PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN PAPAN INSPIRASI Woro Prihastiwi1), Yulianti2), Karsono3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail:
[email protected] Abstract: The purpose of this research is to improve the descriptive writing skill through the use of board games inspiration media. The form is this research is Classroom Action Research (CAR), that conducted in two cycles. The subject of this research is the fourth grade students of Karangasem IV State Elementary School Surakarta, amounting to 35 students. The techniques of collecting data are observation, interview, documentation, and test. The techniques of analyzing data are interactive analysis. The result of this reseach shows the minimum learning completeness before action is 22,85%; on the cycle I rising to 60%; and on the cycle II rising again become 85,72%. Based on the research result, it can be concluded that through board games inspiration media can improving the comprehension of the descriptive writing skill in the fourth grade students of Karangasem IV State Elementary School on the academic year of 2014/2015. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis deskripsi melalui penggunaan media permainan papan inspirasi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV, Laweyan, Surakarta yang berjumlah 35 siswa. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis datanya mnggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketuntasan kelas sebelum tindakan sebesar 22,85%; siklus I naik menjadi 60% dan pada siklus II naik menjadi 85,72%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media permainan papan inspirasi dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Kata kunci : Keterampilan menulis deskripsi, Media permainan papan inspirasi, dan Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang dipelajari oleh seluruh siswa di Indonesia baik dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan tinggi. Tujuan pembelajaran bahasa agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar baik secara lisan maupun secara tertulis khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Tujuan tersebut sejalan dengan pendapat Mulyati (2009:1.13) yang menjelaskan bahwa keterampilan berbahasa bermanfaat dalam berinteraksi dan berkomunikasi di masyarakat dan di dunia pendidikan. Berkaitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia Tarigan (2008:1) berpendapat bahwa terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai setiap siswa meliputi aspek berbicara, aspek menyimak, aspek menulis, dan apek membaca. Dari keempat keterampilan berbahasa di atas keterampilan menulis kurang mendapatkan perhatian dan kurang ditangani sungguh-sungguh. Sehingga muncul banyak permasalahan keterampilan menulis di kelas rendah maupun di kelas tinggi (Slamet,2009:97). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS
Menulis bukan hanya coretan tinta pada kertas melainkan menulis merupakan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang berisi penyampaian pesan yang disampaikan dalam bentuk bahasa tulis sebagai alat atau media (Suparno dan Yunus,2003: 1.3). Selain itu menulis juga pada hakikatnya melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang untuk dibaca orang lain untuk dapat memahami bahasa dan lambang-lambang grafis tersebut (Slamet, 2008: 99). Untuk menguasai keterampilan menulis penulis membutuhkan banyak pengetahuan sebagai sumber ide yang nantinya diwujudkan dalam bentuk tulisan. Terdapat lima jenis keterampilan yang diajarkan di sekolah dasar yaitu: keterampilan menulis deskripsi; keterampilan menulis narasi; keterampilan menulis pantun; keterampilan menulis puisi; dan keterampilan menulis laporan. Deskripsi (pemerian) adalah ragam wacana yang terwujudkan dalam bentuk tulisan yang menggambarkan tentang benda, orang, hewan, tumbuhan, dan tempat
berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulis (Slamet, 2009: 103). Keterampilan menulis deskripsi merupakan sebuah bentuk keterampilan menulis yang berkaitan menceritakan objek (manusia, hewan, benda, tumbuhan, sifat, dan tempat) yang digambarkan secara terperinci berdasarkan hasil pengamatan, kesan-kesan dan perasaan kepada pembaca seolah-olah pembaca melihat objek yang dimaksud. Agar keterampilan menulis deskripsi tercapai dibutuhkan objek nyata berupa benda konkrit, benda tiruan, gambar, ataupun media lain yang dapat menjadi wujud nyata sebagai acuan bagi siswa ketika melakukan proses penggambaran dalam tulisan deskripsi. Dengan demikian siswa mampu mengoptimalkan keterampilan menulis deskripsi. Berdasarkan observasi dan tes awal yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV tahun ajaran 2014/ 2015, dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 sebanyak 28 siswa (77,15%) dari 35 siswa. Siswa yang mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 7 siswa atau 22,85 %. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh pembelajaran masih menggunakan metode yang kurang inovatif seperti ceramah dan terbatas pada penggunaan media pembelajaran. Pembelajaran keterampilan menulis deskripsi biasanya diawali dengan membacakan cerita yang bersumber dari buku, padahal menulis deskripsi membutuhkan gambaran benda konkrit atau gambar peristiwa yang dapat membantu siswa mengidentifikasi seakan-akan melihat objek atau mengalami peristiwa yang dideskripsikan secara langsung. Untuk itu salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi adalah penggunaan media permainan. Media permainan dapat dijadikan alternatif karena sesuai dengan karakter anak yang suka bermain. Selain itu media ini mampu mengoptimalkan semua panca indera sehingga keterampilan menulis deskripsi dapat meningkat. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sadiman (2006: 75) yang menyatakan bahwa permainan merupakan kontes antar para pemain yang meng-
hasilkan interaksi satu sama lain berdasarkan aturan tertentu untuk mencapai tujuan. Oleh karena itulah media yang dipilih untuk digunakan dalam tindakan meningkatkan keterampilan menulis deskripsi dalam penelitian ini adalah media permainan yang berwujud papan inspirasi. Permainan papan adalah permainan yang dilakukan di atas papan meja, papan magnetis, dan di atas lantai. Permainan ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan untuk menguji pengetahuan peserta atau peristiwa yang mencerminkan situasi dunia nyata yang dihadapi peserta,contohnya: monopoli, ludo, dan ular tangga (Meier, 2002: 210). Permainan papan inspirasi dalam penelitian ini yaitu permainan yang mirip permainan monopoli. Namun prinsip penggunaannya mirip dengan dikemukakan oleh Meier (2002:210) yaitu pemain diwajibkan menjawab sejumlah pertanyaan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa. Bentuk permainan papan inspirasi adalah permainan menggunakan papan di atas meja yang juga terdiri dari empat sisi. Masing-masing sisi terdapat beberapa gambar jenis pekerjaan dan tempat pariwisata yang teridentifikasi dengan jelas. Gambar-gambar tersebut mendukung siswa dalam hal proses mengidentifikasi dan menambahkan kosa kata yang berkaitan dengan pokok materi menulis deskripsi. Terdapat pula aturan adanya kesempatan dan dana umum yang di dalamnya memuat cara penulisan karangan seperti penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda baca yang digunakan untuk memudahkan siswa dalam membuat kalimat. Perbedaan lainnya adalah jika permainan monopoli pemain harus menggunakan uang untuk membeli tempat yang dapat didirikan hotel, lain halnya dengan permainan papan inspirasi penggunaan uang digantikan dengan bintang prestasi dan tidak ada tempat yang dibeli dan didirikan hotel. Jumlah pemain monopoli adalah empat orang artinya secara individu, sedangkan permainan papan inspirasi dimainkan secara individu dalam masing-masing kelompok dengan jumlah 7 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Setiap kelompok terdiri dari empat siswa sebagai pelaku permainan dan satu siswa sebagai juri yang bertugas mem-
bacakan pertanyaan. Pelaku permainan papan inspirasi dilambangkan dengan bidak yang berbeda warna. Penilaian keterampilan menulis deskripsi dalam peneitian ini mengacu pada penilaian menurut Nurgiyantoro (2009: 307-308) lima aspek penilaian yaitu isi dengan bobot nilai maksimal 30, organisasi isi dengan bobot nilai maksimal 20, kosakata dengan bobot nilai maksimal 20, pengembangan bahasa dengan bobot nilai maksimal 25, mekanik dengan bobot nilai maksimal 5. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangasem IV yang berada di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 35 siswa. Terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun 2015 selama lima bulan yaitu bulan Januari sampai bulan Mei 2015. Sumber data penelitian ini berasal dari narasumber, arsip RPP dan silabus kelas IV, hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia, dan dokumentasi data nilai keterampilan menulis deskripsi. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Sedangkan data dianalisis dengan model interaktif yang mencakup empat kegiatan, yaitu: pengumpulan data, mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan prosedur penelitian yang dilakukan melalui siklus-siklus tindakan, mencakup rencana, tindakan, observasi dan refleksi. HASIL Berdasarkan observasi, wawancara, dan tes pada kondisi awal dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis deskripsi masih di bawah KKM dan nilai rata-rata kelas masih rendah. Siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 (KKM) sebanyak 7 siswa atau 22,85% Siswa yang mendapat nilai <70 sebanyak 28 siswa atau 77,15% dengan nilai rata-rata siswa adalah 63,37. Hasil uji pratindakan pada
kondisi awal selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV pada Prasiklus No Interval Frekuensi 1. 50-54 3 2. 55-59 2 3. 60-64 13 4. 65-69 10 5. 70-74 2 6. 75-79 4 7. 80-84 1 Nilai rata-rata kelas 63,37 Ketuntasan Klasikal 22,85%
Persentase (100%) Relatif Kumulatif 8,57 8,57 5,70 14,27 37,14 51,41 28,57 79,98 5,70 85,68 11,42 97,10 2,90 100
Pada siklus I setelah menggunakan media permainan papan inspirasi menunjukkan adanya peningkatan pada prasiklus meskipun belum mencapai indikator kinerja yaitu 80%. Berdasarkan pada tabel 2 di atas perolehan nilai keterampilan menulis deskripsi pada siklus I yaitu siswa mendapatkan nilai ≥ 70 (KKM) sebanyak 21 siswa atau atau 60% dan siswa yang mendapat nilai <70 sebanyak 14 siswa atau 40%, dengan nilai rata-rata siswa adalah 73,20. Hasil uji siklus I selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV pada Siklus I. No
Interval
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
51-56 57-62 63-68 69-74 75-80 81-86 87-92
Frekuensi 2 0 12 6 6 5 4
Persentase(%) Relatif Kumulatif 5,71 5,71 0,00 0,00 34,28 39,99 17,15 57,14 17,15 74,29 14,28 88,57 11,43 100
Nilai Rata-Rata Kelas 73, 20 Ketuntasan Klasikal 60 %
Belum tercapainya indikator kinerja pada siklus I disebabkan karena beberapa faktor antara lain: guru lupa pada langkah pembelajaran yang sudah dirumuskan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta siswa belum paham hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis deskripsi. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk menyusun perbai-
kan pembelajaran. Perbaikan dilaksanakan untuk mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan. Pembelajaran pada siklus II adalah proses perbaikan hasil refleksi dari pelaksanaan siklus I. Hasil belajar yang dicapai pada Siklus II siswa mendapatkan nilai ≥ 70 (KKM) sebanyak 30 siswa atau atau 85,72% dan siswa yang mendapat nilai <70 sebanyak 5 siswa atau 14,28%, dengan nilai rata-rata siswa adalah 79,48 data tersebut dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV pada Siklus II No.
Interval
Frekuensi
1. 65-69 5 2. 70-74 6 3. 75-79 5 4. 80-84 8 5. 85-89 7 6. 90-94 3 7. 95-99 1 Nilai Rata-Rata Kelas 79,48 Ketuntasan Klasikal 85,72%
Persentase(%) Relatif Kumulatif 14,28 14,28 31,42 17,14 45,7 14,28 68,85 22,85 88,85 20 97,15 8,6 100 2,85
Berdasarkan hasil observasi pada siklus II siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Guru kelas dalam melakukan pembelajaran lebih runtut dan menguasai materi yang disampaikan. Hal ini berbanding lurus dengan nilai keterampilan menulis deskripsi yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal dan siklus I. PEMBAHASAN Data yang diperoleh pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dikaji sesuai rumusan masalah dan selanjutnya dikuatkan dengan teori yang sudah dikemukakan. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dokumentasi,tes, dan analisis data dalam penelitian ditemukan adanya peningkatanketerampilan me-nulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV pada setiap siklus. Berdasarkan perbandingan nilai keterampilan menulis deskripsi pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa penggunaan media permainan papan inspirasi dapat meningkatkan keterampilan
menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV tahun ajaran 2014/ 2015. Peningkatan keterampilan menulis deskripsi terjadi secara bertahap dan terlihat dari ketuntasan klasikal dari kondisi awal hingga siklus II. Detail rinciannya pada kondisi awal ketuntasan klasikal mencapai 22,85% atau sejumlah 7 siswa. Hasil ini meningkat menjadi 60 % atau sejumlah 21 siswa pada siklus I. Ketuntasan pada siklus I meningkat lagi menjadi 85,72 % atau sejumlah 30 siswa pada siklus II. Peningkatan ini dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4.Perbandingan Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II Keterangan Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-Rata Ketuntasan Kelas
Prasiklus 80 50 63,37 22,85 %
Siklus I 92 51 73,20 60 %
Siklus II 95 65 79,48 85,72%
Selain peningkatan keterampilan menulis deskripsi, penggunaan media permainan papan inspirasi juga dapat meningkatkan aktivias belajar siswa dan kinerja guru. Peningkatan aktivitas belajar siswa terjadi karena siswa telah berani bertanya dan mengungkapkan ide dan gagasan mereka. Peningkatan kinerja guru terjadi karena guru telah memperbaiki kekurangan-kekurangan pada kondisi awal hingga siklus II. Perbaikan kinerja guru yang dimaksud antara lain: 1) kejelasan dan sistematika dalam penyampaian materi sudah baik; 2) guru sudah menguasai penggunaan media permainan papan inspirasi; dan 3) guru dapat menimbulkan partisipasi dan antusiasme dalam pembelajaran. Alasan lain terjadinya peningkatan dalam berbagai aspek, karena media permainan papan inspirasi dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengamati gambar mengenai jenis pekerjaan dan tempat pariwisata dengan lebih detail. Hal ini memudahkan siswa dalam mengidentifikasi secara rinci. Ketercapaian tersebut secara tidak langsung dapat menambah kosa kata. Permainan papan inspirasi dapat mencegah dan mengurangi verbalisme. Sistem kerja permainan papan insirasi memudahkan siswa mengingat apa yang te-
lah siswa pelajari, karena dalam permainan ini menuntut siswa untuk mengoptimalkan panca indera. Proses ini dapat membuat siswa aktif dalam belajar. Permainan ini dapat juga digunakan sebagai sarana hiburan. Selain itu, permainan papan inspirasi dapat meningkatkan rasa solidaritas antar siswa. Permainan papan inspirasi dapat menimbulkan pengalaman yang berkesan pada siswa, sehingga dengan pengalaman tersebut siswa dapat dengan mudah membuat karangan deskripsi. Kenyataan tersebut sesuai dengan yang dikemukan oleh Hinebaugh (2009 :16-17) bahwa permainan papan tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial tetapi keterampilan pendidikan awal seperti menghitung, menganalisis, mengidentifikasi warna, dan membaca. Permainan ini mengajarkan keterampilan bahasa dan matematika. Selain itu media pembelajaran permainan papan dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi baik aspek psikomotor, kognitif dan afektifnya. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Charlton, Williams dan McLaughlin (2005: 2) permainan papan memberi kesempatan siswa dalam hal praktik dan keterampilan, karena dalam permainan terdapat kemenangan dan kekalahan yang dimainkan secara langsung. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dipaparkan di bagian sebe-
lumnya maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: melalui penggunaan media permainan papan inspirasi dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV No. 204 Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Meningkatnya nilai keterampilan menulis deskripsi dapat dilihat pada setiap siklusnya, yaitu pada kondisi awal nilai rata-rata keterampilan menulis deskripsi siswa adalah 63,37 meningkat menjadi 73,20 pada siklus I, kemudian meningkat lagi menjadi 79,48 pada siklus II. Ketuntasan klasikal pada pratindakan mencapai 22,85% atau sejumlah 7 siswa meningkat menjadi 60 % atau sejumlah 21 siswa pada siklus I. Meningkat lagi menjadi 85,72 % atau mencapai 30 siswa pada siklus II. Selisih peningkatan ketuntasan klasikal dari kondisi awal ke siklus I mencapai 37,15%. Selisih peningkatan ketuntasan klasikal dari siklus I ke siklus II mencapai 25,72%. Selisih peningkatan ketuntasan klasikal dari pratindakan sampai siklus II mencapai 62,87%. Dengan demikian hasil nilai keterampilan menulis deskripsi dalam ketuntasan kelas klasikal, telah melebihi indikator kinerja yang ditargetkan yaitu 80%. Dengan capaian hasil akhir siklus sebesar 85,72%. Peningkatan tersebut juga diiringi dengan peningkatan kinerja guru dan peningkatan aktivitas siswa.
DAFTAR PUSTAKA Charlton, Williams dan McLaughlin.( 2005) . Educational Games: A Technique To Accelerate The Acquisition Of Reading Skills Of Children With Learning Disabilities. The International Journal of Special Education Volume 20: 2. Hinebaugh, Jeffrey.( 2009). A Board Game Education. United State of America: The Rowman Littlefield Publishing Group. Meier, Dave. (2002). Accelerated Learning Handbook. Bandung: Kaifa. Mulyati, Yeti, dkk.(2009). Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka Nurgiyantoro, B. (2009). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta. Sadiman, Arief, dkk. (2006). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slamet, St. Y. (2009). Dasar-dasar Ketrampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press. Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Yunus, Moh & Suparno. (2003). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.