PENTINGNYA PERANAN PACASILA DI MASYARAKAT
Nama
: MUHAMMAD OZZY CALVIN RENDY
NIM
: 11.11.5512
Kelompok
: F
Program Studi
: S1 TI
STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
Abstrak Tujuan dari paper / makalah ini adalah agar kita dapat menerti pentingnya makna dari pancasila di kehidupan sehari-hari bukan hanya di kalangan pelajar , masiswa , dan masyarakat namun di kalangan pemeringtahan juga . kenapa saya berkata demikian karena banyak dari anggota masyarakat dan pemerintahan yang mengaku warga Indonesia dan berpancasila namun sifatnya tidak mencerminkan bahwa mereka adalah warga indonesia yang berdasarkan dengan pancasila . Metode yang saya gunakan dalam makalah ini bersifat deskriptif , metode makalah daskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang aktual , rinci dan terpercaya dari berbagai narasumber . yang bertujuan agar pembaca mengerti makna dari maksud pancasila di kalangan masyarakat dan dapat menunjukan atau mensosialisasikan tindakan tersebut di kalangan masyarakat lain nya agar warga Indonesia menjadi selangkah lebih maju dalam mencerminkan sifat dan tindakan yang berlandaskan pancasila .
Bab I pendahuluan Pancasila adalah jati diri bangsa indonesia dan juwa seluruh rakyat indonesia yang membimbng bangsa indonesia menjadi bangsa yang luhur dan memiliki kepribadian yang khas . pancasila berasal dari bangsa indonesia itu sendiri sehingga pancasila tidak dapat dipisahkan dari bangsa indonesia . oleh sebab itu , perlu adanya tindakan nyata dari rakyat indonesia untuk menghayati dan mengamalkan semua cita-cita mulia bangsa indonesia yang sudah tercantum dalam setiap sila pancasila .
A.Latar Belakang Masalah Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Republik Indonesia secara resmi tercantum di dalam alenia ke-empat Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila yang disahkan sebagai dasar negara yang dipahami sebagai sistem filsafat bangsa yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa. Sebagai ideologi, nilai-nilai Pancasila sudah menjadi budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi saat ini nilai-nilai luhur pancasila diindikasikan mulai dilupakan masyarakat Indonesia. Sendi-sendi kehidupan di masyarakat sudah banyak yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Adapun perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai luhur Pancasila misalkan saja murid sekolah yang tidak mengikuti aturan sekolahnya , merokok di tempat yang bukan seharusnya , dan perilaku menyimpang lainnya, tindak kriminal / Kejahatan dan kejahatan ini juga tidak hanya di masyarakat biasa bahkan anggota pemerintahan pun ada banyak yang melakukan tindak menyimpang sepertikorupsi, menyogok,perampokan, pencurian, pembunuhan, pengrusakan, pemerkosaan, free sexs dan lain sebagainya, gaya hidup (wanita bepakaian minimalis di tempat umum, pria beranting, suka berbohong, dsb) (http://organisasi.org/penyimpangan-indi-vidual.co.id diakses tanggal 2 Januari 2010). Penyimpangan-penyimpangan tersebut tidak sejalan dan bahkan bertentangan dengan ajaran yang terkandung di dalam Pancasila. Sebagai ideologi negara, Pancasila sebenarnya sudah mengatur prinsip-prinsip tata kehidupan masyarakat Indonesia, berupa nilai-nilai luhur budaya bangsa yang dapat dijadikan pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai kemajuan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Karena itu mestinya senantiasa menjadi acuan digunakan sebagai pedoman tingkah laku bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya, merupakan manifestasi nilai-nilai luhur yang digali Bung Karno dari akar budaya bangsa yang mencakup seluruh kebutuhan dan hak-hak dasar manusia secara universal, sehingga dapat dijadikan landasan dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang majemuk baik dari segi agama, etnis, ras, bahasa, golongan dan kepentingan. Sudah selayaknya, bangsa Indonesia mengembangkan dan mengamalkan nilainilai Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
B. rumusan masalah Untuk menghindari adanya kesimpang siuran di dalam pembahasan makalah ini , maka penulisan akan membatasi pokok bahasan yang akan di bahas , yaitu : Tujuan pendidikan pancasila Pancasila sebagai etika politik Pancasila sebagai ideologi nasional Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan republik indonesia
BAB II PENGERTIAN DAN PENDEKATAN A)pengertian PANCASILA 1) secara etimolologis Pancasila berasal dari sansekerta dari india . menurut moh.Yamin , dalam bahasan sansekerta pancasila memiliki dua arti secara leksial yaitu : PANCA : LIMA SYILA (VOKAL I PENDEK) : BATU SENDI ,ALAS,ATAU DASAR SYIILA (VOKAL I PANJANG) : PERATURAN TINGKAH LAKU YANG BAIK ,YANG PENTING ATAU SENONOH.
Secara etimologis kata “ pancasila “ yang di maksud yaitu “ panca syila “ yang bermakna “ berbatu sendi lima “ atau secara harafiah “ dasar yang memiliki lima unsur “
2)secara historis Pada tanggal 1 juni 1945 di dalam siding BPUPKI Ir . Soekarno berpidato secara lisan tentang rumusan dasar negara tersebut yang arti nya lima dasar . menurut belia nama tersebut atas saran dari salah seorang teman nya yang merupakan ahli bahasa . PROSES PERUMUSAN PANCASILA SECARA TERMUNOLOGY HISTORIES YAITU : Mr.Muhammad Yamin (29 mey 1945) Pidato Mr.Moh Yamin pada sidang pertama BPUPKI berisikan lima asas dasar negara indonesia merdeka yg diidam-idamkan , yaitu : Peri kebangsaan Peri kemanusiaan Peri ketuhanan Peri kerakyatan Kesejahteraan rakyat Usul tertulis yg di berikan Mr.Moh Yamin untuk rancangan UUD yaitu : Ketuhanan yg maha esa Kebangsaan persatuan indonesia Rasa kemanusiaan yg adil dan beradab
Kerakyatan yg di pimpin oleh hikmat kebijak sanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
A.Ir.Soekarno Usulan lima asas sebagai dasar negara indonesia (1 juni 1945) Nasionalisme atau kebangsaan indonesia Internasionalisme atau perikemanusiaan Ufakat atau demokrasi Kesejahteraan sosial Ketuhanan yg berkebudayaan
B.Piagam Jakarta Rumusan Pancasila yang termuat dalam Piagam Jakarta yaitu : Ketuhanan dengan kewajuban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk pemeluknya Kemanusiaan yg adil dan beradab Persatuan indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
3) Secara Terminologis Pada tanggal 18 agustus 1945 , PPKI berhasil mengesahkan UUD 1945 . UUD 1945 terdiri dari dua bagian yaitu Pembukan UUD 1945 pasal-pasal . Rumusan pancasiala yg tercantum dalam bagian pembukaan UUD 1945 : Ketuhanan yg maha esa Kemanusiaan yg adil dan beradab Persatuan indonesia Kerakyatan yg di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
C.PENDEKATAN 1) pendekatan historis Bangsa indonesia terbentuk karena melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak jaman kerajaan kutai , sriwijaya , majapahit , sampai datang nya bangsa asing menjajah bangsa indonesia . setelah melalui proses sejarah cukup panjang dalam perjalanan sejarah bangsa indonesia akhirnya menemukan jati dirinya , yg di dalam nya terimpul cirri khas , sifat dan karakter bangsa indonesia yg berbeda dengan bangsa lain . kemudian para pendiri negara merumuskan dalam suatu rumusan yang sederhana namun mendalam yg meliputi lima prinsip (lima sila) yg kemudian diberi nama Pancasila . Jadi, secara historis bahwa nilai-nilai yg terkandung dalam setiap sila pancasila sudah di miliki oleh bangsa indonesia sebelum di rumuskan dan di sahkan menjadi dasar negara . sehingga asal nilai-nilai pancasila tersebut tidak lain adalah dari bangsa indonesia sendiri , dengan kata lain bangsa indonesia sebagai KAUSA MATERIALIS PANCASILA . Atas dasar itulah maka generasi penerus bangsa terutama kalangan intelektual kampus harus berkaji , memahami dan membangkitkan berdasarkan pendekatan ilmiah , yg pada gilirannya akan memiliki kesadaran dan wawasan kebangsaan yg kuat berdasarkan nilai-nilai yg dimilikinya sendiri . materi inilah yg dalam kurikulum internasianal di sebut CIVIC EDUCATION , yaitu mata kuliah yg membahas tentang nasional philosophy bangsa indonesia .
2) Pendekatan Sosiologis Bangsa Indonesia memiliki budaya yang beragam dan multikultur berdasarkan etnis dan Bahasa. Masyarakat Indonesia mengakui dan menghargai lintas budaya, betapa pun kecilnya. Perbedaan ini harus dipandang sebagai potensi kekuatan bangsa. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keragaman ini diikat dalam norma dan aturan untuk menjaga harmoni kehidupan untuk mewujudkan kesadaran moral dan hukum. Arus informasi yang berdampak pada goyahnya jati diri bangsa, diperlukan komitmen kebangsaan untuk mewujudkan cinta tanah air, kesadaran bela negara, persatuan nasional dalam suasana saling menghargai keberagaman. Persatuan dalam keberagaman budaya, adat istiadat, tradisi harus dibina dan ditingkatkan secara demokratis, terpola dan terus-menerus.
3) Pendekatan Yuridis
Landasan yuridis perkuliahan pendidikan pancasila di perguruan tinggi tertuang dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional . pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa sistem pendidikan nasional bedasarkan pancasila . hal ini mengandung makna bahwa secara material pancasila merupakan sumber hukum pendidikan nasional . Meskipun secara eksplisit nama mata kuliah pancasila tidak di sebutkan dalam undang-undang sisdiknas , namun mata kuliah pancasila adalah mata kuliah yg mendidik warga negara akan dasar filsafat negaranga , nilai-nilai kebangsaan serta kecintaan terhadap tanah air yg dalam kurikulum international di sebut sebagai CIVIC EDUCATION ,CITIZENSHIP EDUCATION. Dama SK Dirgen Dikti No.43 / DIKTI/KEP/2006, menjelaskan bahwa misi pendidikan kewarganegaraan adalah untuk memantabkan kepribadian mahasiswa agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila , rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi . jadi, berdasarkan ketentuan tersebut maka materi pendidikan pancasila wajib di berikan di perguruan tinggi .
BAB III TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA Pendidikan pancasila kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nurani nya . memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai dengan hati nurani nya. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan.teknologi.dan seni. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan indonesia.
BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK A.PENGERTIAN ETIKA Etika merupakan kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua bagian , yaitu etika umum dan etika khusus. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral (suseno, 1987) . etika umum mempertanyakan prinsip-prinsipyang berlaku bagi setiap tindakan manusia . Sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungan nya dengan berbagai aspek kehidupan manusia (Suseno, 1987). Etika khusus dibagi menjadi etika individual yang membahas kewajiban manusia terhadap diri sendiri, dan etika sosial yang membahas tentang kewajiban manusia terhadap manusia lain dalam hidup bermasyarakat, yang merukapan suatu bagian terbesar dari citra khusus.
B.PENGERTIAN NILAI, NORMA, DAN MORAL a) Pengertian Nilai istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjukan kata benda abstrak yang artinya “keberhargaan” atau “kebaikan” , dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam nilai atau melakukan penilaian. Di dalam Dictionaru of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Jadi, nilai itu pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri .
b) Hierarki Nilai Empat tingkatan nilai menurut tinggi rendah nya (Max Sceler) : Nilai-nilai kenikmatan : dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai-nilai yang mengenakan dan tidak mengenakan (die wetreihe des angenehmen und unangenehmen), yang menyebabkan orang senang atau menderita tidak enak. Nilai-nilai kehidupan : dalam tingkatan ini terdapat nilai-nilai yang penting bagi kehidupan (werte des vitalen fuhlens) misalnya kesehatan, kesegaran jasmani, kesejahteraan umum.
nilai-nilai kejiwaan : dalam tingkatan ini terdapat nilai-nilai kejiwaan (geistige werte) yang sama sekali tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. nilai-nilai kerohanian : dalam tingkatan ini terdapar modalitas nilai dari yang suci dan tidak suci (wermodalitas des heigen ung unheilegen). Macan-macam nilai-nilai manusiawi menurut Walter G Evert : Nilai ekonomis : harga pasar dan semua benda yang dapat di beli. Nilai kejasmanian : kesehatan , efisiensi, dan keindahan badan. Nilai hiburan : permainan dan waktu senggang untuk pengayaan hidup. Nilai sosial : berasal muka keutuhan kepribadian dan sisial yang diinginkan. Nilai watak : keseluruhan keutuhan kepribadian dan sosial yang diinginkan. Nilai estetis : nilai keindahan dalam alam dan karya seni. Nilai intelektual : pengetahuan dan pengajaran kebenaran. Nilai keagamaan Dalam kaitannya dengan derivasi atau penjabarannya , nilai dikelompokan menjadi tiga : 1.Nilai dasar Setiap nilai memiliki nilai dasar yaitu merupakan hakikat,esensi, intisari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut. 2.Nilai instrumenta Nilai instrumental merupakan suatu pedoman yang dapat di ukur dan dapat diarahkan. 3.Nilai praksis Nilai praksis pada hakikatnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam suatu kehidupan yang nyata.
c)Hubungan nilai, norma dan moral Agar suatu nilai lebih berguna dalam menuntun sikap dan tingkahlaku manusia, maka perlu dikongkritkna lagi dan diformulasikan menjadi lebih objektif sehingga mamudahkan manusia untuk menjabarkan dalam tingkahlaku secara kongkrit. Maka wujud dari sesuatu yang kongkrit itu adalah norma. Selanjutnya nilai dan orma senantiasa berkaitan erat dengan moral dan etika. Moral dan etika sebenarnya memiliki perbedaan. Moral yaitu suatu ajaran-ajaran atau wejangan-wejangan, patokan-patokan, kumpulan peraturan baik lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus bertindak agar menjadi manusia lebih baik. Sedangkan etika adalah suatu cabang filsafat yaitu suati pemiiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan moral tersebut.
d)Nilai-Nilai Pancasila sebagai Sumber Etika Politik Negara Indonesia yang berdasarkan sila pertama bukanlah negara “teokrasi” yaitu mendasarkan kekuasaan negara pada penyelenggaraan negara dalam legitimasi religius, melainkan legitimasi hokum serta legitimasi demokrasi. Walaupun dalam negara indonesia tidak mendasarkan pada legitimidasi religius, namun secara moralitas kehidupan negara harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari tuhan terutama hukum serta moral dalam kehidupan negara.
BAB V PENCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL A.PENGERTIAN ASAL MULA PANCASILA Secara kausalitas asal mula pancasila dibedakan dua yaitu asalmula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung.
a)Asal Mula yang Langsung Rincian asal mula langsung Pancasila menurut Nitinegoro : 1)Asal mula bahan (kausa materialis) Asal bahan pancasila adalah pada bangsa indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. 2)Asal mula bentuk (Kausa Formalitas) Asal mula bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno bersamasama Drs, Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lainnya merumuskan dan pembahasan Pancasila terutama dalam hal bentuk, rumusan serta nama pancasila . 3)Asala mula karya (Kausa Effisien) Asal mula karya adalah PPKI sebagai pembentuk negara dan panitia sembilan termasuk Soekarno dan Hatta yang menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila sebelum ditetapkan oleh PPKI sebagai dasar negara yang sah.
b)Asal Mula yang Tidak Langsung Asal mula tidak langsung Pancasila adalah terdapat pada kepribadian serta pandangan hidup sehari-hari bangsa Indonesia.
c)Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam “Tri Perkara” Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam tiga asas atau “Tri Perkara”, yaitu : Pancasila asas kebudayaan. Pancasila asas religius. Pancasila asas kenegaraan.
B.KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA a)Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai yang luhur. Nilai-nilai yang luhur adalah sebagai tolak ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal-hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia. Pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun unteraksi antar manusia. b)Pancasila sebagai Dasar Negara RI Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara : Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia. Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang Dasar 1945. Mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar negara(baik hukum dasar tertulis maupun lisan). Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggaraan negara lainnya (termasuk para penyelenggara partai dan golongan fungsional) memegang terguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, bagi penyelenggara negara, para pelaksana pemerintah. c)Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Bangsa Indonesia 1.Pengertian Ideologi Ideologi berasala dari kata “ideal” yang berarti “gagasa, konsep, pengertian dasar, cita-cita” dan “logos” yang berarti “bentuk”. Selain itu , dari kata “idein” yang berarti “melihat”. Maka secara hafiah, ideology berarti ilmupengertian-pengertian dasar, dalam pengertian sehar-hari “idea” disamakan artinya dengan cita-cita . cita-cita yang di maksud yaitu cita-cita yang bersifat tetap yang harus di capai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.
2.Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup Ideologi terbuka merupakan suatu sistem pemikiran terbuka. Ciri khasnya yaitu nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri. Ideologi tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ciri khas ideology tertutup yaitu adanya tuntunan mutlak bahwa masyarakat harus taat kepada ideology yang berkembang pada masyarakat. 3.Ideology Pertikular dan Ideology Komprehensif Ideology partikular diartikan sebagai suatu keyakinan-keyakinan yang tersusun secara sistematis dan terkait erat dengan kepentingan suatu kelas sosial tertentu dalam masyarakat. Sedangkan Ideology komprehensif diartuikan sebagai suatu sistem pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan sosial.
C.PERBANDINGAN IDEOLOGY PANCASILA DENGAN PAHAM IDEOLOGY BESAR LAINNYA DI DUNIA a)paham negara persatuan Negara Persatuan yaitu negara yang mengatssi segala paham golongan dan paham perseorangan. Jadi Negara Persatuan bukanlah negara yang berdasarkan idividualisme sebagaimana di terapkan di negara liberal. Penjelmaan Pesatuan Bangsa dan wilayah Negara RI disimpulkan dalam PP.No.6 Tahun 1951, 17 Oktober dan du undangkan 28 November 1951 dan termuat dalam lembaran negara No.II/Tahun 1951 yaitu dengan lambangan burung garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tungal Ika. b)Paham Negara Kebangsaan *Hakikat bangsa Deklarasi bangsa Indonesia sebagai suatu pernyataan hak kodrat manusia sebagai maklul individu dan makluk sosial. Maka dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa “ ...kemerdekaan adalah hak segala bangsa”. Pernyataan tersebut merupakan pernyataan universal hak kodrat manusia sebagai bangsa, dan merealisasikan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG 1945 a)Pembukaan UUD 1945 sebagai Tertib Hukum Tertinggi Kedudukan pembukaan Uud 1945 dalam kaitan dengan tertib hukum indonesia memiliki dua aspek yang sangat fundamental, yaitu membrikan faktorfaktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum dan memasukan diri dalam terib hukum Indonesia sebagai tertib hukum tertinggi. Syarat-syarat tertib hukum : Adanya kesatuan subjek, yaitu penguasa yang mengadakan peraturan hukum. Adanya kesatuan asas kerokhanian, merupakan suatu dasar dari segala peraturan peraturan hukum dan sumber segala sumber hukum. Adanya kesatuan daerah, dimana peraturan-peraturan hukum itu berlaku, terpenuhi oleh kalimat seluruh tumpah darah Indonesia. Adanya kesatuan waktu, dimana peraturan-peraturan hukum itu berlaku. b)Tujuan Pembukaan UUD 1945 Alenia I : untuk mempertanggung jawabkan bahwa pernyataan kemerdekaan sudah selayaknya, karena berdasarkan atas hak kodrat yang bersifat mutlak dari moral bangsa Indonesia untuk merdeka. Alenia II : untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin mencapai dengan kemerdekaan yaitu terpelihara secara sungguh-sungguh kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan bangsa negara dan daerah keadilan hukum dan moral, bagi diri sendiri dan pihak lain serta kemakmuran bersama yang berkadilan. Alenia III : untuk menegaskan bahwa demokrasi kemerdekaan menjadi permulaa dan dasar hidup kebangsaan dan kenegaraan bagi seluruh warga Indonesia, yang luhur dan suci dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa. Alenia IV : untuk melaksanakan suatu dalam perwujudan dasar-dasar tertentu sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan.
BAB VII PENUTUP A.KESIMPULAN Berdasarkan penjelasan yang sudah di sampaikan, penulis menyimpulkan bahwa Pendidikan Pancasila sangan penting untuk di ajarkan dan di mengrti kepada seluruh warga Indonesia , agar warga indonesia mengerti dan memiiki pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan Pancasila buka hanya sebuah materi dalam ilmu pendidikan saja melainkan pembuktian tentang bagaimana bangsa Indonesia terbentuk dan apa saja perangkat-perangkat sebuah negara.
B.SARAN Dengan adanya penjelasan tentang pancasila ini diharapkan setiap warga Negara bisa mengaplikasikan dan mengamalkan semua yang tercantum dalam setiap sila-sila dalam kehidupan sehari-harinya. Bukan hanya mengerti tetapi juga menghayati dan mengamalkannya. Bukan hanya rakyat saja yang perlu mengaplikasikan setiap sila-sila Pancasila, akan tetapi semua warga negara Indonesia termasuk para anggota pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA Kaelan,2004. Pendidikan Pancasila. Edisi Reformasi,2008. Paradigma www.scribd.com www.belajar-pancasila.blogspot.com www.arti-kemerdekaan.blogspot.com www.makalahkumakalahmu.wordpress.com www.mlebu.blogdetik.com www.docstoc.com www.lasonearth.wordpress.com