perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA MODEL BANGUN RUANG DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 2 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015 Asih Pangestika1), H. Setyo Budi2), Joharman3) 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS PGSD FKIP Surakarta Jl Kepodang 67 A Panjer Kebumen e-mail:
[email protected] Abstract: The Implementation Of Group Investigation Cooperative Models Using Geometrical Model Media In Improving Mathematics Learning For The Fifth Grade Students Of SDN 2 Panjer In Academic Year 2014/2015. The objectives of this research are to describe steps of the implementation of Group Investigation (GI) cooperative models using geometrical model media in improving Mathematics learning about geometry, and to find problems and solutions. This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR) conducted in three cycles. Subjects were fifth grade students of SD Negeri 2 Panjer, amounting to 33 students. The results of this research indicate that the implementation of GI cooperative models using geometrical model media in improving Mathematics learning about geometry has been carried out with appropriate steps so that can improve learning process and learning outcomes of the fifth grade students in SD Negeri 2 Panjer, evidenced by the percentage of completeness of learning process and learning outcomes. Keywords: Group Investigation, geometrical model media, Mathematics Abstrak: Penerapan Model Kooperatif Tipe Group Investigation dengan Media Model Bangun Ruang dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SDN 2 Panjer Tahun Ajaran 2014/2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan media model bangun ruang dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang bangun ruang dan menemukan kendala serta solusinya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Panjer yang berjumlah 33 siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model kooperatif tipe GI dengan media model bangun ruang pada pembelajaran Matematika tentang bangun ruang telah dilaksanakan dengan langkah-langkah yang tepat sehingga mampu meningkatan proses dan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Panjer yang dibuktikan dengan persentase ketuntasan nilai proses dan hasil belajar. Kata kunci: Group Investigation, Media Model Bangun Ruang, Matematika yaitu agar siswa terampil dalam PENDAHULUAN Matematika merupakan salah menggunakan berbagai konsep satu mata pelajaran yang memiliki Matematika dalam kehidupan sehariperan penting dalam keberlangsungan hari”(2008: 2). Hal itu menunjukkan hidup manusia. Heruman berbahwa Matematika merupakan mata pendapat, “Memang, tujuan akhir yang harus dikuasai siswa commit to pelajaran user pembelajaran Matematika di SD ini agar ia mampu menerapkannya dalam 512
KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 5.1, hlm. 512 – 518 perpustakaan.uns.ac.id
513 digilib.uns.ac.id
nunjukkan masih banyaknya siswa kehidupan sehari-hari. Model dan meyang masih memperoleh nilai hampir dia sangat berperan penting dalam tuntas. Penguasaan materi yang dipembelajaran Matematika di sekolah terima masih rendah dikarenakan dasar karena konsep Matematika sulitnya menerima materi pemtidak dapat diterima begitu saja oleh belajaran. Siswa cenderung mengikuti siswa melalui penjelasan dari guru, apa yang disajikan oleh guru tanpa melainkan siswa harus mengalami mengembangkan sendiri materi yang sendiri apa yang sedang dipelajari. di-pelajarinya. Konsep Matematika yang sulit diBerdasarkan uraian perpahami dapat disampaikan dengan masalahan tersebut, perlu dilakukan menerapkan model maupun mengpeningkatan dalam kegiatan pemgunakan media pembelajaran untuk belajaran sehingga terciptanya pemmembantu siswa menerima materi belajaran yang maksimal. Pesehingga tercipta pembelajaran ningkatan kegiatan pembelajaran daMatematika yang maksimal. pat diwujudkan dengan penerapan Berdasarkan hasil wawancara model pembelajaran yang relevan dedan observasi kelas terhadap pengan materi bahasan yang dipelajari. laksanaan pembelajaran di kelas V Selain itu, model yang diterapkan SDN 2 Panjer, diketahui bahwa haruslah dikombinasikan dengan pembelajaran Matematika belum bermedia yang mampu memberikan kejalan maksimal. Guru belum bermaknaan bagi siswa. menemukan model pembelajaran Peningkatan pembelajaran Mayang tepat untuk materi bahasan tertematika pada siswa kelas V SD tentu sehingga pembelajaran masih adalah upaya, cara, perbuatan, proses, berlangsung monoton. Masih banyak usaha maupun kegiatan untuk mekendala yang muncul dalam kegiatan nambah kualitas pembelajaran dengan pembelajaran. Hal ini dikarenakan kemelakukan interaksi antara siswa mampuan siswa yang berbeda-beda. dengan guru menggunakan berbagai Mereka cenderung pilh-pilih teman sumber belajar pada pembelajaran dalam kegiatan kelompok sehingga Matematika siswa kelas V SD yang siswa yang pasif bertanya dan mengdisusun dan dirancang sedemikian alami kesulitan belajar, masih terrupa sehingga dapat terjadi suatu petatih-tatih mengikuti proses pemrubahan kearah yang lebih baik dalam belajaran. Penggunaan media pemhal pendidikan. Penerapan model belajaran juga masih terbatas. Hal ini pembelajaran kooperatif tipe GI menyebabkan pemahaman siswa pada dengan media model bangun ruang materi masih bersifat hafalan merupakan satu upaya yang dilakukan sehingga pembelajaran belum mempeneliti untuk meningkatkan pemberikan pengalaman yang bermakna belajaran Matematika tentang bangun bagi siswa karena mereka tidak ruang pada siswa kelas V SD Negeri mengeksplor sendiri ilmu pe2 Panjer. ngetahuan yang sedang dipelajari. Hal Shoimin berpendapat, model ini berpengaruh pada hasil belajar. kooperatif tipe Group Investigation Diketahui dari dokumen hasil nilai (GI) adalah suatu model pembelajaran UTS 1, mata pelajaran Matematika yang lebih menekankan pada pilihan masih 73% siswa yang belum tuntas dan kontrol siswa daripada medari KKM yaitu 70. Sedangkan siswa nerapkan teknik-teknik pengajaran yang sudah memenuhi KKM adalah 27 %. Rata rata nilai yang diperoleh commit to dalam user kelas. Selain itu juga memadukan prinsip belajar demokratis kelas adalah 67. Hal tersebut me-
514 perpustakaan.uns.ac.id
Penerapan Model Kooperatif Tipe Groupdigilib.uns.ac.id Investigation…
Matematika yang sesuai dengan di mana siswa terlibat secara aktif karakteristik siswa kelas V SD dalam kegiatan pembelajaran terdengan menerapkan model pemmasuk di dalamnya siswa mempunyai belajaran kooperatif yang mekebebasan untuk memilih materi yang nekankan pada keikutsertaan siswa akan dipelajari sesuai dengan topik untuk bekerja sama dalam kegiatan yang sedang dibahas (2014: 80). kelompok dengan cara memperoleh Penerapan model pembelajaran GI ini pengetahuan dari apa yang ditentunya harus dikombinasikan delakukannya secara langsung mengngan media pembelajaran yang tepat gunakan media model bangun ruang agar terciptanya pembelajaran yang sehingga men-ciptakan pengalaman bermakna. Wahyudi (2013: 31) menyata bagi siswa karena melihat, ngartikan media pembelajaran semeraba, mengotak-atik dan mebagai sembarang benda (berupa alat, manfaatkan media tersebut secara bahan, hardware, software, atau langsung, serta menumbuhkan kebrainware) yang berfungsi untuk pribadian sosial yang bertanggung membantu mengefektifkan kojawab. munikasi dan interaksi antar guru dan Adapun langkah-langkah pesiswa dalam proses pembelajaran danerapan model pembelajaran kolam rangka mencapai tujuan pemoperatif tipe GI dengan media model belajaran. Pemilihan media juga harus bangun ruang untuk meningkatkan sesuai dengan materi yang akan pembelajaran Matematika tentang diajarkan. Media memiliki peran bangun ruang adalah: (1) pepenting dalam pembelajaran untuk nyampaian materi awal/ topik dengan memberikan pengalaman nyata pada media model bangun ruang, (2) siswa karena dapat membantu proses pembagian kelompok secara hepembelajaran agar lebih aktif dan terogen (3) pemilihan subtopik, (4) efektif. Peneliti mengambil materi perencanaan langkah-langkah inbangun ruang dengan benda tiruan vestigasi, (5) investigasi kelompok (model) sebagai medianya. Media dengan media model bangun ruang, model adalah benda tiruan dalam (6) presentasi hasil investigasi wujud tiga dimensi yang merupakan dengan media model bangun ruang, representasi atau pengganti dari benda (7) evaluasi berkaitan tentang yang sesungguhnya (Ashyar, tanggapan atau umpan balik dari 2011:56). Jadi, media model bangun kelompok lain, penyamaan persepsi, ruang adalah benda tiga dimensi yang merangkum materi pem-belajaran dibuat meniru atau menyerupai dari awal hingga akhir, dan konsep bangun ruang. Media model pelaksanaan penilaian hasil belajar. menjadi alat bantu yang tepat untuk Rumusan masalah pada memberikan pengalaman nyata bagi penelitian ini adalah: (1) bagaimana siswa sehingga pembelajaran Malangkah-langkah penerapan model tematika tentang bangun ruang akan kooperatif tipe Group Investigation lebih bermakna. dengan media model bangun ruang Jadi, penerapan model dalam peningkatan pembelajaran Mapembelajaran kooperatif tipe Group tematika tentang bangun ruang pada Investigation (GI) dengan media siswa kelas V SDN 2 Panjer Tahun model bangun ruang dalam peAjaran 2014/2015?, (2) apakah peningkatan pembelajaran Matematika nerapan model kooperatif tipe Group pada siswa kelas V SD adalah upaya dengan media model commit to Investigation user meningkatkan kualitas pembelajaran bangun ruang dapat meningkatkan
KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 5.1, hlm. 512 – 518 perpustakaan.uns.ac.id
pembelajaran Matematika tentang bangun ruang pada siswa kelas V SDN 2 Panjer Tahun Ajaran 2014/2015?, (3) apa kendala dan solusi penerapan model kooperatif tipe Group Investigation dengan media model bangun ruang dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang bangun ruang pada siswa kelas V SDN 2 Panjer Tahun Ajaran 2014/2015? Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan langkahlangkah penerapan model kooperatif tipe Group Investigation dengan media model bangun ruang dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang bangun ruang pada siswa kelas V SDN 2 Panjer Tahun Ajaran 2014/2015, (2) meningkatkan pembelajaran Matematika tentang bangun ruang dengan menerapkan model kooperatif tipe Group Investigation dengan media model bangun ruang pada siswa kelas V SDN 2 Panjer Tahun Ajaran 2014/2015, (3) menemukan kendala dan solusi penerapan model kooperatif tipe Group Investigation dengan media model bangun ruang dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang bangun ruang pada siswa kelas V SDN 2 Panjer Tahun Ajaran 2014/2015.
515 digilib.uns.ac.id
Validitas data menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Indikator kinerja penelitian ini yaitu: pelaksanaan langkah-langkah model kooperatif tipe GI dengan media model bangun ruang yang dilakukan oleh guru pada pembelajaran mencapai ≥ 85%, respon siswa dalam proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah penerapan model kooperatif tipe GI dengan media model bangun ruang mencapai ≥ 85%, dan peningkatan pembelajaran Matematika tentang bangun ruang berupa proses dan hasil belajar mencapai ketuntasan ≥85%. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama tiga siklus masingmasing siklus dua pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan, dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuan. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan media model bangun ruang untuk meningkatkan pembelajaran Matematika tentang METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di bangun ruang dilaksanakan dengan SD Negeri 2 Panjer Kecamatan langkah: (1) penyampaian materi Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun awal/topik dengan media model baajaran 2014/2015. Subjek penelitian ngun ruang, (2) pembagian kelompok adalah siswa kelas V SD Negeri 2 secara heterogen, (3) pemilihan subPanjer tahun ajaran 2014/2015 yang topik, (4) perencanaan langkahberjumlah 33 siswa, dengan 20 siswa langkah investigasi, (5) investigasi laki-laki dan 13 siswa perempuan. kelompok dengan media model Sumber data berasal dari data bangun ruang, (6) presentasi hasil inprimer dan data sekunder. Data vestigasi dengan media model bangun primer yaitu dari siswa kelas V, guru ruang, (7) evaluasi. kelas V, dan observer. Data sekunder Pelaksanaan langkah-langkah diperoleh dari dokumen. Teknik model kooperatif tipe GI dengan pengumpulan data menggunakancommit tes, to media user model bangun ruang diamati observasi, wawancara dan dokumen. dengan lembar observasi yang di-
516 perpustakaan.uns.ac.id
Penerapan Model Kooperatif Tipe Groupdigilib.uns.ac.id Investigation…
dukung dengan wawancara, sedangkan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi proses dan hasil belajar diamati dengan lembar penilaian proses dan lembar tes. Berikut adalah tabel perbandingan rata-rata hasil observasi terhadap guru dan siswa terkait Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI de-ngan media model bangun ruang dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang bangun ruang pada siklus I, II, dan III: Tabel 1
Siklus
Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI de-ngan Media Model Bangun Ruang terhadap Guru dan Siswa Rata-rata Guru Siswa 2,93 2,85 3,48 3,35 3,72 3,53
% Guru Siswa 73,31 71,28 86,90 83,63 93,06 88,39
tipe GI dengan media model bangun ruang, diperoleh pula hasil dari pelaksanaan pembelajaran yang meliputi proses dan hasil belajar. Berikut merupakan tabel perbandingan persentase ketuntasan nilai proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dengan menerapkan model kooperatif tipe GI dengan media model bangun ruang: Tabel 2 Perbandingan Ketuntasan Nilai Proses dan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I, II dan III Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Ketuntasan (%) Proses Hasil 50 81,82 83,33 86,36 96,97 95,45
Tabel 2 menunjukkan bahwa persentase ketuntasan nilai proses maupun nilai hasil belajar selalu meningkat pada tiap siklusnya. Hasil penilaian proses memperoleh perBerdasarkan tabel 1 dapat disentase ketuntasan sebesar 50%, keketahui bahwa hasil observasi termudian meningkat menjadi 83,33% hadap guru maupun siswa selalu mepada siklus II, dan pada siklus III ngalami peningkatan di setiap siklus. meningkat lagi menjadi 96,97%. Hasil observasi tentang pelaksanaan Hasil belajar siswa tentang bangun langkah-langkah penerapan model ruang juga mengalami peningkatan. pembelajaran kooperatif tipe GI Hal tersebut ditunjukkan pada siklus I dengan media model bangun ruang dengan persentase ketuntasan 81, oleh guru memperoleh rata-rata 2,93 82%. Pada siklus II meningkat menatau 73,31% pada siklus I, siklus II jadi 86,36% dan pada siklus III meningkat menjadi 3,48 atau 86,90%, meningkat lagi menjadi 95,45%. Dari dan pada siklus III mencapai 3,72 data nilai proses dan hasil belajar atau 93,06%. Sedangkan untuk hasil tesebut menunjukkan pembelajaran observasi terhadap siswa mengalami Matematika tentang bangun ruang peningkatan yaitu pada siklus I setelah mencapai indikator kinerja besar 2,85 atau 71,28% menjadi 3,35 penelitian yang ditetapkan yaitu 85%. atau 83,63% pada siklus II dan meBerdasarkan uraian data hasil ningkat menjadi 3,53 atau 88,39% observasi dan ketuntasan nilai proses pada siklus III. Hasil observasi termaupun hasil belajar siswa tentang sebut telah mencapai indikator kinerja bangun ruang tadi, dapat disimpulkan penelitian yang ditetapkan yaitu 85%. model kooperatif tipe GI Selain diperoleh hasil observasi commit to bahwa user dengan media model bangun ruang tentang penerapan model kooperatif I II III
KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 5.1, hlm. 512 – 518 perpustakaan.uns.ac.id
pada pembelajaran Matematika tentang bangun ruang telah dilaksanakan dengan langkah-langkah yang tepat sehingga mampu meningkatan proses dan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Panjer. Siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda dapat saling bekerja sama satu sama lain, siswa yang tadinya belum aktif dan bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru mulai termotivasi dan berani mengemukakan pendapatnya. Siswa yang tadinya pilih-pilih dalam kerja kelompok mulai menunjukkan sikap demokrasi dalam menerima anggota kelompok yang heterogen, penggunaan media pembelajaran menjadi maksimal karena setiap kelompok memperoleh media model bangun ruang untuk mengeksplor sendiri materi yang dipelajari sehingga pembelajaran lebih bermakna. Hal ini sejalan dengan pendapat Shoimin (2014) yang menyatakan bahwa kelebihan model kooperatif tipe GI yaitu mampu meningkatkan rasa percaya diri, kreatif, aktif, berkomunikasi yang baik antar teman dan guru, meningkatkan sikap kerja sama, demokrasi, menghargai orang lain, dan mampu mengembangkan keterampilan dalam mengeksplor pengetahuan dari pengalamannya sendiri.
517 digilib.uns.ac.id
langkah investigasi, (e) investigasi kelompok dengan media model bangun ruang, (f) presentasi hasil investigasi dengan media model bangun ruang, (g) evaluasi. (2) Penerapan model kooperatif tipe GI dengan media model bangun ruang pada pembelajaran Matematika tentang bangun ruang telah dilaksanakan dengan langkah-langkah yang tepat sehingga mampu meningkatan proses dan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Panjer tahun ajaran 2014/2015. Persentase ketuntasan siswa pada penilaian proses yaitu siklus I 50%, siklus II 83,33% dan siklus III 96,97%. Hasil belajar Matematika mengalami peningkatan yaitu siklus I 81,82%, siklus II 86,36% dan siklus III 95,45%. (3) Kendala dalam penerapan model kooperatif tipe GI dengan media model bangun ruang yaitu: (a) guru kurang matang dalam mempersiapkan pembelajaran, (b) beberapa siswa masih mendominasi kegiatan diskusi dan masih sulit menerima anggota kelompok secara demokratis, (c) pembelajaran tidak selesai tepat waktu. Solusinya yaitu: (a) guru harus lebih matang dalam mempersiapkan pembelajaran, (b) guru harus terus memotivasi siswa untuk bekerja sama, (c) guru harus lebih tegas dalam memberikan batasan waktu dan mengatur waktu pembelajaran. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan simpulan yang tindakan, analisis, dan pembahasan telah diuraikan, perlu disampaikan yang telah diuraikan, dapat disimsaran-saran sebagai berikut: (1) bagi pulkan bahwa: (1) langkah-langkah siswa, hendaknya selalu mempenerapan model kooperatif tipe GI perhatikan penjelasan guru dan tertib, dengan media model bangun ruang termotivasi untuk mengembangkan dalam peningkatan pembelajaran pengetahuan dan bekerja sama Matematika tentang bangun ruang dengan teman, (2) bagi guru, pada siswa kelas V SDN 2 Panjer hendaknya menjadikan model koadalah: (a) penyampaian materi awal/ operatif tipe GI dengan media model topik dengan media model bangun bangun ruang sebagai alternatif untuk ruang, (b) pembagian kelompok semeningkatkan pembelajaran, ter-mocara heterogen, (c) pemilihan commit sub- to tivasi user untuk mengembangkan model topik, (d) perencanaan langkahkooperatif tipe GI pada mata
518 perpustakaan.uns.ac.id
Penerapan Model Kooperatif Tipe Groupdigilib.uns.ac.id Investigation…
pelajaran atau materi lain dengan media yang bervariasi. (3) bagi sekolah, diharapkan terus melengkapi sarana dan prasarana yang mampu mendukung guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang inovatif, (4) bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi tentang pelaksanaan pembelajaran Matematika tentang bangun ruang pada siswa kelas V menerapkan model kooperatif tipe GI dengan media model bangun ruang. DAFTAR PUSTAKA Ashyar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press Heruman. (2008). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Rosdakarya Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Wahyudi. (2013). Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar 2 Untuk Guru dan Calon Guru SD. Surakarta: UNS Press.
commit to user