PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN KINERJA DOSEN TERHADAP PERILAKU BELAJAR MAHASISWA (Oleh : Encep Supriatna) Abstak Pengukuran motivasi belajar mahasiswa dan kinerja dosen adalah untuk mengetahui seberapa besar dua variabel tersebut bisa mempengaruhi perilaku belajar mahasiswa di AMIK Al Ma’soem. Apakan kedua variabel tersebut merupakan faktor yang sangat menentukan dalam membentuk semangat mahasiswa dalam belajar sehingga mahasiswa tersebut bisa lulus dengan kualifikasi sangat baik. Dari hasil pengukuran ternyata kedua variabel tersebut hanya memiliki kontribusi terhadap peningkatan minat belajar mahasiswa sebesar 40,50% artinya masih banyak variabel-variabel lain yang harus diperhatikan dalam rangka menumbuhkan minat mereka untuk belajar yaitu sebesar 59,50%. Abstract Measurement of student motivation and performance of teachers is to know how big these two variables can affect the learning behavior of students at AMIK Al Ma'soem. Whether the two variables is a crucial factor in shaping the spirit of the students in learning so that students can graduate with excellent qualifications. From the measurement results were only two variables have contributed to increased student interest in learning of 40.50% means that there are many other variables that must be considered in order to foster their interest in learning that is equal to 59.50% A. Pendahuluan Minat belajar mahasiswa di AMIK Al Ma’soem dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang menghawatirkan jika tidak segera mendapat perhatian dari pengelola, indikasinya ditunjukan dengan Jumlah angka absensi antara 22% - 29%, angka keterlambatan hadir pada perkuliahan rata-rata 18,75%, angka kunjungan ke perpustakaan <= 4,78% setiap harinya, Jumlah mahasiswa yang inisiatif dalam mengerjakan latihan dan tugas <= 21,43% di setiap kelasnya, sebaran IPK antara 15% - 33% berada di bawah 2,75, dan belum optimalnya produktivitas lulusan yang berkisar 67,33% - 82,65% pada setiap tahunnya. Kurang baiknya minat/perilaku belajar mahasiswa tersebut diduga karena kurang baiknya motivasi mahasiswa dan kinerja dosen, untuk membuktikan asumsi tersebut, maka perlu dilakukan pengukuran untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi dan kinerja dosen tersebut bisa mempengaruhi terhadap peningkatan minat belajar mahasiswa di AMIK Al Ma’soem. B. Kerangka Pemikiran :
X1 (Motivasi Mahasiswa) Y (Perilaku Belajar Mahasiswa) X2 (Kinerja Dosen)
C. Hipotesis : 1. Terdapat pengaruh motivasi mahasiswa terhadap perilaku belajarnya. 2. Terdapat pengaruh kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa. 3. Terdapat pengaruh motivasi mahasiswa dan kinerja dosen secara bersama-sama terhadap perilaku belajar mahasiswa.
D. Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa E. Unit Penelitian Unit penelitiannya adalah mahasiswa. F. Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode survai eksplanatori (Rusidi, 1998:12). Tujuannya adalah untuk menguji hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam hal ini Motivasi Mahasiswa dan Kinerja Dosen sebagai variabel bebas (X1 dan X2) berpengaruh terhadap Perilaku Belajar Mahasiswa sebagai variabel terikat (Y) G. Variabel Penelitian : Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu Motivasi Mahasiswa, dan Kinerja Dosen sebagai variabel bebas serta Perilaku Belajar Mahasiswa sebagai variabel terikat. H. Operasionalisasi Variabel : 1. Variabel bebas (X1) Motivasi Mahasiswa Konsep : Motivasi mahasiswa diukur melalui motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Rusyan (1981:9798) Dimensi : Motivasi Ekstrinsik, terdiri dari 5 indikator : 1) Belajar untuk lulus ujian. 2) Supaya mendapat nilai baik. 3) Belajar karena takut dihukum. 4) Belajar untuk menjadi juara kelas. 5) Belajar untuk mendapat hadiah/pujian Dimensi : Motivasi Intrinsik, terdiri dari 5 indikator : 1) Belajar karena ingin tahu cara pemecahannya. 2) Keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu. 3) Keinginan untuk memperoleh informasi dan pengertian. 4) Keinginan untuk sukses. 5) Keinginan diterima oleh orang lain. 2. Variabel bebas (X2) Kinerja dosen Konsep : Kinerja dosen, diukur melalui kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Buku II Penyusunan Portopolio Sertifikasi Dosen, (2008:21) Dimensi : Kompetensi Pedagogik, terdiri dari 9 indikator : 1) Kesiapan memberikan kuliah/praktik/praktikum. 2) Keteraturan dan ketertiban penyelenggaraan perkuliahan. 3) Kemampuan menghidupkan suasana. 4) Kejelasan penyampaian materi dan jawaban terhadap pertanyaan di kelas. 5) Pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran. 6) Keanekaragaman cara pengukuran hasil belajar. 7) Pemberian umpan balik terhadap tugas. 8) Kesesuaian materi ujian dan/atau tugas dengan tujuan mata kuliah. 9) Kesesuaian nilai yang diberikan dengan hasil belajar Dimensi : Kompetensi Profesional, terdiri dari 8 indikator : 1) Kemampuan menjelaskan pokok bahasan/topik secara tepat. 2) Kemampuan memberi contoh relevan dari konsep yang diajarkan. 3) Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan dengan bidang/topik lain. 4) Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan dengan konteks kehidupan. 5) Penguasaan akan isu-isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan.
6) Penggunaan hasil-hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas perkuliahan. 7) Pelibatan mahasiswa dalam penelitian/ kajian dan/atau pengembangan/ rekayasa/desain yang dilakukan dosen. 8) Kemampuan menggunakan beragam teknologi komunikasi. Dimensi : Kompetensi Kepribadian, terdiri dari 6 indikator : 1) Kewajiban sebagai pribadi dosen. 2) Kearifan dalam mengambil keputusan. 3) Menjadi contoh dalam bersikap dan berperilaku. 4) Satunya kata dan tindakan. 5) Kemampuan mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi. 6) Adil dalam memperlakukan mahasiswa. Dimensi : Kompetensi Sosial, terdiri dari 5 indikator : 1) Kemampuan menyampaikan pendapat. 2) Kemampuan menerima kritik, saran, dan pendapat orang lain. 3) Mengenal dengan baik mahasiswa yang mengikuti kuliahnya. 4) Mudah bergaul di kalangan sejawat, karyawan dan mahasiswa. 5) Toleransi terhadap keberagaman mahasiswa. 3. Variabel Terikat (Y) Perilaku Belajar Mahasiswa Konsep : Perilaku belajar mahasiswa adalah minat untuk menyediakan waktu, tenaga, usaha untuk menyerap dan menyaturagakan informasi, pengetahuan dan kecakapan yang kita terima dan kita peroleh lewat berbagai cara. (Hardjana, 1994:88) Terdiri dari 11 indikator sebagai berikut : 1) Bertanya bila tidak mengerti. 2) Menjawab pertanyaan dosen. 3) Memberi masukan/komentar pada materi. 4) Mencatat penjelasan dari materi yang disampaikan dosen. 5) Menyiapkan buku-buku terlebih dahulu dan mempelajari materi sebelum masuk kuliah. 6) Mempelajari ulang materi yang disampaikan dan belajar tidak hanya pada waktu test/ujian. 7) Membaca dan mempelajari buku lain. 8) Datang ke kelas tepat waktu. 9) Selalu hadir dalam kuliah. 10) Mengerjakan dan mengumpulkan tugas. 11) Mendengar penjelasan dosen dengan penuh perhatian. I. Sumber Data : 1. Responden (Mahasiswa Program D-3 AMIK Al Ma’soem) 2. Informan, 3. Studi Pustaka. J. Cara Menentukan Sampel : Untuk Menentukan jumlah sampel minimum digunakan rumus Solvin. (Nugraha Setiawan, 2007:6).
n
N N .e 2 1
Keterangan : N = Ukuran sampel N = Jumlah populasi E = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketelitian karena pengambilan sampel pupulasi) batas kesalahan ditentukan sebesar 10 %.
K. Ukuran Sampel :
1
Komputerisasi Akuntansi
2
Manajemen Informatika
3
Komputerisasi Akuntansi
4
Manajemen Informatika
KLS
Kelas Reguler
Program Studi
Kelas Non Reguler
No.
SMT
POPULASI (orang)
I III V I III V I III V I III V
28 25 25 40 42 47 9 16 9 24 26 23
Total
Perhitungan Sampel (orang) 28 : 314 x 76 25 : 314 x 76 25 : 314 x 76 40 : 314 x 76 42 : 314 x 76 47 : 314 x 76 9 : 314 x 76 16 : 314 x 76 9 : 314 x 76 24 : 314 x 76 26 : 314 x 76 23 : 314 x 76
314
Jumlah Sampel (orang) 7 6 6 10 10 11 2 4 2 6 6 6 76
Sumber : Hasil perhitungan L. Teknik Pengumpulan Data : 1. Observasi 2. Wawancara 3. Quesioner 4. Studi Pustaka M. Pengolahan dan Analisis Data : 1. Persiapan Adalah mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan lembar kuesioner serta memeriksa kebenaran cara pengisian. 2. Tabulasi Adalah merekap skor jawaban sesuai Skala Likert’s ke dalam tabel kompilasi. 3. Pengujian Validitas Alat Ukur Adalah untuk menunjukkan tingkat kesahihan suatu alat ukur. Suatu alat ukur yang valid atau sah adalah yang mempunyai validitas tinggi, sebaliknya alat ukur yang kurang valid adalah yang memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas digunakan rumus rumus korelasi Product Moment Pearson Deni Handoyo (2009: 50) sebagai berikut:
ryx
n xy x y
n x
2
x n y 2 y 2
Keterangan: ryx = koefisien korelasi. x = jumlah skor item. y = jumlah total/seluruh item. n = jumlah responden.
2
Kriteria pengujiannya adalah, jika r hitung (hasil korelasi product moment) lebih besar dari r-tabel Ho ditolak, maka item kuesioner tersebut valid dan sebaliknya, r-tabel dapat dilihat pada tabel r dengan df = nk, = 5 %. Butir yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa butir tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Menurut Masrun (1979) biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir instrumen tersebut tidak valid. Butir yang tidak valid dapat diganti dengan pernyataan lain atau dihilangkan. 4. Pengujian Reliabilitas Alat Ukur Singarimbun (1995: 140) menyatakan bahwa : “reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur atau instrumen penelitian dapat dipercaya atau diandalkan dalam kegiatan pengumpulan data. Kriteria pengujiannya adalah jika r-hitung (hasil korelasi Spearman Brown) lebih besar dari r-tabel Ho ditolak, maka item kuesioner tersebut reliabel dan sebaliknya, r-tabel dapat dilihat pada tabel r dengan df = n-k dan = 5 %. Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 12.0. X1 (Motivasi Mahasiswa) = 0,698 X2 (Kinerja Dosen) = 0,743 Y (Perilaku Belajar Mahasiswa) = 0,709 r-tabel dengan = 5 % adalah = 0,227 Dengan demikian semua pernyataan pada setiap variabel dinyatakan reliabel. 5. Transformasi Data Data pengamatan yang diperoleh memiliki skala pengukuran ordinal, agar dapat menggunakan analisis jalur, maka dilakukan proses transformasi data dari skala pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval melalui method of successive interval. 6. Analisis Deskripsi Analisis Deskripsi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran secara umum mengenai; Motivasi Mahasiswa, Kinerja Dosen, dan Perilaku Belajar Mahasiswa. 1) Motivasi mahasiswa, Berdasarkan pernyataan responden dan hasil perhitungan, diketahui bahwa variabel motivasi mahasiswa memiliki skor 2447, dan termasuk dalam kriteria tinggi. Ini menunjukan bahwa sebagian besar dari mahasiwa AMIK Al Ma’soem telah memiliki dorongan yang kuat untuk kuliah di AMIK Al Ma’soem. Dorongan tersebut ada yang berasal dari dalam ririnya sendiri (motivasi intrinsik), seperti ; keinginan untuk memiliki skill di bidang IT, Ingin memenuhi tuntutan dunia kerja, dan keinginannya untuk meraih sukses dalam kehidupannya. Dan ada juga yang berasal dari luar dirinya (motivasi ekstrinsik), seperti : Adanya dorongan dari Dosen, Keluarga, Image Lembaga, Fasilitas yang memadai dan Pengaruh teman-temannya. 2) Kinerja Dosen, Berdasarkan pernyataan responden dan hasil perhitungan, diketahui bahwa variabel kinerja dosen memiliki skor 8579, dan termasuk dalam kriteria tinggi. Ini menunjukan bahwa sebagian besar dari dosen AMIK Al Ma’soem telah memiliki kinerja yang tinggi dilihat dari kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosialnya. 3) Perilaku Belajar Mahasiswa, Berdasarkan pernyataan responden dan hasil perhitungan, diketahui bahwa variabel perilaku belajar mahasiswa memiliki skor 3003, dan termasuk dalam kriteria tinggi. Ini menunjukan bahwa sebagian besar dari mahasiswa AMIK Al Ma’soem telah memiliki perilaku belajar yang tinggi. Artinya minat mereka untuk kuliah di AMIK Al Ma’soem adalah tinggi. Perilaku belajar ini timbul apabila mahasiswa tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan
dipelajarinya dirasakan bermakna bagi dirinya. Namun, bila perilaku belajar itu tidak disertai usaha yang baik, maka belajar juga sulit untuk berhasil. N. Pengujian Hipotesis 1. Perumusan Hipotesis Konseptual, Dalam penelitian ini akan dibuktikan apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel motivasi mahasiswa dan kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa. Rumusan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut : H01 : Tidak ada pengaruh motivasi mahasiswa terhadap perilaku belajarnya. H11 : Terdapat pengaruh motivasi mahasiswa terhadap perilaku belajarnya. H02 : Tidak ada pengaruh kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa. H12 : Terdapat pengaruh kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa. 2. Persamaan matematis diagram jalur sebagai berikut : Y = PYX1 X1 + PYX2 X2 + ε Keterangan : Y = Variabel Perilaku Belajar Mahasiswa X1 = Variabel Motivasi Mahasiswa X2 = Variabel Kinerja Dosen ε = Error 3. Menghitung Koefisien Jalur. Setelah diketahui diagram model jalurnya, maka selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien jalur yang akan digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh dari variabel motivasi mahasiswa maupun variabel kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa. Penghitungan koefisien jalur mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menghitung Matrik Korelasi antar Variabel Penghitungan matrik korelasi antar variabel dilakukan dengan menggunakan rumus analisis korelasi pearson dan diperoleh hasil sebagai berikut : ryx1 = 0,567 ryx2 = 0,554 rx2x1 = 0,552 2) Membuat Matrik Korelasi Variabel Bebas dengan Variabel Tak Bebas. RYXi =
0,567 0,554
3) Membuat Matrik Korelasi antar Variabel Bebas.
X1 Rxixj =
X1 X2
X2
1,000 0,552 0,552 1,000
4) Menghitung Matrik Invers Korelasi. Setelah dibuat matrik korelasi antar variabel bebas, selanjutnya dilakukan penghitungan matrik invers korelasi antar variabel bebas yang hasilnya dituliskan sebagai berikut :
X1
R-1xixj =
X1 1,4382 X2 0,7939
X2
0,7939 1,4382
5) Menghitung Koefisien Jalur. Besarnya koefisien jalur dapat dilakukan dengan mengalikan matrik invers korelasi dengan matrik
korelasi antar variabel X dengan variabel Y PYxi = R-1XIXJ x
rYX 1 r YX 2
PYxi =
1,4382 0,7979 0,567 0,7979 1,4382 x 0,554
PYxi =
0,3757 0,3466
Dari perhitungan ini diperoleh koefisien jalur sebagai berikut : PYX1 = 0,3757 PYX2 = 0,3466 6) Menghitung Koefisien Determinasi (R2Yx1x2) Penghitungan koefisien determinasi diperlukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari motivasi mahasiswa dan kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa. Penghitungan koefisien determinasi memakai rumus sebagai berikut ini :
r PYX 2 X YX 1 rYX 2
R2YX1X2 =
PYX1
R2YX1X2 =
0,3757
0,567 0,3466 X 0,554
= 0,4050 Jadi besarnya pengaruh dari motivasi mahasiswa dan kinerja dosen secara bersama-sama terhadap perilaku belajar mahasiswa sebesar 40,50%, sedangkan pengaruh variabel lain yang tidak termasuk dalam model adalah sebesar 59,50% 7) Menghitung Besar Koefisien Jalur Variabel Lain (Error) Untuk mengetahui koefisien jalur untuk variabel error atau variabel yang tidak teridentifikasi dalam model maka dilakukan penghitungan sebagai berikut : PYC
=
1 RY2( X 1 X 2)
=
1 0,405
= 0,7713 P2YC = 0,595 Jadi besarnya koefisien jalur dari variabel lain adalah sebesar 0,7713. Dari hasil perhitungan diatas dapat digambarkan secara lengkap dengan koefisien jalur seperti pada gambar 1 berikut :
X1
ρ = 0,3757
Y
r = 0,5520
X2 ρX1x2
0,5950
ρ = 0,3466
y = 0,4050
ε
Gambar 1 Hasil perhitungan diagram Jalur
Diagram jalur diatas dapat dituliskan dalam model matematis sebagai berikut : Y = 0,3757X1 + 0,3466 X2 + 0,5950 ε 8. Analisis Pengaruh secara Keseluruhan dan Individual. Dikarenakan dalam penelitian ini data yang digunakan dalam analisis adalah data sampel, maka sebelum melakukan penarikan kesimpulan tentang pengaruh motivasi mahasiswa dan kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa, maka perlu dilakukan pengujian hipotesis untuk membuktikan secara statistik ada tidaknya pengaruh signifikan dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya. Pengujian Hipotesis dilakukan dalam dua tahap yaitu : a. Analisis Pengaruh secara Keseluruhan Pengujian secara keseluruhan dilakukan untuk membuktikan apakah ada pengaruh secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya yaitu pengaruh dari variabel motivasi mahasiswa dan kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa 1) Bentuk Hipotesis Statistik ujinya. Ho : PYX1 = PYX2 =0 Tidak ada pengaruh dari variabel motivasi mahasiswa maupun kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa. H1 : PYX1 ≠0 Ada pengaruh paling sedikit satu variabel bebas baik variabel motivasi mahasiswa maupun kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa. 2) Statistik Ujinya. Untuk melakukan penolakan atau penerimaan terhadap hipotesis nol di atas, maka digunakan statistik uji F snedecor. Penghitungan uji F ditujukan sebagai berikut :
F =
n k 1R 2 Yx1, x 2...xk
k 1 R 2 YX1, X 2,...Xk
76 2 10,405 21 0,405
= 24,8481 Untuk menolak maupun menerima hipotesis nol di atas, maka nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05 dan df1= 2 dan df2 = 73 yang besarnya 3,13. Aturan penerimaan dan penolakan hipotesis nol adalah : Tolak Hipotesis Uji H0 Jika : F-hitung > F-tabel Terima Hipotesis Uji H0 Jika : F-hitung ≤ F-tabel Hasil pengujian dengan F-snedecor menunjukan adanya pengaruh yang signifikan dari motivasi
mahasiswa dan kinerja dosen secara bersama-sama terhadap perilaku belajar mahasiswa AMIK Al Ma‘soem. b. Analisis Pengaruh secara individual. Pengujian Pengaruh secara individual diperlukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (motivasi mahasiswa dan kinerja dosen) secara individual memberikan pengaruh terhadap perilaku belajar mahasiswa AMIK Al Ma’soem. 1) Bentuk Hipotesis Statistik Ujinya. H01 : PYX1 ≤ 0 Tidak ada pengaruh signifikan dari variabel motivasi mahasiswa terhadap perilaku belajar mahasiswa. H11 : PYX1 > 0 Ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel motivasi mahasiswa terhadap perilaku belajar mahasiswa. H02 : PYX2 ≤ 0 Tidak ada pengaruh signifikan dari variabel kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa. H12 : PYX2 > 0 Ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa. 2) Statistik Ujinya. Untuk pengujian hipotesis secara individual digunakan statistik uji t-student dengan perhitungan sebagai berikut : Pengujian Pengaruh Variabel Motivasi Mahasiswa (X1) terhadap Perilaku Belajar Mahasiswa (Y). Dari perhitungan yang telah dilakukan diketahui nilai-nilai sebagai berikut : PYX1 = 0,3757 Cii = 1,4382 R2YX1X2 = 0,4050 K =2 Sehingga t-hitungnya adalah :
t1
PYX1
1 R Y X1,X2,...Xk Ci j n k 1
=
0.3757
1 0,4051,4382 76 2 1
= 3,5403 Untuk Pengujian Pengaruh Variabel Kinerja Dosen (X2) Terhadap Perilaku Belajar Mahasiswa (Y) Dari perhitungan yang telah dilakukan diketahui nilai-nilai sebagai berikut: PYX2 = 0,3466 Cii = 1,4382 R2YX1X2 = 0,4050 K =2 Sehingga t- hitungnya adalah :
t2
1 R
PYX 2
Y X1, X 2 ,... Xk
n k 1
C
i22
=
0,3466
1 0,4051,4382 76 2 1
= 3,2668 Untuk dapat mengetahui apakah hipotesis uji H0 ditolak atau diterima, maka nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan tingkat signifikasi 0,05 dan derajat kebebasan n-k-1 atau 73. Aturan penerimaan dan penolakannya adalah sebagai berikut : Tolak Hipotesis Uji H0 Jika : t-hitung > t-tabel Terima Hipotesis Uji H0 jika : t-hitung ≤ t-tabel Dari tabel t-student diperoleh nilai dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05 dan derajat bebas 73 adalah sebesar 1,67. Jelas terlihat bahwa semua t-hitung lebih besar dari t-tabel sehingga peneliti mengambil kesimpulan ada pengaruh signifikan dari variabel motivasi mahasiswa dan variabel kinerja dosen secara sendiri-sendiri terhadap variabel perilaku belajar mahasiswa. Untuk lebih jelasnya gambar penolakan dan penerimaan hipotesis nol ditunjukkan pada gambar 2 di bawah ini :
Daerah Penolakan H0
Daerah Penerimaan H0
1,67
3,2668 3,5403
Gambar : 2. Hasil Perhitungan Dengan Kurva Uji Statistik Satu Pihak Kanan Pengujian Pengaruh c. Analisis Pengaruh Langsung dan tidak Langsung. Adalah untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel bebas motivasi mahasiswa dan kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa.
O. Tindakan Manajerial : Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Motivasi Mahasiswa dan Kinerja Dosen termasuk dalam kriteria tinggi, serta memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Perilaku Baelajar Mahasiswa di AMIK Al Ma’soem. Hanya pengaruh yang ditimbulkan dari setiap variabel masih tergolong lemah, yaitu Pyx1 sebesar 0,3757 dan Pyx2 sebesar 0,3466, dibanding dengan variabel di luar model sebesar 0,5040. Dengan demikian peneliti menyarankan tindakan manajerial sebagai berikut : 1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap variabel di luar model, diantaranya : a. Variabel yang berada dalam lingkungan internal AMIK Al Ma’soem seperti Kurikulum, Sarana, Fasilitas, dan Manajemen/Administrasi. b. Variabel dalam diri mahasiswa itu sendiri, seperti Faktor Fisiologi (kondisi fisik dan panca indera), serta Faktor Psikologi (bakat, minat, kecerdasan, dan kemampuan kognitif) c. Variabel di luar lingkungan AMIK Al Ma’soem seperti lingkungan alam dan sosial (keluarga dan masyarakat) 2. Terkait dengan variabel yang diteliti perlu juga adanya tindakan manajerial yang harus dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan motivasi mahasiswa dan kinerja dosen sehingga perilaku belajar mahasiswa juga bisa meningkat menjadi sangat tinggi, terutama terhadap beberapa indikator yang menurut hasil penelitian dinilai masih rendah. 3. Analysis of Costs and Benefits. P. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai motivasi mahasiswa, kinerja dosen dan perilaku belajar mahasiswa di AMIK Al Ma’soem, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel motivasi mahasiswa terhadap perilaku belajarnya sebesar 0,3757. Dengan pengaruh langsung sebesar 14,11% dan pengaruh tidak langsung melalui variabel kinerja dosen sebesar 7,19%. Total pengaruh dari variabel motivasi mahasiswa terhadap perilaku belajarnya sebesar 21,30%. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa sebesar 0,3466. Dengan pengaruh langsung sebesar 12,02% dan pengaruh tidak langsung melalui variabel motivasi mahasiswa sebesar 7,19%. Total pengaruh dari variabel kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa adalah sebesar 19,20%. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel motivasi mahasiswa dan kinerja dosen secara bersama-sama terhadap perilaku belajar mahasiswa sebesar 0,4050. Dengan total pengaruh langsung dan tidak langsung dari kedua variabel (motivasi mahasiswa dan kinerja dosen) terhadap perilaku belajar mahasiswa sebesar 40,50%. 4. Hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukan besarnya pengaruh motivasi mahasiswa dan kinerja dosen secara bersama-sama terhadap perilaku belajar mahasiswa hanya sebesar 40,50%. Ini berarti masih ada variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model yang justru pengaruhnya terhadap perilaku belajar mahasiswa lebih kuat yaitu sebesar 77,13%. Dengan demikian perlu adanya pengukuran lebih lanjut terhadap variabel-variabel diluar variabel motivasi mahasiswa dan kinerja dosen. Variabel-variabel lain yang diduga memilki pengaruh terhadap perilaku belajar mahasiswa diantaranya kurikulum, sarana, fasilitas dan administrasi/manajemen. Q. Saran : Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi mahasiswa dan kinerja dosen terhadap perilaku belajar mahasiswa. Untuk itu agar perilaku belajar mahasiswa bisa meningkat maka perlu ditingkatkan motivasi mahasiswa dan kinerja dosennya. Untuk meningkatkan motivasi mahasiswa, maka disarankan sebagai berikut : 1. Bangkitkan motivasi intrinsik mahasiswa agar memilki kesadaran bahwa belajar itu adalah kebutuhannya dalam mencapai sasaran yang ditujunya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan training motivation, character building, spiritual building atau sejenisnya yang bisa membangkitkan kesadaran akan pentingnya belajar bagi dirinya. 2. Memberikan rangsangan dari luar berupa penyediaan sarana dan fasilitas pembelajaran yang memadai, beasiswa untuk mahasiswa berprestasi, menegakan aturan dan disiplin, kurikulum yang link and match, metoda pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta menarik, forum komunikasi yang terbuka dan lingkungan yang nyaman serta menyenangkan. Untuk meningkatkan kinerja dosen, maka disarankan sebagai berikut :
1. Memberikan fasilitas yang memadai untuk dosen agar bisa meningkatkan kinerjanya. 2. Memberikan hak dan kewajiban yang sesuai. 3. Menegakan peraturan dan disiplin kerja. Saran untuk dosen adalah perlakukan mahasiswa sebagai mitra dalam belajar sehinggan ia merasa enjoy dalam belajar. Libatkan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian pada masyarakat sehingga merasa dirinnya memiliki nilai yang dibutuhkan oleh masyarakat/lingkungannya. Tegakan peraturan dan tata tertib perkuliahan. Saran untuk mahasiswa adalah “Gantungkan cita-cita setinggi mungkin, dan tumbuhkan selalu minat untuk meraihnya. Ingat resep sukses “Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap” (William A. Ward (WWW.AsianBrain.Com),2009)
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan, Agus Nero. (1996). Ihwal Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Fakultas Sastra UNPAD. Bandung: www.pustaka.unpad.ac.id. AM, Sadirman. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Anderson, Lorin W. (1989). The Effective Teacher. Amerika: McGraw Hill International. Arikunto, Suharsimi. (1992). Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali Press. BP-7. (1980). Teknik Penyajian Materi. Jakarta. Brady, Laurie. (1985). Models and Methods of Teaching. Australia: Prentice Hall. Budiarto, Iwan & Tanuwijaya, Marisa Camelia. (2001). Kinerja Dosen di Dalam Kelas dan Pengaruhnya Dalam Motivasi Minat Belajar Mahasiswa. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra. Surabaya: tidak diterbitkan Copper, Donald R. (1998). Business Research Methods, 6th edition, Singapore: McGraw-Hill. Davis, Ivor. K. (1991). Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali Press. DePorter, dkk. (1999). Quantum Teaching. Bandung: Mizan. Djatmiko Hayati, Y. (2000). Pengambilan Keputusan oleh Pimpinan dalam Pengembangan Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi “(Kajian Tahun 1991 – 1995 pada IKIP Bandung dan ITB)”. Disertasi Doktor pada PPs UPI Bandung: tidak diterbitkan. Fortunato, R.T. dan Waddel, G.G. (1981). Personal Administration in Higher Education. San Francisco: Jossey Bass Inc. Gegne, R. Briggs L., & Wager W., (1992), Principles on Instructional Design, 4th edition, Harcourt, Brace, Jovanovich, Forth Worth, Texas. Ganda, Yahya. (1993). Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi, Jakarta: Rizky Grafis CV. Handoyo, Deni. (2009). “Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat)”. Tesis pada Program Pasca Sarjana IKOPIN Jatinangor: tidak diterbitkan. Hardjana, Agus M. (1994). KiatSukses study di Perguruan Tinggi. 1st edition. Yogyakarta: Kanisius. Hedwig, Rinda & Polla, Gerardus. (2006). Model Sistem Penjaminan Mutu dan Proses Penerapannya di Perguruan Tinggi. 1st edition, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hirumi, A. & Bower, D.R. (1991). Enhanching Motivation and Acquisition of Coordinate Concepts by Using Concepts Tree, The Journal of Educational Research. 84, 213-219. Johnson, R.A. (1973). Theory and Management of System. Tokyo: McGraw. Julaeha, Siti. (1999). Cakrawala Pendidikan. 1st edition, diedit oleh Paulina Pannen. Jakarta: Univesitas Terbuka. Keller, J.M. (1984). The Use of the ARCS Model of Motivation in Teacher Training. New York: Kogan Page. Keller, J.M. & Suzuki, K. (1988). The Use of the ARCS Motivation Model in Courseware Design. New Jersey: Hillsdale. Kusumastuti, D. (2001). Manajemen Sistem Pengembangan Sumber Daya Dosen sebagai Penjamin Mutu di Perguruan Tinggi “(Studi tentang Pengaruh Kompetensi Individu terhadap Kinerja Dosen yang Berorientasi pada Mutu dengan Moderator Iklim Organisasi dan Dukungan Sumber Daya di ITB)”. Disertasi Doktor pada PPs UPI Bandung: tidak diterbitkan. Makmun, Abin Syamsuddin. (2005). Psikologi Kependidikan. 8st edition. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pongtuluran, Aris. (1999). Cakrawala Pendidikan. 1st edition. diedit oleh Paulina Pannen. Jakarta: Universitas Terbuka. Purwanto, M. Ngalim. (2007). Psikologi Pendidikan. 22nd edition. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Reigeluth, C.M. dan Garfinkel, R.J. (1994). Systemic Change in Education. New Jersey: Educational Technology Publications Englewood Cliffs. Reigeluth, C.M., ed. (1983). Instructional Design Theories and Models. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers. Rooijakers. (1979). Metodologi Mengajar. 1st edition. Bandung: Lembaga Penelitian Ilmiah Universitas Katolik Parahyangan. Rusidi. (1993). Pedoman Penelitian dan Penulisan Ilmiah, Jatinangor: UPT Penerbitan IKOPIN. Rusyan, A. Tabriani. (1989). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. 1st edition. Bandung: Remadja Karya CV. Schuler, R. S. dan Jackson, Susan E. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga (Terjemahan Dewi Kartini Y). Setiawan, Nugraha. (2007). Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Solvin Krejcie-Morgan : Telaah Konsep dan Aplikasinya. Fakultas Peternakan UNPAD. Jatinangor: www.pustaka.unpad.ac.id. Singgih-Salim, Evita E. & Sukadji, Soetarlinah. (2006). Sukses Belajar di Perguruan Tinggi. 1st edition. Panduan. Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Sitepu, Nirwana SK. (1994). Analisis Jalur. 1st edition, Panduan. Universitas Padjadjaran. Bandung: tidak diterbitkan. Slavin, R.E. (1991). Education Psychology: Theory into Practice. 3rd edition. Needham Heights, M.A. : Allyn and Bacon. Sudiyono. (2004). Manajemen Pendidikan Tinggi. 1st edition. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana. (1988). Metoda Statistika. 4th edition. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. 3rd edition. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Syafaruddin & Nasution, Irwan. (2005). Manajemen Pembelajaran. 1st edition. Jakarta: Quantum Teaching. Sumarsih. (1996). Kontribusi Pendidikan Pasca Sarjana terhadap Kinerja Dosen dalam Melaksanakan Tugas-tugas Akademik. Tesis Magister pada PPs UPI. Bandung: tidak diterbitkan. Tangko, Jumadi. (1982). Implementasi dan Evaluasi Kebijakan Pimpinan Dalam Pengembangan Dosen Serta Pengaruhnya Pada Kinerja Dosen “(Kajian Tahun 1994 – 2001 pada Politeknik Negeri Ujung Pandang)”. Ujung Pandang: tidak diterbitkan. Tondowidjojo. (1994). Kunci Sukses Pendidik. 8th edition. Yogyakarta: Kanisius. Winnie, P.H. & Mark, R.W. (1989). A Cognitive-Processing Analysis of Motivation Within Classroom Task. 1st edition. London: Academic Press. Wiryawan, Sri Anitah. (1990). Strategi Belajar Mengajar. 1st edition. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka. Wlodkowski, R.J.. (1985). Enhanching Adult Motivation to Learn : A Guide to Improving Instruction increasing Leaner Achievement. 1st edition. San Fransisco, California: Jossey-Bass. On Line. Cara Belajar di Perguruan Tinggi. http://www.petra.ac.id/study/belajar1.htm, Petra Surabaya. On Line. Motivasi Belajar. http://www.anneahira.com/motivasi/index.htm On Line. Peran Guru Dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa. http://www.bruderfic.or.id/h-129/peran-guru-dalam-membangkitkan-motivasi-belajarsiswa.html On Line. http://www.pustaka.unpad.ac.id. On line. http:// www.AsianBrain.Com.
--------------. (2008). Buku I Naskah Akademik. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: tidak diterbitkan --------------. (2008). Buku II Penyusunan Partopolio. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: tidak diterbitkan. --------------. (2008). Pedoman Akademik. AMIK Al Ma’soem. Jatinangor: tidak diterbitkan.
Sumber bacaan lain : - Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta. - SK Menteri Pendidikan Nasional Repulik Indonesia - PP No. 30 Tahun 1990