kepada Mahasiswa yang berprestasi, maka 5 (lima) orang lulusan terbaik dengan nilai IPK 5 urutan teratas akan di rekrut menjadi karyawan PT Jamsostek setiap tahunnya. Program ini berlaku di setiap kota event Jamsostek Goes To Campus. [dok/Dedi]
IPTEK 25
Dosen Unila Teliti Varietas Kedelai Unggul Unila: Kendala penting dalam peningkatan produksi kedelai adalah kehilangan hasil akibat serangan pathogen virus, Soybean Mosaic Virus (SMV) dan Soybean Stant Virus (SSV). Serangan virus-virus tersebut mengakibatkan penurunan hasil kedelai yang tinggi, yakni SSV 22–25% dan SMV 40–55%. Sampai saat ini, belum ditemukan pestisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan virus.
Penggunaan pestisida yang ditujukan untuk mengendalikan serangga vector, ternyata selain tidak efektif juga menimbulkan pencemaran lingkungan dan residu pestisida dalam hasil panen. Berdasarkan alasan tersebut, penanaman varietas tahan merupakan cara pengendalian yang ekonomis dan ramah lingkungan. Hal ini dipaparkan Dr. Maimun Barmawi, Prof. Hasriadi Mat Akin, dan Dr. Nyimas Sa’diyah dalam penelitiannya “Perakitan Varietas Unggul Kedelai yang Tahan Terhadap Soybean Stunt Virus dan Soybean Mosaic Virus”. Ketiganya adalah dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila). Penelitian ketiganya ini didanai pada penelitian hibah kompetensi. Lebih lanjut mereka memaparkan, penelitian untuk mendapatkan galur unggul yang tahan terhadap penyakit virus telah dimulai pada tahun 2002. Para peneliti telah mempunyai plasma nutfah berupa genotipe-genotipe kedelai yang tahan terhadap beberapa pathogen virus.
Ketiganya mengungkapkan, genotipe yang telah diidentifikasi yang tahan terhadap SMV adalah varietas Taichung, dan yang tahan terhadap SSV adalah varietas galur B3570. Namun demikian, galur kedelai tersebut mempunyai daya hasil dan kualitas yang rendah. Oleh sebab itu, perlu dirakit varietas kedelai yang tahan terhadap SMV dan SSV. [dok/Silvana]
Para peneliti telah mempunyai plasma nutfah berupa genotipe-genotipe kedelai yang tahan terhadap beberapa pathogen virus. Foto: Ilustrasi
EDISI V/2013 | REAKSI
26 KEMAHASISWAAN
Mahasiswa Unila Go International
UNILA: Sejumlah mahasiswa Universitas Lampung (Unila) go international. Mereka membawa nama kampus hijau ke berbagai negara, selain berjaya di negeri sendiri. Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi Unila karena mahasiswanya mampu merebut tiket-tiket program nasional dan internasional yang memiliki kuota terbatas.
Chindy Feryandy HB adalah salah satu mahasiswa Unila yang mampu membawa nama Unila ke dunia internasional. Mahasiswa Teknik Kimia ini ikut serta pada Grand Final Olimpiade Karya Tulis Inovatif (OKTI) PPI Prancis pada 26–27 Oktober 2013 yang lalu di Paris, Prancis. Ada pula mahasiswa Unila yang baru saja berangkat mengikuti program internasional, yakni Risky Kurnia Wijaya. Ia mengikuti Program Pertukaran Pemuda IndonesiaAustralia (Australia-Indonesia Youth Exchange program/AIYEP) yang berlangsung sejak awal Oktober 2013 hingga Februari 2014 mendatang. Risky menjadi satu-satunya duta muda perwakilan Lampung 2013 pada AIYEP kali ini. AIYEP merupakan bagian dari program pemerintah yakni Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN). Kegiatan PPAN telah berlangsung sejak 30 tahun lalu dan bertujuan untuk membangun citra bangsa di dalam pergaulan internasional lewat pemuda-pemudi terpilih. Berbagai kegiatan yang dilaku-
REAKSI | EDISI V/2013
kan dalama AIYEP adalah Courtessy Calls, berupa kunjungan kehormatan kepada pejabat pemerintahan di negara tujuan. Kemudian, Institutional Visit, berupa ramah tamah dengan para pemuda negara setempat dan instansi terkait. Berikutnya, Work Placement, yakni bekerja di instansi-instansi terkait sesuai minat dan keahlian. Terdapat pula Culture Performance, yakni penampilan seni dan budaya masing-masaing negara. Para peserta juga mengikuti kegiatan Community Development, yakni berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat di kawasan tertinggal dan Homestay Program in Forest Family, di mana para peserta ditempatkan di rumah orang tua angkat (host-parent) untuk mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat dan kebudayaan setempat. Selain itu, untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Selanjutnya, Jaya Aji (FISIP/ Ilmu Komunikasi) juga mengikuti kegiatan bergengsi pada 27 Oktober 2013-2 November 2013 lalu. Kegiatan yang diikutinya merupakan program pemerintah, yakni Jambore
Pemuda Indonesia (JPI). Ia menjadi salah satu peserta terpilih yang mewakili Lampung untuk berangkat ke Kalimantan Timur. Setiap kabupaten/kota di Lampung mengirin dua orang delegasi. Aji merupakan mahasiswa Unila yang mewakili kota Bandarlampung. Beberapa waktu lalu Defiana (IP/ Bimbingan Konseling FKIP) telah menjejakkan kaki di Cina. Ia terpilih mengikuti program pertukaran pelajar AIESEC yang berlangsung di Changsha, Cina, pada 4 Juli–15 Agustus 2013 lalu. AIESEC merupakan organisasi internasional yang bergerak di bidang kegiatan pemuda yang memiliki fokus pada pelatihan kepemimpinan, perlindungan lingkungan, dan pendidikan. Dila Mutiara Sari (FEB/Akuntansi) yang merupakan mahasiswa berprestasi Unila 2013 juga telah mengikuti program internasional. Ia terpilih sebagai Duta Muda Indonesia Provinsi Lampung pada progam ASEAN Students Visit to India. Kegiatan berlangsung 21–30 September 2013 lalu. [dok/Silvana]
KEMAHASISWAAN 27
Mahasiswa Unila Akan Ikut Piala Dunia Scrabble
Unila: Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) Fadlan Satria akan mengikuti Piala Dunia Scrabble yang diselenggarakan oleh organisasi scrabble internasional World English-language Scrabble Players’ Association (WESPA). Piala dunia scrabble ini berlangsung setiap dua tahun sekali. Kali ini perlombaan akan dilaksanakan di Republik Ceko pada 3—9 Desember 2013 mendatang.
Sebelumnya Fadlan telah mengikuti seleksi tingkat nasional dan meraih juara pertama. Ia menjadi satu-satunya utusan yang akan mewakili Indonesia untuk mengikuti piala dunia scrabble 2013. Seleksi berlangsung pada Agustus 2013 lalu. Menurutnya lomba ini memadukan banyaknya referensi kosakata bahasa Inggris, strategi, matematika, dan manajemen waktu. Saat bertanding, kemampuan memprediksi kosakata yang akan dikeluarkan lawan juga menjadi salah satu hal yang dibutuhkan. Salah satu hal yang dilakukannya untuk menghapal kosakata adalah dengan menyandingkan namanama rekan di phonebook dengan kosakata bahasa Inggris. Dengan demikian, saat menghubungi atau dihubungi rekan-rekannya akan muncul kosakata baru yang dapat dihapal. “Penggunakan kosakata yang panjang pada saat pertandingan scrabble akan lebih menguntungkan karena mempercepat habisnya huruf dan mempersingkat waktu pertandingan yang hanya 25 menit. Bila mampu menghabiskan huruf tidak lebih dari 25 menit maka poin tidak akan berkurang. Namun, bila lebih dari 25 menit, per satu menit akan
mengalami pengurangan sebanyak 10 poin,” tuturnya. Selama ini latihan yang dilakukan Fadlan adalah menghapal kosakata dan melatih siswa-siswa SMA. Ia sering dipercaya mengisi seminar atau pelatihan bahasa Inggris dan melatih scrabble. Menurutnya, melatih orang lain adalah cara yang efektif untuk latihan. Pada seleksi tingkat nasional Agustus 2013 lalu, mahasiswa Agribisnis 2011 ini berhasil mengumpulkan lebih dari 1000 poin. Ia juga mampu menyingkirkan sekitar 70
pesaing dari seluruh Indonesia. Untuk berangkat ke Republik Ceko, menurut Fadlan, sedikitnya dibutuhkan Rp25 Juta. Ia akan berangkat tanpa pendamping untuk meminimalisir pengeluaran biaya. Saat ini Fadlan sedang berupaya mendapatkan dana, misalnya dari Dinas Pemuda dan Olahraga dan Dinas Pariwisata. Selain itu, ia berharap pada perlombaan Desember mendatang juga mendapatkan dukungan dana dari Unila. “Ini juga kan bawa nama Unila,” ujarnya. [dok/Silvana]
Fadlan Satria, Mahasiswa Pertanian Unila, duta Indonesia pada Piala Dunia Scrabbel di Republik Ceko, 3-9 Desember 2013
EDISI V/2013 | REAKSI
28 KEMAHASISWAAN
Alumnus Unila Meninggal Saat Mengikuti Program Indonesia Mengajar Unila: Aditya Prasetya, alumnus Universitas Lampung (Unila) yang menjadi relawan dalam program Indonesia Mengajar meninggal dunia, Selasa (5/11) dini hari. Alumnus FKIP ini meninggal saat menjadi pengajar muda di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat, Maluku. “Tidak ada sakit apa-apa. Saat teman membangunkan untuk shalat subuh, tubuh Adit sudah dingin,” kata sejawat Aditya, Mubarak. Di Lampung, Aditya adalah pegiat advokasi dan berkiprah melalui organisasi kemahasiswaan. Berdasarkan keterangan yang didapatkan, Aditya meninggal pada Selasa pukul 05.00 WIT, saat Aditya bersama rekanrekannya sesama relawan sedang mempersiapkan pelatihan guru di Saumlaki. Mereka menginap di rumah dinas Bupati Maluku Tenggara Barat. Jenazah Aditya langsung diterbangkan dari Ambon, Maluku, menuju rumah duka di Jalan Raden Patah, Kaliawi, Bandar Lampung, Lampung. Indonesia Mengajar adalah program yang digagas oleh Rektor Universitas Paramadina, Anies Bas-
REAKSI | EDISI V/2013
wedan. Program ini memberikan kesempatan kepada para relawan berprestasi untuk mengajar di daerah-daerah pelosok dalam jangka waktu tertentu. Anies menyampaikan dukacita atas meninggalnya Aditya melalui akun Twitter-nya, yang juga langsung menyatakan akan menyambangi rumah duka. Anies menulis pula bahwa para pengabdi yang gugur dalam tugasnya akan diridai dengan limpahan pahala. Lulusan FKIP MIPA Universitas Lampung ini adalah pengajar muda angkatan VI dalam program Indonesia Mengajar di SDK Wunlah, Kabupaten
Maluku Tenggara Barat. Dia sudah berada di sana selama lima bulan. Menurut sang adik, Chandra Ulfa Maulia, Adit dikenal pribadi yang bersikap otoriter namun bersifat lembut dan sayang keluarga. “Dia jga selalu bisa deket sama anak kecil. Itu menandakan kalau beliau punya hati yang lembut. Beliau juga selalu semangatin adik-adiknya, selalu ingin keluarganya sukses. Ia selalu jadi panutan kami, adik-adiknya,” komentar Chandra. Seorang teman, Yesi Merinda, menuturkan bahwa Adit memiliki gaya bicara yang khas, “Selalu menggebu-gebu, makanya dia sering jadi bahan untuk bercanda karena orangnya terlalu baik dan selama interaksi kok belum pernah liat adit marah,” papar Yesi yang diamini Cory Pravita Widaksi, teman yang lain. “Cara bicaranya yang lumayan cepat sering juga dibuat bahan ledekan, karena terkadang kita nggak ngerti apa maksudnya Adit,” kenang Cory. Cory menilai Adit seperti buku undang-undang berjalan. Hapal. Ketika ia tidak menguasai materi yang didiskusikan, Adit memilih diam dan menyimak. Waktu senggangnya diisi dengan membaca buku. Khusyuk. Menurut Andhika Prayoga, teman Adit lain, Adit hapal Alquran 15 juz. Hal ini cukup mencengangkan sebagian temannya karena tidak banyak yang memiliki hapalan yang sama dan tidak banyak pula yang mengetahui kelebihan hapalannya. Selain itu, Adit di mata Atika Mutiara Oktakevina, dikenal sebagai seorang yang sangat mementingkan silaturahim. Saat bersama di organisasi kemahasiswaan, Atika pernah mendapati keinginan Adit untuk mengunjungi seluruh anggota organisasinya di Bandar Lampung ketika lebaran tiba. “Yang jelas Adit itu sabar dan ikhlas, cepat ngeluarin ide, terbuka, ndak menutup-nutupi, ramah, supel, suka diskusi,” kenang Nashar, temannya. [dok/Andry]
KEMAHASISWAAN 29
Mengenang Aditya Prasetya, Ia yang Berpulang saat Berjuang Obituari: Shally Pristine (Keluarga Besar Program Indonesia Mengajar)
Kabar kehilangan itu datang tibatiba. Sesahut suara di ujung telepon dari Saumlaki, ibu kota Maluku Tenggara Barat (MTB), memberitakan kepulangan rekan kami Aditya Prasetya ke sisi Sang Khalik, disubuh yang tenang itu. Sejak berangkat bertugas hingga sebelum berpulang, Aditya terlihat selalu bersemangat dalam bertugas dan dalam keadaan sehat walafiat. Ia meninggal dalam keadaan damai ketika sedang tertidur saat sedang menginap di rumah dinas Bupati MTB. Ia bersama temanteman se-kabupatennya sedang menyiapkan pelatihan guru di ibu kota MTB, Saumlaki dan karenanya kami bersaksi bahwa ia meninggal dalam keadaan husnul khatimah dan syahid. Hari Senin tanggal 4 November 2013 pukul 21:00 WIT, ia pamit tidur lebih dulu kepada teman-temannya. Keesokan harinya, sekitar pukul 04:30 WIT, rekannya Didit Priyanto yang tidur dikamar yang sama hendak membangunkan Aditya. Didit menemukan badan Aditya dalam posisi tegang. Didit memberitahukan hal ini kepada penghuni rumah yang lain. Bupati MTB pun segera memanggil asistennya, Dokter Edwin Tomasoa untuk memberikan tindakan medis. Dokter kemudian menyatakan Aditya sudah meninggal dunia. Keluarga Bapak Nasrum dan Ibu Sri Rochani Suprihati kehilangan sosok anak kesayangan mereka, sang sulung yang jadi teladan kedua adiknya. Sejak kecil Aditya selalu berprestasi di sekolah dan mendapatkan beasiswa. Setamat SMA, almarhum sempat bekerja selama setahun dan kuliah pun menggunakan biaya sendiri. Sedangkan bagi Ibu Sri sendiri, dia sangat ingat kegemaran Aditya di bidang olahraga seperti sepakbola, basket dan karate. Walau demikian, pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas dengan kepergian Aditya dan berharap silaturahim dapat terus tersambung walaupun almarhum telah tiada.
Ada banyak jejak kebaikan yang ditorehkan lulusan Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lampung ini. Ia menghibahkan lima bulan terakhir hidupnya untuk menjadi Pengajar Muda angkatan VI di SDK Wunlah, Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Di pengujung usianya pun, Sang Orator, demikian dia biasa disapa teman-temannya, masih terus bekerja bersama pemangku kepentingan di MTB untuk pendidikan yang lebih baik di sana. Maria Jeanindya, fasilitator pendamping Aditya saat pelatihan intensif paling ingat bahwa Aditya pernah berucap, “Semoga saya mendapatkan apa yang saya cari di mata anak-anak murid saya nanti.” Yang Maha Kuasa menjawab keinginan Aditya. Dua bulan sebelum kepergiannya dia sempat mengutarakan seulas hikmah yang ia petik saat menjadi Pengajar Muda. “Di sini saya bertemu dengan banyak mutiara kehidupan. Para guru kecil kehidupan saya. Saya bersyukur bisa berada di Wunlah, Negeri Para Suri Tauladan Kehidupan,” tulis Aditya di halaman blognya. Selamat jalan, pejuang! Sungguh kehormatan pernah berjalan bersisian denganmu. Jenazah almarhum Aditya dimandikan dan dishalatkan di Masjid Al-Barokah, Saumlaki, MTB pada hari Selasa, 5 November 2013 pukul 12:00 WIT. Kemudian, jajaran Pemerintah Kabupaten MTB melakukan penghormatan terakhir dalam Upacara Pelepasan yang dipimpin langsung oleh Bupati MTB, Bitzael S Temar di pendopo kediaman resmi Bupati, pukul 14:00 WIT. Sementara itu, pihak keluarga ingin jenazah almarhum dapat segera dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. Karenanya, Indonesia Mengajar dan Pemkab MTB mengupayakan proses transfer jenazah dapat berlangsung secepat dan seefektif mungkin. Asisten II Bupati, Rosias Kabalmay dan Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Pemkab MTB, Cornelia Layan
bersama dua Pengajar Muda MTB, Didit Priyanto juga Bunga Ramadhani mendampingi proses penerbangan jenazah almarhum Aditya hingga ke Lampung. Rombongan bertolak dari Saumlaki pukul 15:00 WIT menggunakan pesawat Trigana Air dan tiba di Ambon pukul 17:00 WIT. Penerbangan berikutnya ke Jakarta baru tersedia keesokan hari, karena itu rombongan menginap semalam di Ambon. Perjalanan dilanjutkan dari Ambon pada hari Rabu, 6 Oktober 2013 pukul 8:25 WIT dan tiba di Jakarta pukul 11:15 WIB menggunakan penerbangan Garuda Indonesia dan langsung melanjutkan perjalanan pukul 12:40 ke Lampung. Rombongan tiba di Bandara Radin Inten pukul 13:35 WIB. Setelah tiba di bandara, jenazah diserahterimakan oleh perwakilan Pemkab MTB kepada Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono dan langsung dibawa ke rumah duka yang terletak di wilayah Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung. Di sana, jenazah almarhum Aditya akan disemayamkan sejenak dan dishalatkan lagi di masjid dekat rumah kemudian dimakamkan di pekuburan keluarga yang terletak di dekatnya, seusai waktu Shalat Ashar. Keluarga Besar Indonesia Mengajar melepas kepergian Aditya, Pengajar Muda pemberani ini dengan besar hati. Ia telah berjuang dengan gigih dan berani. Manajer Pengelolaan Pengajar Muda dan Daerah Indonesia Mengajar, Nia Kurnianingtyas bersama Program Officer, Mansyur Ridho juga hadir mendampingi keluarga di Bandar Lampung sejak hari Selasa, 5 November 2013. Sedangkan pendiri Indonesia Mengajar, Anies Baswedan tiba di rumah duka pada hari Rabu pagi, 6 November 2013 bersama Hikmat Hardono. Sejumlah alumni Pengajar Muda dan beberapa Pengajar Muda yang ditempatkan di sekitar Lampung juga turut hadir di rumah duka dan mengikuti proses pemakaman almarhum Aditya.
EDISI V/2013 | REAKSI
30 KEMAHASISWAAN
Makalah Mahasiswa Unila Terbit di Jurnal Internasional UNILA: Artikel ilmiah karya mahasiswa Universitas Lampung (Unila), Chindy Feryandy HB. akan terbit di International Scholars Journal pada Desember 2013 mendatang dan memperoleh ISSN. Ini merupakan salah satu hasil yang ia peroleh pasca-berpartisipasi pada kegiatan Olimpiade Karya Tulis Ilmiah (OKTI)-PPI Prancis pada 26–27 Oktober lalu. Pada olimpiade 2 tahunan ini, mahasiswa yang akrab disapa Fery ini menulis makalah penelitian berjudul “Optimalization of ZSM-5 Synthesis from Lampung Natural Zeolite and Silica Enrichment Utilizing Rice Husk”. Di Paris, Fery melakukan presentasi dihadapan para peserta lainnya yang berhasil lolos pada tahap final. Ia menuturkan, dari 400-an makalah yang masuk dari mahasiswa Indonesia di berbagai universitas di dunia, hanya 25 kelompok yang berhasil lolos babak presentasi. Menurut mahasiswa jurusan Teknik Kimia tersebut, penelitian ini berlangsung sejak 2010 hingga akhir 2011. Topiknya merupakan pengembangan/lanjutan dari tesis dosen yang juga pembimbingnya, yaitu Simparmin Br. Ginting, M.T. Selain itu, dia juga dibimbing oleh Hens Saputra dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pada prosesnya, penelitian yang memanfaatkan zeolit alam Lampung dan abu sekam padi yang banyak terdapat di Lampung ini menggunakan Laboratorium (BPPT), Serpong. Selain itu, analisis materi yang diteliti
REAKSI | EDISI V/2013
Chindy Feryandy HB ketika mempresentasikan penelitiannya pada acara Olimpiade Karya Tulis Ilmiah (OKTI)-PPI Prancis, di Paris pada 26–27 Oktober lalu.
juga pernah dilakukan di Malaysia, BATAN, dan UIN. Hal ini dikarenakan Laboratorium Teknik Kimia di Unila belum memadai. Meski belum menjadi juara di salah satu forum ilmiah bergengsi di Eropa ini, Fery mengaku bangga karyanya akan tertera di jurnal internasional. “Termasuk hal yang cukup sulit diraih, bahkan oleh para dosen sekalipun. Saya berharap, hal ini akan mempermudah proses mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi,”
ungkapnya. Fery, yang berkeinginan melanjutkan studi S2 ke Jerman ini berharap, ke depan Unila memiliki laboratoriun yang lengkap dan memadai untuk penelitian, terutama yang berkaitan dengan teknik kimia. Dengan demikian, mahasiswa Unila lebih mudah berpartisipasi aktif dalam melakukan penelitian dan mengikuti kegiatan-kegiatan internasional yang akan mengangkat citra baik Unila. [dok/Silvana]
KEMAHASISWAAN 31
G28S-ML Peringati 14 Tahun Tragedi UBL Berdarah Pemimpin Umum UKPM Teknokra Unila Rudiyansyah mengatakan, aksi akan diikuti seluruh mahasiswa Lampung yang tergabung dalam Gerakan 28 September Mahasiswa Lampung. Beberapa organisasi yang tergabung dalam G28S-ML yaitu LMND,BEM Unila, BEM FISIP, BEM UBL, HMI, FMN, serta Aliansi Pers Mahasiswa Lampung (APM L) yang terdiri dari UKPM Teknokra, Pilar, Natural, Kronika, Lighteen, Permata, dan Infus Media. Arief Zhagie selaku koordinator pelaksana aksi mengungkapkan, aksi dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas apa yang dahulu diperjuangkan oleh para mahasiswa sampai rela mengorbankan nyawanya. Aksi dipusatkan di depan Kampus UBL yang merupakan tempat kejadian pada masa itu. Para mahasiswa yang tergabung dalam aksi juga mengusung beberapa tuntutan, di antaranya usut tuntas kasus pelanggaran tragedi UBL berdarah, percepat pembentukan tim pengadilan ad hoc Komnas HAM, dan segera bangun monumen tragedi UBL berdarah. “Walaupun sudah terjadi 14 tahun lalu, mahasiswa Lampung belum bisa lupa atas tragedi pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Lampung ini, karena hingga kini kasus UBL berdarah belum bisa diusut tuntas,” paparnya. Tragedi yang terjadi tepat pada 28
Unila: Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan 28 September Mahasiswa Lampung (G28S-ML) kembali memperingati 14 tahun tragedi UBL berdarah. Peringatan diisi dengan beragam rangkaian kegiatan, salah satunya dengan menggelar aksi turun ke jalan yang diadakan, Senin (30/9) lalu. september 14 tahun silam ini merupakan sebuah aksi mahasiswa yang menolak penerapan RUU Penanggulangan Keadaan Bencana (PKB) pada rezim Soeharto. Aksi Mahasiswa pada September 1999 itu berujung bentrok, aparat keamanan yang pada saat itu adalah Polisi dan TNI melakukan tindakan brutal hingga menewaskan dua mahasiswa yaitu Muhamad Yusuf Rizal (mahasiswa FSIP Unila) dan Saidatul Fitria (fotografer Surat kabar mahasiswa Teknokra). Kedua mahasiswa tewas tersebut
adalah mahasiswa Universitas Lampung. Namun karena Kejadian pada saat itu berada di kampus Universitas Bandar Lampung (UBL) maka peristiwa ini lebih dikenal dengan Tragedi UBL Berdarah. Untuk mengenang kedua korban tepat pada 28 September lalu telah diadakan ziarah bersama ke makam dan mengunjungi keluarga korban. Hal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan penghargaan atas perjuangan kedua korban yang bisa disebut sebagai pahlawan mahasiswa Lampung. [dok/Andry]
EDISI V/2013 | REAKSI
32 NUANSA
Legimo dan Kartomarmo Prof. Dr. Sudjarwo, M.S Guru Besar Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung
Syahdan di negara Hastinapura salah seorang adik Raja Duryudana yang berjumlah seratus itu, salah satunya bernama Kartomarmo. Wayang yang berpangkat Pangeran ini memiliki karakter tersendiri yang ditempelkan kepadanya oleh Sang Dalang. Ciri utamanya yaitu siap menerima perintah dari atasan, biasanya pemberi perintah adalah Sang Mahapatih Sengkuni. Begitu perintah diucapkan Kartomarmo mengucapkan “siap laksanakan”, sehingga tidak jarang perintah belum habis diucapkan oleh sang Mahapatih, Kartomarmo sudah jalan duluan. Begitu sampai tujuan dia tidak mengetahui apa perintah tadi. Alhasil balik kanan tanya lagi kepada Sang Patih “saya tadi diperintah apa ya?”. Kejadian mirip seperti episode di atas sedang terjadi di jagad nyata saat ini. Sepenggal kehidupan sedang berpentas; seorang perwira tinggi dijajaran kepolisian mendapat tamparan dari seorang jenderal, demi sekardus uang. Harga pipi perwira ini barangkali termahal di dunia karena telah berperan sebagai Kartomarmonya Jenderal. Sang perwira hanya bisa berkata siap, sekalipun istri sedang berjuang dengan kanker, dia harus berkata siap. Sekalipun perintahnya untuk menilep uang negara, tetap saja dia berkata siap. Jika persepsi kardus itu pada mind side kebanyakan orang (termasuk saya dan pembaca) adalah Super Mie, ternyata kardus tadi
REAKSI | EDISI V/2013
isinya uang bernilai milyaran rupiah. Pangkat boleh sama tetapi rejeki memang beda, inilah kasunyatan hidup. Tatanan bisa jungkir balik hanya karena rupiah. Ada yang berpangkat kopral berejeki jenderal, tetapi ada juga pangkat boleh jenderal, tetapi rejeki hanya kopral. Garis asimetris serupa ini sekarang sedang terseruak kepermukaan. Ada kiyai yang terpental karena diseruduk sapi, ada Jenderal yang “keloloten” kardus Super Mie, ada Bupati yang pindah rumah dari Sukakaya ke Sukamiskin. Masih banyak lagi episode yang membuat kita geleng kepala. Pada satu sisi ada figur yang sangat lugu dengan nama desa rejeki kota, di sisi lain ada nama kota kelakuan udik. Lebih seru lagi konon menurut Mahfud.MD yang Guru Besar Hukum itu menyatakan delapan puluh persen dari para kurup adalah tamatan perguruan tinggi. Kalau be-
gitu ada apa dan dimana yang salah negeri ini. Kita semua menyadari memang tidak mungkin wayang satu kotak berisi Kartomarmo semua, atau semua jajaran kepolisian isinya Mas Legimo semua, karena sistem tidak akan berjalan, lakon tidak bisa digelar, komando juga akan mandeg. Tetapi seorang Legimo dan seeorang Kartomarmo saja sudah membuat heboh apalagi jika itu lebih dari satu. Mari kita berfikir untuk tidak mengisi Sukamiskin menjadi penuh, karena jika itu yang terjadi berarti negara ini dapat disebut gagal. Tidak ada beda antara Indonesia dan Hastinapura, jika para petingginya hanya berfikir Kardus Super Mie, dan berujung pada masuknya mereka ke dalam ruang dan waktu yang ada di Sukamiskin. Mas Legimo dan Kartomarmo harus tetap ada, karena mereka harus menjalankan perannya, hanya bagaimana menemukan pemimpin sejati untuknya. Ini pertanyaan panjang yang harus diberi jawaban. Pemimpin yang tidak asal perintah, jika memerintahpun dituntut dengan hati nurani, tidak dengan tangan besi. Kasihan orang orang pengabdi seperti ini, mereka hanya punya satu niat memberikan yang terbaik kepada pemimpinnya. Sayangnya kesetiaan mereka sering disalahgunakan oleh para pemimpin yang tidak bertanggung jawab. Semoga cermin ini dapat dijadikan bahan introspeksi diri bagi kita semua.
NUANSA 33 ENTREPRENEURSHIP UPT Pusat Jasa Ketenagakerjaan Unila merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan yang terkait dengan pengembangan minat dan budaya kewirausahaan bagi mahasiswa dan alumni. Usaha itu diharapkan mampu mendorong dan menciptakan wirausahawanwirausahawan dari kalangan mahasiswa dan alumni. Kegiatannya meliputi: a. b. c.
d.
e.
Memfasilitasi terbentuknya inkubator bisnis; Menyelenggarakan pameran kewirausahaan; Menyelenggarakan kajian ilmiah baik diskusi, seminar, kuliah umum dan kajian ilmiah lainnya tentang kewirausahaan; Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan Soft Skill mahasiswa dan alumni; Memfasilitasi Kerjasama dunia usaha dengan mahasiswa atau alumni yang berwirausaha.
Datang dan daftarkan diri anda ke UPT PJK Unila, Gedung Balai Bahasa Lantai I, Universitas Lampung. web site :http://cced.unila.ac.id
EDISI V/2013 | REAKSI