PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PAKEM DI KELAS 𝐕𝐈𝐈𝐈𝟑 SMPN 3 PADANG Wawan Ichwardin1, Khairudin1, Puspa Amelia1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected]
Abstract This research motivated by low interest in studying math, less motivated students when learning takes place and students are still not aware of the importance of math. This is known because the teacher more active than students during the learning takes place, and the presence of students as a creative less attention. To solve the above problems, the researchers provide a solution by using a model of active learning, creative, effective, and fun (PAKEM). This study aims to describe the increasing in student’s interest in learning mathematics in 𝐕𝐈𝐈𝐈𝟑 class of SMPN 3 Padang through active and creative learning models. Types of this research used in this study is Classroom Action Research (CAR). Subject of this research is class 𝐕𝐈𝐈𝐈𝟑 which consist of 38 students. The instrument used in this study is the observation sheet student’s interest and achievement test. The results showed that the average percentage of all the indicators student’s mathematics learning interest 44.64% in the first cycle increased to 76.44% in the second cycle. Beside that the average value of student learning outcomes also increased from 64.37 in the first cycle increased to 78.18 in the second cycle. From the results of this study concluded that student’s interest in learning mathematics can be improved through the PAKEM model in 𝐕𝐈𝐈𝐈𝟑 class of SMPN 3 Padang. Key words : Minat, Model, PAKEM, PTK
pendidikan terus ditingkatkan. Guru sebagai
PENDAHULUAN Pada saat ini matematika menjadi salah
orang yang terlibat langsung dalam proses
jenjang
pembelajaran dapat mengupayakan berbagai
pendidikan. Apabila seorang siswa yang akan
macam hal untuk meningkatkan minat belajar
menyelesaikan suatu jenjang pendidikan,
siswa
harus dapat memperoleh nilai matematika
pembelajaran
sesuai dengan standar yang ditentukan oleh
membangkitkan semangat dan mendorong
pemerintah. Oleh sebab itu siswa dituntut
siswa dalam mengembangkan pengetahuan
untuk mampu menguasai matematika dengan
sendiri.
satu
mata
pelajaran
wajib
di
seperti
Berdasarkan
baik dan benar agar memperoleh hasil
penggunaan yang
hasil
tepat
observasi
model untuk
yang
pembelajaran matematika yang baik pula.
dilakukan pada tanggal 2 hingga 5 Oktober
Mengingat
2012,
matematika,
begitu maka
pentingnya peningkatan
peranan mutu
peneliti
melihat
bahwa
proses
pembelajaran matematika kelas VIII3 SMPN
3 Padang, menunjukkan siswa masih belum
Berdasarkan tabel di atas terlihat
menyadari betapa pentingnya pembelajaran
bahwa ada tiga kelas yang tidak seorang
matematika, hal ini terlihat dari sikap siswa
siswa pun tuntas dalam belajar matematika
yang meribut saat pembelajaran berlangsung.
pada ujian mid semester ganjil. Dari ketiga
Minat belajar matematika siswa masih
kelas tersebut, kelas VIII3 merupakan kelas
kurang, siswa masih belum termotivasi untuk
yang siswanya paling susah diatur, di kelas
bertanya
VIII3 ini juga letaknya sangat tidak nyaman
saat
ada
materi
yang
tidak
dipahaminya serta hanya beberapa siswa yang
menjawab
pertanyaan
saat
yaitu terletak antara kantin sekolah yang
guru
berada di depan pintu masuk kelas dan SD
bertanya. Selain itu peserta didik hanya
yang berada di belakang kelas, sehingga
mendengarkan dan menunggu apa yang
secara otomatis siswa akan terpengaruh oleh
disuruh oleh guru. Proses pembelajaran yang
kantin dan suasana siswa SD yang cukup
monoton membuat siswa cenderung merasa
risih saat berolah raga. Selain itu berdasarkan
bosan sehingga tidaklah mengherankan jika
hasil wawancara peneliti dengan guru kelas
minat belajar siswa masih kurang dan hasil
diperoleh bahwa kelas VIII3 lah yang tingkat
belajar matematika siswa masih rendah. Rendahnya hasil belajar matematika siswa
juga
dapat
ditunjukkan
melalui
persentase jumlah siswa kelas VIII yang mencapai ketuntasan
kognitif dan afektiknya berada di bawah dua lokal lainnya, sehingga peneliti merasa VIII3
lebih sesuai dengan model yang akan peneliti terapkan.
pada Mid Semester
Salah
satu
upaya
yang
dapat
Ganjil seperti terlihat pada tabel 1 berikut :
dilakukan agar dapat meningkatkan minat
Tabel 1 : Jumlah dan Persentase Siswa yang Mencapai Ketuntasan Belajar Matematika pada Mid Semester Ganjil Kelas VIII SMPN 3 Padang Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Ketuntasan Juml Tunt Persent Tida Persent Kel ah as ase k ase as Sisw ≥ 75 (%) Tunt (%) a as < 75 21 67,74 10 32,26 𝑉𝐼𝐼𝐼1 31 2 5,26 36 94,74 𝑉𝐼𝐼𝐼2 38 0 0 38 100 𝑉𝐼𝐼𝐼3 38 0 0 39 100 𝑉𝐼𝐼𝐼4 39 0 0 38 100 𝑉𝐼𝐼𝐼5 38
belajar siswa dan hasil belajarnya adalah
Sumber : Tata Usaha SMPN 3 Padang
dengan menggunakan model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).
Pembelajaran
dengan
menggunakan model PAKEM diharapkan dapat menciptakan suatu lingkungan belajar yang
lebih
melengkapi
siswa
dengan
keterampilan-keterampilan, pengetahuan dan sikap bagi kehidupannya kelak. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui 2
Model PAKEM Di Kelas 𝐕𝐈𝐈𝐈𝟑 SMPN 3 Padang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
matematika, dengan demikian diharapkan siswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep tersebut.
mendeskripsikan peningkatan minat belajar
Minat dapat diekspresikan melalui
siswa dalam pembelajaran matematika di
suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa
kelas VIII3 SMPN 3 Padang, melalui model
siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal
PAKEM.
lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui
proses
partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang
perubahan yang dilakukan seseorang untuk
memiliki minat terhadap subjek tertentu
dirinya sendiri secara terus menerus melalui
cenderung untuk memberikan perhatian yang
pengalaman dan latihan. Perubahan ini dapat
lebih
berupa
minat,
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Slameto
keterampilan, dan pengetahuan. Seperti yang
(2010:180) bahwa “minat adalah penerimaan
di kemukakan oleh Rusman (2012:134)
akan suatu hubungan antara diri sendiri
“belajar adalah proses perubahan tingkah
dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau
laku
besar hubungan tersebut, maka semakin
Belajar merupakan
tingkah
individu
laku,
suatu
sikap,
sebagai
hasil
dari
pengalamannya dalam berinteraksi dengan
besar
terhadap
subjek
tersebut.
besar pula minat”. Menurut Gie (1994:29) arti penting
lingkungan”. Nikson dalam Muliyardi (2002:3) menyatakan
bahwa
“pembelajaran
minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan belajar ialah :
yang
a) Minat melahirkan perhatian yang serta merta b) Minat memudahkan terciptanya konsentrasi c) Minat mencegah gangguan perhatian dari luar d) Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan e) Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri siswa
cukup terstruktur dan terarah. Dimaksudkan
Berdasarkan kutipan di atas, dapat
bahwa dalam belajar matematika siswa
diambil beberapa indikator siswa yang
dituntut dapat mengaitkan simbol-simbol dan
memiliki minat belajar yang tinggi, hal ini
mengaplikasikan
juga dapat berkaitan dengan hal-hal yang
matematika adalah upaya membantu siswa untuk mengkonstruksi konsep-konsep atau prinsip-prinsip
matematika
kemampuannya
sendiri
dengan
melalui
proses
internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun matematika
kembali”. memerlukan
Pembelajaran konsepsi
konsep-konsep
tersebut
dalam situasi nyata. Untuk mewujudkannya siswa harus memiliki ketertarikan ataupun minat
terlebih
dahulu
untuk
belajar
mempengaruhi minat, antara lain: 1) Perasaan senang matematika
dalam
belajar 3
2) Perhatian dalam belajar matematika 3) Bahan pelajaran matematika dan sikap guru yang menarik 4) Manfaat dan fungsi pelajaran matematika Untuk
merangsang
minat
siswa
tersebut diperlukan cara belajar yang baik
pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya”. 2. Pembelajaran Kreatif
pula, sehingga siswa akan lebih terarah. Cara
Rusman
belajar yang baik dapat juga dilakukan
“pembelajaran kreatif merupakan proses
dengan
pembelajaran yang mengharuskan guru
cara
memvariasikan
model
(2012:324)
menyatakan
pembelajaran yang digunakan dalam belajar,
untuk
salah satu model yang dapat digunakan
memunculkan kreativitas siswa selama
adalah model PAKEM.
pembelajaran
PAKEM
merupakan
model
dapat
memotivasi
berlangsung,
dan
dengan
menggunakan beberapa metode dan
pembelajaran dan menjadi pedoman dalam
strategi
bertindak untuk mencapai tujuan yang telah
diartikan guru memberikan variasi dalam
ditetapkan
Dengan
kegiatan belajar mengajar dan membuat
diharapkan
alat bantu belajar, serta menciptakan
berkembangnya berbagai inovasi kegiatan
teknik-teknik mengajar tertentu sesuai
pembelajaran
tujuan
dengan tingkat kemampuan siswa dan
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
tujuan belajarnya. Siswa akan kreatif
menyenangkan.
jika diberi kesempatan untuk merancang
(Rusman
pelaksanaan
Dalam
2012:322).
PAKEM,
untuk
model
mencapai
PAKEM
dituntut
yang
bervariasi”.
Kreatif
/membuat sesuatu, menuliskan ide atau
adanya kegiatan pembelajaran yang dapat
gagasan
melibatkan siswa melalui aktif dan kreatif
menciptakan rasa keingintahuan dan
yang pada akhirnya membuat siswa dapat
imajinasi.
menciptakan
sebuah
karya,
gagasan,
kegiatan
tersebut
akan
3. Pembelajaran Efektif
pendapat, ide atas hasil penemuannya dan
Yusuf Hadi Miarso dalam Hamzah B
usahanya sendiri, bukan dari guru.
(2011:173)
1. Pembelajaran Aktif
“pembelajaran
Rusman
(2012:324)
memandang efektif
bahwa adalah
mengemukakan
pembelajaran yang dapat menghasilkan
merupakan
belajar yang bermanfaat dan terfokus
pendekatan pembelajaran yang lebih
pada siswa melalui penggunaan prosedur
banyak melibatkan aktivitas siswa dalam
yang
mengakses
dikatakan
“pembelajaran
aktif
berbagai
informasi
dan
tepat”.
Pembelajaran
efektif
jika
dapat mampu 4
Berdasarkan uraian di atas maka
memberikan pengalaman baru kepada siswa, membentuk kompetensi siswa
langkah-langkah
serta mengantarkan mereka ke tujuan
PAKEM yang akan peneliti terapkan
yang ingin dicapai secara optimal.
dalam penelitian adalah :
Melibatkan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran merupakan salah satu langkah untuk mencapai pembelajaran yang efektif. 4. Pembelajaran Menyenangkan Mulyasa dalam Rusman (2012:326) menyatakan
“pembelajaran
menyenangkan merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan”. Suyitno
(2006:4)
menjelaskan
bahwa model pembelajaran PAKEM dapat diterapkan dengan pola sebagai berikut : a) Mengaktifkan siswa melalui kegiatan bertanya, mengemukakan gagasan, mempertanyakan gagasan siswa lain b) Kreatif, siswa merancang dan membuat sesuatu, siswa dapat menulis atau mengarang c) Efektif, siswa menguasai keterampilan yang diperlukan d) Menyenangkan, berarti suasana pembelajaran yang membuat siswa berani mencoba, berani bertanya, mengemukakan pendapat, dan berani mempertanyakan gagasan orang lain e) Guru tidak boleh menjadi momok bagi siswanya f) Dalam kelas ada pojok baca g) Penekanannya adalah belajar melalui berbuat
penggunaan
model
a. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari b. Siswa menempatkan diri di kelompok masing-masing berdasarkan lajur tempat duduk c. Guru membagikan soal yang harus didiskusikan serta diselesaikan oleh siswa d. Siswa melakukan diskusi dan membahas soal-soal, sementara itu guru membimbing dan memantau jalannya diskusi e. Setelah berdiskusi, siswa masingmasing kelompok mengirim utusan untuk mempresentasikan hasil diskusi serta menjawab pertanyaan soal-soal yang diberikan di depan kelas, sementara itu siswa lain mempersiapkan tanggapan untuk hasil diskusi yang dipaparkan oleh utusan kelompok penyaji f. Pada saat penyampaian hasil diskusi berlangsung, kelompok lain berhak mengomentari atau menyampaikan pendapatnya g. Sebelum pembelajaran berakhir, diadakan kuis yang mana setiap lajur menyiapkan satu pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh lajur lain, hal ini dilakukan bergantian masing-masing lajur METODOLOGI Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas
(PTK).
PTK
Arikunto, dkk. (2007:3) pencermatan berupa
terhadap
sebuah
menurut
adalah suatu kegiatan
tindakan
yang
belajar sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersama.
5
PTK ini dilaksanakan di SMPN 3
dari jumlah siswa. Sedangkan Data penelitian
Padang Jalan Pulau Karam no 98 Kecamatan
ini
Padang
instrumen sebagai berikut:
Barat
pertimbangan
Kota bahwa
Padang, sekolah
dengan menerima
dikumpulkan
dengan
menggunakan
1. Lembar Observasi Minat Belajar Siswa
inovasi pendidikan terutama dalam proses
Lembar pengamatan untuk siswa ini
pembelajaran, peneliti juga sudah mengenal
berisikan indikator yang telah disiapkan.
SMP ini. Subjek penelitian ini adalah siswa
Di sini observer melakukan pengamatan
kelas VIII3 SMPN 3 Padang tahun pelajaran
dengan mengisi tabel ceklist yang telah
2012-2013 yang berjumlah 38 orang, yang
disiapkan.
terdiri dari laki-laki sebanyak 21 orang serta
pengamatan, observer akan mengetahui
perempuan
ini
berapa persentase minat belajar siswa
dilaksanakan pada pertengahan semester II
dalam pembelajaran matematika sesuai
tahun pelajaran 2012-2013, terhitung waktu
dengan indikator yang telah dibuat.
17
orang.
Penelitian
perencanaan sampai laporan hasil penelitian.
Setelah
melakukan
2. Tes Hasil Belajar
Pelaksanaan siklus I dimulai tanggal 7 Mei
Untuk memperoleh data tentang hasil
sampai 14 Mei 2013, sedangkan pelaksanaan
belajar
siklus II dimulai tanggal 20 Mei sampai 29
menggunakan
Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan dengan
berbentuk tes hasil belajar. Tes hasil
mengacu pada desain PTK yang dirumuskan
belajar
Arikunto, dkk. (2007:16) yang terdiri dari
kemampuan siswa dalam memperoleh
empat
perencanaan,
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk
pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan,
memperoleh data yang akurat atas
dan refleksi.
kemampuan siswa menguasai materi
komponen
yaitu:
matematika alat
digunakan
siswa,
peneliti
pengumpul
untuk
mengukur
Indikator keberhasilan pada penelitian
pelajaran
ini adalah apabila persentase minat belajar
diberikan
siswa dalam pembelajaran matematika sudah
disesuaikan dengan pokok bahasan yang
masuk dalam kategori baik (≥76%), Desfitri
telah diajarkan serta dilaksanakan setiap
(2008:40). Siswa dikatakan tuntas belajar
selesai satu siklus.
apabila telah mencapai acuan standar Kriteria
matematika.
data
berupa
soal
Tes
yang
essay
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang
Penelitian ini bertempat di SMPN 3
ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian
Padang Jalan Pulau Karam No 98 Kecamatan
yaitu 75. Target ketuntasan belajar yang
Padang Barat Kota Padang, dengan subjek
ditetapkan oleh peneliti pada indikator
penelitian adalah siswa kelas VIII3 yang
Ketuntasan
Minimum
(KKM)
keberhasilan ketuntasan belajar yaitu 70%
berjumlah 38 orang siswa yang terdiri dari
6
laki-laki sebanyak 21 orang dan perempuan
baik.
17 orang. Siklus pertama pada penelitian ini
persentase
dilaksanakan pada tanggal 7 Mei sampai 14
matematika siswa pada tabel 2 di bawah
Mei
ini.
2013.
Sedangkan
siklus
kedua
dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai tanggal
29
Mei
2013. Hasil data pada
penelitian ini berupa peningkatan minat belajar
siswa
matematika.
dalam
pembelajaran
Penelitian
ini
berbentuk
penelitian tindakan kelas yang bekerja sama dengan guru matematika kelas VIII3 Ibu
Zuraidayani dan teman sesama mahasiswa Wakri
Zarta
sebagai
pengambilan
dokumentasi saat penelitian. Pembelajaran melalui model PAKEM dapat membuat siswa menjadi lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam proses pembelajaran. Dengan model PAKEM akan
membuat
siswa
berani
untuk
menyampaikan sesuatu di depan temantemannya. Siswa yang kurang aktif dapat menjadi aktif melalui model PAKEM karena dengan menggunakan model PAKEM siswa lah
yang
dituntut
untuk
menemukan,
Hal ini dapat dilihat melalui rata-rata
minat
belajar
Tabel 2 :Persentase Rata-rata Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada Siklus I dan Siklus II Rata-rata Persentase Indikator Minat No. Siswa Siklus Siklus I II Siswa senang 1. dalam belajar 41,85% 70,55% matematika Siswa perhatian dan konsentrasi 2. 42,08% 75,88% dalam belajar matematika Siswa menghargai guru 3. selama 54,32% 81,29% pembelajaran matematika Siswa memahami 4. materi pelajaran 34,93% 73,29% matematika Siswa mencatat atau menyalin 5. rangkuman materi 50,19% 82,53% dari penjelasan guru Rata-rata Persentase 44,64% 76,44% Seluruh Indikator
mengemukakan serta memaparkan ide-ide Berdasarkan persentase rata-rata minat
dan pendapat dari siswa itu sendiri. 1. Minat
Belajar
Siswa
Dalam
Pembelajaran Matematika Persentase rata-rata minat belajar
belajar
siswa
dalam
pembelajaran
matematika pada Siklus I dan Siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut.
siswa mengalami peningkatan dari siklus
a. Persentase perasaan senang siswa dalam
I ke siklus II. Pembelajaran melalui
belajar matematika dengan menggunakan
model PAKEM dapat meningkatkan
model PAKEM di kelas VIII3 SMPN 3
minat belajar siswa ke arah yang lebih
Padang mengalami peningkatan yaitu
7
dari siklus I 41,85% meningkat menjadi
peningkatan dari siklus I ke siklus II,
70,55% pada siklus II.
Pembelajaran melalui model PAKEM
b. Persentase perhatian dan konsentrasi
dapat
meningkatkan
hasil
belajar
siswa dalam belajar matematika dengan
matematika siswa. Hal ini dapat dilihat
menggunakan model PAKEM di kelas
melalui persentase rata-rata hasil belajar
VIII3
matematika siswa pada tabel 3 di bawah
SMPN
3
Padang
mengalami
peningkatan yaitu dari siklus I 42,08% meningkat menjadi 75,88% pada siklus II. c. Persentase siswa menghargai guru dalam pembelajaran
matematika
dengan
menggunakan model PAKEM di kelas VIII3
SMPN
3
Padang
mengalami
peningkatan yaitu dari siklus I 54,32% meningkat menjadi 81,29% pada siklus II. d. Persentase pemahaman
materi siswa
dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model PAKEM di kelas VIII3
SMPN
3
Padang
ini. Tabel 3 : Jumlah, Persentase, dan Ratarata Siswa yang Mencapai Ketuntasan Belajar Matematika pada Siklus I dan Siklus II Kelas VIII3 SMPN 3 Padang. Siswa yang Siswa yang Mencapai Mencapai Ketuntasan Ketuntasan Kela Siklus I Siklus II s Tind Ra Ra Ju Perse Ju Perse akan tatamla ntase mla ntase ra ra h (%) h (%) ta ta 64, 78,12 78, 𝐕𝐈𝐈𝐈𝟑 14 40 % 25 37 % 18 Peningkatan
mengalami
peningkatan yaitu dari siklus I 34,93% meningkat menjadi 73,29% pada siklus
minat
belajar
siswa
disebabkan pada pembelajaran Matematika di kelas VIII3 SMPN 3 Padang menggunakan model PAKEM. Peningkatan tersebut terjadi
II. e. Persentase siswa mencatat atau menyalin
dikarenakan ada beberapa tindakan yang
rangkuman materi dalam pembelajaran
peneliti
berikan
matematika dengan menggunakan model
kesalahan-kesalahan pada siklus I, tindakan
PAKEM di kelas VIII3 SMPN 3 Padang
tersebut
adalah:
setelah
1)
merefleksikan
Memaksimalkan
mengalami peningkatan yaitu dari siklus
penggunaan waktu salah satunya adalah
I
mengurangi atau mengganti kegiatan di awal
50,19% meningkat menjadi 82,53%
pembelajaran yang menggunakan waktu
pada siklus II. 2. Tes
Hasil
Belajar
Siswa
Dalam
Husna yang setiap pagi selalu dibaca oleh
Pembelajaran Matematika Persentase matematika
rata-rata siswa
cukup lama seperti pembacaan Asmaul
belajar
siswa SMPN 3 Padang yang kemudian
mengalami
diganti dengan membacakan surat pendek
hasil
8
Al-Quran.
2)
kelompok
di
Guru
memberikan
mana
setiap
tugas anggota
1. Persentase perasaan senang siswa dalam belajar
matematika
dengan
mendapatkan tugas masing-masing yang
menggunakan model PAKEM di kelas
kemudian baru didiskusikan dengan anggota
VIII3
kelompok lain, hal ini berbeda dengan siklus
SMPN 3 Padang mengalami
peningkatan yaitu dari siklus I 41,85%
I yang mana tugas kelompok dikerjakan
meningkat menjadi 70,55% pada siklus
secara bersama-sama. Selain itu guru juga
II.
memvariasikan
cara
matematika siswa dalam hal perasaan
menukar beberapa anggota kelompok pada
senang mengalami perubahan yang lebih
lajur satu dengan lajur yang lain, hal ini
baik selama pembelajaran berlangsung.
kelompok
dengan
Hal
ini
berarti
minat
belajar
diharapkan bisa memberikan suasana baru
2. Persentase perhatian dan konsentrasi
dalam kelompok. 3) Memotivasi siswa
siswa dalam belajar matematika dengan
dengan cara memberikan penguatan berupa
menggunakan model PAKEM di kelas
angka
VIII3
atau
termotivasi
pujian
agar
siswa
dan
semangat
lebih dalam
SMPN 3 Padang mengalami
peningkatan yaitu dari siklus I 42,08%
pembelajaran sehingga ide-ide dan pendapat
meningkat menjadi 75,88% pada siklus
siswa dapat muncul serta minat belajar
II.
matematika siswa dapat meningkat. 4)
matematika siswa dalam hal perhatian
Memaksimalkan keterlibatan siswa dalam
dan
proses
perubahan
pembelajaran
pembuatan
media
seperti
dalam
pembelajaran
dan
pembuatan lembar pojok baca, selain itu peneliti
juga
kelompok
memvariasikan
di
setiap
diskusi
anggota kelompok
KESIMPULAN
diperoleh,
berarti
konsentrasi
minat
belajar
belajar
mengalami
yang lebih baik selama
3. Persentase siswa menghargai guru dalam pembelajaran
matematika
dengan
menggunakan model PAKEM di kelas SMPN 3 Padang mengalami
peningkatan yaitu dari siklus I 54,32%
Berdasarkan analisis hasil penelitian yang
ini
pembelajaran berlangsung.
VIII3
berlangsung.
Hal
maka
dapat
diambil
meningkat menjadi 81,29% pada siklus II.
Hal
ini
berarti
minat
belajar
kesimpulan bahwa pembelajaran matematika
matematika siswa dalam hal menghargai
yang dilaksanakan melalui model PAKEM di
guru
kelas
VIII3
SMPN
meningkatkan minat
3
Padang
dapat
belajar matematika
siswa dengan rincian sebagai berikut:
selama
proses
pembelajaran
mengalami perubahan yang lebih baik selama pembelajaran berlangsung. 4. Persentase pemahaman materi siswa dalam pembelajaran matematika dengan 9
menggunakan model PAKEM di kelas VIII3
SMPN 3 Padang mengalami
peningkatan yaitu dari siklus I 34,93%
Muliyardi. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Padang: FMIPA. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran
meningkat menjadi 73,29% pada siklus
(Mengembangkan
II.
Guru). Jakarta: Rajawali Pers.
Hal
ini
berarti
minat
belajar
Profesionalisme
matematika siswa dalam hal memahami
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor
materi mengalami perubahan yang lebih
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
baik selama pembelajaran berlangsung.
Rineka Cipta.
5. Persentase siswa mencatat atau menyalin
Suyitno, Amin. 2006. Pemilihan Model-
rangkuman materi dalam pembelajaran
Model Pembelajaran Matematika
matematika dengan menggunakan model
dan
PAKEM di kelas VIII3 SMPN 3 Padang
Semarang:
mengalami peningkatan yaitu dari siklus I
Penerapannya FMIPA
di
SMP.
Universitas
Semarang.
50,19% meningkat menjadi 82,53%
pada siklus II. Hal ini berarti minat belajar matematika siswa dalam hal mencatat
atau
menyalin
rangkuman
materi mengalami perubahan yang lebih baik selama pembelajaran berlangsung. 6. Hasil
belajar
matematika
siswa
meningkat dengan menggunakan model PAKEM di kelas VIII3 SMPN 3 Padang dari siklus I 64,37 meningkat menjadi 78,18 pada siklus II. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.
2007. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. B,
Hamzah.
2011.
Belajar
dengan
Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara. Gie, The Liang. 1994. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Penerbit dan Percetakan Liberty. 10