PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SD KARTIKA 1-10 PADANG Monalisa Fatmawati1, Yusrizal2, Hendrizal2 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-Mail:
[email protected] 1
Abstrak The research was distributed by low student learning outcomes, because teachers have not been able to create a fun learning atmosphere, saturated so that students in the learning process. The purpose of this research describe student learning outcomes in explaining the subject matter, concluded the material, and suggested PKn using learning model Cooperative Script. this research is research action class. The subject of this research grade V totalling 26 people. Research instrument is the observation sheet activity the teacher test results, student learning, documentation, field notes. Results of the research cycle I on the quality of teacher activity, average of 63,3%. In cycle II 83,3%. Percentage of student learning outcomes describe the material the material, concluded 32.50% 62,50% and suggested 20% in cycle I. 75.00% material Explaining, concluding material 80.00% and mengemukan% in cycle 62,50 opinion II. The average student learning outcomes tests cycle I rose to 66.53 75,19 on cycle II. This means the target indicator in the study successfully achieved and implementation through a model of Cooperative learning on PKn Script runs fine. Based on the results of the study concluded that the results of student learning in learning, PKn V-class can improve learning through Cooperative model Script. based on the results of this research suggested that teachers can improve student learning outcomes grade V on studies using a model Cooperative PKn Script. Key Words: Cooperative Learning, The Results Of The Script, The PKn. siswa.
A. PENDAHULUAN Pendidikan
merupakan
kebutuhan
Mengacu
pada
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
utama yang harus dimiliki oleh setiap
Pendidikan
Nasional,
manusia. Pendidikan dapat menentukan
“Pendidikan
adalah
kemajuan suatu bangsa. Pendidikan akan
terencana
mengubah siswa ke arah yang lebih baik,
belajar dan proses pembelajaran agar peserta
seperti
kepribadian,
didik secara aktif mengembangkan potensi
keterampilan dan perkembangan intelektual
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
membentuk
untuk
diketahui usaha
bahwa
sadar
mewujudkan
dan
suasana
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
dilaksanakan di sekolah yang biasa disebut
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
dengan kegiatan pembelajaran.
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah
Pendidikan nasional bertujuan untuk
satu mata pelajaran yang diajarkan di
mengembangkan potensi peserta didik agar
Sekolah Dasar (SD). Tujuan mata pelajaran
menjadi
PKn sebagaimana ditegaskan Depdiknas
manusia
yang
beriman
dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(2006:271) adalah agar siswa dapat: (1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, (2) Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi, (3) Berkembang secara positif, dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, 4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis Bertitik
serta
tolak
bertanggung
dari
tujuan
jawab.
pendidikan
nasional tersebut, menjadi jelas bahwa manusia Indonesia yang hendak dibentuk melalui proses pendidikan bukan sekedar manusia yang berilmu pengetahuan semata tetapi
sekaligus
Indonesia
yang
membentuk
manusia
berkepribadian
sebagai
warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. Berkaitan dengan
Dengan memahami pengertian dan
pembentukan warga negara Indonesia yang demokratis pelajaran
dan
bertanggung
Pendidikan
jawab,
Kewarganegaraan
tujuan mata pelajaran PKn di atas, guru harus
berusaha
seoptimalnya
untuk
(PKn) memiliki peranan yang strategis dan
mewujudkan proses pembelajaran PKn yang
penting, yaitu dalam membentuk siswa
mendorong
maupun sikap dalam berperilaku keseharian,
pembelajaran. Hal itu dapat dilakukan guru
sehingga diharapkan setiap individu mampu
dengan menggunakan berbagai model di
menjadi pribadi yang baik. Salah satu cara
dalam kegiatan pembelajaran.
untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut ditempuh melalui pendidikan formal yang
keterlibatan
Kegiatan
siswa
pembelajaran
dalam
yang
dilaksanakan di sekolah pada sekarang ini masih banyak terfokus kepada metode
ceramah yang dilakukan oleh banyak guru
Berdasarkan hasil wawancara dengan
karena metode ceramah merupakan salah
guru kelas IV yaitu Ibu Vivi Aurianti, pada
satu metode yang mudah dilakukan oleh
tanggal 15 Oktober 2012 hari Senin pukul
guru itu sendiri. Untuk itu maka diperlukan
13.30
sebuah metode yang membuat siswa lebih
pembelajaran PKn ada 3 orang siswa yang
aktif dalam proses pembelajaran.
sering
WIB
diketahui
meribut
bahwa
dan
sering
“dalam tidak
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti
memperhatikan guru di saat proses belajar
pada tanggal 15 Oktober 2012 di Sekolah
mengajar sedang berlangsung”. Mereka
Dasar (SD) Kartika 1-10 Padang, khususnya
lebih
pada
sebangkunya
kelas
IV
mendengarkan,
dalam
peneliti
kegiatan
berbicara dan
dengan
suka
teman
mengganggu
ada
temannya yang lain di saat temannya sedang
beberapa kendala yang ditemukan di saat
serius mendengarkan guru menjelaskan
proses belajar mengajar sedang berlangsung,
materi pelajaran. Ada juga 2 orang siswa
yaitu ada beberapa orang siswa yang tidak
yang suka keluar kelas tanpa seizin guru
memperhatikan atau mendengarkan gurunya
kelasnya, sehingga tugas yang diberikan
di saat menjelaskan materi pelajaran dengan
oleh guru tidak selesai mereka kerjakan.
baik. Hal ini terlihat adanya beberapa orang
Apalagi gurunya sering menegur siswa
siswa yang berbicara dengan temannya.
tersebut
Sementara dalam kegiatan menulis, ada
menghiraukannya. Selain itu, guru di saat
beberapa
orang
namun
mereka
tidak
yang
tidak
menjelaskan materi pelajaran PKn guru
tugas
yang
menggunakan metode ceramah ini akan
diberikan oleh gurunya dengan baik tetapi
lebih membuat siswa cepat jenuh terhadap
mereka lebih suka berbicara dengan teman
materi pelajaran yang disampaikan oleh
sebangkunya. Sementara gurunya di depan
guru, karena metode ceramah guru lebih
kelas masih tetap saja melanjutkan materi
banyak bercerita tanpa melibatkan siswa
pelajaran meskipun yang aktif dalam proses
sehingga siswa merasa jenuh dengan materi
pembelajaran hanya beberapa orang siswa
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
saja, karena dalam hal ini guru lebih
Fenomena
cenderung
menggunakan
menurunnya hasil belajar siswa terhadap
metode ceramah sehingga membuat siswa
materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru.
lebih jenuh untuk mengikuti pembelajaran.
Mencermati hasil ulangan mid semester II
mengerjakan
siswa
melihat
suka
latihan
atau
atau
dominan
ini
akan
mengakibatkan
tahun ajaran 2012/2013, ditemukan hasil
Langkah-langkah yang dapat dilakukan
belajar PKn belum maksimal dilakukan oleh
dalam model pembelajaran Cooperative
siswa. Dari 26 orang siswa kelas IV, yang
Script
berhasil
adalah:
mencapai
Kriteria
Ketuntasan
Minimal (KKM) hanya 15 orang siswa (55%) di atas nilai 70, berarti 12 orang siswa (44%) nilainya masih di bawah KKM atau di bawah nilai 70, sedangkan KKM bagi siswa khususnya pada mata pelajaran PKn adalah 70. Nilai PKn yang tertinggi yaitu 85, sedangkan nilai PKn yang terendah yaitu 55 jadi rata-rata nilai PKn siswa yaitu 52,67%. Mencermati dari berbagai masalah di atas,
maka
diperbaiki
pembelajaran
melalui
kooperatif,
model
sehingga
pembelajaran
dapat
PKn
perlu
pembelajaran pelaksanaan
diterapkan
secara
optimal dan dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Di sini, peneliti mencoba
memberikan
solusi
terhadap
masalah di atas, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script. Model Script
pembelajaran
pembelajaran
kooperatif.
Dalam
model
pembelajaran Cooperative Script ini siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang telah dipelajari (Suprijono, 2010:126).
Suprijono
(2010:126),
1) Guru membagi peserta didik untuk berpasangan. 2) Guru membagikan wacana atau materi setiap peserta didik untuk dibaca dan membuat ringkasan. 3) Guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama yang berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. 4) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukan ide-ide pokok dalam ringkasannya, sementara pendengar: (a) Menyimak, mengoreksi, dan menunjukkan gagasan pokok yang kurang lengkap. (b)Membantu menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya. 5) Bertukar peran, yaitu peran yang semulanya sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar, dan sebaliknya. 6) Membuat kesimpulan bersama-sama antara peserta didik dengan guru. 7) Penutup.
Cooperative
merupakan salah satu tipe dari
menurut
Penggunaan
model
pembelajaran
Cooperative Script dalam pembelajaran PKn diharapkan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran
dan
menjadikan
proses
pembelajaran tersebut menyenangkan serta lebih
bermakna
pelaksanaan
bagi
siswa.
pembelajaran
Melalui
Cooperative
Script diharapkan dapat ditingkatkan hasil belajar siswa, karena salah satu keunggulan
pembelajaran Cooperative Script ini adalah
menyimpulkan materi pelajaran, karena guru
siswa bekerja secara berpasangan.
akan
menguji
kembali
ingatan
siswa
Berdasarkan hal di atas, peneliti dapat
terhadap materi yang telah dipelajari, (3)
meningkatkan hasil belajar siswa dalam
hasil belajar siswa dalam mengemukakan
pembelajaran
pendapat pada saat siswa melaksanakan
PKn
dengan
melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
diskusi antarkelompok.
judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan
latar
belakang
dan
Kelas V dalam Pembelajaran PKn melalui
batasan masalah di atas maka rumusan
Model Pembelajaran Cooperative Script di
masalah dalam penelitian ini adalah:
SD Kartika 1-10 Padang”.
a. Bagaimana
Mengingat luasnya ruang lingkup
peningkatan
kemampuan
siswa kelas V dalam menjelaskan materi
permasalahan serta kemampuan penulis
pada
pembelajaran
PKn
yang terbatas, maka penelitian ini dibatasi
Cooperative Script di SD Kartika 1-10
pada peningkatan hasil belajar siswa kelas V
Padang?
dalam pembelajaran PKn melalui model
b. Bagaimana
peningkatan
melalui
kemampuan
pembelajaran Cooperative Script di SD
siswa kelas V dalam menyimpulkan
Kartika 1-10 Padang. Hasil belajar yang
materi pada pembelajaran PKn melalui
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
Cooperative Script di SD Kartika 1-10
segala kegiatan yang dilakukan siswa dalam
Padang?
rangka pencapaian tujuan. Hasil belajar yang
c. Bagaimana
peningkatan
kemampuan
dimaksud di sini adalah keikutsertaan siswa
siswa kelas V dalam mengemukakan
melakukan
berbagai
yang
pendapat pada pembelajaran PKn melalui
diperlukan
dalam
proses
Cooperative Script di SD Kartika 1-10
aktivitas mengikuti
pembelajaran PKn di kelas V SD Kartika 1-
Padang?
10 Padang. Pada penelitian ini hasil belajar
Sejalan dengan rumusan masalah di
yang akan diteliti, yaitu: (1) hasil belajar
atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
siswa menjelaskan kembali materi pelajaran
mendeskripsikan peningkatan hasil belajar
yang telah disampaikan oleh guru, karena di
siswa dalam kegiatan pembelajaran PKn
sinilah akan dilihat pengetahuan siswa
kelas V SD Kartika 1-10 Padang melalui
sejauh
model pembelajaran Cooperative Script.
mana
bisa
menangkap
materi
pelajaran, (2) hasil belajar siswa dalam
Sementara secara rinci tujuan penelitian ini
mengikuti pembelajaran PKn dengan
adalah:
baik.
1. Untuk
mendeskripsikan
kemampuan
siswa
menjelaskan
materi
peningkatan
kelas
V
dalam
pelajaran
pada
pembelajaran PKn melalui Cooperative Script di SD Kartika 1-10 Padang. 2. Untuk
mendeskripsikan
kemampuan
inovasi
yang
positif
model terhadap
kemajuan sekolah. peneliti,
hasil
penelitian
ini
bermanfaat untuk menuntaskan tugas akhir di perguruaan tinggi dan mencari
menyimpulkan materi pada pembelajaran
gelar sarjana (S1) serta menambah
PKn melalui Cooperative Script di SD
wawasan
Kartika 1-10 Padang.
pembelajaran
mendeskripsikan
kemampuan
siswa
V
untuk
pembelajaran 4. Bagi
peningkatan
kelas
sumbangan
dalam
3. Untuk
siswa
3. Bagi kepala sekolah, dapat memberikan
peningkatan
kelas
mengemukakan
V
dalam
pendapat
dan
pengetahuan PKn
tentang
melalui
model
pembelajaran Cooperative Script. B. METODOLOGI PENELITIAN
pada
Jenis penelitian yang digunakan dalam
pembelajaran PKn melalui Cooperative
penelitian ini adalah penelitian tindakan
Script di SD Kartika 1-10 Padang.
kelas
Melalui penelitian ini, guru dapat
(classroom
action
research).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
mengetahui
strategi
pembelajaran
yang
penelitian yang dilakukan oleh guru di
bervariasi
untuk
memperbaiki
dan
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,
meningkatkan sistem pembelajaran serta
dengan
dapat memberikan manfaat bagi berbagai
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
pihak, di antaranya:
belajar siswa menjadi meningkat (Wardhani,
1. Bagi
guru,
kemampuan
untuk
mengembangkan
guru
dalam
tujuan
untuk
memperbaiki
dkk, 2003:14).
proses
Penelitian ini akan dilaksanakan di
pembelajaran PKn dengan menerapkan
kelas V SD Kartika 1-10 Padang yang
model pembelajaran Cooperative Script.
terletak di Simpang Aru. Jumlah lokal yang
2. Bagi
siswa,
meningkatkan menggunakan Cooperative
membantu hasil model
Script
siswa
ada berjumlah 11 lokal, jumlah kelas yang
dengan
terpakai adalah 11 kelas dan jumlah siswa
pembelajaran
keseluruhannya adalah 973 orang siswa.
belajar sehingga
dapat
Struktur organisasi sekolah terdiri dari 1
orang kepala sekolah, 40 orang guru yang
Indikator keberhasilan dalam proses
mengajar siswa dari kelas 1 sampai kelas 6
pembelajaran diukur dengan menggunakan
dan 1 orang tata usaha.
Kriteria
Ketuntasan
Adapun
indikator
Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut:
Pertama,
menggunakan
guru
cenderung
pembelajaran
1.
keberhasilan
Ketercapaian hasil belajar siswa pelajaran dan tingkat pencapaian 70.
2.
Ketercapaian hasil belajar siswa
PKn pelajaran yang membosankan dan
dalam
menyimpulkan
hanya hapalan. Ketiga, sekolah bersedia
materi
pelajaran
menerima
pencapaian 70.
pendidikan
terutama
dalam proses pembelajaran dan peneliti sudah
mengenal
SD
3.
tersebut.Penelitian
dalam
Kartika1-10
pencapaian 70.
dalam
dan
mengemukakan
terhadap
Subjek
terhadap tingkat
Ketercapaian hasil belajar
tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Padang.
pada
dalam menjelaskan terhadap materi
konvensional seperti metode ceramah dan
inovasi
(KKM).
penelitian ini adalah:
yang
tanya jawab. Kedua, siswa menganggap
Minimum
materi
siswa pendapat
dan
tingkat
penelitian ini adalah siswa kelas V yang
Data dalam penelitian ini berupa data
terdaftar pada semester I tahun ajaran
primer dan data sekunder. Data tersebut hal-
2013/2014, dengan jumlah siswa 26 orang,
hal yang berkaitan dengan perencanaan,
yang terdiri dari 10 orang siswa perempuan
pelaksanaan tindakan dan hasil belajar.
dan 16 orang siswa laki-laki.
Sumber data penelitian ini diperoleh
Penelitian ini akan dilaksanakan pada
dari:
semester I tahun ajaran 2013/2014, terhitung
a. Data Primer
dari waktu perencanaan sampai penulisan
Data
laporan
hasil
mencakup
data
Sedangkan
kemampuan siswa mengklarifikasi nilai-
pelaksanaan tindakan dimulai September -
nilai, tes hasil belajar, berupa nilai Ulangan
Oktober 2013.
Harian (UH),
Penelitian
penelitian.
primer
ini
dilakukan
dan aktivitas guru dalam
dengan
melaksanakan pembelajaran PKn dengan
mengacu pada desain PTK yang terdiri dari
model pembelajaran Cooperative Script.
perencanaan,
Data primer berupa kemampuan siswa
pelaksanaan
observasi/pengamatan dan refleksi.
tindakan,
dalam
mengklarifikasi
nilai-nilai
yang
mencakup: 1)
Kemampuan
belajar
mengklarifikasi dalam
mengemukakan
dokumen jawaban siswa kelas V SD Kartika 1-10 Padang.
bersama.
b. Data Sekunder
Kemampuan
mengklarifikasi
nilai
Data sekunder yang akan digunakan
mematuhi
dalam penelitian ini adalah nilai mid
keputusan
bersamaKemampuan
semester, dan nilai semester siswa kelas IV
mengklarifikasi
nilai/sikap
SD Kartika 1-10 Padang.
jawab
dalam
saling
1. Sumber Data
pengambilan keputusan bersama.
Sumber data penelitian adalah proses
Kemampuan mengklarifikasi nilai/sikap
kegiatan belajar PKn berupa pelaksanaan
saling menghormati orang lain yang
langkah-langkah
sedang mengemukakan pendapat dalam
Cooperative Script
pengambilan keputusan bersama.
bertindak sebagai guru.
Sedangkan data aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran Cooperative Script
Teknik
model
pengumpulan
berikut:
2. Dokumen guru
pada
kegiatan
dalam
3. Catatan Lapangan Dalam
pendahuluan atau pembuka pelajaran.
penelitian
ini,
peneliti
Aktivitas guru pada saat kegiatan
menggunakan beberapa instrumen untuk
pembelajaran berlangsung (kegiatan
mengumpulkan data, yaitu:
inti pembelajaran) yang mencakup kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan 3)
data
yang
penelitian ini adalah: 1. Tes Hasil Belajar
Aktivitas
pembelajaran
oleh peneliti
mencakup pokok-pokok kegiatan sebagai
2)
untuk
yang telah dijelaskan di atas melalui
menghargai pendapat orang lain dalam
1)
siswa,
nilai
pendapat dalam pengambilan keputusan
tanggung
3)
hasil
mengukur kemampuan klarifikasi nilai-nilai
kejujuran
2)
Tes
1. Lembar tes hasil belajar siswa 2.
Lembar observasi
konfirmasi.
3. Tes hasil belajar
Aktivitas guru dalam menutup atau
4. Catatan Lapangan
mengakhiri pembelajaran.
C. HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
DAN
mendapat nilai di bawah 70 sejumlah 6
Deskripsi Siklus I
orang siswa (38,46%) dengan ketuntasan 1) Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Persentase mengelola
kegiatan
guru
pembelajaran
dalam memiliki
persentase belum dapat dikatakan baik. Hal ini disebabkan karena guru belum terbiasa menggunakan
model
pembelajaran
belajar yang ditargetkan adalah 70%. D. Pembahasan 1. Aktivitas
Guru
dalam
Proses
Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan model
pembelajaran
Cooperative
Script
melalui dapat
cooperative script.
dideskripsikan sebagai berikut:
2) Data Hasil Belajar Siswa
1. Hasil pengamatan terhadap aktivitas
Data ulangan harian akhir siklus I terlihat bahwa dari 26 siswa yang hadir, ternyata yang mendapat nilai di atas 70 sejumlah 16 orang siswa (61,54%) dan yang mendapat nilai di bawah 70 sejumlah 10 orang siswa (38,46%) dengan ketuntasan
1) Data Hasil Observasi Aktivitas Guru mengelola
pembelajaran
adanya
peningkatan
sebesar 13,3% dari 80,0% pada siklus I menjadi 93,3% pada siklus II. 2. Hasil pengamatan terhadap kualitas guru juga terlihat adanya peningkatan yang signifikan, yakni sebesar 30% dari siklus II.
Deskripsi Siklus II kegiatan
terlihat
63,3% pada siklus I menjadi 83,3% pada
belajar yang ditargetkan adalah 70%.
Persentase
guru,
guru
dalam memiliki
persentase sehingga sudah dapat dikatakan baik. Hal ini disebabkan karena guru sudah tau bagaimana cara menggunakan model pembelajaran cooperative script dengan
Tantangan yang dihadapi guru selama proses pembelajaran salah satunya adalah guru belum terbiasa menggunakan model Cooperative Script dan juga guru belum mengenal karakter masing-masing siswa sehingga
2) Data Hasil Belajar Siswa Data ulangan harian akhir siklus II terlihat bahwa dari 26 siswa yang hadir, ternyata yang mendapat nilai di atas 70 sejumlah 20 orang siswa (61,54%) dan yang
kadang-kadang
salah
menyikapi reaksi siswa. 2. Hasil
baik.
guru
Belajar
Siswa
dalam
Pembelajaran PKn Pada pembelajaran PKn melalui model Cooperative Script yang dilaksanakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti
dari
kenaikan
rata-rata-rata
persentase untuk masing-masing indikator
belajar PKn siswa dengan menggunakan
keberhasilan hasil belajar siswa yang telah
model pembelajaran cooperative script,
ditetapkan.
maka
Hasil
belajar
siswa
untuk
peneliti
dapat
merumuskan
indikator menjelaskan materi pada siklus I
kesimpulan
yaitu
32,50% meningkat menjadi 75,00% pada
dengan
menggunakan
siklus II, menyimpulkan materi pelajaran
pembelajaran cooperative script dapat
pada siklus I 62,50% meningkat menjadi
meningkatkan hasil belajar siswa pada
80,00% pada siklus II, mengemukakan
kelas V SD Kartika 1-10 Padang. Hal ini
pendapat 20% pada siklus I meningkat
dapat dilihat pada siklus I persentase
menjadi 82,50% pada siklus II.
ketuntasan siswa.
Hasil belajar siswa pada siklus I masih
pembelajaran
PKn model
2) Saran
rendah dikarenakan pembelajaran melalui
Berdasarkan kesimpulan yang
model Cooperative Script merupakan hal
telah dicantumkan di atas, maka peneliti
yang baru bagi siswa, sedangkan hasil
mengajukan
belajar siswa pada siklus II sudah dalam
dipertimbangkan,
kategori
banyak
diharapkan mampu menggunakan model
melakukan indikator menjelaskan materi,
pembelajaran cooperative script dalam
menyimpulkan materi, dan mengemukakan
pembelajaran
pendapat hal ini disebabkan karena siswa
meningkatkan hasil belajar PKn siswa,
sudah terbiasa dengan pembelajaran model
siswa diharapkan dapat mempertahankan
Cooperative Script. Dari Tabel 11, dapat
hasil belajar yang sudah dicapai dalam
dikatakan bahwa telah terjadi peningkatan
proses pembelajaran PKn dengan model
untuk masing-masing indikator hasil belajar
pembelajaran
siswa lebih dari 25%, berarti penelitian
untuk
dianggap
mensosialisasikan
baik,
siswa
sudah
sudah
mencapai
indikator
beberapa
untuk
diantaranya
guru
PKn
agar
cooperative
kepala dapat
saran
sekolah
dapat
script agar
kepada menerapkan
dan dapat
guru-guru
keberhasilan yang ditetapkan.
untuk
model
E. KESIMPULAN DAN SARAN
pembelajaran cooperative script dalam
1) Kesimpulan
pembelajaran PKn karena hasil penelitian
Berdasarkan data, hasil penelitian
ini sudah membuktikan bahwa hasil
dan pembahasan tentang upaya yang
belajar PKn siswa dapat meningkat
dilakukan
untuk
meningkatkan
hasil
dengan
menggunakan
model
pembelajaran cooperative script.
Taniredja, Tukiran. 2010. Penelitian Tindakan
Kelas
untuk
F. DAFTAR PUSTAKA
Pengembangan Profesi Guru.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian
Bandung: Alfabeta.
Tindakan
Kelas.
Jakarta:
Bumi
Aksara. Asma, Nur. 2008. Model Pembelajaran Kooperatif.
Padang:
Universitas
Negeri Padang Press. Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. E.
2006.
Kurikulum
Disempurnakan
yang
Pengembangan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung. Ruminiati.
2007.
Pengembangan
Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta:
Direktorat
Pendidikan
Tinggi
Jenderal Departemen
Pendidikan Nasional. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar
Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana. Suprijono,
Agus.
2010.
Mozaik
Pembelajaran
Padang:
Sukabumi.
Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Inovatif.
Wardhani, I.G.A.K.,dkk 2003. Penelitian Tindakan
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
Mulyasa,
Taufik, Taufina dan Muhammadi. 2009.
Kelas.
Jakarta:
Penerbitan Unversitas Terbuka.
Pusat