PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KALKULUS INTEGRAL MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Lalu Saparwadi Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Hamzanwadi Selong
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendapatkan pola pembelajaran melalui kegiatanlesson study pada mata kuliah Kalkulus Integralsehingga dapat meningkatkan kualitas proses belajar mahasiswa, (2) Mengetahui hasil belajar yang dicapai mahasiswa pada mata kuliah Kalkulus Integralmelalui kegiatanlesson study. Penelitian dilaksanakan di Prodi Pendidikan Matematika STKIP Hamzanwadi Selong, dengan subyek penelitian adalah mahasiswa S-1 yang mengambil mata kuliah Kalkulus Integral.Penelitian dilakukan dengan menggunakan tahapan-tahapan yang berlaku dalam kegiatanlesson study.Pelaksanaan penelitian berlangsung dalam 4 siklus yang disesuaikan dengan alokasi dan pokok bahasan yang dipilih. Dalam setiap siklus terdiri dari tahapan plan, do dan see .Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: lembar observasi dan tes prestasi belajar. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, perekaman dan tes.Data hasil observasi dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kualitas pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dilakukan dengan cara membandingkan skor individu dengan tes sebelumnya. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh suatu pola pembelajaran melalui kegiatanlesson study pada mata kuliah Kalkulus Integral. Terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran. Ini dapat dilihat dari jumlah mahasiswa yang aktif semakin banyak.Dari hasil belajar mahasiswa juga terjadi peningkatan mulai dari siklus I ke siklus 2, siklus 2 ke siklus 3, dan dari siklus 3 ke siklus 4. Kata Kunci :Lesson Study, Kalkulus Integral.
ABSTRACT
This study aims to (1) obtain the learning patterns through lesson study on Integral topic of Calculus courses, so that it can improve the quality of the student learning process, (2) Know student learning outcomes achieved in the course Calculus Integrathrough activity of lesson study. The experiment was conducted in Mathematics Education in STKIP Hamzanwadi Selong, with research subjects are S-1 students who took the course Calculus class. This research is done using the prevailing stages in lesson study.The research takes place in 4 cycles adapted to the allocation and principal The selected topics. In each cycle consisting of the stages of plan, do and see .The Instrument was used in this study include: observation and learning achievement test. Data collected by observation, recording and tes.Data observation results were analyzed descriptively to determine the quality of learning. To determine the learning outcome is done by comparing the scores of individuals with previous tests. Research that has been carried out to obtain a pattern of learning through lesson study Calculus course. An increase in the quality of the learning process. This can be seen
35
from the number of students who actively growing banyak.Dari student results is also an increase from the first cycle to cycle 2, cycle 2 to cycle 3 and cycle 3 to 4 cycles. Keywords: Lesson Study, Integral Calculus. Pada program studi Pendidikan Matematika
sehingga
akhirnya
khusunya di STKIP Hamzanwadi Selong di
produktivitas.
akan
meningkatkan
Pancor, Lombok Timur dan umumnya pada
Bagi mahasiswa yang berasal dari
semua program studi pendidikan matematika
SMA diluar konsentrasi IPA materi kuliah
di pulau Lombok ditemukan fakta bahwa
dalam kalkulus dirasa masih sulit untuk
kalkulus, terutama materi Kalkulus integral
dipahami. Ditambah lagi selama ini proses
atau sering disebut juga dengan kalkulus II,
pembelajaran
termasuk mata kuliah yang sulit serta
perkuliahan kalkulus masih menggunakan
memerlukan
dan
metode ceramah lewat power point(teacher
kemampuan komunikasi yang tinggi untuk
centered learning) dimana peran dosen masih
bisa dimengerti, karena materi Kalkulus
sangat dominan sehingga berdampak pada
mengandung konsep secara rinci. Padahal
kurang mandirinya mahasiswa. Gejala ini
kenyataannya, materi Kalkulus yang terdiri
dapat diamati dari kurangnya interaksi antara
dari Limit, Diferensial, dan Integral adalah
mahasiswa
sangat esensial sebagai materi prasyarat dari
permasalahan yang dilontarkan dosen ke
beberapa mata kuliah selanjutnya seperti
mahasiswa, mahasiswa cenderung diam.
mata
Diam
kuliah
tingkat
penalaran
Persamaan
Differensial,
yang
dengan
disini
diterapkan
dosen
dapat
dalam
apabila
diartikan
ada
apakah
Statistika Matematika, Kapita Selekta, dan
mahasiswa tersebut tidak mengerti atau tidak
sebagainya. Hal ini dapat dilihat dari Silabi
tahu apa yang harus ditanyakan. Pada pola
ataupun SAP (Satuan Acara Perkuliahan)
pembelajaran ini umumnya dosen kurang
Kalkulus di dalam Kurikulum Program Studi
memberi inspirasi kepada mahasiswa untuk
Pendidikan Matematika khususnya Jurusan
berkreasi dan kurang melatih mahasiswa
MIPA STKIP Hamzanwadi Selong tahun
untuk hidup mandiri. Materi kuliah yang
2012.
disajikan Penyusunan Silabus, SAP, Modul,
dosen
kurang
menantang
mahasiswa untuk berpikir.
Metode dan penetapan alat bantu pengajaran
Permasalahan yang dihadapi pada
harus selalu dievaluasi secara berkala dalam
pelaksanaan mata kuliah kalkulus seperti
rangka keberhasilan proses pembelajaran
tersebut diatas perlu diatasi, jika tidak segera
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi
diatasi maka mahasiswa disamping akan
yang begitu cepat, penyebaran informasi baik
mengalami kesulitan dalam menempuh mata
itu teks, data, gambar, dan lain sebagainya
kuliah juga akan menghambat penguasaan
dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan
mata kuliah lain yang bersinergis dengan
akurat kepada pengguna informasi tersebut,
36
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 9 No.1 Januari 2015
mata
kuliah
kalkulus
pada
semester
mata kuliah Kalkulus Integral sehingga
selanjutnya.
dapat meningkatkan kualitas proses
Berangkat dari permasalahan ini peneliti ingin mencoba mengubah budaya
belajar mahasiswa. b.
Mengetahui hasil belajar yang dicapai
perkuliahan dari teacher centered learning ke
mahasiswa pada mata kuliah Kalkulus
student centered learning, hal ini penting
Integral melalui kegiatan lesson study.
untuk
meningkatkan
kemandirian
mahasiswa. Oleh karena itu perlu model
METODE
pembelajaran yang lain dalam mata kuliah Kalkulus
yang
dapat
mengakomodasi
1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
kepentingan-kepentingan di atas selain model
dilaksanakan
di
pembelajaran yang dipergunakan selama ini.
Program Studi Pendidikan Pendidikan
Implikasi dari uraian di atas adalah perlu
Matematika
dicari model pembelajaran yang mampu
Selong.Waktu pelaksanaan penelitian ini
meningkatkan partisipasi aktif peserta didik,
ditentukan pada perkuliahan semester
memotivasi mahasiswa untuk bekerja sama
ganjil tahun akademik 2014/2015.
dan berkompetisi , berlatih mandiri dan
STKIP
Hamzanwadi
2. Prosedur Penelitian
kreatif. Metode pengembangan sistem
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar di program studi pendidikanmatematika dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan terutama di Program Studi Pendidikan matematika STKIP Hamzanwadi Selong. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini
pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah lesson research dengan lesson study model Lewis (2002).
Pelaksanaanya
direncanakan
berlangsung dalam 4OC (Open Class) yang disesuaikan dengan alokasi waktu dan pokok bahasan yang dipilih. Dalam
adalah
setiap siklus terdiri dari 3 kegiatan, yaitu a.
Mendapatkan
pola
pembelajaran
melalui kegiatan lesson study pada
: 1) Perencanaan (plan) ; 2) Pelaksanaan dan Observasi (do); 3) Refleksi (see).
37
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 9 No.1 Januari 2015
Gambar 1. Alur Prosedur Penelitian
Sebelum dilakukan penelitian,
a) Perencanaan (plan)
diperlukan 2 tahapan persiapan yang meliputi :
Pada
tahap
ini
dilakukan
perencanaan pembelajaran.Pada
1) Tahap pertama adalah membentuk kelompok lesson study.
tahap ini anggota kelompok menyusun
Pada tahap ini akan dilakukan 2
Rencana
Pembelajaran (RP), Petunjuk pelaksanaan
kegiatan, yaitu : a) Merekrut anggota kelompok sebagai tim pengajar Kalkulus Integral, sekaligus menentukan seorang dosen dari anggota kelompok
sebagai
pembelajaran,
Modul
pembelajaran/Diktat,
Lembar
Kerja
instrument serta
Mahasiswa,
penilaian
lembar
proses, observasi
pembelajaran.
dosen b) Pelaksanaan dan Observasi (do)
pelaksana pembelajaran. b) Menyusun komitmen bersama,
Rencana
pembelajaran
menyusun jadwal pertemuan,
telah
disusun
dan
diimplementasikan di kelas oleh
menyepakati
aturan
kelompok. 2) Tahap kedua memfokuskan lesson
yang
bersama
dosen pelaksana (dosen model) pembelajaran.
Anggota
study, terdiri atas 2 kegiatan yaitu:
kelompok yang lain sebagai
a) Menyepakati tentang tema
observer.
Pada
permasalahan, fokus
dilakukan
juga
permasalahan dan tujuan utama
proses pembelajaran
pemecahan masalah, termasuk
tahap
ini
dokumentasi
c) Refleksi (see)
identifikasi kualitas mahasiswa yang ada saat ini, kualitas ideal dan kesenjangan yang terjadi. b) Menentukan mata kuliah dan topik-topiknya.
Proses
pembelajaran
yang
sudah
terlaksana
perlu
dilakukan refleksi dan dianalisis segera
setelah
pembelajaran
selesai. Hasil refleksi digunakan Setelah tahapan persiapan selesai, barulah dilakukan siklus-siklus penelitian, yaitu : 1) Siklus Pertama
sebagai
masukan
untuk
perbaikan atau revisi rencana pembelajaran berikutnya. 2) Siklus Kedua
2
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 9 No.1 Januari 2015
Siklus kedua dilakukan tahapan-
mata kuliah Kalkulus Integral pada
tahapan seperti pada siklus pertama
semester
tetapi
2014/2015.
didahului
perencanaan
ulang
dengan berdasarkan
ganjil
tahun
akademik
4. Teknik Pengumpulan Data
hasil-hasil yang diperoleh pada siklus
pertama,
Pengumpulan data dilakukan
sehingga
kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus pertama tidak terjadi
dengan teknik observasi, perekaman dantes.Teknik
observasi
dan
perekaman digunakan untuk merekam
pada siklus kedua.
kualitas pembelajaran, sedangkan tes 3) Siklus Ketiga
digunakan untuk mengetahui hasil
Siklus ketiga dilakukan tahapantahapan seperti pada siklus pertama tetapi
didahului
perencanaan
ulang
belajar. 5. Instrumen Penelitian
dengan Instrumen
berdasarkan
hasil-hasil yang diperoleh pada siklus kedua, sehingga kelemahankelemahan yang terjadi pada siklus kedua tidak terjadi pada siklus
yang
digunakan
dalam penelitian ini meliputi: lembar observasi dan tes prestasi belajar. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui
kualitas
pembelajaran
Kalkulus Integral, dan tes prestasi
ketiga.
belajar digunakan untuk mengetahui hasil belajar. 4) Siklus Keempat
Lembar observasi berisi tentang
Siklus keempat dilakukan tahapantahapan seperti pada siklus pertama tetapi
didahului
perencanaan
ulang
komponen kegiatan mahasiswa meliputi : (a) Interaksi antara mahasiswa dengan
dengan berdasarkan
mahasiswa (b) Interaksi antara mahasiswa dan
hasil-hasil yang diperoleh pada siklus ketiga, sehingga kelemahan-
dosen (c) Interaksi antara mahasiswa dan
kelemahan yang terjadi pada siklus ketiga tidak terjadi pada siklus keempat.
media/sumber belajar (d)
Mahasiswa
pasif
(misalnya
melamun, topang dagu, dsb) atau bermain- main (pensil, penggaris,
3. Populasi Penelitian
jari, ball-point, dsb), Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan
S1
Program
Matematika
Studi STKIP
(e) Mahasiswa diam karena berpikir dan
perhatian
(misalnya
mendengarkan pertanyaan dosen,
Hamzanwadi Selong yang mengambil
39
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 9 No.1 Januari 2015
memperhatikan penjelasan dosen,
model
memperhatikan pertanyaan atau
kooperatif
penjelasan teman, dsb)
pendekatan scientific. Mahasiswa nantinya
Kesemua
komponen
menawarkan model
pembelajaran
investigasi
dengan
kegiatan
akan dikelompokkan menjadi beberapa
mahasiswa tersebut diamati untuk
kelompok yang heterogen dilihat dari
kemudian dideskripsikan pada lembar
kemampuannya. Masing-masing kelompok
pengamatan. Observasi dilakukan oleh
beranggotakan 3 orang. Dosen model juga
tim peneliti sebagai observer selama
menawarkan
pelaksanaan
kelompok dari
pembelajaran
berlangsung.
adanya hasil
penilaian kerja
tiap
kelompok
mereka. Setelah plan dilanjutkan dengan
6. Teknik Analisis Data
open class (DO) yang dilaksanakan pada Data hasil observasi dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kualitas
pembelajaran
Integral.
Untuk
Kalkulus mengetahui
peningkatan hasil belajar dilakukan dengan cara membandingkan skor individu dengan tes sebelumnya.
hari jum’at 17 oktober 2014 dikelas III C. Pada saat ini sebagian besar yang telah direncanakan
terlaksana
dengan
baik,
kecuali dikegiatan awalnya tidak didukung dengan LCD, sehingga slide ppt tidak dapat ditampilkan. Disela-sela penjelasan dosen, mahasiswa dalam kelompoknya mendiskusikan soal yang diberikan. Pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
sepertiga bagian akhir dari perkuliahan
1. Deskripsi Hasil Penelitian
mahasiswa mengerjakan beberapa soal
a. Data kegiatan pembelajaran
untuk didiskusikan dalam kelompoknya. Berdasarkan pengamatan observer ada
Deskripsi pelaksanaan setiap siklus akan dijelaskan berikut ini
mahasiswa yang tidak terlibat dalam diskusi.
1) Siklus I
Siklus I diakhiri dengan SEE yaitu
Materi yang disampaikan pada
berupa refleksi terhadap apa yang telah
siklus I ini adalah tentang integral tentu.
dilaksanakan pada Open Class. Kegiatan
Dosen
perangkat
refleksi ini sendiri dipimpin olehBapak
pembelajaran yaitu SAP yang didalamnya
Shahibul Ahyan,M.Pd sebagai moderator.
terdapat
Dosen
model
menyususn
metode,
langkah-langkah
model
pertama
dilaksanakan
sebelum
pendapatnya mengenai OC yang telah
pelaksanaan open class untuk mendapatkan
dilakukan. Setelah itu semua observer
masukan dan beberapa catatan untuk
diberikan
perbaikan. Pada kesempatan ini dosen
Berdasarkan hasil pengamatan beberapa
hari
untuk
kesempatan
pembelajaran, garis besar materi. Plan ini tiga
kali
diberikan
kesempatan
menyampaikan
yang
sama.
40
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 9 No.1 Januari 2015
observer
diantaranya:
suasana
belajar
kompetisi
antar
mendiskusikan permasalahan atau contoh
kelompok juga kelihatan hidup, mayoritas
yang diberikan. Semua berjalan seperti
mahasiswa
yang diharapkan, namun masih belum
begitu
bergairah,
menikmati
pembelajaran,terdapat
proses
juga
mahasiswa
sela
penjelasan
optimal
ketika
dosen
mahasiswa
dosen memitia
yang belum bisa membuat grafik fungsi,
perwakilan
dan terdapat juga mahasiswa yang bulum
mempersentasikan hasil kerja kelompok
bisa mengintegralkan. Selanjutnya akan
mereka. Akibatnya waktu yang digunakan
diadakan perbaikan pada siklus II terutama
agak lama.
menyangkut mahasiswa yang tidak aktif dalam diskusi.
kelompok
setiap untuk
Masalah itu disampaikan oleh Dosen model pada saat refleksi yang dipimpin oleh
2) Siklus II
Bapak
L.M.Fauzi,M.Pd.Sisebagai
moderaor. Pelajaran yang dapat dipeti Kegiatan perencanaan pada siklus II dilaksanakan Sabtu, 1 November 2014, bertempat
di ruang Program Studi
Pendidikan
Matematika.
Materi
yang
disampaikan pada siklus II ini adalah mengenai luas daerah bidang datar. Metode yang digunakan tetapmengacu pada siklus Idengan memperhatikan kelemahan pada siklusI.
Menjelang
akhir
diskusi
pemecahan permasalah, ada wakil dari tiap kelompok yang akan mengerjakan hasil kelompok mereka masing-masing. Dengan demikian diharapkan tidak ada mahasiswa yang
tidak
serius
padakegiatan kali ini yaitu saat dosen menyampaikan motivasi dan apersepsi menggunakan
media
kontekstual.
slide
pptsecara
Beberapa
dosen
menyampaiakan adanya kelompok yang tidak optimal dalam diskusi dan waktu banyak dihabiskan akibat dari setiap kelompok pekerjaannya
mempersentasikan
hasil
masing-masing.
Secara
umum telah terjadi suasana belajar yang kondusif,
mahasiswa
serius
dalam
memperhatikan penjelasan dosen dan aktif dalam diskusi.
memperhatikan
penjelasan dosen dan tidak ada mahasiswa
3) Siklus III
yang tidak serius dalam berdiskusi dalam
Kegiatan siklus
siklus I.
November 2014, bertempat di ruang saat
Open
jum’at
15
Program Studi Pendidikan Matematika. Materi yang disampaikan pada siklus
november 2014, dosen membuka pelajaran
III ini adalah mengenai volume benda
dengan
dan
putar dengan motode cakram.Metode
motivasi. Dosen menjelaskan materisecara
yang digunakan tetapmengacu pada
kontekstual dengan power point. Disela-
siklus
memberikan
hari
yang
Sabtu,
7
diselenggarakan
pada
Class
dilaksanakan
pada
kelompoknya seperti yang tampak pada
Pada
II
perencanaan
apersepsi
sebelumnyayang
berupa
41
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 9 No.1 Januari 2015
rencana-rencana
dengan
kesempatan
kualitas
menyampaikan pendapatnya mengenai OC
pembelajaran dapat tercapaiai secara
yang telah dilakukan. Setelah itu semua
optimal. Oleh karena itu yang menjadi
observer
fokus perencanaan disini yaitu, setelah
sama.Pelajaran yang dapat dipeti pada
mahasiswa berdiskusi dengan anggota
kegiatan kali ini berdasarkan observer
kelompok
mereka
yaitu saat dosen menyampaikan motivasi
akandipilih
satu
tujuan
perbaikan
peningkatan
masing-masing, perwakilan
pertama
diberikan
kali
kesempatan
untuk
yang
dari
dan apersepsi menggunakan media slide
kelompok-kelompok yang berdiskusi,
ppt secara kontekstual. Beberapa dosen
dan selanjutnya perwakilan kelompok
menyampaiakan adanya kelompok yang
yang lain diberikan kesempatan untuk
tidak optimal dalam diskusi dan waktu
memberikan jawaban jika jawaban
banyak dihabiskan akibat setiap kelompok
mereka berbeda dengan kelompok yang
banyak memberikan tanggapan berbeda
dipilih maju mempersentasikan hasil
berdasarkan hasil pekerjaannya masing-
pekerjaanya.
masing, dan terdapat mahasiswa yang
Pada saat Open Class yang
belum bisa membuat grafik fungsi. Secara
diselenggarakan pada hari jum’at 21
umum telah terjadi suasana belajar yang
November2014, semua berjalan seperti
kondusif,
yang diharapkan. Dengan bantuan LCD
memperhatikan penjelasan dosen dan aktif
dosen dapat menggunakan power point
dalam diskusi.
dalam menjelaskan materi kuliahsesuai dengan
perencanaan.
selanjutnya
mahasiswa Setelah
sebagian
terlibat
dalam
mahasiswa
besar diskusi.
duduk
kelompok-kelompoknya,
dalam
menjelang
akhir diskusi kelompok, dilanjutkan dengan memilih satu sebagai perwailan dari
kelompok
diskusi
mempresentasikan hasil pekerjaanya, dan kelomok yang lain memberikan tanggapan
dari
hasil
pekerjaan
Pada saat refleksi yang dipimpin oleh Ibu Sri Supiati,M.Pd.Si sebagai Dosen
dalam
4) Siklus IV Kegiatan perencanaan pada siklus
model
IV dilaksanakan Kamis, 27 November 2014, bertempat di ruang Program Studi Pendidikan
Matematika.
Materi
yang
disampaikan pada siklus IV ini adalah mengenai volume benda putar dengan motode cincin. Metode yang digunakan tetapmengacu pada siklus I, II, danIIIyang berupa rencana-rencana perbaikan dengan tujuan peningkatan kualitas pembelajaran dapat tercapaiai secara optimal. Fokus perencanaan disini yaitu, setelah dosen
kelompok yang terpilih maju.
moderaor.
serius
Mahasiswa
serius mendengarkan penjelasan dosen dan
mahasiswa
diberikan
menyampaikan tujuan pembelajaran, dosen model
langsung
mengarahkan
semua
mahasiswa dalam menemukan konsep
42
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 9 No.1 Januari 2015
materi secara besama-sama yang akan
metode yang digunakan pada pertemuan
ditargetkan dalam peretemuan kali ini.
kali ini, walupun dalam kegiatan awalnya
Selanjutnya
tanpa menggunakan bantuan LCD saat
melalui
LKM
mahasiswa
diberikan permasalahan dan dipecahkan
menyampaikan
melalui kegiatan diskusi dengan angota
apersepsi.Secara
kelompok mahasiswa masing-masing.
suasana belajar yang kondusif, mahasiswa
Pada
saat
Open
Class
motivasi umum
telah
dan terjadi
yang
serius dalam memperhatikan penjelasan
diselenggarakan pada hari jum’at 28
dosen dan aktif dalam diskusi, dan
November 2014, semua berjalan seperti
kegiatan pembelajaran kali ini lebih baik
yang diharapkan. Dengan bantuan LCD
dari pada OC sebelumnya.
dosen dapat menggunakan power point dalam menjelaskan materi kuliah sesuai dengan perencanaan. mendengarkan
penjelasan
dosen
dan
terlibat dalam diskusi. Setelah mahasiswa dalam
menjelang
kelompok-kelompoknya,
akhir
Hasil Belajar Mahasiswa
Mahasiswa serius
selanjutnya sebagian besar mahasiswa
duduk
b. Data Peningkatan Aktivitas Dan
diskusi
Berikut ini akan disajikan data hasil pengamatan dari beberapa aspek aktivitas dalam proses pembelajaran melalui kegiatan lesson study, yaitu:
kelompok,
dilanjutkan dengan memilih satu sebagai perwailan
dari
kelompok
diskusi
mempresentasikan hasil pekerjaanya, dan kelomok yang lain mengevaluasi hasil dari pekerjaan kelompok yang terpilih maju. Pada saat refleksi yang dipimpin oleh
Bapa
moderaor.
M.
Gazali,M.Pd.
Dosen
kesempatan
model
pertama
sebagai diberikan
kali
untuk
menyampaikan pendapatnya mengenai OC yang telah dilakukan. Setelah itu semua observer
diberikan
kesempatan
yang
sama.Pelajaran yang dapat dipeti pada kegiatan kali ini berdasarkan observer yaitu dosen model sangat tepat memilih No
Aspek Pengamatan
OC 1 Jmlh %
OC 2 jmlh %
OC 3 jmlh %
OC 4 Jmlh %
43
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 9 No.1 Januari 2015
Interaksi antara mahasiswa dan mahasiswa (misalnya berdiskusi) Interaksi antara mahasiswa dan dosen (misalnya mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan Interaksi antara mahasiswa dengan media/sumber belajar/LKM (misalnya membaca buku, mengerjakan tugas) Mahasiswa diam karena berpikir dan perhatian (misal memperhatikan penjelasan dosen, memperhatikan pertanyaan atau penjelasan teman) Mahasiswa pasif (misal melamun, topang dagu, atau bermain-main pensil, penggaris)
1
2
3
4
5
10
55,6
12
66,7
16
88,9
16
100
4
22,2
7
38,9
13
72,2
16
100
13
72,2
14
77,8
14
77,8
16
100
14
77,8
15
83,3
17
94,4
16
100
8
44,4
6
33,3
5
27,8
1
6,25
Hasil tes evaluasi dari setiap siklus dalam proses pembelajaran melalui kegiatan lesson study.
No
1 2 3 4 5
Interval nilai
80 – 100 65 – 79 55 – 64 45 – 54 < 45 Jumlah Nilai Rata-rata Nilai ≥ 65 / % % ≥ 65
Kategori Nilai
A B C D E
Jumlah Mahasiswa Siklus I
Siklus II
Siklus III
Siklus IV
4 6 6 2 0 18 70,28 10
6 6 5 1 0 18 74,44 12
6 7 4 1 0 18 75,44 13
8 6 2 0 0 16 86,31 14
55,6%
66,7%
72,2%
87,5%
2. Pembahasan Hasil
observasi
dan
refleksi
terhadap pola pembelajaran dengan lesson study dan hasil belajar mahasiswa pada siklus I, mahasiswa mulai terlihat antusias dengan
model
pembelajaran
yang
dilakukan. Walaupun pada siklus pertama
44
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 9 No.1 Januari 2015
ini masih banyak mahasiswa yang pasif
yang
baik itu pada kegiatan diskusi kelompok
mahasiswa yang pasif menurun dari 6
maupun pada waktu awal perkuliahan saat
mahasiswa menjadi 5 mahasiwa.Kondisi
dosen menjelaskan materi.Mahasiswa yang
diskusi cukup berkembang, tapi ketika
pasif pada siklus I ini tercatat ada 8
mahasiswa
mahasiswa, mereka kelihatan cuma diam
volume
termenung.Dari hasil observasi dan refleksi
cakaram cukup sulit dipecahkan, karena
ditemukan bahwa kepasifan mahasiswa
disamping mereka belum menyiapkan
tersebut dikarenakan dosen model kurang
materi
melakukan
digunakan
pendekatan
baik
secara
dilakukan.Sehingga
membentuk
benda
lebih
putar
sebuah dengan
dahulu,
juga
jumlah
metode
kurang
rumus metode
yang
tepat.Jumlah
individu maupun kelompok.Demikian pula
interaksi antara mahasiswa dengan dosen
jumlah
dan antara mahasiswa dengan mahasiswa
interaksi
yang
terjadi
antara
mahsiswa dengan dosen relatif masih
meningkat dari OC sebelumnya.
sedikit yaitu 4 mahasiswa, hal ini terjadi
Pada
karena mahasiswa belum terbiasa dengan
semakin
pola pembelajaran yang diterapkan.
mengikuti
siklus
tampak
IV,
mahasiswa
bersemangat
perkuliahan,
mereka
dalam sudah
Pada siklus II,hasil yang diperoleh
terbiasa dalam melakukan diskusi dan
sudah mulai ada perubahan sikap yang
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
positif, diskusi sudah mulai jalan dengan
di depan kelas. Dari 16 mahasiswa dan 2
baik,
mulai
mahasiswa yang tidak hadir yang pasif
menyesuaikan dengan pola pembelajaran
tinggal 1 mahasiswa, ini membuktikan
yang
jumlah
dengan pola pembelajaran yang dilakukan
mahasiswa yang pasif menurun dari 8
dapat meningkatkan keaktifan mahasiswa
mahasiswa menjadi 6 mahasiwa, kondisi
dalam
diskusi cukup sulit berkembang karena
digunakan oleh dosen model yaitu metode
membentuk sebuah rumus luas sebarang
ekspositori dengan pendekatan scientific.
mahasiswa
dilakukan.
sudah
Sehingga
perkuliahan.
Metode
yang
bidang datar yang terbentu oleh dua kurva
Hasil evaluasi belajar siklus I ke
cukup sulit dipecahkan akibat mereka
siklus II mengalami peningkatan baik
belum menyiapkan materi lebih dahulu.
dilihat dari rata-rata nilai yang diperoleh
Jumlah interaksi antara mahasiswa dengan
pada siklus I yaitu 70,28 menjadi 74,44
dosen dan antara mahasiswa dengan
pada siklus II. Demikian juga jumlah
mahasiswa meningkatdari OC sebelumnya.
persentasi mahasiswa yang mendapatkan
yang
nilai ≥65 pada siklus I yaitu 55,6%
diperoleh sedikit ada perubahan sikap yang
menjadi 66,7% pada siklus II. Hasil untuk
positif, diskusi sudah mulai jalan dengan
siklus III sedikit mengalami peningkatan
baik,
mulai
nilai, dari siklus II yaitu 74,44 menjadi
menyesuaikan dengan pola pembelajaran
75,44 pada siklus III. Demikian juga
Pada
siklus
mahasiswa
III,
hasil
sudah
45
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 9 No.1 Januari 2015
jumlah
persentasi
mahasiswa
yang
c. Setelah
perkuliahan
selesai
dilakukan
mendapatkan nilai ≥ 65 pada siklus I yaitu
refleksi untuk mengurangi kelemahan yang
66,7% menjadi 72,2% pada siklus III.
terjadi
Untuk
Sehingga
hasil
evaluasi
siklus
culup
mengalami peningkatan dengan baik, dari siklus III yaitu 75,44 menjadi 86,31 pada
dalam dapat
proses
pembelajaran.
meningkatkan
proses
pembelajaran. 2. Terjadi peningkatan kualitas proses
siklus IV, dan juga jumlah persentasi
pembelajaran. Ini dapat dilihat dari jumlah
mahasiswa yang mendapatkan nilai ≥ 65
mahasiswa yang aktif semakin banyak,
pada siklus III yaitu 72,2% menjadi 87,5%
perkuliahan tidak membosankan karena
pada siklus IV.
sebagian besar mahasiswa kelihatan antusias dalam belajar. Bagi dosen juga ada keuntungannya yaitu dapat melakukan
Simpulan
kolaborasi dengan teman sejawat dalam 1. Diperoleh pola pembelajaran berbasis
upaya untuk memperbaiki
lesson study pada mata kuliah Kalkulus
pembelajarannya
Integral untuk meningkatkan kualitas
3. Dari hasil belajar mahasiswa juga terjadi
proses belajar mahasiswa, yaitu :
peningkatan mulai dari siklus I ke siklus II,
a. Sebelum perkuliahan berlangsung, dosen dan kolaborator menyiapkan perencanaan
dari siklus II ke siklus III, dan dari siklus III ke siklus IV.
untuk pembelajaran yaitu materi kuliah, Silabus, SAP, LKM, lembar observasi, serta evaluasi. Menentukan dosen model, observer
serta
pembagian
kelompok
DAFTAR PUSTAKA Bill Cerbin & Bryan Kopp.A Brief Introduction
to
College
Lesson Study.Lesson Study
mahasiswa. b. Pelaksanaan perkuliahan diawali dengan
Project.online:
penjelasan dosen tentang materi yang akan
http://www.uwlax.edu/sotl/ls
didiskusikan. Kemudian dilakukan diskusi
p/index2.htm
kelompok untuk mengisi lembar kerja dan dilanjutkan
dengan
presentasi
hasil
Lewis, Catherine C, 2002, Lesson Study : A Handbook of Teacher-Led
kerjaperwakilan dari satu kelompok di
Instructional
depan
Philadelphia, PA : research
kelas,
dan
kelompok
lain
memberikan tanggapan jika mendapatkan hasil kerja berbeda. Pada pelaksanaan
Change,
for better Schools,Inc. Mulyasa.2003.
Kurikulum
Berbasis
dan
Kompetensi,
konsep,
pengamatan untuk mengetahui kekurangan
karakteristik
dan
proses pembelajaran.
implementasi. Bandung : PT.
perkuliahan
dilakukan
observasi
Remaja Rosdakarya.
46
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 9 No.1 Januari 2015
Oemar Hamalik. (2003). Proses Belajar Mengajar.Jakarta
:
Bumi
Aksara. Sukirman,
2006,
Lesson
Study,
Yogyakarta : FMIPA UNY Slamet Mulyana. 2007. Lesson Study (Makalah).
Kuningan:
LPMP-Jawa Barat Tim Lesson Study, 2007, Rambu-Rambu Pelaksanaan Lesson Study, Yogyakarta:FMIPA
UNY.
47
48