PENJELASAN RESMI DPM UI TERKAIT PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA PEMIRA IKM UI 2013
1. Bahwa penggunaan sitem e-vote dalam Pemira IKM UI 2013 telah diatur dalam Ketetapan DPM UI No.20/TAP/DPMUI/IX/2013. 2. Bahwa masa pemungutan suara Pemira IKM UI dimulai pada 2 Desember 2013. 3. Bahwa pada Senin, 2 Desember 2013 telah terjadi gangguan pada sistem e-vote yang menyebabkan suara yang telah digunakan oleh pemilih tidak tersimpan oleh server. Sehingga pemilih dianggap belum memilih dan masih dapat menggunakan hak pilihnya kembali. Tidak ada suara yang dinyatakan tidak sah dan tidak dihitung, karena suara sama sekali tidak tersimpan di server. Kemudian, panitia memperbaiki sistem dan mulai pukul 14.00 WIB sistem dapat kembali digunakan dengan syarat panitia di TPS melakukan restart terhadap aplikasi di masing-masing bilik suara. 4. Bahwa pada Senin, 2 Desember 2013 TPS di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya dan Fakultas Psikologi baru dibuka setelah sistem diperbaiki. 5. Bahwa pada Senin, 2 Desember 2013 tidak dibuka TPS di Fakultas MIPA. 6. Bahwa kemudian pada Senin pukul 19.00 dilaksanakan pertemuan bersama antara Panitia Pemira IKM UI 2013, panitia pemira fakultas, DPM UI, dan perwakilan lembaga legislatif fakultas, dan perwakilan dari peserta Pemira IKM UI 2013 untuk membahas kesalahan pada sistem e-vote pada hari Senin dan dari pertemuan tersebut disepakati beberapa hal berikut: a. Pemungutan suara akan tetap dilanjutkan dengan menggunakan sistem e-vote b. Pergantian sistem akan dilakukan jika sistem dianggap gagal c. Sistem dianggap gagal jika suara kembali tidak tersimpan oleh server seperti yang terjadi pada hari Senin sebelum sistem diperbaiki 7. Bahwa pada Selasa, 3 Desember 2013 panitia telah meminta maaf kepada mahasiswa UI dan menginformasikan mengenai kejadian pada hari Senin dengan menyebarkan press
release
di
setiap
TPS
dan
di
halaman
web
http://pemilihanraya.ui.ac.id/berita/2013/12/03/16/42/press-release-pemungutansuara-pemira-ui-2013 8. Bahwa pada 4 Desember 2013 DPM UI menerima laporan dari sepuluh mahasiswa UI atas nama: 1. Andre 2. Nana Zhafirah 3. Tama 4. Dimas 5. Ray E.S 6. Patriot Muslim 7. M. Ridha Intifadha 8. Reinhard Eduward 9. Rizka Septiani 10. Aditya Imam yang memberikan laporan secara lisan dan tertulis (tanpa melampirkan bukti) terkait pelaksanaan Pemira IKM UI 2013 dan permintaan untuk meminta DPM UI bertanggung jawab terhadap Pemira IKM UI sebagai pihak yang menyelenggarakan suksesi lembaga di dalam Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia dengan berkoordinasi kepada lembaga terkait (Pasal 7 huruf e UUD IKM UI). Laporan diterima oleh Marlina sebagai SC Pemira IKM UI 2013. Marlina sebagai perwakilan DPM UI pada saat itu tidak menjanjikan akan diadakannya sidang terbuka, keputusan akan ada tidaknya sidang terbuka akan diputuskan pada sidang anggota yang akan dilaksanakan pada Rabu, 4 Desember 2013 pukul 08.00-selesai WIB 9. Bahwa atas dasar laporan tersebut panitia Pemira IKM UI 2013 menetapkan penundaan pelaksanaan Pemira IKM UI dengan rekomendasi KP Pemira dan persetujuan DPM UI mulai Rabu, 4 Desember 2013 sampai pada waktu yang belum ditentukan (Pasal 92 dan 94 UU IKM UI No.1 tahun 2013 tentang Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia). 10. Bahwa kemudian DPM UI menyelenggarakan sidang anggota pada 4 Desember 2013 pukul 08.00-10.30 WIB di ruang DPM UI untuk membahas laporan tersebut. Sidang dihadiri oleh delapan orang anggota DPM UI, yaitu Rivan Tri Yuono, Marlina, Silfia Elly Oktaviani, Istiqomah Nur Khasanah, Lastiti, Fadhila Amelia,
Ijmal Hanandra, dan Dwie Putra Wicaksana. Pada sidang tersebut disepakati bahwa DPM UI tidak akan mengadakan sidang terbuka. 11. Bahwa setelah sidang tersebut DPM UI mengeluarkan Surat Keputusan No. 006/SKP/DPMUI/XII/2013 dan keputusan ini sah menurut pasal 3 Ketetapan DPM UI No.02/TAP/DPM UI/I/2013. 12. Bahwa berdasarkan surat keputusan tersebut kemudian dilaksanakan Rapat Koordinasi Insidental yang melibatkan DPM UI, Legislatif Fakultas, Panitia PEMIRA IKM UI dan Panitia Pemira Fakultas, dengan mengundang Pihak Pelapor dan satu orang perwakilan dari calon anggota Independen DPM UI dan BEM UI pada Rabu malam, 4 Desember 2013 WIB di ruang BEM UI. 13. Bahwa setelah dilaksanakannya Rapat Koordinasi Insidental tersebut DPM UI kemudian menyelenggarakan sidang anggota pada Kamis, 5 Desember 2013 pukul 00.00-03.30 WIB. Sidang dihadiri oleh enam orang anggota DPM UI, yaitu Rivan Tri Yuono, Marlina, Silfia Elly Oktaviani, Istiqomah Nur Khasanah, Lastiti, dan Ijmal Hanandra. 14. Bahwa setelah sidang tersebut DPM UI mengeluarkan Surat Keputusan
No.
007/SKP/DPMUI/XII/2013 dan keputusan ini sah menurut pasal 3 Ketetapan DPM UI No.02/TAP/DPM UI/I/2013. 15. Bahwa pada Jumat, 6 Desember 2013 benar tidak dibuka TPS di Vokasi, Senin, 9 Desember 2013 benar tidak dibuka TPS di Fasilkom, dan pada Senin, 9 Desember 2013 TPS di FH hanya dibuka selama dua jam sejak pukul 17.00-19.00 WIB. Sehingga pada hari berikutnya panitia Pemira IKM UI 2013 membuka TPS di FH, Vokasi, dan Fasilkom dengan akumulasi waktu yang lebih lama sesuai dengan kekurangan waktu dari waktu minimal dibukanya TPS, yaitu selama lima jam. 16. Bahwa pada Senin, 9 Desember 2013 telah diterima laporan tertulis dari Andrea Ariefanno (Mahasiswa FH) dan Patriot Muslim (Mahasiswa FIB) mengenai pelaksanaan pemungutan suara di beberapa fakultas tanpa disertai bukti. 17. Bahwa Selasa, 10 Desember 2013 telah diterima surat somasi dari Andrea Ariefanno (Mahasiswa FH), Patriot Muslim (Mahasiswa FIB), Fahri Gunawan Siagian (Plt. Ketua BPM FH UI), Aditya Imam (Ketua BPM Vokasi UI) kepada Panitia Pemira IKM UI 2013.
18. Bahwa Rabu, 11 Desember 2013 telah diterima surat terbuka dari Septiana Rachma Puspita (Mahasiswa FH, NPM 1106010263) kepada DPM UI terkait penyelenggaraan Pemira IKM UI 2013. 19. Bahwa Kamis, 12 Desember 2013 telah dilakukan pertemuan antara Ketua DPM UI (Rivan Tri Yuono), SC Pemira IKM UI 2013 (Marlina), Ketua Panitia Pemira IKM UI 2013 (Fazar Dinata), Patriot Muslim (perwakilan pemberi somasi), dan ketiga calon Ketua dan Wakil Ketua BEM UI 2014 yang difasilitasi oleh Direktur Kemahasiswaan UI Bapak Arman Nefi, S.H., M.M di gedung Pusat Pelayananan Mahasiswa Terpadu pada pukul 13.30-19.30 WIB. Dalam pertemuan tersebut ketiga calon Ketua dan Wakil Ketua BEM UI menyampaikan bahwa ketiga calon merasa dirugikan atas proses pemungutan suara yang telah berlangsung. Dari pertemuan tersebut diperoleh beberapa opsi sebagai berikut: a. Diadakan perpanjangan masa pemungutan suara Pemira IKM UI 2013 b. Diadakan pemungutan suara ulang Pemira IKM UI 2013 c. Sistem yang akan digunakan e-vote atau konvensional 20. Bahwa kemudian DPM UI membawa opsi dari pertemuan tersebut ke sidang anggota pada Jumat, 13 Desember 2013 pukul 07.20-12.50 WIB di ruang DPM UI yang dihadiri oleh enam orang anggota DPM UI, yaitu Rivan Tri Yuono, Marlina, Silfia Elly Oktaviani, Istiqomah Nur Khasanah, Lastiti, dan Ijmal Hanandra. Dalam sidang ini DPM UI juga mengundang seluruh peserta Pemira IKM UI 2013 dan Panitia Pemira IKM UI 2013. Setelah mendengarkan pendapat dari masing-masing pihak, DPM UI kemudian melanjutkan sidang untuk mengambil keputusan terkait hal tersebut. Sehingga pada pukul 12.48 WIB dikeluarkan Surat Keputusan No. 008/SKP/DPMUI/XII/2013.
KEJADIAN SETELAH MASA PEMUNGUTAN SUARA SELESAI
Jumat, 13 Desember 2013 (hari penghitungan suara) Pukul 07.20 Kami melaksanakan sidang anggota DPM UI dengan mengundang perwakilan panitia Pemira IKM UI 2013 dan peserta Pemira IKM UI 2013. Agenda sidang adalah pembahasan opsi-opsi yang diperoleh dari pertemuan pada hari Kamis, tanggal 12 Desember 2013 antara Ketua DPM UI (Rivan Tri Yuono),
SC Pemira IKM UI 2013
(Marlina), Ketua Panitia Pemira IKM UI 2013 (Fazar Dinata), Patriot Muslim (perwakilan pemberi somasi), dan ketiga calon Ketua dan Wakil Ketua BEM UI 2014 yang difasilitasi oleh Direktur Kemahasiswaan UI Bapak Arman Nefi, S.H., M.M di gedung Pusat Pelayananan Mahasiswa Terpadu pada pukul 13.30-19.30 WIB. Agenda dilanjutkan dengan sidang anggota DPM UI untuk memutuskan apakah tahapan Pemira IKM UI 2013 akan dilanjutkan ke tahapan selanjutnya yakni penghitungan suara di hari jumat, atau dilakukan perpanjangan masa pemungutan suara, ataukah akan dilakukan pemungutan suara ulang, jika akan diputuskan akan dilaksanakan pemungutan suara ulang, kapan akan dilaksanakan? Dengan menggunakan sistem e-vote ataukah dengan sistem konvensional menggunakan surat suara kertas? Sidang Anggota DPM UI dihadiri oleh enam orang anggota DPM UI (Rivan, Marlin, Silfi, Isti, Titi dan Ijmal), peserta Pemira IKM UI 2013(Adnan, Wize, Kevin, Ivan, Aid, Rifki, Rina, Fathan, Marisa, dan Ayu), dan perwakilan panitia Pemira IKM UI 2013 (Fazar dan Nisa). Ketiga calon Ketua dan Wakil Ketua BEM UI 2014 sama-sama merasakan adanya beberapa masalah teknis selama tahap pemungutan suara Pemira IKM UI 2013yang harus dijadikan evaluasi dan perbaikan untuk Pemira IKM UI 2013selanjutnya. Ketiganya juga merasa dirugikan atas kondisi tersebut, karena dinilai dapat menurunkan partisipasi mahasiswa UI dalam proses pemungutan suara Pemira IKM UI 2013. Adnan-Wize (kandidat no 1 Ketua & Wakil Ketua BEM UI): kami tetap meminta untuk dilaksanakan pemungutan suara ulang, meskipun jika nanti kami ternyata dalam hasil penghitungan suara nanti dinyatakan menang, kami akan tetap minta dilaksanakan pemungutan suara ulang dengan metode konvensional menggunakan surat suara kertas, kita
dapat melaksanakan pemungutan suara ulang di awal semester depan, sekitar bulan Februari ketika awal masuk sehingga panitia dapat lebih mempersiapkan konsep dan teknis pemungutan suara dan juga bisa lebih massif juga publikasinya. Jika ternyata keputusan dari DPM UI tetap melanjutkan ke penghitungan suara, kami Adnan-Wize akan mengundurkan diri dari pencalonan. Kevin-Wieldan (kandidat no 2 Ketua & Wakil Ketua BEM UI): kami juga akan mundur dari pencalonan jika keputusannya langsung dilakukan penghitungan suara, bukan dilakukan pemungutan suara ulang. Kami Kevin-Wieldan tetap meminta untuk dilakukan pemungutan suara ulang. Ivan-Aid (kandidat no 3 Ketua & Wakil Ketua BEM UI): kami Ivan-Aid akan tetap mengikuti proses Pemira IKM UI 2013, apapun keputusan dari DPM UI karena kami menghargai kerja keras panitia dan DPM UI dalam penyelenggaraan Pemira IKM UI 2013 ini meskipun memang terdapat banyak evaluasi dalam hal teknis pemungutan suaranya. Rina Cahyani (Calon Anggota Independen DPM UI dari FISIP): Lanjutkan langsung ke tahapan selanjutnya yaitu penghitungan suara. Jika ternyata ada salah satu pihak ataupun bahkan semua pihak ada yang merasa dirugikan, silakan menempuh jalur hukum yang ada, melalui Mahkamah Mahasiswa (MM) UI sebagai lembaga yang berwenang menyelesaikan sengketa pemira. M. Rifki (Calon Anggota Independen DPM UI dari FH): Lanjutkan langsung ke tahapan selanjutnya yaitu penghitungan suara. Jika ternyata ada salah satu pihak ataupun bahkan semua pihak ada yang merasa dirugikan, silakan menempuh jalur hukum yang ada, melalui Mahkamah Mahasiswa (MM) UI sebagai lembaga yang berwenang menyelesaikan sengketa pemira. Fachriza Fathan (Calon Anggota Independen DPM UI dari FMIPA): Lanjutkan langsung ke tahapan selanjutnya yaitu penghitungan suara. Jika ternyata ada salah satu pihak ataupun bahkan semua pihak ada yang merasa dirugikan, silakan menempuh jalur hukum yang ada, melalui Mahkamah Mahasiswa (MM) UI sebagai lembaga yang berwenang menyelesaikan sengketa pemira. Marisa Damayanti (Calon Anggota Independen DPM UI dari FE): Lanjutkan langsung ke tahapan selanjutnya yaitu penghitungan suara. Jika ternyata ada salah satu pihak ataupun
bahkan semua pihak ada yang merasa dirugikan, silakan menempuh jalur hukum yang ada, melalui Mahkamah Mahasiswa (MM) UI sebagai lembaga yang berwenang menyelesaikan sengketa pemira. Rahmi Wahyuni (Calon Anggota Independen DPM UI dari FKM): Lanjutkan langsung ke tahapan selanjutnya yaitu penghitungan suara. Jika ternyata ada salah satu pihak ataupun bahkan semua pihak ada yang merasa dirugikan, silakan menempuh jalur hukum yang ada, melalui Mahkamah Mahasiswa (MM) UI sebagai lembaga yang berwenang menyelesaikan sengketa pemira. Kemudian DPM UI melakukan sidang anggota untuk mengambil keputusan yang dituangkan dalam Surat Keputusan DPM UI No. 008/SKP/DPMUI/XII/2013 yang memutuskan tiga poin sebagai berikut: PERTAMA: tidak akan dilaksanakan pemungutan suara ulang maupun pemungutan suara lanjutan dalam tahapan Pemira IKM UI 2013 KEDUA: melanjutkan tahapan Pemira IKM UI 2013 yaitu penghitungan suara hasil pemungutan suara Pemira IKM UI 2013 KETIGA: penghitungan suara hasil pemungutan suara Pemira IKM UI 2013 akan dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Desember 2013 Terkait jumlah suara masuk dan sah yang tercantum dalam Surat Keputuasn DPM UI No. 008/SKP/DPMUI/XII/2013 (11.491 suara), sedangkan pada hasil penghitungan suara diketahui ada 11.528 suara masuk dan sah, maka hal tersebut sudah diperjelas pada poin menimbang dalam Surat Keputusan DPM UI No. 008/SKP/DPMUI/XII/2013 nomor 2 bahwa 11.491 suara tersebut merupakan jumlah suara yang masuk sampai tanggal 13 Desember 2013 pukul 20.00. Perlu diketahui bahwa setelah pukul 20.00, masih ada TPS FIB (tutup pukul 20.45) dan FISIP (tutup pukul 21.21) yang belum ditutup dan belum diketahui laporannya sampai Surat Keputusan tersebut dibuat. Penanggung jawab sistem sebagai satusatunya pihak yang memiliki akses ke sistem e-vote yang dapat mengetahui jumlah akhir suara yang masuk sampai TPS terakhir tutup tidak dapat dimintai keterangan saat itu juga. Jumat, 13 Desember 2013 pukul. 15.45 Adnan dan Kevin menyerahkan surat pengunduran diri sebagai calon Ketua dan Wakil Ketua BEM UI 2014 yang ditujukan kepada panitia Pemira IKM UI 2013, namun surat tersebut diserahkan kepada DPM UI (anggota
DPM UI yang pada saat itu ada di ruang DPM UI adalah Istiqomah Nur Khasanah dan Silfia Elly Oktaviani). Adnan dan Kevin mengatakan bahwa surat yang diserahkan kepada anggota DPM UI Istiqomah Nur Khasanah dan Silfia Elly Oktaviani tersebut hanya bersifat pemberitahuan. Tidak ada peraturan yang mengatur mengenai pengunduran diri calon Ketua & Wakil Ketua BEM UI 2014 setelah ditutupnya tahap pemungutan suara Pemira IKM UI 2013, sehingga pengunduran diri kedua kandidat tersebut tidak dapat diterima ataupun ditolak oleh anggota DPM UI yang ditemui oleh Adnan dan Kevin di ruang DPM UI sore tersebut. Dengan pertimbangan surat yang diberikan hanya pemberitahunan dan tidak ada peraturan yang mengatur, sehingga secara hukum DPM UI menganggap keduanya masih berstatus sebagai kandidat BEM UI 2014. Kemudian Istiqomah Nur Khasanah dan Silfia Elly Oktaviani meminta kepada kedua kandidat tersebut agar tetap hadir dalam penghitungan suara hari Jumat, 13 Desember 2013 pukul 16.00 di Loby A FKM UI untuk ikut serta dalam pengitungan suara hasil pemungutan suara Pemira IKM UI 2013, akan tetapi akan tetapi mereka tidak bersedia hadir dalam penghitungan suara hasil pemungutan suara Pemira IKM UI 2013 dengan alasan sudah tidak berkepentingan lagi dengan proses Pemira IKM UI 2013dan juga sudah punya agenda lain. Dalam kondisi ini, ketentuan dalam pasal 36 ayat (1), (2), dan (3) UU IKM UI No.1 tentang Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia tidak dapat diberlakukan karena tidak memenuhi persyaratan yang dijelaskan dalam pasal tersebut. Siapa pun yang mendapatkan perolehan suara tertinggi, maka ia akan ditetapkan sebagai Ketua BEM UI 2013 terpilih, berapapun jumlah suara yang diperoleh (tidak harus mendapatkan 2/3 dari suara yang masuk dan sah dikarenakan kondisi saat ini yang tidak memenuhi persyaratan ketentuan dalam Pasal 36 ayat (3) UU IKM UI No.1 tentang Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia UI. Pasal 36 (1) Jika salah satu calon atau pasangan calon berhalangan tetap atau mengundurkan diri, sejak penetapan pasangan calon menjadi pasangan peserta pemira Ketua Umum dan Wakil Ketua umum BEM UI sampai pada saat hari pemungutan suara dan masih terdapat dua atau lebih pasangan peserta pemira, maka Pemira IKM UI wajib tetap dilanjutkan. (2) Jika salah satu calon atau pasangan calon berhalangan tetap atau mengundurkan diri, sejak penetapan pasangan calon menjadi pasangan peserta pemira Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum BEM UI sampai pada saat hari pemungutan suara, dan hanya terdapat satu
pasangan peserta pemira Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum BEM UI, maka Pemira IKM UI wajib tetap dilaksanakan. (3) Satu pasang peserta pemira Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum BEM UI yang dimaksud dalam ayat (2) untuk menjadi Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum BEM UI terpilih wajib memperoleh suara sebanyak 2/3 (dua per tiga) suara dari jumlah mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya. (4) Jika ketentuan sebagamana yang dimaksud pada ayat (2) dan (3) tidak terpenuhi maka penentuan kekuasaan eksekutif wajib diserahkan kepada FORMA UI.
Kami, Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia 2013 menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi kami kepada seluruh stakeholder yang telah membantu menyukseskan penyelenggaraan Pemira IKM UI 2013, khususnya kepada mahasiswa UI yang telah berpartisipasi menggunakan hak suaranya dalam pemungutan suara Pemira IKM UI 2013 yang telah dilaksanakan tanggal 2, 3, 6, 9, 10, 11, 12 Desember 2013. Demikian penjelasan ini kami buat dengan sebenar-benarnya agar digunakan sebagaimana mestinya. Depok, 14 Desember 2013 Waktu : 18.00 WIB
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Ketua Umum
Rivan Tri Yuono NPM. 0906555380