JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA
Vol. 1, No. 1 (2011)
PENINGKATAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI KSP DAN KOLOID MELALUI IMPLEMENTASI LESSON STUDY DI SMA YUPPENTEK TANGERANG Sondang N. Sihombing 1, Muktiningsih Nurjayadi 1.2,3
2
Novianti Mantasha3, Toton Sutono4
Program studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Jakarta, 4SMA Negeri 7 Tangerang dan SMA Yuppentek 1 Tangerang,
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran Ksp dan koloid siswa SMA Yuppentek 1 Tangerang.melalui implementasi Lesson Study. Sampel yang digunakan adalah satu kelas XI IPA dari enam kelas XI IPA yang ada di sekolah tersebut. Penelitiian dilakukan sebanyak lima siklus, dan setiap siklus terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap perencanaan (plan), tahap pelaksanaan (do), dan tahap refleksi (see) untuk memberikan tanggapan dan gambaran tentang hasil pelaksanaan. Indikator ketercapaian yang digunakan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran pada penelitian ini adalah aktivitas siswa, interaksi siswa, kepuasan siswa, keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa, dan keterlaksanaan pembelajaran oleh guru. Tiap pertemuan siswa diberikan angket untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran yang dilakukan. Hasil angket siswa dan hasil pengamatan observer dianalisis lebih lanjut sehingga diperoleh data yang akurat tentang ketercapaian indikator peneltian yang disyaratkan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan ketercapaian indikator efektivitas pembelajaran dari siklus pertama ke siklus kedua, dan seterusnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Lesson study dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran Ksp dan koloid siswa di SMA Yuppentek 1 Tangerang. Kata kunci : Efektivitas pembelajaran, Lesson Study, Ksp dan Koloid.
1. Pendahuluan
intelegensi.
Prestasi belajar merupakan salah satu tolok ukur untuk mengetahui keberhasilan belajar
seseorang.
Seorang
yang
prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi belajar adalah tingkat pengetahuan sejauh mana siswa memahami materi yang telah dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan siswa
informasi
mengetahui
pelajaran tentang
serta
sekolah.
materi Salah
tercapainya
dan
mana
memahami
mendapatkan
kegiatan
khususnya
sejauh
informasi
pembelajaran Ksp satu
dan
Koloid
faktor
keberhasilan
kimia di
dalam kegiatan
pembelajaran adalah faktor internal yaitu factor yang berasal dari diri siswa, baik berupa minat, bakat, ketertarikan siswa terhadap pelajaran, motivasi, serta tingkat ISSN: 2252-5378
Motivasi
siswa
dalam
sangat
memengaruhi
dan
ketertarikan
kegiatan
pembelajaran
proses
dan
hasil
belajar siswa. Permasalahan yang muncul belakangan motivasi belajar
ini
adalah
belajar
siswa,
siswa
langsung
proses
berkurangnya jika
kurang
motivasi
secara
tidak
tidak
akan
belajar
maksimal, pembelajaran tidak belangsung efektif dan akhirnya akan memengaruhi hasil belajar siswa. Motivasi belajar siswa juga
dipengaruhi
oleh
materi
dipelajari.
Pada
materi
disenangi
siswa,
motivasi
berkurang, proses
sehingga
pembelajaran
yang
yang kurang
belajar
akan
mengakibatkan tidak
berlangsung
efektif seperti yang diharapkan. Selain faktor internal, faktor eksternal atau
faktor
dari
luar
diri
siswa
juga
dapat memengaruhi proses belajar. Faktor
63
Vol. 1, No. 1 (2011) tersebut
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA
adalah
faktor
metode
awali
dengan
kebutuhan
pembelajaran dan lingkungan. Selain siswa, unsur terpenting yang
dan
dihadapi
kompetensi
guru. Guru sebagai pendidik bertanggung
siswa,
jawab
dan
pengetahuan
memberikan sekaligus
pemahaman
ilmu
menmbimbing
nilai-nilai,
akhlak,
moral
Untuk
menjalankan
seorang
guru
kekurangan
belajar,
dan
fasilitas
sebagainya,
sehingga dapat ketahui berbagai kondisi nyata
yang
akan
digunakan
pembelajaran.
peran
tersebut
secara
bersama-sama
untuk
memiliki
solusi
untuk
dituntut
seperti:
cara membelajarkan
mensiasati
kepentingan
maupun social.
yang
pembelajaran,
dasar,
sarana
menganalisis
permasalahan
dalam
ada dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk
kegiatan
untuk
Selanjutnya,
pula
dicarikan
memecahkan
yang
luas.
permasalahan
masalah
yang
Kesimpulan dari hasil analisis kebutuhan
pembelajaran
dan permasalahan menjadi bagian yang
melalui pengkajian pembelajaran sehingga
harus dipertimbangkan dalam penyusunan
pengetahuan
dan
Guru
mengetahui
dapat
dihadapi
wawasan
selama
dapat
proses
review
melakukan
terhadap
Hasil
evaluasi
dan
diri
selanjutnya
masukan
sehingga
perencanaan
kinerjanya. tersebut
RPP,
yang
segala
untuk
juga
atau
review
digunakan
sebagai
memperbaiki
dapat
kinerjanya
meningkatkan
kualitas
matang,
menjadi
sebuah
benar-benar
sangat
RPP
yang
yang
ditemukan.
didalamnya
sanggup
mengantisipasi segala kemungkinan yang akan
terjadi
pembelajaran
selama
pelaksanaan
berlangsung,
baik
pada
pembelajaran. Salah satu cara melakukan
tahap awal, tahap inti sampai dengan
pengkajian
tahap akhir pembelajaran.
proses
pembelajaran
adalah
melalui Lesson Study. Slamet
Mulyana
(2007)
mengemukakan ada tiga tahapan dalam
Lesson Study, yaitu : (1) Perencanaan (Plan);
(2)
Pelaksanaan
(Do)
dan
(3)
Refleksi (See).
Pada tahapan yang kedua, terdapat dua kegiatan utama yaitu: (1) kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru yang disepakati atau
Tahapan Perencanaan (Plan)
a.
Tahapan Pelaksanaan (Do)
b.
Dalam tahap perencanaan, para guru
permintaan
sendiri
mengimplementasikan
RPP
disusun
selanjutnya
bersama,
yang
untuk telah guru
Study
tersebut disebut sebagai guru model, (2)
berkolaborasi untuk menyusun Rencana
kegiatan pengamatan atau observasi yang
Pelaksanaan
(RPP).
dilakukan oleh anggota atau komunitas
disusun
harus
Lesson Study yang lainnya (guru, kepala
pembelajaran
yang
yang
tergabung
Perencanaan mencerminkan
dalam
Lesson
atas
Pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Perencanaan di 64
sekolah,
atau
pengawas
sekolah,
atau
undangan lainnya yang bertindak sebagai ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA
Vol. 1, No. 1 (2011)
pengamat atau observer). Dalam kegiatan
dalam
diskusi
observasi Lesson Study perlu ditekankan
balik
bagi
bahwa yang menjadi pusat kajian adalah
kepentingan perbaikan atau peningkatan
aktivitas siswa, bukan mencari kesalahan
proses
yang dilakukan oleh guru model.
sebaiknya seluruh peserta pun memiliki
c. upaya
ini
sangat
perbaikan
selanjutnya
akan
ketajaman
analisis
berdasarkan pelaksanaan
penting
proses
karena
pembelajaran
bergantung para
dari
observer
pengamatan pembelajaran
terhadap yang
telah
dilaksanakan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti seluruh peserta Lesson Study yang dipandu oleh kepala sekolah atau peserta lainnya yang ditunjuk. Diskusi dimulai dari penyampaian kesan-kesan
guru
model
yang
telah
mengimplementasikan RPP yang disusun secara kolaborasi, dengan menyampaikan komentar
atau
kesan
dijadikan
umpan
seluruh
peserta
untuk
pembelajaran.
catatan-catatan
Tahapan Refleksi (See) Tahap
dapat
umum
berlangsung refleksi
karena
itu,
pembicaraan
yang
diskusi.
hasil
dalam
dapat
pengetahuan
Oleh
Dari
diperoleh
baru
sejumlah
atau
keputusan-
keputusan penting guna perbaikan dan peningkatan pada
proses
tataran
menajerial.
pembelajaran, indiividual,
Pada
baik
maupun
tataran
individual,
berbagai temuan dan masukan berharga yang
disampaikan
pada
saat
diskusi
dalam tahapan refleksi tentunya menjadi modal
bagi
para
bertindak
sebagai
observer
untuk
guru,
baik
yang
guru model
maupun
mengembangkan
proses
pembelajaran ke arah lebih baik.
maupun
Melihat
pentingnya
pembinaan
kesan khusus atas proses pembelajaran
komunitas belajar melalui Lesson study,
yang
pada penelitian ini dilakukan pengkajian
dilakukannya,
kesulitan
dan
dirasakan
dalam
RPP
yang
telah
misalnya
mengenai
permasalahan
yang
mengimplementasikan disusun.
Selanjutnya,
dalam
meningkatkan
pembelajaran
kimia
efektivitas
siswa
pada
materi
kelarutan, hasil kali kelarutan dan koloid
Lesson
pengamat
menyampaikan
melalui
tanggapan
atau
secara
Efektivitas pembelajaran kimia yang diteliti
saran
bijak
implementasi
Study.
semua
terhadap proses pembelajaran yang telah
mencakup
dilaksanakan (pusat kajian adalah aktivitas
interaksi
yang dilakukan siswa, bukan kesalahan
keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa,
yang
dan
mungkin
model).
Dalam
dilakukan
oleh
menyampaikan
guru saran-
saranya, pengamat harus didukung oleh bukti-bukti
yang
diperoleh
dari
hasil
pengamatan, tidak berdasarkan opininya. Berbagai pembicaraan yang berkembang ISSN: 2252-5378
indikator siswa,
keterlaksanaan
aktivitas
siswa,
kepuasan
siswa,
pembelajaran
oleh
guru. 2.
Metode Penelitian Metode
penelitian
yang
digunakan
dalam kajian Lesson study ini adalah 65
Vol. 1, No. 1 (2011) penelitian
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA
deskriptif
Lesson
kualitatif.
merancang
perencanaan
secara
study secara umum terdiri atas 3 tahap,
kolaboratif melalui diskusi bersama. Hasil
yaitu tahap perencanaan (plan), tahap
kesepakatan yang diperoleh, selanjutnya
(do),
pelaksanaan (see).
dan
Pelaksanaan
tahap
refleksi
penelitian
untuk
akan
diimplentasikan
pada
saat
pelaksnaan prose pembelajaran atau Do.
meningkatkan efektivitas pembelajaran di SMA
Yupentek
dilaksanakan Jumlah
1
Tangerang
sebanyak
siswa
yang
lima
siklus.
dijadikan
subjek
1. Pelaksanaan Open lesson (Do) Seorang
Lesson
study
belajar adalah satu kelas dengan jumlah
memberikan
37 siswa dari 6 kelas yang ada.
model
Pada
setiap
siklus
dilakukan
tiga
tahap yang menjadi karakteristik Lesson
study,
plan,
yaitu
do
see.
dan
Pelaksanaan kegiatan pada tiap siklus secara umum diuraikan di bawah ini:
Identifikasi
masalah
pada
dari
yang
anggota
disepakati
pembelajaran
bertugas
tim untuk
atau
guru
mengimplementasikan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
dibuat
bersama.
Anggota
tim
lainnya serta guru-guru lain yang bukan
Lesson
study
merupakan
tim
pengamat
(observer)
yang
bertugas
mengamati
jalannya
seluruh
kegiatan
yang
Perencanaan (Plan)
a.
guru
berlangsung.
menjadi
Siswa-siswi
yang
terdapat dalam kelas yang diteliti diberi
pembelajaran Ksp dan Koloid. Identifikasi
nomor
dilakukan
berbagai
siswa berdasarkan nomor siswa. Observer
aspek, yaitu : kondisi siswa, keadaan
mengamati berdasarkan lembar observasi
kelas
yang telah dibuat sebelumnya pada saat
dengan
yang
akan
Lesson
kegiatan
melihat digunakan
study,
untuk
karakteristik
sehingga
observer
mengamati
plan.
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan serta
koloid,
akan
alternative
digunakan
metode
pada
yang proses
2. Refleksi (See) Setelah
kegiatan
pelaksanaan
usai,
yang
seluruh anggota tim Lesson study dan
dilakukan,
para pengamat lainnya berkumpul untuk
perencanaan jumlah open lesson yang
melaksanakan refleksi atau pembahasan
akan dilaksanakan, media yang sesuai
dari kegiatan pelaksanaan open lesson.
dalam pelaksanaan proses pembelajaran,
Pada
lembar
menyampaikan
kesan-kesannya
selama
berdasarkan pada indikator ketercapaian,
melaksanakan
pembelajaran
dengan
menentukan jumlah observer, orang yang
Lesson
Para
bertugas
sebagai
serta
menyampaikan semua yang diamati yaitu
pemilihan
guru
tahap
aktivitas siswa, interaksi siswa, kepuasan
tim
siswa, keterlaksanaan pembelajaran oleh
pembelajaran, diperlukan,
evaluasi
dan
ini
alat
yang
observasi
perencanaan 66
bahan
yang
disusun
observer,
model. seluruh
Dalam anggota
tahap
study.
ini
guru
pengamat
model
juga
ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA
Vol. 1, No. 1 (2011)
siswa dan guru pada saat pelaksanaan
yang diteliti terdiri dari 37 orang siswa,
pembelajaran
setiap siswa dalam kelas tersebut diberi
berlangsung.
Dari
refleksi
ini, semua hal dan telah disampaikan
nomor
tadi
siswa berdasarkan nomor siswa.
jika
terdapat
kesulitan
dibahas
kekurangan
dan
diberikan
dan solusi
penyelesaiannya. Hal-hal
tersebut
acuan
untuk
Lesson
study
dijadikan
bahan
memperbaiki pada
siklus
kegiatan selanjutnya
serta sebagai bahan masukan berharga untuk guru model dan para pengamat dalam melaksanakan pembelajaran. 3.
Hasil dan Pembahasan
a.
Siklus ke-1
1.
sehingga
observer
mengamati
3. Tahapan Refleksi (See)
open
Pada
lesson
ke-1
berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan
diperoleh
data
bahwa
pembelajaran dengan baik, namun pada 30
menit
kedua sekitar menyimak
23 %
dengan
benar
observasi masih ada siswa yang hanya diam saja tidak mencatat dan menyimak
menganalisis kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Dari hasil diskusi, wawancara, dan observasi,
pembelajaran, siswa dengan nomor 15 terlihat bosan. Siswa yang terlihat aktif berinteraksi hanya siswa dengan nomor 21 dan 4.
diketahui bahwa siswa-siswi dalam kelas
b. Siklus ke-2
kurang efektif dalam pembelajaran. Pada
1. Tahapan Perencanaan (Plan)
dengan pertemuan
disusun kondisi ini
RPP kelas.
adalah
siswa
pembelajaran kimia hari ini, dari hasil
Perencanaan diawali dengan kegiatan
ini
siswa-
siswi pada 30 menit pertama mengikuti
belum
Tahapan Perencanaan (Plan)
tahap
ini,
yang
sesuai
Materi
pada
Larutan
Jenuh,
Seperti peneliti,
pada guru
pertemuan kimia,
dan
pertama,
observer
membuat
Rencana
metode yang digunakan adalah ceramah,
Pembelajaran
(RPP)
diskusi, dan pemberian tugas.
sama.
pertemuan kedua adalah
2.
Pengaruh
Tahapan Pelaksanaan (Do) Guru
model
yang
telah
ditentukan
pada tahap perencanaan bertugas untuk melaksanakan dengan bertugas
RPP. untuk
Materi
pembelajaran
sesuai
Ion
Pelaksanaan secara
Sejenis,
bersama-
metode
yang
digunakan adalah ceramah, diskusi, dan pemberian tugas. 2. Tahapan Pelaksanaan (Do)
Sedangkan
observer
Guru
mengamati
jalannya
memberikan
membuka
pelajaran
pertanyaan
dengan
mengenai
Ksp,
pembelajaran, observer hanya mengamati
siswa
tingkah laku siswa berdasarkan lembar
pertanyaan dari guru dengan tepat. Guru
observasi
tidak
memeriksa
mengganggu jalannya pembelajaran. Kelas
pertemuan
yang
ISSN: 2252-5378
ada,
observer
dengan
nomor
tugas sebelumnya,
12 yang siswa
menjawab diberikan dengan 67
Vol. 1, No. 1 (2011) nomor
15,
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA
21,
12,
17,
dan
25
2.
Guru
mengerjakan tugas pertemuan sebelumnya
yaitu
memeriksa
diberikan
di papan tulis. Guru
Tahapan Pelaksanaan (Do)
menjelaskan
pengaruh
materi
ion
berikutnya
senama,
siswa
menyimak dan mencatat penjelasan guru. Siswa mengerjakan soal-soal dari buku paket yang diperintahkan oleh guru. Siswa dengan nomor 6, 24, 13, dan
siswa
pada
tugas
pertemuan
dengan
nomor
yang
sebelumnya,
12
dan
15
mengerjakan tugas rumah di papan tulis tanpa
disuruh.
Kemudian
guru
memberikan soal-soal mengenai kelarutan dari
pertemuan
pertama,
siswa
mengerjakan
soal
yang
menjawabnya
di
papan
tulis
sesuai
kocokan
yang
keluar.
dan
1 mengerjakan soal di papan tulis. Siswa
dengan
dengan nomor 13 menjawab kurang tepat
Siswa dengan nomor 24, 17, 36, 9, dan
dan diperbaiki oleh siswa dengan nomor
14
12.
mengerjakannya
Pertemuan
pemberian mencatat
ini
tugas apa
diakhiri
oleh
yang
dengan
guru,
siswa
disampaikan
oleh
dengan
Pada open lesson ke-2 ini, siswasiswi
sudah
dalam
pembelajaran,
dengan
mengalami
benar
peningkatan
mereka
menyimak
pembelajaran
kimia.
Namun, dari hasil observasi masih ada sekitar 22 % siswa yang tidak mencatat menyimak
pembelajaran
dengan
serius. Siswa dengan nomor 15 pada dibandingkan pertemuan sebelumnya. Siklus ke-3
1.
Tahapan Perencanaan (Plan) halnya
seperti
open lesson
pada
tahap
ini
lesson
pertemuan
ketiga
9
tulis,
kurang
dengan
nomor
tepat
12.
memberikan
soal.
Siswa
Guru
mengerjakan
soal yang diberikan dan menjawabnya di papan
tulis
sesuai
dengan
nomor
kocokan, sama seperti sebelumnya. Siswa dengan nomor 8, 19, 26, 19, dan 34 mendapat
nomor
kocokan
dan
mengerjakannya di papan tulis. 3. Tahapan Refleksi (See) Pada open lesson ke-3 ini, banyak siswa-siswi
yang
bergerak
dilakukan
sebelumnya. adalah
Materi
Pembentukan
diberikan.
Siswa-siswi
Nampak
berpindah
antusias
dan bersemangat pada pembelajaran hari ini.
Namun
berkurang
perhatian
karena
siswa
terhadap sibuk
guru dengan
soal-soal yang diberikan.
Endapan, metode yang digunakan adalah
d. Siklus ke-4
ceramah, diskusi, dan pemberian tugas.
1. Tahapan Perencanaan (Plan)
68
siswa
ini adalah mengerjakan latihan soal yang
penyusunan RPP dari hasil refleksi pada
open
nomor
papan
dan
tempat duduk, karena open lesson kali
c.
sebelumnya,
di
kocokan
mengerjakan jawaban, dan diperbaiki oleh
pertemuan ini tampak lebih bersemangat
Sama
nomor
menjelaskan mengenai pengendapan dan
Tahapan Refleksi (See)
dan
mendapat
siswa
guru. 3.
nomor
diberikan
ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA
Vol. 1, No. 1 (2011)
Seperti pada pertemuan sebelumnya, peneliti,
guru
kimia,
membuat
Rencana
Pembelajaran
(RPP)
Pembelajaran
(RPP)
secara
bersama-
observer
sama. Materi pertemuan ini adalah koloid,
Pelaksanaan
dengan metode yang digunakan adalah
dan secara
bersama-
diskusi, presentasi, dan pemberian tugas.
sama. Materi pertemuan ini adalah koloid, dengan metode yang digunakan adalah
Tahapan Pelaksanaan (Do)
2.
Guru
diskusi, presentasi, dan pemberian tugas.
memberikan
2. Tahapan Pelaksanaan (Do) Guru
membuka
kelas
dengan
memberikan pertanyaan singkat mengenai larutan,
siswa
menjawab
dengan
serempak, dan siswa dengan nomor 12 menjawab dengan jelas. Guru membagi kelas
menjadi
6
kelompok.
Kelompok
pertama dan keempat membahas tentang larutan, koloid, dan suspensi. Kelompok kedua
dan
kelima
klasifikasi
koloid.
keenam
membahas
membahas
Kelompok
tentang
ketiga
tentang
dan
sifat-sifat
koloid. Kelompok. Pembelajaran hari ini berlangsung
sangat
tertib
dan
siswa
antusias. Semua siswa aktif berdiskusi. 3.
membuka
pelajaran
pertanyaan
awal
dengan mengenai
perbedaan larutan, koloid, dan suspense. Guru
berkeliling
mengawasi
jalannya
kelompok
pertama
presentasi,
siswa
mengawali
presentasi.
Guru
menjadi
moderator saat tanya jawab berlangsung, siswa
aktif
dalam
mempersilakan
tanya
kelompok
jawab.
Guru
kedua
untuk
presentasi. Setelah itu dilanjutkan dengan kelompok
ketiga.
Saat
pembelajaran
berakhir Guru menutup pertemuan dan siswa membereskan kelas seperti semula 3. Tahapan Refleksi (See) Pada open lesson ke-5 ini, siswasiswi sangat antusias dan bersemangat
Tahapan Refleksi (See)
pada pembelajaran hari ini. Siswa-siswi
Pada open lesson ke-4 ini, siswa-
sangat aktif dalam diskusi, tanya jawab
siswi sangat antusias dan bersemangat
berlangsung
antar
siswa-siswi
yang
pada pembelajaran hari ini. Siswa nomor
presentasi
dengan
siswa-siswi
yang
dengan nomor 24, 19, dan 7 nampak
berada
tempat
tidak
masing juga berlangsung tertib.
aktif
ikut
berdiskusi.
Hal
ini
kemungkinan karena siswa tersebut tidak dilibatkan
diskusi
oleh
teman
sekelompoknya.
di
duduknya
masing-
Berdasarkan perolehan data didapat rata-rata
efektivitas
cenderung
meningkat
dari
pertemuan
pertemuan
berikutnya,
Siklus ke-5
yang
1.
Tahapan Perencanaan (Plan)
Paparan data dalam bentuk grafik tentang
Seperti
ketercapaian
sebelumnya,
peneliti,
guru
pertemuan kimia,
dan
ke
siswa
e.
seperti
satu
pembelajaran
indikator
efektivitas
dipaparkar pada gambar 1:
observer membuat Rencana Pelaksanaan ISSN: 2252-5378
69
Vol. 1, No. 1 (2011)
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA
Aktivitas rata-rata siswa pada open
Aktivitas siswa dan rasa puan siswa
lesson pertama sebesar 64,9% meningkat
pada
menjadi 67,7%, namun terjadi penurunan
penurunan,
pada open lesson ketiga yaitu 62,2%
signifikan
pada
dan
Interaksi
siswa
meningkat
menjadi
66,4%
dan
open
lesson namun
2-3
mengalami
meningkat
pertemuan
4
cenderung
secara dan
5.
mengalami
terakhir 65,4%. Interaksi siswa meningkat
peningkatan mulai pertemuan 1 sampai
dari
68,1%
68,5%,
dan
menjadi 67,6%.
68,1%,
68,2%,
pertemuan
Kepuasaan
siswa
efektivitas
5.
Secara
umum
pembelajaran
indikator mengalami
terlihat dari 85,1%, 83,2%, 72,2%, 85,5%,
peningkatan dari open lesson 1 sampai
dan 86,9%.
open lesson 5
Gambar 1. Grafik ketercapaian indikator efektivitas pada proses penbelajaran yang dilakukan pada lima kali open lesson. 4. Kesimpulan dan Saran a.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran kimia siswa dengan indikator aktivitas siswa, interaksi siswa, kepuasan siswa, keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa, dan keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa guru pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan serta koloid dapat
70
ditingkatkan melalui implementasi Lesson Study. b.
Saran
Untuk penelitian selanjutnya dapat disarankan penelitian dalam kegiatan pembelajaran melalui Lesson Study berbasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA
Vol. 1, No. 1 (2011) DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Slamet. 2007. Lesson Study (Makalah). Kuningan: LPMP-Jawa Barat
ISSN: 2252-5378
71