UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KAWEDANAN Choiri Katon B1), Agus Wahyudi2), Prodi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Madiun1) Guru Fisika SMP Negeri 2 Kawedanan2) Email :
[email protected])
Abstrak Tujuan penelitian ini untuk : Mengetahui peningkatan
siswa kelas VIII SMPN 2
Kawedanan melalui model Group Investigation. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan Satu siklus. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan penerapan model Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 2 Kawedanan. Kata Kunci : Group Investigation, ajar fisika oleh siswa pendidikan dasar
PENDAHULUAN Titik
sentral
setiap
peristiwa
pembelajaran terletak pada suksesnya siswa
harapan.
mengorganisasikan
Rendahnya tingkat keberhasilan
mengembangkan
siswa dalam proses belajar mengajar
pengalamannya, kemampuan
dan menengah yang belum memenuhi
berfikir
bukan
pada
dipengaruhi
oleh
kebenaran siswa dalam replika apa yang
diantaranya
adalah
dikerjakan oleh guru. Kenyataan di
pendekatan
lapangan menunjukkan bahwa mata
metode yang digunakan dalam proses
pelajaran
fisika
belajar mengajar antara lain metode
“momok”
yang
dianggap
sebagai
faktor,
metode
pembelajaran.
dan
Beberapa
oleh
ceramah, demonstrasi, metode tugas,
sebagai besar siswa di pendidikan
metode eksperimen. Pada masa kini,
tingkat
menengah,
harus diakui bahwa proses belajar
sehingga banyak dijumpai siswa yang
mengajar matematika dan sains di
kurang
tingkat
dasar
atau
menakutkan
beberapa
maupun
bahkan
tidak
senang
dasar
ataupun
menengah,
terhadap pelajaran fisika. Kenyataan
khususnya pelajaran fisika, masih sering
tersebut
gambaran
menekankan pada penggunaan metode
mengenai tingkat penguasaan materi
ceramah sehingga proses pembelajaran
memberikan
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2015) http://snpf.ikippgrimadiun.ac.id/prosiding.php kurang terfokus pada siswa, tetapi lebih
Menurut Isjoni (2010: 58), pada model
berpusat pada guru.
investigasi
Berdasarkan
informasi
yang
kelompok
(group
investigation), siswa dibagi ke dalam
diperoleh dari hasil wawancara dengan
kelompok
lima seorang siswa kelas VIII SMP
orang.
Negeri 2 Kawedanan, diketahui bahwa
yang
Nana
beranggotakan
Sudjana
4-5
(2010:22)
siswa kelas VIII sering dikelas dan
menegaskan
dijelaskan
dibandingkan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki
melakukan praktikum di laboratorium.
siswa setelah ia menerima pengalaman
Padahal
belajarnya. Menurut Hamzah B. Uno
oleh
alat
laboratorium
guru
yang sudah
disediakan memenuhi
di dan
(2011:
bahwa
21)
adalah
hasil
belajar
dapat
layak untuk digunakan praktikum dari
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
pada mendengarkan ceramah karena
Keefektifan, efisiensi, daya tarik. Hasil
siswa cenderung lebih pasif saat guru
belajar mencakup kemampuan kognitif,
ceramah.
afektif,
Investigasi Investigation)
kelompok
psikomotorik.
kognitif
adalah
Domain
knowledge
oleh
(pengetahuan, ingatan), comprehension
Sholomo dan Sharon (Slavin, 2005: 24).
(pemahaman, menjelaskan, meringkas,
Investigasi kelompok adalah strategi
contoh),
application
belajar kooperatif yang menempatkan
analisis
(menguraikan,
siswa
hubungan),
ke
dikembangkan
(Group
dan
dalam
kelompok
secara
(menerapkan), menentukan synthesis
heterogen dilihat dari kemampuan dan
(mengorganisasika,
latar belakang, baik dari segi jenis
membentuk
kelamin,
untuk
evaluation (menilai). Domain afektif
melakukan investigasi terhadap suatu
adalah receiving (sikap menerima),
topik. Menurut Miftahul Huda (2013:
responding
292-294) metode Group Investigation
valuing
(GI) yang pertama kali dikembangkan
(organisasi),
oleh Sharan dan Sharan (1976) ini
(karakterisasi).
merupakan salah satu metode kompleks
Lindgren hasil pembelajaran meliputi
dalam pembelajaran kelompok yang
kecakapan, informasi, pengertian dan
mengharuskan
sikap (Suprijono 2012:6-7).
suku,
dan agama,
siswa
untuk
menggunakan skill berpikir level tinggi. 57 | Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui ...
merencanakan,
bangunan
baru),
(memberikan (nilai),
dan
respon),
organization characterization
Sedangkan
METODE PENELITIAN
menurut
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2015) http://snpf.ikippgrimadiun.ac.id/prosiding.php Penelitian
ini
merupakan
sesuai dengan data yang diperoleh
penelitian tindakan (action research),
dengan tujuan untuk mengetahui hasil
karena
untuk
belajar yang dicapai siswa juga untuk
memecahkan masalah pembelajaran di
memperoleh respon siswa terhadap
kelas. Penelitian ini juga termasuk
kegiatan pembelajaran serta aktivitas
penelitian
sebab
siswa
suatu
Untuk
penelitian
dilakukan
deskriptif,
menggambarkan
bagaimana
selama
proses
pembelajaran.
menganalisis
teknik pembelajaran diterapkan dan
keberhasilan
bagaimana hasil yang diinginkan dapat
keberhasilan
dicapai.
belajar mengajar setiap putarannya
Dalam
penelitian
ini
peneliti
atau
tingkat
siswa
persentase setelah
dilakukan dengan cara memberikan
bekerjasama dengan guru, kehadiran
evaluasi berupa soal tes tertulis.
peneliti sebagai pengamat di kelas,
HASIL
sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti.
PEMBAHASAN
Dengan cara ini diharapkan didapatkan
proses
PENELITIAN
Sebelum
DAN
melaksanakan
data yang seobjektif mungkin demi
pengambilan data melalui instrument
kevalidan data yang diperlukan. Tempat
penelitian berupa tes dan mendapatkan
penelitian
yang
tes yang baik, maka data tes tersebut
digunakan dalam melakukan penelitian
diuji dan dianalisis. Uji coba dilakukan
untuk
pada siswa di luar sasaran penelitian.
adalah
tempat
memperoleh
data
yang
diinginkan. Penelitian ini bertempat di
Analisis tes yang dilakukan meliputi:
Kelas 8G SMP Negeri 2 Kawedanan
Validitas butir soal dimaksudkan untuk
tahun ajaran 2014/2015.
mengetahui kelayakan tes sehingga
Untuk mengetahui keefektivan suatu
metode
dalam
dapat digunakan sebagai instrument
kegiatan
dalam penelitian ini. Dari perhitungan
pembelajaran perlu diadakan analisa
20 soal diperoleh 2 soal tidak valid dan
data. Pada penelitian ini menggunakan
18 soal valid. Hasil dari validits soal-
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu
soal dirangkum dalam tabel 1.1
suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta Tabel 1.1 Soal Valid dan Tidak Valid Tes Formatif Siswa Soal Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15,
Soal Tidak Valid 13, 17
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui ... 58 |
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2015) http://snpf.ikippgrimadiun.ac.id/prosiding.php 16, 18, 19, 20 Kriteria pengujian reliabilitas test
Berdasarkan
dari
hasil
yaitu setelah didapatkan harga rhitung,
pengamatan yang dilakukan observer
kemudian
dalam kegiatan pembelajaran, siswa
dibandingkan
dengan
r
product moment pada tabel. Taraf
masih
signifikansi
penelitian.
yang digunakan dalam
ragu-ragu Siswa
dalam belum
melakukan memiliki
penelitian ini adalah 5% atau 0,05. Jika
kepercayaan diri, masih ada rasa kuatir
rhitung > rtabel, maka item yang diujikan
salah. Di sini peneliti mengambil nilai
tersebut
Dari
pra siklus yaitu dari nilai pretest siswa
perhitungan, 20 butir soal penelitian
terdapat 11 siswa (52,38%) yang belum
diperoleh nilai 0,88 sedangkan 48 butir
tuntas atau nilai kurang dari 75 dan 10
pertanyaan pada angket diperoleh nilai
siswa (47,62%) yang sudah tuntas atau
0,91
nilai lebih dari 75.
dianggap
sehingga
reliabel.
dinyatakan
hasil
perhitungan uji reabilitas dinyatakan
Dari hasil ulangan atau post tes
reable. Dari 20 soal yang diujikan di
pada siklus I terdapat perubahan yang
kelas kontrol diperoleh soal dengan
nilai yang signifikan. Dari 21 siswa,
kategori mudah meliputi nomor 2, 3, 5,
yang mendapat nilai tuntas sebanyak 18
7, 10, 12, 13, 15, 16, 18 dan 19. Soal
siswa (85,71%) dan 3 siswa (14,29)
dengan kategori sedang meliputi nomor
yang belum tuntas.
1, 4, 6, 8, 9, 11, 14, 17 dan 20. Dari soal
Dari hasil wawancara dengan
yang diujikan diperoleh daya beda jelek
siswa diperoleh data bahwa siswa lebih
meliputi nomor 13 dan 17. Soal dengan
suka bereksperimen langsung dari pada
kategori cukup meliputi nomor 3, 6, 7,
guru menerangkan, karena membuat
16, 19 dan 20. Soal dengan kategori
siswa merasa jenuh.
baik meliputi nomor 1, 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15 dan 18.
Dari data di atas dapat dikatan terjadi kenaikan jumlah siswa yang sudah tuntas.
Tabel 1.2 Ketuntasan Hasil Siswa Siswa Belum Tuntas Siswa Tuntas Uraian Frek % Frek % Pra Siklus 11 52,38 10 47,62 Siklus I 3 14,29 18 85,71 Berdasarkan tabel di atas hasil ke siklus I mengalami kenaikan sebesar belajar siswa mengalami peningkatan
38,09%, yakni dari 47,62% menjadi
sebagai berikut: berdasarkan pra siklus
85,71%.
59 | Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui ...
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2015) http://snpf.ikippgrimadiun.ac.id/prosiding.php Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode
pemebelajaran group
meningkatkan Kegiatan
menggunakan
investigation hasil
guru lebih sering memancing
belajar
perbaikan
siswa
dapat
agar
keterampilan
siswa.
memiliki
proses
dalam
belajar, khususnya pelajaran
pembelajaran
fisika.
melalui penelitian tindakan kelas dari
2. Kepada peneliti selanjutnya
studi awal (pra siklus) sampai siklus I
atau guru untuk meneruskan 2
siswa
siklus lagi untuk mengetahui
mengalami
peningkatan
ketuntasan hasil belajar.
konsistensi hasil belajar siswa
KESIMPULAN DAN SARAN
apakah terus meningkat atau
Dari
hasil
pelaksanaan
tidak.
pembelajaran dengan metode group
DAFTAR PUSTAKA
investigation dapat ditarik kesimpulan
Huda,
sebagai
berikut:
pembelajaran
bahwa
penerapan
model
Group
Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 2 Kawedanan.
sebagai berikut: menentukan
model
dengan melihat kondisi dari dan
materi
Model-Model
Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. 2010. Cooperative Learning.
Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses
pembelajaran dapat dilakukan
siswa
2013.
Bandung: Alfabeta.
Penulis menyampikan saran-saran
1. Dalam
M.
yang
Belajar
Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Robert E. Slavin. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Indah. Suprijono,
A.
2012.
Cooperative
dipelajari. Menentukan model
Learning. Yogyakarta: Pustaka
pembelajaran yang tepat dapat
Pelajar.
meningkatkan
keberhasilan
pembelajaran
atau
meningkatkan
hasil
belajar
Uno B. Hamzah. 2011. Perencanaan Pembelajaran.
Jakarta:
Bumi
Aksara
siswa. Selain itu sebaiknya
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui ... 60 |