PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Siti Muslikhah 4401407058
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
i
ii
iii
ABSTRAK
Muslikhah, Siti. 2011. Peningkatan Aktivitas Siswa Melalui Penerapan Lesson Study pada Materi Jaringan Tumbuhan Kelas XI SMA. Skripsi, Jurusan biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dra. Ely Rudyatmi, M. Si. dan Ir. Tuti Widianti, M. Biomed Berdasarkan pengamatan pembelajaran kelas diketahui siswa enggan bertanya, menjawab pertanyaan dan kerja kelompok masih didominasi siswa aktif. Berdasarkan wawancara guru biologi dan hasil ulangan harian diketahui materi jaringan tumbuhan sukar dipahami siswa. Hal tersebut menyebabkan aktivitas siswa tersebut belum optimal, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa kelas XI SMA N 1 Karanganom Klaten melalui penerapan lesson study pada pembelajaran materi jaringan tumbuhan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif melalui penerapan lesson study, dilaksanakan di SMA N 1 Karanganom Klaten pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012. Sampel penelitian kelas XI IPA 1 ditentukan dengan teknik purpossive sampling. Data berupa aktivitas siswa, tanggapan siswa, tanggapan guru, dan hasil belajar siswa yang masing-masing diperoleh dari instrumen lembar observasi aktivitas siswa, angket tanggapan siswa, lembar panduan wawancara, dan tes ulangan harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase siswa yang aktif dan sangat aktif pertemuan pertama, kedua, dan ketiga yaitu 65%, 67%, dan 86%. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran baik. Tanggapan guru juga baik terhadap lesson study yang diterapkan. Ketuntasan hasil belajar klasikal 36%. Kesimpulkan dari penelitian ini bahwa melalui penerapan lesson study pada pembelajaran materi jaringan tumbuhan dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas XI SMA N 1 Karanganom Klaten. Kata Kunci
: Aktivitas Siswa, Lesson Study, Jaringan Tumbuhan.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Peningkatan Aktivitas Siswa Melalui Penerapan Lesson Study pada Materi Jaringan Tumbuhan Kelas XI SMA” ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Universitas Negeri Semarang. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Rektor Universitas Negeri Semarang, atas kesempatan yang diberikan pada penulis untuk menyelesaikan studi srata I di jurusan Biologi FMIPA UNNES. 2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang, atas ijin yang diberikan pada penulis untuk melakukan penelitian. 3. Ketua Jurusan Biologi Universitas Negeri Semarang, atas kemudahan administrasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Dra. Ely Rudyatmi, M. Si, selaku Dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran-sarannya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Ir. Tuti Widianti, M. Biomed selaku Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran-sarannya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Parmin, S. Pd, M. Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran-sarannya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. 7. Kepala SMA N 1 Karanganom Klaten yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian. 8. Segenap guru biologi, guru dan karyawan serta siswa kelas XI SMA N 1 Karanganom Klaten.
v
9. Mak’e, mak’e, mak’e dan pak’e yang selalu menjadi sumber inspirasi untuk berjuang, memberi dukungan, dorongan serta doa yang tidak henti-hentinya untuk penulis dalam menyusun skripsi ini. 10. Mbak Siti, Mas Imam, Mas Wanto, ponakan tercinta “Nabil dan Fatiya” yang selalu memberikan doa, dukungan, dorongan, bantuan dan semangat. 11. Emy, Lilis, saudara-saudara, sahabat-sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan doa, dukungan, dorongan, bantuan dan semangat. 12. Semua pihak yang telah membantu, mendukung, dan memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga segala kebaikan yang diperbuat mendapatkan balasan dari Allah SWT. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
.
Semarang, November 2011
Penulis
vi
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .....................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................
iii
ABSTRAK ..................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ................................................................................
v
DAFTAR ISI ...............................................................................................
vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xi
BAB I. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang ....................................................................
1
B.
Rumusan Masalah ...............................................................
3
C.
Penegasan Istilah .................................................................
3
D.
Tujuan Penelitian.................................................................
4
E.
Manfaat Penelitian ...............................................................
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A.
Pembelajaran ......................................................................
6
B.
Aktivitas Siswa ...................................................................
7
C.
Materi Jaringan Tumbuhan .................................................
9
D.
Lesson Study ........................................................................
9
E.
Penelitian –Penelitian yang Pernah Dilakukan ....................
14
F.
Kerangka Berpikir ...............................................................
15
BAB III. METODE PENELITIAN A.
Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................
16
B.
Populasi dan Sampel .............................................................
16
vii
Halaman C.
Variabel Penelitian ..............................................................
16
D.
Rancangan Penelitian ..........................................................
16
E.
Prosedur Penelitian..............................................................
17
F.
Data dan Metode Pengambilan Data ...................................
21
G.
Metode Analisis Data ..........................................................
21
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Aktivitas siswa ................................................................
23
2. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran .........................
27
3. Tanggapan guru terhadap penerapan lesson study ...........
27
4. Hasil belajar siswa............................................................
28
B. Pembahasan Pembahasan ............................................................................
BAB V.
28
PENUTUP
A.
Simpulan ............................................................................................
35
B.
Saran ...................................................................................................
35
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
36
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................
38
viii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1.
Perubahan pembelajaran setiap pertemuan………………………….
19
2.
Aktivitas siswa selama pembelajaran 1...... .........................................
23
3.
Prosentase aktivitas siswa setiap aspek 1 .............................................
23
4.
Aktivitas siswa selama pembelajaran 2 ..……...……………………..
24
5.
Prosentase aktivitas siswa setiap aspek 2 .............................................
25
6.
Aktivitas siswa selama pembelajaran 3 ...............................................
26
7.
Prosentase aktivitas siswa setiap aspek 3 ...…………….…………….
26
8.
Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran .……………….…….
27
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.
Tahapan Lesson Study........................................................................
13
2.
Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................
15
3.
Siklus Prosedur Penelitian…………………………………………..
20
x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Silabus ...................................................................................................
38
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I ...................................................
40
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II ..................................................
45
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III ................................................
50
5. Lembar Diskusi Siswa ..........................................................................
55
6. Kunci Jawaban Lembar Diskusi Siswa .................................................
59
7. Daftar Nama Siswa ...............................................................................
64
8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ………………………………… .
65
9. Rekapitulasi Aktivitas Siswa 1 ............................................................
66
10. Rekapitulasi Aktivitas Siswa 2 ............................................................
67
11. Rekapitulasi Aktivitas Siswa 3 ............................................................
68
12. Lembar Tanggapan Siswa .....................................................................
69
13. Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa.................................................
70
14. Lembar Wawancara Tanggapan Guru ..................................................
72
15. Hasil Wawancara Guru …..…………………………………………..
73
16. Kisi-kisi Soal Ulangan Harian…………………………………………
74
17. Soal Ulangan Harian ............................................................................
76
18. Kunci Jawaban Soal Ulangan Harian ...................................................
81
19. Lembar Jawaban Ulangan Harian Siswa....................................... ........
82
20. Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa……………………………………
83
21. Hasil Refleksi Pertemuan 1 ……………………………………………
84
22. Hasil Refleksi Pertemuan 2 ……………………………………………
85
23. Hasil Refleksi Pertemuan 3…………………………………………….
86
24. Dokumentasi Penelitian .........................................................................
87
25. Surat Permohonan Ijin Penelitian..........................................................
90
26. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ................................
91
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), satuan pendidikan diberikan kesempatan yang luas untuk melaksanakan pembelajaran dengan mengoptimalkan potensi daerah serta dapat memasukkan karakteristik sekolah, kebutuhan siswa dan masyarakat dalam kurikulum sekolah masing-masing. Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV Pasal 19 ayat 1 dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian suatu bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Dalam pembelajaran, guru sering kali menghadapi masalah yang tidak dapat dipecahkan sendirian. Guru mengalami kebingungan dalam menentukan langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Melalui lesson study kebingungan guru tersebut dapat diatasi. Lesson study berbasis sekolah (LSBS) merupakan suatu pendekatan peningkatan pembelajaran secara kolaboratif yang dilakukan di suatu sekolah oleh guru semata pelajaran atau antar mata pelajaran. LSBS merupakan
salah satu wujud dari pembentukan komunitas belajar di
sekolah (Susilo et al 2009). Proses pembelajaran pada lesson study melibatkan para guru dalam diskusidiskusi kecil untuk merencanakan proses mengajar, observasi sesama guru dalam proses mengajar, dan perbaikan proses mengajar berikutnya (Ashinta dan Sudarmanto 2009). Lesson study berperan cukup besar dalam perubahan pendidikan secara sistematik baik terhadap pengetahuan keprofesionalan guru dan peningkatan sistem pendidikan yang lebih luas (Lewis 2002, diacu dalam Susilo et al 2009).
1
1
2
Dalam KTSP tingkat SMA kelas XI standar kompetensi ke-2, memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya
dalam
konteks
salingtemas.
Kompetensi
dasar
ke-2.1,
mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkan dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan. Untuk mencapai kompetensi tersebut maka dikembangkan materi jaringan tumbuhan. Berdasarkan wawancara kepada guru mata pelajaran biologi, materi jaringan tumbuhan termasuk materi yang sukar untuk dipahami siswa. Hal tersebut juga sesuai data hasil ulangan harian siswa SMA N 1 Karanganom Klaten tahun ajaran 2010/2011 yang dirasa guru belum sesuai harapan dan perlu ditingkatkan. Berdasarkan pengamatan pembelajaran di kelas dan wawancara guru mata pelajaran biologi SMA N 1 Karanganom Klaten diketahui bahwa pembelajaran telah menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa dan
melalui
berbagai metode. Tetapi masih banyak siswa yang pasif dalam pembelajaran. Siswa masih enggan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dengan inisiatif sendiri. Kerjasama siswa dengan siswa lain dalam kelompok masih didominasi oleh beberapa siswa yang aktif. Aktivitas siswa tersebut belum sesuai harapan, sehingga aktifitas siswa perlu ditingkatkan. Peningkatan aktivitas belajar siswa diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Keaktivan siswa yang tinggi akan meningkatkan hasil belajar siswa dan begitu pula sebaliknya (Anik 2009). Salah satu upaya peningkatan aktivitas siswa yang dapat dilakukan adalah menggunakan pembelajaran yang berfokus pada aktivitas belajar siswa sepenuhnya. Agar aktivitas belajar siswa optimal maka pembelajaran dilakukan melalui lesson study. Lesson study mempunyai beberapa keunggulan dalam pembelajaran. Lesson study dapat menjawab masalah pembelajaran yang terjadi dan tuntutan KTSP dalam menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, berbasis hand-on dan mind-on activity, daily life dan local materials karena tujuan utama lesson study adalah pembelajaran yang berfokus pada “bagaimana siswa belajar” sehingga menuntut siswa aktif. Penerapan lesson study dapat menciptakan situasi kelas yang kondusif dan memperoleh informasi langsung tentang aktivitas siswa serta
3
dapat meningkatkan interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan bahan ajar dan siswa dengan guru (Nurbaity 2010. Parmin 2009). Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa beberapa penelitian yang telah dilakukan membuktikan keberhasilan dan keunggulan penerapan lesson study pada pembelajaran. Hasil pengamatan di SMA N 1 Karanganom Klaten menunjukkan bahwa siswa merasa sukar memahami materi jaringan tumbuhan sehingga aktivitas belajar siswa kurang optimal. Masalah tersebut perlu diatasi, maka dilakukan penelitian tentang peningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan lesson study pada pembelajaran materi jaringan tumbuhan kelas XI SMA N 1 Karanganom Klaten.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah melalui penerapan lesson study pada materi jaringan tumbuhan dapat meningkatan aktivitas siswa kelas XI SMA N 1 Karanganom Klaten?
C. Penegasan Istilah 1. Peningkatan aktivitas siswa Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) peningkatan berarti naik, menjadi bertambah banyak dan aktivitas berarti kegiatan, keaktivan, atau kesibukan. Klasifikasi aktivitas belajar siswa menurut Usman (2009) ada 2, yaitu aktivitas jasmaniah dan aktivitas mental. Menurut Paul B Diendrich dalam Sardiman (2010) klasifikasi aktivitas belajar ada 8, yaitu Visual activities, Oral activities, Listening activities, Writing activities, Drawing activities, Motor activities, Mental activities, Emotional activities. Berdasarkan uraian di atas, peningkatan aktivitas siswa dalam penelitian ini merupakan suatu usaha untuk menaikkan keaktivan/ kesibukan siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar baik secara perseorangan atau kelompok yang meliputi activities.
visual, oral, listening, writing, drawing, mental, emotional
4
2. Lesson study pada pembelajaran materi jaringan tumbuhan Lesson study merupakan suatu proses kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasi masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran, membelajarkan siswa sesuai skenario, mengevaluasi dan merevisi skenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guruguru lain (Styler dan Hiebert diacu dalam Susilo et al 2009). Lesson study bukan metoda atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan lesson study dapat menerapkan berbagai metoda/ strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru (Sukirman 2006). Dalam KTSP tingkat SMA kelas XI standar kompetensi ke-2, memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya
dalam
konteks
salingtemas.
Kompetensi
dasar
ke-2.1,
mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkan dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan. Untuk mencapai kompetensi tersebut dikembangkan materi jaringan tumbuhan yang diajarkan pada siswa di semester ganjil. Berdasarkan uraian di atas, lesson study pada pembelajaran materi jaringan tumbuhan dalam penelitian ini merupakan proses kolaboratif sekelompok guru biologi dalam mengidentifikasi masalah pembelajaran suatu kelas, merancang suatu rencana pembelajaran materi jaringan tumbuhan, membelajarkan siswa sesuai rencana pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran, dan menggunakan hasil evaluasi sebagai bahan pertimbangan merancang pembelajaran selanjutnya dengan menerapkan metode/ strategi pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi jaringan tumbuhan.
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa kelas XI SMA N 1 Karanganom Klaten melalui penerapan lesson study pada pembelajaran materi jaringan tumbuhan.
5
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah. Bagi siswa dapat memotivasi untuk beraktivitas positif dalam kegiatan belajar sehingga lebih bisa memahami materi yang dipelajari. Bagi guru dapat digunakan sebagai referensi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berfokus pada aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai masukan dalam meningkatkan profesionalisme guru.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik (Sardiman 2010). Menutut Sugandi (2007) tujuan pembelajaran tidak hanya berkaitan dengan perubahan perilaku akibat kegiatan belajar tetapi juga menyangkut isi bahan yang dipelajari. Menurut Admin (2007) ada 6 ciri pembelajaran yang efektif, yaitu : a. Siswa menjadi
pengkaji
yang
aktif
terhadap
lingkungan
melalui
observasi,
membandingkan, menemukan kesamaan dan perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan yang ditemukan. b. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pembelajaran. c. Aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian. d. Guru secara aktif terlihat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi. e. Orientasi pembelajaran, penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir. f. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai tujuan dan gaya mengajar guru. Pembelajaran biologi di sekolah termasuk dalam pembelajaran IPA, dimana pembelajaran IPA menyediakan pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses sains meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar, mengajukan
pertanyaan,
menggolongkan
dan
menafsirkan
data,
serta
mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan dan tertulis, menggali informasi aktual dan relevan untuk menguji gagasan atau memecahkan masalah kehidupan sehari-hari (Nuryani 2003). Tiap metode belajar terdapat macam-macam kegiatan, akan tetapi tidak semua metode memberikan kegiatan yang sama banyaknya. Pada umumnya metode ceramah tidak menimbulkan aktivitas yang banyak. Tetapi siswa sekalikali tidak pasif. Mereka harus berusaha menangkap isinya, jalan pikiran dan inti
6
7
ceramahnya, menafsirkannya, menggabungkan dengan pengetahuan yang ada, dan memikirkannya secara kritis. Metode lain seperti diskusi, sosiodrama, praktikum, dan kerja kelompok banyak membangkitkan aktivitas anak-anak. Misalnya, diskusi
anak-anak
aktif
dalam
menentukan
masalah,
tujuan
diskusi,
mengumpulkan keterangan, memberikan pendapat, menimbang kebenaran buah pikiran orang lain, mengambil keputusan dan sebagainya (Nasution 2004). Sejalan dengan hal tersebut, Trianto (2007) berpendapat bahwa dengan melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman siswa terhadap isi pelajaran tersebut dapat digunakan sebagai pengganti pertanyaan langsung kepada seluruh siswa. Menurut Hamalik (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi seorang siswa dapat belajar efektif adalah faktor kegiatan, pengulangan dan penggunaan. Belajar memerlukan latihan sehingga pelajaran dapat diingat dan dipahami. Belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapat kepuasan. Siswa mengetahui apakah dia berhasil atau gagal untuk motivasi. Faktor asosiasi antara pengetahuan lama dan baru. Pengalaman masa lalu. Faktor kesiapan belajar. Faktor minat dan usaha. Faktor fisiologis tubuh siswa dan faktor intelegensi siswa. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar menurut Darsono (2001) adalah faktor internal (kesiapan belajar, perhatian, keaktivan siswa, minat, dan motivasi, mengalami sendiri, pengulangan, dan perbedaan individu). Faktor ekstenal (faktor keluarga dan lingkungan).
B. Aktivitas Siswa Belajar merupakan suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai atau sikap. Dalam pengembangan pembelajaran di kelas, siswa dituntut aktif secara fisik dan mental untuk dapat mengalami
pembelajaran
bermakna
yang
pada
hakekatnya
merupakan
peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran (Winkel diacu dalam Darsono 2001).
8
Menurut istilah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) aktivitas berarti kegiatan, keaktivan, atau kesibukan. Aktivitas belajar diungkapkan oleh Usman (2009) sebagai aktivitas jasmaniah maupun aktivitas mental. Menurut Darsono (2001) aktivitas belajar itu saling berhubungan satu sama lain. Pada saat siswa belajar pasti mengalami aktivitas seperti melihat, mendengarkan, meraba, membau, dan aktivitas belajar lain yang melibatkan aspek psikomotorik. Aktivitas belajar yang melibatkan lebih dari satu macam indera tubuh akan memberikan hasil belajar yang lebih baik dan siswa akan mengalami proses belajar bermakna. Klasifikasi aktivitas belajar siswa menurut Usman (2009) ada 2, yaitu aktivitas jasmaniah dan aktivitas mental yang meliputi 5 aktivitas : a. Aktivitas visual (visual activities) seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen dan demonstrasi. b. Aktivitas lisan (oral activities) seperti bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi, menyanyi. c. Aktivitas mendengarkan (listening activities) seperti mendengar penjelasan guru, ceramah, pengarahan. d. Aktivitas gerak (motor activities) seperti senam atletik, menari, melukis. e. Aktivitas menulis (writing activities) seperti mengarang, membuat makalah, membuat surat. Menurut Paul B Diendrich dalam Sardiman (2010) klasifikasi aktivitas belajar ada 8, yaitu : a. Visual activities merupakan aktivitas yang berkaitan dengan visual, misalnya : membaca, memperhatikan gambar demonstrasi percobaan, pekerjaan orang lain. b. Oral activities merupakan aktivitas yang berkaitan dengan kemampuan berbicara, misalnya : memberikan pernyataan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. c. Listening activities merupakan aktivitas yang berkaitan dengan indera pendengaran, misalnya mendengarkan penjelasan, uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, ceramah. d. Writing activities merupakan aktivitas yang berkaitan dengan kemampuan membuat laporan, menulis cerita, karangan, angket, menyalin catatan. e. Drawing activities merupakan aktivitas yang berkaitan dengan menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Motor activities merupakan aktivitas yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain,
9
berkebun, beternak. g. Mental activities misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. h. Emotional activities misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
C. Materi Jaringan Tumbuhan Dalam KTSP tingkat SMA kelas XI standar kompetensi ke-2, memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya
dalam
konteks
salingtemas.
Kompetensi
dasar
ke-2.1,
mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkan dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan. Untuk mencapai kompetensi tersebut dikembangkan materi jaringan tumbuhan yang diajarkan pada siswa di semester ganjil selama 3 kali pertemuan. Materi pokok jaringan tumbuhan tersebut adalah : a. struktur berbagai jaringan yang terdapat pada tumbuhan: jaringan meristem dan jaringan permanen. b. Struktur anatomi organ tumbuhan : akar, batang, dan daun. c. Sifat totipotensi.
D. Lesson Study 1. Hakikat lesson study Lesson study adalah suatu bentuk utama peningkatan kualitas pembelajaran dan pengembangan keprofesionalan guru yang dipilih oleh guru-guru Jepang. Menurut Styler dan Heibert, lesson study adalah suatu proses kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasi masalah pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik yang akan dibelajarkan), merancang suatu skenario pembelajaran, membelajarkan siswa sesuai skenario (salah seorang guru melaksanakan pembelajaran sementara yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi skenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain (mendiseminasikan) (Susilo et al 2009).
10
Menurut Spark (1999) dalam Mahmudi (2009), Lesson study merupakan proses kolaboratif yang dilakukan oleh sekelompok guru dalam mengidentifikasi masalah-masalah
pembelajaran,
merencanakan
perbaikan
pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran dengan salah satu guru membelajarkannya sementara guru lain sebagai pengamat, mengevaluasi dan merevisi pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan hasil evaluasi, mengevaluasi lagi dan berbagi (menyebarluaskan) hasilnya kepada guru-guru lain. Catherine Lewis (2002) menyebutkan bahwa: “lesson study is a simple idea. If you want to improve instruction, what could be more obvious than collaborating with fellow teachers to plan, observe, and reflect on lessons? While it may be a simple idea, lesson study is a complex process, supported by collaborative goal setting, careful data collection on student learning, and protocols that enable productive discussion of difficult issues” (Susilo et al 2009). Lesson study yaitu suatu model pembinaan profesi guru melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Dengan demikian, Lesson study bukan metoda atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan Lesson study dapat menerapkan berbagai metoda/strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru (Sukirman 2006).
2. Ciri-ciri lesson study Berdasarkan hasil observasi terhadap beberapa sekolah di Jepang, Catherine Lewis (2004) menyebutkan ciri-ciri esensial Lesson Study ada 4, yaitu : 1) Tujuan bersama untuk jangka panjang. Lesson study didahului adanya kesepakatan dari para guru tentang tujuan bersama yang ingin ditingkatkan dalam kurun waktu jangka panjang dengan cakupan tujuan yang lebih luas, misalnya tentang: pengembangan kemampuan akademik siswa, pengembangan kemampuan individual siswa, pemenuhan kebutuhan belajar siswa, dan sebagainya. 2) Materi pelajaran yang penting. Lesson study memfokuskan pada materi atau bahan pelajaran yang dianggap penting dan menjadi titik lemah dalam pembelajaran siswa serta sangat sulit untuk dipelajari siswa. 3) Studi tentang siswa secara
11
cermat. Fokus yang paling utama dari lesson study adalah pengembangan dan pembelajaran yang dilakukan siswa, misalnya hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas, partisipasi, serta kondisi dari setiap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, pusat perhatian tidak lagi hanya tertuju pada bagaimana cara guru mengajar. 4) Observasi pembelajaran secara langsung. Observasi langsung boleh dikatakan merupakan jantungnya lesson study. Untuk menilai kegiatan pengembangan dan pembelajaran yang dilaksanakan siswa tidak cukup dilakukan hanya dengan cara melihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lesson Plan) atau hanya melihat dari tayangan video, namun juga harus mengamati proses pembelajaran secara langsung. Sehingga data yang diperoleh tentang proses pembelajaran akan jauh lebih akurat dan utuh, sampai hal-hal yang detail.
3. Manfaat lesson study Lesson study memiliki beberapa manfaat, yaitu : 1) mengurangi keterasingan guru (dari komunitasnya) dalam perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan perbaikannya, 2) membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi pembelajarannya, 3) memperdalam pemahaman guru tentang materi pelajaran, cakupan dan urutannya, 4) membantu
guru dalam peningkatan
yang
memfokuskan pada seluruh aktivitas belajar siswa, 5) meningkatkan kolaborasi antar sesama guru dalam pembelajaran, 6) meningkatkan mutu guru dan mutu pembelajaran yang pada gilirannya berakibat pada peningkatan mutu lulusan, 7) memberi kesempatan kepada guru untuk membuat bermakna ide-ide pendidikan dalam praktek pembelajarannya, sehingga guru dapat mengubah perspektif tentang pembelajaran, dan belajar praktek pembelajaran dari perspektif siswa, dan 8) mempermudah guru berkonsultasi kepada pakar dalam hal pembelajaran atau kesulitan materi pelajaran (Sukirman 2006).
4. Pelaksanaan lesson study Pelaksanaan lesson study di bagi menjadi 8 tahapan berdasarkan pada banyaknya kegiatan yang diperlukan, yaitu: 1) Pemilihan topik lesson study.
12
2) Melakukan reviu silabus untuk mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran untuk topik tersebut dan mencari ide-ide dari materi yang ada dalam buku pelajaran. Selajutnya bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana pembelajaran. 3)Setiap tim yang telah menyusun rencana pembelajaran menyajikan
atau
mempresentasikan
rencana
kelompok lain memberi masukan, sampai
pembelajarannya, akhirnya
sementara
diperoleh
rencana
pembelajaran yang lebih baik. 4) Guru model yang ditunjuk oleh kelompok menggunakan
masukan-masukan
tersebut
untuk
memperbaiki
rencana
pembelajaran. 5) Guru model mempresentasikan rencana pembelajarannya di depan semua anggota kelompok lesson study untuk mendapatkan balikan. 6) Guru model memperbaiki kembali secara lebih detail rencana pembelajaran dan mengirimkan pada semua guru anggota kelompok, agar mereka tahu bagaimana pembelajaran akan dilaksanakan di kelas. 7) Para guru dapat mempelajari kembali tentang rencana pembelajaran tersebut dan mempertimbangkannya dari berbagai aspek pengalaman pembelajaran yang mereka miliki, khususnya difokuskan pada hal-hal yang penting seperti : hal-hal yang akan dilakukan guru, pemahaman siswa, proses pemecahan oleh murid, dan kemungkinan yang akan terjadi dalam implementasi
pembelajarannya.
8)
Guru
model
melaksanakan
rencana
pembelajaran di kelas, sementara guru yang lain bersama dosen/pakar mengamati sesuai dengan tugas masing-masing untuk memberi masukan pada guru. Pertemuan
refleksi
segera
dilakukan
secepatnya
kegiatan
pelaksanaan
pembelajaran, untuk memperoleh masukan dari guru observer, dan akhirnya komentar dari dosen atau pakar luar tentang keseluruhan proses serta saran sebagai peningkatan pembelajaran, jika mereka mengulang di kelas masingmasing atau untuk topik yang berbeda (Robinson 2006, diacu dalam Susilo et al 2009). Berdasarkan kolaborasi antara tim lesson study Jepang dan US pada tahun 2003 diperoleh bahwa : “Our findings suggest that to benefit from lesson study teachers will first need to learn how to apply critical lenses to their examination of lessons. We describe three such lenses (e.g. the researcher lens) and their role in making lesson study powerful. Three lenses are 1. Developing meaningful and researchable
13
hypotheses and the means for testing them. 2. Relying on concrete evidence to support the research process. 3. Generalizing findings.” (Fernandes 2003) Di Indonesia implementasi lesson study telah dilakukan sejak tahun 2006 oleh IMSTEP-JICA (Indonesia Mathematic and Science Teacher Education Project-
Japan
International
Cooperation
Agency)
program
kerjasama
peningkatan mutu pendidikan antara Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Negeri Malang (UM) dengan Jepang. Saito, dkk (2005) mengenalkan lesson study yang berorientasi pada praktik. Lesson study yang dilaksanakan tersebut terdiri atas 3 tahapan pokok, yakni: 1) Merencanakan pembelajaran dengan penggalian akademis pada topik dan alat-alat pembelajaran yang digunakan, yang selanjutnya disebut tahap Plan. 2) Melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada rencana pembelajaran dan alat-alat yang disediakan, serta mengundang rekan-rekan sejawat untuk mengamati. Kegiatan ini disebut tahap Do. 3) Melaksanakan refleksi melalui berbagai pendapat/tanggapan dan diskusi bersama pengamat/observer. Kegiatan ini disebut tahap See (Gardner. 2008). Tahapan tersebut disajikan pada Gambar 1 di bawah ini : PLAN
DO
(merencanakan)
(melaksanakan)
SEE (merefleksi) Gambar 1. Tahapan Lesson Study
5. Hambatan implementasi lesson study dan solusinya Hambatan yang mungkin dihadapi ketika mengimplementasikan lesson study, yaitu : 1) adanya persepsi yang salah tentang lesson study diatasi dengan penyamaan persepsi antar anggota kelompok pada tahap perencanaan, 2)penyusunan jadwal dan pendanaan diatasi dengan melibatkan kepala sekolah sejak awal perencanaan, 3) setting kelas, dan pendokumentasian (Mahmudi 2009).
14
E. Penelitian-Penelitian yang Pernah Dilaksanakan Penelitian-penelitian yang pernah dilaksanakan terkait penerapan lesson study, antara lain : 1) Anik (2009) menyimpulkan bahwa penerapan handout melalui lesson study dapat mencapai kompetensi dasar siswa pada materi sistem reproduksi manusia di SMA N 1 Batangan. 2) Ashinta dan Sudarmanto (2009) menyimpulkan bahwa lesson study dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi para tutor keaksaraan fungsional. Terjadi knowledge sharing yang luar biasa diantara para tutor. Kualitas PMB secara signifikan dapat meningkat sebagai implikasi semakin baiknya kemampuan para tutor. 3) Parmin dan Siti Alimah (2009) menyimpulkan bahwa dengan penerapan lesson study dapat meningkatkan interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan bahan ajar, dan siswa dengan guru dalam pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah. 4) Nurbaity, Sondang dan Wahyu (2009) menyimpulkan bahwa implementasi lesson study dalam pembelajaran IPA terpadu menggunakan penilaian portofolio dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di SMP Sekolah Alam dan Sains Aljanah Jakarta. Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka masalah siswa yang enggan bertanya, menjawab pertanyaan, dan dominasi siswa aktif dalam kelompok, serta materi jaringan tumbuhan yang sukar dipahami yang menyebabkan belum optimalnya aktivitas belajar siswa dapat diatasi dengan menerapkan pembelajaran melalui lesson study. Hal ini karena beberapa penelitian telah membuktikan keberhasilan penerapan lesson study dalam pembelajaran dan tujuan utama lesson study berfokus pada pengaktifkan siswa. Lesson study dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan dan berlandaskan prinsip kolegalitas untuk membangun mutual learning. Melalui lesson study perencanaan pembelajaran dilakukan oleh sekelompok guru biologi dan diupayakan dapat meningkatkan aktivitas siswa. Siswa diberi kesempatan untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Semua aktivitas siswa dapat diamati secara langsung oleh observer. Setelah pembelajaran observer dapat memberikan evaluasi dan saran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Melalui hal tersebut diharapkan pembelajaran terpusat pada siswa sehingga aktivitas belajar siswa meningkat.
15
F. Kerangka Berpikir Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, maka kerangka berpikir penelitian ini disajikan pada Gambar 2 di bawah ini : Pengamatan pembelajaran di kelas : 1. Siswa enggan bertanya dan menjawab pertanyaan. 2. Kerja kelompok masih didominasi beberapa siswa yang aktif.
Materi jaringan tumbuhan sukar dipahami siswa.
Aktivitas belajar siswa belum optimal.
Lesson study Lesson study dilakukan secara kolabiratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip kolegalitas untuk membangun mutual learning. 1. Plan, sekelompok guru biologi merencanakan pembelajaran materi jaringan tumbuhan dengan tujuan peningkatkan aktivitas siswa. 2. Do, guru model melakukan pembelajaran dan observer mengamati aktivitas siswa secara langsung. 3. See, observer memberikan evaluasi dan saran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.
Pembelajaran terpusat pada siswa.
Aktivitas belajar siswa meningkat. Gambar 2. Kerangka Berpikir Penelitian.
16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Karanganom Klaten, yang terletak di jalan raya 3 Karanganom Klaten. Waktu pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Juli – 15 Agustus 2011.
B. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA N 1 Karanganom yang terdiri dari 4 kelas, yaitu kelas XI IPA 1 sampai kelas XI IPA 4. Sampel penelitian adalah kelas XI IPA 1dengan jumlah siswa 42 orang. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling berdasarkan guru model dan aktivitas siswa yang rendah.
C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa yang terekspresi dalam pembelajaran. Variabel tersebut di uraikan menjadi : Visual activities, Oral activities, Listening activities, Writing activities, Drawing activities, Mental activities, Emotional activities.
D. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian desktiptif melalui penerapan lesson study. Lesson study yang dilaksanakan adalah lesson study berbasis sekolah. Pelaksanaannya dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan. Materi yang dipilih adalah 1. Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. 2. Organ pada tumbuhan. 3. Sifat totipotensi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahap : Plan (perencanaan), do (pelaksanaan), dan see (refleksi). 1. Plan, merencanakan pembelajaran dengan mengidentifikasi masalah aktivitas siswa dan materi jaringan tumbuhan, serta penyusunan perangkat pembelajaran yang digunakan. 2. Do, melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada rencana pembelajaran dan perangkat 16
17
pembelajaran yang disediakan, serta mengundang observer untuk mengamati. 3. See, melaksanakan refleksi melalui diskusi bersama observer untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.
E. Prosedur Penelitian 1. Persiapan penelitian a.
Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui wawancara guru mata pelajaran biologi dan pengamat pembelajaran di kelas.
b.
Pembentukan tim lesson study mata pelajaran biologi yang terdiri dari 4 orang yaitu 1 pakar materi jaringan tumbuhan (Dra. Sayekti), 3 guru mata pelajaran biologi (Dra. Amrina Budi A, Dra. Lilik Asriani, dan Dra. Sri Suwarni).
c.
Sosialisasi pelaksanaan lesson study oleh peneliti kepada tim lesson study.
2. Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan tahapan dalam lesson study: Pertemuan pertama. a.
Plan (Perencanaan)
1)
Diskusi identifikasi masalah dan alternatif pemecahannya oleh tim lesson study. Masalah yang ditemukan adalah siswa masih enggan menjawab, bertanya dan kerjasama kelompok didominasi siswa yang aktif.
2)
Penentuan guru model sesuai prioritas kelas yang mempunyai aktivitas belajar biologi rendah. Guru model adalah Dra. Lilik Asriani.
3)
Penyusunan perangkat pembelajaran secara kolaboratif oleh tim lesson study berupa penyusunan RPP materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, membuat LDS materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, lembar observasi aktivitas siswa, dan menyiapkan media pembelajaran. (Silabus dapat dilihat pada Lampiran 1, RPP pada Lampiran 2, 3, dan 4, dan LDS pada Lampiran 5)
4)
Diskusi penyempurnaan perangkat pembelajaran oleh tim lesson study.
18
b.
Do (Pelaksanaan)
1)
Kepala sekolah sebagai fasilitator memperkenalkan guru model kepada observer yang terdiri dari 7 orang yaitu 3 orang anggota tim lesson study, 1 guru mata pelajaran diluar tim (Murwanto, S.Pd), 1 peneliti dan 2 mahasiswa pendidikan yang telah menempuh PPL (M. Yubaidi dan Fuad Fitriyanto).
2)
Guru model menjelaskan terkait pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif, metode diskusi yang akan dilakukan kepada observer.
3)
Semua observer masuk ke kelas, memposisikan diri diantara kelompok siswa yang dibuat, mengamati proses pembelajaran dan mencatatkan hasil pengamatan sesuai dengan pedoman observer yang dibuat dan perangkat lain yang dibutuhkan.
4)
Guru model melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dengan model pembelajaran kooperatif, metode diskusi yang sudah dibuat pada persiapan.
c.
See (Refleksi)
1)
Guru model menyampaikan hal-hal yang dirasakan saat pembelajaran,baik terhadap dirinya maupun siswa yang dihadapi.
2)
Observer menyampaikan hasil analisis data observasinya, terutama yang menyangkut kegiatan siswa selama berlangsung pembelajaran yang disertai dengan pemutaran video hasil rekaman pembelajaran.
3)
Guru model memberikan tanggapan kembali atas hasil observasi.
4)
Diskusi mempertimbangkan kembali rencana pembelajaran yang telah disusun sebagai dasar untuk perbaikan rencana pembelajaran berikutnya.
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua dan ketiga tahapannya sama seperti tahapan pelaksanaan penelitian pertemuan pertama. Sub materi yang diajarkan pada pertemuan pertama : struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, pertemuan kedua : organ pada tumbuhan, pertemuan ketiga : sifat totipotensi. Pembelajaran setiap pertemuan direncanakan dengan mempertimbangkan hasil
19
refleksi pada pembelajaran sebelumnya. Siklus prosedur penelitian yang telah terlaksanan disajikan pada Gambar 3 halaman 20 dan kegiatan pembelajaran setiap pertemuan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Kegiatan pembelajaran setiap pertemuan Kegiatan Pembelajaran pada Pertemuan I II III 1. Model 1. Pembelajaran diawali 1. Pembelajaran pembelajaran : guru dengan apersepsi. dilakukan dengan cooperative 2. Penjelasan materi dari mengaktifkan siswa learning. Metode guru dibantu media slide saat diskusi kelas. diskusi kelompok. power point materi organ 2. Guru tidak hanya Tanya jawab kelas. tumbuhan. memanggil perwakilan 2. Perangkat 3. Pada lembar diskusi kelompok saat diskusi pembelajaran : siswa dimunculkan kelas tetapi juga no lembar diskusi aktivitas drawing dada siswa. siswa. anatomi daun. 3. Presentasi siswa dibantu 3. Presentasi hasil media gambar yang diskusi siswa ditanyangkan. secara lisan. 4. Pencarian jawaban LDS tidak hanya pada buku pegangan tetapi juga media elektronik yang relevan. F. Data dan Metode Pengumpulan Data Sumber data : siswa dan guru biologi SMA N 1 Karanganom. Jenis data
:
1. aktifitas siswa 2. tanggapan siswa dan guru 3. hasil belajar siswa. Metode pengumpulan data : 1. aktifitas siswa dengan lembar observasi. Lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada Lampiran 8. 2. Tanggapan siswa dengan lembar kuesioner. Lembar kuesioner tanggapan siswa dapat dilihat pada Lampiran 12.
20
Persiapan penelitian : 1. Observasi awal dilakukan dengan wawancara dan pengamatan pembelajaran di kelas. Diketahui aktivitas siswa belum sesuai harapan dan materi jaringan tumbuhan sukar dipahami siswa. 2. Pembentukan tim lesson study (1 pakar dan 4 guru mapel). 3. Sosialisasi pelaksanaan Lesson study.
Plan Pertemuan I. 1. Teridentifikasi masalah di kelas XI IPA 1 : siswa enggan bertanya, menjawab dan menanggapi pernyataan dengan inisiatif sendiri. 2. Ditentukan guru model : Dra. Lilik Asriani. 3. Penyusunan dan perbaikan RPP materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, LDS dan lembar observasi aktivitas siswa bersama tim. 4. Pembelajaran dilakukan dengan model cooperative learning, metode diskusi kelompok dan tanya jawab.
Do Pertemuan I. 1. Guru model menjelaskan pembelajaran kepada observer, kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. 2. Observer mengamati proses pembelajaran.
See Pertemuan I. Diskusi refleksi. 1. Perasaan guru model : agak canggung dan terbebani waktu yang harus tepat. 2. Observer : belum ada apersepsi, perlu ada media untuk visualisasi materi. Siswa belum fokus, tidak bersemangat dan kerjasama kelompok kurang. Lembar observasi disesuaikan tahap pembelajaran. 3. Diskusi perbaikan rencana pembelajaran yang telah disusun untuk rencana pembelajaran berikutnya.
See Pertemuan II. Diskusi refleksi. 1. Perasaan guru model : siswa terlihat mulai aktif, terbiasa dengan observer dan lebih menyenangkan. 2. Observer : pembelajaran berjalan lebih baik dan media slide power point memotivasi siswa. Siswa bersemangat, mulai berani bertanya, tetapi aktivitas masih kurang. 3. Diskusi perbaikan rencana pembelajaran yang telah disusun untuk rencana pembelajaran berikutnya.
Do Pertemuan II. 1. Guru model menjelaskan pembelajaran kepada observer, kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP materi organ pada tumbuhan. 2. Observer mengamati proses pembelajaran.
Plan Pertemuan II. Menggunakan hasil See pertemuan I guna pertimbangan Plan pertemuan II. 1. Masalah yang teridentifikasi : siswa belum fokus, tidak besemangat dan kerjasama kelompok kurang. 2. Penyusunan dan perbaikan RPP materi organ pada tumbuhan, LDS, media slide power point, dan lembar observasi aktivitas siswa. 3. Pembelajaran dilakukan dengan model cooperative learning, metode diskusi kelompok dan tanya jawab kelas.
Plan Pertemuan III. Menggunakan hasil See pertemuan II guna pertimbangan Plan pertemuan III. 1. Masalah yang teridentifikasi : aktivitas bertanya dan menjawab siswa kurang. 2. Penyusunan dan perbaikan RPP materi sifat totipotensi, LDS, media slide power point, dan lembar observasi aktivitas siswa. 3. Pembelajaran dilakukan dengan model cooperative learning, metode diskusi kelompok dan tanya jawab kelas.
Do Pertemuan III. 1. Guru model menjelaskan pembelajaran kepada observer, kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP materi totipotensi. 2. Observer mengamati proses pembelajaran.
See Pertemuan III. Diskusi refleksi. 1. Perasaan guru model : adanya gambar membuat siswa lebih perhatian, bersemangat, dan senang. 2. Observer : materi tersampaikan baik, kerjasama siswa meningkat, tetapi ada siswa yang belum berani menyampaikan pendapat secara lisan. 3. Diskusi perbaikan rencana pembelajaran yang telah disusun untuk rencana pembelajaran berikutnya.
Gambar 3. Siklus Prosedur Penelitian.
21
3. Tanggapan guru dengan lembar wawancara. Lembar wawancara tanggapan guru dapat dilihat pada Lampiran 14. 4. Hasil belajar siswa dengan tes ulangan harian setelah semua materi selesai diajarkan. Soal tes ulangan harian dapat dilihat pada Lampiran 17.
G. Metode Analisis Data 1. Aktivitas siswa dianalisis dengan rumus deskriptif persentase, rumusnya:
Kriteria deskriptif persentase aktivitas siswa adalah : 80%-100%
Sangat aktif
60%-79%
Aktif
40%-59%
Cukup aktif
20%-39%
Kurang aktif
0%-19%
Tidak aktif
2. Tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan lesson study a. Lembar kuesioner tanggapan siswa dianalisis dengan rumus deskriptif persentase. 1) Membuat rekapitulasi hasil kuesioner mengenai tanggapan siswa. 2) Menghitung persentase jawaban siswa dengan rumus :
Kriteria deskriptif persentase tanggapan siswa sebagai berikut : Baik
> 50%.
Tidak baik ≤ 50%. b. Hasil wawancara tanggapan guru dengan dianalisis dengan deskriptif kualitatif berdasarkan jawaban yang diperoleh.
22
3. Hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan rumus persentase a. Hasil belajar siswa secara individu. Rumusnya :
Siswa dinyatakan tuntas jika hasil belajar ≥ 70% sesuai KKM SMA N 1 Karanganom. b.
Hasil belajar siswa secara klasikal. Rumusnya :
Pembelajaran dinyatakan tuntas jika ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal ≥ 85% sesuai standar ketuntasan klasikal SMA N 1 Karanganom.
23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian penerapan lesson study pada materi jaringan tumbuhan kelas XI yang dilaksanakan selama 3 kali pertemuan ternyata bervariasi. Hasil penelitian berupa aktivitas siswa, tanggapan siswa, tanggapan guru, dan hasil belajar siswa pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut : 1. Hasil pertemuan 1 a. Aktivitas siswa Hasil analisis aktivitas siswa disajikan pada Tabel 2 dan prosentase aktivitas siswa setiap aspek disajikan pada Tabel 3. Tabel 2 Aktivitas siswa selama pembelajaran Kriteria Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
Jumlah siswa 14 11 12 1 -
% 36 29 32 3 -
Data selengkapnya pada Lampiran 9
Pada Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa selama pembelajaran tidak ada siswa yang tidak aktif, jumlah siswa kurang aktif dan cukup aktif sebesar 35% (3% + 32%), sedangkan yang lain termasuk siswa aktif dan sangat aktif 65% siswa (29% + 36%). Tabel 3 Prosentase aktivitas siswa setiap aspek Aspek yang diamati Visual Oral Listening Writing Drawing Mental Emotional
Jumlah siswa 38 14 36 31 8 32 35
Data selengkapnya pada Lampiran 9
23
% 100 36 94 81 21 84 92
24
Selama pembelajaran siswa dapat melakukan lebih dari satu aspek aktivitas sehingga diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Tabel 3 yang menunjukkan bahwa 21% siswa melakukan aktivitas drawing, 36% siswa melakukan aktivitas oral, sedangkan aktivitas yang lain yaitu visual, listening, writing, mental dan emotional berturut-turut sebesar 100%, 94%, 81%, 84%, dan 92% siswa melakukan aktivitas tersebut.
b. Hasil refleksi pertemuan 1 Guru sudah baik dalam menyampaikan materi, tetapi belum ada apersepsi untuk memulai pembelajaran, perlu adanya media untuk menjelaskan materi dan mempermudah siswa memahami materi. Beberapa siswa belum fokus dengan pembelajaran, tidak bersemangat, dan tidak bekerjasama dalam diskusi kelompok. Lembar observasi aktivitas siswa yang digunakan disesuaikan tahapan pembelajaran. (Data selengkapnya pada Lampiran 21.)
2. Hasil pertemuan 2 a. Aktivitas siswa Hasil analisis aktivitas siswa disajikan pada Tabel 4 dan prosentase aktivitas siswa setiap aspek disajikan pada Tabel 5. Tabel 4 Aktivitas siswa selama pembelajaran Kriteria Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
Jumlah siswa 12 16 14 -
% 29 38 33 -
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10
Pada Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa selama pembelajaran tidak ada siswa yang kurang aktif, siswa cukup aktif sebesar 33%, sedangkan yang lain termasuk siswa aktif dan sangat aktif 67% siswa (38% + 29%).
25
Tabel 5 Prosentase aktivitas siswa setiap aspek Kriteria Visual Oral Listening Writing Drawing Mental Emotional
Jumlah siswa 42 13 42 19 14 35 41
% 100 30 100 45 33 83 97
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10
Selama pembelajaran siswa dapat melakukan lebih dari satu aspek aktivitas sehingga diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Tabel 5 yang menunjukkan bahwa 33% siswa melakukan aktivitas drawing, 30% siswa melakukan aktivitas oral, 45% siswa melakukan aktivitas writing, sedangkan aktivitas yang lain yaitu visual, listening, mental dan emotional berturut-turut sebesar 100%, 100%, 83%, dan 97% siswa melakukan aktivitas tersebut.
b. Hasil refleksi pertemuan 2 Pembelajaran sudah cukup berjalan dengan baik. Suasana kelas terlihat menyenangkan. Penggunaan media slide power point mempengaruhi motivasi belajar siswa dan mempermudah siswa memahami materi. Siswa sudah tidak terganggu dengan adanya observer. Siswa terlihat bersemangat dan mulai berani bertanya. Tetapi ada beberapa siswa terlihat kurang aktif. Aktifitas siswa terlihat ada penurunan. (Data selengkapnya pada Lampiran 22.)
26
3. Hasil pertemuan 3 a. Aktivitas siswa Hasil analisis aktivitas siswa disajikan pada Tabel 6 dan prosentase aktivitas siswa setiap aspek disajikan pada Tabel 7. Tabel 6 Aktivitas siswa selama pembelajaran Kriteria Jumlah siswa Sangat aktif 18 Aktif 18 Cukup aktif 6 Kurang aktif Tidak aktif -
% 43 43 14 -
Data selengkapnya pada Lampiran 11
Pada Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa selama pembelajaran siswa cukup aktif sebesar 14%, sedangkan yang lain termasuk siswa aktif dan sangat aktif 86% siswa (43% + 43%). Tabel 7 Prosentase aktivitas siswa setiap aspek Kriteria Jumlah siswa Visual 42 Oral 18 Listening 42 Writing 29 Drawing 17 Mental 40 Emotional 42
% 100 42 100 69 40 95 100
Data selengkapnya pada Lampiran 11
Selama pembelajaran siswa dapat melakukan lebih dari satu aspek aktivitas sehingga diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Tabel 7 yang menunjukkan bahwa 40% siswa melakukan aktivitas drawing, 42% siswa melakukan aktivitas oral, 69% siswa melakukan aktivitas writing, sedangkan aktivitas yang lain yaitu visual, listening, mental dan emotional berturut-turut sebesar 100%, 100%, 95%, dan 100 %siswa melakukan aktivitas tersebut.
27
b. Hasil refleksi pertemuan 3 Pembelajaran sudah berjalan baik dengan melibatkan siswa langsung dalam pencarian materi pembelajaran, penyampaian materi dan penggunaan media juga sudah baik. Siswa aktif dalam diskusi. Kerjasama siswa terlihat dalam diskusi. Secara umum siswa mampu aktif dalam diskusi. Ada beberapa yang kurang berminat dan ada yang belum berani menjawab pertanyaan secara lisan. Siswa dapat fokus dalam memberikan tanggapan dan tidak melakukan kegiatan yang tidak sesuai pembelajaran. (Data selengkapnya pada Lampiran 23.)
4. Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran dengan penerapan lesson study Hasil analisis tanggapan siswa disajikan pada Tabel 8 berikut. Tabel 8 Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran dengan penerapan lesson study Kriteria Jumlah siswa % Baik 42 100% Tidak baik 0 0 Data selengkapnya pada Lampiran 13
Berdasarkan Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa semua siswa memberikan tanggapan yang baik terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.
5. Tanggapan guru terhadap penerapan lesson study Hasil tanggapan guru secara umum baik. Kondisi kelas selama pembelajaran dirasa menyenangkan, guru dapat intensif mendekati siswa selama kegiatan. Kedatangan observer tidak mengganggu kegiatan belajar siswa. Selama pembelajaran siswa dapat aktif, terlihat dari respon siswa untuk bertanya dan mencari jawaban dari buku-buku yang relevan. Siswa terlihat senang dengan materi yang baru disampaikan. Pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan kegiatan diskusi kelompok, presentasi dan diskusi kelas dapat mempermudah siswa belajar. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Dalam penerapan lesson study, dana yang diperlukan tidak terlalu banyak, tetapi perlu alokasi untuk ATK (pengadaan LDS, perangkat pembelajaran, dll)
28
dan memerlukan komitmen yang tinggi dari anggota tim. Proses pembelajaran dapat terorganisir dengan baik, sistematik dan teratur. Profesionalisme dan kualitas pembelajaran guru dapat meningkat. Kesulitan yang dialami guru dalam penerapan lesson study adalah perlunya tambahan waktu dalam penyelesaian materi yang tidak tersampaikan saat pembelajaran. Guru tertarik menerapkan lesson study pada materi yang dirasa kompleks oleh siswa. (Data selengkapnya pada Lampiran 14)
6. Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa merupakan nilai ulangan harian siswa, nilai tertinggi 92, terendah 36, jumlah siswa yang tuntas belajar 36%, tidak tuntas belajar 64% siswa, dan ketuntasan klasikal belum mencapai standar yaitu 36%.
B. Pembahasan Berdasarkan hasil aktivitas siswa pada Tabel 2 menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama jumlah siswa yang aktif dan sangat aktif sebesar 65%. Hasil ini menunjukkan bahwa jumlah siswa aktif belum terlalu tinggi. Jumlah siswa tersebut berkaitan dengan aktivitas siswa pada setiap aspeknya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3 yang menunjukkan bahwa 100% siswa telah melakukan aktivitas visual yang meliputi aktivitas membaca diktat milik sendiri, LKS, dan LDS, memperhatikan gambar yang terdapat dalam LDS dan disampaikan guru. Siswa yang melakukan aktivitas oral sebesar 36% yang meliputi aktivitas bertanya, menjawab pernyaataan teman atau guru dan menanggapi pernyataan selama proses diskusi kelompok atau diskusi kelas. Siswa yang melakukan aktivitas listening sebesar 94% yang meliputi aktivitas mendengarkan penjelasan teman dan guru. Siswa yang melakukan aktivitas writing sebesar 81% yang meliputi aktivitas menulis terkait materi di buku tulis dan LDS. Siswa yang melakukan aktivitas drawing sebesar 21% yang meliputi aktivitas menggambar sesuai materi di buku catatan dan LDS. Siswa yang melakukan aktivitas mental sebesar 84% yang meliputi aktivitas memecahkan soal, menganalisis soal, dan mengambil keputusan selama diskusi kelompok. Siswa yang melakukan aktivitas
29
emotional sebesar 92% yang meliputi aktivitas berani, semangat dan senang. Jumlah siswa yang kurang dan cukup aktif mencapai 35%. Masih banyaknya siswa yang kurang dan cukup aktif diduga karena siswa belum fokus dengan pembelajaran dan terganggu dengan kedatangan observer selama pembelajaran yang tidak pernah mereka temui sebelumnya. Hal ini terlihat dari beberapa siswa lebih sering melihat observer dari pada berdiskusi dengan kelompoknya. Pasa saat refleksi, observer menyatakan bahwa aktivitas siswa perlu ditingkatkan karena dalam pembelajaran siswa terlihat belum aktif, ada beberapa siswa yang tidak bekerjasama dalam diskusi kelompok dan siswa tidak bersemangat. Tidak bersemangatnya siswa diduga disebabkan pembelajaran dilakukan pada jam terakhir dan pertemuan pertama penerapan lesson study. Berdasarkan hal tersebut, nampaknya motivasi siswa perlu ditumbuhkan agar siswa mempunyai ketertarikan, keberanian dan semangat untuk belajar secara optimal. Sebagaimana pendapat Sardiman (2010) untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi belajar yang baik juga. Motivasi muncul oleh adanya faktor-faktor, kebutuhan biologis, insting, unsur-unsur kejiwaan dan pengaruh perkembangan budaya manusia. Berdasarkan hasil refleksi di atas, maka dilakukan perbaikan perangkat pembelajaran dan media pembelajaran pertemuan pertama sehingga aktivitas siswa meningkat. Pembelajaran diawali guru dengan apersepsi sehingga memotivasi siswa belajar. Selama pembelajaran, guru memancing motivasi dan membangun kepahaman siswa terhadap materi. Aktivitas drawing siswa dimunculkan dalam perintah LDS dengan menggambar anatomi daun dan perintah menggambar saat presentasi hasil diskusi siswa. Saat pembelajaran, guru menggunaan slide power point untuk menjelaskan dan visualisasi pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Pembelajaran pertemuan kedua mulai berjalan dengan baik. Pembelajaran diawali dengan apersepsi dari guru. Guru memberikan pertanyaan tentang materi struktur jaringan yang telah dipelajari sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi organ yang akan disampaikan. Beberapa siswa menjawab dan menanggapi pertanyaan tersebut. Adanya siswa yang bersemangat menangapi pertanyaan dapat
30
diartikan bahwa apersepsi yang dilakukan dapat membangkitkan motivasi siswa. Sebagaimana pendapat Herbart dalam Nasution (2004) apersepsi dapat membangkitkan minat serta perhatian untuk sesuatu. Pada pertemuan kedua, masalah aktivitas siswa yang dihadapi dalam pertemuan pertama mulai teratasi. Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa secara umum pertemuan kedua aktivitas siswa meningkat. Jumlah siswa yang aktif dan sangat aktif dari sebesar 65% menjadi 67%, meningkat 2%. Siswa yang termasuk dalam kriteria aktif dan sangat aktif umumnya menyukai materi yang disampaikan. Siswa tidak lagi terganggu dengan kehadiran observer selama kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat dari siswa yang tidak lagi sering memperhatikan observer selama diskusi kelompok. Meningkatnya aktivitas siswa secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 5 yang menunjukkan setiap aspek aktivitas siswa, yaitu aktivitas visual, listening, mental dan emotional berturut-turut mencapai 100%, 100%, 83% dan 97% siswa melakukan aktivitas tersebut. Meningkatnya aktivitas tersebut diduga juga karena penggunaan lembar diskusi siswa dan media slide power point saat pembelajaran materi jaringan tumbuhan. Sebagaimana hasil refleksi pakar materi saat refleksi yang menyatakan bahwa penggunaan media slide power point sub metari organ tumbuhan dapat menarik perhatian siswa. Hal tersebut juga sesuai pendapat Nasution (2004) bahwa nilai penggunaan alat peraga (media visual audio) dalam pembelajaran
adalah
memberikan
pemahaman
yang
lebih
tepat
dan
membangkitkan minat perhatian (motivasi) serta aktivitas pada siswa. Pada saat refleksi, observer menyatakan bahwa masih ada beberapa siswa yang terlihat kurang aktif dan aktivitas siswa selama pembelajaran kedua terlihat mengalami penurunan. Berdasarkan hasil refleksi di atas, maka dilakukan perbaikan perangkat pembelajaran sehingga lebih meningkatkan aktivitas siswa. Pembelajaran dilakukan dengan lebih mengaktifkan siswa dalam diskusi kelas yaitu guru tidak lagi memanggil siswa perwakilan kelompok tetapi juga nomor dada siswa. Kegiatan presentasi siswa dibantu dengan media gambar yang ditayangkan agar semua dapat melihat hasil diskusi. Pencarian jawaban LDS tidak terbatas pada buku pegangan saja tetapi juga didapat dari media elektronik yang relevan.
31
Pembelajaran pertemuan ketiga berjalan dengan
baik. Aktivitas siswa
terlihat meningkat. Berdasarkan Tabel 6 yang menunjukkan bahwa jumlah siswa aktif dan sangat aktif mencapai 86%. Tingginya keaktivan siswa tersebut secara terperinci terlihat dari setiap aspek aktivitas siswa. Hasil rekapitulasi aktivitas siswa pada Tabel 7 memperlihatkan adanya peningkatan prosentase semua aspek aktivitas siswa. Meningkatnya aktivitas siswa tersebut disebabkan pembelajaran terlaksana lebih menyenangkan yang berpusat pada siswa belajar dan adanya perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru. Siswa lebih berkesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya selama proses diskusi. Siswa dapat fokus dalam menjawab dan menanggapi pernyataan. Siswa lebih aktif karena pencarian jawaban LDS tidak terbatas buku pegangan dan tanya jawab kelas melibatkan lebih banyak siswa. Aktivitas siswa meningkat juga disebabkan pembelajaran dilakukan dengan melibatkan tidak hanya indera pendengaran (listening) dan penglihatan (visual), tetapi juga melibatkan indera peraba (menggambar), kemampuan berbicara, mental dan emotional yang dimiliki. Hal ini sesuai pendapat Darsono (2001) aktivitas belajar yang melibatkan lebih dari satu macam indera tubuh siswa akan mengalami proses belajar bermakna dan akan memberikan hasil belajar yang lebih baik. Meningkatnya aktivitas siswa selama pembelajaran diduga juga berkaitan dengan penerapan lesson study yang dilakukan. Hal ini sesuai pendapat guru yang menyatakan bahwa penerapan lesson study yang berfokus pada aktivitas belajar siswa membuat guru intensif mendekati siswa dalam proses belajar sehingga siswa terlihat menjadi lebih senang dan lebih aktif. Perbaikan perangkat pembelajaran dan media pembelajaran dirasa efektif meningkatkan aktivitas siswa. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Parmin dan Alimah (2009) bahwa penerapan lesson study dapat meningkatkan interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan bahan ajar dan siswa dengan guru. Pada saat refleksi, observer menyatakan bahwa materi sudah tersampaikan dengan baik. Adanya motivasi dan bimbingan dari guru selama pembelajaran membantu siswa untuk dapat berperan aktif. Kerjasama siswa dalam diskusi
32
terlihat semaking meningkat. Pembelajaran yang dirancang dengan metode diskusi dengan lembar diskusi siswa dan menggunakan media slide power point membuat siswa lebih aktif dalam mencari, menganalisis, menyimpulkan dan mengkomunikasikan jawaban pertanyaan. Metode diskusi juga meningkatkan kerjasama antar siswa dalam pembelajaran. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Lie (2004) dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu sehingga komunikasi dalam kelompok lebih efektif dengan adanya pertukaran informasi di antara siswa. Hasil refleksi pertemuan pertama sampai ketiga dikuatkan hasil angket tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran melalui penerapan lesson study. Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa 100% siswa memberikan tanggapan yang baik terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tanggapan baik tersebut dikarenakan proses pembelajaran dari guru yang semakin baik. Hal ini dikuatkan dengan tanggapan baik siswa yang menyatakan bahwa guru telah menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, mendampingi siswa saat proses diskusi kelompok, membantu siswa saat ada kesulitan dalam diskusi, memberikan kesempatan bertanya kepada siswa dan memberikan penguatan materi setelah diskusi selesai. Melalui penerapan lesson study setiap akhir pembelajaran dilakukan refleksi sebagai bahan perbaikan pembelajaran selanjutnya. Perbaikan bertujuan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Sesuai tujuan utama lesson study yaitu pengembangan dan pembelajaran dilakukan oleh siswa (Lewis 2004). Perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru juga berpengaruh terhadap cara pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Siswa beranggapan bahwa penggunaan LDS, adanya tugas baca, penerapan diskusi kelompok dan tanya jawab sangat membantu proses pemahaman materi pelajaran saat pembelajaran berlangsung. Setiap pertemuan guru melakukan perbaikan perangkat dan media pembelajaran yang digunakan dengan mempertimbangkan aspek aktivitas siswa dan kepahaman siswa. Berdasarkan pengamatan, beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi diduga karena kemampuan individu yang berbeda pada masing-masing siswa, kurangnya motivasi dan keaktifan siswa pada saat pembelajaran. Hal ini sesuai pernyataan
33
Hamalik (2009) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa yang efektif antara lain faktor intelegensi, fisiologis tubuh siswa, kegiatan, minat dan usaha siswa. Tanggapan
guru
model
terhadap
penerapan
lesson
study
pada
pembelajaran materi jaringan tumbuhan secara umum memberikan tanggapan yang baik. Guru tertarik dengan pelaksanaan lesson study yang dilaksanakan secara tim dan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan refleksi sehingga dapat terorganisir dengan baik dan sistematik. Dengan membuat rencana pembelajaran secara bersama anggota tim lesson study yang lain terjadi tukar pikiran dan pengalaman sehingga guru merasa profesionalisme kerja dan kualitas pembelajarannya
semakin
meningkat.
Kedatangan
observer
juga
tidak
mengganggu jalannya proses pembelajaran meskipun pada pertemuan pertama siswa belum terbiasa dengan kehadiran banyak orang dalam kelas yang belum mereka temui sebelumnya. Tetapi setelah pembelajaran pertemuan kedua dan ketiga, siswa terlihat tidak lagi terganggu. Hal ini juga sesuai tanggapan siswa yang menyatakan bahwa siswa tidak terganggu dengan kehadiran observer selama pembelajaran. Adanya tahapan refleksi menuntut perbaikan proses pembelajaran. Perbaikan proses pembelajaran dirasakan guru membuat siswa lebih aktif dan mudah memahami materi jaringan tumbuhan meskipun hasil belajar belum sesuai harapan, tetapi hasil tersebut dirasa lebih baik dari tahun sebelumnya. Tanggapan baik guru terhadap pembelajaran yang diselenggarakan menunjukkan bahwa penerapan lesson study pada materi jaringan tumbuhan dapat diterima oleh guru dan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan lesson study jelas secara nyata telah dirasakan manfaatnya oleh guru. Hasil
belajar siswa
merupakan salah satu
indikator keberhasilan
pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan ketuntasan hasil belajar klasikal hanya sebesar 36%. Prosentase tersebut belum sesuai harapan yaitu 85% siswa tuntas belajar dan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas belajar. Siswa dikatakan tuntas belajar materi jaringan tumbuhan apabila nilai hasil belajarnya ≥ 70 sesuai KKM yang ditetapkan sekolah. Rendahnya ketuntasan hasil belajar klasikal tersebut diduga karena siswa belum siap dalam mengerjakan
34
ulangan harian meskipun selama pembelajaran termasuk siswa aktif. Belum siapnya siswa terlihat sesaat sebelum ulangan dimulai. Banyak siswa yang mengeluh tidak ingin ulangan harian karena belum belajar dan terlihat mengerjakan pekerjaan rumah mata pelajaran yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kesiapan belajar siswa akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Sesuai pendapat Darsono (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor kesiapan belajar, motivasi, aktivitas siswa dan perbedaan individu. Siswa yang mencapai ketuntasan minimal hasil belajar pada umunya adalah siswa yang termasuk dalam kriteria aktif dan sangat aktif mulai pertemuan pertama sampai ketiga, serta pada angket tanggapan siswa yang diberikan tanggapan baik. Mereka merasa senang dan tertarik dengan proses pembelajaran materi jaringan tumbuhan yang dilakukan. Ketertarikan siswa terhadap proses pembelajaran akan menjadikan siswa lebih termotivasi dalam belajar dan akan lebih mudah memahami materi pelajaran.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat diketahui bahwa prosentase aktivitas siswa dengan jumlah siswa aktif dan sangat aktif meningkat
dari
pertemuan pertama sampai ketiga, yaitu 65%, 67% dan 86% siswa. Semua siswa memberikan tanggapan baik terhadap proses pembelajaran. Tanggapan guru terhadap penerapan lesson study pada materi jaringan tumbuhan juga baik. Penerapan lesson study berhasil meningkatkan aktivitas siswa meskipun ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal hanya sebesar 36%.
35
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan lesson study pada pembelajaran materi jaringan tumbuhan dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas XI SMA N 1 Karanganom Klaten.
B. Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka disarankan : 1. Guru menerapkan lesson study pada pembelajaran materi jaringan tumbuhan. 2. Guru diharapkan dapat menerapkan lesson study pada materi yang berbeda sesuai SK dan KD materi tersebut.
36
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2007. Pengertian Pembelajaran. On line at : http://blog.persimpangan.com/blog/pengertian-pembelajaran [diakses tanggal 04 April 2011]. Anik IJ. 2009. Penerapan handout melalui lesson study untuk mencapai kompetensi dasar siswa pada materi sistem reproduksi manusia di sma n 1 batangan (Skripsi). Semarang : Universitas Negeri Semarang. Ashintya & Sudarmanto. 2009. Penerapan Lesson Study sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Tutor Keaksaraan Fungsional. Jurnal Ilmiah Visi 4 (1) : 19-24. Darsono M. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press. Fernandez C, Joana C, & Sonal C. 2003. A US–Japan Lesson Study Collaboration Reveals Critical Lensesfor Examining Practice. Teaching And Teacher Education 19 : 171-185.
Gardner B 2008. Menuju Guru yang Profesional Melalui Lesson Study. On line at : http://edu-articles.com/menuju-guru-yang-profesional-melaui-lesson-study/ [diakses tanggal 13 Januari 2011]. Hamalik O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Lewis C. 2004. Does Lesson Study Have a Future in the United States?. On line at : http://www.jsse.org/2004/2004-1/lesson-lewis.htm [diakses tanggal 13 Januari 2011]. Lie A. 2004. Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-ruang kelas. Jakarta : Grasindo. Mahmudi A. 2009. Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study. Forum Kependidikan 28 (2) : 84-89. Nasutioan S. 2004. Dikdaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
37
Nurbaity, Sondang, & Wahyu R. 2009. Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dalam IPA Terpadu Menggunakan Penilaian Portopolio Melalui Lesson Study di SMP Sekolah Alam dan Sains Aljanah Jakarta. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 16 (6) : 627-637. Nuryani Y, Soedjojo D, Suroso A, Yusmani A, Ruchji S & Mimin N. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : JICA Jurusan Biologi FMIPA UPI. Parmin & Siti A. 2009. Meningkatkan kualitas pembelajaran IPA dengan lesson study di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Penelitian Pendidikan 26 (2) :163-167. Sardiman. AM. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, Rajawali Pers. Sugandi A. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang : UPT UNNES PRESS. Sukirman. 2006. Pengembangan Profesionalita Guru Melalui Lesson Study. Makalah disampaikan pada Workshop Lesson Study Hibah Perluasan Lesson Study Tahun Ketiga FMIPA Universitas Negeri Semarang. Universitas Negeri Semarang. Semarang 22 Februari 2011. Susilo H, Husnul C, Ridwan J, Jumiati, Yuyun DS & Sunarjo. 2009. Lesson Study Berbasis Sekolah. Malang : Bayumedia Publishing. Tim Penyusun. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Pestasi Pustaka. Usman MU. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
38
Lampiran 1 Silabus.
SILABUS Nama Sekolah
: SMA N 1 Karanganom Klaten
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: XI (Sebelas) / I (Satu)
Standar Kompetensi
: 2. Memahami keterkaitan antara strktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks saling temas.
Alokasi waktu
: 6 X 45 menit (3 x pertemuan)
Kompetensi Dasar
Materi
Kegiatan
Pembelajaran
Pembelajaran
2.1 Mengidentifikasi 1. Struktur dan 1. Studi
membaca
Indikator 1. Mengidentifikasi
Penilaian 1. Jenis tagihan:
Sumber Belajar 1. Buku
ajar
struktur jaringan
fungsi
untuk
struktur dan fungsi a. Jawaban Lembar
biologi
tumbuhan
jaringan
mengidentifikasi
berbagai
mendukung
tumbuhan.
struktur dan fungsi
tumbuhan.
dan
mengkaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan
2. Organ pada tumbuhan. 3. Sifat
berbagai
jaringan
jaringan
struktur
tumbuhan.
tumbuhan
Siswa
LDS.
2. Membandingkan
yang terdapat pada
Diskusi
dan
b. Aktivitas siswa
jaringan c. Uji
kompetensi
tertulis.
yang
relevan
untuk
materi
jaringan tumbuhan
39
sifat totipotensi sebagai
dasar
kultur jaringan
totipotensi.
2. Menggambar struktur
menggunakan akar,
batang, dan daun. 3. Menganalisis perbedaan batang tumbuhan dan
dikotil
monokotil
2. Instrumen
gambar.
penilaian :
3. Mengidentifikasi
dan daun tumbuhan. 4. Membandingkan akar
gambar.
dikotil dan monokotil
untuk menemukan cara
membuat
kultur jaringan. 5. Diskusi kelompok.
tumbuhan
berdasarkan gambar. 5. Menjelaskan totipotensi
sifat jaringan
dengan teknik kultur jaringan. 6. Mengkomunikasikan hasil kelompok.
b. Lembar
dan c. Soal
batang
membaca
LDS.
observasi siswa.
berdasarkan
4. Studi
2. Internet.
a. Rubrik penilaian
struktur akar, batang
struktur
kelas XI SMA.
diskusi
kompetensi tertulis.
uji
40 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN 1 Sekolah
: SMA N 1 Karanganom Klaten
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: XI / Gasal
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit (1 x pertemuan)
Standar Kompetensi 2.
:
Memahami keterkaitan antara strktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks saling temas.
Kompetensi Dasar
:
2.1 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
Indikator
:
Siswa dapat : 1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi berbagai jaringan tumbuhan. 2. Membandingkan struktur jaringan tumbuhan menggunakan gambar. 3. Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mengidentifikasi struktur dan fungsi berbagai jaringan tumbuhan. 2. Siswa mampu membandingkan struktur jaringan tumbuhan menggunakan gambar. 3. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
B. Materi Pembelajaran Materi jaringan tumbuhan. 1. Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
41
C. Strategi Pembelajaran 1. Model
: cooperative learning
2. Metode
: diskusi.
D. Alat dan bahan Lembar diskusi siswa/ LDS (dapat dilihat pada Lampiran 5) E. Langkah – langkah Kegiatan Kegiatan Pembelajaran
No 1.
Guru
Waktu
Siswa
10’
Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi 1. Guru
membuka
pelajaran 1. Siswa menjawab salam.
dengan salam 2. Guru meminta siswa untuk 2. Siswa berdoa. mengawali pelajaran dengan berdoa bersama. 3. Guru siswa
mengecek
kesiapan 3. Siswa
bersiap
dalam
dalam
kelompok
kelompok masing-masing
masing-masing
dengan
dan menjawab panggilan
mengkondisikan kelas dan
absen dari guru.
mengabsen. 4. Guru menanyakan pelajaran 4. Siswa pertemuan
lalu
untuk
menjawab
pertanyaan guru.
mengingat kembali
b. Motivasi 1. Guru membangun motivasi 1. Siswa
menjawab
siswa dengan memberikan
pertanyaan
:
tidak,
pertanyaan : setelah kita
terdiri dari banyak sel.
42
mempelajari
sel,
apakah
Jaringan.
tumbuhan itu hanya tersusun dari satu sel saja? Tahukah kalian
apa
saja
yang
menyusun tubuh tumbuhan? 2. Guru menyampaikan tujuan 2. Siswa dan kegiatan pembelajaran
memperhatikan
yang disampaikan guru.
hari ini
2.
30’
Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1. Guru membagikan 1 Lembar 1. Siswa memperoleh LDS. Diskusi
Siswa
(LDS)
struktur jaringan tumbuhan kepada
masing-masing
kelompok. LDS A pada kelompok 1,3,5,7 dan LDS B pada kelompok 2, 4, 6, 8. 2. Guru
memberikan
kepada
waktu 2. Siswa
siswa
mendiskusikan
untuk perintah
kelompok
berdiskusi mengerjakan
perintah dalam LDS.
dalam LDS. 30’
b. Elaborasi 1. Guru meminta salah satu 1. Siswa
perwakilan
perwakilan kelompok 1, 2,
kelompok
3, 4
mempresentasikan hasil
untuk maju dan
mempresentasikan
hasil
diskusi.
diskusi LDS mereka. 2. Guru meminta perwakilan 2. Siswa kelompok
5,6,7,8
untuk
kelompok
perwakilan 5,6,7,8
43
menanggapi/
memambahi
presentasi
kelompok
sebelumnya
sesuai
hasil
menanggapi/ menambahi jawaban
kelompok
sebelumnya.
diskusi kelompok mereka. 3. Guru mempersilahkan siswa 3. Siswa untuk
memberikan
pertanyaan
memberikan
pertanyaan.
kepada
kelompok
yang
berbeda
LDS kelompoknya. 4.
Guru kepada
mempersilahkan 4. Kelompok kelompok
yang
mendapat pertanyaan untuk
mendapat
siswa
yang
pertanyaan
menjawab pertanyaan.
menjawab pertanyaan. 15’
c. Konfirmasi 1. Setelah semua pernyataan 1. siswa
memperhatikan
terjawab. Guru mengulas
penjelasan dari guru dan
jawaban pertanyaan yang
mencatat hal-hal yang
telah
perlu.
dijawab
oleh
kelompok dan memberikan penguatan. 2. Guru
3
memberikan 2. Siswa
menanggapi
kesempatan bertanya siswa
kesempatan
yang
jika ada yang belum jelas.
diberikan guru. 5’
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa menarik 1. Siswa kesimpulan pembelajaran
dari
kegiatan
atau
memberikan
kesimpulan.
dari
materi yang telah dipelajari 2. Guru meminta siswa untuk 2. Siswa
mencatat
tugas
44
mempelajari materi yang
yang diberikan.
akan datang tentang organ pada tumbuhan. 3. Guru dan siswa mengakhiri 3. Siswa berdoa. pelajaran dengan doa. 4. Guru
menutup kegiatan 4. Siswa menjawab salam
pembelajaran dengan salam
F. Media dan Sumber Belajar 1. Buku ajar biologi yang mendukung dan relevan untuk materi jaringan tumbuhan kelas XI SMA. 2. Internet. G. Penilaian Hasil Belajar 1.
Jenis tagihan: a. Jawaban Lembar Diskusi Siswa LDS. b. Aktivitas siswa.
2.
Instrumen penilaian : a. Rubrik penilaian LDS. b. Lembar observasi aktivitas siswa.
45 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN 2 Sekolah
: SMA N 1 Karanganom Klaten
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: XI / Gasal
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit (1 x pertemuan)
Standar Kompetensi 2.
:
Memahami keterkaitan antara strktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks saling temas.
Kompetensi Dasar
:
2.2 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
Indikator
:
Siswa dapat : 3.
Mengidentifikasi struktur akar, batang dan daun tumbuhan.
4.
Membandingkan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan gambar.
5. Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
A. Tujuan Pembelajaran 3. Siswa mampu mengidentifikasi struktur akar, batang dan daun tumbuhan. 4. Siswa mampu membandingkan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan gambar. 5. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
B. Materi Pembelajaran Materi jaringan tumbuhan. 2. Organ jaringan tumbuhan.
46
A. Strategi Pembelajaran 1. Model
: pembelajaran kooperatif.
2. Metode
: diskusi.
B. Alat dan bahan Lembar diskusi siswa (LDS), Slide power point.
C. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
No 1.
Guru
Waktu
Siswa
Kegiatan Pendahuluan a.
10’
Apersepsi
1. Guru
membuka
pelajaran 1. Siswa menjawab salam.
dengan salam 2. Guru meminta siswa untuk 2. Siswa berdoa. mengawali pelajaran dengan berdoa bersama. 3. Guru
mengecek
kesiapan
dalam
kelompok
masing-masing
dengan
siswa
mengkondisikan kelas dan
3. Siswa
bersiap
dalam
kelompok masing-masing dan menjawab panggilan absen dari guru.
mengabsen. 4.
Guru pelajaran
menanyakan pertemuan
lalu
untuk mengingat kembali.
4. Siswa
menjawab
pertanyaan guru.
b. Motivasi 1. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran hari ini.
1. Siswa
memperhatikan
yang disampaikan guru.
47
2.
Kegiatan Inti 30’
a. Eksplorasi 1. Guru
membagikan
Lembar
Diskusi
1 1. Siswa memperoleh LDS.
Siswa
(LDS) C sub materi organ tumbuhan kepada masingmasing kelompok. 2. Guru memberikan waktu 2. Siswa kepada
siswa
untuk
mendiskusikan
perintah
berdiskusi
kelompok
mengerjakan
perintah dalam LDS.
dalam LDS. 30’
b. Elaborasi 1. Guru meminta salah satu 1. Siswa perwakilan
kelompok
kelompok
5,6,7,8 untuk maju dan
yang
mempresentasikan
papan
diskusi
LDS
hasil mereka.
Gambar anatomi daun yang
perwakilan 5,6,7,8
menggambar tulis
dan
ada di ada
mempresentasikan hasil diskusi.
akan dipresentasikan siswa digambar di papan tulis untuk
memperjelas
presentasi. 2. Guru meminta perwakilan 2. Siswa kelompok
1,2,3,4
menanggapi/ presentasi sebelumnya
untuk
memambahi kelompok sesuai
hasil
kelompok
perwakilan 1,2,3,4
menanggapi/ menambahi jawaban
kelompok
sebelumnya.
diskusi kelompok mereka. 3. Guru mempersilahkan siswa 3. Siswa untuk
memberikan
pertanyaan.
memberikan
48
pertanyaan
kepada
kelompok
yang
berbeda
LDS kelompoknya. 4.
Guru
mempersilahkan
kepada
kelompok
yang
mendapat pertanyaan untuk
4. Kelompok mendapat
siswa
yang
pertanyaan
menjawab pertanyaan.
menjawab pertanyaan. 15’ c. Konfirmasi 1. Setelah semua pernyataan terjawab. Guru mengulas jawaban pertanyaan yang telah
dijawab
oleh
1. siswa
memperhatikan
penjelasan dari guru dan mencatat hal-hal yang perlu.
kelompok dan memberikan penguatan. Penjelasan guru dibantu media slide power point
sub
materi
organ
tumbuhan. 2. Guru
memberikan
kesempatan bertanya siswa jika ada yang belum jelas.
3
2. Siswa
menanggapi
kesempatan
yang
diberikan guru. 5’
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa menarik kesimpulan
dari
pembelajaran
kegiatan
atau
1. Siswa
memberikan
kesimpulan.
dari
materi yang telah dipelajari 2.
Guru
meminta
siswa
untuk mempelajari materi yang akan datang tentang sifat totipotensi dan kultur
2. Siswa
mencatat
yang diberikan.
tugas
49
jaringan.
Mencari
bahan
materi kultur jaringan dari internet. 3.
Guru
dan
mengakhiri
siswa 3. Siswa berdoa. pelajaran
dengan doa. 4.
Guru menutup kegiatan 4. Siswa menjawab salam pembelajaran dengan salam
F. Media dan Sumber Belajar 1. Buku ajar biologi yang mendukung dan relevan untuk materi jaringan tumbuhan kelas XI SMA. 2. Internet. 3. Slide power point.
G.
Penilaian Hasil Belajar 1. Jenis tagihan: a. Jawaban Lembar Diskusi Siswa LDS. b. Aktivitas siswa. 2. Instrumen penilaian : a. Rubrik penilaian LDS. b.
Lembar observasi aktivitas siswa.
50 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN 3 Sekolah
: SMA N 1 Karanganom Klaten
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: XI / Gasal
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit (1 x pertemuan)
Standar Kompetensi 2.
:
Memahami keterkaitan antara strktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks saling temas.
Kompetensi Dasar
:
2.3 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
Indikator
:
Siswa dapat : 1. Menjelaskan sifat totipotensi jaringan dengan teknik kultur jaringan. 2. Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan sifat totipotensi jaringan dengan teknik kultur jaringan. 2. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
B.
Materi Pembelajaran 3. Sifat totipotensi dan kultur jaringan.
C. Strategi Pembelajaran 1. Model
:
pembelajaran kooperatif.
2. Metode
:
diskusi.
51
D. Alat dan bahan Lembar diskusi siswa (LDS), slide power point, materi yang didapat siswa dari internet yang relevan.
E. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
No 1.
Guru
Waktu
Siswa
Kegiatan Pendahuluan
10’
A. Apersepsi 1. Guru
membuka
pelajaran 1. Siswa menjawab salam.
dengan salam 2. Guru meminta siswa untuk 2. Siswa berdoa. mengawali pelajaran dengan berdoa bersama. 3. Guru
mengecek
kesiapan
dalam
kelompok
masing-masing
dengan
siswa
mengkondisikan kelas dan
3. Siswa
bersiap
dalam
kelompok masing-masing dan menjawab panggilan absen dari guru.
mengabsen. 4.
Guru
menanyakan
pelajaran
pertemuan
lalu
4. Siswa menjawab pertanyaan guru.
untuk mengingat kembali B. Motivasi 1. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran
disampaikan guru.
hari ini. 2.
1. Siswa memperhatikan yang
Kegiatan Inti
30’
a. Eksplorasi 1. Guru
membagikan
1
1. Siswa memperoleh LDS.
52
Lembar
Diskusi
Siswa
(LDS) D sub materi sifat totipotensi kepada masingmasing kelompok. 2. Guru memberikan waktu 2. Siswa berdiskusi kelompok kepada
siswa
untuk
mendiskusikan dalam
perintah
LDS.
mengerjakan perintah dalam LDS.
Pencarian
jawaban dapat menggunakan hasil pencarian materi yang telah didapat siswa.
b. Elaborasi
1. Siswa perwakilan kelompok
1. Guru meminta salah satu perwakilan
kelompok
5,6,7,8
mempresentasikan
hasil diskusi.
5,6,7,8 untuk maju dan mempresentasikan diskusi
LDS
hasil mereka.
Presentasi siswa dibantu tanyangan gambar. 2. Guru meminta perwakilan 2. Siswa perwakilan kelompok kelompok
1,2,3,4
menanggapi/
memambahi
presentasi sebelumnya
untuk
kelompok sesuai
1,2,3,4 menambahi
menanggapi/ jawaban
kelompok sebelumnya.
hasil
diskusi kelompok mereka. 3. Guru mempersilahkan siswa 3. Siswa untuk
memberikan
pertanyaan kelompok
kepada yang
LDS kelompoknya.
berbeda
pertanyaan.
memberikan
30’
53
4.
Guru
mempersilahkan 4. Kelompok
kepada
kelompok
yang
mendapat pertanyaan untuk
siswa
mendapat
yang
pertanyaan
menjawab pertanyaan.
menjawab pertanyaan. 5. Guru memanggil no dada 5. Siswa
yang
no
dadanya
siswa untuk memberikan
disebutkan
memberikan
pertanyaan atau menjawab
pertanyaan atau memjawab
pertanyaan dari guru atau
pertanyaan dari guru atau
teman.
teman. 15’
c. Konfirmasi 1. Setelah semua pernyataan 1. siswa
memperhatikan
terjawab. Guru mengulas
penjelasan dari guru dan
jawaban pertanyaan yang
mencatat hal-hal yang perlu.
telah
dijawab
oleh
kelompok dan memberikan penguatan. Penjelasan guru dibantu media slide power point
sub
totipotensi
materi dan
sifat kultur
jaringan. 2. Guru
3
memberikan 2. Siswa
menanggapi
kesempatan bertanya siswa
kesempatan yang diberikan
jika ada yang belum jelas.
guru. 5’
Kegiatan Penutup 1.
Guru menarik
bersama kesimpulan
siswa 1. Siswa dari
kegiatan pembelajaran atau dari
materi
dipelajari
yang
telah
kesimpulan.
memberikan
54
2.
Guru
meminta
siswa 2. Siswa mencatat tugas yang
untuk mempelajari materi
diberikan.
yang telah dipelajari untuk ulangan harian pertemuan yang akan datang. 3.
Guru
dan
mengakhiri
siswa 3. Siswa berdoa. pelajaran
dengan doa. 4.
Guru menutup kegiatan 4. Siswa menjawab salam pembelajaran dengan salam
F. Media dan Sumber Belajar 1. Buku ajar biologi yang mendukung dan relevan untuk materi jaringan tumbuhan kelas XI SMA. 2. Internet dan slide power point.
G. Penilaian Hasil Belajar 1.
Jenis tagihan: a. Jawaban Lembar Diskusi Siswa LDS. b. Aktivitas siswa. c. Uji kompetensi tertulis
2.
Instrumen penilaian : a. Rubrik penilaian LDS. b. Lembar observasi aktivitas siswa. c. Soal uji kompetensi tertulis.
55 Lampiran 5 Lembar Diskusi Siswa.
LEMBAR DISKUSI SISWA PERTEMUAN 1 A Tujuan : Memahami jaringan dewasa pada tumbuhan.
Diskusikan bersama dalam kelompok anda! 1. JARINGAN PARENKIM. a. Karakteristiknya :
b. Dalam tubuh tumbuhan terdapat pada :
c. Lengkapi informasi tentang jaringan parenkim berdasarkan studi pustaka yang anda miliki!
2. JARINGAN PENYOKONG a. Fungsinya :
b. Perhatikan gambar dibawah ini :
Berdasarkan gambar, analisis perbedaan keduanya! Lengkapi perbedaannya berdasarkan studi pustaka yang anda miliki!
56
LEMBAR DISKUSI SISWA B Tujuan : Memahami jaringan dewasa pada tumbuhan.
Diskusikan bersama dalam kelompok anda! 3. JARINGAN PENGANGKUT a
Perhatikan gambar dibawah ini :
4
5
A 3 2 1 B . . Lengkapilah keterangan pada gambar tersebut : 1. 2. 3. 4. 5. b
Berdasarkan gambar B, jelaskan maksud dari arah anak panah tersebut?
c
Jelaskan unsur-unsur penyusun dari xylem dan floem!
d
Lengkapi informasi tentang jaringan pengangkut berdasarkan studi pustaka yang anda miliki!
57
LEMBAR DISKUSI SISWA PERTEMUAN 2 C Tujuan : Memahami perbedaan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil. Diskusikan bersama dalam kelompok anda!
Perhatikan gambar di bawah ini : 1.
AKAR.
2. BATANG
a. Berdasarkan gambar, analisis perbedaan akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil tersebut! b. Gambarkan anatomi daun beserta keteranganny!
58
LEMBAR DISKUSI SISWA PERTEMUAN 3 D Tujuan : Memahami sifat totipotensi tumbuhan dan teknik kultur jaringan.
Diskusikan bersama dalam kelompok anda! a. Berdasarkan studi pustaka, menurut kelompok anda sifat totipotensi adalah …………………………………………………………………………… b. Lengkapilah bagan di bawah ini :
Manfaatnya :
Kultur jaringan
Komponen yang harus ada :
c. Perhatikan gambar di bawah ini :
Berdasarkan gambar, jelaskan tahapan kultur jaringan! c. Lengkapi informasi tentang kultur jaringan berdasarkan studi pustaka yang anda miliki!
59
Lampiran 6 Kunci Jawaban Lembar Diskusi Siswa.
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA A 1. JARINGAN PARENKIM. d. Karakteristiknya : terbentuk dari sel-sel hidup, struktur morfologi dan fisiologi bervariasi, masih melakuka proses fisiologi. e. Dalam tubuh tumbuhan terdapat pada hampir di setiap bagian tumbuhan. 2. JARINGAN PENYOKONG c. Fungsinya : menguatkan tumbuhan. d.
Kolenkim : a. Penyusunnya sel hidup b. Penebalan dinding sel hanya bagian sudut-sudutnya c. Penebalan dari zat serat/ selulosa d. Terdapat pada organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan Sklerenkim : a. Penyusunnya sel mati b. Penebalan dinding sel secara merata c. Penebalan dari zat kayu/lignin d. Hanya dijumpai ada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
60
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA B 3. JARINGAN PENGANGKUT
4
5
A .
3
2
1
B .
a. Keterangan pada gambar tersebut : 1. Floem 2. Cambium 3. Xylem 4. Epidermis 5. Korteks b. Arah anak panah ke atas menunjukkan fungsi dari xylem : mengangkut air dan mineral dari akar ke daun Arah anak panah ke bawah menunjukkan fungsi dari floem : mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh rubuh. c. Unsur-unsur penyusun dari Xylem : unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim xylem Floem : unsur tapis, sel pengiring, serabut floem dan serabut floem.
61
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA C Perbedaan batang dikotil dan monokotil
Cabang Berkas
Monokotil
Dikotil
Batang tidak bercabang
Batang bercabang
Tersebar tidak teratur
pengangkut
Teratur
dalam
susunan
melingkar/ berseling radial
Kambium
Tidak ada, sehingga tidak Ada, sehingga dapat tumbuh
vaskuler
dapat tumbuh besar
besar
Ada
Tidak ada
Meristem interkalar
Ada, Jari-jari enpulur
Tidak ada
berupa
parenkim
diantara
deretan berkas
pengangkut Daerah
antara
korteks
dan Tidak dapat dibedakan
Dapat dibedakan
empulur
Akar dikotil dan monokotil Bentuk akar Batas antara ujung akar dengan kaliptra Perisikel Letak berkas pengangkut Empulur
Monokotil Serabut
Tunggang
Jelas
Tidak
Terdiri dari beberapa lapis sel berdinding tebal Antara xylem dan floem pada akar tua tetap berselang seling Mempunyai empulur yang luas pada pusat akar
Dikotil
Terdiri dari satu lapis sel berdinding tebal Pada akar sekunder bersifat kolateral, xylem di dalam dan loem di luar Mempunyai empulur sempit/ tidak punya empulur pada pusat akar
62
Perkembangan perisikel
Perisikel hanya membentuk cabang akar
Kambium
Tidak ada
Lengan protoxylem
Ada
Perisikel membentuk cabang akar dan meristem sekunder seperti kambium dan kambium gabus Kambium tampak sebagai meristem sekunder Jumlah lengan protoxylem ada 2 (diark) samapai 6 (heksark), jarang lebih.
Gambar anatomi daun :
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA D a. Sifat totipotensi adalah potensi suatu sel untuk menumbuhkan suatu individu baru seutuhnya karena mampu mengekspresikan semua informasi genetiknya dibawah kondisi yang layak. b. Kultur jaringan : 1. Manfaatnya : Pengadaan bibit tidak tergantung musim
Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit)
Bibit yang dihasilkan seragam
Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)
63
Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah.
Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya.
2. Komponen yang harus ada : garam mineral berisi unsur makro dan mikro asam amino, vitamin, gula serta hormon tumbuhan.
c. Cara kultur jaringan 1. Pembuatan media 2. Inisiasi : pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. 3. Sterilisasi : segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alatalat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan maupun teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril. 4. Multiplikasi : kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. 5. Pengakaran : fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. 6. Aklimatisasi : kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke bedeng.
64 Lampiran 7 Daftar nama siswa.
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
DAFTAR NAMA SISWA NAMA ABDUL MUTA ALI ADITYA SANTOSA ALB. REVOLIKO S ALFI RACHMA ALIF VAIZ WARDANA AMELIA DYAH AYU KUSUMA ANGGI MARSELLA ANNA UTAHIDHATUN NISA ARGI PRASETYA MUDA ARLINA RACHMAIDA ARUM SETYANINGSIH ARYA FRANDESYANTO BINTARI WAHYUNING PUTRI CAHYO AJI PUTRA A DENDY S.P DESTI LISTIANA DESY ROSILOWATI DIAH PUSPITA EKO FITRIANTO ENDAH WIDIYANINGSIH FITRA ARIF MUTAQIN A. K FLORENTINA AURELIA W GABRIELA AYU P GATOT JIWANDONO LULUK MARFUATIK MUHAMMAD RIZKY FAUZAN M. FATHUR ROHIM MUHAMMAD RAIS A NABILLA AKHIRTA NIKEN SETYOWATI NOVIKA RINENDAH SARI NURUS SAROYAH RISKA PUSPITASARI RIZKI UNTARI ROSIANA PERMADHANI SEPTIANA INTAN W SINTA PUTRI NINGSIH SITI WARDA TANIA MURTI SARI DEWI VIRGINE SURYA WAHANA WAHYU TRI UTAMI WORO DIAN P.S
KODE S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 S.7 S.8 S.9 S.10 S.11 S.12 S.13 S.14 S.15 S.16 S.17 S.18 S.19 S.20 S.21 S.22 S.23 S.24 S.25 S.26 S.27 S.28 S.29 S.30 S.31 S.32 S.33 S.34 S.35 S.36 S.37 S.38 S.39 S.40 S.41 S.42
65
Lampiran 8 Lembar observasi aktivitas siswa.
66
Lampiran 9 Rekapitulasi aktivitas siswa 1. REKAPITULASI DATA AKTIVITAS SISWA PERTEMUAN 1 NO
KODE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0
NO ITEM 3 4 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
5 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
6 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
JMLH
%
Kriteria
S.1 6 85 SA S.2 5 71 A S.3 2 28 KA S.4 6 85 SA S.5 4 57 CA S.6 6 85 SA S.7 5 71 A S.8 5 71 A S.9 4 57 CA S.10 4 57 CA S.11 4 57 CA S.12 4 57 CA S.13 4 57 CA S.14 7 100 SA S.15 7 100 SA S.16 4 57 CA S.17 5 71 A S.18 6 85 SA S.19 6 85 SA S.20 7 100 SA S.21 5 71 A S.22 4 57 CA S.23 5 71 A S.24 0 0 S.25 1 1 1 1 0 1 1 6 85 SA S.26 1 1 1 1 1 0 1 6 85 SA S.27 0 0 S.28 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A S.29 1 1 1 1 0 1 1 6 85 SA S.30 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA S.31 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A S.32 1 1 1 0 0 1 1 5 71 A S.33 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA S.34 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A S.35 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A S.36 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA S.37 1 0 0 1 0 0 1 3 42 CA S.38 1 0 1 1 0 1 0 4 57 CA S.39 0 0 S.40 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA S.41 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA S.42 0 0 Jumlah 38 14 36 31 8 32 35 % 100 36 94 81 21 84 92 Keterangan : SA: Sangat Aktif. A : Aktif. CA: Cukup Aktif. KA : Kurang Aktif TA: Tidak Aktif. Jumlah siswa kriteria sangat aktif : 14 siswa, Aktif :11 siswa, Cukup aktif : 12 siswa, Kurang aktif : 1 siswa. Variabel aktivitas :
visual (membaca diktat, LKS, dan LDS, memperhatikan gambar) Oral (bertanya, menjawab pernyaataan teman atau guru dan menanggapi). Listening (mendengarkan penjelasan teman dan guru). Writing (menulis terkait materi di buku tulis dan LDS). Drawing (menggambar sesuai materi di buku catatan dan LDS). Mental (memecahkan soal, menganalisis soal, dan mengambil keputusan). Emotional (berani, semangat dan senang)
67
Lampiran 10 Rekapitulasi aktivitas siswa 2. REKAPITULASI DATA AKTIVITAS SISWA PERTEMUAN 2 NO ITEM JMLH % KRITERIA 1 2 3 4 5 6 7 1 S.1 1 1 1 0 1 1 1 6 85 SA 2 S.2 1 0 1 0 0 0 1 3 42 CA 3 S.3 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 4 S.4 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA 5 S.5 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA 6 S.6 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA 7 S.7 1 1 1 1 0 1 1 6 85 SA 8 S.8 1 0 1 1 1 1 1 6 85 SA 9 S.9 1 0 1 1 0 0 0 3 42 CA 10 S.10 1 0 1 1 1 1 1 6 85 SA 11 S.11 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 12 S.12 1 1 1 0 0 1 1 5 71 A 13 S.13 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA 14 S.14 1 1 1 0 1 1 1 6 85 SA 15 S.15 1 0 1 0 1 1 1 5 71 A 16 S.16 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA 17 S.17 1 1 1 0 0 1 1 5 71 A 18 S.18 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA 19 S.19 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 20 S.20 1 0 1 0 0 0 1 3 42 CA 21 S.21 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA 22 S.22 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA 23 S.23 1 0 1 0 0 0 1 3 42 CA 24 S.24 1 0 1 0 1 1 1 5 71 A 25 S.25 1 0 1 0 1 0 1 4 57 CA 26 S.26 1 0 1 1 1 1 1 6 85 SA 27 S.27 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 28 S.28 1 0 1 0 1 1 1 5 71 A 29 S.29 1 1 1 0 1 1 1 6 85 SA 30 S.30 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA 31 S.31 1 1 1 1 0 1 1 6 85 SA 32 S.32 1 1 1 0 0 1 1 5 71 A 33 S.33 1 0 1 0 0 0 1 3 42 CA 34 S.34 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 35 S.35 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 36 S.36 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 37 S.37 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 38 S.38 1 1 1 0 1 1 1 6 85 SA 39 S.39 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 40 S.40 1 1 1 0 0 0 1 4 57 CA 41 S.41 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA 42 S.42 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A Jmlh 42 13 42 19 14 35 41 % 100 30 100 45 33 83 97 Keterangan : SA: Sangat Aktif. A : Aktif. CA: Cukup Aktif. KA : Kurang Aktif. TA: Tidak Aktif Jumlah siswa kriteria sangat aktif : 12 siswa, Aktif :16 siswa, Cukup aktif : 14 siswa, Kurang aktif : 0 siswa. NO
KODE
Variabel aktivitas :
visual (membaca diktat, LKS, dan LDS, memperhatikan gambar) Oral (bertanya, menjawab pernyaataan teman atau guru dan menanggapi). Listening (mendengarkan penjelasan teman dan guru). Writing (menulis terkait materi di buku tulis dan LDS). Drawing (menggambar sesuai materi di buku catatan dan LDS). Mental (memecahkan soal, menganalisis soal, dan mengambil keputusan). Emotional (berani, semangat dan senang).
68 Lampiran 11 Rekapitulasi aktivitas siswa 3.
REKAPITULASI DATA AKTIVITAS SISWA PERTEMUAN 3 NO ITEM JMLH % KRITERIA 1 2 3 4 5 6 7 1 S.1 1 1 1 0 1 1 1 6 85 SA 2 S.2 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA 3 S.3 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 4 S.4 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA 5 S.5 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 6 S.6 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 7 S.7 1 1 1 1 0 1 1 6 85 SA 8 S.8 1 0 1 1 1 1 1 6 85 SA 9 S.9 1 0 1 1 0 0 1 4 57 CA 10 S.10 1 0 1 1 1 1 1 6 85 SA 11 S.11 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 12 S.12 1 1 1 0 0 1 1 5 71 A 13 S.13 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA 14 S.14 1 1 1 1 1 1 1 6 85 SA 15 S.15 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA 16 S.16 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA 17 S.17 1 1 1 0 0 1 1 5 71 A 18 S.18 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA 19 S.19 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 20 S.20 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA 21 S.21 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA 22 S.22 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 23 S.23 1 1 1 1 0 1 1 6 85 SA 24 S.24 1 0 1 0 1 1 1 5 71 A 25 S.25 1 1 1 1 1 0 1 6 85 SA 26 S.26 1 0 1 1 1 1 1 6 85 SA 27 S.27 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 28 S.28 1 0 1 0 1 1 1 5 71 A 29 S.29 1 1 1 0 1 1 1 6 85 SA 30 S.30 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA 31 S.31 1 1 1 1 0 1 1 6 85 SA 32 S.32 1 1 1 0 0 1 1 5 71 A 33 S.33 1 0 1 0 0 1 1 4 57 CA 34 S.34 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 35 S.35 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 36 S.36 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 37 S.37 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 38 S.38 1 1 1 0 1 1 1 6 85 SA 39 S.39 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A 40 S.40 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA 41 S.41 1 1 1 1 1 1 1 7 100 SA 42 S.42 1 0 1 1 0 1 1 5 71 A Jmlh 42 18 42 29 17 40 42 % 100 42 100 69 40 95 100 Keterangan : SA: Sangat Aktif. A : Aktif. CA: Cukup Aktif. KA : Kurang Aktif. TA: Tidak Aktif Jumlah siswa kriteria sangat aktif : 18 siswa, Aktif :18 siswa, Cukup aktif : 6 siswa, Kurang aktif : 0 siswa. NO
KODE
Variabel aktivitas :
visual (membaca diktat, LKS, dan LDS, memperhatikan gambar) Oral (bertanya, menjawab pernyaataan teman atau guru dan menanggapi). Listening (mendengarkan penjelasan teman dan guru). Writing (menulis terkait materi di buku tulis dan LDS). Drawing (menggambar sesuai materi di buku catatan dan LDS). Mental (memecahkan soal, menganalisis soal, dan mengambil keputusan). Emotional (berani, semangat dan senang).
69 Lampiran 12 Lembar tanggapan siswa.
70
Lampiran 13 Rekapitulasi data angket tanggapan siswa.
REKAPITULASI DATA ANGKET TANGGAPAN SISWA
NO
KODE SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 S.7 S.8 S.9 S.10 S.11 S.12 S.13 S.14 S.15 S.16 S.17 S.18 S.19 S.20 S.21 S.22 S.23 S.24 S.25 S.26 S.27 S.28 S.29 S.30 S.31 S.32
1
2
3
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5
6
7
8
9
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 2 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
NO ITEM PERTANYAAN 1 1 1 1 17 1 3 4 5 6 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0
2 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0
2 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1
2 3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
2 4 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
2 5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
2 6 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0
2 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jmlh
%
Kriteria
27 26 21 24 22 20 28 22 22 19 23 18 22 23 26 23 24 24 16 25 21 22 24 26 20 22 26 21 29 27 25 22
90 87 70 80 73 67 93 73 73 63 77 60 73 77 87 77 80 80 53 83 70 73 80 87 67 73 87 70 97 90 83 73
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
71
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
S.33 S.34 S.35 S.36 S.37 S.38 S.39 S.40 S.41 S.42 Jmlh %
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 90
39 92
35 83
42 100
37 88
29 69
31 73
35 83
36 85
38 90
31 73
33 78
40 95
37 88
41 97
35 83
42 100
40 95
39 92
31 73
12 28
23 54
4 9
13 30
37 88
13 30
38 90
38 90
41 97
40 95
Keterangan : TB :Tidak baik, B
: Baik
*Jumlah tanggapan siswa kriteria Baik : 42, Tidak baik : 0
23 22 26 27 22 25 27 26 23 27
77 73 87 90 73 83 90 87 77 90
B B B B B B B B B B
72 Lampiran 14 Lembar wawancara tanggapan guru. LEMBAR WAWANCARA GURU Nama Guru :………….
1. Bagaimana kesan Ibu terhadap kondisi kelas selama pembelajaran materi struktur jaringan tumbuhan melalui penerapan lesson study? 2. Apakah kedatangan observer saat pembelajaran menggangu aktivitas belajar siswa? 3. Apakahselama pembelajaran aktivitas belajar siswa meningkat? 4. Apakah siswa senang selama pembelajaran materi jaringan tumbuhan? 5. Apakah dengan pembelajaran yang telah dilakukan mempermudah siswa memahami materi jaringan tumbuhan? 6. Apakah dengan penerapan lesson study saat pembelajaran hasil belajar siswa meningkat? 7. Apakah pelaksanaan lesson study membutuhkan banyak dana? 8. Apakah pelaksanaan lesson study membutuhkan komitmen yang tinggi dari tim lesson study? 9. Apakah
pelaksanaan
lesson
study
di
sekolah
dapat
meningkatkan
profesionalisme Ibu? 10. Apakah dengan penerapan lesson study kualitas pembelajaran semakin meningkat? 11. Apakah kelebihan penerapan lesson study? 12. Apakah kekurangan penerapan lesson study? 13. Apakah Ibu akan mencoba menerapkan lesson study pada materi pelajaran yang lain?
73 Lampiran 15 Hasil wawancara tanggapan guru.
74 Lampiran 16 Kisi-kisi soal ulangan harian. Satuan Pendidikan
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN : SMA Jumlah Soal
: 25
Mata Pelajaran
: Biologi
Waktu
: 45 menit
Tahun Pelajaran
: 2011/2012
Bentuk Soal
: Pilihan ganda
Standar Kompetensi : 2. Memahami keterkaitan antara strktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks saling temas. Kompetensi Dasar : 2.1 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
Materi 1. Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
Ranah Kognitif
No
Indikator
Soal
C1
C2
C3
.
tumbuhan menggunakan gambar.
tumbuhan
pada
3
√
b √
c
√
a
jaringan 15
√
b
16
√
e √
√
3. Mengidentifikasi struktur akar, batang 4 dan daun tumbuhan.
e d
25 2. Organ
Jawaban
√
8 struktur
C6
2
5
2. Membandingkan
C5
√
1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi 1 berbagai jaringan tumbuhan.
C4
Kunci
6
√
a a e
75 7
√
c
9
√
b √
10 11
√
c
12
√
c
4. Membandingkan struktur akar dan batang 18
√
b
√
d
tumbuhan
dikotil
dan
berdasarkan gambar.
3. Sifat totipotensi
a
monokotil 19
√
e
24
√
d
√
e
14
√
b
17
√
d √
20
c
√
23 Jumlah Soal
a
22
5. Menjelaskan sifat totipotensi jaringan 13 dengan teknik kultur jaringan.
√
21
4
4
3
b 8
3
3
76 Lampiran 17 Soal ulangan harian siswa.
SOAL ULANGAN HARIAN Petunjuk : 1. Tulislah terlebih dahulu nama, nomor induk, dan kelas anda pada lembar jawab yang telah disediakan. 2. Periksa dan baca soal dengan teliti sebelum anda menjawab. Apabila ada kata atau tulisan yang tidak jelas silahkan bertanya kepada pengawas. 3. Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, d, atau e dengan memberikan tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia. 4. Tidak diperkenankan melakukan kecurangan dalam bentuk apapun. ---SELAMAT BEKERJA---
1. Pernyataan yang benar mengenai jaringan meristem adalah …. a. Sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama b. Jaringan muda yang mengalami diferensiasi c. Jaringan tua yang telah mengalami diferensiasi d. Jaringan muda yang belum mangalami diferensiasi e. Sekumpulan sel yang masih muda dan aktif melakukan pembelahan 2. Berikut yang termasuk derivat epedermis adalah …. a. Sel silika, sklereid, sel gabus b. Sel silika, stomata, sklereid c. Sklereid, stomata, trakeal d. Stomata, sel kipas, sel silika e. Stomata, trakeal, sel silika
3. Diantara daftar jaringan berikut, yang dapat digolongkan ke dalam jaringan penunjang adalah …. a. Sel gabus b. Kolenkim c. Sel kipas d. Floem e. Korteks 4. Tumbuhan dapat tumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar. Hal ini desebabkan oleh adanya aktivitas jaringan …. a. Meristem b. Epidermis c. Xylem d. Floem e. Parenkim 5. Jaringan tumbuhan yang bersifat meristematis adalah …. a. Kambium, xylem, floem b. Parenkim, kolenkim, sklerenkim
77
c. Kambium, felogen, korteks muda d. Korteks muda, stele, floem e. Epidermis, endodermis, korteks muda 6. Jaringan parenkim terdapat pada …. a. Batang dan akar b. Akar dan daun c. Akar dan batang d. Batang dan daun e. Semua bagian tumbuhan 7. Sel pengiring terdapat jaringan …. a. Xylem b. Parenkim c. Floem d. Empulur e. Jari-jari empulur
pada
8. Tipe berkas pengangkut di mana kambium terdapat diantara xylem dan floem disebut …. a. Kolateral terbuka b. Kolateral tertutup c. Konsertris amfikibral d. Konsentris amfivasal e. Tipe radial 9. Jaringan-jaringan berikut terdapat pada daun, kecuali … a. Epidermis b. Sklerenkim c. Parenkim d. Xylem e. Floem
10. Lingkaran tahunan ditemukan pada tanaman dewasa dibawah ini kecuali.... a. Kelapa b. Mangga c. Jambu d. Rambutan e. Durian 11. Berikut ini yang merupakan organ pokok pada tumbuhan adalah …. a. Akar, batang, dan bunga b. Akar, daun, dan bunga c. Akar, batang, dan daun d. Batang, daun, dan bunga e. Daun, bunga dan biji 12. Untuk mempertahankan kehidupannya, tumbuhan harus memindahkan/ mengangkut zat dari akar sampai ke daun dan sebaliknya. Untuk mengangkut air dari akar ke daun, digunakan jaringan … a. Kolenkim b. Epidermis c. Xylem d. Floem e. Parenkim 13. Massa sel yang terdiferensiasi pada jaringan disebut … a. Eksplan b. Klon c. Planlet d. Totipoten e. Kalus
belum kultur
78
14. Berikut ini adalah tahapan kultur jaringan : 1. Multiplikasi 2. Aklimatisasi 3. Pengakaran 4. Inisiasi 5. Pembuatan media 6. Sterilisasi Urutan yang benar adalah …. a. 5-2-3-4-1-6 b. 5-4-6-1-3-2 c. 5-6-4-3-2-1 d. 5-4-6-3-2-1 e. 5-6-4-1-3-2 Untuk pertanyaan soal 15-16 Ciri-ciri : 1. Penyusunnya sel hidup. 2. Penyusunnya sel mati. 3. Penebalan dinding sel hanya bagian sudut. 4. Penebalan dari zat kayu/ lignin. 5. Terdapat pada organ yang tidak aktif lagi tumbuh. 6. Terdapat pada organ yang masih aktif tumbuh. 15. Yang merupakan kolenkim adalah …. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 6 c. 2, 3, dan 4 d. 4, 5, dan 6 e. 2, 4, dan 5
ciri-ciri
16. Yang merupakan sklerenkim adalah …. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 6 c. 2, 3, dan 4
ciri-ciri
d. 4, 5, dan 6 e. 2, 4, dan 5 17. Manfaat kultur jaringan adalah untuk memperoleh …. a. Hasil yang bervariasi dari tanaman jenis unggul b. Keturunan yang sifatnya unggul dalam jumlah besar c. Tanaman jenis baru yang tahan lama d. Individu baru dalam jumlah besar dalam waktu relatif singkat e. Individu baru yang cepat berkembang biak. Untuk pertanyaan soal no 18 dan 19. Perhatikan gambar di bawah ini : A
B C
18. Fungsi dari jaringan C dalam gambar adalah …. a. Mengangkut air dari akar ke daun. b. Membawa hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. c. Tempat pertukaran gas dalan jaringan. d. Menghasilkan senyawa yang berguna bagi tubuh. e. Menyokong dan memperkuat tubuh.
79
19. Jaringan A, B, dan C secara berturut-turut adalah …. a. Endodermis,pericycle,xylem b. Endodermis, xylem, floem c. Korteks, pericycle, xylem d. Korteks, xylem, floem e. Pericycle, xylem, floem 20. Potensi suatu sel untuk menumbuhkan suatu individu baru seutuhnya, mengekspresikan semua informasi genetik dalam kondisi yang layak disebut …. a. Sifat diferensiasi. b. Sifat inisiasi. c. Sifat totipotensi. d. Sifat elongasi. e. Sifat morfologi. 21. Dari pengamatan akar tumbuhan ditemukan jumlah lengan protoxylem diark/ heksark, perisikel tediri dari satu lapis dinding tebal dan empulurnya sempit. Tumbuhan tersebut termasuk dalam tumbuhan …. a. Dikotil. b. Monokotil. c. Epikotil d. Hipokotil. e. Polikotil. 22. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai kambium, kecuali .... a. Merupakan titik tumbuh sekunder. b. Terdapat pada akar dan batang tumbuhan biji terbuka dan dikotil.
c. Pertumbuhan yang ditimbulkannya disebut pertumbuhan sekunder. d. Menghasilkan unsur-unsur xylem, floem dan jari-jari empulur. e. Terdapat pada akar dan batag monokotil. 23. Eksplan yang digunakan sebagai bahan tanaman pada kultur jaringan harus bersifat meristematis artinya …. a. Telah mengalami diferensiasi. b. Aktif membelah. c. Banyak mengandung hormon auxin. d. Dapat hidup dalam lingkungan terbatas. e. Sel-selnya harus steril. 24. Perhatikan gambar penampang melintang batang dikotil di bawah ini: Xylem Floem
epidermis
Pith Korteks Berdasarkan gambar, pernyataan yang sesuai adalah …. a. Keterangan benar semua. b. Keterangan letak pith dan korteks terbalik.
80
c. Keterangan epidermis seharusnya endodermis. d. Keterangan letak xylem dan floem terbalik. e. Keterangan salah semua. 25. Perhatikan gambar di bawah ini: A
B
Melihat karaktiristik ke dua gambar jaringan, gambar A dan B termasuk jaringan …. a. Penyokong dan pengangkut. b. Parenkim dan pengangkut. c. Pengangkut dan sekretori. d. Penyokong dan sekretori. e. Parenkim dan sekretori.
---------- SELESAI ----------
KESUKSESAN BERAWAL DARI DOA DAN USAHA
81
Lampiran 18 Kunci jawaban ulangan harian siswa.
KUNCI JAWABAN SOAL ULANGAN HARIAN A. Pilihan Ganda 1. e 2. d 3. b 4. a 5. c 6. e 7. c 8. a 9. b 10. a 11. c 12. c 13. e 14. b 15. d
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
e d b d c a e b d a
82 Lampiran 19 Lembar jawaban ulangan harian siswa.
83 Lampiran 20 Daftar nilai ulangan harian siswa.
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN NO KODE NILAI KETRERANGAN 1 S.1 72 TUNTAS 2 S.2 60 TIDAK TUNTAS 3 S.3 64 TIDAK TUNTAS 4 S.4 68 TIDAK TUNTAS 5 S.5 36 TIDAK TUNTAS 6 S.6 64 TIDAK TUNTAS 7 S.7 60 TIDAK TUNTAS 8 S.8 60 TIDAK TUNTAS 9 S.9 76 TUNTAS 10 S.10 52 TIDAK TUNTAS 11 S.11 52 TIDAK TUNTAS 12 S.12 64 TIDAK TUNTAS 13 S.13 84 TUNTAS 14 S.14 72 TUNTAS 15 S.15 84 TUNTAS 16 S.16 68 TIDAK TUNTAS 17 S.17 72 TUNTAS 18 S.18 60 TIDAK TUNTAS 19 S.19 64 TIDAK TUNTAS 20 S.20 76 TUNTAS 21 S.21 64 TIDAK TUNTAS 22 S.22 64 TIDAK TUNTAS 23 S.23 76 TUNTAS 24 S.24 72 TUNTAS 25 S.25 80 TUNTAS 26 S.26 64 TIDAK TUNTAS 27 S.27 56 TIDAK TUNTAS 28 S.28 52 TIDAK TUNTAS 29 S.29 52 TIDAK TUNTAS 30 S.30 60 TIDAK TUNTAS 31 S.31 72 TUNTAS 32 S.32 68 TIDAK TUNTAS 33 S.33 64 TIDAK TUNTAS 34 S.34 72 TUNTAS 35 S.35 64 TIDAK TUNTAS 36 S.36 68 TIDAK TUNTAS 37 S.37 60 TIDAK TUNTAS 38 S.38 76 TUNTAS 39 S.39 56 TIDAK TUNTAS 40 S.40 56 TIDAK TUNTAS 41 S.41 80 TUNTAS 42 S.42 92 TUNTAS
Lampiran 21 Hasil refleksi pertemuan 1.
84
Lampiran 22 Hasil refleksi pertemuan 2.
85
Lampiran 23 Hasil refleksi pertemuan 3.
86
87 Lampiran 24 Dokumentasi penelitian.
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 4. Tahap Plan, tim lesson study mendiskusikan rencana pembelajaran.
Gambar 5. Tahap Do, siswa melakukan diskusi kelompok.
88
Gambar 6. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Gambar 7. Siswa melakukan tanya jawab kelas.
89
Gambar 8. Observasi aktivitas siswa oleh observer.
Gambar 9. Tahap See, guru model dan observer melakukan diskusi refleksi.
90 Lampiran 25 Surat permohonan ijin penelitian.
91 Lampiran 26 Surat keterangan telah melaksanakan penelitian.