BPS PROVINSI JAWA TENGAH No.18/04/33/Th.IV, 01 April 2010
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN PEBRUARI 2010 ; Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah Bulan Pebruari 2010 turun 0,39 persen dari 100,62 menjadi 100,23. Hal ini disebabkan karena kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) jauh lebih besar dibanding kenaikan indeks harga yang diterima petani (It). Ib mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen, dari posisi 120,62 pada Bulan Januari 2010 menjadi 121,30 pada Bulan Pebruari 2010. Sementara It hanya mengalami kenaikan sebesar 0,17 persen, dari posisi 121,37 pada Bulan Januari 2010 menjadi 121,58 pada Bulan Pebruari 2010. ; Pada Bulan Pebruari 2010, hampir seluruh NTP sub sektor pertanian mengalami penurunan kecuali sub sektor Perikanan dan sub sektor Hortikultura. NTP sub sektor Hortikultura tidak mengalami perubahan, sementara NTP sub sektor Perikanan naik sebesar 1,23 persen. Untuk NTP sub sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) yaitu turun sebesar 1,13 persen, diikuti NTP sub sektor Tanaman Pangan turun 0,65 persen dan terakhir NTP sub sektor Peternakan turun 0,20 persen. ; It JawaTengah pada Bulan Pebruari 2010 hanya mengalami kenaikan sebesar 0,17 dibandingkan Bulan Januari 2010. Kenaikan It terbesar disebabkan oleh kenaikan indeks yang diterima petani pada sub sektor Perikanan yaitu sebesar 1,62 persen, diikuti It sub sektor Hortikultura sebesar 0,58 persen dan It sub sektor Peternakan sebesar 0,54 persen. Sedangkan It pada sub sektor TPR kembali mengalami penurunan sebesar 0,66 persen, demikian juga It pada sub sektor Tanaman Pangan mengalami penurunan sebesar 0,10 persen. ; Ib Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen pada Bulan Pebruari 2010. Kenaikan
indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok Konsumsi Rumah Tangga (inflasi pedesaan) sebesar 0,59 persen dan indeks kelompok Biaya Produksi dan Pembentukan Barang Modal sebesar 0,46 persen. *) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan harga yang dibayar petani.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.18/04/33/Th.IV, 01 April 2010
1
1. Nilai Tukar Petani Jawa Tengah Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator relatif tingkat kesejahteraan petani yang nilainya diperoleh dari presentase perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP juga menggambarkan nilai tukar (term of trade) dari produk pertanian terhadap barang/jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani dan biaya produksi serta pembentukan barang modal. Semakin tinggi NTP, relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani atau berarti semakin tinggi daya beli petani di pedesaan.
Menginjak bulan kedua tahun 2010, NTP Jawa Tengah meskipun masih berada di atas angka 100 namun pada Bulan Pebruari 2010, NTP Jawa Tengah mengalami penurunan sebesar 0,39 persen dibandingkan dengan NTP Jawa Tengah pada Bulan Januari 2010, yaitu dari posisi indeks 100,62 menjadi 100,23. Hal ini disebabkan karena kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) jauh lebih besar dibanding kenaikan indeks harga yang diterima petani (It).
2 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.18/04/33/Th.IV, 01 April 2010
Tabel 1. Perubahan NTP Jawa Tengah Pebruari 2010
I.
No
Rincian
Peb '09
Jan '10
Peb '10
Peb '10 thd Peb '09
Peb '10 thd Jan '10
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
114.34
121.37
121.58
6.33
0.17
116.23
120.62
121.30
4.36
0.56
117.05
121.59
122.31
4.49
0.59
a. Bahan Makanan
119.18
121.73
122.95
3.16
1.00
b. Makanan Jadi
116.41
124.56
125.06
7.42
0.40
c. Perumahan
118.59
126.82
127.50
7.51
0.53
d. Sandang
113.66
117.63
117.14
3.06
-0.42
e. Kesehatan
111.59
115.21
115.40
3.42
0.17
f. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
114.02
119.34
119.24
4.58
-0.08
g. Transportasi dan Komunikasi
109.37
110.93
110.92
1.42
-0.01
113.50
117.31
117.85
3.84
0.46
a. Bibit
111.15
114.95
115.26
3.70
0.27
b. Obat-obatan & Pupuk
114.03
117.33
117.38
2.93
0.04
c. Sewa Lahan, Pajak & Lainnya
121.09
126.47
128.25
5.91
1.41
d. Transportasi
115.43
118.41
118.51
2.67
0.08
e. Penambahan Barang Modal
114.70
120.92
121.57
6.00
0.55
f. Upah Buruh Tani
110.50
113.58
114.36
3.49
0.69
98.38
100.62
100.23
1.88
-0.39
Indeks Diterima Petani
II. Indeks Dibayar Petani 1. Konsumsi Rumah Tangga
2. BPPBM
III. Nilai Tukar Petani
It Jawa Tengah pada Bulan Pebruari 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,17 persen yaitu dari posisi 121,37 pada Bulan Januari 2010 menjadi 121,58 pada Bulan Pebruari 2010. Namun kenaikan It tersebut tidak mampu mengimbangi kenaikan Ib yang mengalami kenaikan jauh lebih tinggi. Ib Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen, dari posisi 120,62 pada Bulan Januari 2010 menjadi 121,30 pada Bulan Pebruari 2010. NTP Jawa Tengah pada Bulan Pebruari 2010 ini bila dibandingkan dengan kondisi Pebruari 2009 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 1,88 persen. Hal tersebut disebabkan karena kenaikan It lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan Ib. It pada Bulan Pebruari 2010 dibandingkan dengan It Bulan Pebruari 2009 naik sebesar 6,33 persen, sementara Ib hanya mengalami kenaikan sebesar 4,36 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.18/04/33/Th.IV, 01 April 2010
3
Tabel 2. NTP JAWA TENGAH PER SUB SEKTOR PEBRUARI 2010
Sub Sektor (1)
1. Tanaman Pangan a. Indeks Yang Diterima (It) b. Indeks Yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP) 2. Hortikultura a. Indeks Yang Diterima (It) b. Indeks Yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Yang Diterima (It) b. Indeks Yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP) 4. Peternakan a. Indeks Yang Diterima (It) b. Indeks Yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP) 5. Perikanan a. Indeks Yang Diterima (It) b. Indeks Yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah a. Indeks Yang Diterima (It) b. Indeks Yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional a. Indeks Yang Diterima (It) b. Indeks Yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP)
Bulan
Perubahan (%)
Jan '10
Peb '10
(2)
(3)
(4)
115,72 120,65 95,92
115,61 121,32 95,29
-0,10 0,56 -0,65
117,94 120,51 97,87
118,62 121,20 97,87
0,58 0,57 0,00
143,98 120,04 119,94
143,03 120,61 118,59
-0,66 0,48 -1,13
136,45 120,98 112,79
137,19 121,87 112,57
0,54 0,74 -0,20
130,55 120,68 108,18
132,67 121,14 109,52
1,62 0,38 1,23
121,37 120,62 100,62
121,58 121,30 100,23
0,17 0,56 -0,39
124,73 123,26 101,19
125,27 123,92 101,09
0,43 0,53 -0,10
Pada Bulan Pebruari 2010, diantara 5 sub sektor pertanian yang dihitung NTP nya, 3 (tiga) sub sektor mengalami penurunan. NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 1,13 persen dengan indeks dari 119,94 pada Januari 2010 menjadi 118,59 pada Pebruari 2010. NTP sub sektor Tanaman
4 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.18/04/33/Th.IV, 01 April 2010
Pangan turun sebesar 0,65 persen dengan indeks 95,92 pada Januari 2010 menjadi 95,29 pada Pebruari 2010. NTP sub sektor Peternakan juga mengalami penurunan sebesar 0,20 persen dengan indeks 112,79 pada Januari 2010 menjadi 112,57 pada Pebruari 2010. Hanya NTP sub sektor Perikanan yang mengalami kenaikan yaitu sebesar 1,23 persen dengan indeks 108,18 pada Januari 2010 menjadi 109,52 pada Pebruari 2010. Sementara NTP sub sektor Hortikultura tidak mengalami perubahan angka NTP.
2. Indeks Harga Yang Diterima Petani Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Pada Bulan Pebruari 2010, indeks harga yang diterima petani naik 0,17 persen dibanding Bulan Januari 2010, yaitu dengan perubahan indeks dari 121,37 menjadi 121,58. Kenaikan indeks ini terutama disebabkan oleh kenaikan indeks yang diterima petani pada 3 (tiga) sub sektor pertanian yaitu sub sektor Perikanan, sub sektor Hortikultura dan sub sektor Peternakan. Sementara It pada 2 (dua) sub sektor yang lain justru mengalami penurunan yaitu sub sektor Tanaman Pangan dan Tanaman Perkebunan Rakyat. Grafik 2. Perubahan It per Sub Sektor Provinsi Jawa Tengah Bulan Pebruari 2010 2,0 1,62 1,5 1,0 0,58
0,54
0,5
0,17
0,0 -0,10 - 0,5 -0,66 - 1,0 Tanaman Pangan
Hort ikult ura
TPR
Pet ernakan Perikanan
Jawa Tengah
Diantara 3 (tiga) sub sektor pertanian yang mengalami kenaikan It pada Bulan Pebruari 2010, sub sektor perikanan merupakan sub sektor yang mengalami kenaikan It tertinggi. It sub sektor perikanan mengalami kenaikan sebesar 1,62 persen dengan perubahan indeks dari 130,55 menjadi 132,67. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga adalah harga ikan
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.18/04/33/Th.IV, 01 April 2010
5
merah/bambangan yang mengalami kenaikan harga sebesar 6,67 persen, ikan nilem 6,67 persen dan ikan ekor kuning yang naik sebesar 4,63 persen. Sub sektor lain yang juga mengalami kenaikan It adalah sub sektor Hortikultura. Sub sektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,58 persen dengan angka perubahan indeks dari 117,94 menjadi 118,62. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga adalah cabe rawit yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi, yaitu sebesar 17,71 persen dibandingkan dengan harga Bulan Januari 2010. Selain sub sektor Perikanan dan Hortikultura, sub sektor Peternakan juga mengalami kenaikan It. It sub sektor Peternakan naik sebesar 0,54 persen dengan perubahan indeks dari 136,45 menjadi 137,19. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga sub sektor peternakan adalah harga kambing yang naik 1,59 persen, telur naik 0,89 persen dan kerbau naik sebesar 0,72 persen. Adapun dua sub sektor lainnya yaitu sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat dan sub sektor Tanaman Pangan justru mengalami penurunan pada Bulan Pebruari 2010 yaitu masing-masing turun 0,66 dan 0,10 dengan perubahan indeks masing-masing dari 143,98 menjadi 143,03 dan 115,72 menjadi 115,61. Adapun komoditas penyebab penurunan indeks pada dua sub sektor ini adalah Nilam turun sebesar 1,79 persen, Cengkeh turun 1,54 persen dan jagung pipilan 0,79 persen
3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani Indeks harga yang dibayar petani (Ib) terdiri dari 2 (dua) kelompok yaitu kelompok indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan kelompok Biaya Produksi dan Pembentukan Barang Modal (BPPBM). Kelompok IKRT dibagi menjadi sub kelompok Makanan dan Non Makanan. Ib Jawa Tengah pada Pebruari 2010 naik sebesar 0,56 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari indeks 120,62 menjadi 121,30. Kenaikan ini disebabkan naiknya IKRT, terutama komoditas kelompok Bahan Makanan yang naik sebesar 1,00 persen. Sementara indeks kelompok BPPBM juga naik 0,46 persen. Pada Pebruari 2010, empat sub kelompok IKRT mengalami kenaikan sedang 3 lainnya justru mengalami penurunan. Kenaikan tertinggi IKRT terjadi pada sub kelompok Bahan Makanan diikuti sub kelompok Perumahan, Makanan jadi dan Kesehatan masing dengan kenaikan sebesar 1,00 ; 0,53 ; 0,40 dan 0,17. Sedangkan untuk sub kelompok mengalami penurunan adalah sub kelompok Sandang
6 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.18/04/33/Th.IV, 01 April 2010
sebesar 0,42 persen, sub kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga sebesar 0,08 persen serta sub kelompok Transportasi & Komunikasi sebesar 0,01 persen. Pada kelompok BPPBM semua sub kelompok komoditas mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok komoditas Sewa Lahan, Pajak & Lainnya sebesar 1,41 persen diikuti sub kelompok komoditas Upah Buruh Tani 0,69 persen, sub kelompok komoditas Penambahan Barang Modal 0,55 persen, sub kelompok komoditas Bibit 0,27 persen, sub kelompok komoditas Transportasi 0,08 persen dan sub kelompok komoditas Obat-obatan & Pupuk yang mengalami kenaikan terendah sebesar 0,04 persen. Grafik 3. Perubahan Ib, IKRT dan BPPBM Per Sub Sektor Jawa Tengah Bulan Pebruari 2010
Ib di semua sub sektor pertanian mengalami kenaikan. Kenaikan Ib tertinggi terjadi masih pada sub sektor Peternakan, yaitu sebesar 0,74 persen diikuti sub sektor Hortikultura sebesar 0,57 persen, sub sektor Tanaman Pangan 0,56 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 0,48 persen dan sub sektor Perikanan sebesar 0,38 persen. Jika dilihat faktor utama yang mempengaruhi kenaikan Ib, selain dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga komoditas harga obat-obatan dan pakan ternak, kenaikan Ib juga dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga di sub kelompok penambahan barang modal.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.18/04/33/Th.IV, 01 April 2010
7
4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulai Jawa Dari 5 (lima) provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Bulan Pebruari 2010 semuanya tercatat mengalami penurunan NTP. Provinsi yang mengalami penurunan terbesar adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebesar 0,40 persen, kemudian Provinsi Jawa Tengah yang mengalami penurunan sebesar 0,39 persen, diikuti oleh Porvinsi Jawa Timur turun 0,28 persen, Provinsi Jawa Barat turun 0,23 persen dan penurunan terendah dialami oleh Provinsi Banten yang mengalami penurunan sebesar 0,09 persen. Tabel 3. NTP di 5 (Lima) PROVINSI SE-PULAU JAWA BULAN PEBRUARI 2010 NO
PROVINSI
(1)
(2)
1
BULAN JAN '10 PEB '10
Perubahan (%)
(3)
(4)
(5)
Jawa Barat
98.27
98.04
-0.23
2
Jawa Tengah
100.62
100.23
-0.39
3
DI. Yogyakarta
110.29
109.85
-0.40
4
Jawa Timur
98.82
98.54
-0.28
5
Banten
100.33
100.24
-0.09
Dari kelima provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Pebruari 2010, Provinsi DI. Yogyakarta memiliki NTP tertinggi dibandingkan dengan 4 (empat) provinsi lainnya, yaitu sebesar 109,85 dan NTP terendah terjadi pada Provinsi Jawa Barat yaitu 98,04.
8 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.18/04/33/Th.IV, 01 April 2010
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.18/04/33/Th.IV, 01 April 2010
9