Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMA Veteran 1 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study Afif Afghohani, Utami Murwaningsih, Andhika Ayu W, dan Januar Budi A Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo E-mail:
[email protected] ABSTRAK: Lesson study merupakan strategi peningkatan profesionalitas guru melalui suatu mekanisme in-service training yang lebih berfokus pada upaya pemberdayaan guru sesuai dengan kapasitas serta permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing guru. Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Lesson study dipilih dan diimplementasikan dalam rangka peningkatan profesionalitas guru karena lesson study merupakan suatu cara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di kelas mengingat pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil “sharing” pengetahuan profesional yang berlandaskan pada praktek dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan para guru. Tahapan pelaksanaan lesson study ada enam, yaitu : (1) membentuk group lesson study, (2) menentukan fokus kajian, (3) merencanakan research lesson, (4) pelaksanaan pembelajaran dan observasi kegiatan pembelajaran, (5) mendiskusikan dan menganalisis hasil observasi, dan (6) refleksi dan penyempurnaan. Keenam tahapan tersebut dilaksanakan dalam bentuk siklus plan-do-see (reflection). Melalui lesson study diharapkan terjadi peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru, peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran, serta pengembangan pembelajaran yang demokratis berbasis paradigma konstruktivisme. Kata-kata kunci : lesson study, profesionalitas, guru PENDAHULUAN Paradigma pembelajaran di kelas dewasa ini telah mengalami pergeseran orientasi. Semula, orientasi pembelajaran itu tidak lebih sekedar penyampaian informasi kepada peserta didik. Namun sekarang, pembelajaran lebih diutamakan untuk menggali potensi peserta didik, sehingga memancar daripadanya pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilannya (psikomotor). Adanya pergeseran paradigma itu mejadikan peran dosen di kelas berubah, dari peran yang hanya penyampai informasi (transformator) kepada peran sebagai perantara (fasilitator dan mediator). Dengan kata lain, pergeseran dari “teacher centered” ke “student centered“. Sehingga menuntut dosen untuk lebih meningkatkan kompetensinya, baik sebagai seorang profesionalitas maupun sebagai seorang craftmant (tenaga ahli dan terampil). Secara faktual kondisi dan potensi guru SMA Veteran 1 Sukoharjo masih banyak yang harus dikembangkan. Terbukti dengan banyak guru yang kurang mengembangkan metode pembelajaran, indikasinya adalah masih banyak guru yang mengajar dengan metode konvensional, minimnya motivasi dan kemampuan untuk menulis karya ilmiah, bahkan beberapa anggota bergantung pada MGMP kabupaten Sukoharjo dalam aspek persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pembelajaran. Sebagai contohnya, pengadaan perangkat pembelajaran yang masih bersifat plagiatisme, pelaksanaan pembelajaran yang mayoritas masih bersifat teacher centered. Uraian di atas menunjukkan bahwa betapa pentingnya upaya mengoptimalkan aktivitas siswa dan mengembangkan ketrampilan proses siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Hingga sampai saat ini proses pembelajaran di kelas kurang mendapatkan perhatian. Seberapa baik proses pembelajaran di dalam kelas tidak banyak yang tahu kecuali guru itu sendiri.
LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3
247
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
Kebanyakan kepala sekolah maupun pengawas belum berfungsi sebagai supervisor pembelajaran di dalam kelas. Kepala sekolah maupun pengawas baru sebatas memeriksa kelengkapan administrasi guru (silabus) dan kurang memperhatikan kualitas silabus, apalagi tentang cocok/tepat tidaknya silabus tersebut dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Akibatnya guru kurang tertantang melakukan persiapan mengajar dengan baik, memikirkan metode yang tepat dan bervariasi, mempersiapkan materi ajar, alat evauasi, serta rencana tindak lanjut pembelajarannya. Tidaklah berlebihan kiranya, jika dalam Meningkatkan profesionalitas mitra dan kualitas proses pembelajaran sehingga mitra dapat menyusun perangkat pembelajaran khususnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan baik di SMA Veteran 1 Sukoharjo, kami mencoba mensosialisasikan proses pembelajaran dengan kegiatan Lesson Study, yaitu suatu proses kolaboratif dari sekelompok guru yang tergabung dalam MGMP tertentu di SMA untuk secara bersama-sama: (1) merencanakan langkah-langkah pembelajaran, (2) salah seorang diantaranya mempraktekkan pembelajaran yang direncanakan dan yang lain mengamati proses pembelajaran, utamanya tentang aktivitas dan ketrampilan proses siswa dalam belajar, (3) mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakan, (4) memperbaiki perencanaan pembelajaran semula, (5) mempraktekkannya lagi, (6) kembali mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakan, dan (7) membagi pengalaman dan temuan dari hasil evaluasi tersebut kepada guru lain (Friedkin, 2005). Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar (Hendayana dkk, 2006). Lesson study merupakan pendekatan yang komprehensif menuju pembelajaran yang profesional serta menopang guru menjadi pembelajar sepanjang hayat dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Lesson study bukan merupakan suatu metode atau strategi pebelajaran tetapi kegiatan lesson study dapat menerapkan berbagai metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru. Lesson study dapat diartikan sebagai program in-service training guru yang dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan. Lesson study dilakukan di dalam kelas dengan tujuan untuk memahami siswa dengan lebih baik dan dilakukan secara bersama-sama dengan guru lain (Rahayu, 2005). Lesson study merupakan strategi pengembangan profesionalitas guru. Melalui aktivitas lesson study, pembelajaran dikembangkan secara bersama-sama dengan menentukan salah satu guru untuk melaksanakan pembelajaran tersebut, sedangkan guru lainnya mengamati aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Pada akhir kegiatan, guru berkumpul kembali dan melakukan diskusi tentang pembelajaran yang telah berlangsung, merevisi dan menyusun program pembelajaran berikutnya berdasarkan hasil diskusi. Lesson study memberi dorongan kepada guru untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat tentang bagaimana mengembangkan dan memperbaiki pembelajaran di kelas. Melalui lesson study guru akan terbantu dalam hal (1) mengembangkan pemikiran kritis tentang belajar dan mengajar di kelas, (2) merancang program pembelajaran (RPP) yang berkualitas, (3) mengobsevasi bagaimana siswa berpikir dan belajar serta melakukan tindakan yang cocok, (4) Mendiskusikan dan merefleksikan aktivitas pembelajaran, dan (5) mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkna praktek pembelajaran. Dalam lesson study para guru bekerjasama dalam hal (1) memformulasi tujuan pembelajaran dan pengembangan jangka panjang, (2) secara kolaboratif merancang suatu “research lesson”, (3) melaksanakan pembelajaran dengan menugaskan seorang guru untuk mengajar dan yang anggota tim yang lain melakukan observasi untuk mengumpulkan data tentang kejadian belajar di kelas, (4) mendiskusikan kejadian-kejadian belajar yang telah diobservasi selama proses pembelajaran, menggunakan informasi itu untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, dan (5) mengimplementasikan program pembelajaran yang telah direvisi pada kelas lain, dan jika perlu mengkaji dan memperbaiki kembali program pembelajaran tersebut. Lesson study dapat digambarkan sebagai suatu siklus kegiatan kelompok guru yang bekerja bersama dalam menetukan tujuan pembelajaran, melakukan research lesson dan secara
248
LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
berkolaborasi mengamati, mendiskusikan dan memperbaiki pembelajaran tersebut (Lewis, 2002). Siklus lesson study digambarkan sebagai berikut. 2. Research Lesson Salah serang guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan desain yang tela disusun, sedangkan guru yang lain mengamati dan mengum-pulkan data tentang belajar siswa, pola berpikir siswa, perilaku siswa, penguasaan terhadap pengetahuan dan keterampilan, miskonsepsi, motivasi belajar, dan lainnya.
1. Goal-Setting and Planning Mengidentifikasi tujuan belajar siswa dan pengem-bangan jangka panjang. Merecanakan desain pembela-jaran yang meliputi “research lesson” yang diamati secara kolaborasi.
3. Lesson Discussion Menganalisis data yang dikumpulkan dapa saat research lesson secara berasama-sama
4. Consolidation of Learning Menulis laporan yang mencakup perencanaan pembelajaran, data siswa hasil pengamatan, dan melakukan refleksi terhadap Gambar 01 : SiklusJika Lesson Study guru pembelajaran yang dilaksanakan. diperlukan memperbaiki dan mengulang kembali pmbelajaran
Gambar 1. Siklus lesson study Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lesson study pada hakikatnya merupakan pendekatan yang komprehensif menuju pembelajaran yang profesional serta mensuport guru menjadi pembelajar sepanjang hayat dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Dalam rangka upaya untuk meningkatkan kualitas, perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan penguasaan menerapkan kegiatan Lesson Study pada guru-guru SMA Veteran 1 Sukoharjo. Agar pelatihan ini efektif, tentunya dipilih pelatihan yang sesuai dengan bidang garap dari guru-guru itu sendiri. Sehingga di samping membekali guru mengenai keterampilan menerapkan kegiatan Lesson Study, dapat meningkatkan profesional guru dan kualitas proses pembelajaran, dan pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswanya. METODE Metode penerapan Iptek dilakukan melalui 2 cara, yaitu metode ceramah tentang kegiatan Lesson Study. Metode ceramah dilaksanakan dengan cara tim pengabdian masyarakat mengundang guru SMA Veteran 1 Sukoharjo untuk mengikuti sosialisasi tentang kegiatan Lesson Study. Kegiatan ceramah ini dilaksanakan mengingat banyak guru mengalami kesulitan dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam kesempatan pengadian tersebut, tim mempergunakan tayangan laptop dan LCD serta menerangkan satu demi satu mengenai kegiatan Lesson Study, landasan yuridis Lesson Study, definisi Lesson Study, tipe Lesson Study, tahapan Lesson Study, tindak lanjut Lesson Study, manfaat Lesson Study, dan hambatan Lesson Study. Ceramah diberikan 1 kali selama 2 jam, yang diikuti oleh 31 guru yang berasal dari guru SMA Veteran 1 Suoharjo. Latihan praktek dilaksanakan setelah pelaksanaan ceramah. Guru-guru diminta untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan kegiatan Lesson Study. Praktek pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan kegiatan Lesson Study sekitar 2 jam, untuk review 1 jam, untuk perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan kegiatan Lesson Study diberi waktu 1 minggu, dan evaluasi dilaksanakan pada minggu berikutnya.
LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3
249
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
Bentuk evaluasi yang digunakan adalah Pretest dan Postest serta mereview Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan kegiatan Lesson Study hasil kerja mitra kerja selama mengikuti pelatihan. Indikator yang digunakan adalah materi yang diberikan selama pelatihan yang terdiri dari: (1) kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik profesionalitas, (2) definisi Lesson Study, (3) tahapan pelaksanaan Lesson Study, (4) tipe Lesson Study yang dapat dilaksanakan di sekolah, dan (5) manfaat Lesson Study. Untuk mengevaluasi pemahaman materi Lesson Study diberikan pretest dan pos test. Skor Pretest dan Post Test Tiap nomor nilainya = 20 Jumlah betul x 10 = Nilai 20 x 5 = 100 HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan materi Lesson Study untuk SMA Veteran 1 Sukoharjo dilaksanakan di aula SMA Veteran 1 Sukoharjo, dipilih tempat itu karena tempat itu yang paling strategis dibanding tempat yang lain, dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Juli 2011, diikuti oleh 31 peserta. Mayoritas guru di sekolah tersebut sudah sarjana. Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan dengan 2 cara: 1. Metode ceramah Tim pengabdi menggunakan metode ceramah dengan bantuan media laptop dan LCD. Menjelaskan materi kegiatan Lesson Study secara rinci yang meliputi: landasan yuridis Lesson Study, definisi Lesson Study, tipe Lesson Study, tahapan Lesson Study, tindak lanjut Lesson Study, manfaat Lesson Study, dan hambatan Lesson Study. 2. Drill practice atau latihan praktek Setelah penjelasan materi selesai, untuk pendalaman materi sekaligus mengaplikasikan antara teori dengan kenyataan, guru-guru diminta untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan kegiatan Lesson Study. Untuk mengetahui tingkat pemahaman para peserra dilakukan evaluasi dengan teknik sebelum materi diberikan kepada peserta, peserta diberi pretest dan setelah pelatihan diberikan postest. Dari hasil pretest dan postest diperoleh hasil sebagaimana tampak pada gambar 1. 100 80 60 40 20 0 Pretest
Postest
Gambar 1. Rerata tingkat pemahaman peserta Dari grafik di atas tampak terjadi peningkatan rerata pemahaman peserta, rerata hasil pretest lebih rendah dari post test. Pada waktu pretest, 16 % guru yang hadir, yaitu sebanyak enam guru telah menguasai kegiatan Lesson Study karena mereka telah mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang didalamnya telah dibahas dan telah mempraktekkan kegiatan Lesson Study. Sedangkan 84% guru yang hadir, yaitu sebanyak 25 guru belum menguasai kegiatan Lesson Study karena mereka belum paham tentang kegiatan Lesson Study,
250
LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
bahkan ada beberapa guru yang baru mendengar kegiatan Lesson Study saat diadakan pendidikan dan pelatihan kegiatan Lesson Study yang dilaksanakan tim pengabdi. Sedangkan 10 % guru yang hadir, yaitu sebanyak tiga guru tidak mengerjakan soal pretest. Kenaikan pemahaman sebesar 74% menunjukkan bahwa para guru di SMA Veteran 1 Sukoharjo sudah paham tentang kegiatan Lesson Study, maka pendidikan dan pelatihan kegiatan Lesson Study sangat bermanfaat bagi guru-guru di SMA tersebut, menjadikan mereka bisa membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan kegiatan Lesson Study. Pada saat sesi tanya jawab, para peserta yang belum paham tentang kegiatan Lesson Study terlihat antusias menanyakan hal-hal yang belum jelas. Secara garis besar, pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut. 1. Apakah kegiatan Lesson Study merupakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas? 2. Apakah kegiatan Lesson Study merupakan metode pembelajaran? 3. Dari mana sumber dana untuk melaksanakan kegiatan Lesson Study? Dari beberapa pertanyan peserta tersebut, tim pengabdi mencoba menjelaskan dan menekankan bahwa kegiatan Lesson Study bukan merupakan metode pembelajaran dan bukan merupakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada hakikatnya kegiatan Lesson Study merupakan strategi pengembangan profesionalitas guru sebagai program in-service training guru yang dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan, Lesson study dilakukan di dalam kelas dengan tujuan untuk memahami siswa dengan lebih baik dan dilakukan secara bersamasama dengan guru lain. Ketika melaksanakan kegiatan Lesson Study, dapat sekaligus dirancang kegiatan PTK, tiap Open Lesson dapat dijadikan siklus dalam PTK. Ketika kegiatan Plan, dapat dirancang instrumen PTK. Kegiatan Lesson Study memang membutuhkan biaya yang besar, sehingga perlu diusulkan proposal pelaksanaan kegiatan Lesson Study ke instansi terkait. Secara garis besar, kegiatan Lesson Study dapat bermanfaat untuk: 1. Mengkaji secara teliti belajar dan perilaku siswa. 2. Mengembangkan pengetahuan pembelajaran yang dapat diandalkan. 3. Guru dapat mengkaji dan mengembangkan pembelajaran yang terbaik. 4. Memunculkan perpektif baru tentang belajar dan mengajar. 5. Memberi kesempatan kepada guru melihat hasil pembelajarannya sendiri melalui respon siswa dan tangapan para kolega. 6. Memicu terjadinya refleksi berbasis pada data observasi di kelas. 7. Menempatkan peran para guru sebagai peneliti pembelajaran. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 90% mitra guru SMA Veteran 1 Sukoharjo hadir dan mengikuti kegiatan sosialisasi/ pelatihan sampai selesai, memahami tentang kegiatan Lesson Study pada pembelajaran sehingga pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat ditularkan kepada guru lainnya secara berkesinambungan, akhirnya semua mitra guru SMA Veteran 1 Sukoharjo dapat meningkatkan profesionalitas guru dan kualitas proses pembelajaran. Indikatornya adalah hasil pretest dan postest menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan Lesson Study dari 15% guru yang telah memahami Lesson Study menjadi 90% guru memahami Lesson Study serta dapat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan kegiatan Lesson Study. Saran 1. Hendaknya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan kegiatan Lesson Study (tahap do dan see) dilaksanakan/ dipraktekkan dengan menggunakan fasilitas sekolah atau pribadi/ tunjangan sertfikasi sehingga kendala biaya dapat diatasi. 2. Hendaknya dilaksanakan PPM lanjutan dengan pendampingan kegiatan Lesson Study di SMA Veteran 1 Sukoharjo sehingga dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan akhirnya dapat didesimilasikan ke sekolah lain di kabupaten Sukoharjo.
LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3
251
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
3.
Hendaknya Dinas Pendidikan kabupaten Sukoharjo memfasilitasi kegiatan Lesson Study di setiap sekolah dengan mengusulkan anggaran rutin tahunan ke DPRD sehingga kegiatan Lesson Study dapat dilaksanakan di setiap jenjang sekolah di kabupaten Sukoharjo. DAFTAR PUSTAKA
Friedkin, Shelley. 2005. What is lesson study?. Diambil dari http://www.lessonresearch.net/ . Pada tanggal 11 Nopember 2007. Hendayana, Sumar et. al. 2006. Lesson Study : Pengalaman IMSTEP – JICA, Bandung, UPI Press Lewis, Catherine C. 2002. Lesson Study: A Handbook of Teacher-Led Instructional Change. Philadelphia, PA: Research for Better Schools. Inc. Sri Rahayu. 2005. Lesson Study Sebagai Model Pengembangan Profesi Guru dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn MIPA. Makalah disampaikan dalam seminar dan workshop Lesson Study di FMIPA UM, 21 Juni 2005
252
LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3
DAFTAR ISI Halaman Judul
i
Kata Pengantar
iii
Sambutan Ketua Panitia
iv
Sambutan Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
v vii
Daftar Isi
Keynote Speaker Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Univet Bantara Sukoharjo
xiii
Penelitian Bidang Pertanian dan Teknik 1.
2.
Penggantian Sebagian Jagung Menggunakan Onggok dan Onggokterfermentasi terhadap Kecernaan Protein Ransum Ayam Petelur Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri, dan Engkus Ainul Yakin ....................................................................................................................
1–6
Peningkatan Nutrien Silase Pennisetum Purpureum dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi Asam Formiat Ahimsa Kandi Sariri, Ariana Soegiarti, dan Sugiyanto ..................................
7 – 12
3.
Ipoviola (Ubi Jalar Ungu) sebagai Susu Prebiotik : Kajian Penambahan Jenis Susu terhadap Sifat Kimia-Organoleptiknya A. Intan Niken Tari, Catur Budi H, Sri Hartati, dan Suparjono .........................
4.
5.
6.
13 – 22
Penentuan Pemakaian Dosis Gula Jawa dan Tepung Ketan dalam Pembuatan Dodol dari Kulit Pisang terhadap Selera Konsumen Catur Rini S, Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani .............................................................................................................
23 – 29
Kajian Dosis Pupuk NPK dan Macam Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness ). Sudarmi dan A. Intan Niken Tari ....................................................................
30 – 37
Antropometri, Volume dan Massa Segmen Tubuh Laki-Laki Etnik Jawa Suprapto dan Ainur Komariah .........................................................................
38 – 45
Penelitian Bidang Humaniora 7.
Kosakata Politik pada Pemilukada Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 dalam Surat Kabar Harian Solo Pos Edisi Juni dan Juli 2010 (Kajian Semantik Bahasa Indonesia) Dewi Kusumaningsih, Suparmin, Wiwik Darmini, Sri Wahono Saptomo, dan Titik Sudiatmi .............................................................................................
46 – 56
vii
8.
Analisis Terjemahan Film Inggris - Indonesia: Studi Kasus Terjemahan Film “Romeo And Juliet” (Kajian tentang Strategi Penerjemahan) Endang Dwi Hastuti, Nunun Tri Widarwati, Giyatmi, dan Ratih Wijayava...............................................................................................................
57 – 66
Bentuk Nama Dagang Berbahasa Inggris di Indonesia Giyatmi ................................................................................................................
67 – 75
10. Representasi Ideologi dalam Teks Lagu “Andai Aku Jadi Gayus”: Sebuah Analisa Wacana tentang Ketidakberdayaan Masyarakat Kecil terhadap Hukum Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ............
76 – 82
11. Konsep Domestication dalam Penerjemahan Buku Language, Context And Text: Aspects Of Language In A Social-Semiotic Perspective Karya M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan Ratih Wijayava, Endang Dwi Hastuti, Giyatmi, dan Sihindun Arumi .........
83 – 91
12. Analisis Ketepatan Makna terhadap Perubahan Struktur Kalimat Aktif pada Bahasa Sumber menjadi Struktur Kalimat Pasif pada Bahasa Sasaran dalam Terjemahan Novel Harry Potter And The Order Of The Phoenix oleh Listiana Srisanti Nunun Tri Widarwati, Endang Dwi Hastuti, dan Arin Ariyanti ..................
92 – 102
9.
Penelitian Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan 13. Analisis Discrepancy Antara Tingkat Harapan dan Kepuasan Pasien di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharajo Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Betty Gama ....................................
103 – 111
14. Tingkat Kepuasan Pelayanan Wisata Kuliner Galabo (Studi di Gladag Langen Bogan Solo) Henny Sri Kusumati dan Iwan Ristanto ..........................................................
112 – 119
15. Pengembangan Model Segmenting, Targeting dalam Membidik Pasar yang Jitu bagi Pasar Produk Unggulan UKM Kabupaten Sukoharjo Joko Suryono, Purwani Indri Astuti, dan Hariyanto ....................................... 120 – 132 16. Analisis Minat Siswa Kelas XII SMA Melanjutkan Studi ke Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun 2010 (Studi Penelitian SMA di Sukoharjo) Agus Sudargono, Muh Husyain Rifai, dan Mulyono ....................................... 133 – 139 17. Pemanfatan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Ditinjau dari Persepsi Siswa terhadap Konselor Awik Hidayati, Ismail, dan Joned Sudarmaji ................................................... 140 – 145 18. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Program Komputer Suwarto dan Afif Afghohani ............................................................................... 146 – 155 19. Penerapan Lesson Study Di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Utami Murwaningsih dan Andhika Ayu Wulandari ......................................
viii
156 – 163
20. Peran Serta Masyarakat dalam Mengembangkan Pariwisata Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Pranichayudha Rohsulina dan Muh. Husyain Rifai ........................................
164 – 167
21. Kajian Potensi Ekowisata Karst Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011 Muh Husyain Rifai, Agus Sudargono, dan Mulyono .......................................
168 – 172
22. Korelasi Status Ekonomi, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Semester 6 Program Studi Bahasa Inggris Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Dipa Nugraha Suyitno, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ..........
173 – 178
Pengabdian Kepada Masyarakat 23.
24.
25.
Pengabdian Masyarakat Pelatihan Pembuatan Tepung Mokaf guna Meningkatkan Pendapatan Keluarga pada Posdaya di Kecamatan Polokarto Sri Hartati ..........................................................................................................
179 – 185
Modifikasi Kerupuk Rambak menjadi Snak Rambak Aneka Rasa Catur Budi Handayani, A. Intan Niken Tari, dan Sri Hartati ....................
186 – 190
Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar Nugraheni Retnaningsih, Catur Rini Sulistyaningsih, Sudarmi, dan Yos Wahyu Harinta ..................................................................................................
191 – 194
26.
Ibm Kelompok Tani Ternak Desa Selorejo Wonogiri Pemanfaatan Pekarangan untuk Usaha Budidaya Cacing Tanah melalui Sentuhan Ipteks Sederhana Engkus Ainul Yakin, Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri, dan Wisnu Tri Husodo ....................................................................................... 195 – 200
27.
Pengabdian Masyarakat Kelompok Warga Riskan Penderita Kanker dengan Pengobatan Herbal Daun Sirsak (Annona Muricata) di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Yos Wahyu Harinta dan Isyana Tri Astuti......................................................
201 – 208
28.
Diklat Jurnalistik dan Motivasi Mengelola Majalah Sekolah Mediasi pada OSIS SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo Betty Gama, Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Hariyanto ................ 209 – 214
29.
Pelatihan Broadcasting bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Univet Bantara Sukoharjo Sihindun Arumi dan Purwani Indri Astuti ...................................................... 215 – 221
30. English Conversation bagi Pedagang Souvenir Yoto Widodo dan Endang Dwi Hastuti ...........................................................
222 – 227
31. Pelatihan Pembuatan Proposal Penelitian Tindakan Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru SDN Karangtalun I dan SDN Karangasem 2 Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen Cucu Siti Sukonsih ............................................................................................
228 – 231
ix
32.
Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru Sekolah Dasar Negeri Dalangan 01 dan Sekolah Dasar Negeri Dalangan 02, Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo Yuliani Sri Widaningsih, Muslikh, Muhadi, dan Ira Pramudha Wardhani 232 – 236
33.
Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Wonogiri MH. Sri Rahayu, Cucu Siti Sukonsih, Toni Harsan, Sri Wahyuni, dan Devi Sri Giyanto ................................................................................................ 237 – 240
34.
Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMP Negeri 2 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study Dewi Susilowati, Utami Murwaningsih, Suwarno, dan Erika Laras A ........
241 – 246
Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMA Veteran 1 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study Afif Afghohani, Utami Murwaningsih, Andhika Ayu Wulandari, dan Januar Budi A ............................................................................................
247 – 252
35.
36.
Pelatihan Penulisan Surat Resmi Berbahasa Indonesia di Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sukoharjo Wiwik Darmini, Dewi Kusumaningsih, Titik Sudiatmi, Suparmin, dan Bambang Trianto ................................................................................................ 253 – 257
37.
Ibm Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri Iwan Ristanto dan Ali Mursyid Wahyu Mulyono ..........................................
258 – 266
Pengolahan Nilai Mahasiswa dan Pelaporan Keuangan dengan Microsoft Ecxel Darsini dan Ainur Komariah ............................................................................
267 – 271
Ibm Sistem Administrasi Desa Berbasis Komputer Hariyanto dan Nuryani Tri Rahayu .................................................................
272 – 277
Penerapan Alat Pengering Sablon Plastik guna Meningkatkan Efisiensi Produksi Sablon Plastik ”Yudha” Mathilda Sri Lestari dan Rahmatul Ahya .......................................................
278 – 283
38.
39.
40.
Kegiatan ilmiah mahasiswa 41.
x
Aplikasi Pemipil Jagung Model Belt pada Kelompok Tani Ngudi Raharjo Dusun Kasian, Desa Kerja Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri Nanang Unggul Prasetyo, Eka Andika, Ahmad Sugiharto, dan Ainur Komariah ...........................................................................................................
284 – 288
42.
Briket Arang Limbah Industri Tepung Aren sebagai Bahan Bakar Alternatif Arwan Dwi Wardoyo dan Ainur Komariah ................................................... 289 – 294
43.
Penerbitan dan Pemasaran Buku ”24 Jam Menguasai Aksara Jawa” Bisri Nuryadi, Wahyu Al Hidayat Jati, dan Rohkhayati ..............................
295 – 299
44.
Peluang Bisnis Pemanfaatan Limbah Botol Plastik menjadi Aneka Souvenir Hajatan Diana Mustika Sari dan Dadang Setiyawan ................................................... 300 – 305
45.
Memanfaatkan Singkong menjadi Tepung Mocaf untuk Pemberdayaan Masyarakat Sumberejo Sri Sunarsi, Marcellius Sugeng A, Sri Wahyuni, dan Widiarti Ratnaningsih ………………………………………………………………….
306 – 310
xi
ISBN : 978-602-99172-5-3
Proceeding SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA Sukoharjo, 7 Desember 2011
RA
N
BA
N
G
N
NUS
A N TA
U
NI
RA
VE
E
U
R S I TA S V ET
Tema: Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi
SU
KOHARJO
Team Review: Dr. Ir. Ali Mursyid Wahyu Mulyono, M.P Purwani Indri Astuti, S.S., M.Hum Suprapto, S.T., M.Eng Utami Murwaningsih, S.Pd., M.Pd Ir. A. Intan Niken Tari, M.P
Editor: Ratih Wijayava, S.Pd., M.Hum. Ainur Komariah, S.T.
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO 2011