PENGURUS PROVINSI PGRI JAWA TENGAH Ketua,
Sekretaris Umum,
ttd H. WIDADI, S.H.
ttd Dr. H. MUHDI, S.H., M.Hum.
NPA PGRI 1201101385
NPA PGRI 1201008584
DAFTAR lSI ~DIS!
NO J 94 TH
XV~
ISSN: 1411·4658
- MARET 2'Jl )
LAPUT HALAMAN 6
DAERAH18
Paham radikalisme telah menjadi isu yang mengemuka karena eksistensinya yang mengancam siapapun tanpa pandang bulu, termasuk mengancam kalangan muda. Berbagai aksi radikalisme terhadap generasi muda kembali menjadi perhatian serius oleh banyak kalangan di tanah air. Bahkan, serangkaian aksi para pelaku dan simpatisan pendukung, baik aktif maupun pasit banyak berasal dari kalangan muda.
Analisis Cemporet Daspen Daftar Nominasi.. Editorial
Etalase Etikita Hajudin Alwi
15 41 ..45
2 11 ..42
Guru Bertanya
.4
Info Organisasi
.44
Jeda Kesehatan KBM Turiyo
38 40
lKBH lobi
Gubernurdalam sambutannya meminta kepala daerah fokus pada persoalan penting bersama. Yang meliputi kemiskinan yang saat ini di Jawa Tengah tercatat 4,577 juta jiwa. Masalah lain yang harus dihadapi Bupati/Walikota yang baru adalah DBD, bencana alam, narkoba, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), mantan anggota Gafatar yang tidak dijemput keluarga sampai masalah rob yang harus dicarikan solusinya.
22 ,..24
Pena Wawan P
36
Kiprah Nasional Renungan Salam Sejenak Sorot Sosok
23 28 5 3
48 32 43
30 Cover: Wawan
DEBAP GURU
EDITORIAL
A
DA korelasi sangat lekat dan konkrit antara ja-
man kuno dan modern, yakni gagasan bahwa kemerdekaan pribadi adalah status yang paling didambakan dan salah satu rahmat yang dahsyat dalam hidup ini. Sa at ini, kemerdekaan cenderung dikaitkan dengan kemerdekaan politik. Oleh sebab itu, kemerdekaan sering dipandang sebagai imbalan untuk perjuangan politik yang diukur berdasarkan kemampuan seseorang untuk merebut "hak" individunya. Ini terutama berlaku dalam masyarakat demokrasi yang sejati, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, tempat kemerdekaan dan hak individu dUamin oleh undang-undang dan orang memandang diri sebagai penguasa atas kehidupan mereka sendiri. Namun individu yang sepenuhnya dilindungi di bawah suatu sistem hak politik dan menikmati kekebalan dari tekanan luar barangkali tidak sepenuhnya terlindung dari kekuatan fisiologis dan spiritual yang negatif. Konstitusi dan hukum-hukum demokrasi memungkinkan kemerdekaan warga negara dan melindungi mereka dari tekanan, tetapijangkauannya tidak cukup jauh untuk menjamin kemerdekaan lebih komprehensif: menjadi tuan bagi diri sendiri, sebagaimana didalilkan oleh Epictetus. Jauh sebelum Sigmund Freud dan psikologi modern hadir, para filsufYunani kuno berpendapat bahwa peraihan kemerdekaan murni melibatkan sebuah pertarungan ganda. Pertama, pertarungan di luar: melawan kekuatan luar mana pun yang membatasi pikiran dan tindakan. Kedua, pertarungan di dalam: pertarungan untuk meredam kekuatan psikologis dan spiritual yang menghalangi kesehatan diri sendiri. Kearifan kuno tersebut dengan jelas mengakui bahwa manusia memiliki kemampuan yang tidak terbatas untuk membohongi diri, untuk percaya bahwa sesuatu berguna dan nyaman secara pribadi kendati mengorbankan kebenaran dan realitas. Misalnya maha-
2
siswa yang membohongi diri sendiri dengan percaya bahwa mereka dapat lulus ujian tanpa belajar, dan belakangan menyalahkan para dosennya atas kegagalan tersebut. Menjadi tuan bagi diri sendiri bukan pemberian dari langityang otomatis kita terima saat lahir, melainkan buah perjuangan sehari-hari, sebuah peperangan dalam diri sendiri, pertaurangan antara unsur rasional dan yang tidak rasional, yangjauh lebih sulit dan mencemaskan dibandingkan pertarungan menghadapi lawan-Iawan dari luar. Untuk memenangi peperangan ini kita memerlukan kejujuran yang tak kenai ampun dan kemampuan untuk mengukur secara kritis pilihan-pilihan, nilai-nilai, dan gaya hidup yang kita pilih untuk dijalani. Memenanginya mengharuskan kita berhenti menyalahkan orang lain atas kekurangan-kekurangan kita atau memboroskan waktu mengarang dalih. Dalam proses rekonstruksi diri, orang-orang yang mampu menjadi tuan bagi diri sendiri melakukannya tanpa belas kasihan atau bersikap longgar. Mereka mengukur kelemahan-kelemahannya secara apa adanya, terutama kebiasaan-kebiasaan buruk yang menggerogoti kesejahteraan mereka. Yang paling mendasar, menjadi tuan bagi diri sendiri menuntut pemahaman utuh tentang siapa kita, dan pembuatan citra diri yang akurat dan tidak mendua yang melengkapi, menginformasikan, dan memperbarui segala sesuatu yang kita kerjakan. Menjadi tuan bagi diri sendiri menuntut pedoman dari dalam dan ketetapan hati yang sesuai dengan standar-standar serta prinsip-prinsip yang datang melaluijerih payah pemeriksaan diri yang sangat kritis. Orang yang menjadi tuan bagi diri sendiri bisa yakin tentang diri sendiri tanpa menjadi puas diri, diam-diam percaya diri tanpa menjadi sombong. Pendek kata, orang yang menjadi tuan bagi diri sendiri menggambarkan kepribadian yang terpadu, yang bekerja di tataran tertinggi dalam fungsi manusiawi yang disebut "merdeka". Karena kemerdekaan paling tinggi adalah pemahaman tentang ilusi yang dapat dihindari. (S8)
DERAP GURU, No. 194 Th. XVl- Maret 2016
SALAM REDAKSI
RADIKALISME, SUDAH DITANGKAL BELUM? Oleh Murywantobroto
Pembaca yang Terpelajar,
ARAKNVA pembicaraan mengenai sebuah gerakan (untuk mendirikan suatu negara) dengan berideologi agama (Islam), menyadarkan kita untuk mempertanyakan dimanakah Pancasila (kini) berada? (Pancasila yang oleh para leluhur kita dipilih dengan penuh kesadaran sebagai Dasar Negara kita.) Gerakan seperti itu biasa disebut suatu gerakan radikal, sebuah gerakan yang dibuat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan secara drastis, biasanya disertai kekerasan. Tidakjarang radikal (isme) berkitan dengan agama. Radikalisme bermula dari fanatisme sempityang dipaksakan kepada khalayak dan menggunakan kekerasan. Karena mendasarkan pada fanatisme sempit, para penganutnya menganggap kelompoknyalah yang paling benar dan yang lain salah. Yang salah itu harus dipaksa mengikutinya agar menjadi benar. Kalau tidak mau, dibinasakan. Di Indonesia, radikalisme bermula 1950-an dengan munculnya DImI (Dalrul Islam/ Tentara Islam Indonesia). Gerakan ini akhirnya dapat digagalkan. Radikalisme di era Soeharto, bekas anggota DI/TII, melakukan berbagai aksi dengan nama baru KomandoJihad. KomandoJihad pada 1976 meledakkan tempat ibadah. Pada 1977, Front Pembebasan Muslim Indonesia melakukan hal sama serta melakukan teror oleh Pola Perjuangan Revolusioner Islam, 1978.setelah itu muncul gerakan yang dipimpin oleh Dr. Azhari dan Nurdin M. Top, dan gerakan-gerakan lainnya yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia (Poso, Ambon).
M
Pemboca yang Terpelajar, Pencasila yang oleh para pendiri negara ini disepakati sebagai ideologi mengakui adanya kebhinekaan. Sementara radikaismetidak mengakui hal itu. Yang ada hanyalah syariat Allah dengan pemahaman tunggal menu rut mereka. Agama lain atau faham lain, tidak boleh ada. Demakrasi tidak dikenal sebab semua sudah diaturoleh Tuhan. Tidak mengherankan bila mereka sering bertindak anarkis, menghalalkan segala cara guna mencapai tujuan. Munculnya gerakan radikal penyebabnya tak lain karena adanya tekanan. Di masa lampau, masa Orde !3aru, gerakan mereka terkesan sembunyi-sembunyi dan terbatas
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
wilayahnya. Dengan bergulirnya Reformasi sepertinya mereka merasa punya peluang, sehingga gerakannya lebih berani dan lebih nyata atau terang-terangan. Atau apabila ada yang agak sembunyi-sembunyi, mereka mencoba memperluas pengaruhnya dengan mendekati kelompokkelompok potensial. Melalui lembaga pendidikan, mereka memanfaatkan kaum "intelektual muda", mahasiswa. Pembaca yang Terpelajar, Pendidikan kita mestinya bisa menangkal itu semua. Pendidikan yang dimaksud secara integral; di rumah, di masyarakat, di sekolah. Pancasila sebagai ideologi, seharusnya mendarah daging, sehingga tidak mudah terlupakan. Teringat saya pada lagu "Garuda Pancasila"
Garuda Pancasila Akulah pendukungmu Patriot proklamasi Sedia berkorban untukmu Pancasila dasar negara Rakyat adil makmur sentosa Pribadi bangsaku Ayo maju, maju Ayo maju, maju Ayo maju, maju (Ah, betapa indahnya lagu itu. Akan tetapi betapa tidak mudahnya mewujudkannya)
Bersambung ke halaman 48
3
RUBRIK ini dikhususkan untuk menJawab berbagai pertanyaan mengenai persoalan guru dan pendldikan. Pertanyaan akan d~awab oleh Pengurus PGRI dan nara sumberyang kompeten di bldangnya Klnmkan pertanyaan anda melalUl surat ke alamat Redaksl JI Lontar nomor 1 (Sldodadi Tllnur)
Semarang atau fax ke024 8453858 atau
[email protected] atau ke webSite: wwwpgn-jateng.cnfo Cantumkan nama lengkap dan Identitas yang masih berlaku. Red
MENCEGAH BERKEMBANGNYA RADIKALISME MELALUI PENDIDIKAN Guru : Bagaimanakah cora mencegah berkembangnya
sekarang dan di masa yang akan datang. Pemerintah juga mengatur Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
rodikalisme? PGRI : Radikalisme sebagai paham dapat dicegah melalui pendidikan disekolah. Sebab dalam pendidikan mengandung (1) upaya pengembangan kemampuan pribadi dan prilaku, (2) proses sosial untuk yang ditujukan bagi penguasaan ketrampilan sosial dan perkembangan diri melalui wahana yang terkontrol, (3) disiplin ilmu yang memusatkan pada proses perubahan pribadi atau pembentukan watak manusia. Guru : Bagaimanakah peron guru menghadapi radikalisme
pada masa sekarong ini? PGRI: Peran guru sebagai pendidik menduduki posisi kunci. Karena di tangan guru, anak didik bisa dibentuk cara pandangnya. Misalnya saja melalui penumbuhan budi pekerti. Penumbuhan budi pekerti merupakan usaha sadar menyiapkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang berbudi pekerti luhur dalam segenap peranannya pada masa
Guru: Bagaimanakah strategi implementasipenumbuhan
budi pekerti? PGRI: Penumbuhan budi pekerti dilaksanakan sejak hari pertama masuk sekolah untukjenjang sekolah dasar atau sejak hari pertama masuk sekolah pada MOPDB untukjenjang sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan sekolah pada jalur pendidikan khusus. Penumbuhan budi pekerti dilaksanakan melalui kegiatan pada MOPDB, pembiasaan, interaksi dan komunikasi, serta kegiatan saat kelulusan. Penumbuhan budi pekerti dilaksanakan (1) dalam bentuk kegiatan umum, harian, mingguan, bulanan, tengah tahunan, dan/atau tahunan (2) melalui interaksi dan komunikasi antara sekolah, keluarga, dan/atau masyarakat. sapt
rt
PQk Ru,
em apa njih
men<3un
GQwat N<.,
~
jMabnycl seblu "entelr, entelr"
.tdk perncil em j:Iwcllxm bin. ~.~
4
GAfATAR"
memm<3 GAFATAR -.lJ?? itU ClJXl1J' oll'.· . GeJ'Clkan AfCKJfa En
~
~
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
RENUNGAN
AYA mengutip kalimat Stephen R. Covey, penulis buku terkena~ 7 kebiasaan manusia yang sangat efektlf.
S
Bayangkan Anda berjumpa seseorang di hutan yang sedang bersusah payah menggergaji batang pohon. "Sedang apa /"tanya Anda "Apakah Anda tidak melihat ?" sergahnya, "saya sedang menggergaji pohon ini. " "Anda tampak lelah!" balas Anda". "Sudah berapa lama Anda bekerja?" "Lebih dari limajam",jawabannya. "dan saya sangat letih!, "Berat sekali pekerjaan ini. " "Mengapa Anda tidak berhenti beberapa menit untuk mengasah gergaji ?", tanya Anda. "Soya yakin nanti pekerjaan Anda akanjauh lebih cepat. " "Saya tidak punya waktu untuk mengasah gergaji, "kata orang itu. "Saya terlalu sibuk menggergaji. " Apakah Anda pernah terlalu sibuk mengemudi sampai-sampai tidak berhenti untuk mengisi bensin? Tanya Stephen R. Covey Kalau kita bersepeda, maka ada dua pedal yang harus digenjot secara berimbang. Saat kita bekerja keras dan membutuhkan energi banyak perlu asupan makanan untuk mengisi kebutuhan energi tersebut. Juga perlu isitirahat sejenak serta memulihkan tenaga atau menyegarkan kondisi fisik maupun psikis. Dan yang lebih penting, perlu terus belajar bersepeda agar lebih cepat, selamat dan hemat energy serta merawat sepeda dengan baik. Bekerja sebagai pendidik perlu keseimbangan antara mengajardan belajar, memberi dan mengisi pengetahuan atau mengasah keterampilan supaya kualitas pengajarannya lebih meningkat. Kekuatan pengaruh guru bisa semakin bertambah terhadap peserta didiknya. Sejalan dengan upaya mengasah kompetensi dan menambah ilmu / ketrampilan. Bekerja sebagai tenaga pendidik yang profesional membutuhkan gairah belajar memperkaya pengetahuan atau passion for knowledge. "Tangki" pengetahuan pendidik harus selalu bertambah, bahkan wadahnya harus bisa terus diperluas. Ia adalah mata air ilmu. Selalu mengisi "tangki" ilmu pengetahuan menjadi bagian cara mengasah gergaji kompetensi pendidik. Selanjutnya perlu di share kan kepada teman sejawat, dan peserta didik. Proses share akan memperkaya per-
DERAP GURU. No. 194 Th. XVI - Maret 2016
gopixdatabase
spektif dan seterusnya akan memudahkan untuk menuliskan atau memformulasikan sebagai karya profesi. Siklus learn - share - formulate akan menjadi bag ian penguatan kualitas kompetensi serta profesionalitas sang pendidik.
Mengisi tangki emosi positif Bekerja sebagai tenaga pendidik yang profesioanal juga memerlukan ketahanan kepribadian sehingga.. mampu berinteraksi dan berelasi dengan peserta dldlk secara positif, konstruktif dan efektif. Oleh karena itu, "tangki" emosi positif dan spiritualitas pendidik tidak boleh kosong. Apabila kosong yang bersangkutan dapat menjadi sosok yang emosional dan kehilangan kendali serta arah hidup. Pendidik perlu kemampuan berdamai dengan dirinya (internal) menghadapi segala keadaan atau peristiwa yang dialami terutama keadaan-keadaan dan peristiwa yang menyulitkan atau menyakitkan. Pribadi yang damai akan menjadi modal untuk berinteraksi atau berelasi dengan peserta didik khususnya dan masyarakat pada umumnya. Guru yang selesai dengan dirinya karena rasa damai akan mampu menjadi "setetes embun dikala bumi gersang," atau "secercah cahaya dikala bumi gelap". Rasa damai dalam pribadi guru adalah indikatorguru memiliki kompetensi kepribadian dan sosial yang tinggi sehingga mampu menjadi guru yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Sebaliknya apabila tangki emosi diisi emosi-emosi negative, maka perilaku kita akan negatif. Guru yang tidak menyenangkan dan tidak efektif pasti karena tangki emosi positifnya kosong, bahkan mungkin sudah terisi emosi negatif. Profesi guru tidak hanya membutuhkan kerja kerascerdas-ikhlas, tetapijuga diimbangi belajar keras-cerdas-ikhlas. Widadi
Ketua Pengurus Provinsi PGRIJawa Tengah
5
LAPORAN UTAMA
RADIKALISME DAN UPAYA PENCEGAHANNYA Fenomena radikalisme yang menjangkiti anak-anak muda dewasa ini telah menjadi bahan perbincangan di dunia maya, melalui facebook, twitter dan blog.
ANYAK analisis yang dilakukan terhadap fenome-
B
na ini. Ada yang mengkajinya dari sudut psikologi, sosiologi, ideologi dan ada yang menyatakan bahwa radikalisme dikalangan generasi muda adalah produk dari kejenuhan yang terjadi di ranah politik dan sosial serta bosan terhadap ritorika politik di ruang publik. Ada pula yang mengatakan bahwa radikalisme terjadi karena adanya kekosongan ideologi. Dan Ada yang berpendapat bahwa radikalisme akan terus berlangsung selama akar permasalahannya tidak disentuh. Akarnya bersifat abstrak karena tertanam dalam alam pikiran seseorang atau kelompok. Paham radikalisme telah menjadi isu yang mengemuka karena eksistensinya yang mengancam siapapun tanpa pandang bulu, termasuk mengancam kalangan muda. Berbagai aksi radikalisme terhadap generasi muda kembali menjadi perhatian serius oleh banyak kalangan di tanah air. Bahkan, serangkaian aksi para pelaku dan simpatisan pendukung, baik aktif maupun pasif, banyak berasal dari . kalangan muda. Hal tersebut tentu tidak boleh dibiarkan. Generasi muda Indonesia harus kembali mengkaji sekaligus mencegah segala kemungkinan radikalisme yang terjadi dikalangan mereka. Mengingat virus radikalisme dapat menjangkiti
6
siapa saja termasuk kalangan muda yang seringkali dengan mudahnya terpengaruh sehingga kemudian ringan tangan melakukan perusakan, pertikaian, penganiayaan, dan bahkan penyerangan terhadap kelompok yang berseberangan paham dengannya. Harapan besar kita adalahjangan sampai ideologi radikalisme berkembang, bahkan mengakar dan menyebar dikalangan generasi muda, oleh karenanya perlu dikaji dan direspon secara serius, bahkan dilakukan penanganan-penanganan khusus oleh berbagai pihak melalui program-program yang preventif dan edukatif baik skala regional, nasional, maupun internasional. Sikap radikal dapat bermuara kepada kejahatan. Dalam pandangan M. Ghandi, kejahatan di dunia dapat dibedakan atas kejahatan fisik dan kejahatan non fisiko Kekejaman fisik umpamanya terorisme dan perang, sementara kekejaman non fisik berupa penyebaran paham kebencian, fitnah dan provokasi. Kejahatan pikiran ini sangat berbahaya karena mempengaruhi lingkungan dan dapat menular secara luas ke benak orang lain sehingga mempengaruhi sikap dan tindakan sosial. Disisi lain, ada pula yang berpendapat bahwa informasi terus menerus tentang kekerasan, ketidakadilan serta korupsi yang dilakukan oleh elite politik di negeri ini, melahirkan
DERAP GURU. No. 194 Th. XVI - Maret 2016
paham kebencian dan sikap radikal dari masyarakatterutaInklusifisme bukan hanya terhadap manusia, tetapijuma anak-anak muda. Ketika kebencian ini masuk ke dalam ga alam Iingkungan serta memandang segala hal yang dikesadaran manusia, kebencian itu akan berkembang dan hadapi dengan perspektifjamak. Orang yang eksklusif meberanak pinak, karena suatu informasi yang tersimpan di mandang segala hal/masalah yang dihadapi cenderung benak seseorang dan diulang terus menerus, akan mere- menggunakan cara pandang perspektiftunggal atau hibut kesadaran si pemilik benak. Itulah sebabnya menga- tam - putih. Ketiga, pendidikan melahirkan cara berpikir pa suatu aliran keras terus diproduksi dan diterima oleh terbuka dan tidak tertutup, luwes menyikapi perbedaan orang - orang walaupun mereka sadar akan bahayanya. meski punya prinsip hidup yang diyakini secara kokoh (conMengatasi masalah radikalisme ini, dunia pendidikan toh sikap "bagimu agamamu, bagiku agamaku" dan "tidak harus bicara. Pendidikan harus meluaskan wawasan anak, ada paksaan dalam agama". Oua-duanya adalah firman sehingga dapat melihat suatu kebenaran dari berbagai Allah. perspektif. Pendidikan harus meluaskan berbagai Pemikiran-pemikiran baru yang konstruktif, konwawasan anak didik seperti, wawasan spiritual, setroversi, atau bahkan umpan balik yang pedas sekalipun diterima dengan senang. Orang-orang yang berpikir bagai landasan etik, moral, religius yang mendasari pengembangan profesi, wawasan akademis, tertutup cenderung menolak perbedaan dan pikiran-pikiran yang berbeda. sebagai sumber Instrumen bagi pembaharuan Berdasarkan hal tersebut maka Widadi berkesdan pencerahan dalam rangka pengembangan impulan, bahwa pendidikan yang benar dan baik sesumber daya manusia wawasan kebangsaan, harusnya melahirkan kesadaran atau cara berperiyang menumbuhkan kesadaran nasionalisme selaku yang inklusif dan terbuka, kesadaran diri hingga dalam pergaulan antarbangsa tetap mengedepankanjati diri dan ideologinya sebagai insan hamba Allah yang wajib sendiri serta wawasan Perubahan mengambil peran sebagai pembawa rah(Mondial), yang menyadarkan bahmat bagi sesama dan alam semesta. Mampu keluar dari cangkang ego untuk berelasi wa dalam proses dialektika senantidengan sesama dan Oia. asa berhadapan dengan perubahan, yang harus dapat dUadikan peluang Pendidikan yang benar dan baik untuk berkarya. memerlukan role model (dari orang tua, guru, dan warga masyarakat) sebagai Menangkal Radikalisme I teladan inklusivitas dan keterbukaan. lewat pendidikan Widadi, S.H, Ketua PGRI Jateng Komunikasi Terpadu mengungkapkan, bahwa radikalisme Imam Marjuki, Anggota komisi OORmelahirkan sikap atau perilaku menyPO Kota Semarang saat diminta penerang, mengagresi atau mengintimi.as......-;.o._-,,_ dapatnya tentang bagaimana updasi orang lain yang dianggap berbeda aya menangkal radikalisme melalui Imam Marjuki pendidikan? Oia mengemukakan, dengan dirinya atau kelompoknya. Pola pikir radikalis berpusat pada egoisme atau ke-aku-an yang bahwa komunikasi yang baik antara orang tua siswa dan berlebihan, menganggap orang lain salah, membahayakan guru adalah hal yang sangat penting agar tidak terjadi saleksistensinya atau alasan lain yang tidak berdasar akal se- ing menyalahkan antara kedua belah pihak atau yang serhat, sehingga sah apabila dia menyerang orang lain. ing disebut dengan slip of personality. Tiga komponen penMantan Kepala Oinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah didikan antara sekolah, orang tua dan masyarakat harus ini menyatakan pendidikan yang baik dan benartidak akan saling mendukung dan bertanggungjawab agar proses melahirkan pola pikir dan sikap radikal. OUelaskan, ada tiga pendidikan dapat berjalan optimal. Pendidikan harus dilindikasi pendidikan yang benar dan baik. Pertama, pen- ihat bukan saja untuk pendidikan formal di sekolah tetapi didikan melahirkan kesadaran tentang AKU, KITA (orang juga pendidikan dalam keluarga dan masyarakat. Oalam lain) dan OIA (Sang Maha Pencipta). Melahirkan kesadaran lingkup sekolah menurutImam Majuki komite sekolah seTeo-antropo-sentrisme kesadaran membangun / mengem- bagai perwakilan orang tua dan masyarakat harus berfungsi bangkan kualitas diri - membangun kualitas hubungan optimal untuk mendorong terwujudnya proses belajar dengan sesama (hablum minannas) dan hubungan den- mengajaryang baik dan optimal. Kesadaran orang tua ungan Tuhan (hablum minallah). Kesadaran keyakinan/keimanan tuk memilih pendidikan yang bermutu bagi putra-putrinya kepada Tuhan YME, kesadaran kemanusiaan dalam dimensi saat ini sudah semakin tinggi. Karena itu para guru juga etik budaya - kebangsaan - kerakyatan dan sosial ekono- harus selalu meng- up date kemampuannya agar dapat mi - keadilan. Kedua, pendidikan melahirkan kesadaran memenuhi tuntutan masyarakat dan menjawab tantangan inklusifisme, bukan eksklusifisme yaitu kemampuan berdamai perkembangan dengan kapasitas yang memadai. Wakil dengan dirinya, berdamai dengan orang lain, dan segala rakyatyang membidangi pendidikan ini meyakini,jika anak keadaan/peristiwa yang menimpa, mampu bersyukur- memperoleh pendidikan yang baik dari orang tua dan kelubersabar-ikhlas. Sikap inklusif memungkinkan kesediaan arga serta pendidikan yang baik pula dari para guru maka memberi ruang bagi perbedaan sikap, cara dan keyakinan anak akan memiliki karakteryang kuat serta mampu memilih teman dan lingkungan yang baik. dalam hidup.
DERAP GURU. No. 194 Th. XVI - Maret 2016
7
~ LAPORAN UTAMA "Jika orang tua melihat ada hal yang kurang pada diri anak hendaknya tidak langsung menyalahkan guru. Begitu juga para guru,jika melihat ada yang kurang dari anak agar tidak mudah menyalahkan orang tua siswa. Jika melihat ada sesuatu yang harus diperbaiki pada diri anak, baik itu menyangkut karakter, kepribadian, pelajaran, dan persoalan anak yang lain,lakukan komunikasi dengan baik antara orang tua dan guru",jelas Imam. Wakil rakyatyang mengaku senang menjadi guru ini menegaskan kembali apa yang seharusnya dilakukan orang tua dan guru agar anak-anak tidak mudah terhasut mengikuti gerakan radikal dan melakukan berbagai tindakan tidakterpuji adalah dengan keterpaduan orang tua dan guru dalam membangun karakter anak serta mengantisipasi sedini mung kin ketika menemukan hal-hal yang mencurigakan untuk segera diatasi. Orang tua dan guru juga harus I senantiasa menjadi teladan yang baik bagi anak-anak.
kerja sama yang baik, bahkan anak-anak yang mengendarai sepeda motor ke sekolah pun dititipkan di halaman rumah warga sekitar sekolah. Membiasakan sikap disiplin sebagai bagian dari upaya membangun karakter siswa harus diawali dengan contoh yang dilakukan oleh para guru. Karena itu Dwi Ari Listiani bersama waka kesiswaan dan para guru bergiliran piket setiap pagi berdiri di halaman sekolah menyalami siswa sambil mengontrol atribut dan cara berpakaian siswa. KBM dimulai pukul 06.30 dengan toleransi keterlambatan 10 menit. Aturan itu benar-benar ditegakkan, bagi siswa yang terlambat konsekuensinya baru diijinkan masuk padajam ke-2 dan agartidak mengulang pelanggaran anak diberi pembinaan ~ ~ ~ dan ditugasi bersih-bersih halaman .~-i.( oC(\' sekolah. 'r ) ) Untuk menangkal masuknya ajaran j .'; • b ' ~ /. ~ yang tl'd a k b enar d an mem entengl
,,~
<-.1 ,.;-
dari pengaruh gerakan radikal, selain membangun komunikasi yang baik denDra. Dwi Ari Listiani, M.Pd, Kepala , ,f ~ c' gan orang tua siswa dan masyarakat, SMAN 2 Sukoharjo menyatakan bah~ \J:t~ sekolahjuga bekerja sama dengan pi~ •. ;;' '" hak kepolisian untuk memberikan sosialwa selama ini pihaknya telah menjalin isasi kepada para guru dan para siswa. komunikasi yang sangat baik dengan Upaya preventif itu terbukti mampu orang tua siswa. Sekolah yang telah menghindarkan warga sekolah dari penmenerapkan kurikulum 2013 (K-13) Ora. Owi Ari Listiani, M.Pd. garuh gerakan radikal dan ajaran yang dan tidak memungut biaya apapun dari orang tua siswa ini berupaya sungguh menanamkan ni- tidak sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Dalam lai-nilai kejujuran, kedisiplinan, kerja sama dan akhlak mu- bidang kepramukaan yang kegiatannya berkaitan langlia disamping upaya terus menerus mengoptimalkan pros- sung dengan penanaman sikap, disiplin, dan karakter anak, es pembelajaran kepada para siswa. Komunikasi guru den- SMAN 2 Sukoharjo berkali-kali meraih juara. "Sesuai dengan kebijakan Kemendikbud, SMAN 2 gan orang tua siswa dilakukan bukan sekedar untuk menyampaikan informasi capaian prestasi akademik tetapi juga Sukoharjo yang berlokasi di Kartasura tahun ini siap melakmencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi gu- sanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (CBT)",jelas ru, orang tua dan para siswa. Kepada masyarakat dil- Dwi Ari Listiani mengakhiri perbincangan. pur ingkungan sekolah, Listianijuga menjalin komunikasi dan
f.·<..
Tegakkan Disiplin #;
• 1.
t JJ:
$~~~O.~~ ~~O.9,l!r:l!$.
q~O. An.9,9,Q,t~ ~
See"HtAt Beftkt"S H. Wardoyo Wijaya, S.H.,M.H. & Purwadi, S.E., M.M. ~~b~9,~lll~~~.tl~ W~.~.illly~C!tls.l!KQ!:l_~JiQ;P~ti.QeJ~ ~Q1.~~~Q~1 s.~mQ~C! S.l!K~~$, r..'t~m~C!~C!s.l!KQI1C!~iQ~~bi_!:l. S.~iC!ht..~t~. Ketua,
ttd Ir. Bambang Sutrisno, M.M.
8
Sekretaris, ttd
Heru Purwanto, S.Pd. DERAP GURU. No. 194 Th. XVI - Maret 2016
Pencegahanterhadap radikalisme bakal makin tak mudah. Bukan lantaran gerakan ini mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi dan mengubah pola kerjanya, tetapijuga karena makin banyaknya mahasiswa yang berhasil mereka rekrut.
M
ARAKNYA perkem-
bangan radikalisme di kalangan mahasiswa kampus-kampus ternama bahkan pernah dibahas mendalam di BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Upaya rekrutmen gerakan radikalisme diperkirakan telah dilakukan sej~k 1970-an. Hasil yang tampak antara lam, di tahun 1996 beberapa mahasiswa UI berhasil dipengaruhi unsur NIl (Negara Islam Indonesia). Selain itu, dua mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta terlibat dalam pengeboman JW Mariot dan Ritz Carlton. Dalam sidang di PN Jakarta Selatam di '\ tahun 2010 kedua mahasiswa ~-;:;?, itu terbukti menyembunyikan -00 teroris pelaku pengeboman '0 sehingga keduanya diganjar hukuman penjara Irjen (Purn) Ansyaad Mbai 4,5 tahun. Setahun berikutnya seorang alumni UIN Syarif Hidayatullah ditangkap lantaran terkait upaya pengeboman jalur pipa gas di Serpong. Belum lama ini kasus hilangnya puluhan mahasiswa setelah memperoleh ajaran radikalisme ramai pula ramai dibicarakan di sejumlah media massa. Marak di Kampus Besar "Radikalisme sa at ini semakin hebat perkembangannya. Berpenetrasi ke dalam perguruan tinggi berkualitas baik dan favorit seperti Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung," kata Irjen (Purn) Ansyaad Mbai, Kepala BNPT tahun 2010-2015, belum lama berselang. Alumni Akpol Angkatan 1973 yang pernah menjadi Kepala Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan pada era Pemerintahan SBY itu lebih lanjut menyatakan, radikalisme mampu mempengaruhi kalangan mahasiswa dengan memanfaatkan ketidakpuasan mereka terhadap kinerja pemerintah. Di sisi lain minimnya kegiatan kemahasiswaan, seperti BEM (Badan Ekskutif Mahasiswa), HMI (Himpunan
RADIKALISME
MENYASAR KAMPUS-KAMPUS TERNAMA
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
Mahasiswa Islam) dan KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) dapat pula dituding sebagai penyebabnya. Pandangan Mbai sejalan dengan hasil penelitian Anas Saidi yang berjudul "Mahasiswa Islam dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia" yang hasilnya didiskusikan di Kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (18/2) lalu. Dalam penelitian itu, Anas mengupas kasus gerakan radikalisme di UGM dan membandingkannya dengan di kampus ternama lain, seperti ITB, ITS, Unibraw, Unair, IPB, dan Undip. Hasilnya menunjukkan paham radikalis telah menyusup ke kampus-kampus besardi Indonesia! Penyebab Menurut Anas, berhasil menyusupnya paham radikalisme ke kampus sejalan dengan surutnya gerakan kemahasiswaan. Kelompok Cipayung yang pada dekade 19702000-an menjadi arus utama dunia kemahasiswaan, hanya dalam kurun satu dekade tergilas secara sistematis menjadi kelompok marjinal. "Gerakan ~ahasiswa Na.sional Indonesia, Pergerakan Mahasiswa Knsten Indonesia, dan Himpunan Mahasiswa Islam kini menjadi kelompok pinggiran," ujar peneliti bidang hukum LIPI itu. Dalam kesempatan lain, Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA mengatakan, masuknya radikalisme di kampus dikarenakan kampus merupakan ranah publik yang memungkinkan siapa pun bisa masuk ke dalamnya. Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini pun menuding kondisi organisasi kemahasiswaan sebagai salah satu penyebabnya. Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A.
9
' - LAPORAN
UTAMA
Menurutnya, terjadi disorientasi Prof. Dr. Hamdi Muluk M.5i., Ketua kegiatan kemahasiswaan dalam 2 Program Doktor Fakultas Psikologi tahun terakhir sehingga keanggotaan Universitas Indonesia mengungkapsebagian besar organisasi kemahakan, untuk menanggulangi tersebarnya siswaan merosot secara signifikan. paham radikalisme di kalangan pelaPenelitian yang dilakukan UIN Jakarta jar, pendidikan di sekolah harus dimemang menunjukkan, aktivitas jauhkan dari praktik doktriner dan cara dalam organisasi merupakan faktor pandang hitam-putih. Menurutnya, penting untuk mencegah terjeruhingga saat ini masih banyak ditemukan musnya seseorang ke dalam gerakan isntitusi pendidikan yang menuntut radikal dan ekstrem. siswa selalu patuh dan tidak boleh Terhadap masuknya radikalisme mendebatguru, pembelajaran diberikan di kalangan mahasiswa, doktor(Ph.D) secara hafalan, serta tidak mendorong alumnus University of Columbia AS siswa berpikir kritis, kreatif dan inoEndang Turmudi yang menyandang gelarkehormatan vatif. "Hal tersebut menjadi bibityang Commander of the Order of British Empire dari Kerajaan pas untuk melahirkan orang-orang yang berfikir radikal Inggris ini mengungkapkan perlunya kampus mendesain kalau ditambah dengan pendidikan di rumah yang cenulang mata kuliah yang bersifat ideologis, seperti Pancasila, derung otoriter, tidak toleran terhadap perbedaan menpendidikan kewarganegaraan, dan agama. 'Penyajiannya dapat, belajar agama penafsiran hitam putih, sedikit-sediktidak dilakukan secara indokrinasi seperti penataran P4 du- it halal haram," ujarnya baru-baru ini di Jakarta. lu. Perlu ada terobosan baru yang lebih dialogis, partisiUNY patif, analitis, dan kritis yang memungkinkan internalisasi Ada perguruan tinggi yang peka terhadap penyusuke dalam diri para mahasiswa,"ujarnya. pan radikalisme ke kalangan hamasiswa. Universitas Negeri Masuk ke Sekolah Yogyakarta, salah satunya. Sejak tahun lalu universitas yang Penelitian Bambang Pranowo dari Lembaga Kajian Islam dulu bernama IKIP Yogyakarta ini menerapkan pendidikan dan Perdamaian terhadap 500 guru dan siswa di wilayah karakter melalui pendidikan bela negara, cinta tanah air, Jabodetabek lebih bikin miris. Penelitian tentang masuknya dan sebagainya. Agartak luput penerapannya, UNY mengpaham radikal ke sekolah menengah itu mengungkap 76,2 gandeng BNPT. Tujuannya agar diperoleh bentuk kegiatan persen 84 persen siswa menginginkan syariat Islam. Simpulan pencegahan yang paling ideal diterapkan. lainnya 52,3 persen siswa mendukung kekerasan untuk Menurut, Kepala Humas UNY Asep, kerjasama dilakukan solidaritas agama dan 14 persen siswa membenarkan ak- agar mahasiswa paham dan tidak mudah didoktrin pemasi pengeboman. Penelitianjuga mengungkap 25 persen haman yang sesat. Untuk tahap awal pelaksanaan, hasil guru dan 21 siswa berpandangan bahwa Pancasila sudah kerja sama dengan BNPT ini baru dijalankan di dua fakultidak relevan lagi. tas, yakni Fakultas Teknik dan Fakultas I1mu Sosial. "Bila Menurut Kepala Penelitian Kemasyarakatan dan berhasil akan diberlakukan pada semua fakultas," ujarnya. Kebudayaan LIPI, Endang Turmudi, radikalisme yang maTindakan yang cepat sebagaimana yang dilakukan UNY suk ke guru dan pelajar masih dalam tataran paham, bukan tentu patut memperoleh acunganjempol. Lembaga pengerakan. Meskipun demikian, ujarnya, akan dapat bergeser didikan lain perlu mengambil tindakan serupa. Tentu saja sebagai gerakan teroris jika tidak memperoleh perhatian. disesuaikan dengan situasi dan kondisi kampus masingUntuk itu, negara perlu segera mengambillangkah untuk masing. (TW/Tim) mengatasi kenyataan buruk ini.
~~~~n_~~ p.~n~,!r~~ c1~n. ~_n.~~Qta eG~1 K:~~l!~a\en e,!r~~lin!!~a
m~I1~U~~l!~an
Se"'Ht4t 4t"S DieOftfi4ftY4 H. Tasdi, S.H., M.M. & Dyah Hayuning Pratiwi, S.E, BEcon s.~Q~~~i Q.ul!~.tJ & W~kil Q.~p..~ti. P.urQalin~~a P.~~i.~de 2Q1 ~·2Q2·1
Ketua, ttd Sarjono, S.Pd., M.Si.
10
Sekretaris, ttd
Tohirin, S.Pd. DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
PENDIDIKAN AGAMA DAN MORAL TANGKAL RADIKALISME JADIAN berdarah di JI MH Tamrin Jakarta belum terlihat pada semua kegiatan. Dan pancasila yang lama ini, menggunjing perhatian dunia. Konser bulat, memberi keyakinan kebahagiaan hidup. om bunuh diri dari Teroris ISIS, menunjukkan Asal, terjadi keselarasan dan keseimbangan anancaman serius terhadap publik. Ironisnya, aksi teror tarpribadi, masyarakat dan Tuhan. tersebut, membawa ideoligi agama yang dipahaminya. Teror dari ISIS, masih pendapat Dhian, terjadi Namun, alibi apapun yang digunakan teroris tidak karena kesenjangan sosial. lsi kandungan panbisa diterima dari agama manapun. Radikalisme casila yang menggelorakan semangat hari deteroris, tetap keji. Mampukah pendidikan agapan yang lebih baik, mampu menepis ma dan moral menangkal radikalisme? Berikut, radikalisme. Dengan catatan,jiwa moral wawancara dari kaum pedagogik. pancasila tadi diresapi, dihayati dan dia"Teroris, generasi yang tidak punya malkan. toleransi" ujar H Abdul Halim SPdI. Selanjutnya, pedagogik yang juga Pendidikan agama, Kepala Sekolah aktifdi kepramukaan ini menandaskan SON Bonangrejo-Bonang-Demak ini, sila kedua. Yakni, kemanusiaan yang adil jangan berkutat pada materi pelajaran dan beradab. Dengan sila tersebut martaH. Abdul Hamid, S.PdI semata. Namun, harus sampai ke implebat manusia selaku ciptaan Tuhan harus mentasi. Bahkan, harus tertanam kuat padajiwa. Agama ( diakui keberadaannya. Oleh karena itu, dikembangkanlah Islam) misalnya, mengajarkan untuk berbuat baik kepada sikap tenggangrasa. Hormat menghormati. Gemar melakukan sesama. Berahmatallilalamin. Tidak saling berbunuh. kegiatan kemanusiaan. Teroris, masih ujar Halim, kerap dilatarbelakangi keDemikian Hj. Widyaningsih, M.Pd. menjepentingan tertentu. Yang sangat laskan, agama dan moral mampu menangkal menyesatkan, mengatasnamakan radikalisme. ideologi. Sampai-sampai pelaku Pasalnya, lanjutWakil Bendahara PGRI teror mengafirkan ideoligi yang Demak ini, radikalisme terjadi bukan karedianggap tak sepaham. Lalu, mere- na penggunaan simbol-simbol agama ka kehilangan toleransi. Sehingga, dan budaya tertentu. Namun, disehalal hukumnya bila membunuh babkan oleh frustrasi dan ketiorang yang tak sepaham itu. dakadilan serta kesenjangan sosial di masyarakat. Teroris, masih penLebih lanjut, Halim yang sebentar lagi menyelesaikan jelasan Widya, merupakan kolabjenjang S2 ini, berujar, lahirnya orasi rasa frustrasi masyarakat dan teroris di antaranya karena kegagalan negara dalam men- ... kebencian dan pendustaan jalankan fungsinya. Kegagalan neagama. Seperti misalnya, gara dalam menyejahterakan yang dilakukan ISIS. Sistem masyarakat, sangat rentan timbulnya radikalisme. Karena, pendidikan agama yang mam- masyarakat lemah akan lebih mudah direkrut oleh agen Annisa' Dhian Nuraini, S.Pd. pu melahirkan generasi yang teroris. Sebagai pamungkas pembicaraan, Widya yangjuikut menjaga kedamain dunia, ga aktif di pengajian ini, menjelaskan. Pendidikan agama tak akan muncul teroris. Apalagi bila pemangkujabatan yang tertanam kuat, menimbulkan sikap ikut menjaga keindan semua pihak selalu bersinergi. dahan dunia. Sedangkan penghayatan moral pancasila, Sedangkan Annisa' Dhian Nuraini SPd berpendapat, mencipta generasi cinta negara. Bila kedua pendidikan Moral Pancasila sebagai falsafah negara, wajib menjiwai tersebut menjadi roh kehidupan, radikalisme terhindari. kehidupan di negara kita. Dengan demikian, pendidikan agama dan moral penangkal Tata kehidupan bangsa Indonesia, lanjut guru SDN2 radikalisme. (Tim/ Bakroni Masrum) Banjardowo-Kradenan-Grobogan ini, wajib mencerminkan pengejawantahan pancasila. Kehidupan pancasila, wajib
~
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
11
ETALASE
PHYTAGORAS Oleh MUHDI
Phytagoras, tokoh mistik kondang dari Yunani yang lebih dikenal sebagai pakar matematika, berdalil: Usai berbuat salah, kecam diri sendiri dengan kejujuran dan kesungguhan hati, membiasakan kebersihan spiritual, berhenti melemparkan kesalahan atas kekeliruan dan kekurangan kita. Jujurlah kepada diri sendiri dan bersiaplah untuk memikul tanggungjawab dan menerima akibat-akibatnya.
ALAM bukunya yang indah berjuluk Ten Golden Rules Ancient Wisdom from the Greek Philosophers on Living the Good Life, M.A Soupios, Ph.D dan
D
Panos Mourdoukoutas, PhD mengupas, kecenderungan umum manusia adalah menolaktanggungjawab atas perbuatan-perbuatan salah. Sebagai ganti, mereka cenderung menimpakannya kepada orang lain, dengan dalih hal-hal yang "di luar kendalinya". Tentu saja, terkadang ada situasi yang tidak menyediakan pilihan bagi kita. Atau kalaupun ada hanya sedikit. Namun yangjauh lebih sering, kita masuk ke dalam dilema yang telah kita ciptakan sendiri yang umumnya tidak kita terima sebagai tanggungjawab kita. Betapa sering orang mengatakan, "Itu bukan kesalahan saya. Jika saja Bambang atau Tuti melakukan sesuatuyang berbeda, tentu saya tidak akan bereaksi seperti itu". Dalih semacam itu terbilang reaksi baku bagi banyak orang. Fenomena itu mencerminkan tidak terbatasnya kemampuan manusia untuk melakukan rasionalisasi, menuding orang lain, dan menyangkal tanggungjawab. Sayangnya, kecenderungan membuat dalih dan mengecualikan diri sendiri memiliki akibat-akibat negatif. Phytagoras yang tidak begitu dikenal untuk doktrin tentangjiwa yang berhubungan langsung dengan watak manusia percaya bahwajiwa adalah bagian paling tinggi dan paling baik pada manusia. Karenanya, prioritas paling tinggi dalam hidup ini adalah merawat komponen spiritual itu sebaik-baiknya. Oleh alasan itulah ia menerapkan aturan perilaku yang ketat kepada para pengikutnya, diantaranya adalah tuntutan untuk menunjukkan perilaku keteladanan. Mengecam diri sendiri denganjujur dan tulus atas kesalahan adalah bagian dari disiplin pribadi yang ia ajarkan kepada para muridnya. Ia percaya, dengan berbuat demikian seseorang mampu memelihara kebersihan spiritual. Sebaliknya, mereka yang terus-menerus melemparkan kesalahan, menyangkal peran mereka dalam kesalahan dan perilaku-perilaku tercel a, beresiko menurunkan kesehatanjiwa mereka. Yang menyedihkan,
12
kemampuan manusia untuk "menciptakan" kebenaran agaknya tidak terbatas, tetapi ada satu bentuk perilaku keliru yang secara khusus sangat mematikan bagi kebahagiaan manusia yakni kebohongan yang mengkhianati diri sendiri. Inilah ketidakjujuran "akbar" yang menyimpangkan dan menimpangkan setiap kesempatan, hubungan, dan harapan untuk meraih kehidupan bermakna. Obat untuk penyakit ini adalah kejujuran dan kesediaan mengakui kesalahan secara rinci, kesediaan yang tulus untuk mengakui tanggung jawab dan tidak melemparkan kepada orang lain kesalahan yang paling pantas dikenakan kepada diri sendiri. Yangjuga tersirat dalam pengamatan Phytagoras, demikian M.A Soupios, PhD dan Panos Mourdoukoutas, PhD, adalah pandangan tentang akibat. Penerimaan yang utuh dan terbuka atas tanggungjawabjuga harus meliputi kesediaan untuk memikul akibat-akibat. Tanpa kesediaan seperti itu, semua isyarat yang menunjukkan pengakuan kesalahan menjadi tidak bermakna. Kita melihat banyak contoh tentang hal ini dalam masyarakat terkini. Banyak politikus, eksekutif, dan pengacara berdiri di depan kamera, dan secara dramatis mengumumkan kesediaan mereka untuk memikul "seluruh tanggungjawab", namun pada akhirnya tidak ada pengunduran diri, pelaksanaan hukuman, dan akibat nyata dalam bentuk yang signifikan. Pertunjukan publik seperti ini lebih bersifat teater ketimbang pernyataan penyesalan yang murni. Hasil akhirnya adalah mereka melakukan semacam ketidakjujuran ganda. Individu seperti itu melewatkan manfaat wawasan Phytagoras, bahwa kejujuran terhadap diri sendiri adalah salah satu kewajiban besar dalam hidup, yang tanpa kepribadian yang sehat dan matang tidak dapat diraih. (sb) Dr. H. Muhdi. S.H. M.Hum. Sekretaris Umum PGRI Provinsi Jawa Tengah
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
MENANGKAL RADIKALISME DENGAN MEMBANGUN KOMUNIKASI Tindakan radikal yang dekat dengan kekerasan sangat meresahkan, karena faham yang dianut teroris adalah menghancurkan. Ketua PGRI Kabupaten Banjarnegara Drs. H. Sukirman, M.Pd.,MSi berpendapat aksi radikalisme yang marak di Indonesia sudah sangat membahayakan. DANYA dalih melaksanakan amal makruf nahi jelasan tentang hubungan aliran agama dengan kearmunkar oleh sekelompok aliran agama terifan local. Kedua, Meningkatkan dialog dalam tentu menganggap tindakan radikalisme itu pembelajaran agama dengan berbekal pengesebagaijihad. Aksi teror, pemboman diberbagai tahuan yang luas, dan lintas mahzab sehingga dapat memenuhi kehausan spiritual siswa dengan wilayah yang di,anggap sebagai tempat maksiat dilakukan dengan mengabaikan korban dari kalangan pencerahan yang bersendikan kedamaian dan keorang- orang yang tidak berdosa. Cara penyesejukan ajaran agama. Ketiga, Pemantauan berbabaran radikalisme itu dilakukan melalui orgai kegiatan dengan materi keagamaan serta ganisasi kader, ceramah di masjid- masjid melakukan pendampingan sehingga dapat segera mendeteksijika terjadi pembelokan. yang dikelola dibawah kendali mereka, bahkan sampai melakukan brainwashing, Keempat,. Pengenalan dan penerapan penpenerbitan majalah, booklet dan buku, didikan multikultural yang mengedepankan nilai-nilai persamaan tanpa melihat perbeserta melalui situs internet yang dapat diakses dengan mudah. Akibatnya \ ~ daan latar belakang budaya, sosial ekonoradikalisme ini memasuki sekolah,At mi, etnis, agama, serta gender. Kelima, sekolah di semua jenjang. Menutnya £. " ~ .:--' Penanggulangan radikalisme agama harus jika hal ini tidak segera diantisipasi, ma""' dilaksanakan secara intensif dengan keri;;.~,. rilll!l. ~ 1. jasama antar berbagai elemen seperti kepala ka akan dapat menumbuhkan sikap Drs. H. Bunyamin, M.Pd. radikal yang bertentangan dengan tusekolah, guru, siswa. orang tua, dan masyarakat juan agama itu sendiri. Sikap radikal bisa terjadi dalam po- sekitar. Jika muncul gejala terindikasi faham radikalisme la pikir, atau sampai melak.ukan tindakan yang anarkhis. dalam masyarakat atau sekolah yang terlihat dari tingkah Kasi Pemuda dan Olahraga Dindikpora Kab.Banjarnegara laku ataupun cara berpikirnya tidak perlu kitajauhi,justru ini mengatakan ada beberapa langkah yang bisa dilak- kita rangkul kembali dan diajak kembali kejalan yang penuh sanakan untuk menanggulangi radikalisme di sekolah an- kedamaian dengen sentuhan-sentuhan hati nurani secara tara lain: Pertama, Memberikan penjelasan tentang ajaran intens. Beberapa program untuk menghindarkan siswa dari agama yang memadai. Misi penyebaran suatu aliran agama sering mengalami distorsi akibat adanya pemahaman tindak radikalismejuga dilakukan olehjajaran pendidikan yang keliru tentang beberapa aspek yang berpotensi menim- Kota Semarang. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang bulkan paham radikalisme , penjelasan tentang berbagai Drs. H.Bunyamin, M.Pd. mengatakan pihaknya membanmacamjihad, penjelasan tentang toleransi beragama, pen- gun kerja sama dengan berbagai elemen dalam membina
A
.....
~El~EtMP-t ~~I)~l.Irll! c!~1) ~!l~~Q,~. ~Ci{U ~~Ill!P-C!t~1)., l{lat..el)_ l)1~n~Y~~Bk_~1)
Sri Hartini & Sri Mulyani ~eJ~~~}~i.I!~Ril~i.~ Wa~i1.l!l;IR~tJ KI.~t..~~ oo~.~~ I!h~k~i ~Q1 ~2Q2·1
Ketua, ltd H. Sunardi, S.Pd., M.M. DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
Sekretaris, ltd H. Mulyadi, S.Pd., M.Pd.
13
LAPQ RAN UTAMA siswa. Pertama kerja sama dengan Polrestabes Semarang yang mengadakan Apel Deklarasi Damai yang diikuti siswa SMA/SMK/MA se Kota Semarang. Dalam apel terse but diingatkan agar siswa harus bisa menjadi teladan dengan berperilaku baik, tidak tawuran apalagi melakukan penyalahgunaan narkoba dan sex bebasDari apel yang diikuti 1.200 siswa itu Kapolrestabes Semarangjuga menyatakan akan terus mengadakan operasi-operasi untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan terutama yang dekat dengan pelajar. Ketua PGRI Kota Semarang ini menjelaskan langkah kedua untuk menangkal radikalisme di sekolah dengan melakukan langkah-Iangkah internal di masing-masing sekolah oleh Satuan Tugas Pelaksana Pembina Kesiswaan (STP2K). Lembaga yang beranggotakan Guru ini bertugas melakukan pendampingan bagi anak-anak yang ditengarai belum bisa menampilkan disiplin, melakukan rasia di sekolah secara rutin. Jika menemukan pelanggaran segera melakukan pembinaan secara intensif. Upaya ketiga dengan membentuk Forum Kemitraan Polisi dengan Masyarakat Sekolah (FKPMS). Dengan instrukturorganisasi dipimpin Kepala Sekolah, Wakil Ketua dari Babinkamtibmas setempat dan Anggota Wakasek Bidang Kesiswaan. Kegiatannya membangun komunikasi,
meningkatkan nilai-nilai karaktersiswa dan menyelesaikan terjadinya pelanggaran seperti kekerasan, perkelahian, tawuran, narkoba, miras dan balapan liar. Sehinggajika terjadi kasus tidak perlu ke Polres, karena sudah bisa ditangani FKPMS yang salah satu instrukturnya adalah Petugas Kepolisian. Adanya pendampingan untuk bimbingan keagamaan dengan menampilkan narasumberyang memiliki kompetensijelas menurut Bunyaminjuga menjadi salah satu langkah untuk mengantisipasi adanya radikalisme dan terorisme. Pria yang pernah meraih penghargaan Kepala Sekolah SMK Berprestasi ini menambahkan untuk sekolah di tingkat Dasar, pembinaan pada siswa dilakukan oleh sekolah masing-masing dan Dinas Pendidikan terus melakukan pemantauan. Dan masyarakat diminta kerjasamanya ikut aktif memantau perkembangan putra-putrinya secara terus menerus. Bunyamin berharap setiap anak dibekali bimbingan dan pelatihan untuk pembinaan karakter agar menjadi generasi yang berbudi pekerti dan berakhlak mulia. Pengembangan karakter bisa melalui kegiatan ekstra kurikuler pramuka, seni, olah raga, kelompok penelitian ilmiah dan lain-lain. Laras
DAERAH
PEMBINAAN GURU PASCA SERTIFIKASI UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN WIROSARI WIROSARI-DERAP GURU. EBANYAK 216 Orang Guru Pasca Sertifikasi dari jenjang TK dan SD di jajaran UPTD Pendidikan Kecamatan Wirosari, Senin,l Februari 2016 menerima Pembinaan umum dari tim Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan. Kegiatan yang berlangsung di gedung serbaguna kopersasi "Tentrem" Wirosari ini diawali laporan ketua panitia H. Sumartono, S.Pd,MM yangjuga Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Wirosari menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasihnya serta menyampaikan laporan kesiapan peserta menerima pembinaan dari tim. Dinas Pendidikan Kabupaten Groboganditeruskan penyerahan hasil Monev guru pasca sertifikasi kepada ketua tim. Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang PMPTK H. Moch Amin,S.Pd,S.IP,M.Pd dan Kepala Bidang TK,SD Bambang Margono,S.Pd,MM. Dalam isi pembinaannya Moch.Amin menyoroti hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang kurang menggembirakan,mestinya hasil tersebut sebanding lurus dengan tunjangan yang diterima seorang guru professional.Oleh karena itu kedepan guru harus tetap konsisten untuk tetap mau berkembang dan belajar"ungkapnya. "Seorang guru di dikatakan professional bila ia memenuhi kualifikasi akademik yang telah ditentukan dan bersertifikat pendidik, guru yang memenuhi kriteria professional inilah yang akan mampu menjalankan fungsi utamanya se-
S
14
cara efektif dan efesien untuk mewujudkan proses pedidikan dan pembelajaran guna mencapai tujuan Nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, berilmu, cakap kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab," ujar Bambang Margono,S.Pd,MM. Lebih lanjut ia menyampaikan guru profesional dituntut mampu mengimplementasikan empat kompetensi yang dikuasai,sehingga kepercayaan masyarakat terhadap guru akan semakin mantap.(Ir-Infokom) DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
ANALISIS
DERADIKALISASI MELALUI PENDIDIKAN Indonesia sebagai negara yang memiliki kemajemukan dari berbagai sisi merupakan karunia Tuhan yang wajib kita syukuri. Leluhur bangsa Indonesia sebenarnya telah memiliki kesadaran dan kearifan yang luar biasa dalam mensikapi kondisi tersebutyaitu melalui sesanti Bhineka Tunggal Ika.
ESANll tersebut telah diabadikan dalam lambang
tanpa kekerasanan dalam memecahkan masalah indinegara Indonesia yaitu Burung Garuda yang men- vidu, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan cengkeram dengan cakarnya pita yang bertuliskan bernegara harus dikedepankan, hindari pemecahan bhineka tunggal ika dan dijadikan ikon oleh lembaga masalah melalui kekerasan, intimidasi, pemaksaan. Pendidikan dalam arti luas merupakan metode yang pengkaderan pemimpin bangsa yang sangat bergengsi sesuai untuk upaya penyadaran pemecahan masalah yaitu Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS). Makna bineka tunggal ika sebenarnya sangat dalam tanpa perilaku radikal/kekerasan. Kesadaran perilaku yangjika kita mau konsisten sebagai landasan pen- damai dalam pemecahan masalah individu, kelompok, gelolaan dalam kemajemukan bangsa Indonesia nis- masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan caya bangsa ini tidak akan terpuruk dalam ancaman dis- bernegara melalui pendidikan lebih langgeng efeknya integrasi. Secara sederhana bhineka tunggal ika dapat dari pada dengan cara-cara radikallkekerasan. Kelemahan dimaknai Indonesia sebagai bangsa yang sangat ma- pendidikan sebagai cara deradikasisasi memang memjemuk, beraneka macam suku, bahasa, etnik, agama butuhkan waktu yang cukup lama tetapi ini harus ditdan kepercaan serta budaya yang unik dalam kehidu- erapkan untuk strategijangka menengah danjangka pan bersama harus berdasarkan kepada nilai-nilai panjang. Metode pendidikan ini harus dimulai dari pendidikan Ketuhanan yang Maha Esa dalam wadah Negara Kesatuan keluarga, pendidikan di sekolah, maupun pendidikan Repubik Indonesia. Dalam praktek kehidupan bermasyarakat, berbangsa di masyarakat. Nilai-nilai dasar hidup damai melalui dan bernegara di era globalisasi dewasa ini ada kecen- pengasuhan yang penuh dengan kasih sayang di keluderungan nilai -nilai yang lebih banyak diadopsijustru arga dan keteladanan orang tua dalam keluarga mennilai kapitalisme, liberalisme, yang akan melahirkan ke- jadi pusat pendidikan yang pertama dan utama. Sekolah hidupan individualis, intoleransi, mengagungkan sifat yang menyenangkan, dilandasi perilaku asah, asih dan materialistis menuju kehidupan sekuler. Jika ini dibiarkan asuh yang memberikan kesempatan tumbuhkembangnya tumbuh kembang di Indonesia maka ancaman disinte- anak harus diwujudkan di sekolah. Masyarakat yang grasi ada dihadapan bangsa Indonesia. Sebagai pen- mempunyai kepedulian sosial, menjunjung nilai-nilai didik pejuang tidak akan rela, bangsa Indonesia yang kehidupan bersama, gotong royong, toleransi dan ditegakkan dengan tetesan darah para suhada terjeru- birokrasi tanpa korupsi, aparatur yang melayani dan mengayomi akan menyuburkan perilaku damai. Tetapi mus kejurang disintegrasi. Ancaman disintegrasi bangsa ini sering dapat kita jika sebaliknya masyarakat cuek, sifat egois tinggi, saksikan perilaku radikal individu, sekelompok brirokrat korup, aparatur negara minta dilayani, dan masyarakat/orang, oknum pemerintah maupun bangsa mengedepankan kekuasaan dalam menyelesaikan lain yang dalam mencapai tujuannya melalui cara-cara masalah tidak berfungsi mengayomi maka akan kekerasan. Perilaku kekerasan sering menimbulkan ko- menyuburkan perilaku radikal. Pendidikan sebagai upaya deradikalisasi dapat dirbcln fisik material, psikis, bahkan korbanjiwa baik pelaku kekerasan maupun sasaran/korban kekerasan. Perilaku jadikan strategi jangka menengah dan panjang selama radikal yang sering menimbulkan korbanjiwa, psicososial, melibatkan komponen keluarga, sekolah, masyarakat dan fisik material harus dihentikan melalui deradikalisasi dan pemerintah. Sedangkan untuk strategijangka penbaikjangka pendek, menengah, maupunjangka pan- dek dalam deradikalisasi adalah melalui penegakan jang. Deradikalisasi seharusnya tidak melalui cara-cara hukum dengan tetap menjunjung tinggi azas keadilan kekerasan karena akan ditiru oleh individu, kelompok dan kepastian hukum yang dilandasi oleh nilai-nilai masyarakat, maupun oknum pemerintah, sehingga akan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan. menimbulkan perilaku radikal yang sama dalam masalah Jr. H. Suwarno Widodo, M.Si. berbeda. Upaya penyadaran kehidupan yang damai Redaksi Majalah Derap Guru
S
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
15
LAPORAN
UTAMA
MENGHALAU RADIKALISME Malam itu, Selasa, 16 Februari, puku122.00, usai mengajarTim Olimpiade, Drs. Henang Widayanto, M.se, menerima wawaneara Derap Guru via telepon. "Patriotisme. Itulah salah satu eara meredam maraknya radikalisme," ujar pamong, pengajar dan pengasuh di SMA Taruna Nusantara, sekolah berasrama yang terkenal yang ada di kota sejuk Magelang. ENGAJAR kimia yang merampungkan Sl nya di Pend~dikan Kimia IKIP Yog~a ini mengungKapkan, radlkalisme blasanya masuk melaluijaluryang halus, misalnya agama. Namun menu rut alumnus S2 Kimia Murni UGM ini, hal tersebut bisa ditanggulangi karena ada dalam satu kompleks. "Ketika ada indikasi, maka segera dilakukan pembinaan," tandas kandidat doktor manajemen pendidikan yang kini tengah menempuh studinya di UNNES. "Selain melalui agama, radikalismejuga bergerak melaluijalur organisasi. Karena itu OSIS TN sangat terpantau oleh para pembinanya. Kendati diberi kebebasan, namun pemantauan tetap dapat dilakukan dengan baik," ujar kelahiran Bantut 20 Juli 1965 ini. Henang yang istrinyajuga mengajar matematika di TN menjelaskan, tugas sebagai pamong pengajar pengasuh, selain mengajar juga mengamati perilaku keseharian anak didiknya. Hubungan mereka akrab. Maka ketika ada sedikit saja gejala perubahan pada anak didiknya, mereka pun segera tanggap. "Jujur, radikalisme itujuga hendak menyusup ke kami dengan ciri-ciri yang tidak sampai menonjol ke arah ekstrem, namun segera bisa dihalau. Kami akan segera memberi pemahaman secara umum sebelum angin itu mengembus, "kisahnya. Bapak dua anak ini bertutur, pada saat awal para siswa masuk resmi sebagai sebagai siswa TN maka dilakukan penandatangan persetujuan dengan orang tua siswa berupa kesepakatan ihwal kesediaan mengikuti semua peraturan kehidupan siswa, sehingga kewenangan TN sangatlahjelasjika terjadi pelanggaran. "Dan salah satu pelanggaran terberat apabila peserta didik melanggar janji siswa/' dan kode kehormatan tandasnya. Selain di setiap asrama ada wali asrama, setiap Senin, para siswa Taruna Nusantara mengucapkan tiga janji (Tri Prasetya Siswa), begini bunyinya: Kami siswa Perguruan Taman Taruna Nusantara beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bertanah air satu, tanah air Indonesia. Berbangsa satu, bangsa Indonesia. Berbahasa satu, bahasa Indonesia. Bernegara satu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapunjanji kedua mengukuhkan kesetiaan mereka kepada nilai-nilai dasar. "Kami siswa Perguruan Taman Taruna Nusantara adalah putra Ibu Pertiwi Indonesia. Setia
P
16
kepada Proklamasi 17 Agustus 1945. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945. Bersedia menyerahkan seluruhjiwa raga bagi cita-cita dan perjuangan bangsa Indonesia. Janji ketiga menunjukkan karakteryang akan dikembangkan yaitu Kami siswa Perguruan Taman Taruna Nusantara berkepribadian mandiri dan berjiwa merdeka, memegang teguh disiplin, persatuan dan kesatuan, mewujudkan kecerdasan, kemajuan dan kesejahteraan dan dimanapun berada memberikan karya terbaik bagi masyarakat, bangsa, negara dan dunia. Oleh perisai yang kokoh itu, mustahil rasanya radikalisme merembes masuk dan memporak-porandakan Taruna Nusantara. Apa saran guru kimia yang familiar itu agar radikalisme tidak berujung menjadi badai? "Perkuat budaya sekolah dan nilai-nilai dasar. Bekerjasama dengan komite untuk memperhatikan bidang perilaku atau kepribadian. Tidak hanya dengan cara menerapkan punishment tapi melalui pemahaman konsep yang lebih benar. Perbanyak kegiatan untuk bisa mengekspresikan alternatif yang beragam." Ia yang secara struktural duduk sebagai staf penjaminan mutu,juga membantu dalam pengembangan Kurikulum Khusus dalam penyusunan konsep-konsep kepengasuhan dan softworenya mengatakan, "Usia SMA adalah usia yang sangat dinamis, karena itu harus ada tampungan yang sepadan." Menurutnya administrasi sekolah tak perlu terlalu rumit. "Simpel namun akurat," tandasnya mengakhiri perbincangan. (SB)
DERAP GURU. No. 194 Th. XVI - Maret 2016
MEMATAHKAN RADIKALISME
MELALUI VISI MISI UARA radikalisme adalah runtuhnya Negara
tama visi misi sekolah, ia yakin bisa mematahkan radikalisme yang menelusup di sekolahnya. Kesatuan Republik Indonesia," demikian Ia mengaku, sekolahnya tak lepas dari incaran itu. pendapat Mustain, WAKA Kesiswaan SMA Ia menyusup melalui kegiatan-kegiatan ekstra. Namun Negeri 1 Semarang. Lelaki berperawakan tinggi kubegitu pihaknya mengendus aroma yang membarus yang sebelumnya menjadi Pembina OSIS ini mengatakan, yang hendak diaduk-aduk oleh paham hayakan itu, segeralah diambil tindakan. Caranya? "Menyetop kegiatan-kegiatan yang tak masuk aka I," dan gerakan radikalisme yang marak akhirakhir ini adalah ihwal keimanan. "Setelah , ujarnya. yang pokok itu bisa diselewengkan maka SMA ljuga gencar melaksanakan seminar akan gampang menumbangkan NKRI. Itulah untuk memantik kesadaran siswa ihwal ger. akan yang berbahaya itu sehingga para siswa yang bisa kami raba," ujarnya. Mengingat wilayah NKRI yang begitu pun peka dengan gejala-gejalanya. luas dan budayanya yang beragam, Sekolah penerima penghargaan Adiwiyata Mustain ini cermat memantau kegiatan siswanya, baik radikalisme itu bagai sengatan-sengatan keci!. "Kendatijika dibiarkan iajuga akan menjadi bencana," melaui OSIS, MPK, maupun ekstra kurikuleryang puluhan jumlahnya. "Alhamdulilah, sampai detik ini tidak didapati ujar pengajar matematika itu. Tain, demikian sapaan akrabnya, yang juga membina aroma itu di sekolah kami. Kalau kenakalan remaja dalam EKSPRESI, majalah sekolah kebanggaan SMA 1 Semarang, ranah wajar, tentu ada dan biasa. Dan melalui BK semuanya punya kiatjitu dalam menangkal radikalisme. Melalui teratasi," pungkasnya saatditemui Derap Guru di kantornya. (SB) keimananan dan ketakwaan, yang merupakan urutan per-
M
ORANG BISA BICARA BAHASA JAWA
TETAPI TIDAK BERANI SEMARAN G, DERAP r"SitJta.tea~oor;i'PiPe.m~hilliIDil~asliffiW GURU. Sehubungan dengan ditetapkannya tanggal21 Februari sebagai hari bahasa ibu internasional, Universitas PGRI Semarang adakan dialog interaktif dengan nara sumber, Gubernur Jawa Tengah, GanjarPranowo, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Gubernur Jatim, Sukarwo. Gubernur Jatim diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata. Dialog dipandu oleh moderator Dr. H. Sudharto, M.A. Mengawali acara tersebut, Sudharto memutarkan video percakapan berbahasajawa dengan berbagi dialek khas daerah masing-masing. Acara diselenggarakan di Balairung Upgris, .Selasa 923/02). Rektor Upgris, Dr. Muhdi, S.H, M.Hum mengungkapkan penggunaan bahasajawa saatini masih belum seperti yang kita harapkan. Padahal didalamnya terkandung nilai yang sangattinggijika kita mampu memahaminya. Oleh karena itu diperlukan strategi untuk mempertahankan bahasajawa di era global ini. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengaku untuk melestarikan penggunaan bahasajawa telah memintaja-
DERAP GURU. No. 194 Th. XVI - Maret 2016
jaran SKPD Provinsi Jawa Tengah, bupati/walikota seJawa Tengah, dan pimpinan BUMD Provinsi Jawa Tengah untuk menggunakan bahasa Jawa setiap Kamis di lingkungan kerjanya masing-masing. "Karena itu setiap hari kamis dalam memimpin rapat saya selalu menggunakan bahasa jawa"jelasnya.Ia pun menceritakan ketika melakukan program gubernur mengajar di sebuah sekolah di Pekalongan. Ketika bertanya kepada seorang guru dengan bahasajawa ngoko, sang guru pun menjawab dengan bahasa ngoko. "ini menunjukkan bahwa penerapan bahasajawa yang baik dan benar, tidak mudah, saya tidak tahu itu guru lulusan dari mana itu", katanya. Gubernur DIY, Sri Sultan HamengkubuwGno X men_ gungkapkan sebenarnya semua orangjawa itu bisa berbahasajawa, tetapi untuk mempraktekan dalam kegiatankegiatan resmi sering tidak berani. Karena itu diperlukan komitmen kuat dan upaya sungguh-sungguh semua pihak untuk dapat mempertahankan bahasajawa sebagai bahasa yang memiliki nilai luhur bangsa kita. (d4)
17
DAERAH
DUKUNGAN DAN HARAPAN KEPADA 17 BUPATI/WALI KOTA BARU Pada 17/2 yang lalu di. Lapang~n Pancasila Simpang Lima Semarang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara resml melantlk dan mengambil sumpahjabatan 17 pasangan kepala daerah yang terpilih pada pilkada serentak 9 Desember 2015. Hendrar Prihadi dan Bu Hevearita Gunaryanti Rahayu yang menjabat Wali Kota dan Wakil Walikota Semarang selalu diberi kesehatan, kekuatan dan kesabaran, lebih merakyat dan menyejahterakan warga Kota Semarang. Bunyamin dan Nur Khoiri kompak mengatakan kebijakan untuk pendidikan dan tenaga kependidikan di Kota ATLAS sudah bagus tinggal melanjutkan, insyaAllah Semarang akanjadi lebih hebat. Ucapan selamat bertugas juga disampaikan oleh segenap Pengurus dan Anggota ALAM kesempatari yang dihadiri kepala SKPD PGRIKabupatenBoyolali kepaprovinsi dan kabupaten/kota, perguruan tinggi dan da BapakDrsHSeno Samodro dan Bapak Muh.5aid Hidayat,SH berbagai lembaga, prosesi pelantikan dilanjutkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Boyolali. Semoga pasandengan penandatall99Mn pakta integritas, pelantikan gan ini amanah dan sukses dalam menjalankan programKetua Tim Penggerak PKK dan pemberhentian dengan hor- program yang telah diagendakan untuk lima tahun kedemat 17 penjabat sementara kepala daerah yang telah pan. bertugas selama beberapa bulan. Dari Klaten Ketua PGRI H. Sunardi, S.Pd., MM. dan Gubernur dalam sambutannya meminta kepala jajarannya mengucapkan selamat kepada Bupati Sri Hartini dan Wakilnya Sri Mulyani. Semoga keddaerah fokus pada persoalan penting bersama. uanya menjadi pemimpin idola dan guru bagi Yang meliputi kemiskinan yang sa at ini di Jawa masyarakatyang berprestasi dan lestari. Sri Hartini Tengah tercatat 4,577 juta jiwa. Masalah lain yang dan Sri Mulyani merupakan satu-satunya duo harusdihadapi Bupati/Walikotayang baruadalah.., DBD, bencana alam, narkoba, angka kematian . !. perempuan yang dilantik dan sudah sangat dikeibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), man- " • ~ ( ~"'\ ~,/-~ ,,\ ~ nal war~a karena keduanya adalah istri dari tan anggota Gafatar yang tidak dijemput ::- <_11.-) c. ( :.>~~~ Bupatl Klaten sebelumnya. <''t'" 4~ ~{ Pengurus PGRIWonogiri Kabupatenyang keluarga sampai masalah rob yang harus dicarikan solusinya. ~~ ~.~ff:s~~ diwakili Ketua Drs. H. Kusman, MPd. berharap - .G);~ 'f-,y ~ semogaBupatiWonogiriBapakJokoSutopo Sambutan, dukungan dan harapan disampaikan oleh masyarakat terhadap 1.: ~ ~.~.... .~ dan Wakil Bapak Edy Santosa menjadi para Bupati/Wali kota dan wakilnya yang ._ 'If pemimpin yang amanah, menjadikan masyarakatWonogiri lebih sejahtera. menjabat sebagai kepala daerah untuk .<. masa bhakti 2016-2021, khususnya dari Drs. H. Kusman, M.Pd. Di Su koharjo Ketua PGRI Ir. Bambang Sutrisno, MM menuturkan Pengurus PGRI di masing-masing kabupaten/kota. semoga pada periode kedua kepemimpinan BapakHWardoyo Pengurus PGRI Kota Semarang berharap semoga Bapak Wijaya, S.H, M.H. lebih meningkat lagi dan membawa Sukoharjo lebih sejahtera. Adanya peningkatan kompe-
D
.0Y-
18
'\
_
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
Di Wonosobo Ketua PGRI Mustangin, S.Pd.,M.5i. . memiliki beberapa harapan kepada Bupati Eko Purnomo, S.E., M.M. dan Wakil Bupati Ir. Agus' Menyapa Murid Subagyo,MSi. Yaitu Dapat meningkatkan mutu Ketua PGRI Kota Magelang Sumartono, S.E., M.M. berharap Bapak Ir. Sigit Widyonindito, M.T. pendidikan secara merata, Menjadi mitra PGRI, Dapat meningkatkan kesejahteraan Guru dan dan Ibu Dra. Windarti Agustina yang memimpin Tenaga Kependidikan dan Dapat mencukupi keKota Magelang melanjutkan program kegiatan menyapa murid dan guru di sekolah setiap hari butuhan Guru dan Tenaga Kependidikan di semua Senin, yaitu sebagai Pembina Upacara yang jenjang. Dari Blora Drs. Sukarja menyampaikan '(f. diteruskan sharing dengan guru dan tena- ..._;;t/~Y . ga kependidikan. ,,4;;;~, )7,) /?;7 'O~' .,... L.J, bahwa segenap anggota PGRI Kabupaten "'''' fyf)- .~j.J ...... ,. Blora mengucapkan selamat bertugas Ha:apan K~tua PGRI Ka~upaten " _ ~~ ,.),' ~~ kepada Bapak HJoko Nugrohodan Bapak Purbalingga SarJono, S.Pd,M.5, kepada £ c ~ ~. ~~ Bupati dan Wakil Bupatinya Bapak r>Y ~ ~~,..f r Tr~,#'f":' H.Arif Rohman,MSi sebagai Bupati dan H.Tasdi,SH,MM danlbu Dyah Hayuning ~ '11:..6 J ~ Wakil Bupati masa bhakti 2016-2021. Pratiwi agar segera menangani per. ..,...._·__-'oiiilL!l,JIU..: Dari kepemimpinan mereka diharapkan masalahan Guru Wiyata Sarjono. S.Pd. M.Si. Blora lebih maju dan sejahtera. Ketua PGRI Rembang Drs. H. Bhakti dengan memberikan kesejahteraanyang memadai. Jumanto,MPd berharap Bapak H. Abdul Hafidz dan Bapak Karena mereka sangat dibutuhkan Bayu Andriyanto, S.E menjadi pemimpin untukmemenuhi kekurangan guru yang amanah danjujur demi terwu~~~~~ dalam rangka pemenuhan Standar judnya Rembang yang lebih baik. Pelayanan Minimal (SPM). Di Kebumen Semoga Allah memberikan kekuKetua PGRI Kabupaten Tukijan, S.Pd atan untuk menjalankan amanah menyampaikan beberapa rakyat dengan semanak dan nyeduharapan kepada Bupati lur. Lima tahun pengabdian mewuIr.HM.Yahya Fuad dan judkan masyarakat yang sejahtera. Wakil Bupati KH.Yasid Di Wonosobo KetuaPGRI Mahfudz. Pertama, Mus~~~gln, . S. Pd ., M.S'IOf QJ~) , ~t~ )~,? ~. ">R< Dikpora dikepalai SDM memillkl beberapa.harai/ .' 'i1" '. ~~' yang menjiwai dan men- pan kepada BupatlEko ',' JS_ , ' guasai pendidikan syukur Purnomo, S.E.,M.M. )~f1/'.: ~ kader PGRI. Kedua, dan Wakil Bu pati lr, Tukijan. S.Pd. Mustangin. S.Pd, M.Si. Serahkan pengelolaan Agus Subagyo/MSi. pendidikan dan tenaga kependidikan kepada yang berkom- Yaitu Dapat peten.Ketiga, Angkat tenaga GTI yang kompeten sebagai meningkatkan mutu pendidikan secara merata, Menjadi tenaga honorerdaerah. Keempat, Relokasi Gedung Dikpora mitra PGRI, Dapat meningkatkan kesejahteraan dan menyang dilengkapi sarpras untuk pengembangan pendidikan cukupi kebutuhan Guru dan Tenaga Kependidikan serta Birokrasi tambah bersih wibawajauh dari KKN. Laras dll.
tensi guru menurutnya perlu dikembangkan lagi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
I
n l
:!
".'
',. r.~,~i\~"''," . ~'.'1<, ~ ~ _,~ h · J~
~~~~~.~~ ~Eln~~l!~ qi!O A~~~qt~ PCj.l:U l{qt~ M~9,~li!n~
m~~9,l!~~~I!~11
~J~~ p..ElI.~I).tllt~JJ
Ir. Sigit Widyonindito, M.T. & Ora. Windarti ~El~~~aJ \t'l~li l<,Q,t.a &. W~JiU W~.li l<~1J~, ~t(''-@.!l~tal.l~ P-~~iQcJ~
Agustin~
2Q,1 ~·4Q2·1.
Ketua, ttd
Sekretaris, ttd
H. Sumartono, S.E., M.M.
H. Salam un, S.Ag., M.Pd.l.
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
19
DAERAH
PENDIDIKAN DI KENDAL SEMAKIN BAlK KENDAL-DERAP GURU. Dr. Mirna Annisa, M.5i. 1981 ini merupakan bupati perempuan termuda di dan Masrur Masykur sejak 17 Februari 2016 resmi menJawa Tengah. Meski muda usia tidak menyurutkan jabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kendal untuk tekad Mirna untuk mengabdi sepenuhnya pada periode 2016-2021. Pasangan yang dicalonkan oleh Kabupaten Kendal. Untuk menjaring aspirasi warPartai Gerindra, PAN, PKS dan Hanura ini pada Pilkada ganya, dia akan menjalankan program sholat Subuh Kendal 9 Desember 2015 meraih suara 62 persen. 'r berjamaah dengan tempat bergantian. Selain Perolehan suara yang siknifikan itu menja~--:-... itu ia akan mengaktifkanjaringan komunikasi di bukti bahwa rakyat Kendal menginginkan.~ ... :. ~ lewatjejaring sosial seperti facebook dan adanya perbaikan baik di bidang infra- )'.~ Ic(( (ij . 'i twitter. Tujuannya agar masyarakat punya struktur dan kesejahteraan. ': IS.. ~ '" r.. kesempatan untuk dapat berkomunikasi Mirna yang lulusan Universitas Sultan '~. Jl ~ ";,'iJ!.. dengan bupatinya. Ketua PGRI Kabupaten Kendal Drs. Agung mengatakan akan berupaya mem- {f} 1>-) perbaiki pelayanan birokrasi, bidang pen. H.Wahadi,M.H berharap pengukuhan dr. didikan yang masih banyak pungli, Mirna Annisa dan Masrur Masykur akan pelayanann kesehatan, pariwisata, ekonoberdampak bagus bagi peningkatan kesemi serta seni budaya. Istri dari AKBP Ferry r, jahteraan masyarakat Kab.Kendal. Selain Sandi Sitepu ini menuturkan dalam pem- ,\~ j itu diharapkan pula agar kepimpinan Bu Mirna dan Pak Masrur akan menjadikan bagian kerja dengan wakilnya akan taat pada aturan, yakni UU Nomor 1 Tahun' JI bidang pendidikan di Kabupaten Kendal 2015 tentang Kepala Daerah. semakin baik. Laras Perempuan yang lahir 22 Oktober Drs. H. Wahadi, M.H.
;:.c:: (;'
l/':>
···· 0 ....
SegenaB (!eo.9,u~,!~ cj~1l AIl~g,Qta e(iRll{abyp~t4!" ~4!n.dal !:t'enguc;a~Kal'\
le',,,..,,f &SCt4ses C!tc!% (~.iJ.~l1tiJfP¥C!
dr. Mirna Annisa, M.Si. & K.H.Masrur Masykur ~~~~~~~ I!l!~~t.i. c!~t). \N~I5J.lI!l!IJ~t.i. ~_~t).c!~1. ~~~tC!c!~ ~C!1.~~Q~1
20
Ketua,
Sekretaris,
ltd Drs. H. Wahadi, M.H.
ltd H. Mujiono, S.Pd.
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
DAERAH
AKSES PENDIDIKAN DI KABUPATEN SEMARANG MENINGKAT UNGARAN-DERAP GURU. masyarakat lebih sejahtera. ARAPAN besar warga di Kabupaten Perempuan yang pernah meraih penghargaan Semarang digantungkan dipundak Guru Idola ini mengemukakan ada beberapa hal Bupati dan Wakilnya dr. H. Mundjirin, di bidang pendidikan yang diharapkan bisa diES,SPOG dan Ngesti Nugraha,S.H. yang carikan solusinya oleh Pak Mundjirin dan Pak memimpin Bumi Serasi untuk masajabatan Ngesti Nugraha. Pertama, akses pendidikan lima tahun mendatang . bertambah meningkat mulai dari anak usia dini sampai tingkat menengah. Kedua, ke~undjirin yang menjabat bupati untuk "--'Y''' penode kedua mengatakan akan melan- ,~ ~ . sejahteraan pendidik dan tenaga kepenjutkan program pembangunan yang su- ,,' .....~ 1 didikan lebih ditingkatkan khususnya dah dUalankan dalam periode sebelumnya. ;) ~,t:,. "'. para GTT dan PTT. Ketiga, Sarana --..-..... :.. '.~ ..-_ • prasarana pendidikan mulai PAUD samMenurutnya pada periode yang lalu pi, p a i tingkat menengah ditingkatkan. haknya telah menyelesaikan sekitar ~ ;;t. ~ Keempat, adanya peningkatan kom75 % dan akan dituntaskan pada pe.,.•, .......~ •. ' petensi bagi tenaga pendidik dan tenariode 2016-2021. Ketua PGRI Kabupaten Semarang , • ~ ga kependidikan baik di lingkungan penDra.Hj.Dewi Pramuningsih,MPd It . didikan formal maupun non formal. berharap kepemimpinan pasangan 'i ...._~ ~~~ Kelima, adanya pengembangan kebuMundjirin -Ngesti Nugraha akan ~ dayaan sehingga Kabupaten Semarang berkembang menjadi daerah budaya. menjadikan Kabupaten Semarang Ora. Hj. Oewi Pramuningsih. M.Pd. Laras lebih maju, mandiri, tertib dan
H
):.:... ell);'
t (,
'"1
..
• r \,
I
Be'''ltAt!. Sk/tB'S @.ta~ cJ.i.l~~ ti.~!\¥i
dr. H. Mundjirin ES, Sp.OG & Ngesti Nugroho, S.H. ~fll!i!~!~ I!~~i!.t..i. q!I)J WC!IiR 1!':!~'!t..iJ ~fll!'.'!tC!Q~ ~fl~tqq~ lC1t6,;lQ~1; ~fll)).q~C1 ~.!Il':!~'!t..ftI:IJ ~fl,".'!r'!Q~ ~fll!l.,!kill r~~I.~i'!" M'!I).cllti" 1)~1jtJ.11 qC!'1 ~i!!~'!r'!~_'!t: ~fll!i!1, ~~i!~1fl!:C1 Ketua, ttd
Sekretaris, ttd
Ora. Hj. Oewi Pramuningsih, M.Pd.
Subagyo Santosa, S.Pd., S.Pd.l, M.Pd
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
I
21
LKBH
KETUA lKBH PGRI KABUPATEN PATI:
JANGAN ADA KEKERASAN DALAM PENDIDIKAN PATI, DERAP GURU. . ETELAH menjalani sidang puluhan kali, dalam kasus dugaan penganiayaan siswa SMP Negeri 1 Tambakromo Pati, terdakwa WS divonis bersalah. Dalam putusannya, majelis hakim PN Pati yang mengadili perkara tersebut menyatakan bahwa terdakwa WS, Guru seni dan budaya SMP Negeri 1 Tambakromo Pati telah terbukti dengan sah dan menyakinkan karena perbuatanya mengakibatkan luka pada pipi/bibir dan telinga korban SR sehingga menjatuhkan pidana dengan penjara dua bulan dan denda satujuta rupiah. Demikian kata ketua majelis hakim Haruno, saat membacakan putusan tersebut di PN Pati, Selasa (26/1). Vonis majelis lebih rendah dari tuntutanjaksa yang mengiginkan terdakwa WS dihukum enam bulan penjara. Dengan putusan tersebutjaksa penuntut Prayitno selanjutnya menggunakan haknya untuk banding. WS yang didampingi penasehat hukum Wahyu Widodo dan Ulis Wijoretno dari LKBH PGRI Jateng, nampak tenang menghadapi putusan tersebut. Saat majelis hakim membacakan putusan dalam perkara tersebut, ruang sidang dipenuhi para pendukung kedua belah pihak, baik pihak terdakwa maupun korban. Drs, Warijan, Ketua PGRI Kab. Pati yangjuga hadir bersama perwakilan anggota PGRI menyatakan kehadirannya sekedar memberikan dukungan moril kepada anggota PGRlyang sedang menghadapi persoalan hukum. Warijan berharap kasus hukum yang banyak dihadapi para guru selama ini menjadi pelajaran dan diambil hikmahnya agar ke depan tidak ada lagi guru yang terjerat persoalan hukum.
S
-'
Ketua LKBH PGRI Kab. Pati, Suyud mengaku prihatin banyak guru terjerat kasus hukum. Untuk itu ia mengingatkan para guru agar mengubah paradigma,jangan ada kekerasan dalam pendidikan, baik kekerasan fisik maupun non fisiko Guru agar harus memahami adanya UU Perlindungan Anak. Diminta tanggapannya tentang putusan yang dijatuhkan majelis hakim, WS mengaku bersyukur karena putusan itu hanya separo dari tuntutanjaksa. Terkait dengan banding yang diajukanjaksa, WS berharap putusan banding nanti akan membebaskan dirinya karena apa yang dilakukan adalah mendidik, tidak ada niat untuk menyakiti. Ia pun· mengaku menyesal dan meminta maaf kepada orang tua siswa. Sementara itu, Dr. Wahyu Widodo, S.H. M.Hum dan Ulis Wijoretno, S.H menyatakan upaya banding yang dilakukanjaksa merupakan hal yang wajar dan selaku penasehat hukum terdakwa akan mengawal proses itu. pur
~
~E1~E1n.@~ l!E1nW!~y.t .c!~n AI\9~QtB l!(i(U ~ab.l!~~ten I!lQ~~ mE1n~Y.~@pkap
Sce"Htaf «fAS DieAltfi4ltVR H. Joko Nugroho & H. Arif· Rohman, M.Si. ~ctb.~~~i< Q.~p~ti d.~o.. \l\lal!U Q.~~C!ti< gIQr~, tila~a~ Q.h.~~1.i ~Q,1 ~~~Q2·1.
S-~I:r.tQ~C! Q.LQt~, tctt~p; ~~¥~~ Ketua, ttd Drs. Sukarja
22
S-QM m~olmJJ~.C!t'!J Q.C!I,1. \lIf,C!r9,C!"'~c!
l~b.ib $..eiab,t~~a .. Sekretaris,
tld Drs. Parlan DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
PGRI Provinsi Jawa Tengah yang selama ini dikenal sebagai PGRI terbaik se-Indonesia berdasar penilaian PB PGRI sesungguhnya tidak terlepas dari peran besar anak lembaga dan badan khusus yang ada di PGRI Jawa Tengah. 1DAK seperti beberapa PGRI di provinsi lain yang kita memperoleh bantuan dari pemerintah ratusan juta hingga milyaran rupiah untuk mendukung pelaksanaan program organisasi, PGRI Provinsi Jawa Tengah sepenuhnya mandiri untuk membiayai pelaksanaan program organisasi. Sebagian besar anggaran PGRI Jawa Tengah didukung oleh kontribusi anaklembaga dan badan khusus, sebagian yang lain dari iuran anggota. Demikian antara lain diungkapkan Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Widadi saat membuka acara Rapat Kerja Derap Guru Jawa Tengah dan Rapat Tahunan Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah di wisma P4G Upgris, JI. Sriwijaya, Semarang (19/02). Diungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir Derap Guru telah memberikan kontribusi kepada organisasi meskipunjumlahnya tidak sebesar Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah. Widadi berharap melalui Rapat Kerja dan RapatTahunan ini, Derap Guru dan Yayasan Dana Setiakawan Guru dapat ditumbuh kembangkan sesuai kebutuhan para guru dan kepentingan organisasi. Diingatkan oleh Widadi bahwa selama ini masih ada pihak yang mempertanyakan PGRI sebagai 0(ganisasi profesi guru. Karena itu kita harustunjukkan bahwa PGRI adalah organisasi profesi guru. Dr. Muhdi. SH, M.Hum selaku penyelenggara melaporkan bahwa dua kegiatan itu dibuka secara bersama agar waktunya lebih efisien dan pembahasan materi menjadi lebih efektif. Rapat Kerja Derap Guru Jumat, 19 Februari 2016 diikuti Ketua, Sekretaris, dan Bendahara PGRI Kabjkota, Dewan Redaksi, dan Pembina. Sedangkan Rapat Tahunan Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah di!aksanakan Sa btu, 20 Februari 2016 diikuti Ketua, Sekretaris, dan Bendahara PGRI Kab/kota, Pengurus dan Pengawas Yayasan Dana Setiakawan Guru, dan Pembina. Setuju Oplah Dinaikan Pemimpin Urnum Majalah DerapGuru, H. Tulus Wibowo, S.H, S.Pd, M5i dalam laporannya mengungkapkan bahwa target 20% an9gota PGRI berlangganan Derap pada tahun 2015 belum tercapai. Karenanya target tahun 2016 diturunkan menjadi 15%anggota PGRlberlangganan Majalah
T
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI Maret 2016
Derap. Tulus meminta masukan peserta untuk memperbaiki kualitas Derap Guru, baik dari sisi tampilan, materi kertas, isi majalah, maupun manajemen. Sedangkan Pemimpin perusahaan Derap Guru, H. Sakbani, S.Pd, M.H menyampaikan materi keuangan baik untuk pelaksaan program 2015 maupun rencana program 2016. Persentase pelanggan Derap tertinggi tahun 2015 diraih Kab. Batang (34%). Di samping itu, 14 daerah yang lunas pembayaran Derap akan memperoleh hadiah printer. Target 15 % dari jumlah anggota PGRI disetujui oleh seluruh peserta, bahkan Kabupaten Semarang mentargetkan peningkatan pesanan Derap hingga 50%. Kritik Perbaikan Beberapa masukan disampaikan peserta, antara lain oleh Wahadi (Kendal) yang meminta agar isi Derap bisa menjadi referensi guru dan pada momen tertentu menampilkan kisi-kisi UN. Aris Munandar (Karanganyar) meminta setting/layout keredaksian dengan sentuhan seni yang lebih bagus dan berita daerah agar porsinya lebih banyak lagi. Selanjutnya tentang headline Aris menyatakan sudah bagus tetapi perlu dinarasikan lebih menggigit. Pendapat lain disampaikan Sugiyaryo (Solo) yang menyatakan target 15% tidak terlalu berat. Selanjutnya ia mengusulkan agar ada Jurnal di kab/kota dengan dukungan provinsi. Hal lain yang ia kritisi terkait PGRI sebagai organisasi ketenagakerjaan yang sering berbenturan dengan pemerintah. Dari kota Sa!atiga mengusulkan agar isi Derap ditambah dengan cerpen dan puisi.
e-jurnal Wakil Pemimpin umum, Muhdi menyatakan PGRI Provinsi selama ini sudah menerbitkan Jurnal Guru dua kali setahun, diakul hal itu masih jauh dari kebutuhan Untuk itLl ia menawarkan adanya e-jurnal, teknisnya Biro infokom yang menjelaskan. Terkait usutan agar narasi Derap lebih keras/menggigit, Muhdi khawatir hai itu tidak mewakili keinginan kab/kota yang lain dan menjadi hal yang kontra produktif Sedangkan untuk porsi berita daerah lebih banyak setuju saja, karena itu perlu adanya kontributor berita daerab yang aktif mengirimkan berita. pur
23
0 .
' "
..... :::
Segenag '@n9UFU§ d,n Angggta 'GRI ttabup~t~n '~malang menguEaAkan
See"Htat 8ettltf"S
H. Junaedi, S.H,M.M. It Drs. Martono ~~~Ci~@.~ fll!~~ti_ c!@.~ W~lt:U
[email protected] [email protected]~".Q ~~l:iQd~ ~Q1 ~~~Q~1
le_CitO'$1448«S Ketua I, ttd Drs. Wilujeng Ribudiyanto
Sekretaris, ttd Drs. Siamet Sugiharto, M.H.
~~Qtn.@~ ~~I'\Qqrq~c;l~n. ~n.Q9Qta ~(iRI K@bup@t~n R~mllan9
mtn9&!~a~k~n
See4Ht"t 8elfett'" H. Abdul Hafidz & Bayu Andriyanto, S.E. ~~I!~'ti!i.Il'!p.i!ti ~ \"li!kil B.URi!ti ft~mQi!I!~ lJ~ri.C!t!~ ~Jt1~~~Ql1. Ketua, M Drs. H.Jumanto, M.Pd.
Sekretaris, M Suyoto, S.Ag.
~@Q~!,_a~ '@n.Q&!r'!! c;l~~ M9fJQt~ ~C;il.U I(~ll&jpat@~
Wgl'\QQ{ri
m~nQq(aRk~n
Sel"Ht4t 8«ttftt'" Joko Sutopo & Edy Santosa, S.H, M.Hum. ~~Qi!~i!i.I!'!p.i!ti t!i!I). ~i!kil.l!,!p'ati Wc!I).C!Q,ixt ~.~C! 1!1).i!I!~.i. ~ct1. ~~Q~1 iem~ga Amanah di!l}" Mel)
[email protected])" lNc!I).c!~i~~ '=.~l!i.l).. ~~ti!l),t~ri! Ketua, ttd Drs. H. Kusman, M.Pd.
Sekretaris, ltd Dr8. Mulyamo, M.Pd.
·', 0
S@9@nag P-en9'Jru~
d~n
...
An9gQta PCiRI Kabupaten IOfO lali m@ngucapkan
Drs. Seno Samodro 8r Muh. Said Hidayat, S.H. ~~~~9~{ '"p~ti d.~n W~k.U '"p~ti 'Q¥QL~U P.~riQd.~ ~Q1 ~~~Q~1 ~~mQ9,~ ~.mA!1.ah. d.~n IQ¥QlaU S~tll~k.in ~'i~ht~r~ Ketua, ltd
Sekretaris. ltd
H. Darmanto, S.Pd., .M.
Drs. Wahyu Pumomojati, M.Pd.
$@genap P@ng\lFU$ (Ian AnggQta PGRI Kota $@mara"g menguEapkan
8ee""«,,t 8"'"9''' H. Hendrar Prihadi, S.E, M.M. & Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagai Wali Kota Semarang 8.t Wakil Wali Kota Semarang Periode 2016·2021 Ketua, ltd
Sekretaris,
Drs. Bunyamin, M.Pd.
Nur Khoiri, S.Pd., M.T., M.Pd.
ltd
$@g@n~9 P-@rtg~ry~ d~n :;;
~
A'ngggta P
'="
~4!"g'J~~gk~n "" .
Sel"Ht'" 8"'-'9'"
H. Eko Purnomo, S.. E., M.. M.. & Ir. H.. Agus Subagiyo, M.Si. sebagai ~"Rati & Wakil BURati \lYonosQbo Periode 2016·2021 Semoga onosobo Semakin Maju, Makmur dan Sejahtera Sekretaris,
Ketua.
ltd
~
Mustangin, S.Pd., M.Si.
Surafmen, S.Pd., M.M.Pd.
~4!Q4!"@9 P.4!n9,!r'1~ d@n ~99g~@ '~~I K~~'1Rat~!' Ke~um4!n m4!~g'!~@R~~n '"' ,
$ee"#ft"t 8e,t"f"S Ir. H.M. Yahya Fuad, S.E. " K.H. Yazid Mahfudz sebagai Bupati Ketua, ttd
Tukijan, I.Pd.
akU Bupati Kebumen Periode 2016·2021 Sekretarit, tid MM'rsn, a.Pd., M.Pd.
SEMARANG.DERAP GURU. Keberadaan Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) yang dimiliki Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan dibentuk sesuai amanat UU Guru dan Dosen untuk menegakan etika dan moral Dr. H. Su dharto, M.A. pendidikyang diduga melanggar kode etik seperti ada tapi tiada. Hal ini karena masyarakat lebih tertarik melaporkan guru yang diduga melakukan pelanggaran, kepada polisi, bukan kepada DKGI. Demikian ujar Ketua DKGI Provinsi Jawa Tengah, Dr. H. Sudharto, M.A dalam Rakor DKGI Kab/Kota PGRI se Jawa Tengah, di G?dung Guru Jawa Tengah, Sabtu (14/02). Menurut Sudharto peran DKGI adalah mencegah pelanggaran guru secara preventif agar persoalan guru tidak sampai ke pengadilan. Untuk itu PGRI telah menjalin kerja sama dengan polisi melalui MoU yang ditanda tangani bersama sesuai tingkatannya dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota. "Meski telah ada MoU antara PGRI dengan Polri tetapi kalau ada laporan masyarakat adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh siapapun (termasuk guru), Palisi merasa
n
berkewajiban untuk memprosesnya , jelas Sudharto. Guru sebagai Profesi Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Widadi mengungkapkan, bahwa adanya pengakuan guru sebagai profesi membawa konsekuensi guru harus memenuhi kompetensi dan memiliki sikap atau perilaku sesuai kode etik. Kompetensi guru itu ditunjukkan dengan adanya pengetahuan dan ketrampilan sesuai standaryang ditetapkan. Dalam UU Guru dan Dosen disebutkan 4 kompetensi yang wajib dimiliki guru, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional. Kode Etik Guru Indonesia merupakan norma dan asas yang disepakati dan diterima guru. Kode etik yang menjadi landasan guru Indonesia adalah sesuai keputusan Kongres XXI PGRI Tahun 2013. Kode etik ini merupakan penyempurnaan dari kode etik yang disusun pada 2008. Sejalan dengan kode etik guru, kaum pendidik tak boleh mainmain dalam menjalankan tugas profesi. Guru yang profesional dan mematuhi kode etik menurut Widadi akan mampu melindungi dirinya dari persoalan hukum. "Sebagai upaya preventif agar guru tidak terjerat pelanggaran kode etik dan pelanggaran hukum, PGRIjuga telah melakukan sosialisasi tentang kode etik dan perll Iindungan hukum jelas Widadi. pur
JAUN KERJA SAMA DENGAN KODAM IV DIPONEGORO
UP
5
NG
SEMARANG. DERAP GURU. Da!am upaya memperkuat pendidikan karakter, nasiona!isme, dan menangkal radikalisme di Iingkungan kampus, Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menjalin kerja sama dengan Kodam IV Diponegoro. "Kami sebenarnya sudah banyak melakukan kerja sama (dengan Kodam IV), tapi secara formal baru kami tanda tangani MoU-nya. Pendidikan karakter, nasionalisme dan bela Negara harus diberikan kepada para mahasiswa. Hal itu sangat penting, selain menguatkan karakter, nasionalisme dan bela Negarajuga membentengi mereka dari berbagai pengaruh negatifyang timbul" ujar Rektor UPGRIS Muhdi seusai penandatanganan MoU dengan Kodam IV Diponegoro di Makodam IV, Selasa (2/02) Muhdi berharap melalui MoU itu akan memberikan manfaat besar, terutama bagi mahasiswa dan masyarakat secara umum. "Saya yakin keterlibatan pihak Kodam IV Diponegoro, terlebihjika nantinya bapak Pangdam atau
26
L
I AL 5
bapak Kasdam yang memberikan kuliah umum, para mahasiswa pasti akan memperoleh pengalaman lain yang sangat penting untuk penguatan karakter,jiwa nasionlisme, dan bela negara" ujarnya. Kasdam IV Diponegoro Brigadir Jenderal TNI Joni Supriyanto mengatakan, melalui kerja sama tersebut pihaknya siap memberikan dukungan dan bantuan untuk turut membentuk karakter dan mombentengi generasi muda. Terutama di kalangan mahasiswa agar tidak mudah terhasut dan terpancing isu-isu yang menyesatkan, serta agar tidak bergabung dengan kelompok yang tidak bermanfaat. "Kelompok intelektual, yakni para mahasiswa agartidak mudah terpengaruh dengan hal-hal tidak baik, mampu membentengi diri, serta mampu mengedukasi kepada masyarakatagar bisa menjauhkan diri dari hal-hal merusak," katanya. pur
OERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
DAERAH
BUPATI BARU DIMINTA PENUHI KEKURANGAN GURU Kelas dipenuhi dengan Guru Wiyata Bhakti, tetapi GUS Bastian,SE,MM dan Yuli Hastuti,SH seteadajaminan kesejahteraan bagi mereka misalnya lah dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati penghasilan disesuaikan dengan UMK. Purworejo untuk lima tahun mendatang Dijelaskan Riyadi dalam upaya meningkatkan langsung bekerja menjalankan program-proprofesional anggota yang saat ini berjumlah sekgram yang telah mereka persiapkan. itar7.000 orang, pihaknya sudah melaksanakan Agus Bastian adalah cucu dari Bupati pertama beberapa kali pelatihan peningkatan kompetendi Purworejo mengatakan akan berupaya agar si Guru, menerbitkanjiJrnal dan pembentukan Purworejo tetap menjadi kabupaten yang terbuka "..... tim pendamping penyusunan karya ilmidan nyaman bagi semua orang. Purworejo juga _ ah guru. Untuk pengembangan profedipertahankan sebagai daerah yang agamis, ..., ~ ~; _ si guru didukung dengan sistem sub. kondusif dan berbudaya. Adapun Yuli Hastuti . ~r ~ sidi silang, yaitu pengumpulan dana merupakan istd Ketua Golkar Purworejo Co"'.... Kelik Sumrahadi akan segera mengadakan Rp 6 ribu dari pemetaan bagi warga miskin. Perempuan ' \ ~ }~ ~ yang bersertlflkasl. Dana dlkelola r,. dan dimanfaatkan untuk menyang sebelumnya tercatatsebagai wakil rakyat inijuga ingin meningkatkan ke- .5 gadakan pelatihan dan pengem~ ~ bangan profesional bagi anggota sehatan dan kesejahteraan masyarakat ~ yang belum bersertifikasi, baik di terutama bagi wanita dan anak-anak. tingkat kabupaten maupun caKetua PGRI Kabupaten Purworejo Drs. Riyadi Akhmad bang. Drs. Riyadi Akhmad yang didampingi Agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepaSekretaris Damana,MPd mengemukakan selama ini PGRI mendapat kesempatan sehingga bisa berperan dalam pem- da anggota, Riyadi dan Damana berkantor di PGRI setiap bangunan di Purworejo. Diantaranya dengan berpartisi- hari setelah jam dinas. Upaya lain untuk membesarkan organisasi dengan memanfaatkan media sosial seperti WA, pasi aktif dan melalui sumbangan pemikiran. Riyadi berharap kepemimpinan Pak Agus Bastian dan email, facebook dll, sehingga tercipta komunikasi yang Ibu Yuli Hastuti bisa memenuhi banyaknya kekurangan aktif dan efektif baik dengan anggota maupun mitra orGuru di SD. Dia berpendapat sebaiknya kekurangan Guru ganisasi. Laras
A
-7
.)1;
}1. '
dan
.,,.' t"l~" ~~'" ." .. " ?
,.;;1
seti~~ bUI~n'
v.:-r tG ,.
a~ggota
~Q~Q".~~ ~@n~'!~u~ ~n9,~Q.~ ~
Agus Bastian, S.E., M.M. & Yuli Hastuti, S.H. ~~~it.Q,itlI!YJJC!tl «an W~ill!up.a'-i ~'!~~Qr~iC! ~~~iC!ci~ lQ-16,;lQ~1 Ketua,
Sekretaris,
ttd Drs. Riyadi Akhmad
ttd Damana, M.Pd.
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
27
NASIONAL
HARUS ADA KESEIMBANGAN
ANTARA PENINGKATAN PROFESIONALITAS DAN KESEJAHTERAAN AMBON-DERAP GURU. bersatu untuk mengisi keETIAP kali PGRI akan merdekaan dengan tiga tuulang tahun hampir dijuan: (a) mempertahankan dan pastikan saya membaca menyempurnakan Republik Indonesia, (b) mempertinggi ulang buku sejarah lahirnya PGRI. Setiap kali membaca ulang tingkat pendidikan dan penbuku sejarah PGRI selalu saja gajaran sesuai dasar-dasar kerakyatan, dan (c) membela hak timbul rasa haru dan kagum dan nasib guru. Sejak lahir PGRI hadir memenuhi hati dan pikiran saya. Para tokoh guru dan adalah organisasi perjungan, pendidikan jaman penjajahan profesi, dan ketenagakerjan. Semangat kelahiran PGRI seyang dipecah-belah oleh penjajah berkumpul dan bersamalalu menjadi motivasi dan inspirasi para guru untuk sama menyatukan tekad. Para tokoh guru dan penmeningkatkan pengabdian, profesionalisme, dan kompedidikan saat itu berupaya menyDr. H. Sulistiyo, M.Pd. tensinya. Karena itulah, PGRI atukan berbagai tokoh organselalu memperingatinya setiisasi guru yang ada pada zaman penjajahan. Puluhan organisasi guru disatukan men- ap tahun. Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya jadi satu-satunya organisasi guru, yaitu PGRI. Mereka an- sang at wajar jika pemerintahjuga menetapkan hari ketara lain Rh. Kusnan. Amin Singgih, Ali Marsaban, Djajeng lahiran PGRI sebagai Hari Guru Nasional yang diperingati Soegiato, Soemidi Adisasmito, Abdullah Noebambang, bersamaan dengan HUT PGRI setiap tahunnya. dan Soetono. Para guru dan para tokoh menyadari bahwa Perjuangan untuk Guru jika guru bersatu dalam satu wadah akan memudahkan Dalam kaitan perjuangan untuk guru, PGRI harus selalu pembinaan, interaksi, dan upaya peningkatan profesinya. ingat dan berusaha mewujudkannya bahwa inti pokok perSemoga pada erakemerdekaan ini tidak ada pihak yang juangan adalah mewujudkan guru yang profesional, sememecah belah kesatuan guru. Demikian disampaikan jahtera, dan terlindungi. Untuk itu harus ada keseimbanKetua Umum PB PGRI, Dr. H. Sulistiyo, M.Pd. dalam acara gan antara peningkatan profesionalitas dan kesejahteraan. pembukaan Konferensi Kerja Nasional (konkernas) mPGRI Itulahjiwa dan semangat Undang-Undang Guru Dosen. tahun 2016 Masa Bakti XXI diselenggarkan di Ambon, Tidak benarjika PGRI hanya memperjuangkan kesejahterMaluku. Konkernas dengan tema, "Meningkatkan solidar- aan saja, memperjuangkan hak guru saja. Antara profeitas dan soliditas PGRI sebagai organisasi profesi guru yang sionalisme dan kesejahteraan memang tidak bisa dipkuat dan independen untuk pendidikan bermutu" terse- isahkan. Sulit rasanya mewujudkan guru profesional denbut berlangsung 29 Januari s.d.1 Februari 2016 di Islamic gan tidak memperhatikan kesejahteraaanya. Sebaliknya, Center; Ambon, Maluku. tidak tepatjugajika hanya mengharapa peningkatan ke"Acara utama konkernas adalah laporan kegiatan dan sejahteraan dengan tidak memperhatikan kualitas profekeuangan tahun 2015, menyusun program kegiatan dan sionalismenya. PGRI harus bekerja sama dengan berbagai menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi pihak, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk mewutahun 2016, membahas berbagai persoalan pendidikan judkan cita-citanya. Lebih lanjut Sulistiyo menjelaskan bahwa pada tahun dan guru berdasarkan temuan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan insyaallah akan menghasilkan rekomen- 2015 PB PGRI banyak sekali menerima pengaduan. "Kalau berbicara pengaduan, tentu karena para guru, dasi konkernas untuk mencari solusi yang akan kami serkepala sekolah, dan juga pengawas banyak masalah," tamahkan kepada pihak terkait," ujar Sulistiyo. Konkernas mdiselenggarakan setelah PGRI merayakan bahnya. Pengaduan itu antara lain penerimaan tunjangan ulang tahun ke-70. Para guru dan tokoh pendidikan berjuang profesi guru (TPG) yang belum tepatwaktu dan tepatjumagar organisasi guru cukup satu saja. Anggotanya adalah lah, persyaratan penerimaan TPG yang sangat berat, tidak para guru seluruh Indonesia dan para lulusan sekolah gu- masuk satu hari, karena sakit keras pun, TPG tidak bisa diru yang bekerja di berbagai bidang. Mereka serempak terima,para guru berharap TPG diterima bersamaan den-
S
28
DERAP GURU. No. 194 Th. XVI - Maret 2016
gan gaji setiap bulannya. Selain itu kenaikan pangkat yang . sangat rumit, bahkan mewajibkan persyaratan yang bukan tugas utama, yaitu publikasi ilmiah dan karya inovatif, para guru, kepala sekolah, dan pengawas berharap agar persyaratan membuat publikasi ilmiah dan karya inovatif bukan wajib. Mereka berharap Permenpan dan-f{B Nomor 16 tahun 2009 direvisi, " lanjutnya. Banyaknya tugas tambahan guru yang sang at administratif. Para guru khawatir justru pelaksanaan tugas utamanya akan terganggu, kemudian jabatan fungsional pengawas sekolah yang dieabut, tunjangan fungsionalnya dihentikan, dan TPG-nya ditahan. Pengawas berharap Permenpan dan RB Nomor 21 tahun 2010 direvisi. Berikutnya seleksi dan pengangkatan kepala sekolah yang tidak sesuai aturan. Tunjangan kepala sekolah yang sebesar Rp 121.000,00 yang tidak sebanding dengan tugas dan tanggungjawabnya. Kekurangan guru SD, baik guru kelas, Guru Agama, dan Guru Olah Raga, di manamana, yang belumjelas kapan pemenuhannya, para guru ingin ada kepastian pemenuhan kebutuhan guru,"jelasnya. Hallain yakni tunjangan khusus dan tunjangan daerah terpeneil yang belum merata, mereka berharap ada keadilan, sehingga semua guru di daerah khusus mendapat tunjangan khusus. Guru honorer yang penghargaannya sangat kecil, ketentuan penghasilan minimal dalam UUGD belum dilaksanakan sehingga guru non-PNS belum ada penghasilan minimal yang wajar. "Pekerja saja sudah ada UMR/UMK-nya, mengapa guru belum,"ujarnya.
Janji Menpan RB Menteri PAN dan RB pernah berjanji akan mengangkat tenaga honorer K2 tetapi belum dapat mewujudkan jan-
jinya itu, para tenaga honorer K2 ingin pemerintah menepati janji. Mengenai uji kompetensi guru yang akan dilaksanakan setiap tahun, guru berharap UKG itu untuk pemetaan saja sehingga tidak perlu dilaksanakan setiap tahun. PGRIjuga menyoal pedoman penggunaan dana BaS yang belum mampu menjawab kebutuhan sekolah. Sekolah swasta dan guru-guru swasta yang sering tidak mendapat perhatian, guru bantu yang kontraknya telah diputus berdasarkan Permendikbud dan belum mendapat gaji tahun 2015, mereka perlu pertolongan dan perhatian sehingga bisa diperpanjang sampai 60 tahun. "Syukur bisa diangkat sebagai PNS sesuaijanji yang pernah disampaikan, "tandasnya. PGRIjuga prihatin atas upaya peningkatan profesionalisme guru yang sangat minim. Mengapa para guru mengadu ke PGRI? Mereka menyadari bahwa seeara orang-perorang, guru tidak mung kin mampu memperjuangkan hak, kepentingan, dan persoalan yang melilit dirinya, termasuk mendapatkan haknya untuk peningkatan profesionalismenya. Guru sebagai pekerja profesional posisinya sangat lelTlilh. Mereka memerlukan wadah untuk berjuang. Karena itulah, PGRI sesungguhnya adalah wadah politik guru untuk memperjuangkan hakhaknya dan upaya penyelesaian berbagai persoalnnya. PGRI sejak lahir dan sampai kapan pun harus tetap mampu memperjuangkan guru dan sebagai wadah politik guru, tetapi PGRI bukan partai politik, PGRI harus tetap nonpartisan. Itulah sebabnya sejak lahir PGRI sudah mengatur bahwa organisasi ini boleh diurus oleh guru atau lulusan sekolah guru. Ini perlu dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan guru. d7
PERPUSTAKAAN SEKOLAH, HARUS MENUNJANG KURIKULUM DEMAK-DERAP GURU. Sekolah SDN1 Guntur-Demak, tampak asri.Halamannya yang ditumbuhi pepohonan dan bunga, membikin pandangan mata bermanja-manja. Apalagi, melihat gedung perpustakaannya yang megah dan menempati peringkat 1 tingkat karesidenan itu. Siang itu, matahari hampir di atas kepala. Jam itu, istirahat kedua. Pada saat itu pula terlihat siswa bermain di halaman. Ada yang di kantin. Dan, ada pula yang menyerbu perpustakaan. Mereka, ada yang membaca buku. Dan, ada pula yang menikmati fasilitas lain. Sela, Clarinta, Ade, dan siswa lain, terlihat antusias besar terhadap perpustakaan miliknya itu. " Perpustakaan sekolah, harus menunjang kurikulum. Oleh karenanya, koleksi atau bahan pustaka, hendaknya DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
sesuai dengan kurikulum pula" ujar Ka UPTD Dikpora Guntur H Ahmad Halimi MPdI, yang ikut berkunjung ke perpustakaan, siang itu. Meski siang itu panas menyengat, Namun di ruang Perustakaan Pustaka Raja yang berfasilitas AC itu, mampu menepis kegerahan . Apalagi, di ruang yang berukuran __-.;,W.l 7x8M itu berlantai bersih.Koleksi buku tertata rapi. Poster pahlawan nasional berjejer di dinding. Semuanya menjadi hiasan intereoryang menawan. Sehingga, membikin kerasan bagi pengunjung. "Perpustakaan kami mampu menempati juara 1 kareseiden, karena memanfaatkan kemajuan teknologi masa kini. Seperti, pustaka digital, video, Pdf dan dilengkapi internet" ucap Kepala Sekolah Tugiyono SPd didampingi Santoni Pria Saputra SPd, pengelola. (Bakroni Masrum)
29
KBM
STRATEGI PEMODELAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI KARYA SENDIRI ECARAgaris besar pembelajaran Bahasa ro-"----:------..." nya, bahkan tiap kata, frasa, dan kalimat-kalimatnya. Terkadang ada sebaris kalimat yang Indonesia di Sekolah Dasardikelompokkan menjadi dua aspek, yaitu aspek kemamharus dibagi menjadi dua. Ada pula dua baris puan berbahasa lisan dan aspek kemampuan kalimat yang dibaca secara beruntun seolahberbahasa tulis. Keterampilan berbahasa lisan olah merupakan satu kalimat (biasa disebut endikembangkan melalui pembelajaran mendenjambemen). garkan dan berbicara. Sedangkan keterampi3. Ekspresi Ian berbahasatulisdikembangkan melalui pemEkspresi merupakan bentuk dari interprebelajaran membaca dan menulis. tasi. Ekspresi berkaitan dengan segala gerak Dalam proses tranformasi didaktis-edukatif, (gerak tangan, kaki, kelenturan tubuh atau geskeberhasilan pembelajaran meliputi berbagai tur) dan isyarattubuh (penampakan sedih, gemfungsijiwa sebagaimana dikemukakan Purwanto bira, kecewa, marah melalui raut muka), serta Oleh Turiyo improvisasi. (Psikologi Pendidikan, 1997: 84), bahwa "belajar adalah suatu perubahan di dalam kepriba4. Penampilan dian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari Penampilan dalam pembacaan puisi berkaitan dengan reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepanda- penguasaan panggung, ketenangan, tempo, irama, serta ian, atau suatu pengertian". Berdasarkan teori ini, pada sisi bagaimana memulai dan mengakhiri pembacaan. Penampilan tertentu, misalnya kepandaian atau kemampuan, dapat di- tidak berhubungan dengan kostum maupun tata rias. gunakan sebagai penanda untuk menentukan tingkat keDi dalam pembelajaran membaca puisi, baik puisi orang berhasilan sebuah pembelajaran. lain maupun puisi karya sendiri, kemampuan siswa dalam Membaca Puisi empat aspek tersebut harus dibangkitkan, diasah, dan Salah satu kompetensi dasar tentang kemampuan dimahirkan. Sudah barangtentu dalam batas-batas potenberbicara yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan si siswa kebanyakan. Namun demikian, apabila guru berhasil "membaca puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat". mengoptimalkan kemampuan siswa dalam keempat asKemampuan ini harus dimiliki oleh siswa Kelas VI Sekolah pek di atas, pembelajaran membaca puisi karya sendiri daDasar atau Madrasah Ibtidaiyah baik negeri maupun swasta. pat menjadi sebuah pembelajaran yang sangat menarik, Di dalam kompetensi dasar tersebut setidaknya terkan- menantang siswa untuk mengeksploitasi potensi diri, sekalidung dua kemampuan yang harus dikuasai siswa, yaitu ke- gus hiburan yang bagi siswa itu sendiri sehingga menghimampuan menulis puisi kemudian membacakannya. Yang langkan rasa penat danjenuh. Yang kemudian menjadi permasalahan adalah tidak dimaksud kemampuan membaca puisi karya sendiri dalam kompetensi ini adalah kemampuan membaca dengan kri- jarang hasil pembelajaran menunjukkanjauh panggang teria atau indikator tertentu sebagaimana lazimnya pem- dari api. Artinya, proses pembelajaran yang diperkirakan baca puisi membacakan puisi di hadapan publik. Sudah oleh guru dapat berakhirdengan memuaskan, pada kenybarang tentu kandungan kompetensi dasar di atas tidak ataannyajauh meleset. Kemampuan Guru menuntut siswa menjadi pembaca puisi sekaliber Rendra, Sutardji, atau Afrizal Malna. Namun setidaknya, pada saat Kegagalan suatu pembelajaran disebabkan oleh bemembaca siswa dapat menunjukkan aspek-aspek yang berapa macam. Pertama, tingkat kesulitan materi terlalu harus diperhatikan dalam setiap pembacaan puisi di hada- tinggi. Materi pembelajaran dengan tingkat kesulitan tingpan publik, yaitu vokal, interpretasi, ekspresi, dan pe- gi, di satu sisi dapat mengasah kemampuan siswa sehingnampilan. ga ketika menemui kesulitan baru tidak mudah menyerah. 1. Vokal Tapi di sisi lain, materi dengan tingkat kesulitan tinggi hanya Hal-hal yang berkaitan dengan vokal yaitu kejelasan dapat dikuasai oleh siswa dengan tingkat intelegensi tingucapan, keras lemah volume suara, dan permainan suara. gi pula. Padahal pada umumnya di sekolah dasar atau Tidakada keharusan membaca puisi harus keras, tapi mem- madrasah ibtidaiyah kebanyakan dihuni oleh anak-anak baca puisi di hadapan orang banyak harus bisa didengar dengan kemampuan heterogen. Meskipun di suatu kelas secarajelas oleh semua pendengar. terdapatsiswa dengan kemampuan di atas rata-rata, tetapi 2. Interpretasi persentasenya kecil. Kata bermakna sama dengan interpretasi yaitu penafPenyebab kedua adalah faktor internal, yaitu rendahsiran. Agar dapat membaca dengan tepat, puisi harus nya kemampuan siswa. Tingkat kemampuan siswa sebaditafsirkan, baik makna, pesan yang terkandung di dalam- gai faktor pembawaan individu sangat mempengaruhi ke-
S
30
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
berhasilan pembelajaran. Apabila kelas dihuni oleh siswasiswa dengan kemampuan memadai dan merata, peran guru dalam pembelajaran lebih bersifat sebagai fasilitator, yakni 'hanya' bertugas memberikan kemudahan-kemudahan belajar bagi peserta didik, misalnya informasi tentang cara belajaryang efektif, menyediakan sumber belajar yang relevan, dan memberi pertimbangan terhadap keputusan yang akan ditempuh siswa. Sebaliknya, apabila kemampuan individual siswa rendah, sepanjang perjalanan pembelajaran guru seolah membawa beban berat. Sebab biasanya, dalam proses pembe- . lajaran, kemampuan rendah akan diikuti pula oleh minat, motivasi, dan keaktifan rendah pula. Hampir dapat dipastikan, dengan rendahnya minat, motivasi, dan keaktifan, hasil belajar akan rendah pula. Penyebab ketiga adalah kemampuan guru. Penulis tidak bermaksud menaifkan profesionlisme guru. Tetapi untuk menyelenggarakan pembelajaran dengan kompetensi dasar "membaca puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat" nyata-nyata menuntut skill tersendiri dari guru. Sebab substansi pembelajaran ini tidak konseptual maupun tekstual, melainkan aktual-fenomenal. Artinya bentuk pembelajaran membaca puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat betul-betul terjadi secara fisik, dapat disaksikan dengan pancaindera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah. Dengan demikian, apabila mengaitkan fungsi guru sebagai pelatih, melatih siswa membaca puisi tidak cukup dengan gaya bernyanyi "Balonku Ada Lima" atau seperti gaya seorang penyanyi dangdut (maaf) yang walaupun lagu yang dinyanyikan bernuansa sedih tetap berjoget dan bergoyang. Oleh sebab itu apabila guru tidak memiliki kemampuan memadai, maka pembelajaran pun akan berakhir dengan kegagalan. Pemodelan Dalam kehidupan sehari-hari ada tagline yang diadaptasi dari dunia pertunjukan, yaitu "dhalang ora kewuhan lakon". Tagline ini mengisyaratkanagar dalam melaksanakan tugas sehari-hari guru harus bersikap "tidak terlambat menyadari" atas (keterbatasan) kemampuan diri. Bahwa sebagaimana digariskan dalam kurikulum, penguasaan siswa terhadap sebuah kompetensi dasar adalah harga mati. Oleh karena itu, apabila dalam pembelajaran membacapuisi karya sendiri tidak dapat berperan sebagai "manajer" yang kapabel, seorang guru dapat menggunakan aji-aji "dhalang ora kewuhan lakon". Caranya, guru tersebut disarankan menggunakan strategi pemodelan, yaitu menghadirkan seorang tokoh atau model yang telah terbukti memiliki kemampuan membaca puisi dengan baik. Bersumber dari model, guru bersangkutan maupun siswa dapat belajar banyak tentang bagaimana mengapresiasi sebuah puisi, menelaah, memaknai, menginterpretasi, dan memvisualisasikan dalam bentuk pembacaan. Bahkan apabila model tersebut seorang penulis puisi pula, guru dan siswa dapat menimba ilmu dari sang model. Dalam hal ini guru tidak perlu merasa malu untuk belajar ilmu yang memang tidak dimilikinya. Namun demikian, karena di dalam pembelajaran po-
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
sisi guru adalah seorang planner yang memiliki tugas merencanakan atau mempersiapkan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran; mulai dari tujuan pembelajaran, materi, metode, sumber pembelajaran, sampai dengan evaluasi dan tindak lanjut, maka agar proses pembelajaran tetap prosedural, dalam pembelajaran menggunakan strategi pemodelan guru harus merumuskan langkah-Iangkah terlebih dahulu. Adapun langkah-Iangkah pembelajaran membaca puisi denga:l strategi pemodelan misalnya sebagai berikut: (1) Menunjukkan puisi yang akan dibaca oleh model, (2) Menganalisis puisi menurut kebutuhan, misalnya anal isis makna, gaya bahasa, diksi, pengalaman batin pencipta (ide awal puisi tercipta), sistematika, amanat, maupun situasi puisi, (3) Menampilkan model (pembaca puisi) untuk menunjukkan/mempertontonkan teknik dan gaya membaca puisi yang benar sesuai dengan vokal, interpretasi, ekspresi, dan penampilan yang tepat, (4) Menirukan pembacaan puisi dengan teknik dan gaya pembacaan sebagaimana dilakukan sang model, (5) Mencipta puisi berdasarkan objek yang telah dikenali dan digali menggunakan pola, gaya, atau cara-cara yang dipakai dalam puisi model (atau menurut kehendak siswa), dan (6) Membaca puisi hasil ciptaan sendiri dengan teknik sebagaimana ditunjukkan oleh sang model tanpa harus kehilangan gaya khas tiap individu. Agar siswa memiliki pengalaman langsung tentang bagaimana memahami puisi secara utuh, mintalah kepada model agar melaksanakan seluruh langkah pembelajaran. Pada sesi akhir, mintalah kepada model untuk mengevaluasi kinerja siswa, saran, dan tindak lanjut yang harus dilakukan. Mintalah pula kepada model agar menunjukkan kelebihan dan kekurangan siswa, mulai dari proses penciptaan puisi sampai dengan pembacaannya. Sedangkan posisi guru cukup sebagai pendamping. Apabila guru kesulitan menghadirkan model, guru dapat menempuh cara lain, yaitu menayangkan rekaman pembacaan puisi mengggunakan LCD. Apabila menempuh cara ini, sebelum pembelajaran dilangsungkan, guru perlu mempelajari lebih dulu berbagai hal berkaitan dengan puisi. Guru perlu tahu benartentang makna, gaya bahasa, diksi, pengalaman batin pencipta (ide awal puisi tercipta), sistematika, amanat, maupun situasi puisi yang akan dibaca oleh pembaca model melalui tayangan. Sebab pada saat proses pembelajaran berlangsung gurulah yang akan menjelaskan berbagai hal tersebut. Walhasil, pembelajaran adalah sebuah proses sistematis yang disengaja. Dalam situasi edukatif, esensi pembelajaran adalah berlangsungnya transformasi skill dari guru kepada peserta didik. Kebermaknaan skill bagi peserta didik sebagai mata rantai dari proses edukatif merupakan parameter sampai seberapajauh sebuah pembelajaran diupayakan. Oleh karena itu, pada sisi ini strategi pembelajaran menjadi sebuah keniscayaan yang amat menentukan, sehingga pembelajaran harus dirancang, dipersiapkan, dan dikelola, dan diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.*** Turiyo, S.Pd. Guru so Negeri Kaibon, Kec. Ambal, Kebumen. Oalam tulisantulisannya penulis sering menggunakan nama Turiyo Ragilputra.
31
.-
'f •
.~
t
o
l' ';
Kartini, tokoh emansipasi wanita Indonesia selama ini terus menjadi sumber inspirasi untuk mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan wanita Indonesia. Pelajaran yang dapat kita ambil dari pemikiran Kartini sesungguhnya bukan hanya emansipasi perempuan tetapijuga pemikiran tentang pentingnya pendidikan dan pengajaran bagi anak-anak pada umumnya.
EBAGAIMANA diungkapkan Hendra Sugiantoro,
S
Pegiat Transform Institute Yogyakarta dalam "Nguda Rosa" Koran Merapi, Sabtu 23 April 2011. Membaca pemikiran Kartini, perempuan kelahiran Jepara yang menjadi tokoh besar emansipasi itu ternyata tak sekadar berkutat pada persoalan perempuan, tetapijuga pemikirannya tentang pendidikan bagi bangsanya. Di mata Kartini, pendidikan adalah hal penting. Pendidikan akan kuasa mengang kat derajat dan marta bat bangsa. . Yang menarik, Kartini konsisten mengemukakan pentingnya pendidikan yang mengasah budi pekerti. Perhatikan kata-kata Kartini yang menjadi doa danjeritannya kepada Nyonya R.M Abendanon-Mandri tertanggal3 Januari 1902, "Didiklah orang Jawa!". Kartini pun mengatakan bahwa terhadap pendidikan itujanganlah hanya akal saja yang dipertajam, tetapi budi pun harus dipertinggi. Menanamkan Budi Pekerti Mengenai pentingnya ketinggian budi pekerti ini, Kartini berulang kali menegaskan dalam surat-suratnya. Dalam tulisannya berjudul"Berilah Orang Jawa Pendidikan!", Kartinijuga menegaskan pendidikan yang tak hanya mengutamakan kecerdasan otaki melainkan yang sungguh-sungguh memperhatikan akhlak pula. Intinya, pendidikan bagi Kartini tidak boleh mengabaikan penanaman budi pekerti. Dalam melakukan pendidikan, sekolah diperlukan. Namun, sekolah bukan segala-galanya. Pendidikan
32
di sekolah harus dibarengi dengan pendidikan dalam keluarga. Kata Kartini, "Sekolah~sekolah saja tidakdapat memajukan masyarakat, tetapijuga keluarga di rumah harus turut bekerja. Lebih-Iebih dari rumahlah kekuatan mendidik itu harus berasal." (Kartini dalam Berilah Orang Jawa Pendidikan tertanggal 3 Januari 1903). Untuk para guru di sekolah, Kartini mengharapkan guru tak inengajar semata, tapijuga harus menjadi pendidik. Dalam notanya berjudul BeriLah Orang iawa Pendidikan!, Kartini dengan tegas berkata, "...guru-guru memiliki tugas
rangkap: menjadi guru don pendidik! Mereka horus melaksanakan pendidikan rangkap itu, yaitu: pendidikan pikiran don budi pekerti." Pendidikan Dalam Keluarga Perhatian Kartini soal pendidikan di sekolah berjalan beriringan dengan perhatiannya terhadap pendidikan dalam keluarga. Pada titik ini, Kartini berkehendak agar kaum perempuan memiliki kemampuan prima dalam mendidik anak-anaknya. Bagi Kartini, mendidik perempuan merupakan kunci peradaban. Perempuan yang menjadi ibu memiliki peran besar dalam pendidikan anak-anak. Menurut Kartini, pemerintah berkewajiban meningkatkan kesadaran budi perempuan, mendidik perempuan, memberi pelajaran perempuan, dan menjadikan perempuan sebagai ibu dan pendidikyang cakap dan cerdas. Membaca pemikiran Kartini terkait pendidikan, kitajuDERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
ga membaca pemikiran yang tak sekadar normatif. Dalam pengajaran di sekolah, Kartini menginginkan agar muridmurid diberi kebebasan berpikir dan mengutarakan pendapat. Kartini begitu peduli pad a pentingnya bahan bacaan di sekolah. Perhatikan ucapan Kartini berikut, "Hendaknya cinta pustaka pada murid-murid ditingkatkan sebanyakbanyaknya. Dan agar ada hasilnya, seyogianya diberikan bimbingan membaca oleh guru-guru yang suka pula akan bacaan. Yang dibaca selalu dibicarakan. Murid-murid sedapatnya didorong maju untuk bertukar pikiran secara bebas dan saling mengasah pikiran di antara mereka sendiri. Di situ dibicarakan perkara dan peristiwa yang pentingpenting. Murid-murid memikirkan hal itu dan menguraikan pikirannya pada pertemuan berikutnya. Jangan tertawakan mereka bila mereka mengumumkan teori-teori asing, tetapi tolonglah mereka mencari penyelesaian secara bijaksana, lemah lembut, dan kasih sayang." Di mata Kartini, bahan bacaan memiliki arti penting untuk mendidik anak-anak. Bahan bacaan adalah alat pendidikan yang diharapkan banyak mendatangkan kebajikan. Bahan bacaan yang disediakan di sekolah tak hanya buku pelajaran, tapijuga bahan bacaan lainnya yang dapat mengasah akal dan hati. Bacaan-bacaan itu seyogianya ditulis dalam bahasa populer, mudah dipahami, dan berisi. Anakanak hendaknya diberi bacaan yang mengasyikkan, bukan karangan-karangan kering yang semata-mata ilmiah.
Ditegaskan Kartini, bahan bacaan harus ada dasar mendidik. Memang bahan bacaan bagi Kartini memiliki arti penting yang akan turut mendidik dengan sebaik-baiknya. Bukan Saingan Laki-Iaki Pemikiran-pemikiran Kartini dalam memajukan dunia pendidikan dapat kita baca dalam kumpulan suratnya : "Door Duisternis Tot Licht", yang terlanjur diartikan sebagai "Habis Gelap Terbitlah Terang" tetapi menurut Prof. Haryati Soebadio (cucu tiri Ibu Kartini) mengartikan kalimat "Door Duisternis Tot Licht" sebagai "Dari Gelap Menuju Cahaya", disitu tersirat siapa Kartini sebenarnya. Perjuangan Kartini adalah perjuangan agar perempuan Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Kartini menyadari, perempuan memiliki peran penting dalam kehidupan. Agar dapat menjalankan perannya dengan baik, perempuan harus mendapat pendidikan yang baik pula. Dalam sebuah suratnya, kepada Prof. Anton dan istrinya pada 4 Oktober 1902 Kartini menulis, 'Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anakanak perempuan itu menjadi saingan laki-Iaki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agarwanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama". pur(dikutipdari berbagai sumber)
DAERAH - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
PENGAWAS TK/SD DAPAT MOTOR DINAS PEMALANG, DERAP GURU. ENGAWAS sekolah TK/SD di Kab. Pemalang belum lama ini dapat kendaraan sepeda motordinas. Penyerahan motor bersamaan kepada Kades dan Petugas pemungut Pajak Bumi dan bangunan (PBB) dilakukan Bupati H. Junaedi, SH, MM diwakili Sekda Drs. H. Budhi Rahardjo di halaman Pendopo kab. setempat. "Kami minta kepada pengguna kendaraan kerja ini untuk dirawat sebaik-baiknya agar bisa bertahan lama," pesan Budhi Rahardjo, yang dalam kesempatan itu mencoba salah satu sepeda motor berkeliling pendopo. Situasi penyerahan berlangsung penuh suka cita. Pegawai yang berhak menerima berjajar menyaksikan deretan motor baru berwarna merah menyala di halaman pendopo. Kemudian barang tersebut diangkut dengan mobil ke alamat masing-masing. Sebab tidak sedikit para tenaga lapangan yang menerima sepeda motortersebut berada di wilayah pelosok seperti Watukumpul dan Pulosari sehinggajarak tempuh cukup jauh. Kalau dikendarai langsung dari Pendopo pasti akan memakan waktu dan tidak efektif. Namun bagi yang alamatnya dekat langsung dinaiki.
P
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
Kepala DPPKAD Kab. Pemalang Joko Susilo mengungkapkan, dalam soal penggunaan kendaraan dinas Kab. Pemalang termasuk yang memegang prinsip hemat. Tahun ini bahkan tidak ada pengadaan mobil dinas kepada pegawai. "Sedangkan pengadaan sepeda motor diperuntukan bagi para tenaga lapangan.Jumlah seluruhnya yang diserahkan sebanyak 131 unit sepeda motor," ungkap Joko. (lmas)
33
DAERAH
LATIHAN KEPEMIMPINAN PENGURUS RANTING PGRI SE CABANG SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO
I
Tindak Lanjut. Camat Sapuran, Mukhamad Nadjib, S,Kom, memberikan apresiasi positif atas penyelenggaraan pelatihan kepemimpinan yang dinilainya sangat penting dan strategis dalam upaya mewujudkan soliditas dan sinergitas sebuah organisasi. Melalui pelatihan ini diharapkan akan tercipta kesamaan pandang dalam mengelola PGRI. Pada kesempatan itu Nadjibjuga menyampaikan terima kasih kepada segenap pengurus dan anggota PGRI Cabang Sapuran atas kerjasamanya dalam mengelola Pemerintahan khususnya pada sektor pendidikan sehingga proses pendidikan dapat berjalan lancar. Pengurus Ranting demgam seksama mengikuti pelatihan Saat menyampaikan materi tentang kebijakan dan Program kerja PGRI ALAM rangka peningkatan kualitas SDM, Pengurus Kabupaten Wonosobo, Ketua PGRI Kabupaten Wonosobo Ranting PGRI se-cabang Sapuran Kabupaten Wonosobo mengikuti Pelatihan Kepemimpinan ( H.Mustangin, S.Pd.M.5i mengungkapkan pentingnya menLatpim) yang diseenggarakan oleh Pengurus Cabang PGRI jaga soliditas, solidaritas, dan kesetiaan anggota terhadap Sapuran pada hari Selasa, 26 Januari 2016, bertempat di PGRI.Ditegaskan, PGRI adalah satu-satunya organisasi aula SO Negeri 1 Sapuran. Diungkapkan oleh Ketua PGRI profesi yang tepat untuk guru. Ia juga menjelaskan sikap Kab. Wonosobo, H. Mustangin, S.Pd.M.5i, kegiatan ini meru- PGRI terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi seperpakan aplikasi Program kerja Pengurus Kabupaten PGRI ti penyelesaian K2, rekrutmen anggota baru dan isu-isu aktual tentang dinamika PGRI. Para peserta nampak antusias Wonosobo masa bakti XXI, yang mewajibkan seluruh menyimak paparan yang disampaikan Ketua PGRI kabuPengurus Cabang dan Ranting mengikuti pelatihan kepemimppaten tersebut. inan sebelum melaksanakan tugas pengabdiannya sebaMateri selanjutnya tentang sejarah perjuangan PGRI gai pengurus PGRI. Beberapa waktu sebelumnya, para pendisampaikan oleh Sumoyo, S.Pd, Ketua Cabang PGRI gurus cabang telah mengikuti kegiatan yang sama di tingkat Kecamatan Sapuran. Pemahaman tentang AD/ART oleh Kabupaten Wonosobo. Wakil Sekretaris Sopandi, S.Pd. Keuangan PGRI disampaikan Acara pelatihan yang dibuka oleh Camat Sapuran Oleh Isyanto, S.Pd., Bendahara Cabang PGRI Kecamatan Mukhamad Nadjib, S,Kom, dihadirijuga oleh Ketua PGRI Kabupaten Wonosobo H. Mustangin, S.Pd.M.5i, kepala UPT Sapuran, dan Dimas Ari Pamungkas, S.Pd.5D menyampaikan materi Strategi Informasi dan Komunikasi. Strategi Dinas Dikbudpora Kecamatan Sapuran Tofik Arif Prabowo, membangun Tim yang Kuat dan menyusun Rencana Tindak S.Pd, Pengawas TK, Pengawas Sekolah, dan penilik PNF di lingkungan UPT Dinas Dikbudpora Kecamatan Sapuran. lanjut (RTL) disampaiakan oleh Untung Setiono, S.Pd. Kegiatan yang berlangsung dari Pukul 08.00 sampai Pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan puku116.00 ini berlangsung lancar, tertib dan sesuai proIndonesia Raya dipimpin oleh Suci Susilowati, S.Pd. M.Pd, gram. Konsistensi peserta mengikuti acara cukup tinggi dilanjutkan Mars PGRI, Ketua Panitia, Wates Lestari, S.Pd. M, M.Pd. melaporkan dengan ditandai tidak adanya peserta yang ijin dari awal bahwa kegiatan pelatihan diikuti 64 orang yang berasal sampai akhir kegiatan. Format kegiatan menggunakan metoda partsipasif andragogi yang memungkinkan perdari 8 Ranting se-Cabang Sapuran. Materi pelatihan meliputi: an aktif peserta, melalui diskusi, presentasi, komentar dan Kebijakan dan Program kerja PGRI Kabupaten Wonosobo, kesimpulan serta dituangkan dengan program tindak lanSejarah Perjuangan PGRI, Kode Etik Guru, AD/ART PGRI, jut. Keuangan Organisasi, Strategi Informasi dan Komunikasi Hidup Guru .. Hidup PGRLsolidaritas yes! PGRI, Membangun Tim yang Solid, dan Menyusun Rencana
D
(Isyanto, S.Pd. Bendahara Cabang PGRI kecamatan sapuran)
34
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
DAERAH
SEMINAR NASIONAL KEINDONESIAAN
DI UPGRIS
SEMARANG, DERAP GURU. EMINAR nasional dengan tema Identitas Keindonesiaan
S
di Tengah Liberalisasi Ekonomi, Politik, Pendidikan dan Budaya digelar oleh Fakultas Pendidikan dan I1mu Pengetahuan Sosial dan Keolahragaan Universitas PGRI Semarang di Gedung pusat Lantai 7, JI. Sidodadi Timur Semarang, Rabu (17/2/2016). Nara sumber yang tampil dalam acara tersebut, Prof. Mudji Sutrisno, guru besar UI, Prof. FX Sugiyanto dari Undip, dan Dr. Sudharto, MA dari UPGRIS. Menurut Sudharto, Multikulturalisme sesungguhnya merupakan perwujudan hakikat manusia secara Universal, hakikat itu berupa ke-
beragaman sebagaimana terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk corak, ungkapan, dan tingkah laku. Selanjutnya, Prof. Mudji Sutrisno dalam pemaparannya lebih menafsirkan tentang ke-Indonesiaan yang dicerna dalam berbagai aspek seperti Ekonomi, Politik, Pendidikan dan Budaya. Ia mengaku risau dengan kondisi bangsa dan masyarakat yang saat ini lebih mengedepankan kepentingan materi dan segalanya diukur dengan materi. "Keragaman sebagai bangsajika semua berjalan dengan baik akan mengarah pada negara yang demokratis dan mempunyai kepastian hukum, sehingga kita seharusnya bisa menonjolkan keberagaman dan saling pengertian secara bersamaan," imbuhnya. RektorUpgris, Dr. Muhdi, S.H, M.Hum mengungkapkan seminartentang ke-Idonesia-an ini sangat penting ditengah derasnya arus globalisasi dan era MEA saat ini. Melalui para nara sumberyang kompeten di bidangnya, kita harapkan mampu mencerahkan pandangan agar kita sebagai bangsa tidak kehilangan jati diri dan nilai-nilai Keindonesiaan yang unggul ditengah peradaban dunia yang semakin bebas dan terbuka. Dekan FP-IPS dan Keolahragaan, Titik Haryati selaku panitia penyelenggara melaporkan, bahwa seminar itu diikuti oleh para dosen, guru, mahasiswa, hingga masyarakat umum. (d4)
MALAM SILATURRAHMI, BUAHKAN BEBERAPA HARAPAN JEPARA-DERAP GURU. Gedung megah berlantai dua yang bertengger di JI R Kalinyamat DemaanJepara ini, milik PGRI. Meski masih sepi sore itu, namun memasuki petang,justru tampak hidup. Semua panitia, sibuk mempersiapkan perhelatan silaturrahmi. Usai Isya' , tamu pun berdatangan. Awan hitam menggelantung petang itu. Angin pun terasa menunjam. Di daerah sekitar sudah ada tandatanda turunnya hujan. Meski demikian, tidak menyurutkan semangat pengurus PGRI dalam mengemas acara. Acara yang digelar PGRIJepara belum lama ini, berjalan meriah. Hadir pula tokoh-tokoh masyarakat. Yang istimewa, hadir pula Wakil Bupati Dr Subroto MM. Apa tema yang diusung? "Peran Stakeholder dan Organisasi PGRI dalam Meningkatkan Pendidikan Bermutu di Kabupaten Jepara DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
" ujar Ka PGRI Jepara Kiswadi. Dalam sambutannya, Kiswadi menekankan kiprah PGRI ke depan harus lebih memberi manfaat bagi masyarakat. Dan, tak lupa upaya peningkatan kompetensi guru. Sedangkan wakil bupati dalam sambutannya terselip, pendidikan bermutu merupakan modal utama untuk bersaing menghadapi MEA. Perhelatan malam itu, berjalan lancar. Copybreak, ramah tamah dan sumbang saran, mewarnai acara itu. Usai acara, hadirin pun meninggalkan tempat. Sembari, menggenggam beberapa harapan. " Di antaranya, PGRI dan guru harus siap menghadapi MEA. Dan,kepala sekolah yang tadinya 2 periode semoga . bisa 3 periode" harap Ka UPTD Dikpora Jepara Sudarwanto diamini Ka PGRI Cabang Donorojo H. Achmad Sidiq SPd. (Bakroni Masrum)
35
PENA
LABEL SESAT, MENYESATKAN ERISTIWA kekerasan di Mempawah sePerlindungan Negara terhadap Warga lasa sore 19 Januari lalu, kembali mewarNegara nai kerasnya kehidupan sosial di Negara Efrial RSilalahi seorang penulis berpendakita. Kekerasan datang silih berganti mengisi pat, warga Negara merupakan salah satu unlayar pemberitaan media masa. Masyarakatpun sur hakiki dan unsur pokok suatu Negara. Dengan demikian status kewarganegaraan makin lekat dan terbiasa hidup ditengah kekerasan. Ribuan orang datang dari berbagai menimbulkan hubungan timbal balik antara warga Negara dan negaranya. Bisa diasumwilayah ke kamp eks organisasi Gerakan Fajar sikan bahwa setiap warga Negara mempunNusantara (Gafatar). Bagi mereka, mung kin kek- k erasan sudah menjadi hal yang "biasa" saja. L yai hak dan kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya Negarajuga mempunyai kewajiban Siapa yang salah bisa langsung ditindak semeOleh memberikan perlindungan terhadap warganya. na-mena. Dengan sedikit sulutan saja, kamp Dalam undang-undang nomor 12 tahun 2006 dibakar massa yang terlihat beringas. Aparat Wawan Priyanto tentang kewarganegaraan RepublikIndonesia keamanan dan pemerintah tak lagi tampak keberadaanya. Mereka tak bisa berbuat banyak menghadapi terdapat asas perlindungan maksimum. Asas perlindunsituasi tersebut. Label sesat yang diberikan pemerintah, gan maksimum sendiri merupakan asas yang menentukan seringkali menjadi bumerang bagi pemerintah sendiri. bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh Label itu telah menghipnotis masyarakat untuk melakukan terhadap setiap warga Negara Indonesia dalam keadaan suatu tindakan yang lebih dianggap sesat. Bukankah meng- apapun baik di dalam maupun di luar negeri. Berdasarkan hakimi orang lain dengan kekerasan itu lebih menyesatkan? asas perlindungan maksimum negara wajib memberikan Ini bukan pertama kalinya Negara, termasuk ulama perlindungan terhadap warga negara. Termasuk apa yang memberikan label sesat kepada suatu keyakinan atau or- terjadi dengan pengikut dan eks pengikut Gafatar. ganisasi. Sangat disayangkan pemberian label sesat terseAnggota atau bekas anggota Gafatar tentunya masih but tidak dibarengi dengan langkah yang terstuktur oleh tergolong sebagai warga Negara Indonesia. Karena itulah, pemerintah. Pemerintah dianggap hanya mengambiljalan Negara wajib hukumnya melindungi mereka dalam keadaan pintas dan tak mau ambil repot untuk memikirkan dampak apapun. Perlindungan tidak memandang mana yang besetelah pemberian label sesat. Selalu saja pemberian label nar dan yang belum benar. Apalagi untuk anggota eks tersebut menimbulkan konflik horizontal. Cap atau label Gafataryang notabennya adalah "mantan" anggota. Artinya sesat yang diberikan pemerintah, kerap dijadikan pegan- mereka bukan lagi orang yang masih terlibat di zona yang gan hukum oleh warga unt'uk melakukan penyerangan ter- tidak dibenarkan. Jangan-jangan memang benar adanya hadap organisasi yang dianggap menyimpang dari tradisi bahwa mereka menempati lahan gambut itu untuk bercodan keyakinan masyarakat. Bahkan peristiwa tersebut masih cok tanam dan memperoleh kehidupan yang lebih sejahtera dibanding daerah asal. Bahkan mung kin saja mereka telah meninggalkan persoalan sampai sekarang. Itulah yang terjadi pada warga Ahmadiyah dan Syiah. melemparjauh-jauh label Gafataryang dulu menempel Sampai sekarang, warga Ahmadiyah di Nusa Tenggara dalam hidupnya. Kemudian mereka mencoba bangkit kemBarat dan warga Syiah di Madura hidupnya masih terkatung- bali dengan mencari penghidupan yang baru. Namun, katung di lokasi pengungsian yang disediakan pemerin- . kenyataan mendapatkan penghidupan baru yang lebih tah. Kejadian penyerangan warga Ahmadiyah dan Syiah baik telah redup bahkan sirna. Kenyataan pahit setelah aktelah terjadi pada kepemimpinan presiden sebelumnya si pengusiran dan pembakaran kamp harus mereka hadapi. Negara dituntut kembali untuk memberikan perlinyaitu pada kepemimpinan SBY. Namun, sampai kepemimpinan presiden Jokowi ternyata masalah sosial tersebut belum dungan dan menegakkan keadilan seadil-adilnya. Masyarakat rampungjuga. Penyelesaian konflik sosial memang mem- tentu tidak sepenuhnya menerima apabila Negara membutuhkan waktu yang lama. Belum rampungnya konflik biarkan kekerasan terjadi kepada warga Negara, termasuk warga Ahmadiyah dan Syiah, membuktikan bahwa pe- anggota ataupun eks anggota Gafatar. Dengan demikian, merintah belum siap mengatasi konflik-konflik horizontal kehadiran Negara dan aparat penegak hukum sangatdiperyang ditimbulkan dari label sesat yang dibuat pemerintah lukan untuk menindak para pelaku kekerasan terhadap sendiri. Dan lagi-Iagi Negara bersifat acuh terhadap per- pengikut Gafatar. Negara diharapkan tidak hanya sibuk soalan-persoalan tersebut. Sementara itu, tindakan yang menghukum para pengikut Gafataryang dianggap berbusifatnya dilakukan oleh massa sering dilewatkan begitu sa- at pidana dan makar. Akan tetapi para pelaku kekerasan di Mempawahjuga perlu diadili seadil-adilnya terhadap perja tanpa andanya proses peradilan.
P
36
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
buatan kekerasan mereka. Tentunya para penegak hukum tidak mendapatkan kesulitan yang berarti untuk membuktikan dan menemukan para pelaku pembakaran. Banyak saksi mata dan dokumentasi yang telah mengabadikan kejadian tersebut. Bahkan para penegak hukum juga menjadi saksi atas kebrutalan massa membakar kamp eks Gafatar. Jangan sampai Negara kehabisan amunisi untuk mengurusi peradilan tindakan masal. Kita bisa tunggu sikap pemerintah terhadap eks Gafatar yang menjadi korban kekerasan di Mempawah. Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat harus bekerjasama mengatasi hal tersebut. Kembalinya warga eks Gafatar harus diterima dengan lapang oleh keluarga, tetangga dan aparat desa setempat. Jangan sampai warga eks Gafatar kembali merasa terasingkan di daerah asalnya. Negarajuga perlu memberikan
jaminan kesejahteraan bagi mereka. Rasa nasionalis akan tumbuh dengan sendirinya ketika kesejahteraan hidup mereka terpenuhi dan dijamin sepenuhnya oleh Negara. Kita berharap ini menjadi kekerasan terakhiryang terjadi di negeri ini. Hidup damai dan penuh toleransi menjadi dambaan masyarakat indonesia. Pemerintah sebaiknya perlu mengkaji lebih dalam sebelum memberikan label sesat pad a suatu keyakinan atau organisasi. Serta menyiapkan perangkat-perangkat yang lebih sistematik agar pemberian label tersebut tidak mengakibatkan konflikkonflik horizontal. Jangan sampai dengan label sesatjustru meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap perlindungan yang diberikan Negara terhadap warga Negara. Wawan Priyanto I1ustrator dan Dosen PGSD Universitas PGRI Semarang
DAERAH - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TRANPARANSI PENGELOLAAN KEUANGAN PGRI PROVINIS JAWA TENGAH SEMARANG, DERAP GURU. ESUAI Prinsip mewujudkan
S
Akuntabilitas dan Transparansi pengelolaan \ keuangan PGRI Provinsi Jawa Tengah setiaptahun diperiksa oleh tim dari kabupaten/kota. Jika pada periode sebelumnya dilakukan lima tahun sekali menjelang Konferensi Provinsi, kini dilakukan setiap tahun menjelang Konkerprov. Hal itu diungkapkan oleh Bendahara PGRI Provinsi, H. Sakbani, S.Pd, M.Pd usai pemeriksaan keuangan PGRI Jawa Tengah oleh Tim yang mewakili PGRI Kabupaten/Kota. Menurut Sakbani, pemeriksaan keuangan 5. tahun sekali sangat berat dan melelahkan karena materi terlalu banyak. Karena itu sejak dua tahun terakhir ini PGRI Jawa Tengah mengusulkan untuk diperiksa setiap tahun menjelang Konkerprov, dan disetujui oleh daerah. "Hal ini lebih efektif dan tidak terlalu berat bagi yang memeriksa maupun yang diperiksa", jelasnya. Sesuai AD/ART PGRI, Konferensi Kerja tahun ke-2 PGRI Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan tanggal 27 - 28 Februari 2016. Untuk itu telah dilakukan pemeriksaan keuangan oleh tim yang terdiri, Suwardi (Kab. Sragen), Musrini (Kota Semarang), dan Robby Agustiono (kota Pekalongan). Pemeriksaan dilakukan di kantor PGRIJawa Tengah, Selasa (23/02). DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
Saat ditanya apa saja yang diperiksa dan bagaimana hasil pemeriksaannya, Suwardi menyatakan pemeriksaan meliputi, keuangan organisasi, asset, pemasukan dan pengeluaran serta kekayaan organisasi. Diungkapkan oleh Suwardi bahwa keuangan PGRI Jawa Tengah telah teradministrasi dengan baik dan benar. "Secara prinsip dapat dipertanggungjawabkan, dan akan disampaikan dalam Konferensi Provinsi PGRI Jawa Tengah tahun ke-2 nanti",jelasnya. Hal yang direkomendasikan oleh tim pemeriksa menu rut Suwardi segera dilakukan klarifikasi keanggotaan, karena masih ada perbedaan antara data provinsi dan data kab/kota tertentu. (d4)
37
_
JEDA
ADAM OSBORNE PENEMU LAPTOP Adam Osborne adalah salah seorang yang memegang peranan penting dan berpengaruh di dalam sejarah awal pembuatan personal computer (PC) serta membuat Komputer Portabel pertama yang kini dikenal dengan sebutan Laptop. A dilahirkan di Thailand pad a komputerterkenal di AS. Setelah membaca buku tersebut, Van Natta 1939, dan menghabiskan masa anak-anaknya di Tamil Nadu, tertarik dan memutuskan untuk India Selatan, bersama kedua orang menyertakan satu buku pada setiap komputerIMSAIyang akan dituanya yang berkebangsaan Inggris. Ia pindah ke Inggris saat berusia 11 jualnya. Dengan awal yang baik dan saling menguntungkan ini, sertahun. Pada tahun 1961 ia lulus dari Universitas Birmingham, Inggris, ta kepercayaan bahwa orang akan beramai-ramai mencari buku-buku sebagai sarjana muda di bidang panduan tentang komputer yang teknik kimia. Setelah itu, ia pindah dapat mudah dibaca dan dimengerti, ke Amerika Serikat dan menyele.saikan pendidikannya di Universitas Osborn mencoba mendirikan peDelaware dan memperoleh gelar rusahaan penerbitan sendiri bernadoktor di bidang teknik kimia. ma Osborn Books. Lima tahun kemudian, penerKemudian, ia bekerja di sebuah perusahaan pertambangan minyak bit Osborne Books telah menerShell Oil. bitkan lebih dari 40judul buku tentang komputer. Lalu pad a 1979 Seperti kebanyakan orang yang selalu berpikir kreatif, Osborne karena sesuatu hal, Osborne menmerasa tidak nyaman dalam menjual perusahaan penerbitannya kepada McGraw-HilI. Dalam wakjalani kehidupannya sebagai Adam Osborne karyawan di perusahaan besar. Ia tu yang sama, ia pun mulai mentidak betah berlama-Iama berada coba menulis di sebuah kolom undi Shell dan mengundurkan diri dari perusahaan terse- tuk majalah komputerlnterface Age dan Infowold. Ia sanbut. Ia kemudian menyadari bahwa dirinya sangat menikmati gat yakin komputer akan dapat benar-benar bergunajipekerjaan barunya sebagai penulis buku panduan, khusus- ka komputer tersebut dibuat mobile (dapat dibawa ke nya tentang buku panduan komputer baru yang akan mana-mana) dan dinamis bersama orang yang mengdikembangkannya. Pada awaI1970-an, ia mendapatkan gunakannya, serta dapat digunakan kapan saja dan di pekerjaan barunya sebagai penulis buku panduan bagi mana saja orang itu berada. Ia mulai berpikiran bahwa suatu saat nanti perusahaan komputeryang ada saat itu mikroprosesor milik perusahaan komputerIntel. Osborne meneruskan pekerjaan lepasnya sebagai pasti akan mengerti tentang konsep-konsep (ide-ide) penulis dan tahun 1972 mencoba mendirikan Osborne yang ada di kepalanya. Namun, perusahaan komputer and Associates, sebuah perusahaan yang bergerak di yang ada belum siap dengan konsep-konsepnya. Setelah bidang penulisan buku manual komputeryang seder- menjual perusahaan penerbitannya, Osborn pun mulai hana, mudah, dan enak dibaca bagi penggemar kom- mengalihkan tenaganya untuk mendesain komputer puter.Ia pun menulis sebuah buku yang diberijudul "The yang porta bel, menarik, mudah digunakan, dan kuat. Merancang Komputer Value of Power", yang kemudian mengubahjudulnya Portabel Pertama Cikal Bakal dari Laptop menjadi "An Introduction to Microcomputers". Ia menPada Maret 1980, dalam acara "West Coast Computer coba menawarkan bukunya kepada sebuah penerbit yang berada di kotanya. Namun, sayangnya buku itu di- Faire", ia bertemu dengan Lee Felsenstein, seorang ahli tolak. Ia tidak pernah putus asa. Lalu, ia memutuskan un- yang mendesain papan sirkuit untuk teknologi prosesor. Felsenstein memulai usahanya yang bergerak di pemtuk mencoba menerbitkan bukunya itu sendiri. Dalam suatu acara di sebuah klub pengguna kom- buatan perangkat keras (hardware). Perusahaan hardputer, ia sempat memperlihatkan buku karyanya kepa- ware-nya itu tidak hanya memproduksi komputer-komda Bruce Van Natta dari AMSAI, salah satu perusahaan puteryang porta bel, tetapijuga menawarkan software-
I
38
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI- Maret 2016
nya. menghentikan pembelian terhadap Osborne 1 sambil Felsenstein pun mulai tertarik mengikuti ide yang di- menunggu komputer baru yang akan dikeluarkannya. ajukan oleh Osborne, ia pun mulai mendesain sebuah Namun, sayangnya pada September 1983, tanpa dikekomputeryang porta bel, yang akan sanggup disimpan tahui dengan pasti, OCC mengalami kebangkrutan. di bawahtempatdudukdalam sebuah pesawat. Komputer Karena penjualan Executive tidak selaris penjualan itu memiliki berat hanya 24 pound, memiliki tampilan Osborne 1. (display) 52 kolom yang akan cukup di Pada musim semi 1984, Osborne kembali pada bisdalam layar 5 inci, tabung pelindung, nis penerbitan. Firma barunya itu dan 2 disk drive. Agar memenuhi kebernama Paperback butuhan display yang kecil, Felsenstein Software International mencoba menyimpan informasi satu layar penuh dalam memori, dan memLtd. Awalnya, beri kemudahan kepada para pengia berupaya untuk gunajika mereka menekantomboltombol agar layar display memubmenggulung. likasikan softBegitu hardware-nya ware yang muterwujud, Osborne menrah untuk coba menghubungi bemenyaingi softberapa penyedia software dan ware-softwaremahalyang membuat perjanjian untuk menyediakan sedang ada di pasaran saat bahasa BASIC dan CBASIC, pengolah kata Wordstar, itu. Pertama kali, idenya itu dan program pengolah data SuperCalc di setiap kommenemui kesuksesan dan ia puternya. Harga pasaran dari pun dapat mengambil alih serLaptop Pertama Oi Ounia Ciptaan Adam Osborne ta menarik para konsumen komsotware-software tersebut sekitar $2.000, yang menyebabkan Osborne harus menaikkan puterterutama perusahaan-perusahaan di Inggris. Produk harga asli dari setiap unit yang dijual. Osborne mulai Osborne yang paling sukses adalah program pengolah memperkenalkan komputer barunya tersebut, yang data yang diberi nama VP Planner. Sayangnya, Lotus diberi nama Osborne 1, di "West Coast Computer Faire" Development Corporation merasa bahwa program tersepada April 1981. Komputer tersebut merupakan kom- but melanggar hak paten dari program mereka, Lotus puter portabel pertama yang software-nya dapatdiper- 1-2-3. Pada 1987, Lotus menuntut software tersebut, oleh dengan harga $1.795 dan merupakan gebrakan dan menagih biaya lisensi software tersebut. Setelah yang mengejutkan serta menjanjikan untuk meraih pen- melalui proses yang panjang di pengadilan, akhirnya jualan yang sukses. Pada September 1981, Osborne pengadilan pun memutuskan bahwa penggandaan inComputerCooporation (OCC) mendapatkan nilai pen- terface menu milik Lotus 1-2-3 dari software tersebut jualan pertamanyajutaan dolar AS. Bahkan, Osborne 1 telah melanggar hak paten. Bagaimanapun, Adam Osborne merupakan seorang menjadi salah satu PC yang paling laris dan banyak terjual yang dengan cepat mencapai penjualan puncak penemu yangjenius tentang bagaimana membuat komsekira 10.000 unit per bulan. puter porta bel yang memberi kemudahan-kemudahan Di tahun kedua, perusahaan milik Osborne menca- untuk para pengguna komputer. Tidak dapat disangkal pai target penjualan 70juta dolar. Ini membuat kewala- lagi, ide-ide cemerlangnya akan sangat berguna sekali han para pesaingnya, seperti IBM dan Apple. Ini pun san- bagi masyarakat pengguna komputer sa at ini. Adam gat diperparah lagi saat Osborne mengumumkan kom- Osborne meninggal di Kodiakanal, India selatan, pada puter barunya, Executive, lama sebelum barang terse- 25 Maret 2003 setelah menderita penyakityang berkepanbut siap dipasarkan. Hal ini membuat para konsumen jangan pada otaknya. yud/biografiku.com
TARIF IKLAN PER JANUARI 2016 Warna: Sampul Belakang Luar Sampul Depan Dalam Sampul Belakang Dalam 1 halaman Dalam 2 halaman tengah Dalam
HUBUNGI:
B/W: Rp Rp Rp Rp Rp
5.000.000 4.500.000 4.000.000 3.500.000 6.000.000
1 halaman 2/3 halaman 1/2 halaman 1/3 halaman 1/4halaman
Rp 2.000.000 Rp 1.600.000 Rp 1.000.000 Rp 750.000 Rp 500.000
Bagian iklan Majalah DERAP GURU JI. Lontar NO.1 Semarang Telp.(024) 8453858, 8417424 Faks. (024) 8453858 Semarang 50125
MOHON KONFIRMASI KE REDAKSI SEBELUM MELAKUKAN PEMBAYARAN PEMBAYARAN IKLAN DAPAT DILAKUKAN MELALUI TRANSFER KE REK BANK JATENG NO. 2.021.05158.9 DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
39
DAERAH
SMP NEGERI 1 SIGALUH
PANEN PERDANA LELE DA pemandangan yang berbeda di SMP Negeri 1 Sigaluh pada Sabtu (23/1) pagi. Jika biasanya para siswa mengenakan baju pramuka, hari itu mereka memakai baju bebas petelesan (basahbasahan), dan bersiap terjun ke dua kolam ikan di halaman sekolah. Hari itu merupakan panen perdana budidaya ikan leleyang dilakukan oleh sekolah tersebut. Kepala SMP Negeri 1 Sigaluh Haryani Tri Pangestuti mengungkapkan bahwa program ini sudah dilaksanakan selama tiga bulan. Tujuan dari program tersebut menu rut Haryani agar siswa dapat berlatih wirausaha. "Harapannya siswa dapat memilikijiwa wirausaha agar dapat memanfaatkan potensi yang ada di sekitar lingkungannya" harap Haryani. Hal senada diungkapkan oleh Koordinator Bidang Kesiswaan SMP Negeri 1 Sigaluh Agus Susanti, ia ingin agar siswanya yang kebanyakan berasal dari desa dapat memiliki pengalaman berwirausaha sejak di bangku sekolah. "Kegiatan ekstrakurikuler perikanan ini wajib diikuti seluruh siswa kelas VIII. Ini kami integrasikan dengan pembelajaran ekonomi. Harapannya hal ini bisa menjadi bekal hidup mereka suatu saat nanti" ujar Susanti. Salah satu peserta ekskul perikanan Ati Nia Indriani mengungkapkan bahwa kegiatan budidaya ikan ini sangat bermanfaat baginya. Banyak hal dipelajari seputar jenis ikan, cara merawat, hingga memanen ikan. Siswa lainnya Fatimah Dwi Septian berpendapat kegiatan ini sangat seru karena mereka bisa merasakan kepuasan tersendiri sejak menebar benih hingga memanen ikan. "Sangat menyenangkan bisa memanen lele hasil peliharaan sendiri. Pengalaman ini bisa kitajadikan bekal nanti ketika lulus untuk beternak ikan di rumah" kata Fatimah. Dalam panen perdana tersebut, mereka berhasil
A
40
memperoleh ikan panenan seberat tidak kurang dari 30 kilogram. Ikan-ikan tersebut kemudian dijajakan oleh siswa ke masyarakat sekitar sekolah dan juga beberapa instansi di Kecamatan Sigaluh. Pembina Ekskul Perikanan Desy Anjarwati mengungkapkan bahwa hasil panen perdana kali ini memang belum sepenuhnya sempurna. Namun usaha anak-anak dinilainya sudah sangat baik. "Memang butuh ketekunan dan juga pengalaman dalam budidaya ikan. Namun saya sakin dengan ketekunan anak-anak, kedepan hasil budidaya lele yang mereka lakukan akan lebih baik. Terlebih lahan kolam yang ada sangat ideal dari sisi luas, penyinaran, serta sumber air" jelas Desy. Kepala SMA Negeri 1 Sigaluh Imam Raharjo berniat nantinya hasil panen ikan di SMP Negeri 1 Sigaluh dapat diintegrasikan dengan program Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) yang dimiliki oleh sekolahnya. "Kami memiliki PBKL, sehingga kami akan programkan kedepan salah satu bahan olahan pangan yang dikerjakan anak-anak adalah makanan olahan dari bahan ikan. Ini tentu sangat sejalan dengan program pemerintah untuk gerakan gemar makan ikan" tandas Imam. (Heni Purwono. Febrian Yudha Tama, Riska Yuli Wijaya, Hening Wahyuni. Tim liputan JFF SMA Negeri 1 Sigaluh).
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
SRI AMBARWATII DE LOVY KUPING-KUPING KOPONG Rengeng-rengeng swara gamelan Slenthem demung urut-urutan Suluk bawa gawe gethering ati Adem klenyem.. nyes kekes lramane nggawa getih kemluwih Siji mbaka sijisemut ireng Lengser menyang keprabon Netepi swara langgam pelog Ian slendro Kong dai atining irama Kabeh mau kanthi rasa Gambang slenthem demung Nyawiji ana dalaning aita Wayang iki ora bakal mukti Yen irama ora nganggo rasa njero ati Mula yo mula... Wirama kudu nganggo wirasa Landhep Iantip marangjiwa Iringane gam bang isih kumandhang Gawe manungsa eloke nyawang... Lemah pageruyung, 20 15
KAUTAMAN Suwi ora biso mokal Awitpikir tanpa khayal Jalma manungsa amung butuh laladan Anggone tumandhang nggawe kekarepan Siji wis kacithak, loro njaluk mundhak Kabeh sarwa kapethak Amung kekarepan dadi penerak Ora bisa kendhat nggayuh kautaman Watak manungsa kebak gegayuhan Ojo cidro yen pengin mukti marang samubarang Endi papan kabeh wis cumupak Sapa bisa nglerem marang hawa Bakal njenjem anggone nglakoni panguripan Endahing kamulyan amung ana ing dada Mula elinga Ian waspada Badon nira amung wayang kong lampahan Ngisor Gunung Sumbing, 20 15
JALU SING TATU Ora ana kang ngiro Yen urip iku kabeh sinawangan Jago-jago kluruk ana dolan Rome ra karuan Sithik kala anggone gegojegan Netepi impen kang wis kacithak Sithik akeh kudu laladan Sengrenge melu ngawe Andum panas marang lowe Aja pijer anggone gawe Kabeh mau nganggo uba rampe Ra ana mendung ra ana udan Bledheg nyamber dolan Kabeh mencelattanpa kendhat Ora ana sing kumlewat Jalu-jalu padha tatu Lara ora bisa karasa Amarga tatune ngilangke nyawa
De lovy ISri Ambarwati karya puisinya di muat di ontologi Size, ontologi Cerita di Balik Hujan, selain itujuga menu lis geguritanipuisijawa di muat di tabloid derap guru Jateng. Tinggal di lereng Gunung Perahu kab. Kendal berbatasan dengan kab Temanggung, Wonosobo. Guru Kimia yang suka dengan menari,baca puisi dll. Juara Favorite Lomba Cipta Puisi 2015 tema Batik Tingkat Propinsi, oleh Balai Bahasa Jateng
Pereng sawah wetan, 20 15 Bagi pembaca Derap Guru yang berminat mengisi rubrik Cemporetdimohon dengan hormat menyertakan foto terbaru Uangan foto model KTP) dilengkapi biodata, prestasi, aktivitas penuiisan, komunitas seni, dsb. Red
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
41
ETIKITA
BERDAMAI DENGAN STRESS
Oleh Hajudin Alwi
Pak Budi mondar mandir dari kelas ke ruang guru terus ke ruang kepala sekolah kemudian kembali ke ruang guru. Tak lama berselang dengan wajah bersungut-sungut melangkah gontai menuju kelas. Ketika berpapasan dengan Pak Yusuf dan ditanya ada persoalan apa, jawabnya sekenanya: stress.
I
LUSTRASI tersebut menunjukkan fenomena betapa sibuknya pekerjaan seorang guru. Apalagi seperti pak Budi yang disampiri pekerjaan sebagai operator komputer, mengerjakan administrasi BOS ,DAK, BSM. Belum lagi pekerjaan pribadi semacam melengkapi administrasi PKG,PAK, maupun PTK. Apabila berbagaijenis administrasi itu dikerjakan dalam waktu yang bersamaan maka kata stress barangkali menjadi ungkapan rasa yang paling tepat. Stress pada hakekatnya merupakan fenomena psikofisik yang bersifat manusiawi. Gejala tersebut lazim dialami seseorang dalam menjalani kehidupan seharihari. Dadang Hawari menjelaskan bahwa stress merupakan reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialaminya. Apabila fungsi organ tubuh sampai terganggu berakibat menjadi stress. Sementara Baum mengartikan stress sebagai pengalaman emosional yang negatifyang disertai perubahan-perubahan biokimia, fisik dan kognitif. Stress sebenarnyajuga bisa menghinggapi bayi pada saat disapih, ketika belajar makan maupun berlatih buang air. Pada masa anak terjadi pada saat bergaul teman dan di sekolah. Stress pad a remaja terjadi akibat pertentangan antara keinginan dalam melawan aturan. Sedangkan stress pada orang dewasa umumnya bersumber dari problematika keluarga, persoalan pekerjaan dan mata pencaharian, maupun masalah kesehatan fisiko Fa ktor-faktor yang memungkinkan terjadinya stress yang bersifat biologis antara lain bersumber dari penyakit yang sulit disembuhkan atau cacat fisik. Sementara secara psikhologis diantaranya bersumber dari frustasi, hasad, iri hati dan dendam maupun kebiasaan negatif thinking dan berburuk sangka,. Sedangkan stressor dari faktor sosial disebabkan oleh problematika keluarga, masalah lingkungan pekerjaan dan kecemasan terhadap maraknya tingkat kriminalitas. Gejala stress yang dapat dideteksi secara fisik antara lain: sakit kepala, sakit lambung, hipertensi, sakitjantung, insomnia, mudah lelah, keluar keringat dingin, kurang selera makan dan sering buang air kecil. Sedangkan secara psikhis dapat diketahui dari keadaan gelisah, cemas, kurang dapat berkonsentrasi dalam bekerja, bersikap apatis, pesimis serta hilang rasa humor.
I
42
Meredam Stress Fenomena stress dapat menimpa manusia siapa saja dan dari strata apa saja tak terkecuali para guru. Sementara itu stress yang menimpa guru biasanya disebabkan oleh berbagai faktor; kesejahteraan hidup yang kurang terjamin, iklim kerja yang kurang nyaman dan tempat kerja yangjauh dari tempattinggal. Dalam aktivitas tug as, tingkah dan ulah para siswa yang susah diatur atau kurang disiplin sering menjadi penyebab meningginya tensi. Demikian pula persaingan atau kompetisi kurang sehat diantara kolega juga sangat rentan menjadi penyebab stress. Stress yang terjadi apabila tidak ditangani dapat berdampak burukdan menimbulkan efek negatifyang sangat merugikan. Para ahli mengemukakan strategi dalam meredam stress antara lain dengan cara coping. Laurus dan Folkman menyatakan bahwa coping adalah proses mengelola tuntutan yang diprediksi sebagai beban yang di luar kemampuan . Weten dan Lioyd menyatakan bahwa coping merupakan upaya untuk mengatasi, mengurangi atau menoleransi ancaman dan beban perasaan yang tercipta karena stress. Tujuan dari coping tersebut diharapkan para penderita stress dapat bersikap lebih toleran terhadap kenyataan yang negatif, mampu memelihara citra diri yang positif dan menjaga keseimbangan emosi serta membangun hubungan positif dengan orang lain. Keberhasilan dalam tindakan terapi coping dipengaruhi komitmen kuat dari penderita dengan cara bersedia membuka diri, sadar berintrospeksi, merintis rasa optimis serta mulai menumbuhkan rasa humor. Kesediaan untuk melakukan latihan mental dalam memfokuskan kesadaran atau perhatian, mengubah pola pikir yang irasional serta relaksasi guna mereduksi masalah yang dihadapi akan sangat membantu kinerja coping. Secara spiritual dapat dilakukan dengan pengamalan ajaran agama dengan sepenuh hati dan tulus ikhlas. Di sisi lain dukungan dari kerabat atau teman yang memiliki hubungan dekat sangat membantu program dalam mengentaskan stress. Hajudin Alwi Sekretaris Biro Penegakan Kode Etik PGRI Jawa Tengah
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
_
SOSOK
NATHAN MARSELINO RAFFAEL
ISWAyang satu ini tampak sangat lugu, imutimut, ceria. senyumnya yang manis dan menawan, tercermin hati lagi bahagia, dengan bangga menenteng piala. Lahir di Medan, 6 Juni 2006, 2 bersaudara, putra dari pasangan Sp. Yani Priyanto dengan Rosali Simanjuntak, Nathan Marselino Raffael nama lengkap, siswa SD Sambiroto 03 Kec. Tembalang, anak didik dari wali kelas Karmi, S.Pd. meski baru kelas IV, tampak bakat dan kemampuan yang luar biasa, hal ini terlihat dari hobynya baca buku cerita, puisi, dan pantas kalau Nathan menggemari baca geguritan.
S
Agnes Siti Pariah, kasek SO Sambiroto 03 kec. Tembalang, mengatakan bahwa kemampuan Nathan membaca geguritan terus kembangkan, dibimbing dengan serius, berharap membawa harum nama sekolah dengan meraih prestasijuara di tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional, pada perayaan HUT PGRI setiap tahun, SO Sambiroto selalu masuk 3 besar dalam lomba mocopat di tingkat kecamatan, tambahnya. Karmi, S.Pd yangjuga sebagai guru pembimbing baca puisi, geguritan dan mocopat di SO Sambiroto 03 kec. Tembalang tersebut, berupaya keras membimbing/melatih dengan sabar, meskipun latihan harus dilakukan dirumah, setelah pulang sekolah, nathan tampak sangat serius dan semangat, nyatanya berhasil meraih prestasi Juara I geguritan tingkat kecamatan
DERAP GURU. No. 194 Th. XVI - Maret 2016
~ -'-i.'
.,\.
Tembalang danjuara III geguritan tingkat kota Semarang, akhir November 2015, dalam rangka lomba Mapak (mata pelajaran agama kristen dan Mapsi (mata pelajaran agama Islam). Oisela-sela kesibukan mengajar, Karmi, S.pd berkomentar" Nathan adalah anak yang cerdas, kemapuan merespon terhadap hal diajarkan, dilihat, baik dalam pendidikan akademik maupun non akademik khususnya berlatih baca geguritan, sangat cepat memahami. Ketika ditanya apa semboyan untuk memotivasi peserta didik! dengan cetus karmi, S.Pd menjawabnya,
"Apapun yang kamu bisa lalukan, atau kamu mimpi bisa lakukan, mulailah itu; Didalam keberanian terdapat kejeniusan, kekuatan, dan keajaiban; Mulailah sekarang! Goethe Nathan sangat mensyukuri atas prestasi yang diraih, meskipun belum sesuai yang diharapkan, setidaktidanya ini awal, ia berjanji akan terus berlatih, harus menjadijuara, berharap dapat meraih prestasi setinggitingginya, namun demikian prestasi akademik tetap prioritas utama. suyes
43
DAERAH
GELIAT TEATER HIJAU SMP ISLAM SUBHANAH
BATANG, DERAP GURU. ATA t:ater memang tak begitu populer dikalangan slswa SMP. Namun, tak berlaku bagi siswa di SMPIslam Subhanah Batang. Dengan segala kesederhanaanya, Sekolah ini mampu memberikan wadah b~.gi tumbuh kembangnya teater siswa-siswanya. Teater hlJau namanya. Sekolah ini terletak di sebelah barat pasar Subah, sekitar 30 men it dari kota Batang. Tak hanya teater, sekolah inijuga memfasilitasi siswa untuk menyalurkan bakat dan minatnya melalui keglatan ekstrakurikuler. Terbukti dengan diadakannya beberapa kegiatan ekstra, diantaranya: pramuka untuk semua siswa, sepakbola wajib untuk siswa laki-Iaki, English practice wajib untuk siswa perempuan. Selain. kegiatan wajib, ada juga ekstrakurikuler pilihan, dlantaranya: teater, kaligrafi, drum band dan khitobah. Di sekolah yang baru memiliki 6 ruang kelas ini, teater hijau terus melakukan proses berkesenian. Sekarang, teater hijau beranggotakan 30 siswa yang ~ktif dalam kegiatan latihan. Setiap tahunnya, teater mi memiliki agenda khusus untuk mementaskan minimal satu naskah, pantomim dan pentas puisi. Selain pentas rutin, siswa anggota teater hijaujuga mengikutl berbagai lomba yang diadakan di luar sekolah. Beberapa prestasi pernah diraih, antara lain:juara I storytelling pada Dies Natalis SMA N 1 Batang tahun 2014, Juara 3 story telling di SMA N 1 Batang 2015,
K
44
danjuara 210mba baca puisi di SMK Bhakti Kencana Subah. Dibalik semangat dari para siswa untuk berkesenian, tentu ada dorongan hebat dari seseorang dibelakangnya. Linda Wijayanti, S.Pd, lulusan Sl bahasa Inggris universitas PGRI semarang (UPGRIS) ini adalah orang dibalik geliat teater hijau. Pengalamannya berteater sewaktu masih di bangku kuliah, ia tularkan sepenuhnya kepada siswa-siswanya. Linda sempat bergabung dengan teaterGema UPGRIS. Bahkan dia pernah menjabat sebagai ketua teater Gema tahun 2011. Linda menjelaskan, kegiatan berteater di Batang dirasa masih sangat minim. Kompetisi teater juga belum muncul di kota ini. Teater hUau yang terbentuk 5tahun yang lalu ini merupakan satu-satunya kelompok teater siswa-siswa SMP di batang. "Semoga keberadaan teater sekolah ini, bisa dijadikan sebagai tolak ukur kantong teater di Batang" celetuk Linda. Linda menambahkan kegiatan teater penting dilakukan agar mental siswa terasah. Siswajuga memiliki wiraga, wirasa dan wirama yang baik nantinya. Mental mereka terbangun. Melalui kegiatan ini, ia mampu mendidikjiwa siswanya menjadi halus & peka terhadap lingkungan. . Ali Noar Rohman, S.Pd, kepala sekolah SM PIslam Subhanah mengaku sangat senang dan mendukung k~~latan teater hijau. "Selain membanggakan, kegiatan In! Juga mampu memberikan efek positif kepada siswa" jelas Ali. Jika siswa memiliki kegiatan positif, maka tidak ada celah bagi gerakan radikalisme untuk mempengaruhinya. Apalagi gerakan radikal ini makin marak dan menyebar secara terbuka di masyarakat, tambah ~I~. Melalui kegiatan estrakurikuler, siswajuga memii1kl semangat dan mental yang lebih baik. Ali berharap, pemerintah lebih memperhatikan dan memberikan sarana untuk berkesenian khususnya teater. Kompetesi berkesenian dari pemerintah sangat diharapkan pihak sekolah agar siswa bisa bersaing dan makin meningkatkan kemampuan berkesenian. wan
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
--IOASPENj
DAFTAR NOMINASI PENERIMA SUMBANGAN 'DASPEN'YAYASAN DANA SETIAKAWAN GURU JAWA TENGAH Periode. JANUARI2016 Jumlah penerima santunan 373 orang Diterimakan Bulan JANUARI2016
1. PGRI KOTA SEMARANG: 19 ORANG No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NAMA/NIP MUGI RAHAYUI130646357 Y.PARYADI11201008223 DRA.MURNAH/131292343 WALUYOI130568068 HJ.SRI RETNO INDIYI131662495 DAHLAN/130486403 SUDIMANIl30864467 AMBARKUSTIYAH FM/131176353 DJOKO PRAYITNO,SHI130796261 CH.SRI RUSMINI1l30567S24 ARKAM/131239275 NASIDJAHI130825633 KUSPARIYAHI130772394 MAS'UD, BN195512241981041001 SUKARNII130488845 SRIWULAN,S.PD/195512201982012002 SUTIYATI113077065S MM.NUNUK 5./130486463 SIT! ROMZILAHI130770633 JUMLAH UANG: Rp 50,464,034
2. PGRI KAB. SEMARANG:4 ORANG 20 21 22 23
DRS MUJIYANTOI1220000629 SUHARTII131321031 SRIWAHYUNI DN11220002186 MUNZAYANAH,SPDI130879444 JUMLAH UANG: Rp 9,999,427
3. PGRI KAB. KENDAL:8 ORANG 24 25 26 27 28 29 30 31
ISTIANAH/131239807 DJUYATlI131441981 SUPARTINI1130567957 TRI MURWANTII131622770 SOFIYAH/131080375 SRI SUGIARTI1130572448 SUPANTOI130567966 SIT! KUSTIYATlI130730179 JUMLAH UANG:Rp 21,850,704
4. PGRI KAB. GROBOGAN: 12 ORANG 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
SRIWINDRATNI1130568684 SRI LESTARII130487249 SAEROJII131325180 MARTILAHI130730480 BSUKARI1131576160 SUPARMIN SPD1130487371 SUPANGATSPDI130647063 DRS SUPARTOI130924875 RATNO SPDI131429652 AWINARNI1130647051 MUH RODLl1131239540 AHMADTOHIRALUSTI130568794 JUMLAHUANG: Rp 30,833,253
5. PGRI KAB. DEMAK: 6 ORANG 44 45 46 47 48 49
DRS.KARSONOI130S683411 RENOWARDOYOI131413484 SUKILAHI131273908 SUHARTINI11958031119 SUWARMII130462055 KEMINI131321526 JUMLAH UANG: Rp 14,304,878
7.PGRIKAB.PATI: 20 ORANG 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
8.PGRI KAB. KUDUS: 140RANG 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87
RUSMIYATlI130567798 CHRISTINA DAlIMAHfl000000002 DRS. DAMROJI, M,PD/131290246 DRS. YAHYA SYARIFf130802844 JUMLAH UANG:Rp 10,851,626
KHASANATUNf131239783 SUTIYONO,S.PDI130487804 SIT! NURJANAHI130568064 HARYATII131177606 SITI QOMARIYAHI130987042 SITI NYUFMTI/130487942 SRI WIDAYATI1130569581 EKOWIDIASTUTI1131098834 JAETUNf500149998 YUNARSI/131510502 MASKHOLlSf131510434 MOHSAHIDI131369240 DRA. WINARTI KURNI1131405843 SUJATI NURNINGSIHI131857819 JUMlAH UANG: Rp 33,478,052
9. PGRI KAB.JEPARA: 6 ORANG 88 89 90 91 92 93
SRI PRAWANTII130453777 SLAMETOI130809934 ROMAT HARYONOI130569812 ASYFIYAHI131080963 ABDULLATlFI131369397 ABDULLAHI130987056 JUMLAH UANG: Rp 15,579,000
10. PGRI KAB. REMBANG: 14 ORANG 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107
6. PGRI KOTA SALATIGA: 4 ORANG 50 51 52 53
SRI SULASTRI1130487492 A.SRI MURNIATI/130620424 RUKMINII130487449 SITI ROFFIAH/130487491 SUYONO,S.PD./130678092 BAMBANG PRAMONOll30797892 MUHARJO/130673733 ETTY LUWIHARTI/131321743 SUDADI/131239674 SUWARN11130487702 JUMAR11130487745 SUROYOI130649339 LARGO, A.MA.PDI130488261 WIDAYATlESTlSAWI11304875S8 MA'SUM/131239724 B. HARIYANTOl131287381 R.AMIN1l31080760 WATINI/130487538 KARSONOl130569075 KUNTARNOl130959553 JUMLAH UANG: Rp 54,877,336
SUBARDAIl31398959 SUKARDII13l547322 NGATMI1130841112 TAHRIRI130987096 PAINTENf132096300 DALWIYATUNI131081016 IMRON ANSORII13l325726 PURDlYATlf13l239904 SUHARNOI130771061 NINIKTUTIARSIHI130488319 SITI NURYATI,S.PDI130S70346 SRI HARIYANTlNI, 51130488330 TRI ROCHANI1130574184 BADIATUL UMAIYAH/130987087 JUMLAH UANG: Rp35,657,328
11.PGRIKAB.BLORA: 16 ORANG 108 109 110 111 112
HARTONO, S.PDI130570480 SRI MURWANTI1130488468 BUDIYONO/131515202 SUTJI RAHAYU11235000401 SRI HARTUTININGSIHI1100000066
DERAPGURU. No. 194 Th. XVI - Maret 2016
113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123
SUSILOWATI/123S080286 SITI KOMSAHI130488S71 NURAMIN,S.PD.l1l31081289 SETYATIIl235000491 BASIRINIl30485147 YADI/131081330 SUTRISNOll30960071 SIT! ASMININGI130453978 DRS. KOMARI/1235010670 NUR KHAMIM, S.PD/130960073 MBISRII131369727 JUMLAH UANG: Rp 39,326,881
12. PGRI KOTA SURAKARTA: 6 ORANG 124 125 126 127 128 129
KISROWIYAH/131369741 PUDYASTUTlI130779770 DODYWIDOWATI BN131124046 SRISUWARTI,BAI131240096 DRA.SITI NURAINlf131770383 DRSSARTONOSI131454236 JUMLAH UANG: Rp 16,091,126
13. PGRI KAB. BOYOLAlI: 11 ORANG 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140
DARMANTO/130650903 TEMONI131030625 rnsMJHZAlNHAI&II%400121994031002 SRI BUDIYANI/131511145 MUH.ALlP1131081470 SITISUDARMI1131569154 KASANUDIN/150198434 E.SRI REJEK11130576431 SRI SUHARTlI130987564 TARYONOIl31326455 HARTlNI1130455879 JUMLAH UANG: Rp 26,448,252
14. PGRI KAB. KLATEN: 30 ORANG
173 AHMAD PANUT,SPDIl31613050 174 SUDARSONO,SPDI196207201986031012 17S MUJIATUNAS,BAIl30864600 176SUDARMII131370455 177 ICHWAN,BN130771377 178 SRI MULYANI/131643956 JUMlAH UANG: Rp 20,194,958 16. PGRI KAB. WONOGIRI: 13 ORANG 179SUTARMANI130771421 180 MUlATSUHARIYONOI130733136 181 SUTRISNOI130577719 182 SUMARLAN/I003400720 183 SUPARSI/l003407998 184 SUNARMOI130577989 185 SUTIMANI130S69287 186 DRA. NURMINAHHERAI1512195502 187SUTIMANI1003400714 188SAMINI1l30649945 189 SUKIRNOI130577858 190 SUMARYANTOI130577790 191 SUTRIN111003400702 JUMlAH UANG: Rp 33,741,806 17.PGRI KAB.KARANGANYAR: 10 ORANG 1925RIWIDART11130456144 193 KASMUDI1131240771 194 MUJllAH, S.PDII131370711 195 SUNARYO, S.PN130650566 196 SUMARNI,S.PDI130577342 197 SUPARMI,AMA. PD1130577329 198 DRS.SUKARMOI130607420 199 SUWARMINI131727533 200 PRIYANTOS.NUGROHOI131511406 201 MARYOTO DS, SPDI130680480 JUMLAH UANG: Rp 23,757,756 18. PGRI KAB. SRAGEN: 10 ORANG
141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170
CHSUGIARTI1130772269 NH TITIK HANDAYANI1130842873 WIWIK HANDAYANI BN131285204 MULYANI/131031924 PSALIMINI130700000 SRI SUMIYATlI130930574 DRSMTARMANTOl131632678 YUD11130864964 QOYIMAHI131240542 SIT! MARKAMAHI131240490 ISLAMIl30618875 SRI MARYATII130455761 LASIYEMI130571161 HADIMUDHAKIRI131370433 SIHMANTOI131370335 HPURWANINGSIHI130865617 SlAMETOl150226794 HERMANYR/130779340 ZUBAIR USMANI130S70179 MURDOWOl131489474 SRISUHARTII130488382 TRISNO PANDOYOI131191563 TUTIK HARIYANTII13l179727 JUHARTINI1130568467 DRS. C1PTODUMADIf131646458 WARYANTI/131326168 KAWITI131326156 EDIWIRYANTOl131423680 TUMIYATlI130576865 BUDI RAHAYU/130673727 JUMLAH UANG: Rp 77,486,386
15. PGRI KAB.5UKOHARJO: 8 ORANG 171 DRS.SUHARNO/130819150 172 MUH IRSYAMI131124835
202 MUJIYEMI130577094 203 SRI LESTARI1131240887 204 PUNARTI MSI130577072 205 SUPOMOl130730561 206 SUKARDI/131 081729 207 SEMI1130734949 208 KAMTO HADlYANTOROI131181114 209 SADIMANI131028745 210 SUKARDI1130734159 211 I.IDAMASTUTlI1228000940 JUMLAH UANG: Rp 25,008,130 19. PGRI KOTA PEKALONGAN: 40RANG 212 DRS. SOEPODOI131626813 213 KUNAENI1130488772 214 DRS.M. SAIFULAMARI131408427 215 M.SRI KADARSIH,BAI130894453 JUMLAH UANG: Rp 10,953,210 20. PGRI KAB. PEKAlONGAN: 14 ORANG 216 TURAH UTAMII130488753 217 SUDIYATUNI130488756 218 WIYARSIHI130570933 219 MULARNINGSIHI130960924 220 CHAMBALlf130771568 221 TATIKSUNARTII1210002067 222 MUHARTI1130733902 223 SUKANT1I131240971 224 RESTRI MARHAENI/131440096 225 SUDJIYAH/130652316 226 TUGIYANTOI131547921 227 CHOllJAH/l3l081841 228 SUPRIYADlI131181512 229 SUGENG/131458849
45
DAFTAR NOMINASI DASPEN PGRI PERIODE JANUARI2016 JUMLAH UANG: Rp 34,667,907 21. PGRI KAB. BATANG: 5 ORANG 230 231 232 233 234
KUSTINAHI130489199 DRS.HERY SUMIARTOI130804442 WALUYOl130680875 SUKHIRNOI130987266 RUSNANDARll3l082096 JUMLAH UANG: Rp 12,942,948
22. PGRI KAB. PEMALANG: 9 ORANG 235 236 237 238 239 240 241 242 243
SUWITNO/131730858 HARDJANI/131326944 SETIYOTRIS./500150391 SRIYANUARIWATI1l31653417 SLAMETI130797899 BAHRUDIN ZAEN1l30771652 SUHARDlI130673360 SUKRAM,S.PD.l1131082141 RUSNALI HASYIMI130673739 JUMLAH UANG: Rp 21,527,399
23. PGRI KAB. BREBES: 23 ORANG 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266
WAHYUTI,A.MA.PDI130961577 MAESAROHIl30572917 NANIDALMINII130490250 FUADI AMIN,S.PDI130573125 ABDULWAHABI130572742 UMROH,A.MA.PDIl30864547 CHAMIDAH/l3l082331 MATYUNUSIl30648772 KASAN KAIDI130572661 MARDIYAH1l95512091978022001 ASIKINI130572732 SRIJUWARSIHI130734981 DRS. MASHUDI1l30734596 SAIRIl31730787 MULYANTO,5.PDI130961449 SISWATI,S.PDI130371339 TRIWIYAHMI,A.MAPIl30490167 MUCHSINIl30110411 SUHAD11l50771921 MUCHSONIl50133191 BUDIIRWANTOI130649824 MUNAFAHli50571874 MULYONOl130881121 JUMLAH UANG: Rp 61,244,512
Ketua, tid H. SAMIADJI,S.E,M.M.
JUMLAH UANG: Rp 37,573,723
24. PGRI KOTA TEGAl: 3ORANG 267 UMY MUTAKIROHI130489574 268 TRI ANARTANI1l30680880 269 BAMBANG p,S.PI/080042733 JUMLAHUANG:Rp 7,147,102 25. PGRI KAB. TEGAl: 19 ORANG 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288
SEMPURNOWATI1131514776 SURIP. SI130771722 SUHARTANAS.PDI130379730 TUMINAHI130909202 SRISUGIHARTI/131620176 SUKES11l31567718 SUNARTI SOEKYAT/131622816 MUCHTARUDDIN SAG/150235658 KASTURI S.AG1l50247337 SUHANOSPDIl31323421 DRS. SONHAJI1131593221 JAETUNI130572173 NINIK ATYANINGSIH/131444594 TASWI1l31182563 MUALIFINI130864252 ABDUROCHIM/131548393 SODIKINI130837844 RISWANTI1130735149 M. SAID, S.AG/150255904 JUMLAH UANG: Rp 46,220,674
26. PGRI KAB. BANYUMAS: 1 ORANG 289 NATUN SUPRIYADIll3l 082562 JUMLAH UANG: Rp 2,350,000 27.PGRIKAB. C1LACAP: 15 ORANG 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304
NANIK SUNARN11l30490944 MUNDAKIRI130654117 SUHART11130490739 DRA.URIP SANTOSOll31476707 SRI HARYATlIl30490870 ENDANG DARMIYATlIl30653146 ROCHMIYATUNIl30841940 SALMANIl30573687 SUNARHADI1l31513481 DRS AGUS WIYANTOIl32142583 TURADIIl31258988 R. NGADIMIN,BAI1202004503 WAGIYAHIl30962422 SITI CHAMSIYAH/130573309 TRI WIYATI1l30345664
28.PGRI KAB. PURBALINGGA: 7ORANG 305 306 307 308 309 310 311
MIYARTlI130491061 MISTONO,S.AG'/150198104 DRS.KAMSON HARSONOl130902488 MAKSUM/131371980 HERISUDJATNOl130574334 SUTARYOll50198102 TUMIDJAHI130453057 JUMLAH UANG: Rp 19,054,764
29.PGRI KAB. BANJARNEGARA: 6ORANG 312 313 314 315 316 317
JARWANTOI130653493 TAMIM SUAIDI,BAIl30620203 ROCHMIYATI/131241794 KIROWATI1l30455121 MUHDIYANTO/131595961 DRS.ALEXSUJANNO/131930218 JUMLAH UANG: Rp 14,604,504
JUMLAH UANG: Rp 23,531,625 33. PGRI KAB. WONOSOBO: 5ORANG 338 339 340 341 342
THTUGINAHI130570851 BOSYARMANI131242083 HERLI WIATMO, S.PD1130678095 F1TRI ROKHMAH/131373038 SUJITOI131186896 JUMLAH UANG: Rp 12,745,023
34. PGRI KAB. KEBUMEN: 7 ORANG 343 344 345 346 347 348 349
UNTUNGSUKAHARIl30575603 BUNYANTOI131083384 SUGIYONO/l3l029495 DRS. RAJAB SUTARTOl130575664 SUPRAPTOIl30843535 ISMIYATI1130652217 ENDANG YUDI E1130737263 JUMLAH UANG: Rp 17,929,878
35. PGRI KAB. PURWOREJO: 240RANG
30. PGRI KOTA MAGELANG: 7 ORANG 318 319 320 321 322 323 324
SUHARSO/131185997 F. L1L1 SUGIATlI130772839 HARTATI SANTOSAI130491370 MUDAEN11130574079 SUHARTI1131588447 SRI SUHARIYATI ES.l130652751 WIDODOll31265759 JUMLAH UANG:Rp 19,019,162
31. PGRI KAB. MAGELANG: 4 ORANG 325 326 327 328
BUDIYONOl130987430 SITICHALIMAHI131241913 MARSAH1D1130651917 BUDI SULISTYO, RRl131186238 JUMLAH UANG: Rp 10,029,878
32. PGRI KAB. TEMANGGUNG: 9 ORANG 329 330 331 332 333 334 335 336 337
MARIYAMIl31241042 SURATINI1130575476 SUDARTlIl30491754 CH.DWI5UTANTlI130805072 ORA. AGUSTlNWULAN/131886741 K.PURWATl1130652670 MISKIYAHIl30987081 DRA.N.YANISUHARTOIl31639894 SRIYATlI130455686
YAYASAN DANASETIA KAWAN GURU JAWA TENGAH Bendahara, tid H. SAKBANI, S.Pd., M.H.
350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373
BAMBANGTEJO S,BA./130296630 SRIYATUN.s.sOS.l131427962 SUWARJOll30490080 KASWANDI/130574398 SUPARJOl131242427 MD.SRI RAHAYUI131396494 MARYATUL KIFTIYAHI130772178 SUTIKNOI130490843 R. SUMARYANTI, S.P1130576186 DRS.sUMEDI1131471439 SITI CHOLIMAHI130868018 RUDIYATNOIl31444608 ONISIMUS/195511301979011001 YOHANISSOUISAI130558316 SAINEMI130576080 MAEMUNAH/131242510 TUMITAHIl30652900 DRS.SUNYOTOI131611834 DRA.NURLAILA PW1l50022483 SRISUMARSIHIl30490869 MUJIRAHIl31373301 LASTARIYAHIl31029629 KASIMAN/l3l029640 KAHANAIl31083520 JUMLAH UANG: Rp 59,560,000
Sekretaris, tid Dr. H. NGASBUN EGAR, S.Pd., M.Pd.
SMK 1 RANDUDONGKAL BIKIN SUSU JAGUNG MANIS PEMALANG, DERAP GURU. JAGUNG selama ini hasil panennya di Randudongkal biasanya dijual kepada pedagang atau tengkulak baik dalam bentuk tebasan atau sudah berupa pipilan. Kemudian oleh pengepul dijual kepada pabrik pengolahan pakan ternak. Sedangkanjagung yang dimakan dengan direbus atau dibakarjumlahnya masih keci!. Dengan dipopulerkan oleh para pelajar SMK 1 Randudongkal berupa susujagung manis kinijagung bertambah lebih bermanfaat pada saat pasca panen. Susu buatan para pelajar itu bahkan cukup digemari oleh masyarakat, dan kini sudah mendapatkan sertifikat sehat dari Dinas kesehatan.
46
Menurut Kepala Sekolah SMK 1 Randudongkal, Sobirin, meski baru berumur 3 tahun SMK 1 Randudongkal mampu banyak berkreasi dalam mencetak siswanya, diantaranya menciptakan susujagung manis yang olehnya disingkat dengan nama sujaman itu ternyata digemari oleh banyak orang, tak terkecualimasyarakat setempat. "Hal ini wajar karena daerah setempat merupakan penghasil pertanian berupa padi dan jagung. Di sekitar sekolahanjuga banyak tanaman itu, sehingga hal itu menjadikan sejumlah siswa terutamajurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) punya inisiatif menciptakan kreasi baru berupa susujagung manis,"jelasnya. (lmas)
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
DAERAH
CARASDN KAURIPAN LOROl
MELAWAN RADIKALISME DERAP GURU, PEKALONGAN. ERAKAN radikalisme belakangan
Dari sekian ekstrakurikuleryang ada, pecak silat menjadi kegiatan yang paling diminati ini makin meresahkan saja. Perekrutan siswa. Sejumlah 28 siswa dari kelas IV dan V anggotanya tak lagi dilakukan setergabung dalam ekstra pencak silat. Untuk cara tertutup, namun telah terang-teranmenjaga mutu dan meningkatkan prestasi, gan dan diketahui publik. Bahkan seseosekolah menjalin kerjasama dengan Perisai rang yang memiliki intelektual tinggipun Diri kota Pekalongan untuk menjadi pelatih. tidak menjadi jaminan untuk terjerat gerKegiatan ekstra pencak silat ini tergolong akan ini. Sekolah Dasaryang menjadi salah masih muda. Kegiatan ini baru dimulai sejak satu penyelenggara pendidikan, harus mambulan Oktober 2015. Meskipun demikian, bepu membekali siswanya agarterhindardari berapa prestasi telah disabet dalam berbaradikalisme. gai ajang yang diperlombakan dinas penSD Negeri Kuripan Lor 01 Pekalongan didikan pekalongan. Baru-baru ini, Siswa SDN Bambang Sutomo, S.Pd. memiliki salah satu cara agar siswa-siswanya Kuripan Lor 01 mendapatkan juara I Pencak terhindardari pemikiran radikal. Bambang silat putri danjuara II pencak silat putra pada Sutomo, S.Pd, kepala sekolah SD sengaja memberikan Pekan Olahraga tingkat kecamatan Pekalongan Selatan. wadah bagi siswanya melalui kegiatan ektrakurikuler. Melalui Sekolah memberi dukungan penuh kegiatan pencak kegiatan ekstra ini, Sekolah dapat menanamkan rasa cin- silat, dibuktikan dengan disediakannya fasilitas, alat-alat ta tanah airyang tinggi bagi siswanya. Jika rasa cinta tanah . dan tempat latihan. Bambang menambahkan kegiatan penair telah tertanam dalam diri siswa, maka takada celah ba- cak silat memiliki beberapa misi yang positif bagi siswa. gi radikalisme untuk memasuki pikirannya,jelas Bambang. Selain raga menjadi sehat, siswa juga telah dilibatkan dalam Sekolah ini menyelenggarakan berbagai ekstra pilihan di- upaya melestarikan budaya Indonesia. Pencak silat yang antaranya; pramuka, pencak silat, bola voli, sepak takraw, merupakan ilmu bela diri warisan nenek moyang, tak boleh seni tari, dan seni lukis. Pramuka merupakan ekstra yang hi lang dari gempuran budaya barat. Tanamkan rasa cinta wajib diikuti, sedangkanjenis olahraga dan seni menjadi tanah air melalui kegiatan-kegiatan positif sejak di bangku ekstra pilihan bagi siswa. sekolah dasar. waw
G
PERESMIAN GEDUNG PAUD
MUTIARA BANGSA GEDANGAN UNGARAN EDUNG PAUD Mutiara Bangsa
G
berdiri pad a tanggal 01 Januari 2006 menempati gedung bekas SDN Gedangan 03 Kecamatan Tuntang. Didirikan Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdhatul Ulama (YPMNU) Cabang Kabupaten Semarang. Sekarang sudah memiliki gedung dan diresmikan pada Rabu (19/02/2016). Pengelola Paud Dra.Hj.Ani Adibatin mengungkapkan acara peresmian dibuat istimewa untuk menunjukkan eksistensinya serta memancing kepedulian berbagai pihak. ys
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
47
SEJENAK
GANTI PAKAIAN Dalam Kompi C sebuah pasukan sudah berbulan-buIan bertugas di pedalaman Irian Jaya, sampai suatu ketika mereka dikumpulkan oleh sang komandan. "Saya ada dua berita untuk kalian, berita bagus dan berita buruk. Berita bagusnya, hari ini pakaian dalam kita akan diganti..." "Horeeee! Siap, komandan!" seru seluruh anggota pasukan dengan sukacita. "Nah, sekarang berita buruknya. Bambang, ganti pakaian dalammu dengan punya Joko. Iwan, kamu ganti dengan punya Budi ... "***
SAUNA 3 Orang tengah terdiam menikmati kehangatan sauna, yaitu orang dari Amerika, Jepang dan Indonesia. Keheningan didalam ruangan sauna dipecahkan oleh bunyi, ..bip,...bip,....bip... Orang Amerika membuka telapak tangan kirinya, dan membaca tulisan yang tertulis ditelapak tangannya itu. Dua rekan se 'sauna' nya dengan kagum melihat tulisan yang muncul ditelapak tangan orang Amerika tersebut. "Oh, telapak tangan saya telah ditanamkan chips, saya dapat langsung menerima pesan SMS tanpa alat, SMS nya langung tampil ditelapak tangan saya, ..." ujar si Amerika ketika melihat kedua rekannya bengong. Sesaat kemudian terdengar dering telepon, orang Jepang mengangkattangan kanannya,jempol didekatkan ketelinga sedangkanjari kelingking kebibirnya, "Oh maaf, saya terima telepon dulu, tangan saya sudah berisi chips, saya dapat menerima dan berbicara melalui 2jari saya tanpa menggunakan HP" kata si Jepang. Melihat semua itu, orang Indonesia mulai gugup, Apa yang bisa saya tunjukkan untuk mengalahkan orang orang ini? pikirnya. Karena stress, keinginannya untuk buang air besar tidak tertahankan lagi.
Usai buang air, dia kembali lagi ke ruang sauna, tetapi karena tidak biasa membasuh bokongnya dengan kertas toilet, seuntai kertas toilet masih berjuntai di belahan bokongnya. Dengan keheranan orang Jepang dan orang Amerika menunjuk ke untaian kertas 'sisa' dan berkata: "Kertas apa itu yang tergantung dibokong anda...?" "Oh maaf, saya baru terima Fax.."jawab orang Indonesia tersebut. ***
ARTI KENTUT MENU RUT PARA GURU Ketika rapat Para Guru berlangsung dengan Kepala Sekolah, tiba-tiba terdengar suara angin yang dibarengi aroma tidak sedap. Guru yang lain pun mengomentari. Guru Matematika : Sesuatu yang tidak bisa dikali namun baunya bisa dibagi-bagi.. Bunyi nadanya terletak pada kunci K... Guru Kesenian Inilah yang di sebut INNER POWER, Guru Fisika tenaga yang di gunakan kecil namun hasilnya luar biasa... Inilah ciri makhluk hidup melanjutkan Guru Biologi hidupnya... Ini salah satu penyebab batalnya wudGuru Agama hu dan shalat... Posisi keberadaannya mengikuti arah Guru Geografi mata angin... Perilaku menyimpang pada sikap manuGuru Sosiolog sia... Salah satu penyebab terjadinya perang Guru Sejarah mulut... Kalimat bisa di tulis namun aromanya Guru Bahasa tak bisa di ungkapkan dengan katakata ... Saya yang kentut...!!! Kenapa ...???!!! Kepala Sekolah Masalah buat Kalian ...???!!! d7
SALAM REDAKSI .... sambungan dari halaman 3 Rakyat Indonesia adalah pendukung Pancasila, maka tak mung kin merongrongnya. Pancasila menyatu dengan kehidupan berbangsa bernegara. Tak mungkin tergantikan dengan apa pun.
Pembaca yang Terpelajar, Dari rumah, anak-anak dibiasakan untuk mengerti betapa pentingnya bertoleransi, menghargai perbedaan, bekerja sama, dan seterusnya. Nilai-nilai luhur Pancasila diajarkan dari rumah, diterapkan dalam kehidupan (di masyarakat). Di sekolah, dipelajari secara lebih bersungguh-sungguh, sehingga mereka akan lebih menghayati dan mengamalkannya secara benar. Pancasila adalah penangkal segala I'
48
ideologi yang hendak merongrong negara. Benarlah slogan kita, NKRI(Negara Kesatuan RepublukIndonesia) harga mati. Para mahasiswa kita di kampus mesti selektifterhadap 'organisasi ekstra kampus. Generasi muda perlu mendapatkan pemahaman yang proporsional mengenai ideologi agar mereka tidak tersesat. Membentengi, menangkal radikalisme adalah tugas kita semua. Mari kita pertahankan NKRIyang sudah dengan penuh perjuangan didirikan oleh leluhur kita.
Sekali lagi, radikalisme sudah ditangkal belum?
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016
DERAP LANGKAH
H, SRI WIYANTO,S,PD, SEKRETARIS PGRI KABUPATEN KARANGANYAR
PENDIDIK
LEBIH BAlK 01 LINGKUNGAN
PENDIDIKAN SEKRETARIS PGRl Kabupaten Karanganyar H.sri Wiyanto,SPd mengemukakan jajarannya cukup lama ingin memiliki Gedung PGRI yang representatif. Ketika permohonan pembuatan gedung didukung Bupati Drs.H.Yuliyatmono,MM memompa semangat Pengurus untuk bahumembahu mempersiapkan segala sesuatu guna pembangunan gedung di atas tanah milik organisasi seluas 8.150 M2 yang akan dimulai tahun ini. Adanya program Pemkab Karanganyar tentang Pendidikan Gratis dari TK sampai SMAjSMK dan pemberian penghargaan kepada semua lulusan SLTA yang diterima PTN Rp 2.500.000,- dikatakan putra daerah ini sangat didukung PGRl karena cukup berpengaruh bagi kemajuan pendidikan di Karanganyar. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerahnya, Sri Wiyanto berharap agar temanteman dengan basic pendidikan supaya dikembalikan ke jajaran Pendidikan lagi. Karena selama ini banyak yang berpendidikan Guru ditempatkan di luar pendidikan. Seperti Pariwisata, Pemakaman DKp, Kesbangpol, Kasi Sosial Kecamatan, Bappeda, Arsip Daerah dan BLH. Menurutnya untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak mudah, karenanya mesti didukung SDM yang tahu dan mampu melaksanakan 8 Standar Pendidikan. Untuk melihat hasil pendidikan membutuhkan waktu
sekitar 10 sid 20 tahun baru bisa dilihat hasilnya. Selain itu karena di Karanganyar kekurangan banyak Guru, diharapkan Pemerintah segera mengangkat Guru. Sri Wiyanto dilahirkan di Karanganyar 13 Maret 1962. Pria yang berfilosofi Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja lklas dan Kerja Tuntas ini pada 2002 mulai membangun karir sebagai Guru SD. Setelah 20 tahun mengajar, dia diangkat Kepala Sekolah pada 2002. Selanjutnya suami dari Hj.Sumarsih,S.Pd AUD ini pada 2013 diangkat sebagai Kepala UPT PUD NFl dan SD Kecamatan. Mulai Januari 2015 sampai sekarang dia dipercaya sebagai Kepala Sub Bid Penelitian dan pengembangan BAPPEDA Kabupaten Karanganyar. Di daerah berhawa sejuk itu Sri Wiyanto mulai tercatat sebagai Anggota PGRI tahunl982. Pada 1985 sid 1995 bapak berputra tiga orang ini terpilih sebagai Wakil Sekretaris PGRl Cab.Jumapolo. Setelah mengabdi selama dua periode, dipercaya sebagai Sekretaris tahun 19952000 di tempat yang sama. Selanjutnya menjadi Ketua PGRl Cabang Jumapolo dua periode. Tahun 2010 dipercaya menjadi Wakil Sekretaris PGRl Kabupaten dan mulai Januari 2015 sampai sekarang dia duduk sebagai Sekretaris PGRl Kabupaten Karanganyar. (Laras)
DERAP GURU, No. 194 Th. XVI/Maret 2016
U IVE SI lS PGRI SEMARA G
Ttt H~ u".;v~
PENERIMAAN MAHASISWA BARU 2016/2017
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
JI. Sidodadi Timur No. 24/ Dr. Cipto Semarang
www.upgris.ac.id