PENGARUH PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN MANGGIS (Garcinia mangostana L.)
Oleh MASYITAH NURAINI A34304038
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
PENGARUH PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN MANGGIS (Garcinia mangostana L.)
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh
MASYITAH NURAINI A34304038
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN MASYITAH NURAINI. Pengaruh Pemangkasan Terhadap Pertumbuhan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.). Dibimbing oleh Dr. Ir. M. Rahmad Suhartanto, M.Si. dan Ir. Abdul Qadir, M.St. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman buah asli daerah Asia Tenggara, memiliki sifat berumah dua, dan berkembangbiak secara apomiksis (tanpa proses penyerbukan). Selain banyak disukai, hasil dari tanaman ini juga memiliki banyak manfaat. Perlu adanya penelitian yang mampu mempercepat pertumbuhan tanaman manggis yang terbilang lambat dalam pertumbuhannya. Salah satu cara yang dilakukan adalah pemangkasan yang mampu mengendalikan pertumbuhan tanaman guna membentuk kanopi tanaman menjadi oval yang pada akhirnya memudahkan dalam panen dan memacu perkembangan yang lebih besar dari cabang-cabang lateral. Penelitian ini dilakukan pada dua jenis tanaman manggis yaitu tanaman manggis umur dua tahun varietas Wanayasa dan tanaman manggis umur empat tahun dari daerah Leuwiliang. Tanaman umur dua tahun terbagi menjadi 3 kelompok yang terdiri atas 27 tanaman, sedangkan tanaman manggis umur empat tahun terbagi menjadi 3 kelompok yang terdiri atas 18 tanaman. Pemangkasan ini dilakukan dengan menggunakan gunting pangkas (hand pruner), tangga untuk membantu pemangkasan dan pengamatan. Pemangkasan yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman ke atas dengan melakukan pemangkasan pada flush yang tumbuh ke atas pada ruas keempat dari titik tumbuh tanaman. Pengamatan tanaman dilakukan setiap bulan mulai bulan Juni 2007 hingga bulan Februari 2008 dengan menggunakan bulan Maret 2007 sebagai pedoman dan acuan mulai perhitungan pengamatan. Bulan Maret 2007 adalah bulan dilakukan pemangkasan untuk semua jenis tanaman dan bulan April adalah 1 bulan setelah pemangkasan (BSP) yang merupakan data awal pengamatan hingga 11 bulan setelah pengamatan (11BSP). Pengamatan yang dilakukan mencakup pengamatan kualitatif dan kuantitatif. Pengamatan kualitatif adalah pengamatan terhadap arah pertumbuhan flush, sedangkan pengamatan kuantitatif meliputi frekuensi pembentukan flush,
tinggi tanaman, jumlah pembentukan flush, diameter batang utama, diameter tajuk, jumlah pertambahan daun baru. Pengamatan kualitatif memberikan informasi bahwa arah pertumbuhan flush ada yang ke atas dan ada yang tumbuh menyamping, namun lebih cenderung tumbuh menyamping. Pengamatan kuantitatif meliputi frekuensi pembentukan flush pada tanaman umur empat tahun terjadi 2-3 kali, sedangkan pada tanaman umur dua tahun pembentukan daun baru sebanyak 6-7 kali selama 9 bulan pengamatan. Pemangkasan pada tanaman manggis umur dua tahun belum berpengaruh nyata terhadap ukuran peubah diameter batang, diameter tajuk, jumlah daun, dan tinggi tanaman. Pemangkasan pada tanaman manggis umur empat tahun belum memberi pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap ukuran diameter batang diameter tajuk, jumlah pertambahan daun baru (flush), pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah cabang primer dan jumlah cabang sekunder. Hal ini dapat memberikan kesimpulan bahwa perlakuan pemangkasan belum berpengaruh (P>0,05) terhadap pertumbuhan tanaman.
Kata kunci : manggis, pemangkasan, sifat kualitatif, sifat kuantitatif.
Judul : PENGARUH PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Nama : Masyitah Nuraini NRP
: A34304038
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Ir. M. Rahmad Suhartanto, M.Si NIP. 131 803 641
Ir. Abdul Qadir, M.St NIP. 131 667 786
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di desa kecil bernama Kalianyar yang berada di Kota Bangil, Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa Timur pada tanggal 5 Mei 1986 sebagai anak keenam dari enam bersaudara dari pasangan Bapak H. Machin dan Ibu Hj. Asmah. Pendidikan Dasar diselesaikan pada tahun 1998 di SD Kalirejo 1 Bangil, kemudian pada tahun 2001 penulis menyelesaikan Lanjutan Tingkat Pertama diselesaikan di SLTP Negeri 2 Bangil dan Pendidikan Menengah Umum diselesaikan pada tahun 2004 di SMU Negeri 1 Bangil. Tahun 2004 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Hortikutura, Departemen Budidaya Pertanian yang kini berganti menjadi Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dengan rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi “Pengaruh Pemangkasan terhadap Pertumbuhan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.)” dengan lancar. Skripsi ini ditulis berdasarkan penelitian yang dilakukan pada bulan Juni 2007 hingga Februari 2008 di Kebun Percobaan IPB di Pasir Kuda. Penulis tertarik melakukan penelitian pemangkasan karena hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya terhadap tanaman manggis. Disamping itu, tanaman buah ini termasuk tanaman lambat pertumbuhannya sehingga diharapkan penelitian ini berdampak sebaliknya. Penulis menyadari bahwa kesuksesan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. M. Rahmad Suhartanto, MSi selaku dosen pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu dan sabar dalam membimbing penulis sejak awal penelitian hingga skripsi ini selesai. 2. Ir. Abdul Qadir, MSt selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan masukan tentang metode penelitian. 3. Ir. Ani Kurniawati, MSi selaku dosen penguji yang telah memberikan pertanyaan dan perbaikan pada skripsi. 4. My mom”Asmah”, my papz”Machin” dan my lovely brothers”Malik, Mansyur,
Farid,
Sunjaya”
&
sisters”Rida,
Rahma,
Ida”,
my
grandma”Alwiyah” yang telah memberikan semangat agar segera menyelesaikan skripsi ini. 5. Dewi Sukma, SP. MSi selaku dosen pembimbing akademik selama menjadi mahasiswa hingga menyelesaikan skripsi. 6. Dr. Ir. Adiwirman, MSc selaku Ketua Program Studi Hortikultura. 7. My couple room”Uni Lidya”, gajaher’z”Boce, Nono, Tante, Hemu, Pupy, Sefrin, Iren, Uni Yeyen, Indri, Ria AGH42, Mb’Eka, Mb’ira + The Child, Feby, Niken pastinya atas motornya”, My Soulmate”Acong Unskill”, Pak Baesuni dan bapak Kebun Pasir Kuda yang lain.
8. My hortiers : Yayu, Pimot, Indah, Wulan, Tiwi, Santi, Silvi, Cenra, Abang, Kemput, Abdi, Agus, Awi, Mami, Nia, Ibnu, Ceko, Rinto, Nika, Hana, Unyil, Cahya, Rima, Ardha, Ade, Chiqu, Dimas, Eneng, Barasa, Wiwit, Purna, Tata, Lemon, Melly, Cupu, Dini, Wacih, Ratna, Mega, Yuli, Prima, Kurnia, Dior. 9. My others friend ” Ihsan’my handsome ojek, Lia UNESA, Vivi temen maenq, Aa Ridwan, Toma luchu, Aji Mate, Mas Umam, Mas Dian, Teh Tami, Mas Wawan, Mas Sony, Rifhan, , Lia GMSK, Veby Ekbang, Mely AGB, Lela Pmt, Emma&Ali&Juli THH, Lita&Nur BDH, Iren MSP, Eny Mate” yang banyak membantu spiritual dan yang teringat : Yayak, Hendi, Agus Its, Ibung, Dawama, Ika, Anthon, Ana (teman genk rumahku). 10. My misterius men (Iant, Toni, Syukri, Rahman, Adi ITS, Bang Daulai) and a Lot of My Secret Admirer. Tak lupa juga PJKA : Jumali, Agus, Nizar dan Yuyun. 11. Special person inside my heart”my new family” yang selalu menemani dan meredamkan keegoisanku. Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan penulisan skripsi yang masih sangat jauh dari sempurna, karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis. Akhir kata, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya.
Bogor, Juli 2008
Penulis
DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN Latar Belakang............................................................................... Tujuan Penelitian ........................................................................... Hipotesis Penelitian........................................................................
1 2 2
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Manggis.......................................................................... Pembibitan Tanaman Manggis ....................................................... Pemangkasan .................................................................................
3 4 5
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu ......................................................................... Bahan dan Alat .............................................................................. Metode........................................................................................... Pemangkasan....................................................................... Pengamatan ........................................................................ Analisi Data ...................................................................................
8 8 8 10 11 15
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum............................................................................... Rekapitulasi Hasil Penelitian.......................................................... Pemangkasan terhadap Tanaman Manggis Umur Dua Tahun ......... Diameter Batang................................................................. Diameter Tajuk................................................................... Jumlah Daun....................................................................... Tinggi Tanaman ................................................................. Pemangkasan terhadap Tanaman Manggis Umur Empat Tahun...... Diameter Batang................................................................. Diameter Tajuk................................................................... Jumlah Flush ...................................................................... Tinggi Tanaman ................................................................. Jumlah Cabang Primer........................................................ Jumlah Cabang Sekunder....................................................
16 17 18 19 20 21 23 23 24 25 27 28 29 30
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan .................................................................................... Saran..............................................................................................
31 31
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
32
LAMPIRAN ..............................................................................................
34
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman Teks
1. Rekapitulasi Hasil Penelitian Peubah yang Diamati pada Tanaman Manggis Umur Dua Tahun dan Umur Empat Tahun .............
18
2. Rataan Pertambahan Ukuran Diameter Batang, Diameter Tajuk, Jumlah Daun, dan Tinggi Tanaman pada Tanaman Manggis Umur Dua Tahun ..................................................................
19
3. Rataan Pertambahan Ukuran Diameter Batang, Diameter Tajuk, Pertambahan Jumlah Flush, Tinggi Tanaman, Jumlah Cabang Primer, dan Jumlah Cabang Sekunder pada Tanaman Manggis Umur Empat Tahun ...............................................................
24
Lampiran 1. Deskripsi Varietas Wanayasa dan Leuwiliang ......................................
35
2. Data Curah Hujan, Hari Hujan dan Kelembaban Daerah Darmaga, Bogor...................................................................................
36
3. Sidik Ragam Diameter Batang Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP...............................................................
37
4. Sidik Ragam Diameter Tajuk Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP...............................................................
38
5. Sidik Ragam Jumlah Daun Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP...............................................................
39
6. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP .........................................................................
40
7. Sidik Ragam Diameter Batang Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP....................................................
41
8. Sidik Ragam Diameter Tajuk Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP....................................................
42
9. Sidik Ragam Jumlah Flush Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP...............................................................
43
10. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP .........................................................................
44
11. Sidik Ragam Jumlah Cabang Primer Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP..........................................
45
12. Sidik Ragam Jumlah Cabang Sekunder Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP..........................................
46
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman Teks
1. Proses Pemangkasan Tanaman Manggis ..............................................
11
2. Arah Pertumbuhan Flush pada Tanaman Manggis ...............................
12
3. Cara Pengukuran Tinggi Tanaman Manggis.........................................
13
4. Pembentukan Flush Tanaman Manggis ................................................
13
5. Cara Pengukuran Diameter Batang Tanaman Manggis .........................
14
6. Cara Pengukuran Diameter Tajuk Tanaman Manggis...........................
14
7. Beberapa Daun yang Terserang Hama dan Penyakit.............................
17
8. Diameter Batang Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP..................................................................................
20
9. Diameter Tajuk Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP..................................................................................
21
10. Jumlah Daun Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP..................................................................................
22
11. Tinggi Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 111BSP..................................................................................................
23
12. Diameter Batang Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP .........................................................................
25
13. Jenis Kanopi Tanaman Manggis...........................................................
26
14. Diameter Tajuk Tanaman Manggis Umur Empat tahun pada Periode 1-11BSP..................................................................................
26
15. Jumlah Flush Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP..................................................................................
27
16. Tinggi Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP ..............................................................................................
28
17. Jumlah Cabang Primer Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP...............................................................
29
18. Jumlah Cabang Sekunder Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP............................................................... Lampiran
30
1. Denah Pengacakan Tanaman Umur Empat Tahun di Lahan ...................
35
2. Denah Pengacakan Tanaman Umur Dua Tahun di Lahan.......................
35
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman buah asli daerah Asia Tenggara yang sangat disukai baik masyarakat dalam negeri ataupun luar negeri. Buah manggis ini mampu menarik perhatian pasar luar negeri sehingga masyarakat luar negeri menilai buah manggis sebagai buah yang paling nikmat di seluruh dunia sehingga dijuluki sebagai “Queen of the Tropical Fruits” karena memiliki rasa yang unik (Direktorat Tanaman Buah, 2004). Orang Eropa menyebut buah manggis sebagai buah eksotik karena cita rasanya yang khas. Buah manggis memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan, memiliki rasa yang enak, yaitu campuran antara rasa manis, asam, dan agak sepat sehingga banyak diminati oleh masyarakat dalam maupun luar negeri, selain itu buah manggis merupakan komoditi ekspor penting. Hal ini dapat dilihat dari volume dan nilai ekspor Departemen Pertanian (2006) pada bulan Januari 2007 hingga bulan Maret 2007 yang semakin meningkat akan permintaan buah manggis untuk konsumsi masyarakat luar negeri yaitu 1.944.839 kg; 2.113.537 kg; dan 2.599.890 kg, dengan nilai yang semakin meningkat juga yaitu US$928.667; US$1.060.158; dan US$1.417.705. Menurut Tirtawinata, Wijaya dan Enggis (2000) permintaan ekspor yang besar dan selalu meningkat ini belum bisa diimbangi dengan usaha untuk meningkatkan produksi manggis dalam pengembangan kebun buah manggis di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi dalam pengelolaan kebun manggis adalah pertumbuhan manggis yang lambat karena perakaran yang buruk, memiliki akar tunggal yang kuat namun hanya memiliki percabangan bulu akar yang sedikit sehingga proses penyerapan air dan hara tidak sejumlah dengan yang dibutuhkan tanaman. Pengembangan kebun buah dilakukan karena tanaman buah manggis relatif lebih membutuhkan kondisi yang spesifik. Salah satu cara pengembangan kebun ini bisa dilakukan dengan perbaikan dalam budidaya tanaman manggis itu sendiri seperti dengan pemangkasan, namun pemangkasan yang sering dilakukan adalah pemangkasan terhadap tanaman manggis dewasa yang telah produktif.
Menurut
Anwarudin,
Muas
dan
Mansyah
(1997)
pemangkasan
mengendalikan pohon dengan tinggi 8-10 m sehingga dapat mengurangi tinggi tanaman guna memudahkan dalam panen dan memacu perkembangan yang lebih besar dari cabang-cabang lateral. Pohon-pohon yang tumbuh pada kondisi menguntungkan dapat menghasilkan 16 pasang cabang dari batang utama dengan panen pertama 10-12 tahun sejak penanganan. Waktu yang baik untuk melakukannya adalah setelah panen berakhir, tidak saat tanaman berbunga, berbuah ataupun muncul daun baru. Menurut Purnomosidhi et al. (2002) masa berbuah manggis berbeda-beda sesuai dengan teknik perbanyakannya. Masa berbuah dengan teknik perbanyakan dari biji adalah 12-17 tahun sedangkan melalui perbanyakan vegetatif adalah 6-7 tahun. Penelitian tentang pemangkasan terhadap pohon manggis “juvenil” belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga belum ada pedoman yang tepat bagaimana cara pemangkasan yang benar pada tanaman manggis. Penelitian ini dilakukan
untuk
mengetahui
pertumbuhan
tanaman
dengan
perlakuan
pemangkasan pucuk diharapkan mampu memperlambat pertumbuhan ke atas dan membentuk kanopi tanaman menjadi oval dengan pembentukan pertumbuhan flush ke samping sehingga dapat mempermudah pemanenan dan diharapkan mempercepat pembuahan. Masalah yang dijumpai pada budidaya tanaman manggis adalah lamanya fase juvenil dan tanaman mulai berproduksi dengan tinggi tanaman mencapai 20 m, sehingga menyulitkan proses panen. Tujuan Mempelajari pengaruh pemangkasan pucuk terhadap pertumbuhan tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) pada masa juvenil secara kualitatif dan kuantitatif. Hipotesis Penelitian Pemangkasan dapat meningkatkan pertumbuhan pucuk tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) secara kualitatif dan kuantitatif.
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Manggis Daerah asal manggis adalah Asia Tenggara dan tetua manggis kemungkinan berasal dari persilangan antara Garcinia bombroniana dan Garcinia malaccensis yang tergolong famili dari Centtiferae yang merupakan tanaman tropis terdiri atas 35 genera dan lebih dari 800 spesies sedangkan manggis yang terdapat di Asia Tenggara terdiri dari 5 genera dan sekitar 50 spesies (Yaacob dan Tindal, 1995). Menurut Ashari (2006) tanaman manggis mempunyai bunga jantan yang rudimenter sehingga tidak mampu menyerbuki bunga betinanya. Tanaman manggis dikembangbiakkan melalui biji apomiksis, yaitu reproduksi aseksual melalui biji sehingga genotipe pada embrio yang terbentuk sama dengan induknya. Hal tersebut membuat populasi manggis di Indonesia diduga memiliki konstitusi genetik yang sama. Ditunjang oleh asumsi bahwa Indonesia merupakan daerah asal manggis dan tanaman manggis yang masih bisa hidup dalam beberapa tahun, maka populasi manggis yang ada kini seragam secara genetik. Jika terdapat keragaman didalam morfologi tanaman di lapang, hal tersebut disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Menurut penelitian Mansyah, Prabowo, Purwanti, Suhaeri dalam Sobir dan R. Poerwanto (2007) karakteristik morfologi tanaman manggis ditemukan dari buah manggis yang diteliti dari 4 populasi manggis di pulau Jawa yaitu Leuwiliang, Jawa Barat (300 m dpl); Wanayasa, Purwakarta (610 m dpl); Kaligesing, Jawa Tengah (350 m dpl); Watulimo, Jawa Timur (450 m dpl ). Tanaman manggis adalah suatu jenis pohon buah yang bisa mencapai tinggi 20 meter, daunnya kaku dan berwarna hijau mengkilat. Bunganya berwarna kuning hijau, buahnya membulat pipih berwarna ungu tua, bijinya yang berjumlah 1-7 dengan kandungan vitamin C dilapisi oleh salut biji yang berasa manis karena mengandung 10,8 % sakarosa, 1 % dekstosa, 1,2 % ferelosa. Selain enak dimakan segar sebagai buah, pembungkus biji (salut biji) juga dapat dibuat sirup. Buah yang masih muda dicampur dengan gula menjadi makanan yang dikenal dengan “halwa manggis”. Kayunya berwarna coklat tua dan agak keras walaupun tidak banyak dipakai, sebetulnya kayu ini dapat digunakan untuk bahan bangunan rumah dan gagang tombak. Kulit buah manggis dapat digunakan sebagai bahan
penyamak kulit dan bahan pewarna. Buah manggis dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati sariawan, wasir dan luka. Buah manggis juga mengandung zat xanthones yang merupakan sejenis antioksidan sehingga dapat membantu memulihkan sistem imun tubuh (Ashari, 1995). Menurut Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika (2007) buah manggis memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dibandingkan buah yang lain yaitu 63 kalori; 0,6 g protein; 0,6 g lemak; 15,6 g karbohidrat; 8 mg kalsium; 12 mg fosfor; 0,8 mg besi; 0,03 mg vit B1; 2 mg vit C; 83 g air dan 29 % bagian buah yang bisa dikonsumsi. Menurut Rahmat (1995) tanaman manggis akan tumbuh baik pada lahan dengan memiliki curah hujan tahunan 1.500-2.500 mm/th dan merata sepanjang tahun dengan temperatur udara ± 22-32°C dengan jenis tanah yang subur, gembur, mengandung bahan organik, aerasi dan drainase baik/tidak tergenang, serta mengandung pasir (misalnya tanah latosol), pH tanah ideal : 5-7 serta air tanah berada pada kedalaman 50-200 m. Pohon manggis tumbuh di daerah dataran rendah sampai di daratan tinggi (<1.000 m dpl), pertumbuhan terbaik pada daerah dengan ketinggian <500-600 m dpl. Pembibitan Tanaman Manggis Tanaman manggis dapat diperbanyak secara generatif (biji) akan tetapi pertumbuhannya sangat lambat sehingga masa berbuahnya sangat lama yaitu setelah berumur 10-15 tahun. Perbanyakan secara vegetatif (stek batang, sambung pucuk, dan kultur jaringan) memiliki masa berbuah lima tahun setelah tanaman ditanam (Tirtawinata, Wijaya dan Enggis, 2000). Sunarjono (1988) menyatakan bahwa manggis yang berasal dari bibit dengan perbanyakan vegetatif (susuan) akan cepat berbuah, yakni enam tahun lebih cepat dibandingkan dengan bibit yang berasal dari biji. Manggis termasuk tanaman buah yang lambat perkembangannya diantara tanaman buah tropika lainnya, sehingga ketersediaannya di pasaran untuk konsumen di Luar Asia Tenggara sangat terbatas. Menurut Chong (1991) keterbatasan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sistem perakaran yang kurang baik sehingga menyebabkan pertumbuhan bibit yang lambat, masa juvenil yang panjang, kurangnya metode yang terpercaya untuk melakukan perbanyakan serta kebutuhan tenaga kerja intensif dalam pemanenan. Upaya pengembangannya
mengalami hambatan karena masih kurangnya informasi dan penelitian yang dilakukan pada tanaman manggis, termasuk di bidang pemuliaan tanaman. Usaha mempersingkat masa juvenil tanaman sudah dapat dilakukan dengan perbanyakan vegetatif secara sambung pucuk maupun batang. Sambung pucuk “entres” sepanjang satu ruas pada bagian batang bawah yang masih muda dapat memberikan hasil yang cukup baik (Anwarudin, Sutarto dan Sunarjono, 1989). Menurut Kusumo dan Verheij (1994) menyatakan bahwa penyambungan dapat memperpendek masa juvenil tetapi memperlambat pertumbuhan bibit lebih lanjut dan buah yang dihasilkan dapat berukuran kecil. Penyambungan yang telah terbukti berhasil menurut penelitian Anwar (1999) menyatakan bahwa dengan menggunakan penyambungan batang bawah penunjang (ganda) yang berasal dari bibit manggis seedling dari Garcinia dulcis L. dan Garcinia forrecta L. dapat meningkatkan pertumbuhan sampai dua kali lipat selama sepuluh tahun. Pemangkasan Pemangkasan merupakan suatu teknik untuk mengatur bentuk tanaman agar dapat menumbuhkan tunas-tunas baru dan memungkinkan melakukan panen pada tingkat produksi tertentu serta membuang cabang produktif (Atmosoedarjo et al., 2000. Memangkas dahan yang besar sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar tidak terbelah. Pemangkasan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan gergaji dan luka yang dihasilkan dari hasil pemangkasan harusnya dilicinkan dengan pisau yang tajam. Luka yang besar harus dilumuri dengan parafin, lilin ent, cat putih atau ter, supaya tidak kemasukkan air dan dihinggapi penyakit (Satiadiredja, 1978). Menurut Coombs et al, (1994) menyatakan pemangkasan pada bagian tunas pucuk (tunas apikal) akan mendorong pertumbuhan tunas-tunas lateral sehingga percabangan akan semakin banyak, akibatnya energi hasil proses akan semakin banyak pula, sedangkan menurut Sulaksana dan Jayusman (2005) pemangkasan pada tanaman bertujuan untuk membentuk tajuk dan merangsang pembungaan. Bagian tanaman yang dipangkas adalah cabang, ranting, tunas, batang, dan bagian tanaman yang timbulnya berlebihan atau terserang penyakit. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (2007) menyatakan bahwa pemangkasan yang baik pada tanaman jeruk akan memberikan keuntungan
antara lain produktifitas tanaman lebih stabil, kemampuan hidup dan kualitas buah lebih baik, perkembangan hama dan penyakit terhambat, perawatan kebun mudah dan menambah keindahan kebun buah. Ada dua macam pemangkasan yaitu pangkas dasar dan pangkas pemeliharaan. Pemangkasan dasar yaitu pemotongan batang utama, pemeliharaan tunas, kemudian pemilihan dan pemeliharaan cabang utama. Pangkas pemeliharaan adalah pemangkasan yang dapat dilakukan setiap saat
jika
kondisi
menghendaki
atau
pemangkasan
yang
dilakukan
bersamaan/setelah panen dengan tujuan menjaga kesehatan tanaman, menjaga kestabilan produksi dan kualitas buah atau untuk peremajaan dan pembentukan profil pohon. Direktorat Bina Perlindungan Tanaman (1994) menyatakan bahwa pada
tanaman
jeruk
pemangkasan
perlu
dilakukan
terhadap
cabang-
cabang/ranting yang terserang hama/penyakit, kering, tidak teratur/tidak diinginkan, dan tidak produktif, serta tunas air yang tumbuh dari batang bawah. Pemangkasan bertujuan untuk memperoleh tanaman yang kekar, kuat, tidak terlalu tinggi, percabangan teratur, memudahkan sinar matahari masuk ke seluruh permukaan daun, memperbaiki kualitas buah, memperbanyak tunas-tunas yang akan memunculkan bunga dan buah, serta mengurangi kerimbunan. Jumlah tunas yang tumbuh harus dibatasi yaitu pada awal tanam maksimal 5-6 tunas, kemudian dipilih 3-4 tunas terbaik yang ada, menjadi bentuk dasar pohon. Pemangkasan juga dilakukan setelah panen untuk merangsang pertumbuhan tunas produktif. Menurut Arief (1990) pemangkasan tanaman mangga dilakukan sekali setahun yaitu pemangkasan pada tanaman yang telah berbuah pada saat awal musim hujan untuk mengatur pertumbuhan cabang serta mengurangi kerimbunan agar terkena sinar matahari dan kuat saat berbunga. Menurut hasil penelitian Hidayat (2003) tanaman mangga yang dipangkas satu pupus (flush) tunas tepat pada bukunya merangsang tumbuhnya tunas baru pada mata–mata tunas disekitar buku tersebut. Pemangkasan pada pohon mangga meningkatkan jumlah tunas daun sebesar 78 % dan jumlah tunas bunga sebesar 31 % dibandingkan dengan kontrol. Pemangkasan berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas per pucuk, panjang malai dan jumlah cabang malai per malai, persentase bunga jantan dan bunga hermaprodit, serta jumlah buah muda per malai pada mangga arumanis.
Pemangkasan jambu bol bertujuan untuk membentuk pohon dan sekaligus meningkatkan produktifitas. Pemangkasan yang dilakukan 3 kali yaitu pemangkasan 1 pada tanaman berumur kurang dari 1 tahun dengan memotong ujung batang sampai ketinggian 70-100 cm dari tanah dan setelah cabang primer terbentuk, dipilih dua atau tiga cabang primer terbaik dan dibiarkan tumbuh sampai 50 cm. Pada pemangkasan 2 dilakukan dengan memotong ujung batang cabang primer yang sudah berukuran panjang 50 cm dan cabang primer dipotong sampai 30 cm dari pangkalnya. Setelah cabang sekunder terbentuk, dipilih 3 cabang sekunder terbaik. Pemangkasan 3 dilakukan dengan memotong cabang sekunder sampai 30-50 cm dari pangkalnya dan setelah cabang tersier terbentuk, pelihara 3 cabang tersier, lalu pemangkasan dihentikan (Rahmat, 1998). Rivaie (2006) menyatakan pemangkasan pada tanaman jarak pagar terutama ditujukan untuk membentuk kanopi tanaman seperti semak (payung). Hal ini penting karena tanaman jarak berbunga terminal, sehingga jumlah cabang berkorelasi positif dengan produksi buah dan biji, sedangkan Irwanto (2006) menyatakan pemangkasan pada tanaman jarak bertujuan untuk meningkatkan jumlah cabang produktif. Pemangkasan batang dapat mulai dilakukan pada ketinggian sekitar 20 cm dari permukaan tanah untuk meningkatkan jumlah cabang. Pemangkasan dilakukan pada bagian batang yang telah cukup berkayu (warna coklat keabu-abuan). Pada tanaman teh dilakukan pemangkasan yang bertujuan untuk pemeliharaan tanaman teh agar menjadi perdu, agar teh dapat dipetik dengan mudah, cepat dan efisien. Kegiatana ini dilakukan untuk membentuk bidang petik seluas mungkin dan merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru sehingga mampu menghasilkan pucuk dalam jumlah yang besar (Setyamidjaja, 2000). .
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Pasir Kuda Institut Pertanian Bogor yang berlokasi di Ciomas pada bulan Juni 2007 hingga bulan Februari 2008. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah tanaman manggis umur 2 tahun dan umur 4 tahun. Alat yang membantu penelitian ini adalah gunting pangkas (hand pruner), penggaris, meteran, jangka sorong, spidol permanen untuk menandai tanaman dan tangga untuk membantu pemangkasan dan pengamatan. Metode Penelitian ini terdiri dari dua percobaan yang terpisah yaitu percobaan 1 adalah pemangkasan pada tanaman manggis berumur dua tahun dan percobaan 2 adalah pemangkasan pada tanaman manggis berumur empat tahun. Kedua percobaan dilakukan dengan dua perlakuan yaitu perlakuan tanpa pemangkasan (sebagai kontrol) dan perlakuan pemangkasan. Pengambilan data dilakukan secara acak pada empat tanaman pada setiap kelompok dengan melakukan pengacakan sebelumnya. Rancangan yang digunakan untuk masing-masing percobaan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua taraf perlakuan pada tiga kelompok dengan model sebagai berikut (Gomez and Gomez, 1995): Yij = µ + αi + βj + εij Dengan :
i = 1, 2, 3, ... , i j = 1, 2, 3, ... , j
Keterangan : Yij
= nilai pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ
= nilai tengah umum (rata-rata)
αi
= pengaruh perlakuan ke-i
βj
= pengaruh kelompok ke-j
εij
= galat percobaan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Jika F hitung > F tabel maka dilakukan uji lanjut nilai tengah BNT taraf 5%.
Untuk mengetahui pertumbuhan pada masing-masing peubah dilakukan perhitungan pada laju pertumbuhan tanaman, dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : Hasil Pengamatan Bulan Akhir – Hasil Pengamatan Bulan Awal Laju pertumbuhan = Jumlah Bulan Pengamatan Tanaman ditanam pada lahan seluas 1080 m2. Semua tanaman diusahakan mendapat perlakuan yang sama seperti pemberian pupuk, penyiraman, penerimaan cahaya ataupun yang lain. Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Tanaman manggis umur 2 tahun merupakan tanaman manggis varietas Wanayasa yang ditanam pada tanggal 14 April 2005 merupakan hasil perbanyakan melalui teknik sambung yang didapatkan dari Kebun Percobaan Tajur. Jumlah tanaman manggis umur 2 tahun yang diamati adalah 27 tanaman yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok, masingmasing kelompok berjumlah 9 tanaman. Kelompok 1 dan 3 terdiri atas 4 tanaman dengan perlakuan pemangkasan dan 5 tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan, kelompok 2 terdiri atas 5 tanaman dengan perlakuan pemangkasan dan 4 tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan. Denah pengacakan di lapang pada Gambar Lampiran 1. b) Tanaman manggis umur 4 tahun merupakan tanaman manggis berasal dari Leuwiliang yang ditanam pada tanggal 3 April 2003 yang merupakan hasil perbanyakan melalui biji. Jumlah tanaman manggis umur 4 tahun yang diamati adalah 18 tanaman yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 6 tanaman. Setiap kelompok terdiri atas 3 tanaman dengan perlakuan pemangkasan dan 3 tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan. Denah pengacakan di lapang pada Gambar Lampiran 2. Tanaman manggis umur 2 tahun dan 4 tahun berada di lokasi yang sama dan tumbuh dengan tanaman naungan pohon pepaya dan pohon pisang, sehingga tanaman manggis dapat terlindungi dari cahaya matahari. Hal ini sangat
menguntungkan tanaman manggis, karena tanaman manggis tidak tahan terhadap sinar matahari langsung. Pemupukan tanaman manggis dilakukan pada saat penanaman, yaitu dengan pupuk Urea 20 g, KCl 40 g, dan TSP 80 g (dosis setiap pohon) dan setiap tiga bulan sekali dilakukan pemupukan dengan penambahan 1020 g untuk masing-masing pupuk. Deskripsi kedua jenis tanaman dapat dilihat di Tabel Lampiran 1 untuk mengetahui model pertumbuhan masing-masing tanaman. Pemangkasan Jenis pemangkasan yang dilakukan adalah pemangkasan tajuk yang merupakan
pertumbuhan
dari
flush
yang
dihasilkan
tanaman
yang
pertumbuhannya ke atas yang diduga bisa mempengaruhi pertambahan tinggi tanaman dan membentuk kanopi kerucut pada tanaman. Proses pemangkasan dapat dilihat pada Gambar 1. Pemangkasan dilakukan enam bulan sekali dengan jadwal yang berbeda tergantung jadwal pemangkasan sebelumnya yaitu pada tanaman umur 2 tahun tanggal 14 Mei 2007, 24 November 2007 sedangkan tanaman umur 4 tahun tanggal 14 Agustus 2007, 23 September 2007, 16 Januari 2008 dan 29 Maret 2008. Belum ada pedoman yang tepat dan sesuai tentang bagaimana cara dan tipe pemangkasan yang benar yang seharusnya dilakukan terhadap tanaman manggis, untuk itu dilakukan pemangkasan dengan cara memangkas trubus tanaman yang tumbuh ke atas (dipangkas sebanyak empat ruas dari ujung titik tumbuh) dengan harapan akan menghasilkan tanaman yang berkanopi oval dengan pertumbuhan flush ke samping.
Tanaman Sebelum Pemangkasan
Pemangkasan dengan gunting pangkas
Pemangkasan pada Ruas Keempat
Hasil pemangkasan
Gambar 1. Proses Pemangkasan Tanaman Manggis Pengamatan Pengamatan tanaman dilakukan setiap bulan mulai tanggal 20 Juni 2007 hingga tanggal 24 Februari 2008 dengan menggunakan bulan Maret 2007 sebagai pedoman dan acuan perhitungan pengamatan. Bulan Maret 2007 adalah bulan dilakukan pemangkasan untuk semua jenis tanaman dan bulan April adalah 1 bulan setelah pemangkasan (BSP) yang merupakan data awal pengamatan. Data yang dikumpulkan adalah data dari pengamatan kualitatif dan pengamatan kuantitatif dengan rincian sebagai berikut :
1. Pengamatan kualitatif Pengamatan kualitatif adalah pengamatan yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara subyektif oleh peneliti sendiri terhadap arah pertumbuhan flush. Arah pertumbuhan flush adalah tumbuh ke arah samping atau tumbuh ke atas yang dapat dilihat pada Gambar 2. flush menyamping
Arah pertumbuhan flush menyamping
flush ke atas
Arah pertumbuhan flush ke atas
Gambar 2. Arah Pertumbuhan Flush pada Tanaman Manggis 2. Pengamatan kuantitatif Pengamatan kuantitatif adalah pengamatan yang dilakukan terhadap : a. Frekuensi pembentukan daun baru (flush) Frekuensi pembentukan daun baru adalah berapa sering tanaman menghasilkan daun baru selama pengamatan selama 9 bulan setelah tanaman diberikan perlakuan pemangkasan ataupun tanpa pemangkasan. Perhitungan ini didapatkan dari hasil perhitungan jumlah daun baru pada tanaman umur dua tahun dan jumlah flush pada tanaman umur empat tahun. b. Tinggi tanaman Pada awal pengamatan dilakukan penandaan terlebih dahulu dengan menggunakan spidol permanen yang berwarna berbeda dengan warna batang tanaman, 10 cm dari permukaan tanah selama pengamatan 9 bulan dan pengukuran dihitung dari tanda spidol hingga ujung titik tumbuh tanaman.
Tinggi Tanaman Manggis
Tinggi Tanaman Manggis
Tanaman manggis umur 2 tahun
Tanaman manggis umur 4 tahun
Gambar 3. Cara Pengukuran Tinggi Tanaman Manggis c. Jumlah pembentukan flush baru Jumlah pembentukan flush baru adalah perhitungan jumlah daun baru yang dihasilkan tanaman umur 4 tahun setelah mendapatkan perlakuan pemangkasan ataupun tanpa pemangkasan. Flush sempurna Flush awal
Pembentukan flush awal
Perkembangan flush sempurna
Gambar 4. Pembentukan Flush Tanaman Manggis d. Diameter batang utama pohon manggis Cara pengukuran diameter batang utama tanaman manggis dapat dilihat pada Gambar 5 dengan melakukan pengukuran pada tanda spidol yang diusakan tidak akan hilang selama pengamatan, pengukuran dilakukan dengan jangka sorong setiap bulannya.
Diameter Batang Diameter Batang
Tanaman manggis umur 2 tahun
Tanaman manggis umur 4 tahun
Gambar 5. Cara Pengukuran Diameter Batang Tanaman Manggis e. Diameter tajuk pohon manggis Pengamatan diameter tajuk merupakan diameter dari bayangan tanaman pada saat sinar matahari tepat berada di atas tanaman, pengukuran ini dilakukan menggunakan meteran.
Diameter Tajuk
Gambar 6. Cara Pengukuran Diameter Tajuk Tanaman f. Jumlah pertambahan daun baru baik yang sempurna ataupun belum Pengamatan dilakukan pada tanaman yang berumur 2 tahun yang mengalami pertambahan daun baik yang telah membuka ataupun belum sempurna yang masih berwarna merah kehijauan.
g. Jumlah cabang primer Pertambahan jumlah cabang primer tanaman manggis ini dihitung dari percabangan pertama yang dihasilkan dan dibentuk dari batang utama tanaman. Pada tanaman umur dua tahun tidak dilakukan perhitungan jumlah cabang primer dikarenakan tanaman masih sedikit memiliki cabang primer. h. Jumlah cabang sekunder Cabang sekunder adalah cabang yang muncul atau dihasilkan oleh cabang primer tanaman pada saat munculnya flush, yang diharapkan pada pembentukan kanopi oval pada tanaman. Pada tanaman umur dua tahun tidak dilakukan perhitungan jumlah cabang sekunder dikarenakan tanaman belum menghasilkan cabang sekunder. Analisis Data Data kualitatif berupa arah pertumbuhan flush dijelaskan secara deskriptif. Pengolahan data kuantitatif menggunakan uji F pada program komputer SAS (Statistical Analysis System) 6.12.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian dimulai pada bulan Juni 2007 dengan data awal yang diambil pada bulan April 2007. Selama penelitian berlangsung curah hujan rata-rata berkisar 18,29-39,6 mm/hari dengan jumlah hari hujan yang berbeda setiap bulannya. Curah hujan sangat berpengaruh pada kondisi lingkungan dan pertumbuhan tanaman, suhu udara berkisar 25-26°C dengan kelembaban udara rata-rata 77%-90%, mendekati akhir penelitian yaitu bulan Februari 2008, curah hujan rata-rata menurun dari 29,25 mm/hari menjadi 18,286 mm/hari dengan kelembaban udara 90% (Tabel Lampiran 2). Selama percobaan dilakukan tanaman mengalami serangan penyakit pada daun sebanyak 5% dari jumlah keseluruhan penambahan daun baru. Serangan penyakit yang terjadi adalah bercak daun coklat, ulat penggorok daun, hama ulat penggulung dan belalang pemakan daun. Untuk memberantas hama tersebut digunakan insektisida sistemik dengan cara penyemprotan insektisida Decis dengan dosis penggunaan 1 ml/liter pada pagi hari waktu terjadi serangan. Kondisi daun yang terserang dapat dilihat pada Gambar 7 yang menunjukkan serangan hama dan penyakit pada keseluruhan tanaman yang dijadikan bahan penelitian, baik berumur 2 tahun maupun 4 tahun. Penyerangan yang terjadi lebih banyak terjadi pada tanaman yang berumur 4 tahun. Hama yang menyerang adalah belalang dan hama penggerek. Belalang memakan daun muda secara tidak beraturan sehingga daun berkurang secara bertahap. Hama penggerek (Phyllocnitis citrella) menggerek daun muda seperti membuat korokan pada jaringan daun sehingga mengganggu aliran fotosintat. Penyakit yang menyerang tanaman manggis selama pengamatan adalah bercak daun coklat dan bercak daun cescospora. Bercak daun coklat disebabkan oleh jamur Helminthosporium sp. dengan ciri-ciri pada daun terdapat bercak coklat yang kecil, bercak ini akan mengalami pembesaran seiring pertumbuhan daun dan dapat menular pada daun lain. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman sehingga mengurangi produktivitas tanaman manggis karena daun tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Bercak daun cescospora disebabkan oleh
jamur Cercospora averrhoae Fres. dengan ciri-ciri daun terjadi klorosis pada daun sehingga daun menguning sebagian dan akhirnya menguning secara keseluruhan. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman sehingga mengurangi produktivitas tanaman manggis karena daun tidak dapat berfotosisntesis dengan sempurna.
Serangan Belalang pemakan daun
Serangan Hama penggerek
Serangan Bercak daun coklat
Serangan Bercak daun cescospora
Gambar 7. Beberapa Daun yang Terserang Hama dan Penyakit Rekapitulasi Hasil Penelitian Rekapitulasi sidik ragam pengaruh pemangkasan terhadap pertumbuhan vegetatif pada tanaman menggis berumur dua tahun dan empat tahun disajikan pada Tabel 1. Rekapitulasi sidik ragam hasil penelitian peubah diameter batang, diameter tajuk, jumlah daun, dan tinggi tanaman pada tanaman manggis umur dua tahun pada periode 1-11BSP ditampilkan pada Tabel Lampiran 3 hingga 6 yang
menunjukkan bahwa pemangkasan belum memberikan pengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman selama 9 bulan pengamatan. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Penelitian Peubah yang Diamati pada Tanaman Manggis Umur Dua Tahun dan Umur Empat Tahun Parameter Pertumbuhan Bulan
Umur
Tinggi
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Cabang
Cabang
Primer
Sekunder
Diameter
Diameter
Batang
Tajuk
tn
tn
tn
tn
-
-
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Daun/Flush Tanaman
2
tahun (111 BSP) Umur
4
tahun (111 BSP) Keterangan :
tn : tidak berbeda nyata uji F taraf 5% - : tidak dilakukan pengamatan karena belum ada pertambahan cabang primer dan cabang sekunder
Tabel 1 juga menunjukkan rekapitulasi sidik ragam hasil penelitian tanaman manggis umur empat tahun pada periode 1-11BSP peubah diameter batang, diameter tajuk, jumlah flush, tinggi tanaman, jumlah cabang primer, dan jumlah cabang sekunder ditampilkan pada Tabel Lampiran 7 hingga 12 yang menunjukkan
bahwa
pemangkasan
belum
memberikan
pengaruh
pada
pertumbuhan tanaman selama 9 bulan pengamatan. Pemangkasan tanaman manggis umur empat tahun memberi pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap ukuran diameter batang diameter tajuk, jumlah daun baru (flush), tinggi tanaman, jumlah cabang primer dan jumlah cabang sekunder mulai dari awal pemangkasan yaitu 1 BSP hingga 11BSP. Pemangkasan terhadap Tanaman Manggis Umur Dua Tahun Berdasarkan Tabel 2 pemangkasan terhadap tanaman manggis umur dua tahun selama 9 bulan pengamatan tidak menunjukkan perbedaan pertumbuhan antara tanaman dengan perlakuan pemangkasan maupun perlakuan tanpa pemangkasan.
Tabel 2. Rataan Pertambahan Ukuran Diameter Batang, Diameter Tajuk, Jumlah Daun, dan Tinggi Tanaman pada Tanaman Manggis Umur Dua Tahun Diameter
Diameter
Batang
Tajuk
Bulan
P
TP
P
TP
Jumlah Daun P
TP
Tinggi Tanaman P
TP
-----cm-------
-------cm-------
-----helai-----
-------cm-------
1BSP
0,68
0,58
33,08
25,50
4,83
4,50
12,50
12,75
3BSP
0,63
0,60
30,08
28,83
4,33
3,17
10,03
14,08
4BSP
0,72
0,64
31,32
30,28
5,67
5,00
10,93
14,33
5BSP
0,75
0,63
27,50
22,00
5,67
5,17
11,18
17,33
6BSP
0,80
0,74
29,60
27,00
6,67
5,83
12,35
17,78
7BSP
0,80
0,77
27,50
24,93
7,33
6,50
12,35
18,53
8BSP
0,83
0,80
27,83
25,27
8,50
8,17
13,30
18,87
9BSP
0,95
0,82
28,03
27,92
8,67
7,17
14,42
16,08
10BSP
1,00
0,87
28,88
26,67
8,50
8,33
14,82
16,70
11BSP
1,02
0,88
29,83
28,78
8,67
7,83
17,10
19,87
pertumbuhan 0,031 0,027
-0,295
0,298 0,349 0,303
0,418
0,647
Laju
(.../bulan) Keterangan :
P TP
: Pemangkasan : Tanpa Pemangkasan
Keadaan di lapang menunjukkan perubahan naungan selama pengamatan dilakukan yang awalnya dengan paranet kemudian diganti bambu terjadi pada 8BSP sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman manggis yang rentan terhadap cahaya matahari secara langsung. Menurut Salisbury and Ross (1995) menyatakan bahwa tumbuhan naungan biasanya tidak dapat dipindah ke cahaya matahari langsung tanpa menghambat fotosintesis daun kematian daun dewasa dalam beberapa hari. Diameter Batang Pada Tabel 2 menyatakan diameter batang pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan pada 11BSP mencapai 1,02 cm, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 0,88 cm. Laju pertumbuhan diameter
batang pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan 0,031 cm/bulan, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 0,027 cm/bulan. Diameter batang selama 11BSP pada tanaman umur dua tahun dapat dilihat pada Gambar 8. 1.2
Diameter Batang (cm)
1
Pemangkasan Tanpa pemangkasan
0.8
0.6
0.4
0.2
0 1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
BSP(Bulan Setelah Pemangkasan)
Gambar 8. Diameter Batang Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP Pertumbuhan diameter batang mengalami kenaikan secara bertahap dari bulan ke bulan walaupun belum terlihat perbedaan yang nyata antara perlakuan pemangkasan dan perlakuan tanpa pemangkasan. Diameter Tajuk Batang tanaman manggis berbentuk kayu dan keras, tumbuh tegak, memiliki percabangan serta ranting yang jumlahnya banyak sehingga dapat membentuk tajuk/mahkota yang tinggi, rimbun dan rindang. Diameter tajuk tanaman manggis dapat mencapai 25-35 m (Cahyono dan Juanda, 2000). Diameter tajuk pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan pada 11BSP mencapai 29,83 cm, sedangkan tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 28,78 cm (Tabel 2). Laju pertumbuhan diameter tajuk pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan -0,295 cm/bulan, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 0,298 cm/bulan. Pertumbuhan negatif ini dikarenakan naungan yang berubah-ubah
sehingga
mempengaruhi
perubahan
kelembaban
untuk
pertumbuhan tanaman yang mempengaruhi proses transpirasi daun sehingga terjadi pematahan daun yang tidak diharapkan dengan jumlah yang banyak, hal ini menyebabkan pengaruh dalam proses pembentukan tajuk. 35
30
Pemangkasan Tanpa pemangkasan
Diameter Tajuk (cm)
25
20
15
10
5
0 1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
BSP(Bulan Setelah Pemangkasan)
Gambar 9. Diameter Tajuk Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP Bentuk tajuk bervariasi dari bulat silindris hingga berbentuk kerucut dengan penyebaran simetris ke semua arah dari batang utama tanaman. Lebar suatu tajuk merentang dan semakin mengecil ke arah puncak pohon. Ukuran diameter tajuk dihitung dari lingkar tajuk tanaman yang merupakan bayangan yang akan terjadi dari tanaman apabila sinar matahari tepat berada di atas tanaman. Pada Gambar 9 terlihat adanya kecenderungan pengaruh pemangkasan dapat memperlebar diameter tajuk dibandingkan tanpa pemangkasan, namun dugaan ini membutuhkan waktu pengamatan yang lebih lama (lebih dari 11BSP). Jumlah Daun Peubah jumlah daun diamati dari jumlah daun yang muncul secara berpasangan namun dianggap sebagai dua daun yang sempurna membuka. Pada Tabel 2 jumlah daun pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan pada 11BSP mencapai 8,67 helai, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 7,83 helai. Pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan akan
menghasilkan daun baru lebih cepat dari pada tanaman tanpa perlakuan pemangkasan agar fotosintesis dan proses metabolisme dapat berjalan lancar, hal ini dipengaruhi oleh zat pengatur tumbuh tanaman dan cadangan makanan yang tersisa. Laju pertumbuhan jumlah daun pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan 0,349 helai/bulan, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 0,303 helai/bulan. 10 9
Pemangkasan Tanpa pemangkasan
8
Jumlah Daun (helai)
7 6 5 4 3 2 1 0 1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
BSP(Bulan Setelah Pemangkasan)
Gambar 10. Jumlah Daun Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP Jumlah daun ini berkebalikan dengan nilai laju pertumbuhan diameter tajuk yang negatif, patahnya daun menyebabkan munculnya daun baru namun munculnya daun baru ini tidak menambah diameter tajuk karena pertumbuhannya pada batang bagian bawah bukan ditempat semula terjadinya pematahan. Terjadinya pematahan ini diduga karena adanya faktor lingkungan yang tidak dapat dihindarkan seperti adanya kucing dan ayam yang berkeliaran di kebun serta anak kecil yang bermain. Jumlah daun selama 11BSP pada tanaman umur dua tahun dapat dilihat pada Gambar 10 yang terlihat terjadi peningkatan pertambahan daun baru terjadi 6-7 kali selama 9 bulan pengamatan. Tinggi tanaman Tinggi tanaman pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan pada 11BSP mencapai 17,10 cm, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa
pemangkasan 19,87 cm (Tabel 2). Laju pertumbuhan tinggi tanaman selama 11BSP pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan 0,418 cm/bulan, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 0,647 cm/bulan. 25
Pemangkasan
20 Tinggi Tanaman (cm)
Tanpa pemangkasan
15
10
5
0 1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
BSP(Bulan Setelah Pemangkasan)
Gambar 11. Tinggi Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 111BSP Tinggi tanaman selama 11BSP pada tanaman umur dua tahun dapat dilihat pada Gambar 11. Tanaman manggis dengan perlakuan tanpa pemangkasan mengalami pertambahan tinggi yang lebih besar dari pada tanaman yang dipangkas, hal ini terjadi dikarenakan ada 6 tanaman (2 tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan dan 4 tanaman perlakuan pemangkasan) yang mengalami kematian selama dilakukan pengamatan. Pemangkasan terhadap Tanaman Manggis Umur Empat Tahun Berdasarkan Tabel 3 pemangkasan terhadap tanaman manggis umur empat tahun selama 9 bulan pengamatan tidak menunjukkan perbedaan pertumbuhan antara tanaman dengan perlakuan pemangkasan maupun perlakuan tanpa pemangkasan.
Tabel 3. Rataan Pertambahan Ukuran Diameter Batang, Diameter Tajuk, Pertambahan Jumlah Flush, Tinggi Tanaman, Jumlah Cabang Primer, dan Jumlah Cabang Sekunder pada Tanaman Manggis Umur Empat Tahun Diameter Bulan
Batang P
Diameter Tajuk
TP
-------cm------
P
TP
--------cm--------
Jumlah
Pertambahan
Tinggi
Jumlah Flush
Tanaman
P
TP
-------helai------
P
TP
-------cm-------
Cabang Primer P
TP
Jumlah Cabang Sekunder P
TP
----cabang----
-----cabang-----
1BSP
4,48
4,58
-
-
135,00
152,00
174,67
202,83
22,67
25,00
122,50
134,33
3BSP
4,48
4,85
195,83
195,00
0,00
0,00
190,33
206,00
23,00
25,00
122,17
134,33
4BSP
4,73
5,03
223,50
213,00
303,17
313,00
196,33
211,33
23,17
25,83
131,33
153,33
5BSP
4,73
5,03
227,83
213,00
36,00
33,00
198,50
211,33
23,17
25,83
131,33
153,33
6BSP
4,70
5,07
227,83
213,00
23,33
101,50
198,50
211,33
24,00
25,83
135,50
159,17
7BSP
4,92
5,22
232,83
221,33
34,33
4,50
201,25
215,70
24,00
26,17
138,17
167,83
8BSP
5,23
5,23
255,63
224,83
77,50
38,33
212,58
219,82
24,00
26,17
155,83
174,5
9BSP
5,98
6,10
257,15
236,00
20,00
71,83
214,25
228,47
24,00
27,50
160,83
195,50
10BSP
6,03
6,10
261,35
238,33
15,33
13,00
221,75
231,63
24,50
27,50
164,50
195,83
11BSP
6,08
6,10
271,68
244,67
15,33
13,00
227,25
233,97
24,50
27,83
170,17
199,17
0,145
0,138
8,427
5,518
-
-
4,78
2,83
0,166
0,257
4,333
5,895
Laju pert. (.../bulan)
Keterangan :
P TP
: Pemangkasan : Tanpa Pemangkasan
Diameter Batang Diameter batang pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan pada 11BSP mencapai 6,08 cm, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 6,10 cm. Menurut Cahyono dan Juanda (2000) diameter batang tanaman manggis dapat mencapai 60 cm. Laju pertumbuhan diameter batang pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan 0,145 cm/bulan, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 0,138 cm/bulan. Diameter batang selama 11BSP pada tanaman umur empat tahun dapat dilihat pada Gambar 12 yang menyatakan diameter batang tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan lebih besar dari pada perlakuan pemangkasan.
7
6 Pemangkasan Diameter Batang (cm)
Tanpa pemangkasan 5
4
3
2
1
0 1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
BSP(Bulan Setelah Pemangkasan)
Gambar 12. Diameter Batang Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP Diameter Tajuk Berdasarkan bentuk kanopi, tanaman dapat dibedakan menjadi dua yaitu kanopi tanaman berbetuk oval/bulat silindris dan berbentuk kerucut/segitiga (Almeyda dan Martin, 1976). Bentuk yang terbentuk dari tanaman dengan perlakuan pemangkasan lebih cenderung oval sedangkan tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan cenderung kerucut. Pada awal pengamatan bentuk tajuk tanaman secara keseluruhan berbentuk kerucut berjumlah 18 tanaman yaitu 9 tanaman dengan perlakuan pemangkasan (kesembilan tanaman menjadi berkanopi oval) dan 9 tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan (6 tanaman menjadi berkanopi oval dan 3 tanaman masih berkanopi kerucut). Pengaruh dari pemangkasan membuat tanaman berkanopi oval sebanyak 15 tanaman dan berkanopi kerucut 3 tanaman. Jenis kanopi tanaman manggis dapat terlihat pada Gambar 13.
Kanopi Kerucut
Kanopi Oval
Gambar 13. Jenis Kanopi Tanaman Manggis Diameter tajuk pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan pada 11BSP mencapai 271,68 cm, sedangkan tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 244,67 cm. Laju pertumbuhan diameter tajuk pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan 8,427 cm/bulan, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 5,518 cm/bulan (Tabel 3). Diameter tajuk selama 11BSP pada tanaman umur empat tahun dapat dilihat pada Gambar 14. 300
250
Diameter Tajuk (cm)
Pemangkasan Tanpa pemangkasan
200
150
100
50
0 1
3
4 5 6 7 8 9 BSP(Bulan Setelah Pemangkasan)
10
11
Gambar 14. Diameter Tajuk Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP
Tanaman dengan perlakuan pemangkasan memiliki diameter tajuk lebih lebar dari pada perlakuan tanpa pemangkasan, hal ini sebanding dengan hasil jumlah flush yang menyatakan hasil perlakuan pemangkasan juga lebih banyak. Pertumbuhan flush yang kesamping akan mempengaruhi pembentukan kanopi oval. Jumlah Flush Peubah daun baru (flush) yaitu terbentuknya daun baru secara serentak pada tanaman manggis yang merupakan bentukan dari tajuk-tajuk yang telah tumbuh sebelumnya yang kemudian membentuk kanopi. Jumlah pertambahan flush selama 11BSP pada tanaman perlakuan pemangkasan sebanyak 659,99 daun sedangkan pada perlakuan tanpa pemangkasan sebanyak 740,16 daun. Pertambahan flush lebih banyak terjadi pada perlakuan tanpa pemangkasan. 350
300 Pemangkasan Tanpa pemangkasan
Jumlah Flush (helai)
250
200
150
100
50
0 1
3
4 5 6 7 8 9 BSP(Bulan Setelah Pemangkasan)
10
11
Gambar 15. Jumlah Flush Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP Jumlah flush selama 5-10BSP pada tanaman umur empat tahun dapat dilihat pada Gambar 15 yang terlihat adanya kenaikan jumlah flush 1 kali pada perlakuan pemangkasan dan 2 kali pada perlakuan tanpa pemangkasan, diduga pemangkasan pucuk batang dapat menurunkan frekuensi flush pada tanaman manggis umur 4 tahun.
Tinggi Tanaman Menurut Tirtawirata (2003) menyatakan bahwa tiga tahun setelah ditanam di lapang, tanaman manggis asal biji rata-rata telah mencapai tinggi 2,5-3,0 m dengan cabang 30-35 cabang. Tinggi tanaman pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan pada 11BSP mencapai 227,25 cm, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 233,97 cm (Tabel 3). Tinggi tanaman selama 11BSP manggis pada umur empat tahun yang dipangkas dan tidak dipangkas dapat dilihat pada Gambar 16. 250
200 Tinggi Tanaman (cm)
Pemangkasan Tanpa pemangkasan 150
100
50
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
BSP (Bulan Setelah Pemangkasan)
Gambar 16. Tinggi Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP Laju pertumbuhan tinggi tanaman pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan 4,78 cm/bulan, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 2,83 cm/bulan. Pada saat pengamatan di lapang (Tabel 3) tanaman manggis umur empat tahun perlakuan pemangkasan memiliki tinggi tanaman lebih rendah dari pada perlakuan tanpa pemangkasan walaupun dikatakan belum berbeda. Hal ini diduga karena pemangkasan dilakukan pada flush yang tumbuh ke atas sehingga mempengaruhi pengukuran tinggi tanaman.
Jumlah Cabang Primer Cabang primer adalah cabang yang melekat langsung pada batang utama tanaman. Pertambahan jumlah cabang primer tanaman manggis ini dihitung dari percabangan pertama yang dihasilkan dan dibentuk dari batang utama tanaman. Pada Tabel 3 terlihat jumlah cabang primer pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan pada 11BSP mencapai 24,50 cabang, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 27,83 cabang. Laju pertumbuhan jumlah cabang primer pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan 0,166 cabang/bulan, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 0,257 cabang/bulan (Gambar 17). 30
Jumlah Cabang Primer (cabang)
25
Pemangkasan Tanpa Pemangkasan
20
15
10
5
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
BSP (Bulan Setelah Pemangkasan)
Gambar 17. Jumlah Cabang Primer Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP Pertambahan jumlah cabang primer tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan lebih tinggi dari pada perlakuan pemangkasan, hal ini diduga berhubungan dengan frekuensi pertambahan flush. Pemangkasan dilakukan pada trubus tanaman pada ruas keempat dari ujung titik tumbuh yang akan cenderung mempengaruhi pertumbuhan cabang primer.
Jumlah Cabang Sekunder Cabang sekunder adalah cabang yang muncul atau dihasilkan oleh cabang primer tanaman yang muncul pada saat munculnya flush. Pertumbuhan cabang sekunder adalah kesamping, yang terlihat pada bentuk dan kerimbunan tanaman di lapang. Hal ini akan berakibat pada pembentukan kanopi oval pada tanaman. 250
Jumlah Cabang Sekunder (cabang)
200
Pemangkasan Tanpa pemangkasan
150
100
50
0 1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
BSP(Bulan Setelah Pemangkasan)
Gambar 18. Jumlah Cabang Sekunder Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP Jumlah cabang sekunder pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan pada 11BSP mencapai 170,17 cabang, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 199,17 cabang. Laju pertumbuhan jumlah cabang sekunder pada tanaman dengan perlakuan pemangkasan 4,333 cabang/bulan, sedangkan pada tanaman dengan perlakuan tanpa pemangkasan 5,895 cabang/bulan. Cabang sekunder selama 11BSP pada kedua perlakuan tanaman dapat dilihat pada Gambar 18 pertambahan jumlah cabang sekunder pada perlakuan pemangkasan lebih kecil dari pada perlakuan tanpa pemangkasan, hal ini merupakan dampak dari faktor pemangkasan itu sendiri yang berhubungan dengan frekuensi pertambahan flush.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pemangkasan pucuk pada tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) umur dua tahun belum berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif secara kuantitatif selama 9 bulan pengamatan, namun terlihat kecenderungan bahwa diameter batang, diameter tajuk, dan jumlah daun tanaman lebih tinggi tanaman yang dipangkas daripada tanpa pemangkasan. Pemangkasan pucuk pada tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) umur empat tahun belum berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif secara kuantitatif selama 9 bulan pengamatan, namun tanaman yang dipangkas cenderung memiliki diameter tajuk lebih tinggi daripada tanaman yang tidak dipangkas. Secara kualitatif menunjukkan bahwa tanaman dengan perlakuan pemangkasan lebih cenderung membentuk kanopi oval, sedangkan tanaman yang tidak dipangkas memiliki kanopi kerucut. Saran Pengamatan perlu dilanjutkan dengan periode yang lebih lama, sehingga pengaruh pemangkasan pucuk akan terlihat lebih jelas.
DAFTAR PUSTAKA Almeyda, N. and F. W. Martin. 1976. Cultivation of Neglected Tropical Fruit With Promise. US Department of Agriculture. USA. p.18. Anwarudin, M. J., I. Muas, and E. Mansyah. 1997. Budidaya Manggis. O. Yaacob and H. D. Tindall. Terjemahan : Mangosteen Cultivation. Rome : Food and Agriculture Organization of the United Nations. Anwar, 1999. Pengaruh Batang Bawah Ganda dengan Beberapa Garcinia Spp. terhadap Pertumbuhan Manggis (Garcinia Mangostana Linn). Skripsi Sarjana. Faperta IPB. 38hal. Arief, A. 1990. Hortikultura. CV Andi offset. Yogyakarta. 47p. Ashari, S. 1995. Edisi Revisi Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 476hal. Ashari, S. 2006. Meningkatkan Keunggulan Berbuah Tropis Indonesia. CV Andi Offset. Yogyakarta. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. 2007. Budidaya dan Pemeliharaan Jeruk Part 2.
[email protected]. [Diakses 22 september 2007]. Cahyono, B dan D. Juanda Js. 2000. Manggis Budi Daya dan Analisis Usaha Tani. Penerbit Kanisius. Jakarta. 79 hal. Chong, S. T and Chai T. B. 1991. Grafting Compatibility Studied of Garcinia mangostana on Tree Other Garcinia Spesies. Prosiding Simposium BuahBuahan Kebangsaan, Malaysia. Hlm 397-398. Coombs, D., P. Blackburne-Maze, M. Cracknell, and R. Bentley. 1994. The Complete Book Of Pruning. The Bath Press. 224p. Departemen Pertanian. 2006. Ekspor hortikultura : Nilai dan Volume Ekspor Buah-buahan. www.deptan.go.id. [Diakses 20 April 2008]. Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, Ditjen Tanaman Pangan dan Hortikultura. 1994. Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan Secara Terpadu Pada Tanaman Jeruk. ditlin.hortikultura.go.id. [Diakses 16 Juni 2008]. Direktorat Tanaman Buah. 2004. Manggis Primadona Ekspor Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. Departemen Pertanian, Jakarta. Gomez, K. A and A. A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi Kedua. Terjemahan : Endang Sjamsuddin dan Justika S. Baharsjah. Universitas Indonesia Press. Jakarta. p.698. Hidayat, R. 2003. Pengaruh Pemangkasan Produksi dan Kombinasi Dosis Pupuk Buatan terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Mangga (Mangifera Indica L.) Cv. Arumanis. pertanian. uns. ac. id. [Diakses 16 Juni 2008].
Irwanto. 2006. Pengembangan Tanaman Jarak (Jatropha Curcas L) Sebagai Sumber Bahan Bakar Alternatif. www.Irwantoshut.Com. [Diakses 15 Juli 2008]. Purnomosidhi P., Suparman, J. M. Roshetko dan Mulawarman. 2002. Perbanyakan dan Budidaya Tanaman dan Buah-Buahan dengan Penekanan pada Durian, Mangga, Jeruk, Melinjo dan Sawo: Pedoman Lapang. Internasional Centre for Reseach in Agroforestry (ICRAF) and Winrock Internasional. Bogor, Indonesia. 41p. Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika. 2007. Daftar Komposisi Zat Gizi BuahBuahan. Koleksi Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika Bogor. Rahmat, R. 1995. Budidaya Manggis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Rahmat, R. 1998. Budidaya Jambu Bol. www.iptek.net.id. [Diakses 16 Juni 2008]. Rivaie, A. A. 2006. Teknik Pemangkasan Tanaman Jarak Pagar untuk Memperoleh Produktivitas Maksimal. www. Indobiofuel.com. [Diakses 15 Juli 2008]. Salisbury, F. B. and C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Terjemahan : Diah R Lukman dan Sumaryono. Institut Teknologi Bandung. Bandung. p.173. Setyamidjaja, J. 2000. Teh Budidaya dan Pengolahan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta. 154hal. Sobir, dan R. Poerwanto. 2007. Mangostene Genetics and Improvement. International Jounal of Plant Breeding I(2), 105-111. Global Science Books. Sulaksana, dan Jayusman. 2005. Kemuning dan Jati Belanda sebagai Obat Pelangsing. Penebar Swadaya. Jakarta. 136hal. Sunarjono, H. 1988. Memperpendek Masa Remaja Tanaman Manggis. Warta Penelitian dan pengembangan Pertanian. 9: 4-6. Tirtawinata, M. R., Wijaya, dan Enggis T. 2000. Pembibitan dan Pembudidayaan Manggis. Penebar Swadaya. Jakarta. 58 hal. Tirtawirata, R. 2003. Kajian Anatomi dan Fisiologi Sambungan Bibit Manggis dengan Beberapa Anggota Kerabat Clusiaceae. Disertasi. Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Verheij, E. W. M. 1992. Garcinia mangostana L., p.177-181. In. E. W. M. Veirheij and R. E. Coronel (Eds.). Edible Fruit and Nuts. Plant Resourse of South East Asia 2. Bogor. Indonesia. Yaacob, O. and H. D. Tindall. 1995. Mangosteen Cultivation. FAO Plant Protection Paper 129. Food and Agriculture Organization of the United Nation. Rome.
LAMPIRAN
4U1 T1
4U2 P2
4U5 P5
4U8 T8
4U4 T4
4U6 P4
4 P4T6
4U9 P9
4U8 P8
4U9 T9
4U7 T7
4U7 P7
4U3 P3
4U2 T2
4U5 T5
4U6 P6
4U1 P1
4U3 T3
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Gambar Lampiran 1. Denah Pengacakan Tanaman Umur Empat Tahun di Lahan
U1 T4
U1 P2
U1 T1
U1 P1
U1 T3
U1 P4
U1 T2
U1 P3
U1 T4
U2 P3
U2 T3
U2 P2
U2 T2
U2 P4
U2 T1
U2 P1
U2 T4
U2 P5
U3 T2
U3 P1
U3 T4
U3 P4
U3 T2
U3 P3
U3 T5
U3 P2
U3 T1
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Gambar Lampiran 2. Denah Pengacakan Tanaman Umur Dua Tahun di Lahan Warna biru menunjukkan tanaman yang di amati dan di ambil datanya untuk penelitian Keterangan : T : tanpa pemangkasan P : pemangkasan U: ulangan
Tabel Lampiran 1. Deskripsi Varietas Wanayasa dan Leuwiliang Karakteristik Asal tanaman Bentuk batang Warna kulit batang Bentuk daun Ukuran panjang daun Ukuran lebar daun Tepi daun Ujung daun Permukaan daun Warna daun Balahan daun Panjang tangkai daun Warna bunga Warna kelompak bunga Jumlah benang sari Jumlah bunga per tandan Jumlah buah per tandan Bentuk buah Panjang buah Lingkar buah Berat per buah Panjang tangkai buah Warna kulit buah masak
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Ketebalan kulit buah Warna daging buah Rasa daging buah Aroma buah Jumlah juring perbuah Kandungan gula Hasil buah per pohon
: : : : : : :
Varietas Wanayasa
Varietas Leuwiliang
Wanayasa, Purwakarta piramida tumpul kecoklatan jorong ± 149-269 mm ± 78-122 mm rata meruncing mengkilap hijau tua simetris 10-20 mm merah merah 4-8 kuntum 1-2 kuntum 1-2 buah bulat 3,0 - 4,5 cm 4,5 - 5,5 cm 90 - 110 gram 15 - 22 mm merah keunguan/kehitaman 3 - 5 mm putih susu manis asam sedang 6 - 7 juring 17,75° Brix 500-700 kg
Leuwiliang silindris kecoklatan jorong ± 170-223 mm ± 77-104 mm rata meruncing mengkilap hijau tua simetris 8-16 mm merah merah 4-8 kuntum 1-2 kuntum 1-2 buah bulat 4,5 - 5,1 cm 5 - 6 cm 75 - 95 gram 25 mm merah keunguan/kehitaman 8,6 mm putih susu manis asam sedang 6 - 7 juring 18,66° Brix 300-500 kg
Sumber : PKBT-IPB, 2005. Deskripsi Plasma Nutfah. Koleksi Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika (Hasil Kegiatan RUSNAS Buah)
Tabel Lampiran 2. Data Curah Hujan, Hari Hujan dan Kelembaban Daerah Darmaga, Bogor Bulan
Curah Hujan (mm)
Jumlah hari hujan/bulan
Kelembaban (%)
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari
399 198 342,2 142,4 72 233 233,7 337,9 475,2 292,5 402,3
17 5 11 6 2 6 6 11 19 10 22
85 86 83 81 79 77 81 81 89 84 90
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Klimatologi Darmaga
Tabel Lampiran 3. Sidik Ragam Diameter Batang Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP Bulan
1BSP
3BSP
4BSP
5BSP
6BSP
7BSP
8BSP
9BSP
10BSP
11BSP
Sumber Keragaman Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total
db 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11
Jumlah Kuadrat 0,03 0,23 0,93 1,19 0,00 0,32 0,70 1,03 0,02 0,32 0,89 1,23 0,04 0,27 0,96 1,27 0,01 0,24 0,34 0,59 0,00 0,30 0,39 0,70 0,00 0,21 0,41 0,62 0,06 0,45 0,75 1,26 0,04 0,38 0,85 1,28 0,05 0,44 0,81 1,30
Kuadrat Tengah 0,03 0,12 0,16
F hitung 0,26 1,00
0,00 0,16 0,09
0,03 1,82
0,86 0,22
0,02 0,16 0,11
0,17 1,42
0,69 0,30
0,04 0,14 0,12
0,35 1,13
0,57 0,37
0,01 0,12 0,04
0,24 2,81
0,64 0,12
0,00 0,15 0,05
0,07 3,08
0,80 0,10
0,00 0,10 0,05
0,07 2,03
0,80 0,19
0,06 0,23 0,09
0,59 2,42
0,46 0,15
0,04 0,19 0,11
0,42 1,79
0,54 0,23
0,05 0,22 0,10
0,51 2,14
0,49 0,18
Pr > F 0,62 0,41
KK (%)
53,69
48,16
49,36
50,03
26,81
28,25
27,61
34,65
34,95
33,55
Tabel Lampiran 4. Sidik Ragam Diameter Tajuk Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP Bulan
1BSP
3BSP
4BSP
5BSP
6BSP
7BSP
8BSP
9BSP
10BSP
11BSP
Sumber Keragaman
db
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F hitung
Pr > F
Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total
1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11
172,52 136,79 2356,92 2666,23 4,69 285,79 2248,25 2538,73 3,20 547,69 2222,37 2773,26 90,75 339,50 1672,00 2102,25 20,28 417,26 508,04 945,58 19,76 186,43 1191,31 1397,50 19,76 236,54 839,63 1095,93 0,04 453,74 841,40 1295,18 14,74 386,42 987,33 1388,48 3,31 506,98 976,24 1486,53
172,52 68,40 294,61
0,59 0,23
0,47 0,80
4,69 142,90 281,03
0,02 0,51
0,90 0,62
3,20 273,84 277,80
0,01 0,99
0,92 0,41
90,75 169,75 209,00
0,43 0,81
0,53 0,48
20,28 208,63 63,51
0,32 3,29
0,59 0,09
19,76 93,21 148,91
0,13 0,63
0,73 0,56
19,76 118,27 104,95
0,19 1,13
0,68 0,37
0,04 226,87 105,18
0,00 2,16
0,98 0,18
14,74 193,21 123,42
0,12 1,57
0,74 0,27
3,31 253,49 122,03
0,03 2,08
0,87 0,19
KK (%)
58,60
56,91
54,11
58,41
28,16
46,55
38,59
36,66
40,00
37,69
Tabel Lampiran 5. Sidik Ragam Jumlah Daun Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP Bulan
1BSP
3BSP
4BSP
5BSP
6BSP
7BSP
8BSP
9BSP
10BSP
11BSP
Sumber Keragaman Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total
db 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11
Jumlah Kuadrat 0,33 21,17 63,17 84,67 4,08 10,50 43,67 58,25 1,33 30,17 83,17 114,67 0,75 18,67 87,50 106,92 2,08 13,50 64,67 80,25 2,08 36,17 118,67 156,92 0,33 82,67 141,67 224,67 6,75 106,17 112,00 224,92 0,08 245,17 289,67 534,92 2,08 224,00 310,17 536,25
Kuadrat Tengah 0,33 10,58 7,90
F hitung 0,04 1,34
4,08 5,25 5,46
0,75 0,96
0,41 0,42
1,33 15,08 10,40
0,13 1,45
0,73 0,29
0,75 9,33 10,94
0,07 0,85
0,80 0,46
2,08 6,75 8,08
0,26 0,84
0,63 0,47
2,08 18,08 14,83
0,14 1,22
0,72 0,35
0,33 41,33 17,71
0,02 2,33
0,89 0,16
6,75 53,08 14,00
0,48 3,79
0,51 0,07
0,08 122,58 36,21
0,00 3,39
0,96 0,09
2,08 112,00 38,77
0,05 2,89
0,82 0,11
Pr > F 0,84 0,31
KK (%)
60,21
62,30
60,45
61,06
45,49
55,68
50,50
47,26
71,49
75,47
Tabel Lampiran 6. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Manggis Umur Dua Tahun pada Periode 1-11BSP Bulan
1BSP
3BSP
4BSP
5BSP
6BSP
7BSP
8BSP
9BSP
10BSP
11BSP
Sumber Keragaman Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total
db 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11
Jumlah Kuadrat 0,19 68,38 473,50 542,06 49,21 79,21 459,14 587,55 34,68 130,01 526,80 691,49 113,47 135,11 650,77 899,35 88,56 87,50 536,82 712,89 114,70 69,80 636,45 820,95 92,96 69,47 575,74 738,18 8,33 224,00 895,92 1128,25 10,64 244,54 898,35 1153,53 22,96 267,43 1189,64 1480,04
Kuadrat Tengah 0,19 34,19 59,19
F hitung 0,00 0,58
49,21 39,60 57,39
0,86 0,69
0,38 0,53
34,68 65,01 65,85
0,53 0,99
0,49 0,41
113,47 67,56 81,35
1,39 0,83
0,27 0,47
88,56 43,75 67,10
1,32 0,65
0,28 0,55
114,70 34,90 79,56
1,44 0,44
0,26 0,66
92,96 34,74 71,97
1,29 0,48
0,29 0,63
8,33 112,00 111,99
0,07 1,00
0,79 0,41
10,64 122,27 112,29
0,09 1,09
0,77 0,38
22,96 133,72 148,71
0,15 0,90
0,70 0,44
Pr > F 0,96 0,58
KK (%)
60,94
62,83
64,23
63,26
54,37
57,76
52,75
69,39
67,25
65,98
Tabel Lampiran 7. Sidik Ragam Diameter Batang Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP Bulan
1BSP
3BSP
4BSP
5BSP
6BSP
7BSP
8BSP
9BSP
10BSP
11BSP
Sumber Keragaman
db
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F hitung
Pr > F
Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total
1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11
0,03 0,99 4,87 5,89 0,40 2,21 6,69 9,31 0,27 3,04 6,51 9,82 0,27 3,04 6,51 9,82 0,40 3,04 5,49 8,94 0,27 0,62 7,76 8,65 0,00 0,47 7,56 8,03 0,04 1,26 5,86 7,17 0,02 1,08 5,38 6,48 0,00 1,33 5,29 6,62
0,03 0,49 0,61
0,05 0,81
0,83 0,48
0,40 1,11 0,84
0,48 1,32
0,51 0,32
0,27 1,52 0,81
0,33 1,87
0,58 0,22
0,27 1,52 0,81
0,33 1,87
0,58 0,22
0,40 1,52 0,69
0,59 2,22
0,47 0,17
0,27 0,31 0,97
0,28 0,32
0,61 0,73
0,00 0,24 0,94
0,00 0,25
1,00 0,78
0,04 0,63 0,73
0,05 0,86
0,82 0,46
0,02 0,54 0,67
0,02 0,81
0,88 0,48
0,00 0,67 0,66
0,00 1,01
0,96 0,41
KK (%)
17,21
19,60
18,47
18,47
16,97
19,43
18,57
14,17
13,53
13,36
Tabel Lampiran 8. Sidik Ragam Diameter Tajuk Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP Bulan
1BSP
3BSP
4BSP
5BSP
6BSP
7BSP
8BSP
9BSP
10BSP
11BSP
Sumber db Keragaman
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F hitung
Pr > F
Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total
0 0 0 0 2,08 1133,17 7837,67 8972,92 330,75 6241,50 10812,00 17384,25 660,08 7992,17 8246,67 16898,92 660,08 7992,17 8246,67 16898,92 396,75 10457,17 11515,00 22368,92 2845,92 14200,81 16031,26 33077,99 1341,97 18329,54 15452,54 35124,04 1589,30 18948,60 16911,81 37449,71 2189,70 13015,54 16827,61 32032,84
0 0 0
. .
. .
2,08 566,58 979,71
0,00 0,58
0,96 0,58
330,75 3120,75 1351,50
0,24 2,31
0,63 0,16
660,08 3996,08 1030,83
0,64 3,88
0,45 0,07
660,08 3996,08 1030,83
0,64 3,88
0,45 0,07
396,75 5228,58 1439,38
0,28 3,63
0,61 0,08
2845,92 7100,40 2003,91
1,42 3,54
0,2675 0,0791
1341,97 9164,77 1931,57
0,69 4,74
0,43 0,04
1589,30 9474,30 2113,98
0,75 4,48
0,41 0,05
2189,70 6507,77 2103,45
1,04 3,09
0,34 0,10
1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11
KK (%)
.
16,02
16,84
14,57
14,57
16,71
18,63
17,82
18,40
17,76
Tabel Lampiran 9. Sidik Ragam Jumlah Flush Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP Bulan
1BSP
3BSP
4BSP
5BSP
6BSP
7BSP
8BSP
9BSP
10BSP
11BSP
Sumber Keragaman
db
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F hitung
Pr > F
Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total
1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11
867,00 4995,50 12372,50 18235,00 0 0 0 0 290,08 13208,17 125748,67 139246,92 27,00 7182,00 64368,00 71577,00 18330,08 3360,17 107080,67 128770,92 2670,08 4083,17 5289,67 12042,92 4602,08 1462,17 32982,67 39046,92 8060,08 3928,17 27464,67 39452,92 16,33 1228,67 7112,67 8357,67 16,33 1228,67 7112,67 8357,67
867,00 2497,75 1546,56
0,56 1,62
0,48 0,26
0 0 0
. .
. .
290,08 6604,08 15718,58
0,02 0,42
0,90 0,67
27,00 3591,00 8046,00
0,00 0,45
0,96 0,66
18330,08 1680,08 13385,08
1,37 0,13
0,28 0,88
2670,08 2041,58 661,21
4,04 3,09
0,08 0,10
4602,08 731,08 4122,83
1,12 0,18
0,32 0,84
8060,08 1964,08 3433,08
2,3 0,57
0,16 0,59
16,33 614,33 889,08
0,02 0,69
0,90 0,53
16,33 614,33 889,08
0,02 0,69
0,90 0,53
KK (%)
27,41
.
40,69
260,00
185,36
132,43
110,87
127,61
210,48
210,48
Tabel Lampiran 10. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP Bulan
1BSP
3BSP
4BSP
5BSP
6BSP
7BSP
8BSP
9BSP
10BSP
11BSP
Sumber db Keragaman
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F hitung
Pr > F
Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total
2380,08 3698,00 8064,17 14142,25 736,33 2640,17 9527,17 12903,67 675,00 1487,17 8415,50 10577,67 494,08 1877,17 8417,67 10788,92 494,08 1877,77 8417,67 10788,92 626,41 2615,87 8211,01 11453,28 156,96 2682,74 11273,28 14112,98 606,34 3682,77 9879,30 14168,41 293,04 3343,52 7618,45 11255,01 135,34 2518,67 8112,90 10766,91
2380,08 1849,00 1008,02
2,36 1,83
0,16 0,22
736,33 1320,08 1190,89
0,62 1,11
0,45 0,38
675,00 743,58 1051,94
0,64 0,71
0,4462 0,5216
494,08 938,58 1052,21
0,47 0,89
0,51 0,45
494,08 938,58 1052,21
0,47 0,89
0,51 0,45
626,41 1307,93 1026,38
0,61 1,27
0,46 0,33
156,96 1341,37 1409,16
0,11 0,95
0,75 0,43
606,34 1841,39 1234,91
0,49 1,49
0,50 0,28
293,04 1671,76 952,31
0,31 1,76
0,59 0,23
135,34 1259,34 1014,11
0,13 1,24
0,72 0,34
1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11
KK (%)
16,82
17,41
15,91
15,83
15,83
15,37
17,36
15,87
13,61
13,81
Tabel Lampiran 11. Sidik Ragam Jumlah Cabang Primer Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP Bulan
1BSP
3BSP
4BSP
5BSP
6BSP
7BSP
8BSP
9BSP
10BSP
11BSP
Sumber db Keragaman
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F hitung
Pr > F
Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total
16,33 144,67 162,67 323,67 12,00 158,00 190,00 360,00 21,33 166,50 203,17 391,00 21,33 166,50 203,17 391,00 10,08 193,17 215,67 418,92 14,08 171,17 241,67 426,92 14,08 171,17 241,67 426,92 36,75 183,50 244,00 464,25 27,00 152,00 235,00 414,00 33,33 132,67 259,67 425,67
16,33 72,33 20,33
0,80 3,56
0,40 0,08
12,00 79,00 23,75
0,51 3,33
0,50 0,09
21,3 83,25 25,40
0,84 3,28
0,39 0,09
21,33 83,25 25,40
0,84 3,28
0,39 0,09
10,08 96,58 26,96
0,37 3,58
0,56 0,08
14,08 85,58 30,21
0,47 2,83
0,51 0,12
14,08 85,58 30,21
0,47 2,83
0,51 0,12
36,75 91,75 30,50
1,20 3,01
0,30 0,11
27,00 76,00 29,38
0,92 2,59
0,37 0,14
33,33 66,33 32,46
1,03 2,04
0,34 0,20
1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11
KK (%)
18,92
20,31
20,57
20,57
20,84
21,91
21,91
21,45
20,85
21,77
Tabel Lampiran 12. Sidik Ragam Jumlah Cabang Sekunder Tanaman Manggis Umur Empat Tahun pada Periode 1-11BSP Bulan
1BSP
3BSP
4BSP
5BSP
6BSP
7BSP
8BSP
9BSP
10BSP
11BSP
Sumber db Keragaman
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total Perlakuan Kelompok Galat Total
420,08 13040,67 7646,17 21106,92 444,08 13074,00 7558,17 21076,25 1452,00 11074,67 10420,00 22946,67 1452,00 11074,67 10420,00 22946,67 1680,33 9131,17 7795,17 18606,67 2640,33 13054,50 8741,17 24436,00 1045,33 16890,17 15432,17 33367,67 3605,33 21380,17 14302,17 39287,67 2945,33 20066,17 13488,17 36499,67 2523,00 17942,17 11597,50 32062,67
420,08 6520,33 955,77
0,44 6,82
0,53 0,02
444,08 6537,00 944,77
0,47 6,92
0,51 0,02
1452,00 5537,33 1302,50
1,11 4,25
0,32 0,06
1452,00 5537,33 1302,50
1,11 4,25
0,32 0,06
1680,33 4565,58 974,40
1,72 4,69
0,23 0,05
2640,33 6527,25 1092,65
2,42 5,97
0,16 0,03
1045,33 8445,08 1929,02
0,54 4,38
0,48 0,05
3605,33 10690,08 1787,77
2,02 5,98
0,19 0,026
2945,33 10033,08 1686,02
1,75 5,95
0,22 0,03
2523,00 8971,08 1449,69
1,74 6,19
0,22 0,02
1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11 1 2 8 11
F Pr > F hitung
KK (%)
24,07
23,97
25,36
25,36
21,19
21,60
26,59
23,73
22,79
20,62