PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK Yasminarni ¹, Erman Har ¹, Gusmaweti ¹ ¹ Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E mail: Abstract The aim of research is to describe the cognitive learning Improvement, Affective and Psychomotor skills of students through a process approach in science teaching fourth grade in Negeri 22 SalimpatKabupaten Solok. Process skills approach can be interpreted as an approach to teaching that emphasizes the development of skills of students who performed with the involvement of students in it. This type of research is classroom action research conducted by the participants. The research instrument usedquestionnaire student, teacher observation sheet and test sheet learning outcomes. The study was conducted in two cycles. The subjects were fourth grade students of SD Negeri 22 SalimpatKabupaten Solok totaling 28 people. Percentage completeness cognitive aspects of student learning outcomes in the first cycle was 61% with an average value of 76.26 while the percentage of mastery learning on the second cycle increased to 93% with an average value of 84.9. Affective aspects of student learning outcomes in the first cycle was 46% with an average value of 72.09 while on the second cycle increased to 96% with an average value of 78.16. And psychomotor aspects of student learning outcomes in the first cycle was 61% with an average value of 74.88, while on the second cycle increased to 96% with an average value of 78.71. It can be concluded that the approach to learning science process skills can improve learning outcomes fourth grade students of SD Negeri 22 SalimpatKabupaten Solok. Keywords: Results Learning, Learning science, process skills approach Pendahuluan Pengertian Pendidikan menurut UU
mewujudkan suasana belajar dan proses
SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 adalah
pembelajaran agar siswa secara aktif
usaha
mengembangkan potensi dirinya untuk
sadar
dan
terencana
untuk
kekuatan
spiritual
keagamaan,
Ini
diri,
kepribadian,
tertariknya
pengendalian kecerdasan,
akhlak
siswa
karena
dengan
kurang
apa
yang
serta
disampaikan oleh guru di kelas. Hal ini
keterampilan yang diperlukan dirinya dan
tidak dapat dibiarkan terus menerus karena
masyarakat. Tilaar (2000:21), menyatakan
akan berdampak pada mutu pendidikan,
bahwa “ Pendidikan adalah usaha untuk
oleh karena itu perlu diteliti untuk
memberdayakan manusia. Manusia yang
mengetahui
berdaya
Faktor
adalah
mulia,
disebabkan
manusia
yang
dapat
faktor-faktor
yang
penyebabnya.
mempengaruhi
aktivitas
berfikir kreatif, mandiri, dan yang dapat
belajar siswa antara lain faktor yang dari
membangun dirinya dan masyarakat.
dalam diri dan faktor dari luar siswa yaitu
Berdasarkan pendapat di atas dapat
lingkungan fisik dan nonfisik (termasuk
disimpulkan bahwa Pendidikan merupakan
suasana kelas dalam belajar), lingkungan
suatu upaya mengembangkan kemampuan
keluarga,
siswa menjadi siswa yang kreatif, mandiri,
pembelajaran. Di sini peneliti memberikan
memiliki nilai spiritual keagamaan, dan
solusi terhadap masalah tersebut, yaitu
sikap yang baik diperlukannya dalam
menerapkan
kehidupan sehari-hari siswa. Salah satu
Proses.
mata
Pelajaran
yang
erat
dengan
guru,
dan
pelaksanaan
pendekatanketerampilan
Berdasarkan
uraian
peneliti
yang
kehidupan sehari-hari siswa adalah Ilmu
dikemukakan,
mengadakan
Pengetahuan Alam (IPA).
PenelitianTindakan Kelas (PTK) dengan
Berdasarkan pembelajaran IPA yang
judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa
dilaksanakan selama ini khususnya di
Kelas IV Pada Pembelajaran IPA Dengan
kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri 22
Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas
Salimpat Kabupaten Solok, peneliti masih
IV SD Negeri 22 Salimpat Kabupaten
melihat bahwa: (a) interaksi yang terjadi
Solok”.
dalam pembelajaran hanya bersifat satu
Dengan
penerapan
pendekatan
arah yaitu antara guru dengan siswa, (c)
keterampilan proses menuntut adanya
hasil belajar IPA cenderung rendah, belum
keterlibatan fisik dan mental-intelektual
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
siswa. Hal ini dapat digunakan untuk
(KKM) yang telah ditentukan di sekolah
melatih dan mengembangkan keterampilan
yaitu 75. dari 28 siswa hanya 10 orang
intelektual atau kemampuan berfikir siswa.
yang memenuhi nilai KKM dan 21 siswa
Tujuan penelitian ini adalah untuk
lagi belum memenuhi KKM.
Mendeskripsikan
peningkatan
aspek
kognitif, afektif dan psikomotor pada hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPA
untuk membangkitkan gairah belajar
setelah
siswa
menggunakan
pendekatanketerampilan proses di SD
b. Pelaksanaan
Negeeri 22 Salimpat Kabupaten Solok.
Langkah ini merupakan langkah inti dari ketiga langkah pelaksanaan
TINJAUAN PUSTAKA Menurut
Semiawan,
dkk
pendekatan keterampilan proses. Bentuk
(Nasution, 2007 : 1.9-1.10) menyatakan
kegiatan yang dilakukan adalah :
bahwa
adalah
1) Menjelaskan bahan pelajaran baru
keterampilan fisik dan mental terkait
dibantu dengan peragaan demonstrasi,
dengan kemampuan- kemampuan yang
gambar, model, bagan yang sesuai
mendasar yang dimiliki, dikuasai dan
dengan keperluan. Tujuan kegiatan ini
diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah,
adalah ,mengembangkan kemampuan
sehingga para ilmuan berhasil menemukan
mengamati dengan cepat, cermat dan
sesuatu yang baru.
tepat.
keterampilan
Dimyati
proses
dan
(dalamSumantri,
Mudjiono 1998/1999:113)
mengungkapkan
bahwa
pendekatan
2) Merumuskan hasil pengamatan dengan merinci,
mengelompokkan,
mengklasifikasikan materi pelajaran
keterampilan proses bukanlah tindakan
yang
instruksional yang berada diluar jangkauan
pengamatan
kemampuan siswa. Pendekatan ini justru
tersebut.
bermaksud mengembangkan kemampuankamapuan yang dimiliki siswa.
langkah – langkah pelaksanaan pendekatan KPS adalah sebagai berikut :
diterapkan
dari
terhadap
kegiatan pelajaran
3) Menafsirkan hasil pengelompokan itu dengan
Bahri (2000:91-92) mengemukakan
atau
menunjukan
difat,
hasl,
persitiwa, atau gejala yang terkandung pada tiap kelompok. 4) Meramalkan sebab akibat kejadian
a. Pendahuluan
peristiwa yang mungkin terjadi di
Menyiapkan fisik dan mental siswa untuk menerima bahan pelajaran baru dengan cara :
waktu lain atau mendapat perlakuakn yang berbeda. 5) Menerapkan
1) Mengulang bahan pelajaran lalu yang
pengetahuan,
keterampilan, sikap yang ditemukan
berkaitan dengan bahan yang akan
atau
diajarkan.
sebelumnya atau peristiwa yang baru
2) Mengajukan pertanyaan yang umum sehubungan
bahan
pelajaran
baru
diperoleh
dan berbeda.
dari
kegiatan
6) Merencanakan melakukan dengan
penelitian
eksperimen masalah
seperti
sehubungan
yang
Ajaran 2014/2015.
belum
diselesaikan.
Penelitian mengacu
7) Mengkomunikasiakn kepada
tindakan di mulai pada bulan April Tahun
orang
hasil
lain
kegiatan
dengan
cara
berdiskusi, ceramah dan sebagainya.
dilakukan
pada
disain
dengan
PTK
yang
dikemukakan oleh Arikunto (2010:16), yaitu
ada
empat
tahap
yang
perlu
dilakukan yaitu: perencanaan, pelaksanaan
c. Penutup
tindakan, pengamatan atau observasi, dan
1) Mengkaji ulang kegiatan yang telah
refleksi.
dilaksanakan dan merumuskan hasil yang
diperoleh
melalui
kegiatan
tersebut.
kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan, misalnya nilai
2) Mengadakan tes akhir dan memberikan tugas – tugas (misalnya PR)
penelitian
yang
ujian tengah semester. Sumber data adalah siswa kelas IV yang menjadi responden penelitian.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis
Data dalam penelitian ini berupa data
peneliti
Dalam
penelitian,
peneliti
lakukan adalah penelitian tindakan kelas
menggunakan beberapa instrumen untuk
(PTK).
mengumpulkan data, yaitu:
Penelitian
tindakan
kelas
merupakan penelitian yang dilakukan guru
1.
di kelasnya dengan jalan merancang,
Lembar
Observasi
Pelaksanaan
PembelajaranSiswa
melaksanakan, dan merefleksikan tindakan Observasi yang dilakukan terhadap
secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga
hasil
belajar
dapat
dilaksanakan
di
SDNegeri Salimpat Kabupaten Solok. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas IV SDNegeri22 Salimpat Kabupaten Solok, yang mana jumlah
ketika
pembelajaran
berlangsung yang dapat memberikan data
proses pembelajaran. Data ini
dapat
dijadikan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan.
Observasi
yang
dilakukan
terhadap siswa secara individu. Lembar observasi diisi oleh observer setiap kali dilakukan action.
siswanya 28 orang. Terhitung
yaitu
tentang aktivitas-aktivitas siswa dalam
meningkat. Penelitian
siswa
mulai
dari
waktu
perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian. Sedangkan pelaksanaan
2.
Lembar
Observasi
Pembelajaran Guru
Pelaksanaan
Dilakukan
untuk
mengamati
dengan menggunakan persentase yang
berlangsungnya proses pengajaran IPA.
didapat
Dengan
pelaksaan pembelajaran siswa dan guru.
berpedoman
pada
lembar
observasi ini, peneliti mengamati apa yang
2.
melelui
lembar
observasi
Data HasilBelajar
terjadi dalam proses mengajar berlangsung
Untuk
menentukan
persentase
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan
ketuntasan hasil belajar siswa secara
kegiatan penutup.
klasikal dapat digunakan rumus oleh
Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran
di
menggunakan ketuntasan
Desfitri,dkk (2008:43).
ukur
dengan
HASIL
persentase
kriteria
PEMBAHASAN
minimal
(KKM)
indikator
1.
keberhasilan pada motivasi dan hasil
PENELITIAN
Deskripsi
Kegiatan
DAN
Pembelajaran
Siklus I.
belajar siswa yang akan dicapai adalah
Observasi dilakukan untuk setiap
70% dan KKM pada pelajaran IPS adalah
kali pertemuan, yaitu mengisi lembar
70. KKM setiap mata pelajaran ditetapkan
observasi pelaksanaan pembelajaran siswa
oleh
dan
masing-masing
lembar
observasi
memperhatikan siswa. Siswa dikategorikan
pembelajaran
IPA
guru telah mencapai indikator keberhasilan
pendekatanKeterampilan
apabila belajar IPS sama atau lebih dari 70
setiap akhir siklus diberikan tes hasil
(≥70). Siswa yang memperoleh hasil
belajar berupa Ulangan untuk mengukur
belajar ˂70 akan dikelompokkan sebagai
kemampuan
siswa tidak tuntas pembelajarannya.
peneliti pada siklus I dijelaskan sebagai
Analisi
data
sekolah
dilakukan
dengan
secara
informasi
melalui Proses.
siswa. Hasil
Pada
pengamatan
Data hasil observasi ini didapat
yang
melalui lembar observasi pelaksanaan
spesifik dan terfokus sehingga dapat
pembelajaran siswa, dan digunakan untuk
mendukung pembelajaran. Teknik analisis
melihat proses dan perkembangan siswa
data diatas akan digunakan terhadap 3 hal
yang
berikut ini:
berlangsung.
1.
berbagai
dalam
berikut:
terpisah. Hasil ini dimaksudkan agar dapat ditemukan
guru
Analisis format Observasi
terjadi
selama
pembelajaran
Pada siklus I ini peneliti memberikan
Guna melengkapi model analisis
evaluasi kepada siswa gunanya untuk
data kuantitatif, dalam penelitian ini juga
mengukur bagaimana tingkat ketuntasan
digunakan model analisis data kuantitatif
pelajaran IPA siswa dengan menggunakan
terhadap observasi siswa dan guru adalah
pendekatan keterampilan proses.
Mencermati tabel 2, terlihat bahwa persentase ketuntasan tes hasil belajar Tabel 1. Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif pada siklus I Uraian Jumlah
siswa
Nilai yang
28
mengikuti tes hasil belajar Jumlah siswa yang tuntas
17
siswa aspek afektifsecara keseluruhan masih tergolong rendah dan rata-rata tes hasil belajar secara keseluruhan sudah mencapai KKM yang ditetapkan. Tabel 3. Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotor pada siklus I
pada tes hasil belajar
Uraian
Jumlah siswa yang tidak
11
Jumlah
tuntas pada tes hasil belajar Persentase
ketuntasan
siswa
Nilai yang
28
mengikuti tes hasil belajar
tes
61%
Jumlah siswa yang tuntas
hasil belajar
17
pada tes hasil belajar
Nilai Rata-rata Tes
76,26
Jumlah siswa yang tidak
Mencermati tabel 1, terlihat bahwa
11
tuntas pada tes hasil belajar
persentase ketuntasan tes hasil belajar
Persentase
siswa aspek kognitif secara keseluruhan
hasil belajar
masih tergolong rendah dan rata-rata tes
Nilai Rata-rata Tes
hasil belajar secara keseluruhan sudah
ketuntasan
tes
61%
74,88
Mencermati tabel 3, terlihat bahwa
mencapai KKM yang ditetapkan.
persentase ketuntasan tes hasil belajar
Tabel 2. Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif pada siklus I
siswa aspek afektif secara keseluruhan
Uraian Jumlah
siswa
Nilai yang
28
masih tergolong rendah dan rata-rata tes hasil belajar secara keseluruhan sudah mencapai KKM yang ditetapkan. 2.
mengikuti tes hasil belajar 13
pada tes hasil belajar 15
tuntas pada tes hasil belajar tes
46%
hasil belajar Nilai Rata-rata Tes
Pembelajaran
Hasil analisis dua orang observer peneliti
Jumlah siswa yang tidak
ketuntasan
Kegiatan
Siklus II.
Jumlah siswa yang tuntas
Persentase
Deskripsi
pelaksanaan
pembelajaran
menunjukkan
bahwa
pembelajaran
yang
peneliti
laksanakansudah berlangsung dengan baik dan
72,09
terhadap
dirasa
pelaksanaan
pembelajaran
Uraian Jumlah
siswa
PEMBAHASAN
Nilai yang
Dalam
28
proses pembelajaran berlansung. Adapun
27
beberapa indikator-indikator yang diamati
pada tes hasil belajar
dalam
Jumlah siswa yang tidak
1
ketuntasan
96% Nilai
yang
28 78,16
mengikuti tes hasil belajar 26
Data mengenai nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal juga mengalami
2
Berdasarkan hasil penelitian yang
tuntas pada tes hasil belajar
diperoleh, maka dapat di simpulkan adalah
tes
93%
hasil belajar
Hasil Belajar IPAaspekkognitifSiswa pada siklus I yaitu 61% dengan rata-rata 76,27
Rata-rata tes hasil belajar maksimal
berikut:
KESIMPULAN DAN SARAN
Jumlah siswa yang tidak
sudah
yang
nilai KKM.
pada tes hasil belajar
ketuntasan
kendala
peningkatan dan sudah mencapai standar
Jumlah siswa yang tuntas
Persentase
dan
mengatasinya dapat dijelaskan sebagai
tes
hasil belajarUraian Jumlah siswa Nilai Rata-rata Tes
penelitian
ditemukan pada setiap indikator serta cara
tuntas pada tes hasil belajar Persentase
penelitian,
peneliti menemukan beberapa kendala saat
mengikuti tes hasil belajar Jumlah siswa yang tuntas
melakukan
yaitu
84,91 terlihat
pada
aktivitas siswa, aktivitas 1) Data tes hasil belajar Berdasarkan tes hasil belajar siklus II persentase siswa yang tuntas dan ratarata skor tesnya dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 4. Ketuntasan dan Rata-rata Tes Hasil Belajar Aspek Kognitif pada Siklus II Ketercapaian ketuntasan belajar pada
meningkat menjadi 93% dengan rata-rata 84,91. Dan Hasil belajar IPA aspek afektif siswa pada siklus I yaitu 46% dengan ratarata 72,09 meningkat menjadi 96% dengan rata-rata 78,16. Sedangkan hasil belajar IPA aspek Psikomotor siswa pada siklus I yaitu
61%
dengan
rata-rata
74,88
meningkat menjadi 96% dengan rata-rata 78,71. Hal
ini
berarti
pelaksanaan
siklus II ini sudah mencapai target
pembelajaran
ketuntasan belajar yaitu 93% dari target
IPAdenganPendekatanketerampilan proses
yang ditetapkan yaitu 75%
di SD Negeri 22 Salimpat Kabupaten
Tabel 5. Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif pada siklus I
Solok mengalami peningkatan dan dapat dikatakan baik, karena telah mencapai target yaitu 75%.
Saran Sehubungan dengan hasil penelitian
Tilaar, H. A. R. 2000. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta : Rineka Cipta.
yang diperoleh, maka penulis memberikan Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan
saran sebagai berikut: 1. Bagi
siswa,
diharapkan
dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa
2. Bagi guru, pelaksanaan pembelajaran melalui
pendekatanketerampilan
prosesdapat
dijadikan
salah
satu
variasi dalam pelaksanaan
pembelajaran
serta
dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa. 3. Bagi sekolah, sebagai bahan rujukan bagi guru maupun kepala sekolah akan pentingnya metode pembelajaran dan pengetahuan
prasyarat
dalam
pembelajaran IPA. 4. Bagi
penelitian
pelaksanaan
selanjutnya,
agar
pendekatanketerampilan
proses lebih efektif lagi jika diterapkan diruangan
luas
atau
terbuka dan
diberikan variasi bentuk pada soal latihan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Desfitri,
Rita,dkk.
2008.
Laporan
Pengembangan Pembelajaran di Sekolah.
Bandung: Bumi Aksara Bakri,Syaiful
dalam pembelajaran IPA.
alternatif
dalam Proses Belajar Mengajar.
Padang:
PMIPA:
Universitas Bung Hatta Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta.
.2009.Prestasi
Belajar
Kompetensi Guru. Surabaya: PT. Usaha Nasional