Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X
Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Metode SAS Siswa Kelas II SDN No.2 Alindau Sulfiani, Muh. Tahir, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan dalam Penelitian ini apakah dengan menerapkan metode SAS dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas II SDN No.2 Alindau. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan subyek penelitian kelas II yang berjumlah 20 orang siswa, yang terdiri dari 6 orang siswa laki-laki juga 14 orang siswa permpuan. Menggunakan instrumen berupa tes evaluasi hasil belajar. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dengan tiap siklus melalui empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Keempat tahpan ini dilaksanakan secara sinergis dalam dua siklus, kemudian masingmasing siklus dikembangkan menjadi dua pertemuan. Melalui prosedur penelitian diketahui bahwa pada siklus I ketuntasan belajar klasikal siswa mencapai 30,00%, daya serap individual 57,22%. Dengan keaktifan siswa berada pada kategori cukup, dan aktivitas guru berada pada kategori baik. Pada siklus II mengalami peningkatan keberhasilan dengan ketuntasan klasikal 85,00%, dan daya serap individual 80,00%. Demikian halnya keaktifan siswa serta aktivitas guru mengalami peningkatan secara signifikan yakni pada kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan peningkatan keaktifan berbanding positif dengan peningkatan kemampuan membaca siswa secara keseluruhan dan sekali gus menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode SAS dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Kata Kunci: Metode SAS, Kemampuan Membaca I. PENDUHULUAN Pendidikan adalah upaya untuk memanusiakan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok masyarakat. Upaya pendidikan yang mempunyai sasaran manusia merupakan sebuah sistem yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sejauh mana upaya tersebut tersedia dan mampu memperhitungkan kemampuan untuk menyempurnakan diri dengan membuat gambaran tentang suatu yang baik, indah, sempurna sebagai tujuan hidupnya.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru harus mampu melaksanakan tugas menyampaikan sesuatu terhadap anak didik dan sebagai unsur pendidik guru harus mampu melaksanakan tugas profesionalnya dalam memahami bagaimana anak didik belajar dan bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik serta memahami tentang bagaimana siswa belajar. Untuk dapat memahami proses belajar yang terjadi pada diri siswa, guru perlu menguasai hakikat dan konsep belajar yang diharapkan kepada guru dan kemampuannya dalam menerapkan kegiatan pembelajaran karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri anak didik. Implikasi dari pembelajaran tersebut yakni bagaimana siswa setelah belajar dan diberi tugas mampu mengerjakannya serta dapat mempertanggung jawabkan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Mulyono Abdurahman (2003: 200) membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman. Orang dapat membaca dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, mampu menggerakkan mata secara lincah, mengingat simbul-simbul bahasa dengan tepat dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan. Menurut Santoso (2007: 6.3) aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca.
Membaca
merupakan
sumber
memikirkan/menentukan
kemampuan
membaca
yang
bagus
seseorang
dan
dalam mengapa
kemampuan membaca tersebut berarti). Proses membaca sangat kompleks dan rumit karena melibatkan beberapa aktivitas, baik berupa kegiatan fisik maupun mental.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Menurut Supriyadi (1996:334) bahwa metode SAS adalah suatu pendekatan cerita disertai dengan gambar yang didalamnya terkadung unsur analitik sinetik. Sedangkan menurut Djuzak (1996:8) bahwa metode SAS adalah suatu pembelajaran menulis permulaan yang didasarkan atas pendekatan cerita yakni cara memulai mengajar membaca dengan menampilkan cerita yang diambil dari dialog siswa. Metode SAS juga merupakan metode yang bertehnologi, bersistem, ilmiah dan terprogram. II. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Rangkaian kegiatan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada pedoman PTK dari model Kemmis dan Mc. Taggart sangat erat hubungannya dengan praktek pembelajaran yang dihadapi guru. Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih mengapliklasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas I SDN No. 2 Alindau. Penelitian tindakan kelas initerdiri dari empat tahap yang meliputi: 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Aspek yang diamati dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan kartu huruf untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis permulaan kelas I di kelas I SDN No. 2 Alindau. Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian seperti lembar observasi dan foto-foto. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas I SDN No. 2 Alindau. Tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 20 siswa, 6 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu 1) Tes untuk mengetahui hasil belajar murid, berupa tes hasil belajar yang diberikan setiap akhir tindakan. 2) Observasi, pelaksanaan observasi baik pada peneliti atau pada subyek dilakukan setiap pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengisi format yang telah disiapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas dan perilaku peneliti pada saat kegiatan belajar (KBM). Tahap-Tahap Penelitian yaitu: 1) Pratindakan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi di SDN No. 2 Alindau mengenai hasil belajar siswa yang dijadikan acuan untuk menentukan rencana tindakan refleksi pada siklus I. Pada kegiatan pratindakan ini memberikan tes awal (tes Pratindakan) pada siswa. Tes awal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa. 1. Perencanaan, Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah: menyusun skenario pembelajaran, menyusun rencana pembelajaran, dan menyusun lembar observasi guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). 2. Pelaksanaan Tindakan, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini terdiri dari 3 tahapan pembelajaran yaitu: a) tahap pendahuluan, Pada tahap ini, peneliti memberi motivasi awal pada siswa, mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa, guru dan siswa menyanyikan lagu “abcdefg”, Siswa menyebutkan huruf abdjad b) tahap inti, Pada tahap ini, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru antara lain: 1) Guru bercerita atau berdialog dengan siswa 2) Memperlihatkan gambar yang behubungan dengan isi cerita 3) Menulis beberapa kalimat sebagai kesimpulan dari isi cerita 4) Menulis salah satu kalimat yang diambil dari isi cerita 5) Menulis kata-kata sebagai uraian dari kalimat 6) Menulis suku-suku kata sebagai uraian dari kata-kata 7) Menuliskan huruf-huruf sebagai uraian dari suku-suku kata 8) Menggabungkan huruf-huruf menjadi suku-suku kata 9) Menyatukan kata-kata menjadi kalimat. Misalnya kata-kata yang didapatkan, dapat tulis seperti yang dibawah ini: ini bola abi ini bola abi i ni bo la a bi ini b o l a abi i ni bo la a bi ini bola abi
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X ini bola abi Untuk mengeja huruf b dan o = bo, l dan a = la, diharapkan anak melafalkan huruf secara benar dan jelas c) tahap akhir. Pada tahap ini terdapat tiga kegiatan yang dilakukan: 1) guru memberi tugas secara lisan mengenai materi, 2) membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dan memantapkan konsep yang telah dipelajari, 3) memberi penguatan sebagai evaluasi akhir pembelajaran. Ada dua jenis data yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatifyang diperoleh dari tes hasil belajar siswa adalah menggunakan rumus berikut: 1)
Daya serapindividu ∑S DSI =
X 100 ∑I
Siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika nilai yang diperoleh sekurang-kurangnya memperoleh nilai 65 (Sumber: KKM Bahasa Indonesia SDN No. 2 Alindau yang disusun oleh guru kelas I). 2) Persentase Ketuntasan Klasikal Persentase ketuntasan klasikal dapat diketahui dengan menggunakan persamaan berikut: ∑N KBK =
X 100 % ∑S
Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut < 75% dari jumlah siswa yang telah mencapai daya serap > 65% (Depdikbud, 1995:34). 3) Nilai Rata-Rata Hasil Belajar ∑N NR =
X 100 % ∑S
(Depdiknas, 2001: 37)
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Suatu kelas dikatakan tuntas jika persentase rata-rata hasil belajar yang dicapai adalah 65%. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk katakata yang mengandung makna. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Iskandar (2009: 75) adalah 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, dan 3) verifikasi data/penyimpulan. 1) Mereduksi Data, mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. 2) Penyajian Data, Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam tabel dan diberi nama kualitatif, sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. 3) Verifikasi/Penyimpulan, langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dari hasil penafsiran dan evaluasi. Penarikan kesimpulan merupakan pengungkapan akhir dari hasil tindakan. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Siklus I Pada kegiatan siswa siklus I ini bahwa peneliti bersama teman sejawat membahas kemampuan membaca melalui metode SAS, proposal penelitian beserta instrumen pengumpul data. Menentukan pembelajaran pada setiap siklus penelitian beserta alokasi waktunya. Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat menentukan topik yang diajarkan. Peneliti dan guru merumuskan tujuan pembelajaran. Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat merumuskan masalah yang akan diajarkan. Rumusan masalah yang akan diajarkan mengacuh pada tujuan pembelajaran yaitu: meningkatkan kemampuan siswa membaca. Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah sebagai berikut: - Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) - Lembar observasi/pengamatan untuk guru (peneliti) dan siswa pada proses pembelajaran dilaksanakan. - Lembar Kerja Siswa (LKS)
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Penyajian materi (a) Melaksanakan pembelajaran (1) Kegiatan awal, Pada tahap ini, peneliti mengucapkan salam, mengabsen siswa, memberi motivasi awal pada siswa, mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. (2) Kegiatan Inti, pada tahap ini, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru antara lain: a) Siswa diperintahkan untuk menulis kata-kata yang ada dipapan tulis. b) Guru memotivasi siswa dalam menuliskan kata-kata yang ada. c) Guru menerapkan metode SAS dan menuliskan kata-kata, Siswa memperhatikan dengan seksama. d) Siswa diperintahkan menulis kata-kata yang telah dituliskan oleh guru. (3) Kegiatan Penutup, Pada tahap ini terdapat tiga kegiatan yang dilakukan: a. Evaluasi, b. Memotivasi siswa untuk giat belajar, Penelitian ini diteliti melalui peningkatan kemampuan siswa membaca melalui metode SAS, dengan tujuan untuk melihat apakah melalui metode SAS akan berdampak pada peningkatan kemampuan siswa membaca. 2. Hasil Observasi terhadap Siklus I Selama proses pembelajaran berlangsung, aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan metode SAS dipantau/diamati oleh teman sejawat untuk memantau saat penelitian melalui lembar observasi siswa yang digunakan baik untuk kegiatan guru maupun kegiatan siswa dengan menggunakan panduan observasi yang sudah dilampirkan. Lembar yang dinilai yaitu penilaian aspek membaca, lembar penilaian guru dalam pembelajaran. 1. Hasil Pengamatan Guru Hasil pengamatan aktivitas guru didalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Observasi Kegiatan Guru No I
Penilaian 1 2 3
Aspek yang diamati Kegiatan Pembelajaran 1.1 Membuat rencana pembelajaran 1.2 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 1.3 Teknik dan variasi pertanyaan untuk √
√ √
4
Keterangan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X
II
III
IV V
menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan 1.4 Menciptakan suasana belajar komunikatif dan menyenangkan 1.5 Memberikan contoh kata 1.6 Memberikan tugas membaca kepada siswa dengan petunjuk yang jelas 1.7 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca secara benar 1.8 Mempersilahkan setiap siswa untuk membaca didepan kelas 1.9 Metode SAS digunakan sesuai dengan materi yang diajarkan 1.10 Metode SAS yang diberikan memungkinkan keterlibatan siswa secara maksimal 1.11 Memberikan penilaian kepada siswa 1.12 Guru dan siswa merefleksi proses pembelajaran Materi Pembelajaran 1.1 Sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa 1.2 Sesuai dengan kemampuan siswa 1.3 Menarik minat siswa 1.4 Memungkinkan siswa aktif dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran 1.5 Bermakna bagi siswa Teknik Pembelajaran 1.1 Menciptakan suasana kondusif dalam belajar 1.2 Memberikan peluang kepada siswa menunjukkan hasil kerja mereka 1.3 Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa Evaluasi 1.1 Evaluasi dilakukan dalam bentuk hasil Media Pembelajaran 1.1 Menyediakan media 1.2 Media menarik bagi siswa 1.3 Media mudah diapresiasikan 1.4 Media sesuai dengan materi Skor Tiap Indikator 1 Skor Perolehan Skor Ideal Rata-rata Persentase
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8
60 69 100 6,9 69%
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Sumber: SDN No.2 Alindau di Kelas II Berdasarkan data observasi pada tabel 1, bahwa kegiatan guru (peneliti) dalam membuat rencana pembelajaran, menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, memberikan contoh kata, memberikan tugas membaca kepada siswa dengan petunjuk yang jelas, memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca secara benar, mempersilahkan setiap siswa untuk membaca didepan kelas, memberikan penilaian kepada siswa, guru dan siswa merefleksi proses pembelajaran, sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa, sesuai dengan kemampuan siswa, menarik minat siswa, memungkinkan siswa aktif dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran bermakna bagi siswa, memberikan peluang kepada siswa menunjukkan hasil kerja mereka, memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, evaluasi dilakukan dalam bentuk hasil, menyediakan media, media menarik bagi siswa, media mudah diapresiasikan dan media sesuai dengan materi semuanya memperoleh skala penilaian 3 (baik). Menciptakan suasana belajar komunikatif dan menyenangkan, metode yang digunakan bervariasi dan sesuai dengan materi yang diajarkan, metode yang diberikan memungkinkan keterlibatan siswa secara maksimal dan menciptakan suasana kondusif dalam belajar semuanya memperoleh penilaian 2 (cukup) sedangkan teknik dan variasi pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan memperoleh skala penilaian 1 (kurang). Jumlah skor perolehan 6,9 dengan persentase rata-rata 69%. 2. Hasil Observasi Terhadap siswa Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, dapat di lihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa NO Aspek yang dinilai 1. Kesiapan siswa mengikuti pelajaran di kelas 2. Keaktifan mengikuti pelajaran 3. Kemampuan siswa menanggapi pelajaran yang disampaikan guru 4. Keaktifan menjawab pertanyaan
1
Penilaian 2 3 4 √ √ √ √
5
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Keaktifan mengajukan pertanyaan kepada √ guru Kemampuan siswa membaca secara individu di depan kelas Kesungguhan membaca melalui metode SAS Kemampuan siswa menerima materi pelajaran Skor Perolehan 5. 6. 7. 8.
Skor Ideal Rata-rata Persentase Sumber: SDN No.2 Alindau di Kelas II
√ √ √
15 32 4,6 46%
Berdasarkan tabel 2, diperoleh bahwa hasil observasi siswa yang dilakukan oleh peneliti dan pengamat adalah pada pembelajaran yang meliputi aspek Kesiapan siswa mengikuti pelajaran di kelas, Keaktifan mengikuti pelajaran, Kemampuan siswa menanggapi pelajaran yang disampaikan guru, Keaktifan menjawab pertanyaan, Kemampuan siswa membaca secara individu di depan kelas, Kesungguhan membaca melalui metode SAS, dan Kemampuan siswa menerima materi pelajaran kesemuanya memperoleh skala penilaian 2 (cukup), Keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru mendapatkan skala 3 (baik). Jumlah skor perolehan 15 dengan persentase rata-rata 4,6%. Hasil sesuai dengan keadaan di kelas dimana pada awal pembelajaran sebagaian besar siswa memberikan respon yang baik pada saat guru (peneliti) memberikan motivasi maupun ketika menyampaikan beberapa informasi. Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf aktivitas siswa rata-rata masih cukup. Jadi perlu dibenahi lagi terutama di dalam membaca pada lembar kertas yang telah disediakan. Hasil observasi pada siklus I di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan dalam proses belajar mengajar adalah: 1. Memaksimalkan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran, langkah-langkah yang ditempuh adalah memberikan motivasi selama proses belajar mengajar berlangsung 2. Menjelaskan materi tentang membaca
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X 3. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu pengembangan sikap positif siswa terhadap belajar 4. Adanya perbedaan daya serap dan tingkat pemahaman materi pembelajaran di antara siswa 5. Berdasarkan hasil pencapaian persentase ketuntasan belajar siswa dan daya serap secara klasikal yang diperoleh belum mencapai sasaran yang diinginkan sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan. 3. Hasil Tes Tindakan Akhir Siklus I Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dengan menerapkan keterampilan aspek membaca siswa melalui metode SAS yang diberikan dapat diperhatikan pada lampiran 9 dengan presentase ketuntasan sebagai berikut: - Banyak siswa yang tuntas 1 dari 20 siswa - Presentase ketuntasan klasikal sebesar 30,00% Melalui lembar tes belajar siswa melalui rencana dan skenario pembelajaran dan tes tindakan siklus I yang sudah dilampirkan. Adapun analisis hasil tes siklus I ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Analisis Tes Tindakan Siklus I NO Aspek Perolehan 1 Skor Tertinggi 2 Skor Terendah 3 Banyaknya siswa yang belum tuntas 4 Banyaknya siswa yang tuntas 5 Presentase ketuntasan klasikal 6 Presentase daya serap individual Sumber: SDN No.2 Alindau di Kelas II
Hasil 77,78 (2 orang) 44,44 (5 orang) 19 orang 5 orang 30,00% 57,22 %
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing di Kelas II SDN No. 2 Alindau belum berhasil. Jadi harus masuk lagi kesiklus 2. 4. Refleksi Tindakan Siklus I Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, diperoleh hasil bahwa aktivitas siswa dalam pelaksanaan KBM dengan kemampuan siswa membaca melalui metode SAS untuk hasil pengamatan bila dilihat dari sisi kemampuan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X siswa dalam belajar, hal ini disebabkan siswa masih kurang dalam membaca melalui metode SAS. Secara umum hasil penelitian tindakan kelas selama siklus I belum mencapai indikator keberhasilan. Masih banyak siswa yang belum mahir dalam membuat karangan. Berarti belum mencapai ketuntasan daya serap individu. Untuk memantapkan pencapaian hasil penelitian maka peneliti merasa perlu untuk melanjutkan ke siklus II. Berdasarkan hasil analisis data dan pemantauan selama pelaksanaan tindakan
dalam
siklus
I
ditemukan
kelemahan-kelemahan
yang
perlu
direncanakan kembali pada siklus berikutnya. Berikut disajikan kelemahan, analisis penyebab dan rekomendasi perbaikan pada tabel 4. Tabel 4. Kelemahan siklus 1, analisis penyebab dan rekomendasi perbaikan
NO
Rekomendasi Perbaikan
Kelemahan
Analisis Penyebab
1.
Tujuan pembelajaran yang dicapai oleh siswa belum optimal
Siswa belum terlalu paham tentang membaca
Menginformasikan kembali pada siswa tentang cara membaca yang benar
2.
Pada saat siklus 1, pemberian umpan balik pada membaca melalui metode SAS masih belum optimal.
Siswa belum terlalu paham tentang membaca melalui metode SAS yang dilihat
Mengarahkan setiap siswa supaya lebih menguasai tentang membaca yang benar
5. Kegiatan Siswa Siklus II Pada kegiatan siswa siklus II ini bahwa peneliti dan guru merumuskan tujuan pembelajaran. Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat merumuskan masalah yang akan diajarkan. Rumusan masalah yang akan diajarkan mengacuh pada tujuan pembelajaran yaitu: meningkatkan kemampuan siswa membaca. Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah sebagai berikut: - Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X - Lembar observasi/pengamatan untuk guru (peneliti) dan siswa pada proses pembelajaran dilaksanakan. Penyajian materi (a) Melaksanakan pembelajaran (1) Kegiatan awal. Pada tahap ini, peneliti mengucapkan salam, mengabsen siswa, memberi motivasi awal pada siswa, mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. (2) Kegiatan Inti. Pada tahap ini, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru antara lain: a) Siswa diperintahkan untuk membaca huruf-huruf dan kalimat yang ada dipapan tulis. b) Guru memotivasi siswa membaca dengan huruf-huruf dan kalimat-kalimat yang ada. c) Guru menerapkan metode SAS dan menuliskan kata-kata, Siswa memperhatikan dengan seksama. d) Siswa diperintahkan membaca huruf dan kalimat yang telah dituliskan oleh guru. (2) Kegiatan Penutup. Pada tahap ini terdapat tiga kegiatan yang dilakukan: a) Evaluasi, b) Memotivasi siswa untuk giat belajar. Penelitian ini diteliti melalui peningkatan kemampuan siswa membaca melalui metode SAS, dengan tujuan untuk melihat apakah melalui metode SAS akan berdampak pada peningkatan kemampuan siswa membaca. 6. Hasil Observasi terhadap Siklus II Selama proses pembelajaran berlangsung, aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan metode SAS dipantau/diamati oleh teman sejawat untuk memantau saat penelitian melalui lembar observasi siswa yang digunakan baik untuk kegiatan guru maupun kegiatan siswa dengan menggunakan panduan observasi yang sudah dilampirkan. Lembar yang dinilai yaitu penilaian aspek menulis, lembar penilaian guru dalam pembelajaran. 1. Hasil Pengamatan Guru Hasil pengamatan aktivitas guru didalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran dapat dilihat pada tabel 5.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru Penilaian NO Aspek yang diamati 1 2 3 I Kegiatan Pembelajaran 1.1 Membuat rencana pembelajaran 1.2 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai √ 1.3 Teknik dan variasi pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang √ materi yang akan diajarkan 1.4 Menciptakan suasana belajar komunikatif dan menyenangkan 1.5 Memberikan contoh kata 1.6 Memberikan tugas membaca kepada siswa dengan petunjuk yang jelas 1.7 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis kata secara benar 1.8 Mempersilahkan setiap siswa untuk √ membaca didepan kelas 1.9 Metode SAS yang digunakan sesuai √ dengan materi yang diajarkan 1.10Metode yang diberikan memungkinkan keterlibatan siswa secara maksimal 1.11Memberikan penilaian kepada siswa 1.12Guru dan siswa merefleksi proses pembelajaran Materi Pembelajaran 1.13Sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa II 1.14 Sesuai dengan kemampuan siswa 1.15 Menarik minat siswa siswa aktif dan III 1.16 Memungkinkan berpartisipasi dalam proses pembelajaran √ 1.17 Bermakna bagi siswa Teknik Pembelajaran 1.18Menciptakan suasana kondusif dalam belajar IV 1.19 Memberikan peluang kepada siswa menunjukkan hasil kerja mereka V 1.20 Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa Evaluasi 1.2 Evaluasi dilakukan dalam bentuk hasil Media Pembelajaran 1.21 Menyediakan media 1.22 Media menarik bagi siswa
4 √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
keterangan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X 1.23 Media mudah diapresiasikan 1.24 Media sesuai dengan materi Skor Tiap Indikator Skor Perolehan Skor Ideal Rata-rata Persentase Sumber: SDN 2 Alindau di Kelas II
2
12 80 94 100 9,4 94%
Berdasarkan data observasi pada tabel 4.1 bahwa kegiatan guru (peneliti) dalam membuat rencana pembelajaran, menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, memberikan contoh kata, memberikan tugas latihan kepada siswa dengan petunjuk yang jelas, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis kata secara benar, mempersilahkan setiap siswa untuk memprsentasekan hasil tulisannya, memberikan penilaian kepada siswa, guru dan siswa merefleksi proses pembelajaran, sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa, sesuai dengan kemampuan siswa, menarik minat siswa, memungkinkan siswa aktif dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran bermakna bagi siswa, memberikan peluang kepada siswa menunjukkan hasil kerja mereka, memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, evaluasi dilakukan dalam bentuk hasil, menyediakan media, media menarik bagi siswa, media mudah diapresiasikan dan media sesuai dengan materi semuanya memperoleh skala penilaian 3 (sangat baik). Menciptakan suasana belajar komunikatif dan menyenangkan, metode yang digunakan bervariasi dan sesuai dengan materi yang diajarkan, metode SAS yang diberikan memungkinkan keterlibatan siswa secara maksimal dan menciptakan suasana kondusif dalam belajar semuanya memperoleh penilaian 2 (baik) sedangkan teknik dan variasi pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan memperoleh skala penilaian 1 (cukup). Jumlah skor perolehan 9,4 dengan persentase rata-rata 94%. 2. Hasil Pengamatan siswa Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, dapat di lihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Tabel 6 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa NO Aspek yang dinilai 1. Kesiapan siswa mengikuti pelajaran di kelas 2. Keaktifan mengikuti pelajaran 3. Kemampuan siswa menanggapi pelajaran yang disampaikan guru 4. Keaktifan menjawab pertanyaan 5. Keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru 6. Kemampuan membaca secara individu di depan kelas 7. Kemampuan siswa menerima materi pelajaran Skor Perolehan Skor Ideal Rata-rata Persentase Sumber: SDN No. 2 Alindau di Kelas II
1
Penilaian 2 3 4 √ √ √
5
√ √ √ √ 31 32 9,6 96%
Berdasarkan tabel 6. diperoleh bahwa hasil observasi siswa yang dilakukan oleh peneliti dan pengamat adalah pada pembelajaran yang meliputi aspek Kesiapan siswa mengikuti pelajaran di kelas, Keaktifan mengikuti pelajaran, Kemampuan siswa menanggapi pelajaran yang disampaikan guru, Keaktifan menjawab pertanyaan, Kemampuan membaca secara individu di depanm kelas, dan Kemampuan siswa menerima materi pelajaran kesemuanya memperoleh skala penilaian 2 (baik), Keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru mendapatkan skala 3 (sangat baik). Jumlah skor perolehan 31 dengan persentase rata-rata 9,6%. Hasil sesuai dengan keadaan di kelas dimana pada awal pembelajaran sebagaian besar siswa memberikan respon yang baik pada saat guru (peneliti) memberikan motivasi maupun ketika menyampaikan beberapa informasi. Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf aktivitas siswa rata-rata sudah baik. Maka hasil observasi pada siklus II di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan dalam proses belajar mengajar adalah:
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X 1.
Memaksimalkan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran, langkah-langkah yang ditempuh adalah memberikan motivasi selama proses belajar mengajar berlangsung
2.
Menjelaskan materi tentang cara membaca yang baik dan benar
3. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu pengembangan sikap positif siswa terhadap belajar 4. Adanya perbedaan daya serap dan tingkat pemahaman materi pembelajaran di antara siswa 5. Berdasarkan hasil pencapaian persentase ketuntasan belajar siswa dan daya serap secara klasikal yang diperoleh belum mencapai sasaran yang diinginkan sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan. 7. Hasil Tes Tindakan Akhir Siklus II Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dengan menerapkan keterampilan aspek menulis permulaan yang diberikan dapat diperhatikan pada lampiran dengan presentase ketuntasan sebagai berikut: - Banyak siswa yang tuntas 17 dari 20 siswa - Presentase ketuntasan klasikal sebesar 85%. Melalui lembar tes belajar siswa melalui rencana dan skenario pembelajaran dan tes tindakan siklus I yang sudah dilampirkan. Adapun analisis hasil tes siklus II ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7 Analisis Tes Tindakan Siklus I NO Aspek Perolehan 1 Skor Tertinggi 2 Skor Terendah 3 Banyaknya siswa yang belum tuntas 4 Banyaknya siswa yang tuntas 5 Presentase ketuntasan klasikal 6 Presentase daya serap individual Sumber: SDN No. 2 Alindau di Kelas II
Hasil 100 (9 orang) 77,78 (1 orang) 3 orang 17 orang 85% 80 %
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa SDN No. 2 Alindau di Kelas II melalui metode SAS sudah berhasil.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X 8. Refleksi Tindakan Siklus II Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II, diperoleh hasil bahwa aktivitas siswa dalam pelaksanaan KBM dengan kemampuan membaca melalui metode SAS untuk hasil pengamatan bila dilihat dari sisi kemampuan siswa dalam belajar, bahwa dalam membaca siswa semuanya sudah mengerti melalui metode SAS. Secara umum hasil penelitian tindakan kelas selama siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan. Pembahasan Pada tes awal yang diadakan sebelum dilaksanakannya tindakan siklus I, diketahui bahwa kemampuan siswa tergolong rendah. Siswa membaca bergiliran secara
individu
sebagai
pengetahuan
pra
syarat
terhadap
kemampuan
membacanya dengan metode SAS. Tes awal di ikuti oleh sejumlah siswa kelas 1 yaitu 20 orang siswa, peneliti memeriksa tes hasil pekerjaan siswa selanjutnya dianalisis, dan hasil analisis tes awal, ketuntasan soal 33,33% dan siswa yang belum tuntas 100%. Hal ini menunjukkan bahwa sebangian besar siswa yang belum tuntas secara individu atau masih memperoleh nilai sangat. Dari refleksi awal ini, peneliti mengusahakan adanya perbaikan terhadap kemampuan siswa dalam memahami suatu pembelajaran. Cara yang ditempuh adalah dengan menerapkan metode SAS melalui kemampuan membaca siswa. Pelaksanaan tindakan siklus I ini menerapkan pembelajaran pada metode SAS, ternyata cukup efektif untuk memaksimalkan kemampuan siswa dalam memahami dan menggunakan konsep pembelajaran. Walaupun hasil yang dicapai belum dapat memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini. Hasil observasi siswa yang dilakukan oleh peneliti dan pengamat adalah pada pembelajaran yang meliputi aspek Kesiapan siswa mengikuti pelajaran di kelas, Keaktifan mengikuti pelajaran, Kemampuan siswa menanggapi pelajaran yang
disampaikan
guru,
Keaktifan
menjawab
pertanyaan,
Kemampuan
mengerjakan tugas/latihan secara individu di rumah dan di sekolah, Kesungguhan mengerjakan tugas/latihan secara kelompok di sekolah, dan Kemampuan siswa
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X menerima materi pelajaran kesemuanya memperoleh skala penilaian 2 (cukup), Keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru mendapatkan skala 3 (baik). Jumlah skor perolehan 15 dengan persentase rata-rata 4,6%. Hasil sesuai dengan keadaan di kelas dimana pada awal pembelajaran sebagaian besar siswa memberikan respon yang baik pada saat guru (peneliti) memberikan motivasi maupun ketika menyampaikan beberapa informasi. Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf aktivitas siswa rata-rata masih cukup. Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, diperoleh hasil bahwa aktivitas siswa dalam pelaksanaan KBM dengan kemampuan siswa membaca melalui metode SAS untuk hasil pengamatan bila dilihat dari sisi kemampuan siswa dalam belajar, hal ini disebabkan siswa masih kurang dalam kemampuan membaca melalui metode SAS. Secara umum hasil penelitian tindakan kelas selama siklus I belum mencapai indikator keberhasilan. Masih banyak siswa yang belum mahir dalam menulis permulaan. Berarti belum mencapai ketuntasan daya serap individu. Dengan melihat kekurangan-kekurangan tersebut, peneliti merencanakan sejumlah tindakan perbaikan guna mengupayakan terlaksanannya tindakan yang lebih efektif pada siklus II. Pelaksanaan tindakan siklus II secara umum sama seperti pada siklus I, walau dilakukan beberapa perubahan yaitu dengan menerapkan tindakan revisi yang telah dirancang berdasarkan temuan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan siklus II ternyata dapat memberikan perubahan yang positif. Dari segi kuantitatif, dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar belajar siswa berupa meningkatnya persentase daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal dari siklus I ke siklus II dan telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang ditetapkan. Dari segi kualitatif juga dapat dilihat adanya perubahan yang positif, yaitu meningkatnya kemampuan siswa dalam memahami metode SAS melalui kemampuan membaca dan keaktifan siswa dalam membaca. Hal ini terlihat dalam lembar observasi aktivitas siswa yang dapat dikategorikan baik. Namun belum semua dapat melakukan dengan baik setiap pekerjaan yang diberikan melalui kemampuan membaca pada metode SAS. Hal ini hanya ditemukan pada beberapa siswa saja.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Siswa juga nampak lebih antusias dalam mengikuti setiap tahapan pembelajaran dan lebih berani dalam mengemukakan pendapat ataupun mengajukan pertanyaan. Pembelajaran pada metode SAS dapat membantu siswa dalam memahami dan kemampuan membaca. Dengan metode SAS siswa akan mengetahui hasil pembelajaran yang meliputi aspek kesiapan siswa mengikuti pelajaran di kelas, Keaktifan mengikuti pelajaran, kemampuan siswa menanggapi pelajaran yang disampaikan guru, keaktifan menjawab pertanyaan, kemampuan mengerjakan tugas/latihan secara individu di rumah dan di sekolah, kesungguhan mengerjakan tugas/latihan secara kelompok di sekolah, dan kemampuan siswa menerima materi pelajaran kesemuanya memperoleh skala penilaian 2 (baik), Keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru mendapatkan skala 3 (sangat baik). Jumlah skor perolehan 31 dengan persentase rata-rata 9,6%. Hasil sesuai dengan keadaan di kelas dimana pada awal pembelajaran sebagaian besar siswa memberikan respon yang baik pada saat guru (peneliti) memberikan motivasi maupun ketika menyampaikan beberapa informasi. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa pembelajaran pada metode SAS cukup efektif untuk memaksimalkan hasil belajar siswa dalam kemampuan membaca. Metode SAS juga memotivasi siswa untuk aktif membangun sendiri pengetahuannya. Karena pelaksanaan pembelajaran ini didasarkan pada teori konstruktivisme. Namun, seperti kata pepatah lama “tak ada gading yang tak retak”, maka walaupun metode SAS ini terbukti dapat memaksimalkan hasil belajar siswa dalam kemampuan membaca, tetapi pembelajaran ini juga memiliki kekurangan diantaranya tidak semua pembelajaran dapat dipelajari melalui metode SAS karena yang dapat dipelajari adalah materi yang berhubungan dengan model pembelajaran tersebut. Selain itu, pembelajaran ini juga memerlukan waktu yang banyak dalam melaksanakannya. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II, melalui proses penyajian membaca dengan menggunakan metode SAS hasil belajar yang dapat
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X diperoleh siswa kelas II SDN No. 2 Alindau. Menunjukkan hasil peningkatan yang signifikan sesuai hasil nilai yang telah dianalisis. Ketika pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II, peneliti menemukan jawaban permasalahan bahwa pemilihan dan penggunaan metode serta motivasi belajar terhadap siswa sangat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa dengan membaca melalui penggunaan metode SAS pada siswa kelas II SDN No. 2 Alindau. Dengan melihat hasil kegiatan siswa kelas II SDN No. 2 Alindau yang telah dianalisis mulai dari pratindakan. pelaksanaan tindakan sampai pada akhir tindakan, peneliti menemukan hasil setiap langkah ditemui perubahan peningkatan hasil belajar siswa kelas II SDN No. 2 Alindau dan terakhir dapat memperoleh nilai yang dapat di katakan hasil yang signifikan, sebab hasil pencapaian diatas, standar maksimal, yaitu standar maksimal secara klasikal 76% dikatakan tuntas, sedangkan yang diperoleh siswa adalah siklus I 27,27% dan siklus II 100% jauh lebih meningkat dari standar maksimal. Saran bagi pembaca Peneliti menyarankan agar setiap guru yang akan mengajar di kelas rendah (I dan II) perlu membimbing dan memotivasi anak dalam setiap kegiatan pembelajaran di sekolah dengan penuh rasa kasih sayang yang tulus dengan adil dan bijaksana. Peneliti juga menyarankan agar setiap guru menyadari tugasnya sebagai pendidik dan pengajar yang terpanggil, bukan karena hal yang financial saja atau politik, tetapi guru benar-benar sebagai seorang pahlawan yang penuh pengabdian yang tulus,jujur, adil dan bijaksana. Peneliti juga menyarankan agar setiap guru selalu mencari inovasi untuk peningkatan kompetensi keilmuannya, sebab guru yang selalu mengisi waktunya dengan ilmu tanpa batas waktu, menurut peneliti adalah guru yang inovatif dan kreatif.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Arif, Sadiman. (2004). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Balai Media Ahmad, Djuzak. (1996). Metodik Pengajaran Bahasa PIndonesia. Jakarta: Universitas Terbuka Dedi, Supriyadi. (1996). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Rosdakaryaa Depdiknas. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta Farida Rahim. (2008). Membaca Permulaan. Malang: PT Musi Perkasa Farida. (2011). Peningkatan kemampuan siswa membaca permulaan melalui metode SAS di kelas I SDN Sarumana Kec. Palolo. Skripsi Sarjana pada FKIP UNTAD Palu: tidak diterbitkan Kasbolah. Kasriani. (1990). Model Pembelajaran, Bahan Ajar, dan Penilaian. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Peneliti dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Nana, Sudjana. (2000). Dasar-dasar Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Roestiyah. N.K. (2008). Strategi Belajar mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Singgih, Santoso. (2007). Metode Latihan Pembelajaran Malang: PT Musi Perkasa. Simin, Ni Wayang. (2011). Peningkatan kemampuan membaca kata melalui media gambar pada siswa kelas II SD Inpres 6 Sausu. Skripsi Sarjana pada FKIP UNTAD Palu: tidak diterbitkan.