BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/01/33/Th.III, 5 Januari 2009
KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2008
•
Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus.
•
Data yang disajikan merupakan hasil pendataan SAKERNAS bulan Agustus 2008.
•
Pada Agustus 2008 jumlah angkatan kerja sebanyak 16.690.966 orang. Jumlah yang terserap bekerja sebanyak 15.463.658 orang (92,65%) dan yang tidak terserap sebanyak 1.227.308 orang (7,35%).
•
Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian sebanyak 5.697.121 orang atau 36,8%, kemudian sektor Perdagangan yang menyerap 3.254.982 orang atau 21,0% dan sektor Industri yang menampung 2.703.427 orang atau 17,5% dari orang yang bekerja.
•
Komposisi status pekerjaan pada bulan Agustus 2008 mengalami sedikit perubahan jika dibandingkan dengan komposisi pada bulan Agustus 2007 maupun Februari 2008. Status buruh/karyawan merupakan bagian terbesar persentasenya sekitar 24,4%, kemudian berusaha dibantu buruh tidak tetap berada di urutan ke dua dengan angka sekitar 22,6%, dan berusaha sendiri dengan persentase sekitar 19,1% berada di urutan ke tiga. Persentase pekerja tak dibayar tetap di urutan ke empat dengan persentase sebesar 16,4%.
•
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Agustus 2008 adalah 7,35%. Angka ini 0,23% point lebih tinggi dibandingkan dengan TPT Februari 2008 yang berada pada angka 7,12%, namun lebih rendah bila dibandingkan dengan TPT Agustus 2007 yang berada pada angka 7,70%.
•
Jumlah penganggur pada bulan Agustus 2008 adalah sebanyak 1.227.308 atau sekitar 5.03 % dari penduduk usia kerja.
Berita Resmi Statistik No. 05/01/33/Th.III, 5 Januari 2009
1
1.
Angkatan Kerja
Jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih, yaitu penduduk yang termasuk sebagai kelompok usia kerja, pada Agustus 2008 sebanyak 24.411.601 orang. Dari kelompok usia kerja tersebut sebanyak 16.690.966 orang tergolong dalam angkatan kerja. Persentase mereka yang berada di angkatan kerja adalah 68.37 % yang selanjutnya biasa disebut sebagai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Kelompok angkatan kerja adalah kelompok orang yang bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan sudah diterima kerja tapi belum mulai bekerja. Kelompok yang bekerja pada Agustus 2008 sebanyak 15.463.658 (92.65 %) orang dan pengangguran sebanyak 1.227.308 orang atau 7,35 %. Persentase ini umum dikenal sebagai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Sisa dari penduduk usia kerja sebanyak 7.720.635 orang (31,63 %) tergolong sebagai bukan angkatan kerja.
Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2007 yang memiliki struktur perbandingan angkatan kerja dan bukan angkatan kerja 70,16 % dan 29,84 %, maka terlihat telah terjadi penurunan pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Agustus 2008 sebesar 1,79 % point. Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka Agustus 2007 berada pada angka 7,70 %. Ini berarti Tingkat Pengangguran Terbuka juga menurun sebesar 0,35 % point.
Kemudian, bila dibandingkan dengan keadaan sebelumnya (Februari 2008), yang mempunyai komposisi 71,47 % Angkatan Kerja dan 28,53 % Bukan Angkatan Kerja, maka keadaan TPAK Februari 2008 mengalami penurunan sebesar 3,1 % point. Sedangkan TPT Agustus 2008 dibandingkan dengan Februari 2008 mengalami kenaikan sebesar 0,23 % point. Berita Resmi Statistik No.05/01/33/Th.II1, 5 Januari 2009
2
Tabel 1.1 Penduduk 15 tahun ke atas menurut kegiatan terbanyak, Februari 2008 – Agustus 2008, Jawa Tengah
Februari 2008 Jumlah
‘%
Jumlah
‘%
16 106 028
66.38
15 463 658
63.35
1 234 645
5.09
1 227 308
5.03
17 340 673
71.47
16 690 966
68.37
Sekolah
1 741 715
7.18
1 867 882
7.65
Mengurus RT
3 911 450
16.12
4 328 235
17.73
Lainnya
1 268 360
5.23
1 524 518
6.25
Total
6 921 525
28.53
7 720 635
31.63
24 262 198
100.00
24 411 601
100.00
Bekerja Angkatan Kerja
Pengangguran Total
Bukan Angkatan Kerja
Agustus 2008
Total Penduduk 15+
Tabel 1.2 Indikator Ketenagakerjaan Jawa Tengah, Agustus 2007 - Agustus 2008
Indikator Ketenagakerjaan
AGT 2007
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
PEB 2008
AGT 2008
70.16
71.47
68.37
7.70
7.12
7.35
Setengah Penganggur Terpaksa
50.43
43.69
47.50
Setengah Pengangur Sukarela
49.57
56.31
52.50
100.00
100.00
100.00
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Total
Komposisi penganggur terpaksa dan sukarela pada Agustus 2008 mempunyai perbandingan 47,50 % dan 52,50 %, yang berarti setengah penganggur sukarela lebih besar dari setengah penganggur terpaksa.
Berita Resmi Statistik No. 05/01/33/Th.III, 5 Januari 2009
3
Komposisi ini mengalami sedikit perubahan bila dibandingkan Agustus 2007. Dimana persentase setengah penganggur sukarela lebih kecil dari pada setengah penganggur terpaksa yaitu 49,57 % berbanding 50.43 %.
2.
Lapangan Kerja
Sektor Pertanian masih menjadi lapangan pekerjaan utama penduduk Jawa Tengah pada Agustus 2008, yaitu menyerap 36,8 % tenaga kerja. Pada Agustus 2007 sektor pertanian menyerap sebanyak 37,7 %.
Secara persentase daya serap sektor pertanian pada Agustus 2008 menurun sekitar 0,9 % point dari Agustus 2007. Penurunan pekerja di sektor ini kemungkinan disebabkan karena lahan pertanian yang semakin lama semakin berkurang akibat pembangunan rumah maupun prasarana umum.
Sektor terbesar kedua yang menyerap tenaga kerja adalah sektor Perdagangan yang menyerap 21,0 % tenaga kerja. Sektor perdagangan mempunyai persentase yang sama bila dibandingkan kondisi Agustus 2007, namun sedikit menurun dari Februari 2008 sekitar 0,7 % point. Sektor Perdagangan dikenal dengan ciri-ciri informalitasnya yang memudahkan orang untuk masuk atau keluar, sehingga sektor ini cenderung dipilih untuk mencari penghasilan atau pendapatan.
Sektor terbesar ke tiga adalah sektor Industri Pengolahan yang menyerap 17,5%. Dibandingkan dengan Agustus 2007 sektor ini menambah tenaga kerja sebanyak 0,5 % point. Perlu diketahui yang dimaksud sebagai Sektor Industri Pengolahan adalah sektor yang mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dan atau mengubah barang setengah jadi menjadi barang jadi.
Berita Resmi Statistik No.05/01/33/Th.II1, 5 Januari 2009
4
Dengan demikian Sektor Industri Pengolahan mencakup bukan hanya pabrikpabrik tetapi juga kerajinan rumahtangga.
Tabel 2.1 Persentase Penduduk 15+ yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama, Agustus 2007 – Agustus 2008, Jawa Tengah Lapangan Pekerjaan Utama
AGT 2007
Pertanian
FEB 2008
AGT 2008
37.7
37.1
36.8
0.9
0.6
0.9
17.0
17.6
17.5
Listrik, Gas & Air
0.2
0.1
0.1
Bangunan
6.9
5.1
6.5
21.0
21.7
21.0
Angkutan dan Pergudangan
4.5
4.4
4.6
Keuangan & Jasa Perusahaan
0.9
1.0
1.1
11.0
12.4
11.4
100.0
100.0
100.0
Pertambangan Industri
Perdagangan
Jasa Kemasyarakatan, sosial dan perorangan Total
Sektor Bangunan serta sektor Angkutan dan Pergudangan mengalami peningkatan jika dibandingkan keadaan Februari 2008 masing-masing sebesar 1,4 % pont dan 0,2 % point. Kenaikan
daya serap sektor Bangunan
kemungkinan disebabkan karena pada bulan Agustus adalah musim kemarau di samping itu juga suku bunga bank cukup kecil. Sementara sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan mengalami penurunan peranan dalam menyerap tenaga kerja sebesar 1,0 % point.
Berita Resmi Statistik No. 05/01/33/Th.III, 5 Januari 2009
5
3. Status Pekerjaan
Tabel 3.1 Pesersentase Penduduk 15+ yang bekerja menurut status pekerjaan utama, Agustus 2007 – Agustus 2008, Jawa Tengah
Status Pekerjaan Utama
AGT 2007 PEB 2008
AGT 2008
Berusaha sendiri
18.3
18.9
19.1
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/brh tdk dibayar
23.7
22.4
22.6
2.6
2.4
2.5
24.5
26.5
24.4
Pekerja bebas pertanian
6.7
6.6
7.3
Pekerja bebas non pertanian
7.1
5.7
7.7
Pekerja tak dibayar
17.0
17.6
16.4
Total
100.00
100.0
100.0
Berusaha dibantu buruh tetap/brh dibayar Buruh/karyawan
Proporsi terbesar pekerja di Jawa Tengah pada Agustus 2008 adalah Buruh/Karyawan sebesar 24,4 %, kemudian berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 22,6 %. Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2007 maupun Februari 2008 buruh/karyawan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,1 % point dan 2,1 % point, sementara berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar mengalami penurunan sebesar 1,1 % point dari Agustus 2007 namun sedikit meningkat sebesar 0,2 % point dari kondisi Februari 2008. Peningkatan persentase pekerja bebas non pertanian dari 5,7 % keadaan Agustus 2007 menjadi 7.7 % pada Agustus 2008 sejalan dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor konstruksi
Berita Resmi Statistik No.05/01/33/Th.II1, 5 Januari 2009
6
Konsep Definisi Penduduk usia kerja Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. Bekerja Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi dengan menghasilkan barang atau jasa yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi. Pengangguran Pengangguran meliputi penduduk yang sedang mencari pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah ukuran yang menggambarkan perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dan dihitung dari jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk 15 tahun ke atas dikali 100. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) TPT adalah angka yang menunjukkan banyaknya pengangguran, terhadap 100 penduduk yang masuk kategori angkatan kerja. Setengah Pengangguran Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). • Setengah Penganggur Terpaksa adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan •
Setengah Penganggur Sukarela adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal ( kurang dari 35 jamseminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan sebagai pekerja paruh waktu/part time worker).
Berita Resmi Statistik No. 05/01/33/Th.III, 5 Januari 2009
7