1
PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY DI SMA NEGERI 2 METRO Oleh: Hartanto, Herpratiwi, Dwi Yulianti FKIP Unila Jl. Prof. Sumantri Brodjonegoro no. 1 Bandarlampung Email :
[email protected] 085769531444 Abstrak : Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Kimia Dalam Pembelajaran Melalui Lesson Study Di Sman 2 Metro. Tujuan penelitian adalah mendiskripsikan: (1) penyusunan perencana lesson study (2) pelaksanaan lesson study (3) evaluasi lesson study. Penelitian menggunakan penelitian tindakan sekolah di SMA Negeri 2 Metro dengan subyek 4 guru model. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen kompetensi pedagogik. Kesimpulan penelitian adalah adanya peningkatan skor observasi siklus I, II dan III untuk : (1) penyusunan perencana lesson study berturut-turut 46, 83 dan 93 (2) pelaksanaan lesson study berturut-turut: 50, 79 dan 93 (3) evaluasi lesson study berturut-turut: 55, 90 dan 95.Peningkatan skor kompetensi pedagogik guru model pada siklus I, siklus II dan siklus III : guru model 1: 50,2, 71.7 dan 89.4, guru model 2: 46.2, 74 dan 92.7, guru model 3: 51.4, 74 dan 89.7, guru model 4: 48.7, 74 dan 91. Kata kunci: lesson study, kompetensi pedagogik, dan pembelajaran Abstract : Increasing Pedagogical Competence Chemistry Teacher
In Learning Through Lesson Study Senior High School 2 Metro. The purposes of this research to describe: (1) the preparation of lesson study planner (2) implementation of lesson study (3) evaluation of lesson study.This research used school research at SMA N 2 Metro with subject of research were 4 model. Teacher the collection of data was used an instrument of pedagogical competence.Conclusion of the research was there is an increasing in assessment scores, score for every cycle are : (1) lesson study planning respectively 46, 83 and 93 (2) implementation of lesson study respectively 50, 79 and 93 (3) evaluation of lesson study for every cycle are respectively 55, 90 and 95. The increasimg of teachers model pedagogical competence scores in the first cycle, second cycle and third cycle: model teacher 1: 50.2, 71.7 and 89.4, teachers model 2: 46.2, 74 and 92.7, teachers model 3: 51.4, 74 and 89.7, teacher model 4: 48.7, 74 and 91. Keywords: pedagogical, learning and lesson study
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
masih memperlihatkan hasil skor
Sesuai dengan amanat Peraturan
rata-rata yang juga belum mencapai 3 standar yang ditentukan.
1.1
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Ditunjuknya
salah
harus
menjadi sekolah sasaran sebagai
dikembangkan di sekolah adalah
pelaksana implementasi kurikulum
standar
standar
2013 pada tahun ajaran 2013/2014
nasional pendidikan yang berkaitan
akan berpotensi menambah masalah
dengan pelaksanaan pembelajaran
dalam
pada
untuk
dengan konsep saintific learning jika
lulusan.
tidak terjadi penguatan pemahaman
dilapangan
dan perubahan proses pembelajaran.
isian
MSPD
Pendidik sesuai dengan Undang-
Sekolah
Oleh
undang RI No. 14 tahun 2005
Pemerintah Daerah) Kota Metro
tentang Guru dan Dosen harus
Tahun
2013
memiliki empat kompetensi yakni
sebagian besar guru di SMAN 2
kompetensi pedagogik, kompetensi
Metro
kepribadian, kompetensi sosial, dan
satu
standar
proses,
satuan
yang
yaitu
pendidikan
mencapai
kompetensi
Kenyataan
yang
menurut
data
(Monitoring
2012
ada
dan
masih
Tahun
kesulitan
dalam
menyusun
dan
mengimplementasikan
rencana
SMAN
pelaksanaan
kompetensi
2
Metro
pembelajaran
profesional.
Domain
kompetensi yang harus dimiliki oleh
pelaksanaan pembelajaran, dan dari
guru
data yang ada baru mendapat skor 2
Menteri
atau belum memperoleh hasil yang
Aparatur Negara dan
menggembirakan.
itu
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
juga hasil uji kompetensi guru guru
tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Kota Metro pada tahun 2013 juga
Angka
Disamping
sesuai
dengan
Negara
1
Ranah Kompetensi Pedagogik
Kompetensi 7
Pendayagunaan Reformasi
Kreditnya.
Tabel 1.2 Kompetensi Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran No
Peraturan
Jumlah Indikator 45
2 3 4
Kepribadian Profesional Sosial Jumlah
3 2 2 14
18 6 9 78
Sumber: Pedoman Pelaksanaan PK Guru Kemendiknas Dirjend PMPTK 2010 Kompetensi pedagogik merupakan
Kemendikbud
kompetensi
bentuk pelatihan-pelatihan, seminar-
khas,
yang
akan
dilakukan
membedakan guru dengan profesi
seminar,
lainnya.
penyetaraan, dan sebagainya. Dari
Penguasaan
pedagogik
kompetensi
disertai
dengan
workshop,
dalam
kegiatan-kegiatan
program
tersebut
tentu
profesional akan menentukan tingkat
masih perlu mencari terobosan untuk
keberhasilan
mencari cara-cara lain yang lebih
proses
dan
hasil
pembelajaran peserta didik. Aspek
inovatif
Kompetensi Pedagogik yang dikutip
profesionalisme guru. Salah satu
dari Pedoman Pelaksanaan Penilaian
terobosan adalah pelaksanaan lesson
Kinerja Guru (PK Guru) adalah : 1)
study dalam kegiatan pembelajaran.
mengenal karakteristik peserta didik
Belajar
2) menguasai teori belajar dan
adalah membangun (to contruct)
prinsip-prinsip
pengetahuan itu sendiri (Bootzin,
pembelajaran 3)
untuk
menurut
mampu mengembangkan kurikulum
1996).
4)
memahami,
menciptakan
kegiatan
pembelajaran yang mendidik mengembangkan didik
potensi
5)
peserta
Setelah
meningkatkan
kontruktivisme
peserta
didik
mencerna
dan
merupakan perbuatan dari dalam diri seseorang
(form
within)
dalam
6) melakukan komonikasi
perbuatan belajar seperti ini bukan isi
dengan peserta didik 7) menilai dan
pembelajarannya yang dipentingkan
mengevaluasi pembelajaran.
namun bagaimana mempergunakan
Untuk
peralatan mental peserta didik untuk
peningkatkan
kompetensi
tersebut dipandang perlu adanya
menguasai
upaya yang terencana dan sistemastis
dipelajarinya.
agar
dan
diciptakan kembali dan dibangun
kompetensi-kompetensi
dari dalam diri seseorang melalui
guru-guru
memiliki
menguasai
tersebut. Melalui usaha sekolah dan pemerintah yang dalam hal ini
pengalaman,
hal-hal Pengetahuan
yang ini
pengamatan,
pencernaan
(digest)
dan
prinsip
kolegialitas
saling
pemahamannya.
membantu
Konstruktivistik beranggapan bahwa
untuk
pengetahuan adalah hasil konstruksi
belajar. (IDCJ PELITA 2012:3).
manusia. Manusia mengkonstruksi
Lesson
pengetahuan
model
mereka
melalui
dalam
yang
pembelajaran
membangun
study
komonitas
bukan
merupakan
pembelajaran
tetapi
interaksi dengan obyek, fenomena,
merupakan salah satu pendekatan
pengalaman dan lingkungan. Bagi
pengembangan profesional penting
konstruktivisme pengetahuan tidak
yang telah membantu guru-guru
dapat ditransfer begitu saja dari
tumbuh
seseorang kepada yang lain, tetapi
profesional sepanjang karir mereka.
harus
oleh
Dalam implementasi lesson study
sebab
yang dilakukan oleh IMSTEP-JICA
pengetahuan adalah suatu proses
di Indonesia, tahapan lesson study
yang berkembang terus menerus.
yakni
Seperti
pelaksanaan (do) dan refleksi (see).
dikonstruksi
masing-masing
sendiri orang
yang
diungkapkan
oleh
berkembang
sebagai
perencanaan
(plan),
Clough dan Clark (1994) bahwa kunci dalam pembelajaran pebelajar adalah
aktifitas
pebelajar.
yang
dilakukan
Aktifitas
akan
meningkatkan pemahaman konsepkonsep. (Budi Kustoro,2013: 8)
Dengan lesson study diharapkan dapat diperoleh hasil peningkatan kinerja guru sekaligus peningkatan kompetensi pedagogik guru kimia di SMA Negeri 2 Metro. Dalam usaha peningkatkan kompetensi pedagogik
Lesson study, yang dalam bahasa
guru di SMA Negeri 2 Metro mulai
Jepangnya Jugyokenkyu, diartikan
pada tahun pelajaran
sebagai
suatu
model
pembinaan
2013/2014 5 pelaksanaan lesson study dilakukan
profesi pendidik melalui pengkajian
secara
pembelajaran secara kolaboratif dan
diperluas
berkelanjutan berdasarkan prinsip-
pelajaran.
II. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Rancangan Penelitian
mandiri untuk
dan
kegiatannya
berbagai
mata
Penelitian
ini
penelitian
perencanaan
tindakan yang menjelaskan tentang
pelaksanaan
apa, mengapa, kapan, dimana, oleh
evaluasi
siapa
tindakan
peningkatan kompetensi pedagogik
tersebut dilakukan. Penelitian ini
guru kimia di SMA Negeri 2 Metro
merupakan
berdasarkan skor instrumen yang
dan
masalah
adalah
bagaimana
kegiatan
yang
pemecahan
dimulai
dari
(a)
telah
lesson lesson lesson
study, study
study
dipersiapkan.
dan serta
Selanjutnya
Perencanaan, (b) Pelaksanaan, (c)
Siklus dihentikan bilamana
Pengamatan atau pengumpulan data,
rata-rata, perencanaan, pelaksanaan
dan (d) Refleksi, menganalisis data
dan evaluasi
lesson study, serta
atau informasi untuk memutuskan
kompetensi
pedagogik
sejauh
memperoleh skor diatas 80 dengan
mana
kelemahan
kelebihan
tindakan
dan
tersebut
(Arikunto, 2010: 16-29). Jenis
Penelitian
ini
katagori
baik.
skor
guru
Selanjutnya
peningkatan kompetensi pedagogik merupakan
juga
diikuti
dengan
hasil
skor
penelitian tindakan sekolah yang
penilaian
kurikulum
merupakan suatu penelitian yang
berdasarkan
permendikbud
dilakukan
sekolah
tahun 2014 yang mencakup domain
sebagai peneliti terhadap guru kimia
pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
di SMA Negeri 2 Metro dimulai dari
Ketuntasan
November
pengetahuan
oleh
kepala
2014 sampai dengan
2013 104
Belajar
untuk
dan
ketrampilan
bulan Januari 2015 sampai bulan
ditetapkan dengan skor rerata 2,67.
Februari
Nilai ketuntasan kompetensi sikap
2015.
dimaksudkan
Penelitian
untuk
ini
memberikan
ditetapkan
minimal
baik
yang
informasi bagaimana tindakan yang
dituangkan dalam bentuk predikat,
tepat
yakni
untuk
meningkatkan
predikat
sangat baik (SB),
kompetensi pedagogik guru kimia
baik (B), cukup (C), dan kurang (K).
melalui lesson study.
Persentase ketuntasan belajar siswa
2.2 Indikator Keberhasilan
dibandingkan keberhasilan
Penelitian dikatakan berhasil jika skor
kriteria
yang
meliputi:
siswa tuntas.
dengan klasikal
kriteria
yaitu
75%
2.3
Rancangan
Penelitian
pembelajaran dalam bentuk gambar foto-foto
Tindakan
kegiatan.
Refleksi
mencakup: evaluasi bersama antara Penelitian
menggunakan
tahapan
siklus dan setiap tahapan terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan
dan
refleksi serta evaluasi dan revisi
observer dan guru model untuk melakukan
perbaikan
melalui
masukan-masukan (see) berdasarkan hasil pengamatan (observasi) setelah pelaksanaan (do)
sebagai rencana tindak lanjut pada siklus
selanjutnya.
Perencanaan
2.4
Instrumen Penelitian
mencakup: 1) Penyiapan personalia
Untuk menghimpun data penelitian
guru
ini digunakan instrumen penelitian
model
dan
observer,
2)Penyusunan jadwal lesson study,
dan
lembar
observasi.
Lembar
3) Persiapan skenario lesson study,
observasi digunakan untuk menjaring
yaitu:
data
plan-do-see
format observasi.
4)
Penyiapan
Pelaksanaan
yang
perencanaan,
berkaitan
dengan
pelaksanaan
dan
guru
evaluasi lesson study. Ketiga lembar
akan
observasi ini dilakukan oleh peneliti
mengimplementasikan pembelajaran
terhadap pengelolaan lesson study di
2)
sekolah.
mencakup: model
1)
yaitu
menentukan
menentukan guru
yang
kelompok
yang
Selanjutnya
terdiri dari kepala sekolah, guru,
observasi
praktisi, pengawas dan stakeholder
dilakukan oleh observer terhadap
lain sebagai observer 3) Menyiapkan
guru model sebagai umpan balik
lembar observasi 4) Guru model
penilaian
menyampaikan perencanaan (plan)
pelaksanaan
pembelajaran
observer.
melalui lesson study. Secara ringkas
Pengamatan mencakup: melakukan
kompetensi pedagogik guru terdiri
pengamatan dan mencatat perilaku
dari tujuh indikator sebagai berikut:
guru model dan peserta didik selama
menguasai
pelaksanaan kegiatan pembelajaran
didik, menguasai teori belajar dan
dengan
lembar
prinsip-prinsip pembelajaran yang
pengamatan yang telah disiapkan dan
mendidik, pengembangan kurikulum,
mendokumentasikan semua proses
kegiatan
kepada
menggunakan
kompetensi
lembar
kinerja proses
pedagogik
guru
dalam
pembelajaran
karakteristik
pembelajaran
peserta
yang
mendidik,pengembangan
potensi
tetap
berpedoman
pada
peserta didik, komunikasi dengan
Permendikbud nomor 104 tahun
peserta didik, penilaian dan evaluasi.
2014
tentang
kriteria
penilaian
pengetahuan, ketrampilan dan sikap
2.5 Kriteria Penilaian instrumen
pada kurikulum 2013. Analisis tes
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
evaluasi pada siklus 1, siklus 2 dan
lesson
siklus 3 selalu dilakukan untuk
Penilaian
pada
study
serta
pedagogik guru
kompetensi
didasarkan pada
menilai keakuratan suatu instrumen
kriteria yang telah ditetapkan dalam
penelitian menggunakan uji validitas
Peraturan
dan
Menteri
Negara
reliabilitas
dengan
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
menggunakan
Reformasi Birokrasi No.16 tahun
product moment dan rumus Alfa
2009 tentang jabatan fungsional guru
Cronbach. Tingkat keajegan test
dan angka kreditnya kompetensi
yang diharapkan adalah
0,400
pedagogik.
yang
diatas
Skor 91-100 (Amat
Baik), 76-90 ( Baik), 61-75 (Cukup),
memenuhi
rumus
korelasi
kriteria
cukup.
51-60 (sedang), 50 (Kurang). Selanjutnya untuk penilaian peserta didik yang dilaksanakan oleh guru
8
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil
penelitian
menggambarkan
hasil
akan
meliputi: perencanaan lesson study,
observasi
pelaksanaan lesson study, evaluasi
siklus I, siklus II dan siklus III
lesson
study
serta
penilaian
melalui instrumen observasi yang
kompetensi pedagogik guru melalui
lesson study pada masing-masing
Hasil skor observasi Perencanaan
guru model oleh observer.
Hasil
Lesson Study Siklus I, Siklus II dan
perencanaan,
Siklus III dapat dilihat pada tabel
skor
observasi
pelaksanaan dan evaluasi lesson
berikut:
study siklus I, siklus II dan Siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Hasil Skor Perencanaan Lesson Study Siklus I, Siklus II dan Siklus III No 1 2 3 4 5 6 7
Indikator/ aspek yang dinilai
SIKLUS 02 2 2 1 2 2 2 1 12 86
01 1 0 0 1 2 1 1 6 43
Perencanaan Surat Keputusan kepala sekolah tentang lesson study Perencanaan rincian tugas sk kepala sekolah tentang lesson study Perencanaan jadwal Pelaksanaan open lesson bagi guru model di sekolah Perencanaan instrumen pengamatan dan penilaian kompetensi pedagogik Perencanaan Instrumen rencana pelaksanaan pembelajaran Perencanaan skenario pelaksanaan lesson study Perencanaan rencana kerja anggaran pelaksanaan lesson study di sekolah Jumlah Skor = ( Jumlah/skor max) x 100
03 2 2 2 2 2 2 1 13 93
Tabel 3.2 Hasil Skor Pelaksanaan Lesson Study Siklus I, Siklus II dan Siklus III No 1 2 3 4 5 6 7
Indikator/ aspek yang dinilai Pelaksanaan surat keputusan kepala sekolah tentang lesson study Pelaksanaan rincian tugas surat keputusan kepala sekolah tentang lesson study Pelaksanaan jadwal open lesson bagi guru model di sekolah Pelaksanaan pengamatan dan penilaian kompetensi pedagogik Pelaksanaan rencana pembelajaran Pelaksanaan skenario pelaksanaan lesson study Tertuangnya rencana kerja anggaran pelaksanaan lesson study di sekolah Jumlah Skor = ( Jumlah/skor max) x 100
01 1
SIKLUS 02 2
1
2
2 1 1 1
2 2 1 1
2 2 2 2 2
0
1
1
7 50
11 79
13 93
9 Tabel 3.4 Hasil Skor Evaluasi Lesson Study Siklus I, Siklus II dan Siklus III No 1 2
Indikator/ aspek yang dinilai Adanya jadwal Pelaksanaan open lesson bagi guru model di sekolah Adanya surat keputusan kepala sekolah tentang pelaksanaan lesson
01 1 1
SIKLUS 02 03 2 2 2 2
03 2
study Adanya rincian tugas sk kepala sekolah tentang lesson study Adanya sk kepala sekolah tentang penunjukkan observer Notulen rapat sosialisasi pelaksanaan lesson study Berita acara dan daftar hadir pelaksanaan lesson study Penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran Adanya rekapitulasi penilaian kompetensi pedagogik Dokumentasi pelaksanaan Tertuangnya rencana kerja anggaran pelaksanaan lesson study di sekolah Jumlah Skor = ( Jumlah/skor max) x 100
3 4 5 6 7 8 9 10
0 1 1 1 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2
0 11 55
1 18 90
1 19 95
Dari hasil observasi dapat dirangkum
pemahaman tentang lesson study
bahwa dari hasil evaluasi meskipun
menjadi lebih baik. Sekolah juga
pelaksanaan
harus
lesson
study
dapat
menganggarkan
kegiatan
berjalan pada siklus I beberapa hal
lesson study dalam rencana kerja
masih
anggaran
perlu
dipersiapkan
oleh
sekolah.
Dari
diagram
sekolah pada perencanaan lesson
diatas cukup jelas terlihat terjadi
study agar diperoleh hasil lebih
kenaikan skor observasi evaluasi,
optimal. Sekolah harus menerbitkan
pelaksanaan dan skor evaluasi lesson
surat keputusan tentang pelaksanaan
study
lesson
kenaikan sampai
study
dilengkapi
dengan
berturut-turut
mengalami
dengan katagori
penunjukkan personal guru model
amat baik pada siklus III. Dapat
serta observer beserta uraian tugas
disimpulkan bahwa setelah siklus III
serta jadwal pelaksanaan secara rinci
penelitian dapat dihentikan.
dan
Hasil skor observasi
jelas.
melalui
Penguatan
rapat
koordinasi
sosialisasi
kompetensi
dengan
pedagogik keempat guru model pada
warga sekolah maupun staf pimpinan
siklus I, siklus II dan siklus III dapat
harus segera dilaksanakan agar
dilihat pada tabel berikut: 10
Tabel 3.5 Hasil Skor Penilaian Pedagogik Siklus I No 1
Indikator Menguasai karakteristik peserta didik
G1 17
Siklus 1/Nama Guru G2 G3 33 33
G4 50
2 3 4 5 6 7
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik Pengembangan Kurikulum Kegiatan pembelajaran yang mendidik Pengembangan potensi peserta didik Komunikasi dengan peserta didik Penilaian dan evaluasi Rata Rata
50
50
50
50
75 50 43 67 50 50
75 55 29 42 40 46
75 59 36 67 40 51
63 50 29 50 50 49
Tabel 3.6 Hasil Skor Penilaian Pedagogik Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7
Siklus 2/Nama Guru
Indikator Menguasai karakteristik peserta didik Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik Pengembangan Kurikulum Kegiatan pembelajaran yang mendidik Pengembangan potensi peserta didik Komunikasi dengan peserta didik Penilaian dan evaluasi Rata Rata
G1 58
G2 67
G3 67
G4 67
67 88 73 71 75 70 72
75 88 73 71 75 70 74
75 88 73 71 75 70 74
75 88 73 71 75 70 74
Tabel 3.7 Hasil Skor Penilaian Pedagogik Siklus III No 1 2 3 4 5 6 7
Siklus 1/Nama Guru
Indikator Menguasai karakteristik peserta didik Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik Pengembangan Kurikulum Kegiatan pembelajaran yang mendidik Pengembangan potensi peserta didik Komunikasi dengan peserta didik Penilaian dan evaluasi Rata Rata
G1
G2
G3
G4
83
83
92
92
92 100 91 79 92 90 89
100 100 95 79 92 100 94
83 100 91 79 83 100 90
92 100 86 86 92 90 91
Perbandingan perolehan nilai rerata kompetensi pedagogik keempat guru model 11 pada siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.8 Tabel Perbandingan Hasil Observasi Kompetensi Pedagogik Siklus I, Siklus II dan Siklus III No
Guru Model
Siklus I RataKatagori Rata
Siklus II RataKatagori rata
Siklus III Ratarata
Katagori
1 2 3 4
G1 G2 G3 G4
50 46 51 48
Kurang Kurang Kurang Kurang
72 74 74 74
cukup cukup cukup cukup
89 94 90 91
Baik Amat baik Amat baik Amat baik
Secara umum skor rerata perolehan
Selanjutnya peningkatan kompetensi
kompetensi pedagogik guru kimia
pedagogik juga dapat dilihat dari
pada siklus 3 terus mengalami
peningkatan perolehan skor evaluasi
kenaikan dibanding siklus I dan
masing-masing guru model pada
siklus
sudah
siklus I, siklus II dan siklus III.
menunjukkan pencapaian skor rerata
Untuk melihat kenaikan perolehan
baik
Dapat
skor aspek pengetahuan, ketrampilan
disimpulkan bahwa siklus dapat
dan sikap dapat dilihat pada tabel
dihentikan
berikut ini:
II.
dan
Keempat
amat
guru
baik.
setelah
siklus
III.
Tabel 3.9 Observasi Prosentase Ketuntasan Penilaian Peserta Didik Siklus I, II dan III No
Aspek
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
G1
G2
G3
G4
G1
G2
G3
G4
G1
G2
G3
G4
1
Pengetahuan
60
71
57
55
72
79
77
76
96
89
87
86
2
Ketrampilan
68
57
53
66
84
75
73
76
88
82
83
83
3
Sikap
60
68
63
69
76
79
80
83
84
86
87
90
Secara umum skor rerata perolehan
menunjukkan
persentase ketuntasan evaluasi guru
persentase ketuntasan dalam katagori
kimia pada siklus 3 terus mengalami
baik
kenaikan dibanding siklus I dan
disimpulkan bahwa penelitian dapat
siklus
dihentikan setelah siklus III.
II.
Keempat
guru
sudah
dan
pencapaian
amat
baik.
skor
Dapat
12
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan
bahwa
kompetensi
masing-masing
guru
pada
pedagogik guru kimia di SMA
siklus I, siklus II dan siklus
Negeri 2 Metro dapat ditingkatkan
III berturut-turut adalah: guru
melalui
model 1: 50.2, 71.7 dan 89.4,
lesson
study.
Hal
ini
didasarkan sebagai berikut: 1.
Adanya
peningkatan
guru model 2: 46.2, 74 dan skor
92.7, guru model 3: 51.4, 74
instrumen perencanaan lesson
dan 89.7 sedangkan guru
study
model 4: 48.7, 74 dan 91.
oleh
sekolah
masing-masing
dari siklus
berturut-turut sebagai berikut: siklus I: 43, siklus II: 86 dan siklus III: 93. 2.
Adanya
peningkatan
skor
4.2.1 Guru 1. Dalam
menyusun
rencana
pembelajaran
hendaknya
dapat
dibuat
instrumen pelaksanaan lesson
dengan
study
karakteristik peserta didik,
oleh
sekolah
dari siklus
berturut-turut sebagai berikut: siklus I: 50, siklus II: 79 dan siklus III: 93. Adanya
study
Evaluasi
oleh
mempertimbangkan
kondisi
sekolah
sekolah
masing-masing
dan
dilaksanakan secara kolegial. 2. Dalam melaksanakan proses pembelajaran
peningkatan
instrumen
guru
skor
hendaknya
berani
selalu
lesson
melakukan
open
lesson
dari siklus
sebgai guru model dalam pelaksanaan
lesson
berturut-turut sebagai berikut:
untuk
meningkatkan
siklus I: 55, siklus II: 90 dan
kompetensi pedagogiknya.
siklus III: 93. 4.
Saran
pelaksanaan
masing-masing
3.
4.2
Adanya
peningkatan
3. Mengembangkan skor
evaluasi
study
teknik
dan
selalu
kompetensi pedagogik guru
menganalisis hasil evaluasi
model
sebagai umpan balik dari
dalam
proses
pembelajaran melalui lesson
perencanaan
study pada setiap siklusnya.
pembelajaran
Skor kompetensei pedagogik
pelaksanaan dan
pelaksanaan
proses
lesson
pembelajaran 4.2.2
study
pelatihan-pelatihan.
Pihak Sekolah
4.2.3
Peserta didik
1. Peserta didik 1.
Menyusun
melalui
program
memahami
pelaksanaan lesson study
pelaksanaan
di sekolah yang meliputi
sebagai
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi lesson study
hendaknya bahwa lesson
upaya
study
perbaikan
pelaksanaan pembelajaran. 2. Peserta
didik
hendaknya
sebagai salah satu upaya
selalu termotivasi mengikuti
meningkatakan
lesson study.
kompetensi
pedagogik
guru. 2.
Meningkatkan pemahaman pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara International Development Center Of Japan (IDCJ).2012.Panduan Untuk Peningkatan Proses Belajar Mengajar. Bandung : UPI Pers Bandung Kustoro, B. 2013. Pusat Sumber Belajar Ditinjau Dari Paradigma Belajar dan Pembelajaran. Bandar Lampung : AURA Panduan Untuk Lesson Study Berbasis MGMP dan Lesson Study Berbais Sekolah, International Devolepment Center of Japan (IDCJ) 2012. Bandung UPI : Pers Bandung.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16/2009 tentang Jabatan fungsional Guru dan Angka Kreditnya Departemen Pendidikan Nasional Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan Permendikbud No. 104 Tahun 2014. Tentang Beberapa Pedoman yang Berkaitan Dengan Implementasi Kurikulum 2013.