PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SURAT AL-FIL DAN AL-MA’UN DENGAN METODE STAD SISWA KELAS V SDN PIRIKAN MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh : P E R T I NIM, 11 410 118
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) S A L A T I G A 2012
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Fax. (0298) 323433 E-mail:
[email protected], Hom page: http/www.stainsalatiga.ac.id
Dra. Hj. Maryatin Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING Hal: Naskah Skripsi Sdr. PERTI Kepada Yth : Ketua STAIN Salatiga Di Tempat Assalamu’alaikum Wr.Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama
: PERTI
NIM
: 11 410 118
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Judul
: PENINKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SURAT AL-FIL DAN AL-MA’UN DENGAN METODE STAD SISWA KELAS V SDN PIRIKAN MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN 2012.
Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut di atas segera di munaqosahkan. Demikian untuk menjadi periksa Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Salatiga, 25 Oktober 2012 Pembimbing
Dra. Hj. MARYATIN NIP, 19690402 1998032 001 ii
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Fax. (0298) 323433 E-mail:
[email protected], Hom page: http/www.stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SURAT AL-FIL DAN AL-MA’UN DENGAN METODE STAD SISWA KELAS V SDN PIRIKAN MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN 2012 OLEH P E R T I NIM: 11 410 118 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Kependidikan Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 11 Maret 2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S 1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Prof. Dr. H.Mansur M.Ag.
………………………
Sekretaris Penguji
: Miftachur Rif’ah, M.Ag.
………………………
Penguji I
: Dra. Djami’tul Islamiyah, M.Ag.
………………………
Penguji II
: Drs. Bahroni M.Pd.
………………………
Penguji III
: Dra. Hj. Maryatin
……………………… Salatiga, 11 Maret Ketua STAIN Salatiga
2013
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 19580827198303 1 002 iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
:P E R T I
NIM
: 11 410 118
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah yang berlaku.
Salatiga, 2 September 2012. Yang menyatakan
P E R T I NIM. : 11 410 118
iv
MOTTO
ٍ ِﯾﻦْ َﻓ آَﻊ َِﻣ َ ﻨﷲُﻮا ﱠ ُﻣ ِﻨ ْﻜ ُﻢ ْ و َ اﻟ ﱠ ﺬ ِﯾﻦ َ أ ُوﺗ ُﻮا اﻟ ْﻌ ِ ﻠ ْﻢ َ د َر َﺟ َﺎت اﻟ ﱠﺬﯾ َﺮ ٌ و َﷲ ﱠ ُ ﺑ ِﻤ َ ﺎ ﺗ َﻌ ْﻤ َ ﻠ ُﻮن َ ﺧ َ ﺒ ِﯿﺮ
“Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Depag RI, 1992 : 910)
ً ﺟ ْ ﮭ َﺔ ٌ ھ ُﻮ َ ﻣ ُﻮ َوﻟ َ ﻟﱢﯿﮭِﻜ َُﺎﻞ ﱟﻓ َﺎوﺳ ِ ْ ﺘ َﺒ ِﻘ ُﻮا ْ اﻟ ْﺨ َ ﯿ ْﺮ َ ات ِ أ َ ﯾ ْﻦ َ ﻣ َﺎ ﺗ َﻜ ُﻮﻧ ُﻮا ْ ﯾ َﺄ ْ ت ِ ﺑ ِﻜ ُﻢ ُ ﷲ ّ ُ ﺟ َ ﻤ ِﯿﻌﺎ ٌ إ ِن ﱠ ﷲ ّ َ ﻋ َﻠ َﻰ ﻛ ُ ﻞ ﱢ ﺷ َﻲ ْ ء ٍ ﻗ َﺪ ِﯾﺮ
Artinya:“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebajikan Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu ( pada hari kiamat ), Sesungguhnya Allah Maha kuasa atas segala sesuatu” (Depag RI, 1992 : 38)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada orang-orang yang tercinta.
1. Ayah dan Ibu yang terhormat 2. Suami tercinta dan anak-anakku tersayang, 3. Rekan-rekan senasib dan seperjuangan yang terkasih
vi
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allah seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad saw. berserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dalam bentuk yang sederhana. Dalam penulisan ini peneliti banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat bapak : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Suwardi, M.Pd. Selaku ketua jurusan Tarbiyah. 3. Drs. Djoko Sutopo selaku ketua program ekstensi. 4. Dra. Hj. Maryatin, selaku dosen pembimbing. 5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah menyampaikan materi kuliah 6. Bapak dan Ibu Karyawan STAIN Salatiga yang telah membantu kami 7. Kepala SDN Pirikan Mertoyudan Magelang 8. Sahabat Senasib Seperjuangan Peneliti berdoa semoga amal baik tersebut diterima oleh Allah SWT dan dicatat sebagai salah satu amal saleh, selanjutnya tidak lupa penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
vii
Akhirnya, penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa sebagai hamba Allah yang naïf, serba kurang senantiasa mengharapkan taufik dan hidayah, serta keridhaan Allah SWT. Semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Amien.
Salatiga, 21 September 2012 Peneliti
P E R T I
Viii
ABSTRAK
Perti, 2012. Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an surat Al-Fil dan surat Al-Ma’un dengan menggunakan metode STAD pada siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang tahun 2012. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Hj. Maryatin. NIP, 19690402 199803 2 001 Kata Kunci : Prestasi belajar membaca Al-Qura’an , Student Team Achivement Division (STAD). Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan adalah lembaga pendidikan yang bernaung dibawah Kementrian Pendidikan Nasional. Dalam memajukan prestasi siswanya banyak sudah menerapkan berbagai metode yang di miliki guru, namun hasilnya belum memuaskan. Untuk itu peneliti ingin mencoba menggunakan metode Student Team Achivement Division (STAD), yang barangkali akan bermanfaat untuk kelanjutannya. Peneliti berpendapat bahwa dengan metode tersebut kiranya mampu menaikan prestasi belajar siswanya. Penelitian ini diajukan untuk menjawab permasalahan 1) 1. Bagaimana keaktifan mambaca Al –Qur’an Surat Al Fil dan Al Ma’un siswa kelas V SDN. Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang.2) Bagaimana motivasi belajar membaca Al-Qur’an Surat Al Fil dan Al Ma’un siswa kelas V SDN. Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2012.3) Bagaimana prestasi belajar membaca Al-Qur’an Surat Al Fil dan Al Ma’un siswa kelas V SDN. Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Hasil penelitian ini bahwa dengan penerapan metode STAD menunjukkan adanya 1) Peningkatan keaktifan mambaca Al –Qur’an Surat Al Fil dan Al Ma’un siswa kelas V SDN. Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang.2) Peningkatan motivasi belajar membaca Al-Qur’an Surat Al Fil dan Al Ma’un siswa kelas V SDN. Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2012.3) Peningkatan prestasi belajar membaca Al-Qur’an Surat Al Fil dan Al Ma’un siswa kelas V SDN. Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang.
ix
DAFTAR ISI
halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….......
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………………… ii PENGESAHAN KELULUSAN ……………………………….……………… iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………………………. iv MOTTO ………………………………………………….…………………….
v
PERSEMBAHAN ………………………………………….………………….
vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… vii ABSTRAK ……………………………………….……………………………. ix DAFTAR ISI …………………………………………………………………... DAFTAR TABEL BAB I
x
……………………………………….…………………. xii
PENDAHULUAN ………………………………………… A. Latar Belakang Masalah………...……………….……………..
1
B. Rumusan Masalah ……………………………….……………
4
C. Tujuan Penelitian ………………………….…………………… 4 D. Hipotesis Penelitian ……………………….……………………
5
E. Kegunaan Penelitian ……………………………….…………..
5
F. Definisi Operasional ……………………….…………………… 5 G. Metode Penelitian ………………………………………………
8
1.
Rancangan Penelitian ..………..………………………
2.
Subjek Penelitian ............................................................ 10
3.
Siklus Penelitian …………….………………………… 10 x
8
halaman 4.
Instrumen Penelitian ……….…………………………
11
5.
Pengumpulan Data ……………………………………
12
H. Sietematika Penulisan ………………………………………...
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an. ……………. 15 1. Pengertian peningkatkan kemampuan membaca ..……….. 15 2. Al-Qur’an. .………………………………..………….…… 16 3. Kurikulum PAI kelas V SD ……………………………….
22
B. Pengertian Metode STAD. ………………………..…………… 23 1. Pengertian Metode …………………………..……………
23
2. Macam-macam metode dalam pembelajaran …. …..……… 25 3. Metode Student Team Achivement Division (STAD ….…… 27 4. Langkah-langkah menggunakannya ..…………………… .. 28 5. Persiapan menggunakan metode STAD …………………... 30 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.
Gambaran Umum …. ………………………………………….. 32 1. Lokasi penelitian …..…………………………………. .….. 32 2. Sejarah berdirinya …………………..……………………… 33 3. Profil Sekolah ……………………………………………… 34 4. Visi dan Misi ……………………………………………… 35 5. Keadaan guru dan karyawan ………………………………. 35
xi
halaman
6. Struktur Organisasi ………………………………..……….. 37 7. Keadaan siswa …………………………………………….. 38 8. Waktu Penelitian ……………………….………………….. 37 B. Pelaksanaan Penelitian ……….………………………………….. 39 1. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I ……………………………. 39 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ……………………………. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian …………………… …………………………… 48 B. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………… 72
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………….. 83 B. Saran-saran ……………………………………………….…….. 84
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1
Siklus spiral …………………………………………………
Tabel 3.1.
Keadaan guru……………………………………………….
35
Tabel 3.2.
Struktur Organisasi ………………………………….……..
37
Tabel 3.3.
Keadaan siswa ………………………………………………
37
Tabel 3.4.
Daftar siswa kelas V ………………………………………….
38
Tabel 3.5.
Observasi untuk siswa siklus I ..……………………………
41
Tabel 3.6.
Nilai yang dicapai ………………...….………………………. 41
Tabel 3.7.
Observasi untuk siswa siklus II ………….…………………...
Tabel 3.8.
Nilai yang dicapai siklus II …………………………………… 46
Tabel 4.1.
Hasil wawancara ………………………………………………. 49
Tabel 4.2.
Hasil angket …………………………………………………… 51
Tabel 4.3.
Hasil Evaluasi Prestasi ………………………………………… 54
Tabel 4.4.
Hasil observasi guru …………………………………………… 58
Tabel 4.5.
Hasil observasi keaktifan ……………………………………… 59
Tabel 4.6.
Hasil observasi guru siklus II ……………………………………63
Tabel 4.7.
Hasil observasi keaktifan siswa siklus II ………………………. 65
Tabel 4.8.
Hasil evaluasi postes …………………………………………... 67
Tabel 4.9.
Hasil angket Motivasi siswa ……………………………………. 70
Tabel 4.10.
Perbandingan sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan …….. 73
Tabel 4.11
Perbandingan keaktifan siswa …………………………………. 76
Tabel 4.12.
Perbandingan nilai ……………………………………………... 79 xiii
9
45
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alqur’an adalah kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW. dan membacanya adalah ibadah. Dengan definisi ini, maka kalam Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi selain Nabi Muhammad saw, tidak dinamakan Al-Qur’an. Al-Qur’a adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw sebagai salah satu rahmat yang tidak ada taranya bagi alam semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu ilahi yang menjadi petunjuk. Bukan itu saja tetapi juga Al-Qur’an itu adalah kitab suci paling terakhir yang di turunkan Allah, yang isinya mencakup segala pokok-pokok syariat yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang diturunkan sebelum nya. Karena itu setiap orang yang mempersayai Al-Qur’an akan bertambah cinta kepada Nya. Cinta untuk membacanya, untuk mempelajarinya dan memahaminya serta pula untuk mengamalkan dan mengajarkannya. Keberhasilan belajar anak-anak sangat ditentukan oleh besar kecilnya minat belajarnya, meskipun hal lain perlu diperhatikan. Jika minat belajarnya tinggi kemungkinan besar tingkat keberhasilannya mudah diperoleh. Namun sebaliknya jika minat belajarnya rendah maka kegagalan yang akan dihadapinya.
Dalam
proses
pembelajaran
adalah
peningkatan
ilmu
pengetahuan, pada pembelajaran Alqur’an ditentukan adanya pengamalan.
1
2 Oleh karena itu keberhasilan pembelajaran Al-Qur’an tidak hanya faktor minat saja yang menentukan , namun dari beberapa segi harus dipersiapkan dan diperhatikan, baik segi materi, metode, tujuan maupun pemahaman guru terhadap kondisi siswa itu sendiri. Jika melihat perubahan dan perkembangan di sekitarnya, maka seharusnya kita bersifat sensitif (peka) untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan pendidikan. Semua orang tua sangat mendambakan agar kelak anak-anaknya tumbuh dan berkembang sehingga menjadi anak yang berkualitas, berilmu, berakhlaq mulia, berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. Menjadi manusia
yang
mempunyai
sumber
daya
manusia
yang
dapat
dipertanggungjawabkan, sekaligus mampu mengatasi kesulitan yang ada pada dirinya. Dewasa jasmani dan rokhaninya. Mereka khawatir melihat keadan manusia di sekelilingynya, akibat dari (SDM) rendah menjadi hidupnya kurang berhasil. Sebab tinggi rendahnya tingkat ilmu yang dimilikinya oleh seseorang sangat menentukan keberhasilan hidupnya di dunia. Berpacu memburu harta butuh ilmu, mencari kebahagiaan di akherat juga butuh ilmu. Ini berarti menyangkut sumber daya manusia (SDM) dan masa depan bangsa. Buruknya SDM inilah yang menyebabkan bangsa ini kalah bersaing dengan bangsa lain. Sebagi penyebab utama adalah faktor pendidikan. Seorang pengamat bidang pendidikan mengatakan bahwa kita gagal menghasilkan manusia yang jujur, budaya tinggi, kreatif dan mandiri (Amir, 2006 : 3)
3 Namun kita perlu berbangga hati bahwa usaha bersama dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan, bagi masyarakat sudah berusaha menciptakan lingkungan yang positif dan kondusif, seperti mengaktifkan jam belajar. Bagi orang tua siswa aktif mengawasi belajar anak-anak, memenuhi kebutuhan belajar, menciptakan keluarga yang tenang agar belajar anaknya dapat berkonsentrasi. Bagi guru dipacu untuk belajar lagi agar memiliki ilmu pengetahuan yang memadai, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini. Pemerintah membantu biaya operasional pendidikan dengan menambah
anggaran
nasional.
Dengan
demikian diharapkan
tujuan
pendidikan nasional dapat dicapai dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, sebagai tanggung jawab bersama. Selama ini yang penulis amati bahwa siswa kurang tertarik untuk menerima pelajaran Al-qur’an,
padahal materi ini merupakan dasar
pembentukan kepribadian qur’ani. Pribadi yang hebat menurut Al-qur’an dalah pribadi yang handal. Watak ayng qur’ani itu watak yang diharapkan oleh orang tua, seperti adab sopan santun, tatakrama, wewaler yang bersumber dari adat kebiasaan yang ada, sepetti yang dituntunkan oleh Rasulullah saw. Maka penulis mengupayakan untuk mencari solusinya agar materi Alqur’an ini dapat menjiwai dalam pribadi siswa. Berpijak dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan memilih judul: “Upaya meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an surat Al-fil dan Al Ma’un dengan metoda
STAD siswa kelas V SDN Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang tahun 2012”.
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana keaktifan mambaca Al –Qur’an Surat Al Fil dan Al Ma’un siswa kelas V SDN. Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang ? 2. Bagaimana motivasi belajar membaca Al-Qur’an Surat Al Fil dan Al Ma’un siswa kelas V SDN. Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2012 ? 3. Bagaimana prestasi belajaar membaca Al-Qur’an Surat Al Fil dan Al Ma’un siswa kelas V SDN. Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang?
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keaktifan mambaca Al –Qur’an Surat Al Fil dan Al Ma’un
siswa kelas V SDN. Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang 2. Untuk mengetahui motivasi belajar membaca Al-Qur’an Surat Al Fil dan Al Ma’un siswa kelas V SDN. Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2012 . 3. Untuk mengetahui prestasi belajar membaca Al-Qur’an Surat Al Fil dan Al Ma’un siswa kelas V SDN. Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang?
5
D. Hipotesis Tindakan Dengan metode STAD dapat meningkatkan kemampuan membaca AlQur’an pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang tahun 2012
E. Kegunaan Penelitian Apabila terbukti bahwa penggunaan metode STAD ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa, maka dapat dimanfaatkan penggunaan model pembelajaran dengan mengutamakan metode STAD pada materi Al-Qur’an
maupun lainnya di SDNegeri. Secara praktis temuan penelitian ini dapat dijadikan pola pengembangan strategi dan pengelolaan pembelajaran di Sekolah Dasar Nageri dan sekolah-sekolah yang sederajat.
F. Definisi Istilah / Operasional Untuk memperjelas pengertian yang dimaksud dari judul yang penulis pilih yaitu bagian pertama : “Peningkatan Kemampuan membaca Al-Qur’an ”, kemudian bagian ke dua yaitu: “ melalui metode STAD ”. Adapun jabarannya sebagai berikut; 1. Pengertian upaya peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an a. Pengertian upaya 6
Upaya yaitu usaha sekuat tenaga dengan memenuhi syarat-syarat tertentu untuk menyampaikan suatu maksud tertentu, kepada orang lain (Poerwadarminta, 1986 : 1132). Sebagai illustrasi atau gambaran bahwa orang tua mempunyai cita-cita agar anaknya berhasil dalam ujian, maka dia berusaha dengan menambah do’anya, menambah ibadahnya, berpuasa, berdzikir, memenuhi kebutuhan belajar anaknya, mengantar dan menjemput anaknya di sekolah untuk les, dan lain sebagainya. Kegiatan yang dilakukan ini agar anaknya berhasil, dinamakan upaya. Jadi upaya
adalah usaha sekuat tenaga dengan menenmpuh berbagai macam cara untuk keberhasilan orang lain, bukan keberhasilan dirinya sendiri.
b. Pengertian peningkatan kemampuan Sedangkan peningkatan artinya meninggikan taraf kedudukan martabat seseorang lebih tinggi dari sebelumnya (.Poerwadarminta, 1986 : 1077). Usaha seseorang untuk mencapai nilai lebih dari sebelumnya, dengan melakukan berbagai macam cara, sehingga menjadi tambah ilmunya, tambah hebat jiwanya, tambah maju pola pikirnya, tambah kuat mentalnya, tambah tinggi derajatnya, dibandingkan sebelumnya. Sedangkan pengertian dari kemampuan yaitu
sanggup melakukan
sesuatu dengan benar. Jadi usaha yang dilakukan oleh guru unutk menaikkan tingkat kesanggupan dan penguasaan siswa atas suatu materi pembelajaran.
7 c. Membaca Al-Qur’an. Membaca adalah melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui isinya ( Poerwadarminta, 1993 : 698) agar orang lain yang dekat dengan pembaca dapat mendengar apa yang di lisankan itu. Sedangkan Al-qur’an yaitu kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi
Muhammad saw yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta d membacanya adalah ibadah (Depag RI, 1992 : 17). d. Metode STAD (Student Team Achivement Division) STAD (Student Team Achivement Division) sama dengan kerja kelompok atau metode kerja kelompok (Thoifuri, 2008 : 69). Sedangkan pengertian dari kemampuan yaitu
sanggup melakukan
sesuatu dengan benar. Suatu proses belajar mengajar tentang bahan pengajaran apabila tujuannya dapat dicapai dengan tuntas. Kompetensi dasarnya tercapai dengan dibuktikan perwujudan bentuk siswa mampu menampilkan sesuatu yang sesuai dengan konsep kemudian dinilai dengan ukuran khusus seperti dinilai oleh guru atau orang lain. Prestasi adalah
hasil yang dicapai oleh siswa, atau sesuatu yang dapat
ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajar. Jasi pengertian STAD yaitu metode dimana siswa melalui kerja bersama untuk mencapai tujuan atau kerja bersama untuk memecahkan masalah materi yang di berikan oleh guru. 8 Kesimpulan dari judul diatas bahwausaha yang gigih tanpa mengenal lelah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalm membaca surat Al-fil dan Al-maun, mulai dari tetatih-tatih dalam membaca sampai siswa lancer dan kalau perlu sampai hafal benar, dengan mamakai metode STAD.
Model pembelajaran ini menempatkan siswa dalam kelompok atau tim belajar yang terdiri dati 4 atau 5 anak yang memiliki perbedaan tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan suku. Dalam aplikasinya setelah guru menyajikan materi pembelajaran, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Melalui diskusi dalam tim kecil tersebut diharapkan semua anggota tim dapat menguasai pelajaran tersebut.
G. Metode Penelitian Penelitian ini adalah merupakan penelitian tindakan kelas, oleh karena itu maka langkah-langkah yang peneliti lakukan merupakan langkah-langkah menurut aturan atau rumusan yang berlaku. Data yang akan dioleh perlu dikumpulkan terlebih dahulu. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara :
1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan merupakan proses daur ulang mulai dari tahap
9
perencanaan,
pelaksanaan
tindakan
dan
pengamatan,
termasuk
menyertakan refleksi yang diikuti dengan perencanaan ulang. Secara terinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut; a. Perencanaan b. Pelaksanan Tindakan c. Observasi d. Refleksi
Siklus spiral tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat gambar berikut : Gambar 1,1
Putaran 1 Refleksi
Rencana yang direvisi
Tindakan/ Observasi Refleksi
Putaran 2 Rencana yang direvisi
Tindakan/ Observasi Refleksi
Putaran 3
Rencana yang direvisi
Tindakan/ Observasi 10
2. Subyek Penelitian Subyek yang akan dikenai tindakan adalah seluruh siswa kelas V dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, di SDN Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang tahun 2012. Dasar pertimbangan pilihan subyek yakni : a. Sekolah Dasar Negeri tersebut merupakan tempat peneliti bekerja, sehingga perlu meningkatkan prestasi siswa yang diperoleh dari penelitian, b. Perlunya
penerapan
tindakan
dalam
penelitian
ini
terhadap
pembelajaran membaca Al-Qur’an di Sekolah Dasar Negeri kelas V Pirikan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. 3. Langkah-langkah/Siklus penelitian Secara terinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian yang akan peneliti lakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut; a. Perencanaan Kegiatan inti meliputi: 1) Peneliti menetapkan alternatif peningkatan dalam mata pelajaran membaca Al-Qur’an
bagian dari mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam, 2) Penliti membuat perencanaan pengajaran yang mengembangkan keterampilan dalam materi Pendidikan Agama Islam tentang suart Al-Fil dan Al-Ma’un dengan meminta masukan dari guru lain,
3) Peneliti melakukan simulasi pembelajaran materi tersebut dari guru,
11
4) Membuat dan melengkapi alat pembelajaran, 5) Membuat lembar observasi, dan 6) Mendesain alat evaluasi b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan
yang
dilaksanakan
dalam
tahap
ini
adalah
melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai mana yang telah direncanakan dalam siklus 1 dan 2. c. Observasi Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dengan
menggunakan
lembar
observasi
yang
telah
dipersiapkan. Pelaksanaan observasi peneliti minta bantuan kepada guru kelas. Hal ini untuk menjaga agar observasi dapat berjalan dengan obyektif atau apa adanya. . d. Refleksi Data yang diperoleh melalui observasi yang dikumpulkan dan dianalisis dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi tersebut. Guru dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Untuk mengadakan penelitian selanjutnya berdasarkan penelitian yang sudah berlangsung.
4. Instrumen Penelitian Instrumen yang baik sebagai alat evaluasi hendaklah memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas serta menggunakan alat evaluasi yang obyektif. Instrumen yaitu alat yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian yaitu:
12
a. Untuk metode tes, peneliti menggunakan soal tes di setiap siklus. b. Untuk metode observasi peneliti manggunakan chek-list. c. Untuk
observasi
tentang
kemampuan
membaca
Al-Qur’an
menggunakan tes lisan dan tertulis.
5. Teknik Pengumpulan Data Peneliti dalam rangka mengumpulkan data, dengan menggunakan cara mengambil dari: a. Dokumentasi; Catatan penting yang dibukukan dengan sistimatika tertentu. Untuk melihat nilai yang diperoleh siswa tentang kemampua membaca surat Al-fil dan Al-ma’un sebelum penerapan penelitian tindakan kelas dilaksanakan, sehingga dapat megelompokkan siswa menjadi tiga kelompok. Pengelompokan ini berdasarkan prestasi mereka yang tergolong tinggI, sedang dan rendah.
b. Test; sejumlah pertanyaan yang dipersiapkan sebelumnya, untuk mendapatkan data yang diperlukan. Untuk itu peneliti dengan menggunakan lembar tes, yang dikerjakan siswa, baik berupa tes awal mapun tes akhir. c. Pengamatan Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti (kelompok guru) untuk memperoleh data penelitian, aktivitas siswa dan data keterampilan guru selama proses pembelajaran langsung.
13
H. Sistematika Penulisan Bagian awal skripsi berisi halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan (dari pembimbing dan pengesahan), pernyataan keaslian tulisan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, daftar lainnya. Bagian isi skripsi terdiri dari 5 (lima) bab sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Pada bab ini mengemukakan tentang latarbelakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, difinisi operasional, metode penelitian yang isinya (rancangan penelitian, subyek penelitian, siklus penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data) sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka Berisi teori yang mendasari permasalahan skripsi ini yaitu kemampuan membaca Al-Qur’an pada surat Al-fil dan Al-ma’un. Bab III Pelaksanaan Penelitian Bab ini berisi tentang diskripsi pelaksanaan siklus I, dan II, beserta diskripsi dari masing-masing pelaksanaan siklus. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini mengemukakan hasil Deskripsi persiklus, dan pembahasan tiap siklus. Bab V Penutup
14
Mengemukakan
simpulan
hasil
penelitian
dan
saran-saran
berdasarkan simpulan. Lampiran-lampiran Bagian akhir skripsi ini berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran, riwayat hidup penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an 1. Pengertian peningkatan kemampuan membaca Peningkatan berasal dari kata tingkat (tataran tangga) artinya bertambah keatas dari hasil yang dicapai sebelumnya (Poerwadarminta, 1986 :1077) Nilai yang diperoleh dari hasil usaha yang sungguh-sungguh dilakukan, masih dapat ditingkatkan lagi dari nilai yang diperoleh sebelumnya. Keberhasilan yang dicapai itu akibat dari usaha tidak mengenal lelah sehingga memperoleh nilai tambah, yang meningkat dari hasil usaha sebelumnya. Kemampuan yaitu mampu atau kuasa atau dapat melakukan sesuatu sesuai sampai selesai dengan kecakapannya dalam suatu masalah (Poerwadarminta, 1986 : 628). Dapat melakukan sesuatu itu dari hasil latihan-latihan tanpa mengenal lelah. Dapt menyelesaikan tugas dengan baik yang diberikan oleh orang lain sampai tugas itu terwujud dengan baik. Sedangkan membaca yaitu melafalkan tulisan atau melisankan tulisan sampai orang lain mendengarkan maksud dari tuliasan tersebut (Poerwadarminta, 1986: 71). Tulisan yang disusun rapi selalu atau pasti mengandung arti atau maksud tertentu. Agar tulisan yang bisu itu mencapai tujuan dari orang yang menyusun tulisan maka perlu dilisankan
atau dikeraskan dengan suara yaitu membaca. Jadi kesimpulannya membaca yaitu melisankan tulisan sampai orang lain tahu maksudnya. 15 16
2. Al-Qur’an Pengertian Al-Qur’an : a. Menurut bahasa Arti menurut bahasa yaitu asal kata Qara-a yang artinya baca atau berarti bacaan (Depag RI, 1992 : 17) b. Menurut istilah Arti menurut istilah yaitu “Kalamullah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan atau diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah (Depag RI, 1992 : 17). Al-Qur’an sama dengan tentang kitab suci ialah buku yang berisi segala sesuatu yang bertalian dengan agama yang tersebar di dunia (Poerwadarminta, 1986 : 521). Islam adalah suatu Agama yang dianut oleh orang Islam. Maka setiap Agama yang ada di dunia ini pasti memiliki kitab yang disebut kitab suci. Agama Islam mempunyai kitab suci yang diberi nama AlQur’an, Al-Kitab, Al-Fur-qan, Kalamullah. Al-Qur’an sendiri oleh Allah SWT diberi nama lain, agar umat Islam terbuka pegetahuannya dan menggali ilmu yang ada dibalik nama-nama lain dari Al-Qur’an.
Maka dengan definisi ini, Al-Qur’an, Al-Kitab, Al-Furqan, atau Kalamullah yang diturunkan hanya kepada Nabi Muhammad SAW saja. Sedangkan Al-Kitab yang diberikan kepada selain Muhammad saw, tidak diberi nama Al-Qur’san. Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as, kitab Injil 17
diturunkan kepada Nabi Isa as, dan Zabur diturunkan kepada Nabi Daud as. Demikian pula Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap ibadah namanya hadits. Sedangkan nama-nama hadits banyak sekali, dan tidak pula dinamakan Al-Qur’an. Al-Qur’an artinya “bacaan”. Allah memberi nama Kitab suciNya dengan nama “Al-Qur’an”. Kitab yang disediakan untuk di baca, agar manusia mendapatkan pahala karenanya. Dengan membaca manusia dapat mengambil pelajaran yang di kandungnya. Selain itu membaca Al-Qur’an adalah ibadah. Allah berfirman dalam Q.S. Al-Qiyamah, 17:
ُ إ ِن ﱠ ﻋ َﻠ َﯿْﻨ َﺎ ﺟ َ ﻤ ْ ﻌ َ ﮫُ و َ ﻗ ُﺮ ْ آﻧ َﮫ Artinya: “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dalamnya) dan (membuatmu pandai) membacanya (Depag RI, 1992 : 998) Dari ayat tersebut mengajarkan kepada manusia bahwa dengan adanya Al-Qur’an manusia menjadi pandai membaca. Terdorong oleh
adanya pahala bagi yang membaca, perlakuan ibadah mulia bagi yang membaca, nilai tambah bagi yang membaca, ketenangan hidup bagi yang membaca, maka mereka yang belum bisa membaca menjadi ingin belajar membaca, sedangkan yang sudah bisa membaca menjadi ingin selalu membaca agar menjadi lancar, dan mereka yang sudah lancar membaca menjadi ingin hafal, dan seterusnya.
18
c. Manfaat membaca Al-Qur’an Manfaat membaca Al-Qur’an banyak sekali, namun yang dapat penulis sajikan disini ada beberapa hal, berdasarkan Firman Allah dalam Q.S.Yunus: 57, sebagai berikut:
ﯾ َﺎ أ َ ﯾﱡﮭ َﺎ اﻟﻨ ﱠﺎس ُ ﻗ َﺪ ْﺟ َ ﺎء َﺗ ْﻜ ُﻢ ْ ﻣ َﻮﻋ ْ ِﻈ َﺔﻣ ٌِﻦ ْ ر َ ﺑﱢﻜ ُ ﻢوْ َﺷ ِ ﻔ َﺎء ٌ ﻟ ِﻤ َﺎ ﻓ ِﻲ ِ اﻟﺼ ﱡ ﺪ ُور َ و َ ھ ُﺪ ًى و َ ر َﺣ ْ ﻤ ﻟ ِﻠَﺔ ٌْﻤ ُﺆ ْ ﻣ ِ ﻨ ِﯿﻦ Artinya: “Hai manusia ! Telah datang pelajaran dari Tuhanmu (Allah SWT) yang berupa Al-Qur’an, dan akan menyembuhkan (penyakit-penyakit) yang ada di hatimu (di dadamu), dan sebagai petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”(Depag RI, 1993 : 315).
Dari ayat di atas, dapat diambil kandungannya bahwa hikmah membaca Al-Qur’an itu sebagai berikut (Suparno Nur, 2002 : 25-26 ).
1) Mendapat pelajaran dari Allah, Maksudnya dengan membaca Al-Qur’an, manusia dapat megetahui tentang nama Allah SWT dan nama-nama lain Allah, malaikat, mehidupan setelah mati, jin, syaitan, surga, neraka, hukum-hukum, perilaku yang baik, masalah batal, haram, dan sebagainya. 2) Sebagai penyembuh penyakit-penyakit yang ada didalam hati, Hati yang sudah dikotori dari berbagai pengaruh jahat, menjadi kembali baik, yang dahulu sakit menjadi sehat. Penyembuh sakit disini adalah penyakit jiwa atau penyakit rokhani misalnya seperti; kebiasaan menyakitkan mengumpat,
jelek sangka,
hati
orang,
menggunjing, 19
menghasut dan lain sebagainya. Penyakit seperti ini disebut penyakit rokhani, penyakit yang disembuhkan dengan membaca Al-Qur’an.
Penyakit-penyakit
yang
berhubungan
dengan
kejiwaan (watak, perilaku) dan yang sejenisnya. 3) Sebagai petunjuk manusia, Petunjuk maksudnya ada hal-hal yang belum diketahui manusia tentang jalan yang boleh dikerjakan misalnya seperti beramal shaleh, menggunakan barang-barang yang halal, wanita dan pria yang boleh menikah, menjalin hubungan (silaturahmi), dan sebagainya. Ada hal-hal yang belum diketahui oleh manusia
tentang perbuatan yang tidak boleh dilakukan seperti misalnya syirik kepada Allah, judi, zina, makan barang haram, pengguna barang yang memabukkan, merugikan orang lain, dan lain sebagainya. 4) Mendapat kasih sayang (rahmat) dari Allah. Maksudnya Al-Qur’an yang mengatur hidup berkasih sayang, rukun, damai, tenteram, menjaga hubungan dan persatuan baik kedalam maupun keluar keluarga, menampilkan budi pekerti yang mulia (akhlakul karimah). Konsep Al-Qur’an yang maha sempurna, yang mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan, tata cara hubungan manusia dengan manusia, tata cara hubungan manusia dengan makhluk lain.
20
5) Standar Pendidikan BTQ kelas V Adapun materi yang diberukanpada waktu kelas V Sekolah Dasar Negeri yaitu : a) Membaca surat-surat pendek yang terdapat dalam Al-Qur’an. b) Membaca potongan surat yang penting yang dilakukan oleh orang Islam. c) Menghafal potongan surat-suta pendek.
d) Menghafal potongan surat yang penting yang biasa dilakukan oleh orang Islam. e) Menulis kembali kedalam buku tulis surat Al-Ikhlas sampai selesai. d. Cara belajar Al-Qur’an Apabila Al-Qur’an di baca maka orang yang membaca itu memdapat pahala dari Allah, sebab membaca Al-qur’an termasuk ibadah. Maka Al-Qur’an dipelajri oleh orang Islam dimulai sejak kecil agar membacanya termasuk perbuatan yang biasa dilakukan. Maka langkah-langkah untuk mempelajari Al-Qur’an (Depag RI, 1992 : 104-107) yaitu : 1)
Bertemu dengan guru
2)
Melafalkan huruf-huruf Al-Qur’an.
3)
Mendengarkan guru membaca.
4)
Menirukan bacaan guru.
5)
Membaca Al-Qur’an sendiri sampai lancar
21
e. Fungsi Al-Qur’an (Depag RI, 1992 : 78 1)
Percaya kepada yang gaib, yaitu kepada Allah dan para Malaikat-Nya. Al-Qur’an yang menyebut Allah samapi 2799 kali mulai dengan menerangkan tentang keesaan Tuhan dan mengakhiri
dangan keesaan Tuhan pada ayat-ayat yang mengenai keesaan Tuhan. Orang yang membacanya menjadikan hati ini semakin percaya kepada keesaan Allah. 2)
Percaya kepada wahyu yang diturunkan oleh Allah. Percaya kepada wahyu yang diturunkan oleh Allah, berarti tidak hanya percaya kepada Al-Qur’an tetapi juga percaya wahyu yang diturunkan dalam semua masa. Orang yang membacaya menumbuhkan rasa percaya kepada wahyu semakin besar.
3)
Percaya kepada adanya akherat. Setelah hidup di dunia setiap mansia akan mati, dasn melanjutkan pada kehidupan berikutnya. Menurut Al-Qur’an kehidupan di akherat merupakan kehidupan yang sebenarnya yaitu kehidupan yang kekal abadi, yaitu kehidupan pembalasan. Barang siapa yang bertaqwa dan mengerjakan amalan-amalan menurut petunjuk Al-Qur’an maka ia akan selamat di dunia dan akherat. Maka orang tersebut haruslah membaca Al-Qur’an agar kepercayaannya terhadap adanya hari pembalasan semakin besar.
22
4) Mendirikan shalat.
Salah satu amalan menurut Al-Qur’an yang paling baik adalah melakukan ibadah berupa shalat lima waktu. Sebab dengan shalat akan membentuk manusia menjadi mampu mampu meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah. 5) Menafkahkan sebagain rizqi yang diberiakan oleh Allah kepada nya. Perbuatan manusia yang satu ini adalah memberikan sebagian
hartanya kepada jalan Allah. Artinya mereka
yang kelebihan hartanya hendaklah membersihkan harta pemberian Allah kejalan Allah juga. Membaca Al-qur’an adalah perbuatan yang sangat mulia, sebab orang yang membacanya telah melakukan ibadah kepada Allah. Membaca Al-Qur’an hukumnya wajib. Orang yang membacanya akan diberi keistimewaan sendiri oleh Allah. Untuk membacanya diperlukan waktu khusus belajar Al-qur’an, termasuk waktu khusus yang diberikan oleh pembuat kurikulum mulai dari tingak TK smpai ke Perguruan tinggi. 3. Kurikulum PAI kelas V SD pada Semester ganjil. Kurikulum yaitu rencana atau bahan pengajaran, sehingga arah kegiatan pendidikan menjadi jelas dan terang, terkait dengan hal yang paling menonjol dari isi kutikulm. Berupa susunan bahan atau mata pelajaran yang akan digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pendidikan (Nata, 2010 : 121).
23
Pengertian ini terkait dengan pendidikan menjadi jelas. Adapun materi yang diberikan pada waktu kelas V Sekolah Dasar Negeri yaitu : a)
Membaca surat-surat pendek yang terdapat dalam Al-Qur’an
b)
Membaca potongan surat yang penting yang dilakukan oleh orang Islam.
c)
Menghafal potongan surat-surat pendek.
d)
Menulis kembali kedalam buku tulis surat Al-Ikhlas sampai selesai.
B. Metode Student Team Achivement Division (STAD) Berkenaan dengan metode, ada beberapa istilah yang biasanya digunakan oleh para ahli kependidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan khusus agama. Lepas dari istilah yang mana yang lebih tepat, atau kurang tepat bukan merupakan hal yang perlu diperselisihkan. Untuk mengawali dalam pembahasan ini penulis memulainya dengan: 1. Pengertian Metode Metode yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud tertentu dalam mengalihkan ilmu pengetahuan kepada orang lain (Poerwadarminta, 1983 : 649). Metode
adalah
cara
yang
ditempuh
oleh
guru
dalam
menyampaikan bahan ajar kepada siswa secara tepat dan cepat
berrdasarkan waktu yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang maksimal ( Thoifuri, 2008 :55).
24
Metode merupakan bagian dari komponen pengajaran yang menduduki posisi penting, selain tujuan, guru, peserta didik, media, lingkungan, dan evaluasi. Dalam kata lain proses pembelajaran dapat dikatakan sulit mencapai hasil manakala guru tidak menggunakan metode yang tepat sesuai dengan karakteristik bidang studi masing-masing. Ketrampilan guru dalam menggunakan metode merupakan kunci keberhasilan dalam mengajar. Untuk menghindarkan persepsi yang kurang tepat, maka penulis memulainya dengan pengertian guru. Sebab metode dibicarakan, namun pemegang untuk melakukan metode tersebut adalah guru. Guru yaitu orang yang bekerjanya hanya mengajar, baik mengajar ilmu agama, atau ilmu umum, atau pencak silat, atau ilmu-ilmu apa saja (Poerwadarminta, 1983 : 335). Guru juga disebut berarti pendidik. Pendidik yaitu orang yang kerjanya selalu mendidik orang lain, atau mendidik anak didik. Namun para ahli ilmu pendidikan membedakan antara pengertian istilah “pendidik” dan istilah “guru”. Pendidik mempunyai arti lebih spesifik dan lebih luas, dibandingkan dengan pengertian “guru”. Namun dalam hal ini tidak penulis jabarkan. Guru atau pendidik adalah orang yang mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh, toleran dan menjadikan
siswa lebih baik dalam segala hal. Guru adalah orang yang senantiasa merasakan keberhasilan dan kegagalan siswa sebagai mana keberhasilan dan kegagalan yang dimiliki dan dirasakan sendiri ( Thoifuri, 2008 : 1-6). 25
Dalam proses belajar mengajar, pada umumnya menuntut beberapa sarana dan prasarana. Maka untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut harus ada beberapa macam komponan-komponan yang mendukung, seperti ada anak-didik, harus ada guru, harus ada sarana dan prasarana, serta komponen lain yang dibutuhkan untuk proses terlaksananya pembelajaran. Dari sejumlah komponen tersebut di atas, sesuai dengan judul, penulis membatasi tentang masalah guru, siswa, dan hubungan atau interaksi antara Kepala sekolah, guru, siswa, wali siswa. Untuk menjadi guru, tidak mudah seperti yang dibayangkan sebelumnya. Seorang guru dituntut untuk berperilaku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku dan tidak boleh menyimpang dari kode etik guru, atau peraturan khusus yang harus dipahami, dipatuhi, dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, serta berusaha sekuat ternaga untuk mewujudkan kepribadian seorang guru yang mulia.
2. Macam-macam Metode dalam pembelajaran. Sesuai
dengan
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dalam
kependidikan, maka perkembangan metode mengajar pun selalu
bertambah dari waktu kewaktu. Metode itu disesuaikan dengan situasi tempat, murid, sekolah, dan kebutuhan yang ada. Sepintas penulis dapat menampilkan beberapa metode yang sudah di kenal oleh para guru, meskipun pada kenyataannya banyak sekali melebihi yang penulis ajukan disini. 26
Adapun metode yang biasa dipakai adalah sebagai berikut ( Thoifuri, 2008 58) : a) Metode STAD b) Metode Pembiasaan c) Metode Keteladanan d) Metode Penghargaan e) Metode Hukuman f) Metode Ceramah g) Metode Tanya Jawab h) Metode Diskusi i) Metode Karya Wisata j) Metode Latihan k) Metode Simulasi l) Metode Resitasi m) Metode Insiden n) Metode Praktikum o) Metode Proyek
p) Metode Bermain peran (sosiodrama) q) Metode Seminar r) Metode Simposium s) Metode Tutorial t) Metode Deduktif 27
u) Metode Induktif v) Metode CAL w) Metode Pemberian Tugas, x) Metode Resitasi, Dan sebagainya,
3. Metode STAD Sesuai dengan judul bahwa metode Student Team Achivement Division (STAD) sama dengan metode kerja kelompok. Metode ini merupakan salah satu strategi belajar-mengajar yang memiliki kadar CBSA. Tetapi pelaksanaannya menurut kondisi serta persiapan yang jauh bebeda dengan format belajr-mengajar yang menggunakan pendektan ekspositorik, misalnya ceramah. Bagi mereka yang belum terbiasa menggunakan metode ini, dan masih terbiasa dengan pendekatan ekspositorik, memerlukan waktu untuk berlatih (Mudjiono, dkk., 2008 : 24) Metode pengajaran dimana siswa dikelompokkan dengan cara sesuai kebutuhan (Thoifuri, 2008 : 69).
Metode ini berbentuk pelaksanaan tugas seperti membaca, menghafal, menulis, menggambar, meneliti oleh siswa tanpa bimbingan guru atau pengajaran khusus dari guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru apa bila akan menggunakan metode ini, yaitu: a. Pesan terpenting, format kerja kelompok adalah pemecahan masalah atau penunaian tugas melalui proses kelompok. Secara umum dapat dikatakan
28
bahwa topik-topik yang cocok ditangani melalui kerja kelompok adalah topik-topik yang komplek isinya dan membutuhkan informasi dari berbagai sumber. b. Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompk kecil yang terdiri dari 4-5 siswa. c. Penilain dilakukan terhadap kelompok secara keseluruhan kemudian diteruskan menjadi tugas individu. .Bagi guru inisiator hendaknya memperhatikan bakat, minat, perbedaan intelaktual siswa, dansifat pekerjaan yang perlu diselesaikan dalam waktu yang bersamaan. Kelebihan metode ini adalah menumbuhkan kebersamaan, toleransi, kesetia kawanan, dan siswa menjadi lebih aktif.
4. Langkah-langkah menggunakan metode STAD secara umum.
Menurut Slavin (2010:143), STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim. a.
Persiapan Persiapan dalam pembelajaran ini meliputi persiapan materi, penetapan siswa dalam kelompok (berdasarkan jenis kelamin, rangking, dan sebagainya), menentukan skor awal, dan menyiapkan siswa untuk bekerja kooperatif dengan memperkenalkan keterampilan kooperatif yang akan digunakan (Ruhadi:2008).
b. Urutan kegiatan Urutan kegiatannya adalah sebagai berikut: 1. Presentasi Kelas Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa 29
hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar member perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka. 2. Tim Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal menilai kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi dari tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih
khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya,
yang ditekankan adalah membuat anggota tim
melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. 3. Kuis Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya. 4. Skor Kemajuan Individual Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka.
30
5. Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. Adapun langkah-langkah STAD menurut Slavin (2010:146) adalah sebagai berikut:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku dan lain-lain) 2. Guru menyajikan pelajaran 3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota - anggota kelompok 4. Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis tidak bisa saling membantu 5. Memberi evaluasi 6. Kesimpulan 5. Persiapan Belajar Mengajar Surat Al-Ma’un dan Al-Fil melalui metode STAD. Langkah-langkah pembelajaran yang harus ditempuh oleh guru dalam mempersiapkan peserta didiknya sebagai barikut : a. Menentukan materi ajar pada jam yang sudah direncanakan dalam RPP yaitu membaca Surat Al Fil dan Surat Al Ma’un. b. Merumuskan tujuan awal dan tujuan akhir pada materi pelajaran. c. Mempersiapkan pree tes atau tes sebelum mata pelajaran dimulai. d. Memulai pembelajaran dengan menampilkan materi pelajaran. e. Guru memberi contoh membaca surat Al-Fil dan al-Ma’un f. Anak disuruh mencoba membaca sendiri-sendiri. g. Untuk membaca lancar diserahkan kepada kelompok atau STAD. h. Mengevaluasi dari bacaan anak.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam bab ini akan peneneliti uraikan tentang (a) subyek penelitian dan (b) deskripsi siklus penelitian. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
A. Gambaran Umum 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang tahun 2012. SDN tersebut terletak pada ketinggian kurang lebih 435 m dari permukaan laut, termasuk beriklim sejuk, sangat cocok menjadi tempat dilaksanakannya pendidikan. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan 5 km, termasuk wilayah pedesaan, namun keramaian kota kecamatan masih relatif sepi. Adapun waktu penelitian yang penulis laksanakan yaitu pada bulan Juni 2012 sampai bulan September 2012. SD Negeri Pirikan yang dimaksud masuk Dusun Pirikan, Desa Pirikan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Sebelah barat dibatasi oleh perumahan penduduk, sebelah timur dibatasi oleh rumah penduduk, sebelah utara dibatasi oleh jalan desa, dan sebelah selatan dibatasi oleh sawah dan perkampungan..
32 33
2. Sejarah berdirinya Sekolah Dasar Negeri Pirikan Kecamatan Mertoyudan didirikan oleh pemerintah pertama kali sebgai sekolah rakyat pada tanggal 2 Meti 1919. Pada mulanya hanya teridiri dari dua local kelas dengan lokasi di dusun Pirikan, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan atau tepatnya berada di lokasi jalan masuk SMA Taruna Nusantara saat ini. Dikarenakan dua kelas tidak mencukupi maka kepala Desa saat itu Bapak Fahrudin menyediakan salah satu rumahnya yang kebetulan berdekatan dengan lokasi sekolah untuk di gunakan sebagai local sekolah. Hingga pada tahun 1971 berlangsung pemilihan kepala desa. Kapala desa terpilih yaitu Bapak Soemadi memindahkan sekolah ke Dusun Kentangan di desa yang sama dengan biaya swadaya masyarakat membangun sebanyak empat kelas, sebagai mana bangunan yang masih ada dan digunakan sampai saat ini. Pada tahun1983 menerima paket dana inpres untuk membangun tambahan dua local kelas sesuai dengan kebutuhan menjadi 6 kelas. Sedangkan pengukuhan sebagai SD Nagari di terima pada tahun 1985 dengan terbitnya surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah dengan SK. Nomor 422.1/031/20/1985, tanggal 31 Agustus 1985.
Selama sekian tahun digunakan SD Negeri Pirikan belumpernah mencatat rehabilitasi baik ringan, sedang, maupun berat sehingga perbaikan-perbaikan kerusakan hanya mengandalkan dana perawatan yang kurang. 34
sangat tidak memadai. Akibatnya kondisi saat ini menjadi sangat memprihatinkan. Kerusakan merata terutama pada bagian atap baik genteng, kap, kuda-kuda, usuk, dan reng seluruhnya sudah alapuk. Dihawatirkna
sewaktu-waktu
dapat
roboh
sehingga
membahayakan keselamatan siswa dan guru. 3. Profil Sekolah. a. Nama Sekolah
: Sekolah Dasar Negeri Pirikan
b. Alamat Sekolah
: Kentangan
c. Desa
: Banjarnegoro
d. Kecamatan
: Mertoyudan
e. Kabupaten
: Magelang
f. Provinsi
: Jawa Tengah
g. Kode Pos
: 56172
h. Telepon
: 0818040099778
i.
Tahun berdiri
: 1919
j.
Statu tanah
: Hak Pakai
k. Luas lahan
: 900 m2
l.
: 840 m2
Luas Bangunan
sangat
35
4. Visi dan Misi Visi : “ Menghasilkan lulusan yang berkualitas serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa” Misi : a. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang efektif. b. Melaksanakan model-model pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. c. Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar d. Mengikutsertakan para guru dalam pelatihan yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. e. Menanamkan budaya santun, budaya tertib, budaya bersih dan budaya belajar. f. Mengadakan
kegiatan
keagamaan
melalui:
pengajian,
shalat,berjamaah, korban, kegiatan sosial dan kegiatan lain yang mendukung.
5. Keadaan guru dan karyawa
Tabel 3.1 Keadaan guru dan karyawan SDN Pirikan No Nama / NIP, (1) (2) 1 Tugino, S.Pd. 19650513 198405 1001 2 Mardjati 19550317 197502 2001
Jabatan (3) Kepala Sekolah
Mengajar Ket. (4) (5) VI
Guru Kelas
Kelas I
36 No
Nama / NIP,
(1) (2) 3 Sukamto 19530303 197701 1 005 4 Purwati wiji R 19690603 199103 2 013
Jabatan (3) Guru Pembina
Gr Kelas (4) Kelas II
Guru Pembina
Kelas IV
5 Tri Wahyuningsih 19681025 198806 2 001
Guru Dewasa Tk Kelas
6 Handayani 19650415 199203 2 009
Guru Madya Tk Kelas V
7 Dewi Lastri
~
I
VI
I Kelas III
8 Perti 19570616 198405 2 001
Guru Dewasa Tk Kelas IVI I
9 Tukirah 19630409 198405 2 002 10 Susana Naryati S.Pd 19730327 200003 2 013 11 Ikawatil
Guru Pembia Guru Madya
Kelas IVI Gr. PAI
~
Gr IPA
12 Faisol Fahmi
~
SBK Kl I-V
13 Chiti Maya Dwi Astuti
~
B Ingg
Ket. (5)
Sumber : Data SD Pirikan pada tahun 2011-2012.
37 6. Struktur Organisasi Tabel 3.2. Struktur Organisasi SDN Pirikan Mertoyudan Kepala Sekolah Tugino, SPd
Komite Sekolah
Gr. Kelas 1 Mardjiati
Gr. Kls 2 Sukamto M
Gr Kls 3 Dewi Lestari
Gr Kls 4 Purwanti W
Gr. Kelas 5 Handayani
Gr. Kelas 6 Wahyuning
Gr. OR Tukirah
Gr PAI Perti
Sumber : Data SD Pirikan dari tahun 2011 – 2012. 7. Keadaan siswa.
Keadaan siswa di SD Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang tahun 2012 : Tabel 3.3. Keadan siswa kelas V SDN Pirikan Mertoyudan No
Kelas
L
P
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
I
13
13
26
2
II
10
11
21
3
III
10
12
22
4
IV
14
20
34
5
V
15
15
30
6
VI
12
16
28
Jumlah
74
87
161
Sumber : Data SD Pirikan tahun ajaran 2011 – 2012. 38
Subyek Penelitian tindakan kelas ini penulis memilih kelas V Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang tahun 2012, nama-nama siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.4. Daftar siswa kelas V SDN Pirikan Mertoyudan Magelang tapel 2012. No Nama (1) (2) 1 M.Nurcholis
No (3) 16
Nama (4) Niken Febiran Putri
2
Agnesia Amin
17
Tita Ulya Salsabila
3
M.Rifqi Andika
18
Windi Mega Saputi
4
Wikiyu Bagus Saputra
19
Yogi Sandri
5
Ahmad Yulianto
20
Yulhana Faradila
6
Bagus Pratama
21
Devinda Alya Rizki
7
Delavarsi Ovasia NN
22
Vina Destriva
8
Dea Permata Mulia
23
Diexy Inka Pradana
9
Esa Maida Hapsari
24
M.Arfin Arliansyah
10
Frensiska Dian Aprilia
25
M.Nursetyo Nugroho
11
Lahardo Listiawan
26
Canakia Arifaisi
12
Lestiana Puspa Sari
27
Cendekia Bangutapa
13
Krisna Yuda P
28
Lalita Fatimala
14
Isnan Aji
29
Andana Rekayasa
15
M.Zaki Utama
30
Ganesia Zunaera
Sumber : Data Dokumentasi SDN Pirikan tahun ajaran 20112012..
39
3. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang, mulai dari tanggal 2 Juni 2012 sampai dengan tangal 30 September 2012.
B. Pelaksanaan Penelitian Agar lebih jelasnya peneliti menyampaikan masalah yang perlu diketahui bahwa sebelum pelaksanaan pada siklus 1 yaitu pencapaian nilai sebelum diadakan penelitian tindakan kelas. Menurut data yang ada nilai ratarata pada siswa mencapai 6,50. Nilai yang di harapkan menurut KKM rata-rata mencapai 7,00. Dalam penelitian ini, dilaksanakan 2 (dua) siklus penelitian, yang masing-masing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Selanjutnya gambaran pelaksanaan kedua siklus tersebut adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada minggu ke 1 bulan Juni 2012, dengan Standart Kompetensi Pendidikan Agama Islam, Kompetensi Dasar Membaca surat Al Fil, termasuk surat-surat pendek dalam Al-Qur’an. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
40
a. Perencanaan Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran membaca Al-Qur’an yang selama ini dilakukan. 2) Penentuan fokus pada permasalahan, dan pengkajian teori untuk memilih
solusi
bagi
permasalahan
yang
dihadapi
dalam
pembelajaran. 3) Penyusunan proposal penelitian,
lengkap
dengan
Rencana
Pelasanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan, dan Instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksankan. 4) Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran meliputi metode dan media pembelajaran.
b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode STAD untuk membahas materi. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan ini meliputi: 1) Guru memberikan contoh cara membaca surat Suart Al-Fil. 2) Siswa diberi kesempatan untuk membaca bersama-sama. 3) Guru menerapkan metode STAD kepada siswa dengan cara mengelompokkan siswa yang terdiri dari 4-5 orang setiap kelompok.
4) Siswa belajar bersama dengan kelompoknya sampai lancar membaca.
41
c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, untuk meningkatkan prestasi siswa, maka observasi difokuskan pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru kelas V. Tabel 3.5. Observasi untuk siswa siklus I No Materi yang diobservasi 1 Siswa menirukan membaca Surat Al-fil 2 Siswa membaca perlahan-lahan sesuai dengan petunjuk guru 3 Siswa membetulkan bacaannya sendiri sesuai dengan ilmu tajwid yang ada dalam kelompok 4 Siswa menilai teman lain membaca sesuai dengan ilmu tajwid yang ada secara bergantian 5 Siswa menulis kata-kata yang sulit bersama dalam kelompoknya 6 Siswa melaporkan hasil kerja kelompok melalui wakil dari kelompok secara bergantian 7 Siswa mengulang pelajaran membaca Surat AlFil sampai setengah hafal
Nilai 60 60
% 60% 60%
70
70%
50
50%
65
65%
70
70%
70
70%
Dari hasil observasi di atas, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.6. Nilai yang dicapai No Kategori 1 Baik sekali
nilai 86 ~ 100
jumlah 2
Percentase 7%
2
71 ~ 85
10
33%
Baik
3
Sedang
56 ~ 70
10
337%
4
Kurang
41 ~ 55
6
20%
5
Kurang sekali
≤ - 40
2
7%
30
100%
Jumlah
42
d. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Siswa belum semuanya mampu membaca lancar seperti yang diharapkan. 2) Materi pembelajaran kurang menarik diberikan 3) Siswa cenderung berbicara sendiri Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan, dan peningkatan, yaitu dalam hal: 1) Siswa sudah banyak yang memulai belajar membaca surat Al-Fil bersama kelompoknya. 2) Siswa sudah mulai berani bertanya tentang manfaat membaca surat Al-Fil 3) Siswa sudah banyak yang mampu membaca sebisanya bersama dengan kelompoknya. 4) Ketua kelompok bertanggung jawab kepada temannya yang belum dapat membaca. Selanjutnya peneliti mengadakan perbaikan pada masalah:
1) Bagaimana agar siswa dapat lancar membaca surat Al-Fil . 2) Membaca lancar sampai hafal surat Al-Fil. 3) Menhafal surat Al-Fil bersama dalam kelompok. . 4) Memanfaatkan kandungan atau ajaran dari surat Al-Fil dalam kehidupan sehari-hari.
43
2. Deskripsi pelaksanaan siklus II Siklus pertama dilaksanakan pada minggu ke 1 bulan Juli 2012, dengan Standart Kompetensi Pendidikan Agama Islam, Kompetensi Dasar Membaca surat
surat Al-Ma’un. Surat tersebut termasuk surat-surat
pendek dalam Al-Qur’an. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut: 1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran membaca surat Al-Ma’un. 2) Penentuan fokus pada permasalahan bagaimana agar siswa mampu membaca dengan baik dn lancar.
3) Penyusunan proposal penelitian tetang membaca surat Al-Maun dengan mnerapkan metode STAD, dikemas dalam Rencana Pelasanaan Pembelajaran (RPP), sesuai dengan pokok bahasan, dan Instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksankan. 4) Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran. 5) Melaksanakan tugas sesuai dengan proposal yang ada dalam RPP.
44
e. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode STAD untuk memberikan materi. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan ini meliputi: 1) Guru memberikan contoh cara membaca surat surat Al-Ma’un dengan baik sesuai dengan ilmu tajwidnya. 2) Siswa diberi kesempatan untuk membaca bersama-sama. 3) Siswa diberi kesempatan untuk membaca sendiri-sendiri.
4) Guru menerapkan metode STAD kepada siswa dengan cara mengelompokkan siswa yang terdiri dari 4-5 orang setiap kelompok. 5) Siswa belajar bersama dengan kelompoknya sampai lancar membaca. 6) Siswa membaca surat Al-Ma’un sendiri-sendiri dalam kelompok. 7) Ketua kelompok dipilih yang fasih membaca surat Al-Ma’un. 8) Ketua kelompok membibing teman sebayanya yang masih kurang lancar membacanya. 9) Setiap siswa membaca surat Al-Ma’un didepan kelas secara bergantian. 10) Melalui juru bicaranya setiap kelompok merumuskan kegunaan surat Al-Ma’un dalam kehidupan sehari-hari.
45
f. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, untuk meningkatkan prestasi siswa, maka observasi difokuskan pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti meminta bantuan guru kelas V. untuk mengobservasi kegiatan belajar mengajar.
Setelah siklus II selesai dilaksanakan, perolehan nilai lewat tes lesan masih perlu di perbaiki. Perolehan nila rata-rata kelas sudah mencapai 7,00, sudah memenuhi nilai yang diharapkan dari KKM yaitu 7,00. Namun bagi peneliti masih berusaha untuk meningkatkan perolehan nilai rata-rata melampaui nilai yang sudah ditentukan dalam KKM. Tabel 3.7. Observasi untuk siswa siklus II
No Materi yang diobservasi 1 Siswa menirukan membaca surat Al-Ma’un 2 Siswa membaca perlahan-lahan sesuai dengan petunjuk guru 3 Siswa membetulkan bacaannya sendiri sesuai dengan ilmu yajwid yang ada 4 Siswa menilai teman lain membaca sesuai dengan ilmu atjwid yang ada secara bergantian 5 Siswa menulis kata-kata yang sulit bersama kelompoknya 6 Siswa melaporkan hasil kerja kelompok melalui wakil dari kelompok secara bergantian 7 Siswa mengulang pelajaran membaca surat AlMaun sampai hafal
Nilai 70 70
% 70% 70%
80
80%
70
70%
85
85%
80
80%
80
80%
Tabel 3.8. Nilai yang dicapai No
Kategori
nilai
jumlah
Percentase
1
Baik sekali
86 ~ 100
15
50%
2
Baik
71 ~ 85
10
33%
3
Sedang
56 ~ 70
3
10%
4
Kurang
41 ~ 55
2
7%
5
Kurang sekali
≤ - 40
0
0%
30
100%
Jumlah
g. Refleksi Refelksi yaitu gambaran umum kegiatan belajar mengajar yang disampaika oleh guru (Arikunto, 2008 :80). Maka dalam hal ini peneliti sampaika beberapa hal sebaga berikut : 1) Kegiatan pada siklus I didapati masalah sebagai berikut : a) Masih ada siswa yang belum mampu menghafal surat Al-Fil. b) Kerja
kelompok
belum
menggambarkan
kerja
yang
sesungguhnya. c) Dalam kelompok masih ada siswa yang masa bodoh dengan kegiatan yang diberikan oleh guru. d) Wakil kelompok yang ditunjuk sebgai presenter masih kelihatan malu-malu sehingga mengganggu suaranya menjadi kurang lantang. e) Catatan pada hal-hal yang penting belum semuanya mencatat dengan baik. f) Perlu diulang pada siklus II 2) Pada kegiatan siklus ke II a) Sudah banyak siswa yang menghafal surat Al-Ma’un b) Kerja kelompok sudah mendekati seperti yang diharapkan. c) Keaktifan mengikuti kerja kelompok semua siswa sudah kelihatan bekerja. d) Wakil kelompok yang memberikan presenter sudah bersuara keras. e) Sudah cukup kegiatan tersebut tidak perlu lagi dibuat siklus III
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian. 1.
Keaktifan, Motivasi, dan Prestasi Belajar Siswa Sebelum Pelaksanaan Tindakan. Telah disampaikan pada latar belakang masalah bahwa proses pembelajaran yang ada di Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang, masih terbilang kaku. Sebagian besar guru dalam mengajar masih menggunakan metode ceramah. Hal ini mengakibatkan keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran di kelas terutama dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, terhitung sangatlah rendah hanya sebesar 45% saja. Rendahnya keaktifan siswa menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga rendah. Dua hal ini yang nantinya akan mempengaruhi hasil dari prestasi belajar siswa, karena keaktifan akan tercipta mana kala motivasi siswa juga tinggi. Apa bila hal tersebut sudah tercipta prestasi belajar siswa nantinya juga akan mengikuti. Supaya dapat diketahui adanya peningkatan motivasi, keaktifan, serta prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran siklus I, II, maka berikut ini disampaikan kondisi awal siswa dalam hal keaktifaan, motivsi, dan prestasi belajarnya.
48
49
a. Keatifan Belajar Siswa dalam proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum Pelaksanaan Tindakan. Untuk mengetahui keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan, berikut kami sampaikan hasil wawancara kami dengan guru bidang sudi Pendidikan Agama Islam ketika kami temui di tempat. Tabel 4.1. Hasil Wawancara Mengenai Keaktifan Siswa Sebelum Pelaksanaan Tindakan. No 1
Indikator Keaktifan Siswa
1
1
Tidak mau ketinggalan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.
3
2
3
3
Mencatat sendiri hal-hal yang penting ketika guru menerangkan.
5
Mampu bekerja sama dengan teman
6
Antusias siswa selama pembelajaran tinggi
7
Berpartisipasi dalam penggunaan media pembelajran
8
2
Berusaha mengatasi kesulitan yang terjadi dalam pembelajaran.
4
4
Jumlah Skor
Kesiapan siswa ketika mengikuti pembelajaran PAI Al-qur’an sejak awal
2
1
Skor 2 3
1
1 2
1
2 1
2
2
2
2
Berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan
50
No
Indikator Keaktifan Siswa
9
Berusaha mencapai hsil yang terbaik.
10
Suasana pembelajaran nampak hidup. Jumlah skor
1
Skor 2 3
4
Jumlah Skor
1
1 3
4
8
6
2 18
Tabel 4.1. :Hasil Wawancara mengenai Keaktifan siswa sebelum Pelaksanaan Tindakan.
Sumber : Data Premer
Tabel 4.1. tentang hasil wawancara mengenai keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan memberikan penjelasan bahwa: 1)
Skor keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh 18.
2)
Skor maksimal keaktifan siswa adalah 10 item x 4 (skor maksimal tiap item) = 40.
3)
4)
Pengkategorian keaktifan siswa adalah: a)
Keaktifan siswa amat baik (A) jika jumlah skor antara 32-40.
b)
Kekatifan siswa baik (B) jika jumlah skor antara 24-31.
c)
Keaktifan siswa cukup (C) jika jumlah skor antara 16-23.
d)
Keaktifan siswa kurang (D) jika jumlah skor antara 8-15.
Berdasarkan ketentuan pengkategorian di atas maka keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah cukup (C ) dengan skor 18.
5)
Tingkat keaktifan siswa adalah 18/40 x 100% = 40%.
51
b. Motivasi Belajar Siswa sebelum Pelaksanaan Tindakan. Untuk
mengetahui bagaimana
motivasi
siswa
sebelum
mengikuti proses pembelajaran PAI sebelum pelaksanaan tindakan maka kami membagi angket kepada siswa. Berikut hasil angket motivasi siswa yang dapat kami sampaikan. Tabel 4.2. Hasil angket Motivasi Siswa sebelum pelaksanaan tindakan. No Responden 1 1 1
2 1
3 2
Skor untuk nomor 4 5 6 7 8 1 1 1 2 2
9 3
10 2
Jum lah 15
2
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
12
3
2
1
2
1
2
1
1
1
2
2
15
4
2
1
1
2
2
1
1
1
1
1
14
5
2
2
1
2
1
1
2
2
1
1
16
6
2
2
1
1
2
2
2
2
2
1
17
7
2
2
1
3
1
2
2
2
2
2
20
8
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1
15
9
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
16
10
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
12
11
1
1
2
2
2
1
1
1
1
2
16
12
1
2
2
1
2
2
1
1
1
3
18
13
2
1
1
2
2
1
1
1
1
1
13
13
1
1
1
1
2
1
2
1
2
2
14
14
2
1
1
2
2
1
1
2
1
1
14
15
1
2
1
1
2
2
1
1
2
2
16
52
No Responde n 16
1
2
3
Skor untuk nomor 4 5 6 7
8
9
10
Jum Lah
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
13
17
2
1
1
1
1
1
2
1
2
1
14
18
3
2
1
1
2
2
2
1
1
1
16
19
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
12
20
2
1
2
1
1
2
2
1
1
2
15
21
2
1
2
1
2
1
2
2
1
2
16
22
1
1
2
1
1
2
1
2
2
2
15
23
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
13
24
2
1
1
2
2
2
1
2
2
2
19
25
2
2
1
2
1
2
1
1
2
1
15
26
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
17
27
2
2
1
2
2
1
2
1
1
3
19
28
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
16
29
1
2
1
1
2
1
2
1
1
1
14
30
1
1
1
1
2
1
2
1
2
1
13
∑
47
43
41
45
50
45
48
44
48
49
470
Rt2
1,5
1,4
1,3
1,5
1,4
1,5
1,6
1,4
1,6
1,6
15,6
6
3
6
0
2
0
0
6
0
3
6
Tabel 4.2. : Hasil angket motivasi siswa sebelum pelaksanaan tindakan. Sumber : Data Premer.
Tabel 2 tantang hasil angket motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran PAI Baca Al-Qur’an Surat Al-Fil dapat diketahui bahwa :
53
1) Skor motivasi siswa sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh 15,66. 2) Skor maksimal angket motivasi belajar siswa untuk pedoman pengkategorian adalah 30 yaitu 10 item x 3 (skor maksimal setiap item) = 30. 3) Pengkategorian motivasi siswa adalah: a)
motivasi baik (A) jika sekor 24-32.
b)
motivasi cukup (B) jika skor 16-23.
c)
Motivasi kurang (C) jika skor 8 – 15.
4) Berdasarkan pedoman pengkategorian motivasi di atas maka skor motivasi siswa sebelum pelaksanaan tindakan dapat dikategorikan C atau kurang yaitu dengan skor nilai 15,66. 5) Persentase motivasi siswa adalah 15,66 /30 x 100% = 52,22% c. Prestasi Belajar Siswa dalam mengikuti Pembelajaran PAI baca AlQur’an surat Al-Fil sebelum Pelaksanaan Tindakan. Prestasi beajar siswa dalam mengikuti pembelajaran PAI membaca Al-Qur’an surat Al-Fil sebelum pelaksanaan tindakan ditunjukkan melalui penilaian hasil evaluasi belajar siwa. Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan proses tentang materi seputar membaca surat AlFil yang dikerjakan siswa sebelum pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil penilaian pretes tersebut adalah:
54
Tabel 4.3. Hasil Evaluasi Pretes Prestasi Belajar siswa dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an surat Al-Fil No
N a m a
1 M.Nurcholis 2 Agnesia Amin 3 M.Rifqi Andika 4 Wikiyu Bagus Saputra 5 Ahmad Yulianto 6 Bagus Pratama 7 Delavarsi Ovasia NN 8 Dea Permata Mulia 9 Esa Maida Hapsari 10 Frensiska Dian Aprilia 11 Lahardo Listiawan 12 Lestiana Puspa Sari 13 Krisna Yuda P 14 Isnan Aji 15 M.Zaki Utama 16 Niken Febiran Putri 17 Tita Ulya Salsabila 18 Windi Mega Saputi 19 Yogi Sandri 20 Yulhana Faradila 21 Devinda Alya Rizki 22 Vina Destriva 23 Diexy Inka Pradana 24 M.Arfin Arliansyah 25 M.Nursetyo Nugroho 26 Canakia Arifaisi 27 Cendekia Bangutapa 28 Lalita Fatimala 29 Andana Rekayasa 30 Ganesia Zunaera Jumlah Nilai Nilai Rata-rata Kelas
Nilai 3,0 2,0 4,5 4,5 2,0 2,0 3,5 3,0 2,5 3,5 2,5 3,5 3,5 4,0 3,5 3,0 3,5 6,0 3,5 3,5 3,0 2,5 3,0 3,5 3,5 3,0 2,5 2,0 4,0 4,5 99,00 3,3
Tabel 4.3. Hasil Evaluasi Pretes prestasi belajar siswa dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an surat Al-Fil sebelum pelaksanaan tindakan. Sumber : Data Primer.
55
Tabel 4.3. Hasil Evaluasi Pretes Prestasi Belajar siswa dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an surat Al-Ma’un No
N a m a
1 M.Nurcholis 2 Agnesia Amin 3 M.Rifqi Andika 4 Wikiyu Bagus Saputra 5 Ahmad Yulianto 6 Bagus Pratama 7 Delavarsi Ovasia NN 8 Dea Permata Mulia 9 Esa Maida Hapsari 10 Frensiska Dian Aprilia 11 Lahardo Listiawan 12 Lestiana Puspa Sari 13 Krisna Yuda P 14 Isnan Aji 15 M.Zaki Utama 16 Niken Febiran Putri 17 Tita Ulya Salsabila 18 Windi Mega Saputri 19 Yogi Sandri 20 Yulhana Faradila 21 Devinda Alya Rizki 22 Vina Destriva 23 Diexy Inka Pradana 24 M.Arfin Arliansyah 25 M.Nursetyo Nugroho 26 Canakia Arifaisi 27 Cendekia Bangutapa 28 Lalita Fatimala 29 Andana Rekayasa 30 Ganesia Zunaera Jumlah Nilai Nilai Rata-rata Kelas
Nilai 3,3 4,5 4,5 3,5 3,0 3,0 3,0 4,5 5,0 3,3 4,5 4,5 3,5 3,0 3,0 3,0 4,5 5,0 3,3 4,5 4,5 3,5 3,0 3,0 3,0 4,5 5,0 3,5 3,5 3,5 113,4 3,8
Tabel 4.3. Hasil Evaluasi Pretes prestasi belajar siswa dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an surat Al-Ma’un sebelum pelaksanaan tindakan. Sumber : Data Primer.
56
Tabel 4.3. tentang hasil evaluasi pretes prestasi belajar siswa dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an surat Al-Fil sebelum pelaksanaan tindakan dapat diketahui bahwa: 1)
Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 3,3.
2)
Rata-rata tersebut menunjukkan bahwa taraf serap siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan sebesar 3,3%.
3)
Nilai rata-rata yang diperoleh siswa masih dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 6,50.
4)
Semua siswa belum mampu mencapi nilai KKM sehingga presentase nilai KKM yang diperoleh siswa sebesar 0%.
2. Deskripsi Siklus I a. Perencanaan Siklus I Kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh guru untuk pelaksanaan siklus I adalah: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Menyusun alat evaluasi. 3) Menyusun angket motivasi siswa. 4) Menyiapkan bahan dan media pembelajaran. 5) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi. 6) Menyiapkan buku daftar nilai, buku absen, dan buku analisis hasil evaluasi.
57
Semua komponen tersebut diatas telah dilaksanakan dan telah disahkan oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang. b. Proses Pembelajaran Siklus I. Pelaksanaan proses pembelajaran siklus I telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan: 1) Kegitan pendahuluan, guru melakukan appersepsi. Memberi informasi kepada siswa tentang pentingnya proses pemelajaran yang akan dilaksanakan dan memberi motivasi secukupnya. 2) Kegiatan ini, guru berusaha menciptakan suasana interaktif dalam proses pembelajaran. 3) Metode yang digunakan oleh guru dengan menggunakan metode STAD dan Tanya jawab. 4) Guru berusaha mengelola kelas dengan pembelajaran aktif yaitu dengan cara membuat kelompok belajar yang terdiri antara 4-5 siswa dalam satu kelompok. 5) Evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan dengan proses tanya jawab singkat seputar materi yang telah selesai di bahas. 6) Peutup, guru membagi angket motivasi belaja kepada siswa.
58 c. Hasil Observasi Siklus I. 1) Observasi Terhadap Guru.
Hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran membaca Al-Qur’an surat Al-Fil adalah: Tabel 4.4. Hasil Observasi terhadap Guru dalam siklus I
No
Aspek Pengamatan (indikator)
1
Memeriksa kesiapan siswa (mengabsen, memeriksa alat pelajaran dsb) 2 Appersepsi 3 Penguasaan bahan pembelajaran 4 Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarkhi belajar 5 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 6 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 7 Menguasai kelas 8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 9 Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang ditentukan 10 Menggunakan media pembelajaran secra efektif dan efisien 11 Menghasilkan kesan yang menarik 12 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media kartu index 13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 14 Menumbhkan sikap terbuka terhadap respon siswa 15 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 16 Memantau kemajuan belajar selama proses 17 Penilaian akhir sesuai kompetensi (tujuan) 18 Menggunakan bahasa lesan dan tulis secara jelas, baik dan benar 19 Melakukan refleksi atau rangkuman selama proses pembelajaran 20 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan tugas sebagai remidi / pengayaan Jumlah skor Tabel 4.4.: Hasil Observasi terhadap Guru dalm Siklus I Sumebr : Data Primer
Skor 4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 84
59
Berdasarkan tabel 4.4. tentang hasil observasi terhadap guru dalam siklus I dapat dietahui bahwa:
a)
Skor yang diperoleh sebesar 84
b)
Tingkat kemmpuan guru dalam mengelola pembelajaran sikus I adalah 84% karena skor tertinggi adalah 100%.
c)
Pengkategorian kemampuan guru adalah: · Kemampuan guru amat baik (A) jika jumlah skor 85-102. · Kemampuan guru baik (B) jika jumlah skor 68-84. · Kemampuan guru cukup (C ) jika jumlah skor 51-67. · Kemampuan guru kurang baik (D) jika jumlah skor 34-50. · Kemampuan guru tidak baik (E) jika jumlah skor 17-33
d)
Berdasarkan pengkategorian kemampuan guru di atas, maka kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sikuls I dapat dikategorikan baik (B) dengan skor nilai 84.
2) Observasi Terhadap Siswa Observasi terhadap siswa dalam proses pembelajaran siklus I adalah : Tabel 4.5. Hasil Observasi Terhadap Keaktifan Siswa dalam siklus I No
Indikator Keaktifan Siswa
1
Kesiapan siswa ketika mengikuti pembelajaran nampak sejak awal
1
Skor 2 3
1
4
Jumlah Skor 1
60 Tabel 4.5. Hasil Observasi Terhadap Keaktifan Siswa dalam siklus I
No
Indikator Keaktifan Siswa
2
Tidak mau ketinggalan dengan materi pelajaran yang disampaikan Berusaha mengatasi kesulita yang terjasi dalam pembelajaran
3 4 5
Mencatat sendiri hal-hal yang penting ketika guru menerangkan Mampu bekerja sama dengan teman
1
Skor 2 3
4
2
Jumlah Skor 2
4 1
4 1
3
3
Antusias siwa selama pembelajaran 3 3 tinggi 7 Berpartisipasi dalam penggunaan 3 3 media pembelajran menyelesaikan tugas 8 Berusaha 2 2 yangdiberikan 9 Berusaha mencapai hasil yang terbaik 4 4 10 Suasana pembelajaran nampak hidup 3 3 Jumlah skor 2 4 12 8 26 Tabel 4.5.: Hasil observasi terhadap Keaktifan Siswa dalam Sklus I Sumber : Data Premer
6
Tabel 4.5. tentang hasil observsi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajran siklus I dapat dikerahui bahwa: a) Skor keaktifan siswa dalam siklus I diperoleh 26. b) Pengkategorian keaktifan siswa adalah: 1) Keaktifan siswa amat baik (A) jika jumlah skor 32-40. 2) Keaktifan siswa baik (B) jika jumlah skor 24-31. 3) Keaktifan siswa cukup (C ) jika jumlah skor 16-23. 4) Keaktifan siswa kurang (D) jika jumlah skor 8-15.
61
c) Berdasarkan ketentuan pengkategorian di atas maka skor keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus I adalah baik (B). d) Tingkat keaktifan siswa sebesar 26/40 x 100% = 65%. d. Hal-hal yang Menghambat dan Mendukung Proses Pembelajaran Silklus I 1. Hal yang Menghambat a) Guru perlu mendampingi siswa dalam pembentukan kelompok, agar pada waktu pembagian kelompok tidak terjadi kegaduhan.. b) Dalam pembentukan kelompok kerja siswa tidak terjadi kegaduhan yang tidak diinginkan. 2. Hal yang mendukung. a) Antusias siswa untuk menyelesaikan tugas dari guru sangat tinggi. Hal ini membangkitkan motivasi siswa sehingga keaktifan tercipta dalam proses pembelajaran siklus I. b)
Strategi pembelajaran siklus I akan diperbaiki pada silkus II dengan memberikan pembekalan materi sebelumnya kepada siswa. Selain itu guru perlu membentuk kelompok dalam skala yang kecil 4-5 siswa dalam satu kelompok agar mudah mengontrol kerja siswa.
62
3. Deskripsi Pelaksanaan siklus II a. Perencanaan siklus II Kegiatan Perencanaan yang dilaksanakan oleh guru untuk pelaksanaan silus II adalah: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengakomodasi refleksi siklus I. 2) Menyiapkan bahan dan media pembelajaran. 3) Menyusun dan mempersiapkan lembar kerja observasi. 4) Menyiapkan buku absent dan buku daftar kelas. Semua komponen tersebut di atas telah dilaksanakan dan telah disahkan oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang. b. Proses Pembelajaran Siklus II Pelaksanaan proses pembelajaran siklus II telah dilaksanakan sesuai dengan rencana: 1) Kegiatan pendahuluan, guru melakukan pretes tentang materi pembelajaran yang telah selesai dibahas pada pertemuan yang lalu, kemudian melakukan appersepsi dengan memberikan informsi serta motivasi akan pentingnya pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini.
63
2) Kegiatan ini, berlangsungnya proses pembelajaran siklus II dengan menggunakan metode STAD dan tanya jawab. Dalam hal ini guru berusaha
menciptakan
suasana
interaktif
selama
proses
pembelajaran berlangsung. 3) Dalam proses pembelajaran guru membuat kompetisi antar kelompok untuk menarik motivasi siswa sehingga tercipta suasana aktif selama berlangsung proses pembelajaran. 4) Guru menutup pembelajaran dengan memberikan postes secara singkat seputar materi membaca Al-Qur’an surat Al-Maun setelah selesai dibahas. c. Hasil Observasi. 1) Observasi Terhadap Guru Hasil observasi terhadap guru dalam proses pembelajaran siklu II adalah sebagai berikut: Tabel 4.6. Hasil Observasi terhadap Guru dalam siklus II
No
Aspek Pengamatan (indikator)
Skor
1
Memeriksa kesiapan siswa (mengabsen, memeriksa alat pelajaran dsb) Appersepsi Penguasaan bahan pembelajaran Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarkhi belajar
5
2 3 4
5 5 4
64
No
Aspek Pengamatan (indikator)
Skor
5
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 6 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 7 Menguasai kelas 8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 9 Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang ditentukan 10 Menggunakan media pembelajaran secra efektif dan efisien 11 Menghasilkan kesan yang menarik 12 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media kartu index 13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 14 Menumbhkan sikap terbuka terhadap respon siswa 15 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 16 Memantau kemajuan belajar selama proses 17 Penilaian akhir sesuai kompetensi (tujuan) 18 Menggunakan bahasa lesan dan tulis secara jelas, baik dan benar 19 Melakukan refleksi atau rangkuman selama proses pembelajaran 20 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan tugas sebagai remidi / pengayaan Jumlah skor Tabel 4.4.: Hasil Observasi terhadap Guru dalm Siklus II Sumebr : Data Primer
4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 87
Berdasarkan tabel 4.6. tentang hasil observasi terhadap guru dalam siklus II dapat diketahui bahwa: a) Skor yang di[peroleh adalah 87. b) Tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siklus II adalah 87%, karena skor tertinggi observasi adalah 100%. c) Berdasarkan presentase di atas maka dapat dijelaskan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siklus II dapat dikategorikan amat baik (A).
65
2) Observasi terhadap Siswa. Observasi terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran siklus II adalah:
Tabel 4.7. Hasil Observasi terhadap Keaktifan Siswa dalam siklus II No
Indikator Keaktifan Siswa
1
Kesiapan siswa ketika mengikuti pembelajaran nampak sejak awal Tidak mau ketinggalan dengan materi pelajaran yang disampaikan Berusaha mengatasi kesulita yang terjasi dalam pembelajaran
2 3 4 5
Mencatat sendiri hal-hal yang penting ketika guru menerangkan Mampu bekerja sama dengan teman
1
Skor 2 3
4
Jumlah Skor
2
1 3
3 4
1
4 1
3
Antusias siwa selama pembelajaran 4 tinggi 7 Berpartisipasi dalam penggunaan 4 media pembelajran menyelesaikan tugas 8 Berusaha 3 yangdiberikan 9 Berusaha mencapai hasil yang terbaik 4 10 Suasana pembelajaran nampak hidup 3 Jumlah skor 1 2 12 16 Tabel 4.7.: Hasil observasi terhadap Keaktifan Siswa dalam Sklus II Sumber : Data Premer
6
3 4 4 3 4 3 31
Tabel 4.7. tentang hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II dapat diketahui bahwa:
66
a)
Skor keaktifan siswa adalah 31.
b)
Pengkategorikan keaktifan siswa adalah: 1) Keaktifan siswa amat baik (A) jika jumlah skor 32-40. 2) Keaktifan siswa baik (B) juka jumlah skor 24-31. 3) Keaktifan siswa cukup (C ) jika jumlah skor 16-23. 4) Keaktifan siswa kurang (D) jika jumlah skor 8-15.
c)
Berdasarkan ketentuan pengkategorian di atas maka skor keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II adalah baik (B).
d)
Tungkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II adalah: 31/40 x 100% = 77,5%.
d. Hal-hal yang Menghambat dan Mendukung Proses Pembelajaran Siklus II 1) Hal yang Menghambat. Ada sedikit insiden saat kompetisi lempar-jawab soal antar kelompok, insiden ini terjadi karena tidak tepatnya tenggang waktu yang diberikan guru kepada masing-masing kelompok saat menjawab soal lemparan. 2) Hal yang Mendukung. a) Siswa lebih cepat menyelesaikan tugas yang diberikan ketika mencocokkan jawaban dalam kelompok.
67
b) Minat belajar siswa semakin meningkat dengan adanya kompetisi dalam proses pembelajaran, yang ini membangkitkan motivasi siswa untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dengan selesainya kegiatan penelitian pada siklus II ini sudah kelihatan meningkat sehingga tidak perlu diadakan kegiatan penelitian lagi pada siklus III. e. Hasil Prestasi Belajar siswa setelah Pelaksanaan Tindakan. Untuk mengatasi prestasi belajar siswa setelah proses pelaksanaan tindakan berlangsung, diakhiri proses pembelajaran siklus II guru membagi
lembar
postes kepada
siswa
sebagai
evaluasi
proses
pembelajaran dari siklus I dan siklus II. Berikut ini akan kami sampaikan evaluasi postes dan praktik proses pelaksanaan tindakan berlangsung: Tabel 4.8. Hasil Evaluasi Postes dan lisan Prestasi Belajar siswa dalam Pembelajran membaca Al-Qur’an surat Al-Fil dan Al-Maun setelah Pelaksanaan Tindakan No
N a m a
Nilai
1
MN
6,5
2
AA
6,5
3
MRA
5,5
4
WBS
8,5
5
AY
7,0
68
No
N a m a
Nilai
6
BP
5,5
7
D O NN
8,5
8
DPM
7,5
9
EMH
7,5
10
FDA
6,0
11
LL
9,0
12
LPS
9,0
13
KYP
6,0
14
IA
6,5
15
MZU
7,0
16
NFP
8,5
17
TUS
8,0
18
WMS
6,5
19
YS
6,0
20
YF
7,5
21
DAR
6,5
22
VD
9,5
23
DIP
7,5
24
MAA
7,5
25
MNN
7,5
26
CA
6,0
27
CB
6,0
28
LF
8,0
29
AR
8,0
30
G Z
8,0
Jumlah Nilai
218
Nilai Rata-rata Kelas
7,26 69
Tabel 4.8. Hasil Evaluasi Postes prestasi belajar siswa dalam pembelajaran baca Al-Qur’an surat Al-Fil danAl-Ma’un, setelah pelaksanaan tindakan. Sumber : Data Primer.
Berdasarkan tabel 4.8. tentang hasil postes dan tanya jawab prestasi siswa dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an surat Al-Fil dan AlMa’un setelah selesai pelaksanaan tindakan dapat diketahui: 1) Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan sebesar 7,26. 2) Reta-rata tersebut bahwa taraf serap siswa dalam mengikuti pembelajaran 73,3. 3) Rata-rata kelas yang diperoleh siswa sudah diatas nilai KKM yaitu 6,50. 4) Siswa yang mampu mencapai nilai KKM adalah 18. 5) Siswa yang belum mampu mencapai nilai KKM ada 7 siswa. 6) Prosentase siswa yang mampu mencapai niai KKM adalah 18/30 x 100% = 60 %. 7) Persentase siswa yang belum mampu mencapai nilai KKM adalah 7/30 x 100% = 23,33%. f. Hasil Angket Motivasi Belajar siswa. Untuk mengetahui bagaimana motivasi siswa selama mengikuti postes pembelajaran dari siklus I dan II, guru membagi angket setelah diadakan tindakan, berikut hasil angket tersebut:
70
Tabel 4.9. Hasil angket Motivasi Belajar siswa terhadap proses Pembelajaran Membaca Al-Qur’an surat Al-Fil dan Al-Maun
No Responden 1 1 3
2 2
3 3
Skor untuk nomor 4 5 6 7 8 3 2 3 3 3
9 2
10 3
Jum lah 27
2
3
1
3
3
1
3
3
3
1
3
23
3
1
2
2
3
3
3
2
1
2
2
19
4
3
2
1
3
2
3
1
3
2
1
21
5
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
27
6
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
29
7
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
27
8
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
27
9
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
24
10
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
29
11
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
27
12
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
29
13
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
27
13
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
27
14
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
27
15
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
24
16
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
27
17
3
1
3
3
1
3
3
3
1
3
24
18
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
24
19
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
27
20
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
24
71
No Responden 1 21 3
2 2
3 2
Skor untuk nomor 4 5 6 7 3 2 3 2
8 3
9 2
10 2
Jum Lah 24
22
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
27
23
3
1
3
3
1
3
3
3
1
3
24
24
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
24
25
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
27
26
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
24
27
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
27
28
3
1
3
3
1
3
3
3
1
3
24
29
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
24
30
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
27
∑
88
59
77
90
61
90
77
88
59
76
765
2,93
1,96
2,56
3
1,42
3
2,56
2,93
1,96
2,53
58,84
Rt2
Tabel 4.9. : Hasil angket motivasi siswa sesudah pelaksanaan tindakan. Sumber : Data Primer.
Tabel 4.9. tentang hasil motivasi siswa ketika mengikuti pembelajaran
membaca Al-Qur’an surat Al-Fil dan Al-Ma’un setelah
tindakan dapat diketahui: 1) Skor siswa setelah pelaksanaan tindakan diperoleh 58,84. 2) Skor maksimal angket motivasi belajar siswa untuk pedoman pengkategorian adalah 30 yaitu 10 item x 3 (skor maksimal setiap item = 30).
72
3) Pengkategorian Motivasi siswa adalah:
a) Motivasi baik (A) jika skor 24-32. b) Motivasi cukup (B) jika sekor mencapai 16-23. c) Motivasi kurang (C ) jika skor 8-15. 4)
Berdasarkan pedoman pengkategorian motivasi di atas maka skor motivasi siswa setelah pelaksanaan tindakan dapat dikategorikan A atau baik.
5) Presentase motivasi siswa adalah 58,84% B. Pembahasan Hasil Penelitian. 1. Kemampuan Guru dalam Pembelajaran Metode Student Team Achivement Division (STAD) Guru
mampu
membelajarkan
materi
kepada
siswa
dengan
manggunakan metode Student Team Achivement Division (STAD) secara maksimal. Hasil observasi dalam dua siklus pembelajaran menghasilkan 84 pada siklus I dan 87 pada siklus II. Rata-rata kedua siklus mendapat skor 85,5. Dengan skor ini maka dapat dikategorikan kemampuan guru amat baik. 2. Motivasi Belajar Siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan ketika mengikuti proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan dengan motivasi belajar siswa setelan mengikuti pembelajaran siklus I dan II ditunjukkan oleh tabel perbandingan sebagai berikut: 73
Tabel 4.10.
Perbandingan Motivasi Belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan dengan Motivasi Belajar siswa setelah Pelaksanaan Tindakan.
No Responden
Sebelum Tindakan
Sesudah Tindakan
1
15
27
2
12
23
3
15
19
4
14
21
5
16
27
6
17
29
7
20
27
8
15
27
9
16
24
10
12
29
11
16
27
12
18
29
13
13
27
13
14
27
14
14
27
15
16
24
16
13
27
17
14
24
18
16
24
19
12
27
20
15
24
74
No Responden
Sebelum Tindakan
Sesudah Tindakan
21
16
24
22
15
27
23
13
24
24
19
24
25
15
27
26
17
24
27
19
27
28
16
24
29
14
24
30
13
27
Jumlah skor motivasi Skor rata-rata
470
765
15,66
58,84
Tabel 4.10. Perbandingan Motivasi Belajar siswa sebelum Pelaksanaan Tindakan dengan Motivasi Belajar siswa setelah Pelaksanaan Tindakan. Sumber : Bata Primer.
Berdasarkan tabel 12 tentang perbandingan motivasi belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan dengan motivasi belajar siswa sesudah pelaksanaan tindakan dapat diketahui bahwa : a. Motivasi belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah 15,66. b. Motivasi belajar siswa setelah tindakan adalah 58,84. c. Kategori motivasi belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah kurang atau (C).
75
d. Kategori motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan adalah baik atau (A).
e. Kenaikan Skor motivasi belajar siswa antara sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan adalah 43, 18 poin atau 73,23%. f. Data diatas memberikan bukti bahwa pelaksanan proses pembelajaran siklus I, dan II, mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sebesar 73,423% g. Berdasarkan bukti peningkatan motivasi belajar siswa tersebut maka dapat dinyatakan
bahwa
pernyataan
hipotesis
tindakan
yang
menyatakan bahwa dengan diterapkannya metode Student Team Achivement Division (STAD dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an surat Al-Fil dan Al-Ma’un. Siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang. 3. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Situsai pembelajaran setiap siklus, siswa menunujukan keaktifan yang baik meskipun dalam proses pembelajaran kadang menimbulkan kegaduhan dan sebagainya. Akan tetapi hal ini terjadi masih tetap dalam konteks pembelajaran yang interaktif, sebab tidak akan mungkin terjadi proses pembelajaran yang sempurna tanpa cacat sedikitpun dari semua komponen pembelajaran.
76
Peningkatan keaktifan siswa sejak proses pembelajaran sebelum pelaksanaan
tindakan dengan
keaktifan siswa
selama
proses
pembelajaran tindakan dari siklus I, dan II, dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 4. 11 Perbandingan Keaktifan Siswa dalam Mengikuti Proses Pembelajaran membca Al-Qur’an Sebelum dan Selama Pelaksanaan Tindakan No
Indikator Keaktivan Siswa
1.
Kesiapa Siswa ketika mengikuti pembelajaran fiqih nampak sejak awal. Tidak mau ketinggalan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Berusaha mengatasi kesulitan yang terjadi dalam pemebelajaran. Mencatat sendiri hal-hal yang penting ketika guru menerangkan. Mampu bekerja sama dengn teman Antusias siswa selama pembelajaran tinggi. Berpartisipasi dalam menggunakan media pembelajaran Berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan. Berusaha mencapai hasil yang tebaik. Suasana pembelajaran nampak hidup. Jumlah Skor
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Skor Keaktifan Setiap Siklus Pra I II 1
1
2
2
2
3
3
4
4
1
1
1
2 1
3 3
3 4
2
3
4
2
2
3
1 3 18
4 3 26
4 3 31
Tabel 11: Perbandingan Keaktifan siswa dalam mengikuti proses Pembelajaran membaca Al-Qur’an Sebelum dan Selama Pelaksanaan Tindakan. Sumber : Data Primer
77
Berdasarkan Tabel 11 tentang perbandingan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pemebelajaran sebelum dan selama pelaksanaan tindakan dapat diketahui bahwa : a. Skor keaktifan 26 adalah perolehan skor keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan. Skor keaktifan 31 adalah perolehan skor keaktifan siswa pada proses pembelajaran siklus I.
31 adalah
perolehan skor keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II. Kenaikan demi kenaikan skor keaktifan siswa dapat dianalisa sebagai berikut : 1) Skor siklus I mampu meningkatkan skor keaktifan sebelum pelaksanaan tindakan dari 18 menjadi 26, dengan demikian pada proses pembelajaran siklus I ada kenaikan skor sebesar 8 poin atau 44,44%. 2) Siklus II mampu meningkatkan skor keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus I dari 26 menjadi 31, dengan demikian terdapat kenaikan skor sebesar 5 poin atau 19,23% dari siklus I. Sedangkan kenaikan skor keaktifan siswa dari sebelum pelaksanaan tindakan 18 menjadi 31 terdapat kenaikan skor sebesar 13 poin atau 72,22% 3) Siklus II mampu meningkatkan skor keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II dari 31 menjadi 36 yang itu berarti ada 78
peningkatan skor sebesar 5 poin atau 16,12%. Kenaikan dari siklus I adalah 10 poin atau 38,46%, dan keanikan dari proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan sebesar 18 poin atau 100%. 4) Data diatas menunjukkan bahwa setelah siswa mengikuti proses pembelajaran siklus I, II, keaktifan siswa meningkat sebesar 100% dari keaktifan belajr siswa sebelum pelaksanaan tindakan. 5) Bukti peningktan di atas membenarkan hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa dengan diterapakannya metode
Student
Team Achivement Division (STAD) dapat meningkatkan keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran membaca Al-Qur’an surat Al-Fil dan surat Al-Ma’un di kelas V Sekolah Dasar Pirikan Mertoyudan Magelang. 4. Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Membaca AlQur’an surat Al-Fil dan surat Al-Ma’un Prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Membaca AlQur’an ternyata mengalami peningkatan dari sebelum pelaksanaan tindakan sampai setelah diterpakkanya proses pembelajaran siklus I, dan II. Peningkatan prestasi belajar siswa disini dapat dilihat dari perbandingan hasil evaluasi pretes dan postes siswa yang telah dilaksanakan siswa sebelum dan setelah pelaksanaan tindakan. 79
Berikut data hasil evaluasi pretes dan postes siswa yang dapat kami sampaikan : Tabel 4.12 Perbandingan Nilai Hasil Evaluasi Pretes dan Protes Siswa dalam Proses Pembelajaran Membaca Al-Qur’an surat Al-Fil dan AlMa’un No
Nama Responden
Hasil Evaluasi Pretes Postes 3,0 6,5
Jumlah
1
MN
9,5
2
AA
2,0
6,5
8,5
3
MRA
4,5
5,5
9,5
4
WBS
4,5
8,5
13,0
5
AY
2,0
7,0
7,0
6
BP
2,0
5,5
7,5
7
D O NN
3,5
8,5
12,0
8
DPM
3,0
7,5
10,5
9
EMH
2,5
7,5
10,0
10
FDA
3,5
6,0
9,5
11
LL
2,5
9,0
12,0
12
LPS
3,5
9,0
14,0
13
KYP
3,5
6,0
9,5
14
IA
4,0
6,5
10,5
15
MZU
3,5
7,0
10,5
16
NFP
3,0
8,5
11,5
17
TUS
3,5
8,0
11,5
18
WMS
6,0
6,5
12,5
19
YS
3,5
6,0
9,5
20
YF
3,5
7,5
11,0 80
No
Nama Responden
Hasil Evaluasi Pretes Postes 3,0 6,5
Jumlah
21
DAR
22
VD
2,5
9,5
12,0
23
DIP
3,0
7,5
10,5
24
MAA
3,5
7,5
11,0
25
MNN
3,5
7,5
11,0
26
CA
3,0
6,0
9,0
27
CB
3,5
6,0
9,5
28
LF
2,0
8,0
10,0
29
AR
4,0
8,0
12,0
30
G Z
4,5
8,0
2,5
99,00
218
317
3,3
7,26
10,57
Jumlah nilai Rata-rata
9,5
Tabel 4.12 : Perbandingan Nilai Hasil Evaluasi Pretes dan Postes Siswa dalan Proses Pelajaran Membaca Al-Quran surat Al-Fil dan AlMa’un. Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.12 tentang perbandingan nilai hasil evaluasi pretes dan postes siswa dalam proses pembelajaran dapat diketahui bahwa : a. Nilai hasil evaluasi pretes siswa sebelum pelaksanaan tindakan belum mencapai KKM sebesar 6,50. b. Dalam hal pencapaian nilai KKM =6,50, belum ada siswa atau terdapat 0% siswa yang mampu mencapai nilai KKM pada penilaian sebelum pelaksanaan tindakan.
81
c. Dalam hal pencapaian nilai rata-rata adalah sebagai berikut : 1) Nilai
rata-rata
hasil
evaluasi
pretes
siswa
dalam
pembelajaran Membaca Al-Qur’an surat Al-fil dan Surat AlMa’un sebelum pelaksanaan tindakan sebesar 3,3. 2) Nilai
rata-rata
hasil
evaluasi
pretes
siswa
dalam
pembelajaran Membaca Al-Qur’an surat Al-Fil dan surat AlMa’un setelah pelaksanaan tindakan adalah 7,26 3) Nilai hasil evaluasi siswa dari sebelum dan setelah pelaksanaan tindakan mengalami peningkatan sebesar 3,96 poin atau 119,75%. Data-data tersebut di atas merupakan bukti dari pernyataan hipotesis yang menyatakan bahw dengan diterpakannya metode Student Team Achivement Division
(STAD)
dalam
proses
pembelajarn membaca Al-Qur’an surat Al-Fil dan surat Al-Ma’un dapat meningkatkan prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran membaca Al-qur’an surat Al-Fil dan surat Al-Ma’un di Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang. Dengan demikian hipotesis tindakan dapat diterima. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi pretes dan postes memang mengalami peningkatan, akan tetapi walapun hasil prestasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 3,94 poin atau 82
119,75%, dalam hal penacapaian nilai KKM yaitu 6,50, masih ada lima siswa yang belum bisa mencapai standar nilai KKM tersebut. Berikut ini kami sampaikan alasan-alasan mengapa mereka belum bisa mencapai nilai KKM sewaktu mengerjakan pretes. Hasil wawancara yang kami lakukan terhadap kelima siswa tersebut mengatakan bahwa : a. Hampir semua mengatakan ketika akan melaksanakan pretes guru tidak memberitahukan sebelumnya kepada siswa, sehingga siswa belum sempat belajar tadi malam. b. Penjelasan guru terlalu cepat sehingga tidak faham. c. Ketika guru menjelaskan saya tidak mendengarkan. d. Dari salah satu pertemuan ada yang tidak berangkat jadi tidak tau.
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan. Berdasarkan analisis
tindakan
yang
diperoleh
setelah proses
pembelajaran siklus I dan II, dapat disimpulkan bahwa : 1. Metode Student Team Achivement Division (STAD) dapat mendukung peningkatan keaktifan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang,tahun 2012 dalam pembelajaran membaca AlQur’an surat Al-Fil dan Al-Ma’un antara sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan. Dari hasil observasi menunjukkan peningkatan keaktifan siswa dari sebelum pelaksanaan tindakan sebesar 44,44%, dari sebelum siklus I ke siklus II sebesar 19,23%. 2. Metode Student Team Achivement Division (STAD) dapat mendukung peningkatan motivasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang tahun 2012, dalam pembelajaran membaca AlQur’an surat Al-Fil dan Al-Ma’un sebelaum dan sesudah pelaksanaan tindakan. Hasil observasi menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan sebesar 47,56%. Sedangkan motivasi siswa setelah pelaksanaan tindakan sebesar 82,40%. Dari siklus I dan II mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sebesar 73,23%. 3. Metode Student Team Achivement Division (STAD) dapat mendukung peningkatan prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pirikan 83
84
Mertoyudan Magelang tahun 2012, antara pretes dan postes sebesar 3,29, sedangkan nilai rata-rata hasil evaluasi pots tes siswa sebesar 7,22. Data tersebut menunjukkan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran siklus I dan II, prestasi belajar siswa meningkat sebesar 3,94 poin atau 119,75%.
B.
Saran. Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas disampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada siswa diharapkan senantiasa meningkatkan motivasi serta keaktifan dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an surat Al-Fil dan AlMa’un sehingga apa yang diharapkan bisa terlaksana dengan baik. 2. Kepada sesama rekan guru Sekolah Dasar Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang mari kita tingkatkan proses pembelajaran siswa di kelas V dengan selalu mencoba menerapkan metode-metode pembelajaran yang ada sambil menerapkan metode Student Team Achivement Division (STAD pada siswa kelas V, agar prestasi belajarnya menjadi meningkat. 3. Kepada Sekolah dan rekan guru di SD Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang, mari kita tingkatkan dalam penggunaan metode belajar aktif sehingga Pelaksanaan Pembelajaran lebih mudah dan prestasi belajar anak meningkat.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2008, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta. Arikunto, Suharsimi, 2006, Proses Penelitian suatu pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. Depateman Agama RI, 1992, Al-qur’an dan terjemahnya, Intermasa, Jakarta. Hamdani, 2011, Dasar-dasar Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung. Hopkins, David, 2011, Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Majid, Abdul, 2008, Perencanaan Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung. Nata, Abuddin, 2009, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Prenada Media Group, Jakarta. Sagala, Saeful, 2007, Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung. Sriyono, Dkk., 1992, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, Rineka Cipta, Jakrta. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung. Sudrajat, Akhmad, 2011, Mengatasi Masalah Siswa melalui layanan Konseling Individual, Paramita, Yogyakarta. Seifert, Kelvin, 2012, Pedoman Pembelajaran & Instruksi Pendidikan, Irgisod, Yogyakarta. Slavin, Robert E. 2010.
Cooperative Learning. Diterjemahkan oleh: Narulita
Yusron. Nusa Media, Bandung: Thoifuri, 2007, Menjadi Guru Inisiator, Rasail, Semarang. Poerwadarminta, WJS., 1984, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Uno, Hamzah, 2007, Model Pembelajaran, Menciptakan proses Belajar Mengajar yang kreatif dan efektif, Bumi Aksara, Jakarta. .
Daftar Riwayat Hidup 1. Nama
:P E R T I
2. Tempat tgl. lahir
: Magelang, 16 Juni 1957
3. Agama
: Islam
4. Jenis Kelamin
: Perempuan
5. Alamat Rumah
: Rt 5, Rw,8 , Gedongan Kulon, Bondowoso,
Mertoyudan Magelang 6. Alamat Tempat kerja
: SD Negeri Pirikan Mertoyudan Magelang
7. Telp / Hand phone
: 085 743 106 678
8. Pendidikan
: 1. SD/MI
tamat tahun
1969
2. PGAP
tamat tahun
1973
3. PGAA
tamat tahun
1975
4. D II
tamat tahun
1999
5. STAIN Salatiga 9. Judul Skripsi
2012
: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SURAT AL-FIL DAN AL-
MA’UN DENGAN METODE STAD SISWA KELAS V SDN PIRIKAN MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN 2012
10. Dosen Pembimbing
: Dra. Hj. Maryatin.
Demikian Riwayat Hidup ini kami buat dengan sebenar-benarnya.
Magelang, 11 Maret 2013
P E R T I