PENINGKATAN PERAKARAN BIBIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MELALUI INOKULASI Agrobacterium rhizogenes
LIZAWATI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
PENINGKATAN PERAKARAN BIBIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MELALUI INOKULASI Agrobacterium rhizogenes
OLEH : LIZAWATI A. 361020071
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam disertasi saya yang berjudul :
”PENINGKATAN PERAKARAN BIBIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MELALUI INOKULASI Agrobacterium rhizogenes”
merupakan gagasan atau hasil penelitian disertasi saya sendiri dengan bimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar sejenis di Perguruan Tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan dengan jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor,
2007
LIZAWATI NRP. A 361020071
ABSTRACT LIZAWATI. Improvement of mangosteen (Garcinia mangostana L.) seedling root system through Agrobacteriun rhizogeneses inoculation. Supervised by ROEDHY POERWANTO, IMAN RUSMANA, SOBIR, TRI MUJI ERMAYANTI.
Mangosteen is known as a slow growing plant, this is due to the root that is fragile, sensitive to the environmental condition and easily disturbed. Great care is therefore required during the transplanting of seedling, which form a long taproot with few laterals. Many writers note an apparent absence of root hairs at all stage of growth. The use of Agrobacterium rhizogenes may improve root system of mangosteen. The soil bacterium Agrobacterium rhizogenes can induce the abundant adventitious root formation at the infection site through the transfer of genetic material T-DNA, a part of the Root inducing (Ri) plasmid from bacterium to the plant genome. This research is aimed to develop a technique in improving root system of Mangosteen using Agrobacterium transformation technique in order to improve seedling growth. This research is divide into two step of research, I) improvement of mangosteen seedling root system through A. rhizogeneses inoculation at the mangosteen nursery ; and II) induction of root formation using A. rhizogenes in vitro. The materials used in this experiment were ; mangosteen fruit originated from Purwakarta and A. rhizogenes collection from Puslit Biotechnology LIPI Cibinong-Bogor. The result showed that strains inoculation of ATCC-15834, 509 , 07-20001, A4, and R-1000 increased : stem diameter, plant height, leaf number, lateral and tersier roots number better than control. Inoculation with cutting root method results in the higher live plant percentage compared with dipping root method. A. rhizogenes strain ATCC15834 (OD600 = 1.0) was able to infect 6 week old of mangosteen seedling root. Based on PCR product, TL-DNA from A. rhizogenes strain ATCC-15834 succeeded to be transferred into genome of mangosteen seedling root cell since the rolB gene was detected at 780 bp agarose electrophoresis. The A. rhizogenes strains ATCC-15834 could increase the root anatomy in terms of the mean xylem vascular diameter, conductivity, total xylem width, roots hair, nutrient uptake (N, P and K), IAA hormone content and was better than and control. 509, 07-20001, ATCC-158343 strains induced root formation. All explant with cotyledon that were root formation were induced were able to survive at acclimation stage, but none for cotyledoneless explants. Anatomy observation showed that 509 resulted in higher xylem diameter, total number of xylem, conductivity, and higher ration of conductivity/total root transversal area in comparation to control.
Key words : hormone, root hairs, strain, soil bacterium, T-DNA, xylem
RINGKASAN LIZAWATI. Peningkatan Perakaran Bibit Manggis (Garcinia mangostana L.) Melalui Inokulasi Agrobacterium rhizogenes. Dibimbing oleh ROEDHY POERWANTO, IMAN RUSMANA, SOBIR, TRI MUJI ERMAYANTI.
Pertumbuhan tanaman manggis yang lambat, disebabkan antara lain akar tumbuh dengan lambat, rapuh, jumlah akar lateral terbatas dan tidak mempunyai rambut akar, mudah rusak dan terganggu akibat lingkungan yang tidak menguntungkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem perakaran manggis adalah dengan pemanfaatan bakteri Agrobacterium rhizogenes. Bakteri A. rhizogenes merupakan bakteri tanah yang mempunyai kemampuan untuk menstranfer sebagian bahan genetiknya (T-DNA) pada sel tanaman melalui pelukaan. T-DNA tersebut membawa gen-gen yang terlibat dalam proses induksi akar. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi peningkatan sistem perakaran tanaman manggis melalui inokulasi A. rhizogenes sehingga mempercepat laju pertumbuhan bibit tanaman manggis. Penelitian terdiri dari dua percobaan, yaitu; I) Perbaikan sistem perakaran tanaman manggis melalui inokulasi A. rhizogenes terhadap semai manggis, dan II) Induksi perakaran eksplan tunas manggis dengan A. rhizogenes secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi A. rhizogenes strain ATCC-15834, 07-20001, A4, dan 509 mampu meningkatkan pertumbuhan panjang akar primer, jumlah akar sekunder dan tersier serta pertumbuhan tajuk, yaitu : diameter batang, tinggi tanaman, dan jumlah daun tanaman bibit manggis. Metode inokulasi dengan cara akar dipotong lebih efektif dalam menginokulasi akar bibit manggis dibandingkan dengan akar ditusuk. Bakteri A. rhizogenes strain ATCC-15834 konsentrasi OD600=1.0 dapat menginokulasi akar bibit manggis umur 6 minggu. Anatomi akar bibit manggis hasil inokulasi strain ATCC-15834 menghasilkan rata-rata diameter pembuluh xilem, luas serapan permukaan sayatan melintang dan total luasan xilem akar yang lebih besar serta menghasilkan pertumbuhan rambut akar yang lebih baik dibandingkan bibit yang tidak diinokulasi. Serta menghasilkan serapan hara (N dan P) daun, dan kandungan total hormon IAA yang paling tinggi. Strain ATCC15834 dapat mentransfer daerah TL-DNAnya pada akar bibit manggis yang dibuktikan dengan terdeteksinya gen rolB 780 bp pada gel elektroforesis. Induksi perakaran eksplan tunas manggis secara in vitro dengan A. rhizogenes mampu menginduksi terbentuknya akar adventif pada tempat infeksi setelah diinokulasi dengan strain 509, 07-20001, dan ATCC-15834 dan mampu tumbuh hingga 75 % pada tahap aklimatisasi. Hasil anatomi akar menunjukkan bahwa inokulasi A. rhizogenes strain 509 menghasilkan rata-rata diameter pembuluh xilem, jumlah total pembuluh xilem, luas serapan permukaan sayatan melintang, total luasan sayatan melintang dan rasio (luas serapan / total luasan sayatan melintang) yang lebih besar dibandingkan bibit manggis yang tidak diinokulasi (kontrol).
Kata kunci : bakteri tanah, hormon, strain, rambut akar, T-DNA, xilem
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, Tahun 2007 Hak cipta dilindungi undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa seizin IPB
PENINGKATAN PERAKARAN BIBIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MELALUI INOKULASI Agrobacterium rhizogenes
LIZAWATI
DISERTASI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Agronomi
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
Judul Disertasi
: Peningkatan Perakaran Bibit Manggis (Garcinia mangostana L.) melalui Inokulasi Agrobacterium rhizogenes .
Nama Mahasiswa
: Lizawati
NO. MAHASISWA
: A 361020071
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr. Ir. S o b i r, MS Anggota
Prof. Dr. Ir. H. Roedhy Poerwanto, M.Sc Ketua
Dr. Tri Muji Ermayanti Anggota
Dr.Ir. Iman Rusmana, MS Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi Agronomi
Dr. Ir. Satriyas Ilyas, MS
Tanggal Ujian : 24 Agustus 2007
Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS
Tanggal Lulus :31 Agustus 2007
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi pada tanggal 5 Desember 1970, adalah anak keempat dari pasangan Drs. H. M. Rusli dan Hj Azizah. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 52/IV Jambi pada tahun 1984, SMP Negeri 8 Jambi pada tahun 1987, dan SMA Negeri I Jambi pada tahun 1990. Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Jambi Fakultas Pertanian dan lulus pada tahun 1994. Tahun 1995 penulis diangkat menjadi staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
Penulis
melanjutkan pendidikan Master di Institut Pertanian Bogor pada Program Studi Bioteknologi dan lulus tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang doktor pada Program Studi Agronomi Institut Pertanian Bogor. Selama mengikuti program S3, penulis menyajikan karya ilmiah berjudul Metode Inokulasi Agrobacterium rhizogenes pada Bibit Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) pada Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia pada bulan November 2006.
Sebuah artikel akan
diterbitkan pada Jurnal Buletin Agronomi Vol. XXXV, No. 2, dengan judul Pertumbuhan Bibit Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) setelah Inokulasi dengan Berbagai Strain Agrobacterium rhizogenes. Karya ilmiah tersebut merupakan bagian dari program S3 penulis.
PRAKATA
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT, karena atas rahmat dan hidayat-Nya penelitian dan penulisan Disertasi berhasil diselesaikan.
ini
Penelitian ini dibiayai oleh Program Riset Unggulan
Strategis Nasional (RUSNAS) melalui Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika, LPPM-IPB. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang tulus kepada : 1. Prof.Dr. Ir. Roedhy Poerwanto, MSc, Dr. Ir. Sobir, MS; Dr. Ir. Iman Rusmana, MSi, Dr. Ir. Tri Muji Ermayanti, selaku komisi pembimbing yang telah memberikan kepercayaan dan bimbingan selama penelitian sampai penyusunan Disertasi. 2. Dr. Ir. Satriyas Ilyas, MS selaku Ketua Program Studi Agronomi dan seluruh dosen Program Studi Agronomi yang selalu memberikan dukungan. 3. Dr. Ir. Nurul Khumaida, MSc selaku penguji luar komisi pada saat ujian tertutup yang telah banyak memberikan saran dan Dr. Ir. Darda Effendi, MS selaku penguji luar komisi pada saat ujian prakualifikasi bersama Dr. Ir. Maya Melati, MSc sebagai wakil Program Studi Agronomi. 4. Dr. Ir. Agus Purwito, MSc dan Dr. Ir. Ika Mariska APU selaku penguji luar komisi pada saat ujian sidang terbuka. 5. Rektor Universitas Jambi yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti program S3 di IPB. 6. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, yang telah memberikan beasiswa BPPS. 7. Staf dosen, peneliti dan karyawan di Pusat Kajian Buah-buahan Tropika LPPM-IPB Prof. Dr. Ir. Hj. Syafrida Manuwoto, MSc., Ir. Hj. Yayah K. Wagiono, MEc., Dr. Ir. Sriani Sutjiprihati, MS., Dr. Ir. Rahmad Suhartanto MS. Dr. Ir. M. Firdaus, MSi., Ir. Ivone O. Sumaraw, MS., Endang Gunawan SP. MSi., Kusuma Darma SP. MSi., Heri Harti SP., Rena Destriani Amd., Rika Lesmawati Amd., Naekman Naiboho SP dan M. Syafrudin atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan. 8. Bapak Sulaeman, pak Sukardi, dan bu Ade serta seluruh karyawan Kebun Percobaan Tajur atas segala bantuannya.
9. Sulassih SP dan Sapitri atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung di Laboratorium PKBT-IPB serta Erwin dan Deritha di Puslit Bioteknologi LIPI-Cibinong. 10. Dr. Ir. Juliarni M.Agr, Dr. Ir. Ragapadmi Purnamaningsih, M.Si, Dr. Ir. Ireng Darwati, Ir. Dorly MSi, Ir. Muhammad Arif Nasution, MP, Ir. La Ode Safuan, MP, Ir. Dirvamena Boer, M.Sc, Ir. Liferdi, M.Si dan Dewi Sukma, SP. M.Si atas kebersamaan dan diskusinya selama penelitian berlansung. 11. Dr. Ir. Nurita Toruan-Matius MS dan Dr. Ir. Hajrial Aswidinnoor M.Sc, yang telah memberikan dorongan agar penulis melanjutkan program S3. 12. Ayahanda H. M. Rusli, ibunda Hj. Azizah, ayah dan ibunda mertua H. Dja’far Madjid dan Hj. Zubaidah serta seluruh keluarga atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis. 13. Suami tercinta Ir. Zainuddin, M.Si dan ananda tersayang Puja Ahmad Habibi atas pengorbanan, ketulusan, kesabaran dan pengertian yang telah diberikan selama ini. 14. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan selama pendidikan S3. Akhirnya, diiringi doa semoga seluruh kegiatan studi ini bernilai ibadah dihadapan Alloh SWT, baik bagi penulis maupun semua pihak yang terlibat di dalamnya, semoga hasil-hasil penelitian ini dapat didayagunakan lebih lanjut bagi kemaslahatan masyarakat maupun bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Bogor,
Penulis
2007
GLOSARIUM Adventif
Agrobacterium rhizogenes
: Perkembangan organ seperti tunas, akar bunga; atau emberio yang berasal dari suatu titik tumbuh yang tidak lazim.
: Bakteri tanah yang bersifat aerobik, beraksi negatif terhadap pewarnaan gram dan dapat menyebabkan terbentuknya akar rambut pada tanaman dikotil dan monokotil.
Aklimatisasi
: Masa adaptasi planlet dari lingkungan fisik aseptik terkendali ke lingkungan tanah.
Apomiksis
: Reproduksi melalui bentuk seperti biji tetapi melalui penyerbukan.
Auksin (IAA)
: Zat pengatur tumbuh tanaman yang mendorong pertumbuhan tanaman. Auksin alami yang dikenal ialah indolaseticacid (IAA) terutama mempengaruhi perbesaran sel dan pertumbuhan pucuk apikal tanaman, inisiasi akar dan perkembangan akar samping, penghambatan masa tunas samping, menunda penuaan daun dan absisi. Aktifitas IAA dapat rusak karena intensitas cahaya yang tinggi.
Bakteri
: Suatu mikroorganisme prokariotik dalam domain bacteria
Eksplan
: Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan untuk inisiasi suatu kultur misalnya kultur in vitro.
tanpa
Elektroforesis
: Pemisahaan molekul berdasarkan muatan listriknya.
Floem
: - Kulit kayu bagian dalam pada batang yang berguna untuk mendistribusikan protein dan karbohidrat, merupakan serangkaian sel yang membentuk pembuluh ayak, mempunyai sel dasar berupa sel tapis yang berdinding sel tipis. - Sekumpulan sel jaringan pembuluh yang berdinding tebal pada akar dan berada diantara jaringan xilem dan kulit luar akar.
Gen
: Unit dasar pembawa sifat keturunan yang merupakan sekuen nukleotida-nukleotida DNA penyandi produk fungsional dari RNA.
Genom
: Seperangkat lengkap gena dalam suatu organisme
Hara
: Bahan kimia anorganik (dari dalam tanah) yang diserap oleh tanaman untuk dibentuk menjadi senyawa-senyawa organik yang kompleks yang dimanfaatkan sebagai pembentuk sel, jaringan dan organ tanaman.
Infeksi
: Kemasukan bibit penyakit.
Inokulasi
: Pemasukan bakteri kedalam tubuh melalui luka atau melalui alat yang digoreskan pada kulit dan tidak selalu menimbulkan infeksi.
In vitro
: Di dalam tabung atau di dalam botol kultur.
In vivo
: Di dalam tanaman utuh yang tumbuh dirumah atau dilapang.
Jumlah kopi (turunan)
kaca
: Jumlah molekul suatu plasmid yang terdapat dalam satu sel
Juvenil
: Suatu periode dalam tanaman ketika pembungaan tidak terjadi dan tanaman tidak dapat dirangsang untuk berbunga dengan ZPT atau perangsang pembungaan lainnya.
Kromosom
: Molekul asam nukleat yang dapat mengadakan replikasi sendiri serta membawa sejumlah gena.
Konjugasi
: Pada bakteri merupakan transper DNA diantara dua sel yang bersambungan secara temporer.
Konduktivitas xilem
: Daya hantar pembulah xilem untuk mengirimkan atau mengalirkan senyawa organik kebagian pucuk tanaman.
Kofaktor
: Setiap molekul atau ion non protein yang diperlukan agar suatu enzim bisa berfungsi dengan baik. Kofaktor dapat berikatan secara permanen dengan tempat aktif enzim atau bisa berikatan secara longgar dengan subtrat selama kalisis.
Meristem
: Jaringan tanaman yang terdiri dari sel-sel hidup dan berdinding tipis yang mampu membelah berulang-ulang.
Nursery
: Tempat untuk pemeliharaan tanaman. Struktur atau bangunan (biasanya bernaungan) tempat tanaman dirawat , diperbanyak dan diperbesar hingga siap dipasarkan.
Opin
: Turunan asal amino yang diproduksi tanaman terinfeksi A. rhizogenes dan dipergunakan bakteri sebagai sumber karbon dan nitrogen.
Planlet
: Tanaman lengkap hasil regenerasi kultur in vitro
Plasmid
: Molekul DNA yang biasanya sirkular, yang terpisah dari kromosom tuan rumah sering ditemukan dalam bakteri dan beberapa sel jenis lain.
Primer (pemula)
: Oligonukleotid untai tunggal pendek yang bila melekat melalui pasangan basa pada molekul cetakan untai tunggal, akan bertindak sebagai titik permulaan sintesis untai yang komplementer yang diarahkan oleh enzim polimerase DNA.
Primer spesifik
: Primer yang susunan nukleotidanya tertentu dan merupakan komplemen dari cetakan DNA yang akan dianalisis
Rambut akar
: Seperti tabung yang tidak bercabang, terbentuk di bagian belakang daerah pemanjangan akar, permukaan luarnya berlendir dan berfungsi memperluas permukaan serapan akar
Reaksi rantai Polimerase (PCR) : Suatu teknik untuk perbanyakan DNA in vitro dengan cara menginkubasi dengan primer khusus, molekul DNA polimerase dan nukleotida. Rekombinasi
Sistim jaringan vaskuler
: Pertukaran urutan DNA antara molekul-molekul yang berbeda yang terjadi baik secara alamiah maupun sebagai hasil manipulasi DNA. : Sistem yang dibentuk oleh xilem dan floem diseluruh tumbuhan, yang berfungsi sebagai sistem transpor untuk air (xilem) dan nutrien (floem)
Stele
: Silinder pembuluh pusat pada akar di mana xilem dan floem berada
T-DNA
: Bagian plasmid Ri yang ditransfer pada DNA tanaman.
Transformasi
: Proses pengambilan DNA asing oleh suatu sel yang kemudian DNA asing tersebut dapay berintegrasi dengan DNA kromosom dari sel yang mengambilnya melalui proses rekombinasi.
Virulen
: Kemampuan patogen untuk menyebabkan penyakit.
Xilem
: Jaringan pengangkut air dan hara yang terlarut dalam tanah, arah gerakannya dari akar menuju daun (akropetal).
Zat pengatur tumbuh (ZPT)
: Semua senyawa baik alami maupun sintetik yang dalam konsentrasi rendah dapat mengatur (merangsang atau menghambat) pertumbuhan dan perkembangan sel atau tanaman. Dapat dikatakan bahwa semua hormon adalah ZPT, tetapi tidak semua ZPT adalah hormon.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL .................................................................. DAFTAR GAMBAR .............................................................. DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................
xiii xv xvii
PENDAHULUAN Latar Belakang......................................................................... Perumusan Masalah................................................................ Tujuan Penelitian..................................................................... Hipotesis.................................................................................. Kegunaan Penelitian................................................................ Strategi Penelitian....................................................................
1 3 4 5 5 5
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Tanaman Manggis ..................................... Sistem Perakaran dan Upaya Perbaikan Akar Bibit Manggis.. Perbaikan Sistem Perakaran Tanaman dengan Transformasi Agrobacterium rhizogenes ...................................................
8 10 17
PENINGKATAN PERAKARAN BIBIT MANGGIS MELALUI INOKULASI Agrobacterium rhizogenes TERHADAP SEMAI MANGGIS Abstrak .................................................................................. Abstract ………………………………………………………….. Pendahuluan ……………………………………………………. Bahan dan Metode …………………………………………….. Hasil Penelitian …………………………………………………. Pembahasan ......................................................................... Simpulan ...............................................................................
27 28 29 31 43 62 69
INDUKSI AKAR EKSPLAN MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN Agrobacterium rhizogenes SECARA IN VITRO Abstrak .................................................................................. Abstract ………………………………………………………….. Pendahuluan ……………………………………………………. Bahan dan Metode …………………………………………….. Hasil Penelitian …………………………………………………. Pembahasan ……………………………………………………. Simpulan …………………………………………………………
70 71 72 73 77 88 93
PEMBAHASAN UMUM ……………………………………………..
95
SIMPULAN DAN SARAN UMUM ................................................
105
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................
1 06
LAMPIRAN ..................................................................................
115
DAFTAR TABEL Halaman 1.
Panjang akar primer bibit (cm) dan jumlah akar sekunder bibit manggis umur 24 MSI ..............................................................
43
2. Jumlah akar tertier dan pertambahan diameter batang bibit manggis umur 24 MSI ................................................ ..
44
3. Pertambahan jumlah daun dan tinggi bibit manggis umur 24 MSI ..................................................
46
4. Panjang akar primer, jumlah akar sekunder dan panjang akar tampak bibit manggis umur 15 bulan setelah inokulasi dengan berbagai strain A. rhizogenes........................................................ ....
49
5. Jumlah akar tertier bibit manggis umur 15 BSI...................................
50
6. Jumlah akar kuarter bibit manggis umur 15 BSI.................................
51
7. Anatomi akar bibit manggis umur 15 bulan BSI..................................
52
8. Pertambahan tinggi dan jumlah daun bibit manggis 15 bulan BSI.......
56
9. Pertambahan diameter batang bibit manggis umur 15 bulan BSI.......
57
10. Berat kering tajuk bibit manggis umur 15 bulan BSI..........................
58
11. Serapan hara daun bibit manggis umur 15 bulan BSI.......................
60
12. Kandungan hormon IAA akar bibit manggis umur 15 bulan BSI........
61
13. Persentase bertunas dan pembentukan tunas majemuk dari 1-8 MSP …………………………………………
77
14. Pengaruh inokulasi beberapa strain A.rhizogenes terhadap kecepatan terbentuknya akar eksplan pucuk manggis dengan biji.........................
79
15. Penambahan diameter batang, tinggi dan jumlah daun tanaman manggis setelah diaklimatisasi ..............................................................
81
16. Panjang akar primer, jumlah akar sekunder, dan jumlah akar tersier tanaman manggis setelah diaklimatisasi ...............................................
82
17. Rata-rata diameter pembuluh xilem, jumlah total pembuluh xilem, luas serapan , total luasan sayatan melintang dan rasio (luas serapan / total luasan sayatan melintang umur 3 BST................
84
18. Pengaruh inokulasi beberapa strain A.rhizogenes terhadap kecepatan terbentuknya akar eksplan pucuk manggis tanpa biji............................
87
19. Pertumbuhan kultur setelah di inokulasi dengan berbagai strain A.rhizogenes umur 12 MSP...................................................................
87
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Alur kerja penelitian...........................................................................
6
2. Penampang membujur zona pertumbuhan pada ujung akar.............
10
3. Sayatatan melintang akar tumbuhan dikotil........................................
12
4. Peta genetik Agrobacterium rhizogenes (Jeng-Sheng 2001)………..
17
5. Biosíntesis IAA pada tanaman dan bakteri…………………………….
23
6. Bahan tanam ……………………………………………………………..
33
7. Tahapan Inokulasi……………………………………………………….
33
8. Performansi akar bibit manggis yang diinokulasi A. rhizogenes dengan metode akar dipotong.........................………. .......................
45
9. Performansi bibit manggis hasil inokulasi berbagai stain A. rhizogenes dengan metode akar dipotong.........................................………….......
47
10. Persentase tanaman yang hidup pada berbagai perlakuan metode inokulasi strain A.rhizogenes..................................................
48
11. Persentase tanaman yang hidup pada berbagai strain A.rhizogenes..
48
12. Sayatan melintang akar bibit manggis.................................................
53
13. Rambut akar dari akar sekunder bibit tanaman manggis umur 15 bulan setelah inokulasi ......................................................................
54
14. Hasil Scanning Electron Microscop (SEM) rambut akar bibit manggis umur 15 bulan setelah diinokulasi dengan strain A.rhizogenes............
54
15. Performansi bibit manggis umur 15 bulan setelah inokulasi..…...........
59
16. Hasil PCR akar bibit manggis yang diinokulasi dengan berbagai strain A. rhizogenes ............................................................................
62
17. Induksi tunas manggis secara kultur in vitro.........................................
78
18.Tunas terbanyak yang berhasil diinduksi secara kultur in vitro..............
78
19. Performansi akar planlet manggis umur 6 minggu setelah inokulasi....
80
20. Performansi bibit yang tumbuh pada media aklimatisasi umur 3 bulan setelah tanam..........................................................................................
81
21. Performansi bibit manggis umur 3 bulan setelah aklimatisasi...............
83
22. Sayatan melintang akar bibit manggis umur 3 bulan setelah aklimatisasi............................................................................................
85
23. Primordia akar yang terbentuk 6 MSP....................................................
86
24. Eksplan manggis tanpa biji umur 12 minggu.........................................
88
25. Proses tranfer T-DNA Agrobacterium (de la Riva et al, 1998)...............
97
26. Bibit dan akar manggis hasil inokulasi A. rhizogenes yang mengalami pembusukan…………….……………………………………...........……….
99
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1. Metode perhitungan anatomi akar bibit manggis.................................
115
2. Pembuatan larutan scanning electron microscop................................
116
3. Komposisi larutan dan bahan-bahan yang digunakan untuk isolasi DNA, PCR dan elektroforesis...............................................................
117
4. Penetapan kandungan nitrogen dengan metode semi-mikro kjeldahl..
118
5. Penetapan kandungan P dan K dengan metode pengabuan...............
119
6. Prosedur analisis hormon IAA...............................................................
120
7. Komposisi media MS ............................................................................
121
8. Komposisi media WPM ........................................................................
122