204
Didik Haryono, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Bidang Studi Bahasa Inggris...
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI BAHASA INGGRIS MATERI REPORT TEXT AND PROCEDURE TEXT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN THREE PHASE TECNIQUE PADA SISWA KELAS IX-E SMP NEGERI 1 POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 2013/2014 Oleh: Didik Haryono SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek
Abstrak. Tujuan penelitian ini diharapkan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) Konsep Three Phase Technique dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014; (2) Pendekatan Three Phase Technique dapat berpengaruh terhadap minat belajar pokok bahasan Report Text and Procedure Text pada siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014 dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu dari bulan Oktober sampai dengan Nopember 2013 pada bidang studi Bahasa Inggris materi ajar report text and procedure text. Lokasi penelitian tindakan ini adalah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek. Prestasi yang diperoleh oleh siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan menunjukkan peningkatan lebih baik. Hal ini ditujukan dari hasil observasi peneliti dalam serangkaian kegiatan penelitian tindakan, khususnya kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil kegiatan yang diperoleh meliputi, peningkatan aktivitas, motivasi dan prestasi belajar. Untuk prestasi belajar ditunjukkan pada hasil evaluasi siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014. Pada sebelum siklus diperoleh ratarata nilai sebesar 59,31 dengan ketuntasan belajar 27,59%, pada siklus I rata-rata nilainya sebesar 70,69 dengan ketuntasan belajar 62,07% dan pada siklus II sebesar 86,90 dengan ketuntasan belajar mencapai 93,10%. Pembelajaran Three Phase Technique yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini dipastikan dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi Bahasa Inggris materi ajar report text and procedure text pada siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014. Peningkatan ini dipertegas dengan adanya respon siswa yang menunjukkan respon yang sangat positif dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan persentase sebesar 1,7% pada siklus I dan 1,8% pada siklus II. Kata kunci: Bahasa Inggris, Pembelajaran Three Phase Technique.
Strategi belajar tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi tersebut diharapkan mampu mendorong siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan, harus mampu merencanakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan belajar mengajar di kelas. Potensi tersebut
dapat dikembangkan oleh siswa apabila di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu. Menurut Hamalik (2002), mengatakan bahwa strategi merancang sistem pembelajaran adalah suatu rencana untuk mengerjakan prosedur merancang sistem secara efisien. Strategi dasar dalam perencanaan meliputi: (1) menganalisa tuntutan sistem, (2) mendesain sistem, dan (3) mengevaluasi dampak sistem.
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
Strategi merupakan suatu upaya, cara ataupun langkah-langkah pendekatan untuk mencapai sesuatu tujuan secara optimal. Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dilakukan untuk menghasilkan pembelajaran tersebut tercapai sesuai dengan pendekatan tujuan yang direncanakan. Berdasarkan pada konteks penelitian ini strategi pembelajaran diarahkan pada strategi yang berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual. Diantaranya: (1) pembelajaran berbasis masalah, (2) pembelajaran kooperatif, (3) pembelajaran berbasis inquiry, (4) pembelajaran berbasis tugas/proyek, (5) pembelajaran berbasis kerja, dan (6) pembelajaran berbasis jasa layanan. (Nurhadi & Senduk, 2003). Untuk memotivasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris, kita dapat berpedoman pada beberapa prinsip antara lain: (1) Kebermaknaan; (2) Prasarat; (3) Prinsip Modeling; (4) Menarik; (5) Partisipasi dan keterlibatan; (6) Penarikan bimbingan secara langsung; (7) Penyebaran jadwal; (8) Konsekuen dan kondisi yang menyenangkan; dan (9) Komunikasi terbuka. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gugus Action Research yang menyimpulkan bahwa (1) Siswa memperoleh pokok bahasan Bahasa Inggris dari gejala yang teramati selama proses belajar mengajar; (2) Siswa mengetahui manfaat pokok bahasan Bahasa Inggris yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari; dan (3) Siswa dapat menyelesaikan soal-soal tes yang dirancang relevan dengan proses belajar mengajar. Tim Peneliti tersebut juga menyimpulkan bahwa kemampuan dan sikap guru dalam pelaksanaan belajar mengajar sangat menentukan hasil belajar siswa. Dalam proses pembelajaran di sekolah proses itu diperlancar, digiatkan,
205
melalui peristiwa-peristiwa (events) di luar diri siswa. Guru mengatur even-even eksternal ini dengan maksud memudahkan belajarnya siswa, dan dengan cara beginilah pembelajaran (pembelajaran) instruction berlangsung. Pengaturan peristiwa-peristiwa ini perlu dirancang secara seksama sehingga belajar siswa diperlancar, maju kearah pencapaian tujuan belajar. Even-even pembelajaran itu adalah (1) membangkitkan perhatian dan minat, (2) memberitahukan apa tujuan belajar, (3) membantu mengingat kembali prasyarat belajar yang telah dikuasai, (4) menyajikan stimulus belajar, (5) memberikan bimbingan belajar, (6) membuat siswa berkinerja (merespon), (7) memberikan balikan tentang kinerja, (8) menilai kinerja siswa, dan (9) menguatkan retensi (apa yang telah dipelajari) dan alih (transfer) belajar. Dari fenomena tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan penelitian tindakan (action research) dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, agar diperoleh peningkatan minat belajar dari masing-masing individu siswa yang belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan implementasi strategi pembelajaran Three Phase Technique. Pembelajaran Three Phase Technique merupakan teknik pembelajaran menggunakan tiga langkah. Tiga langkah tersebut adalah kegiatan awal (pre activities), kegiatan inti (mainactivities), dan kegiatan akir (post activities). Tiga hal kegiatan siswa dalam pembelajaran Three Phase Technique yaitu: (a) Pre Activities, dimana siswa diberikan kegiatan yang menyenangkan agar tertarik dan mempunyai motivasi untuk belajar. Siswa diperkenalkan dengan topic
205
206
Didik Haryono, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Bidang Studi Bahasa Inggris...
yang akan dipelajarai dan siswa dapat menjawab pertanyaan dari topik yang sedang dia pelajari; (b) Post Activities, dimana siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran. Siswa mendapatkan freedback dan melakukan refleksi pembelajaran; (c) Main Activities, dimana siswa mendapatkan kegiatan yang berhubungan dengan materi ini siswa dapat mempraktekkan skill yang menjadi tujuan pembelajaran. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan pemebelajaran Three Phase Technique guru menjadi fasilitator dan memonitor kegiatan siswa dan diakhir pembelajaran memberikan freedback dan menilai kemajuan pembelajaran. (Bogdan, 1982) Berdasarkan pada konsep strategi pembelajaran Three Phase Technique tersebut di atas, peneliti akan mencoba melakukan suatu usaha penelitian tindakan (Action Research) dalam meningkatkan minat belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun melalui strategi pembelajaran Three Phase Technique. Melalui penelitian tindakan tersebut diharapkan guru dapat melakukan upaya meningkatkan minat belajar siswa melalui strategi pembelajaran yaitu strategi Three Phase Technique. Oleh Karena itu tujuan penelitian ini diharapkan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (a) Konsep Three Phase Technique dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014; (b) Pendekatan Three Phase Technique dapat berpengaruh terhadap minat belajar pokok bahasan Report Text and Procedure Text pada siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014 dalam kegiatan belajar mengajar. METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian tindakan ini adalah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek. Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Inggris Kelas IX-E SMP Negeri 1 Pogalan dengan dibantu oleh guru kolaborator. Sedangkan obyek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah faktor perbedaan kemampuan belajar antara siswa, dan kondisi lingkungan lokasi penelitian. Obyek penelitian ini adalah siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014 yang berjumlah 29 siswa. Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu dari bulan Oktober sampai dengan Nopember 2013 pada bidang studi Bahasa Inggris materi ajar Report Text and Procedure Text. Pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan. Penelitian tindakan merupakan proses daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan, refleksi yang mungkin diikuti dengan perencanaan ulang. Kehadiran peneliti dalam kegiatan penelitian ini lebih tepat bila dimaksudkan dalam kegiatan peran serta. Sebab peneliti dalam penelitian ini tergolong pada penelitian tindakan partisipan. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini diantaranya: (1) Observasi: dalam penelitian ini metode observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah pengamatan berperan serta dalam serangkaian kegiatan penelitian; (2) Wawancara: dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014 dan guru mata pelajaran di sekolah tersebut. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara mendalam yang tidak terstruktur. Sebab dalam wawacara
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
tidak terstruktur akan diperoleh informasi sebanyak banyaknya yang rahasia, dan sensitif sifatnya sekalipun serta memungkinkan sekali dicatat semua respons afektif informan yang tampak selama wawancara berlangsung. Sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu disusun garis-garis besar pertanyaan yang disampaikan kepada informan berdasarkan pada fokus dan sub fokus penelitian; (3) Dokumentasi: mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam kegiatan analisis data tersebut, akan didapatkan dua jenis data yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil obeservasi yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan, dan data kuantitatif berupa hasil belajar atau prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa dalam melakukan proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran konatruktivisme. Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler. Adapun teknik analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan menyimpulkan. Kegiatan penelaahan pada prinsipnya dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan; (2) Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan mengkategorikan dan pengklasifikasian; (3) Menyimpulkan dan memferivikasi. Dalam penelitian tindakan ini, untuk mengecek keabsahan data yang diperoleh maka, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti. Diantaranya: (1) Perpanjang
207
siklus kegiatan penelitian; (2) Ketekunan Pengamatan; (3) Triangulasi Tindakan penelitian yang direncanakan dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: (1) Menetapkan indikator desain pembelajaran Three Phase Technique yang digunakan dalam proses belajar mengajar; (2) Menyusun strategi penyampaian dan pengelolaan pembelajaran dengan pembelajaran Three Phase Technique yang meliputi: merancang dan menyusun bahan ajar, merancang satuan pelajaran yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar; (3) Menyusun metode dan alat perekam data yang terdiri atas catatan lapangan, pedoman observasi, pedoman analisi, dan catatan harian; (4) Menyusun perencanaan teknik pengolahan data didasarkan pada model analisis data penelitian kualitatif. Berkaitan dengan tindakan penelitian, maka diperlukan suatu langkah-langkah penelitian, agar dalam pelaksanaan penelitian dapat terprogram dengan baik. Penelitian tindakan direncanakan melalui beberapa tahap perencanaan, diantarannya: (1) refleksi awal, (2) peneliti merumuskan permasalahan secara operasional, (3) peneliti merumuskan hipotesis tindakan, dan (4) menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Refleksi Awal Peneliti bersama kolaborator mengidentifiasi permasalahan pembelajaran yang terjadi di Kelas IX-E SMP Negeri 1 Pogalan, setelah peneliti melakukan kajian terhadap hasil temuan dari kegiatan pra tindakan. Dari serangkaian kegiatan obervasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti bersama kolaborator penelitian teridentifikasi bahwa rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh
207
208
Didik Haryono, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Bidang Studi Bahasa Inggris...
penerapan metode belajar yang konvensional. Dari hasil catatan lapangan yang dilakukan oleh observer diketahui bahwa pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IX-E menjadi tidak bermakna karena dalam proses pembelajaran pengalaman dan pengetahuan siswa belum mampu diinformasikan dan dikomunikasikan dengan baik melalui penyajian materi melalui pendekatan Three Phase Technique. Untuk itu diperlukan perombakan metode pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IX-E agar prestasi belajar siswa dapat meningkat. Hasil Tindakan Penelitian SIKLUS I Perencanaan Setelah diketahuinya permasalahan pembelajaran di Kelas IX-E pada mata pelajaran Bahasa Inggris, langkah selanjutnya peneliti secara kolaboratif menyusun rencana pemberian tindakan yang terdiri dari: (a) Rencana pembelajaran yang dirancang secara sesuai dengan metode yang digunakan; (b) Menyusun format penilaian; (c) Menyusun format pengamatan aktivitas pembelajaran; (d) Menyusun jadwal penelitian Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus I sesuai yang terdapat pada rencana pelaksanaan pembelajaran berikut. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Oktober 2013 pada pukul 07.00 WIB. Kegiatannya adalah: (a) Kegiatan Awal, meliputi: (1) Pukul 07.00 WIB guru memasuki ruang kelas IX-E; (2) Greeting, checking the roll. (b) Kegiatan inti, meliputi: (1) Pukul 07.30 WIB Guru memberikan kegiatan pre listening dengan menyajikan kosa kata untuk mengantarkan siswa ke materi; (2) Pukul 08.00 WIB Guru membacakan teks lisan pendek (The Biggest
Event Of The Year…); (3) Pukul 08.20 WIB guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari makna kata dan fungsi kalimat yang didengar (Asking the students to answer the question orally! What is the announcement about?…); (4) Siswa mencari makna kata dan fungsi kalimat yang didengar; (5) Siswa mencari ide pokok dari bacaan; (6) Pukul 09.00 WIB siswa mengumpulkan tugas; (7) Pukul 09.05 siswa dan guru membahas materi pembelajaran. (c) Kegiatan Akhir, meliputi: (1) Guru menanyakan kesulitankesulitan siswa yang dihadapi selama mengikuti pelajaran; (2) Guru memberi pengayaan berupa tugas yang dikerjakan dirumah; (3) Guru mengumumkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Oktober 2013 pada pukul 07.00 WIB. Kegiatannya adalah: (a) Kegiatan Awal, meliputi: (1) Pukul 07.00 WIB guru memasuki ruang kelas IX-E; (2) Greeting, checking the roll; (3) Guru dan siswa membahas PR. (b) Kegiatan inti, meliputi: (1) Pukul 08.00 WIB Guru memberikan kegiatan pre listening dengan menyajikan kosa kata untuk mengantarkan siswa ke materi; (2) Pukul 08.30 WIB Guru membacakan teks lisan pendek (The Biggest Event Of The Year…); (3) Pukul 08.50 WIB guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari makna kata dan fungsi kalimat yang didengar (Asking the students to answer the question orally! What is the announcement about?...); (4) Siswa mencari makna kata dan fungsi kalimat yang didengar; (5) Siswa mencari ide pokok dari bacaan; (6) Siswa mengumpulkan tugas; (7) Siswa dan guru membahas materi pembelajaran. (c) Kegiatan Akhir, meliputi: (1) Guru menanyakan kesulitan-kesulitan siswa yang dihadapi selama mengikuti pelajaran; (2) Guru
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya yaitu hari Selasa tanggal 22 Oktober 2013. Pengamatan Berdasarkan paparan data kegiatan siklus I, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan Prestasi belajar siswa melalui pembelajaran Three Phase Technique. Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Three Phase Technique berdampak positif terhadap prestasi belajar bidang studi Bahasa Inggris materi ajar Report Text and Procedure Text, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar pada tahap siklus I, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (diskusi kelas) dengan strategi pembelajaran Three Phase Technique yang disampaikan oleh peneliti. Dari 29 responden, persentase keaktifan siswa 60,00%. Dari hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mulai menunjukkan aktivitas yang berarti. Sedangkan untuk aktivitas guru memperoleh persentase sebesar 62,50%. Artinya guru sudah baik dalam menjalankan tindakan perbaikan pembelajaran. Berdasarkan pada hasil evaluasi yang dilakukan, secara rinci akan dipaparkan data hasil evaluasi belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan pada siklus 1.
No.
Nama Siswa
1 2 3
Aida Putri Zwrinta Aji Galih Saputro Ananda Fany Humaira Arvianto Nugroho Bian Prayogo Danial Dwi Cahya Dedy Aryanto Diah Alamsari Ermantri Yustina Fahriza Kurniawan Ginda Ogilia Putri B. Iqna Estitika Agustin Javier Yunnar Caesarea Kiki Anindya Ratna Lala Lustiana Rinka Latifa Uzmul Azizah Miftakhul Wahid F. M. Ferdian Rhahmadani P. M. Kharis Priyantama M. Zulfikar Yahya M. Hadziqur R. M. Akhakhyarul Atqiyak Okky Zega Pradana Safira Izza Maharani Sinta Maratus Solikah Tabah Suwasono Wira Wiweka Ardanna Yafi' Khansa Laili R. Youngki Alfian Dinata Jumlah Rata-rata
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Hasil Nilai 60 60
Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas TT TT
70
T
80 80 60 70 60 60 75
T T
85
T
80
T
TT T TT TT T
65 60 70 60 75
TT TT T TT T
80
T
75
T
65 70
T
TT
60 85
209
TT T
65
TT
75
T
80
T
70
T
75
T
80
T
2050 70.69
18 62.07
11 37.93
Berdasarkan data diatas diketahui nilai rata-rata pada siklus I sebesar 70,69 dengan ketuntsana belajar sebesar 62,07%. Hasil pada siklus I masih belum maksimal sehingga perlu diadakan penelitian lanjutan pada siklus ke II.
Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
209
210
Didik Haryono, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Bidang Studi Bahasa Inggris...
Refleksi Berdasarkan paparan data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas IXE SMP Negeri 1 Pogalan, peneliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mulai nampak terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya, (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru beberapa siswa tidak mengalami kesulitan (3) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai. Selanjutnya untuk membuktikan keefektifan pendekatan Three Phase Technique dalam kegiatan belajar mengajar dalam upaya peningkatan minat belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan, akan dijabarkan lebih lanjut pada kegiatan siklus II. SIKLUS II Perencanaan Perencanaan pemberian tindakan pada siklus II secara garis besar sama dengan siklus I, hanya saja pada siklus II terdapat beberapa perubahan, yaitu lebih fokus dalam kegiatan dikusi khususnya kegiatan diskusi kelas guru memberikan motivasi secara merata dalam pembelajaran. Pelaksanaan Selanjutnya peneliti akan mendiskripsikan proses pembelajaran pada siklus II sebagai berikut. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2013 pada pukul 07.00 WIB. Kegiatannya
adalah: (a) Kegiatan Awal, meliputi: (1) Pukul 07.00 WIB guru memasuki ruang kelas IX-E SMP Negeri 1 Pogalan; (2) Greeting, checking the roll. (b) Kegiatan inti, meliputi: (1) Pukul 07.30 WIB Guru memberikan kegiatan pre listening dengan menyajikan kosa kata untuk mengantarkan siswa ke materi; (2) Pukul 08.00 WIB Guru membacakan teks lisan pendek; (3) Pukul 08.20 WIB guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari makna kata dan fungsi kalimat yang didengar (The Biggest Event Of The Year…); (4) Siswa mencari makna kata dan fungsi kalimat yang didengar; (5) Siswa mencari ide pokok dari bacaan; (6) Siswa mulai mengerjakan sesuai perintah; (7) Pukul 09.00 WIB siswa mengumpulkan tugas; (8) Pukul 09.05 siswa dan guru membahas materi pembelajaran. (c) Kegiatan Akhir, meliputi: (1) Guru menanyakan kesulitan-kesulitan siswa yang dihadapi selama mengikuti pelajaran; (2) Guru memberi pengayaan berupa tugas yang dikerjakan dirumah; (3) Guru mengumumkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Oktober 2013 pada pukul 07.00 WIB. Kegiatannya adalah: (a) Kegiatan Awal, meliputi: (1) Pukul 07.00 WIB guru memasuki ruang kelas IX-E; (2) Greeting,checking the roll; (3) Guru dan siswa membahas PR. (b) Kegiatan inti, meliputi: (1) Pukul 08.00 WIB Guru memberikan kegiatan pre listening dengan menyajikan kosa kata untuk mengantarkan siswa ke materi; (2) Pukul 08.30 WIB Guru membacakan teks lisan pendek; (3) Pukul 08.50 WIB guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari makna kata dan fungsi kalimat yang didengar (The Biggest Event Of The Year…); (4) Siswa mencari makna kata dan fungsi kalimat yang didengar; (5) Siswa mencari ide
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
211
Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Ketuntasan Hasil No. Nama Siswa Tidak Nilai Tuntas Tuntas 1 Aida Putri Zwrinta 80 T 2 Aji Galih Saputro 70 T 3 Ananda Fany 80 T Humaira 4 Arvianto Nugroho 100 T 5 Bian Prayogo 90 T 6 Danial Dwi Cahya 65 TT 7 Dedy Aryanto 100 T 8 Diah Alamsari 65 TT 9 Ermantri Yustina 90 T 10 Fahriza Kurniawan 90 T 11 Ginda Ogilia Putri B. 95 T 12 Iqna Estitika Agustin 90 T 13 Javier Yunnar 85 T Caesarea 14 Kiki Anindya Ratna 70 T 15 Lala Lustiana Rinka 75 T 16 Latifa Uzmul Azizah 80 T 17 Miftakhul Wahid F. 95 T 18 M. Ferdian 90 T Rhahmadani P. 19 M. Kharis 90 T Priyantama 20 M. Zulfikar Yahya 80 T 21 M. Hadziqur R. 90 T 22 M. Akhakhyarul 90 T Atqiyak 23 Okky Zega Pradana 100 T 24 Safira Izza Maharani 90 T 25 Sinta Maratus 90 T Solikah 26 Tabah Suwasono 95 T 27 Wira Wiweka 90 T Ardanna 28 Yafi' Khansa Laili R. 100 T 29 Youngki Alfian 95 T Dinata Jumlah 2520 27 2 Rata-rata 86.90 93.10 6.90
pokok dari bacaan; (6) Siswa mengerjakan sesuai tugas; (7) Siswa mengumpulkan tugas; (8) Siswa dan guru membahas materi pembelajaran. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (1) Guru menanyakan kesulitan-kesulitan siswa yang dihadapi selama mengikuti pelajaran; (2) Guru mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya yaitu hari Selasa tanggal 2 November 2013. Pengamatan Berdasarkan paparan data kegiatan siklus II, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan minat belajar siswa melalui pembelajaran Three Phase Technique. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar pada tahap siklus II, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (diskusi kelas) dengan strategi pembelajaran Three Phase Technique yang disampaikan oleh peneliti. Dari data tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar jauh lebih baik jika dibanding pada siklus I dalam artian komunikasi yang terjadi pada pembelajaran sudah menunjukkan komunikasi multi arah. Dari 29 responden, persentase keaktifan siswa 77,50%. Dari hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mulai menunjukkan aktivitas yang berarti. Sedangkan aktifitas guru dalam siklu II meningkat lebih baik menjadi 78,80%. Berdasarkan data hasil evaluasi yang dilakukan, secara rinci akan dipaparkan dari hasil evaluasi belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014. Berikut ini akan dipaparkan distribusi hasil evaluasi kegiatan belajar mengajar pada siklus II.
Berdasarkan data di atas dapat diketahui nilai hasih belajar siswa pada siklus ke II dengan perolehan rata-rata 86,90 dan ketuntasan belajar 93,10% hasil ini jauh lebih baik dibandingkan dengan hasil nilai ratarata pada siklus I maka dari itu kegiatan pembelajaran pada siklus ke II dapat dinyatakan berhasil.
211
212
Didik Haryono, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Bidang Studi Bahasa Inggris...
Refleksi Berdasarkan observasi dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan temuan sebagai berikut: (1) terlihat ada peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas dan prestasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, (2) sebagian besar siswa lebih cepat memahami dan mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, (3) sebagian besar siswa ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan, dan tidak lagi didominasi oleh siswa yang pandai, sehingga aktivitas siswa dalam belajar mempermudah pencapaian tujuan yang direncanakan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Three Phase Technique sangat efektif dalarn meningkatkan minat belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014. Proses Penganalisis dan Refleksi Berdasarkan paparan data tersebut, maka dapat penelitian tindakan ini dapat direfleksikan sebagai berikut: (1) Pendekatan Three Phase Technique memiliki dampak siswa aktif di dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga motivasi belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014, dalam kegiatan belajar mata pelajaran Bahasa Inggris mengalami peningkatan yang berarti; (2) Dalam pendekatan Three Phase Technique, setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disesuaikan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada. Karena itulah dalam pendekatan Three Phase Technique, kegiatan belajar mengajar harus dimulai dengan hal yang sudah dikenal dan dipahami siswa. Agar
siswa aktif guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa sehingga siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Demikian juga guru harus dapat menciptakan situasi yang kondusif, sehingga materi pelajaran selalu tampak menarik dan tidak membosankan; (3) Pembelajaran Three Phase Technique dalam pembelajaran dapat diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran lain selain mata Pelajaran Bahasa Inggris. Namun yang perlu dicatat, bahwa penggunaan strategi belajar, harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa, baik itu lingkungan belajar, maupun kemampuan masing-masing individu; (4) Hal yang perlu diingat dalam penggunaan pembelajaran Three Phase Technique dalam kegiatan belajar mengajar adalah: (a) pusat kegiatan belajar mengajar adalah siswa aktif, (b) pembelajaran dimulai dengan hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa, (c) bangkitkan motivasi belajar dengan membuat materi pelajaran sebagai hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan siswa, dan (d) guru harus selalu mengenali materi pelajaran dan metode pembelajaran yang membuat siswa bosan, dan hal ini harus segera ditanggulangi; (5) Pembelajaran Three Phase Technique, mengkondisikan siswa belajar dengan meningkatkan aktivitas, motivasi dan prestasi belajar. Sehingga pendekatan konstruktivisme yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan rnampu rneningkatkan aktivitas, dan prestasi belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014. Dari hasil refleksi tersebut, hasil penelitian tindakan ini perlu kiranya ditingkatkan lagi pelaksanaannya dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dihasilkan kualitas pendidikan yang bermutu.
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
Hal ini ditujukan dari hasil observasi peneliti dalam serangkaian kegiatan penelitian tindakan, khususnya kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil kegiatan yang diperoleh meliputi, peningkatan aktivitas, motivasi dan prestasi belajar. Untuk prestasi belajar ditunjukkan pada hasil evaluasi siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014. Pada sebelum siklus diperoleh rata-rata nilai sebesar 59,31 dengan ketuntasan belajar 27,59%, pada siklus I ratarata nilainya sebesar 70,69 dengan ketuntasan belajar 62,07% dan pada siklus II sebesar 86,90 dengan ketuntasan belajar mencapai 93,10%.
Hasil Pembahasan Penelitian dan Pengambilan Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini, menunjukkan bahwa pendekatan Three Phase Technique dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris bagi siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014dimaksudkan untuk: (1) Meningkatkan Aktivitas Siswa; (2) Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa; (3) Meningkatkan Prestasi Siswa. Prestasi yang diperoleh oleh siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan menunjukkan peningkatan lebih baik.
100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
86.90
93.10
70.69 62.07
59.31
Prestasi Belajar ketuntasan Belajar 27.59
Seb. Siklus
Siklus I
213
Siklus II
Gambar 1 Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Setiap Siklus
213
214
Didik Haryono, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Bidang Studi Bahasa Inggris...
78.80
77.50
80.00 70.00
62.50
60.00
60.00 50.00
Aktivitas Guru
40.00
Aktivitas Siswa
30.00 20.00 10.00 0.00 Siklus I
Siklus II
Gambar 2 Perbandingan Aktivitas Siswa dan Guru Setiap Siklus 86,90 dengan ketuntasan belajar mencapai PENUTUP 93,10%. Kesimpulan Dalam pembelajaran Three Phase Peningkatan ini juga dipertegas Technique, setiap materi pelajaran yang baru, dengan adanya respon siswa yang menunjukharus dikaitkan dengan berbagai pengalaman kan respon yang sangat positif dalam dan pengetahuan yang ada sebelumnya. menerima tindakan perbaikan pembelajaran Pembelajaran Three Phase Technique, yang dilakukan oleh guru dengan persentase mengkondisikan siswa belajar dengan sebesar 1,7% pada siklus I da 1,8% pada meningkatkan aktivitas, motivasi dan pressiklus II. tasi belajar. Sehingga pembelajaran Three Phase Technique yang digunakan dalam Saran penelitian tindakan kelas ini dipastikan dapat Guru hendaknya mempertimbangkan meningkatkan prestasi belajar bidang studi pemberian materi pembelajaran dengan meBahasa Inggris materi ajar Report Text and ngenalkan kepada siswa dengan menggunaProcedure Text pada siswa Kelas IX-E kan berbagai macam strategi. Salah satu Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun strategi pembelajaran yang digunakan adalah 2013/2014. pendekatan pembelajaran Three Phase Selama diberikan tindakan perbaikan Technique. Penerapan strategi pendekatan penelitian prestasi belajar siswa terus Three Phase Technique dalam kegiatan mengalami peningkatan yaitu dari 29 siswa belajar mengajar di kelas perlu ditingkatkan, Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Podengan harapan siswa dapat terpacu minat galan tahun 2013/2014 tersebut diketahui, dalam belajar. Pendekatan ini perlu diulanghasil belajar pada sebelum siklus diperoleh ulang dengan memberikan materi yang serata-rata nilai sebesar 59,31 dengan ketunderhana menuju ke materi yang lebih variatif. tasan belajar 27,59%, pada siklus I rata-rata Minat belajar siswa dapat dimunculkan nilainya sebesar 70,69 dengan ketuntasan dengan berbagai macam teknik dan metode belajar 62,07% dan pada siklus II sebesar yang disampaikan oleh guru.
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
DAFTAR RUJUKAN Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. 1982. Qualitative Research In Education. Boston: Allyn & Bacon Guba, E. G., & Lincoln, Y. S. 1981. Effective Evaluation. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara. Moleong, L. J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nasution, S. 1988. Metode Penelilian Naturulistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito. Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK Malang: Universitas Negeri Malang.
215
Spradley, J., P. 1980. Participant Observation, NewYork: Holt, Rinehart and Winston Winkel, 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Woodworth, R., 1951. Psichology. New York: Henry Holt & CO Zuriah, N. 2003. Penelitian Tidakuri dalarn Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertarna. Malang: Bayu Media Publishing Sukirin. 1984. Psikologi Belajar. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta Nurhadi, 2002. Pendekatan Kontekstual. Malang: Universitas Negeri Malang Kusaeri, S. 200 f. Pendekalan Konstruktivis dan Kendalanya dalam Penabelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah. Vol.3 No. 9, 10 Tahun 2001
215