UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SISWA KELAS XI MAN 2 MADIUN Tanti Erwinda Listiyawan1), Darmiati 2) Mahasiswa IKIP PGRI Madiun1) Guru Fisika MAN 2 Madiun2) Email :
[email protected])
Abstrak Tujuan penelitian ini untuk : Mengetahui peningkatan siswa kelas XI MAN 2 Madiun melalui model Contextual Teaching Leaning. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan satu siklus. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan penerapan model Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa MAN 2 Madiun. Kata Kunci : Contextual Teaching Learnin Kegiatan belajar mengajar adalah
PENDAHULUAN Perkembangan
peserta
didik
inti dalam pendidikan segala sesuatu yang
seutuhnya menggambarkan adanya suatu
telah diprogramkan akan dilaksanakan
perubahan dalam diri seseorang, baik itu
dalam kegiatan belajar mengajar. Suatu
perkembangan fisik, emosional, sosial, proses belajar mengajar dikatakan baik, intelegensi
maupun
perkembangan
apabila
proses
tersebut
dapat
spiritual yang saling berhubungan satu
membangkitkan kegiatan belajar yang
dengan yang lainnya. Pendidikan di
efektif, dan sasaran yang akan dicapai dari
sekolah lebih dikenal dengan sebutan
pembelajaran bisa terlaksana dengan baik,
proses belajar mengajar. Proses belajar seingga hasil belajar yang diinginkan bisa mengajar ini terjadi dengan melibatkan
tercapai.
Kenyataan
dilapangan
banyak faktor, baik pendidik, peserta menunjukkan proses belajar mengajar di didik, bahan atau materi, fasilitas maupun sekolah lingkungan. Belajar harus direncanakan,
banyak
satunya
adalah
dalam
hal
penggunaan model pembelajaran yang
pendidikan banyak tergantung pada proses kurang belajar dan hasilnya.
memerlukan
perbaikan dalam sistem pembelajaran.
disusun dan dievaluasi hasilnya, artinya Salah bahwa berhasil tidak pencapaian tujuan
masih
bervariasi
atau
model
pembelajaran yang monoton inilah sangat secara mempengarui semangat belajar siswa.
optimal.
Contextual
Berdasarkan hasil observasi awal di
Model
Teaching
pembelajaran
Learning
(CTL)
merupakan suatu proses pembelajaran
MAN 2 Madiun, menunjukkan bahwa holistik
yang
bertujuan
MAN 2 Madiun adalah salah satu sekolah
membelajarkan
unggulan di Kota Madiun. Berdasarkan
memahami bahan ajar secara bermakna
hasil
wawancara
dengan
guru
peserta
didik
untuk dalam
mata yang dikaitkan dengan konteks kehidupan
pelajaran fisika menunjukkan bahwa tidak nyata. Dapat disimpulkan bahwa model semua hasil belajar peserta didik MAN 2 pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil Madiun memiliki hasil belajar yang baik. belajar peserta didik karena efektif dalam Hal ini dibuktikan dengan nilai mata membantu
peserta
pelajaran fisika peserta didik yang masih menyelesaikan
didik
masalah
dalam
dilingkungan
dibawah KKM sebesar 75. Pelajaran fisika sekolah maupun dilingkungan masyarakat. dirasa sulit, susah dipahami, dan siswa- Elaine
(dalam
Rusman,
2012:
187)
siswi lebih menyukai menghafal rumus menyatakan bahwa model pembelajaran yang instan daripada memahami rumus kontekstual adalah sistem yang cocok yang
terdapat
pada
pelajaran
fisika, dengan otak yang menghasilkan makna
ditambah dengan model pembelajaran dengan menghubungkan muatan akademis yang tidak sesuai maka siswa akan dengan kontek dari kehidupan sehari-hari semakin
malas
mempelajarinya.
dan Dari
jenuh
untuk siswa. Contextual Teaching Learning
permasalahan (CTL)
mendorong
agar
siswa
dapat
tersebut, perlu penerapan suatu model menemukan hubungan antara materi yang pembelajaran
yang
dapat
mengatasi dipelajari dengan situasi kehidupan nyata,
kesulitan siswa dalam memahami rumus artinya fisika.
siswa
dituntut
untuk
dapat
menangkap hubungan antara pengalaman
Dalam hal ini salah satu alternatif
belajar di sekolah dengan kehidupan
yang dapat digunakan dengan adanya nyata. Hal ini sangat penting, sebab masalah pembelajaran di atas adalah dengan dapat mengorelasikan materi yang model pembelajaran Contextual Teaching ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan Learning (CTL). Model pembelajaran ini saja bagi siswa materi itu akan bermakna menekankan kepada penyampaian materi secara fungsional, akan tetapi materi yang secara
verbal
dari
seorang
pendidik dipelajarinya akan tertanam erat dalam
kepada peserta didik dengan maksud agar memori siswa, sehingga tidak akan mudah peserta didik dapat menguasai pelajaran dilupakan. 51 | Upaya Peningkatan Hasil Belajar...
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2015) http://snpf.ikippgrimadiun.ac.id/prosiding.php Menurut Hamzah B. Uno (2011: 21) hasil
belajar
dapat
diklasifikasikan
Dalam bekerjasama
penelitian dengan
guru,
peneliti kehadiran
menjadi tiga yaitu: Keefektifan, efisiensi,
peneliti
daya
sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti.
tarik.
Hasil
kemampuan
belajar
kognitif,
mencakup
afektif,
dan
sebagai
ini
pengamat
di
kelas,
Dengan cara ini diharapkan didapatkan
psikomotorik. Domain kognitif adalah
data
knowledge
kevalidan data yang diperlukan. Tempat
(pengetahuan,
comprehension
ingatan),
seobjektif
mungkin
demi
(pemahaman, penelitian adalah tempat yang digunakan
menjelaskan,
meringkas,
application
yang
contoh),
(menerapkan),
(menguraikan,
(mengorganisasika,
merencanakan,
melakukan
analisis memperoleh
menentukan hubungan),
synthesis
dalam
membentuk
data
penelitian yang
untuk
diinginkan.
Penelitian ini bertempat di Kelas XI IPA 3 MAN 2 Madiun tahun ajaran 2014/2015.
bangunan
Untuk mengetahui keefektivan suatu
baru), dan evaluation (menilai). Domain
metode dalam kegiatan pembelajaran perlu
afektif adalah receiving (sikap menerima), diadakan analisa data. Pada penelitian ini responding (memberikan respon), valuing
menggunakan teknik analisis deskriptif
(nilai),
kualitatif, yaitu suatu metode penelitian
organization
(organisasi),
characterization Sedangkan
(karakterisasi). yang bersifat menggambarkan kenyataan
menurut
pembelajaran
Lindgren
meliputi
hasil
atau fakta sesuai dengan data yang
kecakapan,
diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui
informasi, pengertian dan sikap (Suprijono
hasil
belajar yang dicapai siswa juga
2012:6-7).
untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan
METODE PENELITIAN
pembelajaran
serta
aktivitas
siswa selama proses pembelajaran. Untuk Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
(action
research),
karena
penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif,
menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase
keberhasilan
siswa setelah
proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan
dengan
cara
memberikan
evaluasi berupa soal tes tertulis.
sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik
pembelajaran
diterapkan
dan
bagaimana hasil yang diinginkan dapat
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
dicapai.
Upaya Peningkatan Hasil Belajar... 52 |
Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrument penelitian berupa
16, 17, 19, 20. Soal kategori baik meliputi 3, 4, 8, 11, 13.
tes dan mendapatkan tes yang baik, maka
Berdasarkan dari hasil pengamatan
data tes tersebut diuji dan dianalisis. Uji
yang dilakukan observer dalam kegiatan
coba dilakukan pada siswa di luar sasaran
pembelajaran,
penelitian. Analisis tes yang dilakukan
dalam
meliputi validitas butir soal dimaksudkan
belum memiliki kepercayaan diri, masih
untuk mengetahui kelayakan tes sehingga
ada rasa kuatir salah. Di sini peneliti
dapat digunakan sebagai instrument dalam
mengambil nilai pra siklus yaitu dari nilai
siswa
masih
ragu-ragu
melakukan penelitian.
Siswa
penelitian ini. Dari perhitungan 20 soal pretest siswa terdapat 25 siswa (73,53%) diperoleh 2 soal tidak valid dan 18 soal yang belum tuntas atau nilai kurang dari valid.
75 dan 9 siswa (26,47%)yang sudah tuntas Kriteria pengujian reliabilitas test atau nilai lebih dari 75. Dari hasil post test
yaitu setelah didapatkan harga rhitung, pada siklus I terdapat perubahan nilai yang kemudian dibandingkan dengan r product
signifikan. Dari 34 siswa yang mendapat
moment pada tabel. Taraf signifikansi
nilai tuntas sebanyak 18 siswa (53%) dan
yang digunakan dalam penelitan ini adalah
16 siswa (47%) yang belum tuntas.
5% atau 0,05. Jika rhitung > rtabel, maka item yang diujikan tersebut dianggap reliabel.
Uraian
Dari perhitungan 20 butir soal penelitian diperoleh nilai 0,339 sedangkan 48 butir pernyataan pada angket diperoleh 0,84
Dari 20 soal yang diujikan di kelas
Frek
%
Frek
25
73,53
9
Pra Siklus Siklus I
sehingga dinyatakan hasil perhitungan uji realibilitas dinyatakan reliabel.
Siswa Tuntas
Siswa Belum Tuntas
% 26,4 7
47
16
Dari
hasil
18
wawancara
53
dengan
siswa diperoleh data bahwa siswa lebih suka
mengikuti
pelajaran
dengan
kontrol diperoleh soal dengan kategori
menggunakan
mudah meliputi nomor 5,7, 12, 13, 15, 16,
Contextual
18, 19. Soal dengan kategori sedang
karena siswa lebih memahami materi yang
meliputi nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11,
diajarkan secara verbal dari seorang
14, 17, 20. Dari soal yang diujikan
pendidik kepada peserta didik, karena
model
Teaching
pembelajaran Leaning
(CTL)
diperoleh daya beda jelek meliputi nomor mendorong agar siswa dapat menemukan 14, 18. Soal dengan kategori cukup hubungan antara materi yang dipelajari meliputi nomor 1,2, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 15, dengan situasi kehidupan nyata. 53 | Upaya Peningkatan Hasil Belajar...
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2015) http://snpf.ikippgrimadiun.ac.id/prosiding.php Dari data di atas dapat dikatan
Penulis menyampaikan saran-saran
terjadi kenaikan jumlah siswa yang sudah
sebagai berikut:
tuntas. Berdasarkan tabel di atas hasil
1. Dalam
menentukan
model
belajar siswa mengalami peningkatan
pembelajaran dapat dilakukan
sebagai berikut: berdasarkan pra siklus ke
dengan
siklus I mengalami kenaikan sebesar %,
siswa dan materi yang dipelajari.
yakni dari % menjadi %.
Menentukan model pembelajaran
Hal
ini
sesuai
kondisi
dari
yang
yang tepat dapat meningkatkan
dikemukanan Yusro (2015) terkit dengan
keberhasilan pembelajaran atau
pembelajaran dengan modul kontekstual
meningkatkan
yang
SMA
siswa. Selain itu sebaiknya guru
terhadap
lebih sering memancing siswa
diterapkan
berdampak
saran
melihat
pada
siswa
signifikan
peninfkatan
prestasi
belajar.
siswa.
agar
hasil
memiliki
belajar
keterampilan
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
proses dalam belajar, khususnya
pemebelajaran
menggunakan
pelajaran fisika.
pembelajaran
Contextual
model Teaching
2. Kepada peneliti selanjutnya atau
Leaning (CTL) dapat meningkatkan hasil
guru untuk meneruskan 2 siklus
belajar
lagi
siswa.
Kegiatan
perbaikan
untuk
mengetahui
pembelajaran melalui penelitian tindakan
konsistensi hasil belajar siswa
kelas dari studi awal (pra siklus) sampai
apakah terus meningkat atau
siklus I siswa mengalami peningkatan
tidak.
ketuntasan hasil belajar. DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN
Rusman. Dari
hasil
pelaksanaan
pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching Leaning (CTL) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: bahwa penerapan pembelajaran model Contextual Teaching
Leaning
(CTL)
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa MAN 2
2012.
Pembelajaran.
Model-Model Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada. Suprijono,
A.
Learning.
2012.
Cooperative
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar. Uno B. Hamzah. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Madiun.
Upaya Peningkatan Hasil Belajar... 54 |
Yusro,
A.
C.
(2015). Pengembangan
Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Kontekstual
Yang
Terintegrasi
Dengan Website Pada Siswa Kelas Xi Ia Sma Negeri 5 Madiun Tahun Ajaran dissertation,
2012/2013 (Doctoral Universitas
Sebelas
Maret).
55 | Upaya Peningkatan Hasil Belajar...