BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/05/33/Th.III, 15 Mei 2009
KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2009
•
Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus.
•
Data yang disajikan merupakan hasil pendataan SAKERNAS bulan Februari 2009.
•
Pada Februari 2009 jumlah angkatan kerja sebanyak 16.610.167 orang. Jumlah yang terserap bekerja sebanyak 15.401.496 orang (92,72%) dan yang tidak terserap sebanyak 1.208.671 orang (7,28%).
•
Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian sebanyak 6.048.283 orang atau 39,27%, kemudian sektor Perdagangan yang menyerap 3.201.311 orang atau 20,8% dan sektor Industri yang menampung 2.576.745 orang atau 16,73% dari orang yang bekerja.
•
Komposisi status pekerjaan pada bulan Februari 2009 mengalami sedikit perubahan jika dibandingkan dengan komposisi pada bulan Agustus 2008 maupun Februari 2008. Status buruh/karyawan merupakan bagian terbesar persentasenya sekitar 24,56%, kemudian berusaha dibantu buruh tidak tetap berada di urutan ke dua dengan angka sekitar 22,52%, dan berusaha sendiri dengan persentase sekitar 19,20% berada di urutan ke tiga. Persentase pekerja tak dibayar tetap diurutan ke empat dengan persentase sebesar 16,82%.
•
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Februari 2009 adalah 7,28%. Angka ini 0,16% point lebih tinggi dibandingkan dengan TPT Februari 2008 yang berada pada angka 7,12%, namun lebih rendah dari TPT Agustus 2008 yang berada pada angka 7,35%.
Berita Resmi Statistik No. 05/05/33/Th.III, 15 Mei 2009
1
1.
Angkatan Kerja
Jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih, yaitu penduduk yang termasuk sebagai kelompok usia kerja, pada Februari 2009 sebanyak 24.575.820 orang. Dari kelompok usia kerja tersebut sebanyak 16.610.167 orang tergolong dalam angkatan kerja. Persentase mereka yang berada di angkatan kerja adalah 67.59 % yang selanjutnya biasa disebut sebagai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja. Kelompok angkatan kerja adalah kelompok orang yang bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan sudah diterima kerja tapi belum mulai bekerja. Kelompok yang bekerja pada Februari 2009 sebanyak 15.401.496 (92.72 %) orang dan pengangguran sebanyak 1.208.671 orang atau 7,28 %. Persentase ini umum dikenal sebagai Tingkat Pengangguran Terbuka. Sisa dari penduduk usia kerja sebanyak 7.965.653 orang (32,41 %) tergolong sebagai bukan angkatan kerja.
Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2008 yang memiliki struktur perbandingan angkatan kerja dan bukan angkatan kerja 68,37 % dan 31,63 %, maka terlihat telah terjadi perubahan sedikit pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Februari 2009 yang menurun sebesar 0,78 point %. Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka Agustus 2008 berada pada angka 7,35 %. Ini berarti Tingkat Pengangguran Terbuka juga menurun sebesar 0,07 % point .
Kemudian, bila dibandingkan dengan keadaan setahun sebelumnya (Februari 2008), yang mempunyai komposisi 71,47 % Angkatan Kerja dan 28,53 % Bukan Angkatan Kerja, maka keadaan TPAK Februari 2009 menurun sebesar 3,88 % point. Sedangkan TPT Februari 2009 dibandingkan dengan Februari 2008 mengalami kenaikan sebesar 0,18 % point.
Berita Resmi Statistik No.05/05/33/Th.III,15 Mei 2009
2
Tabel 1.1 Penduduk 15 tahun ke atas menurut kegiatan terbanyak, Agustus 2008 - Februari 2009, Jawa Tengah
Agustus 2008 Jumlah
‘%
Jumlah
‘%
15 463 658
63.35
15 401 496
62.67
1 227 308
5.03
1 208 671
4.92
16 690 966
68.37
16 610 167
67.59
Sekolah
1 867 882
7.65
1 968 013
8.01
Mengurus RT
4 328 235
17.73
4 444 778
18.09
Lainnya
1 524 518
6.25
1 552 862
6.32
Total
7 720 635
31.63
7 965 653
24 411 601
100.00
24 575 820
32.41 100.00
Bekerja Angkatan Kerja
Pengangguran Total
Bukan Angkatan Kerja
Februari 2009
Total Penduduk 15+
Tabel 1.2 Indikator Ketenagakerjaan Jawa Tengah, Februari 2008 - Februari 2009
AGT 2008
PEB 2009
71.47
68.37
67.59
7.12
7.35
7.28
Setengah Penganggur Terpaksa
43.69
47.50
48.52
Setengah Pengangur Sukarela
56.31
52.50
51.48
100.00
100.00
100.00
Indikator Ketenagakerjaan
PEB 2008
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Total
Komposisi penganggur terpaksa dan sukarela pada Februari 2009 mempunyai perbandingan 48,52 % dan 51,48 %, yang berarti setengah penganggur sukarela lebih besar dari setengah penganggur terpaksa.
Berita Resmi Statistik No. 05/05/33/Th.III, 15 Mei 2009
3
Komposisi ini hampir sama
bila dibandingkan Agustus 2008. Namun bila
dilihat perkembangan dari Februari 2008, Agustus 2008 dan Februari 2009 terlihat bahwa setengah penganggur sukarela semakin menurun sedangkan setengah penganggur terpaksa semakin meningkat.
2.
Lapangan Kerja
Pada Februari 2009, Sektor Pertanian masih menjadi lapangan pekerjaan utama penduduk Jawa Tengah, yaitu menyerap 39,27 % tenaga kerja. Angka ini sedikit meningkat bila dibandingkan Februari 2008 maupun Agustus 2008 yang masing-masing sebesar 37,09 % dan 36,84 %.
Secara persentase daya serap sektor pertanian pada Februari 2009 meningkat sekitar 2,18 % point dari Februari 2008 dan sekitar 2,43 % point dari Agustus 2008. Peningkatan ini bukan karena lahan pertanian semakin bertambah namun kemungkinan disebabkan yang tadinya sebidang tanah dikerjakan oleh beberapa orang saja tetapi pada kondisi Februari 2009 sebidang tanah yang luasnya sama dikerjakan orang yang jumlahnya lebih banyak.
Sektor terbesar kedua yang menyerap tenaga kerja adalah sektor Perdagangan yang menyerap 20,79 % tenaga kerja. Penyerapan Sektor perdagangan sedikit menurun sebanyak 0,26 % point dari bulan Agustus 2008, dan 0,94 % point dari Februari 2008. Sektor Perdagangan dikenal dengan ciri-ciri informalitasnya yang memudahkan orang untuk masuk atau keluar, sehingga sektor ini cenderung dipilih untuk mencari penghasilan atau pendapatan.
Berita Resmi Statistik No.05/05/33/Th.III,15 Mei 2009
4
Sektor terbesar ke tiga adalah sektor Industri Pengolahan yang menyerap 16,73 %. Dibandingkan dengan Agustus 2008 sektor ini berkurang tenaga kerja sebanyak 0,75 % point, bila dibanding dengan Februari 2008 turun sebesar 0,86 % point. Sesuai dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian, ada peralihan dari sektor perdagangan maupun industri ke sektor pertanian. Apakah ini akibat pengaruh krisis global yang melanda dunia sekitar September 2008? Perlu dicatat yang dimaksud sebagai Sektor Industri Pengolahan adalah sektor yang mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dan atau mengubah barang setengah jadi menjadi barang jadi. Dengan demikian Sektor Industri Pengolahan mencakup bukan hanya pabrik-pabrik tetapi juga kerajinan rumahtangga. Tabel 2.1 Persentase Penduduk 15+ yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama, Februari 2008 – Februari 2009, Jawa Tengah Lapangan Pekerjaan Utama
PEB 2008
Pertanian
AGT 2008
FEB 2009
37,09
36,84
39,27
0,62
0,86
0,61
17,59
17,48
16,73
Listrik, Gas & Air
0,11
0,14
0,15
Bangunan
5,07
6,51
5,21
21,73
21,05
20,79
Angkutan dan Pergudangan
4,39
4,63
4,43
Keuangan & Jasa Perusahaan
1,04
1,09
1,03
Jasa Kemasyarakatan
12,36
11,40
11,77
Total
100,0
100,0
100,0
Pertambangan Industri
Perdagangan
Sektor Bangunan serta sektor Angkutan dan Pergudangan mengalami penurunan jika dibandingkan keadaan Agustus 2008 masing-masing sebesar 1,30 % point dan 0,20 % point. Pada kedua sektor ini kondisi Februari 2009 tidak jauh Berita Resmi Statistik No. 05/05/33/Th.III, 15 Mei 2009
5
berbeda dengan kondisi Februari 2008. Sedangkan sektor-sektor lainnya tidak terlalu mengalami perubahan yang berarti.
3. Status Pekerjaan Tabel 3.1 Pesersentase Penduduk 15+ yang bekerja menurut status pekerjaan utama, Februari 2008 – Februari 2009, Jawa Tengah
Status Pekerjaan Utama
PEB 2008
AGT 2008 PEB 2009
Berusaha sendiri
18,85
19,13
19,20
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/brh tdk dibayar
22,41
22,61
22,52
2,38
2,46
2,65
26,50
24,43
24,56
Pekerja bebas pertanian
6,63
7,30
7,62
Pekerja bebas non pertanian
5,66
7,67
6,64
Pekerja tak dibayar
17,57
16,40
16,82
Total
100,00
100,00
100,0
Berusaha dibantu buruh tetap/brh dibayar Buruh/karyawan
Proporsi terbesar pekerja di Jawa Tengah pada Februari 2009 adalah Buruh/Karyawan sebesar 24,56 %, kemudian berusaha sendiri dibantu buruh tidak tetap sebesar 22,52 %. Bila dibandingkan dengan keadaan Februari 2008 buruh/karyawan mengalami penurunan sebesar 1,94 % point, namun sedikit meningkat sekitar 0,13 % point dari Agustus 2008. Sementara berusaha sendiri mengalami peningkatan baik dari Agustus 2008 maupun Februari 2008 masingmasing sebesar 0,07 % point dan sebesar 0,35 % point. Peningkatan persentase pekerja bebas pertanian pada Februari 2009 dari periode sebelumnya sejalan dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian. Berita Resmi Statistik No.05/05/33/Th.III,15 Mei 2009
6
Konsep Definisi Penduduk usia kerja Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. Bekerja Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi dengan menghasilkan barang atau jasa yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi. Pengangguran Pengangguran meliputi penduduk yang sedang mencari pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah ukuran yang menggambarkan perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dan dihitung dari jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk 15 tahun ke atas dikali 100. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) TPT adalah angka yang menunjukkan banyaknya pengangguran, terhadap 100 penduduk yang masuk kategori angkatan kerja. Setengah Pengangguran Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). • Setengah Penganggur Terpaksa adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan •
Setengah Penganggur Sukarela adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan sebagai pekerja paruh waktu/part time worker)
***
Berita Resmi Statistik No. 05/05/33/Th.III, 15 Mei 2009
7