BPS PROVINSI JAWA TENGAH No.24/05/33/Th.IV, 10 Mei 2010
PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2010 ;
PDRB Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2010 meningkat sebesar 6,5 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2009 (q-to-q). Pertumbuhan ini terjadi pada sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor keuanganreal estat-jasa perusahaan.
;
Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pertanian sebesar 46,0 persen karena panen raya tanaman pangan terjadi pada triwulan ini.
;
PDRB Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2010 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2009 (y on y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,6 persen.
;
Perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2010 mencapai Rp 105.130,5 milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp 45.838,8 milyar.
;
Di sisi penggunaan, sebagian besar PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumahtangga sebesar 64,5 persen, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto dan perubahan stok sebesar 15,9 persen, konsumsi pemerintah 13,2 persen, ekspor neto 4,9 persen serta konsumsi lembaga non profit 1,5 persen.
;
Konsumsi rumahtangga pada triwulan I tahun 2010 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2009 (q-to-q) mengalami pertumbuhan yaitu sebesar 1,5 persen, konsumsi lembaga non profit tumbuh 3,2 persen, komponen ekspor 5,1 persen dan komponen impor 4,5 persen, sebaliknya konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar minus 15,0 persen dan minus 0,1 persen.
;
Dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2009 (y on y), semua komponen penggunaan mengalami pertumbuhan dengan pertumbuhan tertinggi pada komponen impor sebesar 24,6 persen.
A. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2010 Kinerja perekonomian Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2010 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 105.130,5 milyar meningkat dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2009 yang sebesar Rp 97.796,1 milyar. Selanjutnya jika dilihat atas dasar harga konstan 2000, PDRB triwulan I tahun 2010 sebesar Rp 45.838,8 milyar meningkat dibanding triwulan IV tahun 2009 yang sebesar Rp 43.033,1 milyar.
Berita Resmi Statistik No.24/05/33/Th.IV, 10 Mei 2010
1
Dengan demikian, perekonomian triwulan I tahun 2010 dibandingkan triwulan IV tahun 2009 mengalami pertumbuhan 6,5 persen. Selama triwulan I tahun 2010, beberapa sektor ekonomi yang membentuk PDRB mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi adalah sektor pertanian (46,0 persen), diikuti sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan (4,3 persen); sektor pertambangan dan penggalian (1,2 persen); dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (0,0 persen). Sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah sektor
industri pengolahan (minus 1,4 persen); sektor bangunan (minus 1,4 persen); sektor jasa-jasa (minus 1,8 persen); sektor listrik, gas dan air bersih (minus 2,8 pesen) dan sektor angkutan dan komunikasi (minus 3,6 persen). Sektor pertanian pada triwulan I tahun 2010 meningkat 46,0 persen terhadap triwulan IV tahun 2009, dimana hal tersebut disebabkan adanya panen raya pada triwulan ini. Secara lebih rinci, kenaikan ini ditopang oleh subsektor kehutanan sebesar 239,4 persen; subsektor tanaman bahan makanan sebesar 64,4 persen; subsektor perkebunan sebesar 29,6 persen. Sedangkan subsektor peternakan dan subsektor perikanan mengalami penurunan masing-masing sebesar minus 0,3 persen dan minus 4,7 persen. Sektor industri pengolahan, pada triwulan I tahun 2010 mengalami penurunan sebesar minus 1,4 persen terhadap triwulan IV tahun 2009. Penurunan tersebut disebabkan oleh subsektor industri migas sebesar minus 5,6 persen dan subsektor industri non migas sebesar minus 0,4 persen. Besarnya sumbangan masing-masing sektor dalam menciptakan laju pertumbuhan selama triwulan I tahun 2010 merupakan sisi lain yang perlu dicermati. Sektor ekonomi yang nilai nominalnya besar tetap akan menjadi penyumbang bagi pertumbuhan. Andil pertumbuhan secara lengkap dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Nilai PDRB Tr. I 2010 & Tr.IV 2009 dan Laju Pertumbuhan Tr I 2010 Menurut Lapangan Usaha
Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah)
Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah)
Tr IV 2009 *) Tr I 2010 **) Tr IV 2009 *) Tr I 2010 **) (1) 1.
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
2.
Pertambangan dan Penggalian
3.
Industri Pengolahan
4.
Listrik, Gas dan Air Bersih
5.
Konstruksi
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
8.
Keuangan, Real estat dan Jasa Persh.
9.
Jasa-jasa PDRB
*) Angka sementara
2
(2)
(3)
(4)
(5)
Laju Sumber Pertumbuhan Pertumbuhan (Persen) (Persen) Tr I 2010 **)
Tr I 2010 **)
(6)
(7)
15.507,5
23.053,4
6.832,6
9.975,1
46,0
7,3
1.024,6
1.042,5
511,0
517,3
1,2
0,0
32.259,7
31.911,2
13.921,8
13.728,6
- 1,4
- 0,4
1.057,5
1.070,9
380,4
369,7
- 2,8
- 0,0
6.615,3
6.555,8
2.733,0
2.694,2
- 1,4
- 0,1
20.123,7
20.236,7
9.600,2
9.601,6
0,0
0,0
6.290,7
6.149,7
2.380,8
2.294,8
- 3,6
- 0,2
3.633,9
3.836,4
1.662,9
1.734,8
4,3
0,2
11.283,2
11.274,0
5.010,3
4.922,8
- 1,8
- 0,2
97.796,1
105.130,5
43.033,1
45.838,8
6,5
6,5
**)Angka sangat sementara
Berita Resmi Statistik No. 24/05/33/Th. IV, 10 Mei 2010
Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2010 bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2009 (y-on-y) mengalami pertumbuhan 5,6 persen. Pertumbuhan tersebut didukung semua sektor ekonomi, dimana sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 11,3 persen, diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 9,1 persen; sektor jasa-jasa sebesar 6,7 persen; sektor industri pengolahan sebesar 6,2 persen; sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 5,9 persen; sektor pertanian sebesar 5,4 persen; sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 4,4 persen; sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan sebesar 3,7 persen dan sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 2,0 persen. Tabel 2 Laju Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah Menurut Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha (Persentase) Triw I 2010 Terhadap Triw IV 2009
Triw I 2010 Terhadap Triw I 2009
(2)
(3)
46,0
5,4
1,2
11,3
3. Industri Pengolahan
- 1,4
6,2
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
- 2,8
5,9
5. Konstruksi
- 1,4
9,1
0,0
4,4
- 3,6
2,0
4,3
3,7
- 1,8
6,7
6,5
5,6
Sektor Ekonomi / Lapangan Usaha
(1) 1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real estat dan Jasa Persh. 9. Jasa-jasa Produk Domestik Regional Bruto
B.
STRUKTUR PDRB JAWA TENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TAHUN 2008-2009, DAN TRIWULAN I 2010
Pada triwulan I tahun 2010, sektor ekonomi yang sumbangannya besar dalam perekonomian Jawa Tengah adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 30,4 persen, diikuti oleh sektor pertanian sebesar 21,9 persen, dan sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar 19,3 persen. Secara keseluruhan ketiga sektor tersebut mempunyai sumbangan sebesar 71,5 persen dalam PDRB. Dengan demikian enam sektor lainnya peranan terhadap PDRB sebesar 28,5 persen.
Berita Resmi Statistik No.24/05/33/Th.IV, 10 Mei 2010
3
Tabel 3 Struktur PDRB Jawa Tengah Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2008-2009 dan Triwulan I 2009-2010
Triwulan I 2009 2010
SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
2008
2009
(1)
(2)
(3)
19,6
19,7
21,5
21,9
1,0
1,0
1,0
1,0
33,1
31,5
30,2
30,4
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
1,0
1,0
1,0
1,0
5. Konstruksi
5,8
6,2
6,0
6,2
19,7
19,9
19,7
19,3
7. Pengangkutan dan Komunikasi
6,0
6,2
6,2
5,9
8. Keuangan, Real estat dan Jasa Persh.
3,5
3,7
3,7
3,6
10,2
10,8
10,7
10,7
100,0
100,0
100,0
100,0
1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
9. Jasa-jasa Produk Domestik Regional Bruto
(4)
(5)
C. PDRB MENURUT PENGGUNAAN Ditinjau dari sisi penggunaan atau permintaan, PDRB Jawa Tengah dipengaruhi oleh berbagai komponen permintaan, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi lembaga non profit, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal atau investasi, dan ekspor - impor. PDRB atas dasar harga berlaku triwulan I tahun 2010 senilai Rp 105.130,5 milyar, sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumahtangga sebesar Rp 67.770,0 milyar. Komponen penggunaan lainnya meliputi pengeluaran konsumsi lembaga non profit sebesar Rp 1.585,6 milyar, konsumsi pemerintah sebesar Rp 13.869,7 milyar, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik sebesar Rp 20.618,3 milyar, transaksi ekspor sebesar Rp 51.141,2 milyar dan impor Rp 45.985,3 milyar. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (triwulan IV tahun 2009) PDRB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp 97.796,1 milyar menjadi Rp 105.130,5 milyar. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan beberapa komponen, seperti terlihat pada tabel berikut :
4
Berita Resmi Statistik No. 24/05/33/Th. IV, 10 Mei 2010
Tabel 4 Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah Menurut Penggunaan Triwulan IV 2009 dan Triwulan I 2010
Komponen Penggunaan
(1) 1. Konsumsi Rumah Tangga 2. Konsumsi Lembaga Non Profit 3. Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Stok 1) 6. Ekspor 7. Dikurangi Impor PDRB 1)
Selisih statistik
*) Angka sementara
Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah)
Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah)
Laju Pertumbuhan (Persen)
Sumber Pertumbuhan (Persen)
Tr IV 2009 *)
Tr I 2010 **)
Tr IV 2009 *)
Tr I 2010 **)
Tr I 2010 **)
Tr I 2010 **)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
65.894,5
67.770,0
28.822,9
29.255,0
1,5
1.534,5
1.585,6
647,0
667,8
3,2
1,0 0,1
16.134,6
13.869,7
7.000,4
5.953,2
- 15,0
- 2,4 - 0,0
20.457,6
20.618,3
8.422,4
8.417,3
- 0,1
- 10.537,1
- 3.869,0
- 4.212,6
- 1.047,8
-
-
47.893,5
51.141,2
22.073,8
23.208,7
5,1
2,6
43.581,5
45.985,3
19.720,9
20.615,4
4,5
2,1
97.796,1
105.130,5
43.033,0
45.838,8
6,5
-
**) Angka sangat sementara
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2010 tercatat sebesar 6,5 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh hampir semua komponen PDRB Penggunaan, yaitu konsumsi rumahtangga sebesar 1,5 persen; konsumsi lembaga non profit sebesar 3,2 persen; komponen ekspor sebesar 5,1 persen dan komponen impor sebesar 4,5 persen. Sedangkan komponen yang lain mengalami pertumbuhan yang negatif yakni konsumsi pemerintah tumbuh sebesar minus 15,0 persen, terutama disebabkan oleh belanja barang pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto sebesar minus 0,1 persen. Apabila dilihat dari andil atau sumber pertumbuhan masing-masing komponen, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2010 sebagian besar bersumber dari komponen ekspor dan impor masingmasing sebesar 2,6 persen dan 2,1 persen serta konsumsi rumahtangga sebesar 1,0 persen. Tabel 5 PDRB Jawa Tengah Triwulan IV Tahun 2009 dan Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Penggunaan PRDB Triwulan I 2010 **) (Milyar Rupiah) Komponen Penggunaan
(1) 1. Konsumsi Rumah Tangga 2. Konsumsi Lembaga Non Profit 3. Konsumsi Pemerintah
Adh Berlaku
Adh Konstan 2000
Triw I 2010 terhadap Triw IV 2009
Triw I 2010 terhadap Triw I 2009
(2)
(3)
(4)
(5)
67.770,0
29.255,0
1,5
6,0
1.585,6
667,8
3,2
3,5
13.869,7
5.953,2
- 15,0
8,3
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto
20.618,3
8.417,3
- 0,1
10,2
5. Perubahan Stok 1)
- 3.869,0
- 1.047,8
-
-
6. Ekspor
51.141,2
23.208,7
5,1
16,7
7. Dikurangi Impor
45.985,3
20.615,4
4,5
24,6
105.130,5
45.838,8
6,5
5,6
PDRB 1)
Laju Pertumbuhan (persen)
Selisih statistik
**)
Angka sangat sementara
Berita Resmi Statistik No.24/05/33/Th.IV, 10 Mei 2010
5
Dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan yang sama tahun sebelumnya (2009) secara umum pada triwulan I tahun 2010 semua komponen penggunaan menunjukkan peningkatan. Tingkat pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada komponen impor yang mencapai 24,6 persen, diikuti oleh komponen ekspor sebesar 16,7 persen, kemudian komponen pembentukan modal tetap bruto tumbuh sebesar 10,2 persen; komponen konsumsi pemerintah sebesar 8,3 persen serta komponen konsumsi lembaga non profit sebesar 3,5 persen. Dilihat dari pola distribusi PDRB penggunaan, tampak bahwa konsumsi rumah tangga masih merupakan penyumbang terbesar dalam penggunaan PDRB Jawa Tengah akan tetapi porsinya mengalami penurunan dari 67,4 persen pada tahun triwulan IV 2009 menjadi sebesar 64,5 persen pada triwulanan I tahun 2010. Tabel 6 Distribusi PDRB Jawa Tengah Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku (Persen) Komponen Penggunaan
Tr IV 2009 *)
Tr I 2010 **)
(1)
(2)
(3)
1. Konsumsi Rumah Tangga
67,4
2. Konsumsi Lembaga Non Profit
64,5
1,6
1,5
3. Konsumsi Pemerintah
16,5
13,2
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto & Perubahan Stok
10,1
15,9
4,4
4,9
5. Ekspor Neto PDRB *) Angka sementara
100,0
100,0
**) Angka sangat sementara
Selain komponen konsumsi rumah tangga, hampir semua komponen PDRB penggunaan mengalami penurunan pada triwulan I tahun 2010 dari triwulan IV 2009 yaitu komponen konsumsi lembaga non profit dari 1,6 persen menjadi 1,5 persen; komponen konsumsi pemerintah dari 16,5 persen menjadi 13,2 persen. Sedangkan kontribusi ekspor neto mengalami kenaikan peranan yaitu dari 4,4 persen menjadi 4,9 persen serta komponen pembetukan modal tetap bruto dan perubahan stok dari 10,1 persen menjadi 15,9 persen.
6
Berita Resmi Statistik No. 24/05/33/Th. IV, 10 Mei 2010