Neraca Jurnal Pendidikan Ekonomi, November 2015, Volume 1 Nomor 1, (25-30) ISSN : 2477-605X
HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN
Oleh : Diplan, M.Pd * dan Sulistiana**
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) ada tidaknya hubungan pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan hasil belajar, (2) ada tidaknya hubungan keaktifan belajar peserta didik dengan hasil belajar kewirausahaan, (3) ada tidaknya hubungan pemanfaatan perpustakaan dan keaktifan belajar peserta didik dengan hasil belajar kewirausahaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelatif. Dalam penelitian ini jumlah populasi peserta didik kelas X, XI, dan XII sebanyak 91 orang, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 74 peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: Dari analisis data diperoleh hasil penelitian (1) ada hubungan positif antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan hasil belajar kewirausahaan. Karena rhitung > rtabel atau 0,350 > 0,235 maka Ho ditolak. (2) ada hubungan positif antara keaktifan belajar peserta didik dengan hasil belajar kewirausahaan. Korelasi tersebut signifikan pada populasi dengan rhitung > rtabel atau 0,868 > 0,235. (3) ada hubungan positif antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dan keaktifan belajar peserta didik dengan hasil belajar kewirausahaan, korelasi tersebut signifikan pada populasi dengan Fhitung > Ftabel atau 114,9 > 3,15.
Kata Kunci : Perpustakaan Sekolah, Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar PENDAHULUAN Pendidikan memegang peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan juga dapat mendukung tercapainya pembangunan nasional. Untuk dapat mewujudkan pembangunan nasional melalui pendidikan perlu pemberdayaan manusia yang berkualitas. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia untuk pembangunan bangsa. Terlihat jelas bahwa telah terjadi masalah yang serius
dalam dunia pendidikan yang mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan dan menghambat penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan ketrampilan untuk memenuhi kebutuhan bangsa diberbagai bidang. Pendidikan tidak bisa terlaksana dengan baik dan tidak bisa mencapai tujuannya jika tenaga pendidik dan peserta didik tidak didukung dengan sumber belajar yang diperlukan. Salah satu sumber belajar adalah perpustakaan sekolah.
Diplan, M.Pd * Guru SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya Sulistiana** Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi UM Palangkaraya
25
Neraca Jurnal Pendidikan Ekonomi, November 2015, Volume 1 Nomor 1, (25-30) ISSN : 2477-605X
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007, tentang perpustakaan pasal 1 disebutkan bahwa: Perpustakaan adalah institusi pengolahan koleksi karya tulis, karya cetak, atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Sedangkan menurut Bafadal (2009:4) yang dimaksud perpustakaan sekolah adalah “kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan guruguru dalam proses belajar mengajar”. Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar peserta didik memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan sekolah. Menurut Sutarno SN (2006:34) “tujuan perpustakaan adalah untuk menyediakan fasilitas dan dan sumber informasi dan pusat pembelajaran”. Perpustakaan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sekolah. Hampir disetiap sekolah mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi terdapat perpustakaan. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan, seperti keterampilan mengumpulkan informasi, keterampilan mengambil intisari, keterampilan menganalisis dan mengevaluasi informasi, dan keterampilan menggunakan informasi.
Darmono (2007:4-5) menguraikan fungsi perpustakaan sebagai Fungsi Informasi, Fungsi Pendidikan, Fungsi Kebudayaan, Fungsi Rekreasi dan Fungsi Penelitian. Perpustakaan sekolah menjadi dasar bagi peserta didik untuk mencari informasi dari berbagai referensi yang tersedia, juga dapat memberikan inspirasi, memperbanyak ilmu pengetahuan. Keaktifan belajar peserta didik mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Djamarah (2008:13) menyatakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suau perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Keaktifan adalah cara guru untuk melibatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar, sehingga peserta didik mampu mengembangkan pola pikirnya. Keaktifan belajar peserta didik akan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai, oleh karena itu dengan keaktifan belajar peserta didik diharapkan hasil belajar peserta didik akan meningkat. Berdasarkan pengamatan di sekolah SMK Al-Ishlah Palangka Raya, sekolah ini memiliki sebuah ruang perpustakaan. Pada ruang perpustakaan tersebut tersedia ruang baca yang cukup nyaman, sirkulasi, sarana dan prasarana membaca, memiliki kurang lebih 657 judul buku, koleksi Koran dan majalah. Tata ruang perpustakaan yang rapi, pelayanan dan administrasi yang cukup bagus dan tersedia jaringan internet namun masih terbatas.
Diplan, M.Pd * Guru SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya Sulistiana** Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi UM Palangkaraya
26
Neraca Jurnal Pendidikan Ekonomi, November 2015, Volume 1 Nomor 1, (25-30) ISSN : 2477-605X
Dilihat dari data hasil belajar ulangan harian masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan pihak sekolah yaitu 70. Data yang diperoleh dari guru mata pelajaran kewirausahaan bahwa nilai rata-rata ulangan harian peserta didik kelas X, XI, XII Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan X, XI, XII Teknik Komunikasi dan Jaringan (TKJ) yaitu 60. Pada kelas X, XI,XII TKR dan X, XI, XII TKJ dari 91 peserta didik yang tuntas KKM yaitu 53% atau sebanyak 48 peserta didik, sedangkan yang tidak tuntas KKM yaitu 47% atau sebanyak 43 peserta didik. Peserta didik kurang berminat untuk mengunjungi perpustakaan sekolah. Hal ini terlihat pada buku kunjungan, dalam setiap hari rata-rata sekitar 5 peserta didik saja yang menyempatkan berkunjung ke perpustakaan sekolah. Sebagian besar peserta didik cenderung menghabiskan waktu luangnya untuk bermain atau mengobrol dengan temannya dari pada membaca buku di perpustakaan. Peserta didik dalam proses belajar mengajar belum aktif secara baik hal ini terlihat pada saat kegiatan pembelajaran masih ada peserta didik yang pasif dalam menanggapi penjelasan serta pertanyaan dari guru. Interaksi yang terjadi pada proses pembelajaran tersebut tidak menimbulkan keaktifan belajar pada peserta didik. Pemanfaatan kegiatan pembelajaran melalui perpustakaan akan mendukung proses pembelajaran. Dengan memanfaatkan perpustkaan sebagai sumber belajar, guru dapat mengupayakan proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Dalam
pemanfaatan perpustakaan sekolah pada pembelajaran bidang studi kewirausahaan sebagai sumber belajar diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar, karena peserta didik tidak hanya berpedoman pada satu informasi saja. Menurut Purwanto (2009:54) menyatakan: “Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan”. Bidang studi kewirausahaan merupakan salah satu bidang studi yang penting dipahami oleh peserta didik. Menurut Sunarya (2011:1) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Namun pada kenyataannya peserta didik tidak terlalu tertarik untuk mempelajari bidang studi kewirausahaan karena berasumsi berwirausaha merupakan profesi yang tidak menguntungkan. Peserta didik lebih terobsesi untuk menjadi pegawai kantoran daripada berwirausaha. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Dan Keaktifan Belajar Peserta Didik Dengan Hasil Belajar Kewirausahaan”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemanfaatan perpustakaan dengan hasil belajar kewirausahaan, untuk mengetahui hubungan keaktifan belajar dengan hasil belajar kewirausahaan dan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan
Diplan, M.Pd * Guru SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya Sulistiana** Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi UM Palangkaraya
27
Neraca Jurnal Pendidikan Ekonomi, November 2015, Volume 1 Nomor 1, (25-30) ISSN : 2477-605X
perpustakaan dan keaktifan belajar peserta didik dengan hasil belajar kewirausahaan. Penelitian ini penting, karena untuk mengetahui adanya hubungan pada pemanfaatan perpustakaan dan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar pada mata pelajaran kewirausahaan. Dengan diketahuinya hubungan tersebut, diharapkan dapat membangun kesadaran peserta didik dalam memanfaatkan perpustakaan yang lebih maksimal agar peserta didik dapat menggali informasi dan pengetahuan yang lebih luas, sehingga peserta didik mampu berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model penelitian deskriptif korelasional. Adapun dasar atau alasan pengelompokkan penelitian ini ke dalam metode penelitian korelasional karena peneliti ingin melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel yang lain yaitu tentang hubungan pemanfaatan perpustakaan sekolah dan keaktifan belajar peserta didik dengan hasil belajar kewirausahaan peserta didik pada SMK Al-Ishlah Palangka Raya tahun pelajaran 2014/ 2015. Ukuran menentukan sampel penelitian berdasarkan metode KrajcieMorgan, sampel yang diambil oleh peneliti dari populasi 91 peserta didik yang terdiri dari 6 kelas sebanyak 74 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan kombinasi dari teknik proportional sampling dan teknik random sampling.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas pertama dalam penelitian ini adalah pemanfaatan perpustakaan sekolah (X1) 2. Variabel bebas ke dua adalah keaktifan belajar peserta didik (X2) 3. Variabel Terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar (Y).
Untuk memperoleh data yang objektif tersebut, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan angket. Sebelum data digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu diujikan dengan menggunakan uji validitas isi yang dilakukan terhadap butir-butir pertanyaan angket. Selanjutnya setelah dilakukan validitas isi angket di validitas konstruk. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Pearson Product Moment atau korelasi ganda. Analisis ini akan digunakan dalam menguji besarnya pengaruh dan kontribusi variabel X1 dan X2 terhadap Y. Analisis ini untuk mengetahui kontribusi pemanfaatan perpustakaan (X1), dan Keaktifan (X2) secara bersama-sama berkonstribusi secara signifikan dengan hasil belajar (Y) di SMK Al-Ishlah Palangka Raya. Sebelum melakukan Analisis Data menggunakan korelasi Pearson Product Moment yang merupakan analisis statistik parametrik, maka dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas data dengan menggunakan rumus Chi kuadrat.
Diplan, M.Pd * Guru SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya Sulistiana** Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi UM Palangkaraya
28
Neraca Jurnal Pendidikan Ekonomi, November 2015, Volume 1 Nomor 1, (25-30) ISSN : 2477-605X
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya hubungan pemanfaatan perpurstakaan sekolah dan keaktifan belajar peserta didik dengan hasil belajar kewirausahaan peserta didik SMK Al-Ishlah Palangka Raya. Deskripsi data pada pemanfaatan perpustakaan sekolah SMK Al-Ishlah Palangka Raya berada pada kategori tinggi dengan persentase 18,9%, kategori sedang dengan persentase 48,6%, dan untuk kategori rendah sebesar 32,4%. Untuk deskripsi data keaktifan belajar peserta didik SMK Al-Ishlah Palangka Raya berada pada kategori tinggi dengan persentase 29,7%, kategori sedang dengan persentase 39,2%, dan untuk kategori rendah sebesar 31,1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan sekolah dan keaktifan belajar peserta didik SMK Al-Ishlah Palangka Raya berada pada kategori sedang. Berdasarkan data yang telah didapat oleh peneliti di lapangan, kemudian dimasukkan dalam perhitungan korelasi ganda dengan koefisien R2 = 0,874 atau hubungan pada populasinya 76,38%, didapat uji signifikansi Fhitung > Ftabel atau 114,9 > 3,15 maka Ho ditolak (Ha diterima) artinya terdapat hubungan positif antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dan keaktifan belajar peserta didik dengan hasil belajar kewirausahaan di SMK AlIshlah Palangaka Raya. Koefisien determinasi untuk pemanfaatan perpustakaan sekolah sebesar 0,3502 x 100% = 12,25% yang menyatakan bahwa pemanfaatan perpustakaan sekolah memiliki
hubungan dengan hasil belajar kewirausahaan peserta didik SMK AlIshlah Palangka Raya sebesar 12,25% dan sisanya 87,75% dipengaruhi oleh variabel lain. Koefisien determinasi untuk tingkat keaktifan belajar peserta didik sebesar 0,8682 x 100% = 75,34% yang menunjukkan bahwa tingkat keaktifan belajar peserta didik memiliki hubungan dengan hasil belajar kewirausahaan peserta didik SMK AlIshlah Palangka Raya sebesar 75,34% dan sisanya 24,66% dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun koefisien determinasi 0,8742 x 100% = 76,39% yang menyatakan bahwa pemanfaatan perpustakaan sekolah dan keaktifan belajar peserta didik memiliki hubungan dengan hasil belajar kewirausahaan peserta didik SMK Al-Ishlah Palangka Raya sebesar 76,39% dan sisanya 23,61% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil penelitian yang peneliti dapatkan sesuai dengan hipotesis di mana terdapat hubungan positif pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan hasil belajar kewirausahaan pada peserta didik, ada hubungan positif keaktifan belajar dengan hasil belajar kewirausahaan pada peserta didik, dan ada hubungan pemanfaatan perpustakaan sekolah dan keaktifan belajar dengan hasil belajar kewirausahaan peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa apabila semakin tinggi pemanfaatan perpustakaan sekolah dan keaktifan belajar peserta didik maka hasil belajar kewirausahaan akan semakin tinggi, dan sebaliknya apabila semakin menurun pada pemanfaatan perpustakaan sekolah
Diplan, M.Pd * Guru SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya Sulistiana** Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi UM Palangkaraya
29
Neraca Jurnal Pendidikan Ekonomi, November 2015, Volume 1 Nomor 1, (25-30) ISSN : 2477-605X
dan keaktifan belajar peserta didik maka hasil belajar kewirausahaan peserta didik akan menurun. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Ada hubungan positif antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan hasil belajar kewirausahaan pada peserta didik di SMK AlIshlah Palangka Raya dengan koefisien korelasi rx1y = 0,350. Korelasi tersebut signifikan pada populasi dengan rhitung > rtabel atau 0,350 > 0,195. 2. Ada hubungan positif antara keaktifan belajar peserta didik dengan hasil belajar kewirausahaan pada peserta didik di SMK AlIshlah Palangka Raya dengan koefisien korelasi rx2y = 0,868. Korelasi tersebut signifikan dengan rhitung > rtabel atau 0,868 > 0,195. 3. Ada hubungan positif antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dan keaktifan belajar peserta didik dengan hasi belajar kewirausahaan pada peserta didik di SMK AlIshlah Palangka Raya dengan koefisien korelasi R(rX1X2Y) = 0,874. Korelasi signifikan pada populasi dengan Fhitung > Ftabel atau 114,9 > 3,15.
DAFTAR PUSTAKA Bafadal, Ibrahim. (2009). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Darmono. (2007). Perpustakaan Sekolah, Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful B. (2008). Psikologi Belajar edisi 2, Jakarta : Rineka Cipta. Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta : Pustaka Belajar. Sunarya PO Abbas, dkk. (2011). Kewirausahaan, Yogyakarta : C.V Andi Offset. Sutarno NS. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Sagung Seto. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007. Tentang Perpustakaan, Yogyakarta : Pustaka Timur.
Diplan, M.Pd * Guru SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya Sulistiana** Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi UM Palangkaraya
30