PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI GARDEN MELALUI METODE BERNYANYI PADA SISWA KELAS II DI MI MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: DIAS RIBIYANTI 11510066
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari: Nama
: Dias Ribiyanti
NIM
: 11510066
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
:
PENINGKATAN
HASIL
BELAJAR
BAHASA INGGRIS MELALUI METODE BERNYANYI PADA SISWA KELAS II DI MI MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT
KECAMATAN
TUNTANG
KABUPATEN
SEMARANG TAHUN 2014/ 2015. Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 02 Februari 2015 Pembimbing
Miftachur Rif’ah, M.Ag NIP. 19720308 199803 2 006
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721 Wibsite :www.stainsalatiga.ac.id Email :
[email protected]
PENGESAHAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI METODE BERNYANYI PADA SISWA KELAS II DI MI MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 Disusun oleh : DIAS RIBIYANTI NIM : 11510066 Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah PGMI, SekolahTinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 2015, dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 kependidikan Islam. Susunan Panitia Ujian Ketua penguji
:
…………………….
Sekretaris penguji
:
…………………….
Penguji I
:
………………………
Penguji II
:
………………………
Penguji III
:
……………………… Salatiga, Pebruari 2015 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. NIP: 19670112 199203 1005
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Dias Ribiyanti
NIM
: 11510066
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 02 Februari 2015 Yang menyatakan,
Dias Ribiyanti 11510066
MOTTO
من جد وجد ” Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil ”
PERSEMBAHAN tulisan ini kupersembahkan Untuk Suamiku Tercinta Yang setiap saat selalu memberiku semangat, memberiku embun kebahagiaan, memberikan tawa dalam hidupku, Dan memberikanku cinta Untuk Ibunda dan ayahanda tersayang Yang kasih sayangnya tak berhenti mengalir untukku setiap hari Tanpa kalian aku takan menjadi seperti sekarang ini. Untuk kakak-kakakku terkasih Mbak yatmi trimakasih atas nasehat-nasehatnya Mas try trimakasih selalu meminjamiku si HITAM untuk kuliah Mas aris trimakasih pernah memberiku kesempatan untuk mendapat pengalaman baru Untuk my big familly Trimakasih semua atas suportnya untuk sahabat-sahabatku bersama kalian kuisi hari-hariku dengan penuh canda dan tawa terimakasih sahabat
Dan untuk semua.... thank's all
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumWr. Wb Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,
taufik
dan
hidayah-Nya,
penyusunan
skripsi
yang
berjudul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI METODE BERNYANYI
PADA SISWA KELAS II DI MI MIFTAHUL HUDA DESA
LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014/ 2015” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan bimbingan dalam pembuatan tugas akhir skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir skripsi ini tepat waktu. Dengan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd.,selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Pembantu ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 3. Bapak Suwardi, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Tarbiyah. 4. Bapak Dr. Muh. Saerozi, M.Ag selaku dosen Pembimbing Akademik. 5. Ibu Peni Susapti, M.Si Selaku Ketua Program Studi PGMI. 6. Pembimbing skripsi, Ibu Miftachur Rif’ah, M.Ag yang selain membimbing beliau juga memberikan semangat dan inspirasi. 7. Segenap dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, turut memperlancar proses penyusunan skripsi ini.
8. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan khususnya keluarga besar PGMI B angkatan 2010. 9.
Serta keluarga besar yang selalu menjadi menjadi penerang dan semangat dalam hidupku.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan guna menyempurnakan laporan tugas akhir ini. Semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya. Wassalamu’alaikumWr. Wb Salatiga, 02 Februari 2015 Penulis
Dias Ribiyanti 11510066
ABSTRAK
Ribiyanti, Dias, 2015. Peningkatan hasil belajar bahasa Inggris melalui metode bernyanyi pada siswa kelas II MI Miftahul Huda desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014/ 2015. Skripsi jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Pembimbing: Miftachur Rif’ah, M.Ag. Kata Kunci: Hasil belajar, metode bernyanyi, bahasa Inggris. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan menjawab permasalahan “apakah penerapan metode bernyanyi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas II MI Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2014/2015?” Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melaui tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi pre tes dan post test, lembar pengamatan dan dokumentasi. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran menggukan metode bernyanyi, dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas II MI Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang kabupaten Semarang. Dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu Pada siklus I nilai pre tes siswa yang telah tuntas yaitu 8 siswa. Dengan rata-rata kelas 47,69. Nilai dari post test siswa yang mencapai KKM sebanyak 12 siswa dengan rata-rata kelas 59,03. Pada siklus I peningkatan yang terjadi yaitu sebanyak 4 siswa atau 16%. Pada siklus II dari nilai pre tes siswa yang telah tuntas yaitu 10 siswa dengan rata-rata kelas 53,46. sedangkan hasil post test siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa dengan rata-rata kelas 65,19. peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 5 siswa atau 20%. Pada siklus III nilai pre tes siswa tuntas yaitu 18 siswa dengan rata-rata kelas 64,23. sedangkan hasil post test siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa dari 26 siswa atau 96% dengan rata-rata kelas 82,50. peningkatan yang terjadi pada pre test ke post test sebanyak 6 siswa atau 24%. Pada siklus III terdapat 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan karena 2 siswa tersebut memilkiki keterbatasan dalam menerima materi pembelajaran.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ………................................................................ ii HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................. iii HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................... v MOTTO........................................................................................................ vi PERSEMBAHAN........................................................................................ vii KATA PENGANTAR.................................................................................. viii ABSTRAK.................................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................. xi DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xiv BAB I: PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah…………………………….....
1
B.
Rumusan Masalah………………………………………
4
C.
Tujuan Penelitian………………………………….……
4
D.
Hipotesis Tindakan …………………………………….
4
E.
Kegunaan Penelitian ……………………………………
5
F.
Definisi Operasional…………………………………...
6
G.
Metode Penelitian………...……………………………
7
H.
Sistematika Penulisan………..………………………...
13
BAB II: KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar……………….…………….……………..
15
1. Pengertian Hasil Belajar…………………………….
15
2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar………….
16
3. Penilaian Hasil Belajar.............………………………
17
4. Instrumen Dalam Penilaian Hasil Belajar....................
20
B. Metode Bernyanyi………………………………………..
22
1.
Metode.............................…………………………....
22
2.
Bernyanyi ................…………………………............
27
3.
Metode Bernyanyi..........……………………………..
32
C. Bahasa Inggris di MI………………………………..……..
33
1. Tujuan Pelajaran Bahasa Inggris di MI………………..
33
2. Ruang Lingkup Bahasa Inggris MI...………………….
34
BAB III: PELAKSANAAN DAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................
36
B. Objek Penelitian....................................................................
40
C. Diskripsi Pelaksanaan...........................................................
42
BAB IV: LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian…………………………………………....
55
B. Pembahasan ........................................................................
66
BAB V: PENUTUP A.
Kesimpulan………………………………...…………....
72
B.
Saran ……………………………………..…………......
72
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
74
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...............................................................
76
LAMPIRAN-LAMPIRAN .....................................................................
77
DAFTAR TABEL Tabel I. Daftar Siswa MI Miftahul Huda Lopait………. ....................
39
Tabel II. Daftar Nama Guru Mi Miftahul Huda Lopait………………
39
Tabel III. Daftar Siswa kelas II Mi Miftahul Huda Lopait ………....
40
Tabel IV. Nilai Bahasa Inggris Siswa Kelas II ……………………....
55
Tabel V. Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................................
57
Tabel VI. Data Pengamatan Guru Siklus I ...……..………………………
59
Tabel VII. Hasil Belajar Siswa Siklus II………………………………...
60
Tabel VIII. Data Pengamatan Guru Siklus II………………………………...
62
Tabel IX. Hasil Belajar Siswa Siklus III ……….…………………….
64
Tabel X. Data Pengamatan Guru Siklus III………………………………...
65
Tabel XI. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Pemenuhan KKM per Siklus. ...
69
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Kegiatan Siklus I, II, dan III .....................................
78
Lampiran 2. RPP Siklus I, II, dan III .....................................................
80
Lampiran 3. Lembar soal siswa Siklus I, II dan III .............. ................
100
Lampiran 4. Lembar Pengamatan siswa ...............................................
112
Lampiran 5. Lembar pengamatan guru ..................................................
113
Lampiran 6 Lembar Konsultasi Skripsi .................................................
114
Lampiran 7. Nota Pembimbing ..............................................................
116
Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian ...........................................................
117
Lampiran 9. Surat Keterangan Penelitian ...............................................
118
Lampiran 10. Daftar SKK .......................................................................
119
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Inggris di Madrasah Ibtidaiyah sangat penting diberikan, meskipun Bahasa Inggis adalah pelajaran mulok. Selain sebagai persiapan dari proses globalisasi tetapi juga sebagai bekal siswa MI untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Berbagai kurikulum dan metode telah dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai bahasa Inggris. Pelajaran bahasa Inggris sangatlah penting sebagai bekal kehidupan siswa untuk masa depannya. Bahkan sekarang ini pelajaran bahasa Inggris sudah mulai diajarkan pada pendidikan anak usia dini atau TK. Hal tersebut dilakukan agar anak mempunyai pengetahuan bahasa Inggris untuk bekal pendidikannya. Tidak
semua siswa dapat dengan mudah memahami dan menguasai
pelajaran bahasa Inggris. Banyak siswa yang menganggap pelajaran Bahasa Inggris adalah pelajaran yang susah. Hal tersebut dikarenakan salah satunya yaitu anak tidak mempunyai motivasi untuk belajar bahasa Inggris. Maka dari itu pembelajaran seharusnya berlagsung dengan menyenangkan agar anak tertarik dan semangat untuk mempelajari bahasa Inggris. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris masih sangat rendah, maka peneliti melakukan observasi dengan guru bahasa Inggris kelas II,
dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 60 untuk mata pelajaran bahasa Inggris. Rata-rata nilai siswa dalam pelajaran bahasa inggris masih dibawah 60, yang mendapatkan nilai di atas ketuntasa hanya sebagian saja. Secara keseluruhan nilai siswa belum memenuhi KKM, hal ini mmenunjukan bahwa masih banyak siswa yang belum menguasai materi. Hal ini dikarenakan siswa kelas II di MI Miftahul Huda menganggap pelajaran bahasa inggris adalah pelajaran yang sulit. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, menemukan beberapa hal yang menyebabkan hasil belajar siswa dalam bahasa Inggris sangat rendah. Diantaranya yaitu pertama, siswa menganggap bahasa inggris adalah pelajaran yang sulit. Kedua, siswa terkadang lupa cara pengucapan suatu kata yang berbeda dengan tulisannya. Ketiga, susunan kalimat yang berbeda dengan susunan kalimat dalam bahasa Indonesia. keempat, bahasa Inggris terasa asing ditelinga anakanak. Upaya
untuk
menciptakan
pembelajaran
bahasa
Inggris
yang
menyenangkan, Salah satunya yaitu pembelajaran melalui metode bernyanyi. Bernyanyi dapat menciptakan suasana pembelajaran menjadi hidup. Siswa akan merasa senang dan nyaman ketika belajar di kelas dengan suasana yang menyenangkan. Bernyanyi dapat dilakukan oleh siapa saja jadi tidak membebani otak anak. Menyanyi selain untuk membuat hati senang juga termasuk bentuk kecerdasan anak pada otak kanan yaitu seni. Melalui bernyanyi dapat mengurangi kejenuhan anak pada pembelajaran yang selalu menggunakan kemampuan
kognitif anak saja. Anak akan belajar dengan hati yang senang apabila proses pembelajaran tersebut berlangsung dengan menarik. Maka akan mudah bagi anak untuk menerima suatu pembelajaran dengan mudah. Bernyanyi atau seni vokal memiliki banyak manfaat, menurut (Mubarok, 2008:1) manfaat bernyanyi antara lain: (1) Memperluas kebudayaan dengan memberikan yang mendalam melalui alam pikiran dan perasaan orang lain, (2) Memperkaya daya imajinasi anak, (3) Mempunyai olah nafas yang bagus, (4) Memperkuat daya ingatan dan konsentrasi, (5) Memberikan kebahagiaan untuk diri sendiri dan orang lain. Selama ini pembelajaran bahasa Inggris di MI Miftahul Huda masih berjalan monoton. Guru masih mendominan pembelajaran di kelas dalam penyampaian materipun guru masih menggunakan metode ceramah. Hal tersebut membuat nilai belajar siswa pada pelajaran bahasa Inggriss masih banyak yang belum memenuhi ketuntasan. Dengan rendahnya nilai pada pelajaran bahasa Inggris ini sekolah belum mempunyai prestasi yang berhubungan dengan pelajaran bahasa Inggris. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk menerapkan metode bernyanyi pada pelajaran Bahasa Inggris di kelas II. Alasan mengapa menggunakan metode bernyanyi karena dengan bernyanyi dapat tercipta suatu pembelajaran yang menyenangkan untuk anak. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI GARDEN MELALUI METODE BERNYANYI
PADA SISWA
KELAS II DI MI MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014/ 2015” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah metode bernyanyi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Inggris Materi Garden kelas II di MI Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2014/ 2015?”. C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Inggris kelas II di Mi Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2014/ 2015 D. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64). Dengan demikian hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan adalah: “Penggunaan metode bernyanyi dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris pada siswa kelas II Mi Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014/ 2015”. Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya dapat peneliti tunjukkan sebagai berikut:
Indikator Keberhasilan Peningkatan
hasil
Sub Indikator Keberhasilan
belajar - siswa mampu memperoleh hasil belajar
bahasa Inggris menggunakan sesuai ketuntasan yang ditentukan. metode bernyanyi.
E. Kegunaan Penelitian Dengan hasil penelitian ini diharapkan kedepannya dapat memberikan manfaat yang berarti, diantaranya yaitu: 1.
Manfaat teoritis a. Memberikan masukan dan wawasan kepada guru dalam proses pembelajaran dan pengembangan metode. b. Memberikan solusi sebagai perbaikan mutu pendidikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.
2.
Manfaat praktis a. Bagi Siswa Meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran yang menyenangkan. b. Bagi Guru Memberikan masukan dan solusi dalam pembelajaran bahasa Inggris melalui metode bernyanyi.
c. Bagi Sekolahan Memberikan
sumbangan
pemikiran
dalam
meningkatkan
pembelajaran, karena dengan hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa. F. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman antara yang dimaksud peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Peningkatan Menurut Poerwadarminta (2006: 1281) peningkatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan usaha. Maksudnya adalah usaha sesorang untuk memperoleh nilai yang lebih dari sebelumnya, dengan berbagai cara sesuai dengan peraturan yang ada. 2. Hasil Belajar Menurut Susanto (2013: 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan) sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dalam hal ini hasil belajar siswa dilihat dari keaktifan dan hasil balajar siswa atau nilai siswa. 3. Metode Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.(Pupuh Fathurrohman, 2007: 15). Dalam
kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan oleh guru, dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menguasai metode mengajar merupakan keharusan. Sebab seorang guru tidak akan dapat mengajar dengan baik apabila ia tidak menguasai metode secara tepat. 4. Bernyanyi Menurut Jamalus (1988: 46) kegiatan bernyanyi adalah merupakan kegiatan dimana kita mengeluarkan suara secara beraturan dan berirama baik diiringi oleh iringan musik ataupun tanpa iringan musik. Bernyanyi berbeda dengan berbicara bernyanyi memerlukan teknik-teknik tertentu sedangkan berbicara tanpa perlu menggunakan teknik tertentu. Bagi anak kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang menyenangkan bagi mereka, G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) menurut Arikunto (2006) adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian dapat diterangkan. 1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. 3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Pengertian PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Berdasar pengertian tentang PTK di atas, dapat di garis bawahi beberapa hal penting mengenai PTK, yakni: 1) PTK adalah bentuk inquiry atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri. 2) PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang teliti, seperti guru, peserta didik, atau kepala sekolah. 3) PTK dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan . 4) Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik belajar mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga praktik tersebut dilakukan. 2. Subjek penelitian
a. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di Mi Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. b. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas II di MI Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2014/2015. c. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada tahun ajaran 2014/ 2015 yaitu mulai bulan november 2014 sampai selesai. 3. Langkah-langkah Tahapan-tahapan dalam melaksanakan PTK adalah: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perencanaan (Planning) Pada tahap ini penelitian menyiapkan beberapa hal yang dapat mendukung proses perbaikan pembelajaran, diantaranya yaitu: 1) Menyiapkan materi sesuai dengan kurikulum yang dijadikan sebagai bahan penelitian, 2) Menemukan masalah dalam materi, yang dijadikan sebagai bahan untuk melaksanakan metode bernyanyi. 3) Menyiapkan perangkat pembelajaran. 4) Menyiapkan lembar observasi dengan metode bernyanyi 5) Menyiapkan alat evaluasi metode bernyanyi.
b. Pelaksanaan (Acting) Tahap ini, penelitian membuat rencana pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran.
c. Pengamatan (Observing) Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan untuk metode bernyanyi. Demi untuk menjaga keabsahan data yang akan diperoleh, dalam melakukan peneliti dibantu oleh teman sejawat. d. Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan presentase. Dari observasi tersebut guru melakukan refleksi diri tentang kegiatan yang telah dilakukan, untuk selanjutnya dari hasil refleksi itu peneliti akan mengetahui adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya. Komponen
acting
(tindakan)
dengan
observing
(pengamatan)
dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pola observasi juga harus dilaksanakan.
Untuk lebih lebih tepatnya, berikut
skema
siklus penelitian PTK
MenurutArikunto Siklus I
Planing Refleksi Acting Observasi
Planing
Siklus II Refleksi
Acting Observasi
Siklus III
?
Gambar 1.1 skema Siklus PTK. 4. Instrumen penelitian Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah:
a.
Pedoman atau lembar pengamatan (observasi bagi siswa digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran bahasa Inggris melalui metode bernyanyi.
b.
Soal tes/evaluasi teks/soal, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk mengukur hasil belajar siswa.
c.
Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses pembelajaran melalui metode bernyanyi.
d.
Pedoman wawancara, digunakan untuk mendapatkan keterangan yang relevan mengenai data yang diperlukan.
5. Pengumpulan data Dalam penelitian ini cara peneliti mengumpulkan data yaitu menggunakan metode sebagai berikut: a. Observasi Observasi adalah "Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pengamatan secara sistematis", (Arikunto, 1990: 27). Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya metode bernyanyi. b. Soal Tes/ Evaluasi Test Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada awal dan akhir pembelajaran.
Teknik ini peneliti gunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sekaligus mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.. c. Dokumentasi Mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkrip nilai, dokumen hasil kerja siswa, presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil belajar. d. Interview/ Wawancara Metode wawancara ini peneliti gunakan untuk mendapatkan keterangan yang relevan mengenai data yang diperlukan terutama berkaitan dengan pemahaman siswa tentang materi terkait. 6. Analisis data Proses penyusunan, pengaturan, pengolahan data agar dapat digunakan untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis disebut pengolahan dan analisis data Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan.
H. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini ditulis dalam lima bab yaitu sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan
penelitian,
definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II: Kajian Pustaka Berisi hasil belajar, metode bernyanyi dan bahasa inggris. BAB III: Pelaksanaan dan Penelitian Berisi gambaran situasi umum Mi Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subjek penelitian dan karakteristik objek penelitian serta deskripsi persiklus. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi deskripsi kondisi awal, hasil penelitian tiap siklus, analisis data dan pembahasan. BAB V: Penutup Berisi kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Menurut Slameto (1991: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Hasil belajar siswa meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognifif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. (1) Aspek kognitif, kemampuan kognitif yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. (2) Aspek afektif, kemampuan afektif meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. (3) Aspek psikomotorik, kemampuan psikomotorik meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, gerakan penyesuaian dan kreativitas (Hamalik, 2003: 160). Dalam penelitian ini aspek yang dinilai yaitu kemampuan kognitif anak. 2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum kita yang diukur oleh IQ (Immutional Quetion). IQ yang tinggi dapat meramalkan kesuksesan hasil belajar. Namun demikian pada beberapa kasus, IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin kesuksuksesan seseorang dalam belajar dan hidup
bermasyarakat.
IQ
bukanlah
satu-satunya
faktor
penentu
kesuksesan hasil belajar seseorang. Menurut Suryabrata, 2004 (dalam Sriyanti, 2009: 23), secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal tediri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor ini antara lain tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. 2) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang sedang belajar. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial. 1) Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. 2) Faktor sosial
Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun bisa juga negatif (menghambat).Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor ini antara lain yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar. 3. Penilaian Hasil Belajar Penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar. Menurut Yamin (2005: 146) penilaian keberhasilan belajar siswa dapat dilakukan dengan: a. Pertanyaan Lisan di Kelas Dalam teknik ini guru memberikan pertanyaan yang dilemparkan kepada siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk berfikir kemudian menjawab pertanyaan tersebut. Jika seorang siswa salah, maka pertanyaan dilemparkan ke siswa lain, dan berhenti pada siswa yang menjawab benar. Materi yang ditanyakan berupa pemahaman konsep, prinsip atau teori. Dengan pertanyaan lisan siswa dapat diberi kesempatan mengeluarkan gagasannya. b. Kuis Kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada siswa dalam waktu yang terbatas (kurang dari 15 menit). Pertanyaan dalam teknik penilaian melalui kuis dapat berupa pilihan atau jawaban singkat. Waktu
pelaksanaan kuis pada umumnya dilakukan diawal pembelajaran. Kuis digunakan untuk mendapatkan gambaran materi sebelumnya, yaitu apakah siswa sudah menguasai materi sebelumnya atau belum. Jika sebagian siswa ada yang belum menguasai, guru bisa menjelaskan kembali secara singkat. c. Ulangan Harian Ulangan harian merupakan ulangan periodik yang dapat dilakukan oleh guru setiap 1 atau 2 materi pokok selesai diajarkan. Dalam ulangan harian guru bisa membuat soal dalam bentuk objektif maupun nonobjektif. Ulangan dalam bentuk objektif dapat berupa pilihan ganda, benar-salah, atau menjodohkan. Sedangkan ulangan dalam bentuk nonobjektif dapat berupa jawaban singkat dan uraian.
d. Ulangan Semester Ulangan semester merupakan ujian yang dilakukan pada akhir semester. Cakupan materi dalam ulangan ini lebih luas dari ulangan harian. Adapun bentuk soal dalam ujian semester ini bisa berupa pilihan ganda atau uraian. e. Tugas Individu Tugas individu adalah tugas yang diberikan pada setiap siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman materi pelajaran. Tugas individu ini dapat
diberikan setiap minggu dengan bentuk tugas untuk kerja lapangan atau soal tertulis. Tugas individu dalam bentuk kerja bisa berupa tugas membuat sesuatu atau tugas observasi lapangan. Sementara untuk tugas individu dalam bentuk soal tertulis, dapat berupa soal uraian objektif maupun non-objektif. f. Tugas Kelompok Tugas kelompok adalah tugas yang diberikan untuk menilai kemampuan kerja kelompok. Pola dasar tugas ini hampir mirip dengan tugas individu, bedanya dalam tugas ini pekerjaan dilakukan bersama dengan siswa lainnya dalam kelompok-kelompok tertentu, yaitu guru bisa membuat kelompok dan memberi tugas kepada mereka untuk dikerjakan bersama-sama. Dalam menilai hasil belajar siswa guru menggunakan penilaian tugas individu pada siswa. Penilaian ini berupa bentuk soal tertulis.
4. Instrumen Dalam Penilaian Hasil Belajar Arifin (2009: 123) dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran menyebutkan ada dua jenis instrumen yang dapat digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, yaitu instrumen tes objektif dan non-objektif. a. Instrumen Penilaian secara Objektif 1) Pilihan Ganda
Soal tes bentuk pilihan ganda dapat dipakai untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian. Pilihan ganda merupakan jenis instrumen yang paling sering digunakan dalam evaluasi pendidikan. Bentuk soal terdiri dari item (pokok soal) dan opsi (pilihan jawaban). Soal terdiri dari pertanyaan yang tidak lengkap, kemungkinan jawaban atas pertanyaan itu disebut pilihan. Dalam pilihan terdapat jawaban yang terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh (diktator). 2) Benar-Salah Bentuk tes benar-salah (B-S) adalah pernyataan yang mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. Contoh soal benar-salah seperti Gedung Monumen Nasional berada di Jakarta. 3) Menjodohkan Bentuk instrumen ini cocok untuk mengetahui fakta dan konsep. Cakupan materinya bisa banyak namun tingkat berfikir yang terlibat cenderung rendah karena sudah terdapat pilihan jawaban tanpa mengecoh seperti yang ada pada pilihan ganda. Guru membuat konsep atau pernyataan dengan jumlah soal dan pilihan jawaban sama banyak. b. Instrumen Penilaian secara Non-Objektif
1) Jawaban Singkat atau Isian Singkat Soal tes jawaban singkat biasanya dikemukakan dalam bentuk pertanyaan, namun ada juga yang berbentuk melengkapi atau isian. Tes bentuk jawaban singkat dibuat dengan menyediakan tempat kosong yang disediakan bagi siswa untuk menuliskan jawaban. 2) Uraian Objektif Dalam uraian objektif pertanyaan yang biasa digunakan adalah urutkan, simpulkan, tafsirkan dan sebagainya. Langkah untuk membuat tes uraian objektif ini adalah guru membuat soal berdasarkan indikator pada kisi-kisi. Adapun contoh soal uraian objektif adalah sebutkan lima sila dalam pancasila secara urut! 3) Uraian Bebas Instrumen uraian bebas menuntut siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan (menguraikan dan memadukan) gagasan-gagasan pribadi
atau hal-hal
yang telah dipelajarinya
dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis sehingga dalam penskorannya sangat memungkinkan adanya unsur subjektifitas. B. Metode Bernyanyi 1. Metode a. Pengertian Metode
Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.(Pupuh Fathurrohman, 2007: 15). Dalam kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan oleh guru, dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menguasai metode mengajar merupakan keharusan. Sebab seorang guru tidak akan dapat mengajar dengan baik apabila ia tidak menguasai metode secara tepat. Sedangkan slameto (1988: 84) menjelaskan bahwa metode adalah cara atau jalan yang hurus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. b. Kedudukan Metode Dalam Pembelajaran salah satu hal yang sangat mendasar untuk dipahami guru adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang sama pentingnya dengan komponen-komponen lain dalam
keseluruhan komponen
pendidikan. Menurut syaiful B. Djamarah (2007: 55) metode memiliki kedudukan dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut: Sebagai alat motifasi dalam kegiatan belajar mengajar(KBM). Menyiasati perbedaan individual anak didik. Untuk mencapai tujuan pembelajaran. Makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar, diharapkanmakin efektif pula pencapaian tujuan dari pembelajaran. Oleh
sebab itu, fungsi-fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan, karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar belajar mengajar. c. Faktor yang mempengaruhi pemilihan metode Pada dasarnya, tidak ada satupun metode mengajar yang dapat dipandang sempurna dan cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap bidang study. Karena setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Karena itu guru tidak boleh sembarang dalam memilih serta menggunakan metode. Pupuh
Fathurrohman
menjelaskan
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode antara lain: 1) Tujuan yang hendak dicapai Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Setiap guru hendaknya memperhatikan tujuan pembelaaran. Karakteristik tujuan yang akan dicapai sangat mempengaruhi penentuan metode, sebab metode tunduk pada tujuan bukan sebaliknya.
2) Materi pelajaran Materi palajaran ialah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh guru untuk bisa dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik.
3) Peserta didik Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik minat, kebiasaan, motifasi, situasi sosial, lingkungan keluarga dan harapan terhadap masa depannya. Perbedaan peserta didik dari aspek psikologis seperti sifat pendiam, super aktif, tertutup, terbuka, periang. Semua perbedaan tadi akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran 4) Situasi Situasi kegiatan belajar mengajar merupakan setting lingkungan pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi. Oleh karena itu, pada waktu tertentu guru melakukan proses pembelajaran di luar kelas atau di alam terbuka. 5) Fasilitas Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Oleh karena itu, ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu pemilihan metode yang tepat, seperti tidak adanya laboratorium untuk praktek, jelas kurang mendukung penggunaan metode eksperimen atau demonstrasi. Jadi, fasilitas ini sangatlah penting guna berjalannya proses pembelajaran yang efektif. 6) Guru Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan dan pengalaman mengajar yang berbeda-beda. Kompetensi mengajar
biasanya dipengaruhi oleh pula oleh latar belakang pendidikan. Guru yang berlatar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam memilih metode dan tepat dalam menerapkannya. Sedangkan guru yang latar belakangnya kurang relevan, sekalipun tepat dalam menentukan metode, namun sering mengalami hambatan dalam penerapannya. Jadi, untuk menjadi seorang guru pada intinya harus memiliki jiwa yang profesional. Dengan meliliki jiwa keprofesionalan dalam menyampaikan pelajaran atau dalam proses pembelajaran itu akan berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. d. Ciri-ciri metode yang baik Setiap guru yang akan mengajar senantiasa dihapdapkan pada pilihan metode. Banyak metode yang bisa dipilih guru dalam kegiatan mengajar, namun tidak semua metode bisa dikategorikan sebagai metode yang baik, dan tidak pula semua metode dikatakan jelek. Kebaikan suatu metode terletak pada ketetapan memilih sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Ciri dari sebuah metode yang baik untuk pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Berpadunya metode dari segi tujuan dan alat 2) Bersifat luwes, fleksibel dan memiliki daya sesuai dengan watak siswa dan materi.
3) Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktek dan mengantarkan siswa pada kemampuan praktis. 4) Tidak mereduksi materi, bahkan sebaliknya justru mengembangkan materi. 5) Memberikan keleluasaan pada siswa untuk menyatakan pendapatnya. 6) Mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat, terhormat dalam keseluruhan proses pembelajaran. e. Prinsip-prinsip penentuan metode Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutekno (2007: 56) menjelaskan bahwa metode apaun yang dipilih dalam kegiatan belajar mengajar hendaklah memperhatikan beberapa prinsip yang mendasari urgensi metode dalam proses belajar mengajar, yakni : 1) Prinsip motivasi dan tujuan belajar Motivasi memiliki kekuatan sangat dahsyat dalam proses pembelajaran. Belajar tanpa motivasi seperti badan tanpa jiwa, tau laksana mobil tanpa bahan bakar. 2) Prinsip kematangan dan perbedaan individual Belajar memiliki masa kepekaan masing-masing dan tiap anak memiliki tempo kepekaan yang tidak sama. f. Efektivitas penggunaan metode Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan menjadi kendala dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.
Cukup banyak bahan pelajaran yang terbuang dangan percuma hanya karena pengguanaan metode semata-mata berdasarkan kehendak guru dan bukan atas dasar kebutuhan siswa atau karakter situasi kelas. Dalam
menetapkan
metode
mengajar,
bukan
tujuan
yang
menyesuaikan dengan metode atau karakter anak, tetapi metode hendaknya menjadi variabel dependen yang dapt berubah dan berkembang sesuai kebutuhan. Karena itu, efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pembelajaran sebagai persiapan tertulis. 2. Bernyanyi a. Pengertian bernyanyi Menurut Jamalus (1988: 46) kegiatan bernyanyi adalah merupakan kegiatan dimana kita mengeluarkan suara secara beraturan dan berirama baik diiringi oleh iringan musik ataupun tanpa iringan musik. Bernyanyi berbeda dengan berbicara bernyanyi memerlukan teknik-teknik tertentu sedangkan berbicara tanpa perlu menggunakan teknik tertentu. Bagi anak kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang menyenangkan bagi mereka, dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya. Bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. b.
Manfaat bernyanyi bagi anak-anak
Manfaat bernyanyi akan terasa pada anak-anak dalam melafalkan bunyi-bunyian dengan baik, sehingga paling sedikit mereka sanggup menyanyikan dengan lafal yang tepat. Menurut Mubarok (2008: 68) manfaat dari bernyanyi diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Memperluas kebudayaan dengan memberikan pengertian yang mendalam melalui alam pikiran dan perasaan orang lain. 2) Memperkaya daya imajinasi anak. 3) Mempunyai olah nafas yang bagus, sebagai akibat kebiasaan menarik nafas dalam. 4) Memperkuat daya ingatan dan konsentrasi. 5) Memberikan kebahagiaan pada diri sendiri dan orang lain. c. Metode-metode latihan dalam bernyanyi Menurut Mufti Mubarok (2008: 69) metode-metode yang perlu diperhatikan dalam latihan bernyanyi adalah sebagai berikut: 1) Latihan pelemasan Tujuan latihan pelemasan ini tidak lain adalah melemaskan otot-otot yang kaku, sehingga dapat menguasai seluruh anggota badan dari kepala sampai kaki. Latihan ini dapat dilakukan dengan berlari, berdiri, duduk ataupunberbaring. Dan lagi, pada saat menyanyi seyogyanya seluruh anggota badan dalam keadaan rileks dan terkontrol dengan baik dengan
demikian seluruh anggota badan, tenaga, perasaan, dan pikiran kita dapat dipusatkan pada alat-alat suara dan pernafasannya. 2) Latihan pengucapan Keindahan, kemerduan dan kemurnian suara adalah amat tergantung kepada bentuk mulut. Sedangkan bentuk mulut ditentukan oleh bentuk, posisi dan simpel tidaknya alat-alat pengucapan kita. Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan adalah bahwa waktu menyanyi kita segan untuk membuka mulut. Rahang bawah terlalu keatas dan kaku. Lebih-lebih pada nada-nada tinggi sehingga suara tidak lepas. Selain itu, posisi posisi dan kesupelan lidah uga perlu mendapat latihan. Beberapa teknik latihan pengucapan meliputi: (a) Latihan rahang bawah, (b) Latihan bibir, (c) Latihan lidah, yaitu terdiri dari: latihan ketetapan pengucapan, latihan kelincahan, latihan penguasaan otot-otot lidah, (d) Latihan langit-langit. Disamping itu perlu mendapat perhatian dalam latihan ini antara lain: (1) Semua otot-otot yang kebetulan tiddak dilatih, hendaknya tetap pasif dan rileks, (2) otot-otot leher dan muka hendaknya tetap lemas karena latihandengan memutar kepala ke kiri dan ke kanan, (3) Selama latihan pernafasan, tidak boleh diganggu, (4) Lebih baik lagi latihan didepan cermin, (5) Sangat efektif bila latihan tersebut dilakukan setiap hari.
3) Latihan pernafasan Pernafasan merupakan unsur yang penting dalam bernyanyi, sebab suara terjadi karena terbentuknya udara (nafas) yang ditiup. Tanpa nafas tidak akan bisa bersuara. Orang yang dapat mengatur dan menguasai pernafasan akan sanggup dan menguasai suaranya. Selama sirkulasi pernafasan berjalan lancar tanpa gangguan sedikitpun maka kita dapat bersuara dengan baik. Perubahan antara sirkulasi pernafasan untuk bicara dan sirkulasi untuk pernafasan adalh sebagai berikut: a) Sirkulasi pernafasan untuk bicara Tarik nafas (menghirup udara) langsung bicara – istirahat – tarik nafas – berbicara – tahan nafas (istirahat) – dan seterusnya. b) Sirkulasi untuk bernyanyi Tarik nafas – tahan nafas sebentar (istirahat) – menyanyi – tarik nafas – tahan nafas (istirahat sebentar) – menyanyi. Jika kita perhatikan, maka ada perbedaan khusus, antara sirkulasi nafas untuk berbicara dan menyanyi. Untuk menyanyi perlu olahan khusus, yakni istirahat beberapa saat disela-sela tarikan nafas, sedangkan untuk berbicara tidaklah demikian. Dan setelah kita mengetahui bedanya maka dengan sendirinya latihan pernafasan yang kita lakukan adalah sesuai dengan sirkulasi pernafasan untuk menyanyi. Maka dalam latihan pernafasan menahan
nafas sebentar merupakan keharusan dengan maksud memperkuat daya rrentang dan daya tahan otot diafragma. 4) Metode latihan Mula-mula
berdiri
tegap
dengan
kedua
kaki
sedikit
merenggang (terbuka) kira-kira 45 cm. Kedua belah tangan tergantung disamping. Usahakan dan rasakan seluruh anggota badan dari kepala sampai ujung kaki dalam keadaan rileks. Dalam keadaan yang demikian itu, hiruplah nafas pelan-pelan melalui hidung serayamengangkat tangan ke depan sampai setinggi bahu. Tariklah nafas sebentar sambil menghilanghkan ketegangan dibagian leher dengan cara menggerakan kepala kebelakang. Setelah itu barulah hembuskan kembali melalui mulut disertai suara ssss ... atau hfff ... cara inilah yang disebut latihan pernafasan. Dan dibawah ini syarat-syarat melakukan pernafasan diantaranya yaitu:
Sedapat mungkin latihan pernafasan dilakukan pada pagi hari di mana udara masih segar d bersih.
Usahakan latihan diudara terbuka.
Waktu menghirup nafas ssebaiknya melalui hidung. Dengan demikian udara yang kita hirup akan terasa hangat dan tersaring.
Cara menghembuskan nafas dan mulut bisa dengan suara mendesis pada tingkat permulaan, selanjutnya bisa dengan suara aaaaaa seperti orang menguap.
3. Metode Bernyanyi a. Pengertian Metode Bernyanyi Saifun Arif Kojeh (2007: 46) mengungkapkan bahwa bernyanyi adalah suatu metode yang mempunyai 4 faktor pendorong agar lebih efektif dalam penggunaanya, yaitu konsentrasi, jiwa yang tenang, pengulangan dan motivasi. Menyanyi merupakan suatu seni yang dapat menjadi suatu alat penyampai pesan seseorang dalam berkomunikasi. Menyanyi bagi anakanak selain menggembirakan juga dapat mencerdaskan otak kanannya. b. Kelebihan Metode Bernyanyi Metode bernyanyi memilik beberapa kelebihan diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Metode bernyanyi tidak memerlukan biaya yang mahal. 2) Dapat digunakan oleh siapa saja dan bisa diajarkan kesemua siswa. 3) Menyanyi
dapat
memberikan
landasan
mental,
pengetahuan,
keterampilan dan kreatifitas untuk generasi mendatang. 4) Melalui metode bernyanyi dapat membuat hati menjadi gembira. c. Kelemahan Metode Bernyanyi Metode bernyanyi memilik beberapa kelemahan diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Tidak semua guru pandai menyanyi
2) Guru harus kreatif sendiri dalam menciptakan sebuah lagu yang sesuai dengan pembelajaran. C. Bahasa Inggris di MI Secara umum, strategi belajar Bahasa Inggris melibatka tiga aspek: Daya kognitif (kemampuan menyerap, mentimpan, dan mengambil kembali informasi dari pikiran), metakognitif (kemampuan memonitor proses pikiran), dan faktor sosial/ afektif (kemampuan bekerja sama dengan orang lain dan mengendalikan emosi). (Patrisius, 2009: 102). 1. Tujuan mata pelajaran bahasa Inggris di MI Mata Pelajaran Bahasa Inggris di MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah. b. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Inggris MI Pendidikan bahasa Inggris di MI dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk menyertai tindakan atau language accompanying action. Bahasa Inggris digunakan untuk interaksi dan
bersifat “here and now”. Topik pembicaraannya berkisar pada hal-hal yang ada dalam konteks situasi. mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan lokal. Kompetensi lulusan MI tersebut selayaknya merupakan kemampuan yang bermanfaat dalam rangka menyiapkan lulusan untuk belajar bahasa Inggris di tingkat SMP/MTs. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan berinteraksi dalam bahasa Inggris untuk menunjang kegiatan kelas dan sekolah. Pembelajaran Bahasa Inggris pada jenjang pendidikan
MI
identik
dengan mengajari seorang bayi bahasa ibu. Dimana secara umum anak-anak kita di sekolah dasar belum mengenal Bahasa Inggris . Sehingga hal itu akan berdampak pada pola pengajaran Bahasa Inggris pada tingkat MI yang lebih bersifat pengenalan. Karena masih dalam taraf pengenalan maka pendalaman materi hanya dapat berkisar pada tema-tema sederhana yang memungkinkan dalam jangkauan panca indra siswa dan imajinasi sederhana siswa. Hal tersebut menyesuaikan dengan tataran kognitif anak MI menurut Piaget adalah pada tataran operasional konkrit. Demikian juga mempertimbangkan suasana lingkungan belajar siswa. Jangan sampai materi yang diberikan secara fakta tidak pernah berinteraksi dan di luar imajinasi siswa. Sehingga harapan kebermaknaan belajar sangat jauh dari harapan. Bahasa Inggris sama halnya dengan Bahasa Indonesia adalah merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di MI mencakup kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Mendengarkan 2. Berbicara 3. Membaca 4. Menulis. ketrampilan menulis dan membaca diarahkan untuk menunjang pembelajaran komunikasi lisan.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Huda desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Secara garis besar gambaran lokasi penelitian adalah sebagai berikut: 1. Sejarah MI Miftahul Huda Lopait MI Miftahul Huda Lopait berdiri pada tanggal 1 Maret 1960. Yang mendirikan MI Miftahul Huda Lopait ini adalah pengurus Nahdlotul Ulama Ranting di bawah naungan yayasan Pendidikan Ma’arif. Alasan didirikannya madrasah ini adalah untuk membantu pemerintah di bidang pendidikan. MI Miftahul Huda Lopait ini awalnya adalah madrasah diniyah tempat menimba ilmu atau juga disebut sebagai tempat ngaji masyarakat Lopait. MI Miftahul Huda Lopait adalah berstatus lembaga pendidikan tingkat dasar swastayang sudah disahkan oleh pemerintah dengan nomor piagam SK No. LK/3C/161/Pem MI/ 1978. Tokoh-tokoh pendiri MI Miftahul Huda Lopait adalah sebagai berikut: a. Bp. Asyhari sebagai Ketua b. Bp. Wagi sebagai Sekretaris c. Bp. Munjaid sebagai Bendahara d. Bp. Kyai Rohmad sebagai Penasehat
e. Bp. Masykuri sebagai Perancang f. Abdul Hakam sebagai Kepala Sekolah pertama 2. Identitas Nama Sekolah
: MI Miftahul Huda Lopait
NPSN
: 60712900
NSM
: 111233220073
Alamat
:Dusun
Lopait,
Desa
Lopait,
Kecamatan
Tuntang, Kabupaten Semarang Kode Pos
: 50773
Telepon
: (0298) 3405681
Status Sekolah
: Swasta
Tahun Berdiri
: 1960
Bangunan Sekolah
: Milik Sendiri
3. Tujuan, Visi dan Misi Sekolah a. Tujuan - Peserta didik dapat melaksanakan syariat agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. - Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik pada setiap akhir semester, dapat mencapai standar ketuntasan belajar minimal 95%dari yang telah ditetapkan. - Setiap tahun dapat meluluskan peserta didik 100% dengan nilai UN yang kompetitif.
- Dapat mengikuti dan menjadi juara I/ II/ III dalam berbagai lomba yang diadakan baik tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi dan nasional. - Memiliki tenaga pendidik yang profesional. - Menjadi lembaga pendssidik yang kredibel. b. Visi - Menjadikan madrasah kebanggaan umah.melahirkan generasi Islam yang unggul dalam budi pekerti dan mampu bersaing dalam prestasi. c. Misi - Mengantarkan peserta didik menjadi insan kamil yang mantap akidahnya, tekun beribadah, berakhlak karimah, berilmu pengetahuan. - Menanamkan dasr-dasar syariat Islam yang kuat pada peserta didik. - Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam pencapaian dalam mempelajari Al-qur’an dan menjalankan ajaran agama Islam. - Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik dan non akademik. - Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. - Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, transparan dan aktual. 4. Keadaan Siswa dan Guru
Jumlah siswa di MI Miftahul Huda Lopait tahun 2014/2015 adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Miftahul Huda Lopait Tahun 2014/2015 No
Kelas
1.
Jumlah siswa
Jumlah
L
P
I
15
10
25
2.
II
13
13
26
3.
III
10
12
22
4.
IV
16
14
30
5.
V
8
9
17
6.
VI
8
10
18
70
68
138
Jumlah
Adapun jumlah guru MI Miftahul Huda adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Daftar Nama guru MI Miftahul Huda Lopait Tahun 2014/2015 No 1.
2.
Nama
Nip
Misbakhul
197402142005011
Munir, S.Pd.I
003
Fitriya Yuniyati,
Jabatan
Keterangan
kepala MI
Aktif
Wali kelas I
Aktif
S.Pd.I 3.
Nuraini,S.Pd.I
Wali kelas II
Aktif
4.
Khasanah,
Wali kelas III
Aktif
S.Pd.I 5.
Siti Ridhiyah,
Wali kelas IV
Aktif
Wali kelas V
Aktif
Wali kelas VI
Aktif
Guru
Aktif
S.Pd.I 6.
Slamet Istiyono, S.Pd.I
7.
Khoirun Nisak, S.Pd.I
8.
Muazin, S.Pd.I
Penjaskes 9.
Dyah Novita
Guru Bahasa
Sari
Inggris
Aktif
B. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semua siswa kelas II MI Miftahul Huda Lopait yang berjumlah 26 siswa terdiri dari 13 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Adapun nama-nama siswa yang menjadi objek dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 3.3 Daftar siswa kelas II MI Miftahul Huda Lopait Tahun 2014/2015 No
Nama
Jenis Kelamin L
P
1
Agus Fauzi
2
Alaudin afdhal
3
Amelia putri
4
Arina Kaynahta
5
Aurel Dimas S.
6
Azhar Arin Tonang
7
Citra Putri Renata
8
Diva Riyan R.
9
Eva Laurensa
10
Fadly Firmansyah
11
Gusti Nadya Nova
12
Ikhsan
13
Khoirul Ubaidilah
14
Lutfiah Azzahra
15
M. Zidni Alim
16
Mahayu Resti A.
17
Miqdad Al Bana
18
Nabil Khoiruh F.
19
Nadya Wulandari
20
Nafisa Zahra S.
21
Nayla Arianda
22
Riska Oktavia
23
Ruseno Arjanggi
24
Salma Ratif
25
Seril Nidira
26
Vinno Candra Jumlah
26
C. Diskripsi Pelaksanaan 1. Diskripsi Siklus I a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penelitian yang terdiri dari: 1) Mempersiapkan RPP (Rencana pelaksanaan pembelajaran) Di dalam RPP ini memuat seluruh konsep kegiatan pembelajaran. 2) Menyiapkan perangkat Perangkat yang disiapkan dalam kegiatan siklus I diantaranya yaitu media yang berupa karton bergambar kebun, lembar tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus I, lembar observasi siswa untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran dan kemampuan siswa. Lembar observasi guru untuk mengetahui perkembangan guru dalam pembelajaran. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 13 januari 2015. Pembelajaran mengacu pada apa yang tertulis dalam RPP. Metode yang digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah metode bernyanyi. Adapun langkah-langkah kegiatan pada siklus 1 ini dapat diuraikan seperti dibawah ini:
1) Kegiatan awal (10 menit) Guru mengucapkan salam Guru melakukan presensi Guru bertanya “ how are you student?” Guru memotivasi siswa dengan Menghubungkan materi dengan pengalaman siswa Guru menjelaskan cakupan materi 2) Kegiatan inti (40 menit) Guru memasang karton bergambar dipapan tulis (eksplorasi) Guru menjelaskan berbagai benda yang ada dikebun melalui karton berwana (eksplorasi) Guru mengajak siswa bernyanyi tentang kebun dalam bahasa inggris (elaborasi) Binatang yang ada dikebun (Nada: naik-naik kepuncak gunung) Ayo kawan kita menghafal Kosa kata binatang Chicken ayam butterfly kupu-kupu bee itu lebah Capung itu dragonfly ant semut bird itu burung
Siswa menyebutkan macam-macam benda yang ditunjuk oleh guru dalam karton bergambar (elaborasi)
Guru menyuruh salah satu siswa maju kedepan (eksplorasi) guru menunjuk beberapa gambar kemudian anak menyebutkan dengan bahasa inggris dengan menggunakan lagu “what is this” (elaborasi) “What is this” What (tepuk tangan satu kali) Is (tepuk paha satu kali) This (mengacungkan 2 ibu jari ) sebanyak 3 x This yang terakhir guru menunjuk gambar di dalam karton kemudian siswa menjawab dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya Guru mengklarifikasi jawaban siswa (Konfirmasi) Guru memberikan reward kepada siswa yang dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar (konfirmasi) 3) Kegiatan Akhir (20 menit) Guru memberikan lembar soal kepada siswa Guru
dan
siswa
bersama-sama
menyimpulkan
materi
pembelajaran. guru mengakhiri pembelajaran. c. Pengamatan Pada tahap pengamatan ini peneliti mengamati langsung proses kegiatan pembelajaran. Pada penelitian ini peneliti dibantu dengan rekan
sejawat untuk mengamati jalannya pembelajaran. Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam proses pembelajaran. Aspek pengamatan dalam penelitian ini mencakup aspek pengamatan pada guru dan siswa. Aspek penilaian terhadap guru meliputi: 1) Kemampuan membuka pelajaran. 2) Kemampuan dalam menyampaikan materi kepada siswa 3) Peguasaan kelas 4) Ketetapan menggunakan metode dan kesesuaian metode dengan materi. 5) Evaluasi. 6) Menyimpulkan pembelajaran. Aspek penilaian terhadap siswa meliputi: 1) Bertanya, aspek ini dilihat dari keaktifan siswa dalam merespon pembelajaran melalui berbagai pertanyaan. 2) Menjawab, aspek ini diamati melalui kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru. 3) Perhatian, aspek ini dapat diketahui dengan mengamati perhatian siswa dalam memperhatikan pembelajaran. d. Refleksi
Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris melalui metode bernyanyi untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
2. Diskripsi Siklus II a. Perencanaan Pada siklus II ini peneliti berupaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran serta nilai belajar siswa. Dalam tahap siklus II ini mencakup kegiatan sebagai berikut ini: 1) Mempersiapkan RPP (Rencana pelaksanaan pembelajaran) Di dalam RPP ini memuat seluruh konsep kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. 2) Menyiapkan perangkat Pada siklus II ini peneliti mempersiapkan perangkat diantaranya yaitu media yang berupa gambar benda-benda di kebun, lembar tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus II, lembar observasi siswa untuk mengamati proses peningkatan kegiatan pembelajaran dan kemampuan siswa. Lembar observasi guru untuk mengetahui perkembangan guru dalam pembelajaran. b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 17 Januari 2015. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Sementara
pengamatan dilakukan oleh rekan guru sejawat. Kegiatan dalam siklus II ini adalah sebagi berikut:
1. Kegiatan awal (10 menit) Guru mengucapkan salam dengan lagu “ assalamualaikum how are you” Assalamualaikum assalamualaikum how are you ( i’m fine ) assalamualaikum how are you ( i’m fine ) Assalamualaikum 3x how are you ( i’m fine ) Guru melakukan presensi Guru bertanya “ how are you student?” Guru memotivasi siswa Menghubungkan materi dengan pengalaman siswa Guru menjelaskan cakupan materi 2. Kegiatan inti (40 menit) Guru memasang gambar dipapan tulis (eksplorasi) Guru menjelaskan tentang gambar yang dipasang di papan tulis (eksplorasi) Guru menyebutkan gambar yang ada dipapan tulis diikuti semua siswa (elaborasi)
Guru mengajak siswa bernyanyi bersama-sama “kebun kita” (elaborasi) Kebun kita (nada: lir-ilir) Yo semua belajar menghafal kosa kata Dalam bahasa inggris Agar kita jadi pintar Bee lebah ant semut butterfly kupu-kupu Chicken ayam dragonfly capung ayo dihafalkan Flower bunga tree pohon leaf daun rumput itu graas Itulah nama benda yang ada di kebun kita Yoo belajar sambil nyanyi Guru menunjuk beberapa siswa secara bergantian untuk maju kedepan menyebutkan gambar yang ditunjuk oleh guru (elaborasi) Guru mengklarifikasi jawaban siswa (Konfirmasi) Guru memberikan reward kepada siswa yang dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar (konfirmasi). 3. Kegiatan Akhir (20 menit) Guru memberikan lembar soal kepada siswa. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran. guru mengakhiri pembelajaran. c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan siklus II ini peneliti dibantu dengan rekan sejawat untuk mengamati jalannya pembelajaran. Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam proses pembelajaran. Aspek pengamatan dalam penelitian siklus II ini sama dengan siklus I yaitu mencakup aspek pengamatan pada guru dan siswa. Aspek penilaian terhadap guru meliputi: 1)
Kemampuan membuka pelajaran.
2)
Kemampuan dalam menyampaikan materi kepada siswa
3)
Peguasaan kelas
4)
Ketetapan menggunakan metode dan kesesuaian metode dengan materi.
5)
Evaluasi.
6)
Menyimpulkan pembelajaran.
Aspek penilaian terhadap siswa meliputi: 1)
Bertanya, aspek ini dilihat dari keaktifan siswa dalam merespon pembelajaran melalui berbagai pertanyaan.
2)
Menjawab, aspek ini diamati melalui kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru.
3)
Perhatian, aspek ini dapat diketahui dengan mengamati perhatian siswa dalam memperhatikan pembelajaran.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi ini peneliti mengolah nilai yang ada pada lembar obsevasi guna mengetahui kekurangan-kekurangan pada saat penelitian. Agar peneliti dapat memperbaiki pada siklus berikutnya.
3. Diskripsi Siklus III a. Perencanaan Pada siklus III ini peneliti berupaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan nilai belajar siswa. Dalam tahap siklus III ini mencakup kegiatan sebagai berikut ini: 1) Mempersiapkan RPP (Rencana pelaksanaan pembelajaran) Di dalam RPP ini memuat seluruh konsep kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. 2) Menyiapkan perangkat Pada siklus III ini peneliti mempersiapkan perangkat diantaranya yaitu, lembar tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus III, lembar observasi siswa untuk mengamati proses peningkatan kegiatan pembelajaran dan kemampuan siswa. Lembar observasi guru untuk mengetahui perkembangan guru dalam pembelajaran. b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III dilaksanakan pada hari selasa tanggal 20 Januari 2015. Pembelajaran mengacu pada apa yang tertulis dalam RPP dengan menggunakan metode bernyanyi. Adapun kegiatan dalam siklus III adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan awal (10 menit) Guru mengucapkan salam Guru menyapa siswa dengan lagu “good morning” “good morning” good morning good morning and how are you (i’m fine) good morning good morning and how are you (i’m fine) good morning my friends good mornimg my teacher good morning good morning and how are you (i’m fine) Guru melakukan presensi Guru bertanya “ how are you student?” Guru memotivasi siswa Menghubungkan materi dengan pengalaman siswa Guru menjelaskan cakupan materi 2) Kegiatan inti (40 menit) Guru mengajak siswa bernyanyi (elaborasi) Ayo belajar bahasa inggris (Ingat ingat itu remember) Ayo semua kita belajar
Belajar bahasa inggris Flower itu artinya bunga Trash can itu tempat sampah Kalau leaf itu artinya daun Kalau rumput itu grass Guru menjelaskan kepada siswa cara pengucapan kalimat dalam bahasa Inggris tentang materi my garden (eksplorasi) Guru bertanya jawab dengan siswa (elaborasi) Guru menjak siswa bernyanyi untuk memudahkan dalam menerima materis. Ayo menghafal (Nada: kring-kring ada sepeda) Bee bee bee artinya lebah Butterfly kupu kupu Dragonfly itu capung chicken artinya ayam Grass grass grass artinya rumput Flower itu artinya bunga Kalau tree itu pohon kalau leaf itu daun Guru menyuruh siswa maju secara berpasangan untuk bercakapcakap tentang kebun (elaborasi) Guru mengklarifikasi jawaban siswa (Konfirmasi)
Guru memberikan reward kepada siswa yang dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar (konfirmasi) 3) Kegiatan Akhir (20 menit) Guru memberikan lembar soal kepada siswa Guru
dan
siswa
bersama-sama
menyimpulkan
materi
pembelajaran guru mengakhiri pembelajaran
c. Pengamatan Sama dengan pengamatan pada siklus II, pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan siklus. Aspek yang diamati dalam siklus ini adalah sebagai berikut: Aspek penilaian terhadap guru meliputi: 1) Kemampuan membuka pelajaran. 2) Kemampuan dalam menyampaikan materi kepada siswa 3) Peguasaan kelas 4) Ketetapan menggunakan metode dan kesesuaian metode dengan materi. 5) Evaluasi. 6) Menyimpulkan pembelajaran..
Aspek penilaian terhadap siswa meliputi: 1) Bertanya, aspek ini dilihat dari keaktifan siswa dalam merespon pembelajaran melalui berbagai pertanyaan. 2) Menjawab, aspek ini diamati melalui kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru. 3) Perhatian, aspek ini dapat diketahui dengan mengamati perhatian siswa dalam memperhatikan pembelajaran. d. Refleksi Refleksi siklus III yaitu didapatkan satu konsep metode pembelajaran yang baru untuk pembelajaran bahasa Inggris melalui metode bernyanyi. Pada siklus III semua siswa aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Dari segi evaluasipun menunjukkan peningkatan yang nyata. Yang membedakan RPP pada siklus I sampai siklus III yaitu yang pertama terletak pada lagu. Lagu dalam setiap siklus berbeda dan ada tambahan kosa kata baru. Yang kedua kegiatan pembelajaran juga berbeda materinyapun terus berkembang pada setiap siklusnya. Dalam setiap siklus terdapat refleksi, refleksi berfungsi untuk mengetahui kelemahan ataupun kelebihan yang ada pada setiap siklus kemudian agar guru bisa memperbaiki pada siklus berikutnya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, kondisi awal siswa dalam belajar Bahasa Inggris masih menunjukan rendahnya kemampuan siswa dalam menerima pelajaran. Kondisi awal ini sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II MI Miftahul Huda desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Berdasar pengamatan terhadap siswa sebelum melakukan penelitian, menunjukan bahwa kemampuan siswa masih rendah terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris. Dengan kondisi nilai yang masih di bawah ketuntasan maka peneliti akan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi pada pelajaran bahasa Inggris di kelas II. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Nilai Bahasa Inggris Siswa Kelas II
No 1 2 3 4 5
Nama Agus Fauzi Alaudin afdhal Amelia putri Arina Kaynahta Aurel Dimas S.
KKM
Nilai
60 60 60 60 60
40 60 45 60 50
Keterangan Belum Tuntas Tuntas
6 Azhar Arin Tonang 7 Citra Putri Renata 8 Diva Riyan R. 9 Eva Laurensa 10 Fadly Firmansyah 11 Gusti Nadya Nova 12 Ikhsan 13 Khoirul Ubaidilah 14 Lutfiah Azzahra 15 M. Zidni Alim 16 Mahayu Resti A. 17 Miqdad Al Bana 18 Nabil Khoiruh F. 19 Nadya Wulandari 20 Nafisa Zahra S. 21 Nayla Arianda 22 Riska Oktavia 23 Ruseno Arjanggi 24 Salma Ratif 25 Seril Nidira 26 Vinno Candra Jumlah Nilai Rata-rata
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
40 40 45 55 40 50 40 40 40 70 40 60 40 30 70 20 30 40 60 70 30 1215 46,73
7 28%
19 76%
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 7 siswa (28%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 19 siswa (76%). Hasil ini membuktikan bahwa masih rendahnya nilai ketuntasan yang tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan. Data di atas
dijadikan sebagai dasar dalam
menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi di MI Miftahul Huda desa Lopait kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
2. Siklus I Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 13 januari 2015. Di kelas II dengan jumlah 26 siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas II pada mata pelajaran Bahasa Inggris yaitu 60. Berikut data dari hasil penelitian pada siklus I: a. Hasil pengamatan terhadap siswa Pada siklus I data diperoleh dengan menggunakan lembar observasi pada siswa dan tes formatif. Berdasarkan hasil pre test dan post test diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil belajar Siswa Siklus I No
Nilai
Nama
Pre tes
Post tes
1
Agus Fauzi
40
50
2
Alaudin afdhal
60
65
3
Amelia putri
40
50
4
Arina Kaynahta
60
70
5
Aurel Dimas S.
40
50
6
Azhar Arin Tonang
40
50
7
Citra Putri Renata
40
50
8
Diva Riyan R.
20
30
9
Eva Laurensa
20
40
10
Fadly Firmansyah
40
60
11
Gusti Nadya Nova
80
90
12
Ikhsan
40
60
13
Khoirul Ubaidilah
40
70
14
Lutfiah Azzahra
40
70
15
M. Zidni Alim
70
80
16
Mahayu Resti A.
40
50
17
Miqdad Al Bana
60
70
18
Nabil Khoiruh F.
40
50
19
Nadya Wulandari
40
50
20
Nafisa Zahra S.
70
80
21
Nayla Arianda
40
50
22
Riska Oktavia
40
50
23
Ruseno Arjanggi
30
50
24
Salma Ratif
60
70
25
Seril Nidira
70
80
26
Vinno Candra
40
50
Jumlah
1240
1534
Nilai rata-rata
47,69
59,03
Jumlah siswa yang tuntas
8 siswa/ 32%
12 siswa/ 48%
Peningkatan yang terjadi
4 siswa/ 16%
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa perbandingan nilai pre test dan post test menunjukan peningkatan yang belum begitu
memuaskan. Dari nilai pre tes yang diperoleh baru 8 siswa yang tuntas pada mata pelajaran bahasa Inggris. Sedangkan dari nilai post tes sudah mengalami peningkatan 16 % yaitu 12 siswa sudah tuntas.
b. Hasil pengamatan terhadap guru Hasil pengamatan terhadap guru pada kegiatan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Siklus I
No
Aspek Penilaian
Penilaian B
C
K
1
Kemampuan membuka pelajaran.
2
Kemampuan dalam menyampaikan materi kepada siswa.
3
Peguasaan kelas
4
Ketetapan menggunakan metode dan kesesuaian metode dengan materi.
5
Evaluasi.
6
Menyimpulkan pembelajaran.
Dari lembar observasi pada guru di atas menunjukan dari 6 aspek penilaian yang dinilai. Data menunjukan 1 aspek dinilai baik pada poin 1,
aspek yang dinilai cikup ada 3 yaitu pada poin 4, 5 dan 6. 2 aspek masih dinilai kurang yaitu pada poin 2 dan 3. Dari refleksi pengamatan yang dilakukan pada siklus I oleh rekan sejawat dan peneliti diperoleh data sebagai berikut ini: 1) Pembelajaran sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan. 2) Pada saat guru menjelaskan materi masih banyak siswa yang ramai sendiri. Siswa belum sepenuhnya memperhatikan materi pembelajaran. 3) Pengondisian kelas masih kurang. 4) Guru harus mengulang-ngulang materi terhadap murid yang belum paham. 5) Lebih meningkatkan penggunaan metode dalam pembelajaran. 3. Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 17 Januari 2015.di kelas II dengan jumlah 26 siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa. Berikut data hasil penelitian pada siklus II: a. Hasil pengamatan terhadap siswa Pada siklus I data diperoleh dengan menggunakan lembar observasi pada siswa dan tes formatif. Berdasarkan hasil pre test dan post test pada siklus II diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.4
Hasil belajar Siswa Siklus II No
Nilai
Nama
Pre tes
Post tes
1
Agus Fauzi
40
50
2
Alaudin afdhal
50
70
3
Amelia putri
40
50
4
Arina Kaynahta
65
75
5
Aurel Dimas S.
40
50
6
Azhar Arin Tonang
50
70
7
Citra Putri Renata
50
50
8
Diva Riyan R.
50
70
9
Eva Laurensa
40
50
10
Fadly Firmansyah
65
85
11
Gusti Nadya Nova
65
85
12
Ikhsan
50
50
13
Khoirul Ubaidilah
65
75
14
Lutfiah Azzahra
65
75
15
M. Zidni Alim
80
85
16
Mahayu Resti A.
50
70
17
Miqdad Al Bana
65
75
18
Nabil Khoiruh F.
50
50
19
Nadya Wulandari
30
50
20
Nafisa Zahra S.
65
75
21
Nayla Arianda
30
50
22
Riska Oktavia
50
70
23
Ruseno Arjanggi
50
50
24
Salma Ratif
65
70
25
Seril Nidira
80
85
26
Vinno Candra
40
50
Jumlah
1390
1695
Nilai rata-rata
53,46
65,19
Jumlah siswa yang tuntas
10 siswa/ 40%
15 siswa/ 60%
Peningkatan yang terjadi
5 siswa/ 20%
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara pre tes dan post tes sudah mengalami peningkatan sebanyak 20%. Pada pre tes siswa yang sudah tuntas adalah 10 siswa atau 40%. Pada post tes siswa yang telah tuntas yaitu sebanyak 15 siswa atau 60% siswa sudah tuntas. b. Hasil pengamatan terhadap guru Hasil pengamatan terhadap guru yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Siklus II
No
Aspek Penilaian
Penilaian B
C
K
1
Kemampuan membuka pelajaran.
2
Kemampuan dalam menyampaikan materi kepada siswa.
3
Peguasaan kelas
4
Ketetapan menggunakan metode dan
kesesuaian metode dengan materi. 5
Evaluasi.
6
Menyimpulkan pembelajaran.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam kegiatan mengajar sudah mengalami peningkatan. Dari 6 aspek yang dinilai, 3 aspek dinilai baik yaitu pada poin 1, 4 dan 6, sedangkan 3 aspek lainnya dinilai cukup yaitu pada poin 2, 3 dan 5. Dari refleksi pengamatan yang dilakukan pada siklus I oleh rekan sejawat dan peneliti diperoleh data sebagai berikut ini: 1) Perhatian siswa sudah mulai terfokus pada pembelajara yang disampaikan oleh guru. 2) Banyak siswa yang sudah mulai berpartisipasi dalam pembelajaran. 3) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi sudah mulai bisa dipahami oleh siswa. 4) Pengondisian kelas perlu ditingkatkan lagi. 5) Pemberian reward menumbuhkaan semangat pada siswa. 6) Dalam mengajarkan metode bernyanyi suara guru harus lebih keras. 4. Siklus III Siklus III dilaksanakan pada hari hari selasa tanggal 20 Januari 2015. Di kelas II dengan jumlah 26 siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu
pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa. Berikut data hasil penelitian pada siklus III: a. Hasil pengamatan terhadap siswa Untuk mengukur hasil belajar siswa pada siklus III ini, peneliti menggunakan tes formatif dan lembar pengamatan pada siswa, Berikut tabel mengenai hasil pengamatan pada siswa. Berdasarkan hasil pre test dan post test pada siklus III diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus III No
Nilai
Nama
Pre tes
Post tes
1
Agus Fauzi
50
50
2
Alaudin afdhal
80
90
3
Amelia putri
65
80
4
Arina Kaynahta
65
90
5
Aurel Dimas S.
50
60
6
Azhar Arin Tonang
65
80
7
Citra Putri Renata
50
80
8
Diva Riyan R.
50
80
9
Eva Laurensa
50
80
10
Fadly Firmansyah
65
80
11
Gusti Nadya Nova
80
90
12
Ikhsan
50
80
13
Khoirul Ubaidilah
65
90
14
Lutfiah Azzahra
65
90
15
M. Zidni Alim
80
100
16
Mahayu Resti A.
65
90
17
Miqdad Al Bana
80
85
18
Nabil Khoiruh F.
60
90
19
Nadya Wulandari
65
80
20
Nafisa Zahra S.
65
80
21
Nayla Arianda
80
90
22
Riska Oktavia
65
80
23
Ruseno Arjanggi
50
80
24
Salma Ratif
80
100
25
Seril Nidira
80
100
26
Vinno Candra
50
50
Jumlah
1670
2145
Nilai rata-rata
64,23
82,50
Jumlah siswa yang tuntas
18 siswa/ 72%
24 siswa/ 96%
Peningkatan yang terjadi
6 siswa/ 24%
Terlihat bahwa pada siklus III terdapat peningkatan, pada nilai pre test terdapat 18 siswa yang tuntas, dan 24 siswa yang tuntas dalam pelaksanaan post test, hal ini sudah menunjukan 96% siswa dapat mencapai nilai KKM dan sudah sesuai dengan yang peneliti harapkan. b. Hasil pengamatan terhadap guru Hasil pengamatan terhadap guru pada kegiatan pembelajaran siklus III adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Siklus III
No
Aspek Penilaian
Penilaian B
C
1
Kemampuan membuka pelajaran.
2
Kemampuan dalam menyampaikan materi kepada siswa.
3
Peguasaan kelas
4
Ketetapan menggunakan metode dan kesesuaian metode dengan materi.
5
Evaluasi.
6
Menyimpulkan pembelajaran.
K
Dari lembar observasi penilaian terhadap guru di atas, menunjukan bahwa keenam aspek penilaian sudah dinilai baik dari poin 1 sampai poin 6. Hal ini menunjukan bahwa guru telah maksimal dalam kegiatan pembelajaran. Pada pengamatan siklus III ini dari pengamatan terhadap siswa dan guru sudah menunjukan peningkatan yang bagus. Dari lembar pengamatan guru dan siswa ditemukan beberapa perubahan-perubahan yang baik sebagai berikut: 1) Sebagaian besar siswa sudah memperhatikan penjelasan dari guru.
2) Siswa lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. 3) Siswa banyak yang aktif dalam pembelajaran. 4) Guru sudah bagus dalam mengondisikan kelas dengan diberikan beberapa tepuk, siswa sangat antusias. 5) Siswa senang dengan pembelajaran menggukan metode bernyanyi. B. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data yang terkumpul. Dapat diketahui bahwa penggunaan metode bernyanyi pada pembelajaran Bahasa Inggris di kelas II dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terlihat dari hasil belajar siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan yang bagus. Hal ini membuktikan bahwa siswa dapat menerima materi dengan baik melalui metode bernyanyi. Setelah melakukan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan siklus I, siklus II dan siklus III diperoleh data nilai Bahasa Inggris dengan menggunakan metode bernyanyi. Berikut hasil penelitian pada siklus I, Siklus II dan Siklus III: 1. Siklus I Dari hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I menunjukan bahwa Nilai belajar siswa dari pre tes dan post tes yang dilakukan oleh guru telah mengalami sedikit peningkatan. Pada pre tes siswa yang telah tuntas dan mencapai KKM yaitu 8 siswa atau 32%. Sedangkan hasil nilai dari post test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 12. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari
pre test ke post test 16%. Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 14 siswa. Hal ini dikarenakan beberapa sebab diantaranya yaitu: a. Banyak siswa yang belum fokus pada materi. b. Belum banyak siswa yang aktif dalam pembelajaran. c. Siswa masih malu-malu atau tidak mau saat disuruh maju kedepan. d. Siswa yang belum paham cenderung hanya diam saja tidak mau menanyakan kepada guru. e. Penggunaan metode bernyanyi belum maksimal. 2. Siklus II Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada siklus II menunjukan bahwa Pada pre tes dan post tes yang dilakukan oleh guru telah mengalami peningkatan. Pada pre tes siswa yang telah tuntas dan mencapai KKM yaitu 10 siswa. Sedangkan hasil post test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 15 siswa. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test sebanyak 20%. Pada siklus II ini jumlah siswa yang belum tuntas yaitu sebanyak 11 siswa. Peningkatan hasil belajar ini dikarenakan beberapa faktor antara lain yaitu sebagai berikut: a. Siswa sudah bisa mengikuti pelajaran dengan baik, perhatian siswa sudah mulai terfokus pada materi pembelajaran.
b. Sebagian besar siswa sudah mulai aktif dalam pembelajaran, tidak malu lagi saat disuruh maju kedepan. c. Siswa yang belum paham terhadap materi sudah berani bertanya kepada guru. d. Siswa antusias dengan penggunaan metode bernyanyi dalam pelajaran bahasa Inggris. 3. Siklus III Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus III menunjukan bahwa pada pre tes dan post tes yang dilakukan oleh guru telah mengalami peningkatan. Pada pre tes siswa yang telah tuntas dan mencapai KKM yaitu 18. Sedangkan hasil post test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 24 siswa. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test sebanyak 24%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar tersebut telah memenuhi indikator yang diharapkan. Sehingga proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada pelaksanaan siklus III. Nilai yang diperoleh pada siklus III lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I dan II. Pada siklus III masih ada 2 siswa yang belum tuntas. Siswa yang belum tuntas ini adalah siswa yang sama pada siklus II. Siswa tersebut memang mimiliki keterbatasan dalam menerima materi . Refleksi pada siklus III yaitu didapatkan metode pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran Bahasa Inggris yaitu dengan menggunakan metode bernyanyi.
karena hanya ada dua siswa yang belum tuntas,tetapi 24 siswa yang lainnya dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan metode bernyanyi pada pembelajaran Bahasa Inggris dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Data peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa pada setiap siklus Data ini diperoleh dari hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus I, II dan III. Dipaparkan sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Pemenuhan KKM Per Siklus Kegiatan
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Pre test
8 siswa/ 32%
10 siswa/ 40%
18 siswa/ 72%
Post test
12 siswa/ 48%
15 siswa/ 60%
24 siswa/ 96%
Peningkatan
16 %
20 %
24%
yang 12 siswa
15 siswa
24 siswa
Siswa yang 14 siswa belum tuntas
11 siswa
2 siswa
Jumlah
26 siswa
26 siswa
Siswa tuntas
26 siswa
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I, II dan III 100% 80%
60% 40% 20% 0% Siklus I Siklus II Siklus III
Gambar 4.1 Ketuntasan hasil belajar siswa Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pada siklus I peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 16%, siklus II peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 20%. Siklus III peningkatan dari pre test ke post test 24%. Pada setiap siklusnya nilai siswa pengalami peningkatan, apabila dibandingkan dengan nilai siswa sebelum dilakukannya metode bernyanyi. Perbedaan nilai pra siklus dengan sesudah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode bernyanyi hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat bagus. Pada penelitian ini hasil belajar siswa yang belum memenuhi ketuntasan ada dua siswa. Menurut wali kelas dan guru bahasa Inggris di kelas II, menjelaskan bahwa kedua siswa tersebut memang memiliki keterbatasan dalam menerima materi pembelajaran lebih lambat apabila dibandingkan dengan temannya yang lain. Saat sedang kegiatan pembelajaran kedua anak tersebut memang memperhatikan penjelasan dari guru. Namun
saat guru memberikan tugas kepada kedua siswa tersebut mereka tidak mau mengerjakan tugas dari guru. Kalaupun dikerjakan hanya beberapa soal saja dan jawabannya asal-asalan. Kedua anak tersebut yang pertama bernama Agus Fauzi, Agus ini di rumahnya memang kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Ayah dan ibunya bekerja dari pagi sampai malam, jadi Agus ini kesehariannya tinggal bersama dengan neneknya. Yang kedua yaitu bernama Vino Candra berbeda dengan Agus ibu Vino hanya sebagai ibu rumah tangga jadi mempunyai waktu untuk Vino yang menyebabkan nilai vino masih dibawah KKM masih kurangnya motivasi dan dukungan dari orang tuanya.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II di MI Miftahul Huda desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang pada tahun pelajaran 2014/ 2015, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan metode bernyanyi dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas II. Dilihat dari ketuntasan nilai belajar siswa dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dari hasil belajar siswa setiap siklusnya. Pada siklus I terjadi peningkatan dari pre tes ke post tes
sebesar 16% dengan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan yaitu 12 siswa. Peningkatan Pada siklus II sebesar 20% dengan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan yaitu 15 siswa. Pada siklus III hasil belajar siswa meningkat 24% dengan 24 siswa yang mencapai ketuntasan. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran diantaranya yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Guru a.
Diharapkan guru bisa menerapkan metode bernyanyi untuk pembelajaran Bahasa Inggris.
b.
Guru harus lebih kreatif dalam menciptakan suasana kelas yang menyenangkan melalui berbagai metode yang bervariasi untuk anak.
c.
Guru harus bisa membuat siswa aktif dan ikut berpartisipasi dalam pembelajaran.
2. Bagi Siswa a.
Siswa hendaknya meningkatkan kesadaran untuk selalu berpartispasi aktif dalam setiap kegiatan belajar mengajar.
b.
Siswa jangan takut untuk bertanya kepada guru apabila belum paham tentang materi.
c.
Siswa harus tetap semangat dalam belajar pada semua mata pelajaran apaun metode yang digunakan oleh guru.
3. Bagi Sekolah
a.
Sekolah hendaknya selalu mendorong para guru untuk berusaha menggunakan metode pembelajaran yang bersifat inovatif dan kreatif.
b.
Sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasana yang menunjang dalam kegiatan pembelajaran.
c.
Sekolah hendaknya memberikan dorongan dan latihan agar kompetensi guru dalam mengajar meningkat.
DAFAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Derektorat Jendral Pendidikan Islam. Boeree George. 2008. Metode Pembelajaran Dan Pengajaran. Jogjakarta : Ar Ruzz Media Dimyati dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri.. 2007. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2003. Media Pendidikan. Bandung: Alumni. Hasim, Abdul dkk.2010. Landasan Pendidikan Menjadi Guru yang Baik. Bogor: Ghalia Indonesia. Igak dan Kuswaya. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Banten : Universitas Terbuka. Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers. Mubarok, Mufti. 2008. Rahasia Cerdas Belajar Sambil Bermain. Surabaya: Pustaka Media Utama Mukarto, dkk. 2007. Grow With English. Malang: Erlangga
Patrisius. 2009. Stategi Belajar Bahasa Inggris. Jakarta: Media Utama. Poerwadarminta, WJS. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Pupuh dan Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Rusyan, A. Tabrani dkk. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya. Sriyanti, Lilik dkk. 2009. Teori-teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi, Arikunto.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Susanto, Ahmadi. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wiratno, Tri. 2002. Mencerna Buku Teks Bahasa Inggris Melalui Pemahaman Gramatika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yamin, Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP IDENTITAS DIRI: Nama
: Dias Ribiyanti
NIM
: 11510066
Umur
: 23 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
TTL
: Kab. Semarang, 04 Desember 1991
Agama
: Islam
Alamat
: Celengan RT 07/ RW 02 Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
PENDIDIKAN : TK Busthanul Athfal lulus tahun 1998 SD N Lopait 2 lulus tahun 2004 SMP N 02 Tuntang lulus tahun 2007 MAN Salatiga lulus tahun 2010 STAIN Salatiga lulus tahun 2015 Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Salatiga, 02 Februari 2015 Peneliti
Dias Ribiyanti
11510066