PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DI SMA Chomsiah, Aminuyati, Warneri Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Email :
[email protected] Abstract : This research aims to improve learning outcomes through the application of learning models accounting Group Investigation in class XI IPS 5 SMA Negeri 1 Sungai Raya Kubu Raya district. The subjects were students of class XI IPS 5 SMA Negeri 1 Sungai Raya school year 2012/2013, totaling 35 students consisted of 21 male students and 14 female students. Data was collected through: (a) observation, (b) achievement test, and (c) documentation. Research procedure includes the step of: (a) action planning, (b) action, (c) observation, and (d) analysis and reflection. The results in the first cycle of students who achieved mastery criterion of at least 74.3%. In the second cycle the number of students who achieve a minimum passing grade criteria as many as 31 students or 88.6%. It can be concluded that with the implementation of cooperative learning model type Group Investigation (GI) can improve the learning outcomes of accounting students. Keywords : Learning Outcomes, Model Group Investigation Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation pada siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Sungai Raya tahun pelajaran 2012/2013, yang berjumlah 35 siswa terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui : (a) observasi, (b) tes hasil belajar, dan (c) dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi tahap: (a) perencanaan tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi dan (d) analisis dan refleksi. Hasil penelitian pada siklus I siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal sebesar 74,3%. Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 31 siswa atau 88,6%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Kata kunci : Hasil belajar, model Group Investigation
1
P
ada hakikatnya proses belajar mengajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam siswa itu sendiri, misalnya tingkat intelegensi, minat, motivasi, keaktifan dan partisipasi siswa. Sedangkan faktor ekstern salah satunya adalah model pembelajaran. Penerapan model pembelajaran akan mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Fakta yang ada dilapangan saat ini masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan prariset di SMA Negeri 1 Sungai Raya menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar akuntansi masih kurang optimal. Masalah intern yang timbul di kelas adalah minat dan motivasi yang dimiliki siswa untuk belajar akuntansi masih relatif rendah sehingga tingkat keaktifannya juga rendah. Hal tersebut tampak dalam tingkah laku siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru yang sedang mengajar. beberapa siswa cenderung lebih menikmati obrolan dengan teman-teman mereka dibanding memperhatikan guru yang ada di depan kelas. Ada juga yang mengantuk, menggambar, melamun, main HP, dan mengerjakan tugas pelajaran lain. Beberapa diantaranya mengatakan bahwa akuntansi adalah pelajaran yang sulit dan membingungkan sehingga partisipasi dari mereka juga kurang. Selain itu, jika ditinjau dari model pembelajaran yang diterapkan oleh guru yang masih menggunakan model ceramah. Ketika masuk kelas, guru memberikan sedikit ceramah tentang materi pelajaran, kemudian dilanjutkan dengan latihan soal. Setelah itu mengerjakan tugas yang ada pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Proses pembelajaran yang masih terpusat pada guru belum memberikan kesan yang mendalam pada siswa, karena peran guru dalam pengajaran lebih dominan dibandingkan pembelajaran siswa. Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam memilih model pembelajaran yang dapat menarik minat dan motivasi siswa. Penelitian tindakan kelas adalah salah satu penelitian yang dapat dilaksanakan guru sebagai alternatif pilihan untuk menemukan cara dalam rangka meningkatkan mutu atau kualitas proses pembelajaran di sekolah. Melalui penelitian tindakan kelas ini diharapkan guru dapat mengatasi berbagai masalah yang secara nyata muncul dalam pembelajaran di kelas. Agar upaya tersebut berhasil maka harus dipilih model pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta lingkungan belajar siswa. Pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan hasil kreatifitas seorang guru agar siswa aktif, tidak jenuh dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang mampu melibatkan peranserta siswa secara menyeluruh sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu dan guru saja. Melalui pemilihan model pembelajaran yang tepat diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran serta siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran kooperatif lebih menitikberatkan pada proses belajar pada kelompok dan bukan mengerjakan sesuatu bersama kelompok. Proses belajar kelompok akan membantu siswa menemukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang tidak dapat ditemui pada model konvensional (Abunawas, 2008). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Arikunto (dalam Suyadi, 2012) menjelaskan pengertian penelitian tindakan kelas ssecara sistematis: (1) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati. (2) Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerkan ini dikenal dengan 2
siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik. (3) Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama. Secara sistematis, prosedur pelaksaan penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut : SIKLUS I
Permasalahan
Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan)
Pelaksanaan Tindakan I
Refleksi I
Analisis Data I
Observasi I
Terselesaikan
SIKLUS II
Belum Terselesaikan
Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan)
Pelaksanaan Tindakan I
Refleksi II
Analisis Data I
Observasi II
Terselesaikan
Belum Terselesaikan
SIKLUS BERIKUTNYA
Gambar Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada penelitian ini. Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas 3
kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran ini, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran (Hamdani, 2011). Group Investigation (GI) adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Model pembelajaran ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Para siswa memilih sendiri topik yang akan dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan dalam suatu laporan didepan kelas secara keseluruhan. Model GI ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Arends (dalam Abunawas, 2008), metode GI ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik seleksi topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process skills). Dalam menggunakan metode GI umumnya kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota 5 sampai 6 orang siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Killen (dalam Aunurrahman, 2008), memaparkan beberapa ciri esensial investigasi kelompok sebagai pendekatan pembelajaran adalah : (a) Para siswa bekerja dalam kelompokkelompok kecil dan memiliki independensi terhadap guru; (b) Kagiatan-kagiatan siswa terfokus pada upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan, kegiatan belajar siswa akan selalu mempersyaratkan mereka untuk mengumpulkan sejumlah data, menganalisisnya dan mencapai beberapa kesimpulan; (c) Siswa akan menggunakan pendekatan yang beragam di dalam belajar; (d) Hasil-hasil dari penelitian siswa dipertukarkan diantara seluruh siswa. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki hasil belajar akuntansi siswa. Hal itu yang menjadi dasar peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS Rencana dari penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus atau lebih. Tiap siklus dilakukan prosedur penelitian sebagai berikut : (1) Refleksi awal, guru mata pelajaran dan peneliti melakukan diskusi tentang materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. (2) Menyusun strategi pembelajaran (3) Membuat lembar observasi, pada tahap ini peneliti melaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pada tahap pelaksanaan tindakan aspek collaborative participatori peneliti sangat penting. Hubungan kolaborasi tersebut harus tercipta dalam suasana demokratis agar implementasi rencana tindakan dapat berjalan efektif dan efisien. Guru dan peneliti berkolaborasi untuk mengetahui apakah setelah tindakan dilakukan terjadi perubahan sehingga dibutuhkan gambaran kondisi awal.
4
Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai pengajar adalah guru mata pelajaran akuntansi yaitu ibu Mariana. Pada tahap ini dilakukan tindakan untuk menghasilkan adanya peningkatan dalam proses pembelajaran yang lebih efektif sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah implementasi model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) yang telah disusun oleh peneliti. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada siklus I dan II adalah : (1) Membagi siswa menjadi tujuh kelompok dan setiap kelompok beranggotakan lima orang. (2) Membagi materi menjadi tujuh topik, kemudian diberikan kepada tiap kelompok untuk diidentifikasi. (3) Setiap kelompok merencanakan tugas belajar dan menjalankan investigasi kelompok. (4) Setiap kelompok menyiapkan laporan akhir dengan menunjuk satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasilnya. (5) Setiap kelompok mempresentasikan laporan hasil akhirnya di depan kelas, sedangkan kelompok lain dapat aktif mengevaluasi laporan kelompok lain dengan Tanya jawab, kritik, dan saran. Data yang akan diperoleh dalam PTK ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil tes pada akhir pertemuan siklus sebagai evaluasi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) sedangkan data kualitatif merupakan data yang dihasilkan dari data observasi aktivitas belajar selama proses penelitian dilaksanakan. Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain: (1) Observasi, observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran akuntansi yang dilakukan oleh siswa. Pengamatan dilakukan sebelum, selama, dan sesudah siklus penelitian berlangsung. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipan artinya peneliti ikut terlibat dalam proses pembelajaran (tindakan). (2) Tes Hasil Belajar, tes digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Tes yang digunakan adalah soal uraian yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan awal dan hasil pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada pelajaran akuntansi. (3) Dokumentasi, dokumentasi merupakan usaha untuk memberikan gambaran bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan. Dokumentasi yang digunakan adalah dokumentasi non tes yaitu dokumentasi berupa gambar atau foto proses belajar mengajar saat penelitian dilaksanakan. Kegiatan refleksi ini mencakup kegiatan analisis dan evaluasi atas informasi yang diperoleh pada kegiatan observasi. Data yang telah terkumpul dalam kegiatan observasi harus secepatnya di analisis agar dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan. Refleksi dalam penelitian ini adalah usaha untuk mengkaji yang telah terjadi dan yang telah dihasilkan pada proses tindakan dihubungkan dengan penyelesaian permasalahan yang ditargetkan pada siklus tersebut. Pada tahap ini, hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti. Kemudian dilakukan refleksi untuk melihat kekurangan atau kelemahan yang telah terjadi. Hasil refleksi akan digunakan dalam perencanaan selanjutnya. Penelitian ini memiliki indikator keberhasilan tindakan yang akan dilakukan sebagai berikut: (1) Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan dan strategi yang telah disiapkan. (2) Adanya perubahan yang terlihat dari sikap dan perilaku siswa terutama keaktifan dan keseriusan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). (3) Adanya peningkatan hasil belajar siswa.
5
Berikut peneliti sajikan indikator keberhasilan untuk setiap siklusnya. Siklus I: (1) Aktivitas guru diharapkan memiliki adanya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan (RPP). (2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diharapkan sekurang-kurangnya 70% yang masuk dalam kriteria sangat aktif dan aktif. (a) Sangat aktif: Siswa yang berani bertanya dan menjawab pertanyaan baik dalam kelompok diskusi maupun presentasi, Siswa yang berani mengeluarkan pendapat baik dalam proses diskusi kelompok maupun dengan kelompok lain yang presentasi, Siswa yang mampu berdiskusi dengan baik dalam memecahkan masalah. (b)Aktif: Siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok maupun presentasi, Siswa yang mengeluarkan pendapat, Siswa yang mampu berdiskusi dalam memecahkan masalah. (c) Cukup aktif: Siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok maupun presentasi apabila diperintah oleh guru, Siswa yang mengeluarkan pendapat apabila diperintah oleh guru, Siswa yang mampu berdiskusi dalam memecahkan masalah apabila diperintah oleh guru. (d) Kurang aktif: Siswa tidak berani bertanya dan menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok maupun presentasi, Siswa hanya diam dan mendengarkan saat teman yang lain mengeluarkan pendapat, Siswa tidak mampu berdiskusi dengan baik dalam memecahkan masalah. (3) Hasil belajar diharapkan sekurang-kurangnya 80% siswa memperoleh nilai ≥75. (4) Tanggapan/respon siswa terhadap model pembelajaran diharapkan sekurang-kurangnya 70% siswa merasa senang dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Siklus II: (1) Aktivitas guru diharapkan ada peningkatan dari aktivitas siklus I ke siklus II. (2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajran diharapkan sekurang-kurangnya 70% siswa masuk dalam kriteria sangat aktif dan aktif. (3) Hasil belajar diharapkan sekurang-kurangnya 80% siswa memperoleh nilai ≥75. (4) Tanggapan/respon siswa terhadap model pembelajaran diharapkan sekurang-kurangnya 70% siswa merasa senang dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Apabila pada siklus II belum mencapai indikator kerja yang telah ditetapkan, akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sungi Raya yang beralamat di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Sungai Raya, kabupaten Kubu Raya khususnya di kelas XI IPS 5. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Sungai Raya tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 35 siswa. Di kelas ini terdiri atas 21 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Berdasarkan data hasil penelitian pada siklus I mengenai hasil belajar materi persamaan akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90, nilai terendah sebesar 55 dan nilai rata-rata hasil belajar akuntansi sebesar 76. Selengkapnya dapat dibaca pada Tabel 1 hasil belajar Akuntansi sebagai berikut:
6
Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Tes Siklus I (Tes Tertulis) No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan 1. Abdullah 80 Tuntas 2. Ahmad Budi 80 Tuntas 3. Anang Setiawan 55 Tidak Tuntas 4. Arief Prasetyo 75 Tuntas 5. Ashari Prawito 85 Tuntas 6. Aurelia Bagas 75 Tuntas 7. Carmel Trivena S 70 Tidak Tuntas 8. Ebenhaezer Kalbari 60 Tidak Tuntas 9. Gustiana 90 Tuntas 10. Hendry Januardi 80 Tuntas 11. Herington Giam G.S 85 Tuntas 12. Lenny Sartika 80 Tuntas 13. Lina Saraswati 80 Tuntas 14. Merry Noviani 75 Tuntas 15. Muhammad Destriyanto 60 Tidak Tuntas 16. Nela Sari 75 Tuntas 17. Panji Dwi Satrio 80 Tuntas 18. Risa Apriliayanti 60 Tidak Tuntas 19. Pasha Hasnawan 75 Tuntas 20. Putri Aprilia Sari 65 Tidak Tuntas 21. Radhuwan 85 Tuntas 22. Ronald Poltak Apon S 75 Tuntas 23. Rozi Para Rozi 85 Tuntas 24. Sigen Ladiansyah 80 Tuntas 25. Sulastri Guswarni 80 Tuntas 26. Syarifudin Abdul Azis 70 Tidak Tuntas 27. Tommy Hermawan 80 Tuntas 28. Uray Rizkha 65 Tidak Tuntas 29. Vernando Tambunan 85 Tuntas 30. Wicki Cahyayuta 80 Tuntas 31. Yudha Pratama 65 Tidak Tuntas 32. Yulia Pratiwi 80 Tuntas 33. Yupita 90 Tuntas 34. Syarifah Andriani 75 Tuntas 35. Estien Vianistien 80 Tuntas Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 55 Nilai Rata-rata 76 Tuntas : 74,3% Setelah pelaksanaan siklus I, peneliti memandang perlu untuk melakukan proses penelitian lanjutan dengan melaksanakan siklus II. Hal ini dikarenakan nilai rata-rata hasil belajar siswa terutama tes tertulis nilai rata-rata kelas baru mencapai 76. Walaupun nilai tersebut sudah mencapai kategori tuntas namun peneliti berharap bahwa nilai rata-rata siswa masih bisa
7
ditingkatkan hingga 80. Oleh karena itu, tujuan pelaksanaan siklus II ini merupakan usaha untuk lebih meningkatkan nilai ketuntasan siswa yang telah dicapai pada siklus I. Berdasarkan data hasil penelitian siklus II mengenai hasil belajar akuntansi materi mekanisme debit dan kredit melalui model pembelajaran Group Investigation (GI) diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100, nilai terendah sebesar 60, dan rata-rata hasil belajar akuntansi sebesar 81,3. Selengkapnya dapat dibaca pada Tabel 2 hasil belajar akuntansi sebagai berikut: Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Tes Siklus II (Tes Tertulis) No. Nama Siswa 1. Abdullah 2. Ahmad Budi 3. Anang Setiawan 4. Arief Prasetyo 5. Ashari Prawito 6. Aurelia Bagas 7. Carmel Trivena S 8. Ebenhaezer Kalbari 9. Gustiana 10. Hendry Januardi 11. Herington Giam G.S 12. Lenny Sartika 13. Lina Saraswati 14. Merry Noviani 15. Muhammad Destriyanto 16. Nela Sari 17. Panji Dwi Satrio 18. Risa Apriliayanti 19. Pasha Hasnawan 20. Putri Aprilia Sari 21. Radhuwan 22. Ronald Poltak Apon S 23. Rozi Para Rozi 24. Sigen Ladiansyah 25. Sulastri Guswarni 26. Syarifudin Abdul Azis 27. Tommy Hermawan 28. Uray Rizkha 29. Vernando Tambunan 30. Wicki Cahyayuta 31. Yudha Pratama 32. Yulia Pratiwi 33. Yupita 34. Syarifah Andriani 35. Estien Vianistien Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata
Nilai 85 90 75 80 85 80 80 85 85 90 90 85 80 85 75 80 90 75 70 80 95 85 85 80 80 65 80 60 85 80 60 80 100 80 85 100 60 81,3
Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas : 88,6%
8
Pembahasan Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) sebagai berikut : Perencanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 25, 26, dan 28 Januari 2013 di ruang guru SMA Negeri 1 Sungai Raya. Guru bersama peneliti mendiskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Guru mengungkapkan bahwa siswa menemui permasalahan dalam semangat belajar dan memahami materi akuntansi. Kemudian disepakati dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, yaitu pada hari Selasa 29 Januari 2013 dan Kamis 31 Januari 2013. Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut : (1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Adapun skenario pembelajaran yang dimaksud sebagai berikut: (a) Salam pembuka, doa, guru memeriksa kehadiran (b) Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran (c) Guru menggali kembali pengetahuan peserta didik tentang materi pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas, misalnya dengan bertanya tentang akuntansi sebagai sistem informasi? (d) Guru mengemukakan cakupan materi (e) Guru memotivasi peserta didik menjelaskan pentingnya materi untuk diketahui peserta didik sebagai bekal pengetahuannya di masyarakat dan masa depan. (f) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. (g) Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas tentang topik/tema materi yang akan dipelajari. (h) Guru membagi murid menjadi 7 kelompok secara heterogen. (i) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan tugas kelompok. (j) Guru dan siswa merencanakan topik yang akan dipelajari. (k) Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat satu topik yang berbeda dari kelompok lain. (l) Masing-masing kelompok membahas topik yang sudah ada secara kooperatif. (m) Masing-masing kelompok menyiapkan laporan akhir kemudian dipresentasikan didepan kelas. (n) Selama presentasi berlangsung, siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya pada kelompok yang sedang mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan berdiskusi. (o) Guru dan peneliti mengawasi dengan baik agar suasana pembelajaran tetap tertib dan tenang. (p) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan. (q) Guru bersama peserta didik melakukan evaluasi. (r) Setelah semua kelompok mendapat giliran presentasi, selanjutnya hasil diskusi dikumpulkan untuk penilaian. (s) Guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir atas materi yang telah dibahas. (t) Guru dan peneliti membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal objektif dan uraian. (u) Guru dan peneliti mengawasi jalannya evaluasi agar hasil dari evaluasi dapat mencerminkan kemampuan dari mereka, (v) Guru dan peneliti meminta lembar jawab soal. (w) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar dapat dipersipakan oleh siswa. (2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi persamaan akuntansi pada perusahaan jasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). (3) Peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa test dan non-test. Instrumen test dinilai dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus) sedangkan instrumen non-test dinilai berdasarkan pada observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu dokumentasi. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, seperti yang telah direncanakan, yaitu tanggal 29 dan 31 Januari 2013 di ruang kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Sungai Raya. Pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Materi pada pelaksanaan tindakan siklus I adalah persamaan akuntansi pada perusahaan jasa. Pada pembelajaran ini, guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe 9
Group Investigation (GI), siswa diminta untuk diskusi kelompok melakukan investigasi secara mendalam atas topik yang diperoleh masing-masing kelompok selama waktu yang disepakati guru dan siswa. Kemudian dipresentasikan di depan kelas dan setelah presentasi selesai disimpulkan bersama oleh guru dan siswa di sertai dengan penjelasan sedikit oleh guru. Kegiatan akhir ditutup dengan evaluasi belajar pada siklus I. Menurut pendapat Spencer Kagan (dalam Abunawas, 2008), mengemukakan bahwa metode Group Investigation memiliki enam tahapan kegiatan sebagai berikut: (1) Mengidentifikasikan Topik dan Pembentukan Kelompok (2) Merencanakan Tugas Belajar (3) Menjalankan Investigasi (4) Menyiapkan Laporan Akhir (5) Mempresentasikan Hasil akhir (6) Mengevaluasi. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut diuraikan sebagai berikut : (1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, doa, memeriksa kehadiran siswa, siswa yang terlambat masuk ke kelas ada 6 siswa karena dari kantin. Guru mengkondisikan kelas untuk memulai proses pembelajaran. (2) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan bertanya jawab mengenai materi sebelumnya. Beberapa siswa bersama-sama menjawab dengan baik. (3) Guru menjelaskan teknis model pembelajaran yang digunakan dan sistem penilaiannya. Kemudian guru membagi siswa menjadi 7 kelompok heterogen. (4) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang mereka rasa belum jelas. (5) Guru meminta siswa untuk bergabung dengan anggota kelompoknya, kemudian guru meminta mereka untuk duduk dalam kondisi yang strategis agar mudah berkomunikasi dengan kelompoknya. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan tugas kelompok. (6) Guru dan siswa merencanakan topik yang akan dipelajari dan memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat satu topik yang berbeda dari kelompok lain. (7) Masing-masing kelompok membahas topik yang sudah ada secara kooperatif. Diskusi berlangsung lancar meskipun awalnya masih banyak yang bingung. Guru dan peneliti berkeliling untuk mengawasi jalannya kerja kelompok. (8) Masing-masing kelompok menyiapkan laporan akhir kemudian dipresentasikan didepan kelas. (9) Satu jam pelajaran ditetapkan untuk berdiskusi berakhir, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan tugasnya. Awalnya guru akan melakukan pemanggilan secara acak, tetapi guru menanyakan terlebih dahulu apakah ada kelompok yang siap maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Ternyata ada kelompok yang sudah siap maju ke depan sehingga kelompok pertama yang maju ke depan kelas maju secara sukarela. Sedangkan kelompok yang lainnya maju dengan cara diacak. (10) Selama presentasi berlangsung, siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya pada kelompok yang sedang mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan berdiskusi. (11) Guru dan peneliti mengawasi dengan baik agar suasana pembelajaran tetap tertib dan tenang. (12) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan. (13) Guru bersama peserta didik melakukan evaluasi. (14) Setelah semua kelompok mendapat giliran presentasi, selanjutnya hasil diskusi dikumpulkan untuk penilaian. (15) Guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir atas materi yang telah dibahas. Kemudian guru dan peneliti membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal objektif dan uraian. (16) Guru dan peneliti mengawasi jalannya evaluasi agar hasil dari evaluasi dapat mencerminkan kemampuan dari mereka. Guru dan peneliti meminta lembar jawab soal. (17) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar dapat dipersipakan oleh siswa. Peneliti melakukan pengamatan proses pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) di kelas XI IPS 5. Peneliti mengambil posisi di dalam kelas kadang di depan dan kadang di belakang para siswa sambil 10
berkeliling untuk mengamati dengan jelas jalannya pembelajaran sehingga dapat menilai dengan baik. Pada hari selasa 29 Januari 2013, guru menyampaikan materi persamaan akuntansi pada perusahaan jasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Kemudian siswa diminta untuk bergabung dengan kelompoknya dan mendiskusikan secara investigasi topik yang diperoleh masing-masing kelompok. Kemudian setiap kelompok menyusun laporannya dan dipresentasikan hasilnya di depan kelas secara bergiliran. Kegiatan presentasi dilanjutkan pada hari Kamis, 31 Januari 2013 dan ditutup dengan evaluasi akhir dari siklus I agar hasil belajar dari siklus I dapat segera diketahui. Dari kegiatan tersebut, gambaran jalannya proses pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation sudah dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan I. Hasil observasi yang telah dilaksanakan dapat dilihat dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) mampu meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas. Sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), nilai rata-rata kelas adalah 51,54, setelah diterapkan model GI ini, rata-rata kelas menjadi 76. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≥75 sebesar 74,3% dari jumlah keseluruhan 35 siswa. Akan tetapi, indikator ketercapaian pada siklus I belum mencapai target 80% siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan pada siklus II. Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus II melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) sebagai berikut : Kegiatan perencanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada hari Jumat 1 Februari 2013 dan Sabtu 2 Februari 2013 di ruang guru SMA Negeri 1 Sungai Raya. Guru bersama peneliti mendiskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus II. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil refleksi dari siklus I masih terdapat beberapa kekurangan. Kemudian disepakati pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilakukan dalam 2 kali pertemuan, yaitu pada hari Selasa 5 Februari dan Kamis 7 Februari 2013 tetapi pada siklus II ini, guru bersama siswa memilih topik pada hari senin bersamaan dengan jam pelajaran pendidikan karakter karena kebetulan Dra. Mariana sekaligus sebagai wali kelas XI IPS 5. Hal ini dilakukan dengan harapan hasilnya lebih maksimal karena waktu untuk mempersiapkannya lebih lama. Adapun rincian pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut: (1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Adapun skenario pembelajaran yang dimaksud sebagai berikut: (a) Salam pembuka, doa, guru memeriksa kehadiran (b) Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran (c) Guru menggali kembali pengetahuan peserta didik tentang materi pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas, misalnya dengan bertanya tentang persamaan akuntansi? (d) Guru mengemukakan cakupan materi (e) Guru memotivasi peserta didik menjelaskan pentingnya materi untuk diketahui peserta didik sebagai bekal pengetahuannya di masyarakat dan masa depan. (f) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. (g) Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas tentang topik/tema materi yang akan dipelajari. (h) Guru membagi murid menjadi 7 kelompok secara heterogen. (i) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan tugas kelompok. (j) Guru dan siswa merencanakan topik yang akan dipelajari. (k) Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat satu topik yang berbeda dari kelompok lain. (l) Masing-masing kelompok membahas topik yang sudah ada secara kooperatif. (m) Masing-masing kelompok menyiapkan laporan akhir kemudian 11
dipresentasikan didepan kelas. (n) Selama presentasi berlangsung, siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya pada kelompok yang sedang mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan berdiskusi. (o) Guru dan peneliti mengawasi dengan baik agar suasana pembelajaran tetap tertib dan tenang. (p) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan. (q) Guru bersama peserta didik melakukan evaluasi. (r) Setelah semua kelompok mendapat giliran presentasi, selanjutnya hasil diskusi dikumpulkan untuk penilaian. (s) Guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir atas materi yang telah dibahas. (t) Guru dan peneliti membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal objektif dan uraian. (u) Guru dan peneliti mengawasi jalannya evaluasi agar hasil dari evaluasi dapat mencerminkan kemampuan dari mereka, (v) Guru dan peneliti meminta lembar jawab soal. (w) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar dapat dipersipakan oleh siswa. (2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi laporan keuangan pada perusahaan jasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). (3) Peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa test dan non-test. Instrumen test dinilai dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus) sedangkan instrumen non-test dinilai berdasarkan pada observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu dokumentasi. Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, seperti yang telah direncanakan, yaitu tanggal 5 dan 7 Februari 2013 di ruang kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Sungai Raya. Pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Materi pada pelaksanaan tindakan siklus II adalah laporan keuangan pada perusahaan jasa. Pada pembelajaran kali ini, guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), siswa diminta untuk diskusi kelompok melakukan investigasi secara mendalam atas topik yang diperoleh masing-masing kelompok selama waktu yang disepakati oleh guru dan siswa. Kemudian dipresentasikan di depan kelas dan setelah presentasi selesai disimpulkan bersama oleh guru dan siswa disertai dengan penjelasan sedikit oleh guru. Kegiatan akhir ditutup dengan evaluasi belajar pada siklus II. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut diuraikan sebagai berikut : (1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, doa, memeriksa kehadiran siswa, ada 3 siswa yang tidak hadir karena sakit dan yang 2 siswa ijin main futsal dan nari di GOR. Sedangkan siswa yang terlambat masuk ke kelas ada 2 siswa karena dari kantin. Guru mengkondisikan kelas untuk memulai proses pembelajaran. (2) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan bertanya jawab mengenai materi sebelumnya. Beberapa siswa bersama-sama menjawab dengan baik. (3) Guru menjelaskan teknis model pembelajaran yang digunakan dan sistem penilaiannya. Kemudian guru membagi siswa menjadi 7 kelompok heterogen. (4) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang mereka rasa belum jelas. (5) Guru meminta siswa untuk bergabung dengan anggota kelompoknya, kemudian guru meminta mereka untuk duduk dalam kondisi yang strategis agar mudah berkomunikasi dengan kelompoknya. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan tugas kelompok. (6) Guru dan siswa merencanakan topik yang akan dipelajari dan memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat satu topik yang berbeda dari kelompok lain. (7) Masing-masing kelompok membahas topik yang sudah ada secara kooperatif. Diskusi berlangsung lancar meskipun awalnya masih banyak yang bingung. Guru dan peneliti berkeliling untuk mengawasi jalannya kerja kelompok. (8) Masing-masing kelompok menyiapkan laporan akhir kemudian dipresentasikan didepan kelas. (9) Satu jam pelajaran ditetapkan untuk berdiskusi berakhir, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan tugasnya. Awalnya guru akan melakukan pemanggilan secara acak, tetapi 12
guru menanyakan terlebih dahulu apakah ada kelompok yang siap maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Ternyata ada kelompok yang sudah siap maju ke depan sehingga kelompok pertama yang maju ke depan kelas maju secara sukarela. Sedangkan kelompok yang lainnya maju dengan cara diacak. (10) Selama presentasi berlangsung, siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya pada kelompok yang sedang mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan berdiskusi. (11) Guru dan peneliti mengawasi dengan baik agar suasana pembelajaran tetap tertib dan tenang. (12) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan. (13) Guru bersama peserta didik melakukan evaluasi. (14) Setelah semua kelompok mendapat giliran presentasi, selanjutnya hasil diskusi dikumpulkan untuk penilaian. (15) Guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir atas materi yang telah dibahas. Kemudian guru dan peneliti membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal objektif dan uraian. (16) Guru dan peneliti mengawasi jalannya evaluasi agar hasil dari evaluasi dapat mencerminkan kemampuan dari mereka. Guru dan peneliti meminta lembar jawab soal. (17) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar dapat dipersipakan oleh siswa. Peneliti melakukan pengamatan proses pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) di kelas XI IPS 5. Peneliti mengambil posisi di dalam kelas kadang di depan dan kadang di belakang para siswa sambil berkeliling untuk mengamati dengan jelas jalannya pembelajaran sehingga dapat menilai dengan baik. Hari selasa 5 Februari 2013, guru menyampaikan materi laporan keuangan pada perusahaan jasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Kemudian siswa diminta untuk bergabung dengan kelompoknya dan mendiskusikan secara investigasi topik yang diperoleh masing-masing kelompok. Kemudian setiap kelompok menyusun laporannya dan dipresentasikan hasilnya di depan kelas secara bergiliran. Kegiatan presentasi dilanjutkan pada hari Kamis,7 Februari 2013 dan ditutup dengan evaluasi akhir dari siklus II agar hasil belajar dari siklus II dapat segera diketahui. Dari kegiatan tersebut, gambaran jalannya proses pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation sudah dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan II. Hasil observasi yang telah dilaksanakan dapat dilihat dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) mampu meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Siswa sudah jelas dan paham dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Hal ini tentu saja menyebabkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) menjadi lebih efektif. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas. Sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), nilai rata-rata kelas adalah 51,54, setelah diterapkan model Group Investigation (GI) ini, rata-rata kelas menjadi 76 dan pada siklus II ini nilai rata-rata kelas naik menjadi 81,3. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≥75 pada siklus I sebesar 74,3% dari jumlah keseluruhan 35 siswa, pada siklus II naik menjadi 88,6%. Dengan demikian indikator ketercapaian 80% pada siklus II sudah tercapai. Dari hasil refleksi ini dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada siklus II dinilai telah berhasil dan dianggap telah memuaskan sehingga tidak perlu lagi dilanjutkan pada siklus berikutnya.
13
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam kegiatan pembelajaran akuntansi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Sungai Raya. Hal ini terbukti dengan tercapainya indikator ketercapaian 80%. Ketercapaian yang diperoleh siswa mencapai 88,6%. Saran Berdasarkan hasil penelitian di kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Sungai Raya tahun pelajaran 2012/2013, ada beberapa hal yang disarankan oleh peneliti sebagai berikut: (1) Dalam pembelajaran akuntansi guru harus lebih kreatif dalam menggunakan model-model pembelajaran agar suasana kelas lebih kondusif, efektif dan menyenangkan sehingga mata pelajaran akuntansi menjadi mata pelajaran yang menarik dan menyenangkan. (2) Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dapat diterapkan pada materi lain dan pelajaran lain tetapi dengan perbaikan-perbaikan dalam proses pembelajaran yaitu motivasi guru agar siswa lebih berperan aktif dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas, sehingga diharapkan hasil belajar siswa lebih optimal. (3) Siswa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran serta harus membuka diri dan tidak menganggap pusat informasi adalah guru, namun bisa berasal dari teman, buku, televisi maupun internet. DAFTAR RUJUKAN Abunawas. 2008. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 16 Pontianak pada Mata Pelajaran IPS Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi tidak diterbitkan. Pontianak: FKIP UNTAN PONTIANAK. Aunurrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: alfabeta. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta; Bumi Aksara. Suyadi. 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Banguntapan Jogjakarta: Diva Press. Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
14
15