perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta)
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat M encapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh: Herli Gustiani NIM. S541102037
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ii
Halaman Pengesahan Pembimbing Tesis HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta)
TESIS Oleh: Herli Gustiani S541102037
Telah Disetujui Oleh Tim Pembimbing Dewan Pembimbing Komisi Pembimbing
Nama
Tanda Tangan
Pembimbing I
Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd NIP. 19381002219690222002
(
)
Pembimbing II
Jarot Subandono, Dr., M.Kes. NIP. 196807041999031002
(
)
Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat Pada Tanggal 2012 Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Dr. Hari Wujoso, dr., Sp.F, M M NIP: 19620221995031001
commitiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iii
Halaman Pengesahan Penguji Tesis HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta)
TESIS
Oleh: Herli Gustiani S541102037
Tim Penguji Jabatan
Ketua
Nama
Tanda Tangan
Dr. Hari Wujoso, dr.,Sp.F, MM NIP: 19620221995031001
Tanggal
(
)
2012
Sekretaris
Dr. Nunuk Suryani, M.Pd NIP. 196611081990032001
(
)
2012
Anggota Penguji
Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd NIP. 19381002219690222002
(
)
2012
Jarot Subandono, Dr., M.Kes. NIP. 196807041999031002
(
)
2012
Telah dipertahankan di depan penguji Dinyatakan telah memenuhi syarat Pada tanggal ................2012 Direktur Program Pascasarjana UNS
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir., M.S NIP. 196107171986011001
Dr. dr. Hari Wujoso, Sp.F, MM NIP: 19620221995031001
iii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iv
PERNYATAAN ORISINILITAS DAN HAK PUBLIKASI Saya menyatakan dengan sebenarnya: 1. Tesis yang berjudul: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) ini adalah karya penelitian sa ya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang kain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagian acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmia h ini, maka saya bersedia menerima sanki sesuai ketentuan peraturan perundang-undagan (Permendiknas No. 17, tahun 2010) 2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah la in harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi dari sebagia n atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi MKK PDPK PPs UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilm iah yang diterbitkan oleh MKK PDPK PPs-UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka sa ya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, ................... M ahasiswa,
Herli Gustiani S541102037
commit toiv user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang tela h melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan
judul
HUBUNGAN
ANTARA MOTIVASI
BELAJAR
DAN
KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta),
yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Pasca Sarjana, Program Studi M agister Kodekteran Keluarga, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Meskipun penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaika n proposal tesis ini, namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Pada kesempatan, ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dan membantu dalam penyusunan tesis ini : 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, S.Pd, M .S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir., M.S, selaku Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Dr. Hari W ujoso, dr.,Sp.F., MM, selaku Ketua Program Studi M agister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Ari Natalia Probandari, dr., MPH., PhD, selaku Sekretaris Program Studi M agister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universita s Sebelas Maret Surakarta.
commitv to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
vi
5. Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd, selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, bimbingan dan pengarahan serta motivasi bagi penulis. 6. Jarot Subandono, dr., M.Kes., selaku pembimbing kedua yang tela h meluangkan waktu untuk memberikan masukan, bimbingan dan pengarahan serta motivasi bagi penulis. 7. Bapak dan Ibu tercinta, serta teman-teman semua yang selalu membantu dalam penyusunan tesis ini. Sebagai akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pihak-piha k yang berkepentingan dan membutuhkan.
Surakarta,
Maret 2012
Herli Gustia ni
commitvito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
vii
ABSTRAK Herli Gustiani. S541102037. 2012. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Mahasiswa Semester III (Universitas Respati Yogyakarta). TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd. Pembimbing II: Jarot Subandono, Dr., M.Kes. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga M inat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Latar Belakang: Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, banyak sekali masalah yang perlu diperhatikan. Salah satunya dalam pembelajaran m ata kuliah Asuhan Kebidanan II. Mata kuliah tersebut mempunyai beban 4 SKS; 1 SKS untuk teori dan 3 SKS untuk praktik laboratorium. Keaktifan dan motivasi belajar mahasiswa sangat diperlukan dalam pembelajaran mata kuliah ini. Tujuan Penelitian: Menganalisis : hubungan m otivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II, hubungan keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II, hubungan motiva si belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III Universitas Respati Yogya karta. Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk penelitia n deskriptif korelasional dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Pengumpulan data mengguna kan kuesioner. Hasil penelitian dianalisis melalui uji korelasi product moment dari Pearson dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian: Hasil uji analisis data menunjukkan: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II dengan nilai r hitung (0,619) > rtabel (0,205). Ada hubungan yang signifikan antara keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II dengan nilai r hitung (0,638) > r tabel (0,205). 3) Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II, dimana F hitung (34,464) > F tabel (2;92;0,05) (3,95). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III Universitas Respati Yogyakarta. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Keaktifan Belajar, Prestasi Belajar.
commitviito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
viii
ABSTRACT Herli Gustiani. S41102037. 2012. The relationship of Learning Motivation and the Learning Activeness to Learning Achievement of Midwifery Care II Course in the Semester III Students (Yogyakarta Respati University). Thesis. First Consultant: Prof. Dr. Siti Anitah, M .Pd. Second Consultant: Jarot Subandono, Dr., M.Kes. Family M edical M agister Study Program of Professional Education M ain Interest of Postgraduate Program of Surakarta Sebelas M aret University. Background: The learning process is basically a transformation of knowledge, attitude, and skill involving the students’ physical and mental activities. In the implementation of learning process in the classroom, many problems should be considered. One of them is the M idwifery Care II Course. The course has 4 credits; 1 credit for theory and 3 credits for laboratory practice. The student learning activeness and motivation is very necessary in this course learning. Objective: To analyze : the relationship of learning motivation to learning achievement of M idwifer y Care II Course, the relationship of learning activeness to learning achievement of Midwifer y Care II Course, and the relationship of Learning M otivation and Learning Activeness to Learning Achievement of Midwifery Care II Course in the Semester III students of Yogyakarta Respati University. Objective: This study was a descriptive correlational research with crosssectional approach. The population of researc h was all Semester III students of Yogyakarta Respati University in the school year of 2011/2012. The sampling technique used was random sampling one. The data collection was done using questionnaire. The result of research was analyzed using Pearson’s product moment correlational test and multiple regression. Result: The result of data analysis showed that : There is a positive significant relationship of learning motivation to learning achievement of M idwifery Care II Course with r statistic value (0.619) > rtable (0.205). There is a significant relationship of learning activeness to learning achievement of Midwifery Care II Course with rstatistic value (0.638) > rtable (0.205). There is a significant relationship of learning motivation and learning activeness to learning achievement of Midwifery Care II Course, in which F statistic value (34.464) > rtable (2;92;0,05) (3.95). Conclusion: Based on the result of research, it could be concluded that there is a significant relationship of learning motivation and learning activeness to learning achievement of Midwifery Care II Course in the Semester III students of Yogyakarta Respati University. Keywords: Learning Motivation, Learning Activeness, Learning Achievement.
commitviiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ix
DAFTAR ISI
HALAM AN JUDUL ....................................................................................
i
HALAM AN PENGESAHAN PEM BIMBING .............................................
ii
HALAM AN PENGESAHAN PENGUJI TESIS ...........................................
iii
PERNYATAAN ORISINILITAS DAN HAK PUBLIKASI ..........................
iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................
v
ABSTRAK ...................................................................................................
vii
ABSTRACT .................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xii
Bab I
Pendahuluan ....................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Rumusan M asalah ....................................................................
3
C. Tujuan Penelitian......................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................
4
Tinjauan Pustaka .............................................................................
5
A. Landasan Teori .........................................................................
5
1. Motivasi Belajar .................................................................
5
2. Keaktifan Belajar ................................................................
11
3. Prestasi Belajar ...................................................................
16
4. Asuhan Kebidanan II ..........................................................
20
B. Penelitian Relevan .......................................................................
21
C. Kerangka Berpikir .......................................................................
24
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................
24
Bab III Metode Penelitian............................................................................
25
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................
25
B. Jenis Penelitian ........................................................................
25
C. Desain Penelitian .....................................................................
26
D. Teknik Pengambilan Sampel ....................................................
27
Bab II
commitixto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
x
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................ F.
27
Teknik Pengumpulan Data............................................................. 30
G. Instrumen Penelitian...................................................................... 31 H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian............................... 31 I.
Teknik Analisis Data ................................................................
33
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ....................................................
39
A. Deskripsi Data ..........................................................................
39
B. Pengujian Prasyarat Analisis.....................................................
42
C. Pengujian Hipotesis ..................................................................
44
D. Pembahasan..............................................................................
46
Penutup ...........................................................................................
62
A. Kesimpulan ..............................................................................
62
B. Implikasi ..................................................................................
62
C. Saran ........................................................................................
63
Jadwal Penelitian ..........................................................................................
65
Daftar Pustaka ..............................................................................................
66
Bab V
Lampiran-lampiran
commit xto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Indikator Instrumen Motivasi Belajar ..........................................
28
Tabel 3.2
Indikator Instrumen Keaktifan Belajar ........................................
29
Tabel 4.1
Skor Angket Motivasi Belajar .....................................................
39
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi belajar ........................................................................................
39
Tabel 4.3
Skor Angket Keaktifan Belajar ...................................................
40
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi belajar ........................................................................................
40
Tabel 4.5
Skor Angket Keaktifan Belajar ...................................................
41
Tabel 4.6
Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi belajar ........................................................................................
41
Tabel 4.7
Rangkuman Hasil Uji Normalitas ...............................................
42
Tabel 4.8
Rangkuman Keberartian dan Linieritas Regresi ..........................
44
commitxiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5
Persetujuan Menjadi Responden Angket Pene litian Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Distribusi Frekuensi Data Uji Normalitas
Lampiran 6
Uji Linearitas
Lampiran 7
Uji Korelasi
Lampiran 8
Uji Regresi Linear Berganda
Lampiran 9
Table Values of r product moment
Lampiran 10 F tabel Lampiran 11 Surat Ijin Uji Validitas ke Universitas Respati Yogyakarta Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian ke Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Tengah Lampiran 13 Surat Balasan Ijin Penelitian dari Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Tengah Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian ke Kesbangpolinmas Yogyakarta Lampiran 15 Surat Balasan Ijin Penelitian dari Kesbangpolinmas Yogyakarta Lampiran 16 Surat Ijin Penelitian ke Bappeda Sleman Lampiran 17 Surat Balasan Ijin Penelitian dari Bappeda Sleman Lampiran 18 Surat Ijin penelitian ke Universitas Respati Yogyakarta Lampiran 19 Surat Balasan Ijin Penelitian dari Universtitas Respati Yogyakarta Lampiran 20 Biodata Peneliti
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta yang bermartabat dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi menusia yang beriman dan bertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab (Arifin, 2011). Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, banyak sekali masa la h yang perlu diperhatikan. Salah satunya dalam pembelajaran mata kuliah Asuha n Kebidanan II. Mata kuliah tersebut dalam proses pembelajaran mempunyai beban 4 SKS; 1 SKS untuk teori dan 3 SKS untuk praktik laboratorium (Depkes, 2002). Proses
pembelajaran
pada
dasarnya
merupakan
transformasi
pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan menta l siswa. Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupaka n bentuk pengalaman belajar siswa yang dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran (Djamarah, 2002). Keaktifan siswa dalam proses belajar dapat dilihat dari keikutsertaannya dalam melaksanakan tuga s belajarnya. Keaktifan siswa dalam belajar dapat berwujud perilaku-perilaku 1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
yang muncul dalam proses pembelajaran, seperti perhatian terhadap ulasan materi pelajaran, respon terhadap suatu masalah dalam pembelajaran, dan kedisiplinan dalam mengikuti pembelajaran. Keaktifan merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan prestasi belajar siswa, karena di dalam proses kegiatan belajar mengajar tanpa adanya keaktifan siswa, maka belajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal.
Hal yang menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran mata kuliah Asuhan Kebidanan II adalah keaktifan mahasiswa. Hasil studi pendahuluan diperoleh bahwa selama proses pembelajaran berlangsung, mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta 2011/2012 dalam mengikuti pembelajaran mata kuliah Asuhan Kebidanan II berlangsung dengan baik. Tetapi masih ada beberapa permasalahan yang mungkin dapat menghambat dalam pencapaian hasil belajar. Berdasarkan informasi dari dosen mata Kuliah Asuhan Kebidanan II, permasalahan yang sering timbul dalam proses pembelajaran m ata kuliah tersebut diantaranya adala h mahasiswa masih kurang aktif, terutama ketika pelaksanaa n praktik. Berkaitan dengan prestasi belajar, Imran (2006) menyatakan bahw a tingginya motivasi belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Motivasi sangat terkait dalam belajar, dengan motivasi inilah mahasiswa menjadi tekun dalam proses belajar, dengan motivasi kualitas hasil belajar
mahasiswa kemungkinan
dapat
diwujudkan.
M ahasiswa
yang
mempunyai motivasi kuat, pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Hal itu disebabkan karena ada tiga fungsi motivasi yaitu, mendorong manusia untuk berbuat dan melakukan aktivitas, menentukan arah perbuatannya, serta menyeleksi perbuatannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul tesis “Hubungan M otivasi Belajar dan Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar M ata Kuliah Asuhan Kebidanan II Pada M ahasiswa Semester III Universitas Respati Yogyakarta"
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan: 1. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II? 2. Apakah ada hubungan antara keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II? 3. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar denga n prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III Universitas Respati Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motiva si belajar dan keaktifan belajar denga n prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III Universitas Respati Yogyakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
2. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menganalisis: a. Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuha n Kebidanan II b. Hubungan keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi bela jar mata kuliah Asuhan Kebidanan II c. Hubungan motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III Universita s Respati Yogyakarta
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoristis yang diharapkan dari penelitia n ini adalah dapat dijadikan bahan pertimbangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitain ini terdiri: a. Bagi Dosen Sebagai bahan kajian dosen dalam memberikan atau menyampaika n materi dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. b. Bagi mahasiswa M emberi alternatif la in dalam belajar agar mahasiswa lebih aktif dan mudah dalam memahami materi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. “Motivasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan aktivitas manusia karena motivasi merupakan hal yang dapat menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal” (Hasibuan, 2001) Terry yang diterjemahkan oleh J Smith (2003), menyatakan bahwa motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha agar seseorang dapat menyelesaikan pekerjaa nnya dengan semangat karena ada tujuan yang ingin dicapai”. Manusia mempunya i motivasi yang berbeda tergantung dari banyaknya faktor seperti kepribadian, ambisi, pendidikan dan usia. Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif atau perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2003). Djamarah
(2000)
menjelaskan
bahwa
motivasi
adala h
perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik, karena seseorang mempunyai tujuan
5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila didalam dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar, sebab tanpa mengerti apa yang akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal tersebut perlu dipelajari, maka kegiatan belajar mengajar sulit untuk mencapai keberhasilan. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut sebagai motivasi. Dengan motivasi orang akan terdorong untuk bekerja mencapai sasara n dan tujuannya karena yakin dan sadar akan kebaikan, kepentingan dan manfaatnya. Bagi siswa motivasi ini sangat penting karena dapat menggerakkan perilaku siswa kearah yang positif sehingga mampu
menghadapi segala
tuntutan,
ke sulitan
serta
menanggung resiko dalam belajar. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Dalam
kaitannya
dengan
belajar,
motivasi
sangat erat
hubungannya dengan kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar pengaruhnya pada kegiatan belajar siswa yang bertujuan untuk mencapai prestasi tinggi. Apabila tidak ada motivasi belajar dalam diri siswa, maka akan menimbulkan rasa malas untuk belajar baik dalam mengikuti proses belajar mengajar maupun mengerjaka n tugas-tugas individu dari guru. Orang yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar maka akan timbul minat yang besar dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
mengerjakan tugas, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang sehat melalui penyusunan jadwal belajar dan melaksanakannya denga n tekun. Faktor yang mempengaruhi motivasi, yaitu: 1) Cita-cita Cita-cita adalah sesuatu target yang ingin dicapai. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang. M unculnya cita-cita seseorang disertai dengan perkembangan akar, moral kemauan, bahasa dan nilai-nilai
kehidupan
yang
juga
menimbulkan
adanya
perkembangan kepribadian. 2) Kemampuan belajar Setiap siswa memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Hal ini diukur melalui taraf perkembangan berpikir siswa, dimana siswa yang taraf perkembangan berpikirnya konkrit tidak sama denga n siswa yang sudah sampai pada taraf perkembangan berpikir rasional. Siswa yang merasa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, maka akan mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas untuk berbuat sesuatu. 3) Kondisi siswa Kondisi siswa dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi psikologis, karena siswa adalah makluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi fisik siswa lebih cepat diketahui daripad
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
kondisi psikologis. Hal ini dikarenakan kondisi fisik lebih jelas menunjukkan gejala nya daripada kondisi psikologis. 4) Kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datang dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyara kat. Lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasarana perlu ditata dan dikelola agar dapat menyenangkan dan membuat siswa merasa nyaman untuk belajar. Kebutuhan emosional psikologis juga perlu mendapat perhatian, misalnya kebutuhan rasa aman, berprestasi, dihargai, diakui yang harus dipenuhi agar motivasi belajar timbul dan dapat dipertahankan. 5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar. Unsur-unsur dinamis adalah unsur-unsur yang keberadaannya didalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadangkadang lema h dan bahkan hilang sama sekali misalnya gairah belajar, emosi siswa dan lain-la in. Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan,
dan pikiran yang mengalami
perubahan selam a proses belajar, kadang-kadang kuat atau lemah. 6) Upaya guru membelajarkan siswa. Upaya guru membelajarkan siswa adalah usaha guru dalam mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatia n siswa dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Bila upaya guru hanya sekedar mengajar, artinya keberhasilan guru yang menjadi titik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
tolak, besar kemungkinan siswa tidak tertarik untuk belajar sehingga motivasi belajar siswa menjadi melemah atau hilang (Darsono, 2000). c. Indikator Motivasi Adanya beberapa temuan dari Hekc hausen (Darsono, 2000) yang menunjukkan bahwa karakteristik siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi yaitu: 1) Berorientasi sukses dan percaya diri. Jika individu dihadapkan pada situasi beprestasi ia merasa optimis bahwa sukses akan diraihnya dan dalam mengerjakan tugas ia lebih terdorong oleh harapan untuk sukses daripada menghindar tapi gagal. 2) Berorientasi jauh ke depan Siswa ce nderung membuat tujuan-tujuan yang hendak dicapainya diwaktu yang akan datang dan ia sangat menghargai wa ktu serta ia lebih
dapat
menangguhkan
pemuasan
untuk
mendapatkan
penghargaan dimasa mendatang. 3) Lebih suka kesulitan yang moderat. Siswa suka situasi prestasi yang mengundang resiko yang cukup untuk gagal. Siswa suka akan perbedaan dan kekhasan tersendiri sesuai dengan kompetensi profesional yang dimiliki, maka secara tidak
langsung akan mempengaruhi
pencapaian prestasi belajar pada siswa.
commit to user
kualitas motivasi dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
4) Tangguh Siswa dalam melakukan tugas-tugasnya menunjukkan keuletan, dia tidak mudah putus asa dan berusaha terus sesuai dengan kemampuannya. 5) Tidak suka pemborosan waktu. Siswa dalam melakukan tugas atau kegiatan berambisi untuk segera mengerjakannya, agar dapat mengerjakan tugas yang lain. Siswa selalu
memanfaatkan waktu
seefesien
dan seefektif
mungkin. 6) Motivasi berprestasi lebih tinggi daripada motivasi berafiliasi. Siswa lebih suka kemahiran yang cukup daripada siswa harus bekerja sama dengan orang lain untuk melaksanakan tugas yang diperoleh. Dari berbagai pendapat para ahli di atas tentang pengertian da n karakteristik siswa yang mempunyai motivasi berprestasi, maka yang menjadi indikator dari motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah: 1) Keinginan untuk berbuat lebih dari orang lain Siswa dalam mengerjakan suatu tugas selalu berkeyakinan bahwa ia mampu meraih sukses dengan prestasi belajar yang tinggi. 2) Memiliki daya juang untuk mengatasi rintangan Dalam merealisasikan keinginannya, individu harus memiliki daya juang untuk menghadapi segala rintangan yang terjadi sewaktu melaksanakan belajarnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
3) Berorientasi jauh ke depan Siswa
yang mempunyai motivasi berprestasi, percaya bahwa ia
dapat menyelesaikan belajarnya dengan baik dan tepat waktu. 4) Suka tantangan. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan berusaha menyelesaikan belajarnya walaupun banyak hambatan dan sulit dilaksanakkan. 2. Keaktifan Belajar a. Pengertian Keaktifan Keaktifan belajar terdiri dari kata kreativitas dan kata belajar. “Keaktifan memiliki kata dasar aktif yang berarti giat dalam belajar atau berusaha” (Ratmi, 2004). Keaktifan belajar berarti suatu usaha atau kerja yang dilakuka n dengan giat dalam belajar. Ciri-ciri Keaktifan Belajar Ada empat ciri keaktifan belajar siswa yaitu 1) Keinginan dan keberanian menampilka n perasaan, 2) Keinginan dan keberanian serta kesempatan berprestasi dalam kegiatan baik persiapan, proses dan kelanjutan belajar, 3) Penampilan berbagai usaha dan kreativitas belajar mengajar dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai keberhasilannya, 4) Kebebasan dan kekeluasaan melakukan hal tersebut di atas tanpa tekanan guru atau pihak lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
Keaktifan adalah pada waktu
guru
mengajar ia harus
mengusahakan agar murid-muridnya aktif jasmani maupun rohani. Sagala (2006), keaktifan jasmani maupun rohani itu meliputi antara la in: 1) Keaktifan indera : pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-la in. Murid harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin. 2) Keaktifan akal: akal anak-anak harus aktif atau diaktifkan untuk memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun pendapat dan mengambil keputusan. 3) Keaktifan ingatan: pada waktu mengajar, anak harus aktif menerima
bahan
pengajara n
yang
disampaikan
guru
dan
menyimpannya dalam otak, kemudian pada suatu saat ia siap mengutarakan kembali. 4) Keaktifan emosi: dalam hal ini murid hendaklah senantiasa berusaha mencintai pelajarannya. Keaktifan
belajar
adalah
keterlibatan
belajar
yang
mengutamakan keterlibatan fisik maupun mental secara optimal. Sedangkan menurut Wija ya, keaktifan adalah keterlibatan intelektual dan emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar, asimilasi (menyerap) dan akomodasi (menyesuaikan) kognitif dalam pencapaian pengetahuan,
perbuatan
serta
pengalaman
langsung
dalam
pembentukan keterampilan dan penghayatan serta internalisasi nilai-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
nilai dalam pembentukan nilai dan sikap. Jadi, keaktifan siswa di sini adalah keterlibatan intelektual, emosional, fisik dan mental, baik melalui kegiata n mengalami, menganalisis, berbuat maupun pembentukan
sikap
secara
terpadu sehingga
nantinya
tercapai
keseimbangan dalam pembentukan sikap terpuji maupun terampil dalam perbuatan (Zahera, 2000). M elibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran Asuhan Kebidanan II sangat penting, karena dalam Asuhan Kebidanan banyak kegiatan pemecahan masalah yang menuntut kreativitas dan keaktifan mahasiswa. b. Jenis-jenis Keaktifan Keaktifan siswa dalam kegiatan mengajar akan tumbuh apabila guru dalam mengajar mengusahakan agar murid-muridnya aktif secara ja smani dan rohani. Keaktifan jasmani maupun rohani itu meliputi: 1) Keaktifan Indera Keaktifan
indera
meliputi
keaktifan
siswa
dalam
mempergunakan panca inderanya. Para siswa dirangsa ng untuk mempergunakan pengajaran
panca
inderanya
sebaik
mungkin.
Dalam
siswa akan menerima materi pelajaran dengan baik
jika aktif jasmani maupun rohaninya. Di antara alat indera siswa yang paling penting untuk memperoleh pengetahuan adalah pendengaran dan penglihatan. Akan tetapi bukan berarti alat-alat yang lain kurang atau tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
penting. Dan Montessory menghargai sekali arti pengamatan yang dilakukan panca indera. Dalam kegiatan belajar mengajar, mendekte atau menyuruh siswa
menulis
terus
menerus
sepanjang
pelajaran
akan
menjemukan. Demikian pula menulis terus tanpa berhenti. M aka pergantian dari menulis ke membaca, menulis ke menerangkan dan seterusnya akan lebih menarik dan menyenangka n. 2) Keaktifan Akal Dalam
setiap
kegiatan
di
sekolah
selalu
memerluka n
pemikiran. Untuk itu, semua pembelajaran harus membentuk akal pikiran anak. Dan untuk mengaktifkan akal anak, maka mereka diajak
untuk memecahkan
menyusun
masalah,
pendapat dan mengambil
menimbang-nimbang, keputusan
dan
lain
sebagainya yang bersangkutan dengan kegiatan berpikir. 3) Keaktifan Ingatan Pada waktu mengajar anak harus aktif menerima bahan pengajaran yang disampaikan guru, dan menyimpannya dalam otak. Kemudian
pada
suatu
saat
ia
siap
dan
mampu
mengutarakan kembali. 4) Keaktifan Emosi Dalam mencapai
keaktifan
secara
emosional
hendaknya
murid senantiasa berusaha mencintai pelajarannya. Bukankah senang
atau tidak senang mereka tetap harus melaksanakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
kewajibannya? Maka tidak ada gunanya membenci atau tidak mencintai pelajaran. Sesungguhnya mencintai pelajaran akan menambah hasil studi mereka. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar M engenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hasil belajar, Ratmi (2004) menyatakan bahwa ada lima hal yang mempengaruhi keaktifan belajar, yakni: 1) stimulus belajar, 2) perhatian dan motivasi, 3) respon yang dipelajarinya, 4) penguatan, 5) pemakaian dan pemindahan d. Indikator Keaktifan 1) Keaktifan belajar dapat dilihat dari: a) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru b) Kerjasamanya dalam kelompok c) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli d) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal e) M emberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok f) M endengarkan dengan baik ketika teman berpendapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
g) M emberi gagasan yang cemerlang h) M embuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang i) Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain j) M emanfaatkan potensi anggota kelompok k) Saling membantu dan menyelesaikan masalah 2) Indikator keaktifan belajar: a) Kerjasama b) Keseriusan dalam Belajar c) Tanggung Jawab d) Perasaan e) Pengamatan (Ratmi, 2004) 3. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar M embicarakan pengertia n prestasi belajar terlebih dahulu akan dikemukakan apa yang dimaksud dengan prestasi dan belajar. Para pakar
pendidikan
mengemukakan
pendapat
mereka.
Prestasi
merupakan kumpulan hasil akhir dari suatu pekerjaan yang tela h dilakukan. Djamarah (2002) menyatakan ba hwa prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok.” Winkel (2004) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertia n prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai denagan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Djamarah (2002) menjelaskan bahwa prestasi adalah hasil kegiatan usaha kegiatan belajarnya ya ng dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu. Winkel (2004) mengatakan bahwa “prestasi belajar adala h suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar menga jar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar M enurut Syah (2004) untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan. maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang m empengaruhi prestasi belajar antara lain: faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor internal), dan factor yang terdiri dari luar siswa (factor eksternal): 1) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa) Faktor internal adalah keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor internal siswa adalah: a) Aspek fisiologis Kondisi jasmani dan tonus (tegangan otot) yang memadai tingakat organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah apabila serta pusing-pusing
dapat menurunkan ranah cipta (kognitif)
sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Untuk dipelajarinya pun kurang atau tidak terbatas. M empertahankan tonus, jasmani agar tetap bugar siswa dianjurkan mengkonsumsi minuman yang bergizi. Selain itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
juga siswa dianjurkan memilih pola istirahat dan olahraga ringan. b) Aspek psikologis Yang termasuk psikologis yang dapat mempengaruhi kulitas dan kuantitas perolehan pembelajaran siswa. Namun diantara faktor rohaniah siswa-siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah tingkat kecerdasan atau intelejensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi. 2) Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa) Faktor Eksternal adalah kondisi lingkungan sekitar siswa. a) Lingkungan Sosial Lingkungan sosial sekolah, para staf guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas yang mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukan
sikap
dan
perilaku
yang
simpatik
dan
memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam belajar. b) Lingkungan non sosial Faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat tinggal keluarga siswa dan alat-alat belajar keadaan cuaca dan waktu belajar digunakan siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
4. Asuhan Kebidanan II a. Pengertian Asuhan Kebidanan Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dala m bidang kesehata n ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana. Persalinan normal,
adalah
suatu
proses
yang
alami,
peristiwa
namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah
menjadi abnormal (Sofyan, Mustika., et all, 2001). Standar
pertolongan persalinan
adalah
asuhan
saat
persalinan, persalinan yang aman, pengeluaran plasenta denga n penegangan tali pusat dan penangana n kala II dengan gawat janin melalui episiotomi ( PP - IBI, 1999). b. Deskripsi mata kuliah Asuhan kebidanan Ibu II ( persalinan ) diberikan pada semester III dengan kode mata kuliah Bd. 302 dan beban studi 4 satuan kredit semester (SKS) yang terdiri dari teori 1 SKS dan praktek 3 SKS. M ata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap
dan
ketrampilan
serta hasil evidence based dengan pokok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
bahasan konsep dasar persalinan, beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan, proses adaptasi psikologi dalam persalinan, kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan, asuhan pada setiap kala persalinan,
deteksi
dini
komplikasi
persalinan
dan
cara
penanganannya, asuhan kebidanan pada bayi segera setelah lahir, cara pendokumentasian asuhan masa persalinan (Depkes RI, 2002). c. Tujuan 1) Memaham i konsep dasar persalinan 2) Menjelaskan beberapa factor yang mempengaruhi persalinan 3) Menjelaskan proses adaptasi fisiologi dan psikologi persalinan 4) Menjelaskan kebutuhan dasar ibu dalam proses persalinan 5) Melaksanakan asuhan pada ibu bersalin pada setiap kala 6) Mendeteksi dini komplikasi persalinan dan cara penanganannya 7) Melaksanakan asuhan pada bayi segera setelah lahir 8) Mendokumentasikan hasil asuha n (Depkes RI, 2002).
B. Penelitian yang Relevan 1.
Sukiniarti, 2003. Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar pada Mahasiswa di Pendidikan Jarak Jauh. Metode penelitian ya ng digunakan adalah survei denga n studi korelasional untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti. Variabel penelitian adalah pemahaman mahasiswa tentang sistem PJJ (X1), motivasi belajar (X2), dan hasil belajar mahasiswa di UT (Y). Populasi target seluruh mahasiswa UT di UPBJJ Jakarta. Populasi terjangkau adalah mahasiswa UT Jakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
yang mengikuti tutorial di Pokjar UPBJJ -UT Jakarta. Pengambilan sampel dengan teknik proportional random sampling. Hasil penelitian terdapat hubungan yang positif antara pemahaman mahasiswa tentang sistem PJJ dengan hasil belajar di UT pada kelompok belajar di UPBJJ Jakarta. Eratnya hubungan ditunjukkan oleh koefisien korelasi rx1y sebesar 0,73. Terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar di UT, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi rx2y sebesar 0,82. Terdapat hubungan yang positif antara pemahaman mahasiswa tentang sistem PJJ dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar di UT, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi Ry12 sebesar 0,86 dan koefisien determinasi R2 sebesar 73,82%. Ini berarti bahwa hasil belajar mahasiswa di UT ditentuka n oleh pemahaman mahasiswa tentang SPJJ dan motivasi belajar secara bersama-sama sebesar 73,82% 2. Hariza Adnani dan Citra W idowati. Judul “Motivasi Belajar dan SumberSumber Informasi Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Seksual Remaja di SMUN 2 Banguntapan Bantul. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi
adalah
siswa
SMU
Negeri
2
Banguntapan khususnya kelas I dan II yang berjumlah 320. Pengambilan sampel dengan berstrata, proporsional dan acak (stratified proportional random sampling). Analisis data menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ada
hubungan
antara
motivasi belajar
tentang
kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja, Ada hubunga n
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
antara sumber-sumber informasi kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja, dan Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan sumber-sumber informasi tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja. 3. Handaru Jati dan Nurul Inayah. 2011. Peningkatan Keaktivan dalam KBM dan Prestasi Belajar Peserta Didik Melalui Teknik Pembela jaran M encar i Pasangan (Make a M atch) di SMK Negeri 1 Sedayu Tahun Ajaran 2010/2011.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan
keaktifan dalam KBM dan prestasi belajar peserta didik kelas XI SMK Negeri 1 Sedayu melalui penerapan pembelajaran kooperatif teknis mencari pasangan (make a match). Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dila ksanakan dalam 3 siklus, setiap siklusnya mencakup 4 tahap kegiatan, yaitu: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaa n Tindakan, 3) Pengamatan, dan 4) Refleksi. Subyek penelitian adalah kelas XI TKJ B pada semester ganjil SMK Negeri 1 Sedayu tahun pelajaran 2010/2011. Hasil penelitian ini secara kese luruhan menunjukan adanya peningkatan prestasi dan keaktifan belajar mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan dengan menggunaka n metode pembelajran kooperatif teknik mencari pasangan (Make a Match). Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari berubahnya nilai kelas interval dari tahap pre-test ke siklus I, siklus II ke siklus III, terlihat semakin tinggi nilai prestasi hasil bela jar siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
C. Kerangka Berpikir Keaktifan Belajar
Motivasi Belajar
1. Keinginan untuk berbuat lebih dari orang lain 2. Memiliki daya juang untuk mengatasi rintangan 3. Berorientasi jauh ke depan 4. Suka tantangan.
1. 2. 3. 4. 5.
Kerjasama Keseriusan dalam Belajar Tanggung Jawab Perasaan Pengamatan
Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta
Modifikasi penulis dari teori Darsono (2000), Ratmi (2004)
D. Hipotesis Penelitian Dari landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II. 2. Ada hubungan keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II. 3. Ada hubungan motivasi belajar dan keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa Semester III di Universitas Respati Yogyakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Universitas Respati Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Laksda Adisucipto KM. 6,3, Depok, Sleman, Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 – Juni 2012.
B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, karena penelitian ini menganalisis dan mengklasifikasi dengan survey, angket, studi kasus atau dengan observasi sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat diterapkan pada berbagai macam masalah. Penelitian ini menggunaka n pendekatan kuantitatif karena data penelitian yang diperoleh menggunakan angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Pada pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk penelitian adalah populasi atau sampel tertentu, tehnik pengambilan sempel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik ya ng bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dari penjelasan di atas ma ka penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif atau bisa disebut deskriptif kuantitatif karena pada penelitian ini peneliti menganalisis dan mengklasifikasi dengan
25
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
menggunakan angket dan mencoba mengungkapkan suatu fenomena dengan menggunakan dasar perhitungan angka. Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2008:14) ”Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian dengan maksud memperoleh data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan”.
C. Desain Penelitian Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar yang dilakukan pengukuran dalam waktu bersamaan (crossectional). r1 MotivasiBelajar R
PrestasiBelajar
KeaktifianBelajar r2 Gambar 3.1 DesainPenelitian Keterangan: r1
=
Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II
r2
=
Apakah ada hubungan antara keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II
R
=
Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar matakuliah asuhankebidanan II.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
D. Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 berjumlah 305 mahasiswa. 2. Sampel Penelitian Apabila populasi kurang dari 100, lebih baik m engambil semua sehingga penelitiannya merupakan pene litian populasi, jika jumla h subjeknya besar, maka dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel 30% dari populasi, yaitu sebanyak 30% x 305 = 91,5. Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 92 mahasiswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling.
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: a.
Variabel bebas (Independent variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan keaktifan belajar mahasiswa.
b.
Variabel terikat (Dependent Variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
2. Definisi Operasional a. MotivasiBelajar 1) Definisi Operasional: sebagai suatu usaha agar seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat karena ada tujuan yang ingin dicapai. Motivasi belajar dalam penelitian ini adala h motivasi belajar dalam memperoleh nilai matakuliah asuha n kebidanan II pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. 2) Skala: Ordinal 3) Instrumen: kuesioner 4) IndikatorInstrumen Tabel 3.1 IndikatorInstrumenMotivasiBelajar Aspek yang diteliti No. + (Indikator) Keinginan untuk berbuat 1 1,3,4,6,7 2,5,8 lebih dari orang lain Memiliki daya juang untuk 15,16,17, 2 18,20 mengatasi rintangan 19,21,22 Berorientasi jauh ke depan 9,10,14 3 11,12,13 Suka tantangan. 4 24,28,29 23,25,26, 27,30 Jumlah 17 13 Sumber: Darsono, 2000 Skorpernyataanpositif: a) SangatSetuju
: 4
b) Setuju
: 3
c) TidakSetuju
: 2
d) Sangat Tidak Setuju
: 1
Skor pernyataan negatif: a) SangatSetuju
: 1
b) Setuju
: 2
c) TidakSetuju
: 3
d) SangatTidakSetuju
: 4
commit to user
Jumlah 8 8 6 8 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
5) Kategori a) (>M ean + 1 SD)
: tinggi
b) (M ean + 1 SD) - (Mean + 1 SD) : sedang c) (Mean - 1 SD)
: rendah(Arikunto, 2006)
b. Keaktifan Belajar 1) Definisi Operasional: suatu usaha atau kerja yang dilakuka n dengan giat dalam belajar matakuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. 2) Skala : Ordinal 3) Instrumen: Menggunakan kuesioner 4) IndikatorInstrumen Tabel 3.2 Indikator Instrumen Keaktifan Belajar No. 1 2 3
Aspek yang diteliti (Indikator) Kerjasama Keseriusan dalam Belajar Tanggung jawab
4 5
Perasaan Pengamatan Jumlah Sumber: Ratmi, 2004
+
-
1,2,3,4,5,7 8,9,10,11,1, 13 14,15,16,17, 18,19 20,21,23,24 26,28,29 25
6 -
7 6
-
6
22,25 27,30 5
6 5 30
Skor pernyataan positif: a) TidakPernah
: 1
b) Jarang
: 2
c) Sering
: 3
d) Selalu
: 4
Skor pernyataan negatif: a) TidakPernah
: 4
b) Jarang
: 3
c) Sering
: 2
d) Selalu
: 1
commit to user
Jumlah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
5) Kategori a) (>M ean + 1 SD)
: tinggi
b) (M ean + 1 SD) - (Mean + 1 SD) : sedang c) (Mean - 1 SD)
: rendah (Arikunto, 2006)
c. Prestasi Belajar 1) Definisi
Operasional:
Penguasaan
m ahasiswa
semester
III
Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 terhadap pengetahuan atau keterampilan mata kuliah Asuhan Kebidanan II. 2) Skala : interval 3) Instrumen: Nilai mata kuliah Asuhan Kebidanan II dari mahasiswa semester
III
Universitas
Respati Yogyakarta tahun
ajaran
2011/2012 4) Kategori a) 0 – 0,99
: E
b) 1,00 – 1,99 : D c) 2,00 – 2,99 : C d) 3,00 – 3,49 : B e) 3,50 – 4,00 : A
F. Teknik Pengumpulan Data Penulis dalam mengumpulkan data menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. 1. Angket (kuesioner) Pada penelitian ini penulis menggunakan metode angket yaitu responden tinggal memilih jawaban yang tersedia untuk mendapatkan informasi mengenai diri responden.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
2. Dokumentasi Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk : a. Daftar nama yang akan digunakan sampel penelitian. b. Nilai mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa sesmeter III Universita s Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012
G. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner untuk mengukur motivasi belajar dan keaktifa n belajar mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. 2. Mengumpulkan sumber dokumen berupa nilai matakuliah Asuhan Kebidanan II dari mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan ole h peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Sebelum digunakan untuk data penelitian, instrumen
penelitian yang berupa angket motivasi belajar dan keaktifan belajar perlu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas butir soal dan reliabilitasnya. Uji coba dilakukan di Universitas Respati Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2012. Uji validitas ini diujikan pada 30 mahasiswa semester III di luar sampel. Berikut diuraikan teknik uji validitas dan reliabilitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
1. Uji Validitas Uji validitas menggunakan korelasi product moment. Kuesioner variable motivasi belajar disusun sebanyak 30 item pernyataan.Nilai r hitung semua item lebih besar dari rtabel. Hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan valid. Kuesioner variable keaktifan belajar disusun sebanyak 30 item pernyataan. Nilai r hitung semua item lebih besar dari rtabel. Hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan valid. 2. Uji Reliabilitas Dalam penelitian ini pengukuran reliabilitas angket dilakukan menggunakan koefisien reliabilitas alpha dari cronbach.Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut Arikunto (2006) adalah: 0,80 < r11
reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11
reliabilitas tinggi
0,40 < r11
reliabilitas cukup
0,20 < r11
reliabilitas rendah
0,00 < r11
reliabilitas sangat rendah
Hasil uji reliabilitas untuk variabel motivasi belajar diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0,925 dan nilai tersebut berarti reliabel. Untuk variabel keaktifan belajar diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0,903 dan nilai tersebut berarti reliabel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
I. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Setelah
pengumpulan
data
dilakukan,
maka
berikutnya
adalah
menganalisa data tersebut. Untuk menganalisa data maka diadakan uji prasyarat analisis yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Independen serta uji Linearitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normalitas data masing-masing variable. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji rumus Kolmogorov-Smirnov dan melihat normal probability plot melalui tampilan out put SPSS. b. Uji Linearitas Nilai mean dari variable Y untukkombinasi X1, X2, X3, …Xk terletak pada garis/bidang linear yang dibentuk dari persamaan regresi. Untuk mengetahui linearitas didapatkan dari uji ANOVA (Overall Test), bila hasilnya signifikan (p value < alpha) maka model berbentuk linear.
2. Analisis Data Sesuai dengan judul penelitian ini tentang
(X 1) dan keaktifan
belajar (X 2) dengan prestasi belajar matakuliah Asuhan Kebidanan pada mahasiswa semester III UniversitasRespati Yogyakarta (Y). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji korelasi product moment dari Pearson dan analisis Regresi Berganda dua prediktor. a. Untuk mengetahui besarnya korelasi antara motivasibelajar (X 1 denga n prestasi belajar matakuliah Asuhan Kebidanan pada mahasiswa semester III UniversitasRespati Yogyakarta (Y) digunakan rumus koefesien korelasi product moment dari Pearson:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
rxy =
N .( X1Y ) ( X1 ).( Y ) N. X12
( X 1 )2 N Y 2 ( Y )2
(Suharsimi Arikunto, 1999:162) Kriteria: rx1y rtabel : H O, ditolak dan Ha diterima rxy
N .( X 2Y ) ( X 2 ).( Y ) N. X 2 2 ( X 2 )2 N Y 2 ( Y )2
(Suharsimi Arikunto, 2006) Kriteria: rxy r tabel : Ho 2 ditolak dan Ha2 diterima rxy
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
Ho 2 = Tidak ada hubungan antara keaktifanbelajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta. Ha2 = Ada hubunga n antara keaktifan belajar dengan prestasi belajar matakulia h Asuhan Kebidanan pada mahasiswa semester III UniversitasRespati Yogyakarta. c. Untuk mengetahui korelasi antara motivasi belajar (X1) dan keaktifan belajar (X2) dengan prestasi belajar matakuliah Asuhan Kebidanan pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta (Y), menggunakan rumus regresi ganda dua prediktor sebagai berikut:
a 1 X1 Y a 2 X 2 Y Y2
R y(1,2) =
(Sugiyono, 2000)
Keterangan: a1
:
koefesien prediktor X 1
a2
:
koefesien prediktor X 2
x1 y
:
jumlah product antara X 1 dan Y
x2 y
:
jumlah product antara X 2 dan Y
y
:
jumlah kuadrat kriteria Y
Ry(1,2) : koefesien antara Y dengan X 1, X 2 Adapun pedoman yang umumnya digunakan dalam memberika n interpretasi secara sederhana terhadap angka koefisien Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
rxy
Interpretasi
0,00-0,20
Antara variabel X dan variable Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y).
0,20-0,40
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah
0,40-0,70
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup
0,70-0,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,90-1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
Untuk mengetahui harga Ry(1,2) signifikan atau tidak, digunakan analisis regresi sebagai berikut: F reg =
R 2 (N m 1) m(1 R ) 2
(Sugiyono, 2000)
Keterangan : F reg : harga F garis regresi N
: jumlah sampel
m
: jumlah prediktor
Kriteria: F hitung F tabel : Ho 3 ditolak dan Ha3 diterima F hitung < Ftabel : Ho 3 diterima dan Ha3 ditolak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
Ho 3 = Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belaja rmatakuliah Asuhan Kebidana n pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta. Ha3 = Ada hubungan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar matakuliah Asuhan Kebidanan pada mahasiswa sem ester III UniversitasRespati Yogyakarta. Sedangkan persamaan regresinya adalah : Y = a + b1X 1 +b 2X 2 Keterangan : Y
: prestasi belajar
X1
: motivasi belajar
X2
: keaktivan mahasiswa dalam proses belajar
a
: Konstanta
b 1, b 2 : Koefisien arah regresi n
: Banyaknya sampel Analisis tersebut juga untuk menentukan sumbangan relatif dan
sumbangan efektif dari masing-masing prediktor terhadap kriterium dengan rumus: SR% X1 =
a X1 Y x 100% JKreg
SR% X2 =
a X2 Y x 100% JK reg 2
SE% X 1 = R x SR% X1 SE% X 2 = R 2 x SR% X2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
Keterangan : SR% X1 = sumbangan relatif variabel X 1 terhadap kriterium Y SR% X2 = sumbangan relatif variabel X 2 terhadap kriterium Y SE% X 1 = sumbangan efektif variabel X 1 terhadap kriterium Y SE% X 2 = sumbangan efektif variabel X 2 terhadap kriterium Y a
= koefesie n prediktor
Jkreg
= jumlah kuadrat regresi
Jkt
= jumlah kuadrat total
commit to user
(Sugiyono, 2000)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Data Motivasi Belajar Mahasiswa Hasil tabulasi data skor angket motivasi belajar pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta dapat dideskripsikan dalam Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Skor Angket Motivasi Belajar Distribusi Statistik Nilai Skor Maksimum 118,00 Skor Minimum 90,00 Rerata 101,54 Standar Deviasi (SD) 7,27 Variansi 52,95 Hasil angket motivasi belajar pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta memperoleh skor tertinggi 118 dan skor terendah adalah 90, rerata (mean) sebesar 101,54 dan standar deviasi (SD) sebesar 7,27. Gambaran distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi belajar dapat dilihat dalam tabel 4.1. Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi belajar Motivasi Belajar Jumlah ( n ) Persentase ( % ) Tinggi 15 16,3 Sedang 53 57,6 Rendah 24 26,1 Total 92 100,0 Sumber : data primer 2012
39
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
Dari tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar berdasarkan motivasi belajar sebagian besar responden memiliki motivasi belajar sedang yaitu sebesar 57,6%. 2. Data Keaktifan Belajar Hasil tabulasi data skor angket keaktifan belajar pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta dapat dideskripsikan dalam Tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Skor Angket Keaktifan Belajar Distribusi Statistik Skor Maksimum Skor Minimum Rerata Standar Deviasi (SD) Variansi
Nilai 120,00 88,00 100,71 7,67 58,88
Hasil angket keaktifan belajar pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta memperoleh skor tertinggi 120 dan skor terendah adalah 88, rerata (mean) sebesar 100,71 dan standar deviasi (SD) sebesar 7,67. Gambaran distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori keaktifan belajar dapat dilihat dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi belajar Keaktifan Belajar Jumlah ( n ) Tinggi 15 Sedang 59 Rendah 18 Total 92 Sumber : data primer 2012
Persentase ( % ) 16,3 64,1 19,6 100,0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar berdasarkan keaktifan belajar sebagian besar responden memiliki keaktifan belajar sedang yaitu sebesar 64,1%. 3. Prestasi Belajar Hasil tabulasi data skor angket prestasi belajar pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta dapat dideskripsikan dalam Tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Skor Angket Keaktifan Belajar Distribusi Statistik Skor Maksimum Skor Minimum Rerata Standar Deviasi (SD) Variansi
Nilai 81,18 60,82 71,30 4,60 21,18
Data nilai mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 diketahui nilai tertinggi 81,18 dan skor terendah adalah 60,82, rerata (mean) sebesar 71,30 dan standar deviasi (SD) sebesar 4,60. Gambaran distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori prestasi belajar dapat dilihat dalam tabel 4.6. Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi belajar Prestasi Belajar A B C D Total
Jumlah ( n ) 1 58 33 0 92
Persentase ( % ) 1,1 63,0 35,9 0,0 100,0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
Sumber : data primer 2012 Dari tabel 4.6 diketahui bahwa berdasarka n prestasi belajar responden sebagian besar responden memiliki nilai B yaitu sebesar 63,0%.
B. Pengujian Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas Data Data motivasi belajar, keaktifan belajar dan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II yang diperoleh dari hasil penelitian diuji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan hasil uji normalitas data, pada Tabel 4.7 disajika n rangkuman hasil uji normalitas data pada masing-masing variabel yaitu sebagai berikut: Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Variabel p-value Kesimpulan Smirnov (Z) Motivasi Belajar (X1) 1,245 0,090 Normal Keaktifan Belajar (X2) 0,753 0,623 Normal Prestasi Belajar (Y) 0,657 0,781 Normal Nilai p-value yang dihasilkan lebih besar dari 0.05 sehingga disimpulka n bahwa data variabel motivasi belajar (X1), keaktifan belajar (X2), dan prestasi belajar (Y) masing-masing berdistribusi normal. Karena terpenuhinya syarat normalitas, maka penggunaan analisis jalur dapat dilakukan. 2. Uji Linieritas dan Keberartian a. Uji Linieritas dan Keberartian Variabel Motivasi Belajar (X1) terhadap Prestasi Belajar (Y)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
Berdasarkan hasil perhitungan uji keberartian regresi didapatkan hubungan F1 sebesar 55,815, hubungan ini dibandingkan dengan F tabel (1;23;0,05) = 4,28. Hasilnya adalah 55,815 > 4,28, jadi regresi X1 terhadap Y adalah memiliki keberartian atau bermakna. Berdasarkan hasil perhitungan uji linieritas regresi didapatkan hubungan F2 sebesar 1,001, hubungan ini dibandingkan dengan F tabel (23;67;0,05) = 1,83. Hasilnya adalah 1,005 < 1,83, jadi regresi X1 terhadap Y adalah linier atau berupa garis lurus. b. Uji Linieritas dan Keberartian Variabel Keaktifan Bela jar (X 2) terhadap Prestasi Belajar (Y) Berdasarkan hasil perhitungan uji keberartian regresi didapatkan hubungan F1 sebesar 61,718, hubungan ini dibandingkan dengan F tabel (1;26;0,05) = 4,20. Hasilnya adalah 61,718 > 4,20, jadi regresi X2 terhadap Y adalah memiliki keberartian atau bermakna. Berdasarkan hasil perhitungan uji linieritas regresi didapatkan hubungan F2 sebesar 1,004, hubungan ini dibandingkan dengan F tabel (25;65;0,05) = 1,80. Hasilnya adalah 1,004 < 1,80, jadi regresi X2 terhadap Y adalah linier atau berupa garis lurus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
Tabel 4.8. Rangkuman Keberartian dan Linieritas Regresi F tabel Sampel Uji F hitung Kriteria (0,05) Uji X1Y Keberartian F 1 = 55,815 4,28 F 1 > F tabel Regresi Uji Linieritas F 2 = 1,001 2,05 F 2 < F tabel Regresi Uji X2Y Keberartian F 1 = 61,718 4,20 F 1 > F tabel Regresi Uji Linieritas F 2 = 1,004 1,004 F 2 < F tabel Regresi
Keputusan Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
C. Pengujian Hipotesis 1. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II adalah sebesar 0,619, dimana nilai tersebut lebih besar dari r tabel (0,05;92) = 0,205 Koefisien korelasi sebesar 0,619 menunjukkan bahwa antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mempunyai hubungan positif yang cukup erat. Artinya bahwa koefisien korelasi menunjukkan korelasi positif, sehingga jika motivasi belajar semakin tinggi maka semakin baik pula prestasi belajar yang dicapai mahasiswa. 2. Hubungan Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar Koefisien korelasi antara keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II diperoleh sebesar 0,638, dimana nilai tersebut lebih besar dari r tabel (0,05;92) = 0,205. Koefisien korelasi sebesar 0,638 menunjukkan bahwa antara keaktifan belajar dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mempunyai hubunga n positif yang cukup erat. Artinya bahwa koefisien korelasi menunjukka n korelasi positif, sehingga jika keaktifan belajar mahasiswa semakin tinggi maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapai mahasiswa. 3. Hubungan Motivasi Belajar dan Kekatifan Belajar dengan Prestasi Belajar Hipotesis ketiga menyatakan ada hubungan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II. Dari hasil analisis data dengan menggunakan analisis regresi dua prediktor didapatkan persamaan garis regresinya adalah: Y = 28,296 + 0,187.X 1 + 0,238.X2 - 5,245 Berdasarkan hasil perhitungan uji F diperoleh nilai F regresi sebesar 34,464, kemudian dikonsultasikan dengan F tabel (2;92;0,05) : 34,464 > 3,95. Sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa ada hubungan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II dapat diterima. Besarnya kontribusi variabel motivasi belajar dan keaktifa n belajar terhadap prestasi belajar ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi R2. Dari hasil analisis diketahui nilai R2 sebesar 0,436. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya konstribusi secara simultan dari varibel motivasi belajar (X1) dan keaktifan belajar (X2) terhadap prestasi belajar adalah sebesar 43,6%. Sumbangan relatif maupun sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui konstribusi masing-masing variabel independen (X1 dan X2)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
terhadap variabel depnden (Y), kedua-duanya baik sumbangan relatif maupun sumbangan efektif dinyatakan dalam prosentase (%). Dari hasil analisis diperoleh nilai SR untuk motivasi (X1) sebesar 41,97% dan nilai SR untuk keaktifan belajar (X2) sebesar 58,03%. Sedangkan nilai SE untuk variabel motivasi belajar (X1) sebesar 18,32% dan nilai SE untuk variabel keaktifan belajar (X2) sebesar 25,32%. Hal ini berarti variabel motivasi belajar (X1) memberikan konstribusi sebesar 18,32% terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan II, sedangkan kekatifa n belajar memberikan konstribusi sebesar 25,32% terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan II. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel keaktifan belajar (X2) lebih besar memberikan konstribusinya terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan II daripada variabel motivasi belajar (X1).
D. Pembahasan Hasil pengujian hipotesis pertama dengan analisis korelasi product moment memperoleh r hitung sebesar 0,619, dimana nilai tersebut lebih besar dari r tabel (0,05;92) = 0,205 Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II. Dari hasil analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi motivasi belajar maka prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II akan semakin tinggi, yang menunjukkan tingginya prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi belajar berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II dinyatakan dapat diterima. Penerimaan hipotesis pertama tersebut sesuai dengan hasil penelitia n Sukiniarti (2003). Hasil penelitiannya diperoleh ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar di UT, yang ditunjukkan ole h koefisien korelasi r xy sebesar 0,82 dan menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar denga n hasil belajar di UT UPBJJ Jakarta. Artinya Semakin tinggi motivasi belajar di UT UPBJJ Jakarta yang diberikan maka akan semakin berhasil pula mahasiswa tersebut dalam belajar di UT UPBJJ Jakarta. Penerimaan hipotesis pertama ini juga sesuai dengan pendapat dari Hasibuan (2001) bahwa motivasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan aktivitas manusia karena motivasi merupakan hal yang dapat menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal. M enumbuhkan motivasi belajar mahasiswa dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Sadirman (2002) menjelaskan bahwa dengan adanya motivasi, maka dapat mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, dan menyeleksi perbuatan mana yang baik atau yang buruk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
Djamarah (2000) menjelaskan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik, karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam rangka seseorang menja lankan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan dirinya, termasuk dalam belajar. Ada banyak hal yang perlu dilakukan oleh seseorang dalam rangka me ngembangkan dirinya sendiri, namun bila semua usaha itu tidak dilakukan dengan motivasi yang kuat, maka hasilnya pun tidak akan memuaskan sebaga imana diharapkan. Seperti yang diungkapkan Mc Donald dalam Ham alik (2003) yang menyatakan bahwa motivasi merupakan perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan afektid atau perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Agar motivasi tetap efektif, perlu didukung oleh disiplin diri tinggi, dengan tetap konsisten m enjalankan hal-hal yang sudah direncanakan, dalam rangka m encapai apa yang diinginkan, sambil tetap menghormati aturanaturan atau norma-norma yang berlaku. Motivasi
merupakan sesuatu
pemberian motif, penimbunan sesuatu hal yang menim bulkan dorongan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
motivasi juga dapat diartikan faktor yang mendorong orang bertindak dengan cara tertentu. Salah satu hal yang dapat dila kukan adalah dengan memberika n dorongan pada awal belajar, pada proses belajar dan hasil akhir belajar. Selain itu juga dapat dilakukan dengan menginformasikan tentang usaha belajar mereka jika dibanding dengan teman sebaya sebagai ilustrasi, jika terbukti kegiatan usahanya belum memadai maka ia berusaha setekun mungkin agar berhasil. Pengarahan kegiatan belajar untuk mengetahui bahwa mereka belum belajar secara efektif dapat dilakukan agar mahasiswa dapat melakukan perubahan atas perilaku belajarnya. Dalam upaya mengatasi kurangnya motivasi belajar siswa, ada hal yang sekiranya dapat membantu upaya mengatasi rendahnya motivasi belajar mahasiswa. Keluarga
merupakan
tempat
pertama
kali
seorang
individu
mendapatkan sesuatu tentang hubungan dengan sesama dan peran orang tua sebagai pembentuk kepribadian dari individu itu sendiri. Dalam upaya mengatasi motivasi belajar yang rendah, peranan orang tua sangatlah besar dengan memberikan didikan kepada anak sejak kecil sebagai pedoman dimasa yang akan datang yaitu menanamkam sikap suka belajar dan mengembangkan potensi diri lewat bela jar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
Hasil pengujian hipotesis kedua dengan analisis korelasi product moment memperole h r hitung sebesar 0,638, dimana nilai tersebut lebih besar dari r tabel (0,05;92) = 0,205. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara keaktifan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II. Dari hasil analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi keaktifan belajar mahasiswa maka prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebiadanan II akan semakin tinggi, yang menunjukkan tingginya prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II. Dengan demikian hipotesis yang menyata kan bahwa keaktifan belajar berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II dinyatakan dapat diterima. Penerimaan hipotesis kedua di atas sesuai dengan pendapat Wijaya, bahwa
ke aktifan
adalah
keterlibatan
intelektual
dan
emosional
mahasiswadalam kegiatan belajar mengajar, asimilasi (menyerap) dan akomodasi
(menyesuaikan)
kognitif
dalam
pencapaian
pengetahuan,
perbuatan serta pengalaman langsung dalam pembentukan keterampilan dan pengha yatan serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan nilai dan sikap. Jadi, keaktifan mahasiswa di sini adalah keterlibatan intelektual, emosional,
fisik
dan
mental,
baik
melalui
kegiata n
mengalami,
menganalisis, berbuat maupun pembentukan sikap secara terpadu sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
nantinya tercapai keseimbangan dalam pembentukan sikap terpuji maupun terampil dalam perbuatan (Zahera, 2000). M emberdayakan peserta didik tidak hanya dengan menggunakan strategi ceramah saja, sebagaimana yang selama ini digunakan oleh para pendidik dalam proses pembelajaran. Mendidik dengan ceramah berarti memberikan suatu informasi melalui pendengaran, yang hanya bisa dicerna otak siswa 20% (Sardiman, 2000). M ata kuliah Asuhan Kebidanan II di Universitas Respati Yogyakarta dalam proses pembelajaran mempunyai beban 4 SKS; 1 SKS untuk teori dan 3 SKS untuk praktik laboratorium (Depkes, 2002). Dilihat dari persentase beban SKS antara teori dan praktik, persentase beban SKS untuk praktik lebih banyak. Proses pembelajaran mata kuliah Asuhan Kebidanan II di Universita s Respati Yogyakarta 75% adalah praktik. Hal ini menuntut mahasiswa menjadi lebih aktif. Terjadinya peningkatan keaktifan mahasiswa dalam seluruh rangka ia n
kegiatan
pembelajaran
mengindikasikan
bahwa
proses
pembelajaran telah berlangsung secara berkualitas. Dengan terciptanya proses pembelajaran yang berkualitas, pada akhirnya juga akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran yang lebih baik. Keaktifan belajar mahasiswa sangat dibutuhkan agar prestasi belajar bisa maksimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
Prestasi belajar merupakan hasil maksimal bagi suatu pekerjaan atau kecakapan untuk menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan atau kecakapan dalam mata kuliah. Keberhasilan dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk perubahan, harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam individu dari luar individu. Berdasarkan hasil penelitian Jati dan Ina yah (2011) menyimpulka n bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan perilaku. Hubungan antara motivasi belajar dengan perilaku antara lain dapat dilihat motivasi yang sama dapat saja menggerakan perilaku yang berbeda, demikian pula perilaku yang sama dapat saja diarahkan oleh motivasi yang berbeda. Keaktifan belajar dalam mahasiswa dapat dilihat dari perhatian mahasiswaterhadap penjelasan dosen, kerjasamanya dalam kelompok, kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli, kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal, memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok, mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat, memberi gagasan yang cemerlang, membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang, keputusan berdasarkan pertimbanga n anggota yang lain, memanfa atkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
potensi anggota kelompok dan saling membantu dan menyelesaikan masalah (Ardana, 2009). Keterlibatan belajar yang mengutamakan keterlibatan fisik maupun menta l secara optimal. Keterlibatan intelektual dan emosional siswa dalam kegiatan
belajar
mengajar,
asimilasi
(menyerap)
dan
akomodasi
(menyesuaikan) kognitif dalam pencapaian pengetahuan, perbuatan serta pengalam an langsung dalam pembentukan keterampilan dan pengha yatan serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan nilai dan sikap. Jadi, keaktifan siswa di sini adalah keterlibatan intelektual, emosional, fisik dan menta l, baik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat maupun pembentukan sikap secara terpadu sehingga nantinya tercapai keseimbanga n dalam pembentukan sikap terpuji maupun terampil dalam perbuatan. Belajar memerlukan suatu aktivitas, sebab pada prinsipnya bela jar adalah berbuat (Sardiman, 2006). Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itula h sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau dasar yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja oleh siswa, tetapi juga harus dilakukan di luar kelas, kapan pun, dimana pun agar mendapat prestasi yang baik. Terbiasa melakukan aktivitas belajar, seperti halnya aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
guru, rajin belajar setiap waktu tanpa ada harus menunggu disuruh, rajin membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi yang disampaikan oleh guru, rajin mencoba mengerjakan soal-soal yang terdapat didalam buku, dan juga melakukan aktivitas lainnya untuk meningkatkan prestasi. Dikenal juga dengan kata “learning by doing ”. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Winkel (2004) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas menta l atau psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Nurdin dan Usm an (2003) menjelaskan bahwa dengan adanya keaktifan dan keterlibatan siswa yang ikut dalam proses pembelajaran maka hasil belajar akan cenderung meningkat, karena hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Keaktifan dari peserta didik bisa terlihat dari: a. Keberanian untuk mewujudkan minat, keinginan serta dorongan yang terdapat pada anak dalam suatu proses belajar-mengajar. Artinya, anak tanpa ragu-ragu ataupun merasa takut dapat merefleksikan m inat, keinginan maupun pendapatnya dalam forum proses belajar mengajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
b. Keinginan dan keberanian untuk mencari kesempatan guna berpartisipasi dalam persiapan proses dan tindak lanjut suatu kegiatan belajar mengajar. c. Berbagai usaha serta
kreativitas
pada diri peserta
didik dalam
menyelesaikan kegiatan belajarnya hingga mencapai tingkat keberhasila n dalam suatu proses belajar mengajar. d. Dorongan ingin tahu (curiousity) yang besar dari peserta didik untuk mengetahui serta mengerjakan sesuatu yang baru dalam proses belajarmengajar Sifat ingin tahu dari peserta didik sangat penting dan utama dalam kehidupan seorang manusia. e. Rasa bebas dan lapang melakukan sesuatu tanpa tekanan dari siapapun, termasuk guru di dalam proses belajar mengajar atau dengan kata lain tidak ada intimidasi dari siapa pun. Rasa aman dan bebas akan sangat membantu anak mengembangkan daya cipta dan imajinasinya secara luas, sebab hal itu sangat diciptakan dan dipelihara. Hasil pengujian hipotesis ketiga dengan analisis regresi dua prediktor memperoleh F hitung sebesar 35,016 lebih besar dari F tabel (2;32;0,05) = 3,95. Hal ini m enunjukkan adanya hubungan positif antara motivasi belajar dan keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II. Dari hasil analisis di atas dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi motivasi belajar amahasiswa ditambah dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
keaktifan bela jar yang tinggi, maka prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II akan semakin tinggi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi belajar dan keaktifan belajar berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II dinyatakan dapat diterima. Penerimaan hipotesis ketiga tersebut sesuai dengan pendapat The Liang Gie (1987: 7), bahwa cara belajar yang efisien harus dikena l dipaham i dan dipraktekkan agar studinya berhasil. Tanpa cara belajar yang efisien sulit bagi seseorang untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Buku pelajaran yang sukar isi maupun bahasanya tidak mungkin dikuasai tanpa memakai metode membaca yang tepat. Petunjuk-petunjuk untuk belajar secara sungguhsungguh tapi dengan kemungkinan hasil yang terbaik meliputi : pedomanpedoman umum untuk belajar, cara untuk mengatur waktu belajar, cara mengikuti pelajaran dan cara menempuh ujian. Djamarah (2002) menjelaskan bahwa prestasi adalah hasil kegiatan usaha kegiatan belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai ole h setiap mahasiswa dalam periode tertentu. Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang mahasiswadalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai denga n
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
bobot yang dicapainya. Berdasarkan pengertian diatas, ma ka dapat dijelaska n bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki mahasiswadalam menerima, me nolak dan menilai informasi-informasi ya ng diperoleh dalam proses belajar mengajar (Winkel, 2004). Hasil penelitian dari Adnani dan W idowati (2003) secara keseluruhan menunjukan bahwa keterlibatan dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti skenario pembelajaran yang ada dalam RPP dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan dengan menggunakan metode pembelajran kooperatif teknik mencari pasangan (Make a Match). Prestasi belajar merupakan cerminan dari usaha belajar, semakin baik usaha belajarnya, maka semakin pula prestasi yang diraih. Dengan prestasi belajar ya ng diraih seseoarang dapat dilihat seberapa besar kuantitas pengetahuan yang dimilikinya. Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan siswa dalam belajarnya. Prestasi belajar berbentuk suatu nilai yang diperoleh ketika anak mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Syah (2008) menyatakan bahwa setiap siswa yang mengalami perubahan kebiasaan-kebiasan dalam proses belajar. Kebiasan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan mengemukaka n stimulasi yang berulang-ulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. Karena proses penyusutan dan pengurangan inilah, muncul suatu pola tingkah laku baru ya ng relatif menetap dan otomatis. Keaktifan
dan
motivasi
dalam
dalam
proses
belajar
dapat
mempengaruhi prestasi belajar. M otivasi belajar merupakan salah satu faktor penting dalam pelaksanaan proses belajar. Motivasi menjamin kelangsungan aktivitas belajar, sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan aktivitas belajar, jadi dapat dikata kan bahwa, mahasiswa yang memiliki motivasi dalam belajar, maka mahasiswa tersebut aktif dalam aktivitas belajarnya. Hasil belajar yang optimal dipengaruhi oleh komponen-komponen belajar mengajar (materi, metode, media, dan lain-la in) serta terbinanya hubungan antara doses dan mahasiswa. Motivasi dan keaktifan belajar mahasiswa berkaitan erat dengan prestasi mata kuliah Asuhan Kebidanan II. Dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium motivasi dan keaktifan belajar sangat dibutuhkan bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan teori yang didapat di kelas dengan keterampilan klinik, sehingga pemahaman mahasiswa terhadap suatu materi dapat diperoleh melalui pengalaman langsung di laboratorium.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
M ahasiswa yang mempunyai keaktifan belajar belajar yang tinggi terutama dalam mengerjakan tugas akan cenderung aktif dalam belajar. Sedangkan mahasiswa yang motivasi rendah biasanya kurang aktif dalam belajar. Keterlibatan atau partisipasi aktif merupakan kunci mempertahanka n motivasi belajar seseorang, karena ketika seseorang terlibat dalam suatu aktivitas atau kegiatan, mahasiswa cenderung memberikan perhatian terhadap aktivitas tersebut. Aktivitas belajar ini akan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi akademik mahasiswa. M ahasiswa yang aktif dalam belajar akan mendapatkan prestasi yang baik dibandingkan mahasiswa yang kurang aktif di dalam belajar. Motivasi belajar siswa adalah kecenderungan siswa untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Menurut Sadirman (2001), terdapat dua aspek motivasi belajar yang dim iliki siswa, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). M otivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan da n hukuman. Misalnya, murid belajar keras dalam menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Sedangkan motivasi intrinsik yaitu motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
M isalnya, murid belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu. Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus. Motivasi tidak hanya penting untuk membuat mahasiswa melakukan aktivitas belajar, melainkan juga menentukan berapa banya k mahasiswa dapat belajar dari aktivitas yang mereka lakukan atau informasi yang mereka hadapi. Mahasiswa yang termotivasi akan menunjukkan proses kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap dan mengingat apa yang telah dipelajari. Dalam proses belajar mengajar seharusnya guru mengerti kapan mahasiswa perlu dimotivasi selam a proses belajar se hingga aktivitas belajar berla ngsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lebih lancar, menurunkan kecemasan siswa, meningkatkan kreativitas dan aktivita s belajar siswa. M enurut Sardiman (2000), motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggera k di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
belajar
lebih
mengutamakan
respon
kognitif,
yaitu
kecenderungan siswa untuk mencapai a ktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memaham inya, dan menggunakan strategi-strategi belajar tertentu ya ng mendukung. Selain itu, siswa juga memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memaham i suatu topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III Universitas Respati Yogyakarta. Hasil analisis data survei terhadap 92 sampel mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II. 2. Ada hubunga n yang signifikan antara Hubungan keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II 3. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III Universitas Respati Yogyakarta.
B. Implikasi
1. Implikasi Teoritik Motivasi Belajar berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa, maka diperlukan pengetahuan, sikap dan tindakan yang lebih dalam motivasi belajar. Sehingga setiap mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
Keaktifan Belajar berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa, maka diperlukan keterlibatan fisik dan mental atau keikutsertaan mahasiswa dalam proses pembelajaran
yang lebih untuk mengatasi masala h
ketidakaktifan dalam proses pembelajaran terutama dalam hal praktik pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II yang dialam i mahasiswa. 2. Implikasi Praktik Motivasi Belajar berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II. Berdasarkan hasil pene litian mahasiswa yang mem iliki motivasi tinggi mereka memiliki prestasi yang baik, dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki motivasi rendah. Keaktifan Belajar berhubungan dengan prestasi belajar pada mata kulia h Asuhan Kebidanan II. Berdasarkan hasil penelitian jika semakin tinggi keaktifan belajar mahasiswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar mahasiswa.
C. Saran Berdasarkan pada kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Dosen Supaya prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II dapat meningkat, yaitu dengan menciptakan hal-hal yang berkaitan dengan motivasi belajar mahasiswa agar mahasiswa termotivasi dalam bela jar seperti dengan metode mengajar guru yang bervariasi dan lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
melibatka n mahasiswa dalam proses belajar, karena semakin tinggi motivasi belajar dan keaktifan belajar mahasiswa akan semakin tinggi pula prestasi belajarnya. 2. Bagi M ahasiswa Pembelajaran mata kuliah Asuhan Kebidanan II di Universitas Respati Yogyakarta 75% adalah praktik. Diharapkan mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sebaiknya lebih aktif dan partisipasif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
commit to user