PENYEDIAAN SUMBER AIR DALAM HIDROPONIK
Pada permulaan penyelenggaraan hidroponik, selama tanaman belum benar-benar “bangun” (dari kondisi tempat lama ke tempat yg baru/hidroponik) tanaman mengandalkan 100% pada air biasa
Air yang tidak disarankan 1. Air yg mengandung garam NaCl tinggi (>10 ppm) 2. Air sadah: air yg kadar kalsium karbonatnya tinggi (CaCO3)……bisa dilihat pd wkt perebusan air akan banyak endapan putih di dasar panci
3. Air yang terlalu asam (misal di daerah yg tanahnya gambut seperti Pontianak, Banhjarmasin, Telanaipura/Jambi) Air yg terlalu asam ini bisa diganti dengan air hujan
Bagimana mengetahui derajad kesadahan?
Penetapan menggunakan kertas penunjuk kesadahan Potongan kertas
ada 4 daerah warna
Dalam keadaan kering tdk berwarna
Cara kerja Bila kertas dicelup kedlm air yg akan diperiksa, maka air yg sadah akan mewarnai daerah-daerah itu. Kalau tdk ada satupun area di kertas tsb terwarnai, berarti air itu lunak, dan bs untuk hidroponik (derajad kwesadahannya < 3 ᵒ dH…………..Deutche Harte) Bila hanya 1 daerah terwarnai kesadahan 4 – 7 ᵒ dH Bila 2 daerah terwarnai kesadahan 8 – 14 ᵒ dH Bila 3 daerah terwarnai kesadahan 16 – 21 ᵒ dH Bila ke 4 daerah terwarnai kesadahan > 23ᵒ dH (luar biasa sadah)
Air yg hanya rendah saja kesadahannya ( antara 4 – 14ᵒ dH) masih dapat dilunakkan dg bahan kimia spt Lewatit HD 5, Luwasa, Leni hydroculture INI ADLH BAHAN PENYERAP SINTETIK YG SDH DIISI UNSUR HARA PEKAT YG TAHAN LAMA DIPAKAI ( S/D 3 BLN)
PERAWATAN SEHARI - HARI 1. Penyiraman dan pengedaran ulang a. frekuensi penyiraman b. pengedaran ulang
a. Frekuensi penyiraman? > bagaimana mengetahui berapa x dlm 1 hari kita hrs menyiram (dg mengikuti perkembangan pengeringan medium tanam dlm pot) > penyiraman bs 2 jam sekali..bila medianya pasir, atau 2 hari sekali..bila medianya kerikil, pecahan batu bata, pecahan genting
Bila larutan kimia yg digunakan itu banyak, maka air yg telah beredar 1 kali biasanya ditampung dan digunakan lagi, diedarkan kembali menggunakan pompa Yang harus diingat : pengedaran ulang ini hatus memperhatikan kepekatan larutan …..apakah masih sama seperti larutan yg baru diramu
Secara teoritis..
Jumlah yg diserap tanaman mula- mula hanya sedikit, sehingga yg tersisa dpt diedar ulang Menurut pengalaman, larutan dikatakan msh cukup sisany bila diedar ulang selama 2 hari (bila larutannya disusun menurut resep yg cermat dari Cooper). Larutan ini baru turun mutunya setelah diedar ulang selama 1 minggu……….maka harus dikembalikan kepekatannya
Berapa jmlh yg hrs ditambahkan? 1. Hrs jelas brp yg tersisa …bagaimana menghitung jml yg tersisa? : cara titrasi (bila ush kecil-kecilan) cara otomatis dg alat elektronik (bila skala besar) Berdasarkan hsl perhitungan, dpt ditambahkan kekurangannya hara
Penjagaan kepekatan larutan Kepekatan larutan dpt ditaksir dengan mengukur kemampuan larutan menghantar arus listrik Makin pekat
makin bsr arus yg bs dihantar
Kemampuan menghantarkan listrik berbanding terbalik dg tahanannya (satuan tahanan ohm) Satuan daya hantar mho, dinyatakan dlm milimho Di kalangan pertanian, daya hantar listrik larutan dinyatakan dg conductivity factor (cF)
Daya hantar sebesar 2 milimho atau 2000 mikromho ditulis sbg cF20 Untuk keperluan hidroponik ada alat cF-meter saku sebesar radio transistor, dijalankan dg batere Larutan yg akan diperiksa dimasukkan ke dlm tabung yg ditempati alat sensor, kmdn dialirkan arus listrik, maka nilai cF ditunjukkan oleh jarum yg menunjuk ke skala
cF-meter
• Larutan hara resep Cooper mempunyai nilai cF 30 • Setelah peredaran hara, maka nilai cF akan turun sebab sebagian hara sdh diserap oleh tanaman • Larutan tdk boleh turun nilai cF nya sampai lebih rendah dari 20
Penjagaan derajat keasaman (pH) • Setiap laruan mempunyai kemampuan menahan sejumlah unsur Hidrogen. • Bila terlalu banyak larutan asam • Bila terlalu sedikit lautan alkalis/basa Derajat keasaman larutan diukur berdasarkan kepekatan ion H (dinyatakan dlm grammol/liter larutan)
• Cara paling sederhana mengkur pH larutan adlh dengan ketas lakmus (cara ini tdk begitu akurat namun dpt dipakai unt penduga sederhana) • Cara lain yg lbh cermat : dg pH indikator….berupa larutan • Bila larutan yg terukur pH nya <6, maka larutan segera ditambah KOH • Bila larutan terukur pH nya >6,5, maka larutan segera ditambah asam fosfat (H2PO4), jangan gunakan H2NO3 sebab akan merusak barang-barang dari logam. Untuk air berkapur lebih banyak dibutuhkan asam fosfat