Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X
Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau Herlini, Efendi, dan Muh. Tahir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan dalam Penelitian ini apakah dengan menerapkan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan siswa kelas I SDN No.2 Alindau. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan subyek penelitian kelas II yang berjumlah 20 orang siswa, yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki juga 10 orang siswa perempuan. Menggunakan instrumen berupa tes evaluasi hasil belajar. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dengan tiap siklus melalui empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Keempat tahpan ini dilaksanakan secara sinergis dalam dua siklus, kemudian masingmasing siklus dikembangkan menjadi dua pertemuan. Hasil penelitian diketahui bahwa pada siklus I ketuntasan belajar klasikal siswa mencapai 70,00%, daya serap individual 80,00%. Dengan keaktifan siswa berada pada kategori cukup, dan aktivitas guru berada pada kategori baik. Pada siklus II mengalami peningkatan keberhasilan dengan ketuntasan klasikal 95,00%, dan daya serap individual 87,00%. Demikian halnya keaktifan siswa serta aktivitas guru mengalami peningkatan secara signifikan yakni pada kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan peningkatan keaktifan berbanding positif dengan peningkatan kemampuan membaca siswa secara keseluruhan dan sekali gus menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Kata Kunci: Kartu Huruf, Kemampuan Menulis I. PENDAHULUAN Dasar pembelajaran bahasa Indonesia adalah keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan-keterampilan yang ditekankan pada keterampilan reseptif (menyimak dan membaca) dan keterampilan produktif (kemampuan berbicara dan kemampuan menulis). Pembelajaran bahasa Indonesia di SD Kelas 1 di awali dengan pembelajaran reseptif. Dengan demikian keterampilan produktif dapat ikut ditingkatkan. Ada empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup dalam pengajaran bahasa yaitu: 1) keterampilan menyimak, 2) keterampilan berbicara, 3) keterampilan membaca, 4) Keterampilan menulis.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Menurut Tarigan (dalam Muchlison, 1996:257) keempat keterampilan berbahasa di atas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, tetapi hanya dapat dibedakan. Keterampilan yang satu bergantung pada ketiga keterampilan lain. Misalnya, seorang dapat berbicara karena mampu menyimak, berbicara dan membaca. Oleh karena itu, siswa diharapkan memiliki keterampilan berbahasa yang lengkap. Tidak dapat dikatakan siswa mampu berbahasa yang baik dan benar, bila mereka hanya terampil, menyimak, berbicara dan membaca, tetapi tidak terampil menulis. Jadi jelaslah bahwa keterampilan menulis benar-benar diperhatikan terutama disekolah dasar, karena dengan cara itulah guru dapat menjadikan siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan demikian, pembelajaran menulis merupakan komponen yang turut menentukan dalam mencapai tujuan pembelajaran bahasa Indonesia kegunaan keterampilan menulis bagi para siswa adalah untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan tugas sekolah. Tanpa memiliki kemampuan untuk menulis siswa akan mengalami banyak kesulitan dalam melaksanakan ketiga jenis tugas tersebut. Oleh karena itu, menulis harus diajarkan pada saat anak mulai masuk sekolah dasar dan kesulitan belajar menulis harus memperoleh perhatian yang cukup dari guru. Menulis adalah melahirkan pikiran atau gagasan (seperti mengarang, membuat surat) demgan tulisan (kamus besar bahasa indonesia, 1993:968) menurut pengertian ini menulis merupakan hasil melahirkan pikiran dalam perasaan kedalam tulisan. Menurut Tarigan (1986:21) bahwa menulis adalah proses mengambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca. Dari pengertian menulis tersebut di atas bahwa menulis adalah proses mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran menulis pada tingkat awal, pembelajaran menulis pada tingkat awal ini tidak mudah, dikarenakan siswa pada tingkat tersebut belum memiliki bekal pengetahuan yang cukup. Kemampuan menulis di ajarkan disekolah dasar sejak kelas 1 sampai kelas VI. Di sekolah dasar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X menulis dibagi menjadi dua bagian, yaitu menulis permulaan yang di ajarkan di kelas 1 dan II, dan menulis lanjut di ajarkan di kelas III, IV, V, dan VI. Menurut Arsyad (2006: 23) menggemukakan bahwa kartu huruf adalah sebuah kartu yang berisikan tulisan huruf dan merupakan media belajar yang digunakan untuk belajar menulis. Depdikbud (1998: 448) bahwa kartu huruf adalah kertas tebal yang berbentuk persegi panjang, kartu huruf adalah tanda aksara atau tanda tulis yang merupakan abjad yang melambangkan bunyi bahasa dan aksara. Kartu huruf merupakan alat peraga praktis yang menarik bagi kalangan anak-anak
khususnya
anak
yang
berkesulitan
membaca
yang
sangan
membutuhkan rangsangan untuk memicu kemampuan belajarnya khusunya kemampuan membaca permulaan. Dari pengertian di atas bahwa kartu huruf adalah jenis kertas yang berukuran tebal dan berbentuk persegi panjang yang ditulis atau ditandai dengan unsur abjad atau huruf tertentu. Langkah dalam pembelajaran menggunakan kartu huruf, yaitu: siswa mengambil kartu huruf yang telah disediakan oleh guru secara acak sesuai dengan perintah guru lalu menuliskan huruf tersebut. II. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Rangkaian kegiatan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada pedoman PTK dari model Kemmis dan Mc. Taggart sangat erat hubungannya dengan praktek pembelajaran yang dihadapi guru. Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih mengapliklasikan berbagai tindakan alternative sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas I SDN No. 2 Alindau. Penelitian tindakan kelas initerdiri dari empat tahap yang meliputi: 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Aspek yang diamati dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan kartu huruf untuk meningkatkan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X kemampuan siswa menulis permulaan kelas I di kelas I SDN No. 2 Alindau. Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian seperti lembar observasi dan foto-foto. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas I SDN No. 2 Alindau. Tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 20 siswa, 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu 1) Tes untuk mengetahui hasil belajar murid, berupa tes hasil belajar yang diberikan setiap akhir tindakan. 2) Observasi, pelaksanaan observasi baik pada peneliti atau pada subyek dilakukan setiap pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengisi format yang telah disiapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas dan perilaku peneliti pada saat kegiatan belajar (KBM). Tahap-Tahap Penelitian yaitu: 1) Pertemuan pertama, a) Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai kemudian membagikan beberapa kartu huruf kemudian
memperkenalkan kartu huruf
tersebut kepada siswa, setelah itu memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuliskan kembali huruf-huruf tersebut, selanjutnya siswa menyusun hurufhuruf tersebut menjadi kata.Contoh: 1. d-a-h-i 2. p-i-p-i 3. m-a-t-a 4. l-i-d-a 5. k-ak-i. b) Guru memberikan latihan terbimbing kepada siswa dalam menulis huruf dan kata dengan baik. c) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang yang kurang jelas yang telah disampikan. d)
Guru membagi
siswa dalam beberapa kelompok. e) Guru memberikan tugas, berupa latihan kepada siswa untuk menulis kata dengan rapi dan tepat. g) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, membimbing siswayang masih kurang memahami, dan melatih siswa sampai benar-benar memahami, dan memberi penilaian. 2) Pertemuan Kedua, apabila pelaksanaan tes kemampuan dalam keterampilan menulis kalimat sederhana pada siklus pertama belum berhasil, maka dilakukan tindakan kedua mengulang kembali kegiatan belajar mengajar sebagai berikut: a) Guru menjelaskan kembali tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b) Guru menjelaskan tentang penulisan kata yang baik. c) Guru memberi kesempatan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami yang telah disampaikan. d) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok belajar. e) Guru memberikan tugas, berupa latihan kepada siswa untuk menulis kata dengan rapi dan tepat. g) Gurumengumpulkan hasil pekerjaan siswa, membimbing siswayang masih kurang memahami, dan melatih siswa sampai benar-benar memahami, dan memberi penilaian. Ada dua jenis data yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatifyang diperoleh dari tes hasil belajar siswa adalah menggunakan rumus berikut: 1)
Daya serapindividu ∑S DSI =
X 100 ∑I
Siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika nilai yang diperoleh sekurang-kurangnya memperoleh nilai 65 (Sumber: KKM Bahasa Indonesia SDN No. 2 Alindau yang disusun oleh guru kelas I). 2) Persentase Ketuntasan Klasikal Persentase ketuntasan klasikal dapat diketahui dengan menggunakan persamaan berikut: ∑N KBK =
X 100 % ∑S
Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut < 75% dari jumlah siswa yang telah mencapai daya serap > 65% (Depdikbud, 1995:34). 3) Nilai Rata-Rata Hasil Belajar ∑N NR =
X 100 % ∑S
(Depdiknas, 2001: 37)
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Suatu kelas dikatakan tuntas jika persentase rata-rata hasil belajar yang dicapai adalah 65%. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk katakata yang mengandung makna. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Iskandar (2009: 75) adalah 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, dan 3) verifikasi data/penyimpulan. 1) Mereduksi Data, mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. 2) Penyajian Data, Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam tabel dan diberi nama kualitatif, sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. 3) Verifikasi/Penyimpulan, langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dari hasil penafsiran dan evaluasi. Penarikan kesimpulan merupakan pengungkapan akhir dari hasil tindakan. III. HASIL PENELITIAN DAN PENELITIAN Kegiatan Siklus I Pada kegiatan siswa siklus I ini bahwa peneliti bersama teman sejawat membahas kemampuan menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing, proposal penelitian beserta instrumen pengumpul data. Menentukan materi pada setiap siklus penelitian beserta alokasi waktunya.Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat menentukan topik yang diajarkan.Peneliti dan guru merumuskan tujuan pembelajaran. Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat merumuskan masalah yang akan diajarkan. Rumusan masalah yang akan diajarkan mengacuh pada tujuan pembelajaran yaitu: meningkatkan kemampuan siswa menulis permulaan.Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Lembar observasi/pengamatan untuk guru (peneliti) dan siswa pada proses pembelajaran dilaksanakan. 3) Lembar Kerja Siswa (LKS). 4) Alat peraga/media pembelajaran berupa kartu huruf.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Penelitian ini diteliti melalui peningkatan kemampuan siswa menulis permulaan melalui kartu huruf, dengan tujuan untuk melihat apakah melalui kartu huruf akan berdampak pada peningkatan kemampuan siswa menulis permulaan. Hasil Observasi terhadap Siklus I Selama proses pembelajaran berlangsung, aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan metode latihan terbimbingdipantau/diamati oleh teman sejawat untuk memantau saat penelitian melalui lembar observasi siswa yang digunakan baik untuk kegiatan guru maupun kegiatan siswa dengan menggunakan panduan observasi yang sudah dilampirkan. Lembar yang dinilai yaitu penilaian aspek menulis, lembar penilaian guru dalam pembelajaran. 1. Hasil Pengamatan Guru Hasil pengamatan aktivitas guru didalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Observasi Kegiatan Guru No Indikator Aktivitas Guru I Fase Awal 1. Guru memotivasi siswa 2. Mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa 3. Guru dan siswa menyanyikan lagu “abcdefg” 4. Mengarahkan siswa menuliskan huruf abdjad. II Fase Inti Memerintahkan siswa mengambil kartu huruf yang telah disediakan oleh guru secara acak sesuai dengan perintah guru lalu menuliskan huruf tersebut Fase Akhir 1. Guru menanyakan kembali tentang huruf, kata dan kalimat kepada siswa lalu menuliskannya 2. Membimbing siswa menulis kembali tentang kalimat yang ada 3. Memberi penguatan sebagai evaluasi akhir pembelajaran Skor perolehan Skor ideal Presentase Sumber: SDN No. 2 Alindau di Kelas I
Skala Penilaian 3 2 3 3 2
III
3 3 3 22 32 68,75
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus I, diperoleh data untuk skor perolehan dengan jumlah 22 dan jika dirata-ratakan 6,8 dan jika dipersentasekan mencapai 68%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru dikategorikan cukup baik. Hasil Pengamatan siswa Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, dapat di lihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa TAHAP Awal
Inti
Akhir
INDIKATOR AKTIVITAS Penilaian Kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 2 Memperhatikan beberapa informasi yang akan disampaikan 2 oleh guru Menyanyikan lagu “abcdefg” 3 Menyebutkan huruf abdjad 2 Siswa mengambil kartu huruf yang telah disediakan oleh 2 guru secara acak sesuai dengan perintah guru lalu menuliskan huruf tersebut
Menulis kembali tentang huruf, kata dan kalimat melalui kartu huruf Mengerjakan tugas dari guru Skor perolehan Skor ideal Presentase Sumber: SDN No. 2 Alindau di Kelas I
2 2 15 21 71,42
Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, diperoleh data untuk skor total dengan jumlah 15 dan jika dirata-ratakan 7,1 dan jika dipersentasekan mencapai 71%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dikategorikan masih cukup. Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf aktivitas siswa rata-rata masih cukup. Jadi perlu dibenahi lagi terutama di dalam menulis permulaan pada lembar kertas yang telah disediakan. Hasil observasi pada siklus I di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan dalam proses belajar mengajar adalah: 1) Memaksimalkan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran, langkah-langkah yang ditempuh adalah
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X memberikan motivasi selama proses belajar mengajar berlangsung. 2) Menjelaskan materi tentang menuilis permulaan. 3) berusaha agar siswa mampu menulis dengan benar. 4) Adanya perbedaan daya serap dan tingkat pemahaman di antara siswa. 5) Berdasarkan hasil pencapaian persentase ketuntasan belajar siswa dan daya serap secara klasikal yang diperoleh belum mencapai sasaran yang diinginkan sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan. Hasil Tes Tindakan Akhir Siklus I Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dengan menerapkan keterampilan aspek menulis anak yang diberikan dapat diperhatikan dengan presentase ketuntasan sebagai berikut: - Banyak siswa yang tuntas 11 dari 20 siswa - Presentase ketuntasan klasikal sebesar 55%, Melalui lembar tes belajar siswa melalui rencana dan skenario pembelajaran dan tes tindakan siklus I. Adapun analisis hasil tes siklus I ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Analisis Tes Tindakan Siklus I NO Aspek Perolehan 1 Skor Tertinggi 2 Skor Terendah 3 Banyaknya siswa yang belum tuntas 4 Banyaknya siswa yang tuntas 5 Presentase ketuntasan klasikal 6 Presentase daya serap individual Sumber: SDN No. 2 Alindau di Kelas I
Hasil 90 (2 orang) 50 (2 orang) 6 orang 14 orang 66% 70 %
Hal ini menunjukkan bahwakemampuan siswa menulis permulaan melalui kartu huruf di Kelas I SDN No. 2 Alindau belum berhasil. Jadi harus masuk lagi kesiklus 2. Refleksi Tindakan Siklus I Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, diperoleh hasil bahwa aktivitas siswa dalam pelaksanaan KBM dengan kemampuan siswa menulis permulaan melalui kartu huruf untuk hasil pengamatan bila dilihat dari sisi kemampuan siswa dalam belajar, hal ini disebabkan siswa masih kurang dalam menulis permulaan melalui kartu huruf.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Secara umum hasil penelitian tindakan kelas selama siklus I belum mencapai indikator keberhasilan. Masih banyak siswa yang belum mahir dalam membuat karangan. Berarti belum mencapai ketuntasan daya serap individu. Untuk memantapkan pencapaian hasil penelitian maka peneliti merasa perlu untuk melanjutkan ke siklus II. Berdasarkan hasil analisis data dan pemantauan selama pelaksanaan tindakan
dalam
siklus
I
ditemukan
kelemahan-kelemahan
yang
perlu
direncanakan kembali pada siklus berikutnya. Berikut disajikan kelemahan, analisis penyebab dan rekomendasi perbaikan pada tabel 4. Tabel 4 Kelemahan siklus 1, analisis penyebab dan rekomendasi perbaikan
NO 1.
2.
Kelemahan Tujuan pembelajaran yang dicapai oleh siswa belum optimal Pada saat siklus 1, pemberian umpan balik pada menulis permulaan melalui kartu huruf masih belum optimal.
Analisis Penyebab Siswa belum terlalu paham tentang menulis permulaan Siswa belum terlalu paham tentang menulis permulaan melalui kartu huruf yang dilihat
Rekomendasi Perbaikan Menginformasikan kembali pada siswa tentang cara menulis permulaan yang benar Mengarahkan setiap siswa supaya lebih menguasai cara menulis yang benar dan rapi
Kegiatan Siswa Siklus II Pada kegiatan siswa siklus II ini bahwa peneliti dan guru merumuskan tujuan pembelajaran. Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat merumuskan masalah yang akan diajarkan. Rumusan masalah yang akan diajarkan mengacuh pada tujuan pembelajaran yaitu: meningkatkan kemampuan siswa menulis permulaan. Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Lembar observasi/pengamatan untuk guru (peneliti) dan siswa pada proses pembelajaran dilaksanakan. a) Melaksanakan pembelajaran, 1) Kegiatan awal, Pada tahap ini, peneliti mengucapkan salam, mengabsen siswa, memberi motivasi awal pada siswa, mengaitkan pembelajaran
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X dengan pengetahuan awal siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. 2) Kegiatan Inti, Pada tahap ini, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru antara lain: a) Siswa diperintahkan untuk menulis kata-kata yang ada dipapan tulis. b) Guru memotivasi siswa dalam menuliskan kata-kata yang ada. c) Guru menerapkan kartu huruf dan menuliskan kata-kata, siswa memperhatikan dengan seksama, d) Siswa diperintahkan menulis kata-kata yang telah dituliskan oleh guru. 3) Kegiatan Penutup, Pada tahap ini terdapat tiga kegiatan yang dilakukan: a) Evaluasi, b) Memotivasi siswa untuk giat belajar. Penelitian ini diteliti melalui peningkatan kemampuan siswa menulis permulaan melalui kartu huruf, dengan tujuan untuk melihat apakah melalui kartu huruf berdampak pada peningkatan kemampuan siswa menulis permulaan. Hasil Observasi terhadap Siklus II Selama proses pembelajaran berlangsung, aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan metode latihan terbimbing dipantau/diamati oleh teman sejawat untuk memantau saat penelitian melalui lembar observasi siswa yang digunakan baik untuk kegiatan guru maupun kegiatan siswa dengan menggunakan panduan observasi yang sudah dilampirkan. Lembar yang dinilai yaitu penilaian aspek menulis, lembar penilaian guru dalam pembelajaran. 1. Hasil Pengamatan Guru Hasil pengamatan aktivitas guru didalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru No Indikator Aktivitas Siswa I Fase Awal 1. Guru memotivasi siswa 2. Mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa 3. Guru dan siswa menyanyikan lagu “abcdefg” 4. Mengarahkan siswa menuliskan huruf abdjad. II Fase Inti Memerintahkan siswa mengambil kartu huruf yang telah disediakan oleh guru secara acak sesuai dengan perintah guru lalu menuliskan huruf tersebut III
Fase Akhir
Skala Penilaian 4 4 4 4 3
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X 1. Guru menanyakan kembali tentang huruf, kata dan kalimat kepada siswa lalu menuliskannya 2. Membimbing siswa menulis kembali tentang kalimat yang ada 3. Memberi penguatan sebagai evaluasi akhir pembelajaran Skor perolehan Skor ideal Presentase Sumber: SDN No. 2 Alindau di Kelas I
4 4 4 31 32 96,87
Dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus II, diperoleh data skor perolehan dengan jumlah 31 dan jika dirata-ratakan 9,6 dan dipersentasekan mencapai rata-rata 96%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru dikategorikan sangat baik. Hasil Pengamatan siswa Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, dapat di lihat pada tabel 6. Tabel 6 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa TAHAP Awal
Inti
Akhir
INDIKATOR AKTIVITAS Penilaian Kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 4 Memperhatikan beberapa informasi yang akan disampaikan 3 oleh guru Menyanyikan lagu “abcdefg” 4 Menyebutkan huruf abdjad 3 Siswa mengambil kartu huruf yang telah disediakan oleh 4 guru secara acak sesuai dengan perintah guru lalu menuliskan huruf tersebut
Menulis kembali tentang huruf, kata dan kalimat melalui kartu huruf Mengerjakan tugas dari guru Skor perolehan Skor ideal Presentase Sumber: SDN No. 2 Alindau di Kelas I
4 3 25 28 89,28
Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II, diperoleh data yaitu untuk skor total dengan jumlah 31 dan jika dirata-ratakan 9,6 dan dipersentasekan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X mencapai 96%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dikategorikan sangat baik.. Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf aktivitas siswa rata-rata sudah baik. Maka hasil observasi pada siklus II di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan dalam proses belajar mengajar adalah: 1.
Memaksimalkan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran, langkah-langkah yang ditempuh adalah memberikan motivasi selama proses belajar mengajar berlangsung
2.
Menjelaskan materi tentang menuilis permulaan
3. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu pengembangan sikap positif siswa terhadap belajar 4. Adanya perbedaan daya serap dan tingkat pemahaman materi pembelajaran di antara siswa 5. Berdasarkan hasil pencapaian persentase ketuntasan belajar siswa dan daya serap secara klasikal yang diperoleh belum mencapai sasaran yang diinginkan sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan. Hasil Tes Tindakan Akhir Siklus II Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dengan menerapkan keterampilan aspek menulis permulaan yang diberikan dapat diperhatikan pada lampiran dengan presentase ketuntasan sebagai berikut: - Banyak siswa yang tuntas 19 dari 20 siswa - Presentase ketuntasan klasikal sebesar 95%, Melalui lembar tes belajar siswa melalui rencana dan skenario pembelajaran dan tes tindakan siklus I yang sudah dilampirkan. Adapun analisis hasil tes siklus I ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7 Analisis Tes Tindakan Siklus I NO 1 2 3 4
Aspek Perolehan Skor Tertinggi Skor Terendah Banyaknya siswa yang belum tuntas Banyaknya siswa yang tuntas
Hasil 90 (3 orang) 60 (1 orang) 19 orang
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X 5 Presentase ketuntasan klasikal 6 Presentase daya serap individual Sumber: SDN No. 2 Alindau di Kelas I
95% 71 %
Hal ini menunjukkan bahwakemampuan menulis permulaansiswa SDN No. 2 Alindau di Kelas I melalui kartu kata sudah berhasil. Refleksi Tindakan Siklus II Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II, diperoleh hasil bahwa aktivitas siswa dalam pelaksanaan KBM dengan kemampuan menulis permulaan melalui media kartu huruf untuk hasil pengamatan bila dilihat dari sisi kemampuan siswa dalam belajar, bahwa dalam penulisan siswa semuanya sudah mengerti dalam menulis melalui media kartu huruf. Secara umum hasil penelitian tindakan kelas selama siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan. Pembahasan Pada tes awal yang diadakan sebelum dilaksanakannya tindakan siklus I, diketahui bahwa kemampuan siswa tergolong rendah. Siswa menulis di papan tulis bergiliran secara individu sebagai pengetahuan pra syarat terhadap menulis permulaan dengan kartu huruf. Tes awal di ikuti oleh sejumlah siswa kelas 1 yaitu 11 orang siswa,
peneliti memeriksa tes hasil pekerjaan siswa selanjutnya
dianalisis, dan hasil analisis tes awal untuk persentase ketuntasan klasikal yaitu 45%. Hal ini menunjukkan bahwa sebangian besar siswa yang belum tuntas secara individu atau masih memperoleh nilai sangat. Dari refleksi awal ini, peneliti mengusahakan adanya perbaikan terhadap kemampuan siswa dalam memahami suatu pembelajaran. Cara yang ditempuh adalah dengan menerapkan media kartu huruf melalui menulis permulaan. Pelaksanaan tindakan siklus I ini menerapkan pembelajaran pada metode latihan terbimbing, ternyata cukup efektif untuk memaksimalkan kemampuan siswa dalam memahami dan menggunakan konsep pembelajaran. Walaupun hasil yang dicapai belum dapat memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini. dalam memotivasi siswa, mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa, bersama siswa menyanyikan lagu “abcdefg”, mengarahkan siswa
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X menuliskan huruf abdjad, menanyakan kembali tentang huruf, kata dan kalimat kepada siswa lalu menuliskannya, membimbing siswa menulis kembali tentang kalimat yang ada, memberi penguatan sebagai evaluasi akhir pembelajaran dengan skala penilaian yang diperoleh 3 (baik). Memerintahkan siswa mengambil kartu huruf yang telah disediakan oleh guru secara acak sesuai dengan perintah guru lalu menuliskan huruf tersebut memperoleh penilaian 2 (cukup). Jumlah skor perolehan 22 dengan persentase rata-rata 68,75%. Hasil observasi siswa yang dilakukan oleh peneliti dan pengamat adalah pada pembelajaran yang meliputi aspek kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, memperhatikan beberapa informasi yang akan disampaikan oleh guru, menyebutkan huruf abdjad, Siswa mengambil kartu huruf yang telah disediakan oleh guru secara acak sesuai dengan perintah guru lalu menuliskan huruf tersebut, Menulis kembali tentang huruf, kata dan kalimat melalui kartu huruf, Menulis kembali tentang huruf, kata dan kalimat melalui kartu huruf, mengerjakan tugas dari guru kesemuanya memperoleh skala penilaian 2 (cukup),
Menyanyikan lagu “abcdefg”,
mendapatkan skala 3 (baik). Jumlah skor perolehan 15 dengan persentase rata-rata 71,42%. Hasil sesuai dengan keadaan di kelas dimana pada awal pembelajaran sebagaian besar siswa memberikan respon yang baik pada saat guru (peneliti) memberikan motivasi maupun ketika menyampaikan beberapa informasi. Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, diperoleh hasil bahwa aktivitas siswa dalam pelaksanaan KBM dengan kemampuan siswa menulis permulaan melalui kartu huruf untuk hasil pengamatan bila dilihat dari sisi kemampuan siswa dalam belajar, hal ini disebabkan siswa masih kurang dalam menulis permulaan melalui kartu huruf. Secara umum hasil penelitian tindakan kelas selama siklus I belum mencapai indikator keberhasilan. Masih banyak siswa yang belum mahir dalam menulis permulaan. Berarti belum mencapai ketuntasan daya serap individu.. Dengan melihat kekurangan-kekurangan tersebut, peneliti merencanakan sejumlah tindakan perbaikan guna mengupayakan terlaksanannya tindakan yang lebih efektif pada siklus II. Pelaksanaan tindakan siklus II secara umum sama seperti pada siklus I, walau dilakukan beberapa perubahan yaitu dengan menerapkan tindakan revisi
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X yang telah dirancang berdasarkan temuan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan siklus II ternyata dapat memberikan perubahan yang positif. Dari segi kuantitatif, dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar belajar siswa berupa meningkatnya persentase daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal dari siklus I ke siklus II dan telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang ditetapkan. Dari segi kualitatif juga dapat dilihat adanya perubahan yang positif, yaitu meningkatnya kemampuan siswa dalam memahami penggunaan kartu huruf melalui menulis permulaan, keaktifan siswa dalam menulis. Hal ini terlihat dalam lembar observasi aktivitas siswa yang dapat dikategorikan baik. Namun belum semua dapat melakukan dengan baik setiap pekerjaan yang diberikan melalui menulis permulaan pada metode latihan terbimbing. Hal ini hanya ditemukan pada beberapa siswa saja. Siswa juga nampak lebih antusias dalam mengikuti setiap tahapan pembelajaran dan lebih berani dalam mengemukakan pendapat ataupun mengajukan pertanyaan. Dalam memotivasi siswa, mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa, bersama siswa menyanyikan lagu “abcdefg”, mengarahkan siswa menuliskan huruf abdjad, menanyakan kembali tentang huruf, kata dan kalimat kepada siswa lalu menuliskannya, membimbing siswa menulis kembali tentang kalimat yang ada, memberi penguatan sebagai evaluasi akhir pembelajaran dengan skala penilaian yang diperoleh 4 (sangat baik). Memerintahkan siswa mengambil kartu huruf yang telah disediakan oleh guru secara acak sesuai dengan perintah guru lalu menuliskan huruf tersebut memperoleh penilaian 3 (baik). Jumlah skor perolehan 31 dengan persentase rata-rata 96,87%. Hasil observasi siswa yang dilakukan oleh peneliti dan pengamat adalah pada pembelajaran yang meliputi aspek kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, memperhatikan beberapa informasi yang akan disampaikan oleh guru, menyebutkan huruf abdjad, Siswa mengambil kartu huruf yang telah disediakan oleh guru secara acak sesuai dengan perintah guru lalu menuliskan huruf tersebut, Menulis kembali tentang huruf, kata dan kalimat melalui kartu huruf, Menulis kembali tentang huruf, kata dan kalimat melalui kartu huruf, mengerjakan tugas dari guru kesemuanya memperoleh skala penilaian 3 (baik), Menyanyikan lagu
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X “abcdefg”, mendapatkan skala 4 (sangat baik). Jumlah skor perolehan 25 dengan persentase rata-rata 89,28%. Hasil sesuai dengan keadaan di kelas dimana pada awal pembelajaran sebagaian besar siswa memberikan respon yang baik pada saat guru (peneliti) memberikan motivasi maupun ketika menyampaikan beberapa informasi. Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf aktivitas siswa rata-rata sudah sangat baik. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa pembelajaran pada metode latihan terbimbing cukup efektif untuk memaksimalkan hasil belajar siswa dalam menulis permulaan. Kartu huruf juga memotivasi siswa untuk aktif membangun sendiri pengetahuannya. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II, melalui proses penyajian materi membaca permulaan dengan menggunakan kartu huruf tentang hasil belajar yang dapat diperoleh siswa kelas 1 SDN. No. 2 Alindau. Menyata menunjukkan hasil peningkatan yang signifikan sesuai hasil nilai yang telah dianalisis. Ketika pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II, peneliti menemukan jawaban permasalahan bahwa pemilihan dan penggunaan metode serta motivasi belajar terhadap siswa sangat mempengaruhi peningkatan hasil belajar pada menulis permulaan dengan penggunaan kartu huruf pada siswa kelas 1 SDN. No. 2 Alindau. Dengan melihat hasil kegiatan siswa kelas 1 SDN. No. 2 Alindau yang telah dianalisis mulai dari pratindakan. pelaksanaan tindakan sampai pada akhir tindakan, peneliti menemukan hasil setiap langkah di temui perubahan peningkatan hasil belajar siswa kelas 1 SDN. No. 2 Alindau dan terakhir dapat memperoleh nilai yang dapat di katakana hasil yang signifikan, sebab hasil pencapaian diatas, standar maksimal, yaitu standar maksimal secara klasikal 70% dikatakan tuntas, sedangkan yang diperoleh siswa adalah siklus I 54% dan II 71% jauh lebih meningkat dari standar maksimal.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Saran bagi pembaca Peneliti menyarankan agar setiap guru yang akan mengajar di kelas rendah seperti kelas I dan II, perlu membimbing dan memotivasi anak dalam setiap kegiatan pembelajaran di sekolah dengan penuh rasa kasih sayang yang tulus dengan adil dan bijaksana. Peneliti juga menyarankan agar setiap guru menyadari tugasnya sebagai pendidik dan pengajar yang terpanggil, bukan karena hal yang financial saja atau politik, tetapi guru benar-benar sebagai seorang pahlawan yang penuh pengabdian yang tulus, jujur, adil dan bijaksana. Peneliti juga menyarankan agar setiap guru selalu mencari inovasi untuk peningkatan kompetensi keilmuannya, sebab guru yang selalu mengisi waktunya dengan ilmu tanpa batas waktu, menurut peneliti adalah guru yang inovatif dan kreatif. DAFTAR PUSTAKA Amrin. (2014). Peningkatan Kemampuan menulis Siswa Kelas IV MI. Al Amin Wani melalui Metode Contextual Teaching Learning (CTL). Skripsi Sarjana pada FKIP UNTAD Palu: tidak diterbitkan Algensindo, Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Balai Pustaka Akhaidah, Sabarti. (1991). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Azhar, Arsyad. (2006). Menulis Permulaan. Jakarta: Bumi Karsa Depdiknas. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta Depdikbud. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1998. Jakarta: Balai Pustaka Henry, Tarigan. (1986). Membaca Menulis Permulaan. Jakarta: Depdikbud Kamran. (2014). Peningkatan Kemampuan menulis Permulaan Melalui media gambar Siswa Kelas II SD Inpres 9 Bamba. Skripsi Sarjana pada FKIP UNTAD Palu: tidak diterbitkan Kasbolah, S, 1990. Model Pembelajaran, Bahan Ajar, dan Penilaian. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Peneliti dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Muchlisok, dkk. (1992). Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung: Angkasa Roestiyah. N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Wardhani. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka