perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEPUASAN MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH MADIUN
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
OLEH : RURY NARULITA SARI S541102073
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEPUASAN MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH MADIUN
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
OLEH : RURY NARULITA SARI S541102073
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2012
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI TESIS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa: 1. Tesis yang berjudul: ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEPUASAN MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH MADIUN” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagaimana acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan (Permendiknas No.17 Tahun 2010). 2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Magister Kedokteran Keluarga PPs UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan Prodi Magister Kedokteran Keluarga PPs UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta,
Oktober 2012
Mahasiswa,
Rury Narulita Sari S541102073
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, hidayah, serta karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tesis yang berjudul “Hubungan Motivasi Belajar dan Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun”. Tesis ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi sebagaian persyaratan memperoleh gelar magister kesehatan program studi magister kedokteran keluarga minat utama pendidikan profesi kesehatan. Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan Tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa bimbingan, dorongan, maupun nasehat. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, S.Pd., M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir., M.S., selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Dr. Hari Wujoso, dr., Sp.F, MM., selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., selaku Ketua Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D selaku pembimbing pertama yang memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan usulan tesis ini. 6. Putu Suriyasa, dr., M.S, PKK., SpOk selaku pembimbing kedua yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, bimbingan, dan pengarahan dalam penyusunan usulan tesis ini. 7. Seluruh dosen, karyawan dan karyawati Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Universitas Sebelas Maret yang telah membantu dalam penyusunan Tesis ini. 8. Rumpiati, SST, MPH., selaku Direktur Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun yang telah memberi ijin tempat penelitian. 9. Seluruh mahasiswa Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun atas partisipasinya dalam penelitian ini. 10. Semua keluargaku ayah, ibu, suami, dan anakku yang selalu memberi dukungan dan motivasi yang kuat sehingga dapat menyelesaikan Tesis ini. commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11. Teman-teman di Program Pendidikan Profesi Kesehatan Magister Kedokteran Keluarga Program Studi Pascasarjana UNS yang senantiasa memberi motivasi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu peneliti berharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan selanjutnya. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis maupun pihak lain yang memanfaatkannya.
Surakarta,
Oktober 2012
Penulis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING TESIS ................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS ........................................
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI TESIS ..................
iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................
v
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xi
ABSTRAK ......................................................................................................
xii
ABSTRACT ....................................................................................................
xiii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ..............................................................................
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ........................................................................................
7
1.
Motivasi Belajar ..........................................................................
7
2.
Teori Kepuasan Mahasiswa ........................................................
10
3.
Proses Belajar Mengajar .............................................................
14
4.
Prestasi Belajar ..........................................................................
20
5.
Penilaian Prestasi Belajar............................................................
25
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................
26
C. Kerangka Berpikir .............................................................................
27
D. Hipotesis Penelitian ...........................................................................
31
BAB III . METODE PENELITIAN commit to user A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................
32
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................
32
C. Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................................
32
D. Variabel Penelitian ..............................................................................
33
E. Definisi Operasional ...........................................................................
34
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................
35
G. Metode Pengolahan Data ....................................................................
36
H. Desain Analisis Data ..........................................................................
37
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ..................................................................................
39
1.
Deskripsi Tempat Penelitian ......................................................
39
2.
Deskripsi Data Penelitian ...........................................................
40
B. Analisis Data ......................................................................................
44
1.
Analisis Bivariat ........................................................................
44
2.
Analisis Multivariat ...................................................................
46
C. Pembahasan ........................................................................................
48
D. Keterbatasan Penelitian ......................................................................
50
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ............................................................................................
51
B. Implikasi ............................................................................................
51
C. Saran ..................................................................................................
52
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
54
LAMPIRAN-LAMPIRAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 Diagram Kepuasan Mahasiswa ...................................................
4
Gambar 2.1 Hubungan antara Harapan, Kenyataan, dan Kepuasan ..............
11
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir .....................................................................
27
Gambar 4.1 Histogram Motivasi Belajar Mahasiswa ....................................
41
Gambar 4.2 Boxplot Motivasi Belajar Mahasiswa ........................................
41
Gambar 4.3 Histogram Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar 42 Gambar 4.4 Boxplot Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar .
42
Gambar 4.5 Histogram Indeks Prestasi .........................................................
42
Gambar 4.6 Boxplot Indeks Prestasi .............................................................
43
Gambar 4.7 Korelasi Positif antara Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar ...
45
Gambar 4.8 Korelasi Positif antara Kepuasan dalam Proses Belajar Mengajar dan Prestasi Belajar ....................................................................
commit to user
ix
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1
Prosentase IP Selama 3 Tahun Terakhir .....................................
3
Tabel 3.1
Stratifikasi Sampel Penelitian ....................................................
33
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Data Penelitian ............................................
40
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar dan Kepuasan dalam Proses Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar ......................
Tabel 4.3
43
Hasil Analisis Bivariat tentang Hubungan antara Motivasi Belajar, Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar dan Prestasi Belajar ....................................................................
Tabel 4.4
44
Hasil Analisis Multivariat Regresi Linier Ganda tentang Motivasi Belajar, Kepuasan dalam Proses Belajar Mengajar, dan Prestasi Belajar ....................................................................
commit to user
x
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan ke Responden Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3. Kuesioner untuk Mengukur Motivasi Belajar Sebelum Uji Reliabilitas Lampiran 4. Kuesioner untuk Mengukur Motivasi Belajar Setelah Uji Reliabilitas Lampiran 5. Kuesioner untuk Mengukur Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar Sebelum Uji Reliabilitas Lampiran 6. Kuesioner untuk Mengukur Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar Setelah Uji Reliabilitas Lampiran 7. Skoring Motivasi Belajar Sebelum Uji Reliabilitas Lampiran 8. Skoring Motivasi Belajar Setelah Uji Reliabilitas Lampiran 9. Skoring Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar Sebelum Uji Reliabilitas Lampiran 10. Skoring Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar Setelah Uji Reliabilitas Lampiran 11. Data untuk Uji Reliabilitas Kuesioner Motivasi Belajar Lampiran 12. Data untuk Uji Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar Lampiran 13. Hasil Pengumpulan Data Lampiran 14. Reliability Lampiran 15. Output SPSS Lampiran 16. Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 17. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun Lampiran 18. Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 19. Jadwal Kegiatan Penelitian Lampiran 20. Biodata commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Rury Narulita Sari. S541102073. 2012. Hubungan Motivasi Belajar dan Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun. Komisi Pembimbing I: Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc.,Ph.D. Pembimbing II: Putu Suriyasa, dr., M.S, PKK., SpOk. TESIS. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Latar Belakang: Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Motivasi belajar termasuk faktor internal dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar termasuk faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar. Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mencapai prestasi belajar yang tinggi pula. Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar memiliki pengaruh positif pada prestasi belajar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasinya adalah seluruh mahasiswa Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun angkatan I, II, dan III tahun akademik 2011/2012 yang berjumlah 160 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, diperoleh jumlah sampel sebanyak 40 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan indeks prestasi mahasiswa. Analisis data menggunakan regresi linier ganda. Hasil: Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar yang secara statistik signifikan. Mahasiswa yang motivasi belajarnya tinggi memiliki prestasi belajar 0,01 point lebih tinggi daripada mahasiswa yang motivasi belajarnya rendah (b = 0,01; CI = 95% 0,01 hingga 0,02; p < 0,001). Terdapat hubungan positif antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar yang secara statistik tidak signifikan. Mahasiswa yang tingkat kepuasan dalam proses belajar mengajarnya tinggi memiliki prestasi belajar 0,01 point lebih tinggi daripada mahasiswa yang tingkat kepuasan dalam proses belajar mengajarnya rendah (b = 0,01; CI = 95% 0,00 hingga 0,01; p = 0,064). Simpulan: Hasil penelitian ini mendukung hipotesis bahwa ada hubungan positif antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Kata kunci: motivasi belajar, kepuasan dalam proses belajar mengajar, prestasi belajar
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Rury Narulita Sari. S541102073. 2012. The Relations of Student Motivation and Satisfaction in Teaching and Learning with Student Learning Achievement Academy in Madiun Academy Muhammadiyah Midwifery. The first commission of supervision: Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc.,Ph.D. The second supervision is Putu Suriyasa, dr., M.S, PKK., SpOk. THESIS. Family Medical Magister Study Program the Main Interest of Health Proffesion Education of Postgraduate Program of Surakarta Sebelas Maret University. Background: Learning achievement is influenced by internal and external factors. Motivation to study is regarded as internal factors and satisfaction of students in the learning process including external factors will affect students’ learning achievement. Students who have high motivation will reach higher learning achievement as well. Students’ satisfaction in teaching and learning have a positive effect in learning achievement. Objective: This research is aimed to analyze the correlation between students’ motivation and satisfaction in teaching and learning with students learning achievement academy. Method: The research is included an analytic-observational study which is used cross sectional approach. The population of the research were all students of Muhammadiyah Midwifery Madiun Academy class I, II, and III academic year 2011/2012 about 160 students. Sampling technique used in the research is simple random sampling which is obtained from 40 students. The data were collected by using questionnaires and students’ achievement index. The data analysis was done by using multiple linear regression. Result: The result of the research shows that there is a positive relationship between motivation to study with learning achievement which statistically significant. The students who have high learning motivation will have learning achievement 0.01 points higher than students who have low learning motivation (b = 0.01, 95% CI = 0.01 to 0.02, p <0.001). There is a positive relationship between student satisfaction in teaching and learning with learning achievement which is not statistically significant. Students whose level of satisfaction in teaching and learning process have high learning achievement 0.01 points higher than the level of students’ satisfaction in teaching and learning process is low (b = 0.01, 95% CI = 0.00 to 0.01, p = 0.064 ). Conclusion: The results of the research supports the hypothesis that there is a positive relationship between students’ motivation and satisfaction in teaching and learning with students’ learning achievement. Keywords: motivation, satisfaction in teaching and learning, learning achievement
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam era globalisasi yang sarat dengan muatan kompetisi diperlukan kemampuan yang dapat menjadikan suatu lembaga pendidikan tetap eksis, sehingga mampu menghadapi tantangan dan hambatan. Lembaga pendidikan akan mampu bersaing bila dapat meningkatkan serta mempertahankan mutu dalam pelayanan pendidikan. Pelayanan dapat dianggap bermutu apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen (mahasiswa), yaitu sesuai dengan harapan atas pelayanan maupun fasilitas yang diberikan. Lembaga pendidikan ialah lembaga yang bergerak di bidang layanan jasa pendidikan yang kegiatannya melayani konsumen berupa murid, siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum yang dikenal sebagai “stakeholder”. Lembaga pendidikan bertujuan memberikan layanan kepada konsumen dan pihak yang dilayani ingin memperoleh kepuasan dari layanan tersebut, dengan kompensasi mereka membayar kepada lembaga pendidikan tersebut sejumlah cost yang nantinya dipergunakan untuk menggerakkan proses pencetak yang dikenal sebagai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) peserta didik. Mahasiswa pada perguruan tinggi merupakan konsumen dan perguruan tinggi sebagai produsen, tentunya dalam hal ini mahasiswa akan memiliki tingkat kepuasan sebagai konsumen, yang menikmati dan menghabiskan jasa dari produsen. Kepuasan mahasiswa merupakan tingkat perasaan yang dimiliki atau commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
dirasakannya, setelah dia merasakan proses pembelajaran yang sudah terjadi kemudian membandingkannya dengan gambaran atau harapan yang dimilikinya. Mutu proses belajar mengajar diartikan sebagai mutu dari aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik. Sedangkan mutu hasil proses belajar mengajar ialah mutu hasil dari aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik yang terwujud dalam bentuk hasil belajar nyata yang dicapai oleh peserta didik berupa nilai rata-rata dari semua mata pelajaran dalam satu semester. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Hal ini mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Dengan demikian motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa (Uno, 2011). Tingginya motivasi belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Motivasi dapat menumbuhkan minat belajar. Bagi mahasiswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai keinginan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Imran, 2006). Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan. Dengan timbulnya suatu kepuasan dalam proses belajar mengajar akan menimbulkan motivasi yang baik bagi siswa. Hal ini mempunyai dampak yang positif untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan inti dari commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
proses pendidikan secara keseluruhan dengan dosen sebagai pemegang peran penting/ utama yang ditunjang dengan sarana dan prasarana. Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun merupakan salah satu pendidikan tinggi kebidanan yang ingin meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan. Kualitas pelayanan pendidikan dapat dilihat dari mutu proses dan hasil dalam kegiatan belajar mengajar mahasiswa (Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun, 2010). Mahasiswa Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun berasal dari berbagai latar belakang keluarga dan pendidikan atas yang berbeda-beda, baik SMA (jurusan IPA atau IPS), SMK, dan MA. Hal ini juga mempengaruhi motivasi belajarnya. Melalui pengamatan terhadap hasil belajar mengajar di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun selama 3 tahun terakhir terjadi penurunan prestasi mahasiswa yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 1.1
Prosentase IP selama 3 tahun terakhir
No.
Tahun Akademik
Semester
1.
2007-2008
2.
2008-2009
3.
2009-2010
I II I II III IV I II III IV V VI
Rata-rata IP Kelas 2,76 2,88 2,89 2,88 3,38 3,13 2,85 2,15 3,14 3,02 2,85 2,39
Prosentase (%) 69,00 72,00 72,25 72,00 84,50 78,25 71,25 53,75 78,50 75,50 64,50 59,75
Sumber: Akbid Muhammadiyah Madiun, 2012 Dari
hasil
wawancara
dengan
mahasiswa
Akademi
Kebidanan
Muhammadiyah Madiun pada waktu bimbingan akademik diperoleh hasil bahwa commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
30 dari 38 mahasiswa mengalami penurunan nilai IP dikarenakan ketidakpuasan terhadap kinerja dosen dalam proses pembelajaran di kelas. Ketidakpuasan tersebut juga ditunjang oleh pelayanan akademik dan juga keberadaan fasilitas penunjang seperti laboratorium dan perpustakaan. Berbagai upaya telah dilakukan seperti mengikutsertakan dosen dalam berbagai pelatihan, melengkapi fasilitas laboratorium dan pengadaan buku perpustakaan. Namun, upaya tersebut dinilai masih kurang. Keikutsertaan dosen dalam berbagai pelatihan belum serta merta dapat mengubah kinerjanya dalam proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan studi pendahuluan tentang kepuasan mahasiswa yang dilakukan peneliti di STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun terhadap 40 mahasiswa didapatkan hasil sebagai berikut: Diagram Kepuasan Mahasiswa Keterangan: Puas
39,2% 60,8%
Gambar 1.1
Tidak Puas
60,8% : puas 39,2% : tidak puas
Kepuasan mahasiswa
Dari diagram diatas dapat diketahui tingkat kepuasan mahasiswa sebesar 60,8% dan tidak puas sebesar 39,2%; ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan pendidikan masih kurang dinilai dari segi kepuasan mahasiswa. Dari latar belakang masalah diatas penulis merasa perlu melakukan penelitian lebih lanjut karena belum pernah dilakukan penelitian yang serupa commit to user sebelumnya agar dapat diketahui bagaimana hubungan antara motivasi belajar dan
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu “Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun. 2. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menganalisis: a. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa; b. Hubungan antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa; dan c. Hubungan antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis atau konfirmatif pengembangan teori dan manfaat praktis, antara lain: commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Manfaat Teoritis Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang prestasi belajar mahasiswa yang dipengaruhi oleh motivasi belajar dan kualitas pelayanan pendidikan melalui kepuasan mahasiswa. 2. Manfaat Praktis a. Kualitas pelayanan pendidikan tinggi dapat menjadi sarana untuk meningkatkan
kepuasan
mahasiswa
di
Akademi
Kebidanan
Muhammadiyah Madiun. b. Bukti empiris yang sangat penting bagi kemajuan dunia penelitian dalam upaya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa melalui motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. c. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan di berbagai instansi akademik sekaligus juga mengetahui kualitas pelayanan pendidikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Motivasi Belajar Motivasi berasal dari bahasa Latin “movere” yang berarti “dorongan, kekuatan, daya penggerak”. George Terry secara singkat mendefinisikan motivasi sebagai keinginan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sejumlah tindakan. Koontz mengatakan bahwa motivasi mengacu pada suatu dorongan dan usaha untuk memuaskan suatu keinginan atau tujuan. Robbins (1990) mendefinisikan motivasi sebagai kesediaan atau kerelaan untuk berusaha sekuat mungkin dalam rangka pencapaian suatu tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan sejumlah kebutuhan individu (Mamik, 2010). Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Uno, 2011). Motivasi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang ada dalam diri individu itu sendiri (intrinsik) dan faktor yang ada di luar diri individu commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
8 digilib.uns.ac.id
(ekstrinsik). Motivasi intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu. Misalnya, seorang pendidik harus memiliki kemampuan dalam upaya memberikan motivasi kepada peserta didiknya. Motivasi tersebut dapat dikatakan sebagai motivasi ekstrinsik. Dari berbagai teori tentang motivasi yang dikemukakan oleh para ahli, terdapat teori motivasi yang bertitik tolak pada dorongan dan pencapaian kepuasan, ada pula yang bertitik tolak pada asas kebutuhan. Menurut keterangan Stoner (1978), dari beragam teori motivasi ada yang membagi dalam dua kategori, yaitu teori kepuasan (content theory) dan teori berdasarkan proses (proses theory). Teori kepuasan menentukan kebutuhan apa saja yang dapat memotivasi individu dan juga dorongan yang membuat individu berperilaku. Sedangkan teori proses berusaha menemukan jawaban tentang bagaimana dan untuk tujuan apa individu dapat dimotivasi (Mamik, 2010). Dalam dunia pendidikan, teori yang bertitik tolak pada asas kebutuhan dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan peserta didik, agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal dan sebaik mungkin. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Menurut Iskandar (2009) motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman. Motivasi ini tumbuh karena ada commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong serta mengarahkan minat belajar siswa sehingga sungguh-sungguh untuk belajar dan termotivasi untuk mencapai prestasi. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar menurut Uno (2011) dapat diklasifikasikan berdasarkan keberadaan faktor-faktor sebagai berikut: a.
hasrat dan keinginan untuk berhasil
b.
dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c.
harapan dan cita-cita masa depan
d.
penghargaan dalam belajar
e.
kegiatan yang menarik dalam belajar
f.
lingkungan belajar yang kondusif
Indikator tersebut diatas memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Motivasi juga mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan atau hasil dari pembelajaran tersebut. Adapun peranan motivasi dalam pembelajaran menurut Iskandar (2009) adalah sebagai berikut: commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a.
motor penggerak atau pendorong kegiatan pembelajaran;
b.
memperjelas tujuan pembelajaran;
c.
menyeleksi arah perbuatan;
d.
internal dan eksternal dalam pembelajaran;
e.
menentukan ketekunan dalam pembelajaran;
f.
melahirkan prestasi.
2. Teori Kepuasan Mahasiswa Beberapa
penulis
memberikan
definisi
mengenai
kepuasan
pelanggan. Spreng et al (1996) menyatakan bahwa perasaan puas timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Kotler dan Keller (2006: 136), menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kekecewaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Bila pelanggan merasakan bahwa kualitas dari suatu produk yang diterimanya melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan dari pelanggan yang bersangkutan, maka kepuasan pelanggan akan menjadi tinggi, dan sebaliknya (Gaspersz, 2004).
commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambaran tentang kepuasan pelanggan dapat dilihat dari gambar di Persepsi setelah
bawah ini:
menggunakan (berdampak pada individu lain: penyebaran informasi positif Lebih tinggi dari yang diharapkan HARAPAN pelanggan
PERSEPSI
atau negatif) KEPUASAN
PERSEPSI
KENYATAAN
Lebih rendah dari
KETIDAKPUASAN
yang diharapkan Persepsi pada saat menggunakan (dampak bersifat individual: kepuasan dan Gambar 2.1 Hubungan antara harapan, kenyataan, dan kepuasan Ada beberapa teori mengenai kepuasan pelanggan seperti: a.
Tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan, dibandingkan dengan harapan.
b.
Metode untuk menelusuri kepuasan pelanggan: 1) Sistem keluhan dan saran; 2) Survei kepuasan pelanggan; 3) Pembeli siluman adalah menyewa orang untuk berpura-pura sebagai pembeli, guna melaporkan pengalaman mereka membeli produk perusahaan dan produk pesaing; commit to user 4) Analisis pelanggan yang hilang
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan penelitian Herzberg (1959), situasi yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu yaitu, faktor yang membuat seseorang merasa puas (satisfiers) dan faktor yang membuat seseorang merasa tidak puas (dissatisfiers). Faktor yang membuat seseorang merasa puas terkait dengan kondisi intrinsik, apa yang dikerjakan (job content), dan motivasi. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: a. Prestasi (achievement) b. Pengakuan (recognition) c. Pekerjaan itu sendiri (the work it self) d. Tanggung jawab (responsibility) e. Kemajuan (advancement) f. Kemungkinan untuk berkembang (the possibility) Menurut Vroom dalam teori pengharapan (expectancy theory), hasil yang dicapai seseorang merupakan suatu alat pemuas bagi orang tersebut. Karena itu, bila hendak memotivasi seseorang perlu diberikan suatu pengertian mengenai tujuan pribadi, hubungan antara usaha dan tindakan, antara tindakan dan hasil, dan pada akhirnya antara hasil dan kepuasan sebagai akibat dari tercapainya suatu tujuan (Mamik, 2010). Lembaga administrasi
Pendidikan
umum
yang
dikelompokkan
saat
ini
ke
dalam
perkembangannya
bisnis sangat
jasa pesat.
Tampubolon (2001) dikutip oleh Alma (2008) berpendapat bahwa industri jasa selalu berusaha menghasilkan produk berupa jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Apabila mereka merasa puas atas layanannya maka commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
13 digilib.uns.ac.id
diharapkan jumlah konsumen akan terus meningkat dan keuntungan dalam berbagai bentuk dengan sendirinya juga meningkat. Hal ini dapat terjadi sebaliknya bila kepuasan pelanggan tidak terpenuhi bisa berdampak pada kerugian lembaga usaha tersebut. Dalam perguruan tinggi (PT) hal itu juga berlaku karena PT memberikan jasa pelayanan pendidikan antara lain perkuliahan yang disajikan kepada mahasiswa sebagai konsumen. Jasa pendidikan tidak bisa dilihat dan dirasakan oleh konsumen sebelum konsumen membeli atau mendapatkan penyedia jasa pendidikan secara langsung. Apabila mahasiswa merasa puas dengan perkuliahan yang diikutinya, mereka akan tertarik dan rajin menghadirinya. Kondisi tersebut akan sangat menguntungkan karena dengan rajin mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Lembaga pendidikan bertujuan memberikan layanan kepada konsumen dan pihak yang dilayani ingin memperoleh kepuasan dari layanan tersebut, dengan kompensasi mereka membayar kepada lembaga pendidikan tersebut sejumlah cost yang nantinya dipergunakan oleh lembaga pendidikan untuk menggerakkan proses pencetak yang dikenal sebagai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) peserta didik (Umiarso dan Gojali, 2011). Mahasiswa sebagai konsumen biasanya melihat tanda-tanda dari sesuatu yang bisa dilihat atau dirasakan untuk bisa menilai kualitas sesuatu jasa pendidikan. Mereka akan melihat kualitas dari kualitas kinerja guru/ dosen, tata usaha, dan karyawan (modal manusianya), sarana-prasarana, commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
peralatan pendidikan (media pembelajaran) disesuaikan dengan harga yang mereka bayar pada lembaga pendidikan (Umiarso dan Gojali, 2011). Kepuasan mahasiswa merupakan suatu luaran (output) dari proses yang merubah suatu masukan (input). Untuk memberikan layanan yang memuaskan pelanggan itu mudah, yakni dengan memberikan kenyataan (perception) sesuai harapan (expectation) pelanggan. Jika kenyataan lebih kecil dibandingkan dengan harapan, maka pelanggan akan merasa kecewa. Artinya, minimal kualitas layanan harus sebanding dengan harapan pelanggan atau bahkan melebihi apa yang diharapkan oleh pelanggan. Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan, dengan timbulnya suatu kepuasan akan menimbulkan motivasi yang baik bagi siswa serta dapat meningkatkan minat keingintahuan terhadap pelajaran tersebut. Hal ini mempunyai dampak yang positif untuk dapat mencapai prestasi belajar anak dengan baik. 3. Proses Belajar Mengajar Belajar ialah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah memperoleh informasi yang disengaja baik yang menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Belajar dalam arti yang luas ialah proses perubahan tingkah laku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan serta kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan (Uno, 2008). commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menurut Ausubel (1986) dalam teori bermaknanya menjelaskan bahwa belajar merupakan proses mengaitkan informasi baru pada konsepkonsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang (Yamin, 2009). Konsep tentang kemampuan guru yang diteliti berdasarkan tingkat kepuasan mahasiswa ditetapkan sebagai berikut: a.
Persiapan mengajar dan penyusunan silabus dan Satuan Acara Pembelajaran (SAP) atau Rancangan Proses Pembelajaran (RPP)
b.
Ketepatan waktu
c.
Keterampilan penguasaan dan menjelaskan materi
d.
Keterampilan dan kesempatan bertanya
e.
Keterampilan mengadakan variasi dan komunikasi
f.
Metode dan media pembelajaran
g.
Evaluasi hasil pembelajaran Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman (Hamalik, 2005). Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yaitu mengalami. Hasil belajar bukanlah suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Ada pula tafsiran lain tentang belajar yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Pengertian ini menitikberatkan pada interaksi individu dengan lingkungannya.
commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Faktor yang mempengaruhi belajar: a.
kegiatan, penggunaan, dan ulangan;
b.
latihan dengan jalan relearning, recalling, dan reviewing agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan lebih mudah dipahami;
c.
belajar siswa lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapat kepuasannya;
d.
siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya;
e.
asosiasi besar manfaatnya dalam belajar;
f.
pengalaman masa lampau dan pengertian yang telah dimiliki oleh siswa;
g.
kesiapan belajar;
h.
minat dan usaha;
i.
fisiologis;
j.
intelegensi. Istilah mengajar dan belajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan
tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang erat sekali. Mengajar merupakan penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang sering mempengaruhi yaitu tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
17 digilib.uns.ac.id
dan prasarana belajar mengajar yang tersedia (Hasibuan dan Moeldjiono, 2006). Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar menurut Purwanto (1999), yaitu: a.
Pada pihak murid, yaitu tingkat dan minat serta keadaan fisik dan psikis;
b.
Pada pihak guru, yaitu sifat dan sikap guru, gaya kepemimpinan dalam proses belajar, dan pengelolaan proses belajar;
c.
Sekolah sebagai sistem, yaitu sistem sosial, status sosial siswa, interaksi siswa dengan guru;
d.
Faktor situasional, yaitu politik, ekonomi, dan keadaan musim atau iklim. Syah (1999) membagi faktor-faktor proses belajar mengajar dalam
tiga kelompok, yaitu: a.
Faktor internal, yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis;
b.
Faktor eksternal, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non esensial;
c.
Faktor pendekatan belajar, diyakini sebagai strategi yang digunakan siswa untuk menunjukkan keaktifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Proses belajar mengajar berlangsung dalam situasi pengajaran,
dimana di dalamnya terdapat komponen-komponen, yakni: a.
Tujuan pendidikan dan pengajaran
b.
Peserta didik atau siswa
c.
Tenaga kependidikan khususnya guru
d.
Perencanaan pengajaran sebagai suatu segmen kurikulum commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e.
Strategi pembelajaran
f.
Media pengajaran
g.
Evaluasi pengajaran Guru sebagai orang yang langsung berinteraksi dengan anak didik,
memberikan keteladanan, motivasi, dan inspirasi untuk terus-menerus bersemangat dalam berkarya dan berprestasi. Kemampuan, pemikiran, pengetahuan, serta keterampilan seorang guru dalam proses mengajarnya akan terlihat pula kompetensi mengajarnya. Adapun prinsiprinsip mengajar antara lain: a.
Perhatian Di dalam mengajar, guru harus dapat membangkitkan perhatian siswa terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru.
b.
Aktivitas Dalam
proses
belajar
mengajar
perlu
dilakukan
upaya
untuk
menimbulkan aktivitas siswa dalam mengutarakan pendapat maupun berbuat. c.
Apersepsi Setiap guru yang mengajar perlu menghubungkan pelajaran yang diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa maupun pengalamannya.
commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d.
Materi Dalam mengajar, guru harus mengetahui dengan baik materi yang dibahas. Karena, jika tidak menguasai materi yang akan diajarkan, guru tersebut akan kesulitan menguasai kelas.
e.
Repetisi Bila guru mengajar maka harus menjelaskan sesuatu unit pelajaran dengan diulang-ulang agar siswa menjadi jelas dalam menangkap materi pelajaran.
f.
Motivasi Guru dalam mengajar harus memperhatikan apa yang dapat mendorong siswa menjadi lebih bersemangat ketika pelajaran sedang berlangsung.
g.
Konsentrasi Hubungan, cara menilai, atau memberi nilai berupa huruf atau angka, atau pemusatan pikiran/perhatian. Jadi, merupakan penilaian yang dilakukan siswa terhadap kualitas pengajaran guru. Mata pelajaran dapat dipusatkan pada salah satu pusat minat, sehingga siswa bisa memperoleh pengetahuan secara luas dan mendalam.
h.
Sosialisasi Dalam perkembangan, siswa perlu bergaul dengan teman lainnya. Di samping sebagai individu, siswa juga mempunyai segi sosial yang perlu dikembangkan.
commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
i.
Menentukan tujuan pelajaran Dalam menentukan materi pelajaran guru harus mengetahui tujuan dari pelajaran tersebut, sehingga ketika menerangkan tidak menyimpang dari yang telah ditentukan.
j.
Evaluasi Semua kegiatan belajar mengajar perlu dievaluasi. Evalluasi dapat memberi motivasi bagi guru maupun siswa karena merekan akan lebih giat belajar dan meningkatkan proses berpikirnya. Sedangkan menurut Rukmini, dkk (1991) faktor yang mempengaruhi
proses belajar dan hasil belajar adalah: a.
Faktor yang berasal dari individu, yaitu faktor psikis dan faktor fisik;
b.
Faktor yang berasal dari luar individu, yaitu faktor lingkungan alam, sosial ekonomi, faktor guru, materi pelajaran dan metode mengajar, kurikulum, program, serta sarana dan prasarana.
4. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar yang dilihat dari nilai ketuntasan belajar pada akhir semester (SK Dirjen Mandikdasmen no 12 Tahun 2008). Menurut
Sukmadinata
(2008)
selama
belajar
seseorang
mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik fisik, mental dan panca indera, otak dan bagian tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek kejiwaan, seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat, dan sebagainya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
21 digilib.uns.ac.id
Sunarto (2009) mengemukakan bahwa kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan mereka memperoleh prestasi. Evaluasi diperlukan untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar (Ridwan, 2008). Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan (Sukmadinata, 2008). Poerwanto (dalam Ridwan, 2008) mengemukakan bahwa pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Dalam konteks ini, menurutnya tinggi rendahnya prestasi diukur berdasarkan nilai yang tertera dalam raport atau dapat disebut dengan Kartu Hasil Studi (KHS). Hal itu diperkuat lagi oleh Sunarto (2009) yang mengemukakan bahwa prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Tujuan diadakan tes prestasi belajar yaitu mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Test pada hakikanya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambil keputusan. Tes commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan UAN dan ujianujian masuk perguruan tinggi. Sementara itu, Winkel (2006) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suaatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Dengan kata lain, prestasi merupakan hasil belajar yang telah diperoleh seseorang yang diukur dengan kriteria tertentu. Lain halnya dengan Nasution (2006) yang menyatakan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek, yakni: kognitif, afektif dan psikomotor; sebaliknya prestasi dikatakan kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Ketiga aspek tersebut merupakan aspek penting karena memiliki peran masing-masing yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Winkel (2006) adalah sebagai berikut: a. Faktor internal, meliputi: 1) Faktor intelektual, yaitu taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar.
commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Aspek inteligensi besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang memiliki inteligensi baik, umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung baik. Sebaliknya individu
yang
kesukaran
inteligensinya
dalam
belajar
rendah
sehingga
cenderung prestasi
mengalami
belajar
rendah
(Sukmadinata, 2008). Suasana yang sangat gaduh/ ramai akan mengganggu konsentrasi anak sehingga sulit belajar. Hendaknya suasana rumah dibuat menyenangkan, tenteram, damai, harmonis agar anak betah tinggal di rumah dan akan terjadi kemajuan belajar (Ahmadi dan Supriyono, 2004). 2) Faktor nonintelektual, yaitu motivasi belajar, sikap, perasaan, dan kondisi psikis Syah (2005) menyatakan bahwa, motivasi yang lebih signifikan adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk masa depan, memberi pengaruh lebih kuat dibandingkan dengan dorongan hadiah atau keharusan dari orangtua dan guru. Sikap yaitu gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk merespon dengan cara yang relatif tetap commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terhadap objek orang, barang dan sebagainya baik secara positif maupun negatif (Syah, 2004). b. Faktor eksternal, meliputi: 1) Faktor pengatur proses belajar dan pengelompokan siswa 2) Faktor sosial di sekolah yang terdiri dari sistem sekolah, status sosial siswa, interaksi guru dengan siswa Kasih sayang, perhatian atau penghargaan dari orang tua akan menimbulkan mental yang sehat bagi anak. Bimbingan atau contoh dari orang tua merupakan contoh terdekat dari anak-anaknya. Belajar memerlukan bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh pada diri anak (Ahmadi dan Supriyono, 2004). Termasuk didalamnya adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa, lingkungan rumah dan letaknya, alatalat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan (Syah, 2004). Keadaan sekolah sebagai tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajar, fasilitas, keadaan ruangan, jumlah murid per kelas dan tata tertib, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan anak (Sukmadinata, 2008). 3) Faktor situasional yang terdiri dari keadaan politik, ekonomi, waktu, tempat, dan keadaan musim commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Penilaian Prestasi Belajar Pada tingkat perguruan tinggi, penilaian prestasi akademik dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) yang merupakan hasil belajar dalam satu semester dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemampuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh. Sesuai dengan ketentuan sistem kredit semester (SKS) yang berlaku di perguruan tinggi, ada hal penting yang merupakan pokok-pokok pengertian yang berkaitan dengan masalah prestasi belajar (Depkes, 2002), yaitu: a. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, B, C, D dan E yang masing-masing 4, 3, 2, 1, dan 0; b. Syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan atas pemenuhan jumlah SKS yang diisyaratkan dan Indek Prestasi Komulatif (IPK) minimum; c. Penilaian terhadap prestasi belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik pendidikan yang bersangkutan; dan d. Indeks Prestasi (IP) merupakan indikator dari prestasi belajar mahasiswa dalam satu atau lebih semester yang diperoleh dengan jalan membagi jumlah nilai tersebut dengan SKS. Oleh karena itu, SKS dipakai sebagai penentu belajar mahasiswa.
commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1. Qoyyimah (2009) dalam tesisnya yang berjudul “Hubungan Karakteristik Dosen dengan Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar di Program Studi D-III Kebidanan Stikes Muhammadiyah Klaten”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang signifikan antara latar belakang pendidikan dosen dengan kepuasan mahasiswa di Prodi D-III Kebidanan Stikes Muhammadiyah Klaten; (2) terdapat hubungan yang signifikan antara akta mengajar dengan kepuasan mahasiswa di Prodi D-III Kebidanan Stikes Muhammadiyah Klaten; (3) tingkat pendidikan dan akta mengajar secara bersama-sama berhubungan dengan kepuasan mahasiswa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui korelasi antara variabel karakteristik dosen, dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Dengan sampel mahasiswa diketahui bahwa variabel tersebut memiliki korelasi positif yang signifikan. 2. Impartina (2010) dalam tesisnya yang berjudul “Hubungan Persepsi tentang Kinerja Dosen dan Ketersediaan Fasilitas dengan Kepuasan Mahasiswa Kebidanan”. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi tentang kinerja dosen semakin tinggi kepuasan mahasiswa, semakin cukup persepsi tentang ketersediaan fasilitas semakin tinggi pula kepuasan mahasiswa, semakin tinggi persepsi tentang kinerja dosen dan semakin cukup persepsi tentang ketersediaan fasilitas semakin tinggi pula kepuasan commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mahasiswa. Untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa diharapkan kinerja dosen dan ketersediaan fasilitas lebih ditingkatkan lagi.
C. Kerangka Berpikir Faktor Internal
Faktor Intelektual
Faktor Eksternal
Faktor Non Intelektual
1. Taraf intelegensi 2. Kemampuan belajar 3. Cara belajar
1. Motivasi belajar (X1) 2. Sikap 3. Perasaan 4. Kondisi psikis Indikator motivasi belajar: a. hasrat dan keinginan untuk berhasil b. dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. harapan dan cita-cita masa depan d. penghargaan dalam belajar e. kegiatan yang menarik dalam belajar f. lingkungan belajar yang kondusif
: diteliti
1. Faktor pengatur proses belajar 2. Faktor sosial di sekolah 3. Faktor situasional
Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar (X2)
Komponen pengajaran: a. Tujuan pendidikan dan pengajaran b. Peserta didik atau siswa c. Tenaga kependidikan khususnya guru d. Perencanaan pengajaran sebagai suatu segmen kurikulum e. Strategi pembelajaran f. Media pengajaran g. Evaluasi pengajaran
Prestasi Belajar (Y)
: tidak diteliti Gambar 2.2. Kerangka berpikir commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan : 1
Apabila mahasiswa memiliki motivasi belajar tinggi, maka prestasinya juga tinggi dan apabila mahasiswa memiliki motivasi belajar rendah, maka prestasinya juga rendah.
2
Apabila mahasiswa memiliki kepuasan dalam proses belajar mengajar tinggi, maka prestasinya juga tinggi dan apabila mahasiswa memiliki kepuasan dalam proses belajar mengajar rendah, maka prestasinya juga rendah.
3.
Apabila mahasiswa memiliki motivasi belajar tinggi dan kepuasan dalam proses belajar mengajar tinggi, maka prestasinya juga tinggi dan apabila mahasiswa memiliki motivasi rendah dan kepuasan dalam proses belajar mengajar rendah, maka prestasinya juga rendah. Penjelasan mengenai kerangka pemikiran penelitian diatas dapat
dijabarkan sebagai berikut: 1. Ada Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Motivasi belajar dapat menimbulkan rangsangan baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) dari siswa yang menyebabkan rangsangan untuk belajar dengan sungguh-sungguh dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Sardiman (2003) dalam Iskandar (2009) kegiatan belajar sangat memerlukan motivasi. Motivation is an assential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ada motivasi. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Kegiatan belajar yang efektif adalah kegiatan pembelajaran yang didorong oleh motif untuk menguasai suatu kompetensi tertentu untuk mengatasi masalah. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi akan mencapai prestasi belajar yang lebih baik dari pada mahasiswa yang bermotivasi rendah.
Mahasiswa
yang
bermotivasi
berprestasi
tinggi
cenderung
menganggap prestasi adalah kebutuhan dan untuk mewujudkan harus memiliki dan mengerahkan kemampuannya dan juga sebaliknya. 2. Ada Hubungan antara Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar Kepuasan mahasiswa merupakan suatu bentuk penilaian berdasarkan perasaannya terhadap pelayanan proses pembelajaran oleh dosen untuk mengevaluasi sampai berapa jauh tingkat kualitas pelayanan pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga dapat menimbulkan rasa puas atau tidak puas. Dari pandangan manajemen mutu, sesuai prinsip Deming (dikutip oleh Tampubolon, 2001) yang mengemukakan prinsip pengembangan pelatihan, dimana kemampuan semua dosen harus terus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan tugasnya sehingga kinerja dosen tetap terjamin. Sallis dikutip Tampubolon (2001) menjelaskan bahwa yang dihasilkan perguruan tinggi pada
dasarnya
adalah
jasa
kependidikan,
yang
disajikan
pelanggannya, terutama mahasiswa. Jasa itu berupa perkuliahan. commit to user
kepada
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Apabila perkuliahan memuaskan mahasiswa, maka mahasiswa akan tertarik
dan
menghadirinya.
Berarti,
mahasiswa
menghayati
dan
menikmatinya. Pikiran dan perasaan jasmani mereka terpengaruh secara positif. Adanya pengaruh positif tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. 3. Ada Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena merupakan pendorong siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar (Sunarto,2009). Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dapat dijadikan tolak ukur penilaian kualitan pembelajaran. Apabila perkuliahan memuaskan mahasiswa, maka mahasiswa akan tertarik dan menghadirinya, sehingga menimbulkan efek positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Dengan istilah lain, prestasi belajar adalah hasil penilaian belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang di capai oleh peserta didik pada periode tertentu.
commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Hipotesis Penelitian Bertolak dari kerangka berfikir diatas, maka hipotesis penelitian ini dapat diajukan berikut ini: 1. Hipotesis mayor: Ada hubungan antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prtestasi belajar mahasiwa di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun. 2. Hipotesis minor: a. Ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa; b. Ada hubungan antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun Jalan Mayjend Panjaitan No. 18 Madiun. 2. Waktu Penelitian ini dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal hingga laporan selesai yaitu bulan Desember 2011 sampai Oktober 2012.
B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian kuantitatif observasional dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional).
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Seluruh
mahasiswi
DIII
Kebidanan
Akademi
Kebidanan
Muhammadiyah Madiun sejumlah 160 mahasiswi. 2.
Sampel dan Teknik Sampling Peneliti menggunakan proportional stratified random sampling yaitu sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa commit to user
32
Akademi Kebidanan
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Muhammadiyah Madiun yang dipilih dari tingkat I, II, dan III tahun akademik 2011-2012. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier ganda sehingga ukuran sampel yang digunakan adalah: (15-20) x jumlah variabel independen
jadi jumlah sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebanyak: = (15-20) x 2 = 30 – 40 sampel Menurut Hair et al dalam Murti (2010), rasio antara jumlah subjek (pengamatan) dan jumlah variabel independen dalam analisis multivariat dianjurkan sekitar 15 hingga 20 subjek per variabel independen. Stratifikasi sampel dalam penelitian ini adalah: Tabel 3.1 Stratifikasi Sampel Penelitian Strata
Anggota Populasi
Sampel
73 47 40 160
18 12 10 40
Mahasiswa tingkat I Mahasiswa tingkat II Mahasiswa tingkat III Jumlah
Sumber: Data Primer, Maret 2012 D. Variabel Penelitian 1.
Variabel bebas: - Motivasi belajar - Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar
2.
Variabel terikat: - Prestasi belajar
commit to user
Prosentase (%) 46,00 29,00 25,00 100
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Definisi Operasional 1.
Motivasi belajar a. Definisi: motivasi belajar adalah dorongan dari diri seseorang baik dari dalam maupun dari luar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman. b. Alat ukur: Kuesioner c. Skala pengukuran: Kontinu
2.
Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar a. Definisi: Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar adalah persepsi mahasiswa terhadap seluruh mutu pelayanan pembelajaran yang diperoleh dari faktor proses belajar mengajar yang meliputi: kurikulum/ bahan pelajaran, guru/ pengajar, sarana dan fasilitas, serta administrasi/ manajemen. b. Alat ukur: Kuesioner c. Skala pengukuran: Kontinu
3.
Prestasi belajar mahasiswa a. Definisi: Prestasi belajar mahasiswa adalah kecakapan nyata dalam suatu mata kuliah setelah mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu yang indikatornya dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP). b. Alat ukur: Dokumen penilaian/ kartu hasil studi (KHS) c. Skala pengukuran: Kategorikal.
commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Teknik Pengumpulan data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut. 1. Kuesioner Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dan tingkat kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Setiap item dari variabel motivasi belajar dan kepuasan mahasisswa dalam proses belajar mengajar disusun menurut skala Likert yaitu SS = Sangat Setuju, S = Setuju, TS = Tidak Setuju, dan STS = Sangat Tidak Setuju. Untuk pertanyaan yang maka penghitungan skor atau nilainya adalah: Favorable
Unfavorable
Sangat Setuju (SS)
:
nilai 5
Sangat Setuju (SS)
:
nilai 1
Setuju (S)
:
nilai 4
Setuju (S)
:
nilai 2
Ragu-ragu
:
nilai 3
Ragu-ragu
:
nilai 3
Tidak Setuju (TS)
:
nilai 2
Tidak Setuju (TS)
:
nilai 4
Sangat Tidak Setuju (TP)
:
nilai 1
Sangat Tidak Setuju (STS)
:
nilai 5
(Iskandar, 2008) Motivasi belajar dikategorikan menjadi: -
Sangat tinggi
-
Tinggi
-
Sedang
-
Rendah
-
Sangat rendah commit to usermenjadi: Sedangkan kepuasan dikategorikan
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
-
Puas
-
Tidak puas
2. Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mengambil data tentang presatasi belajar mahasiswa melalui (Indeks Prestasi/ IP) sebagaimana yang tertera dalam Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa tingkat III Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun. Prestasi
mahasiswa
dinyatakan
dalam
Indeks
Prestasi
(IP).
Berdasarkan indeks prestasi dikategorikan menjadi: -
Sangat tinggi
: IP 3,50 – 4,00
(A)
-
Tinggi
: IP 3,00 – 3,49
(B)
-
Sedang
: IP 2,50 – 2,99
(C)
-
Rendah
: IP 2,00 – 2,49
(D)
-
Sangat rendah
: IP < 2,00
(E)
G. Metode Pengolahan Data Pengolahan data dari hasil pengisian kuesioner dengan langkah – langkah sebagai berikut: a. Editing, yaitu tahap kuesioner di cek kembali/ pemeriksaan. Apabila kuesioner belum dijawab seluruhnya dan tidak bisa dianalisis dikembalikan pada responden untuk dilengkapi terlebih dahulu. b. Coding, yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau kode tertentu commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Skoring, yaitu kegiatan pemberian skor terhadap item-item pertanyaan pada kuesioner d. Tabulating, data disusun dan ditampilkan dalam bentuk tabel.
H. Desain Analisis Data Karakteristik sampel data kontinu dideskripsikan dalam n, Mean, dan SD. Karakteristik sampel data kategorikal dideskripsikan dalam n dan persen. Data yang telah dikumpulkan, ditabulasi, dikonversi, dan disusun dalam skala yang ditentukan, dientri dan selanjutnya dianalisis dengan bantuan program computer SPSS 16. Metode analisis data meliputi teknik regresi untuk analisis multivariat. Analisis multivariat digunakan untuk menguji hipotesis yaitu hubungan kedua variabel independent dengan variabel dependent. Hubungan antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar terhadap prestasi belajar dianalisis dengan menggunakan model regresi linier ganda. Rumus regresi linier ganda adalah sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 a = konstanta b = koefisien regresi Y = Prestasi belajar (skor) X1 = Motivasi belajar (skor) X2 = Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar (skor) commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hubungan variabel ditunjukkan oleh koefisien regresi (b), sebagai berikut: b = 0
tidak ada hubungan variabel
b > 0
terdapat hubungan positif
b < 0
terdapat hubungan negatif
Kemaknaan statistik b diuji dengan uji t. Hasilnya uji t dinyatakan dalam nilai p.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal hingga laporan selesai yaitu bulan Desember 2011 sampai Oktober 2012 di Akademi
Kebidanan
Muhammadiyah
Madiun.
Akademi
Kebidanan
Muhammadiyah Madiun merupakan salah satu sekolah tinggi kesehatan yang telah menghasilkan lulusan bidan profesional. Akademi kebidanan ini terletak di Jalan Mayjend Panjaitan No. 18 Madiun. Visi dari Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun yaitu siap mendidik calon tenaga bidan profesional yang kompeten, mampu bersaing di era globalisasi, berakhlaqul qorimah dengan dilandasi ajaran Islam yang sebenar-benarnya. Penelitian dilakukan dengan cara pengisian kuesioner tentang dua variabel bebas yaitu motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar kepada 40 mahasiswa sebagai sujek penelitian yang diambil secara acak. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian merupakan kuesioner yang telah valid dan reliabel. Peneliti telah melakukan pengujian awal terhadap instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data sebelum dilakukan penelitian. Pengujian instrumen adalah uji data primer, yaitu uji commit to user
39
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
reliabilitas. Kuesioner diujikan kepada 40 mahasiswa tingkat I, II, dan III yang tidak menjadi subjek penelitian. Mahasiswa tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. 2. Deskripsi Data Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar. Tabel 4.1 Statistik deskriptif data penelitian Variabel Motivasi belajar Kepuasan mahasiswa Prestasi belajar
N 40 40 40
Mean 100,00 51,05 2,91
Standar Deviasi 9,58 11,61 0,21
Sumber: Data primer, Maret 2012 Tabel 4.1 di atas menunjukkan distribusi dari 40 sampel mahasiswa. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata besarnya motivasi belajar mahasiswa adalah 100,00. Adapun rata-rata dari kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar adalah 51,05. Sedangkan rata-rata dari prestasi belajarnya adalah 2,91. Gambar di bawah ini menunjukkan distribusi frekuensi motivasi belajar dari 40 mahasiswa yang disajikan dalam histogram.
commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan: Mean = 100 Std. Dev. = 9,576 N = 40
Gambar 4.1 Histogram motivasi belajar mahasiswa Gambar 4.1 menunjukkan motivasi belajar mahasiswa memiliki rerata sebesar 100 dan standar deviasi sebesar 9,58. Sedangkan dalam bentuk boxplot disajikan dalam gambar dibawah ini:
Gambar 4.2 Boxplot motivasi belajar mahasiswa Gambar 4.2 menunjukkan skor motivasi belajar mahasiswa yang terendah adalah 64, sedangkan skor tertingginya adalah 111, dan mediannya adalah 101,50. Gambar di bawah ini menunjukkan distribusi frekuensi kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar yang disajikan dalam histogram.
commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan: Mean = 51,05 Std. Dev. = 11,611 N = 40
Gambar 4.3 Histogram kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar Gambar 4.3 menunjukkan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar memiliki rerata sebesar 51,05 dan standar deviasi sebesar 11,61. Sedangkan dalam bentuk boxplot disajikan dalam gambar dibawah ini:
Gambar 4.4 Boxplot kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar Gambar 4.4 menunjukkan skor kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar yang terendah adalah 28; sedangkan skor tertingginya adalah 77; dan mediannya adalah 53,00. Gambar di bawah ini menunjukkan distribusi frekuensi prestasi belajar mahasiswa yang disajikan dalam histogram.
Keterangan: Mean = 2,91 Std. Dev. = 0,207 N = 40 Gambar 4.5 Histogram indeks prestasi commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.5 menunjukkan indeks prestasi mahasiswa memiliki rerata sebesar 2,91 dan standar deviasi sebesar 0,21. Sedangkan dalam bentuk boxplot disajikan dalam gambar dibawah ini:
Gambar 4.6 Boxplot indeks prestasi mahasiswa Gambar 4.6 menunjukkan skor indeks prestasi mahasiswa yang terendah adalah 2,39; sedangkan skor tertingginya adalah 3,39; dan mediannya adalah 2,91. Distribusi frekuensi motivasi belajar dan kepuasan dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar didapatkan hasil seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Distribusi frekuensi motivasi belajar dan kepuasan dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar Variabel Jumlah (n) Motivasi belajar Sangat tinggi 20 Tinggi 14 Sedang 5 Rendah 0 Sangat rendah 1 Total 40 Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar Puas 13 Tidak puas 27 Total 40 Indeks prestasi Sangat tinggi 0 Tinggi 16 Sedang commit to user23 Rendah 1
Prosentase (%) 50 35 12,5 0 2,5 100,00
32,5 67,5 100,00 0 40 57,5 2,5
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sangat rendah Total
0 40
0 100,00
Sumber: Data primer, Maret 2012 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa dari 40 sampel, motivasi belajar mahasiswa mayoritas sangat tinggi yaitu berjumlah 20 mahasiswa (50%), dan hanya ada 1 mahasiswa yang motivasi belajarnya sangat rendah (2,5%). Mahasiswa sebagian besar tidak puas dengan proses belajar mengajar yaitu sebanyak 27 mahasiswa (67,5%) sedangkan yang puas dengan proses belajar mengajar sebanyak 13 mahasiswa (32,5%). Sebagian besar mahasiswa memiliki prestasi belajar sedang yaitu berjumlah 23 mahasiswa (57,5%) dan tidak ada mahasiswa yang memiliki prestasi belajar sangat tinggi maupun sangat rendah.
B. Analisis Data 1. Analisis Bivariat Tabel di bawah ini menunjukkan hasil analisis tentang hubungan antara motivasi belajar, kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, dan prestasi belajar. Tabel 4.3 Hasil analisis bivariat tentang hubungan antara motivasi belajar, kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, dan prestasi belajar Variabel 1
Variabel 2
Motivasi belajar Kepuasan dalam proses belajar mengajar Motivasi belajar
Prestasi belajar Prestasi belajar Kepuasan dalam proses belajar mengajar
Sumber: Data primer, Maret 2012 commit to user
Pearson Correlation 0,73 0,63
< 0,001 < 0,001
0,64
< 0,001
p
perpustakaan.uns.ac.id
45 digilib.uns.ac.id
Tabel 4.3 menunjukkan terdapat korelasi positif antara motivasi belajar, kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, dan prestasi belajar.
Gambar 4.7 Korelasi positif antara motivasi belajar dan prestasi belajar Gambar 4.7 menunjukkan terdapat korelasi positif antara motivasi belajar dan prestasi belajar. Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah.
Gambar 4.8 Korelasi positif antara kepuasan dalam proses belajar mengajar dan prestasi belajar Gambar 4.8 menunjukkan terdapat korelasi positif antara kepuasan to userbelajar. Mahasiswa yang memiliki dalam proses belajar mengajarcommit dan prestasi
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
skor kepuasan dalam proses belajar mengajar tinggi cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang memiliki skor kepuasan dalam proses belajar mengajar rendah. 2. Analisis Multivariat Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis multivariat yang menggunakan model regresi linier ganda, yang digunakan untuk menentukan bentuk hubungan linier antar variabel dan juga untuk mengetahui kontribusi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel berikut ini menyajikan hasil analisis regresi linier ganda tentang hubungan antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar. Tabel 4.4 Hasil analisis multivariat regresi linier ganda tentang motivasi belajar, kepuasan dalam proses belajar mengajar, dan prestasi belajar. Variabel Konstanta Motivasi belajar Kepuasan dalam proses belajar mengajar
Koefisien Regresi (b) 1,46 0,012 0,005
t
p
6,02 4,02 1,91
< 0,001 < 0,001 0,064
CI 95% Batas Batas bawah atas 0,97 1,95 0,01 0,02 0,00 0,01
N observasi = 40 Nilai R2 = 55,4% p < 0,001
Sumber: Data primer, Maret 2012 Berdasarkan persamaan regresi linier ganda dapat dijabarkan sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 = 1,46 + 0,012 . X1 + 0,005 . X2 commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil analisis multivariat dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 4.4 menjelaskan tentang hasil analisis regresi linier ganda, menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Setiap peningkatan 1 poin skor motivasi belajar akan meningkatkan prestasi belajar sebesar 0,01 poin. Dengan kata lain, setiap peningkatan 10 poin skor motivasi belajar akan meningkatkan 0,1 poin prestasi belajar. Hubungan tersebut secara statistik signifikan (b = 0,01; CI = 95% 0,01 hingga 0,02; p < 0,001). Tabel 4.4 di atas juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar. Setiap peningkatan 1 poin skor kepuasan dalam proses belajar mengajar akan meningkatkan prestasi belajar sebesar 0,01 poin. Dengan kata lain, setiap peningkatan 10 poin skor kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar akan meningkatkan 0,1 poin prestasi belajar. Hubungan tersebut secara statistik tidak signifikan (b = 0,01; CI = 95% 0,00 hingga 0,01; p = 0,064). Dari analisis multivariat regresi linier ganda ini menunjukkan hasil perhitungan R2 sebesar 55,4%. Artinya variabel motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar mampu mempengaruhi prestasi belajar sebesar 55,4%, sedangkan 44,6% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Pembahasan Selama belajar seseorang mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik fisik, mental dan panca indera, otak dan bagian tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek kejiwaan, seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat, dan sebagainya (Sukmadinata, 2008). Maka, motivasi merupakan salah satu aspek kejiwaan yang berperan selama proses belajar. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar (Ridwan, 2008). Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang dilakukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: faktor intelektual (taraf intelegensi, kemampuan belajar, cara belajar), faktor non intelektual (motivasi belajar, sikap, perasaan, kondisi psikis). Sedangkan faktor eksternal meliputi: faktor proses belajar, faktor sosial di sekolah (sistem sekolah, status sosial siswa, interaksi guru dengan siswa), faktor situasional (politik, ekonomi, waktu, tempat, keadaan musim) (Winkel, 2006). Maka, motivasi belajar termasuk salah satu faktor internal non intelektual dalam mencapai prestasi belajar. Dalam penelitian ini, terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar yang secara statistik signifikan. Mahasiswa yang motivasi belajarnya tinggi memiliki prestasi belajar 0,01 point lebih tinggi daripada mahasiswa yang motivasi belajarnya rendah (b = 0,01; CI = 95% 0,01 hingga 0,02; p < 0,001).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
49 digilib.uns.ac.id
Sebelumnya telah dijelaskan oleh Winkel (2006) bahwa selain dipengaruhi oleh faktor internal, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang meliputi: faktor proses belajar, faktor sosial di sekolah (sistem sekolah, status sosial siswa, interaksi guru dengan siswa), faktor situasional (politik, ekonomi, waktu, tempat, keadaan musim). Dalam penelitian ini kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar berhubungan dengan faktor sosial di sekolah. Kotler dan Keller (2006: 136) telah menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kekecewaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Dalam perguruan tinggi jasa pelayanan pendidikan disajikan kepada mahasiswa sebagai konsumen. Apabila mahasiswa merasa puas dengan perkuliahan yang diikutinya, maka akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Mahasiswa sebagai konsumen biasanya melihat tanda-tanda dari sesuatu yang bisa dilihat atau dirasakan untuk bisa menilai kualitas sesuatu jasa pendidikan. Mereka akan melihat kualitas dari kualitas kinerja guru/ dosen, tata usaha, dan karyawan (modal manusianya), sarana-prasarana, peralatan pendidikan (media pembelajaran) disesuaikan dengan harga yang mereka bayar pada lembaga pendidikan (Gojali dan Umiarso, 2011). Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar yang secara statistik tidak signifikan. Mahasiswa yang tingkat kepuasan dalam proses belajar mengajarnya tinggi memiliki prestasi belajar 0,01 point lebih tinggi commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
daripada mahasiswa yang tingkat kepuasan dalam proses belajar mengajarnya rendah (b = 0,01; CI = 95% 0,00 hingga 0,01; p = 0,064). Dari analisis multivariat regresi linier ganda, hasil perhitungan menunjukkan R2 sebesar 55,4%. Artinya variabel motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar mampu mempengaruhi prestasi belajar sebesar 55,4%, sedangkan 44,6% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
D. Keterbatasan Penelitian Beberapa keterbatasan dalam penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan seperti di bawah ini : 1. Sampel yang digunakan dalam penelitian tidak cukup besar untuk mendeteksi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Apabila ukuran sampel ditingkatkan, maka pengaruh faktor-faktor yang semula tidak signifikan, mungkin saja menjadi signifikan. 2. Pengambilan data dilakukan melalui angket tertutup yang kemungkinan besar bisa menyebabkan bias, misalnya responden yang tidak jujur, terpengaruh oleh teman, asal menjawab, dan sebagainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan 1. Terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi berpotensi memiliki prestasi belajar 0,01 kali lebih tinggi daripada mahasiswa dengan motivasi belajar rendah (b = 0,01; CI = 95% 0,01 hingga 0,02; p < 0,001). 2. Terdapat hubungan positif antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar. Mahasiswa dengan tingkat kepuasan dalam proses belajar mengajar tinggi berpotensi memiliki prestasi belajar 0,01 kali lebih tinggi daripada mahasiswa dengan tingkat kepuasan dalam proses belajar mengajar rendah (b = 0,01; CI = 95% 0,00 hingga 0,01; p = 0,064). 3. Motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar mampu mempengaruhi prestasi belajar sebesar 55,4%, sedangkan 44,6% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti (R2 sebesar 55,4%).
B. Implikasi 1. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar mahasiswa dengan prestasi belajar, maka mahasiswa diharapkan dapat mempertahankan motivasi belajarnya sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang baik. commit to user
51
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan positif tetapi tidak signifikan antara kepuasan dalam proses belajar mengajar
dengan prestasi belajar, maka institusi pendidikan perlu
meningkatkan komponen-komponen penunjang proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. 3. Motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar menunjang prestasi belajar mahasiswa, maka diperlukan motivasi belajar yang tinggi dari mahasiswa dan pemenuhan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan baik.
C. Saran Saran yang dapat dikemukakan terkait dengan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Institusi Pendidikan Institusi pendidikan sebaiknya memberikan pelayanan pendidikan yang memuaskan, yaitu dengan memenuhi semua komponen yang terkait dengan pengajaran meliputi: tujuan pendidikan dan pengajaran, siswa, tenaga kependidikan, kurikulum, strategi pembelajaran, media, dan evaluasi pengajaran. Dengan demikian dapat meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan. 2. Bagi Mahasiswa Timbulnya motivasi belajar dari diri mahasiswa terutama motivasi yang muncul dari dalam mahasiswa itu sendiri. Adanya motivasi belajar commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ditunjang dengan kualitas pelayanan pendidikan yang bermutu diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian untuk meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
commit to user