PENINGKATAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE STRATEGI PEER TUTORING DI KELAS V SD KARTIKA 1-11 PADANG Asmira Albi1, Muhammad Sahnan1, Zulfa Amrina1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] ABSTRACT Low interest of students in learning social studies in elementary Kartika Padang characterized by at least 1-11 students ask and answer questions and less active students in the discussion. This research aims to increase student interest using the cooperative model of peer tutoring strategies. Data were analyzed qualitatively and kuantitatif.data were obtained by using teacher observation sheet activities, observation sheet student interest, and student interest questionnaire sheet. the results showed the quality of the learning aspects of teachers increased by 20 %, ie 66.66 % in cycle one being 86.66 % in cycle two. results of the observation sheet student interest, the cycle of the students asking questions is 40%, increased from 42.66 % to 82.66 % in cycle two. increase student interest in answering questions 30.73 % of 50.60 % in cycle one being 81.33 % in cycle dua.minat students in discussing increased 22.66 %, from 60 % in cycle one being 82.66 % in cycle two. questionnaire data analysis interests of students increased from 91.4 % to 92.6 %. based on the results of the data analysis it can be concluded that the students' interest in social studies classes 1-11 V SD Kartika Padang can be enhanced through cooperative model of peer tutoring strategies. for it is expected that educators, especially elementary school teachers should be able to increase student interest, namely the use of peer tutoring strategies.
keywords : peer tutoring , learning interest , IPS .
1
terwujudnya pembelajaran yang sesuai
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal utama
dengan perkembangan otak dan fisik anak
yang harus dimiliki oleh setiap manusia
yang masih mengalami perubahan ke arah
untuk pemerataan kemajuan suatu bangsa,
yang lebih matang.
serta merupakan suatu kebutuhan dalam
Berdasarkan hasil observasi yang
kehidupan. Pendidikan akan mengubah
diperoleh
siswa ke arah yang lebih baik, seperti
pembelajaran
membentuk kepribadian, keterampilan dan
kendala-kendala seperti rendahnya minat
perkembangan
siswa.
belajar siswa. Rendahnya minat belajar
Semestinya guru harus bisa melaksanakan
siswa ini di ketahui dari 25 orang siswa
pembelajaran dan memberikan kesempatan
hanya 24% (6 orang) siswa yang bertanya,
bekerja
16% (4 orang) yang menjawab pertanyaan,
intelektual
kepada peserta didik supaya
meningkatkan tujuan
interaksi
pembelajaran
aktifnya tercapai
gambaran IPS
bahwa masih
proses
mengalami
agar
dan 40% (10 orang) siswa yang aktif
secara
dalam berdiskusi. Dari data tersebut dapat
optimal.
diketahui bahwa rata-rata siswa yang aktif
Tugas dan peranan guru sebagai
dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan
pendidik profesional sesungguhnya sangat
siswa yang aktif dalam berdiskusi kurang
kompleks,
saat
dari 80% sehingga tergambar bahwa minat
berlangsung interaksi edukatif dalam kelas
belajar siswa dalam proses pembelajaran
yang
IPS tergolong rendah.
tidak
lazim
terbatas
disebut
pada
proses
belajar
mengajar. Tugas dan peranan guru seperti
Kondisi di atas tidak bisa dibiarkan
ini juga perlu dilakukan oleh guru kelas
saja. Maka perlu di carikan solusinya
yang
untuk meningkatkan hasil belajar siswa
mengajar
Pengetahuan
mata
Sosial
pelajaran (IPS).
Ilmu
Apalagi
dalam
pembelajaran
IPS.
Salah
satu
mengingat IPS merupakan ilmu yang
solusinya yaitu guru menampilkan model
mempersiapkan,
dan
pembelajaran Cooperative dalam proses
membentuk kemampuan peserta didik
pembelajaran yakni dengan menggunakan
yang menguasai pengetahuan, sikap, nilai
strategi Peer Tutoring.
membina,
dan kecakapan dasar yang diperlukan bagi
Agar
siswa
dapat
luwes
kehidupan di masyarakat, dan karena itu
mengembangkanpengetahuan, pemahaman
harus
paradigma
dan gagasan yang dimilikinya, maka siswa
bermakna,
harus diberi ruang interaksi yang lebih
disajikan
pembelajaran menyenangkan, dialogis
seperti
dengan yang kreatif, di
dinamis atas
dan
sehingga
hangat yaitu saling berbagi dengan temantemannya. 2
Berdasarkan hal di atas, peneliti merasa
tertarik
strategi
Peer
untuk
berlokasi di tengah-tengah kota dan dekat
menggunakan
dari keramaian. Subjek pada penelitian ini
dalam
adalah siswa kelas V SD Kartika 1-11
pembelajaran IPS. Penggunaan Strategi
Padang. Jumlah siswanya adalah 25 orang.
Peer
proses
Dari 25 orang tersebut, terdapat 11 orang
untuk
siswa perempuan dan 14 orang siswa laki-
tentang
laki. Penelitian ini dilaksanakan pada
materi pelajaran, menjawab pertanyaan
semester genap tahun pelajaran 2013/2014,
tentang soal yang berhubungan dengan
terhitung dari tanggal 7 sampai dengan 18
materi
Januari 2014 siklus I dan 21 Januari
Tutoring
Tutoring
ini
pembelajaran
dalam
bertujuan
meningkatkan minat
pelajaran
bertanya
serta
meningkatkan
keaktifan siswa dalam berdiskusi. Oleh
sampai dengan 1 Februari 2014 siklus II.
karena itu, peneliti mengadakan penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan
dengan judul: ”Peningkatan Minat Siswa
mengacu
dalam Pembelajaran IPS melalui Model
dikemukakan
Pembelajaran Cooperative Strategi Peer
(2010:16)
Tutoring di Kelas V SD Kartika 1-11
komponen
Padang”.
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Sesuai dengan rumusan masalah
pada
disain oleh
yang
PTK
yang
Arikunto,
dkk
terdiri
yaitu:
Indikator
dari
perencanaan,
keberhasilan
proses
penelitian
menggunakan kriteria sebagai berikut:
bertujuanuntuk
diukur
dalam
yang telah dikemukakan di atas, maka ini
pembelajaran
empat
dengan
mendeskripsikan peningkatan minat siswa
1. Minat bertanya siswa tentang materi
dalam pembelajaran IPS melalui strategi
pelajaran meningkat dari 24% menjadi
Peer Tutoringsiswa kelas V SD Kartika 1-
80%.
11 Padang.
2. Minat siswa menjawab pertanyaan tentang soal yang berhubungan dengan
METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
PTK
adalah
penelitian
yang
dilakukan oleh guru didalam kelasnya
materi pelajaran meningkat dari 16% menjadi 77%. 3. Minat
siswa
dalam
berdiskusi
meningkat dari 40% menjadi 80%.
sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan
Dalam penelitian ini jika dilihat dari
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
sumbernya berupa data primer dan data
seorang guru sehingga hasil belajar siswa
sekunder. Jika dilihat dari pendekatan, data
meningkat. Penelitian ini dilaksanakan di
ada dua yaitu data kualitatif dan data
SD Kartika 1-11 Padang. Sekolah ini
kuantitatif. Data kualitatif ini diperoleh 3
dari
proses
pembelajaran
(secara
dilakukan, nantinya akan terlihat apakah
langsung). Sumber data penelitian adalah
kriteria ketuntasan yang ditargetkan oleh
proses
guru sudah dicapai oleh siswa atau belum.
kegiatan
kebutuhan
belajar
IPS
dengan
yang meliputi perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
4) Lembar angket
evaluasi pembelajaran, perilaku guru dan siswa sewaktu pembelajaran.
mengetahui minat siswa (minat bertanya
Teknik pengumpulan data pada penelitian
ini
Lembar angket digunakan untuk
menggunakan
beberapa
tentang
materi
pelajaran,
menjawab
pertanyaan tentang soal yang berhubungan
instrument antara lain:
dengan materi pelajaran dan minat dalam
1. Angket
berdiskusi)
2. Observasi
Cooperative dengan strategi Peer Tutoring
3. Tes
pada setiap siklus. Angket ini dibagikan Dalam
penelitian
ini,
peneliti
dalam
pembelajaran
kepada setiap siswa.
menggunakan beberapa instrumen untuk
Analisis data dilakukan terhadap
mengumpulkan data, yaitu:
data yang telah direduksi, baik data
1) Lembar Oservasi kegiatan Guru
perencanaan, pelaksanaan maupun data
Dalam lembar observasi ini, observer
evaluasi. Analisis data dilakukan dengan
mengamati setiap aktivitas yang dilakukan
cara terpisah-pisah. Hal ini dimaksudkan
oleh guru saat kegiatan pembelajaran
agar dapat ditemukan berbagai informasi
berlangsung. Mulai dan apersepsi, kegiatan
yang spesifik dan terfokus pada berbagai
inti, pengelolaan kelas, hingga kegiatan
informasi yang mendukung pembelajaran
penutup.
dari
2) Lembar Observasi kegiatan Siswa
Sedangkan
yang
menghambat analisis
data
pembelajaran. pengelolaan
Lembar observasi untuk siswa ini
pembelajaran oleh guru adalah data hasil
berupa tanda tally berisikan indikator
observasi kegiatan guru yang digunakan
penilaian terhadap minat siswa seperti
untuk melihat proses perkembangan guru
bertanya
dalam
tentang
materi
pelajaran,
mengelola
pembelajaran
yang
menjawab pertanyaan tentang soal yang
terjadi selama pembelajaran berlangsung,
berhubungan dengan marteri pelajaran
kemudian data tersebut dianalisis dengan
dan minat dalam berdiskusi.
teknik pembelajaran, skor dari semua
3) Lembar Tes
aspek dalam proses pembelajaran dihitung
Hasil belajar dapat dilihat melalui tes yang diberikan kepada siswa. Dan tes yang
dengan rumus: persentase guru dalam mengelola pembelajaran. 4
Kegiatan guru mengelola proses pembelajaran dikatakan baik jika guru melakukan aspek yang diamati pada proses pembelajaran diperoleh persentase ≥ 77%.
Tabel1. Persentase Kegiatan Guru dalam Pembelajaran IPS Melalui Model Cooperative Strategi Peer Tutoring di Kelas V SD Kartika 1-11 Padang Pada Siklus I.
I
Setelah didapat persentase guru dalam mengelola
pembelajaran
pada
II
10
66,66%
Cukup
III
11
73,33%
Cukup
Rata-rata
10
66,66%
Cukup
setiap
pertemuan, persentase tersebut dihitung
Jumlah Persentase Keterangan skor 9 60% Cukup
Pertemuan
rata-ratanya persiklus sehingga penilaian
Target
77%
kegiatan guru dalam mengelola kelas 2) Data Hasil Observasi Minat Belajar
dilihat dari rata-rata persentase persiklus
Siswa
jika mencapai 77%, maka kegiatan guru
Data hasil observasi minat belajar siswa
mengelola pembelajaran dianggap baik.
diperoleh melalui lembar observasi minat
HASIL PENELITIAN DAN
belajar siswa dengan tujuan untuk melihat
PEMBAHASAN
perkembangan minat belajar siswa dalam
1. Siklus I Pengamatan
pembelajaran. Hasil pengamatan observer terhadap
tindakan
terhadap
minat
siswa
dalam
proses
dilakukan oleh guru kelas dan teman sejawat
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 2 berikut
sebagai observer. Guru kelas mengamati
ini.
peneliti saat melaksanakan aspek pembelajaran dengan
menggunakan
lembar
observasi
kegiatan guru dan teman sejawat mengamati
Tabel2. PersentaseMinat Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Model Cooperative Strategi Peer Toturing di Kelas V SD Kartika 1-11 Padang pada Siklus I
kegiatan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi minat belajar
Pertemuan ke I
Indikator
siswa.Hasil observasi kedua observer peneliti
II
Jumlah %
Jumlah
III %
Jumlah
Rata-rata Kete rangan persentase %
terhadap pelaksanaan pembelajaran dan minat
A
7 orang 28% 10 orang 40% 15 orang 60%
42,66%
belajar siswa dapat diuraikan sebagai berikut.
B
11 orang44% 13 orang 52% 14 orang 56%
50,66%
Sedikit
C
12 orang48% 15 orang 60% 16 orang 64%
60%
Banyak
50,22%
Sedikit
1) Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Data hasil observasi ini
diperoleh
melalui lembar observasi kegiatan guru dalam melaksanakan aspek pembelajaran. seperti yang terangkum dalam tabel 1 berikut ini.
Rata-rata
10
Jumlah
25
40%
12,66 50,66% 25
15
60% 25
siswa
Keterangan : Indikator A: Jumlah siswa yang bertanya Indikator B: Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan Indikator
C:
Jumlah
siswa
yang
aktif
berdiskusi
5
Sedikit
3)
2) Data Hasil Observasi Minat Belajar
Lembar Angket
Siswa
Lembar angket ini diisi di pertemuan terakhir pada setiap siklus. Lembar angket pada siklus I, diisi oleh 25 orang siswa.
Data hasil observasi minat belajar siswa ini diperoleh melalui lembar observasi minat belajar siswa yang digunakan selama proses
4)
Hasil Tes Belajar Siswa
pembelajaran
berlangsung
untuk
melihat
Tabel 4. Ketuntasan dan rata-rata hasil belajar siswa (Ulangan Harian) pada siklus I Uraian Nilai
perkembangan minat belajar siswa dalam
Jumlah siswa yang mengikuti 25
terhadap minat belajar siswa dalam proses
pembelajaran. Hasil pengamatan observer
pembelajaranyang terangkum dalam tabel 6
UH Jumlah siswa yang tuntas UH
berikut ini.
12
Tabel 6. Persentase Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Model Cooperative Strategi Peer Toturing di Kelas V SD Kartika 1-11 Padang pada Siklus II
Jumlah siswa yang tidak tuntas 13 UH Persentase ketuntasan UH
48%
Rata-rata nilai UH
75,97% Pertemuan ke
2. Siklus II
I
Hasil observasi kedua observer peneliti terhadap
pelaksanaan
pembelajaran
dan
Jumlah A
kegiatan belajar siswa dapat diuraikan sebagai berikut.
B
1) Data Hasil Observasi Kegiatan Guru
C
Data ini diperoleh melalui lembar observasi kegiatan guru dalam melaksanakan aspek pembelajaran. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II seperti yang terangkum
II
III
Indikator
Rata-rata
%
Jumlah
%
Jumlah
Rata-rata
Kete
persentase
rangan
%
18 orang 72% 21 orang 84% 23 orang 92% 82,66%
19 orang 76% 20 orang 80% 22 orang 88% 81,33 %
19 orang 76% 20 orang 80% 23 orang 92% 82,66%
18,66 74,66% 20,33 81.33% 22,66 90,66% 82,21%
Jumlah
25
25
25
siswa
dalam tabel 3 berikut ini. Tabel 5.Persentase kegiatan Guru dalam Pembelajaran IPS Melalui Model Cooperative Strategi Peer Tutoring di Kelas V SD Kartika 1-11 Padang Pada Siklus II.
Keterangan: Indikator A: Jumlah siswa yang bertanya Indikator B: Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan
Pertemuan
Jumlah
Persentase
Keterangan
skor
Indikator
C:
Jumlah
siswa
yang
aktif
I
12
80%
Baik
berdiskusi
II
13
86,66%
Baik
3) Lembar Angket
III
14
93,33%
Baik
Lembar angket ini diisi di pertemuan
Rata-rata
13
86,66%
Baik
terakhir pada setiap siklus. Lembar angket
Target
77%
pada siklus II, diisi oleh 25 orang siswa. 6
Banyak sekali Banyak sekali Banyak sekali Banyak sekali
Lembar angket ini digunakan untuk mengukur minat belajar siswa dalam pembelajaran. Hasil pengisian angket pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 4)
Tabel 9.Perbandingan Persentase Kegiatan Guru pada Pembelajaran IPS Melalui Model Cooperative Strategi Peer Tutoring di Kelas V SD Kartika 1-11 Padang Aspek yang Dinilai
Hasil Tes Belajar Siswa
Tabel 8. Ketuntasan dan rata-rata hasil tes belajar siswa (ulangan harian) pada siklus II Uraian
Nilai
Kegiatan guru
Perbandingan Aktivitas Guru Peningkatan Siklus I Siklus II 66,66% 86,66% 20%
Dari tabel 9 di atas, pelaksanaan
Jumlah siswa yang mengikuti 25
pembelajaran
UH
strategi Peer Tutoring dapat dideskripsikan
Jumlah siswa yang tuntas UH
19
melalui
model
Cooperative
bahwa persentase kegiatan guru, mengalami
Jumlah siswa yang tidak tuntas 6
peningkatan sebesar 20%, dari 66,66% pada
UH
siklus I menjadi 86,66% pada siklus II.
Persentase ketuntasan UH
76%
Tantangan yang dihadapi guru selama proses
Rata-rata nilai UH
80,80%
pembelajaran salah satunya adalah guru belum terbiasa menggunakan model Cooperative strategi Peer Tutoring dan juga guru belum
Pembahasan Data hasil penelitian yang berkaitan
mengenal
karakter
masing-masing
siswa
dengan proses pembelajaran, terungkap bahwa
sehingga guru kadang-kadang salah menyikapi
secara keseluruhan model Cooperative strategi
reaksi siswa.
Peer Tutoring mampu meningkatkan minat
2. Minat Belajar Siswa
belajar siswa secara signifikan. Hal ini dapat
lembar observasi minat belajar siswa pada siklus I
dilihat pada penjelasan berikut ini.
dan siklus II, terlihat adanya peningkatan minat
1. Kegiatan guru
Keberhasilan
siswa
dalam
pembelajaran pada umumnya dilihat juga dari pengelolaan pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan
guru.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui
Berdasarkan
data
yang
siswa dalam pembelajaran. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini
Tabel 10. Perbandingan Minat belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II dalam Pembelajaran IPS Melalui Model Cooperative Strategi Peer Tutoring di Kelas V SD Kartika 1-11 Padang
dikumpulkan observer pada siklus I dan siklus II,
terlihat
pelaksanaan Cooperative
peningkatan pembelajaran strategi
pengelolaan melalui
Peer
model
Tutoring.
Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini.
Aspek yang Diamati
Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan dari guru atau teman Berdiskusi Rata-rata setiap siklus
Perbandingan Minat Belajar Siswa Siklus Siklus I II 42,66% 82,66%
Peningkatan
40%
50,60%
81,33% 30,73%
60% 50,22%
82,66% 22,66% 82,21% 31,99%
7
3. Angket minat siswa
presentase kualitas pelaksanaan pembelajaran
Berdasarkan data yang diperoleh melalui
guru meningkat 20%, yakni 66,66% pada
lembar kegiatan belajar siswa pada siklus I dan
siklus I menjadi 86.66% pada siklus II.
siklus II, terlihat adanya peningkatan minat siswa dalam pembelajaran. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini.
Tabel 11. Perbandingan Minat belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II dalam Pembelajaran IPS Melalui Model Cooperative Strategi Peer Tutoring di Kelas V SD Kartika 1-11 Padang
Keberhasilan kinerja guru tersebut, berdampak pada peningkatan minat dan hasil belajar siswa seperti
yang
persentase
minat belajar siswa Siklus II
91,4%
92,2%
sebagai
1. Minat belajar siswa dalam mengajukan dapat
ditingkatkan
melalui
model Cooperative strategi Peer Tutoring. Peningkatan
Siklus I
disimpulkan
berikut:
pertanyaan Perbandingan
dapat
Hal
ini
terbukti
peningkatan sebesar
0,8%
dengan 40%,
terjadinya yakni dari
42,66% pada siklus I menjadi 82,66% pada siklus II.
4. Hasil belajar
Berdasarkan hasil ulangan siswa yang
2. Minat belajar siswa dalam menjawab
dilakukan pada setiap akhir siklus, dapat
pertanyaan yang diajukan guru atau teman
disimpulkan hasil belajar siswa mengalami
dapat
peningkatan yang cukup baik. Peningkatan ini
Cooperative strategi Peer Tutoring. Hal ini
terlihat
yang
terbukti dengan terjadinya peningkatan
meningkat pada setiap siklusnya. Peningkatan
sebesar 30,73%, yakni dari 50,60% pada
tersebut dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini.
siklus I menjadi 81.33% pada siklus II.
dari
nilai
rata-rata
kelas
Tabel 12. Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS Melalui Model Cooperative Strategi Peer Tutoring di Kelas V SD Kartika 1-11 Padang
ditingkatkan
melalui
model
3. Minat belajar siswa dalam berdiskusi dapat ditingkatkan melalui model Cooperative strategi Peer Tutoring. Hal ini terbukti dengan terjadinya peningkatan sebesar
Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I 78,27
22,66%, yakni dari 60% pada siklus I Peningkatan
Siklus II 80,80
menjadi 82,66% pada siklus II. 4. Minat belajar siswa secara umum dalam
2,53
PENUTUP
proses pembelajaran meningkat. Hal ini terbukti dengan terjadinya peningkatan
Kesimpulan
pada rata-rata persentase angket minat
Berdasarkan hasil analisis data dan
belajar siswa yaitu dari 91,4% pada siklus I
pembahasan penelitian, dapat dilihat bahwa
meningkat menjadi 92,6% pada siklus II.
hasil analisis kinerja guru dalam melaksanakan
5. Hasilbelajar siswa yang dilihat berdasarkan
proses pembelajaran dengan menggunakan
hasil ulangan harian yang dilaksanakan
strategiPeer Tutoring sudah berhasil mencapai
pada setiap akhir siklus menunjukkan
kualitas baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata 8
peningkatan rata-rata kelas yaitu dari 78,27 pada siklus I menjadi 80,80 pada siklus II.
Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BNSP. Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model Cooperative strategi Peer Tutoring sebagai berikut: 1. Agar para pendidik terutama guru sekolah dasar
hendaknya
minatsiswa
dapat
dalam
meningkatkan
belajar,
yaitu
menggunakan model Cooperative strategi Peer Tutoringdalam pembelajaran 2. Disarankan kepada guru sekolah dasar khususnya guru kelas V agar berinisiatif, mengembangkan dan menciptakan model Cooperative strategi Peer Tutoringsehingga dapat memudahkan proses pembelajaran. 3. Kepada guru yang hendak menggunakan model cooperative strategi Peer Tutoring, hendaknya agar lebih selektif dan hati-hati dalam
memilih
Pembelajaran
tutor
tetap
agar
tercapai
tujuan dengan
maksimal 4. Kepada kepala sekolah dasar khususnya SD Kartika
1-11
memberikan
Padang,
kiranya
dapat
perhatian
kepada
guru
terutama dalam proses pembelajaran dan menyediakan alat dan media pembelajaran.
Djaali. 2012. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Komalasari, Kokom.2011. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta Pebriyenni. 2007. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Awal. Padang: FKIP Universitas Bung Hatta. Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI Press. Shaleh dan Wahab. 2011. (http://m.guruindonesia.net/artikel_detail23663.html. online . diakses pada tang al 12 Oktober 2013. Silberman, Mel. Aktif Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insani Madani. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Taniredja, Tukiran. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. http://irfan-irfan_fauzan.blogspot.com//
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. B.Hurlock. 2010. Perkembangan Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Anak.
9